pendahuluan makalah gulma

4
I.PENDAHULUAN A. Latar Belakang Organisme pengganggu tanaman atau sering disingkat OPT, merupakan organisme-organisme yang dapat merusak tanaman baik secara langsung ataupun tidak langsung. Kerusakan tersebut dapat menimbulkan kerugian baik dari segi kualitas ataupun kuantitas panen, sehingga merugikan secara ekonomi.Untuk menghindari kerugian karena serangan OPT, tanaman harus dilindungi dengan cara mengendalikan OPT tersebut. Dengan istilah "mengendalikan", OPT tidak harus diberantas habis. Dengan usaha pengendalian populasi atau tingkat kerusakan karna OPT ditekan serendah mungkin sehingga secara ekonomis tidak merugikan. Menurut Herianto (2013), gulma adalah suatu tumbuhan lain yang tumbuh pada lahan tanaman budidaya, tumbuhan yang tumbuh disekitar tanaman pokok (tanaman yang sengaja ditanam) atau semua tumbuhan yang tumbuh pada tempat (area) yang tidak diinginkan oleh sipenanam sehingga kehadirannya dapat merugikan tanaman lain yang ada di dekat atau disekitar tanaman pokok tersebut. Pendapat para ahli gulma yang lain ada yang mengatakan bahwa gulma disebut juga sebagai tumbuhan pengganggu atau tumbuhan yang belum diketahui manfaatnya, tidak diinginkan dan menimbulkan kerugian. Batasan gulma bersifat teknis dan plastis. Teknis, karena berkait dengan proses produksi suatu tanaman pertanian. Keberadaan gulma menurunkan hasil karena mengganggu pertumbuhan tanaman produksi melalui kompetisi. Plastis, karena batasan ini tidak mengikat suatu spesies tumbuhan. Pada tingkat tertentu, tanaman berguna dapat menjadi gulma. Sebaliknya, tumbuhan yang biasanya dianggap gulma dapat pula dianggap tidak mengganggu. Contoh, kedelai yang tumbuh di sela-sela pertanaman monokultur kedelai dapat dianggap sebagai gulma, namun pada sistem tumpang sari keduanya merupakan tanaman utama. Meskipun demikian, beberapa jenis tumbuhan dikenal sebagai gulma utama, seperti teki dan alang-alang. Ilmu yang mempelajari gulma, perilakunya, dan pengendaliannya dikenal sebagai ilmu gulma. Gulma dapat tumbuh dengan baik dan menimbulkan gangguan dalam proses budidaya pertanian. Dalam hal ini, gulma umumnya memiliki kemampuan adaptasi yang baik dibandingkan tanaman. Akan tetapi, tidak berarti bahwa gulma selalu hidup dengan baik tanpa mengalami cekaman dalam lingkungan. Hal ini berkaitan dengan siklus

Upload: hendry-soesilo-wibowoe

Post on 20-Dec-2015

17 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: pendahuluan makalah gulma

I.PENDAHULUANA. Latar Belakang

Organisme pengganggu tanaman atau sering disingkat OPT, merupakan organisme-organisme yang dapat merusak tanaman baik secara langsung ataupun tidak langsung. Kerusakan tersebut dapat menimbulkan kerugian baik dari segi kualitas ataupun kuantitas panen, sehingga merugikan secara ekonomi.Untuk menghindari kerugian karena serangan OPT, tanaman harus dilindungi dengan cara mengendalikan OPT tersebut. Dengan istilah "mengendalikan", OPT tidak harus diberantas habis. Dengan usaha pengendalian populasi atau tingkat kerusakan karna OPT ditekan serendah mungkin sehingga secara ekonomis tidak merugikan.

Menurut Herianto (2013), gulma adalah suatu tumbuhan lain yang tumbuh pada lahan tanaman budidaya, tumbuhan yang tumbuh disekitar tanaman pokok (tanaman yang sengaja ditanam) atau semua tumbuhan yang tumbuh pada tempat (area) yang tidak diinginkan oleh sipenanam sehingga kehadirannya dapat merugikan tanaman lain yang ada di dekat  atau disekitar tanaman pokok tersebut.  Pendapat para ahli gulma yang lain  ada yang mengatakan  bahwa gulma disebut juga sebagai tumbuhan pengganggu  atau tumbuhan yang belum diketahui manfaatnya, tidak diinginkan dan menimbulkan kerugian.

