penerapan model pembelajaran jigsaw untuk oleh: …etheses.uinmataram.ac.id/494/1/weni...
TRANSCRIPT
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA BAHASA ARAB SISWA
KELAS XI JURUSAN BAHASA MA DARUL QUR’AN BENGKEL
KECAMATAN LABUAPI KABUPATEN LOMBOK BARAT (LOBAR)
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Oleh:
Weni Hariyati NIM: 15. 1. 11. 2. 044
JURUSAN PENIDIKAN BAHASA ARAB
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) MATARAM
MATARAM
2015
ii
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA BAHASA ARAB SISWA
KELAS XI JURUSAN BAHASA MA DARUL QUR’AN BENGKEL
KECAMATAN LABUAPI KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN
PELAJARAN 2015/2016
Skripsi
diajukan kepada Institut Agama Islam Negeri Mataram
untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar sarjana S. Pd. I
Oleh:
Weni Hariyati NIM: 15. 1. 11. 2. 044
JURUSAN PENIDIKAN BAHASA ARAB FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) MATARAM MATARAM
2015
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Jigsaw Untuk
Meningkatkan Kemampuan Membaca Bahasa Arab Siswa Kelas XI Jurusan
Bahasa MA Darul Qur’an Bengkel Kecamatan Labuapi Kabupaten Lombok
Barat (Lobar) Tahun Pelajaran 2015/2016” oleh Weni Hariyati, NIM :
15.1.11.2.044, jurusan Pendidikan Bahasa Arab, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan telah disetujui pada tanggal Oktober 2015 dan telah dinyatakan sah
sebagai syarat untuk dimunaqasyahkan.
Di bawah bimbingan :
Pembimbing I
Ayip Rosidi, MA NIP: 197312312000031006
Pembimbing II
Dr. H. L. Supriadi,.Lc. MA NIP: 197608252008011012
iv
NOTA DINAS PEMBIMBING
Hal : Munaqasyah
Mataram, Oktober 2015
Kepada :
Yth. Rektor IAIN Mataram
di-
Mataram
Assalamu’alaikum War. Wab.
Setelah diperiksa dan diadakan perbaikan sesuai masukan pembimbing
dan pedoman penulisan skripsi, kami berpendapat bahwa Skripsi Weni Hariyati,
NIM. 15.1.11.2.044 yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Jigsaw Untuk
Meningkatkan Kemampuan Membaca Bahasa Arab Siswa Kelas Xi Jurusan
Bahasa MA Darul Qur‟an Bengkel Kecamatan Labuapi Kabupaten Lombok Barat
(Lobar) Tahun Pelajaran 2015/2016” telah memenuhi syarat untuk diajukan dalam
sidang munaqasyah skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Mataram.
Demikian, atas perhatian Bapak Rektor disampaikan terima kasih.
Wassalamu’alaikum War. Wab.
Pembimbing I Ayip Rosidi, MA NIP: 197312312000031006
Pembimbing II
Dr. H. L. Supriadi,.Lc. MA NIP: 197608252008011012
v
KEMENTERIAN AGAMA RI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) MATARAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
Jl. Gajah Mada No. Telp. (0370) 620783, 620784 Fax. 620784 Mataram NTB
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Jigsaw Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Bahasa Arab Siswa Kelas XI Jurusan Bahasa MA Darul Qur‟an Bengkel Kecamatan Labuapi Kabupaten Lombok Barat (Lobar) Tahun Pelajaran 2015/2016” yang diajukan oleh Weni Hariyati, NIM 151.112.044 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Bahasa Arab, telah dimunaqasyahkan pada hari dan telah dinyatakan sah sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidkan Islam (S.Pd.I).
Dewan Munaqasyah
1. Ketua Sidang : Ayip Rosyidi, MA
(Pembimbing I) NIP. 197312312000031006 2. Sekretaris Sidang : Dr, H. L. Supriadi,. Lc. MA
(Pembimbing II) NIP. 197608252008011012 3. Penguji I : _____________________
NIP. 4. Penguji II : _____________________
NIP.
Mengetahui :
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan
Dr. Hj. Nurul Yakin, M. Pd NIP: 196412311991032006
vi
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Weni Hariyati
NIM : 15.1.11.2.044
Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Jurusan : Pendidikan Bahasa Arab (PBA)
Institusi : IAIN Mataram
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Penerapan Model
Pembelajaran Jigsaw Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Bahasa Arab
Siswa Kelas XI Jurusan Bahasa MA Darul Qur‟an Bengkel Kecamatan Labuapi
Kabupaten Lombok Barat (Lobar) Tahun Pelajaran 2015/2016” ini secara keseluruahan
adalah hasil penelitian atau karya saya sendiri, kecuali pada bagian-bagian yang
dirujuk sumbernya.
Apabila dibelakang hari ternyata karya tulis ini tidak asli, saya siap dianulir
kesarjanaan saya sesuai dengan ketentuan yang berlaku di IAIN Mataram.
Mataram, Oktober 2015 Saya yang menyatakan
WENI HARIYATI NIM: 151.11.2.044
vii
MOTTO
ى خلق ك ال ب باسم
أ إق
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan.”(Q.S. Al-„Alaq (96) : ayat 1)
viii
PERSEMBAHAN
Skripsiku ini ananda persembahkan kepada :
1. Ayahanda M Husnu dan ibundaku Hermawati beserta
keluarga tercinta terimakasih dengan ketabahan hati kalian
telah membesarkan, membimbingku, serta tak pernah bosan
mengiringi langkah dan perjuanganku dengan untaian do’a.
Semoga semua itu berlabuh di dermaga ridha-Nya. Karya kecil
ini mungkin tidak seberapa dan tidak akan bisa membalas
perjuangan dan pengorbanan yang begitu besar selama ini,
akan tetapi doa ananda akan selalu terlantun untukmu wahai
Ayah & Bund_Q. I Love You.
2. Guruku tercinta, Sang pahlawan tanpa tanda jasa Yang telah
menyirami jiwa Yang gersang ini dengan ilmu pengetahuan
penuh tetesan do’a
3. Akhi Wa Ukhti....
Beni hardi,nur hayaen dan M kholil yang telah mewarnai
Setiap langkahku hingga tanpa kusadari engkau menjadi urat
nadiku berdetak melangkah menemani hembusan nafasku kini.
4. Keponakan-keponakan ku M Jaza Al-Awfa dan Malika
Namirah ‘Abidah, dengan canda tawa dan keramaian kalian
memberiku semangat dalam mengerjakan skripsi ini.
5. Penyejuk hatiku ....
Agus Apriadi yang telah mengajariku tegar dan sabar dalam
segala terpaan badai gelombang, serta untaian do’a yang kau
panjatkan dihiasi ungkapan rasamu hanya untuk kesuksesan
cita dan cintaku.
ix
6. Sahabat-sahabatku tercinta siti nur khairiah, BQ siti aisyah,
fitriani, siti rohimah, rina lia apriliana, dan cindra anisa yang
sangat ku kagumi yang banyak menciptakan kenangan indah
dalam sejarah perjalanan ini baik suka maupun duka, gelak
tawa, serta memotivasiku dalam penyususnan skripsi ini
7. Teman-teman kelas B PBA angkatan ’11, terimakasih atas
kebersamaan dan motivasinya dalam pembuatan skripsi ini.
8. Almamater_Q tercinta dan kampus tercinta IAIN Mataram.
x
KATA PENGANTAR
Kepada siapa lagi ucapan syukur alhamdulillah peneliti ucapkan, melainkan
kepada Allah SWT. Yang telah memberikan kemampuan kepada peneliti untuk
merangkai kata-kata hingga peneliti mampu menyelesaikan karya ilmiah ini, sebagai
syarat untuk menyelesaikan program Sarjana Strata Satu (S.1) di Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram.
Begitu juga kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW, tidak pernah
lupa kita layangkan salawat dan salam kepadanya karena dengan jasa-jasa dan
perjuangan beliaulah peneliti bisa berada dalam agama yang peneliti yakini selama
ini, yaitu agama Islam. Semoga dengan seringnya mengirim sholawat kepada beliau,
kita berharap kelak di akhirat mendapatkan syafa‟at darinya dan diakui sebagai
umatnya. Amin.
Selesainya skripsi ini tidak terlepas dari dorongan dari berbagai pihak, oleh
karena itu peneliti menghaturkan rasa hormat dan terima kasih kepada:
1. Bapak Ayip Rosyidi, MA, selaku dosen pembimbing I dan Dr. H. L.
Supriadi,. Lc. MA, selaku pembimbing II, yang telah membimbing dan
memotivasi kepada peneliti dengan sepenuh hati dan sabar sehingga skripsi
ini terselesaikan.
xi
2. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Pendidikan Bahasa Arab FITK IAIN Mataram,
serta civitas yang telah sabar membimbing dan mengajar berbagai ilmu
selama ini.
3. Bapak Mutawalli, M. Ag, selaku Rektor IAIN Mataram.
4. Ibu Dr. Hj. Nurul Yaqin, M. Pd, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan IAIN Mataram.
5. Ayah dan bunda tercinta, yang tidak pernah putus asa memberiku motivasi
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
Peneliti hanya bisa berdoa, semoga balasan yang berlipat ganda mengalir
selalu dan menjadi amal yang baik di sisi Allah SWT. Demi kesempurnaan skripsi
ini, peneliti menerima kritikan dan saran yang bersifat konstruktif, dan mudah-
mudahan bermanfaat. Amin yaa rabb al-„alamin.
Mataram, Oktober 2015 Penyusun
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ....................................................................................... i
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... iii
NOTA DINAS ..................................................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................................ vi
HALAMAN MOTTO ........................................................................................ vii
HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... viii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... x
ABSTRAK ........................................................................................................... xii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xiii
BAB I: PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1
B. Sasaran Tindakan ................................................................................... 6
C. Rumusan Masalah .................................................................................. 6
D. Tujuan Penelitian ................................................................................... 7
E. Manfaat Penelitian ................................................................................. 7
BAB II: KAJIAN PUSTAKA ......................................................................... 9
A. Pengertian Model Pembelajaran Jigsaw ................................................ 9
xiii
B. Tahapan-Tahapan atau Langkah-langkah Dalam Model Pembelajaran Jigsaw
................................................................................................................. 12
C. Manfaat Model Pembelajaran Jigsaw .................................................... 13
D. Pengertian Kemampuan Membaca Bahasa Arab ................................... 14
BAB III: METODE PENELITIAN ................................................................ 21
A. Setting Penelitian ................................................................................... 21
B. Sasaran Penelitian .................................................................................. 21
C. Rencana Tindakan .................................................................................. 22
D. Jenis Instrumen dan Cara Penggunaan .................................................. 26
E. Pelaksanaan Tindakan ............................................................................ 29
F. Cara Pengamatan (Monitoring) .............................................................. 30
G. Analisis Data dan Refleksi ..................................................................... 31
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 34
A. Deskripsi Setting Penelitian ................................................................... 34
1. Sejarah berdirinya MA Darul Qur‟an Bengkel ................................ 34
2. Letak geografis MA Darul Qur‟an Bengkel .................................... 34
3. Keadaan siswa MA Darul Qur‟an Bengkel ...................................... 35
4. Keadaan guru dan pegawai MA Darul Qur‟an Bengkel .................. 36
5. Keadaan sarana dan prasarana MA Darul Qur‟an Bengkel .............. 38
6. Struktur organisasi MA Darul Qur‟an Bengkel ............................... 42
B. Hasil Penelitian ...................................................................................... 45
xiv
1. Pelaksanaan siklus I ......................................................................... 46
2. Pelaksanaan ssiklus II ...................................................................... 54
C. Pembahasan ............................................................................................ 62
BAB V: PENUTUP .......................................................................................... 68
A. Kesimpulan ............................................................................................ 68
B. Saran ...................................................................................................... 69
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 71
xv
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA BAHASA ARAB SISWA
KELAS XI JURUSAN BAHASA MA DARUL QUR’AN BENGKEL KECAMATAN LABUAPI KABUPATEN LOMBOK BARAT (LOBAR)
TAHUN PELAJARAN 2015/2016 OLEH
WENI HARIYATI 151 112 044
ABSTRAK
Penelitian ini telah dilaksanakan mulai dari tanggal 17 September sampai dengan tanggal 15 Oktober 2015 dengan subjek penelitiannya adalah siswa kelas XI jurusan bahasa MA Darul Qur‟an Bengkel dengan judul “penerapan model pembelajaran jigsaw untuk meningkatkan kemampuan membaca bahasa arab siswa kelas XI jurusan bahasa MA darul qur‟an bengkel kecamatan labuapi kabupaten Lombok barat (lobar) tahun pelajaran 2015/2016”.
Penelitian ini berangkat dari latar belakang perlu adanya penggunaan model atau strategi pembelajaran bahasa arab khususnya untuk peningktan kemampuan membaca bahasa arab siswa agar tidak bosan dalam mengikuti pembelajaran. Apalagi dilihat dari kuranngnya semangat dan keseriusan dalam belajar bahasa arab, dan masih ada diantara siswa yang belum lancar membaca bahasa arab. Oleh karena itu perlu ada terobosan-terobosan yang mengarah kepada peningkatan kemampuan mebaca siswa yaitu dengan cara melakukan pembelajaran menggunakan model pembelajaran jigsaw. Tujuan dasar penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan membaca bahasa arab dan kualitas rasa ingin tahu terhadap pentingnya belajar,mengetahui, serta paham akan bahasa arab mengingat bahasa arab adalah bahasa murni dan fundamental bagi al-qur‟an dan al-hadits serta sumber-sumber hokum islam lainnya.
Di dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas (PTK), untuk data-data mengenai peningkatan kemampuan membaca bahasa arab siswa bias didapatkan melalui observasi aktivitas belajar, catatan lapangan, dan hasil tes. Mengenai analisis data diwakili oleh kajian-kajian reflektif putaran tindakan kelas.
Berdasarkan dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kemampuan membaca bahasa arab siswa mengalami peningkatan yang cukup memuaskan, hal tersebut terlihat dari hasil persentase ketuntasan belajar siswa yang sebelumnya mencapai 75% dengan nilai rata-rata sebesar 74,68 meningkat menjadi 86,66% dengan nilai rata-rata 80,33. Sehingga besar peningkatannya mencapai 13,66% dari prestasi belajar sebelumnya. Kata kunci: Model Pembelajaran Jigsaw dan Membaca bahasa Arab
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dunia pendidikan memang dunia yang tidak pernah habis untuk
diperbincangkan. Manusia bertanggung jawab untuk mengetengahkan
bagaimana pendidikan konstruktif.
Pendidikan yang baik adalah yang mampu memberikan sumbangan
pada semua pertumbuhan individu dalam meningkatkan, mengembangkan,
dan menumbuhkan: kesediaan, bakat, minat, dan kemampuan akalnya.
Belajar bahasa Arab berbeda dengan mempelajari bahasa ibu. Oleh
karena itu, prinsip dasar pengajarannya harus berbeda, baik menyangkut
model, strategi, metode, teknik, materi maupun proses pelaksanaannya. Setiap
anak pada dasarnya mempunyai kemampuan untuk menguasai setiap bahasa,
walaupun dalam kadar dan dorongan yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut
biasanya terdapat pada tujuan yang dicapai, kemampuan dasar yang dimiliki,
motivasi yang ada di dalam diri dan minat serta ketekunan masing-masing
siswa.
