penerapan metode social impact assessment dalam...

145
UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Studi Kasus Pelaksanaan CSR di Artha Graha Peduli) TESIS DYAH ASRI GITA PRATIWI 1006796992 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM PASCASARJANA ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL DEPOK DESEMBER 2012 Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Upload: phungxuyen

Post on 06-Feb-2018

243 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

UNIVERSITAS INDONESIA

Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

(Studi Kasus Pelaksanaan CSR di Artha Graha Peduli)

TESIS

DYAH ASRI GITA PRATIWI 1006796992

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM PASCASARJANA ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL

DEPOK DESEMBER 2012

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Perpustakaan
Note
Silakan klik bookmarks untuk melihat atau link ke hlm
Page 2: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

UNIVERSITAS INDONESIA

Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

(Studi Kasus Pelaksanaan CSR di Artha Graha Peduli)

TESIS

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Kesejahteraan Sosial (M.Kesos)

DYAH ASRI GITA PRATIWI 1006796992

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM PASCASARJANA ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL KEKHUSUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT, CORPORATE

SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KEMISKINAN DEPOK

DESEMBER 2012

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 3: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 4: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

iii

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 5: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

iv

KATA PENGANTAR

Bissmillahirahmanirrahim, dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah

Subhanahuwata’ala, atas berkat, rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan penyusunan tesis ini. Penulisan tesis ini dilakukan dalam rangka

memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Magister Kesejahteraan Sosial

(M.Kesos) Program Peminatan Pengembangan Masyarakat, Kemiskinan dan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Indonesia.

Tema yang diangkat pada penulisan tesis ini berkaitan dengan Penerapan

Metode Social Impact Assessment dalam Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial

Perusahaan (Studi Kasus Pelaksanaan CSR di Artha Graha Peduli) yang

memfokuskan pada bagaimana menerapkan hasil sebuah kajian yang dilakukan

dengan metode Social Impact Assessment ke dalam program Tanggung Jawab

Sosial Perusahaan sehingga keberadaan Perusahaan dapat dirasakan manfaatnya

oleh masyarakat sekitar perusahaan beroperasi.

Pada penyusunan tesis ini tidak terlepas oleh bantuan dan kerjasama

berbagai pihak, khususnya dosen pembimbing. Berkaitan dengan hal tersebut,

maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih banyak dan sebesar-

besarnya kepada Rissalwan Habdy Lubis, S.Sos, M.Si yang telah banyak

membantu dan meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan kepada penulis

secara intensif dan sabar. Dan tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada :

1. Kedua orang tuaku yang tercinta Bapak Sukabdi, S.Pd., Ibu Sri Ningsih, S.Pd.

yang telah membantu dan mendukung secara moral dan material sehingga

penulisan tesis ini dapat selesai. Kakakku Absony Rio Furqon, S.Kom beserta

istri, Syaidina dan keponakanku terkasih Davina Charisya yang senantiasa

mendoakan penulis sehingga bisa menggapai cita-cita.

2. Bapak Bagus Aryo Ph.D dan Arif Wibowo, S.Sos., S.S., M.Hum. sebagai

Ketua dan Sekretaris Program Pascasarjana Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP

Universitas Indonesia yang telah memberikan kesempatan penulis untuk

belajar dan mendalami kajian bidang Pengembangan Masyarakat,

Kemiskinan dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 6: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

v

3. Seluruh staf pengajar program pascasarjana Ilmu Kesejahteraan Sosial yang

telah memberikan banyak ilmu dan pengetahuan selama diperkuliahan

sehingga penulis dapat mengerti dan memahami kajian bidang kesejahteraan

sosial secara komperhensif. Dan juga staf Kesekretariatan Pascasarjana

Kesejahteraan Sosial yang telah membantu kelancaran administrasi dan

mengingatkan penulis selama menjalani perkuliahan.

4. Bapak Heru Dharsono, selaku Direktur Eksekutif Artha Graha Peduli, Mba

Enie, Mba Yessica, juga seluruh pihak Artha Graha Network dan Yayasan

Artha Graha Peduli yang telah membantu jalannya proses penelitian tesis ini.

5. Kepada teman, sahabat, saudara seperjuangan bunda Lenni Nurliana beserta

soulmatenya Panda, Kak M. Christina Nainggolan, kak Taajun Nisail Huluq

dan Shaomi Safitri yang telah memberikan motivasi penulis untuk segera

menyelesaikan tesis ini. Semoga kekompakan dan kebersamaan kita tetap

terjalin baik selamanya.

6. Teman-teman kuliah angkatan tahun 2010 yang tidak bisa disebutkan satu

persatu, terima kasih banyak telah memberikan dukungan sehingga penulis

tetap bersemangat dalam menyelesaikan studi dan tugas akhir dengan baik;

especially to Didit Susiyanto atas semua bantuan yang selama ini diberikan.

7. Mas Eko Satriyo Prabowo, terima kasih untuk semangat dan doanya.

8. Dr. Mohammad Kemal Dermawan M.Si. dan Mohammad Irvan Olii S.Sos.,

M.Si. terimakasih banyak atas pengertian dan keringanan yang diberikan

kepada penulis selama menyusun tesis ini. Ira, Rinta, Mba Bani, Mba Maria,

Mba Yeni, dan Mba Trully terima kasih untuk semangat dan supportnya.

9. Semua pihak yang telah memberikan kontribusi dalam menyelesaikan

penulisan tesis ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa dengan banyaknya kekurangan dan keterbatasan pada

diri penulis secara keilmuan dan pengetahuan membuat penelitian ini belum

sempurna. Untuk itu, penulis mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan

penelitian ini sehingga bermanfaat.

Depok, 28 Desember 2012

Penulis

Dyah Asri Gita Pratiwi

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 7: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 8: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

vii Universitas Indonesia

ABSTRAK

Nama : Dyah Asri Gita Pratiwi Program Studi : Program Pascasarjana Ilmu Kesejahteraan Sosial Judul : Penerapan Metode Social Impact Assessment

dalam Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Studi Kasus Pelaksanaan CSR di Artha Graha Peduli)

Tesis ini membahas tentang proses kajian dampak sosial yang dilakukan Artha Graha Network guna untuk mengantisipasi dan mencegah dampak negatif dan mengoptimalkan dampak positif dari setiap kegiatan bisnis yang dilakukan perusahaan di lingkungan masyarakat serta latar belakang dari pelaksanaan tanggung jawab sosial di Artha Graha. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa pihak Artha Graha menggunakan gambaran yang diperoleh dari kajian dampak sosial menjadi rekomendasi dan guidance bagi mereka dalam melaksanakan aktifitas tanggung jawab sosial perusahaannya.

Kata kunci: Kajian Dampak Sosial, Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.

ABSTRACT Name : Dyah Asri Gita Pratiwi Study Program : Social Welfare Postgraduate Program Title : Analyzing the Application of Social Impact

Assessment Methods in the Implementation of Corporate Social Responsibility: A Case Study of Artha Graha Peduli

This thesis discusses about the social impact assessment process conducted by Artha Graha Network in order to anticipate and prevent negative impacts and optimize the positive impacts of any company's business activity in the community as well as the background of the implementation of social responsibility in Artha Graha. This research used a qualitative approach with the type of research is case study. The findings of this research showed that Artha Graha uses images obtained from the social impact assessment to be the recommendation and guidance for them to implement corporate social responsibility activities.

Keywords: social impact assessment, corporate social responsibility.

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 9: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

viii Universitas Indonesia

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL ............................................................................... i HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ...................................... ii LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................... iii KATA PENGATAR ................................................................................ iv HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................................ vi ABSTRAK .............................................................................................. vii DAFTAR ISI ........................................................................................... viii DAFTAR TABEL ................................................................................... xi DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xii 1. PENDAHULUAN ........................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1 1.2 Pokok Permasalahan ................................................................ 9 1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................... 13 1.4 Manfaat Penelitian ................................................................... 13 1.5 Metode Penelitian .................................................................... 14

1.5.1 Pendekatan Penelitian ................................................... 14 1.5.2 Jenis Penelitian ............................................................. 15 1.5.3 Teknik Pemilihan Informan .......................................... 15 1.5.4 Teknik Pengumpulan Data ............................................ 17 1.5.5 Teknik Pengolahan dan Analisis Data ........................... 18 1.5.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................ 19

1.6 Sistematika Penulisan .............................................................. 21 2. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 22

2.1 Pembangunan Sosial ................................................................ 22 2.1.1 Tinjauan Pembangunan Berkelanjutan ............................ 25 2.1.2 Dampak Pembangunan ................................................... 26

2.2 Tinjauan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ........................... 28 2.2.1 Definisi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan .................. 31 2.2.2 Pendekatan dan Motif Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ...................................................................... 33 2.2.3 Manfaat Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ...................................................................... 34 2.2.4 Tanggung Jawab Sosial dan Keberlanjutan ..................... 37

2.3 Tinjauan Sosial Impact Assessment .......................................... 38 2.3.1 Pengertian Sosial Impact Assessment .............................. 42 2.3.2 Kegunaan dan Tujuan Sosial Impact Assessment ............ 43 2.3.3 Langkah-langkah Sosial Impact Assessment ................... 45 2.3.3.1 Pelingkupan (Scoping) ................................................ 47 2.3.3.2 Prakiraan Dampak ....................................................... 48 2.3.3.3 Mitigasi....................................................................... 52 2.3.3.4 Evaluasi dan Monitoring ............................................. 56

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 10: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

ix Universitas Indonesia

3. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ............................ 58 3.1 Artha Graha Peduli .................................................................. 58 3.1.1 Visi dan Misi .................................................................. 59 3.2 Deskripsi Umum Program CSR Artha Graha ........................... 59 3.2.1 Artha Graha Peduli Lingkungan Hidup ........................... 59 3.2.1.1 Tambling Wildlife Nature Conservation ...................... 60 3.2.2 Artha Graha Peduli Ketahanan Pangan dan Pemberdayaan Masyarakat ..................................................................... 63 3.2.3 Artha Graha Peduli Sosial, Budaya, dan pendidikan ........ 64 3.2.4 Artha Graha Peduli Kesehatan ......................................... 64 3.2.5 Artha Graha Peduli Penangan Bencana ............................ 64 3.2.6 Artha Graha Peduli Bantuan Hukum bagi Masyarkat Kurang Mampu ........................................................................ 65 3.3 Kawasan Niaga Terpadu Sudirman .......................................... 65 3.4 PT Danayasa Arthatama Tbk.................................................... 66

4. TEMUAN LAPANGAN.................................................................. 68 4.1 Pelaksanaan Proyek Pembangunan oleh Artha Graha Network . 68 4.1.1 Latar Belakang dan Tujuan Proyek SCBD ...................... 68 4.1.2 Keadaan Sebelum dan Sesudah Ada Proyek ................... 69 4.1.3 Dampak yang Ditimbulkan dari Proyek SCBD ............... 70 4.1.4 Dasar Pertimbangan Melakukan Kajian Dampak Sosial.. 72 4.2 Pelaksanaan Kajian Dampak Sosial (Social Impact Assessment) 74 4.2.1 Pelingkupan (Scoping).................................................... 74 4.2.2 Proses Prakiraan Dampak yang Ditimbulkan .................. 78 4.2.3 Pelaksanaan Mitiasi ........................................................ 79 4.2.4 Program Monitoring dan Evaluasi .................................. 82 4.3 Faktor Penghambat dan Pendukung ......................................... 83 4.4 Pandangan Masyarakat Mengenai Aktivitas Artha Graha Network ................................................................................... 86 4.4.1 Pandangan Masyarakat Mengenai Kondisi Lingkungan .. 86 4.4.2 Pandangan Masyarakat Mengenai Kondisi Lingkungan di Sekitar Daerah Artha Graha Network Beroperasi ......... 87 4.4.3 Pandangan Masyarakat Mengenai Lingkungan Baru dan Masalah yang Muncul ..................................................... 91 4.5 Pandangan Masyarakat Mengenai Aktivitas Artha Graha Peduli 93 4.5.1 Pandangan Masyarakat Mengenai Program Artha Graha Peduli ............................................................................ 93 4.5.2 Pandangan Masyarakat Mengenai Manfaat Program Artha Graha Peduli ................................................................... 93

5. PEMBAHASAN .............................................................................. 95 5.1 Pelaksanaan Proyek Pembangunan (SCBD) ............................. 95

5.2 Pelaksanaan Kajian Dampak Sosial (Social Impact Assessment) 96 5.2.1 Pelingkupan (Scoping).................................................... 98 5.2.2 Proses Prakiraan Dampak ............................................... 99 5.2.3 Pelaksanaan Mitiasi ........................................................ 101

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 11: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

x Universitas Indonesia

5.2.4 Program Monitoring dan Evaluasi .................................. 102 5.3 Faktor Penghambat dan pendukung .......................................... 106

5.4 Implementasi dari Kajian Dampak Sosial (Social Impact Assessment) dalam Kegiatan CSR ............................................ 106

6. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ........................................ 107 6.1 Kesimpulan .............................................................................. 107 6.2 Rekomendasi ........................................................................... 110

DAFTAR REFERENSI ......................................................................... 111 LAMPIRAN

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 12: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

xi Universitas Indonesia

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1.1 Laju Pertumbuhan Industri di Indonesia Tahun 2011 ........... 1

Tabel 1.2 Kerangka Sampling .............................................................. 16

Tabel 1.3 Jadwal Penelitian.................................................................. 20

Tabel 2.1 Langkah-Langkah Pelaksanaan Social Impact Assessment

Menurut Ahli ....................................................................... 56

Tabel 4.1 Dampak Kegiatan dan Tata Cara Mitigasi ............................ 81

Tabel 4.2 Faktor Penghambat dan Pendukung Proses Kajian Dampak . 85

Tabel 5.1 Langkah-langkah Pelaksanaan Social Impact Assessment

yang Dilakukan Artha Graha ................................................ 104

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 13: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

xii Universitas Indonesia

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Hasil dari Pelaksanaan Social Impact Assessment sebagai

Salah Satu Pedoman Kegiatan CSR Perusahaan ................ 12

Gambar 1.2 Peta Distribusi Kegiatan Artha Graha Peduli di

Jabodetabek ...................................................................... 20

Gambar 2.1 Domain CSR dalam Pembangunan ................................... 29

Gambar 2.2 Tahapan dalam Kajian Dampak Sosial .............................. 46

Gambar 2.3 Langkah-Langkah Social Impact Assessment menurut Wolf 46

Gambar 2.4 Proses Kajian Dampak Sosial menurut Branch et al .......... 47

Gambar 2.5 Kerangka Pemikiran Teori ................................................ 57

Gambar 3.1 Forum Diskusi dengan Masyarakat sekitar Tambling Wildlife

Nature Conservation ......................................................... 61

Gambar 3.2 Desa Konservasi yang Ada di sekitar Tambling Wildlife

Nature Conservation ......................................................... 62

Gambar 3.3 Kegiatan Artha Graha Peduli Kesehatan ........................... 64

Gambar 5.1 Langkah-Langkah Pelaksanaan Social Impact

Assessment dalam Penelitian ............................................. 97

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 14: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

1 Universitas Indonesia

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Permasalahan

Sepanjang sejarah kemerdekaannya, Indonesia telah mengalami

pertumbuhan dan pembangunan di segala sektor. Bermula hanya dari sebuah

negara yang perekonomiannya berbasis kegiatan pertanian tradisional, saat ini

Indonesia telah menjadi negara dengan proporsi industri manufaktur dan jasa yang

lebih besar. Tantangan bagi negara besar seperti Indonesia adalah penyediaan

infrastruktur untuk mendukung segala aktivitas industri. Infrastruktur itu sendiri

memiliki spektrum yang sangat luas. Satu hal yang harus mendapatkan perhatian

utama adalah infrastruktur yang mendorong konektivitas antar wilayah sehingga

dapat mempercepat dan memperluas pembangunan di Indonesia. Selama tahun

2011, semua sektor industri mengalami pertumbuhan. Mulai dari industri di sektor

pengangkutan dan komunikasi sampai dengan industri di sektor konstruksi. Hal

ini dapat dilihat pada tabel 1.1.

Tabel 1.1. Laju Pertumbuhan Industri di Indonesia Tahun 2011

No Sektor Laju Pertumbuhan

2011 (Persen)

1. Pegangkutan dan Komunikasi 10,7

2. Perdagangan, Hotel dan Restoran 9,2

3. Keuangan, Real Estate, dan Jasa Perusahaan 6,8

4. Konstruksi 6,7

5. Jasa-jasa 6,7

6. Industri Pengolahan 6,2

7. Listrik, Gas, dan Air Bersih 4,8

8 Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan 3,0

9. Pertambangan dan Penggalian 1,4 Sumber : Badan Pusat Statistika (2012, hal.2)

Data di atas menunjukkan peningkatan pertumbuhan industri ini

menandakan pertumbuhan ekonomi dan iklim usaha di Indonesia semakin

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 15: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

2

Universitas Indonesia

membaik, hal ini tentu juga meningkatkan keuntungan bisnis bagi para pelaku

bisnis. Dengan demikian korporasi, baik yang bersifat multinasional, nasional,

maupun lokal mulai marak melakukan kegiatan investasi pada berbagai jenis

kegiatan usaha.

Perkembangan industri pada dasarnya ditujukan untuk memberikan

manfaat bagi kesejahteraan masyarakat baik melalui pembukaan lapangan

pekerjaan, tersedianya jaringan berkomunikasi yang berkualitas baik,

mendatangkan devisa negara, pembayaran pajak, maupun peningkatan kualitas

pendidikan. Namun, pada kenyataannya selain dampak positif di atas,

perkembangan industri juga berdampak negatif. Dampak negatif itu antara lain

berupa kerusakan lingkungan hidup serta menimbulkan permasalahan sosial, yaitu

konflik antara perusahaan dengan penduduk setempat akibat adanya kesenjangan

secara sosial maupun ekonomi antara pelaku usaha (korporat) dengan masyarakat

sekitar perusahaan. Beberapa kasus berskala nasional dan internasional, seperti

global warming, pencemaran lingkungan, radiasi serta munculnya berbagai

penyakit mematikan akibat infeksi bahan kimia dari industrialisasi adalah

sederetan excess negative externalities industrialisasi. (Ambadar, 2008, hal. 67).

Korporat sebagai pelaku dalam proses industri harus memperhatikan

dampak negatif yang ditimbulkan dari kegiatan industri. Untuk mencegah agar

tidak meluasnya dampak yang ditimbulkan maka perlu pendekatan dalam

menangani masalah tersebut seperti kompromi, adaptasi, dan respon mitigasi.

Pendekatan ini dilakukan agar kegiatan usaha dari korporasi dapat berkelanjutan

(sustainable). Sehingga keberadaan korporasi terlindungi dari aspek hukum, dan

diterima oleh masyarakat sekitarnya. Kompleksitas dampak yang dihasilkan di

dunia industri memunculkan usaha untuk mengurangi dampak negatif yang

ditimbulkan dari kegiatan perusahaan atau bisa disebut dengan mitigasi respon

korporasi. Secara umum mitigasi adalah segala bentuk upaya yang dilakukan

untuk mencegah dampak negatif yang diperkirakan akan terjadi ataupun kalau

telah terjadi karena adanya rencana kegiatan yaitu dengan cara menanggulangi

dampak negatif yang timbul tersebut sehingga kerugian yang ditimbulkan dapat

diminimalisir.

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 16: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

3

Universitas Indonesia

Dengan melakukan mitigasi tersebut diharapkan dapat menjalin

kesepahaman dengan para stakeholder melalui pembangunan relasi antara

korporasi dengan masyarakat sekitar. Tujuan dari pembangunan relasi

dimaksudkan agar keberdaaan korporasi dapat bermanfaat dan memberikan

kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat. Sehingga perusahaan dapat

menjalankan kegiatan dengan aman dan tidak menimbulkan masalahan bagi

masyarakat di sekitar perusahaan. Dengan demikian usaha mitigasi yang

dilakukan untuk mencegah agar kegiatan perusahaan tidak menimbulkan dampak

maka dibutuhkan penanggulangan secara preventif. Arief dan Widjanarko (2012,

par. 3), menjelaskan bahwa usaha mitigasi secara preventif untuk mengatisipasi

dampak yang ditimbulkan dari kegiatan korporasi dilakukan melalui tiga cara

yaitu: Environmental Impact Assessment, Social Impact Assessment, dan Peace

and Conflict Impact Assessment.

Ketiga cara diatas dilakukan sebagai usaha mitigasi terkait dampak yang

ditimbulkan akibat kegiatan oprasional perusahaan di masyarakat. Melalui

kegiatan pengkajian terhadap dampak lingkungan, sosial dan potensi konflik dapat

mendeteksi permasalahan yang akan terjadi jika perusahaan melakukan kegiatan

operasionalnya di sebuah wilayah. Sehingga usaha mitigasi yang dilakukan

dengan ketiga cara di atas harus mulai tahap pra-operasi, eksplorasi, ataupun

pasca eksplorasi untuk mengidentifikasi dan memitigasi dampak yang mungkin

timbul akibat operasi perusahaan, termasuk standar akuntabilitas, respek terhadap

hak asasi manusia dan tanggung jawab terhadap lingkungan. Dengan demikian,

korporasi diharapkan dapat menunjukkan tanggung jawab, kepedulian, dan

menjalin relasi yang baik dengan lingkungan di sekitarnya.

Terkait dengan kegiatan mitigasi di atas, keberadaan korporasi di suatu

wilayah sering menimbulkan permasalahan sosial di masyarakat. Bahkan

permasalahan sosial yang ditimbulkan membuat korporasi mengeluarkan biaya

yang besar sebagai bentuk tanggung jawab terkait kegiatan operasionalnya di

suatu daerah. Melalui pemenuhan tanggung jawab pada masyarakat terkait

kegiatan operasionanya maka kegiatan korporasi dapat berjalan lancar dan dapat

diterima masyarakat sekitar. Untuk mengurangi terjadinya permasalahan tersebut,

maka dibutuhkan pengkajian dampak yang ditimbulkan akibat munculnya

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 17: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

4

Universitas Indonesia

masalah sosial jika korporasi tersebut akan memulai usahanya di sebuah wilayah.

Salah satu cara untuk mengidentifikasi terkait dampak sosial dari kegiatan

operasional korporasi dilakukan dengan cara Social Impact Assessment.

Melakukan tahapan SIA (Social Impact Assessment) atau kajian dampak

sosial merupakan salah satu hal yang menjadi perhatian bagi korporat yang

memiliki kepedulian dan visi mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan dan

biasanya dilakukan sebelum menyatakan akan melanjutkan kegiatan usahanya

atau menghentikannya. Hal ini sangat berkaitan ketika korporat sudah memulai

kegiatan operasionalnya, maka di kemudian hari tidak akan menimbulkan konflik

yang berujung korporat harus mengeluarkan biaya sosial lebih tinggi dibanding

dengan keuntungan yang didapatkan.

Menurut International Association for Impact Assessment (IAIA) (2003, p.

1) Social Impact Assessment adalah metodologi atau instrumen yang terdiri dari

proses analisis, pemantauan, dan manajemen konsekuensi sosial yang diinginkan

dan tidak diinginkan yang hasilnya merupakan indikator dan perkiraan-perkiraan

yang akan menggambarkan bagaimana respon lingkungan sekitar terhadap

keberadaan korporat. Menurut Rahmatullah (2012, p. 7) aspek yang dikaji dalam

Social Impact Assessment yaitu, mengenai aspek demografis, morfologis dan

sosiologis, sehingga akan diperoleh gambaran yang utuh mengenai lokasi dimana

korporat akan beroperasi. Dengan demikian gambaran yag diperoleh ini akan

menjadi rekomendasi bagi korporat apakah layak atau tidak untuk melakukan

kegiatan operasional atau investasi di daerah tersebut. Secara jangka panjang, SIA

ini akan menjadi guidance bagi korporat dalam melaksanakan aktifitasnya jangka

panjangnya, termasuk salah satunya menjadi data awal mengenai tanggung jawab

sosial atau CSR apa yang paling tepat dilakukan oleh korporat.

Bila ditelusuri, pada umumnya tujuan dari mendirikan korporasi adalah

mencari laba (profit oriented), tetapi seiring dengan perkembangan zaman tujuan

tersebut mengalami pergeseran. Menurut Maynard Jr dan Mehrtens (1993)

sebagaimana yang dikutip Fajar (2010, hal. 8) bahwa korporasi pada gelombang

ke-empat (fourth wave) harus memiliki agenda yang lebih luas, yaitu bertujuan

untuk melayani urusan dunia (global). Dengan memberikan nilai-nilai untuk

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 18: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

5

Universitas Indonesia

warisan generasi masa depan ukuran yang digunakan adalah bertanggung jawab

terhadap keseluruhan, termasuk kelestarian alam dan menciptakan keadilan sosial.

Saat ini di Indonesia, semakin banyak korporasi yang sadar bahwa profit

oriented bukan lagi menjadi tujuan satu-satunya tetapi sudah mulai memasukan

tujuan lain yaitu bagaimana membangun kesejahteraan bagi para stakeholdernya

maupun kesehatan lingkungan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Public Interest Research and Advocacy Center (PIRAC) mengenai Sumbangan

Sosial Perusahaan terdapat 180 perusahaan di Indonesia dengan jenis sektor usaha

yang berbeda, telah melaksanakan kegiatan CSR dengan alokasi dana minimal

115,3 miliar setiap tahunnya (Abidin, 2003, hal. 53). Hal ini menandai bahwa

sudah banyak korporasi besar yang terlibat dalam kegiatan non-bisnis atau

kegiatan sosial. Kegiatan ini lebih dikenal dengan istilah program tanggung jawab

sosial perusahaan, yang selanjutnya akan disebut sebagai corporate social

responsibility (CSR). Pada era informasi dan teknologi serta desakan globalisasi,

tuntutan menjalankan CSR merupakan bagian dari good corporate governance

(GCG), yakni fairness, transparan, akuntabilitas, dan responsibilitas, termasuk

tanggung jawab terhadap lingkungan fisik dan sosial. Hal ini sejalan dengan

pendapat Wibisono (2007, hal. 12) bahwa penerapan CSR merupakan salah satu

bentuk implementasi dari konsep GCG.

Sektor korporasi merupakan bagian dari masyarakat. Sebagai bagian dari

anggota masyarakat, korporasi mempunyai tanggung jawab memberikan

kontribusi dalam pembangunan yang berkelanjutan serta mengintegrasikan faktor

sosial dan masalah lingkungan hidup dalam mengoperasikan bisnisnya sebagai

bentuk interaksi dengan stakeholdernya. Pembangunan berkelanjutan yang

menjadi perhatian utama dari CSR dapat terhambat apabila terjadi suatu konflik

dengan masyarakat sekitar. Korporasi melihat pembangunan berkelanjutan

tersebut selalu terkait dengan kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan.

CSR merupakan suatu konsep yang menjelaskan bahwa organisasi memiliki suatu

tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan

lingkungan dalam segala aspek operasional korporat, dengan demikian CSR dapat

didefinisikan sebagai strategi korporasi untuk meminimumkan dampak negatif

serta memaksimumkan dampak positif bagi para pemangku kepentingannya.

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 19: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

6

Universitas Indonesia

Peran aktif korporasi yang diimplementasikan dalam program-program CSR dapat

dimanfaatkan sebagai sinergi kekuatan bersama dalam memberikan sumber daya

dalam pengembangan masyarakat.

Salah satu korporasi besar yang ada di Indonesia yang terlibat di dalam

kegiatan pembangunan serta terlibat pula dalam kegiatan sosial adalah Artha

Graha. Pada umumnya Artha Graha dikenal sebagai perusahaan yang hanya

bergerak di bidang perbankan, namun sebenarnya Artha Graha adalah sebuah

himpunan dari beberapa perusahaan, lembaga maupun individu, baik afiliasi

maupun non-afiliasi yang terikat oleh visi bersama dan tergabung dalam sebuah

jaringan yang disebut dengan Artha Graha Network (AG Network). Ruang lingkup

bisnisnya yaitu memperluas jaringan di berbagai industri di seluruh Indonesia.

Keuangan, Properti, Pertanian dan Sektor Sumber Daya merupakan empat pilar

utama bisnis inti dari AG Network. Selain empat bisnis inti tersebut, AG Network

juga diversifikasi ke lini bisnis lainnya termasuk pariwisata, manufaktur,

komunikasi, transportasi, ritel, energi dan lainnya.

Selama bertahun-tahun AG Network telah sukses membangun bisnisnya

dengan mengandalkan teknologi dan pengembangan sumber daya manusia

sebagai dasar utamanya. Kesuksesan ini tidak terlepas dari fungsi pengawasan

yang dilakukan dalam melaksanakan strategi bisnis dan peluang-peluang usaha

yang baru dengan memperhatikan faktor pengelolaan risiko dan berlandaskan

prinsip tata kelola yang baik (annual report SCBD, 2010, hal. 50). Kesuksesan

ditandai dengan berhasilnya beberapa perusahaan yang tergabung di dalam Artha

Graha Network mendapatkan beberapa penghargaan seperti, penghargaan

Walikotamadya Jakarta Selatan atas partisipasi dan bantuan yang diberikan selaku

wajib pajak pembayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) terbesar di Wilayah

Kotamadya Jakarta Selatan pada tahun 2000 dan tahun 2008, penghargaan

terhadap kepatuhan dalam tertib kepersertaan program Jamsostek serta norma-

norma keselamatan dan kesehatan kerja, serta atas dukungan pada acara "Rayakan

Birunya Bumi bersama BIRU Voice" dalam rangka memperingati Hari Bumi di

Auditorium Fakultas Psikologi UI, April 2010. Selain itu kesuksesan lainnya

ditandai dengan tidak adanya pemberitaan mengenai perusahaan berkonflik

dengan masyarakat hingga berdampak pada timbulnya korban jiwa.

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 20: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

7

Universitas Indonesia

Sebagai bagian dari tanggung jawab sosialnya, selain melaksanakan

program tanggung jawab sosial perusahaan di setiap perusahaan dalam jaringan,

Artha Graha Network mendirikan Artha Graha Peduli Foundation, yaitu sebuah

lengan non-profit dari AG Network yang secara aktif terlibat dalam program

kemanusiaan dan sosial di seluruh Indonesia. Untuk itu, Artha Graha Peduli

memiliki 6 pilar program yang menjadi fondasi utama kepedulian Artha Graha

yaitu Artha Graha Peduli Lingkungan Hidup, Artha Graha Peduli Ketahanan

Pangan dan Pemberdayaan Masyarakat, Artha Graha Peduli Sosial, Budaya dan

Pendidikan, Artha Graha Peduli Kesehatan, Artha Graha Peduli Penanganan

Bencana serta Artha Graha Peduli Bantuan Hukum bagi masyarakat kurang

mampu. Keenam pilar ini dibentuk dari hasil observasi yang dilakukan oleh pihak

Artha Graha Peduli terhadap permasalahan yang dialami oleh masyarakat.

Masyarakat dewasa ini semakin kritis dalam mengamati proses bisnis

suatu perusahaan agar lebih memperhatikan keadaan alam dan lingkungan

sosialnya dan tidak hanya mencari keuntungan ekonomi saja. Sebagaimana yang

dijelaskan Sitorus (2012) pada penelitiannya yang berjudul “Analisis

Implementasi Corporate Social Responsibility dalam Supply Chain pada PT.

SidoMuncul”, bahwa korporat dapat mengimplementasi CSR yang berkelanjutan

tidak hanya dengan menjaga kelestarian lingkungan dan melakukan kegiatan

sosial saja tetapi dengan mengimplementasikan CSR dalam supply chain

perusahaan. Supply chain yang dilakukan oleh salah satu perusahaan manufaktur

dalam industri jamu dan obat tradisional yaitu PT. SidoMuncul terbagi menjadi

tiga bagian yaitu, aktivitas R&D, aktivitas produksi, dan dalam hubungannya

dengan konsumen. Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa

implementasi CSR dalam supply chain pada PT. SidoMuncul telah dijalankan

dengan baik dan memberikan value added yang salah satunya adalah peningkatan

penjualan.

Realita kontradiktif, dimana di satu pihak ada perusahaan besar yang

aktivitas usahanya banyak diwarnai dengan konflik sosial, tetapi di sisi lain ada

perusahaan besar yang berkinerja baik tanpa harus mengalami konflik sosial

menjadi fakta empiris yang melatarbelakangi penelitian yang dilakukan oleh

Wahjoedi (2004). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan deskripsi tentang

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 21: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

8

Universitas Indonesia

kasus wujud implementasi tanggung jawab sosial perusahaan pada seting

perusahan Tjiwi Kimia, yang diduga telah berkinerja baik tanpa banyak

mengalami konflik sosial. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa Tjiwi Kimia

memberi makna implementasi tanggung jawab sosial perusahaan sebagai suatu

bentuk tanggung jawab perusahaan untuk mempertemukan berbagai kepentingan

yang terkait dengan aktivitas perusahaan. Tidak saja bagi kepentingan internal,

tetapi juga kepentingan eksternal (sesuai dengan pendekatan stakeholders).

Perusahan juga memaknai beberapa aspek penting implementasi tanggung jawab

sosial perusahaan, diantaranya aspek-aspek ekonomi ketenaga-kerjaan, sosial-

budaya masyarakat, dan aspek lingkungan. Terbentuknya nilai-nilai tanggung

jawab sosial perusahaan tersebut kemudian diwujud-konkritkan menjadi visi,

misi, dan strategi perusahaan.

Nurrokhim (2005) berusaha mendiskripsikan proses perusahaan dalam

merespon perubahan lingkungan bisnis dan sosialnya dalam perspektif

stakeholder. Upaya perusahaan dalam merespon perubahan dan kepentingan

stakeholder terutama masyarakat sekitar dilihat sebagai proses adaptasi Tanggung

Jawab Sosial Perusahaan dalam kegiatan bisnisnya. Studi kasus diangkat dari

proses dan pengalaman perusahaan pengembang (developer) dalam

mengembangkan kebijakan kelembagaan dan strategi Community Development

yang dilaksanakannya. Temuan dan analisa hasil studi kasus PT. SA sebagai

perusahaan pengembang dalam mengadaptasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

dalam kegiatan bisnisnya menunjukkan beberapa hal penting, yaitu: a) perusahaan

dalam menjalankan kegiatan bisnisnya di sektor properti nampaknya telah

berusaha untuk melaksanakan tanggung jawab sosialnya terhadap lingkungan

masyarakat sekitar; b) perusahaan melakukan pengembangan kebijakan

kelembagaan dan melaksanakan sejumlah pendekatan dan strategi untuk turut

serta memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi oleh masyarakat sekitar; c)

PT. SA memiliki pengalaman dan kompetensi yang khas sebagai pengembang

dalam mengelola lingkungan fisik dan sosial, serta berpotensi untuk

mengembangkan strategi community development yang efektif sebagai bentuk

tanggung jawab sosial perusahaan bagi masyarakat sekitar.

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 22: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

9

Universitas Indonesia

Penelitian normatif yang dilakukan Midonal (2011), mengutarakan bahwa

kegiatan konservasi lingkungan pada tanggung jawab perusahaan berdasarkan UU

N0.25 tahun 2007 tentang penanaman modal menyarankan agar pemerintah tidak

menambah biaya birokrasi yang rumit agar pelayanan penanaman modal menjadi

lebih baik.

Telah banyak penelitian yang dilakukan sebelumnya atas kajian tentang

Corporate Social Responsibility (CSR). Namun belum ada penelitian sebelumnya

yang mengkaji mengenai hasil dari pelaksanaan Social Impact Assessment (SIA)

menjadi pedoman atau guidance bagi korporat dalam melaksanakan tanggung

jawab sosial. Padahal SIA merupakan salah satu dari prinsip CSR yang harus

diimplementasikan oleh korporat yang mempunyai kesadaran untuk menjaga

kelestarian lingkungan dan memelihara harmonisasi dengan masyarakat setempat.

Maka tesis ini akan meneliti dan mendeskripsikan secara khusus hasil dari Social

Impact Assessment yang diimplementasikan ke dalam kegiatan CSR Artha Graha.

1.2 Pokok Permasalahan

Perhatian terhadap praktik corporate social responsibility sangat penting

karena memiliki koherensi dengan pembangunan berkelanjutan dan mengajarkan

untuk berperilaku seimbang, selaras dan serasi, sehingga eksploitasi yang

mengarah pada ancaman kerusakan lingkungan dapat dihindari. Dalam sejarah

industrialnya, corporate social responsibility merupakan skema ‘jalan tengah’

untuk mencegah gerakan anti bisnis yang muncul karena menguatnya kesadaran

masyarakat atas dampak negatif industri.

Menurut Warhurst (1998) sebagaimana yang dikutip oleh Wibisono (2007,

hal. 39) bahwa CSR harus menganut prinsip-prinsip sebagai berikut :

1. Prioritas korporat. Mengakui tanggung jawab sosial sebagai prioritas

tertinggi korporat dan penentu utama pembangunan berkelanjutan. Dengan

begitu korporat bisa membuat kebijakan, program, dan praktek dalam

menjalankan operasi bisnisnya dengan cara yang bertanggung jawab

secara sosial.

2. Manajemen terpadu. Mengintregasikan kebijakan, program dan praktek ke

dalam setiap kegiatan bisnis sebagai satu unsur manajemen dalam semua

fungsi manajemen.

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 23: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

10

Universitas Indonesia

3. Proses perbaikan. Secara berkesinambungan memperbaiki kebijakan,

program dan kinerja sosial korporat, berdasarkan temuan riset mutakhir

dan memahami kebutuhan sosial serta menerapkan kriteria sosial tersebut

secara internasional.

4. Pendidikan karyawan. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan serta

memotivasi karyawan.

5. Pengkajian. Melakukan kajian dampak sosial sebelum memulai kegiatan

atau proyek baru dan sebelum menutup satu fasilitas atau meninggalkan

lokasi pabrik.

6. Produk dan jasa. Mengembangkan produk dan jasa yang tak berdampak

negatif secara sosial.

7. Informasi publik. Memberikan informasi dan (bila diperlukan) mendidik

pelanggan, distributor dan publik tentang penggunaan yang aman,

transportasi, penyimpanan dan pembuangan produk, dan begitu pula

dengan jasa.

8. Fasilitas dan operasi. Mengembangkan, merancang dan mengoperasikan

fasilitas serta menjalankan kegiatan yang mempertimbangkan temuan

kajian dampak sosial.

9. Penelitian. Melakukan atau mendukung penelitian dampak sosial bahan

baku, produk, proses, emisi dan limbah yang terkait dengan kegiatan usaha

dan penelitian yang menjadi sarana untuk mengurangi dampak negatif.

