pendahuluan saluran limbah

7
PENDAHULUAN Adanya peningkatan jumlah penduduk dan pembangunan gedung-gedung atau perumahan maka kebutuhan akan air semakin besar dan hasil dari penggunaan air tersebut pun akan semakin besar pula dengan kualitas air limbah yang sangat buruk dikarenakan adanya penggunaan zat-zat kimiawi yang dapat menimbulkan kerusakan lingkungan disekitarnya, sehingga diperlukan pengaturan yang baik dalam pendistribusian air tersebut. Perkembangan sektor perumahan dan pemukiman tersebut menuntut adanya pembangunan infrastruktur dasar pelayanan publik yang lebih baik. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pelayanan prasarana lingkungan seperti infrastruktur air bersih dan sistem sanitasi, penyediaan rumah dan transportasi yang baik untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan kota dapat menjadi penyebab utama timbulnya berbagai masalah di kota-kota pada negara berkembang (Nurmadi 1999). Setiap komunitas pasti menghasilkan limbah, baik padat maupun cair. Bagian yang cair merupakan bagian yang penting karena merupakan persediaan air bagi komunitas tersebut setelah dipergunakan untuk berbagai kebutuhan. Apabila limbah cair yang tidak terolah diijinkan untuk berakumulatif, dekomposisi dan material organik tersebut meninggalkan bau busuk. Limbah cair yang tidak terolah mengandung bakteri patogen penyebab berbagai penyakit, mikroorganisme yang tinggal dalam usus manusia maupun yang ada dari limbah tersebut. Limbah cair juga mengandung nutrisi yang dapat menstimulasi pertumbuhan tumbuhan air, yang dapat mengandung racun tersebut. Pengolahan air limbah sesuai dengan karakteristik air limbah dapat mencegah dampak akumulasi polutan berbahaya di lingkungan. Pengolahan air limbah yang didukung oleh strategi produksi bersih akan memberikan dampak perbaikan efisiensi dan performansi lingkungan yang baik. Produksi bersih adalah usaha peningkatan produktivitas melalui pemberian tingkat efisiensi yang lebih baik pada penggunaan bahan mentah, energi, dan air; peningkatan performansi lingkungan melalui reduksi

Upload: yoga-armando

Post on 29-Jan-2016

21 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

IPAL

TRANSCRIPT

Page 1: Pendahuluan saluran limbah

PENDAHULUAN

Adanya peningkatan jumlah penduduk dan pembangunan gedung-gedung atau perumahan maka kebutuhan akan air semakin besar dan hasil dari penggunaan air tersebut pun akan semakin besar pula dengan kualitas air limbah yang sangat buruk dikarenakan adanya penggunaan zat-zat kimiawi yang dapat menimbulkan kerusakan lingkungan disekitarnya, sehingga diperlukan pengaturan yang baik dalam pendistribusian air tersebut.

Perkembangan sektor perumahan dan pemukiman tersebut menuntut adanya pembangunan infrastruktur dasar pelayanan publik yang lebih baik. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pelayanan prasarana lingkungan seperti infrastruktur air bersih dan sistem sanitasi, penyediaan rumah dan transportasi yang baik untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan kota dapat menjadi penyebab utama timbulnya berbagai masalah di kota-kota pada negara berkembang (Nurmadi 1999).

Setiap komunitas pasti menghasilkan limbah, baik padat maupun cair. Bagian yang cair merupakan bagian yang penting karena merupakan persediaan air bagi komunitas tersebut setelah dipergunakan untuk berbagai kebutuhan. Apabila limbah cair yang tidak terolah diijinkan untuk berakumulatif, dekomposisi dan material organik tersebut meninggalkan bau busuk. Limbah cair yang tidak terolah mengandung bakteri patogen penyebab berbagai penyakit, mikroorganisme yang tinggal dalam usus manusia maupun yang ada dari limbah tersebut. Limbah cair juga mengandung nutrisi yang dapat menstimulasi pertumbuhan tumbuhan air, yang dapat mengandung racun tersebut.

Pengolahan air limbah sesuai dengan karakteristik air limbah dapat mencegah dampak akumulasi polutan berbahaya di lingkungan. Pengolahan air limbah yang didukung oleh strategi produksi bersih akan memberikan dampak perbaikan efisiensi dan performansi lingkungan yang baik. Produksi bersih adalah usaha peningkatan produktivitas melalui pemberian tingkat efisiensi yang lebih baik pada penggunaan bahan mentah, energi, dan air; peningkatan performansi lingkungan melalui reduksi sumber pembangkit limbah dan emisi; serta reduksi dampak produk terhadap lingkungan dari siklus produk ramah lingkungan dan efektif dari segi biaya (Indrasti dan Fauzi 2009).

Pengolahan air limbah selalu bersinergi dengan sistem penyaluran air limbah membentuk elemen yang tidak terpisahkan di dalam sistem pengelolaan air limbah. Sistem penyaluran berfungsi sebagai sarana untuk memompa dan mengangkut air limbah dari sumber penghasil menuju pengolahan (Linsley dkk 1986). Sistem penyaluran air limbah sangat penting diperhatikan karena merupakan elemen yang vital terhadap kelancaran pengolahan air limbah. Ruang lingkup perencanaan sistem penyaluran adalah deskripsi lokal perencanaan, kriteria perencanaan, penentuan jalur perpipaan, penentuan debit air limbah, perencanaan dimensi saluran, dan perencanaan perletakkan perlengkapan saluran.