Pembelajaran merupakan aspek kegiatan manusia yang kompleks,
yang tidak dapat dijelaskan sepenuhnya dengan detail. Adapun maksud dari
pembelajaran secara sederhana adalah produk interaksi berkelanjutan antara
pengembangan dan pengalaman hidup. Dalam makna yang lebih kompleks,
2
hakikat dari pembelajaran adalah usaha sadar dari seorang guru untuk
membelajarkan siswanya (mengarahkan interaksi siswa dengan sumber
belajar lainnya) dalam rangka mencapai tujuan yang di harapkan.1
Pendidikan merupakan sebuah proses sekaligus sistem yang bermuara
pada pencapaian kualitas manusia yang ideal. Pendidikan juga dapat
menumbuhkan sikap dewasa dan membentuk prilaku yang positif. Seiring
dengan semakin pesatnya perkembangan IPTEK, maka terjadi persaingan
dalam segala bidang kehidupan, termasuk di dalamnya adalah bidang
pendidikan.2
Model pembelajaran merupakan rencana mengajar yang
memperhatikan pola pembelajaran tertentu, seperti kegiatan yang dilakukan
guru, siswa serta bahan ajar yang mampu menciptakan siswa belajar dan
peristiwa pembelajaran tersusun secara sistematis. Model pembelajaran juga
sebagai pedoman bagi guru dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas
belajar mengajar.3
Model pembelajaran yang disiapkan oleh guru tergantung pada
pengembangan strategi pembelajaran. Dengan demikian, pembelajaran yang
dirancang hendaknya dapat mengaktifkan peserta didik. Mengembangkan
1Ulin Nuha,Metodologi Super Efektip Pembelajaran Bahasa Arab, (Jogjakarta:Diva press,
2012), h.153 2Muhammad Taisir, AnalisisMetode Pengajaran Di Lembaga Pengembangan Bahasa Arab
Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo, (Skripsi, IAII, Sukorejo Situbondo, 2009), h. 2.
3Suyanto dan Asep Jihad, Menjadi Guru Profesional (Strategi Meningkatkan Kualifikasi dan Kualitas Guru di Era Globa),(Jakarta: Esensi Erlangga Group, 2011), h. 134
3
kreatifitas yang pada akhirnya sangat menyenangkan bagi semua peserta
didik. Dalam pembelajaran bahasa Arab, seorang guru lebih memfokuskan
pada bahasa. Dengan demikian, seorang guru dapat memilih metode dan
model-model pembelajaran sehingga dapat mencapai tujuannya.
Ada beberapa model yang dapat dilakukan sebagai acuan
pembelajaran aktif bahasa Arab. Dan dari beberapa model ini, seorang guru
dapat menerapkannya, diantaranya yaitu; Jigsaw (Model Tim Ahli), Mind
Mapping, Make A Match (mencari pasangan), Think Pair And Share, Debat
dan lain-lain.4
Salah satu dari model pembelajaran tersebut adalah Jigsaw. Model
pembelajaran Jigsaw merupakan strategi yang membelajarkan peserta didik
melalui teman-teman sebaya dan menciptakan semangat kerjasama serta
memupuk suatu tanggung jawab.5 Adapun gambaran tentang model
pembelajaran ini, memberikan para peserta didik suatu permasalahan yang
nyata sehingga perlu adanya kerjasama diantara mereka. Dalam model
pembelajaran ini tentu guru akan memandu peserta didik dalam menguraikan
pemecahan masalah dan memberi contoh mengenai penggunaan keterampilan,
model dan strategi yang dibutuhkan, supaya tugas-tugas tersebut dapat
diselesaikan serta menciptakan suasana kelas yang fleksibel dan berorientasi
4Nur Sholeh dan Ulin Nuha, Pengembangan Kurikulum Bahasa Arab, Analisis dan
Panduan Kurikulum Bahasa Arab Sesuai KTSP, (Jogjakarta: DIVA Press, 2013), h. 193-196 5Martinis Yamin, Strategi dan Metode dalam Model Pembelajaran, (Jakarta: Refrensi GP
Press Group, 2013), h. 91
4
pada upaya penyelidikan peserta didik. Dengan demikian, model
pembelajaran yang dipilih oleh guru akan memudahkan dalam mencapai
tujuan pembelajaran.6
Dalam pembelajaran bahasa Arab terdapat empat keterampilan antara
lain yaitu; (a) keterampilan menyimak (istima’) merupakan kemampuan yang
memungkinkan seorang pemakai bahasa untuk memahami bahasa yang
digunakan secara lisan. (b) keterampilan berbicara (kalam) adalah salah satu
keterampilan yang paling penting dalam berbahasa, karena berbicara
merupakan kegiatan berbahasa yang aktif dari seorang pemakai bahasa yang
menuntut penguasaan terhadap beberapa aspek dan kaidah penggunaan bahasa
itu sendiri. (c) keterampilan membaca (qiro’ah) adalah kegiatan yang meliputi
pola berfikir, menilai, menganalisis, dan memecahkan masalah. (d)
keterampilan menulis (kitabah) salah satu kemampuan yang menggunakan
pola-pola bahasa secara tertulis untuk menggambarkan atau mengungkapkan
suatu gagasan atau pesan sehingga dapat dipahami oleh orang lain.7
Dengan demikian, jelaslah bahwa dalam pembelajaran bahasa Arab
khususnya pada keterampilan membaca, model-model atau strategi
pembelajaran sangat penting dan untuk melaksanakan model-model atau
strategi pembelajaran tersebut dibutuhkan metode yang cocok agar tujuan
yang diinginkan dalam suatu pembelajaran dapat tercapai.
6Nur Sholeh dan Ulin Nuha, Pengembangan Kurikulum. h. 135. 7Abd. Wahab Rosyidi, Memahami Konsep Dasar Pembelajaran Bahasa Arab, (Malang:
UIN Maliki Press, 2012), h. 83
5
Guru merupakan salah satu unsur penting dalam menentukan
keberhasilan proses belajar mengajar dan membentuk watak dan prilaku
siswa. Oleh karena itu, seorang guru atau pendidik harus mempunyai
kompetensi dan persyaratan tertentu untuk menjadi guru yang profesional. Di
sekolah, figur guru merupakan pribadi kunci yang menarik perhatian semua
orang. Karena gurulah yang menjadi panutan utama bagi siswa-siswa di
sekolah.8
Dengan mempelajari model, strategi, dan metode pembelajaran guru
akan mempunyai pegangan yang lebih mantap dan pedoman yang lebih
dipercaya untuk melakukan pembelajaran yang inovatif, efektif dan efisien.
Dengan demikian, guru sebagai pengajar berperan paling aktif, paling
menonjol dan paling menentukan. Karena itu peneliti percaya bahwa dengan
mendalami model-model atau strategi dan metode pembelajaran, guru
diharapkan menjadi guru yang profesional.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas peneliti ingin menerapkan
model pembelajaran Jigsaw di MA Darul Qur‟an Bengkel agar tidak
ketinggalan dalam mengadakan pembaharuan program pendidikan yang lebih
efektif dan efisien, dimulai dari model pembelajaran tradisional dan
berkembang menuju sistem pembelajaran modern yang memiliki ciri-ciri yang
sesuai dengan kemajuan zaman. Dalam tahap-tahap perkembangan itu
terdapat perubahan-perubahan dalam sistem metode dan model pembelajaran
8Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2011), h. 105
6
di MA Darul Qur‟an Bengkel khususnya pada pembelajaran bahasa Arab,
apalagi dengan menggunakan kurikulum KTSP penggunaan metode dan
model pembelajaran yang berbeda-beda sangat penting, agar peserta didik
tidak jenuh dalam pembelajaran bahasa Arab. Dengan demikian,
pembelajaran yang dilakukan dapat menambah wawasan dan pengetahuan
peserta didik dalam kehidupan sehari-hari, sehingga menghasilkan output
yang berkualitas dan juga dapat bersaing dalam menghadapi kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknolog.
Maka dari sinilah peneliti mengangkat sebuah judul penelitian yaitu
“PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA BAHASA ARAB SISWA
KELAS XI JURUSAN BAHASA MA DARUL QUR’AN BENGKEL
KECAMATAN LABUAPI KABUPATEN LOMBOK BARAT (LOBAR)
TAHUN PELAJARAN 2015/2016”.
B. Sasaran Tindakan
Yang menjadi sasaran tindakan dalam penelitian ini adalah guru
bahasa Arab dan siswa kelas XI jurusan Bahasa yang ada di MA Darul Qur‟an
Bengkel.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti dapat
merumuskan permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah:
7
“Bagaimana penerapan model pembelajaran Jigsaw untuk meningkatkan
kemampuan membaca bahasa Arab siswa kelas XI jurusan Bahasa MA Darul
Qur‟an Bengkel Kecamatan Labuapi Kabupaten Lombok Barat (Lobar) Tahun
Pelajaran 2015/2016”?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian mengungkapkan sasaran yang ingin dicapai dalam
penelitian. Isi dan rumusan tujuan penelitian mengacu pada isi dan rumusan
masalah penelitian. Perbedaannya terletak pada cara merumuskannya.
Masalah penelitian dirumuskan dengan menggunakan kalimat tanya,
sedangkan rumusan tujuan penelitian dituangkan dalam kalimat pertanyaan.
Dari itu tujuan penelitian ini adalah, Ingin mengetahui bagaimana penerapan
model pembelajaran Jigsaw untuk meningkatkan kemampuan membaca
bahasa Arab siswa kelas XI jurusan Bahasa MA Darul Qur‟an Bengkel
Kecamatan Labuapi Kabupaten Lombok Barat (Lobar) Tahun Pelajaran
2015/2016.
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dalam penelitian ini dapat dilihat dari dua segi, yaitu
secara teoritis dan secara praktis
1. Manfaat Teoritis, dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan dan
mengetengahkan hal-hal yang dapat menjadi kontribusi/ sumbangan
baru dari hasil penelitian yang dilakukan bagi pengembangan
8
keilmuan terkait mengenai penerapan model pembelajaran Jigsaw
untuk meningkatkan kemampuan membaca bahasa Arab.
2. Manfaat praktis, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai input
(masukan) atau sumbangan pemikiran yang konstruktif dalam usaha
meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran. Hasil penelitian
ini juga dapat menambah wawasan dan pengalaman baru yang
nantinya dapat dijadikan sebagai modal dalam meningkatkan proses
belajar mengajar sesuai dengan disiplin ilmu peneliti, terutama setelah
terjun ke dunia pendidikan. Penelitian ini juga dapat dikembangkan
lebih lanjut oleh peneliti lain sesuai dengan disiplin ilmu yang dimiliki
masing-masing.
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Model Pembelajaran Jigsaw
Untuk lebih memahami pengertian model pembelajaran Jigsaw untuk
meningkatkan kemampuan membaca secara lebih mendalam, terlebih dahulu
peneliti akan menjelaskan pengertian dari model pembelajaran, Jigsaw dan
kemahiran membaca yang dikemukakan oleh para ahli. Namun sebelum lebih
jauh dipaparkan mengenai hal tersebut, terlebih dahulu peneliti memberikan
batasan bahwa model pembelajaran yang dimaksud disini adalah model
pembelajaran pada bahasa Arab. Dengan demikian, pemaparan dan
pembahasan akan menjadi lebih terarah dan terfokus serta tidak menimbulkan
interpretasi yang keliru.
Menurut Dewey dalam Joyce dan Weil, mendefinisikan model pembelajaran sebagai a plan or pattern that we can use to design face-to-face teaching in classroom or tutorial setting and to shape instructional material. (suatu rencana atau pola yang dapat kita gunakan untuk merancang tatap muka di kelas atau pembelajaran tambahan di luar kelas, serta untuk menyusun materi pembelajaran).9
Model pembelajaran adalah pola atau rencana yang dapat digunakan
untuk mengoperasikan kurikulum. Merancang materi pembelajaran, dan untuk
membimbing belajar dalam setting kelas atau lainnya. Menurut Agus
Suprijon, Model pembelajaran ialah pola yang digunakan sebagai pedoman
9Suyanto dan Asep Jihad, Menjadi Guru, h. 134.
10
dalam merencanakan pembelajaran di kelas maupun tutorial. Menurut Arends,
model pembelajaran mengacu pada pendekatan yang akan digunakan,
termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-tahap dalam
kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas.10
Jadi menurut para ahli di atas model pembelajaran merupakan
kerangka dasar pembelajaran yang dapat diisi oleh beragam muatan mata
pelajaran sesuai dengan karakteristik kerangka dasar dan tujuan-tujuan
pembelajaran. Model pembelajaran juga dapat muncul dalam beragam bentuk
dan varians sesuai dengan landasan filosofis dan pedagogis yang
melatarbelakanginya.
Selanjutnya pengertian dari model pembelajaran Jigsaw adalah sebuah
model belajar kooperatif yang menitikberatkan kepada kerja kelompok siswa
dalam bentuk kelompok kecil.
Jigsaw adalah salah satu pendekatan dalam pembelajaran kooperatif
dimana dalam penerapannya siswa dibentuk menjadi kelompok-kelompok,
dan dalam tiap kelompok terdiri atas tim ahli sesuai dengan pertanyaan yang
10Sakinah Nina, “Pengertian-jenis-dan-langkah-langkah”, dalam http//www.blogspot.com,
diambil tanggal 25 Mei 2015.
11
di siapkan oleh guru maksimal lima pertanyaan sesuai dengan jumlah tim
ahli.11
Seperti yang diungkapkan Lie, bahwa pembelajaran kooperatif model
Jigsaw ini merupakan model belajar kooperatif dengan cara siswa belajar
dalam kelompok kecil yang terdiri atas empat sampai dengan enam orang
secara heterogen dan siswa bekerja sama saling ketergantungan positif dan
bertanggung jawab secara mandiri.12
Model pembelajaran Jigsaw adalah salah satu tipe pembelajaran
kooperatif yang mendorong siswa aktif dan saling membantu dalam
menguasai materi pelajaran. Karena tujuannya tidak lain adalah untuk
mencapai prestasi yang maksimal dan memuaskan baik untuk individu
maupupun dalam kelompok.13
Jadi penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dalam
proses belajar mengajar dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab kepada
siswa sehingga mereka terlibat langsung secara aktif dalam memahami suatu
permasalahan dan mereka juga bisa menyelesaikannya bersama-sama secara
kelompok. Dengan demikian mereka dapat berinteraksi dengan teman
sebayanya dan juga dengan gurunya sebagai pembimbing. Dalam hal ini, guru
11 Hamzah dan Nurdin Mohamad, Belajar dengan Pendekatan PAILKEM, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2012), h. 110 12Ibid 13 Suyanto dan Asep Jihad, Menjadi Guru, h. 147
12
hanya berperan sebagai fasilitator yang mengarahkan dan memotivasi siswa
untuk belajar mandiri dan menumbuhkan rasa tanggung jawab mereka dengan
berdiskusi dengan teman sebaya mereka.
Dalam model pembelajaran Jigsaw ini guru membagi satuan informasi
yang besar menjadi komponen-komponen lebih kecil, agar siswa bisa
menyelesaikan permaslahan yang ada dengan cara mendiskusikannya bersama
teman-teman. Setiap kelompok terdiri dari empat orang siswa sehingga setiap
anggota bertanggung jawab terhadap penguasaan dan pemahaman setiap
komponen atau subtopik yang telah ditugaskan oleh guru dengan sebaik-
baiknya. Karena dengan demikian semua siswa akan menajdi lebih aktif
karena meraka punya tanggung jawab masing-masing dalam kelompoknya. 14
Kelebihan model atau strategi ini adalah dapat melibatkan seluruh
siswa dalam belajar dan sekaligus mengajarkan kepada orang lain. Model ini
biasanya cocok digunakan untuk pembelajaran keterampilan berbicara dan
membaca.