10. Prinsip pencegahan. Memodifikasi manufaktur, pemasaran atau

penggunaaan produk dan jasa, sejalan dengan penelitian mutakhir, untuk

mencegah dampak sosial yang bersifat negatif.

11. Kontraktor dan pemasok. Mendorong penggunaan prinsip-prinsip

tanggung jawab sosial korporat yang dijalankan kalangan kontraktor dan

pemasok, disamping itu bila diperlukan mensyaratkan perbaikan dalam

praktik bisnis yang dilakukan kontraktor dan pemasok.

12. Siaga menghadapi darurat. Menyusun dan merumuskan rencana

menghadapi keadaan darurat, dan bila terjadi keadaan berbahaya bekerja

sama dengan layanan keadaan darurat, instansi berwenang dan komunitas

lokal. Sekaligus mengenali potensi bahaya yang muncul.

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 24: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

11

Universitas Indonesia

13. Transfer best practice. Berkontribusi pada pengembangan dan transfer

praktik bisnis yang bertanggung jawab secara sosial pada semua industri

dan sektor publik.

14. Memberi sumbangan. Sumbangan untuk usaha bersama, pengembangan

kebijakan publik dan bisnis, lembaga pemerintah dan lintas departemen

pemerintah serta lembaga pendidikan yang akan meningkatkan kesadaran

tentang tanggung jawab sosial.

15. Keterbukaan. Menumbuhkembangkan ketebukaan dan dialog dengan

pekerja dan publik, mengantisispasi dan memberi respons terhadap

potencial hazard, dan dampak dari operasi, prosuk, limbah atau jasa.

16. Pencapaian dan pelaporan. Mengevalusi kinerja sosial, melaksanakan audit

sosial secara berkala dan mengkaji pencapaian berdasarkan kriteria

korporat dan peraturan perundang-undangan dan menyampaikan informasi

tersebut pada dewan direksi, pemegang saham, pekerja dan publik.

Perusahaan tidak hanya sekedar bertanggung jawab terhadap para pemilik

(shareholders), tetapi bergeser menjadi lebih luas, yaitu sampai pada ranah sosial

kemasyarakatan (stakeholders). Fenomena seperti itu terjadi karena adanya

tuntutan dari masyarakat akibat negative externalities yang timbul serta

ketimpangan sosial yang terjadi. Perusahaan hendaknya memerhatikan

stakeholders karena mereka adalah pihak yang memengaruhi dan dipengaruhi

baik secara langsung maupun tidak langsung atas aktivitas serta kebijakan yang

diambil dan dilakukan oleh perusahaan. Jika perusahaan tidak memerhatikan

stakeholders, bukan tidak mungkin akan menuai protes dan membuat konflik di

masyarakat sekitar.

Untuk memperjelas pemahaman terhadap landasan teoritis dan

pembahasan masalah, maka kerangka pemikiran peneliti rumuskan dalam bagan

berikut ini :

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 25: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

12

Universitas Indonesia

Gambar 1.1 Hasil dari Pelaksanaan Social Impact Assessment sebagai Salah Satu Pedoman Kegiatan CSR Perusahaan

Sumber : diolah kembali

Dengan memperhatikan latar belakang diatas, bahwa segala dampak, baik

yang bersifat positif ataupun negatif yang ditimbulkan dari kegiatan operasional

atau kegiatan usaha yang dilakukan oleh perusahaan/korporat dapat diidentifikasi

dengan melakukan proses Social Impact Assessment. Suksesnya kegiatan usaha

yang dilakukan Artha Graha Network dengan mengandalkan teknologi dan

pengembangan sumber daya manusia serta dapat berkinerja dengan baik tanpa

harus mengalami konflik sosial yang berujung pada timbulnya korban jiwa

merupakan hal yang menarik untuk diteliti. Hal ini juga tidak terlepas dari

keputusan yang diambil oleh Artha Graha Network untuk mendirikan Yayasan

Artha Graha Peduli dalam menjalankan kegiatan tanggung jawab sosial

perusahaan (CSR). Penelitian ini menyederhanakan latar belakang di atas kedalam

rumusan permasalahan sebagai berikut:

1) Bagaimanakah proses kajian dampak sosial (Social Impact Assessment)

yang dilakukan Artha Graha Network guna untuk mengantisipasi dan

mencegah dampak negatif dan mengoptimalkan dampak positif dari setiap

kegiatan bisnis yang dilakukan perusahaan di lingkungan masyarakat?

Kegiatan Operasional Perusahaan

Dampak

Social Impact Assessment

Kegiatan CSR Perusahaan

Identifikasi data dasar dari proyek

Mitigasi Inventarisasi

Kondisi Sosial Awal

Prakiraan dan Evaluasi

Desain Mitigasi dan

Program Monitoring

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 26: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

13

Universitas Indonesia

2) Apakah faktor pendukung dan faktor penghambat dalam pelaksanaan

proses kajian dampak sosial (Social Impact Assessment) yang dilakukan

Artha Graha Network?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah:

1) Mendeskripsikan proses kajian dampak sosial (Social Impact

Assessment) yang dilakukan Artha Graha Network guna untuk

mengantisipasi dan mencegah dampak negatif dan mengoptimalkan

dampak positif dari setiap kegiatan bisnis yang dilakukan perusahaan

di lingkungan masyarakat.

2) Mendeskripsikan faktor pendukung dan faktor penghambat dalam

pelaksanaan proses kajian dampak sosial (Social Impact Assessment)

yang dilakukan Artha Graha Network.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang akan diambil dari hasil penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Manfaat Akademik

Memperluas wawasan dan menjadikan bahan informasi,

referensi dan kajian bagi para pemerhati, akademisi dan pihak-

pihak yang berkepentingan untuk memahami dan mempelajari

korporat dalam melaksanakan tanggung jawab sosial.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan

bagi penelitian lebih lanjut pada berbagai disiplin ilmu lain yang

berhubungan dengan tanggung jawab sosial perusahaan.

2. Manfaat Praktis

Menjadi bahan masukan dan informasi bagi korporat yang

akan melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan.

Memberikan masukan bagi praktisi yang menjadi pelaksana

dari kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan.

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 27: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

14

Universitas Indonesia

1.5 Metodologi Penelitian

Menurut Koentjaraningrat (1991, hal. 122), metode penelitian merupakan

cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu pengetahuan.

Metode penelitian menunjukkan prosedur dan proses suatu penelitian dikerjakan

untuk dapat memperoleh suatu hasil yang objektif. Dengan adanya metode

penelitian maka suatu penelitian dapat dilakukan secara sistematis dan teratur.

1.5.1 Pendekatan Penelitian

Pada ilmu-ilmu sosial, pendekatan penelitian dibagi menjadi dua

pendekatan yaitu kuantitatif dan kualitatif. Berdasarkan latar belakang dan tujuan

penelitian maka pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan

kualitatif. Tujuan digunakan pendekatan kualitatif untuk memahami situasi,

peristiwa, atau interaksi sosial tertentu khususnya pengembangan terhadap

pemahaman yang mendalam terhadap kegiatan yang dilakukan Artha Graha

Network terhadap pelaksanaan mitigasi dalam kerangka Social Impact Assessment

sebagai salah satu bentuk tanggung jawab sosial perusahaannya. Hal ini seperti

yang dijelaskan Creswell (2002, hal. 1) terkait penelitian kualitatif yang

penyelidikannya bertujuan untuk memahami masalah sosial atau masalah

manusia, berdasarkan pada penciptaan gambaran holistik lengkap yang dibentuk

dengan kata-kata, melaporkan pandangan informan secara terperinci, dan disusun

dalam sebuah latar alamiah . Pada penelitian kualitatif, pengetahuan dibangun

melalui interprestasi terhadap multi perspektif yang berbagai dari masukan

segenap partisipan yang terlibat di dalam penelitian, tidak hanya dari penelitinya

semata.

Lebih lanjut Creswell (2002, hal. 95) menjelaskan bahwa dalam penelitian

kualitatif peneliti tidak memposisikan teori dalam posisi sentral ketika merancang

penelitian dan melakukan penafsiran data. Penempatan teori dalam penelitian

kualitatif tidak hanya digunakan untuk verifikasi, tetapi digunakan untuk

menganalisis ketika turun lapangan. Selain itu pendekatan kualitatif bersifat

idiografik, yang tidak hanya memperhatikan aspek krusial saja tetapi seluruh

aspek yang berkaitan dengan objek penelitian. Oleh karena itu dengan

menggunakan pendekatan kualitatif, peneliti dapat menganalisis pokok

permasalahan secara lebih luas dan mendalam.

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 28: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

15

Universitas Indonesia

1.5.2 Jenis Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan sebelumnya, jenis

penelitian yang digunakan adalah deskriptif yang bertujuan untuk

menggambarkan secara sistematis, faktual, akurat mengenai proses mitigasi dalam

social impact assessment dan juga pola dari mitigasi dalam social impact

assessment. Penelitian ini akan menghasilkan data deskriftif yang berupa kata-

kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan para pelaku yang diamati. Menurut

Babbie (1995, hal. 85-86) bahwa jenis penelitian deskriptif bertujuan untuk

“to describe situations and events. The researcher observes andthen

describes what was observed. Because scientific observation is careful and

deliberate, however, scientific descriptions are tipically more accurate and

precise than casual descriptions”. (menggambarkan keadaan-keadaan dan

peristiwa-peristiwa. Peneliti mengamati dan kemudian menggambarkan

apa yang telah diamati tersebut. Oleh karena pengamatan ilmiah dilakukan

secara cermat dan hati-hati, maka bagaimanapun, penjelasan secara ilmiah

biasanya lebih tepat dan sesuai daripada penjelasan secara sederhana)

Sedangkan teknik penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah

studi kasus. Menurut Stake (2005, hal 443), studi kasus bertujuan untuk

menyelidiki secara cermat suatu program, peristiwa, aktivitas, proses, atau

sekelompok individu. Sehingga kasus yang terjadi pada penelitian ini lebih

berfokus pada pengamatan secara cermat terhadap pelaksanaan program CSR di

Artha Graha Peduli sebagai bentuk implementasi dari hasil kajian dampak sosial

(social impact assessment). Sedangkan Creswell (2002, hal. 20) menerangkan

bahwa kasus-kasus dibatasi oleh waktu dan aktivitas, dan peneliti mengumpulkan

informasi secara lengkap dengan menggunakan berbagai prosedur pengumpulan

data berdasarkan waktu yang telah ditentukan.

1.5.3 Teknik Pemilihan Informan

Untuk memperoleh informasi dan data yang diperlukan, maka dalam

penelitian ini diperlukan orang-orang yang dapat memberikan informasi terkait

permasalahan penelitian (informan). Pemilihan informan ditentukan secara

purposive sampling, dipilih oleh peneliti dengan maksud atau tujuan tertentu serta

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 29: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

16

Universitas Indonesia

berdasarkan pemikiran yang logis dan sesuai dengan informasi yang akan dicari

dan memiliki relevansi dengan topik penelitian. Menurut Sugiyono (2010, hal.

218-219) teknik pemilihan informan secara purposive sampling berupa

pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan

tertentu, misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita

harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan

peneliti menjelajahi obyek atau situasi sosial yang diteliti.

Mengenai informasi yang ingin diperoleh dapat terpenuhi, maka informan

yang dipilih adalah orang-orang yang benar-benar mengetahui serta memahami

situasi dan kondisi masalah penelitian, baik yang terlibat langsung atau tidak

langsung dalam proses dan pelaksanaan Social Impact Assessment. Agar sesuai

dengan tujuan penelitian maka informasi yang ingin diketahui dibagi menjadi tiga.

(1) informan yang terlibat dalam pembuatan kebijakan terkait implementasi SIA

pada kegiatan CSR Artha Graha Peduli yang antara lain Direktur Ekskutif,

Pimpinan Perusahaan dan Koordinator Kegiatan; (2) informan yang terlibat

langsung pelaksanaan social impact assessment yang dijalankan oleh Artha Graha

antara lain Direktur Ekskutif dan relawan; (3) Informan yang mendapatkan

manfaat dari program Artha Graha Peduli dan tinggal di sekitar SCBD yaitu

Masyarakat. Untuk memperjelas pemilihan informan dan informasi yang

dibutuhkan pada penelitian ini dapat dilihat dalam kerangka sampling di tabel 1.2

Tabel 1.2 Kerangka Sampling

No. Informasi yang Ingin Diperoleh Informan Jumlah 1 Gambaran tentang implementasi

hasil kajian dampak sosial Social Impact Assessment (SIA) didalam kegiatan CSR Artha Graha.

Pelaksana Program di Artha Graha : Direktur

eksekutif Artha Graha Peduli

Pimpinan Perusahaan

Penanggung jawab (koordinator lapangan) kegiatan Artha Graha Peduli

Relawan aktif

1

1

1

2 1

2 Latar Belakang Pendirian Yayasan Artha Graha Peduli.

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 30: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

17

Universitas Indonesia

Relawan tidak aktif

3 Gambaran tentang pandangan masyarakat terhadap pelaksanaan kegiatan CSR Artha Graha.

Unsur Masyarakat: Masyarakat

yang menerima manfaat program CSR Artha Graha

Masyarakat di sekitar perusahaan beroperasi

1

2

4 Gambaran tentang pandangan masyarakat sekitar perusahaan tentang adanya kegiatan bisnis AG Network.

Jumlah 9

1.5.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Studi kepustakaan, adalah suatu teknik dengan cara memperoleh data

termasuk data sekunder, dengan mempelajari literatur-literatur sebagai

sumber rujukan yang dapat menunjang penelitian dan membantu dalam

penulisan dan analisis. Data sekunder ini diperoleh antara lain dari

penelusuran pustaka seperti buku, artikel, laporan penelitian, dan dokumen

yang relevan dengan kajian penelitian serta berasal dari dokumen-

dokumen yang terkait dengan Artha Graha dalam melakukan tanggung

jawab sosial perusahaan, seperti data profil perusahaan, arsip kegiatan

tanggung jawab sosial perusahaan, serta dokumen kebijakan perusahaan.

2. Wawancara mendalam (indepth interview), tujuannya yaitu mendapat

informasi maupun pengumpulan data yang berkaitan dengan permasalah

penelitian. Teknik wawancara ini dimaksudkan untuk menggali informasi

secara langsung yang tepat dan akurat mengenai data yang dibutuhkan.

Instrumen yang digunakan adalah pedoman wawancara. Wawancara

mendalam melalui guide interview, bersifat menggali (probing) dan

berdiskusi secara mendalam. Kesemuanya didasarkan atas masalah dalam

desain penelitian. Wawancara mendalam dilakukan untuk

memperkenalkan peneliti, mengenal subjek peneliti, mendapatkan data

tentang program tanggung jawab sosial yang dilakukan perusahaan.

Wawancara mendalam juga dilakukan untuk mengetahui strategi yang

digunakan perusahaan dalam mewujudkan tanggung jawab sosial

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 31: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

18

Universitas Indonesia

perusahaan. Wawancara mendalam dilakukan dengan berkunjung secara

resmi ke perusahaan yang ditujukan kepada pihak manajemen perusahaan.

3. Observasi non partisipasi, suatu prosedur yang dengannya peneliti

mengamati tingkah laku orang lain dalam keadaan alamiah, tetapi peneliti

tidak melakukan partisipasi terhadap kegiatan di lingkungan yang diamati.

Kegiatan observasi yang dilakukan pada penelitian ini berupa observasi

kegiatan CSR berbentuk penjualan sembako murah di masyarakat.

1.5.6 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Proses pengolahan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengumpulkan data di lapangan, yaitu data yang berasal dari catatan

lapangan dan alat pengumpulan data lainnya di lapangan. Menelaah hasil

data yang terkumpul.

2. Kategorisasi, yaitu memilah-milah, mengklasifikasikan data yang telah

dikumpulkan.

3. Penafsiran data, yaitu membuat kategorisasi data tersebut mempunyai

makna, mencari pola hubungan.

Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif, yaitu

menganalisis data dengan cara menjelaskan dalam bentuk kata-kata atau kalimat

yang terstruktur dan logis yang dipisah-pisahkan menurut kategori untuk

memperoleh kesimpulan. Analisis data menurut Patton (1990, hal. 268) adalah

proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola,

kategori, dan satuan uraian dasar. Untuk data kualitatif, teknik dan analisis data

dilakukan melalui tiga jalur analisis data kualitatif yaitu:

1. Reduksi data

Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data “kasar” yang

muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan dan berlangsung selama

penelitian berlangsung. Reduksi data dilakukan dengan menajamkan,

menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu serta

mengorganisasikan data sedemikian rupa hingga dapat ditarik kesimpulan-

kesimpulan akhir. Peneliti melakukan reduksi data dengan cara membuat

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 32: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

19

Universitas Indonesia

catatan lapangan berdasarkan hasil wawancara dengan informan maupun

responden. Pemusatan perhatian dilakukan dengan memfokuskan

pertanyaan pada pertanyaan yang ingin dijawab dalam penelitian.

2. Penyajian data

Penyajian data dalam hal ini digambarkan dengan sekumpulan informasi

tersusun yang memungkinkan adanya penarikan kesimpulan dan

pengambilan tindakan. Penyajian data dalam penelitian ini disajikan dalam

bentuk teks naratif berupa catatan lapangan yang kemudian diperkuat dan

atau dilengkapi dengan bentuk lainnya yaitu matriks dan bagan. Bentuk

matriks dan bagan merupakan hasil dari gabungan informasi yang tersusun

dalam suatu bentuk yang terpadu, sehingga memudahkan untuk melihat

kejadian yang terjadi.

3. Penarikan kesimpulan.

Penarikan kesimpulan yang mencakup verifikasi atas kesimpulan terhadap

data yang dianalisis agar menjadi lebih rinci dan mengakar dengan kokoh.

Kesimpulan-kesimpulan yang didapatkan selama penelitian dihasilkan

dengan cara memikirkan ulang selama penulisan, meninjau kembali dan

bertukar dengan teman dan pembimbing tesis.

1.5.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SCBD dan Artha Graha Peduli Foundation,

yaitu sebuah lembaga non-profit dari Artha Graha Network yang dibentuk guna

menjalankan kewajiban tanggung jawab sosial perusahaan. Besarnya ruang

lingkup bisnis dari jaringan Artha Graha yang tersebar hampir di seluruh

Indonesia maka membuat ruang lingkup kegiatan tanggung jawab sosialnya pun

sangat luas dan hampir tersebar pula di seluruh Indonesia. Dari beberapa wilayah

di Indonesia yang memiliki cakupan program CSR Artha Graha dengan

cakupannya yang luas dan menuai keberhasilan pada pelaksanaan programnya

berada di wilayah JABODETABEK, sehingga penelitian ini lebih difokuskan

pada kegiatan CSR Artha Graha yang dilakukan di sekitar Jabodetabek.

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 33: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

20

Universitas Indonesia

Gambar 1.2. Peta Distribusi Kegiatan Artha Graha Peduli di Jabodetabek Sumber: Artha Graha Peduli

Penelitian ini dimulai pada akhir bulan April 2012, yang diawali dengan

proses pengumpulan data sekunder yaitu melakukan studi literatur dan

dokumentasi yang kemudian dilanjut dengan penyusunan atau penulisan proposal

penelitian. Untuk lebih jelasnya rencana kegiatan penelitian dapat dilihat pada

tabel 1.3.

Tabel 1.3. Jadwal Penelitian

Uraian Bulan Tahun 2012

Apr Mei Juni Juli Agustus Sept Okt Nov Des Jan

Penyusunan

Proposal

Seminar

Proposal

Perbaikan

Proposal

Pengumpulan

Data

Pengolahan

Data

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 34: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

21

Universitas Indonesia

Bimbingan

Tesis

Penulisan

Laporan

Ujian Tesis

Revisi Tesis

1.6 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah, pokok

permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka pemikiran,

metodologi penelitian, dan sistematika penulisan laporan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini memuat secara relatif komprehensif tinjauan tentang

mitigasi, tinjauan tentang Social Impact Assessment (SIA), dan tinjauan tentang

Corporate Social Responsibility.

BAB III GAMBARAN UMUM LAPANGAN

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai gambaran umum yang ada di

lapangan, antara lain meliputi gambaran tempat penelitian dan program-program

Corporate Social Responsibility yang dilakukan.

BAB IV TEMUAN LAPANGAN

Dalam bab ini akan dijelaskan hasil temuan di lapangan, mendeskripsikan

hasil-hasil wawancara dengan para informan dan hasil observasi, sesuai dengan

tujuan penelitian.

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Dalam bab ini akan dijelaskan analisis dari hasil temuan lapangan dengan

menggunakan metode kualitatif dan berupaya mengeloborasi hasil temuan

tersebut dengan teori yang telah dibahas pada tinjauan pustaka.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini akan dijelaskan substansi tentang kesimpulan dari hasil

kajian ini dan beberapa rekomendasi penting yang sebaiknya dilaksanakan.

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 35: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

22 Universitas Indonesia

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pembangunan Sosial

Pembangunan pada dasarnya merupakan upaya untuk meningkatkan

derajat kesejahteraan. Pembangunan memiliki dimensi yang beragam dalam

pendekatnya guna menyelesaikan permasalahan yang terjadi di masyarakat.

Sehingga dalam pelaksanaanya harus dapat menggabungkan dimensi ekonomi

sebagai upaya pendistribusian dan pemerataan dari hasil-hasil pembangunan.

Namun kenyataanya pembangunan selalu dipahami sebagai pembangunan fisik

dan ekonomi semata. Dalam banyak kasus yang terjadi di negara-negara

berkembang khususnya Indonesia, pembangunan ekonomi dan fisik menjadi

prioritas utama kebijakan pemerintah hingga saat ini. Dibukanya investasi di

bidang ekonomi dan pembangunan infrastruktur penunjang kegiatan

perekonomian membuat perusahaan-perusahaan yang telah menanamkan investasi

semakin gencar untuk mengeksplorasi sumber daya alam dan manusia. Sehingga

kegiatan ekplorasi tersebut tidak seimbang dengan kegiatan recovery sumber daya

alam yang telah digunakan dan upaya pengembangan kapasitas manusia untuk

meningkatakan derajat hidupnya.

Benturan pembangunan tersebut perlu penyelesaian masalahan agar dalam

pelaksanaanya dapat bersinergi dengan dimensi pembangunan lain yang

menunjang kegiatan dari pembangunan ekonomi. Dengan demikian,

pembangunan harus dapat memusatkan pada peran serta manusia sebagai pelaku

pembangunan dan upaya konservasi sumber daya akibat aktivitas dari kegiatan

pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh perusahaan. Melalui kesinergian

pembangunan yang berpusat pada manusia sebagai dari sistem sosial, maka

pembangunan pada dimensi sosial menjadi pendekatan baru untuk menyelasaikan

permasalahan akibat distorsi pembangunan ekonomi yang telah dilakukan.

Menurut Midgley (2005, hal. 37) bahwa pembangunan sosial adalah suatu proses

perubahan sosial yang terencana yang didesain untuk mengangkat kesejahteraan

penduduk secara menyeluruh, dengan menggabungkannya dengan proses

pembangunan ekonomi yang dinamis. Penjelasan lebih lanjut diberikan oleh

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 36: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

23

Universitas Indonesia

Midgley (2005, hal. 38-41) bahwa ada delapan aspek yang perlu diperhatikan

dalam pembangunan sosial, antara lain:

1. Proses pembangunan sosial sangat terkait dengan pembangunan

ekonomi. Aspek ini yang membuat pembangunan sosial berbeda ketika

dibandingkan dengan pendekatan lain dalam mengangkat kesejahteraan

orang banyak. Pembangunan sosial mencoba untuk mengaplikasikan

kebijakan-kebijakan dan program-program sosial untuk mengangkat

kesejahteraan sosial, pembangunan sosial melakukannya dengan konteks

proses pembangunan.

2. Pembangunan sosial mempunyai fokus berbagai macam disiplin ilmu

(interdisciplinary) berdasarkan berbagai ilmu sosial yang berbeda.

Pembangunan sosial secara khusus terinspirasi dari politik dan ekonomi.

Pembangunan sosial juga menyentuh nilai, kepercayaan dan ideologi

secara eksplisit. Dengan isu-isu ideologis, pembagunan sosial

diharapkan dapat lebih baik menciptakan intervensi dalam menganalisa

dan mengahadapi masalah sosial dalam mengangkat kesejahteraan

masyarakat.

3. Konsep pembangunan sosial lebih menekankan pada proses.

Pembangunan sosial sebagai konsep dinamis memiliki ide-ide tentang

pertumbuhan dan perubahan yang bersifat eksplisit dimana istilah

pembangunan itu sendiri lebih berkonotasi pada semangat akan

perubahan yang positif. Secara literal, pembangunan adalah satu proses

pertumbuhan, perubahan, evolusi dan pergerakan. Pembangunan sosial

memiliki tiga aspek, pertama, kondisi sosial awal yang akan diubah

dengan pembangunan sosial; kedua, proses perubahan itu sendiri; dan

yang ketiga, keadaan akhir ketika tujuan-tujuan pembangunan sosial

telah tercapai.

4. Proses perubahan yang progresif. Perubahan yang dilakukan berusaha

untuk perbaikan bagi seluruh manusia. Ide-ide akan perbaikan dan

peningkatan sosial sangat dibutuhkan dalam pembangunan sosial.

5. Proses pembangunan sosial bersifat intervensi. Peningkatan perubahan

dalam kesejahteraan sosial terjadi karena adanya usaha-usaha yang

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 37: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

24

Universitas Indonesia

terencana yang dilakukan oleh para pelaku perubahan, bukan terjadi

secara natural karena bekerjanya sistem ekonomi pasar atau dengan

dorongan historis. Proses pembangunan sosial lebih tertuju pada manusia

yang dapat mengimplementasikan rencana dan strategi yang spesifik

untuk mencapai tujuan pembangunan sosial.

6. Tujuan pembangunan sosial didukung dengan beberapa macam strategi,

baik secara langsung maupun tidak langsung, akan menghubungkan

intervensi sosial dengan usaha pembangunan ekonomi. Keduanya

didasari oleh keyakinan dan ideologi yang berbeda tetapi hal ini dapat

diharmonisasikan meskipun masih ditemui kesulitan untuk merangkum

semuanya dalam sebuah sintesa.

7. Pembangunan sosial lebih terkait dengan rakyat secara menyeluruh serta

ruang lingkupnya lebih bersifat inklusif atau universal. Pembangunan

sosial fokus makronya menargetkan perhatian pada komunitas, daerah

dan masyarakat. Pembangunan sosial lebih tertuju pada mereka yang

terlantar karena pertumbuhan ekonomi atau tidak diikutsertakan dalam

pembangunan (orang miskin dalam kota, penduduk desa yang miskin,

etnis minoritas dan wanita). Pembangunan sosial fokusnya bersifat

pembagian daerah (spasial) seperti dalam kota, masyarakat pedesaan,

perkotaan, daerah-daerah atau negara.

8. Tujuan pembangunan sosial adalah mengangkat kesejahteraan sosial.

Kesejahteraan sosial menurut Midgley disini berkonotasi pada suatu

kondisi sosial di mana masalah-masalah sosial diatur, kebutuhan sosial

dipenuhi dan terciptanya kesempatan sosial. Bukan sekedar kegiatan

amal ataupun bantuan publik yang diberikan oleh pemerintah.

Berbeda dengan pendapat Midgley, menurut Cox (2001) seperti yang

dikutip oleh Adi (2002, hal. 122-123) ada enam domain di dalam masyarakat yang

saling berinteraksi dan mempengaruhi pembangunan sosial. Keenam domain

tersebut adalah (1) faktor sosial; (2) faktor ekonomi; (3) faktor politik; (4) faktor

hukum; (5) faktor budaya; dan (6) faktor ekologi. Lebih lanjut Cox (2001)

menjelaskan bahwa salah satu faktor, yaitu faktor ekologi yang terkait dengan

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 38: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

25

Universitas Indonesia

pembangunan bidang lingkungan atau ekologi juga dikenal dengan pembangunan

berkelanjutan (sustainable development).

2.1.1 Tinjauan Pembangunan Berkelanjutan

Sebagai mana yang telah dijelaskan Cox diatas terkait faktor ekologi yang

terkait dengan pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Paradigma

pembangunan berkelanjutan adalah upaya untuk dapat memenuhi kebutuhan pada

saat ini tanpa mengurangi kemampuan generasi masa depan untuk memenuhi

kebutuhannya. Salah satu yang menjadi sasaran utama dari pembangunan

berkelanjutan adalah upaya dalam meningkatkan taraf hidup manusia. Kemudian

hasil ini dimatangkan dalam pertemuan yang dilakukan di Johannesburg pada

tahun 2002 dengan mengacu pada keberlanjutan di sektor manusia, sosial,

lingkungan, dan ekonomi.

Rudito, et al (2004, hal. 7-8) berpendapat bahwa dimensi dari

keberlanjutan adalah bagian dari keberlanjutan itu sendiri, yaitu manusia (human),

sosial, lingkungan, dan ekonomi. Keberlanjutan manusia diartikan adanya

pemeliharaan terhadap modal manusia (human capital) secara individual yang

terdiri dari kesehatan, pendidikan, keterampilan, pengetahuan, kepemimpinan, dan

akses terhadap jasa modal manusia. Keberlanjutan sosial diartikan sebagai adanya

modal sosial, biaya untuk kebersamaan dan fasilitas kerjasama. Hal ini dapat

dicapai melalui partisipasi secara sistematis dan kekuatan masyarakat sipil

termasuk didalamnya pemerintah, kerjasama antar komuniti, hubungan antar

kelompok dalam masyarakat, pertukaran, toleransi, etika, pertemanan, kejujuran.

Yang tercermin pada aturan-aturan, hukum dan disiplin menuju kearah

kebersamaan. Keberlajutan di bidang lingkungan hidup diartikan dengan sesuatu

yang dibutuhkan oleh umat manusia dan kepedulian sosial. Manusia harus belajar

untuk tinggal dan hidup dalam keterbatasan sehingga modal alam harus dipelihara

agar menjamin kebutuhan yang dapat dipenuhi bagi genersi masa depan.

Keberlanjutan ekonomi diartikan sebagai pengguna modal secara efisien dan

menjamin produktivitas investasi dan pertumbuhan yang wajar dari seluruh

sektor.

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 39: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

26

Universitas Indonesia

Dalam perspektif korporat, keberlanjutan merupakan suatu program

sebagai dampak dari usaha-usaha yang telah dirintis, berdasarkan konsep

kemitraan dan rekanan dari masing-masing stakeholder. Menurut Collins dan

Poras (1994) sebagaimana yang uraikan oleh Daniri (2008, hal. 2) bahwa terdapat

lima elemen sehingga konsep keberlanjutan menjadi penting bagi perusahaan.

Kelima elemen tersebut adalah (1) ketersediaan dana; (2) misi lingkungan; (3)

tanggung jawab sosial; (4) terimplementasi dalam kebijakan (masyarakat,

korporat, dan pemerintah); (5) mempunyai nilai keuntungan atau manfaat.

2.1.2 Dampak Pembangunan

Adanya kegiatan pembangunan di suatu lingkungan tertentu, dipastikan

akan mendapat reaksi atau dampak positif (manfaat) maupun negatif (kerugian).

Dampak positif yang ditimbulkan tentunya perlu ditingkatkan sedangkan untuk

dampak negatifnya harus dikurangi atau bahkan dihilangkan sehingga manfaat

kegiatan manjadi lebih optimal.

Dampak adalah besar perubahan yang terjadi antara dua keadaan yaitu

kondisi sebelum ada kegiatan dengan sesudah ada kegiatan. Secara etimologis,

dampak berarti pelanggaran, tubrukan atau benturan. Menurut Suratmo (2004, hal.

2) bahwa dampak dapat diartikan sebagai adanya suatu benturan antara dua

kepentingan yaitu, kepentingan membangun proyek dan kepentingan usaha

melestarikan kualitas lingkungan yang baik.

Dari kedua benturan tersebut belum tepat karena dampak hanya dipahami

dari sisi negatif (merugikan). Dalam perkembangan kemudian yang dianalisis

bukan hanya dampak negatif saja, melainkan juga dampak positif. Dengan

demikian maka dapat disimpulkan bahwa dampak adalah setiap perubahan yang

terjadi dalam lingkungan akibat adanya aktivitas manusia, yang dalam hal ini

berupa pembangunan proyek dan beroperasinya unit hasil proyek. Menurut

Afrizal (2010, hal. 1-2) dampak terdiri dari:

a. Dampak positif, yaitu dampak yang dianggap baik oleh penyelenggara

pembangunan maupun oleh orang lain.

b. Dampak negatif, yaitu dampak yang dianggap tidak baik oleh

penyelenggara pembangunan maupun oleh orang lain.

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 40: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

27

Universitas Indonesia

c. Dampak yang disadari (intended consequences), yaitu dampak yang

direncanakan oleh penyelenggara pembangunan. Dampak ini adalah

dampak yang diketahui dan disadari akan terjadi. Dampak yang disadari

pada dasarnya tergolong dampak positif paling kurang menurut

pandangan penyelenggara pembangunan. Dampak seperti ini biasanya

mudah diketahui karena disadari keberadaanya atau sering telah ditulis

oleh penyelanggara pembangunan dalam proposal pembangunannya.

d. Dampak yang tidak disadari (unintended consequences), yaitu dampak

yang tidak direncanakan oleh penyelenggara pembangunan. Oleh sebab

itu, dampak ini adalah dampak yang tidak diketahui dan tidak disadari.

Dampak seperti ini biasanya sulit diketahui karena tidak disadari atau

tidak pernah dapat ditemukan dalam proposal pembangunan oleh

penyelanggara pembangunan. Dampak yang tidak disadari sering

tergolong dampak negaif.

Sebuah perencanaan pembangunan yang seimbang akan

mempertimbangkan dampak yang ditimbulkan pada pembangunan ekonomi,

lingkungan, sosial dan keanekaragaman hayati. Untuk mencegah atau

mengendalikan dampak negatif terhadap lingkungan dari suatu rencana kegiatan

dapat yang dilakukan melalui proses analisis mengenai dampak lingkungan

(AMDAL) atau Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan/atau Upaya

Pemantauan Lingkungan (UPL).

Apabila ditinjau dari berbagai peraturan dan keputusan administratif

mengenai Amdal, menurut Siahaan (2004, hal. 252) sistem Amdal dapat

digolongkan ke dalam beberapa jenis antara lain:

1. Amdal secara tunggal;

2. Amdal sektor atau sektoral;

3. Amdal terpadu atau multisektor;

4. Amdal regional atau disebut juga Amdal kegiatan kawasan;

5. Amdal yang beraspek kajian sosial.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa analisis mengenai

dampak lingkungan (AMDAL) dapat dilihat dari kajian bidang sosial yang lebih

memfokuskan pada dinamikan sosial yang terdapat dimasyarakat antara lain

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 41: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

28

Universitas Indonesia

melihat potensi konflik di masyarakat, kontribusi perusahaan bagi masyarakat dan

adanya partisipasi perempuan pada kegiatan di perusahaan. Sehingga dari kajian

tersebut dapat dijelaskan melalui pendekatan Social Impact Assessment (SIA).

2.2 Tinjauan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Dalam berbagai kegiatan usahanya pihak korporat hendaknya tidak hanya

berorientasi memaksimalkan keuntungan sesuai dengan tujuan didirikannya

korporat namun juga memperhatikan tanggung jawab sosial kepada masyarakat

sekitarnya agar kegiatan usahanya bisa memenuhi kebutuhan dasar (basic needs)

dan kebutuhan sosial (social needs). Dengan diperhatikannya kedua aspek

tersebut, maka masyarakat bisa merasakan manfaat baik secara ekonomi maupun

sosial dari kegiatan usaha yang dilakukan oleh korporat. Sehingga kemungkinan

timbulnya konflik antara pihak korporat dengan masyarakat dapat dihindarkan.

Tanggung jawab sosial perusahaan atau yang sering disebut dengan

Corporate Sosial Responsibility, CSR, sering dipahami sebagai tanggung jawab

korporat dalam menjalankan usaha ekonomi yang menguntungkan tetapi masih

dan tetap pula melakukan usaha menegakkan kelestarian sosial dan lingkungan.

Karena berhubungan dengan masalah lingkungan dan sosial, maka kualitas

hubungan lingkungan alam (planet), manusia (people), dan usaha untuk mencari

keuntungan (profit) menjadi pusat atau fokus perhatian dari setiap kegiatan

corporate social responsibility. Dengan berpijak pada 3P (planet, people, profit)

atau yang lebih dikenal dengan istilah triple bottom line maka perusahaan tidak

hanya dihadapkan pada tanggung jawab yang hanya berpijak pada single bottom

line, yaitu nilai perusahaan (corporate value) yang direfleksikan dalam kondisi

keuangannya saja. Kondisi keuangan saja tidak cukup menjamin nilai perusahaan

tumbuh secara berkelanjutan (sustainable), tetapi juga harus memperhatikan

dimensi sosial dan lingkungan hidup. Penjelasan tersebut juga menjadi pijakan

bagi Elkington (1997) untuk mengembangkan konsep triple bottom line dalam

istilah economic prosperity, environmental quality, dan social justice (Untung,

2008, hal. 32).

Sedangkan Lubis (n.d) melihat CSR dalam ranah pembangunan yang

terbagi menjadi 3 domain antara lain ekonomi, lingkungan dan sosial. Lebih lanjut

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 42: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

29

Universitas Indonesia

Lubis menjelaskan bahwa sebuah pembangunan ekonomi tidak hanya

menfokuskan pada keuntungan semata tetapi perusahaan harus bekerjasama

dengan masyarakat dalam memberikan kontribusi pada pengelolaan lingkungan

alam (environment) akibat aktivitas dan keberadaan perusahaan. Selain itu,

perusahaan harus memberikan kontribusi dalam upaya pemberdayaan untuk

meningkatkan taraf hidup masyarakat di sekitar perusahaan. Dengan demikian

koflik antara perusahaan dan masyarakat dapat diminimalisir melalui bentuk

kegiatan CSR.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa domain dari kegiatan

CSR yang dilakukan oleh perusahaan harus dilakukan melalui pendekatan

pembangunan yang berpusat pada manusia, dimana pembangunan ekonomi, dan

lingkungan memunculkan partisipasi aktif di masyarakat dengan media

perusahaan sebagai penggerak pembangunan berkelanjutan.

