penentuan zona perlindungan sumberair baku pada sumur bor mojosongo, kadipiro dan ... · 2020. 5....

16
Mallusia dall Lillgk/lllgan. Vol. 12, No.2. JIIli 2005. halo 88-103 Pusat Stlldi Lingk/lllgall Hidup Ulliversitas Gadjah Mada Yogyakarta. Illdollesia PENENTUAN ZONA PERLINDUNGAN SUMBERAIR BAKU PADASUMUR BOR MOJOSONGO, KADIPIRO DAN JEBRES KOTA SOLO PROPINSI JAWATENGAH (Delimination of Water Resources Protection Zone in Production Wells of Mojosongo, Kadipiro, Ngadisono and Jebres Solo City Central Java, Indonesia) Ryllia Ekklessia", Sukandarrumidi"", dan Heru Hendrayana"" · Program Studi Teknik Geologi .. Jurusan Teknik Geologi Pakultas Teknik UGM, Yogyakarta Abstrak Penentuan zona perlindungan sumber air baku pada dasarnya dimaksudkan untuk melindungi kualitas dan kuantitas air bawah tanah secara alamiah. Penerapan zona perIindungan sumber air baku bertujuan untuk meminimasi efek polutan terhadap sumber air. Daerah penelitian adalah kota Solo, Jawa Tengah, termasuk di dalamnya Mojosongo, Kadipiro, Ngadisono, dan Jebres. Penelitian ini berhasil menentukan zona perlindungan sumber air baku di daerah penelitian dan juga mengidentifikasi penggunaan lahan serta aktifitas manusia di wilayah tersebut. Kata kunci: zona perlindungan air baku, kualitas air tanah, sumur Abstract The delimitation of the Water Resources Protection Zone is basically intended for naturally protecting groundwater quality and groundwater quantity. The application of Water Resources Protection Zone program has aimed at minimizing pollutant effects to water resources. The re- search area is Solo City Central Java, which includes Mojosongo. Kadipiro, Ngadisono, and Jebres production wells. The study has ditermined water resources zones of the study area as well as the land uses and human activities within the zones. Key words: water resources protection zone, groundwater quality, well. PENDAHULUAN tambangan, intensifikasi pertanian serta. meningkatnya kegiatan pariwisata. Oleh karenanya perlu ditentukan zona perlindungan sumber air baku pada beberapa sumur bor di POAM Solo. Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Menentukan zona perlindungan air baku pada beberapa sumber air baku di PDAM Kota Solo. Airtanah yang dipandang sebagai salah satu sumber air bersih menjadi sangat penting artinya bagi kehidupan. Oi lain pihak, terdapat kecenderungan terus menurunnya kualitas airtanah, karena meningkatnya pencemaran air oleh buartgan dari daerah pemukiman, industri, per- 88

Upload: others

Post on 04-Feb-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Mallusia dall Lillgk/lllgan. Vol. 12, No.2. JIIli 2005. halo 88-103

    Pusat Stlldi Lingk/lllgall Hidup

    Ulliversitas Gadjah Mada

    Yogyakarta. Illdollesia

    PENENTUAN ZONA PERLINDUNGAN SUMBERAIR BAKU PADASUMURBOR MOJOSONGO, KADIPIRO DAN JEBRES KOTA SOLO PROPINSI

    JAWATENGAH(Delimination of Water Resources Protection Zone in Production Wells of

    Mojosongo, Kadipiro, Ngadisono and Jebres Solo City Central Java, Indonesia)

    Ryllia Ekklessia", Sukandarrumidi"", dan Heru Hendrayana""· Program Studi Teknik Geologi

    .. Jurusan Teknik Geologi Pakultas Teknik UGM, Yogyakarta

    Abstrak

    Penentuan zona perlindungan sumber air baku pada dasarnya dimaksudkan untuk melindungikualitasdan kuantitas air bawah tanah secara alamiah. Penerapan zona perIindungansumber air bakubertujuan untuk meminimasi efek polutan terhadap sumber air. Daerah penelitian adalah kota Solo,Jawa Tengah, termasuk di dalamnya Mojosongo, Kadipiro, Ngadisono, dan Jebres.

    Penelitian ini berhasil menentukan zona perlindungan sumber air baku di daerah penelitian danjuga mengidentifikasi penggunaan lahan serta aktifitas manusia di wilayah tersebut.

    Kata kunci: zona perlindungan air baku, kualitas air tanah, sumur

    Abstract

    The delimitation of the WaterResources Protection Zone is basically intended for naturallyprotecting groundwater quality and groundwater quantity. The application of Water ResourcesProtection Zone program has aimed at minimizing pollutant effects to water resources. The re-search area is Solo City Central Java, which includes Mojosongo. Kadipiro, Ngadisono, andJebres production wells. The study has ditermined water resources zones of the study area as wellas the land uses and human activities within the zones.

    Key words: water resources protection zone, groundwater quality, well.

    PENDAHULUAN tambangan, intensifikasi pertanian serta.meningkatnya kegiatan pariwisata. Olehkarenanya perlu ditentukan zona perlindungansumber air baku pada beberapa sumur bor diPOAM Solo.