Berdasarkan pemaparan diatas, peneliti berasumsi bahwa model
pembelajaran Jigsaw melatih siswa untuk memikul suatu tanggung jawab
yang signifikan dalam sebuah kelompok. Pemikiran dasar model
pembelajaran ini adalah memberikan kesempatan kepada siswa untuk berbagi
dengan yang lain, mengajar serta diajar oleh rekan sesama, dan hal ini
14 Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), h. 92
13
merupakan bagian penting dalam proses belajar dan sosialisasi yang
berkesinambungan.
B. Tahapan-Tahapan atau Langkah-Langkah dalam Model Pembelajaran Jigsaw
Ada beberapa tahapan atau langkah-langkah dalam penerapan model
pembelajaran Jigsaw diantaranya yaitu:
1. Menyiapkan bahan pembelajaran.
2. Menempatkan siswa dalam kelompok belajar, maksima 4-5 orang
secara heterogen.
3. Menempatkan siswa dalam kelompok pakar atau ahli.
4. Menentukan skor awal untuk mencatat skor sebagai skor dasar.
5. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda.
6. Tiap orang dalam tim diberi materi yang ditugaskan.
7. Membaca15
8. Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian atau
subbab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli)
untuk mendiskusikan subbab mereka.
9. Setelah selesai diskusi, sebagai tim ahli dari tiap anggota kembali
ke dalam kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim
15Hamzah dan Nurdin, Belajar Dengan, h. 110
14
mereka tentang subbab yang mereka kuasai dan tiap anggota
lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh.
10. Tes hasil diskusi dilakukan secara menyeluruh untuk semua siswa.
11. Para siswa mengambil kuis individu yang mencakup semua topik.
12. Guru memberi evaluasi
13. Penutup.16
C. Manfaat Model Pembelajaran Jigsaw
Secara psikologis model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw ini
memberikan manfaat yang sangat besar terhadap siswa antara lain:
1. Memotifasi siswa untuk belajar giat karena adanya tekanan dari teman, kelompoknya serta menyadari akan penilaian yang berkelanjutan.
2. menghilangkan rasa takut pada anak utnuk mengungkapkan pendapatnya dan menjawab pertanyaanya.
3. menumbuhkan kemampaun kerjasama berfikir kritis dan kemampuan membantu teman. Hal ini sesuai dengan pendapat Khoirul dalam Supriyadi (2003) mengemukakan beberapa tujuan khusus model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw diantaranya adalah mengkaji kebergantungan positif dalam menyampaikan dan menerima informasi diantara anggota kelompok utnuk mendorong kedewasaan berfikir dan menyediakan kesempatan berlatih bicara (dan mendengar) untuk berlatih dalam menyampaikan informasi.17
D. Pengertian Kemampuan Membaca Bahasa Arab
Keterampilan membaca merupakan materi terpenting diantara materi-
materi pelajaran. Siswa yang unggul dalam pelajaran membaca mereka
16Nur Sholeh dan Ulin Nuha, Pengembangan Kurikulum, h. 193-194 17Abdi, “Pengaruh Signifikan Model”, dalam http://www.blogspot.com, diambil tanggal 27
Mei 2015
15
unggul dalam pelajaran yang lain pada semua jenjang pendidikan. Karena
membaca merupakan kegiatan yang meliputi pola berpikir, menila,
menganalisis dan memecahkan masalah.
Membaca adalah melihat dan memahami isi dari apa yang tertulis
dengan melisankan atau di dalam hati dan mengeja atau melafalkan apa yang
tertulis.18
Kemampuan membaca merupakan salah satu dari keempat
keterampilan berbahasa yang diajarkan, dan karenanya juga berkonsekuensi
diteskan, kepada pembelajar bahasa. Kemampuan membaca sama dengan
kemampuan menyimak tergolong kemampuan aktif reseptif, akan tetapi beda
dalam media penyampaiannya.19
Membaca adalah kemampuan mengenali dan memahami isi sesuatu
untuk mendapatkan makna yang tertulis (lambang-lambang tertulis) dalam
teks dengan melafalkan atau mencernanya di dalam hati.20
Dalam makna yang lebih luas, membaca tidak hanya terpaku kepada
kegiatan melafalkan dan memahami makna bacaan dengan baik saja, yang
hanya melibatkan unsur kognitif dan psikomotorik, namun lebih dari itu
menyangkut penjiwaan atas isi bacaan.
18Abd. Wahab, Memahami Konsep Dasar,hlm. 95. 19 Iskandarwasid dan Dadang Sunendar, Strategi Pembelajaran Bahasa, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2013), h. 247. 20 Ulin Nuha, Metodologi Super Efektif, h. 108.
16
Jadi menurut pemaparan di atas, kemampuan membaca adalah proses
yang dilakukan dan dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan
yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa
tulis. Untuk memenuhi keperluan tersebut, selain perlu menguasai bahasa
yang dipergunakan, seorang pembaca juga perlu mengaktifkan berbagai
proses mental dalam sistem kognisinya. Dapat dikatakan bahwa membaca
merupakan sarana terpenting dalam pencapaian tujuan pembelajaran bahasa
Arab terutama bagi pembelajar bahasa Arab yang non Arab.
Bahasa Arab merupakan bahasa yang digunakan untuk menyampaikan
pesan Allah melalui al-Qur‟an. Selain itu, menurut Al-Ghalayain bahasa Arab
adalah kalimat-kalimat yang dipergunakan oleh orang Arab untuk
mengungkapkan tujuan-tujuan (pikiran dan perassaan) mereka.21 Bahasa Arab
termasuk ke dalam bahasa rumpun semit atau semitik, yang dipakai oleh
orang-orang atau bangsa yang tinggal di Syiria dan Jazirah Arab (timur
tengah). Bahasa Arab modern telah diklasifikasikan sebagai satu makrobahasa
dengan 27 subbahasa.
Bahasa Arab juga merupakan bahasa kitab suci dan tuntunan agama
Islam sedunia, karena ia merupakan bahasa yang paling besar signifikansinya
21Ibid, h. 31
17
bagi ratusan juta muslim, baik yang berkebangsaan Arab maupun yang non
Arab.22
Dengan demikian pengertian kemampuan membaca Bahasa Arab
adalah proses komunikasi antara pembaca dengan penulis melalui teks yang
ditulisnya. Maka secara langsung, di dalamnya terjadi hubungan kognitif
antara bahasa lisan dengan bahasa tulisan. Karena kemampuan menbaca
mencakup dua hal, yaitu mengenali simbol-simbol yang tertulis dan
memahami isinya.
Kemampuan membaca bahasa Arab sangat tergantung kepada
pemahaman isi atau arti yang dibaca. Ini berarti sangat tergantung pada
penguasaan qawaid atau gramatika bahasa Arab yang meliputi nahwu dan
sharraf.
Tujuan dari pengajaran membaca sebagaimana diketahui, adalah untuk
mengembangkan kemampuan membaca siswa. Dengan demikian tugas guru
sangat berperan untuk meyakinkan proses pembelajaran membaca menjadi
pengalaman yang menyenangkan untuk semua siswa.
Dalam kegiatan membaca terdapat tiga unsur yaitu: Pertama, suatu
proses kegiatan yang aktif kreatif. Kedua, objek dan sasaran kegiatan
22Azhar Arsyad, Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya,(Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2010), hlm. 1.
18
membaca adalah lambang tertulis sebagai penuangan gagasan atau ide orang
lain. Ketiga, adanya pemahaman yang bersifat menyeluruh.23
Membaca secara garis besar terbagi ke dalam dua bagian yaitu
membaca nyaring (al-qira’ah al-jahriyyah) dan membaca dalam hati (al-
qira’ah al-shamitah):24
1. Membaca nyaring (al-qira’ah al-jahriyyah)
Membaca nyaring adalah membaca dengan melafalkan atau
menyuarakan simbol-simbol tertulis berupa kata-kata atau kalimat yang
dibaca.
Membaca jenis ini bertujuan melihat kemampuan membaca siswa,
melihat intonasi dan ritme membaca siswa, melihat kemampuan membaca
tanda baca siswa, memuaskan siswa untuk memperdengarkan bacaannya,
membiasakan siswa berbicara dihadapan orang, dan melatih siswa
membaca sebagai salah satu profesi.25
Dalam pembelajaran membaca ada dua teknik yang mungkin bisa
dilakukan dalam pengajarannya yaitu:
a. Teknik sintesis (al-tarkib), teknik ini dilakukan dengan mendahulukan
huruf daripada kata. Teknik ini bisa disebut al-juz, sebab pengajaran
23Ibid, hlm. 110 24 Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2013), h. 144 25 Ulin Nuha, Metodologi Super, h. 115
19
materi dimulai dari bagian terkecil (huruf) sampai kepada keseluruhan
(kata).
b. Teknik analisis (al-tahlil), teknik ini bisa disebut al-kull/ total, sebab
pengajaran materi dimulai dari keseluruhan sampai kepada bagian.
Jika materi yang diajarkan berbentuk kata, maka yang di dahulukan
adalah kata lalu huruf.
Untuk keefektifan pembelajaran membaca nyaring ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh guru antara lain yaitu:
a. Dalam memulai kegiatan membaca, guru hendaknya memilih
siswa yang bagus bacaannya.
b. Sebaiknya guru menyuruh siswa untuk membaca di depan kelas,
dan sesekali membagikan pandangan kepada teman-temannya saat
membaca.
c. Hendaknya guru mampu menciptakan kelas yang turut serta
menjadi pengoreksi kesalahan bacaan.
d. Tidak diperkenankan guru menyuruh siswa membaca terlalu lama,
karena akan cepat melelahkan.
e. Untuk menanamkan kemampuan memahami bacaan, diakhir
bacaan guru mengajak siswa berdiskusi tentang isi bacaan.
2. Membaca dalam hati (al-qira’ah al-shamitah)
20
Membaca dalam hati atau disebut juga membaca diam lazim
dikenal dengan membaca pemahaman, yaitu membaca dengan tidak
melafalkan simbol-simbol tertulis berupa kata-kata atau kalimat yang
dibaca, melainkan hanya mengandalkan kecermatan eksplorasi visual.
Tujuan membaca dalam hati adalah penguasaan isi bacaan, atau
memperoleh informasi sebanyak-banyaknya tentang isi bacaan dalam
waktu yang cepat. Dan kegiatan membaca dalam hati dilakukan hanya
untuk kepentingan diri sendiri.
Untuk keefektifan pembelajaran membaca dalam hati, ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh guru antara lain yaitu:
a) Mengusahakan agar kelas tidak gaduh dengan suara-suara baik yang
datang dari dalam kelas maupun dari luar.
b) Para siswa tidak diperkenankan mengeluarkan suara dalam membaca.
c) Menentukan waktu yang digunakan dalam menyelesaikan bacaan
tertentu.
d) Melakukan diskusi sederhana tentang isi bacaan setelah selesai
kegiatan membaca.
e) Membiasakan siswa untuk menargetkan hasil bacaan dalam batasan
waktu tertentu.
21
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
Setting penelitian dan karakteristik subjek penelitian. Pada bagian ini
disebutkan di mana penelitian tersebut dilakukan, di kelas berapa dan
bagaimana karakteristik dari kelas tersebut seperti komposisi siswa pria dan
wanita. Latar belakang siswa ekonomi yang mungkin relevan dengan
permasalahan, tingkat kemampuan dan lain sebagainya.26 Setting penelitian
menjelskan lokasi dan gambaran tentang kelompok siswa atau objek yang
dikenai tindakan. Dalam penelitian tindakan kelas tidak ada populasi dan
sampel.27
Adapun setting penelitian yang dipilih oleh peneliti adalah siswa kelas
XI jurusan Bahasa MA Darul Qur‟an Bengkel.
B. Sasaran Penelitian
Sasaran penelitian adalah perubahan apa yang diinginkan dari subjek
yang dikenai tindakan, yaitu target yang diharapan dari pengertian tersebut.
Maka sasaran peneliti dalam penelitian ini dapat meningkatkan kemampuan
membaca pada mata pelajaran bahasa Arab kelas XI jurusan bahasa.
26Trianto, Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: Prestasi Pustakaraya, 2011
), h. 88. 27 Pedoman Penulisan Skripsi IAIN Mataram, hal. 22
21
22
C. Rencana Tindakan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas
(PTK). PTK terdiri dari kata Penelitian, Tindakan, dan Kelas. Pertama,
Penelitian adalah suatu proses pemecahan masalah yang dilakukan secara
sistematis, empiris, dan terkontrol. Kedua, Tindakan dapat diartikan sebagai
perlakuan tertentu yang dilakukan oleh peneliti yakni guru. Ketiga, Kelas
menunjukkan pada tempat proses pembelajaran berlangsung. Jadi PTK
dapat diartikan sebagai proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam
kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan masalah tersebut
dengan cara melakukan tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta
menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan tersebut.28
Berdasarkan pemahaman terhadap tiga kata tersebut, dapat
disimpulkan bahwa, penelitian tindakan kelas adalah suatu upaya untuk
mencermati kegiatan belajar sekelompok peserta didik dengan memberikan
sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan. Tindakan tersebut dilakukan
oleh guru bersama-sama dengan peserta didik, atau oleh peserta didik di
bawah bimbingan dan arahan guru dengan maksud untuk memperbaiki dan
meningkatkan kualitas pembelajaran.
28
Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: Kencana, 2011), h. 25-26
23
Penelitian ini dilaksanakan untuk menuntaskan kompetensi
pembelajaran tentang penerapan model pembelajaran Jigsaw untuk
meningkatkan kemampuan membaca bahasa arab siswa kelas XI jurusan
bahasa yang dilaksanakan dalam dua siklus.
Dalam merancang dan melaksanakan penelitian tindakan kelas,
banyak model yang dapat digunakan sebagai pedoman. Guru dapat memilih
salah satu dari model tersebut sesuai dengan situasi dan kondisi. Adapun
beberapa model yang dapat di terapkan dalam PTK adalah sebagai berikut:
1. Model Kurt Lewin,
2. Model Ebutt
3. Model Elliot
4. Model Hopkins
5. Model penelitian tindakan kelas bentuk siklus29
Penelitian tindakan ini telah dilaksanakan dalam dua siklus, karena
dalam siklus pertama tidak berhasil maka dilanjutkan ke siklus berikutnya.
Secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu (1)
perencanaan (2) pelaksanaan dan observasi, (3) evaluasi dan (4) refleksi.
Adapun bentuk spiral kerja tindakan dari siklus ke siklus dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut.
29
Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: Kencana Prenada Group, 2009), h. 48-54
24
Gambar 3.1
Model Siklusi Penelitian Tindakan Kelas (PTK).30
a. Tahap Perencanaan
Perencanaan tindakan merupakan yang menjelaskan apa,
mengapa, kapan, di mana, oleh siapa dan bagaimana tindakan
dilakukan.31 Dalam tahap ini hal-hal yang telah dilakukan oleh
peneliti adalah sebagai berikut:
30Iskandar, Penelitian Tindakan Kelas, (Jambi: GP Press, 2008), h. 67 31
Ibid., h. 115
Perencanaan
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi Pelaksanaan SIKLUS II
Refleksi Pelaksanaan
Pengamatan
SIKLUS I
Dilanjutkan ke siklus
25
1) Membuat RPP yang akan digunakan pada saat tindakan
dilaksanakan.
2) Mensosialisasikan model pembelajaran Jigsaw pada siswa.