DEVELOPMENT

PHYSICAL MODIFICATION PEOPLE CENTERED

Economic setting Social settingEnvironment

setting

ScarcityVS

Conservation

DOMAIN ofCSR

CostVS

Benefit

ConflictVS

Consensus

Gambar 2.1 Domain CSR dalam Pembangunan

Sumber: Lubis (n.d)

CSR juga merupakan salah satu bentuk implementasi dari konsep GCG

(good corporate governance). Menurut Wibisono (2007, hal. 11-12) bahwa CSR

sebagai suatu entitas bisnis yang bertanggungjawab terhadap masyarakat dan

lingkungannya, perusahaan memang mesti bertindak sebagai good citizen yang

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 43: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

30

Universitas Indonesia

merupakan tuntutan dari good bussiness ethics. Lebih lanjut Wibisono (2007, hal.

11-12) menyebutkan bahwa terdapat lima prinsip GCG yang dijadikan pedoman

bagi para pelaku bisnis, yaitu Transparency (Keterbukaan Informasi),

Accountability (Akuntabilitas), Responsibility (Pertanggungjawaban),

Independency (Kemandirian) dan Fairness (Kesetaraan dan Kewajaran). Dari

kelima prinsip di atas prinsip responsibility merupakan prinsip yang mempunyai

kekerabatan paling dekat dengan CSR. Dalam prinsip ini, penekanan yang

signifikan diberikan kepada stakeholders perusahaan. Melalui penerapan prinsip

ini diharapkan perusahaan dapat menyadari bahwa dalam kegiatan operasionalnya

seringkali menghasilkan dampak eksternal yang harus ditanggung oleh

stakeholders. Karena itu, wajar bila perusahaan juga memperhatikan kepentingan

dan nilai tambah bagi stakeholders-nya.

CSR juga dapat dilihat dari pendekatan reflexive law theory. Menurut Hess

(1999, hal. 42) pendekatan reflexive law theory dapat menjadi pilihan untuk

mengatasi kebuntuan atas pendekatan formal terhadap kewajiban perusahaan

dalam sistem hukum. Hukum formal yang dimaksud adalah bentuk intervensi

negara dalam mengatur persoalan privat melalui aturan perundang-undangan,

seperti Undang-undang Ketenagakerjaan, Undang-undang Lingkungan Hidup,

Undang-undang Perlindungan Konsumen dan sebagainya. Dalam mengkaji CSR,

reflexive law theory adalah teori hukum yang berupaya mendorong korporasi

untuk menilai kembali praktek-praktek yang telah mereka lakukan dengan

memberikan informasi yang mutakhir. Dalam mengontrol perilaku korporasi,

reflexive law theory menghendaki adanya social accounting, auditing, dan

reporting yang disebut sebagai laporan sosial. Laporan sosial adalah bentuk

laporan singkat mengenai dampak sosial dari perilaku korporasi secara etika

terhadap kepentingan masyarakat atau stakeholder.

Kotler (2005, hal. 47) berpendapat bahwa aktivitas tanggung jawab sosial

perusahaan haruslah berada dalam koridor strategi perusahaan yang diarahkan

untuk mencapai bottom line bussines goal seperti mendongkrak penjualan dan

pangsa pasar, membangun positioning merek, membangun, menarik, memotivasi

loyalitas karyawan, mengurangi biaya operasional hingga membangun citra

korporasi di pasar modal. Dengan argumentasi tersebut, dapat dilihat bahwa

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 44: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

31

Universitas Indonesia

tanggung jawab sosial perusahaan bukan merupakan aktivitas tempelan atau

aktivitas terpinggirkan, melainkan menjadi denyut nadi perusahaan.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa program CSR yang

dilaksanakan perusahaan dilakukan agar terjalin hubungan baik antara masyarakat

dengan perusahaan. Ini bisa dikatakan sebagai modal sosial yang dimiliki

perusahaan agar tetap beroperasi. Selain itu, masyarakat juga mendapatkan

keuntungan dari program CSR ini. Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa kedua

belah pihak saling menguntungkan satu sama lain dan saling mendapatkan

manfaat dari hubungan yang mereka jalani dengan baik.

2.2.1 Definisi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Secara umum, definisi dari CSR masih kerap disikapi secara berbeda dan

ganda. Berbeda karena masing-masing individu, asosiasi, institusi, korporasi,

organisasi, serta bahkan negara mempunyai definisi, pemahaman, dan kriteria

yang satu dan lainnya berbeda. Menurut Visser (2007) sebagaimana yang kutip

oleh Serad (2007), menyebutkan bahwa secara keseluruhan terdapat kurang lebih

250 istilah definisi, 85 istilah kunci (key terms), dan 10 istilah inti (core terms)

berkaitan dengan CSR. Ganda, karena oleh sebagian pihak CSR diterima sekedar

memenuhi kewajiban yang ditetapkan undang-undang dan sebagian lainnya

mengggunakan sebagai alat marketing dan strategi branding perusahaan (Prajarto,

2012, hal. 1). Menurut The World Business Council For Sustainable Development

(WBCSD) (2002), definisi CSR adalah:

Corporate social responsibility is the continuing commitment by business

to be have ethically and contribute to economic development while

improving the quality of life of the workforce and their families as well as

of the local community and society at large. (Tanggung jawab sosial

perusahaan adalah komitmen bisnis untuk berkontribusi dalam

pembangunan ekonomi berkelanjutan, bekerja dengan para karyawan

perusahaan, keluarga karyawan tersebut, berikut komuniti-komuniti

setempat (lokal) dan masyarakat secara keseluruhan dalam rangka

meningkatkan kualitas kehidupan). (Wibisono, 2005, hal.7)

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 45: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

32

Universitas Indonesia

Sedangkan Barth & Wolff (2009, hal. 6), berpendapat bahwa:

CSR as a ‘beyond compliance’ strategy is not only a voluntary instrument

of corporate management, but also a tool for wider societal governance.

This means that stakeholders can use their influence to support or put

pressure on businesses to become more sustainable. Thus, CSR

instruments not only comprise reporting tools, codes and management

systems but also socially responsible investment and sustainable

consumption tools such as product labels.

CSR sebagai sebuah konsep sukarela perusahaan dengan mengintegrasikan

nilai kepedulian sosial dan lingkungannya ke dalam aktifitas bisnis serta interaksi

dengan para stakeholder. Dalam hal ini tanggung jawab sosial tidak berhenti

sekedar untuk memenuhi persyaratan legal, akan tetapi untuk melakukan sesuatu

yang lebih dari itu (beyond compliance).

Menurut ISO 26000 seperti yang dikutip oleh Wibisono (2007, hal. 37),

CSR adalah tanggung jawab sebuah organisasi terhadap dampak-dampak dari

keputusan-keputusan dan kegiatan-kegiatannya pada masyarakat dan lingkungan

yang diwujudkan dalam bentuk perilaku transparan dan etis yang sejalan dengan

pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat; mempertimbangkan

harapan pemangku kepentingan, sejalan dengan hukum yang ditetapkan dan

norma-norma perilaku internasional; serta terintegrasi dengan organisasi secara

menyeluruh.

Subjek inti tanggung jawab sosial itu sangat luas. Ia merentang mulai dari

tata kelola (perusahaan), HAM, ketenagakerjaan, lingkungan, praktik operasi yang

adil, konsumen serta pelibatan dan pengembangan masyarakat. Seluruh subjek inti

juga harus dipenuhi harapan-harapan yang ada di dalamnya. Hanya saja, pada

tingkat isu - persis satu tingkat di bawah subjek inti - perusahaan dapat memilih

mana yang relevan baginya. Sebagai misal, dalam subjek inti lingkungan ada isu

mengenai perubahan iklim, di mana di dalamnya terdapat berbagai hal terkait

dengan mitigasi dan adaptasi.

Makna dari corporate social responsibility dapat disimpulkan dengan

tujuan untuk memperkecil protes dan dampak sosial yang bersifat negatif di

masyarakat sekitar korporasi beroperasi pada khususnya dan masyarakat luas pada

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 46: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

33

Universitas Indonesia

umumnya. Dengan demikian, corporate social responsibility kemudian dapat

dianggap penting tidak hanya oleh masyarakat tetapi oleh pihak korporat itu

sendiri.

2.2.2 Pendekatan dan Motif Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Menurut Saidi dan Abidin (2004, hal. 64-65) wujud pelaksanaan tanggung

jawab sosial perusahaan oleh sejumlah korporat khususnya di Indonesia dilakukan

dalam empat bentuk antara lain:

1. Keterlibatan langsung atau menjalankan sendiri

Korporasi yang menerapkan model ini adalah korporasi yang secara

langsung melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan-nya tanpa

perantara atau kerjasama dengan pihak ketiga. Model ini

memungkinkan korporasi untuk dapat berinteraksi dan berkomunikasi

secara langsung dengan masyarakat yang menjadi target. Korporasi

yang menerapkan model ini biasanya adalah korporasi besar yang

sudah menempatkan tanggung jawab sosial perusahaan sebagai bagian

dari kebijakan strategi komunikasi pemasaran perusahaan. Selain itu,

korporasi yang menerapkan model ini biasanya sudah memiliki divisi

penanganan tanggung jawab sosial perusahaan secara khusus.

2. Melalui yayasan atau organisasi perusahaan

Model ini biasanya dijalankan oleh korporasi-korporasi besar yang

kemudian mendirikan yayasan di bawah naungannya. Yayasan ini

merupakan yayasan sosial non-profit yang memperoleh dana

operasional dari korporasi yang menaunginya dan yang kemudian

melaksanakan kebijakan dan program tanggung jawab sosial

perusahaan. Yayasan-yayasan ini kemudian memfokuskan kebijakan

dan program tanggung jawab sosial perusahaannya di beberapa bidang

seperti pendidikan, kewirausahaan, olahraga, lingkungan, dan budaya.

3. Bermitra dengan pihak lain

Sejumlah korporasi menjalin kerjasama dengan pihak-pihak lain

seperti universitas, lembaga pemerintah, lembaga non-pemerintah,

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 47: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

34

Universitas Indonesia

atau media massa untuk melaksanakan program-program tanggung

jawab sosial perusahaan mereka.

4. Mendukung atau bergabung dalam suatu konsorium

Korporasi yang menerapkan model ini adalah korporasi-korporasi

yang menjadi anggota dari suatu lembaga sosial atau konsorium

tertentu yang bergerak di bidang sosial. Dibanding dengan model

lainnya, pola ini lebih berorientasi pada pemberian hibah perusahaan

yang bersifat “hibah pembangunan”. Pihak konsorsium atau lembaga

semacam itu yang dipercaya oleh perusahaan-perusahaan yang

mendukungnya secara pro aktif mencari mitra kerjasama dari

kalangan lembaga operasional dan kemudian mengembangkan

program yang disepakati bersama.

Keempat pola tersebut ada kecenderungan mempengaruhi motivasi

pelaksanaan CSR sebuah korporat. Sehingga akan terlihat kesungguhan korporat

dalam melaksanakan dan mengelola setiap program CSR. Keterlibatan perusahaan

dalam program CSR dilatarbelakangi dengan beberapa kepentingan. Menurut

Mulyadi (2003, hal. 4) setidaknya bisa diidentifikasi tiga motif keterlibatan

perusahaan, yaitu: motif menjaga keamanan fasilitas produksi, motif mematuhi

kesepakatan kontrak kerja, dan motif moral untuk memberikan pelayanan sosial

pada masyarakat lokal.

Sedangkan Prince of Wales Fondation seperti yang dikutip Untung (2008,

hal.11-12) terdapat lima hal penting yang dapat mempengaruhi implementasi

CSR. Pertama, menyangkut human capital atau pemberdayaan manusia; kedua,

Environments yang berbicara tentang lingkungan; ketiga adalah Good

Governance; keempat, social cohesion. Artinya, dalam melaksanakan CSR jangan

sampai menimbulkan kecemburuan sosial. Dan kelima adalah economic strength

atau memberdayakan lingkungan menuju kemandirian di bidang ekonomi.

2.2.3 Manfaat Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Wibisono (2007) menyebutkan bahwa manfaat yang akan diperoleh

perusahaan dengan menerapkan program CSR terdiri dari sepuluh manfaat. Lebih

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 48: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

35

Universitas Indonesia

lanjut Wibisono (2007, hal. 78-81) menjelaskan bahwa kesepuluh manfaat

tersebut antara lain:

1. Mempertahankan dan mendongkrak reputasi dan branch image

perusahaan. Kontribusi positif pasti akan mendongkrak reputasi dan

image positif perusahaan. Inilah yang menjadi modal non finansial

utama bagi perusahaan dan stakeholdernya yang menjadi nilai tambah

bagi perusahaanuntuk dapat tumbuh secara berkelanjutan.

2. Layak mendapatkan social licence to operate. Ketika masyarakat

mendapatkan benefit dari keberadaan perusahaan, maka pasti dengan

sendirinya masyarakat ikut merasa memiliki perusahaan. Sehingga

imbalan yang diberikan ke perusahaan paling tidak adalah keleluasaan

perusahaan untuk menjalankan roda bisnisnya di wilayah tersebut.

Jadi program CSR diharapkan menjadi bagian dari asuransi sosial

(social insurance) yang akan menghasilkan harmoni dan persepsi

positif dari masyarakat terhadap eksistensi perusahaan.

3. Mereduksi risiko bisnis perusahaan. Mengelola risiko di tengah

kompleksnya permasalahan perusahaan merupakan hal yang esensial

untuk suksesnya usaha. Perusahaan mesti menyadari bahwa kegagalan

untuk memenuhi ekspektasi stakeholders pasti akan menjadi bom

waktu yang dapat memicu risiko yang tidak diharapkan. Sehingga

untuk menempuh langkah antisipasi dan preventif melalui penerapan

CSR merupakan upaya investatif yang dapat menurunkan risiko bisnis

perusahaan.

4. Melebarkan akses sumber daya. Track record yang baik dalam

pengelolaan CSR merupakan keunggulan bersaing bagi perusahaan

yang dapat membantu untuk memuluskan jalan menuju sumber daya

yang diperlukan perusahaan.

5. Membentangkan akses menuju market. Investasi yang ditanamkan

untuk program CSR ini dapat menjadikan tiket bagi perusahaan

menuju peluang pasar yang terbuka lebar. Termasuk didalamnya akan

memupuk loyalitas konsumen dn menembus pangsa pasar baru. Sudah

banyak bukti akan resistensi konsumen terhadap produk-produk yang

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 49: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

36

Universitas Indonesia

tidak comply pada aturan dan idak tanggap terhadap isu sosial dan

lingkungan.

6. Mereduksi biaya. Banyak contoh yang dapat menggambarkan

keuntungan perusahaan yang didapat dari penghematan biaya yang

merupakan buah dari implementasi dari penerapan program tanggung

jawab sosialnya. Yang mudah dipahami adalah upaya untuk

mereduksi limbah melalui proses recycle/daur ulang kedalam siklus

produksi. Disamping mereduksi biaya, proses ini tentu juga mereduksi

buangan ke luar sehingga menjadi lebih aman.

7. Meperbaiki hubungan dengan stakeholders. Implementasi program

CSR tentunya akan menambah frekuensi komunikasi dengan

stakeholders. Nuansa seperti itu dapat membentangkan karpet merah

bagi terbentuknya trust kepada perusahaan.

8. Memperbaiki hubungan dengan regulator. Perusahaan yang

menerapkan program CSR pada dasarnya merupakan upaya untuk

meringankan beban pemerintah sebagai regulator. Sebab

pemerintahlah yang menjadi penanggung jawab utma untuk

mensejahterakan masyarakat dan melestarikan lingkungan. Tanpa

bantuan dari perusahaan, umumnya terlalu berat bagi pemerintah

untuk menanggung beban tersebut.

9. Meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan. Kesejahteraan

yang diberikan para pelaku CSR umumnya sudah jauh melebihi

standar normatif kewajiban yang dibebankan kepada perusahaan. Oleh

karenany wajar bila karyawan menjadi terpacu untuk meningkatkan

kinerjanya. Disamping itu reputasi perusahaan yang baik dimata

stakeholder juga merupakan vitamin tersendiri bagi karyawan untuk

meningkatkan motivasi dalam berkarya.

10. Peluang mendapatkan penghargaan. Banyak reward ditawarkan bagi

penggiat CSR. Sehingga kesempatan untuk mendapatkan penghargaan

mempunyai kans yang cukup tinggi.

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 50: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

37

Universitas Indonesia

Ambadar (2008, hal. 21) mengemukakan beberapa motivasi dan manfaat

yang diharapkan perusahaan dengan melakukan tanggung jawab sosial perusahaan

meliputi:

1) Perusahaan terhindar dari reputasi negatif perusak lingkungan yang

hanya mengejar keuntungan jangka pendek tanpa memperdulikan

akibat dari perilaku buruk perusahaan;

2) Kerangka kerja etis yang kokoh dapat membantu para manajer dan

karyawan menghadapi masalah seperti permintaan lapangan kerja di

lingkungan dimana perusahaan bekerja;

3) Perusahaan mendapat rasa hormat dari kelompok inti masyarakat

yang membutuhkan keberadaan perusahaan khususnya dalam hal

penyediaan lapangan pekerjaan;

4) Perilaku etis perusahaan aman dari gangguan lingkungan sekitar

sehingga dapat beroperasi secara lancar.

2.2.4 Tanggung Jawab Sosial dan Keberlanjutan

Perdebatan mengenai potensi kerusakan yang dapat ditimbulkan oleh

aktivitas korporasi dan adanya dampak negatif dari keberadaan korporasi di

tengah masyarakat gencar dibicarakan di forum dunia. Potensi kerusakan dan

dampak negatif tersebut secara langsung maupun tidak langsung akan

mempengaruhi kondisi sosial di masyarakat. Berangkat dari pemikiran ini

Henriques (2010) seperti yang dikutip oleh Perbawani (2012) berpendapat

mengenai manusia sebagai makhluk yang terus menerus melakukan adaptasi

dengan lingkungannya terbangun sebuah argumen bahwa perubahan yang terjadi

di lingkungan karena aktivitas industri akan mempengaruhi manusia yang hidup

di lingkungan ini. Menyadari pula akan hal tersebut, World Commission of

Environment and Development (2008) atau yang lebih dikenal dengan Bruntland

Commission merumuskan konsep mengenai sustainable development, sebagai

aktivitas pertumbuhan yang dapat memenuhi kebutuhan saat ini tanpa

mempengaruhi kemampuan generasi yang akan datang untuk dapat memenuhi

kebutuhannya (Prajarto, 2012, hal. 35-36). Lebih lanjut, mereka mengelaborasi

konsep ini dan membaginya ke dalam tiga faktor, yaitu :

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 51: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

38

Universitas Indonesia

1. Aktivitas korporasi tidak tidak mengabaikan batasan-batasan yang bersifat

ekologis.

2. Kesamarataan dalam membuat prioritas distribusi kebutuhan, terutama bagi

mereka yang tidak mampu.

3. Keadilan yang berlaku lintas generasi, sehingga pembangunan tidak

didasarkan pada spekulasi dan pemikiran yang mendahulukan masa kini akan

tetapi juga memperhitungkan kondisi di masa yang akan datang.

Konsep sustainable development kemudian mengalami perkembangan dan

tidak lagi hanya berfokus penanganan antar generasi tetapi mulai memikirkan

tentang lingkungan, sosial budaya dan ekonomi merupakan satu kesatuan yang

tidak boleh terputus.

2.3 Tinjauan Social Impact Assessment

Secara umum Social Impact Assessment (SIA) dikenal sebagai sebuah

studi tentang dampak sosial dari suatu rencana kegiatan. Dampak sosial

merupakan perubahan yang terjadi pada individu dan masyarakat akibat dari

aktivitas pembangunan. Dampak sosial itu sendiri sangat tergantung pada dua hal

yakni, karateristik rencana usaha atau kegiatan dan karateristik masyarakat

dimana rencana usaha atau kegiatan ini akan dilaksanakan. Jadi meskipun usaha

atau kegiatannya sama tetapi apabila diterapkan di tempat lain dampak yang

ditimbulkan akan berbeda.

Social Impact Assessment awalnya merupakan komponen sosial ekonomi

yang menjadi bagian dalam pengkajian dampak lingkungan (environmental

impact assessment/EIA) meskipun sudah diperluas dan dikembangkan secara

besar-besaran di negara-negara berkembang dan negara-negara maju. Pengkajian

dampak sosial dilakukan pada tahap pengembangan proyek dan kebijakan yang

berbeda, mulai dari perencanaan awal sampai pelaksanaan dan evaluasi pasca

pelaksanaan. Dalam pengkajian tingkat proyek, penerapan yang khas mencakup

pertimbangan dampak-dampak yang mungkin timbul sebagai akibat dari kegiatan-

kegiatan industri yang baru, pembangunan, penggunaan lahan atau praktik-praktik

pengelolaan sumber daya.

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 52: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

39

Universitas Indonesia

Social Impact Assessment merupakan proses analisis, monitoring dan

pengelolaan konsekuensi-konsekuensi sosial dari kebijakan, program dan proyek

yang ada. Konsekuensi ini bisa positif atau negatif, disengaja maupun tidak

disengaja, langsung atau tidak langsung; bisa juga merupakan dampak jangka

pendek atau perubahan jangka panjang. Selain itu juga membantu dalam

menjelaskan bagaimana suatu tindakan yang diusulkan itu akan mengubah hidup

warga masyarakat, SIA menunjukkan bagaimana tindakan-tindakan alternatif

mungkin meredam perubahan-perubahan yang merugikan atau melaksanakan

perubahan-perubahan yang menguntungkan.

Menurut Wolf (1983) Social Impact Asssessment atau kajian dampak

sosial memfokuskan perhatian tentang dampak pada manusia sebagai akibat dari

diterapkannya suatu kebijakan, program, atau proyek dengan tujuan

memperkirakan dan mengevaluasi dampak sebelum kebijakan, program, dan

proyek dilaksanakan. Wolf menambahkan kajian dampak sosial ini bukanlah

penelitian evaluasi (evaluation research) yang mengidentifikasi efektivitas dari

sebuah kebijakan, proyek atau suatu program yang telah berjalan tetapi

merupakan suatu bentuk kajian awal (anticipatory research) guna meningkatkan

dampak positif dan meminimalisasi dampak negatif. Jika perlu hasil yang

didapatkan dari studi dapat memberikan rekomendasi untuk menunjuk lokasi lain

atau untuk tidak meneruskan suatu proyek. Karena apabila terus dilakukan, maka

akan terjadi dampak penting yang tidak bisa ditanggulangi. Social impact

assessment berorientsi pada pengambilan keputusan (decision making oriented).

Jadi temuan dari social impact assessment ini harus bisa dengan mudah

diterjemahkan oleh para pengambil keputusan/kebijakan (Siahaan, 2004, hal.

264).

Salah satu konsep tentang kajian dampak sosial ini berawal dari pemikiran

bahwa masyarakat merupakan suatu bagian dari ekosistem. Perubahan pada salah

satu subsistem akan mempengaruhi subsistem yang lain. Daerah yang terkena

dampak (impacted area) dinilai sebagai suatu bentuk ekosistem dengan berbagai

macam komponen yang saling berhubungan dan yang menjadi pusat perhatiannya

adalah bagaimana ekosistem itu berfungsi, bagaimana keterkaitan antara

subsistem, dan dampak apa yang akan terjadi dan untuk berapa lama.

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 53: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

40

Universitas Indonesia

Menurut Hadi (1997, hal. 23) bahwa di masyarakat terdapat tiga subsistem

yang saling interaktif yaitu, sistem sosial, sistem ekonomi, dan sistem fisik

(lingkungan fisik). Namun jika terjadi perubahan pada ketiga subsistem yang ada

di masyarakat maka perubahan tersebut terdiri dari 3 aspek. Menurut Armour

(n.d) sebagaimana yang dijelaskan oleh Hadi (1997, hal. 25) bahwa aspek-aspek

tersebut meliputi:

1. Cara hidup (way of life) termasuk di dalamnya bagaimana manusia dan

masyarakat itu hidup, bekerja, bermain dan berinteraksi satu dengan

yang lain. Cara hidup ini disebut sebagai “day to day activities” atau

aktivitas keseharian.

2. Budaya termasuk di dalamnya sistem nilai, norma dan kepercayaan.

Sebagai contoh, dengan adanya aktivitas proyek atau industri, apakah

irama kerja penduduk menjadi rigid dan tidak memiliki kesempatan

untuk turut dalam kegiatan-kegiatan sebagaimana sebelumnya pernah

dilakukan.

3. Komunitas meliputi struktur penduduk, kohesi sosial, stabilitas

masyarakat, estetika, saran dan prasarana yang diakui sebagai “public

facilities”, seperti gedung sekolah, mushola, balai desa. Sarana umum ini

seringkali menjadi korban penggusuran jika aktivitas proyek telah

berjalan.

Pengkajian dan analisis dampak sosial secara luas dipergunakan dalam

proses pembangunan dan inisiatif penanggulangan kemiskinan untuk mengkaji

apakah sebuah proyek atau program cenderung mencapai tujuan sosialnya dan

merekomendasikan tindakan-tindakan yang menjamin bahwa tujuan itu tercapai.

Hal ini dilakukan dengan menguji peluang-peluang, rintangan dan dampak sosial

yang mungkin timbul; mengevaluasi peranan penerima bantuan dalam

perancangan dan pelaksanaan proyek; dan dengan membantu pelaksana atau

penyandang dana untuk mengidentifikasi dan memonitor hasil pembangunan

sosial dan risiko sosial yang diharapkan.

Penerapan dapat dilakukan pada setiap tahapan, dengan menggunakan

instrumen yang berbeda, misalnya:

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 54: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

41

Universitas Indonesia

a. Analisis makro sosial terhadap konteks sosial budaya, kelembagaan, sejarah

dan politik, yang dilaksanakan sebagai masukan bagi strategi tingkat negara

dan pemrograman atau untuk mendorong perumusan kebijakan dan strategi

sektoral.

b. Penilaian sosiologis terhadap peluang-peluang, rintangan-rintangan, dan

dampak yang mungkin timbul, yang dilakukan sebagai bagian dari penilaian

proyek.

c. Pengkajian sosial, tempat pendapat pemangku kepentingan diperoleh dalam

rangka memperbaiki perancangan proyek dan membentuk proses partisipatori

bagi pelaksanaan dan monitoring.

Semua ini biasanya akan dilakukan pada tahap awal pembangunan proyek

atau program meskipun penilaian atau pengkajian lebih lanjut dapat dilakukan

pada waktunya jika diperlukan. Metode pengkajian yang digunakan berbeda,

mulai dari penelitian resmi skala besar sampai pada riset partisipatoris. Pemilihan

perangkat dan metode penelitian tergantung pada konteks dan sumber daya, tetapi

biasanya melibatkan pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif.

Pengkajian dampak sosial menurut Hadi (1997, hal. 6) bukan merupakan

metode tunggal, tetapi merupakan kumpulan dari perangkat dan pendekatan.

Berbagai macam metode ilmu sosial dapat digunakan untuk melaksanakan

pengkajian dampak sosial dengan beragam teknik pengumpulan data yang

digunakan, tergantung tujuan dan konteksnya. Sebagian besar bukti merupakan

data primer yang diambil dari wilayah yang terkena dampak (misalnya, riset

survei, wawancara dengan narasumber, sejarah lisan, kegiatan kelompok

partisipatori). Sumber data sekunder lain yang dapat digunakan termasuk data

sensus, data geografis (termasuk peta), data statistik pemerintah pusat dan daerah,

dokumentasi dari organisasi nonpemerintah dan organisasi berbasis masyarakat,

sejarah setempat, berita di surat kabar dan riset ilmu sosial yang seandainya

pernah dilakukan. Pengkajian dampak sosial yang baik seyogianya memberikan

indikator kualitatif dan kuantitatif tentang dampak-dampak sosial yang dapat

dimengerti oleh para pengambil keputusan dan juga oleh masyarakat awam.

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 55: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

42

Universitas Indonesia

2.3.1 Pengertian Social Impact Assessment

Social Impact Assessment (SIA) secara umum adalah proses menganalisis,

memantau, dan mengelola/memanajemen konsekuensi sosial yang diinginkan dan

tidak diinginkan dari segala bentuk intervensi terencana. Interorganizational

Committee on Guidelines and Principles for SIA (Social Impact Assessment)

(1994), mengatakan :

Social impact assessment can be defined as the process of assessing or

estimating, in advance, the social consequences that are likely to follow

from specific policy actions or project development, particularly in the

context of appropriate national, state or provincial environmental policy

legislation. (Becker, 2003, hal. 1) (Penilaian dampak sosial dapat

didefinisikan sebagai proses menilai atau memperkirakan di awal,

konsekuensi sosial yang kemungkinan besar mengikuti dari tindakan

kebijakan tertentu atau pengembangan proyek, khususnya dalam konteks

nasional yang sesuai dengan kebijakan peraturan perundang-undangan

lingkungan negara atau provinsi).

Definisi ini menunjukkan bahwa dampak sosial dari sebuah kebijakan

pasti mendapatkan perhatian, namun pada prakteknya biasanya hanya fokus pada

proyek-proyek saja. Dengan demikian, dalam pengertian seperti ini, SIA telah

dibatasi hanya berperan untuk mendefinisikan dampak negatif dari proyek. Para

praktisi SIA menganggap bahwa Social Impact Assessment sebagai suatu disiplin,

lebih dari sekedar memprediksikan dampak negatif dan lebih condong kepada

filosofi tentang pembangunan dan demokrasi. Maka dengan demikian pemahaman

baru tentang SIA dirumuskan oleh Vanclay (2002), sebagai berikut :

SIA is the process of analyzing (predicting, evaluating and reflecting) and

managing the intended and unintended consequences on the human

environment of planned interventions (policies, programs, plans, projects)

and any social change processes invoked by those interventions so as to

bring about a more sustainable and equitable biophysical and human

environment. (Ibid, hal. 2) (SIA adalah proses menganalisis (memprediksi,

mengevaluasi dan merefleksikan) dan mengelola konsekuensi yang

diinginkan dan tidak diinginkan pada lingkungan manusia dari intervensi

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 56: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

43

Universitas Indonesia

yang direncanakan (kebijakan, program, rencana, proyek) dan setiap

bentuk perubahan sosial yang melibatkan proses intervensi untuk

membawa keberlanjutan dan keadilan biofisik, manusia dan lingkungan.

2.3.2 Kegunaan dan Tujuan Sosial Impact Assessment

Semua praktek penilaian dampak (impact assessment) memiliki komitmen

yang sama untuk sebuah keberlanjutan dan integritas ilmiah, selain itu juga harus

juga harus menjunjung tinggi etika yang menganjurkan keterbukaan dan

akuntabilitas, keadilan dan pemerataan, dan membela hak asasi manusia. Peran

dari SIA itu sendiri jauh dari sekedar memprediksikan dampak negatif dan

melampaui komitmen penilaian dampak, karena SIA juga mencakup

pemberdayaan dari masyarakat setempat; peningkatan posisi perempuan,

minoritas kelompok dan anggota masyarakat lainnya yang kurang beruntung;

pengembangan peningkatan kapasitas; pengentasan semua bentuk ketergantungan;

peningkatan ekuitas; dan fokus pada pengurangan kemiskinan. Nilai-nilai inti SIA

diidentifikasi oleh Vanclay (2003, hal. 4) sebagai berikut :

1. Adanya hak asasi manusia yang dibagi sama rata antar lintas budaya, serta

antara pria dan wanita.

2. Adanya hak untuk memiliki hak-hak asasi manusia yang dilindungi oleh

aturan hukum, dengan menerapkan keadilan yang sama dan adil untuk semua,

serta tersedia untuk semua.

3. Orang-orang memiliki hak untuk hidup dan bekerja di lingkungan yang

kondusif untuk kesehatan dan kualitas hidup yang baik yang memungkinkan

terciptanya pembangunan manusia dan sosial yang potensial.

4. Sosial dimensi lingkungan (khusus tetapi tidak eksklusif seperti perdamaian,

kualitas hubungan sosial, kebebasan dari rasa takut, dan keterlibatan)

merupakan aspek penting dari kesehatan dan kualitas hidup.

5. Orang-orang memiliki hak untuk terlibat dalam pengambilan keputusan

tentang rencana intervensi yang akan mempengaruhi kehidupan mereka.

6. Pengetahuan lokal dan pengalaman berharga dapat digunakan untuk

meningkatkan intervensi yang direncanakan.

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 57: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

44

Universitas Indonesia

Dari nilai-nilai SIA di atas, kemudian dapat diterjemahkan ke dalam

beberapa prinsip kunci yang berkaitan dengan praktek SIA secara khusus, yaitu :

1. Pertimbangan keadilan harus menjadi elemen dasar dari penilaian dampak

dan perencanaan pembangunan.

2. Banyak dampak sosial dari intervensi yang direncanakan dapat diprediksi.

3. Intervensi yang direncanakan dapat dimodifikasi untuk mengurangi dampak

sosial negatif dan meningkatkan dampak positif.

4. SIA harus menjadi bagian integral dari proses pembangunan, terlibat dalam

semua tahap dari awal untuk menindaklanjuti audit.

5. Harus ada fokus pada pembangunan sosial yang berkelanjutan, dengan SIA

berkontribusi untuk penentuan alternatif pengembangan terbaik. SIA (dan

Environmental Impact Assessment/EIA – AMDAL –) lebih daripada sekedar

menjadi penengah antara manfaat ekonomi dan biaya sosial.

6. Dalam semua intervensi yang direncanakan dilakukan kegiatan penilaian

(assessment) yang kemudian dikembangkan untuk membangun modal sosial

dan manusia dari masyarakat lokal dan untuk memperkuat proses demokrasi.

Menurut Barrow (2000, hal. 2) tujuan dari SIA adalah untuk membantu

individu, kelompok, organisasi dan masyarakat dalam memahami kemungkinan

dari perubahan dampak sosial, budaya, atau ekonomi. selain itu dasar tujuan dari

melakukan SIA adalah untuk mendapatkan informasi tentang:

1. Kondisi sosial dan ekonomi di wilayah proyek.

2. Dampak potensial dari proyek serta karakteristik, besaran, distribusi, dan

durasi dampak.

3. Siapa saja yang akan menjadi kelompok terkena dampak, apakah dampak

yang terjadi itu positif atau negatif.

4. Persepsi masyarakat yang terkena dampak tentang proyek dan dampaknya.

5. Potensi mitigasi sebagai langkah-langkah untuk meminimalkan dampak.

6. Kapasitas kelembagaan untuk melaksanakan langkah-langkah mitigasi.

SIA harus dapat melampaui dan mengantisipasi dampak yang mungkin

ditimbulkan sehingga SIA bisa untuk menyarankan alternatif pengembangan

dalam rangka menghindari dan mengurangi masalah serta memaksimalkan

manfaat. Sehingga dapat dikatakan bahwa tujuan perusahaan melakukan SIA atau

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 58: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

45

Universitas Indonesia

kajian dampak sosial sebelum menempati wilayah baru dan memulai kegiatan

operasionalnya adalah untuk memetakan potensi dan resistensi masyarakat dan

lingkungan, termasuk memetakan kondisi masyarakat di wilayah yang akan

ditempati.

Pada umumnya, pengkajian dampak sosial dapat dimengerti sebagai

kerangka kerja bagi evaluasi semua dampak pada manusia serta pada cara

manusia dan masyarakat saling berinteraksi dengan lingkungan sosial budaya,

ekonomi dan lingkungannya. Dengan memberikan pemahaman tentang

masyarakat dan proses sosialnya, pengkajian dampak sosial memungkinkan

untuk:

1. Mengidentifikasi konsekuensi risiko yang langsung maupun tidak langsung

(misalnya, dampak sosial yang dapat timbul dari kejadian bahaya); dan

2. Mengembangkan mekanisme mitigasi yang tepat dan efektif bagi bahaya yang

mempergunakan sumber daya masyarakat dan mengakui reaksi masyarakat

terhadap kejadian yang berlangsung.

Teori pengkajian dampak sosial menerima bahwa dampak-dampak sosial,

ekonomi, dan biofisik saling terkait dan bahwa perubahan dalam salah satu ranah

ini akan mengarah pada perubahan pada ranah yang lainnya. Idealnya, pengkajian

dampak sosial, pengkajian dampak lingkungan, dan pengkajian dampak kesehatan

digabungkan melalui pendekatan lintas disiplin. Pengkajian dampak sosial secara

khusus diterapkan pada konsekuensi dari intervensi yang direncanakan. Teknik-

teknik ini mungkin juga digunakan untuk mempertimbangkan dampak sosial dari

jenis kejadian lain, misalnya, bencana, perubahan iklim, perubahan kependudukan

dan epidemi.

2.3.3 Langkah-langkah Social Impact Assessment

Pendekatan dalam kajian dampak sosial, yang pada awalnya berangkat dari

kajian-kajian mengenai Analisa Dampak Lingkungan (Andal), kemudian secara

khusus dikembangkan dengan pendekatan studi dampak sosial. Beberapa pakar

memberikan pendekatan yang berbeda-beda, namun tetap dalam kerangka

mengidentifikasi berbagai dampak yang ditimbulkan baik yang bersifat negatif

maupun yang bersifat positif.

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 59: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

46

Universitas Indonesia

Gambar 2.2 Tahapan dalam Kajian Dampak Sosial Sumber: Diadaptasi dari Vivek Misra

C.P. Wolf (1983) mengemukakan beberapa langkah dalam kajian dampak

sosial, yaitu meliputi pelingkupan, identifikasi masalah, pembuatan rona

lingkungan, proyeksi, analisa, evaluasi, mitigasi dampak dan monitoring (Hadi,

1997, 2008). Pendekatan yang dikemukakan oleh Wolf ini dapat digambarkan

sebagai berikut:

Gambar 2.3 Langkah-Langkah Social Impact Assessmen menurut Wolf

Sumber: Diadaptasi dari Wolf (1983)

Armour (1986) seorang ahli SIA dari Kanada dalam tujuan yang sama

berpendapat bahwa langkah dalam kajian dampak sosial meliputi pelingkupan,

penyusunan rona lingkungan, proyeksi, analisa (evaluasi) dan penyusunan

Pelingkupan Identifikasi Masalah

Penyusunan Rona

Lingkungan

Prakiraan Dampak Evaluasi Mitigasi Monitoring

Deskripsikan tentang gambaran

masyarakat/lingkungan yang

terpengaruh dan kondisi awal

Mengembangkan rencana publik yang

efektif untuk melibatkan semua masyarakat

yang berpotensi terkena dampak

Jelaskan tindakan yang diusulkan

atau perubahan kebijakan dan

alternatif yang masuk akal

Pelingkupan untuk

mengidentifikasi berbagai

kemungkinan dampak sosial

Penyaringan untuk

menentukan batas-batas

Social Impact Assessment

Memprediksi tanggapan

atas dampak

Monitoring terhadap

rencana dan tindakan

mitigasi

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 60: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

47

Universitas Indonesia

rekomendasi. Sedangkan menurut Branch dkk (1985) langkah-langkah kajian

dampak sosial terdiri dari tiga hal pokok yakni pelingkupan, analisa dan mitigasi,

serta monitoring atau pemantauan (Hadi, 1997, hal. 28). Pendapat Branch et al ini

dapat dilihat pada gambar 2.4.