    Penelitian ini bertujuanuntuk :1. Menentukan zona perlindungan air baku

    pada beberapa sumber air baku di PDAMKota Solo.

    Airtanah yang dipandang sebagai salahsatu sumber air bersih menjadi sangatpenting artinya bagi kehidupan. Oi lainpihak, terdapat kecenderungan terusmenurunnya kualitas airtanah, karenameningkatnya pencemaran air oleh buartgandari daerah pemukiman, industri, per-

    88

  • Penentuan Zona Perlindungan

    2. Mengidentifikasi tata guna lahan danaktivitas sosial budayayang berada dalamzona perlindungan I dan II pada sumurbormilik PDAM Solo.

    3. Menggolongkan segala .Iarangan/pembatasan tindakan dan tindak lanjutyang perlu dilakukan berkaitan denganzona perlindungan sumber air baku padasetiap sumur yang diteliti.

    LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

    Perhitungan secara matematis untuk aliranair melalui media berpori dirumuskan olehDarcy (1856). Dalam pengamatannya, Darcymengemukakan bahwa :

    Q -K(h -h) -K.t5h_=q= I 2_A 1 81

    Dimana:Q = spesificdischarge= kecepatan aliran

    persatuan luas (LYf)K = konduktivitashidrolika akuifer (l./f)H = beda tinggilbeda tekanan potensial yang

    terbaca pada manometer (L)= panjang lintasan yang dilalui air (L)

    Tindakan nyata pelestarian airtanah yangberupapengelolaansumur(wellmanagement)yang berdasar pada pengelolaan cekungan(basinmanagemen) adalah zona perlindungansumber air bakuIPSAB (water resources pro-tection). Program PSAB titik beratnya padaperlindungan: (Hendrayana, 1995).I. Kualitas air tenah (secara langsung dan

    merupakan tujuan utamanya)2. Kualitas airtanah (secara tidak langsung)3. Sumber air baku berupa mata air dan

    sumurproduksi4. Melindungikualitasairdi sumberagardapat

    dimanfaatkan sesuai dengan peruntuk-kannya.Di Jerman dan negara-negara Eropa,

    daerah perlindungan sumber air baku dapatdibagi 3, yaitu : (Hendrayana, 1995).

    I. Zona perlindungan sumber air baku I,mempunyai radius 10-15 m dari sumberair. Tujuannya untuk melindungi sumberairtanah dari semua zat pencemar yangsecara langsung dapat menurunkankualitas air.

    2. Zona perlindungan sumber air baku II,mempunyai manfaat melindungi airtanahdari bahaya pencemaran bakteriologis.Dalam hal ini adalah bakteri patogenseperti: bakteri colli, virus, parasit dan zatorganic lain yang dapat menyebabkandegradasi kualitas air. Daerah ini dibatasidengan didasarkan pada kecepatan aliranairtanah. Umumnya bakteri colli tidakdapat hidup lebih dari 50 hari dalam aqui-fer, sehingga periode 50 hari garis aliranmenentukan radius daerah ini.

    3. Zona perlindungan sumber air baku III,batasnya ditentukan dengan berdasarkanluas penyebaran catchment area darisumber air baku tersebut berada.

    Tujuannya untuk melindungi sumber airbaku dari sumber pencemar kimiawi danradioaktif yang tidak dapat mengalamidegradasi dalam jarak dekat.Proses perhitungan jarak tempuh 50 hari

    dapat dibagi menjadi 3 tahapan :1. Tahapperhitunganpotensial airtanah pada

    setiap titik nodal, muka airtanah harusdiperhitungkan, sehingga didapat n-titiknodal, n-perhitungan dengan n-nilai yangtidak diketahui.

    2. Tahap perhitungan kecepatan airtanahdengan menggunakan hukum Darcy dandata muka airtanah serta permeabilitas,kecepatan aliran airtanah semu dapatdihitung. Oleh karena itu area penggantidari suatu titik nodal dibagi menjadi 4kuadran. Pada keempat kuadran tersebutkecepatanaliranairtanahdan permeabilitaskonstan.KecepatanDarcy dihitungdengancara dibawah ini:

    Kuadran I :

    Vfx = kf x (h2 - hO)/x Vfy =kf x (hi - hO)/x

    89

  • RyIlia Ekklessia, Sukandarrumidi, dan Heru Hendrayana

    Kuadran II :

    Vfx =kf x (h2-hO)/x Vfy =kf x (h3 - hO)/x

    Kuadran III :

    Vfx =kf x (h4 - hO)/x Vfy =kf x -(h3 - hO)/x

    Kuadran IV :

    Vfx = kf x (h4 - hO)/x Vfy=kfx (hI- hO)/x

    Vfy = Kecepatan Darcy pada sumbu y(m/det)

    Vfx = kecepatan Darcy pada sumbu x (m/det)

    Kf = permeabilitas (m/s)H4 - hO= perbedaan pucuk air di dua ujung

    material (m)x,y = panjang lintasan (m)

    Kecepatan aliran airtanah semu dapat dihitungdengan :Va = Vf/nspVa = kecepatan aliran airtanah semu (m/

    det)Vf = kecepatan Darcy (m/det)nsp = pososity efektif (%)

    3. Tahap perhitungan pengaruh dispersi.Dispersi dimodelisasi dengan pergeseranpartikel secara konvektif denganpergerakan random yang memenuhi prop-erty statistik dan berpengaruh terhadappropertydari prosesdispersi. Efek dispersipada proses transportasi massa dalamairtanah dihitung dengan menggunakannilai ganda dari kecepatan aliran airtanahsemu. Posisipartikelsetelahtransportpadasuatujarak tertentudapat dihitung dengan:(Lossen, 1998).

