penegakkan diagnosis

4
I. LO ( Learning Objektive ) 1. Penegakan diagnosis a. Anamnesis Gejala rinitis alergi yang khas ialah bersin berulang Bersin ini terutama merupakan gejala pada RAFC dan kadang - kadang pada RAFL sebagai akibat dilepaskannya histamin. Gejala lainnya ialah keluar ingus ( rinore ) yang encer dan banyak, hidung tersumbat, hidung dan mata gatal, yang kadang – kadang disertai dengan banyak air mata keluar ( lakrimasi ) b. Pemeriksaan Fisik Pada rinoskopi anterior tampak mukosa edema, basah, berwarna pucat atau livid disertai adanya sekret encer yang banyak Bila gejala peristen, mukosa inferior tampak hipertrofi Pemeriksaan nasoendoskopi dapat dilakukan bila fasilitas tersedia. Gejala spesifik lain pada anak ialah terdapatnya bayangan gelap didaerah bawah mata yang terjadi karena sasis vena sekunder akibat obstruksi hidung. Gejala ini disebut allergic shiner

Upload: syarah-mutia-dewi

Post on 12-Nov-2015

222 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

rinitis alergika

TRANSCRIPT

I. LO ( Learning Objektive )1. Penegakan diagnosis a. Anamnesis Gejala rinitis alergi yang khas ialah bersin berulang Bersin ini terutama merupakan gejala pada RAFC dan kadang - kadang pada RAFL sebagai akibat dilepaskannya histamin. Gejala lainnya ialah keluar ingus ( rinore ) yang encer dan banyak, hidung tersumbat, hidung dan mata gatal, yang kadang kadang disertai dengan banyak air mata keluar ( lakrimasi )

b. Pemeriksaan Fisik Pada rinoskopi anterior tampak mukosa edema, basah, berwarna pucat atau livid disertai adanya sekret encer yang banyak Bila gejala peristen, mukosa inferior tampak hipertrofi Pemeriksaan nasoendoskopi dapat dilakukan bila fasilitas tersedia. Gejala spesifik lain pada anak ialah terdapatnya bayangan gelap didaerah bawah mata yang terjadi karena sasis vena sekunder akibat obstruksi hidung. Gejala ini disebut allergic shiner Tampak menggosok gosok hidung karena gatal, dengan punggung tangan. Keadaan ini disebut allergic salute Keadaan menggosok hidung ini lama kelamaan akan menimbulkan garis melintang di dorsum nasi bagian sepertiga bawah, yang disebut allergic crease.

c. Pemeriksaan Penunjang In vitro : Hitung eosinofil dalam darah tepi dapat normal tau meningkat. Pemeriksaan IgE total ( Prist paper radio immunosorbent test ) seringkali menunjukan nilai normal, kecuali bila tanda alergi pada pasien lebih dari satu macam penyakit, misalnya selain rinitis alergi juga asma bronkial atau urtiaria. Pemeriksaan ini berguna untuk prediksi kemungkinan alergi pada bayi atau anak kecil dari suatu keluarga dengan derajat yang tinggi Pemeriksaan IgE spesifik dengan RAST ( Radio Immuno Sorbent Test ) atau ELISA ( Enzyme Linked Immuno Sorbent Assay Test ). Pemeriksaan sitologi hidung dari sekret hidung atau memastikan diagnosis, tetap berguna sebagai pemeriksaan pelengkap Ditemukan eosinofil dalam jumlah banyak menunjukan kemungkinan alergi inhalan Jika basofil ( > 5 sel/lap ) mungkin disebabkan alergi makanan, sedangkan jika ditemukan sel PMN menunjukan adanya infeksi bakteri. In vivo : Alergen penyebab dapat dicari dengan cara pemeriksaan tes cukit kulit, uji intrakutan atau intradermal yang tunggal atau berseri ( Skin End point Titration/SET ), SET dilakukan untuk alergen inhalan dengan menyuntikan alergen dalam berbagai konstentrasi yang bertingkat kepekatan. Keuntungan SET, selain alergen penyebab juga derajat alergi serta dosis inisial untuk desensitisasi dapat diketahui Untuk alergi makanan, uji kulit yang akhir akhir ini banyak dilakukan adalah Intracutaneus Provocative Dilutional Food Test ( IPDFT ), namum sebagai baku emas dapat dilakukan dengan diet eliminasi dan provokasi ( Challenge Test ) Alergen ingestan secara tuntas lenyap dalam waktu 2 minggu. Karena itu pada Challenge Test, makanan yang dicurigai diberikan selama 5 hari, selanjutnya diamati reaksinya. Pada diet eliminasi, jenis makanan setiap kali dihilangkan dari menu makanan sampai suatu ketika gejala menghilang dengan meniadakan suatu jenis makanan.