pencemaran dan pengendalian
DESCRIPTION
PENCEMARAN DAN PENGENDALIAN. ( Sudarmaji ) 0813 3030 3279 085730797888 [email protected] Fb: [email protected] @sudarm_aji. UURI NO. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Pasal 10 - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
PENCEMARAN DAN PENCEMARAN DAN PENGENDALIANPENGENDALIAN
(Sudarmaji)0813 3030 3279085730797888
[email protected]: [email protected]
@sudarm_aji
UURI NO. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
Pasal 10 Setiap orang berkewajiban menghormati hak orang lain dalam upaya memperoleh lingkungan yang sehat, baik fisik, biologi, maupun sosial. Pasal 15 Pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan lingkungan, tatanan, fasilitas kesehatan baik fisik maupun sosial bagi masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
BAB XI KESEHATAN LINGKUNGAN Pasal 162 Upaya kesehatan lingkungan ditujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, baik fisik, kimia, biologi, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
(3) Lingkungan sehat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) bebas dari unsur-unsur yang menimbulkan gangguan kesehatan, antara lain: a. limbah cair; b. limbah padat; c. limbah gas; d. sampah yang tidak diproses sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan pemerintah; e. binatang pembawa penyakit; f. zat kimia yang berbahaya; g. kebisingan yang melebihi ambang batas; h. radiasi sinar pengion dan non pengion; i. air yang tercemar; j. udara yang tercemar; dan k. makanan yang terkontaminasi.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meliputi: perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan
penegakan hukum
UNSUR UTAMA
1. Perencanaan
2. Pengawasan
3. Teknologi
1. Perencanaan, meliputi
Peraturan perundangan
- Baku Mutu Lingkungan
- Program Langit Biru
- Prokasih
- Proper
- Ecolabelling
- Program Pantai Lestari
- Program Produksi Bersih
- Protocol Kyoto (CDM)
- dll
2. Pengawasan (enforcement)
Untuk melaksanakan pengawasan dan pemantauan terhadap ketaatan pelaku kegiatan terhadap persyaratan pada peraturan perundangan
Melaksanakan pemantauan dan pengendalian terhadap kegiatan yang berdampak penting terhadap lingkungan
3. Teknologi
3. Teknologi
- Teknologi pengolahan
- Teknologi pengambilan dan analisa contoh
- Teknologi proses
- Teknologi sarana pemantauan
- dll
BAKU MUTU LINGKUNGANBaku mutu lingkungan hidup adalah ukuran
batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi, atau komponen yang ada atau harus ada dan/atau
unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam suatu sumber daya tertentu sebagai unsur
lingkungan hidup.
(UURI No.32 Th 2009 ttg Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup)
BAKU MUTU YANG TERKAIT DENGAN KEGIATAN KILANG
Kepmen LH No. Kep - 42/MENLH/10/1996 tentang
Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan
Minyak dan Gas serta Panas Bumi
Undang - undang RI No. 32 tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Kepmen LH No. 51 tahun 2004 tentang
Baku Mutu Air Laut
Kepmen LH No. 42/MENLH/10/1995
Baku Mutu Limbah cair kegiatan pengilangan Minyak Bumi
Parameter
BOD5
COD
Minyak dan lemak
Ammonia NH3-N
Phenol totalSulfida
Temperatur
pH
Kadar Maksimum (mg/L)
100200
25
1,0
1,0
1,0
Beban pencemaran
maks (gram/m3)120240
30
12
12
12
45 oC
6,0 – 9,0
• Pasal 1
Pencemaran lingkungan hidup adalah masuk atau dimasukkannya makhluk
hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh
kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang
telah ditetapkan.
UURI NOMOR 32 TAHUN 2009 PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP
Kepmen LH No. 51 tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut (Biota)
Parameter Satuan Baku Mutu
Lapisan minyak
Oksigen terlarut
Fosfat (PO4-P)
Nitrat (NO3-N)
Sulfida (H2S)
Sianida (CN)
Minyak dan lemak
Ammonia total NH3-N
-
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
Nihil
> 5
0,015
0,008
0,01
0,5
1
0,3
Dari beberapa peraturan perundangan tersebut, kewajiban UP untuk memenuhi :
Baku Mutu Limbah Cair
Tidak menyebabkan perubahan kualitas air laut sesuai dengan fungsinya
Menurut Baku Mutu Air Laut untuk Biota
Limbah
Berbagai kasus yang terjadi :
Memenuhi BML limbah cair tetapi pencemaran tetap terjadi
Baku Mutu Limbah cair hanya berdasarkan teknologi
Belum memperhitungkan daya tampung bada air penerima
Strategi Pengelolaan & Pengendalian Lingkungan
1. Sebelum 1989 : bersifat reaktif yaitu berusaha
mengolah limbah pada unit pengolahan limbah
(end-of-pipe treatment)
Konsep pendekatan kapasitas daya dukung
(carrying capacity approach)
Pencemaran dan kerusakan lingkungan tetap terjadi
Kendala rendahnya pentaatan dan penegakan hukum dan peraturan, masih lemahnya perangkat peraturan yang tersedia serta tingkat kesadaran yang juga masih rendah
2. Sesudah 1990 bersifat Proaktif yaitu
berusaha meminimalisasi dampak & limbah
dengan mengolah pada beginning of pipe
treatment atau pendekatan teknologi
pencegahan dampak & limbah
Pendekatan Teknologi Produksi Bersih
Hasil KTT Bumi di Rio de Janeiro 1992
Pebruari 1994 pada konvensi internasional di Melbourne atau “Melbourne Principles
for Cleaner Production” ditekankan pertumbuhan ekonomi dengan prinsip
produksi bersih
POLLUTION PREVENTION
WASTE MINIMIZATION
CLEAN TECHNOLOGY
END - OF - PIPE TREATMENT
REMEDIASI
Preventif
Kontrol
Pengolahan
Pola Reaktip
(sebelum 1990)
Preventif
Kontrol
Pengo lahan
Pola Proaktip
(sesudah 1990)
Semua kegiatan industri dituntut untuk melaksanakan penyempurnaan
berkelanjutan
Pengolahan limbah tidak menyelesaikan masalah
dengan tuntas
Absorbsi
SRU
Adsorpsi
Cyclon
Filter
Gas Buang
Limbah cair
Limbah padat
Limbah padat
Insinerator abu
Landfill
Limbah cair
Unit Pengolahan Limbah padat
LindiAir tanah
Pengelolaan Limbah
REDUKSI (R) PADA SUMBER
Bahan baku
Operasi
Teknologi
Produk
PEMANFAATAN LIMBAH (3 R)
PENGOLAHAN LIMBAH
Reused
Recycle
Recovery
Gas
Padat
Cair
Fisik
Kimia
Biologis Preventif Kontrol
Penerapan secara terus menerus strategi preventif lingkungan yang terintegrasi pada
proses dan produk sehingga mengurangi resiko terhadap manusia dan lingkungan
Untuk proses : penghematan bahan baku dan energi , mereduksi tingkat, kuantitas, toksisitas seluruh emisi dan limbah sebelum dari proses
Untuk produk :
Mengurangi dampak di keseluruhan daur hidup produk mulai dari pengambilan bahan baku sampai pembuangannya setelah digunakan kembali