    X =2 V ao t + 0,5 «D t)t)X =2 V ao t + 0.5 «2 Va- 2 Vao)t)X =t (2 V ao + (Vat - V ao»Yaitu:X

    (2.6)

    2 Va

    = posisi partikel pada waktu (t) tertentu(m)

    = kecepatan aliran airtanah semuganda pada t tertentu (m/hari)

    90

    2 Vao = kecepatan aliran airtanah semuganda awal

    t = waktu (hari)D = variabel perubahan kecepatan (m/

    hari)

    HIPOTESIS

    1. Luasan Zona perlindungan Sumber AirBaku II dipengaruhi oleh nilaipermeabilitas, porositas, dan arah aliranairtanah.

    2. Zona perlindunganIIpada sumurbor milikPDAM Kota Solo adalah sebagai berikut: Sumur Mojosongo, Kadipiro,Ngadisonodan Jebres cenderung mengarah ke Utara.

    CARA PENELITIAN

    Bahanpenelitianadalah:Data (tinggi mukaairtanah pada sumur gali, kondisi detaillokasisumur serta tata guna lahan setiap sumur,porositas dan permeabilitas, curah hujan dansuhu, lokasi sumur bor, pengambilan air, datapumping test, konstruksi bor, permeabilitas,porositas, jenis akuifer, kedalaman akuifer,litologi, dan karakteristikakuifer, hasil analisiskualitas airtanah sumur bor PDAM Solo), sertapeta (Penggunaan Lahan, Geologi dan Petatopografi).

    Alatyangdigunakan,yaitu:Peta (topografiskala 1 : 25000, Geologi lembar Solo skala 1 :25000,HidrogeologilembarSoloskala1:25000,Rencana Struktur Tata Ruang Wilayah Solo,Tata Guna Lahan Solo skala 1 : 25000), palugeologi,kompasgeologi,bukucatatanlapangan,alat ukur (meteran), komputer dan programpendukungnya (flowpath dan program yanglain)untukanalisisdatadan pembuatanlaporan,kalkulator,GPS, alat tulis.

    Penelitian dilakukan dengan cara sebagaiberikut :

    1. Pengurusanperijinanpenelitian,pengkajianpustaka dengan tujuan untuk reviewkonsep-konsepdasar mengenai PSAB danmodeling airtanah.

  • Penentuan Zona Perlindungan

    2. Membuat hipotesis dengan maksud agarsasaran penelitian dapat tercapai.

    3. Pengumpulan data berupa :a. data prime yaitu ; data tinggi muka

    airtanah pada sumur ga.ti dan datakondisi detail lokasi sumur serta tata

    guna lahan setiap sumur.b. Data sekunder yaitu ; Data (curah

    hujan dan suhu, lokasi sumur bor,pengambilan air, pumping test,konstruksibor,permeabilitas,porositas,jenisakuifer,kedalamanakuifer,litologi,dan karakteristik akuifer.Hasil analisakualitas airtanah sumur bor PDAM

    Solo),Peta (penggunaan lahan,geologidan Peta topografi).

    4. Melakukan observasi lapangan; pembuat-an peta situasi,pengukuranmuka airtanah,dan observasi tata guna lahan dan segalaaktivitas di sekitar daerah penelitian.

    5. Melakukan analisis dan perhitungan hasiltemuan lapangan dan data-data lainnya,serta penggambaran peta-peta. Dilakukanjuga diskretisasi peta dan perhitungankecepatanaliranairtanahsertaperhitungantravel time aliran airtanah. Kegiatandilakukan di laboratorium komputerFakultasTeknikUGM,dengantujuanakhiruntuk membuat peta zona perlindungansumber air baku dan muka airtanah padaHapsumur bor.

    6. Penentuan tindakan dan program tindaklanjutyang diperoleh dalam implementasiProgram PSAB di lapangan.

    7. Pembuatan laporan penelitian

    HASIL PENELITIAN DANPEMBAHASAN

    A. Sumur Mojosongo1. Akuifer Sumur Mojosongo

    Secarageologi,sumurMojosongoterdapatpada Formasi Kabuh dan Formasi Pucangan,yang tersusun atas batuan tufa, tufa pasiran,batupasir tufaan, konglomerat, serta lempung.

    Mempunyai jenis akuifer setengah tertekan.Dengan ketebalan 43 m. Nilai permeabilitas danporositas efektif masing-masing adalah 13.088mlhari dan 19%.