3) Menyiapkan lembar observasi
4) Membentuk kelompok heterogen dengan kemampuan
berbeda-beda.
5) Menyiapkan LKS untuk didiskusikan
6) Membuat evaluasi berupa tes tulis untuk mengetahui
tingkat pemahaman siswa.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan dan Observasi
Tahap kedua ini adalah pelaksanaan yang merupakan
implementasi atau penerapan isi rancangan dalam tindakan kelas.
Observasi untuk pengamatan dilaksanankan bersamaan pada saat
proses belajar berlangsung. Peneliti atau guru bahasa Arab akan
mengamati kegiatan siswa dengan format pembelajaran yang telah
disusun oleh semua aktifitas siswa dan guru dicatat dilembar
observasi.
c. Evaluasi
Pada tahap ini peneliti dan guru memberikan tes evaluasi
berupa tes tulis kepada siswa pada setiap akhir siklus. Tes ini
dikerjakan secara individual untuk mengetahui pemahaman siswa
26
akan konsep setelah belajar dengan penerapan model pembelajran
Jigsaw.
d. Tahap Refleksi
Kegiatan refleksi merupakan kegiatan untuk
mengungkapkan kembali apa yang sudah dilakukan pada tiap
siklus. Dari kegiatan refleksi ini halnya yang perlu mendapat
perhatian agar pembelajaran dapat mencapai hasil optimal. Tahap
refleksi ini dilakukan oleh peneliti bersama dengan guru mata
pelajaran bahasa Arab dengan tujuan untuk mendapatkan hasil
yang optimal dalam mencapai ketuntasan belajar seperti yang
diinginkan.
D. Jenis Instrumen dan Cara Penggunaannya
Apabila seorang peneliti ingin memperoleh data yang akurat, maka
tentunya peneliti akan membutuhkan alat dimana alat tersebut merupakan
sarana pengumpulan data, informasi yang segera dibutuhkan, dan alat
pengumpulkan data ini disebut instrument penelitian. Adapun instrument yang
digunakan dalam penelitian ini antara lain:
27
1. Wawancara
Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar
informasi dan ide melalui Tanya jawab, sehingga dapat dikonstuksikan
makna dalam suatu topik tertentu.32
Wawancara akan dilakukan untuk mendapat data primer yang
langsung bersumber dari responden itu sendiri sehingga diperoleh data
dan informasi yang lebih faktual dan terperinci, sehingga peneliti dapat
mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalam
menginterprestasikan situasi dan fenomena yang terjadi. Jadi data dan
informasi yang didapat akan lebih valid, reliable dan representative.
Dalam penelitian ini, wawancara digunakan untuk mengetahui sejarah
berdirinya MA Darul Qur‟an Bengkel.
2. Tes
Tes merupakan salah satu cara untuk menaksir besarnya
kemampuan seseorang secara tidak langsung, yaitu melalui respons
seseorang terhadap stimulus atau pertanyaan.33 Tes juga merupakan salah
satu alat untuk melakukan pengukuran, yaitu alat untuk mengumpulkan
informasi karakteristi suatu objek.
32 Djam‟an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta,
2011, hlm. 130 33 Eko Putro Widoyoko, Evaluasi Program Pembelajaran, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
h.1-2
28
Bentuk tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes subjektif
berbentuk soal uraian (esay) yaitu yang menuntut siswa untuk mengingat
dan mengorganisasikan gagasan atau hal-hal yang telah di pelajarinya
dengan cara mengemukakan atau mengekspresikan kegiatan tersebut
dalam bentuk uraian tulis.
3. Observasi
Observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara sengaja,
dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala
yang diselidiki.34 Dengan menggunakan metode observasi ini diharapkan
dapat diperoleh gambaran yang lebih jelas tentang model pembelajaran
bahasa Arab yang sukar dilakukan bila belum banyak keterangan yang
dimiliki tentang masalah yang diteliti.
Kegiatan observasi dilakukan selama berlangsung pelaksanaan
tindakan. Dalam penelitian ini observasi dilakukan oleh seorang peneliti
yaitu guru bahasa Arab, untuk mengamati pembelajaran dengan
penerapan model pembelajaran Jigsaw.
34Cholid Narbuko dan Abu Achmad, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004),
h. 70.
29
4. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan cacatan peristiwa yang sudah berlalu.
Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental
dari seseorang.35
Penggunaan dokumentasi ini juga diperlukan untuk memperoleh
data tentang jumlah siswa kelas XI jurusan bahasa, jumlah guru, sarana
dan prasarana, dan struktur organisasi MA Darul Qur‟an Bengkel Tahun
Pelajaran 2015/2016. Di samping itu dokumentasi digunakan untuk
memperoleh data tentang ketuntasan belajar siswa.
E. Pelaksanaan Tindakan
Adapun langkah-langkah pembelajaran pada tindakan satu adalah
sebagai berikut:
1. Pendahuluan yang terdiri dari tujuan, motivasi dan appersepsi
a. Peneliti atau guru mengecek kesiapan dan kelengkapan anggota
kelompok yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
b. Peneliti mensosialisasikan kepada siswa tentang pembelajaran yang
digunakan
2. Tahap pemengmbangan dengan rincian sebagai berikut:
a. Guru menjelaskan dengan singkat materi yang akan dipelajari
b. Membagikan kelompok secara heterogen
35 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R &
D), (Bandung: Alfabet, 2014), h. 329
30
c. Membagikan kepada masing-masing anggota kelompok
d. Guru menjelaskan petunjuk pengisian LKS dan juga mengarahkan
agar mengerjakan tugas
e. Masing-masing kelomok diberikan kesempatan untuk menyelasaikan
tugas yang terdapat dalam LKS yang dibagikan dengan mengikuti
petunjuk yang ada, dalam waktu yang telah ditentukan
3. Tahap penerapan sebagai berikut:
a. Masing-masing kelompok mempersentasikan hasil diskusinya
b. Guru menerangkan hasil diskusi dari semua kelompok
c. Guru menerapkan pembelajaran dengan model pembelajaran Jigsaw.
d. Memberikan tugas untuk dikerjakan secara individu
e. Memberikan penilaian
F. Cara Pengamatan (monitoring)
Dalam penelitan ini, peneliti menggunkan metode Penelitian Tindakan
Kelas (PTK), dimana pembelajarn dilkukan oleh peneliti, sedangkan guru
mata pelajaran sebagai observer. Peneliti dan guru melakukan kolaborasi
dalam pelaksanaan pembelajaran sehingga diperoleh kesepakatan dan
pemahaaman yang sama terhadap masalah yang dihadapi .
Observer melakuakan pengamatan dengan seksama sejak kegiatan
pembelajaran dimulai, observer mengambil posisi di belakang saat mengamati
prilaku siswa ketika menerima pelajaran. Semua kegiatan siswa dalam belajar
31
tidak lepas dari pengamatan observer, hal ini dilakukan untuk mendapatkan
data dan hasil yang valid.
G. Analisis Data dan Refleksi
1. Analisis Data
Analisis data adalah suatu proses mencari dan menyusun secara
sistematis data yang diperoleh dari hasil yang sudah ada dengan cara
mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-
unit, melakuka sintesa,menyusun ke dalam pola, memilih mana yang
penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga
mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang lain.36
Tahap analisis data dilakukan berdasarkan data yang telah
diperoleh pada saat monitoring. Setelah data dianalisis, kemudian
dilakukan interpretasi, menjelaskan dan penarikan simpulan sejalan
dengan cara mengolah data, yang bisa berupa cara non statistik maupun
cara statistik. Dari simpulan yang didapatkan, digunakan untuk melakukn
penelitian (refleksi) apakah tindakan (terapi) yang dilakukan memberikan
efek (dampak/perubahan) kearah perbaikan, hal ini perlu dikonfirmasikan
kembali kepada hipotesis. Adapun analisis data yang digunakan oleh
peneliti adalah analisa deskriptif kuantitatif.
36Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2009), h. 89
32
Setelah memperoleh data tes hasil belajar siswa, data tersebut
dianalisis secara kuantitatif untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa
dengan kriteria sebagai berikut:
a. Ketuntasan Individu
Setiap siswa dalam proses belajar mengajar dikatakan tuntas
apabila siswa memperoleh nilai 70 sebagai standar ketuntasan
minimal yang ditetapkan oleh sekolah yang bersangkutan. Atau
dengan kata lain siswa dinyatakan tuntas secara individu apabila
penguasaan siswa mencapai 85%.
b. Ketuntasan Klasikal
Ketuntasan klasikal dihitung dengan menggunakan rumus
berikut:
P= ketuntasan klasikal
M= jumlah siswa yang memperoleh nilai
N= jumlah seluruh siswa yang mengikuti tes.37
c. Untuk menghitung nilai rata-rata kelas persamaan:
37Zaenal Aqib dan dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: Yrama Widya, 2009), h. 41.
33
X= nilai rata-rata = jumlah semua nilai siswa banyak siswa yang mengikuti tes.38
2. Refleksi
Refleksi dilakukan pada akhir tiap siklus.Pada tahap ini, peneliti
bersama guru mengkaji pelaksanaan dan hasil belajar yang diperoleh
dalam pemberian tindakan kelas dengan melakukan observasi. Dari hasil
observasi, guru dapat merefleksi diri dengan melihat data hasil observasi,
apakah kegiatan yang telah dilakukan dapat meningkatkan kemampuan
siswa dalam keterampilan membaca bahasa Arab dengan model
pembelajaran Jigsaw. Di samping hasil observasi, hasil analisis data pada
tahap ini akan dipergunakan sebagai acuan untuk merencanakan dan
melaksanakan siklus berikutnya.
38Ibid.,h. 40.
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Setting Penelitian
1. Sejarah Berdirinya MA Darul Qur‟an Bengkel
Madrasah Aliyah Darul Qur'an Bengkel merupakan salah satu
Lembaga di bawah naungan Yayasan Pondok Pesantren Darul Qur'an
Bengkel yang didirikan oleh Hadratus Syaikh Almarhum TGH. M.Shaleh
Hambali. Lembaga ini berdiri sejak tahun 1989 pada waktu yang menjabat
sebagai Kepala Pertama MA. Darul Qur'an adalah Drs.H.Achmad Izzi
(1989–1990), selanjutnya tongkat estapet kepemimpinan dilanjutkan oleh
GT. Usman (1990-2001), Drs. Suhaidi (2001-2008), dan H. Muhtasar,
S.Pd. (2008-sekarang). Adapun status lembaga ini adalah
TERAKRIDITASI No.28/Akr.MA/B/IV/2006 yang dalam
perkembangannya MA Darul Qur'an saat ini telah membuka 3 Jurusan
yaitu Jurusan Bahasa, IPA, dan IPS.39
2. Letak Geografis MA Darul Qur‟an Bengkel
MA Darul Qur‟an Bengkel berlokasi di jalan TGH.M.Shaleh
Hambali Bengkel kecamatan Labuapi kabupaten Lombok Barat (Lobar)
provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
39
Wawancara guru bahasa Arab ustadz akhmad Zahroni, S.Ag. pada tanggal 8 0ktober 2015.
34
35
Secara geografis, posisi MA Darul Qur‟an Bengkel sangat strategis
dipinggir jalan sebelah utara masjid jami‟ Shaleh Hambali Bengkel.
Sehingga mudah di jangkau oleh alat trasportasi, baik menggunakan
angkutan umum maupun kendaraan pribadi. Secara umum letak MA Darul
Qur‟an Bengkel.
Sebelah Utara : Pemukiman Penduduk
Sebelah Selatan : Masjid Jami‟ Shaleh Hambali Bengkel
Sebelah Timur : Kantor Desa Bengkel
Sebelah Barat : Pemukiman Penduduk
3. Keadaan Siswa MA Darul Qur‟an Bengkel
Dalam proses belajar mengajar siswa merupakan tolak ukur dalam
sebuah pendidikan disuatu lembaga, karena berhasil atau tidaknya proses
belajar mengajar dapat dilihat dari prestasi yang diraih oleh siswa tersebut.
Dalam hal ini siswa menduduki peran yang sangat penting untuk
menemukan keberhasilan suatu lembaga, di samping itu siswa juga
merupakan sasaran tujuan lembaga pendidikan dalam pelaksanaan berbagai
program pengajaran dan pendidikan. Adapun keadaan siswa di MA Darul
Qur‟an Bengkel dapat dilihat dalam table berikut.
36
Table 4. 1
Keadaan Siswa Kelas 11 dan 12 Semester Ganjil TP 2015/2016 Menurut Jurusan.40
No. Uraian Siswa Tingkat 11 Tingkat 12
Lk. Pr. Jmlh Lk. Pr. Jmlh
1. Jurusan IPA 8 8 16 4 16 20
2. Jurusan IPS 8 15 23 7 11 18
3. Jurusan Bahasa 6 12 18 4 14 18
4. Jurusan Agama
0
0
J u m l a h 22 35 57 15 41 56
4. Keadaan Guru dan Pegawai MA Darul Qur‟an Bengkel
Guru merupakan komponen penting dalam menunjang tercapai
atau tidaknya suatu pendidikan. Untuk mensukseskan tujuan dan target
yang diinginkan, MA Darul Qur‟an Bengkel memiliki tenaga pengajar
yang profesional dalam bidangnya. Guru yang professional akan dapat
mewujudkan tujuan pendidikan yang baik. Sebagaian besar dari para guru
MA Darul Qur‟an Bengkel ini berkualifikasi SI. Selain itu juga MA Darul
Qur‟an Bengkel ini memiliki staf tata usaha. Hal ini berguna untuk
memperlancar aktivitas kantor dan mensukseskan program pembelajaran.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table di bawah ini.
40
Dokumentai, Di kutip Tanggal 17 September 2015
37
Tabel 4. 2
Keadaan guru MA Darul Qur‟an Bengkel Kecamatan Labuapi Kabupaten Lombok Barat (Lobar) tahun 2015/2016.41
No Nama Guru Bidang Studi yang diajarkan
1 H. Muhtasar, S.Pd Matematika
2 Drs. H. Achmad Izzi PKN
3 Akhmad Saikhu, SH PKN
4 Ramli Ahmad, S.Ag Al -Qur‟an Hadist
5 Drs. Jamiludin Fiqih
6 Suhaili, S.Pd Bahasa Inggris
7 Masyhuri, S.Pd Bahasa Indonesia
8 Hairunnurrasyid, S.Pd Mulok
9 Akhmad Zahroni, S.Ag Bahasa arab
10 H. Munasih, SE., M. Pd Ekonomi Akuntasi
11 Husnul Mubarok, S. Pd Sejarah
12 Jamzuri, S. Pd Tikom
13 Sadikin, S. Ag Aqidah, SKI, Al-Qur‟an Hadits
14 Agus Efendi, S. Pd Penjaskes
15 M. Maqqi, Sst Sosiologi
16 Hafizin, S. Pd Matematika
17 Fathurrahman Penjaskes
18 Sri Kurniawati, S. Pd Biologi
19 Hiliyawati, S. Pd Kimia
20 Sri Harmintati, SP Fisika, Geografi
41
Ibid.,
38
21 Furi Widayati, Ss Bahasa Jepang
22 Rika Widiasari, S. Pd Matematika
23 Dra. Hj. Khadijah Fiqih
24 Khairunnisa, SE Ekonomi
25 Juhairiah, S. Pd Antropologi , Sejarah
26 Dwi Fajar Nugrahawati, S. Pd Matematika
27 Hilmiah, S. Pd. I Biologi
28 BQ. Istiqomah, S. Pd Bahasa Inggris
29 Dina Marhamah, S. Pd Bahasa Indonesia, Sastra Indonesia
30 Suharniati, S. Pd Matematika
5. Keadaan Sarana dan Prasarana MA Darul Qur‟an Bengkel
Sarana dan prasarana pada setiap lembaga pendidikan
terutama dalam melaksanakan proses pembelajaran diharapkan
adanya keseimbangan antara jumlah siswa dengan jumlah sarana
dan kebutuhan sekolah yang ada, sebab salah satu komponen
penting yang terkait dengan pendidikan adalah sarana dan prasarana
yang merupakan salah stu komponen dari beberapa komponen
dalam pendidikan dan pengajaran yang membentuk suatu system
yaitu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan antara satu
denganyang lainnya.