Batasan gulma bersifat teknis dan plastis. Teknis, karena berkait dengan proses produksi suatu tanaman pertanian. Keberadaan gulma menurunkan hasil karena mengganggu pertumbuhan tanaman produksi melalui kompetisi. Plastis, karena batasan ini tidak mengikat suatu spesies tumbuhan. Pada tingkat tertentu, tanaman berguna dapat menjadi gulma. Sebaliknya, tumbuhan yang biasanya dianggap gulma dapat pula dianggap tidak mengganggu. Contoh, kedelai yang tumbuh di sela-sela pertanaman monokultur kedelai dapat dianggap sebagai gulma, namun pada sistem tumpang sari keduanya merupakan tanaman utama. Meskipun demikian, beberapa jenis tumbuhan dikenal sebagai gulma utama, seperti teki dan alang-alang.

Ilmu yang mempelajari gulma, perilakunya, dan pengendaliannya dikenal sebagai ilmu gulma. Gulma dapat tumbuh dengan baik dan menimbulkan gangguan dalam proses budidaya pertanian. Dalam hal ini, gulma umumnya memiliki kemampuan adaptasi yang baik dibandingkan tanaman. Akan tetapi, tidak berarti bahwa gulma selalu hidup dengan baik tanpa mengalami cekaman dalam lingkungan. Hal ini berkaitan dengan siklus hidup dan komunitas dalam ekosistem itu sendiri.Kehadiran gulma sendiri secara langsung dapat mempengaruhi produksi tanaman, baik secara kualitas maupun kuantitas, kemudian juga dapat menghambat praktek budidaya pertanian. seperti dengan adanya gulma kualitas akan menurun, karena biji gulma tersebut tercampur pada saat pengolahan tanah. kemudian kuantitas juga akan menurun, karena terjadi kompetisi dalam sarana tumbuh ( hara, air, udara, cahaya, ruang gerak ) dalam jumlah terbatas, tergantung dari varietas, kesuburan, jenis, kerapatan, dan lamanya tumbuh.Hal inilah yang kemudian menimbulkan gagasan petani untuk mengendalikan gulma. Dengan tujuan untuk meningkatkan atau mempertahankan produktifitas tanaman.

Pada pertanian konvensional, pengendalian gulma pada pertanaman kedelai dapat dilakukan melalui pengolahan tanah dan penyiangan atau pengendalian manual, tetapi pengolahan tanah secara konvensional memerlukan waktu, tenaga, dan biaya yang besar.

Umumnya, gulma pada pertanaman kedelai tanpa induksi olah tanah dapat dikendalikan dengan herbisida. Sebelum kedelai ditanam, herbisida disemprotkan untuk mematikan gulma yang tumbuh diareal pertanaman atau biasa disebut pengendalian pratumbuh. Kemudian, setelah kedelai tumbuh, gulma masih perlu dikendallikan untuk melindungi tanaman. Pengendalian pada fase ini dapat dilakukan dengan cara manual seperti penyiangan dengan tangan , penggunaan alat mekanis, dan secara kimiawi dengan penyemprotan herbisida. Akan tetapi Penggunaan herbisida secara berlebihan akan merusak

Page 2: pendahuluan makalah gulma

lingkungan. Untuk menekan atau meniadakan dampak negatif penggunaan herbisida terhadap lingkungan, penggunaannya perlu dibatasi degan memadukan dengan cara pengendalian lainnya.

Kehadiran gulma dalam siklus hidup tanaman tidak selalu berpengaruh negatif terhadap tanaman budidaya. Dalam hal ini, terdapat suatu periode dimana tanaman budidaya peka terhadap kehadiran gulma di dalam lingkungan hidup tumbuh tanaman. Periode waktu ini umumnya dikatakan sebagai periode kritis. Pada periode atau selang waktu tersebut tanaman sangat peka terhadap kecaman dari lingkungan, baik ruang tumbuh, unsur hara, air atau cahaya matahari. Oleh sebab itu, pada periode kritis tersebut kehadiran gulma akan sangat mengganggu tanaman, dan apabila tanaman kalah bersaing dalam memanfaatkan faktor-faktor lingkungan tersebut maka produksi akhir tanaman akan sangat menurun. Pada periode inilah gulma harus dikendalikan agar tidak mengganggu siklus hidup dan metabolisme tanaman budidaya. Pengetahuan mengenai periode kritis tanaman yang akan dibudidayakan memiliki kolerasi yang positif terhadap persaingan gulma. Sehingga, pengetahuan ini merupakan salah satu langkah yang penting dalam menyusun rencana pengendalian yang tepat, efektif dan efisien.

B. TUJUANPembuatan makalah ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis gulma pada

pertanaman kedelai dan juga cara tepat pengendalian gulma tersebut.

Page 3: pendahuluan makalah gulma

Herianto. 2013. Pengendalian gulma.  http://b4ro3s.blogspot.com/2013/04/ pengendalian-

gulma.html. Diakses 07-3-2015.