    2. Zona Perlindungan Sumber Air Bakua. Zona I : zona ini merupakanarea yang

    mempunyai radius 10 m dari sumur.b. Zona II : zona ini merupakan area yang

    mengelilingi sumur, dengan jarak kuranglebih 250 m ke arah upstream. jarak kedownstream 100 m dan lebar sisi-sisinyake arah timur laut 150 m dan barat daya200m.

    B. Sumur Kadipiro1. Akuifer Sumur Kadipiro

    Secara geologi Sumur Kadipiro terdapatpada Formasi Notopuro dan Formasi Kabuh.Dan batuan penyusun adalah : tufa breksi, rufapasiran,batu pasir tufaanmaupun konglomerat.Mempunyai jenis akuifer setengah tertekan.Denganketebalan45 m.Nilaipermeabilitasdanporositas efektif masing-masing adalah 7.707mlhari dan 15%.

    2. Zona Perlindungan Sumber Air Bakua. Zona I : zona ini merupakan area yang

    mempunyai radius 10 m dari sumurKadipiro.

    b. Zona II : zona ini merupakan area yangmengelilingisumurKadipirodenganjarakupstream kurang lebih 225 m, jarak kedownstream 100 m dan lebar sisi-sisinyake arah timur 125 m dan barat 150 m.

    c. Sumur Ngadisono1. AkuiferSumur Ngadisono

    Secara geologi Sumur Ngadisono terdapatpada Formasi Notopuro dan Formasi Kabuh.Dan batuan penyusun adalah : tufa breksi, tufapas iran, batu pasir tufaan maupun konglomerat.Mempunyai jenis akuifer setengah tertekan.Dengan ketebalan 51 m. Nilai permeabilitas danporositas efektif masing-masing adalah 13.099mlhari dan 20%.

    91

  • Ryllia Ekklessia, Sukandarrumidi, dan Hem Hendrayana

    Tabell. Implementasi Tindak Lanjut Perlindungan untuk Tiap Zona Perlindungan padaSumur Mojosongo.

    2. Zona Perlindungan Sumber Air Bakua. Zona I : zona ini merupakan area yang

    mempunyai radius 10 m dari sumurNgadisono.

    b. Zona II : zona ini merupakan area yangmengelilingi sumur Ngadisono denganjarak upstream kurang lebih 250 m,jarak ke downstream 100 m dan lebarsisi-sisinya ke arah timur 175m dan barat200m.

    92

    D. Sumur Jebres1. Akuifer Sumur Jebres

    Secara geologi Sumur Jebres terdapatpada Formasi Notopuro dan Formasi Kabuh.Dan batuan penyusun adalah : tufa breksi, tufapasiran, batupasir tufaan maupunkonglomerat.Mempunyai jenis akuifer tertekan. Denganketebalan 51 m. Nilai permeabilitas danporositas efektif masing-masing adalah 18.192mlhari dan 21%.

    ZPA Swnber Resiko Kontaminasi Larangan Tindak lanjut KeterangaKontaminasi n

    Zona I I. RumahPerijaga I. Semuaaktifitasyang I. Melakukan kegiatan I. Perluasan lahan kom- Prioritas IRadius dapat mempengaruhi apapun yang dapat plek dan pemberian

    10 m dari kualitas airtanah. mempengaruhi kualitas pagar pembatas untuksumur airtanah. menutup area zona I.Mojo-songo 2. Ruang 2. Resiko penetrasi 2. Infiltrasi BBM atau- 2. Pengadaan kontainer Prioritas I

    generator BB M dan minyak pun oli dari ruang ge- penyimpan oli pelumaspelumas. nerator. dan BBM.

    3. Septic tank 3. Bakteri coli 3. Pembuangan limbah 3. Perbaikan sistem sanita- Prioritas Ikotoran manusia pada si dalam lingkungansistem sanitasi yang kompleks.tidaklavak

    Zona II 4. Tempat Pem- 4. Leachate 4. Pembuangan sampah 4. Pemindahanlokasi TPA PrioritasIJarakke buangan sampah. keluarzonaII

    arahlips/ream 5. Selokan 5. Pencemaranair 5. Infiltrasi air permuka- 5. Perbaikanlpeningkatan Prioritas III

    250m. drainase jalan permukaan dan an dari saluran irigasi saluran drainasejalan.ke arah limbah lain nya. dan saluran drainasedow/I- ialan.stream 6. Kandang hewan 6. Kotoran hewan 6. Lahan yang digunakan 6. Pemindahan lokasi kan- Prioritas 1\100m. untuk kandang hewan dang hewan pada lokasi

    lebar sisi yang terpusat.:!: 150m- 7. Sumur gali 7. Bakteri coli, 7. Pengotoran zat ber- 7. Perbaikan & pembuatan Prioritas III