Identifikasi data dasar dari proyek

Prakiraan dan Evaluasi Mitigasi D esain Mitigasi

Inventarisasi Kondisi Sosial Awal

dan Program

Monitoring

Gambar 2.4 Proses Kajian Dampak Sosial menurut Branch et al. Sumber : Hadi, 1997, hal. 30

Dari beberapa pandangan ahli mengenai langkah-langkah dalam

melakukan Social Impact Assessment secara garis besar langkah-langkah tersebut

dapat disimpulkan dan dielaborasikan pada penjelasan sebagai berikut.

2.3.3.1 Pelingkupan (Scoping)

Langkah kajian dampak sosial dimulai dari identifikasi data dasar dan

kajian dari proyek sebagai faktor penyebab perubahan. Identifikasi data dasar dan

kajian atas suatu rencana ini disebut dengan pelingkupan (scoping). Tujuan

pelingkupan adalah untuk mengidentifikasi secara hakiki (the nature) dari

konsekuensi sosial yang harus dipertimbangkan dalam studi. Menurut Branch

(1985) langkah kajian dimulai dari identifikasi data dasar dan kajian dari proyek

sebagai faktot penyebab perubahan. Langkah pelingkupan ini lalu diteruskan

dengan informasi awal tentang lingkungan sosial dan gambaran tentang kondisi

geografis calon lokasi proyek (Hadi, 1997, hal. 29-30). Amour (1986)

berpendapat bahwa pelingkupan merupakan proses konsultasi dengan semua

pihak terkait seperti penduduk yang akan terkena dampak, pemrakarsa proyek,

ahli teknis, dan perencana untuk mengidentifikasi concern dan isuue. Couch

(1982) menambahkan bahwa pelingkupan memberikan masukan tentang aspek

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 61: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

48

Universitas Indonesia

mana yang harus dikaji dengan mendalam dan aspek mana yang tidak perlu

memperoleh perhatian seksama. Menurut Wolf (1983) terdapat tiga aspek dalam

pelingkupan, yaitu (a) mengidentifikasi isu utama yang akan menjadi dasar untuk

menentukan komponen-komponen yang akan terkena dampak dan kemudian

menjadi komponen yang akan dikaji; (b) menentukan area yang akan dikaji; serta

(c) waktu berlangsungnya dampak, yaitu perkiraan tentang berapa lama dampak

akan berlangsung. (Hadi, 1997, hal.31)

Menurut Gunawan (1998) sebagaimana yang dikutip oleh Hadi (1997, hal.

32) pelingkupan ditujukan untuk memformulasikan faktor-faktor sosial di dalam

studi desain. Ini didasarkan pada deskripsi proyek, penilaian para ahli, dan input

dari masyarakat. Input dari masyarakat diambil dari kondisi sosial sekarang yang

didasarkan pada data sekunder.

Hadi (1997, hal. 35) mengungkapkan pada kegiatan pelingkupan ini juga

dilakukan penentuan atau membatasi wilayah yang akan menjadi daerah studi.

Hadi (1997) menambahkan untuk menentukan daerah atau zone yang akan diteliti

dapat didasarkan pada dampak yang akan mempengaruhi. Pada dasarnya studi

zone ini dikelompokkan menjadi tiga kategori yakni daerah dampak primer,

sekunder, dan tertier. Hadi (1997) menjelaskan bahwa daerah dampak primer

adalah daerah yang penduduknya diperkirakan paling terkena dampak atau

diperkirakan akan mengalami perubahan sosial yang paling besar sebagai akibat

adanya proyek. Daerah dampak sekunder adalah daerah yang terkena dampak

tetapi tidak begitu besar seperti pada daerah primer. Dan yang terakhir adalah

daerah dampak tertier secara teoritis adalah daerah yang tidak termasuk dalam

kategori primer dan sekunder, dan penduduk di daerah ini akan terkena dampak

tidak langsung.

2.3.3.2 Prakiraan Dampak

Setelah langkah pelingkupan selesai, maka langkah prakiraan dampak bisa

mulai dijalankan. Penyelidikan dampak sosial yang diidentifikasi selama proses

pelingkupan (scoping) merupakan komponen paling penting dalam pengkajian

dampak sosial. Dampak sosial timbul bukan hanya akibat dari aktivitas proyek

tetapi juga buah dari persepsi dan sikap masyarakat yang membentuk interpretasi

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 62: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

49

Universitas Indonesia

masyarakat terhadap proyek. Menurut Lang dan Armour (1981) dalam prakiraan

dampak hal yang bisa dilakukan dengan mengkaji tiga hal, yaitu siapa saja yang

terkena dampak, dampak yang ditimbulkan dalam bentu apa, dan berapa lama

dampak itu berlangsung. Wolf (1983) mengatakan bahwa langkah prakiraan

dampak difokuskan pada perubahan yang bersifat kuantitatif jika proyek

dilaksanakan. Perubahan ini dibandingkan dengan keadaan lingkungan sebelum

proyek dilakukan (Hadi, 1997, hal. 42).

Menurut Branch (1985) langkah dalam prakiraan dampak dimulai dengan

mengkaji interaksi antara kegiatan proyek dengan informasi tentang rona

lingkungan (kondisi sosial yang ada). Setelah prakiraan dampak dilakukan,

langkah berikutnya adalah memberi penilaian dan pentingnya masing-masing

dampak (Hadi, 1997, hal. 30). Interorganizational Committee on Principles and

Guidelines for Social Impact Assessment (2003, hal. 231) mendefinisikan dampak

sosial sebagai konsekuensi bagi penduduk akibat tindakan yang dilakukan oleh

kelompok maupun perseorangan yang mengubah cara hidup masyarakat, bekerja,

bermain, dan saling berhubungan satu dengan yang lainnya, berserikat untuk

memenuhi kebutuhannya dan secara umum mengatasinya sebagai anggota

masyarakat. Istilah ini juga mencakup dampak-dampak yang melibatkan

perubahan norma, nilai-nilai, dan kepercayaan yang mendampingi dan

merasionalisasi pemikiran mereka dan masyarakat mereka.

Menurut Homenuck (1988), dampak sosial dapat dikategorikan dalam dua

kelompok yaitu, (a) real impact atau standard impact, adalah dampak yang timbul

sebagai akibat aktivitas proyek; (b) perceived impact atau special impact adalah

dampak yang timbul dari persepsi masyarakat terhadap risiko adanya proyek

(dapat dalam bentuk stress, takut, atau bentuk “concern” lainnya). (Hadi, 1997,

hal.27)

Hadi (1997, hal. 43) menjelaskan sejumlah metode, termasuk pemodelan

dan skenario, dapat digunakan untuk menyelidiki dampak-dampak masa depan

yang mungkin muncul. Kejadian bahaya (sebagai faktor dan konsekuensi

eksternal proyek) dan risikonya atau ketidakpastian sebaiknya dimasukkan ke

dalam analisis tren dan skenario. Skenario sebaiknya dikembangkan dari

konsekuensi sosial dari paparan terhadap bahaya yang sudah teridentifikasi.

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 63: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

50

Universitas Indonesia

Catatan pengalaman sebelumnya (termasuk kejadian bahaya) menyediakan data

yang bermanfaat bagi proses ini. Prakiraan dampak-dampak sekunder (tidak

langsung; muncul akibat dampak primer) dan kumulatif dikaji meskipun sangat

tidak mungkin untuk mengidentifikasi semua dimensi dampak sosial karena satu

perubahan menyebabkan perubahan lainnya. Pola masa datang dari kerentanan,

baik sebagai akibat jangka panjang proyek dan karena faktor lainnya (misalnya,

perubahan iklim).

Dalam memperkirakan dampak yang akan terjadi, penentuannya dapat

dilakukan dengan menggunakan beberapa kriteria seperti yang telah ditentukan di

dalam Peraturan Pemerintah No. 56 tahun 1994, antara lain:

1. Jumlah manusia yang terkena dampak

Setiap rencana usaha atau kegiatan akan mempunyai sasaran menyangkut

jumlah manusia yang diperkirakan akan menikmati manfaat bila nanti

usaha atau kegiatan tersebut telah dilaksanakan. Namun demikian, dampak

yang bersikap negatif maupun positif yang mungkin ditimbulkan oleh

suatu usaha atau kegiatan, dapat dialami oleh sejumlah manusia yang

termasuk maupun yang tak termasuk dalam sasaran rencana usaha atau

kegiatan tersebut. Jumlah manusia bisa menunjuk pada berapa orang yang

terkena, ciri-ciri bagaimana (umur, pekerjaan, tingkat kerentanan dan

sebagainya). Bisa juga menunjukkan satuan analisa seperti individu,

keluarga atau masyarakat.

2. Luas wilayah persebaran dampak

Luas wilayah persebaran dampak merupakan salah satu faktor yang dapat

menentukannya pentingnya dampak yang dihasilkan. Semakin luas

wilayah persebarannya maka butuh penanganan dampak yang lebih besar

lagi.

3. Lama dampak berlangsung

Dampak suatu rencana usaha atau kegiatan dapat berlangsung pada suatu

tahap tertentu atau pada berbagai tahap dari kelangsungan usaha atau

kegiatan. Dengan kata lain dampak suatu usaha atau kegiatan ada yang

berlangsung relatif singkat, yakni hanya pada tahap tertentu dari siklus

usaha atau kegiatan (tahap perencanaan, tahap konstruksi, tahap

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 64: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

51

Universitas Indonesia

operasional, dan tahap pasca operasional); namun ada pula yang

berlangsung relatif lama, yaitu terjadi sejak tahap konstruksi hingga masa

pasca operasional usaha atau kegiatan.

4. Intensitas dampak berlangsung

Intensitas dampak mempunyai pengertian yaitu perubahan yang timbul

akibat adanya kegiatan atau usaha bersifat hebat dan berlangsung relatif

sangat luas dalam kurun waktu yang relatif singkat.

5. Banyaknya komponen lain yang akan terkena dampak

Mengingat bahwa suatu komponen hidup pada dasarnya tidak ada yang

berdiri sendiri, satu sama lain saling terkait dan mempengaruhi, maka

dampak yang terjadi pada suatu komponen pada umumnya akan

berdampak lanjut pada komponen lainnya.

6. Sifat kumulatif dampak

Kumulatif mengandung pengertian yaitu bersifat bertambah, bertumpuk,

atau bertimbun. Dampak suatu usaha atau kegiatan dikatakan bersifat

kumulatif bila pada awalnya dampak tersebut tidak tampak atau tidak

dianggap penting, tetapi karena aktivitas tersebut bekerja berulang kali

atau terus menerus, maka lama kelamaan dampaknya bersifat kumulatif.

Dampak kumulatif mempunyai batasan ruang dan waktu yang lebih luas,

seperti kemungkinan terjadinya hujan asam, perubahan iklim, pemanasan

global, kelestarian keanekaragaman hayati dan dampak terhadap

pembangunan yang berkelanjutan.

7. Berbalik atau tidak berbaliknya dampak

Dampak kegiatan ada yang bersifat dapat dipulihkan, namun ada pula

yang tidak dapat dipulihkan walau dengan intervensi manusia sekalipun.

Oleh sebab itu harus diperhatikan kemampuan untuk dapat dipulihkan atau

tidak.

Pertimbangan sebaiknya diberikan pada dampak-dampak tidak langsung

jangka panjang atau kumulatif yang melibatkan interaksi antara masyarakat dan

lingkungan. Misalnya, perpindahan atau pertumbuhan penduduk setempat dalam

jangka pendek bisa mengarah kepada pengurangan peluang penghidupan dan

sebagai akibatnya, dalam periode waktu yang lebih lama, memberi tekanan yang

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 65: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

52

Universitas Indonesia

berlebihan pada sumber daya alam atau praktik-praktik manajemen lingkungan

yang tidak berkelanjutan, yang pada gilirannya bisa berakibat pada kerusakan

lingkungan dan risiko bahaya yang menyertainya.

2.3.3.3 Mitigasi

Secara umum mitigasi didefinisikan sebagai upaya berkelanjutan yang

dilakukan untuk mengurangi risiko bahaya melalui pengurangan kemungkinan

dan atau komponen konsekuensi dari risiko bahaya tersebut. Sejalan dengan

pendapat tersebut, Coppola (2007, hal.175) menyatakan bahwa mitigasi berusaha

baik untuk membuat bahaya kurang mungkin terjadi atau mengurangi efek negatif

jika hal itu terjadi. Istilah mitigasi berlaku untuk cakupan yang luas dari aktivitas-

aktivitas dan tindakan-tindakan perlindungan yang mungkin diawali, dari yang

fisik, seperti membangun bangunan-bangunan yang lebih kuat, sampai dengan

yang prosedural, seperti teknik-teknik yang baku untuk menggabungkan penilaian

bahaya di dalam rencana penggunaan lahan.

Terkait pelaksanaan mitigasi di dalam kajian dampak sosial (Social Impact

Assessment), Wolf (1983) berpendapat bahwa langkah-langkah yang dapat

dilakukan terdiri dari dua hal yaitu, melakukan telaah terhadap dampak negatif

yang tidak bisa dihindari, dan melakukan identifikasi tindakan mitigasi terhadap

dampak yang ditimbulkan (Hadi, 1997, hal. 29). Adapun tujuan utama (ultimate

goal) dari mitigasi adalah sebagai berikut:

a. Mengurangi risiko/dampak yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan/proyek

khususnya bagi penduduk, seperti korban jiwa, kerugian ekonomi

(economy costs) dan kerusakan sumber daya alam.

b. Sebagai landasan (pedoman) untuk perencanaan pembangunan.

c. Meningkatkan pengetahuan masyarakat (public awareness) dalam

menghadapi serta mengurangi dampak/risiko, sehingga masyarakat dapat

hidup dan bekerja dengan aman (safe).

Mitigasi dampak kegiatan merupakan upaya mengurangi dan

menghilangkan dampak negatif yang sudah dipastikan terjadi. Mitigasi dampak

kegiatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pengelolaan lingkungan.

Upaya-upaya dalam mencegah dampak negatif yang diperkirakan akan terjadi

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 66: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

53

Universitas Indonesia

atau telah terjadi karena adanya rencana kegiatan atau menanggulangi dampak

negatif yang timbul sebagai akibat adanya suatu kegiatan/usaha disebut dengan

mitigasi lingkungan. Sesuai dengan hal ini Branch (1985) berpendapat apakah

dampak-dampak yang telah diprakirakan dan dievaluasi pada proses pengkajian

dampak sosial (Social Impact Assessment) dapat dilakukan tindakan mitigasi

(Hadi, 1997, hal. 59).

Untuk mendefenisikan rencana atau srategi mitigasi yang tepat dan akurat,

perlu dilakukan kajian risiko (risk assessment). Mitigasi adalah strategi

penanganan risiko yang dimaksudkan untuk memperkecil dampak yang

ditimbulkan oleh risiko. Strategi mitigasi dilakukan untuk menangani risiko yang

memiliki dampak yang sangat besar. Empat strategi mitigasi risiko menurut

COSO Integrated Framework 2004 maupun ISO 31000:2009, yaitu:

1. Hindari (avoid), yaitu menghindari aktivitas yang mengandung risiko. Opsi

ini diberlakukan apabila dampak risiko lebih besar dari dampak tercapainya

tujuan, opportunity loss, dan biaya untuk menghindari risiko.

2. Kurangi (reduce), yaitu tindakan yang diambil untuk mengurangi baik

kemungkinan maupun dampaknya, ataupun keduanya. Opsi ini dilakukan

dengan membuat analisis biaya manfaat terlebih dahulu.

3. Berbagi (share), yaitu melakukan transfer risiko dengan pihak ketiga. Opsi ini

berlaku apabila kemampuan pemilik risiko dalam mengelola risiko lebih kecil

daripada kemampuan pihak ketiga yang akan dibagi risikonya. Selain itu,

biaya untuk membagi risiko lebih kecil daripada dampak risiko yang akan

diterima. Contoh dari berbagi risiko adalah asuransi, hedging, atau

outsourcing.

4. Terima (accept), yaitu menerima risiko dengan tidak melakukan tindakan apa

pun untuk memengaruhi dampak dan kemungkinan risiko. Opsi ini berlaku

apabila kapasitas untuk menerima risiko lebih besar daripada dampak risiko

yang diterima.

Adapun langkah-langkah dalam menjalankan mitigasi menurut

Depnakertrans (n.d, par. 14) dapat dilakukan melalui hal-hal sebagai berikut :

1. Menghindarkan impak suatu kegiatan dengan melakukan pembatalan,

modifikasi atau menghilangkan beberapa tahapan tertentu.

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 67: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

54

Universitas Indonesia

2. Memperkecil impak dengan membatasi skala kegiatan.

3. Memperbaiki suatu yang merusak lingkungan dengan melakukan restorasi,

repairing atau rehabilitasi.

4. Mengurangi atau menghilangkan impak yang sedang terjadi dengan

pengelolaan yang tepat dan effisien.

5. Memberikan kompensasi suatu impak melalui relokasi, pembangunan

fasilitas baru, pembuktian yang masuk akal (sound proofing), penyejukan

(airconditioning).

6. Memberikan perlakuan yang sebaik-baiknya terhadap semua yang terkena

dampak.

7. Melakukan daur ulang material.

8. Memanfaatkan teknologi yang paling minimal menghasilkan limbah.

Depnakertrans (n.d., par. 20) menambahkan bahwa prosedur mitigasi

dilakukan melalui serangkaian proses sebagai berikut :

a. Indentifikasi Dampak. Kegiatan ini dimaksud untuk mengidentifikasikan

segenap dampak (primer, sekunder, tersier) yang timbul sebagai akibat

adanya kegiatan intervensi. Identifikasi dampak ini dapat dilakukan dengan

menggunakan data sekunder, wawancara maupun pengamatan di lapangan.

b. Evaluasi Dampak. Kegiatan evaluasi dampak ini bertujuan untuk menentukan

dampak yang relevan untuk segera ditangani.

c. Perumusan Program. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menyusun dan

menentukan prioritas program mitigasi yang akan dilaksanakan.

d. Perumusan Parameter Keberhasilan Program Mitigasi. Berdasarkan program

Mitigasi yang telah disusun perlu juga dirumuskan suatu parameter

keberhasilan yang sangat spesifik untuk mempermudah proses evaluasi

terhadap pelaksanaan Mitigasi.

e. Pelaksanaan Mitigasi. Kegiatan ini mencakup aspek teknis dan

pengorganisasian pelaksanaan program serta pelaporan.

Secara umum, dalam prakteknya mitigasi dapat dikelompokkan ke dalam

mitigasi struktural dan mitigasi non struktural (Coppola, 2007, hal. 178). Mitigasi

struktural berhubungan dengan usaha-usaha pembangunan konstruksi fisik,

sementara mitigasi non struktural antara lain meliputi perencanaan tata guna lahan

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 68: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

55

Universitas Indonesia

disesuaikan dengan kerentanan wilayahnya dan memberlakukan peraturan (law

enforcement) pembangunan.

1. Mitigasi Struktural

Mitigsasi struktural merupakan upaya untuk meminimalkan dampak yang

dilakukan melalui pembangunan berbagai prasarana fisik dan

menggunakan pendekatan teknologi. Mitigasi struktural adalah upaya

untuk mengurangi kerentanan (vulnerability) terhadap dampak dengan

cara rekayasa teknis bangunan. Rekayasa teknis adalah prosedur

perancangan struktur bangunan yang telah memperhitungkan karakteristik

aksi dari berbagai dampak yang akan timbul.

2. Mitigasi non Struktural

Mitigasi non-struktural adalah upaya mengurangi dampak selain dari

upaya tersebut di atas. Bisa dalam lingkup upaya pembuatan kebijakan

seperti pembuatan suatu peraturan. Contohnya adalah pembuatan tata

ruang kota, capacity building masyarakat, bahkan sampai menghidupkan

berbagai aktivitas lain yang berguna bagi penguatan kapasitas masyarakat.

Ini semua dilakukan untuk, oleh dan di masyarakat yang hidup di sekitar

daerah kegiatan/proyek dilakukan.

Kebijakan non struktural meliputi legislasi, perencanaan wilayah, dan

asuransi. Kebijakan non struktural lebih berkaitan dengan kebijakan yang

bertujuan untuk menghindari risiko yang tidak perlu dan merusak. Tentu,

sebelum perlu dilakukan identifikasi risiko terlebih dahulu. Penilaian

risiko fisik meliputi proses identifikasi dan evaluasi tentang kemungkinan

terjadinya dampak yang mungkin ditimbulkannya.

Kebijakan mitigasi baik yang bersifat struktural maupun yang bersifat non

struktural harus saling mendukung antara satu dengan yang lainnya. Pemanfaatan

teknologi untuk memprediksi, mengantisipasi dan mengurangi risiko terjadinya

suatu dampak harus diimbangi dengan penciptaan dan penegakan perangkat

peraturan yang memadai yang didukung oleh rencana tata ruang yang sesuai.

Teknologi yang digunakan untuk memprediksi, mengantisipasi dan mengurangi

risiko terjadinya suatu dampak pun harus diusahakan agar tidak mengganggu

keseimbangan lingkungan di masa depan.

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 69: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

56

Universitas Indonesia

2.3.3.4 Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dapat dilakukan beberapa kali sesuai dengan kebutuhan yang

diperlukan. Wolf (1983) berpendapat bahwa dalam evaluasi para pelaku

pengkajian dampak sosial melakukan proses penilaian terhadap potensi dampak

yang ada dari semua alternatif lokasi yang akan digunakan utuk operasional

proyek. Evaluasi juga dilakukan untuk menganalisa apakah pemilihan desain

mitigasi yang telah ditentukan sudah tepat dan apakah penerapannya sudah efektif

dan efisien. Itu mengetahui keefektifan dan keefisienan tersebut dilakukan melalui

sekarangkaian proses monitoring. Wolf menambahkan bahwa monitoring juga

dilakukan guna mengetahui seberapa tepat prediksi yang telah dilakukan dengan

cara menginventarisasi dampak nyata dengan dampak yang telah diprakirakan

(Hadi, 1997, hal. 58).

Menurut pendapat Branch langkah terakhir dalam kajian dampak sosial

(Social Impact Assessment) adalah mitigasi untuk masing-masing dampak

diformulasikan dalam desain pelaksanaan mitigasi. Disamping itu perlu juga perlu

dilakukan analisa apakah ada dampak yang tersisa setelah adanya mitigasi. Untuk

mengkaji apakahmitigasi berjalan dengan baik, maka perlu dilengkapi dengan

proses monitoring (Hadi, 1997, hal. 30)

Ringkasan dari beberapa uraian mengenai langkah-langkah yang

dilakukan dalam pelaksanaan Social Impact Assessment menurut para ahli dapat

dilihat pada tabel 2.1 berikut:

Tabel 2.1 Langkah-Langkah Pelaksanaan Social Impact Assessment Menurut Ahli

Langkah-Langkah Social Impact

Assessment Menurut Wolf

Langkah-Langkah Social Impact

Assessment Menurut Branch et al

1. Pelingkupan (hal. 47) 1. Pelingkupan yang terdiri dari proses

identifikasi data dasar dari proyek dan

inventarisasi kondisi sosial awal (hal. 47)

2. Prakiraan Dampak (hal. 49) 2. Prakiraan dan Evaluasi (hal. 49)

3. Mitigasi (hal. 52) 3. Mitigasi (hal. 53)

4. Evaluasi dan Monitoring (hal. 56) 4. Desain Mitigasi dan Program Monitoring (hal. 56)

Sumber: diolah kembali

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 70: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

57

Universitas Indonesia

Dan berdasarkan uraikan yang dilakukan secara menyeluruh dan

terperinci sesuai dengan kerangka pemikiran diatas untuk menganalisa data

penelitian. Maka penelitian ini akan menguraikan secara singkat mengenai

penerapan metode Social Impact Assessment dalam pelaksanaan tanggung jawab

sosial perusahaan pada gambaran alur pikir penelitian seperti yang tertera pada

gambar 2.5 berikut:

Gambar 2.5 Kerangka Pemikiran Teori

Sumber: diolah kembali

Pembangunan Sosial Menurut Midgley : suatu proses perubahan sosial yang terencana yang didesain untuk mengangkat kesejahteraan penduduk secara menyeluruh, dengan menggabungkannya dengan proses pembangunan ekonomi yang dinamis.

Pembangunan Berkelanjutan Paradigma pembangunan berkelanjutan adalah upaya untuk dapat memenuhi kebutuhan pada saat ini tanpa mengurangi kemampuan generasi masa depan untuk memenuhi kebutuhannya.

Kebijakan CSR Dalam berbagai kegiatan usahanya pihak

korporat hendaknya tidak hanya berorientasi

memaksimalkan keuntungan namun juga

memperhatikan tanggung jawab sosial

kepada masyarakat. Dengan diperhatikannya

kedua aspek tersebut, maka masyarakat bisa

merasakan manfaat baik secara ekonomi

maupun sosial dari kegiatan usaha yang

dilakukan oleh korporat.

Social Impact Assessment proses menganalisis & mengelola konsekuensi dari intervensi yang direncanakan untuk tujuan keberlanjutan dan keadilan biofisik, manusia dan lingkungan, dan terdiri dari tahapan berikut:

Implementasi CSR

Pelingkupan Prakiraan

Dampak

Mitigasi Evaluasi dan

Monitoring

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 71: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

58 Universitas Indonesia

BAB 3

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

3.1 Artha Graha Peduli

Bagi Artha Graha Network, pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan

atau corporate social responsibility (CSR) merupakan upaya untuk menciptakan

suasana kegiatan operasi yang harmonis dan menyelaraskan strategi bisnis

perusahaan dengan program-program berkesinambungan yang mengacu pada

kebutuhan masyarakat. Sebagai bagian dari tanggung jawab sosialnya, selain

melaksanakan program corporate social responsibility di setiap perusahaan dalam

jaringan, Artha Graha Network mendirikan Artha Graha Peduli.

Artha Graha Peduli adalah lembaga nirlaba berbentuk yayasan yang

merupakan wujud kepedulian dan komitmen pelaksana corporate social

responsibility dari perusahaan yang tergabung dalam Artha Graha Network.

Aktivitas CSR yang telah dilakukan oleh Artha Graha Network dalam berbagai

kegiatan diselenggarakan bersama maupun melalui Artha Graha Peduli (AGP)

dengan fokus kepada bantuan terhadap korban bencana alam, pendidikan,

pengembangan kesejahteraan sosial dan ekonomi, lingkungan hidup, kesehatan,

dan olah raga. Artha Graha Network juga sangat tegas berkomitmen untuk

meningkatkan kesejahteraan karyawannya dan ini ditunjukkan melalui

pembentukan IKAJIH (Ikatan Karyawan Grup Artha Graha & JIHD), yaitu

organisasi pekerja Artha Graha yang berfokus untuk memastikan bahwa karyawan

Artha Graha Network menerima perlakuan yang adil dan kompensasi, serta

dilengkapi dengan keterampilan dan pengetahuan yang cukup agar dapat

mewujudkan tujuan kedua belah pihak yaitu pribadi karyawan dan perusahaan.

3.1.1 Visi dan Misi

Visi dan Misi yang menjadi panduan dalam menjalankan aktivitas dan

kegiatan Artha Graha Peduli adalah :

a. Visi Artha Graha Peduli

Membangun kepedulian sosial, kemanusian, tanggap bencana alam, pendidikan

dan olahraga serta pelestarian lingkungan hidup yang berkelanjutan.

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 72: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

59

Universitas Indonesia

b. Misi Artha Graha Peduli

Mewujudkan kepedulian tersebut dalam berbagai kegiatan berbasis

kemasyarakatan guna mendukung terciptanya kemandirian bangsa dan negara

melalui peningkatan kesejahteraan masyarakat.

3.2 Deskripsi Umum Program CSR Artha Graha

Keberhasilan korporat tentu tidak saja diukur dari keberhasilan secara

finansial ataupun kemampuan meningkatkan dan mengelola keuangan korporat,

namun juga diukur dari pendekatan yang digunakan dalam melaksanakan

tanggung jawab sosial perusahaan. Selama ini Artha Graha Peduli telah secara

aktif berpartisipasi dalam beragam kegiatan aksi sosial yang bertujuan untuk

membangun hubungan baik dengan berbagai kelompok masyarakat di sekitar

kawasan korporat beroperasi. Artha Graha Peduli percaya bahwa kegiatan sosial

tersebut akan menciptakan dampak positif dalam menjalin hubungan yang

harmonis dengan masyarakat sekitarnya. Untuk itu, Artha Graha Peduli memiliki

enam pilar program yang menjadi fondasi utama kepedulian Artha Graha.

3.2.1 Artha Graha Peduli Lingkungan Hidup

Dalam aktivitas pelestarian lingkungan hidup, Artha Graha Network mulai

mengupayakan kegiatan penghijauan di lingkungan kantor (green office).

Penerapan praktik-praktik penghijauan di lingkungan kantor, antara lain dengan

efisiensi penggunaan listrik dan kertas dalam operasional sehari-hari. Gerakan

efisiensi lainnya, seperti mematikan lampu dan komputer bila ruangan tidak

digunakan, menggunakan kertas bekas untuk memo yang sifatnya non-

persetujuan, serta menggunakan amplop bekas untuk pengiriman memo atau surat

di lingkungan internal. Selain itu, karyawan juga didorong untuk menggunakan

email secara optimal dalam berkomunikasi dan mengirimkan memo, mencetak

dokumen sesuai keperluan, dan mengurangi penggunaan telepon dengan

mengoptimalkan penggunaan telepon seluler kantor untuk kemudahan dan

jangkauan berkomunikasi. Penerapan green office di lingkungan Artha Graha

Network akan memberikan dua keuntungan, yaitu keuntungan tangible berupa

peningkatan pendapatan, pengurangan biaya dan peningkatan efisiensi, serta

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 73: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

60

Universitas Indonesia

keuntungan intangible berupa peningkatan citra, penerapan CSR dan tata kelola

perusahaan.

Artha Graha Network sadar bahwa korporat memiliki fungsi strategis

dalam mendorong dunia usaha untuk turut menjaga kelestarian lingkungan dan

alam. Untuk itu, Artha Graha Network bersama Artha Graha Peduli telah

melakukan berbagai aktivitas sejalan dengan azas green corporate serta upaya

mengantisipasi pemanasan global. Salah satunya dengan turut berpartisipasi

melalui Tambling Wildlife Nature Conservation, kawasan hutan konservasi untuk

perlindungan keanekaragaman hayati flora dan fauna di Kabupaten Lampung

Barat dan Kabupaten Tanggamus, Propinsi Lampung.

3.2.1.1 Tambling Wildlife Nature Conservation

Artha Graha menyatakan komitmennya dalam dalam menjaga keselamatan

bumi dengan berpatisipasi dalam mengurangi pemanasan global yang diwujudkan

dalam bentuk kolaborasi aksi memelihara, meningkatkan, pelestarian dan

pengelolaan kawasan konservasi seluas 45.000 ha melalui Tambling Wildlife

Nature Conservation (TWNC) termasuk ± 15.000 ha berupa cagar alam laut dan

bagian lainnya berupa daratan berhutan di Kabupaten Lampung Barat dan

Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung. Tambling Wildlife Nature

Conservation (TWNC) merupakan bagian dari Taman Nasional Bukit Barisan

Selatan (TNBBS). Secara administrasi termasuk dalam wilayah Kabupaten

Tanggamus (Tampang) dan Kabupaten Lampung Barat (Belimbing), sementara

menurut administrasi pengelolaan termasuk dalam wilayah Seksi Pengelolaan

Taman Nasional (SPTN) III Sukaraja Taman Nasional Bukit Barisan Selatan.

Secara geografis, TWNC terletak pada 50 43’ 5”-50 58’ 2” LS dan 1040 27’ 9”-

1040 46’ 4”BT. Kawasan TWNC terletak di ujung selatan dari TNBBS, sehingga

memiliki topografi yang cukup datar, landai, bergelombang, beberapa bukit-bukit

bergelombang dan agak curam dengan ketinggian berkisar antara (-25-175) m dpl.

Kawasan ini menyimpan spesies langka dan pemandangan yang alami.

Hutan yang ada di kawasan tersebut dikategorikan sebagai hutan hujan tropika

dataran rendah yang terdiri dari hutan pantai, hutan mangrove, dan rawa gambut.

Sebagian besar kawasan itu merupakan zona inti dan cagar alam yang dijaga

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 74: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

61

Universitas Indonesia

kelestariannya. Hutan primer dan sekundernya menjadi habitat sekitar 50 jenis

burung dari 11 familia. Sementara hutan mangrovenya menjadi tempat hidup tak

kurang dari 41 spesies burung. Kawasan ini juga menjadi lokasi yang mendukung

untuk populasi mamalia. Bagian pantainya merupakan tempat hidup penyu hijau,

penyu belimbing, dan penyu sisik.

Untuk mengelola kawasan tersebut, Artha Graha Peduli sejak tahun 1996

telah mengantongi SK Menteri Kehutanan Nomor 415/Kpts-II/1992. Nama

Tambling sendiri merupakan kependekan dari Tampang-Belimbing. Visi dari

TWNC ini adalah membuat sebuah konservasi alam sebagai partisipasi nyata bagi

Indonesia dalam mengurangi efek pemanasan global dan juga mengelola dan

melestarikan ekosistem hutan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Misinya yaitu menjadi hutan konservasi dan reboisasi serta konservasi alam bagi

satwa liar di Indonesia di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS). Visi

dan misi tersebut kemudian kedalam program-program sebagai berikut:

a. Konservasi

b. Keselamatan dan keamanan dalam mencegah terjadinya kegiatan perburuan

liar, aktivitas pembalakan liar, illegal fishing, dan kebakaran hutan.

c. Pengembangan Masyarakat, melalui:

Sosialisasi program untuk masyarakat sekitar, termasuk anak-anak,

tentang hutan dan konservasi biota laut (Forum dan diskusi dilakukan

seminggu sekali dengan masyarakat desa)

Gambar 3.1 Forum Diskusi dengan Masyarakat Sekitar Tambling Wildlife Nature

Conservation Sumber : Artha Graha Peduli

Membangun sekolah dasar bagi anak-anak

Limbah manajemen

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 75: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

62

Universitas Indonesia

Desa Konservasi Mandiri

(a) Pengembangan masyarakat dan penduduk asli.

(b) Perbaikan jalan disekitar desa konservasi untuk memberikan

kemudahan dalam beraktivitas.

(a) (b)

Gambar 3.2 Desa Konservasi yang Ada di Sekitar Tambling Wildlife Nature

Conservation Sumber : Artha Graha Peduli

Desember tahun 2011 Artha Graha Peduli menandatangi perjanjian

kerjasama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam rangka Program

Kemitraan dan Pengembangan Sistem Pelayanan Pasca Rehabilitasi Korban

Penyalahgunaan Narkoba. Program ini adalah upaya dalam mendukung dan

memberikan kontribusi pelaksanaan Pencegahan dan Pemberantasan

Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) sesuai Intruksi Presiden

Nomor 12 Tahun 2011 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional P4GN serta

membentuk mentalitas positif dan peningkatan hidup para korban penyalahgunaan

Narkoba. Sebagaimana diamanatkan Presiden melalui Inpres tersebut, ini

merupakan bentuk dari perwujudan komitmen institusi negara dan sektor swasta

sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing.

Penandatanganan nota kerjasama yang ditandatangani itu meliputi

Program Kemitraan dan Pengembangan Sistem Pelayanan Pasca Rehabilitasi

Korban Penyalahgunaan Narkoba dengan mengikuti program aftercare yang

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 76: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

63

Universitas Indonesia

menggunakan metode berbasis kinerja dan konservasi alam di wilayah hutan

konservasi Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC) dengan area hutan

konservasi yang dikelilingi laut serta memiliki beragam kekayaan alam serta

keanekaragaman hayati. Melalui program aftercare ini, diharapkan dapat

mengurangi terjadinya kekambuhan (relapse) para residen, dengan cara diberikan

berbagai keterampilan dan pelatihan kerja sebagai bekal pada saat kembali ke

masyarakat, dengan demikian para residen yang mengikuti program ini dapat

menjadi pribadi mandiri dan mampu mengoptimalkan kemampuan sesuai yang

dimilikinya sehinggabisa berintegrasi dan bersosialisasi dengan baik di

lingkungan masyarakat, karenanya keterlibatan sosial kemasyarakatan sangat

diperlukan untuk mengakomodasi kebutuhan residen mengaktualisasikan diri

secara nyata.

Kerjasama yang dilakukan BNN dengan Yayasan Artha Graha Peduli ini

merupakan bentuk dukungan sekaligus untuk memberikan kontribusi aktif dalam

hal P4GN dan juga bertujuan agar dapat mengembangkan sistem pelayanan

rehabilitasi korban penyalahgunaan Narkoba melalui metode Therapeutic

Community (TC).

Selain di Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC), kemitraan

untuk tempat rehabilitasi dan paska rehabilitasi narkoba juga dilakukan di Pulau

Sebaru, Kabupaten Pulau Seribu, Jakarta. Disini Artha Graha Peduli berkontribusi

dengan menyediakan fasilitas terkait rehabilitasi narkoba.

3.2.2 Artha Graha Peduli Ketahanan Pangan dan Pemberdayaan Masyarakat

Kegiatan Artha Graha Peduli ketahanan pangan biasa dilakukan dengan

memberikan bantuan Paket sembako kepada masyarakat yang kurang mampu.

Melalui kegiatan ini Artha Graha Peduli senantiasa ingin berbagi dengan

masyarakat yang tergolong kurang mampu di sekitar korporat beroperasi,

terutama menjelang hari besar keagamaan seperti Idul Fitri, Imlek, Natal, Idul

Adha, dan hari besar keagamaan lainnya. Program ini juga diharapkan dapat

mendorong tumbuhnya kepedulian sosial nasional dalam rangka mengentaskan

kemiskinan dan memperkuat ketahanan pangan dengan cara sederhana, sekaligus

menyentuh masyarakat hingga ke strata paling bawah. Kegiatan rutin dari Artha

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 77: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

64

Universitas Indonesia

Graha Peduli ketahanan pangan, yaitu dilaksanakannya pemberian bantuan beras

setiap hari jumat disetiap pekannya.

