penatalaksanaan

2
Penatalaksanaan 1. Ikterus Pre-hepatik Seperti yang telah disebutkan dalam bahasan sebelumnya, beberapa penyebab ikterus pre-hepatik antara lain anemia hemolitik, malaria tropika berat, sindroma Gilbert atau sindroma Crigler Najjar. Anemia hemolitik bisa disebabkan oleh reaksi tokosik- imunologi. Terapi untuk anemia hemolitik meliputi Prednison 1- 2mg/kgBB, obat-obatan imunosupresif,dan spleenektomi bila gagal dengan terapi konservatif. Sedangkan untuk penyakit yang diturunkan secara familial seperti sindroma Gilbert atau sindroma Crigler Najjar (defisiensi enzim glukoronil transferase) merupakan kasus yang jarang terjadi. Menurut kepustakaan, terapi yang diberikan adalah Fenobarbital 5 mg/kgBB/hari dalam jangka lama. 2. Ikterus Intra-hepatik Penyebab ikterus intra-hepatik yang sering ditemui di klinis antara lain hepatitis virus, sirosis hepatis, dan hepatoma. Penatalaksanaan spesifik dari masing-masing penyakit ini berbeda sesuai dengan etiologinya. Hepatitis yang paling sering ditemui di klinis dan sering menimbulkan penampakkan ikterus adalah hepatitis A (ditularkan melaui fekal-oral) dan hepatitis B (ditularkan melaui darah). Hepatitis A merupakan self limiting disease dan tidak ada obat spesifik untuk penyakit ini. Sedangkan hepatitis B merupakan

Upload: tresnanda-bellawana

Post on 17-Dec-2015

5 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Penatalaksanaan1. Ikterus Pre-hepatikSeperti yang telah disebutkan dalam bahasan sebelumnya, beberapa penyebab ikterus pre-hepatik antara lain anemia hemolitik, malaria tropika berat, sindroma Gilbert atau sindroma Crigler Najjar.Anemia hemolitik bisa disebabkan oleh reaksi tokosik-imunologi. Terapi untuk anemia hemolitik meliputi Prednison 1-2mg/kgBB, obat-obatan imunosupresif,dan spleenektomi bila gagal dengan terapi konservatif. Sedangkan untuk penyakit yang diturunkan secara familial seperti sindroma Gilbert atau sindroma Crigler Najjar (defisiensi enzim glukoronil transferase)merupakan kasus yang jarang terjadi. Menurut kepustakaan, terapi yang diberikan adalah Fenobarbital 5 mg/kgBB/hari dalam jangka lama.

2. Ikterus Intra-hepatikPenyebab ikterus intra-hepatik yang sering ditemui di klinis antara lain hepatitis virus, sirosis hepatis, dan hepatoma. Penatalaksanaan spesifik dari masing-masing penyakit ini berbeda sesuai dengan etiologinya. Hepatitis yang paling sering ditemui di klinis dan sering menimbulkan penampakkan ikterus adalah hepatitis A (ditularkan melaui fekal-oral) dan hepatitis B (ditularkan melaui darah). Hepatitis A merupakan self limiting disease dan tidak ada obat spesifik untuk penyakit ini. Sedangkan hepatitis B merupakan penyakit serius yang bila tidak diterapi dengan tuntas akan menyebabkan komplikasi jangka panjang yang buruk. Berbagai obat alternatif yang dapat diberikan untuk hepatitis B antara lain Lamivudin 100mg/hari selama 2 tahun, interferon, dsb. Manifestasi ikterus pada hepatitis viral akan menghilang sejalan dengan perbaikan penyakitnya. Sedangkan hepatoma dan sirosis hepatis adalah dua penyakit yang saling berhubungan dan mungkin didahului oleh riwayat hepatitis kronis sebelumnya. Pada dua kondisi penyakit ini, terapi yang diberikan hanyalah bersifat simptomatis. Transplantasi hepar adalah satu-satunya terapi definitif yang bisa memberikan hasil yang memuaskan.

3. Ikterus Post-hepatik Pada dasarnya penatalaksanaan pasien dengan ikterus obstruktif bertujuan untuk menghilangkan penyebab sumbatan atau mengalihkan aliran empedu. Tindakan tersebut dapat berupa tindakan pembedahan misalnya pengangkatan batu atau reseksi tumor.Bila penyebabnya adalah tumor dan tindakan bedah tidak dapat menghilangkan penyebab obstruksi karena tumor tersebut maka dilakukan tindakan drainase untuk mengalihkan aliran empedu tersebut.