39
Sarana dan prasarana memiliki peranan dan manfaat yang
sangat besar dalam menunjang pelaksanaan proses yang lebih
efektif dan efisien. Semua sarana yang ada hendaknya difungsikan
dengan baik dan benar sesuai dengan kebutuhan dan kondisi
lingkungan maupun keadaan sekolah.Sarana dan prasarana yang
tidak difungsikan sesuai dengan tempat penggunaannya dapat
memberikan dampak yang tidak baik bagi pelaksanaan pendidikan
yang dilakukan.Lebih jelasnya sarana dan prasarana tersebut dapat
diiha pada tabel di bawah ini.
Tabel 4. 3
Keadaan sarana dan prasarana MA Darul Qur‟an kecamatan Labuapi, kabupaten Lombok Barat tahun pelajaran 2015.42
Jumlah dan kondisi Bangunan
No Jenis Bangunan Jumlah Ruang Menurut Kondisi (Unit)
Baik Rusak Ringan Rusak Berat
1 Ruang Kelas 12 2 1
2 Ruang Kepala Madrasah
1
3 Ruang Guru 1 1
4 Ruang Tata Usaha 1
5 Laboratorium Fisika 1
6 Laboratorium Kimia
7 Laboratorium Biologi
42
Ibid.,
40
8 Laboratorium Komputer
1
9 Laboratorium Bahasa 1
10 Ruang Perpustakaan 1
11 Ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
1
12 Ruang Keterampilan
13 Ruang Kesenian
14 Toilet Guru 1
15 Toilet Siswa 2
16 Ruang Bimbingan Konseling (BK)
1
17 Gedung Serba Guna (Aula)
1
18 Ruang OSIS 1
19 Ruang Pramuka 1
20 Masjid/Musholla
21 Gedung/Ruang Olahraga
1
22 Rumah Dinas Guru 1
23 Kamar Asrama Siswa (Putra)
1 1
24 Kamar Asrama Siswi (Putri)
1
25 Pos Satpam
26 Kantin 1
41
Sarana Prasarana Pendukung Pembelajaran
No Jenis sarana prasarana
jumlah unit menurut kondisi Jumlah ideal yang seharusnya ada Baik Rusak
1 Kursi Siswa 198 10
2 Meja Siswa 100 25
3 Loker Siswa 0 0
4 Kursi Guru di ruang kelas
12 5
5 Meja Guru di runag kelas
12 4
6 Papan Tulis 12 0
7 Lemari di ruang kelas
0 0
8 Alat Peraga PAI 1 0
9 Alat Peraga Fisika 1
10 Alat Peraga Biologi
1
11 Alat Peraga Kimia 1
12 Bola Sepak 3 2
13 Bola Voli 2 1
14 Bola Basket 2 1
15 Meja Pingpong (Tenis Meja)
0 0
16 Lapangan Sepakbola/Futsal
17 Lapangan Bulutangkis
1
18 Lapangan Basket 0 0
19 Lapangan Bola Voli
1
42
Sarana Prasarana Pendukung Lainnya
No Jenis sarana prasarana Jumlah unit menurut kondisi
Baik Rusak
1 Laptop 2 1
2 Personal Komputer (PC Desktop)
6 12
3 Printer 2 2
4 Televisi
5 Mesin Fotocopy
6 Mesin Fax
7. Mesin Scanner 1 1 8. LCD Proyektor 1 4 9. Layar (Screen) 0 0
10. Meja Guru & Tenaga Kependidikan
3 12
11. Kursi Guru & Tenaga Kependidikan
12 2
12. Lemari Arsip 2 2 13. Kotak Obat (P3K) 1 14. Brankas 15. Pengeras Suara 2 1
16. Washtafel (Tempat Cuci Tangan)
0 0
17. Kendaraan Operasional (Motor)
1 0
18. Kendaraan Operasional (Mobil)
0 0
19. Mobil Ambulance 0 0
6. Struktur Organisasi MA Darul Qur‟an Bengkel
Dalam suatu lembaga pendidikan struktur organisasi
juga merupakan salah satu faktor penunjang untuk mencapai
tujuan yang diinginkan. Keberhasilan suatu lembaga
43
pendidikan tidak terlepas dari sebuah organisasi yang
terstruktur dan terorganisir secara baik. Dengan organisasi yang
sudah terstruktur dan terorganisir dengan baik maka siswa akan
termotivasi dalam belajar serta proses pembelajaran akan
berjalan dengan lancar. Adanya struktur organisasi yang baik
dalam sebuah lembaga akan membantu menumbuhkan
semangat siswa dalam belajar dan mampu menjadikan suasana
ruangan menjadi lebih indah. Disamping itu juga akan
mempermudah orang lain atau orang yang mengetahui
organisasi kepemimpinan yang ada di sekolah tersebut.
Adapun struktur organisasi MA Darul Qur‟an Bengkel dapat
dilihat pada gambar berikut.
44
Struktur Organisasi MA Darul Qur‟an Bengkel43
43
Papan Struktur Oarganisasi MA Darul Qur‟an Bengkel, Dokumentasi 17 Oktober 2015.
Keterangan: : Garis Komando ---------------- : Garis Koordinasi
45
B. Hasil Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan untuk meningkatkan
kemampuan membaca bahasa Arab terhadap siswa kelas XI jurusan bahasa
MA Darul Qur‟an Bengkel dengan menerapkan model pembelajaran Jigsaw
pada pokok bahasan Qiro‟ah tentang kesehatan (الصحغ).
القراءع!
ؽغيظ عمر ڣ أخؾڢ عائشغ عڜ الراسغب عمر شعر بصاع شڭ، ڣ
ګ أسښاژڢب هظ إلګ طبيظ أسښاڗ ب درجغ حرارؼڢ مرؼفعغب فحص ألږ
الطبيظ أسښاژڢ ڣ ژصحڢ بالراحغ ڣ ؼښاڣڋ الڣاءب بع ڭڤم هظ عمر إلګ
امرسغب
Untuk lebih lengkapnya pokok bahasan tentang kesahata /الصحة dapat
dilihat pada lampiran 3. Penelitian tindakan ini dilaksanakan dalam dua siklus
mulai dari tanggal 17 september s/d 15 oktober 2015. Penelitian ini
dilaksanakan dalam dua siklus masing-masing siklus terdiri dari dua kali
pertemuan, di mana pada pertemuan pertama guru memberikan materi dan
membagikan lembar kerja siswa (LKS) sedangkan pada pertemuan kedua
menerapkan model pembelajaran Jigsaw dan diakhir pertemuan memberikan
evaluasi.
Data-data yang diperoleh dari hasil evaluasi dan hasil observasi pada
setiap siklus yang telah direncanakan. Data yang diperoleh berupa data
46
kualitatif dari hasil observasi dan data kuantitatif yang diperoleh dari hasil
evaluasi memberikan jawaban mengenai berhasil atau tidaknya proses
pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Jigsaw pada pokok
bahasan tentang ash-shihah yang diukur dengan ketuntasan belajar siswa
secara klasikal. Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi yang diberikan
gambaran tentang kegiatan guru dan siswa selama proses belajar mengajar
dengan penerapan model pembelajaran Jigsaw.
Adapun rincian pelaksanaan penelitian dan hasilnya diuraikan sebagai
berikut.
1. Pelaksanaan Siklus I
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini, langkah-langkah yang dilakukan
oleh peneliti adalah membangun kesepakatan dengan guru bidang
studi bahasa Arab yang bersangkutan. Pada tahap ini dilakukan
beberapa perencanaan yang dipersiapkan peneliti dan guru bahasa
Arab meliputi pembuatan:
a) Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) (lampiran 2)
b) Lembar kerja siswa (LKS) (lampiran 3)
c) Data kelompok siklus I (lampiran 1)
d) Lembar observasi kegiatan siswa (lampiran 4)
e) Lembar observasi kegiatan guru (lampiran 5)
47
f) Menyusun soal evaluasi siklus I dalam bentuk essay
(lampiran 6)
b. Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
siklus I. Proses belajar mengajar pada siklus I dilaksanakan dalam dua
kali pertemuan yaitu pada tanggal 17 september dan 1 oktober 2015.
Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 17 september
2015 dengan menjelaskan materi ash-shihah, setelah menjelaskan
materi kemudian membagi siswa menjadi empat kelompok
menggunakan nama buah-buahan yaitu, kelompok 1 jeruk (ال (برت
kelompok 2 durian (ابو شو) kelompok 3 semangka (بطيخ) dan
kelompok 4 apel (تفاح).
Guru membagikan lembar kerja siswa (LKS) kepada siswa untuk
didiskusikan bersama kelompok masing-masing kemudian
menjelaskan cara pengisian LKS. Setiap kelompok mengutus
perwakilan untuk mempersentasikan hasil dan sebelum pembelajaran
selesai, guru mengingatkan pada pertemuan kedua akan diadakan
pembelajaran dengan model pembelajaran Jigsaw dilanjutkan
memberikan soal evaluasi. Pertemuan pertama berlangsung selama
2 x 45 menit.
48
Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 1 oktober 2015. Pada
pertemuan ini guru memperdalam materi Qiro‟ah tentang ash-shihah
sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) kemudian
menerapkan ke dalam model pembelajaran Jigsaw. Adapun langkah-
langkah yang ditempuh:
1) Guru melaksanakan pembelajaran diawali dengan
mengabsen siswa, dan menyampaikan tujuan pembelajaran
2) Guru membagi siswa menjadi empat kelompok
3) Guru menginformasikan penerapan model pembelajaran
Jigsaw
4) Guru memerintahkan siswa untuk berkumpul dengan
kelompok masing-masing kemudian guru meminta salah
satu dari tiap kelompok sekaligus sebagai tim ahli untuk
memimpin anggota kelompoknya membaca teks yang
sudah dibagikan.
5) Setelah penerapan model pembelajaran Jigsaw selesai, guru
memberikan soal evaluasi.
Selama proses pelaksanaan siklus I, semua kegiatan diawasi
oleh seorang observer (peneliti) dalam hal ini guru bahasa Arab.
c. Hasil Observasi
1) Observasi aktivitas guru
49
Hasil observasi aktivitas guru selama tindakan berlangsung
dapat dilihat pada lampiran 5. Hasil observasi diperoleh dari
pengamatan yang dilakukan oleh peneliti yang telah dipersiapkan
dengan tujuan untuk melihat jalalnnya proses belajar mengajar
dalam kelas. Observasi terhadap aktivitas guru dilakukan dengan
mengamati prilaku guru bahasa Arab dalam hal ini peneliti, pada
saat proses belajar mengajar dalam kelas. Segala aktivitas guru
yang nampak akan diberi tanda rumput dalam lembar observasi
sesuai dengan indicator yang tersedia. Adapun kekurangan yang
muncul pada siklus I diantaranya sebagai berikut:
a) Guru kurang optimal dalam menyampaikan tujuan
pembelajaran terlihat dari tidak fokusnya tujuan
disampaikan.
b) Guru belum maksimal dalam menginformasikan cara kerja
model pembelajaran Jigsaw dilihat dari adanya siswa yang
masih belum paham ketika melakukan pembelajaran.
c) Guru kurang memotivasi siswa dalam pembelajaran.
2) Observassi aktivitas siswa
Hasil observasi diperoleh dari pengamatan yang dilakukan
oleh peneliti sebagai observer dengan mengisi lembar observasi
yang telah dipersiapkan sebelumnya yang bertujuan untuk menilai
50
kelangsungan proses belajar mengajar. Observasi prilaku siswa
pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar, pada saat
kerjasamanya dengan kelompok dalam menyelesaikan masalah-
masalah dalam LKS dan dalam penerapan model pembelajaran
Jigsaw. Segala aktivitas yang nampak dicatat dalam lembar
observasi sesuai dengan indicator yang muncul.
Data mengenai hasil observasi aktivitas siswa untuk siklus
I secara rinci dapat dilihat pada lampiran 4. Adapun kekurangan
yang muncul pada siklus I adalah:
a) Siswa masih kurang optimal dalam mengikuti
pelajaran, dilihat dari masih adanya sebagian siswa
yang main-main dan tidak serius dalam belajar.
b) Siswa masih kesulitan dalam mengisi LKS, karena ada
beberapa siswa yang masih belum mengerti dengan
soal yang ada di LKS.
c) Pada saat penerapan model pembelajaran Jigsaw
berlangsung siswa terlihat belum kompak pada saat
berdiskusi dengan teman kelompoknya.
d. Hasil evaluasi
Evaluasi belajar siswa diadakan pada akhir pertemuan dengan
cara memberikan tes berbentuk essay sebanyak lima butir soal.
51
Masing-masing siswa mendapat satu lembar soal, kemudian jawaban
siswa diperiksa dengan skor 100 jika semua jawaban siswa benar.
Melalui analisis evaluasi belajar rata-rata siswa dan ketuntasan belajar
selengkapnya dapat dilihat pada table di bawah ini
Tabel 4.4 Data hasil evaluasi belajar siswa siklus I
Siswa kelas XI Bahasa MA Darul Qur‟an Bengkel44
No
Nama
Butir soal Nilai
Keterangan
1 2 3 4 5
1 Alexander 20 20 10 5 20 75 Tuntas
2 Ana Asmini 20 20 10 10 20 70 Tuntas
3 Anyoman Hasan ─ 20 20 5 20 65 Tidak tuntas
4 Azhari 20 20 20 10 20 90 Tuntas
5 Fitriani 20 20 10 10 20 75 Tuntas
6 Hambali 20 20 20 10 20 90 Tuntas
7 Ihya Unsana 20 20 10 10 20 80 Tuntas
8 Ilham Sutrawan 20 20 20 5 10 75 Tuntas
9 Ismawati Dewi 5 15 20 5 20 65 Tidak tuntas
44
Data hasil evaluasi belajar siswa siklus I siswa kelas XI jurusan bahasa MA Darul Qur‟an Bengkel, analisis hasil tes, 1 oktober 2015
52
10 Marlina 15 20 10 10 20 70 Tuntas
11 Novia Hartini 10 20 10 5 20 65 Tidak tuntas
12 Rifandi 20 20 10 10 15 75 Tuntas
13 Suhartini 10 20 10 10 20 70 Tuntas
14 Syari‟ah Hidayani 20 20 20 20 10 90 Tuntas
15 Winda Ariani 20 20 20 15 10 75 Tuntas
16 Yuli Purnani 5 15 20 5 20 65 Tidak tuntas
Jumlah 1195
No Aspek yang diperhatikan Keterangan
1 Nilai tertinggi 90
2 Nilai terendah 65
3 Nilai rata-rata kelas 74,68
4 Banyak siswa yang mengikuti evaluasi 16
5 Banyak siswa yang tuntas 12
6 Banyak siswa yang tidak tuntas 4
Ketuntasan belajar secara klasikal 75%
53
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 16 siswa yang mengikuti evaluasi,
terdapat 12 siswa yang tuntas dan 4 siswa yang tidak tuntas, sehingga ketuntasan
belajar siswa pada siklus I ini mencapai 75% dengan nilai rata-rata 74,68. Mengenai
hasil evaluasi pada siklus I dapat ditentukan dengan dua cara yaitu:
Perhitungan ketuntasan secara klasikal sebagai berikut:
= 75%
Perhitungan nilai rata-rata
a. Refleksi
Refleksi dilakukan pada setiap siklus, pada tahap ini peneliti
bersama-sama dengan guru mengkaji pelaksanaan proses belajar
mengajar pada siklus I. Hasil refleksi dilakukan sebagai dasar untuk
54
memperbaiki serta menyempurnakan proses belajar mengajar pada
siklus berikutnya.