3.2.3 Artha Graha Peduli Sosial, Budaya dan Pendidikan

Komitmen untuk terus berperan dalam peningkatan kualitas pendidikan

tidak hanya diwujudkan dalam bentuk bantuan fisik, tetapi juga pada non-fisik.

Untuk itu, Artha Graha Network secara konsisten berperan aktif dalam upaya

pengembangan pengetahuan masyarakat.

3.2.4 Artha Graha Peduli Kesehatan

Sebagai bentuk kepeduliannya di bidang kesehatan, Artha Graha Network

sering mengadakan kegiatan seperti Bakti Sosial Kesehatan, Donor Darah,

menyelenggarakan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) untuk penyakit campak dan

polio untuk masyarakat di sekitar korporat beroperasi, dan membantu

memfasilitasi fasilitas kesehatan di beberapa RSUD.

Gambar 3.3 Kegiatan Artha Graha Peduli Kesehatan

Sumber : Artha Graha Peduli

3.2.5 Artha Graha Peduli Penanganan Bencana

Dilandasi dengan pemikiran bahwa korporat merupakan bagian dari suatu

masyarakat, Artha Graha Network menyadari bahwa setiap korporat memiliki

tanggung jawab sosial untuk membantu dan mengembangkan masyarakat di

sekitarnya, khususnya masyarakat yang mengalami musibah. Artha Graha

Network bersama dengan Artha Graha Peduli berusaha untuk mengurangi beban

dengan menyalurkan bantuan secara nasional baik secara langsung kepada

masyarakat maupun melalui kantor cabang-kantor cabang. Selanjutnya, sebagai

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 78: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

65

Universitas Indonesia

bentuk manifestasi apresiasi perusahaan terhadap kontribusi yang diberikan,

perhatian juga ditujukan kepada karyawan yang mengalami musibah.

3.2.6 Artha Graha Peduli Bantuan Hukum bagi masyarakat kurang mampu.

Belum ada kasus yang ditangani secara khusus terkait masalah bantuan

hukum ini. Pihak Artha Graha Peduli telah mempersiapkan tim legal dari

perusahaan yang tergabung di Artha Graha Network apabila ada pihak yang

membutuhkan bantuan khususnya bagi masyarakat yang tidak mampu.

3.3 Kawasan Niaga Terpadu Sudirman

Kawasan Niaga Terpadu Sudirman atau yang biasa disebut dengan

Sudirman Central Business District merupakan pusat perdagangan, jasa, dan

perkantoran di kawasan Sudirman, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Kawasan

yang lebih dikenal dengan sebutan SCBD ini memiliki beberapa high rise

building yang berfungsi sebagai perkantoran dan perdagangan. Di antaranya

adalah Bursa Efek Jakarta, Electronic City, Ritz Carlton Hotel, Menara Artha

Graha, dan The Pacific Place. Keberadaan mix use building mall dan apartemen di

SCBD memberikan kontribusi yang besar bagi kawasan ini. Baik dari segi

akomodasi permukiman bagi mereka yang bekerja di SCBD, maupun dari segi

peningkatan nilai investasi kawasan ini. Keberadaannya yang dekat dengan

kawasan permukiman elite Kebayoran Baru, juga memberi kemudahan bagi

warga kelas atas untuk berbelanja dan berinvestasi di SCBD.

Sudirman Central Business District (SCBD) terletak di ujung selatan

kawasan Sudirman, lokasi bisnis yang paling prima dan menjanjikan di CBD

Jakarta. Sekitar 500 meter dari Semanggi Interchange, SCBD adalah satu satunya

kawasan dengan konsep pengembangan yang terintegrasi yang berada di

Sudirman dengan akses langsung ke Jl. Jend Sudirman, Jl. Jend Gatot Subroto,

dan Jl. Senopati, yang merupakan jalur utama Jakarta. Kawasan Sudirman Central

Business District (SCBD) secara administratif, berada di wilayah Kelurahan

Senayan, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Kawasan terpadu ini

dikelola oleh sebuah perusahaan pengembang, yaitu PT Danayasa Arthatama

Tbk.

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 79: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

66

Universitas Indonesia

3.4 PT Danayasa Arthatama Tbk

PT Danayasa Arthatama Tbk (Perusahaan) didirikan pada tanggal 1 April

1987 berdasarkan akta notaris No. 9 tanggal 1 April 1987 yang dibuat dihadapan

Misahardi Wilamarta, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh

Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.C2-

7255.HT.01.01.TH.87 tanggal 13 November 1987 serta diumumkan dalam Berita

Negara No. 27 tanggal 3 April 1990, Tambahan No. 1260. Anggaran dasar

Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 6

tanggal 18 Januari 2002 yang dibuat dihadapan notaris di Jakarta, diantaranya

mengenai perubahan status perseroan dari Perseroan Tertutup menjadi Perseroan

Terbuka, serta menyetujui penawaran umum kepada masyarakat melalui Pasar

Modal. Perubahan anggaran dasar tersebut telah disahkan oleh Menteri

Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan

No. C- 02363 HT.01.04.TH.2002 tanggal 12 Februari 2002, dan telah diumumkan

dalam Berita Negara No. 40 tanggal 17 Mei 2002, Tambahan No. 4839. Anggaran

Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta

No. 83 tanggal 23 Juni 2008 dari notaris di Jakarta, sehubungan dengan

penyesuaian Anggaran Dasar Perusahaan terhadap Undang–Undang Republik

Indonesia No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan Anggaran

Dasar tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia

Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-85013.AH.01.02. Tahun

2008 12 November 2008.

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar perusahaan, ruang lingkup kegiatan

Perusahaan meliputi usaha pembangunan perumahan (real-estate), perkantoran,

pertokoan dan pusat niaga beserta fasilitas-fasilitasnya, menyewakan bangunan-

bangunan, ruangan-ruangan kantor dan ruangan-ruangan pertokoan beserta

fasilitas-fasilitasnya, menyediakan sarana dan prasarana dan melaksanakan

pembangunan, pengusahaan dan pengembangan pembangunan kawasan niaga

terpadu. Saat ini, Perusahaan sedang mengembangkan area sekitar 45 hektar yang

terletak di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, yang dikenal dengan nama

Kawasan Niaga Terpadu Sudirman (SCBD). Perusahaan memulai kegiatan

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 80: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

67

Universitas Indonesia

operasionalnya sejak tahun 1989. Kantor pusat perusahaan berkedudukan di

Gedung Artha Graha Lantai 12, Kawasan Niaga Terpadu Sudirman, Jalan

Jenderal Sudirman Kavling 52 - 53, Jakarta Selatan.

Dalam rangka mendorong PT Danayasa Arthatama Tbk tumbuh dan

berkembang serta mampu bersaing di dunia Internasional, maka PT Danayasa

Arthatama Tbk harus memiliki visi dan misi. Adapun visi dari perusahaan, yaitu

mewujudkan kawasan SCBD menjadi kawasan bisnis terbaik di Indonesia yang

berkualitas internasional. Dan yang menjadi misi perusahaan, adalah:

Menciptakan keseimbangan optimum antara perkembangan potensi lahan

dengan aspek sosial, budaya dan lingkungan.

Menciptakan citra SCBD sebagai landmark Jakarta yang memiliki

identitas sendiri.

Mengembangkan lahan berdasarkan jaringan infrastruktur dan kondisi

lingkungan yang tertata dengan baik.

Memperkuat identitas melalui pengembangan pintu gerbang kawasan.

Memungkinkan modifikasi dan ekspansi sewaktuwaktu bila terjadi

perubahan kondisi.

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 81: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

68 Universitas Indonesia

BAB 4

TEMUAN LAPANGAN

Berikut diuraikan hasil pengumpulan data di lapangan yang dilakukan

melalui proses studi dokumentasi dan wawancara. Dari hasil tersebut diperoleh

beberapa informasi penting terkait dengan penerapan metode Social Impact

Assessment dalam tanggung jawab sosial perusahaan yang dilakukan oleh Artha

Graha.

4.1 Pelaksanaan Proyek Pembangunan oleh Artha Graha Network

4.1.1 Latar Belakang dan Tujuan Proyek SCBD

Setiap perencanaan kegiatan proyek yang dibuat oleh sebuah perusahaan

pasti memiliki latar belakang dan tujuan. Adapun hal yang melatarbelakangi

adanya kegiatan proyek di Artha Graha Network adalah untuk menjawab

tantangan global dalam hal pembangunan dan bertujuan dalam melakukan

investasi untuk memperoleh berbagai manfaat baik secara komersial ataupun

secara non komersial. Hal ini seperti yang dijelaskan oleh perwakilan dari Artha

Graha Network yang mempunyai peran aktif didalam kegiatan Artha Graha Peduli

bahwa:

“Guna menjawab tantangan global mengenai pembangunan, maka kami

mengembangkanlah berbagai macam kegiatan proyek pembangunan.

Adapun tujuan dari pelaksanaan proyek yang dilakukan oleh Artha Graha

Network secara global adalah investasi untuk memperoleh berbagai

manfaat baik secara komersial ataupun secara non komersial”. (Informan

HD, November 2012)

Meningkatnya iklim investasi yang terjadi di kota Jakarta membuat

kebutuhan akan ruang semakin meningkat. Terkait dengan itu maka akan

berimbas pada semakin banyaknya pembangunan dan pengalihfungsian kawasan

permukiman menjadi kawasan perdagangan, membuat lahan untuk perumahan

semakin sempit, harga tanah menjadi semakin mahal, dan kesulitan pencapaian

pusat kota oleh masyarakat karena kawasan permukiman dialihkan ke pinggiran

kota Jakarta. Hal inilah yang kemudian melatarbelakangi Artha Graha Network

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 82: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

69

Universitas Indonesia

mengadakan sebuah proyek kawasan terpadu di daerah Sudirman dengan tujuan

untuk mengakomodasi berbagai jenis aktivitas di dalam satu jaringan kota. Hal

tersebut seperti yang diungkapkan oleh salah satu pimpinan perusahaan yang

tergabung didalam Artha Graha Network berikut:

“Adanya kebutuhan ruang yang selalu meningkat terutama di pusat kota

seperti Jakarta, baik untuk keperluan sebagai ruang kerja kantor maupun

tempat tinggal hal ini yang menyebabkan para investor tertarik untuk

berinvestasi pada sektor property. Namun disatu sisi lahan yang digunakan

untuk membangun mulai berkurang maka dari itu tujuan proyek kawasan

niaga terpadu ini untuk menyiasati kurangnya lahan tersebut dengan

memanfaatkan keterbatasan lahan semaksimal mungkin dengan konsep

mix use building, yaitu dimana kami mengakomodasi berbagai jenis

aktivitas perdagangan, perkantoran, jasa, dan permukiman, yang

terintegrasi dalam satu wilayah.” (Informan AR, Desember 2012)

Keberadaan mix use building di kawasan Sudirman memberikan kontribusi

yang besar bagi kawasan ini. Baik dari segi akomodasi permukiman bagi mereka

yang bekerja di Sudirman, maupun dari segi peningkatan nilai investasi kawasan

ini. Dengan demikian keadaan ini tentu memberikan perubahan di masyarakat.

4.1.2 Keadaan Sebelum Ada dan Sesudah Ada Proyek

Kondisi suatu daerah sebelum dan pasca dilakukannya kegiatan usaha

sudah pasti ada perubahan. Tidak sedikit orang yang mengharapkan perubahan

terjadi mempunyai bentuk lebih baik bahkan sempurna dari keadaan yang

sebelumnya. Perubahan yang terjadi meliputi aspek sosial, budaya, kesehatan dan

ekonomi masyarakat. Dengan adanya kegiatan usaha atau proyek ini diharapkan

akan memberi banyak manfaat untuk masyarakat Indonesia secara luas dengan

terjadinya pertumbuhan ekonomi yang efeknya dapat meningkatkan kesejahteraan

masyarakat karena terciptanya lapangan pekerjaan. Hal tersebut tercermin dalam

pernyataan di bawah ini:

“Tentu saja ada perbedaan sebelum proyek dilakukan dan setelah proyek

dilaksanakan. Perbedaan ini meliputi berbagai aspek, seperti aspek sosial,

budaya, kesehatan, dan tentu saja aspek ekonomi karena kegiatan proyek

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 83: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

70

Universitas Indonesia

yang kami lakukan diharapkan bisa untuk memacu pertumbuhan ekonomi,

baik di tingkat nasional maupun daerah, serta mengurangi pengangguran,

mengentaskan kemiskinan dan tentunya meningkatkan kesejahteraan

rakyat.” (Informan HD, November 2012)

Perubahan yang terjadi menurut satu kondisi dianggap lebih baik, namun

dari sisi yang lain memberikan dampak yang kurang diharapkan. Pesatnya

perkembangan yang terjadi di ibukota menjadi daya tarik tersendiri bagi warga di

daerah/pedesaan untuk datang dan mengadu nasib di Jakarta. Hal ini

menyebabkan pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi dan tidak merata

penyebarannya, seperti hal berikut yang dikemukakan oleh informan:

“Pesatnya pembangunan yang terjadi khususnya di ibukota tentu saja

menimbulkan perubahan yang sangat signifikan. Kita bisa lihat bagaimana

padatnya penduduk disini yang setiap tahunnya selalu terjadi penambahan

penduduk, masalah urbanisasi yang terus meningkat tiap tahunnya dan

nantinya akan menimbulkan polemik tersendiri lagi.” (Informan ES,

Desember 2012)

Berdasarkan pernyataan informan diatas, bahwa perusahaan menyadari

dari segala kegiatan proyek yang dilakukan pasti akan menimbulkan berbagai

perubahan di masyarakat. Dengan perubahan yang terjadi ini, perusahaan berharap

bahwa segala kegiatan usahanya dapat memberikan manfaat yang besar bagi

masyarakat di sekitar proyek beroperasi pada khususnya.

4.1.3 Dampak yang Ditimbulkan dari Proyek SCBD

Setiap kegiatan pembangunan atau proyek yang dilaksanakan pasti

menimbulkan dampak terhadap lingkungan dan masyarakat sekitarnya baik

dampak positif maupun dampak negatif. Beragamnya ruang lingkup usaha yang

dilakukan oleh Artha Graha Network tentu akan menimbulkan dampak yang

beragam pula. Kegiatan usaha tentunya akan membawa dampak yang positif di

masyarakat, seperti terciptanya lapangan pekerjaan, menambah penghasilan

penduduk, menghasilkan aneka barang dan jasa yang dibutuhkan oeh masyarakat,

merangsang masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan, dan meningkatnya

infrastruktur di sekitar wilayah beroperasinya usaha, seperti perbaikan jalan,

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 84: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

71

Universitas Indonesia

lengkapnya sarana dan prasarana umum seperti pasar, rumah sakit, sekolah, dan

lain-lain.

“Sektor bisnis yang dilakukan Artha Graha Network itu kan sangat luas,

mulai dari sektor keuangan, properti, pertanian, sampai dengan sektor

sumber daya. Tentunya dampak yang ditimbulkan dari kegiatan bisnis ini

juga akan beragam, demikian pula dengan besaran dampak yang

ditimbulkannya. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal antara lain yaitu

faktor lingkungan dan ruang lingkup dari kegiatan bisnis tersebut. Dengan

melakukan kegiatan bisnis, kami berharap dapat memberikan manfaat

untuk sekitar masyarakat yang berada di sekitar perusahaan kami

beroperasi. Mulai dari membuka lapangan pekerjaan, menambah

penghasilan penduduk, menghasilkan aneka barang yang dibutuhkan oeh

masyarakat, merangsang masyarakat utuk meningkatkan pengetahuan,

meningkatkan infrastruktur di sekitar wilayah beroperasinya usaha, seperti

perbaikan jalan, melengkapi sarana dan prasarana demi menunjang

kebutuhan karyawan kami pada khususnya dan masyarakat sekitar pada

umumnya.” (Informan HD, November 2012)

Informan JS, sebagai koordinator lapangan di salah satu perusahaan yang

tergabung dalam Artha Graha Network secara lebih terperinci memberikan

gambaran mengenai dampak yang ditimbulkan dari kegiatan proyek. Informan JS.

Tahapan itu meliputi tahap pra kontrusksi, tahap kontruksi dan tahap pasca

kontruksi. Informan JS menjelaskan bahwa kegiatan yang dilakukan pada setiap

tahapan tersebut berbeda sehingga dampak yang nantinya akan ditimbulkannya

pun akan beragam. Penjelasan yang diberikan sebagai berikut:

“Dari setiap proyek yang kami lakukan itu ada tahapan yang harus selalu

membagi menjadi tiga bagian dampak yang ditimbulkan dari setiap

tahapan kegiatan didalam proyek kami laksanakan. Kami membaginya

kedalam tiga tahapan, yaitu tahap pra kontruksi, tahap kontruksi, dan tahap

pasca kontruksi. Jenis kegiatan yang dilakukan dari setiap tahapan

berbeda-beda jadi dampak yang ditimbulkannya pun akan berbeda.

Contohnya, untuk kegiatan pra kontruksi, yang kami lakukan itu mulai dari

survey lokasi dimana kami akan menjalankan proyek tersebut. Setelah itu

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 85: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

72

Universitas Indonesia

kami biasanya akan melakukan pengadaan dan pembebasan lahan, yang

dampaknya itu bisa berupa pemindahan penduduk atau bahkan tidak

jarang akan muncul para spekulan tanah. Tahap kontruksi kegiatan yang

kami lakukan lebih banyak lagi karena disinilah tahapan krusialnya.

Kegiatan tersebut meliputi, pertama mobilisasi tenaga kerja, yang

dampaknya itu bisa berupa kecemburuan sosial antara penduduk lokal

dengan para pekerja yang berasal dari luar daerah atau sebenarnya dengan

adanya proyek ini akan meningkatan kesempatan kerja bagi para penduduk

lokal. Kedua, mobilisasi peralatan berat yang bisa merusak sarana jalan.

Ketiga, kontruksi jalan akses ke lokasi proyek yang bisa menyebabkan

meningkatnya gangguan kemacetan dan tercecernya tanah dan material

bangunan. Dan terakhir yaitu, pelaksanaan pekerjaan kontruksi di

lapangan, seperti penyiapan dan pembersihan lahan, penggalian tanah

untuk pondasi, pembuatan sistem drainase, pemasangan tiang pancang,

pengoperasian base camp untuk para pekerja serta kegiatan kontruksi

lainnya yang biasanya akan menimbulkan kerusakan prasarana jalan,

pencemaran udara, pencemaran air permukaan, timbulnya genangan air

atau banjir lokal, banyaknya debu, adanya getaran dari alat-alat berat dan

suara bising, serta kecemburuan sosial. Untuk pasca kontruksi yaitu tahap

dimana kegiatan dari pengoperasian dan pemeliharaan dilakukan ya agar

dapat dimanfaatkan secara optimal dan berkelanjutan.” (Informan JS,

November 2012)

4.1.4 Dasar Pertimbangan Melakukan Kajian Dampak Sosial

Setiap kegiatan pembangunan yang dilaksanakan pasti menimbulkan

dampak terhadap lingkungan dan masyarakat baik dampak positif maupun

dampak negatif, yang perlu diperhatikan adalah bagaimana melaksanakan

pembangunan untuk mendapatkan hasil dan manfaat yang maksimum dengan

dampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat yang minimum. Melakukan

studi kelayakan sebelum melaksanakan suatu kegiatan pembangunan sangat

diperlukan, karena dokumen hasil studi tersebut bisa dijadikan acuan dalam

rangka mewujudkan hasil dan nilai guna pembangunan secara maksimal dan

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 86: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

73

Universitas Indonesia

untuk menghindari ketidakefisienan. Hal tersebut diutarakan oleh salah satu

karyawan yang bekerja di Artha Graha Network:

“Dari hasil studi pastinya akan menghasilkan sebuah dokumen yang bisa

dijadikan acuan untuk melakukan pengelolaan yang baik selama proses

dari proyek berlangsung. Dokumen yang dijadikan acuan ini harus mampu

meningkatkan hasil dan nilai guna serta dapat menghindari semua

pengaruh yang mengarah pada bentuk ketidakefisienan.” (Informan YM,

Oktober 2012)

Agar kegiatan usaha yang dilakukan oleh Artha Graha Network dapat

berjalan dengan efisien dan sesuai dengan visinya untuk tumbuh dan berkembang

bersama masyarakat dengan mengedepankan kepedulian pada masyarakat dan

lingkungan maka Artha Graha Network berupaya bahwa semua dampak negatif

yang ditimbulkan terkait dengan kegiatan proyek pembangunan untuk

mewujudkan tujuan tersebut harus bisa diminimalkan atau bahkan bilamana

memungkinkan harus dihilangkan sama sekali. Hal ini dikemukakan oleh

informan sebagai berikut:

“Secara garis besar visi dari perusahaan yang tergabung di dalam Artha

Graha Network itu kan tumbuh dan berkembang bersama masyarakat

dengan mengedepankan kepedulian pada masyarakat dan lingkungan serta

mewujudkan cita-cita menjadi jaringan bisnis yang dimiliki oleh pihak

swasta namun secara penuh harus bisa pula menjalankan fungsi

pengabdian untuk kepentingan masyarakat. Hal ini berarti bahwa semua

dampak negatif yang ditimbulkan terkait dengan kegiatan proyek

pembangunan untuk mewujudkan tujuan tersebut harus bisa diminimalkan

atau bahkan bilamana memungkinkan harus dihilangkan sama sekali, kami

menganggap ini adalah sebagai bentuk kepedulian kami terhadap

lingkungan dan masyarakat sekitar perusahaan beroperasi.” (Informan HD,

November 2012)

Dalam mengelola dampak yang ditimbulkan, perusahaan sudah

mengantisipasinya dengan menyusun sebuah pedoman operasional yang akan

dijadikan sebagai rekomendasi. Hal senada diungkapkan oleh informan berikut:

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 87: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

74

Universitas Indonesia

“Kita itu mempunyai pedoman operasional dalam setiap melaksanakan

kegiatan atau proyek yang disusun pada saat tahap perencanaan. Pedoman

operasional ini yang selalu kita jadikan rekomendasi dalam mengelola

berbagai dampak yang ditimbulkan. Pengelolaan dampak ini adalah salah

satu bentuk tanggung jawab kami selain tanggung jawab yang lain

tentunya terhadap pembangunan.” (Informan AR, Desember 2012)

Dari semua pernyataan di atas, dasar dari perusahaan melakukan tindakan

mitigasi adalah karena perusahaan menyadari bahwa itu merupakan tanggung

jawab yang harus mereka lakukan.

4.2 Pelaksanaan Kajian Dampak Sosial (Social Impact Assessment)

Adapun penyajian hasil temuan lapangan disesuaikan dengan pertanyaan

dan tujuan penelitian berdasarkan pada langkah-langkah dalam Social Impact

Assessment dalam penelitian sebagai berikut:

4.2.1 Pelingkupan (Scoping)

Langkah dalam melakukan kajian dampak sosial (Social Impact

Assessment) dimulai pihak Artha Graha dengan melakukan identifikasi data dasar

mengenai keadaan lingkungan di sekitar wilayah tempat akan didirikannya usaha.

Kegiatan ini akan memberikan informasi awal tentang gambaran kondisi geografis

lokasi dimana kegiatan usaha tersebut akan berlangsung dan juga gambaran

kondisi sosial serta budaya yang ada di masyarakat sekitar lokasi. Hal tersebut

sesuai dengan pernyataan informan AR berikut:

“…Kami juga melakukan kegiatan pengumpulan dan penyusunan data dan

fakta mengenai sumber daya yang ada di sekitar wilayah tempat kami akan

mendirikan kegiatan usaha. Kegiatan ini meliputi survei mengenai status

dan keadaan fisik lahan yang akan digunakan dalam kegiatan usaha,

sumber daya yang ada baik dari alam maupun sumber daya manusianya,

serta kondisi sosial-budaya masyarakat yang ada di sekitar daerah

tersebut.” (Informan AR, Desember 2012)

Informan ES menambahkan bahwa proses kajian dampak yang mereka

lakukan terdiri dari serangkaian proses. Proses tersebut dimulai dengan dengan

mengumpulkan data dan informasi berupa gambaran tentang keadaan lingkungan

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 88: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

75

Universitas Indonesia

sekitar perusahaan beroperasi. Keadaan lingkungan yang dimaksud adalah

keadaan lingkungan baik secara fisik (alam) ataupun lingkungan sosialnya, selain

itu juga keadaan geografisnya. Setelah semua data yang dibutuhkan didapat maka

langakah selanjutnya yang mereka lakukan adalah melakukan proses triangulasi

dengan terjun ke lapangan dan melihat keadaan di sekitar wilayah perusahaan

beroparasi. Berikut pernyataan yang diberikan oleh informan ES:

“Langkah yang kami lakukan dalam rangkaian mengkaji dampak, yang

pertama adalah pengumpulan informasi tentang lingkungan baik

lingkungan alamnya ataupun lingkungan sosialnya dan juga keadaan

geografis sekitar Sudirman ini. Secara operasional kegiatan yang

dilakukan itu dengan melakukan penentuan seberapa luas daerah yang

akan terkena dampak dari kegiatan usaha kami. Luas daerahnya biasanya

kami bagi menjadi 3 ring utama, yaitu ring 1 yang meliputi daerah yang

jaraknya antara 500 meter sampai dengan 1 km dari lokasi usaha kami.

Ring 2, yaitu daerah yang jaraknya 1 km sampai dengan 5 km dari lokasi

usaha kami, dan yang terakhir ring 3 adalah daerah di luar ring 1 dan ring

2 yang kami gambarkan bisa saja sampai dengan Jakarta dan sekitarnya

(Jabodetabek). Kemudian langkah selanjutnya setelah gambaran mengenai

informasi lingkungan sekitar kami dapatkan, ada tim kami yang akan turun

lapangan untuk mengecek keabsahan dari informasi yang kami peroleh

tersebut serta untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai kondisi

lingkungan sekitar baik secara demografis (komposisi penduduk yang

dapat dikelompokkan menjadi beberapa kategori, seperti umur, jenis

kelamin, agama, pendidikan, dll.; pola perkembangan penduduk; dan

tingkat kepadatan serta sebaran penduduk), ekonomi (tingkat pendapatan,

kesempatan untuk melakukan usaha atau kesempatan kerja), sosial dan

budaya (bagaimana sikap dan pandangan masyarakat sekitar dengan

kegiatan usaha dan juga rencana usaha yang kami lakukan; pola kebiasaan

dan adat masyarakat sekitar; perubahan sosial dan budaya), dan juga

keadaan kesehatan masyarakat sekitar. Hasil dari penelitian di lapangan ini

harus sedetail mungkin karena data-data tersebut akan menjadi data dasar

untuk berbagai keperluan kami kedepannya untuk melakukan prakiraan

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 89: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

76

Universitas Indonesia

serta untuk kegiatan sosial yang akan dilakukan perusahaan.” (Informan

ES, Desember 2012)

Agar tujuan perusahaan dapat tercapai sesuai dengan tujuan yang

diinginkan, maka apapun tujuan perusahaan (baik profit, sosial maupun gabungan

dari keduanya profit dan sosial), hendaknya apabila ingin melakukan investasi

sebaiknya didahului dengan satu studi. Hal ini seperti yang diutarakan oleh

informan sebagai berikut:

“Setiap akan memulai suatu kegiatan usaha, kami sudah pasti menyusun

yang namanya dokumen rencana kegiatan yang didalamnya menerangkan

dan menjelaskan data-data terkait dengan kegiatan usaha tersebut. Data

tersebut pada umumnya terdiri dari nama dan alamat perusahaan, nama

dari kegiatan usahanya, seberapa besar skala kegiatan usaha tersebut, serta

lokasi dimana kegiatan usaha tersebut akan dilakukan. Dari dokumen

rencana kegiatan inilah yang nantinya akan menjadi bahan acuan dalam

melakukan studi sebelum kegiatan usaha tersebut direalisasikan. Studi

yang kami lakukan adalah studi kelayakan usaha. Studi ini kami

kategorikan kedalam tiga bagian, yaitu kelayakan secara ekonomi,

kelayakan lingkungan, dan kelayakan teknis.” (Informan YM, Oktober

2012)

Informan HD menambahkan bahwa aspek hukum, aspek pasar, dan aspek

manajemen juga diperlukan dalam melakukan sebuah studi apakah kegiatan

proyek tersebut layak untuk dilakukan atau tidak. hal senada ini ia ungkapkan

sebagai berikut:

“Kita tentunya melakukan studi kelayakan apabila akan melakukan sebuah

kegiatan usaha. Ukuran kelayakan masing-masing usaha sangat berbeda,

misalnya antara usaha jasa dan nonjasa. Seperti pendirian hotel dengan

usaha pertambangan, akan tetapi aspek-aspek yang digunakan untuk

menyatakan layak atau tidaknya sama. Untuk aspeknya sendiri meliputi

aspek hukum, aspek pasar, aspek finansial, aspek teknik, aspek manajemen

dan aspek lingkungan.” (Informan HD, November 2012)

Dewasa ini kesadaran terhadap lingkungan hidup semakin membaik

dikalangan perusahaan, walaupun masih rendah bila dibandingkan dengan negara-

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 90: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

77

Universitas Indonesia

negara maju. Kesadaran ini ditandai dengan gencarnya isu lingkungan didalam

pelaksanaan kegiatan proyek, selain itu kondisi sosial masyarakat yang ada di

sekitar wilayah proyek juga mendapatkan perhatian khusus. Berikut pernyataan

dari informan AR:

“Studi dampak lingkungan untuk saat sekarang ini merupakan hal yang

wajib dilakukan oleh perusahaan yang akan melakukan kegiatan usaha

atau bisnis, jadi sudah dapat dipastikan bahwa kami juga melakukan hal

tersebut agar kegiatan usaha kami mendapatkan ijin usaha tentunya,

terlebih kegiatan usaha yang sifatnya mengekploitasi sumber daya yang

berasal dari alam.” (Informan AR, Desember 2012)

Hal senada juga diungkapkan oleh informan JS bahwa sebelum kegiatan

operasional proyek dilakukan hal utama yang harus dilakukan adalah membuat

perencanaan serta memprediksi segala kemungkinan yang akan terjadi yang

didalamnya itu memetakan resistensi dan potensi yang ada di masyarakat sekitar

dan juga lingkungan. Berikut pernyataannya:

“Sebelum kita memulai menempati wilayah baru dan memulai kegiatan

operasional, sebelumnya itu kita membuat perencanaan dan memprediksi

kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi. Kita juga melakukan yang

namanya pemetaan mengenai resistensi dan potensi yang ada di

masyarakat sekitar juga lingkungan dimana kegiatan operasional kita akan

dilakukan.” (Informan JS, November 2012)

Dari informasi yang diberikan para informan diatas, mereka dari pihak

perusahaan menyadari pentingnya melakukan suatu studi kelayakan yang tujuanya

adalah untuk menilai apakah investasi yang akan ditanamkan layak atau tidak

untuk dijalankan (dalam arti sesuai dengan tujuan perusahaan) atau dengan kata

lain jika usaha tersebut dijalankan akan memberikan suatu manfaat atau tidak.

Selain itu studi kelayakan ini juga dilakukan demi untuk mencari jalan keluar agar

dapat meminimalkan hambatan dan resiko yang mungkin timbul di masa yang

akan datang.

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 91: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

78

Universitas Indonesia

4.2.2 Proses Prakiraan Dampak yang Ditimbulkan

Kegiatan proyek atau pembangunan yang dilakukan oleh Artha Graha

Network umumnya berskala besar dan sudah dapat dipastikan akan menimbulkan

dampak yang signifikan terhadap lingkungan sekitarnya. Oleh sebab itu, setiap

akan melakukan kegiatan proyek Artha Graha Network selalu membuat prakiraan

dampak yang akan timbul agar ketika dampak yang dikhawatirkan terjadi telah

benar-benar terjadi maka pihak Artha Graha telah siap akan mengambil tindakan

apa yang harus diperbuat. Hal ini senada dengan apa yang diungkapkan oleh

informan HD berikut:

“Studi yang kami lakukan sebelum kegiatan proyek dilakukan isinya itu

salah satunya mencakup tentang prakiraan dampak yang akan ditimbulkan

dari kegiatan proyek. Jadi sebelum dampak itu benar-benar terjadi, kami

sudah memikirkan tindakan apa yang akan kami ambil dan lakukan.”

(Informan HD, November 2012)

Dalam melakukan kajian dampak ada beberapa metode yang dapat

dilakukan mulai dari kajian dokumen, melakukan observasi lapangan, dan

wawancara secara mendalam serta kegiatan Focus Group Disscusion (FGD). Hal

ini senada dengan yang diutarakan oleh informan berikut:

“Untuk melakukan kajian dampak dari pelaksanaan proyek ada beberapa

langkah yang kami lakukan. Pertama, kami melakukan yang namanya

kajian dokumen yakni dengan cara mempelajari dokumen perencanaan

pembangunan yang telah disusun. Studi ini sangat perlu untuk dilakukan

terutama dalam melihat berbagai potensi isu-isu lingkungan yang

dimungkinkan muncul pada saat implementasi pembangunan. Kedua,

kami melakukan observasi lapangan yang dilakukan dengan cara melihat

secara langsung obyek yang menjadi lahan dimana proses pembangunan

dilakukan. Cara ini juga untuk memastikan secara visual sejauh mana

dampak yang diperkirakan akan muncul dan seberapa besar dampak yang

akan mempengaruhi lingkungan sekitar. Tahap terakhir yaitu kami

melakukan wawancara dan diskusi dengan masyarakat sekitar lingkungan

proyek. Disini kami sangat mengharapkan sekali adanya masukan,

pendapat dan pandangan dari masyarakat terkait dengan dampak yang

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 92: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

79

Universitas Indonesia

diperkirakan akan muncul saat implementasi pembangunan.” (Informan

AR, Desember 2012)

Secara lebih jelas proses kajian dampak dijelasakan oleh informan AR.

Secara teknis proses kajian tersebut terdiri dari tahap persiapan, tahap

pelaksanaan, dan tahap pelaporan. Pada tahap persiapan pelaksana kegiatan

melakukan kajian terhadap masalah lingkungan yang dianggap penting dan

kemungkinan menimbulkan dampak negatif bersama-sama. Kemudian tahap

selanjutnya adalah kunjungan ke lapangan dengan membawa hasil kajian untuk

kemudian hasil kajian tersebut dibahas atau dikonsultasikan kepada masyarakat

agar selanjutnya dibuat usulan kegiatan untuk pengurangan dampak lingkungan

dan sosial yang akan timbul. Berikut pemaparan informan AR:

“Jadi untuk proses kajian dampaknya itu kami juga bagi menjadi tiga

tahap ya. Pertama, yaitu tahap persiapan. Pada tahap persiapan ini, kami

menyiapkan semacam SOP kajian dampak. Setelah tahap persiapan ok,

maka tahap kedua yaitu tahap pelaksanaan. Disini kami berkoordinasi

dengan pihak-pihak yang terkait yang terlibat dalam kegiatan proyek untuk

menyelenggarakan pertemuan dalam rangka kegiatan kajian dampak.

Setelah itu secara bersama-sama kami akan mengunjungi lapangan untuk

melihat dari dekat tentang dampak yang mungkin akan timbul dalam

pelaksanaan kegiatan yang telah diverifikasi, selama turun lapangan ini

kami juga mengadakan pertemuan dengan tokoh-tokoh lokal dan aparat

setempat serta pihak-pihak lain yang dianggap berkompeten untuk

mendapatkan input secara lebih mendalam guna merumuskan kajian

dampak. Tahap terakhir adalah tahap pelaporan dari masing-masing

kegiatan yang telah dilakukan.” (Informan JS, November 2012)

4.2.3 Pelaksanaan Mitigasi

Pelaksanaan pembangunan proyek yang baik adalah yang memperhatikan

kelestarian lingkungan sekitarnya. Korporat sebagai pelaksana kegiatan

pembangunan proyek harus menyadari dan melakukan pengelolaan lingkungan

dengan baik agar proses pembangunan dapat berkelanjutan, keutuhan lingkungan

hidup serta keselamatan, kemampuan, kesejahteraan, dan kualitas hidup

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 93: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

80

Universitas Indonesia

manusianya juga dapat terjamin. Oleh sebab itu pelaksana proyek harus

menerapkan kebijakan pembangunan yang berwawasan lingkungan serta

memanfaatkan sumber daya hayati yang tidak melebihi kemampuan

regenerasinya, dan atau memanfaatkan sumber daya non hayati yang tidak

melebihi laju inovasi substitusinya agar tidak mengorbankan kebutuhan generasi

yang akan datang. Hal ini dikemukakan oleh informan YM dan AR sebagai

berikut:

“Untuk mengurangi dampak negatif yang diperkirakan akan timbul maka

dalam melaksanakan proyek kami berusaha sekali untuk menggunakan dan

memanfaatkan sumberdaya alam tidak secara berlebihan khususnya

sumber daya alam yang tidak terbaharui agar para penerus kita nantinya

masih bisa ikut menikmati. Kami juga berusaha memanfaatkan sumber

daya secara hati-hati serta didukung oleh penelitian ilmiah yang

memadai.” (Informan YM, Oktober 2012)

“Kami menyadari bahwa pembangunan yang kami lakukan selama ini

dilaksanakan pada dasarnya merubah ekosistem alami yang bersifat stabil

menjadi ekosistem buatan/binaan yang tidak stabil. Kondisi ini yang

kemudian menuntut kami untuk melakukan upaya pengelolaan lingkungan

agar fungsi lingkungan di kawasan proyek pembangunan dilakukan bisa

tetap lestari. Oleh sebab itu menetapkan kami selalu mencoba untuk

menerapkan kebijakan pembangunan kawasan yang berkelanjutan yang

berwawasan lingkungan.” (Informan AR, Desember 2012)

Pandangan serupa dikemukakan informan JS, dalam melakukan proses

pembangunan agar berkelanjutan dan diterima oleh masyarakat sekitar wilayah

proyek maka harus dilakukan beberapa langkah untuk mengantisipasi dampak

berbagai negatif. Berikut penuturan informan JS:

“Agar tidak timbul keluhan dan protes dari masyarakat sekitar wilayah

proyek dilaksanakan pada tahap pra kontruksi kami melakukan sosialisasi,

komunikasi dan konsultasi kepada masyarakat sekitar wilayah

beroperasinya proyek untuk menjelaskan tentang manfaat kegiatan bagi

kepentingan umum dan juga menjelaskan tentang kerugian yang terjadi

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 94: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

81

Universitas Indonesia

akibat terhambatnya proses pengerjaan proyek bila tidak adanya dukungan

dari masyarakat. Untuk mengantisipasi para spekulan tanah, kami

melibatkan masyarakat dan aparat pemerintah daerah setempat untuk

mencegah terjadinya spekulasi tanah. Kami juga melakukan sosialisasi

pada penduduk lokal dan pemberian informasi kepada penduduk tentang

tenaga kerja yang diperlukan. Mendata sarana dan prasarana umum yang

akan terkena dampak kegiatan proyek, melindunginya dari kemungkinan

kerusakan atau kalaupun rusak yang diakibatkan terkena proses dari

proyek maka kami akan mengganti ataupun memperbaiki. Untuk

menghindari kemacetan kami akan mengatur jadwal kerja agar

pengoperasian kendaraan proyek tidak dilakukan saat jam-jam sibuk.”