    200m detergen dan zat bahaya ke sumur gali dinding sumur gali sertamulai lainnya sistem drainase airdari

    sumur 8. Bangunan 8. Leachate dan bakteri 8 Aktivitas di sekolah. 8. Identi fikasi lokasi dan Prioritas Isekolah. coli gudang. yang dapat kelayakan pembuangangudang membahayakan sampah dan sistem

    kualitas airtanah. sanitasi.9. Pertanian 9. Infiltrasi pupuk 9. Penggunaan pupuk 9. Penyuluhan penggunaan Prioritas \I

    (kandang. buatan). buatan yang pupuk buatan secukup-pestisida danjenis berlebihan nya sesuai kebutuhanlainnva lahan

    10.Pengembangan 10. Penyuluhan & peng- Prioritas \Ibangunan konstruksi awasan di lapanganbam

    II. Implementasi satu atau Prioritas Vdua sumur observasi

    12. Pengembangan metoda PrioriaslV

    bertani yang berhasilguna untuk mengatasibanyaknya dampak ne-gatif bertani di zona I\.

  • Penentuan Zona Perlindungan

    2. Zona Perlindungan Sumber Air Bakua. Zona I : zona ini merupakan area yang

    mempunyai radius 10 m dari sumurJebres.

    b. Zona II : zona ini merupakan area yang

    mengelilingi sumur Jebres denganjarak upstream kurang lebih 265 m,jarak ke downstream 125 m dan lebarsisi-sisinya ke arah timur 150m dan barat175m.

    Tabel 2. Implementasi Tindak Lanjut Perlindungan untuk Tiap Zona Perlindungan SumurKadipiro.

    93

    ZPASumber Resiko

    Larangan Tindak laJ\iut KeteranganKontaminasl KontamlnasiZona I J. Ruang penjaga I. Semua akti fitas I. Melakukan kegiatan I. Perluasan lahan komplek Prioritas IRadius yg dapat mem- apapun yg dapat mem- & Pemberian pagar pern-

    IO m dari pengaruhi kuali- pengaruhi kualitas air batas untuk menutupisumur tas airtanah tanah area zona I

    Kadipiro 2. Ruang 2. BBM dan 2. Infiltrasi BBM atau oJi 2. Pengadaan kontainer pe- Prioritas I

    generator pelumas dari ruang generator nyimpan oJi pelumas danBBM

    3. Septic tank 3. Bakteri coli 3. Pembuangan limbah 3. Perbaikan sistem sanitasi Prioritas I

    manusia pada sistem dalam lingkungan kom-sanitasi yang tidak pleklayak

    Zona II 4. Bangunan ruko, 4. Leachate dan 4. Aktifitas di toko, per- 4. Identifikasi Jokasi dan PrioritaslJarak perkantoran, bakteri coli kantoran dan per- kelayakan pembuangan

    kearah perumahan. rumahan yang dapat sampah & sistem sanitasi"p.I'/ream membahayakan

    225 m, kualitas airtanah.kearah 5. Pertanian 5. Pupuk, persisida 5. Penggunaan pupuk 5. PenyuJuhan penggunaan Prioritas IIIdoll'''- dan zat Jainnya (buatan, kandang) pes- pupuk buatan secukupnya.,/ream tisida yang keJebihan sesuai kebutuhan lahan.100m. 6. Sumur gaJi 6. Kotoran manusia. 6. Injeksi Jangsung zat 6. Proteksi terhadap sumur Prioritas III

    lebar sisi deterjen berbahaya ke dalam dan perbaikan kondisi:!: 125m akuifer dinding. serta saJuran-150m vembuan.ean dari sumur

    mulai 7. Makam 7. Zat organic sisa 7. Pemakaman & perJuas 7. Pemindahan lokasi Prioritas IIIdari pembusukan, an makam makam keluar zona II

    sumur bakteri8. Selokan 8. Infiltrasi air per- 8. llfiltrasi air permuka- 8. Perbaikanlpeningkatan Prioritas III

    mukaan an dari sistem saluran lapisan pelindung padaair vermukaan saluran air pin.e.eir ialan

    9. Pengembangan 9. PenyuJuhan & pengawas- Prioritas II

    bangunan konstruksi an di lapanganbaru

    10. Implementasi satu alau Prioritas Vdua sumur observasi

  • RylliaEkklessia, Sukandarrumidi, dan Heru Hendrayana

    Tabel 3. ImplementasiTindak Lanjut Perlindungan untuk Tiap Zona Perlindungan SumurNgadisono.

    94

    ZPASumber Resiko

    Larangan Tindak lal\lut KeteranganKontaminasl KontamlnaslZona I I. Ruang penjaga I. Semua aktifitas I. Melakukan kegiatan I. Perluasan lahan Prioritas IRadius yg dapat mempe- apapun yg dapat mem- komplek & Pem-

    10 m dari ngaruhi kualitas pengaruhi kualitas air berian pagar pem-sumur airtanah tanah batas untuk me-

    Kadipiro nutuDi area zona I

    2. Septic tank 2. Bakteri coli 2. Pembuangan limbah 2. Peningkatanlperbaik- Prioritas I

    manusia pada sistem an sarana sanitasi

    sanitasi yang tidak dalam komplekslavak sumur.