Dilihat dari persentase ketuntasan belajar yang diperoleh dari
siklus I, ternyata belum mencapai hasil yang di harapkan, ketuntasan
klasikal hanya mencapai 75% sedangkan ketuntasan yang di tetapkan
adalah 85%. Berdasarkan refleksi terhadap proses belajar mengajar
yang dilaksanakan pada siklus I, maka perlu dilakukan perbaikan.
Adapun tindakan-tindakan perbaikan yang akan ditempuh adalah:
1) Pembelajaran dengan model pembelajaran Jigsaw akan lebih
dimaksimalkan, semua siswa harus lebih aktif dan semangat dalam
mengikuti pembelajaran.
2) Dalam diskusi kelompok guru kurang mendorong tukar pendapat
antar siswa sehingga kelompok terlihat pasif. Sebaiknya guru
mendorong siswa untuk bertukar pendapat antar siswa.
3) Guru harus memberikan motivasi kepada siswa supaya malu-malu
baik dalam mengemukakan pendapat, bertanya, maupun menjawab
pertanyaan.
2. Pelaksanaan siklus II
Pelaksanaan siklus II ini pada dasarnya sama urutannya dengan
pelaksanaan pada siklus I. Namun pada siklus II ini merupakan tahap
penyempurnaan dari tahap siklus I. Tahap pelaksanaan penelitian siklus II
55
sama dengan siklus I yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan
tindakan, observasi dan refleksi. Berikut uraiannya.
a. Perencanaan
Perencanaan siklus II tidak jauh beda dengan pelaksanaan
siklus I. Pada tahap perencanaan ini juga dilakukan persiapan-
persiapan sebagai berikut:
1) Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) (lampiran 8)
2) Lembar kerja siswa (LKS) (lampiran 9)
3) Data kelompok siklus I (lampiran 7)
4) Lembar observasi kegiatan siswa (lampiran 10)
5) Lembar observasi kegiatan guru (lampiran 11)
6) Menyusun soal evaluasi siklus I dalam bentuk essay (lampiran 12)
b. Pelaksanaan tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus ini hamper sama dengan
pelaksanaan tindakan pada siklus sebelumnya. Proses belajar mengajar
pada siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan yaitu pada
tanggal 8 dan 15 Oktober 2015.
Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 8 oktober 2015,
adapun materi yang dibahas masih tentang الصحة , di mana pada siklus
II ini guru masih sama memberikan materi qiro‟ah tentang الصحة dan
penggunaan struktur kalimat naat dan idhofah sesuai dengan rencana
56
pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah dibuat. Pelaksanaan
pembelajaran berlangsung selama 2x45 menit sesuai dengan alokasi
yang ditentukan.
Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 15 oktober 2015.
Pada pertemuan ini guru memperdalam materi seperti yang dilakukan
pada siklus I, kemudian melanjutkan dengan penerapan model
pembelajaran Jigsaw. Adapun langkah-langkah yang ditempuh yaitu:
1) Guru mengawali pembelajaran dengan mengabsen siswa dan
menyampaikan tujuan pembelajaran
2) Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok
3) Guru memilih salah satu dari masing-masing kelompok untuk
menjadi tim ahli
4) Guru memberikan LKS kepada masing-masing kelompok untuk
didiskusikan.
5) Tim ahli dari tiap kelompok berkumpul menjadi satu kelompok
untuk mendiskusikan dan menyelesaikan LKS yang telah
dibagikan.
6) Setelah selesai para tim ahli kembali pada kelompok masing-
masing untuk menjelaskan atau mengajarkan hasil diskusinya
kepada kolompoknya.
57
7) Guru memberikan pertanyaan kepada masing-masing kelompok,
dan kelompok siapa yang paling banyak menjawab pertanyaan
dengan benar adalah pemenangnya.
8) Setelah penerapan model pembelajaran Jigsaw selesai, siswa
diberikan tes evaluasi yang harus dikerjakan secara individu.
c. Hasil observasi
1) Aktifitas guru
Data yang diperoleh dari observasi aktifitas guru dapat
dilihat pada lampiran 11. Hasil observasi diperoleh dari
pengamatan oleh peneliti (observer) yang dipersiapkan oleh
peneliti. Pada siklus II guru membagi kelompok seperti pertemuan
sebelumnya. Pada siklus II guru memperbaiki kekurangan-
kekurangan yang nampak pada siklus I seperti pada pengisisan
LKS secara berkelompok dan penerapan model pembelajaran
Jigsaw. Perbaikan yang nampak dilakukan guru pada siklus II
yaitu lebih banyak memotivasi siswa supaya kerjasamanya lebih
tinggi dalam diskusi dan masing-masing kelompok harus lebih
kompak lagi, guru membimbing kelompok yang masih kesulitan.
Motivasi yang diberikan guru nampak dengan banyaknya siswa
yang semangat dan lebih serius dalam mengikuti pelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran Jigsaw.
58
Hasil analisis secara rinci tentang aktivitas guru dapat
dilihat pada lampiran 11.
2) Aktivitas siswa
Data mengenai hasil observasi aktivitas siswa untuk siklus
II dapat dilihat pada lampiran 10. Hasil observasi diperoleh dari
pengamatan yang dilakukan oleh peneliti sebagai observer dengan
mengisi lembar observasi yang telah dipersiapkan sebelumnya
yang bertujuan untuk melihat jalannya proses belajar mengajar.
Observasi terhadap aktivitas siswa dilakukan dengan mengamati
prilaku siswa pada saat proses belajar mengajar berlangsung yang
diamati oleh peneliti.
Hasil analisis secara rinci tentang observassi aktivitas
belajar siswa dapat dilihat pada lampiran 10.
d. Hasil evaluasi
Evaluasi belajar siswa dilakukan pada akhir pertemuan dengan
cara memberikan tes berbentuk essay sebanyak 5 butir soal, dan
dikerjakan dalam waktu satu jam pelajaran atau 1x45 menit. Hasil
evaluasi siswa selengkapnya dapat dilihat pada table berikut ini.
59
Table 4. 5 Data hasis evaluasi belajar siswa siklus II
Siswa kelas XI bahasa MA Darul Qur‟an Bengkel45
No
Nama Butir soal
Nilai
Keterangan 1 2 3 4 5
1 Alexander 20 20 10 10 20 80 Tuntas
2 Ana Asmini 20 20 10 10 20 80 Tuntas
3 Anyoman Hasan Tidak ikut
4 Azhari 20 20 20 15 20 95 Tuntas
5 Fitriani 20 20 10 10 20 80 Tuntas
6 Hambali 20 20 20 10 20 90 Tuntas
7 Ihya Unsana 20 20 15 10 20 85 Tuntas
8 Ilham Sutrawan 20 20 20 10 10 80 Tuntas
9 Ismawati Dewi 5 15 20 5 20 65 Tidak tuntas
10 Marlina 15 20 10 10 20 75 Tuntas
11 Novia Hartini 10 20 10 5 20 65 Tidak tuntas
12 Rifandi 20 20 10 10 20 80 Tuntas
13 Suhartini 15 20 10 10 20 75 Tuntas
45
Data hasil evaluasi belajar siswa siklus II siswa kelas XI jurusan bahasa MA Darul Qur‟an Bengkel, analisis hasil tes, 15 oktober 2015
60
14 Syari‟ah Hidayani 20 20 20 15 20 95 Tuntas
15 Winda Ariani 20 20 20 15 10 85 Tuntas
16 Yuli Purnani 20 10 20 10 15 75 Tuntas
Jumlah 1205
No Aspek yang diperhatikan Keterangan
1 Nilai tertinggi 95
2 Nilai terendah 65
3 Nilai rata-rata kelas 80,33
4 Banyak siswa yang mengikuti evaluasi 15
5 Banyak siswa yang tuntas 13
6 Banyak siswa yang tidak tuntas 2
Ketuntasan belajar secara klasikal 86.66%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 15 siswa yang mengikuti
evaluasi siklus II terdapat 13 siswa yang tuntas dan 2 siswa yang tidak tuntas,
sehingga ketuntasan belajar siswa pada siklus II ini mencapai 86,66% dengan
nilai rata-rata 80,33. Mengenai hasil evaluasi pada siklus II dapat ditentukan
dengan dua cara yaitu:
Perhitungan ketuntasan secara klasikal sebagai berikut:
61
= 86,66%
Perhitungan nilai rata-rata
a. Refleksi
Berdasarkan data yang diperoleh dari tes evaluasi dan
observasi yang telah dilakukan, terjadi peningkatan dari siklus
sebelumnya dilihat dari persentase ketuntasan yang dihasilkan
mencapai 86,66% dengan nilai rata-rata 80,33 dari 15 siswa yang
mengikuti tes yang disesuaikan dengan persentase ketuntasan 85%
dan jumlah siswa yang memperoleh nilai ≥ 70.
Dengan demikian penerapan model pembelajaran Jigsaw pada
pokok bahasan الصحة dapat meningkatkan kemampuan membaca
bahasa Arab siswa kelas XI jurusan bahasa di MA Darul Qur‟an
Bengkel.
62
C. Pembahasan
Dalam penelitian tindakan ini, guru menerapkan model pembelajaran
Jigsaw. Penelitian ini dilaksanakan sesuai dengan prosedur penelitian
tindakan kelas yang telah ditetapkan yaitu diawali dengan perencanaan,
pelaksanaan tindakan, observasi sampai dengan refleksi yang telah
dipaparkan pada hasil penelitian. Berikut tampilan table ringkasan data hasil
penelitian :
Table 4. 6 Ringkasan dari hasil penelitian
Siklus Nilai rata-rata Ketuntasan belajar (%)
I 74,68 75%
II 80,33 86,66%
Proses belajar mengajar pada siklus I dilaksanakan dalam dua kali
pertemuan yaitu pada tanggal 17 september dan 1 oktober 2015 masing-
masing 2x45 menit.
Penerapan model pembelajaran Jigsaw dalam pembelajaran bahasa
Arab dapat meningkatkan kemampuan mebaca bahasa Arab dengan pokok
bahasan kesehatan (الصحة), hal ini terbukti dengan meningkatnya persentase
ketuntasan siswa secara klasikal dan juga siswa lebih senang, sungguh-
sungguh dan tidak cepat bosan dalam belajar. Menurut Suyanto dalam
bukunya bahwa penerapan model pembelajaran Jigsaw dalam proses belajar
mengajar dapat menumbuhkan tanggung jawab siswa sehingga mereka
63
terlibat langsung secara aktif dalam memahami suatu persoalan dan
menyelesaikannya secara kelompok.46 Selain itu, siswa juga dapat berintraksi
dengan teman sebayanya dan juga dengan gurunya sebagai pembimbing.
Disini guru berperan sebagai fasilitator yang mengarahkan dan memotivasi
siswa untuk belajar mandiri dan menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam
berdiskusi.
Berdasarkan analisis data yang diperoleh, pada pokok bahasan الصحة,
persentase ketuntasan yang diperoleh siswa sebesar 75% dengan nilai rata-rata
74,68 dari 16 siswa yang mengikuti pembelajaran dan evaluasi hasil belajar.
Hasil persentase dalam siklus I belum mencapai ketuntasan belajar klasikal
yang diharapkan yaitu ≥85%.
Berdasarkan hasil diskusi peneliti dengan guru bidang studi bahasa
Arab dan dilakukan refleksi, dalam hal ini disebutkan beberapa faktor yang
mempengaruhi ketuntasan belajar seperti bakat, minat, ketekunan,
kemampuan menerima pelajaran, dan kesempatan waktu untuk belajar. Hal ini
terlihat dari kemampuan untuk menerima pelajaran serta ketekunan dari siswa
belum maksimal sehingga ketuntasan belajar belum tercapai. Oleh karena itu,
tugas guru untuk memotivasi siswa yang kurang aktif menjadi lebih aktif,
serius dan senang dalam belajar, khususnya dalam meningkatkan kemampuan
46
Suyanto dan Asep Jihad, h.
64
membaca, karena membaca merupakan suatu hal yang sangat penting dalam
pembelajaran bahasa.
Masih belum tercapainya ketuntasan pada siklus I ini, disebabkan
karena beberapa faktor baik faktor yang berasal dari guru ataupun faktor yang
berasal dari siswa. Faktor-faktor tersebut berkaitan langsung dengan
pelaksanaan pembelajaraan dengan model pembelajaran Jigsaw yang belum
berjalan maksimal.
Salah satu yang menjadi kekurangan guru pada siklus I ini guru
kurang memotivasi siswa dan tidak menjanjikan hadiah bagi kelompok yang
paling aktif dan banyak menjawab pertanyaan dengan benar sehingga siswa
tidak terlalu antusias dalam mengikuti proses belajar mengajar dengan model
pembelajaran Jigsaw. Padahal pemberian hadiah ini sangat penting sebagai
wujud eksrernal yang akan memacu semangat siswa berusaha maksimal.
Faktor yang berasal dari siswa, adanya beberapa siswa dalam
kelompok belum mampu melakukan pembagian tugas secara maksimal saat
mengerjakan LKS, hal ini adalah salah satu dampak dari adanya siswa yang
tidak serius dan masih bermain-main. Kekurangan yang muncul dari faktor
siswa juga pada waktu mempersentasikan hasil diskusinya, masih ada di
antara mereka malu-malu dan masih kurang dalam membaca sehingga
pembelajaran membaca dikatakan belum tuntas.
65
Memperhatikan permasalahan tersebut di atas, perlu diadakan
perbaikan pada siklus berikutnya, guna mencapai ketuntasan belajar yang
diharapkan. Maka rencana perbaikan yang akan dilakukan pada siklus II
adalah guru memotivasi siswa untuk lebih baik lagi bersama kelompoknya
serta memberikan hadiah bagi kelompok paling menjawab pertanyaan dengan
benar dari guru. Siswa harus lebih baik lagi dalam memersentasikan hasil
diskusi dan lebih maksimal tanpa ada rasa malu ataupun takut salah dan dalam
mengikuti proses belajar mengajar dengan model pembelajaran Jigsaw harus
terlihat semangat dan lebih serius.