(Informan JS, November 2012)

Secara ringkas, dampak kegiatan dan tata cara mitigasinya, disajikan

dalam tabel berikut.

Tabel 4.1 Dampak Kegiatan dan Tata Cara Mitigasi

Tahapan Proyek Jenis Kegiatan Jenis Dampak

Mitigasi dalam Social Impact Assessment

Pra Kontruksi

Survei kesesuaian lokasi

Munculnya para spekulan tanah

Ketidaksepahaman mengenai harga sewa (untuk base camp) maupun harga jual lahan (untuk infrastruktur) yang diajukan pemilik dengan calon pembeli.

a. Melakukan sosialisasi dan konsultasi dengan masyarakat untuk menjelaskan tentang manfaat kegiatan bagi kepentingan umum dan kerugian yang terjadi akibat terhambatnya pembangunan oleh adanya spekulan tanah.

b. Melibatkan masyarakat dan pemerintah daerah setempat untuk mencegah terjadinya spekulasi tanah

Pengadaan atau pembebasan lahan

Penyiapan base camp untuk para pekerja

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 95: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

82

Universitas Indonesia

Kontruksi Mobilisasi Tenaga kerja

Kecemburuan Sosial

Sosialisasi pada penduduk lokal dan memprioritaskan tenaga kerja lokal

Peningkatan kesempatan kerja

Pemberian informasi tentang tenaga kerja yang diperlukan dan memberikan pelatihan pada tenaga lokal

Mobilisasi Peralatan berat

Kerusakan Prasarana Jalan

Membatasi tonase (kapasitas muatan)

Kontruksi jalan akses ke lokasi proyek

Macet Kerusakan sarana

dan prasarana umum seperti jalan umum, pipa air minum, pipa gas, saluran drainase dan lain sebagainya.

Pencemaran udara (banyak debu), pencemaran air permukaan.

Timbulnya genangan air atau banjir lokal

Adanya getaran dari alat-alat berat dan suara bising

a. Mengatur jadwal kerja agar pengoperasian kendaraan proyek tidak dilakukan saat jam-jam sibuk

b. Penyiraman jalan secara berkala

c. Mendata sarana dan prasarana yang terkena dampak serta mengganti dan memperbaiki yang rusak

d. Melengkapi daerah proyek dengan sistem drainase yang baik

Pembersihan

dan penyiapan

lahan

Penggalian tanah pondasi dan pemasangan tiang pancang

Pengoperasian base camp

Kegiatan kontruksi lain

Pasca Kontruksi

Pembuangan limbah dan sampak domestik

pencemaran dan lingkungan yang tidak sehat

Pengelolaan limbah dan sampah domestik dengan baik salah satunya dengan cara mendaur ulang.

Menghasilkan kebutuhan yang dibutuhkan oleh masyarakat

Pemasaran hasil produksi

Pemberian informasi tentang produk kepada masyarakat.

Sumber : diolah kembali oleh peneliti

4.2.4 Program monitoring dan evaluasi

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 96: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

83

Universitas Indonesia

Monitoring dan evaluasi merupakan bagian dari sebuah siklus program

atau proyek. Keduanya memberikan kesempatan untuk membuktikan dampak dari

kebijakan atau program yang dijalankan. Monitoring dan Evaluasi dilakukan

dengan maksud agar pelaksanaan proyek dapat berjalan sesuai dengan rencana,

tepat waktu, dan memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. Evaluasi

membandingkan hasil yang telah dicapai dengan target yang telah ditentukan

sehingga dapat diketahui apakah tujuan masih dapat dicapai, serta apakah progres

proyek lebih cepat atau terlambat dari jadwal. Berdasarkan hasil evaluasi yang

dilakukan, lalu disusun rencana tindak lanjut dan rekomendasi untuk memperbaiki

kinerja yang ada. Seperti apa yang diungkapkan oleh YM berikut:

“Kami melakukan kegiatan evaluasi pada saat proses perencanaan selesai

dibuat, pada saat selama proses proyek berlangsung itu biasanya kami

lakukan per triwulan ya, dan pada saat akhir proyek selesai dikerjakan.

Kalau untuk kegiatan monitoring itu kami lakukan secara sistematis dan

continue agar kami bisa melakukan tindakan koreksi.” (Informan YM,

Oktober 2012)

Hal senada diungkapkan oleh informan AR. Menurutnya monitoring

dilakukan dengan tujuan agar kegiatan pelaksanaan dapat memenuhi standar dan

agar kinerja proyek menjadi efektif dan efisien.

“Untuk mengkaji apakah kegiatan yang dilaksanakan sudah sesuai dengan

rencana, masalah apa yang timbul selama proses pengerjaan proyek,

apakah pola kerja yang dilakukan dan manajemen yang diterapkan sudah

sesuai dengan tujuan proyek, dan sebagainya itu tentu harus dilakukan

sebuah proses monitoring ya. Kalau itu evaluasi dari awal pasti kami

lakukan, pada awal kegiatan kami lakukan evaluasi untuk mendeteksi

kelayakan dari proyek tersebut, selama proses kegiatan evaluasi juga harus

rutin dilakukan agar semuanya berjalan dengan lancar, setelah proyek

selesai dikerjakanpun kami terus melakukan evaluasi untuk melihat

dampak yang ditimbulkan dalam jangka panjang.” (Informan AR,

Desember 2012)

4.3 Faktor Penghambat dan Pendukung

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 97: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

84

Universitas Indonesia

Pelaksanaan suatu kegiatan tidak akan terlepas dari hambatan dan masalah.

Apa yang sudah disusun dan rencanakan terkadang tidak sesuai dengan keadaan di

lapangan. rendahnya kinerja ataupun produktiftas para tenaga kerja dan juga

perencanaan proyek yang kurang matang. jika berlangsung dengan intensitas yang

besar dan terus-menerus maka kegagalan tersebut dapat terakumulasi dan

dampaknya akan terlihat pada akhir proyek, misalnya saja keterlambatan

pengerjaan proyek dari jadwal yang direncanakan dan penambahan anggaran

biaya dari yang semula direncanakan. hal ini tercermin dari pernyataan yang

diutarakan oleh informan JS dan AR berikut:

“Dalam pelaksanaan proyek pembangunan ada kalanya kondisi di

lapangan tidak sesuai dengan apa yang sudah kami rencanakan sehingga

perencanaan ulang tidak dapat terhindari. Perencanaannya sudah kami

susun dengan baik, tetapi kadang dalam fakta pelaksanaannya tidak seperti

seharusnya tertera dalam acuan yang ada secara sistematis.” (Informan JS,

November 2012)

“Pernah ada pengalaman sewaktu mengerjakan suatu proyek timbul

kejadian yang tidak diprediksi sebelumnya karena rendahnya kinerja dan

produktifitas dari pekerja. Hal ini menyebabkan kerterlambatan

penyelesaian pembangunan.” (Informan AR, Desember 2012)

Hambatan atau masalah non-teknis juga tidak terlepas dari pelaksanaan

proyek. Apabila proyek tidak disosialisasikan kepada masyarakat sekitar pasti

akan mendapatkan pertentangan. Dibutuhkan solusi yang tepat dari pelaksana

proyek untuk memecahkan permasalah tersebut agar tidak menimbulkan masalah

yang baru. Hal ini seperti apa yang diungkapkan oleh informan berikut:

“Pertentangan dengan masyarakat sekitar proyek kadang tidak terhindari,

mereka merasa lahan yang akan digunakan dalam proses pembangunan

merupakan lahan mereka untuk tempat tinggal selama ini. Dengan kata

lain mereka akan tempat tinggal. Untuk menghindari protes kami kadang

memberikan ganti rugi kepada masyarakat tersebut atas lahan yang akan

digunakan dalam proyek proyek, namun lagi-lagi masalah timbul ketika

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 98: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

85

Universitas Indonesia

besaran ganti rugi yang kami berikan tersebut ternyata tidak cocok.”

(Informan YM, Oktober 2012)

Lebih lanjut terkadang masyarakat sekitar proyek enggan untuk direlokasi

karena beberapa alasan. Berikut dikemukakan oleh informan ES:

“Kadang masyarakat yang lahannya akan digunakan untuk kegiatan

proyek enggan untuk pindah ketempat lain karena beberapa alasan, seperti

sudah nyaman tinggal di tempat itu, takut kehilangan akses ke tempat

kerja, tempat belanja dll.” (Informan ES, Desember 2012)

Selain faktor-faktor yang menghambat proses kegiatan adapula faktor-

faktor yang sifatnya sebagai pendukung dari proses kegiatan. Adapun faktor yang

menjadi pendukung adalah tersedianya sumberdaya manusia yang profesional dan

berpengalaman dalam pelaksanaan proyek. Selain itu keprofesionalan dan

pengalaman dari banyak orang apabila digabungkan dalam sebuah tim kerja juga

akan menjadi faktor pendukung. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan dari

informan JS berikut:

“Kami terbantu karena memiliki tenaga pendukung yang memang

berpengalaman. Dalam melakukan kegiatan usaha mulai dari perencanaan,

melakukan studi sampai dengan tahap implementasi kami terbiasa bekerja

secara tim. Dan kami disini memiliki tim yang sangat solid sekali.”

(Informan JS, November 2012)

Faktor pendukung lainnya adalah adanya pengalaman perusahaan di dalam

melakukan berbagai proyek, sehingga upaya perbaikan dan penyempurnaan dalam

melakukan serangkaian kajian dapat dilakukan. Hal ini senada dengan apa yang

diutarakan oleh informan ES berikut:

“Dengan memiliki pengalaman sebelumnya dalam melakukan proyek,

membantu kami untuk melakukan perbaikan dan penyempurnaan dalam

melakukan serangkaian kajian yang akan dilakukan.” (Informan ES,

Desember 2012)

Adapun faktor pendukung dan faktor penghambat jalannya proses kegiatan

kajian dampak dapat dirangkum dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 4.2 Faktor Penghambat dan Pendukung Proses Kajian Dampak

Faktor Penghambat Faktor Pendukung

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 99: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

86

Universitas Indonesia

1. Pelaksanaan kajian terkadang tidak

terlaksana secara sistematis karena

apa yang sudah direncanakan

kadang tidak didukung dengan

keadaan di lapangan.

2. Adanya pertentangan dari

masyarakat karena kurang setuju

dengan ketetapan dari perusahaan.

1. Tersedianya sumber daya manusia

yang professional dan berpengalaman

dalam pelaksanaan kajian dampak

serta tergabungnya SDM tersebut di

dalam sebuah tim yang solid. 2. Pengalaman perusahaan di dalam

melakukan berbagai proyek,

sehingga upaya perbaikan dan

penyempurnaan dalam melakukan

serangkaian kajian dapat dilakukan Sumber: diolah kembali

4.4 Pandangan Masyarakat Mengenai Aktivitas Artha Graha Network

4.4.1 Pandangan Masyarakat Mengenai Proyek yang Dilakukan oleh Artha

Graha Network

Masyarakat berpendapat, bahwa sangat mendukung segala

kegiatan/proyek yang dilakukan oleh pihak perusahaan yang tergabung di dalam

Artha Graha Network selama dalam menjalankan kegiatan usahanya tersebut

masih memperhatikan aspek pengelolaan dan pelestarian lingkungan. Dengan

memperhatikan hal-hal ini maka dipercaya tujuan utama dari kegiatan/proyek

untuk kemajuan bersama dapat diwujudkan dan manfaatnya dapat dirasakan

seperti terciptanya lapangan pekerjaan. Hal tersebut diungkapkan informan EJ

selaku tokoh masyarakat :

“Saya mendukung setiap rencana pembangunan yang dilakukan oleh

perusahaan yang ada di artha graha network. Semuanya demi kemajuan

bersama asal proyek yang akan dilaksanakan ataupun yang sedang

dilaksakan memperhatikan hal-hal sesuai peraturan yang ada. Kalau

membangun sesuatu jangan asal bangun, diperhatikan juga lingkungan

sekitarnya. Dan dengan semua proyek yang dilakukan oleh Artha Graha

Network masyarakat bisa terbantu dengan terciptanya lapangan pekerjaan.”

(Informan EJ, Oktober 2012)

Dampak yang ditimbulkan dari kegiatan usaha yang dilakukan oleh Artha

Graha salah satunya adalah banyak terdapat gedung-gedung pencakar langit yang

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 100: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

87

Universitas Indonesia

ada di Jakarta. Dari keberadaan gedung pencakar langit ini dampak lain yang

ditimbulkannya adalah pemukiman penduduk menjadi tidak terlihat

keberadaannya. Tapi hal tesebut tidak terlalu menjadi hal yang bermasalah bagi

warga sekitar karena baginya kepemilikan tempat tinggal dan pemenuhan

kebutuhan makan sehari-hari dapat terpenuhi.

“Jakarta jadi banyak gedung bertingkatnya ya. Pemukiman kami jadi

tertutup oleh gedung-gedung pencakar langit, tapi ya ga ada pengaruh

yang bagaimana juga yang penting masih punya tempat tinggal, masih bisa

kerja, jadi masih bisa makan.” (Informan CN, Desember 2012)

4.4.2 Pandangan Masyarakat Mengenai Kondisi Lingkungan di sekitar daerah

Artha Graha Network Beroperasi

Kegiatan usaha ataupun proyek yang dilakukan oleh Perusahaan yang

tergabung di dalam Artha Graha Network, menurut masyarakat banyak dirasakan

manfaatnya. Salah satunya adalah kondisi jalan yang baik di sekitar daerah

perusahaan beroperasi. Informan EJ mengungkapkan, dalam rangka mendukung

kegiatan usaha kondisi jalan yang baik akan sangat diperlukan. Penanganan jalan

juga perlu diarahkan agar tercipta kondisi pelayanan lalu lintas yang tertib, teratur,

aman dan memberi kenyamanan bagi penggunaan jasa prasarana dan sarana jalan

tersebut. Namun untuk mewujudkan kenyamanan dalam menggunakan jalan di

Jakarta sangat sulit diwujudkan karena jumlah kendaraannya sangat banyak.

Berikut pernyataan informan EJ:

“Banyak perubahan memang yang terjadi setelah proyek pembangunan

yang dilakukan oleh perusahaan Artha Graha. Untuk kondisi jalan saya

rasa bagus, karena itu juga buat kepentingan mereka. Kegiatan bisnis yang

padat pasti membutuhkan akses yang sangat mendukung kelancaran.

Inginya lancar, tapi namanya juga Jakarta pasti macet dimana-mana.

Apalagi Sudirman ini pusat bisnis ya, banyak kantor, banyak pegawai, jadi

kendaraan juga butuh banyak biar semuanya bisa keangkut. Kalau sudah

begini biar kondisi jalan baik tapi macet rasanya ya tidak nyaman.”

(Informan EJ, Oktober 2012)

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 101: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

88

Universitas Indonesia

Hal senada diutarakan oleh informan CN mengenai kondisi jalan utama

yang keadaannya bagus. Namun CN menyayangkan akses jalan yang menuju

pemukiman penduduk sulit diketahui oleh masyarakat yang tidak tinggal di daerah

tersebut karena ada pagar pemisah yang tinggi. Berikut pernyataan informan CN:

“Kalau jalan-jalan utama di sekitar daerah sini ya bagus. Hanya saja jalan

untuk akses masuk ke daerah pemukiman yang agak kurang, mungkin

orang yang belum tahu dan terbiasa akan kesulitan untuk sampai daerah

sini. Jalannya ketutup sama gedung terus kan ada pemisah pagar tinggi

antara daerah pemukiman sama daerah perkantoran.” (Informan CN,

Desember 2012)

Informan SP mengungkapkan, kondisi jalan di sekitar lingkungan tempat

tinggalnya keadaannya lebih baik bila dibandingkan dengan dulu. Jalan tersebut

sempat beberapa kali diperbaiki namun informan SP mengaku bahwa ia tidak

mengetahui bahwa pihak siapa yang memperbaiki kondisi jalan tersebut. Berikut

informasi yang diberikan oleh informan SP:

“Kondisi jalan disini dulu parah, banyak lubang, aspalnya juga jelek.

Sempat beberapa kali diperbaiki namun rusak lagi, tapi sekarang

kondisinya lumayan dibanding dulu, lubangnya sudah banyak berkurang.

Saya ga tahu yang memperbaiki siapa, sepertinya sih pemerintah. Harapan

ke depannya mudah-mudahan kondisi jalan disini tidak rusak lagi.”

(Informan SP, November 2012)

Kondisi jalan yang baik akan semakin terasa manfaatnya apabila didukung

oleh jaringan transportasi yang memadai. Tersedianya transportasi umum yang

baik merupakan modal yang mampu memberikan kapasitas yang besar bagi

penggunaan angkutan umum di Ibukota sebagai pusat keramaian.

“Untuk transportasi umum banyak ya, mulai dari bus kopaja, trans Jakarta,

ojeg sampai taksi mudah ditemui. Apalagi Sudirman ini kan pusat

keramaian, pasti moda transportasi umum seperti itu sangat dibutuhkan.”

(Informan EJ, Oktober 2012)

Pendapat informan EJ didukung oleh pernyataan informan CN sebagai

berikut:

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 102: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

89

Universitas Indonesia

“Banyak kendaraan umum disini, beragam soalnya penduduknya juga

beragam. Kalau punya dana lebih bisa naik taksi, kalau tidak ada ya naik

kopaja atau busway.” (Informan CN, Desember 2012)

Namun ketersediaan transportasi umum di daerah tempat tinggal informan

SP agak berbeda. Jumlah angkutan umum yang tersedia sangat terbatas begitu

pula dengan waktu operasinya. Oleh karena itu, masyarakat di sekitar daerah

tempat tinggal SP sangat mengandalkan sepeda motor untuk mempermudah

melakukan kegiatan sehari-hari.

“Di sini angkutan umum ada tapi jumlahnya terbatas ya, untuk waktu

operasinya juga. Masyarakat di sini rata-rata punya sepeda motor untuk

mempermudah kegiatan mereka sehari-harinya.” (Informan SP, November

2012)

Kawasan Sudirman yang berada di pusat Ibukota sudah dapat dipastikan

memiliki kelengkapan fasilitas umum seperti tersedianya saran pendidikan, tempat

ibadah, pusat perbelanjaan, maupun sarana kesehatan.

“Kalau masalah fasilitas umum seperti sekolah, tempat ibadah, rumah

sakit, sampai tempat berbelanja tidak perlu dikhawatirkan lagi ya, ini

daerah pusat bisnis dan jalan utama di Jakarta yang secara tidak langsung

pasti juga menyediakan berbagai keperluan warganya dengan kelengkapan

berbagai fasilitas.” (Informan EJ, Oktober 2012)

Pendapat informan EJ juga diakui oleh informan CN bahwa fasilitas umum

di sekitar SCBD sangat lengkap. Hanya saja CN mengungkapkan untuk

keberadaan pasar tradisional agak jauh dari pemukiman penduduk. Berikut

pernyataan dari informan CN:

“Sekolah ada ya yang dekat dari sini, madrasah “Darul Rahman”. Untuk

puskesmas ada di jalan Tulodong. Kalau pasar tradisional agak jauh dari

sini, paling ya ada warga yang buka warung terus jualan kebutuhan sehari-

hari termasuk sayur-mayur, atau ada juga pedagang keliling. Disini

banyaknya mall.” (Informan CN, Desember 2012)

Kelengkapan fasilitas umum juga dirasakan di sekitar tempat tinggal SP,

hanya saja jaraknya yang relatif cukup jauh antara fasilitas umum yang satu

dengan yang lainnya membuat warga membutuhkan kendaraan untuk dapat

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 103: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

90

Universitas Indonesia

mencapainya. Dan perbedaan dapat dirasakan oleh warga di sekitar tempat SP

tinggal setelah adanya bantuan untuk memperbaiki kualitas dari fasilitas-fasilitas

umum yang ada.

“Dari dulu fasilitas umum di sini sudah lumayan lengkap. Sekolah ada,

masjid, puskesmas sudah ada dari dulu tapi ya jaraknya memang jauh.

Paling tidak butuh kendaraan untuk bisa menuju ke sana. Kalau mau jalan

bisa tapi makan waktu. Yang beda mungkin sekarang di sekolah sudah

agak lengkap buku-bukunya, surau yang rusak mendapat bantuan dana

untuk perbaikan, kegiatan di puskesmas bertambah seperti bantuan

pengobatan gratis, kegiatan imunisasi, dan lain-lain.” (Informan SP,

November 2012)

Pesatnya perkembangan kawasan perkotaan tentu harus didukung oleh

penanganan pembuangan sampah/limbah yang baik. Kawasan Sudirman sebagai

salah satu jalan utama di Jakarta yang juga merupakan pusat bisnis sangat

diperhatikan sekali kebersihan dan keindahannya. Hal ini seperti yang

diungkapkan oleh informan EJ, namun untuk penanganan sampah selanjutnya EJ

mengaku tidak begitu paham

“Sepertinya sangat diperhatikan sekali ya masalah sampah di sini.

Penyediaan tempat pembuangan sampah hampir tersedia di setiap sudut,

untuk petugas yang stand by juga ada, untuk pengangkutan sampah ke

tempat pembuangan juga cukup rutin dilakukan, belum lagi petugas yang

selalu menyapu bersih jalan. Ini mungkin karena di sini kawasan utama

Jakarta yang masalah kerapihan sangat diperhatikan sekali. Tapi untuk

selanjutnya penanganan sampah itu seperti apa saya juga kurang paham

ya.” (Informan EJ, Oktober 2012)

CN mengungkapkan bahwa untuk masalah pembuangan sampah di

lingkungan tempat tinggalnya ada petugas kebersihan yang rutin untuk

mengambil sampah. Dan tidak ada masalah pembuangan sampah yang berasal

dari lingkungan proyek SCBD di sekitar pemukiman warga karena sampah yang

yang ada di sekitar pemukiman memang hanya berasal dari warga setempat yang

membuangnya. Berikut pernyataan CN:

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 104: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

91

Universitas Indonesia

“Kalau di lingkungan tempat tinggal saya itu petugas kebersihan rutin

untuk mengambil sampah di pagi hari. Kalau sampah dari sekitar gedung-

gedung di SCBD saya kurang paham, kalau nanti lewat di ujung gang sana

ada pembuangan sampah, ya sampah-sampah itu berasal dari pemukiman

sini.” (Informan CN, Desember 2012)

Penanganan sampah yang dilakukan di sekitar daerah tempat informan SP

tinggal agak sedikit berbeda bila dibandingkan dengan yang dilakukan di daerah

perkotaan seperti kawasan Sudirman, Jakarta. Penangan sampah yang dilakukan

di sekitar daerah tempat SP tinggal masih dilakukan dengan cara yang sederhana

seperti membuang sampahnya dengan cara membuat lubang yang kemudian

sampahnya dibakar, ataupun langsung ditimbun. Hal ini dilakukan untuk

mengurangi tumpukan sampah karena jumlah petugas yang mengangkut sampah

serta sarana pendukung lainnya masih sangat kurang.

“Kalau masalah limbah seperti sampah, di sini memang agak banyak ya

jumlah sampahnya. Untuk cara pembuangannya biasanya masyarakat

membuangnya di tempat sampah lalu nanti ada petugas yang

mengambilnya, tapi itu jarang sekali paling hanya dua minggu sekali

soalnya jumlah petugasnya sedikit jadi biar sampah tidak menumpuk

biasanya masih banyak juga masyarakat di sini yang membuang

sampahnya dengan cara membuat lubang lalu nanti sampahnya di bakar,

ada juga yang tidak dibakar tapi langsung ditimbun.” (Informan SP,

November 2012)

4.4.3 Pandangan Masyarakat Mengenai Lingkungan Baru dan Masalah yang

Muncul karena Adanya Proyek Artha Graha Network

Perubahan yang terjadi karena adanya proses pembangunan yang

dilakukan oleh perusahaan yang tergabung di dalam Artha Graha Network sangat

disambut positif oleh masyarakat. Masyarakat sangat bangga dengan kemegahan

yang berhasil diciptakan di kawasan Sudirman, meskipun dulu kawasan ini

sempat mengalami permasalahan lingkungan berupa genangan air yang terjadi

saat hujan dan menyebabkan kemacetan tapi saat ini di kawasan tersebut terus

dilakukan perbaikan dan penataan sehingga permasalahan tersebut dapat

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 105: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

92

Universitas Indonesia

diselesaikan. Untuk kedepannya masyarakat sangat berharap proses perbaikan dan

penataan ini terus berlanjut sehingga pembangunan ke arah yang kebih baik dapat

diwujudkan. Hal tersebut sebagaimana dikemukakan oleh informan EJ berikut:

“Sangat membanggakan saat ibukota boleh menjadi lebih baik dan bersih

khususnya daerah Sudirman menjadi pusat dan kemegahan kota Jakarta.

Jakarta itu kan identik sama banjir, dulu di Sudirman sini kalau hujan pasti

terjadi genangan air dan macet sudah pasti tidak terelakan. Sejak adanya

goron-gorong Sudirman yang tidak diketahui PT apa yang membangunnya

jalan Sudirman sudah tidak ada genangan air, kecuali di jalan yang tidak

rata. Semoga ini bisa terus berlanjut, pembangunan ke arah yang lebih baik

lagi.” (Informan EJ, Oktober 2012)

Selain memberikan dampak positif berupa perubahan, pada sisi lainnya

ternyata ada permasalahan lain selain permasalahan lingkungan seperti yang telah

diungkapkan sebelumnya. Penduduk asli makin terpinggirkan karena adanya

peralihan lahan. Banyak pendatang baru yang menggantikan para penduduk asli,

dan menjadi pesaing dalam memperoleh pekerjaan. Di sisi lain masyarakat sadar

bahwa untuk memenangkan persaingan harus meningkatkan kapasitas serta

kemampuan dirinya. Dan masyarakat juga mengharapakan adanya penambahan

ruang terbuka hijau di sekitar kawasan Sudirman ini.

“Warga asli sini makin terpinggirkan ya, disini kan jadi pusat perkantoran

dan pemukiman memang. Banyak pendatang yang kini tinggal disini dan

bekerja. Jadi banyak saingan untuk mendapatkan pekerjaan bagi warga.

Tapi justru itu yang kemudian membuat sebagian warga sadar untuk

meningkatkan kemampuan dirinya agar mampu untuk bersaing. Selain itu

mungkin karena banyak dibangun gedung-gedung di kawasan ini, ruang

buka hijaunya agak kurang ya.” (Informan EJ, Oktober 2012)

Hampir senada dengan pendapat EJ, CN mengungkapkan akibat proyek

SCBD banyak pekerja yang menjadi pendatang di sekitar lingkungan tempat

tinggalnya. Permasalah muncul ketika para pendatang tersebut mempunyai

kebiasaan yang sedikit berbeda dengan masyarakat asli yang tinggal di sekitar

SCBD. Berikut pernyataan CN:

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 106: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

93

Universitas Indonesia

“Banyak para pekerja yang kerja di SCBD terus ngontrak atau ngekost di

sekitar sini, butuh penyesuaian dengan para pendatang tersebut. Ada

beberapa perbedaan kebiasaan, misalnya cara bicara orang Jakarta/betawi

yang suka ceplas-ceplos. Kalau pendatangnya dari daerah yang tidak

terbiasa dengan kebiasaan ini tentu akan kaget. Atau kadang masyarakat

sekitar sini suka kesal bila ada pendatang yang ngontrak atau ngekost tapi

suka pasang musik kencang-kencang.” (Informan CN, Desember 2012)

4.5 Pandangan Masyarakat Mengenai Aktivitas Artha Graha Peduli

4.5.1 Pandangan Masyarakat Mengenai Program Artha Graha Peduli

Masyarakat menyambut positif setiap kegiatan yang diadakan oleh Artha

Graha Peduli. Masyarakat yang tinggal di sekitar perusahaan yang tergabung di

dalam Artha Graha Network pada umumnya telah mendapatkan bantuan dari

perusahaan, baik berupa sumbangan barang, pembangunan sarana dan prasarana,

pelatihan maupun bentuk lainnya. Masyarakat menginginkan, agar bantuan yang

diberikan bisa dilakukan secara rutin. Hal tersebut diungkapkan oleh informan SP:

“Masyarakat senang sekali dengan adanya kegiatan-kegiatan sosial yang

dilakukan oleh artha graha peduli. Warga sangat antusias mengikuti

kegiatan artha graha peduli seperti penjualan sembako murah dan

pengobatan gratis. Kegiatan seperti ini bagus saya rasa, karena harga yang

dijual itu setengah dari harga aslinya jadi ya kita tertarik dan sangat merasa

terbantu sekali, mudah - mudahan tahun depan ada lagi dan bisa gratis.”

(Informan SP, November 2012)

Hal serupa juga diungkapkan informan CN yang tinggal di sekitar daerah

SCBD bahwa kegiatan sosial yang dilakukan oleh Artha Graha dirasakan

membantu masyarakat. Berikut pernyataannya:

“Kalau kegiatan pemberian bantuan ya membantu masyarakat ya tentunya.

Kalau mau mendekati lebaran, sering ada bantuan pemberian atau

penjualan sembako gratis. Madrasah juga suka dapat bantuan pendidikan

seperti beasiswa sepertinya. Pengobatan gratis juga pernah diadakan di

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 107: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

94

Universitas Indonesia

puskesmas. Anak saya di sekolah pernah cerita bahwa ada semacam

kegiatan pelestarian lingkungan dari Artha Graha supaya anak-anak ikut

berperan aktif menjaga lingkungan sekitar.” (Informan CN, Desember

2012)

4.5.2 Pandangan Masyarakat Mengenai Manfaat Program Artha Graha Peduli

Masyarakat sangat terbantu sekali dengan adanya program dari Artha

Graha Peduli. Di saat harga kebutuhan pokok melonjak, Artha Graha Peduli

membagikan paket sembako murah pada warga kurang mampu di sekitar

lingkungan korporat beroperasi. Kedepannya masyarakat mengharapkan agar

tidak hanya paket sembako saja yang dijual dengan harga murah tapi juga

diadakan kegiatan paket murah untuk keperluan sekolah. Hal ini seperti yang

dipaparkan oleh salah satu informan sebagai berikut:

Sangat bermanfaat sekali, soalnya sekarang harga kebutuhan sedang

melonjak. Kedepannya mungkin bisa dibantu juga untuk program

pendidikan seperti bantuan buku-buku pelajaran atau alat sekolah. Dan

masyarakat yang mendapat bantuan juga lebih banyak lagi. (Informan SP,

November 2012)

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 108: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

95 Universitas Indonesia

BAB 5

PEMBAHASAN

5.1 Pelaksanaan Proyek Pembangunan (SCBD)

Kegiatan operasional perusahaan harus dapat mempertimbangkan

lingkungan dimana kegiatan perusahaan itu dilakukan. Terkait kegiatan tersebut,

upaya yang dilakukan untuk menangani permasalahan lingkungan harus dilakukan

melalui pengkajian terhadap dampak yang ditimbulkan sehingga terjadi

kesinambungan. Terkait kegiatan operasional perusahaan dalam menjalankan

proyek internalnya maka bentuk pengkajian lingkungan dibagi menjadi dua yaitu

lingkungan alam dan sosial. Pengkajian lingkungan alam dilakukan guna

mendapatkan gambaran mengenai keadaan demografis wilayah dan potensi

sumber daya alam. Dengan melakukan pengkajian lingkungan alam dan sosial ini

diharapkan kegiatan operasional yang dilakukan perusahaan memperhatikan

dampak yang akan ditimbulkan sehingga proses pembangunan keberlajutan dapat

diwujudkan.

Dalam perspektif korporat, keberlanjutan merupakan suatu program

sebagai dampak dari usaha-usaha yang telah dirintis, berdasarkan konsep

kemitraan dan rekanan dari masing-masing stakeholder. Menurut Poras terdapat

lima elemen sehingga konsep keberlanjutan menjadi penting bagi perusahaan

antara lain ketersediaan dana, misi lingkungan, tanggung jawab sosial

terimplementasi dalam kebijakan (masyarakat, korporat, dan pemerintah) dan

mempunyai nilai keuntungan atau manfaat (Bab 2, hal. 26).

Kegiatan operasional Artha Graha dibidang usaha pembangunan properti

memiliki tantangan tersendiri dalam menyelesaikan permasalahannya seperti

mahalnya harga tanah, pengalifungsian lahan terbuka hijau dan relokasi wilayah

masyarakat ke daerah luar proyek (Bab 4, hal. 72). Untuk menyelesaikan

permasalahan tersebut khususnya lingkungan alam akibat pembangunan properti

maka kegiatan proyeknya harus dilakukan proses pengkajian agar terjadi

pembangunan yang berkelanjutan.

Berdasarkan penjelasan Poras dengan temuan di lapangan dapat

disimpulkan bahwa sebelum melakukan kegiatan operasionalnya, pihak Artha

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 109: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

96

Universitas Indonesia

Graha terlebih dahulu melakukan proses pengkajian yang bertujuan untuk melihat

kelayakan dari kegiatan proyek tersebut. Sehingga terjadi keberlanjutan dari usaha

properti yang dilakukan dengan mempertimbangkan ketersediaan dana, tanggung

jawab sosial terimplementasi dalam kebijakan (masyarakat, korporat, dan

pemerintah) dan mempunyai nilai keuntungan atau manfaat. Dan terlebih utama

lagi yaitu terjalankannya misi pembangunan lingkungan yang berkelanjutan

(sustainable development). Untuk mewujudkan misi tersebut maka terlebih dahulu

dilakukan pengkajian pada aspek sosial dari keberadaan pembangunan properti

dengan pendekatan social impact assessment.

5.2 Pelaksanaan Kajian Dampak Sosial (Social Impact Assessment)

Menurut Wolf Social Impact Asssessment atau kajian dampak sosial

memfokuskan perhatian tentang dampak pada manusia sebagai akibat dari

diterapkannya suatu kebijakan, program, atau proyek dengan tujuan

memperkirakan dan mengevaluasi dampak sebelum kebijakan, program, dan

proyek dilaksanakan. Wolf menambahkan kajian dampak sosial ini bukanlah

penelitian evaluasi (evaluation research) yang mengidentifikasi efektivitas dari

sebuah kebijakan, proyek atau suatu program yang telah berjalan tetapi

merupakan suatu bentuk kajian awal (anticipatory research) karena Social impact

assessment berorientsi pada pengambilan keputusan (Bab 2, hal. 39).

Setiap akan memulai suatu kegiatan usaha, Artha Graha melakukan

penyusunan dokumen rencana kegiatan yang didalamnya menerangkan dan

menjelaskan data-data terkait dengan kegiatan usaha tersebut, dalam hal ini

kegiatan usaha tersebut adalah pelaksanaan proyek di SCBD. Data tersebut terdiri

dari nama dan alamat perusahaan, nama dari kegiatan usahanya, seberapa besar

skala kegiatan usaha tersebut, serta lokasi dimana kegiatan usaha tersebut akan

dilakukan. Dari dokumen rencana kegiatan ini yang nantinya akan menjadi bahan

acuan bagi perusahaan dalam melakukan studi sebelum kegiatan usaha tersebut

direalisasikan. Untuk aspek yang akan dikaji dalam studi meliputi aspek hukum,

aspek pasar, aspek finansial, aspek teknik, aspek manajemen dan aspek

lingkungan (Bab 2, hal. 76). Pihak Artha Graha sebelum memulai kegiatan

operasional melakukan prediksi kemungkinan-kemungkinan dampak apa saja

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 110: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

97

Universitas Indonesia

yang akan terjadi, pemetaan mengenai resistensi dan potensi yang ada di

masyarakat sekitar juga lingkungan dimana kegiatan proyek SCBD dilakukan.

Berdasarkan penjelasan Wolf dengan temuan di lapangan dapat

disimpulkan bahwa pihak Artha Graha melakukan perhatian terhadap lingkungan

sekitarnya baik itu lingkungan alam maupun lingkungan sosialnya pada saat akan

melakukan pelaksanaan proyek SCBD dengan tujuan memperkirakan dan

mengevaluasi dampak yang merupakan bentuk kajian awal dalam proyek.

Pengkajian dampak sosial menurut Hadi bukanlah merupakan metode

yang tunggal, tetapi merupakan kumpulan dari perangkat dan pendekatan.

Berbagai macam metode ilmu sosial dapat digunakan untuk melaksanakan

pengkajian dampak sosial dengan beragam teknik pengumpulan data yang

digunakan (Bab 2, hal.41). Dalam melakukan kajian dampak ada beberapa metode

yang dilakukan oleh pihak Artha Graha yaitu, mulai dari kajian dokumen,

melakukan observasi lapangan, dan wawancara secara mendalam serta kegiatan

Focus Group Disscusion (FGD) (Bab 2, hal.78).

Idealnya memang ketika perusahaan akan mulai melaksanakan kegiatan

usaha, terlebih dahulu melakukan sebuah proses kajian dampak baik secara

lingkungan alam atau kajian secara sosial. Dimana dalam proses tersebut,

perusahaan dapat memadukan kepentingan shareholders dan stakeholders. Oleh

karena itu, ada beberapa tahap yang dapat dilakukan oleh perusahaan di dalam

proses kajian dampak soaial (Social Impact Assessment). Adapun tahap-tahap

proses perencanaan strategis di dalam melaksanakan kegiatan CSR adalah sebagai

berikut:

Gambar 5.1 Langkah-Langkah Pelaksanaan Social Impact Assessment dalam

Penelitian Sumber: diolah kembali

Pelingkupan (Scoping)

Prakiraan Dampak

Mitigasi Evaluasi dan Monitoring

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 111: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

98

Universitas Indonesia

5.2.1 Pelingkupan

Pelingkupan merupakan tahapan awal dari SIA yang menfokuskan pada

pemetaaan wilayah yang terkena dampak dengan melihat element luas wilayah

dan waktu dari dampak yang ditimbulkan akibat kegiatan proyek perusahaan.