    3. Ruang generator 3. Penetrasi BBM & 3. Infiltasi BBMdan 3. Pengadaan kontainer Prioritas I

    minyak pelumas minyak pelumas. untuk menyimpanBBM

    Zona II 4. Makam 4. Zat organik sisa 4. Pemakaman & perluas 4. Pemindahan lokasi Prioritas 111

    Jarak pembusukan. an makam makam keluar zonakearah bakteri II

    lips/ream 5. Bangunan ruko. 5. Leachate dan 5. Aktifitas di toko. per- 5. Identifikasi lokasi Prioritas I250m. sekolah, pergu- bakteri coli pergudangan, sekolah dan kelayakankearah dangan. perumah dan perumahan yang pembuangandowII- an. dapat membahayakan sampah & sistemJ/ream kualitas airtanah. sanitasi

    100m, 6. Sumur gali 6. Kotoran manusia, 6. Pengotoran zat ber- 6. Perbaikanlpembuat- Prioritas 111lebar sisi deterjen bahaya ke sumur gali an dinding sumur:t 175m gali beserta sistem- 200 m drainase air.

    mulai 7. Selokan 7. Infiltrasi air per- 7. IIfiltrasi air permuka- 7. Perbaikanlpeningkat- Prioritas 111dari mukaan an dari sistem saluran an lapisan pelindung

    sumur air permukaan pada saluran airpinggirjalan

    8. Pengembangan 8. Penyuluhan & peng- Prioritas II

    bangunan konstruksi awasan di lapanganbaru

    9. Implementasi satu Prioritas IVatau dua sumurobservasi

  • Penentuan Zona Perlindungan

    Tabel4. Implementasi Tindak Lanjut Perlindungan untuk Tiap Zona Perlindungan SumurJebres.

    KESIMPULAN

    Berdasarkan hasH penelitian danpembahasandapat disimpulkan :1. Luas zona I sumur Mojosongo, Kadipiro,

    Ngadisonodan Jebres ditentukan 10-15mdari sumur,Sedangkan luas zona II untuksumur Mojosongo mempunyai jarak up-stream 250 m, jarak downstream 100 m.Dengan lebar sisi-sisinya 150 m dan200 m. Pada sumur Kadipiro jarak up-stream225m,downstream 100m. Denganlebarsisi-sisinya 125m dan 150m. Untuksumur Ngadisono jarak upstream 250 m

    dan 100m jarak downstream, lebar sisi-sisinya 175 m dan 200 m. Sumur Jebres,jarak upstream 265 m dan jarak down-stream 125 m, dengan lebar sisi-sisinya150 m dan 175 m.

    2. Hampir 50% tata guna lahan pada zona IIdari sumur Kadipiro, Ngadisono danJebres adalah perumahan. Sedangkansumur Mojosongo 55% berupa lahanpertanian. Sisanya dipergunakan sebagaihutan, tempat pembuangan sampah,kuburan, sekolah, pergudangan, gedungperkantoran, rumah sakit, krematoriumdll.

    95

    ZPA Swnber Resiko Larangan Tindak lal\lut KeteranganKontaminasi KontaminasiZona I \. Ruangjaga \. Semua aktifitas \. Melakukan kegialan I. Perluasan lanah Priorilas 1Radius yg dapat mempe- apapun yang dapat komplek dan pem-

    10mdari ngaruhi kualilaS mempengaruhi kuali berian pagar pem-sumur air lanah tas air lanah. batas zona I

    Ngadiso- 2. Ruang 2. Penetrasi BBM 2. Infiltrasi BBM dan 2. Simpan drum BBM PrioriIaSIno generator & minyak minyak pelumas dan minyak pelumas

    pelumas dalam wadah pe-nvimoon.

    3. Septic tank 3. Bakteri coli 3. Pembuangan limbah 3. Perbaikanl peningkat- Prioritas I.manusia pada sistem an sarana sanitasi da-sanitasi yang tidak lam kompleks sumur.layak.

    Zona II 4. Pompa bensin 4. Penetrasi BBM 4. Infiltrasi BBM dari 4. Pembualan sistem pe- PrioritasllJarak Pom Bensin. nyimpanan BBM yangkearah memenuhi svarat.

    upstream 5. Rumah sakit 5. Bahan kimiawi, 5. Pembuangan limbah 5. Perbaikan sistem pem- Prioritasll265 m, bakteri coli. padat dari rumah sakit buangan limbah yangke arah memenuhi syarat.down 6. Lubangsampah 6. Leachate 6. Pembuangan sampah 6. Penyuluhan & peng- Priorilas 1stream padat maupun cair ke awasan di lapangan.125m. da;lam sun2ai.

    lebar sisi 7. Bangunan seko- 7. Bakteri coli, dan 7. Akifilas di sekolah, 7. ldentifikasi lokasi dan Priorilas 1:!: 150m lah. ruko, krema zat lainnya. ruko, pergudangan, kre- kelayakan pem--175 m torium, pergu- matorium & industri buangan sampah,

    mulai dangan. rumah yang dapat membaha- limbah industri dandari sakit, oerumahan vakan kualitas airtanah sistem sanitasi.

    sumur. 8. Sumur gali 8. Bakteri coli, 8. Pengotoran zat ber- 8. Perbaikanl pembuatan Priorilas IIIdeletjen. dll bahaya ke sumur gali dinding & lanlai

    sumur gali besertasistem drainasi air.