TINJAUAN PUSTAKA

Page 2: Pendahuluan saluran limbah

Limbah adalah buangan yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungannya karena tidak mempunyai nilai ekonomi. Limbah yang mengandung bahan polutan yang memiliki sifat racun dan berbahaya dikenal dengan limbah B3, yang dinyatakan sebagai bahan yang dalam jumlah relatif sedikit tetapi berpotensi untuk merusak lingkungan hidup dan sumberdaya (Ginting 2007).

Air limbah domestik adalah limbah cair yang berasal dari dapur, kamar mandi,cucian, dan kotoran manusia. Menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 112 tahun 2003 tentang Baku Mutu Air Limbah Rumah Tangga yang dimaksud dengan air limbah rumah tangga adalah air limbah yang berasal dari usaha dan atau kegiatan permukiman (real estate), rumah makan (restoran), perkantoran, perniagaan, apartemen dan asrama. Pada air limbah rumah tangga non septic tank biasanya mengandung partikel-partikel koloid yang dapat mengakibatkan adanya kekeruhan.

Sumber air limbah diungkapkan Purwanto (2004), yaitu air buangan yang bersumber dari rumah tangga (domestic wastes water), yaitu air limbah yang berasal dari pemukiman penduduk.Secara umum air limbah rumah tangga dapat dikelompokkan dalam 2 jenis, yaitu grey water dan black water. Grey water merupakan air bekas cucian dapur, mesin cuci dan kamar mandi. Grey water sering juga disebut dengan istilah sullage. Campuran faeces dan urin disebut sebagai excreta, sedangkan campuran excreta dengan air bilasan toilet disebut sebagai black water. Mikroba pathogen banyak terdapat pada excreta. Excreta ini merupakan cara transport utama bagi penyakit bawaan. Black water, Tinja (faeces), berpotensi mengandung mikroba pathogendan air seni (urine), umumnya mengandung nitrogen (N) dan fosfor, serta mikroorganisme.

Air limbah industri merupakan limbah yang berasal dari kegiatan industri. Besar air limbah industri bervariasi menurut jenis dan ukuran industri, tingkat pengawasan, jumlah penggunaan kembali air, serta cara proses setempat. Pencemaran organik limbah industri pada badan air secara rata-rata adalah 25-50%. Program upaya untuk menurunkanpencemaran oleh buangan limbah industri belum dapat mencapai tujuan karena adanya kelemahan pada kemampuan pemerintah untuk memantau buangan limbah industri, dan menerapkan baku mutu air limbah. Selain juga adanya kelemahan kemampuan indsutri untuk merancang dan mengoperasikan sistem pengolahan limbah.

Sistem penyaluran air limbah adalah suatu rangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi atau membuang air limbah dari suatu kawasan/lahan baik itu dari rumah tangga maupun kawasan industri. Sistem penyaluran biasanya menggunakan sistem saluran tertutup dengan menggunakan pipa yang berfungsi menyalurkan air limbah tersebut ke bak interceptor yang nantinya di salurkan ke saluran utama atau saluran drainase. Pengolahan limbah adalah usaha untuk mengurangi atau menstabilkan zat-zat pencemar sehingga saat dibuang tidak membahayakan lingkungan dan kesehatan. Tujuan utama pengolahan air limbah adalah untuk mengurangi kandungan bahan pencemar terutama senyawa organik, padatan tersuspensi, mikroba pathogen, dan senyawa organik yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme alami (Wulandari 2014). Tujuan lain pengolahan limbah cair adalah :

Page 3: Pendahuluan saluran limbah

1. Mengurangi dan menghilangkan pengaruh buruk limbah cair bagi kesehatan manusia dan lingkungannya.

2. Meningkatkan mutu lingkungan hidup melalui pengolahan, pembuangan dan atau pemanfaatan limbah cair untuk kepentingan hidup manusia dan lingkungannya.

Proses pengolahan limbah terdiri dari dua jenis yaitu pengolahan limbah setempat (on site) dan pengolahan limbah secara terpusat (off site). Menurut Fajarwati dalam Penyaluran Air Buangan Domestik (2000), sistem sanitasi setempat (on site sanitation) adalah sistem pembuangan air limbah dimana air limbah tidak dikumpulkan serta disalurkan ke dalam suatu jaringan saluran yang akan membawanya ke suatu tempat pengolahan air buangan atau badan air penerima, melainkan dibuang di tempat. Sedangkan sistem sanitasi terpusat (off site sanitation) merupakan sistem pembuangan air buangan rumah tangga (mandi, cuci, dapur, dan limbah kotoran) yang disalurkan keluar dari lokasi pekarangan masing-masing rumah ke saluran pengumpul air buangan dan selanjutnya disalurkan secara terpusat ke bangunan pengolahan air buangan sebelum dibuang ke badan perairan.