Menurut Wolf terdapat tiga aspek dalam pelingkupan, yaitu (a) mengidentifikasi

isu utama yang akan menjadi dasar untuk menentukan komponen-komponen yang

akan terkena dampak dan kemudian menjadi komponen yang akan dikaji; (b)

menentukan area yang akan dikaji; serta (c) waktu berlangsungnya dampak, yaitu

perkiraan tentang berapa lama dampak akan berlangsung (Bab 2, hal. 48).

Pelingkupan yang dilakukan oleh Artha Graha hanya menentukan luas

wilayah yang akan terkena dampak dari kegiatan usaha properti. Pembagian luas

wilayah yang terkena dampak dibagi menjadi tiga ring antara lain, ring 1 yaitu

wilayah yang berada sekitar 500 meter sampai 1 km, ring 2 yaitu wilayah yang

berada sekitar 1 km sampai 5 km, dan ring 3 adalah wilayah yang berada di luar

ring 1 dan ring 2 dari kegiatan operasi perusahaan (Bab 4, hal. 75).

Berdasarkan konsep Wolf terkait pelingkupan dengan pelaksanaan

pelingkupan yang dilakukan oleh Artha Graha dapat disimpulkan bahwa kegiatan

pelingkupan ini dilaksanakan guna mendapatkan gambaran kewilayahan yang

akan terkena dampak. Dengan pemetaan tersebut, diperoleh aspek wilayah mana

yang perlu mendapatkan perhatian secara mendalam dan aspek wilayah mana saja

yang tidak perlu memperoleh perhatian. Penetapan dan pembagian luas wilayah

dalam proses pelingkupan dapat diperoleh dengan melakukan kajian dokumentasi.

Menurut Hadi kajian dokumentasi diperoleh dari kumpulan perangkat dan

pendekatan melalui metode ilmu sosial yang digunakan untuk melaksanakan

pengkajian dampak sosial dengan beragam teknik pengumpulan data yang

digunakan, tergantung tujuan dan konteksnya. Sebagian besar bukti merupakan

data primer yang diambil dari wilayah yang terkena dampak (Bab 2, hal. 41).

Proses pemetaan kewilayahan yang dilakukan oleh Artha Graha didukung

oleh data dari hasil kajian studi. Data tersebut berupa dokumen rencana kegiatan

usaha yang akan dilakukan. Dari data tersebut dapat diklasifikasikan menjadi tiga

bentuk yaitu kelayakan secara ekonomi, kelayakan lingkungan, dan kelayakan

teknis. Hal ini bertujuan untuk memprediksi segala kemungkinan yang akan

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 112: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

99

Universitas Indonesia

terjadi yang didalamnya dan memetakan resistensi, serta potensi yang ada di

masyarakat sekitar dan juga lingkungan. (Bab 4, hal. 77).

Berdasarkan penjelasan Hadi terkait kajian dokumentasi pada tahap

pelingkupan dengan kegiatan yang dilakukan oleh Artha Graha dapat disimpulkan

bahwa pengkajian harus dilakukan melalui teknik pengumpulan data sesuai

dengan tujuan yang diharapkan perusahaan. Namun pengkajian melalui hasil studi

harus sesuai dengan konteks yang dibutuhkan untuk melihat dampak agar tidak

memunculkan permasalahan sebelum kegiatan proyek Artha Graha dibuat.

Dengan demikian maka stakeholder perusahaan dengan masyarakat yang

wilayahnya terkena dampak dapat berkomunikasi terkait pelaksanaan proyek

Artha Graha.

Setelah tahapan persiapan pendataan selesai upaya selanjutnya yaitu

dengan melakukan penyajian berupa gambaran kondisi sosial sekarang (saat ini

yang ada pada daerah sekitar perusahaan beroperasi. Penyajian gambaran kondisi

sosial saat ini yang dilakukan oleh pihak Artha Graha terdiri dari kondisi

demografis (komposisi penduduk yang dapat dikelompokkan menjadi beberapa

kategori, seperti umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, dll.; pola perkembangan

penduduk; dan tingkat kepadatan serta sebaran penduduk), ekonomi (tingkat

pendapatan, kesempatan untuk melakukan usaha atau kesempatan kerja), sosial

dan budaya (bagaimana sikap dan pandangan masyarakat sekitar dengan kegiatan

usaha dan juga rencana usaha yang kami lakukan; pola kebiasaan dan adat

masyarakat sekitar; perubahan sosial dan budaya), dan juga keadaan kesehatan

masyarakat sekitar (Bab 4, hal. 75).

Berdasarkan tahapan pelingkupan di SIA dapat disimpulkan bahwa

pelingkupan merupakan bentuk persiapan yang terdiri dari pendataan data secara

sosial dan pemetaaan geografis guna melihat besarnya dampak yang ditimbulkan

dan luasnya dari sebaran dampak operasional proyek perusahaan melalui bentuk

pengkajian yang sesuai dengan analisis dampak lingkungan geograsif dan sosial.

5.2.2 Prakiraan Dampak

Tahap yang dilakukan setelah pelingkupan di dalam pelaksanaan Social

Impact Assessment adalah tahapan prakiraan dampak. Prakiraan dampak menurut

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 113: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

100

Universitas Indonesia

Wolf difokuskan pada perubahan yang bersifat kuantitatif jika proyek

dilaksanakan. Perubahan ini dibandingkan dengan keadaan lingkungan sebelum

proyek dilakukan. Menurut Lang dan Armour dalam prakiraan dampak peneliti

harus dapat menyajikan tiga hal, yaitu siapa saja yang terkena dampak, dampak

yang ditimbulkan dalam bentuk apa, dan berapa lama dampak itu berlangsung.

(Bab 2, hal. 49).

Proses pelaksanaan prakiraan dampak yang dilakukan oleh Artha Graha

dimaksudkan untuk mempersiapkan tindakan apa yang akan dilakukan jika

kegiatan usahanya menimbulkan dampak (Bab 4, hal. 78). Dan dalam membuat

prakiraan dampak yang akan terjadi, pihak Artha Graha membagi menjadi tiga

bagian dampak yang ditimbulkan dari setiap tahapan kegiatan di dalam proyek

SCBD. Tahapan itu meliputi tahap pra kontrusksi, tahap kontruksi dan tahap

pasca kontruksi (Bab 4, hal. 71-72). Pihak Artha Graha juga melakukan observasi

lapangan yang dilakukan dengan cara melihat secara langsung obyek yang

menjadi lahan dimana proses pembangunan dilakukan. Cara ini untuk memastikan

secara visual sejauh mana dampak yang diperkirakan akan muncul dan seberapa

besar dampak yang akan mempengaruhi lingkungan sekitar (Bab 4, hal. 87)

Menurut Homenuck, dampak sosial dapat dikategorikan dalam dua

kelompok yaitu, (a) real impact atau standard impact, adalah dampak yang timbul

sebagai akibat aktivitas proyek; (b) perceived impact atau special impact adalah

dampak yang timbul dari persepsi masyarakat terhadap risiko adanya proyek (Bab

2, hal. 49).

Berdasarkan konsep Homenuck terkait dampak sosial dengan pelaksanaan

prakiraan dampak yang dilakukan oleh Artha Graha dapat disimpulkan bahwa

kegiatan prakiraan dampak ini merupakan memperkiraan dampak yang termasuk

ke dalam kategori real impact atau standard impact yaitu, dampak yang timbul

sebagai akibat aktivitas proyek SCBD.

Berdasarkan tahapan prakiraan dampak pada pelaksanaan Social Impact

Assessment dapat disimpulkan bahwa prakiraan dampak merupakan langkah

dalam menentukan dampak baik secara sosial maupun secara nature yang akan

terjadi selama kegiatan proyek berlangsung.

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 114: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

101

Universitas Indonesia

5.2.3 Mitigasi

Ditinjau dari serangkaian proses mitigasi menurut Depnakertrans (bab 2,

hal 54), terdapat lima proses. Pertama, indentifikasi dampak. Kedua, evaluasi

dampak. Ketiga, perumusan program. Keempat, perumusan parameter

keberhasilan program mitigasi. Kelima, pelaksanaan mitigasi. Kegiatan mitigasi

yang dilakukan oleh Artha Graha antara lain dengan berusaha memanfaatkan

sumber daya secara hati-hati, melakukan upaya pengelolaan lingkungan agar

fungsi lingkungan di kawasan proyek bisa tetap lestari, menerapkan kebijakan

pembangunan kawasan yang berkelanjutan yang berwawasan lingkungan,

sosialisasi, komunikasi dan konsultasi kepada masyarakat sekitar wilayah

beroperasinya proyek, Mendata sarana dan prasarana umum yang akan terkena

dampak kegiatan proyek, melindunginya dari kemungkinan kerusakan atau

kalaupun rusak yang diakibatkan terkena proses dari proyek maka kami akan

mengganti ataupun memperbaiki (Bab 4, hal. 81).

Berdasarkan konsep dari Depnakertrans terkait serangkaian proses mitigasi

dengan pelaksanaan mitigasi yang dilakukan oleh Artha Graha dapat disimpulkan

bahwa kegiatan mitigasi ini dilaksanakan dalam beberapa tahap, yaitu pertama,

identifikasi dampak, dilakukan melalui indentifikasi segenap dampak yang

diperkirakan akan timbul sebagai akibat adanya kegiatan proyek atau

pembangunan yang dilakukan oleh Artha Graha. Identifikasi ini dilakukan pada

tahap pra kontruksi dengan cara melakukan kajian dokumen, melakukan observasi

lapangan, dan wawancara secara mendalam serta kegiatan Focus Group

Disscusion (FGD).

Kedua, evaluasi dampak, yaitu melakukan kajian terhadap masalah

lingkungan yang dianggap penting dan kemungkinan menimbulkan dampak

negatif bersama-sama. Kegiatan kajian ini bertujuan juga untuk menentukan

dampak yang relevan untuk segera ditangani.

Ketiga, perumusan program. Setelah proses identifikasi dan evaluasi maka

kegiatan selanjutnya yang dilakukan oleh Artha Graha adalah melakukan

perumusan program dengan tujuan untuk menentukan prioritas program mitigasi

dan jenis mitigasi apa yang akan dilakukan.

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 115: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

102

Universitas Indonesia

Keempat, selain melakukan perumusan program mitigasi juga dilakukan

perumusan parameter keberhasilan program mitigasi. Hal ini dilakukan untuk

mempermudah pihak Artha Graha Network untuk melakukan proses evaluasi

terhadap pelaksanaan mitigasi.

Kelima, pelaksanaan mitigasi. Kegiatan ini dilakukan oleh Artha Graha

ketika prakiraan dampak yang telah diidentifikasi benar-benar terjadi.

Berdasarkan tahapan mitigasi pada Social Impact Assessment dapat

disimpulkan bahwa mitigasi merupakan bentuk ativitas dan tindakan-tindakan

perlindungan secara prosedural, dengan menggabungkan teknik-teknik yang baku

ke dalam penilaian bahaya pada rencana penggunaan lahan.

5.2.4 Evaluasi dan Monitoring

Dalam proses evaluasi para pelaku yang mengkaji dengan menggunakan

metode Social Impact Assessment dapat melakukan proses penilaian terhadap

potensi dampak yang berasal dari proses kegiatan usaha dan lokasi kegiatan. Hal

ini senada dengan pendapat Hadi yang mengatakan bahwa dalam evaluasi para

pelaku pengkajian dampak sosial melakukan proses penilaian terhadap potensi

dampak yang ada dari semua alternatif lokasi yang akan digunakan utuk

operasional proyek. Evaluasi juga dilakukan untuk menganalisa apakah pemilihan

desain mitigasi yang telah ditentukan sudah tepat dan apakah penerapannya sudah

efektif dan efisien. Untuk mengetahui keefektifan dan keefisienan tersebut

dilakukan melalui sekarangkaian proses monitoring (Bab 2, hal. 56).

Monitoring dan evaluasi merupakan bagian dari sebuah siklus program

bagi Artha Graha atau dalam hal ini adalah proyek properti di SCBD. Keduanya

memberikan kesempatan untuk membuktikan dampak dari kebijakan atau

program yang dijalankan. Monitoring dan Evaluasi dilakukan oleh Artha Graha

memiliki maksud agar pelaksanaan proyek dapat berjalan sesuai dengan rencana,

tepat waktu, dan memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. Evaluasi

membandingkan hasil yang telah dicapai dengan target yang telah ditentukan

sehingga dapat diketahui apakah tujuan masih dapat dicapai, serta apakah progres

proyek lebih cepat atau terlambat dari jadwal. Berdasarkan hasil evaluasi yang

dilakukan, lalu disusun rencana tindak lanjut dan rekomendasi untuk memperbaiki

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 116: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

103

Universitas Indonesia

kinerja yang ada (Bab 4, hal. 83). Proses evaluasi dilakukan hampir di setiap

proses kegiatan, mulai dari awal kegiatan proyek SCBD, evaluasi dilakukan untuk

mendeteksi kelayakan dari proyek. Selama proses kegiatan proyek SCBD,

evaluasi rutin dilakukan agar semuanya berjalan dengan lancer. Dan setelah

proyek SCBD selesai dikerjakan (pembangunan gedung selesai) pihak Artha

Graha terus melakukan evaluasi untuk melihat dampak yang ditimbulkan dalam

jangka panjang. Adapun aspek yang menjadi fokus kajian monitoring oleh Artha

Graha yaitu kegiatan yang dilaksanakan sudah sesuai dengan rencana kegiatan

atau tidak, masalah yang timbul selama proses pengerjaan proyek, dan pola kerja

yang dilakukan dan manajemen yang diterapkan sudah sesuai dengan tujuan

proyek (Bab 2, hal. 83).

Berdasarkan tahapan evaluasi dan monitoring pada Social Impact

Assessment menurut Hadi dengan penemuan di lapangan dapat disimpulkan

bahwa proses evaluasi yang dilakukan Artha Graha adalah proses mengevaluasi

keefektifan dan keefisienan dari pelaksanaan proyek belum menyentuh pada

tahapan menganalisis proses pemilihan desain mitigasi yang telah ditentukan

sudah tepat serta berjalan dengan efektif dan efisien.

Kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah bahwa ternyata

Artha Graha telah menjalankan tahap ataupun langkah-langkah yang dibutuhkan

dalam melakukan proses kajian dampak sosial (Social Impact Assessment)

sebelum akhirnya menjalankan proyek atau kegiatan usahanya yang dalam hal ini

adalah pelaksanaan proyek properti Sudirman Central Business District (SCBD).

Langkah-langkah tersebut hampir bahkan sama dengan langkah-langkah ideal

proses kajian dampak sosial (Social Impact Assessment) menurut para ahli.

Meskipun dalam setiap tahapnya, perusahaan memiliki konsepnya tersendiri

berdasarkan pengalaman organisasinya sebagai sebuah perusahaan properti tanpa

mengacu secara khusus pada teori-teori kajian dampak sosial (Social Impact

Assessment). Berikut perbandingan langkah-langkah dari proses tahapan Social

Impact Assessment dibandingkan dengan konsep pelaksanaan kajian dampak

sosial pada Bab 2, akan disajikan dalam rangkuman pada tabel 5.1 sebagai

berikut:

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 117: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

104

Universitas Indonesia

Tabel 5.1 Langkah-langkah Pelaksanaan Social Impact Assessment yang

Dilakukan Artha Graha

No

Langkah-langkah Pelaksanaan

Social Impact Assessment

(Kesimpulan dari Teori Wolf)

Langkah-langkah Pelaksanaan

Social Impact Assessment yang

Dilakukan Artha Graha

1. Pelingkupan (Scoping) menurut

Wolf terdapat tiga aspek dalam

pelingkupan (hal. 47-48), yaitu:

a) Mengidentifikasi isu utama

yang akan menjadi dasar untuk

menentukan komponen-

komponen yang akan terkena

dampak dan kemudian menjadi

komponen yang akan dikaji;

b) Menentukan area yang akan

dikaji;

c) Waktu berlangsungnya dampak,

yaitu perkiraan tentang berapa

lama dampak akan berlangsung

Tahap awal kegiatan yang dilakukan

terdiri dari :

1) Penyajian gambaran kondisi

sosial saat ini untuk

mengidentifikasi bagian yang

akan dikaji (hal. 74).

2) Menentukan luas lingkup wilayah

yang terkena dampak dengan

membaginya ke dalam tiga ring

wilayah. Ring tersebut terdiri dari

Ring 1 (jarak 500 meter sampai 1

km); ring 2 (jarak 1 km sampai 5

km); dan ring 3 (jarak di luar ring

1 dan ring 2) (hal. 75).

Pada tahap ini belum dilakukan

perkiraan berapa lama dampak akan

berlangsung.

2. Prakiraan Dampak Wolf (1983)

mengatakan bahwa langkah

prakiraan dampak difokuskan pada

perubahan yang bersifat kuantitatif

jika proyek dilaksanakan.

Perubahan ini dibandingkan dengan

keadaan lingkungan sebelum

proyek dilakukan (hal. 48-49)

Tahap kedua yang dilakukan adalah:

1) Mengkaji kecenderungan dampak

dengan mengelompokkan dampak

yang ditimbulkan berdasarkan

tahapan proyek, yaitu tahapan pra

kontrusksi, tahapan kontruksi dan

tahapan pasca kontruksi (hal. 79).

2) Memastikan secara visual dengan

cara observasi ke sekitar

lingkungan untuk mengetahui

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 118: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

105

Universitas Indonesia

siapa yang terkena dampak,

sejauh mana dampak yang

diperkirakan akan muncul dan

seberapa besar dampak yang

muncul (hal. 78).

3. Mitigasi Wolf (1983) berpendapat

bahwa langkah-langkah yang dapat

dilakukan terdiri dari dua hal yaitu

(hal. 52):

a. melakukan telaah terhadap

dampak negatif yang tidak bisa

dihindari, dan

b. melakukan identifikasi tindakan

mitigasi terhadap dampak yang

ditimbulkan

Pada Tahap Ketiga kegiatan yang

dilakukan yaitu melakukan telaah dari

prakiraan dampak yang telah

dilakukan dan menyusun tindakan

mitigasi apa yang bisa diterapkan (hal.

80-81).

4. Evaluasi dan Monitoring menurut

Wolf ada beberapa aspek yang

menjadi unit analisis dalam

evaluasi dan monitoring, yaitu:

a) Evaluasi dilakukan untuk

menganalisa apakah pemilihan

desain mitigasi yang telah

ditentukan sudah tepat dan

apakah penerapannya sudah

efektif dan efisien.

b) Monitoring dilakukan guna

mengetahui seberapa tepat

prediksi yang telah dilakukan

dengan cara menginventarisasi

dampak nyata dengan dampak

yang telah diprakirakan.

Tahap Keempat yang dilakukan adalah

membandingkan hasil yang telah

dicapai dengan target yang telah

ditentukan sehingga dapat ditarik

kesimpulan apakah proyek yang

dilakukan sudah berjalan dengan

efektif dan efisien (hal 83).

Dalam melakukan evaluasi dan

monitoring Artha Graha belum

menyentuh pada tahapan menganalisis

keefektifan dan keefisienan proses

pemilihan desain mitigasi serta

ketepatan dari prediksi. Mereka baru

menganalisis keefektifan dan

keefisienan proyek.

Sumber: Hasil Penelitian Diolah

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 119: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

106

Universitas Indonesia

5.3 Faktor Penghambat dan Pendukung

Berdasarkan keterangan yang diberikan oleh beberapa informan, peneliti

menilai bahwa faktor-faktor yang menghambat jalannya proses studi atau kajian

dampak yang dilakukan khususnya pengkajian dampak sosial terjadi karena faktor

teknis. Dengan pengalaman dan kerja tim solid yang menjadi faktor pendukung

dari proses melakukan kajian dampak sosial, peniliti melihat bahwa segala faktor

penghambat ini bisa diatasi oleh para pengkaji dari perusahaan Artha Graha. Dan

dengan pengalaman serta kemampuan sumber daya manusianya yang

berkompeten, pihak Artha Graha dapat mencari solusi untuk meminimalisir

kemungkinan resiko yang ditimbulkan oleh faktor penghambat tersebut di masa

yang akan datang.

5.4 Implementasi dari Kajian Dampak Sosial (Social Impact Assessment)

dalam kegiatan CSR

Perusahaan dalam melakukan aktivitasnya harus dapat memadukan antara

kegiatan ekonomi yang berorientasi pada profit dengan kegiatan lainnya yang

berhubungan dengan aktivitas operasional di lingkungan sekitar perusahaan.

Upaya untuk melaksanakan kegiatan tersebut membutuhkan paradigma baru

sehingga kegiatan perusahaan mengalami keberlanjutan dan peka terhadap

lingkungan sekitar. Terkait dengan lingkungan yang menjadi bagian dari

perusahaan, lingkungan sosial merupakan bagian yang sangat erat dari kegiatan

operasional perusahaan karena lingkungan ini menjadi pendukung

berkembangnya dinamika di perusahaan. Manusia sebagai komponen lingkungan

sosial harus diperhatikan terkait kehidupan dan kesejahteraanya. Sehingga tidak

memunculkan konflik dengan perusahaan yang berdampak negatif bagi

kegiatannya. Upaya tersebut perlu sebuah pendekatan pembangunan dalam

memberikan kesempatan bagi masyarakat agar ikut serta dalam kegiatan

diperusahaan tersebut

Terkait penjelasan di atas Midgley memberikan pemahaman terkait konsep

pembangunan yang memfokuskan pada peran serta manusia dalam kegiatan

ekonomi yang dilakukan oleh perusahaan. Menurut Midgley bahwa pembangunan

sosial adalah suatu proses perubahan sosial yang terencana yang didesain untuk

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 120: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

107

Universitas Indonesia

mengangkat kesejahteraan penduduk secara menyeluruh, dengan

menggabungkannya dengan proses pembangunan ekonomi yang dinamis (Bab 2,

hal. 22). Terkait dengan penjelasan pembangunan sosial, kegiatan proyek yang

dilakukan oleh Artha Graha tidak hanya ditujukan untuk mencari keuntungan

semata tetapi juga menjalankan tanggung jawabnya terhadap lingkungan di sekitar

perusahaan sehingga terjadi perubahan sosial guna terwujudnya kesejahteraan

bagi masyarakat. Bentuk tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh Artha Graha

meliputi kegiatan peduli lingkungan; ketahanan pangan dan pemberdayaan

masyarakat; sosial, budaya, dan pendidikan; kesehatan; penanganan bencana; dan

bantuan hukum bagi masyarakat yang kurang mampu (Bab 3, hal. 59-65). Dari

pelaksanaan kegiatan CSR tersebut maka dampak yang ditimbulkan antara lain,

Tanggung jawab terhadap lingkungan (baik yang secara sosial maupun

secara nature) yang dilakukan oleh Artha Graha bertujuan guna membantu usaha

meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat yang ada di sekitar wilayah

perusahaan beroperasi. Menurut Wibisono salah satu keuntungan yang diperoleh

perusahaan bila melaksanakan program tanggung jawab sosial adalah layak

mendapatkan social licence to operate. Ketika masyarakat mendapatkan benefit

dari keberadaan perusahaan, maka pasti dengan sendirinya masyarakat ikut

merasa memiliki perusahaan. Sehingga imbalan yang diberikan ke perusahaan

paling tidak adalah keleluasaan perusahaan untuk menjalankan roda bisnisnya di

wilayah tersebut (Bab 2, hal. 37).

Dalam melakukan studi atau kajian dampak secara sosial sekarang ini

merupakan hal yang wajib dilakukan oleh perusahaan yang akan melakukan

kegiatan usaha atau bisnis, jadi pihak Artha Graha juga melakukan proses

pengkajian dampak agar kegiatan usahanya mendapatkan ijin (Bab 4, hal. 77).

Pengelolaan dampak juga merupakan salah satu bentuk tanggung jawab Artha

Graha selain tanggung jawab yang lain tentunya terhadap pembangunan. Dan dari

pengelolaan dampak ini hasilnya akan diperoleh sebuah dokumen yang

memberikan gambaran tentang keadaan lingkungan sekitar yang akan membantu

proses peyusunan rencana kegiatan dalam jangka panjang.

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 121: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

107 Universitas Indonesia

BAB 6 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

6.1. Kesimpulan

Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dengan melakukan

pembangunan, menjaga kelestarian lingkungan baik lingkungan nature atau

lingkungan sosial harus mendapatkan perhatian yang sangat serius. Kelestarian

lingkungan sering menjadi dampak yang ditimbulkan dari kegiatan pembangunan,

yaitu berupa kegiatan usaha atau bisnis serta beroperasinya unit hasil suatu

proyek. Segala kegiatan usaha ini akan membawa perubahan yang positif maupun

yang negatif terhadap lingkungan. Oleh sebab itu, agar pembangunan dapat

berkelanjutan, maka harus dilaksanakan dengan berdasarkan wawasan

lingkungan, yaitu dengan cara memperbesar dampak positifnya dan memperkecil

dampak negatifnya.

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan proses kajian dampak sosial

(Social Impact Assessment) yang dilakukan Artha Graha Network guna untuk

mengantisipasi dan mencegah dampak negatif dan mengoptimalkan dampak

positif dari setiap kegiatan bisnis yang dilakukan perusahaan di lingkungan

masyarakat serta mendeskripsikan faktor penghambat dan pendukung proses

kajian dampak sosial. Adapun kesimpulan ini disampaikan berdasarkan tujuan

penelitian sebagai berikut:

1. Proses penerapan kajian dampak sosial (Social Impact Assessment) yang

dilakukan Artha Graha Network.

Dari hasil penelitian yang dilakukan mengenai proses kajian dampak sosial

(Social Impact Assessment) menunjukkan bahwa pada setiap akan melakukan

investasi Artha Graha mendahuluinya dengan melakukan suatu studi. Studi yang

dilakukan dengan memperhatikan beberapa aspek seperti meliputi aspek hukum,

aspek pasar, aspek finansial, aspek teknik, aspek manajemen, aspek sosial dan

aspek lingkungan. Proses studi yang dilakukan ini merupakan suatu mekanisme

pengkajian yang dilakukan Artha Graha guna mencapai tujuan pelaksanaan

pembangunan yang berkelanjutan dan mempunyai wawasan lingkungan. Pihak

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 122: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

108

Universitas Indonesia

Artha Graha sendiri belum terlalu familiar dengan istilah Social Impact

Assessment, tapi menurut mereka aspek sosial menjadi salah satu aspek penting

yang harus dikaji sebelum memulai mengimplementasikan suatu kegiatan usaha.

Pihak Artha Graha menyadari bahwa setiap kegiatan usahanya akan

membawa dampak atau perubahan. Seringkali dampak yang ditimbulkan ini

berlanjut karena perubahan yang ditimbulkan lebih luas jangkauannya, tidak

hanya terbatas pada yang direncanakan. Misalnya, tujuan proyek membangun

kawasan niaga terpadu yang dipakai untuk memenuhi kebutuhan pemukiman dan

kawasan niaga, namun hasil pembangunannya bukan hanya tersedianya fasilitas

yang dimaksud tetapi juga mengurangi daerah serapan air di tempat-tempat yang

tanahnya dipadatkan dan serta berkurangnya lahan hijau terbuka. Hal ini bila

terus-menerus tidak dilakukan suatu tindakan maka akan ikut menyumbangkan

penyebab terjadinya pemanasan global dan perubahan iklim.

Oleh sebab itu untuk mengantisipasi meluasnya dampak negatif maka

dilakukanlah proses kajian dampak sosial. Adapun proses kajian dampak sosial

(Social Impact Assessment) yang dilakukan Artha Graha meliputi:

a. Pelingkupan (scoping), pada tahap pelingkupan ini pihak Artha Graha belum

melakukan perkiraan berapa lama dampak akan berlangsung.

b. Prakiraan dampak, pada tahap ini pihak perusahaan mengkaji kecenderungan

dampak dengan mengelompokkan dampak yang ditimbulkan berdasarkan

tahapan proyek, yaitu tahapan pra kontrusksi, tahapan kontruksi dan tahapan

pasca kontruksi dan juga memastikan secara visual dengan cara observasi ke

sekitar lingkungan untuk mengetahui siapa yang terkena dampak, sejauh mana

dampak yang diperkirakan akan muncul dan seberapa besar dampak yang

muncul hal ini serupa dengan pendapat Wolf yang mengatakan bahwa

prakiraan dampak difokuskan pada perubahan yang bersifat kuantitatif jika

proyek dilaksanakan. Perubahan ini dibandingkan dengan keadaan lingkungan

sebelum proyek dilakukan.

c. Mitigasi, pada tahap ini langkah yang dilakukan oleh perusahaan mirip dengan

pendapat Wolf mengenai langkah-langkah Social Impct Assessment.

d. Evaluasi dan monitoring, Dalam melakukan evaluasi dan monitoring Artha

Graha belum menyentuh pada tahapan menganalisis keefektifan dan

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 123: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

109

Universitas Indonesia

keefisienan proses pemilihan desain mitigasi serta ketepatan dari prediksi.

Mereka baru menganalisis keefektifan dan keefisienan proyek.

Kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah bahwa

ternyata Artha Graha telah menjalankan tahap ataupun langkah-langkah yang

dibutuhkan dalam melakukan proses kajian dampak sosial (Social Impact

Assessment) sebelum akhirnya menjalankan proyek atau kegiatan usahanya yang

dalam hal ini adalah pelaksanaan proyek properti Sudirman Central Business

District (SCBD). Langkah-langkah tersebut hampir sama dengan langkah-langkah

ideal proses kajian dampak sosial (Social Impact Assessment) menurut para ahli

namun masih ada beberapa hal atau aspek yang memang belum dijalankan oleh

pihak Artha Graha. Hal ini disebabkan karena dalam setiap tahapnya, perusahaan

memiliki konsepnya tersendiri berdasarkan pengalaman organisasinya sebagai

sebuah perusahaan properti tanpa mengacu secara khusus pada teori-teori kajian

dampak sosial (Social Impact Assessment).

Dalam melakukan studi atau kajian dampak secara sosial sekarang ini

merupakan hal yang wajib dilakukan oleh perusahaan yang akan melakukan

kegiatan usaha atau bisnis, jadi pihak Artha Graha juga melakukan proses

pengkajian dampak agar kegiatan usahanya mendapatkan ijin. Pengelolaan

dampak juga merupakan salah satu bentuk tanggung jawab Artha Graha selain

tanggung jawab yang lain tentunya terhadap pembangunan. Dan dari pengelolaan

dampak ini hasilnya akan diperoleh sebuah dokumen yang memberikan gambaran

tentang keadaan lingkungan sekitar yang akan membantu proses peyusunan

rencana kegiata dalam jangka panjang.

2. Faktor Penghambat dan Pendukung

Faktor-faktor yang menjadi penghambat jalannya proses studi atau kajian

dampak yang dilakukan khususnya pengkajian dampak sosial terjadi karena faktor

teknis. Dengan pengalaman dan kerja tim solid yang menjadi faktor pendukung

dari proses melakukan kajian dampak sosial, peniliti melihat bahwa segala faktor

penghambat ini bisa diatasi oleh para pengkaji dari perusahaan Artha Graha. Dan

dengan pengalaman serta kemampuan sumber daya manusianya yang

berkompeten, pihak Artha Graha dapat mencari solusi untuk meminimalisir

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 124: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

110

Universitas Indonesia

kemungkinan resiko yang ditimbulkan oleh faktor penghambat tersebut di masa

yang akan dating

6.2 Rekomendasi

Berdasarakan kesimpulan di atas, hasil penelitian ini merekomendasikan

kepada setiap perusahaan pada umumnya dan secara khusus kepada Artha Graha

untuk memperhatikan konsep dari kajian dampak sosial (Social Impact

Assessment) sebelum memulai kegiatan operasional atau investasinya. Karena

akan banyak sekali manfaat yang diperoleh dengan melakukan hal tersebut, salah

satunya yaitu dapat menentukan secara tepat, efektif dan ideal dalam menerapkan

program dan kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan di sekitar daerah

perusahaan beroperasi.

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 125: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

110 Universitas Indonesia

DAFTAR REFERENSI

Buku

Abidin, Hamid. (2003). Sumbangan Sosial Perusahaan; Profil dan Pola Distribusinya di Indonesia. Jakarta: Piramedia.

Adi, Isbandi Rukminto. (2002). Pemikiran-Pemikiran dalam Pembangunan Kesejahteraan Sosial. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Ambadar, J. (2008). Corporate Social Responsibility dalam Praktik di Indonesia (Ed 1). Jakarta: Elex Media Computindo.

Babbie, Earl. (1995). “The Practice of Social Research” (7th Edition). Belmont, CA: Wads Worth Publishing Company.

Barrow, C.J. (2000). Social Impact Assessment: An Introduction. New York: Oxford University Press Inc.

Barth, Regine., & Wolff, Franziska. (2009). Corporate Social Responsibility in Europe: Rhetoric and Realities. USA: Edward Elgar Publishing, Inc.

Becker, Henk A., & Vanclay, Frank. (2003). The International Handbook of Social Impact Assessment: Conceptual and Methodological Advances. USA: Edward Elgar Publishing, Inc.

Coppola, Damon P. (2007). Introduction to International Disaster Management. USA: Elsevier Inc.

Cresswell, John W. (2002). Desain Penelitian Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif. Jakarta: KIK Press.

Effendi, Muh. Arief (2009). The Power of Good Corporate Governance: Teori dan Implementasi. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Fajar ND., Mukti. (2010). Tanggung Jawab Sosial Perusahaan di Indonesia: Studi tentang Penerapan Ketentuan CSR pada Perusahaan Multinasional, Swasta Nasional & BUMN di Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hadi, Sudharto P. (1997). Aspek Sosial AMDAL Sejarah, Teori dan Metode. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Koentjaraningrat. (1991). Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia.

Kotler, Philip and Lee, Nancy. (2005). Corporate Social Responsibility: Doing the Most Good for Your Company and Your Cause. New Jersey: John Wiley and Sons, Inc.

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 126: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

112

Universitas Indonesia

Midgley, James. (2005). Pembangunan Sosial Perspektif Pembangunan Dalam Kesejahteraan Sosial. (Dorita Setiawan dan Sirojudin Abbas, Penerjemah). Jakarta: Diperta Islam Departemen Agama Republik Indonesia.

Neuman, William Lawrence. (2006). “Social Research Methods : Qualitative and Quantitative Approaches” (Sixth Edition). Australia: Pearson International Edition.

Nusahid, Fajar. (2006). Tanggungjawab Sosial BUMN, Analisis Model Kedermawanan Sosial. Jakarta: Pirac Media.

Patton, M.Q. (1990). Qualitative Evaluation and Research Methods (2nd ed.). Newbury Park. CA: Sage.

Prajarto, Nunung. (Ed.). (2012). CSR Indonesia Sinergi Pemerintah, Perusahaan dan Publik. Yogyakarta: Fisipol UGM.

Rudito, B., Budimanta, A., & Prasetijo, A. (2004). Corporate Social Responsibility: Jawaban bagi Model Pembangunan Indonesia Masa Kini. Jakarta: ICSD.

Saidi, Zaim., dan Hamid Abidin. (2004). Menjadi Bangsa Pemurah: Wacana dan Praktek Kedermawanan Sosial di Indonesia. Jakarta: Piramedia.

Sarwono, Jonathan. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Siahaan, N.H.T. (2004). Hukum Lingkungan dan Ekologi Pembangunan (edisi kedua). Jakarta: Erlangga.

Stake, R. E. (2005). “Qualitative case studies.” In Denzin, Norman K. & Lincoln, Yvonna S.(eds). The sage handbook of qualitative research. (3rd ed). Thousand Oaks, CA: SAGE.

Sugiyono, (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta CV.

Suratmo, Gunawan. (2004). Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Untung, Hendrik Budi (2007). Corporate Social Responsibility. Jakarta: Sinar Grafika.

Wibisono, Yusuf. (2007) Membedah Konsep dan Aplikasi CSR. Gresik: Fascho Publishing.

Makalah dan Jurnal:

A Comprehensive Guide for Social Impact. (2006). Centre for Good Governance.

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 127: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

113

Universitas Indonesia

Afrizal. (2010). Menganalisis Dampak Sosial Pembangunan. repository.unand.ac.id, Universitas Andalas.

Daniri, Mas Achmad. (2008). Standarisasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan. Ray Indonesia.

Federal Emergency Management Agency. (1995). National Mitigation Strategy: Partnership for Building Safer Communities.

Hess, David. (1999). Social Reporting: A Reflexive Law Approach to Corporate Social Responsiveness. Journal of Corporation Law.

Mulyadi. (2003). Pengelolan Program Corporate Social Responsibility: Pendekatan, Keberpihakan dan Keberlanjutannya. Center for Population Studies, UGM.

Suharto, Edi. (2006). Pekerjaan Sosial Industri, CSR dan Comdev.

The Business Watch Indonesia. (2007). Sumbangan Pemikiran BWI pada Penyusunan Peraturan Pemerintah Perihal Tanggung Jawab Sosial Korporasi.

The Interorganizational Committee on Principles and Guidelines for Social Impact Assessment. (2003). Principles and guidelines for social impact assessment in the USA. Impact Assessment and Project Appraisal, volume 21, number 3, September 2003, pages 231–250, Beech Tree Publishing, 10 Watford Close, Guildford, Surrey GU1 2EP, UK.

The Rockefeller Foundation. (2003). Social Impact Assessment: A Discussion Among Grantmakers.

Vanclay, Frank. (2003). International Principles For Social Impact Assessment. Impact Assessment and Project Appraisal, volume 21, number 1, March 2003, pages 5–11. Beech Tree Publishing, 10 Watford Close, Guildford, Surrey GU1 2EP, UK.

Dokumen:

Badan Pusat Statistik. (Febuari, 2012). Berita Resmi Statistik: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. Jakarta: Badan Pusat Statistika.

Sudirman Central Business District. (2009). Laporan Tahunan 2009 (Annual Report). Jakarta: PT. Danayasa Arthatama Tbk.

Sudirman Central Business District. (2010). Laporan Tahunan 2010 (Annual Report). Jakarta: PT. Danayasa Arthatama Tbk.