Pada siklus II proses belajar mengajar dilaksanakan dalam dua kali
pertemuan yaitu pada tanggal 8 dan 15 oktober 2015. Guru membagi siswa ke
dalam 4 kelompok seperti pada siklus I yaitu kelompok 1 (jeruk/ال ,(برت
kelompok 2 (durian/ أبوشو), kelompok 3 (semangka/ بطيخ), dan kelompok 4
(apel/ تفاح), dan masing-masing siswa berkumpul bersama kelompoknya untuk
mendiskusikan LKS yang diberikan. Pada siklus II guru menjelskan materi
yang sama namun dalam siklus ini guru memberikan materi membaca dengan
menambahkan penjelasan tentang struktur kalimat naat dan idhofah. Dalam
siklus II ini, guru juga lebih memaksimalkan penerapan model pembelajaran
jigsaw, di mana langkah-langkah pembelajaran sama seperti siklus I. sebelum
diterapkan model pembelajaran Jigsaw, guru memperdalam materi dan
memberikan petunjuk tentang model pembelajaran Jigsaw, pembegian
66
kelompoknya sama seperti sebelumnya akan tetapi anggota kelompoknya di
roling agar tidak sama seperti kelompok pada siklus I. dalam penerapan model
pembelajaran Jigsaw siswa terlihat lebih antusias mengikuti proses belajar
mengajar karena dalam penerapan model pembelajaran Jigsaw ini guru lebih
banyak memberikan motivasi dan membimbing siswa yang masih kesulitan,
selain itu guru memberikan hadiah bagi kelompok yang banyak menjawab
pertanyaan dari guru. Guru melakukan refleksi berdasrkan refleksi pada siklus
I, dan lebih banyak melakukan perbaikan pada tiap langkah.
Dari hasil evaluasi siklus II dengan pokok bahasan yang sama yaitu
diperoleh persentase ketuntasan sebesar 86.66% dengan nilai rata-rata , الصحة
80,33 dari 15 siswa. Hasil observasi pada siklus II secara umum bahwa
aktivitas siswa dan guru telihat baik dan aktif. Terlihat dari guru dan siswa
telah melakukan tindakan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP).
Berdasarkan hasil ini, maka ketuntasan belajar secara klasikal telah
tercapai. Setiap siswa dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan individu) jika
proposi jawaban benar siswa ≥ 70% dan dan suatu kelas dikatakan tuntas
belajarnya (ketuntasan klasikal) jika dalam kelas tersebut terdapat ≥ 85%
siswa yang telah tuntas belajarnya. Walawpun hasil yang diperoleh sudah
mencapai ketuntasan belajar yang diharapkan, penelitian ini dapat dilanjutkan
oleh peneliti lain dengan disiplin ilmu yang berbeda.
67
Dengan demikian pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran Jigsaw akan mempunyai konstribusi yang sangat tinggi pada
proses pembelajaran di sekolah. Selain memberikan kegembiraan kepada
siswa juga dapat memupuk rasa tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas-
tugasnya dalam belajar.
Ketercapaian ketuntasan belajar pada siklus I dan II menunjukkan
bahwa penerapan model pembelajaran Jigsaw dapat meningkatkan
kemampuan membaca bahasa Arab siswa kelas XI jurusan bahasa MA Darul
Qur‟an Bengkel kecamatan Labuapi kabupaten Lombok barat (Lobar) tahun
pelajaran 2015/2016.
68
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan dalam penelitian, maka
dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Jigsaw pada pokok
bahasan الصحة dapat meningkatkan kemampuan membaca bahasa Arab siswa
kelas XI jurusan bahasa MA Darul Qur‟an Bengkel kecamatan Labuapi
kabupaten Lombok barat (Lobar) tahun pelajaran 2015/2016.
Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan persentase ketuntasan
belajar klasikal pada tiap-tiap siklus, di mana pada siklus I pembelajaran
membaca dengan model pembelajaran Jigsaw dikatakan belum maksimal,
karena siswa tidak begitu antusias mengikuti pembelajaran sehingga
persentase ketuntasan yang dicapai sebesar 75% dengan nilai rata-rata 74,68
dari 16 siswa yang mengikuti evaluasi, di mana dari 16 siswa ini, yang tuntas
sebanyak 12 siswa sedangkan yang tidak tuntas sebanyak 4 siswa.
Sedangkan pada siklus II, persentase ketuntasan lebih meningkat. Pada
siklus ini, proses pembelajaran lebih maksimal karena dalam pembelajaran ini
penerapan model pembelajaran Jigsaw lebih ditingkatkan dan menyenangkan,
yaitu guru menjanjikan hadiah bagi kelompok yang aktif dan paling banyak
menjawab pertanyaan dengan benar dari guru, sehingga siswa lebih semangat
dan serius dalam mengikuti pembelajaran. Maka persentase ketuntasan yang
69
didapatkan dalam siklus ini sebesar 86,66% dengan nilai rata-rata 80,33 dari
15 siswa yang mengikuti evaluasi di mana yang tuntas sebanyak 13 siswa
sedangkan yang tidak tuntas sebanyak 2 siswa. Ini berarti telah mencapai
target ideal yaitu ≥ 85%. Jadi, penerapan model pembelajaran Jigsaw ini
dikatakan berhasil karena sudah mencapai target ideal, dan dapat
meningkatkan kemampuan membaca bahasa Arab siswa selain itu juga siswa
menjadi lebih serius dan bias bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas-
tugasnya.
B. Saran-saran
Dari pengalaman selama melaksanakan penelitian tindakan kelas di
kelas XI jurusan bahasa MA Darul Qur‟an Bengkel dapat disampaikan saran-
saran sebagai berikut:
1. Bagi siswa, dapat lebih aktif dan termotivasi melalui kerjasama kelompok
disertai dengan bantuan dan bimbingan dari guru.
2. Bagi guru, diharapkan untuk memperhatikan kekurangan-kekurangan
yang masih terjadi selama pelaksanaan pembelajaran dengan model
pembelajaran Jigsaw agar hasil yanmg diperoleh siswa lebih baik.
3. Bagi sekolah, diharapkan dengan adanya keberhasilan penelitian tindakan
kelas ini, dapat memberikan masukan bagi pihak sekolah untuk
mempertimbangkan model atau metode pembelajaran ini.
70
4. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan
rujukan dalam penelitian berikutnya pada aspek yang berbeda.
Lampiran 1
Daftar Nama Kelompok Siklus I
Kelompok 1(jeruk/ ال (برت
1. Syari’ah Hidayani
2. Yuli Purnani
3. Ihya Unsana
4. M. Ripandi
Kelompok 2 (durian/ (ابو شو
1. Azhari
2. Hambali
3. Ana Asmini
4. Winda Ariani
Kelompok 4 (apel/ تفاح )
1. Fitriani
2. Novia Hartini
3. Suhartini
4. Marlina
Kelompok 3 (semangka/ (بطيخ
1. Alexander
2. Anyoman Hasan
3. Ilham Sutrawan
4. Ismawati Dewi
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS I
Nama Sekolah : MA Darul Qur’an Bengkel
Mata Pelajaran : Bahasa Arab (al-Qiro’ah)
Kelas/semester : XI/ Ganjil
Alokasi Waktu : 4 x 45(2 Kali Pertemuan)
A. Standar Kompetensi
Memahami wacana tulis berbentuk paparan atau dialog tentang kesehatan
B. Kompetensi Dasar
3.1 Melafalkan dan membaca nyaring kata,kalimat, dan wacana tulis dengan
benar
3.2 Mengidentifikasi bentuk dan tema wacana secara tepat dan benar
C. Indikator
1. Melafalkan kata/ frasa/kalimat dengan tepat
2. Membaca nyaring kata/ frasa/ kalimat dengan lafalyang tepat
3. Menafsirkan makna kata/ ungkapan sesuai konteks
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran selesai, siswa diharapkan ampu membaca wacana tulis
dengan tepat dan menyimpulkan wacana tulis dengan benar
E. Materi Pembelajaran
القراءع عڜ الصحغ F. Metode Pembelajaran
a. Ceramah : metode ini digunakan untuk memulai pembelajaran terutama untuk kegiatan awal.
b. Diskusi
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan
Pendahuluan
Apersepsi dan motivasi
Guru mengucapkan salam
Guru mengecek kehadiran siswa
Menanyakan kepada siswa tentang( ash-shihah)
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti
Pertemuan Pertama
Guru menyampaikan materi tentang ash-shihah
Guru membacakan wacana tulis atau dialog tentang ash-
shihah
Siswa meniru apa yang di baca oleh guru
Membagikan kelompok secara heterogen
Membagikan LKS kepada masing-masing anggota kelompok
Guru menjelaskan petunjuk pengisian LKS dan juga
mengarahkan agar mengerjakan tugas
Siswa berdiskusi dengan teman kelompok masing-masing
Perwakilan dari masing-masing kelompok mempersentasikan
hasil diskusi
Siswa bertanya jawab dengan guru tentang hal-hal yang masih
belum jelas
Guru bersama-sama siswa menyimpulkan hasil diskusi
Pertemuan Kedua
Memperdalam materi pada pertemuan pertama
Menginformasikan tujuan belajar dengan menggunakan model
pembelajaran jigsaw
Guru membagi siswa menjadi empat kelompok
Guru menginformasikan petunjuk model pembelajaran jigsaw
Guru menerapkan pembelajaran dengan model pembelajaran Jigsaw.
Guru membagikan soal evaluasi
Kegiatan penutup
Guru melakukan penilaian atau refleksi terhadap kegiatan yang
sudah dilaksanakan
Guru meminta siswa agar membiasakan diri mengucapkan hal-
hal yang terkait dengan topik materi dalam bahasa Arab
Menutup pelajaran dengan membaca hamdalah dan salam.
H. Media/ Sumber Pembelajaran
Buku paket bahasa Arab kelas XI
Papan tulis
I. Assessment/ Penilaian
Jenis Penilaian Bentuk Penilaian Contoh Instrumen
Tes tulis dan lisan
Tanya jawab
Uraian
Uraian
Harkatilah wacana tulis
dengan tepat dan
benar!
Lampiran 3 LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
SIKLUS I Materi Pelajaran : Alokasi Waktu : 45 menit Nama Kelompok : Nama Anggota Kelompok Nomor Absen :
1. 1. 2. 2. 3. 3. 4. 4. 5. 5.
Petunjuk Pengisian 1. Tulislah nama kelompok, nama anggota kelompok, dan nomor absen
pada tempat yang sudah disediakan. 2. Diskusikan bersama teman kelompok masing-masing 3. Jawablah latihan-latihan tersebut dengan baik.
الصحغ
القراءع!
إقرأ ژص القراءع بڣڗ الشكل اؽى!
م إلګ امسؿشفىب هڤ ڭحضر لزگارع طبيظ أسښاڗب أحم اليڤ حضر
ګ أسښاژڢ ب أڗ ڮشعر بألږ شڭ
حضر عمر إلګ امسؿشفى أڭضاب هڤ ڭحضر لزگارع طبيظ أژف ڣ
ګ أژڢب أڗ ڣ الحښجرعب أڗ ڮشعر بألږ شڭ
هل لڭكږ مڤع مع الطبيظ؟ ڙعږ، مڤعژا الساعغ العاشرعب الساعغ اڗ
ګ ژصف الساعغب الؾاسعغ ڣ الښصف، البا
ڭأؽى ڣقفا مادع القراءع السابقغ!أكمل ما
حضر ببببببببببببببببب اليڤم إلګ امسؿشفى بث
ګ أسښاژڢ بج بببببببببببببب بألږ بببببببببببببببببب ببب
ڭحضر لزگارع ببببببببببببببببببببببب أژف ببببببببببببببببببببببببب ڣ أڗ ڣ ببببببببببببببببببب بح
ا ضع حرف )ص( اا كاژـ العبارع مڤافقغ للقراءع السابقغ ڣ حرف )خ( ا
كاژـ غير مڤافقغ!
ګ أژڢ ) ببببببببب ( بخ شعر أحم بألږ شڭ
) ببببببببب ( هڤ ڭحضر لزگارع طبيظ أسښاڗ بد
ګ القراءع السابقغ ! أجظ عڜ أسئلغ اؼيغ ڣقفا ما ڣرد
ڭا عمر، هل لڭڊ مڤع مع الطبيظ؟ بذ
ببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببالجڤاب: ببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببب
ګ امسؿشفى؟ ب7 ګ اڬ ساعغ حضر أحم ڣ عمر
الجڤاب: بببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببب
Lampiran 4
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus 1
Petunjuk pengisian berikan tanda ( √ ) untuk setiap deskriptor yang tampak.
Cara penilaian:
Bs (baik sekali) : Jika semua (3) deskriptor yang tampak
B (baik) : Jika (2) deskriptor yang tampak
C (cukup) : Jika (1) deskriptor yang tampak
K (kurang) : Jika (0) deskriptor yang tampak
No Indikator/ deskriptor Ya Tidak Penilaian
Bs B C K 1 Kesiapan siswa menerima materi
pelajaran
a. Siswa masuk tepat waktu b. Siswa membawa buku pelajaran yang
relevan dengan materi
c. Siswa duduk dengan rapi 2 Antusiasisme siswa dalam mengikuti
pelajaran
a. Siswa memperhatikan pelajaran dengan seksama selama proses belajar mengajar
b. Siswa mencatat point penting dalam materi pelajaran
c. Siswa tidak mengejarkan pekerjaan lain
3 Kerjasama kelompok dalam diskusi
a. Adanya pembagin tugas dalam kelompok
b. Saling membantu antar anggota kelompok
c. Melakukan tanya jawab atau bertukar pendapat antara anggota kelompok dalam merumuskan
soal dan jawaban
4 Aktivitas siswa dalam mengerjakan LKS
a. Siswa mengerjakan soal LKS sesuai dengan petunjuk penggunaan LKS
b. Siswa mengerjakan soal LKS secara individual
c. Siswa mengerjakan soal LKS sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditentukan
5 Intraksi siswa dengan guru
a. Memperhatikan penjelasan guru pada saat membimbing
b. Melakukan tanya jawab atau mengemukakan pendapat pada saat diberikan bimbingan oleh guru
c. Melakukan tanya jawab dengan guru untuk menyimpulkan hasil belajar
6 Intraksi siswa dengan siswa
a. Siswa bertanya kepada rekannya yang telah mampu menjawab
b. Siswa menjawab pertanyaan temannya
c. Siswa memperhatikan penjelasan temannya
Komentar/ Saran:
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
......................................
Hari/ Tanggal :
Observer :
Lampiran 5
Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus 1
Petunjuk pengisian berikan tanda ( √ ) untuk setiap deskriptor yang tampak.
Cara penilaian:
Bs (baik sekali) : Jika semua (3) deskriptor yang tampak
B (baik) : Jika (2) deskriptor yang tampak
C (cukup) : Jika (1) deskriptor yang tampak
K (kurang) : Jika (0) deskriptor yang tampak
No Indikator/ deskriptor Ya Tidak Penilaian
Bs B C K 1 Perencanaan dan persiapan
penyeelenggaraan pembelajaran
a. Membuat skenario pembelajaran b. Menyiapkan LKS dan soal untuk
kegiatan diskusi
c. Mengecek kehadiran siswa 2 Pemberian motivasi dan apersepsi kepada
siswa
a. Menyampaikan pokok dan tujuan pembelajaran
b. Memberikan apersepsi kepada siswa
c. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya atau menjawab pertanyaan guru yang berkaitan dengan aparsepsi
3 Pengaturan kegiatan kelompok
a. Membentuk kelompok yang heterogen
b. Menjelaskan tugas dan batasan waktu kegiatan
c. Membagikan LKS
4 Membimbing siswa dalam kegiatan diskusi kelompok
a. Mendatangi setiap kelompok untuk memfasilitasi kegiatan
b. Mengarahkan kegiatan diskusi dan memberikan masukan terhadap kegiatan diskusi
c. Membimbing siswa mempersiapkan hasil diskusi
5 Pemberian umpan balik terhadap hasil diskusi siswa
a. Meminta perwakilan kelompok untuk menyapaikan hasil diskusinya
b. Memberikan peserta didik yang lain untuk menanggapi atau bertanya
c. Memberikan komentar terhadap hasil diskusi
6 Mengakhiri / menutup pelajaran a. Melakukan tanya jawab dengan
siswa untuk menarik kesimpulan dari materi yang dipelajari
b. Menginformasikan materi pelajaran yang akan dibahas minggu depan
c. Meminta siswa untuk mempelajari materi yang telah diberikan
Komentar/ Saran:
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
Hari/ Tanggal :
Observer :
Lampiran 6
Soal Evaluasi
Siklus I
Nama Sekolah : MA Darul Qur‟an Bengkel
Mata Pelajaran : Bahasa Arab
Waktu : 45 menit
Hari/ Tanggal : kamis, 15 oktober 2015
Nama siswa :
Jawablah soal-soal berikut dengan benar dan tepat!