Masalah yang ditimbulkan dari keadaan ini adalah pengaturan penyediaan energi potensial untuk mengalirkan air limbah secara gravitasi. Meskipun sebenarnya dapat diatasi dengan penggunaan pompa, namun hal itu akan menyebabkan biaya investasi yang mahal. Oleh karena itu teknologi yang akan diterapkan harus efisien dalam penggunaan energi potensial secara gravitasi. Namun pada beberapa kasus tertentu penggunaan pompa untuk menambah tekanan bagi aliran air buangan tidak dapat dihindarkan. Pada pemilihan pompa pun di harapkan pompa yang dipilih memiliki kualitas yang baik, biaya terjangkau, dan perawatannya mudah.

Sistem sanitasi setempat (On-site sanitation) adalah sistem pembuangan air limbah dimana air limbah tidak dikumpulkan serta disalurkan ke dalam suatu jaringan saluran yang akan membawanya ke suatu tempat pengolahan air buangan atau badan air penerima, melainkan dibuang di tempat (Fajarwati 2000). Pada penerapan sistem setempat ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi (DPU 1989) antara lain kepadatan penduduk kurang dari 200 jiwa /ha, kepadatan penduduk 200-500 jiwa/ha masih memungkinkan dengan syarat penduduk tidak menggunakan air tanah, dan tersedia truk penyedotan tinja.

Sistem Penyaluran terpisah atau biasa disebut separate system/full sewerage adalah sistem dimana air buangan disalurkan tersendiri dalam jaringan riol tertutup, sedangkan limpasan air hujan disalurkan tersendiri dalam saluran drainase khusus untuk air yang tidak tercemar (Fajarwati 2000). Sistem ini digunakan dengan pertimbangan antara lain:

1. Periode musim hujan dan kemarau lama.2. Kuantitas aliran yang jauh berbeda antara air hujan dan air buangan

domestik.3. Air buangan umumnya memerlukan pengolahan terlebih dahulu, sedangkan

air hujan harus secepatnya dibuang ke badan penerima.4. Fluktuasi debit (air buangan domestik dan limpasan air hujan) pada musim kemarau dan musim hujan relatif besar.5. Saluran air buangan dalam jaringan riol tertutup, sedangkan air hujan dapat

Page 4: Pendahuluan saluran limbah

berupa polongan (conduit) atau berupa parit terbuka (ditch).

Kelebihan sistem ini adalah masing-masing sistem saluran mempunyai dimensi yang relatif kecil sehingga memudahkan dalam konstruksi serta operasi dan pemeliharaannya. Sedangkan kelemahannya adalah memerlukan tempat luas untuk jaringan masing-masing sistem saluran.

Sistem penyaluran konvensional (Conventional Sewer) merupakan suatu jaringan perpipaan yang membawa air buangan ke suatu tempat berupa bangunan pengolahan atau tempat pembuangan akhir seperti badan air penerima. Sistem ini terdiri dari jaringan pipa persil, pipa lateral, dan pipa induk yang melayani penduduk untuk suatu daerah pelayanan yang cukup luas. Setiap jaringan pipa dilengkapi dengan lubang periksa manhole yang ditempatkan pada lokasi-lokasi tertentu. Apabila kedalaman pipa tersebut mencapai 7 meter, maka air buangan harus dinaikkan dengan pompa dan selanjutnya dialirkan secara gravitasi ke lokasi pengolahan dengan mengandalkan kecepatan untuk membersihkan diri. Aliran dalam perpipaan air buangan terutama untuk sistem konvensional (untuk sistem small bore sewer tidak diharuskan) harus memenuhi persyaratan self cleansing, bebas dari terbentuknya H2S dan endapan, dan tidak menggerus (Fajarwati 2000).

DAFTAR PUSTAKA

Fajarwati A. 2000. Perencanaan sistem penyaluran air buangan domestik kota palembang (studi kasus : Kecamatan Ilir Timur 1 dan kecamatan Ilir Timur 2). Bandung (ID) : Institut Teknologi Bandung.

Ginting P. 2007. Sistem Pengelolaan Lingkungan Dan Limbah Industri. Cetakan pertama. Bandung (ID): Penerbit Yrama Widya.

Indrasti NS dan Fauzi AM. 2009. Produksi Bersih. Bogor (ID): IPB Press.Linsley RK, Franzini, Joseph, BF, Sasongko, Djoko. 1986. Teknik Sumber Daya

Air . Jilid 2 edisi ketiga. Jakarta (ID): ErlanggaPeraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 01/PRT/M/2014 Tentang Petunjuk

Teknis Standar Pelayanan Minimal tentang Penyediaan Sanitasi (Kabupaten/Kota) mengenai pengelolaan air limbah permukiman.

Purwanto. 2004. Model of Implementation of Cleaner Production in the Small Medium Industries. Prosiding Nasional Seminar on Chemical and Process.

Wulandari PR. 2014. Perencanaan pengelolaan air limbah sistem terpusat (studi kasus di Perumahan PT. Pertamina Unit Pelayanan III Plaju-Sumatera Selatan). Sumatera Selatan(ID) : Universitas Sriwijaya