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 128: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

114

Universitas Indonesia

Publikasi Elektronik:

Arief dan Widjanarko. (2012). Tanggung Jawab social Perusahaan: Tangkap dan Optimalkan untuk Pembangunan AMPL. Diakses tanggal 4 Agustus 2012, dari web: http://www.web.waspola.org/index.php/id/artikel/263-tanggung-jawab-sosial-perusahaan-tangkap-dan-optimalkan-untuk-pembangunan-ampl

Artha Graha. (n.d). Artha Graha Peduli AG Foundation Indonesia. Diakses tanggal 8 Mei, dari web: http://www.scribd.com/doc/64057275/Artha-Graha-Foundation-Artha-Graha-Peduli

Depnakertrans. (n.d). Prosedur Mitigasi Lingkungan. Diakses tanggal 12 Juli 2012, dari web: bto.depnakertrans.go.id/.../Prosedur%20Mitigasi%20Lingkungan.doc

International Association for Impact Assessment. (2003). Social Impact Assessment International Principles. Diakses tanggal 28 April 2012, dari: http://www.iaia.org/publicdocuments/special-publications/SP2.pdf

Rahmatullah. (2012). Pentingnya Social Impact Assessment (SIA) bagi Perusahaan. Diakses tanggal 12 Juli 2012, dari web: http://www.rahmatullah.net/2012/01/pentingnya-social-impact-assessment-sia.html

Social impact assessment of resource projects, diakses tanggal 28 April 2012, dari: http://im4dc.org/wp-content/uploads/2012/01/UWA_1698_Paper-02_Social-impact-assessment-of-resource-projects1.pdf

Skripsi/Tesis

Midonal. (2011). Konservasi Lingkungan pada Tanggung Jawab Perusahaan Berdasarkan UU N0.25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Program Pascasarjana Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Indonesia.

Nurrokhim, Wakhid. (2005). Perspektif Stakeholder dalam Upaya Adaptasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan: Studi Kasus pada Perusahaan Pengembang PT. SA Jakarta. Program Pascasarjana Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP Universitas Indonesia.

Sitorus, Dewi Nova. (2012). Analisis Implementasi Corporate Social Responsibility dalam Supply Chain pada PT. SidoMuncul. Skripsi. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Wahjoedi. (2004). Tanggung jawab sosial perusahaan implementasi dan makna ekonomisnya bagi perusahaan dan masyarakat sekitar : Studi kasus pada PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia. Program Pascasarjana Perencanaan dan Kebijakan Publik Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 129: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

Universitas Indonesia

Pedoman Wawancara

1. Pedoman wawancara untuk pelaksana proyek a. Latar belakang dan tujuan proyek b. Studi-studi yang telah dan akan dilaksanakan c. Dampak yang ditimbulkan dari setiap proyek d. Proses kajian dari dampak yang ditimbulkan e. Keadaan sebelum ada proyek dan setelah proyek ada f. Pelaksanaan mitigasi disetiap proyek g. Dasar pertimbangan melakukan mitigasi h. Masukan dari masyarakat sekitar daerah proyek i. Masalah yang dihadapi j. Program evaluasi dan monitoring k. Tentang Artha Graha Peduli

Latar Belakang Pembentukan Ruang lingkup penerapan Kegiatan dan Program

2. Pedoman wawancara untuk masyarakat yang terkena dampak proyek dan kegiatan Artha Graha Peduli a. Pandangan dan persepsi masyarakat terhadap proyek Artha Graha Network b. Kondisi lingkungan baru

Kondisi jalan Fasilitas umum (sekolah, tempat ibadah, pasar, puskesmas, dll.) Transportasi umum Pembuangan sampah/limbah

c. Persepsi terhadap lingkungan baru Lebih menyenangkan, kenapa? Tidak menyenangkan, kenapa?

d. Masalah-masalah yang dihadapi masyarakat dengan adanya proyek e. Pandangan dan persepsi masyarakat terhadap kegiatan/program Artha

Graha Peduli f. Manfaat program Artha Graha Peduli

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 130: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

Universitas Indonesia

RINGKASAN HASIL WAWANCARA

A. Pemrakarsa/Pelaksana Proyek

No Pertanyaan Jawaban 1 Latar belakang dan tujuan proyek Guna menjawab tantangan global mengenai pembangunan, maka kami

mengembangkanlah berbagai macam kegiatan proyek pembangunan. Adapun tujuan dari pelaksanaan proyek yang dilakukan oleh Artha Graha Network secara global adalah investasi untuk memperoleh berbagai manfaat baik secara komersial ataupun secara non komersial. (HD)

Adanya kebutuhan ruang yang selalu meningkat terutama di pusat kota seperti Jakarta,baik untuk keperluan sebagai ruang kerja kantor maupun tempat tinggal hal ini yang menyebabkan para investor tertarik untuk berinvestasi pada sektor property. Namun disatu sisi lahan yang digunakan untuk membangun mulai berkurang maka dari itu tujuan proyek kawasan niaga terpadu ini untuk menyiasati kurangnya lahan tersebut dengan memanfaatkan keterbatasan lahan semaksimal mungkin dengan konsep mix use building, yaitu dimana kami mengakomodasi berbagai jenis aktivitas perdagangan, perkantoran, jasa, dan permukiman, yang terintegrasi dalam satu wilayah. (AR)

2 Studi-studi yang telah dan akan dilaksanakan Setiap akan memulai suatu kegiatan usaha, kami sudah pasti menyusun yang namanya dokumen rencana kegiatan yang didalamnya menerangkan dan menjelaskan data-data terkait dengan kegiatan usaha tersebut. Data tersebut pada umumnya terdiri dari nama dan alamat perusahaan, nama dari kegiatan usahanya, seberapa besar skala kegiatan usaha tersebut, serta lokasi dimana kegiatan usaha tersebut akan dilakukan. Dari dokumen rencana kegiatan inilah yang nantinya akan menjadi bahan acuan dalam melakukan studi sebelum kegiatan usaha tersebut direalisasikan. Studi yang kami lakukan adalah studi kelayakan usaha. Studi ini kami kategorikan kedalam tiga

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 131: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

Universitas Indonesia

bagian, yaitu kelayakan secara ekonomi, kelayakan lingkungan, dan kelayakan teknis. (YM)

Kita tentunya melakukan studi kelayakan apabila akan melakukan sebuah kegiatan usaha. Ukuran kelayakan masing-masing usaha sangat berbeda, misalnya antara usaha jasa dan nonjasa. Seperti pendirian hotel dengan usaha pertambangan, akan tetapi aspek-aspek yang digunakan untuk menyatakan layak atau tidaknya sama. Untuk aspeknya sendiri meliputi aspek hukum, aspek pasar, aspek finansial, aspek teknik, aspek manajemen dan aspek lingkungan. (HD)

Studi dampak lingkungan untuk saat sekarang ini merupakan hal yang wajib dilakukan oleh perusahaan yang akan melakukan kegiatan usaha atau bisnis, jadi sudah dapat dipastikan bahwa kami juga melakukan hal tersebut agar kegiatan usaha kami mendapatkan ijin usaha tentunya, terlebih kegiatan usaha yang sifatnya mengekploitasi sumber daya yang berasal dari alam. Kami juga melakukan kegiatan pengumpulan dan penyusunan data dan fakta mengenai sumber daya yang ada di sekitar wilayah tempat kami akan mendirikan kegiatan usaha. Kegiatan ini meliputi survei mengenai status dan keadaan fisik lahan yang akan digunakan dalam kegiatan usaha, sumber daya yang ada baik dari alam maupun sumber daya manusianya, serta kondisi sosial-budaya masyarakat yang ada di sekitar daerah tersebut. (AR)

Sebelum kita memulai menempati wilayah baru dan memulai kegiatan operasional, sebelumnya itu kita membuat perencanaan dan memprediksi kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi. Kita juga melakukan yang namanya pemetaan mengenai resistensi dan potensi yang ada di masyarakat sekitar juga lingkungan dimana kegiatan operasional kita akan dilakukan. (JS)

3 Dampak yang ditimbulkan dari setiap proyek Sektor bisnis yang dilakukan Artha Graha Network itu kan sangat luas, mulai dari sektor keuangan, properti, pertanian, sampai dengan sektor sumber daya. Tentunya dampak yang ditimbulkan dari kegiatan bisnis ini juga akan beragam, demikian pula dengan besaran dampak yang ditimbulkannya. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal antara lain yaitu faktor lingkungan dan ruang lingkup dari kegiatan bisnis

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 132: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

Universitas Indonesia

tersebut. Dengan melakukan kegiatan bisnis, kami berharap dapat memberikan manfaat untuk sekitar masyarakat yang berada di sekitar perusahaan kami beroperasi. Mulai dari membuka lapangan pekerjaan, menambah penghasilan penduduk, menghasilkan aneka barang yang dibutuhkan oeh masyarakat, merangsang masyarakat utuk meningkatkan pengetahuan, meningkatkan infrastruktur di sekitar wilayah beroperasinya usaha, seperti perbaikan jalan, melengkapi sarana dan prasarana demi menunjang kebutuhan karyawan kami pada khususnya dan masyarakat sekitar pada umumnya. (HD)

Dari setiap proyek yang kami lakukan itu ada tahapan yang harus selalu kami laksanakan. Kami membaginya kedalam tiga tahapan, yaitu tahap pra kontruksi, tahap kontruksi, dan tahap pasca kontruksi. Jenis kegiatan yang dilakukan dari setiap tahapan berbeda-beda jadi dampak yang ditimbulkannya pun akan berbeda. Contohnya, untuk kegiatan pra kontruksi, yang kami lakukan itu mulai dari survey lokasi dimana kami akan menjalankan proyek tersebut. Setelah itu kami biasanya akan melakukan pengadaan dan pembebasan lahan, yang dampaknya itu bisa berupa pemindahan penduduk atau bahkan tidak jarang akan muncul para spekulan tanah. Tahap kontruksi kegiatan yang kami lakukan lebih banyak lagi karena disinilah tahapan krusialnya. Kegiatan tersebut meliputi, pertama mobilisasi tenaga kerja, yang dampaknya itu bisa berupa kecemburuan sosial antara penduduk lokal dengan para pekerja yang berasal dari luar daerah atau sebenarnya dengan adanya proyek ini akan meningkatan kesempatan kerjabagi para penduduk lokal. Kedua, mobilisasi peralatan berat yang bisa merusak sarana jalan. Ketiga, kontruksi jalan akses ke lokasi proyek yang bisa menyebabkan meningkatnya gangguan kemacetan dan tercecernya tanah dan material bangunan. Dan terakhir yaitu, pelaksanaan pekerjaan kontruksi di lapangan, seperti penyiapan dan pembersihan lahan, penggalian tanah untuk pondasi, pembuatan sistem drainase, pemasangan tiang pancang, pengoperasian base camp untuk para pekerja serta kegiatan kontruksi lainnya yang biasanya akan menimbulkan kerusakan prasarana jalan, pencemaran udara, pencemaran air permukaan, timbulnya

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 133: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

Universitas Indonesia

genangan air atau banjir lokal, banyaknya debu, adanya getaran dari alat-alat berat dan suara bising, serta kecemburuan sosial. Untuk pasca kontruksi yaitu tahap dimana kegiatan dari pengoperasian dan pemeliharaan dilakukan ya agar dapat dimanfaatkan secara optimal dan berkelanjutan. (JS)

4 Proses kajian dari dampak yang ditimbulkan Studi yang kami lakukan sebelum kegiatan proyek dilakukan isinya itu salah satunya mencakup tentang prakiraan dampak yang akan ditimbulkan dari kegiatan proyek. Jadi sebelum dampak itu benar-benar terjadi, kami sudah memikirkan tindakan apa yang akan kami ambil dan lakukan. (HD)

Untuk melakukan kajian dampak dari pelaksanaan proyek ada beberapa langkah yang kami lakukan. Pertama, kami melakukan yang namanya kajian dokumen yakni dengan cara mempelajari dokumen perencanaan pembangunan yang telah disusun. Studi ini sangat perlu untuk dilakukan terutama dalam melihat berbagai potensi isu-isu lingkungan yang dimungkinkan muncul pada saat implementasi pembangunan. Kedua, kami melakukan observasi lapangan yang dilakukan dengan cara melihat secara langsung obyek yang menjadi lahan dimana proses pembangunan dilakukan. Cara ini juga untuk memastikan secara visual sejauh mana dampak yang diperkirakan akan muncul dan seberapa besar dampak yang akan mempengaruhi lingkungan sekitar. Tahap terakhir yaitu kami melakukan wawancara dan diskusi dengan masyarakat sekitar lingkungan proyek. Disini kami sangat mengharapkan sekali adanya masukan, pendapat dan pandangan dari masyarakat terkait dengan dampak yang diperkirakan akan muncul saat implementasi pembangunan. (AR)

Jadi untuk proses kajian dampaknya itu kami juga bagi menjadi tiga tahap ya. Pertama, yaitu tahap persiapan. Pada tahap persiapan ini, kami menyiapkan semacam SOP kajian dampak. Setelah tahap persiapan ok, maka tahap kedua yaitu tahap pelaksanaan. Disini kami berkoordinasi dengan pihak-pihak yang terkait yang terlibat dalam kegiatan proyek untuk menyelenggarakan pertemuan dalam rangka kegiatan kajian dampak. Setelah itu secara bersama-sama kami akan mengunjungi lapangan

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 134: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

Universitas Indonesia

untuk melihat dari dekat tentang dampak yang mungkin akan timbul dalam pelaksanaan kegiatan yang telah diverifikasi, selama turun lapangan ini kami juga mengadakan pertemuan dengan tokoh-tokoh lokal dan aparat setempat serta pihak-pihak lain yang dianggap berkompeten untuk mendapatkan input secara lebih mendalam guna merumuskan kajian dampak. Tahap terakhir adalah tahap pelaporan dari masing-masing kegiatan yang telah dilakukan. (JS)

Langkah yang kami lakukan dalam rangkaian mengkaji dampak, yang pertama adalah pengumpulan informasi tentang lingkungan baik lingkungan alamnya ataupun lingkungan sosialnya dan juga keadaan geografis sekitar Sudirman ini. Secara operasional kegiatan yang dilakukan itu dengan melakukan penentuan seberapa luas daerah yang akan terkena dampak dari kegiatan usaha kami. Luas daerahnya biasanya kami bagi menjadi 3 ring utama, yaitu ring 1 yang meliputi daerah yang jaraknya antara 500 meter sampai dengan 1 km dari lokasi usaha kami. Ring 2, yaitu daerah yang jaraknya 1 km sampai dengan 5 km dari lokasi usaha kami, dan yang terakhir ring 3 adalah daerah di luar ring 1 dan ring 2 yang kami gambarkan bisa saja sampai dengan Jakarta dan sekitarnya (Jabodetabek). Kemudian langkah selanjutnya setelah gambaran mengenai informasi lingkungan sekitar kami dapatkan, ada tim kami yang akan turun lapangan untuk mengecek keabsahan dari informasi yang kami peroleh tersebut serta untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai kondisi lingkungan sekitar baik secara demografis (komposisi penduduk yang dapat dikelompokkan menjadi beberapa kategori, seperti umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, dll.; pola perkembangan penduduk; dan tingkat kepadatan serta sebaran penduduk), ekonomi (tingkat pendapatan, kesempatan untuk melakukan usaha atau kesempatan kerja), sosial dan budaya (bagaimana sikap dan pandangan masyarakat sekitar dengan kegiatan usaha dan juga rencana usaha yang kami lakukan; pola kebiasaan dan adat masyarakat sekitar; perubahan sosial dan budaya), dan juga keadaan kesehatan masyarakat sekitar. Hasil dari penelitian di lapangan ini harus sedetail mungkin karena data-data tersebut akan menjadi data dasar untuk berbagai keperluan kami kedepannya

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 135: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

Universitas Indonesia

untuk melakukan prakiraan serta untuk kegiatan sosial yang akan dilakukan perusahaan. (ES)

5 Keadaan sebelum ada proyek dan setelah proyek ada

Tentu saja ada perbedaan sebelum proyek dilakukan dan setelah proyek dilaksanakan. Perbedaan ini meliputi berbagai aspek, seperti aspek sosial, budaya, kesehatan, dan tentu saja aspek ekonomi karena kegiatan proyek yang kami lakukan diharapkan bisa untuk memacu pertumbuhan ekonomi, baik di tingkat nasional maupun daerah, serta mengurangi pengangguran, mengentaskan kemiskinan dan tentunya meningkatkan kesejahteraan rakyat. (HD)

Pesatnya pembangunan yang terjadi khususnya di ibukota tentu saja menimbulkan perubahan yang sangat signifikan. Kita bisa lihat bagaimana padatnya penduduk disini yang setiap tahunnya selalu terjadi penambahan penduduk, masalah urbanisasi yang terus meningkat tiap tahunnya dan nantinya akan menimbulkan polemik tersendiri lagi. (ES)

6 Pelaksanaan mitigasi disetiap proyek Untuk mengurangi dampak negatif yang diperkirakan akan timbul maka dalam melaksanakan proyek kami berusaha sekali untuk menggunakan dan memanfaatkan sumberdaya alam tidak secara berlebihan khususnya sumber daya alam yang tidak terbaharui agar para penerus kita nantinya masih bisa ikut menikmati. Kami juga berusaha memanfaatkan sumber daya secara hati-hati serta didukung oleh penelitian ilmiah yang memadai. (YM)

Kami menyadari bahwa pembangunan yang kami lakukan selama ini dilaksanakan pada dasarnya merubah ekosistem alami yang bersifat stabil menjadi ekosistem buatan/binaan yang tidak stabil. Kondisi ini yang kemudian menuntut kami untuk melakukan upaya pengelolaan lingkungan agar fungsi lingkungan di kawasan proyek pembangunan dilakukan bisa tetap lestari. Oleh sebab itu menetapkan kami selalu mencoba untuk menerapkan kebijakan pembangunan kawasan yang berkelanjutan yang berwawasan lingkungan. (AR)

Agar tidak timbul keluhan dan protes dari masyarakat sekitar wilayah proyek dilaksanakan pada tahap pra kontruksi kami melakukan sosialisasi, komunikasi dan

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 136: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

Universitas Indonesia

konsultasi kepada masyarakat sekitar wilayah beroperasinya proyek untuk menjelaskan tentang manfaat kegiatan bagi kepentingan umum dan juga menjelaskan tentang kerugian yang terjadi akibat terhambatnya proses pengerjaan proyek bila tidak adanya dukungan dari masyarakat. Untuk mengantisipasi para spekulan tanah, kami melibatkan masyarakat dan aparat pemerintah daerah setempat untuk mencegah terjadinya spekulasi tanah. Kami juga melakukan sosialisasi pada penduduk lokal dan pemberian informasi kepada penduduk tentang tenaga kerja yang diperlukan. Mendata sarana dan prasarana umum yang akan terkena dampak kegiatan proyek, melindunginya dari kemungkinan kerusakan atau kalaupun rusak yang diakibatkan terkena proses dari proyek maka kami akan mengganti ataupun memperbaiki. Untuk menghindari kemacetan kami akan mengatur jadwal kerja agar pengoperasian kendaraan proyek tidak dilakukan saat jam-jam sibuk. (JS)

7 Dasar pertimbangan melakukan mitigasi Secara garis besar visi dari perusahaan yang tergabung di dalam Artha Graha Network itu kan tumbuh dan berkembang bersama masyarakat dengan mengedepankan kepedulian pada masyarakat dan lingkungan serta mewujudkan cita-cita menjadi jaringan bisnis yang dimiliki oleh pihak swasta namun secara penuh harus bisa pula menjalankan fungsi pengabdian untuk kepentingan masyarakat. Hal ini berarti bahwa semua dampak negatif yang ditimbulkan terkait dengan kegiatan proyek pembangunan untuk mewujudkan tujuan tersebut harus bisa diminimalkan atau bahkan bilamana memungkinkan harus dihilangkan sama sekali, kami menganggap ini adalah sebagai bentuk kepedulian kami terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar perusahaan beroperasi. (HD)

Dari hasil studi pastinya akan menghasilkan sebuah dokumen yang bisa dijadikan acuan untuk melakukan pengelolaan yang baik selama proses dari proyek berlangsung. Dokumen yang dijadikan acuan ini harus mampu meningkatkan hasil dan nilai guna serta dapat menghindari semua pengaruh yang mengarah pada bentuk ketidakefisienan. (YM)

Kita itu mempunyai pedoman operasional dalam setiap melaksanakan kegiatan

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 137: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

Universitas Indonesia

atau proyek yang disusun pada saat tahap perencanaan. Pedoman operasional ini yang selalu kita jadikan rekomendasi dalam mengelola berbagai dampak yang ditimbulkan. Pengelolaan dampak ini adalah salah satu bentuk tanggung jawab kami selain tanggung jawab yang lain tentunya terhadap pembangunan. (AR)

8 Faktor penghambat dan Pendukung Kadang masyarakat yang lahannya akan digunakan untuk kegiatan proyek enggan untuk pindah ketempat lain karena beberapa alasan, seperti sudah nyaman tinggal di tempat itu, takut kehilangan akses ke tempat kerja, tempat belanja dll. (ES)

Dalam pelaksanaan proyek pembangunan ada kalanya kondisi di lapangan tidak sesuai dengan apa yang sudah kami rencanakan sehingga perencanaan ulang tidak dapat terhindari. Perencanaannya sudah kami susun dengan baik,tetapi kadang dalam fakta pelaksanaannya tidak seperti seharusnya tertera dalam acuan yang ada secara sistematis. (JS)

Pertentangan dengan masyarakat sekitar proyek kadang tidak terhindari, mereka merasa lahan yang akan digunakan dalam proses pembangunan merupakan lahan mereka untuk tempat tinggal selama ini. Dengan kata lain mereka akan tempat tinggal. Untuk menghindari protes kami kadang memberikan ganti rugi kepada masyarakat tersebut atas lahan yang akan digunakan dalam proyek proyek, namun lagi-lagi masalah timbul ketika besaran ganti rugi yang kami berikan tersebut ternyata tidak cocok. (YM)

Pernah ada pengalaman sewaktu mengerjakan suatu proyek timbul kejadian yang tidak diprediksi sebelumnya karena rendahnya kinerja dan produktifitas dari pekerja. Hal ini menyebabkan kerterlambatan penyelesaian pembangunan. (AR)

Kami terbantu karena memiliki tenaga pendukung yang memang berpengalaman. Dalam melakukan kegiatan usaha mulai dari perencanaan, melakukan studi sampai dengan tahap implementasi kami terbiasa bekerja secara tim. Dan kami disini memiliki tim yang sangat solid sekali. (JS)

Dengan memiliki pengalaman sebelumnya dalam melakukan proyek, membantu kami untuk melakukan perbaikan dan penyempurnaan dalam melakukan serangkaian

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 138: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

Universitas Indonesia

kajian yang akan dilakukan. (ES) 9 Program evaluasi dan monitoring Kami melakukan kegiatan evaluasi pada saat proses perencanaan selesai dibuat,

pada saat selama proses proyek berlangsung itu biasanya kami lakukan per triwulan ya, dan pada saat akhir proyek selesai dikerjakan. Kalau untuk kegiatan monitoring itu kami lakukan secara sistematis dan continue agar kami bisa melakukan tindakan koreksi. (YM)

Untuk mengkaji apakah kegiatan yang dilaksanakan sudah sesuai dengan rencana, masalah apa yang tombul selama proses pengerjaan proyek, apakah pola kerja yang dilakukan dan manajemen yang diterapkan sudah sesuai dengan tujuan proyek, dan sebagainya itu tentu harus dilakukan sebuah proses monitoring ya. Kalau itu evaluasi dari awal pasti kami lakukan, pada awal kegiatan kami lakukan evaluasi untuk mendeteksi kelayakan dari proyek tersebut, selama proses kegiatan evaluasi juga harus rutin dilakukan agar semuanya berjalan dengan lancar, setelah proyek selesai dikerjakanpun kami terus melakukan evaluasi untuk melihat dampak yang ditimbulkan dalam jangka panjang. (AR)

10 Tentang Artha Graha Peduli a. Latar belakang pembentukan Artha Graha Peduli sendiri itu adalah yayasan atau lembaga sosial.

Terbentuknya secara badan hukum itu baru dua tahun yang lalu, tapi kalau kegiatannya sendiri Artha Graha Network ini sudah melakukan berbagai kegiatan sosial dari tahun 1997. Kegiatan kita ini baru fokus dan intens itu pada saat terjadinya tsunami di Aceh. Artha Graha sendiri itu kan grup bentuknya atau network yang terdiri dari banyak perusahaan dan pada tahun 2004 dibikin menjadi satu pintu, itulah yang dinamakan Artha Graha Peduli. Kegiatan di tahun 2004 itu cukup banyak, kita sampai merekrut dan mefasilitasi relawan untuk berangkat ke Aceh membantu para korban bencana disamping kita juga memberangkatkan karyawan Artha Graha sendiri. Para relawannya itu berasal dari para pecinta alam dan organisasi di berbagai daerah, kita berangkatkan mereka baik melalui jalan laut maupun udara. Setelah itu kegiatan berkembang

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 139: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

Universitas Indonesia

dan terbentuklah struktur Artha Graha Peduli tapi belum ada lembaganya secara hukum. (H)

Artha Graha itukan sebuah jaringan ya atau Network yang terdiri dari banyak perusahaan di dalamnya. Untuk mempermudah koordinasi antar perusahaan tersebut untuk melakukan kewajiban atau tanggung jawab sosialnya maka dibentuklah satu yayasan yang dinamakan Artha Graha Peduli. (ES)

Kan sekarang sudah ada peraturan yang mengatur tentang tanggung jawab sosial dan lingkungan untuk perusahaan. Dengan adanya Undang-Undang Republik Indonesia No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas pada pasal 1 ayat 3 dan pasal 74 yang kemudian menjadi dasar bagi Artha Graha dalam melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan atau dalam tataran global disebut sebagai Corporate Social Responsibility. Untuk melaksanakan kegiatan CSR ini kan butuh wadah secara khusus yang menanganinya, kemudian dibentuklah Artha Graha Peduli sebagai wadah tersebut agar semua kegiatan berjalan efektif dan manfaatnya pun dapat dirasakan secara merata. (HD)

b. Ruang lingkup penerapan Kami mempunyai enam pilar yang menjadi ruang lingkup dalam

penerapan kegiatan Artha Graha Peduli, yaitu Artha Graha Peduli Lingkungan Hidup, Artha Graha Peduli Ketahanan Pangan dan Pemberdayaan Masyarakat, Artha Graha Peduli Sosial, Budaya dan Pendidikan, Artha Graha Peduli Kesehatan, Artha Graha Peduli Penanganan Bencana serta Artha Graha Peduli Bantuan Hukum bagi masyarakat kurang mampu. Kebijakan dalam usaha untuk turut menjaga kelestarian lingkungan dan alam kami wujudkan dalam partisipasi melalui Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC), yaitu kawasan hutan konservasi untuk perlindungan keanekaragaman hayati flora dan fauna di Kabupaten Lampung Barat dan Kabupaten Tanggamus, Propinsi Lampung. TWNC ini bisa dikatakan sebagai program unggulan CSR kami karena ini adalah sebuah program khusus yang berkelanjutan untuk mencegah dampak

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 140: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

Universitas Indonesia

kumulatif dari pembangunan seperti pemanasan global. Konservasi ini sangat berguna sekali untuk kepentingan manusia karena dapat berfungsi sebagai tempat berbagai spesies yang berguna untuk kehidupan manusia mulai dari penyediaan pangan, sandang dan papan. Keadaan di sana agak kacau ya sebelum ada Tambling Wildlife Nature Conservation. Jadi kegiatan seperti penebangan liar, perburuan binatang yang tidak terkendali, dan juga penangkapan ikan di laut dengan menggunakan potassium serta pengeksploitasi laut itu masih marak. Keadaan sekitar laut juga kotor, banyak sampah yang bukan berasal dari alam yang berserakan. Makanya setelah kami datang, kami konservasi wilayah tersebut dan berupaya melakukan perbaikan-perbaikan di sana demi terciptanya lingkungan yang baik juga untuk kesejahteraan masyarakat sekitar sana. (HR)

c. Kegiatan dan Program Kegiatan kita sendiri meliputi bantuan-bantuan yang bersifat relawan,

bantuan tenaga, logistik, bahkan sampai infrastruktur. Kegiatan sosial lainnya, untuk masalah lingkungan kita melakukan penanaman pohon baik pohon untuk di hutan maupun di bakau (perairan). Untuk penanamannya sendiri kita sudah melakukannya ke beberapa wilayah di Indonesia, kita juga mengadakannya itu dengan bekerjasama dengan pihak lain. Sebetulnya kalau untuk konservasi alam, kita ada hutan konservasi di daerah Lampung yang namanya Tambling Wildlife Nature Conservation yang fokusnya memang untuk konservasi alam. Tambling Wildlife Nature Conservation ini istilahnya proyek CSR yang juga termasuk proyek besar karena nilainya ratusan milyar. Kegiatan sosial yang sudah kita lakukan itu fokus untuk membantu pemerintah dalam menangani bencana alam yang sifatnya bencana nasional ataupun bencana yang sifatnya skala kabupaten. Mengenai program yang rutin yang kita lakukan adalah program pemberian bantuan berupa beras. Artha Graha telah melakukan bantuan program pemberian beras ini dari tahun 1997 dan dilakukan setiap hari jumat. (H)

Kami melakukan sosialisasi kepada warga juga anak-anak, menanam

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 141: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

Universitas Indonesia

kembali tanaman endemik, membersihkan pantai dari sampah, perkebunan pembibitan, terus juga ngumpulin data terkait sumber daya alam yang ada. (HD)

B. Perwakilan Masyarakat No Pertanyaan Jawaban 1. Pandangan dan persepsi masyarakat terhadap

proyek Artha Graha Network Saya mendukung setiap rencana pembangunan yang dilakukan oleh perusahaan

yang ada di artha graha network. Semuanya demi kemajuan bersama asal proyek yang akan dilaksanakan ataupun yang sedang dilaksakan memperhatikan hal-hal sesuai peraturan yang ada. Kalau membangun sesuatu jangan asal bangun, diperhatikan juga lingkungan sekitarnya. Dan dengan semua proyek yang dilakukan oleh Artha Graha Network masyarakat bisa terbantu dengan terciptanya lapangan pekerjaan. (EJ)

Jakarta jadi banyak gedung bertingkatnya ya. Pemukiman kami jadi tertutup oleh gedung-gedung pencakar langit, tapi ya ga ada pengaruh yang bagaimana juga yang penting masih punya tempat tinggal, masih bisa kerja, jadi masih bisa makan. (CN)

2 Kondisi lingkungan baru a. Kondisi Jalan

Banyak perubahan memang yang terjadi setelah proyek pembangunan yang

dilakukan oleh perusahaan Artha Graha. Untuk kondisi jalan saya rasa bagus, karena itu juga buat kepentingan mereka. Kegiatan bisnis yang padat pasti membutuhkan akses yang sangat mendukung kelancaran. Inginya lancar, tapi namanya juga Jakarta pasti macet dimana-mana. Apalagi Sudirman ini pusat bisnis ya, banyak kantor, banyak pegawai, jadi kendaraan juga butuh banyak biar semuanya bisa keangkut. Kalau sudah begini biar kondisi jalan baik tapi macet rasanya ya tidak nyaman. (EJ)

Kalau jalan-jalan utama di sekitar daerah sini ya bagus. Hanya saja jalan untuk akses masuk ke daerah pemukiman yang agak kurang, mungkin orang yang belum

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 142: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

Universitas Indonesia

b. Fasilitas umum (sekolah, tempat ibadah,

pasar, puskesmas, dll.) c. Transportasi umum

tahu dan terbiasa akan kesulitan untuk sampai daerah sini. Jalannya ketutup sama gedung terus kan ada pemisah pagar tinggi antara daerah pemukiman sama daerah perkantoran. (CN)

Kondisi jalan disini dulu parah, banyak lubang, aspalnya juga jelek. Sempat beberapa kali diperbaiki namun rusak lagi, tapi sekarang kondisinya lumayan dibanding dulu, lubangnya sudah banyak berkurang. Saya ga tahu yang memperbaiki siapa, sepertinya sih pemerintah. Harapan ke depannya mudah-mudahan kondisi jalan disini tidak rusak lagi. (SP)

Kalau masalah fasilitas umum seperti sekolah, tempat ibadah, rumah sakit, sampai tempat berbelanja tidak perlu dikhawatirkan lagi ya, ini daerah pusat bisnis dan jalan utama di Jakarta yang secara tidak langsung pasti juga menyediakan berbagai keperluan warganya dengan kelengkapan berbagai fasilitas. (EJ)

Sekolah ada ya yang dekat dari sini, madrasah “Darul Rahman”. Untuk puskesmas ada di jalan Tulodong. Kalau pasar tradisional agak jauh dari sini, paling ya ada warga yang buka warung terus jualan kebutuhan sehari-hari termasuk sayur-mayur, atau ada juga pedagang keliling. Disini banyaknya mall. (CN)

Dari dulu fasilitas umum di sini sudah lumayan lengkap. Sekolah ada, masjid, puskesmas sudah ada dari dulu tapi ya jaraknya memang jauh. Paling tidak butuh kendaraan untuk bisa menuju ke sana. Kalau mau jalan bisa tapi makan waktu. Yang beda mungkin sekarang di sekolah sudah agak lengkap buku-bukunya, surau yang rusak mendapat bantuan dana untuk perbaikan, kegiatan di puskesmas bertambah seperti bantuan pengobatan gratis, kegiatan imunisasi, dan lain-lain. (SP)

Untuk transportasi umum banyak ya, mulai dari bus kopaja, trans Jakarta, ojeg sampai taksi mudah ditemui. Apalagi Sudirman ini kan pusat keramaian, pasti moda transportasi umum seperti itu sangat dibutuhkan. (EJ)

Banyak kendaraan umum disini, beragam soalnya penduduknya juga beragam. Kalau punya dana lebih bisa naik taksi, kalau tidak ada ya naik kopaja atau busway. (CN)

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 143: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

Universitas Indonesia

d. Pembuangan sampah/limbah

Di sini angkutan umum ada tapi jumlahnya terbatas ya, untuk waktu operasinya juga. Masyarakat di sini rata-rata punya sepeda motor untuk mempermudah kegiatan mereka sehari-harinya. (SP)

Sepertinya sangat diperhatikan sekali ya masalah sampah di sini. Penyediaan tempat pembuangan sampah hampir tersedia di setiap sudut, untuk petugas yang stand by juga ada, untuk pengangkutan sampah ke tempat pembuangan juga cukup rutin dilakukan, belum lagi petugas yang selalu menyapu bersih jalan. Ini mungkin karena di sini kawasan utama Jakarta yang masalah kerapihan sangat diperhatikan sekali. Tapi untuk selanjutnya penanganan sampah itu seperti apa saya juga kurang paham ya. (EJ)

Kalau di lingkungan tempat tinggal saya itu petugas kebersihan rutin untuk mengambil sampah di pagi hari. Kalau sampah dari sekitar gedung-gedung di SCBD saya kurang paham, kalau nanti lewat di ujung gang sana ada pembuangan sampah, ya sampah-sampah itu berasal dari pemukiman sini. (CN)

Kalau masalah limbah seperti sampah, di sini memang agak banyak ya jumlah sampahnya. Untuk cara pembuangannya biasanya masyarakat membuangnya di tempat sampah lalu nanti ada petugas yang mengambilnya, tapi itu jarang sekali paling hanya dua minggu sekali soalnya jumlah petugasnya sedikit jadi biar sampah tidak menumpuk biasanya masih banyak juga masyarakat di sini yang membuang sampahnya dengan cara membuat lubang lalu nanti sampahnya di bakar, ada juga yang tidak dibakar tapi langsung ditimbun. (SP)

3 Persepsi terhadap lingkungan baru Sangat membanggakan saat ibukota boleh menjadi lebih baik dan bersih khususnya daerah Sudirman menjadi pusat dan kemegahan kota Jakarta. Jakarta itu kan identik sama banjir, dulu di Sudirman sini kalau hujan pasti terjadi genangan air dan macet sudah pasti tidak terelakan. Sejak adanya gorong – gorong Sudirman yang tidak diketahui PT apa yang membangunnya jalan Sudirman sudah tidak ada genangan air, kecuali di jalan yang tidak rata. Semoga ini bisa terus berlanjut, pembangunan ke arah yang lebih baik lagi. (EJ)

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 144: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

Universitas Indonesia

4 Masalah-masalah yang dihadapi masyarakat dengan adanya proyek

Warga asli sini makin terpinggirkan ya, disini kan jadi pusat perkantoran dan pemukiman memang. Banyak pendatang yang kini tinggal disini dan bekerja. Jadi banyak saingan untuk mendapatkan pekerjaan bagi warga. Tapi justru itu yangkemudian membuat sebagian warga sadar untuk meningkatkan kemampuan dirinya agar mampu untuk bersaing. Selain itu mungkin karena banyak dibangun gedung-gedung di kawasan ini, ruang buka hijaunya agak kurang ya. (EJ)

Banyak para pekerja yang kerja di SCBD terus ngontrak atau ngekost di sekitar sini, butuh penyesuaian dengan para pendatang tersebut. Ada beberapa perbedaan kebiasaan, misalnya cara bicara orang Jakarta/betawi yang suka ceplas-ceplos. Kalau pendatangnya dari daerah yang tidak terbiasa dengan kebiasaan ini tentu akan kaget. Atau kadang masyarakat sekitar sini suka kesal bila ada pendatang yang ngontrak atau ngekost tapi suka pasang musik kencang-kencang. (CN)

5 Pandangan dan persepsi masyarakat terhadap kegiatan/program Artha Graha Peduli

Masyarakat senang sekali dengan adanya kegiatan-kegiatan sosial yang dilakukan oleh artha graha peduli. Warga sangat antusias mengikuti kegiatan artha graha peduli seperti penjualan sembako murah dan pengobatan gratis. Kegiatan seperti ini bagus saya rasa, karena harga yang dijual itu setengah dari harga aslinya jadi ya kita tertarik dan sangat merasa terbantu sekali, mudah - mudahan tahun depan ada lagi dan bisa gratis. (SP)

Kalau kegiatan pemberian bantuan ya membantu masyarakat ya tentunya. Kalau mau mendekati lebaran, sering ada bantuan pemberian atau penjualan sembako gratis. Madrasah juga suka dapat bantuan pendidikan seperti beasiswa sepertinya. Pengobatan gratis juga pernah diadakan di puskesmas. Anak saya di sekolah pernah cerita bahwa ada semacam kegiatan pelestarian lingkungan dari Artha Graha supaya anak-anak ikut berperan aktif menjaga lingkungan sekitar. (CN)

6 Manfaat program Artha Graha Peduli Sangat bermanfaat sekali, soalnya sekarang harga kebutuhan sedang melonjak. Kedepannya mungkin bisa dibantu juga untuk program pendidikan seperti bantuan buku-buku pelajaran atau alat sekolah. Dan masyarakat yang mendapat bantuan juga lebih banyak lagi. (SP)

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012

Page 145: Penerapan Metode Social Impact Assessment dalam ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321586-T31962-Penerapan metode.pdf · UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Social Impact Assessment

Universitas Indonesia

Penerapan metode..., Dyah Asri Gita Pratiwi, FISIPUI, 2012