    9. Selokan 9. Infiltrasiair per- 9. Infiltrasi air permukaan 9. Perbaikilpeningkat-an Priorilas IIImukaan. dari sistem air lapisan pelindung

    permukaan. pada saluran airpin22ir ialan.

    10. Pengembangan iO. Penyuluhan & peng- Prioritasllbangunan, konstruksi awasan di lapangan.baru (rumah, dll).

    I 1. Implementasi satu alau Prioritas IVdua sumur ob-servasi.

  • RylliaEkklessia, Sukandarrumidi, dan Heru Hendrayana

    3. Segal a larangan dan tindak lanjutpelaksanaan program PSAB ditetapkanberdasarkan sumber kontaminasi dan

    resiko kontaminasi dari masing-masingsumur. Prioritas I pelaksamian programPSAB terutama dilakukan pada Zona Isumber air baku. Kemudian prioritasberikutnya pada zona II yang didasarkanpada nilai program dan nilai biaya darimasing-masinglarangandan programyangharus dilaksanakan. Karena sebagianbesar tata guna lahan digunakan untukperumahan, maka sumber kontaminasiterbesar adalah septik tank dan lubangpembuangansampahrumah tangga.Untukmengatasi hal ini tindak lanjut yangdilakukan adalah perbaikan/peningkatansistem sanitasi dan disediakan bak-bak

    sampah yang permanen.2. Luas zona II dipengaruhi oleh nilai

    permeabilitas. Bila permeabilitas besar,maka kecepatan aliran airtanah menjadibesar yang berdampak pada travel timeyang semakin besar pula, sehingga zonaII akan semakin luas.

    3. Arah zona II dari semua sumur cenderungmenuju ke arah upstream (utara), hal inidisebabkan oleh aliran airtanah yangmengalir dari arah utara ke arah selatan.

    II. SARAN

    1. Perlunya kebijaksanaan dari Dinas TataKota daerah Solo untuk mengaturdan mengawasi kegiatan pembangunanfisik yang ada di wilayah zona II sumurJebres, Kadipiro, Ngadisono dan Mojo-songo.

    2. Segera dilakukan penyuluhan mengenaiperlindungan sumber air baku (PSAB)pada masyarakat yang ada di wilayahzona II khususnya dan masyarakat kotaSolo pada umumnya, agar kualitas dankuantitas airtanah pada sumur Jebres,Kadipiro,Ngadisonodan Mojosongodapatterjaga.

    96

    3. Program PSAB harus didukung olehkomitmen para stake holder, pemerintah,swasta dan masyarakat.

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonimus, 1989. Pengembangan danRehabilitasi Sistem Penyediaan AirMinum. Surakarta ; PDAM KotamadyaSurakarta. .

    Bemmelen, R.W.Van., 1949. The Geology ofbldonesia. VoilA. Government Print-

    ing Office The Haque.Bintarto dan Surastopo Hadisumarno., 1979.

    Metode Analisa Geografi. Jakarta;LP3ES.

    Cholil, M.m 1996. Kualitas Airtanah BebasBerdasarkan Satuan Permukiman DiKotamadya Surakarta; Tesis,Yogyakarta;Fakultas Geografi UGM.

    Darcy, H.P., 1856. Les fontaines publiquesde la Ville de Dijon : Paris, VictorDalmont.

    Desai, SD., 1973. Geological Exploration ofGroundwater. Journal of MaharajaSayajiran. India: University of Baroda.

    Domenico, Patrick A and Schwartz, FranklinW., 1990. Physical and ChemicalHydrogeology; John Wiley & Sons,New York.

    Gatot, H.P. dan Liliek, W., 1988. PemakaianModel Numerik dalam Hidrogeologidan Geoteknik, Jurusan TeknikPertambangan ITB, Bandung.

    Harvey R.W., Kinner N.E., MacDonald D.,Metge, D.W., Bunn A., 1993, Role ofPhysical Heterogeneity in the Interpre-tation of Small-Scale Laboratory andField Observation of bacteria, Micro-bial-Sized Microsphere, and BromideTransport Through Aquifer Sediments: Water Resources Research, vol 29 No.8,American GeophysicalUnion.

    Hendrayana, H. dan Putra, D.P.E., 1998.Penentuan Zona Proteksi Airtanah

  • Penentuan Zona Perlindungan

    Pada Sumur Bor Bimomartani Sleman

    dengan Metoda Random Walk;ProsidingPITlAG! XXVII,Yogyakarta.

    Hendrayana, H., 1995. Hidrogeoll?gi;KursusSingkat Pengelolaan Airtanah 1995,Yogyakarta.

    Hendrayana, H., 1995. Karakteristik Aquife;Kursus Singkat Pengelolaan Airtanah1995,Yogyakarta.