لظ؟ م بث غ الق بيب ګ ط غ إل ائش ـ ع ب ه ڜ ع م
بببببببببببببببببببببالجڤاب: بببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببب
؟ بج غ ئش ع عا ار ر غ ح ج ر ـ د ع ف ل ارؼ ه
بببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببالجڤاب:
غ؟ بح اس ڜ الر ر ع يظ عم غ ا ؽ م ا
بببببببببببببببببببالجڤاب: بببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببب
كڤڗ جما مفيع ابؾاء مما ؼحؾڢ خط! رؼظ الكلماػ اؼيغ لؾ بخ
غ ائش لظ -ع ـ -الق ب ه ګ - ع -إل بيظ -م ا -ط اله ڣ
بببببببببببببببببببالجڤاب: بببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببب
ؼرجږ إلګ اللغغ إژڣڙسيا! بد
ګ ر إل ظ عم ه اڗ سښ بيظ أ ط
بببببببببببببببببببالجڤاب: بببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببب
ببب !! مع الښجا ح
Lampiran 7
Daftar Nama Kelompok Siklus II
Kelompok 1(jeruk/ ال (برت
1. Azhari
2. Alexander
3. Fitriani
4. Ana Asmini
Kelompok 2 (durian/ (ابو شو
1. Hambali
2. Suhartini
3. Novia Hartini
4. Marlina
Kelompok 4 (apel/ تفاح )
1. M. Ripandi
2. Ilham Sutrawan
3. Ihya Unsana
4. Ismawati Dewi
Kelompok 3 (semangka/ (بطيخ
1. Syari’ah Hidayani
2. Yuli Purnani
3. Winda Ariani
Lampiran 8
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS II
Nama Sekolah : MA Darul Qur’an Bengkel
Mata Pelajaran : Bahasa Arab (al-Qiro’ah)
Kelas/semester : XI/ Ganjil
Alokasi Waktu : 4 x 45(2 Kali Pertemuan)
A. Standar Kompetensi
Memahami wacana tulis berbentuk paparan atau dialog tentang kesehatan
B. Kompetensi Dasar
3.1 Melafalkan dan membaca nyaring kata,kalimat, dan wacana tulis dengan
benar
3.2 Mengidentifikasi bentuk dan tema wacana secara tepat dan benar
C. Indikator
4. Melafalkan kata/ frasa/kalimat dengan tepat
5. Membaca nyaring kata/ frasa/ kalimat dengan lafalyang tepat
6. Menentukan strukur kalimat naat atau idhafah
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran selesai, siswa diharapkan ampu membaca wacana tulis
dengan tepat dan menyimpulkan wacana tulis dengan benar
E. Materi Pembelajaran
القراءع عڜ الصحغ Naat dan idhafah
F. Metode Pembelajaran a. Ceramah : metode ini digunakan untuk memulai pembelajaran terutama
untuk kegiatan awal. b. Diskusi c. Model pembelajaran jigsaw
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan
Pendahuluan
Apersepsi dan motivasi
Guru mengucapkan salam
Guru mengecek kehadiran siswa
Menanyakan kepada siswa tentang( ash-shihah)
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti
Pertemuan Pertama
Guru menyampaikan materi tentang ash-shihah
Guru membacakan wacana tulis atau dialog tentang ash-
shihah
Siswa meniru apa yang di baca oleh guru
Membagikan kelompok secara heterogen
Membagikan LKS kepada masing-masing anggota kelompok
Guru menjelaskan petunjuk pengisian LKS dan juga
mengarahkan agar mengerjakan tugas
Siswa berdiskusi dengan teman kelompok masing-masing
Perwakilan dari masing-masing kelompok mempersentasikan
hasil diskusi
Siswa bertanya jawab dengan guru tentang hal-hal yang masih
belum jelas
Guru bersama-sama siswa menyimpulkan hasil diskusi
Pertemuan Kedua
Memperdalam materi pada pertemuan pertama
Menginformasikan tujuan belajar dengan menggunakan model
pembelajaran jigsaw
Guru membagi siswa menjadi empat kelompok
Guru menginformasikan petunjuk model pembelajaran jigsaw
Guru menerapkan pembelajaran dengan model pembelajaran Jigsaw.
Guru membagikan soal evaluasi
Kegiatan penutup
Guru melakukan penilaian atau refleksi terhadap kegiatan yang
sudah dilaksanakan
Guru meminta siswa agar membiasakan diri mengucapkan hal-
hal yang terkait dengan topik materi dalam bahasa Arab
Menutup pelajaran dengan membaca hamdalah dan salam.
d. Media/ Sumber Pembelajaran
Buku paket bahasa Arab kelas XI
Papan tulis
e. Assessment/ Penilaian
Jenis Penilaian Bentuk Penilaian Contoh Instrumen
Tes tulis dan lisan
Tanya jawab
Uraian
Uraian
Buatlah contoh kalimat
dengan menggunakan
struktur kalimat naat
dan idhafah!
Bengkel, oktober 2015
Lampiran 9
LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
SIKLUS II
Materi Pelajaran :
Alokasi Waktu : 45 menit
Nama Kelompok :
Nama Anggota Kelompok Nomor Absen :
1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
Petunjuk Pengisian
1. Tulislah nama kelompok, nama anggota kelompok, dan nomor absen
pada tempat yang sudah disediakan.
2. Diskusikan bersama teman kelompok masing-masing
3. Jawablah latihan-latihan tersebut dengan baik.
الصحغ
القراءع!
إقرأ ژص القراءع بڣڗ الشكل اؽى!
ګ أسښاژڢب ؽغيظ عمر ڣ أخؾڢ عائشغ عڜ الراسغب عمر شعر بصاع شڭ، ڣ ألږ
هظ إلګ طبيظ أسښاڗ ب درجغ حرارؼڢ مرؼفعغب فحص الطبيظ أسښاژڢ ڣ ژصحڢ
امرسغب بالراحغ ڣ ؼښاڣڋ الڣاءب بع ڭڤم هظ عمر إلګ
أكمل ما ڭأؽى ڣقفا مادع القراءع السابقغ!
ګ أسښاژڢب ) أ ( عمر شعر بصاع بببببببببببببببببببببب ڣ ببببببببببببببببببببببب
) ب( هظ عمر إلګ طبيظ بببببببببببببببببببببب
)ج( بببببببببببببببببببب الطبيظ أسښاژڢب
)د( ببببببببببببببببببب بالراحغ بببببببببببببببببببب الڣاءب
........)ڝ( بع بببببببببببببببهظ بببببببببببببببببببببببب إلګ بببببببببببببببببببببب
ضع حرف )ص( اا كاژـ العبارع مڤافقغ للقراءع السابقغ ڣ حرف )خ( اا كاژـ
غير مڤافقغ!
يظ القلظب )ببببببب( أ ( هظ عمر إلګ طب
ب( درجغ حرارع عمر مرؼفعغب )ببببببب(
ج( عائشغ شعرػ بصاع شڭب )ببببببب(
ګ القراءع السابقغ! أجظ عڜ أسئلغ اؼيغ ڣقفا ما ڣرد
أ ( ماا ؽغيظ عمر عڜ الراسغ؟
بببببببببببببببببببببببالجڤاب : بببببببببببببببببببببببببببببب
ب ( ماا طلبـ الطبيبغ عڜ عائشغ؟
الجڤاب : ببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببب
Lampiran 10
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus 1
Petunjuk pengisian berikan tanda ( √ ) untuk setiap deskriptor yang tampak. Cara penilaian: Bs (baik sekali) : Jika semua (3) deskriptor yang tampak B (baik) : Jika (2) deskriptor yang tampak C (cukup) : Jika (1) deskriptor yang tampak K (kurang) : Jika (0) deskriptor yang tampak
No Indikator/ deskriptor Ya Tidak Penilaian
Bs B C K 1 Kesiapan siswa menerima materi
pelajaran
d. Siswa masuk tepat waktu e. Siswa membawa buku pelajaran yang
relevan dengan materi
f. Siswa duduk dengan rapi 2 Antusiasisme siswa dalam mengikuti
pelajaran
d. Siswa memperhatikan pelajaran dengan seksama selama proses belajar mengajar
e. Siswa mencatat point penting dalam materi pelajaran
f. Siswa tidak mengejarkan pekerjaan lain
3 Kerjasama kelompok dalam diskusi
d. Adanya pembagin tugas dalam kelompok
e. Saling membantu antar anggota kelompok
f. Melakukan tanya jawab atau bertukar pendapat antara anggota kelompok dalam merumuskan soal dan jawaban
4 Aktivitas siswa dalam mengerjakan LKS
d. Siswa mengerjakan soal LKS sesuai dengan petunjuk penggunaan LKS
e. Siswa mengerjakan soal LKS secara individual
f. Siswa mengerjakan soal LKS sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditentukan
5 Intraksi siswa dengan guru
d. Memperhatikan penjelasan guru pada saat membimbing
e. Melakukan tanya jawab atau mengemukakan pendapat pada saat diberikan bimbingan oleh guru
f. Melakukan tanya jawab dengan guru untuk menyimpulkan hasil belajar
6 Intraksi siswa dengan siswa
d. Siswa bertanya kepada rekannya yang telah mampu menjawab
e. Siswa menjawab pertanyaan temannya
f. Siswa memperhatikan penjelasan temannya
Komentar/ Saran: ................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................. Hari/ Tanggal : Observer :
Lampiran 11
Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus 1
Petunjuk pengisian berikan tanda ( √ ) untuk setiap deskriptor yang tampak. Cara penilaian: Bs (baik sekali) : Jika semua (3) deskriptor yang tampak B (baik) : Jika (2) deskriptor yang tampak C (cukup) : Jika (1) deskriptor yang tampak K (kurang) : Jika (0) deskriptor yang tampak
No Indikator/ deskriptor Ya Tidak Penilaian
Bs B C K 1 Perencanaan dan persiapan
penyeelenggaraan pembelajaran
d. Membuat skenario pembelajaran e. Menyiapkan LKS dan soal untuk
kegiatan diskusi
f. Mengecek kehadiran siswa 2 Pemberian motivasi dan apersepsi kepada
siswa
d. Menyampaikan pokok dan tujuan pembelajaran
e. Memberikan apersepsi kepada siswa
f. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya atau menjawab pertanyaan guru yang berkaitan dengan aparsepsi
3 Pengaturan kegiatan kelompok
d. Membentuk kelompok yang heterogen
e. Menjelaskan tugas dan batasan waktu kegiatan
f. Membagikan LKS
4 Membimbing siswa dalam kegiatan diskusi kelompok
d. Mendatangi setiap kelompok
untuk memfasilitasi kegiatan e. Mengarahkan kegiatan diskusi
dan memberikan masukan terhadap kegiatan diskusi
f. Membimbing siswa mempersiapkan hasil diskusi
5 Pemberian umpan balik terhadap hasil diskusi siswa
d. Meminta perwakilan kelompok untuk menyapaikan hasil diskusinya
e. Memberikan peserta didik yang lain untuk menanggapi atau bertanya
f. Memberikan komentar terhadap hasil diskusi
6 Mengakhiri / menutup pelajaran d. Melakukan tanya jawab dengan
siswa untuk menarik kesimpulan dari materi yang dipelajari
e. Menginformasikan materi pelajaran yang akan dibahas minggu depan
f. Meminta siswa untuk mempelajari materi yang telah diberikan
Komentar/ Saran: ................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................... Hari/ Tanggal :
Observer :
Lampiran 12 Soal Evaluasi
Siklus II
Nama Sekolah : MA Darul Qur‟an Bengkel Mata Pelajaran : Bahasa Arab Waktu : 30 menit Hari/ Tanggal : kamis, 1 oktober 2015 Nama siswa :
Jawablah soal-soal berikut dengan benar dan tepat!
؟ .1 حم ر أ ع ا ش بم
بببببببببببببببببببببالجڤاب: بببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببب
ى؟ .2 شف ګ امسؿ إل حم ر أ ض ا ح م ا
ببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببالجڤاب: بببببببببببببببببببببببببببببببببببببب
ر؟ .3 ر عم ع ا ش بم
بببببببببببببببالجڤاب: ببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببب
ى؟ .4 شف ګ امسؿ ر إل ر عم ض ا ح م ا
ببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببالجڤاب:
عيڗ الښعـ ڣ إضافغ فيما ڭأؽى! .5
اڗ ب أ سښ بيظ أ ط
ب ب ڭ اع ش ص
ببببببببببببببببالجڤاب: ببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببببب
!! مع الښجاح
Lampiran 13
Gambar aktivitas pembelajaran pada siklus I
Lampiran 14
Gambar aktivitas pembelajaran pada siklus II
KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) MATARAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN Jln. Pendidikan No. 35 Tlpn. (0370) 621298 – 625337 (fax 625337) Mataram
Jln. Gajah Mada no.10 Jempong Mataram.telp (0370)621298-625337 (fax 625337)Mataram
KARTU KONSULTASI SEKRIPSI NAMA : Weni Hariyati NIM : 15.1.11.2.044 PEMBIMBING I : Ayip Rosidi, MA JUDUL SKRIPSI : Penerapan Model Pembelajaran Jigsaw Untuk
Meningkatkan Kemampuan Membaca Bahasa Arab Siswa Kelas XI Jurusan Bahasa MA Darul Qur’an Bengkel Kecamatan Labuapi Kabupaten Lombok Barat (Lobar) Tahun Pelajaran 2015/2016
Tanggal MateriKonsultasi Catatan Saran Perbaikan Paraf
Mataram, Oktober 2015 Plt. Dekan FITK IAIN Mataram Dr. Hj. Nurul Yaqin, M. Pd NIP: 196412311991032006
Mengetahui
Pembimbing I Ayip Rosidi, MA NIP: 197312312000031006
KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) MATARAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN Jln. Pendidikan No. 35 Tlpn. (0370) 621298 – 625337 (fax 625337) Mataram
Jln. Gajah Mada no.10 Jempong Mataram.telp (0370)621298-625337 (fax 625337)Mataram
KARTU KONSULTASI SEKRIPSI NAMA : Weni Hariyati NIM : 15.1.11.2.044 PEMBIMBING II : Dr. H. L. Supriadi,.Lc. MA JUDUL SKRIPSI : Penerapan Model Pembelajaran Jigsaw Untuk
Meningkatkan Kemampuan Membaca Bahasa Arab Siswa Kelas XI Jurusan Bahasa MA Darul Qur’an Bengkel Kecamatan Labuapi Kabupaten Lombok Barat (Lobar) Tahun Pelajaran 2015/2016
Tanggal MateriKonsultasi Catatan Saran Perbaikan Paraf
Mataram, Oktober 2015 Plt. Dekan FITK IAIN Mataram Dr. Hj. Nurul Yaqin, M. Pd NIP: 196412311991032006
Mengetahui
Pembimbing II Dr. H. L. Supriadi,.Lc. MA NIP: 197608252008011012