    Hendrayana, H., 1995. Pengelolaan SumberDaya Air dan Peraturan-peraturanPengambilanAirtanah; Kursus SingkatPengelolaanAirtanah 1995,Yogyakarta.

    Hisyam., 1987. Pengaruh Air LimbahTerhadap Sumur Gali; Skripsi,Yogyakarta; Sarana Fakultas GeografiUGM.

    Koppen-Geiger., 1936. Handbuch deKlimatologie Verlags-buchhandlung.Cefruder Brontalges, Berlin, asQuated in Bernhard Haurwitz, PhDand James M. Austine, Sc.D. 1944.Climatology. McGraw Hill-Book Com-pany.

    Lossen, H, 1988. Component of Ground Wa-ter Pollutant Trasport Particullary forConservative Contamination;

    Prosiding Seminar DAAD-PAV ITB-RWTH Aachen, Bandung.

    MacDonald, M. and Partners., 1984. Greater

    Yogyakarta Groundwater ResourcesStudy- Vol 2 : Hydrologie-69 S., 20 Abb.,41 Tab; Groundwater DevelopmentProject (P2AT), Directorate General ofWater Resources Development, Minis-try of Public Works, Government ofRepublikIndonesia.

    Martopi, Sugeng., 1990. Prinsip-prinsipEkologi. Yogyakarta;Kursus PenyusunAMDAL.

    Pemerintah Kotamadya Daerah Tingkat IISurakarta., 1996-1997. Rencana DetailTata Rl/ang Kota Sl/rakarta BagianUtara.

    Pennekoek,A.J.,1949.Outlineof Geomorphol-ogy of Java. Tijdskriff Van Het

    Koninklijk Nederlanesch Aadik-kundig Genotscaap, Vol LXVI.

    Shibasaki, T., 1995. Environmental Manage-ment Of Groundwater Basins, TokaiUniversity Press.

    Spitz, K and Moremo, J., 1996. A PracticalGuide to Groundwater and Solute

    Transport Modelling; A WileyInterscience Publ. Inc., New York.

    Sudarmadji., 1995. Pencemaran clanProteksiLingkungan. Bahan Ajaran ProgramStudi llmu Lingkungan, PascasarjanaUGM. Yogyakarta; Program Pasca-sarjana UGM.

    Sudarmajidan Suyono.,1993.KualitasAirtanahdan Tiga Ibukota Kecamatan(Kutowinangun,Prembun,dan Kutoarjo)dan kaitannyadengansanitasilingkungansekitar. Forum Geografi Desember,Nomor 13 tahun VII. Solo; FakultasGeografi VMS.]

    Suharyadi., 1989. Perkembangan KualitasAirtanah Dalam Pada BatuanVulkanikMuda di DIY. 42 S., 8 Abb., 3Tab.; Lembaga Penelitian UGM,Yogyakarta.

    Surakarta Water Project. 1979. GroundwaterInvestigation and Well DevelopmentReport. Ministry of Pulic Work, Direc-torate General Cipta Karya and Direc-torate of Sanitary Engineering.

    Sutikno. 1976.Land Degradationof UrbanAreaof Fluvio VolcanicPlain (Case Study ofYogyakarta Urban Area). The Indone-sian Journal of Geography, Decem-ber number 70thVol.27. Indonesia; TheFakulty of Geography Gajdah MadaUniversity.

    Todd, D.K., 1980. Groundwater Hydrology.New York: John Wiley and Sons. Inc.

    Totok Gunawan. 1992. PengaruhPerkembangan Fisik Kota TerhadapPerubahan Lingkungan di KotamadyaSurakarta dan Sekitarnya. LaporanPenelitianYogyakarta;FakultasGeografiUGM.

    97

  • RylliaEkklessia, Sukandarrumidi, dan Heru Hendrayana

    Widiastuti, Wiwik., 1995. Studi Pengguna-an Air Sumur Bor Oleh PDAMSuralwrta Untuk Air Minum Di

    Kawasan Surakarta Bagian Utara;Skripsi, Yogyakarta. Pakultas GeografiUGM.

    98

  • Penentuan Zona Perlindungan

    Gambar 1. Peta Lokasi Sumur Bor Jebres, Kadipiro, Mojosongo, dan Nga~isono

    I

    II.

    99

  • Ryllia Ekklessia, Sukandarrumidi,dan Hem Hendrayana

    Gambar 2. Peta Zona PSBA Sumur Mojosongo

    R

    Ii. ill,}

    Il~. ~iiiIJ'~" II II .. II II r ..o CJ GillJClID2I~~t1111

    100

  • Penentuan Zona Perlindungan

    Gambar 3. Peta Zona PSBASumur Kadipiro

    -- - - - - -- -

    101

    I

    li

    D

  • RylliaEkklessia, Sukandarrumidi,dan Hem Hendrayana

    Gambar 4. Peta Zona PSBA Sumur Ngadisono

    102

    E

    I&I...

    -4!(

    0

  • Penentuan Zona Perlindungan

    Gambar 5. Peta Zona PSBA Sumur Jebres--

    103