pemikiran pendidikan muhammad iqbal

9
Pemikiran Pendidikan Muhammad Iqbal Oleh: Aas Salsabila Firdausy G000142001 Awalia Rina Rahmawati G000142002

Upload: aas-firdausy

Post on 15-Apr-2017

422 views

Category:

Education


26 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pemikiran Pendidikan Muhammad Iqbal

Pemikiran PendidikanMuhammad Iqbal

Oleh:Aas Salsabila Firdausy

G000142001Awalia Rina Rahmawati G000142002

Page 2: Pemikiran Pendidikan Muhammad Iqbal

Riwayat Hidup• Iqbal dilahirkan di Sialkot-India (suatu kota tua bersejarah di perbatasan Punjab Barat dan Kashmir) pada tanggal 9 November 1877 dan wafat pada tanggal 21 April 1938. • Ia menyelesaikan pendidikan dasar dan menengahnya di Sialkot kemudian ia masuk Government College (sekolah tinggi pemerintah) Lahore, Iqbal menjadi murid kesayangan dari Sir Thomas Arnold. Kemudian dilanjutkan di Cambridge-Inggris dan terakhir di Munich-Jerman dengan mengajukan tesis dengan judul The Development Of Metaphysics in Persia. Iqbal lulus  pada tahun 1897 dan memperoleh beasiswa serta dua medali emas karena baiknya bahasa inggris dan arab, dan pada tahun 1909 ia mendapatkan gelar M.A dalam bidang filsafat.

Page 3: Pemikiran Pendidikan Muhammad Iqbal

Pemikiran Pendidikan Muhammad Iqbal• Iqbal beteriak dengan lantang agar umat Islam bangkit dari ketertinggalannya. Melalui karya puisi dan karya ilmiahnya ia ingin membangkitkan daya hidup kaum Muslimin untuk maju. Dalam syair-syairnya  ia mendorong umat Islam supaya mengalir-bergerak dan jangan tinggal diam. • Intisari hidup adalah gerak, sedang hukum hidup ialah menciptakan, sementara tujuan pendidikan adalah membentuk manusia yang tidak hanya berpengetahuan namun juga aktif dan dinamis.

Page 4: Pemikiran Pendidikan Muhammad Iqbal

Tempat manusia dalam evolusi kreatif, manusia bertugas untuk mengambil bagian dalam aspirasi yang lebih luas dari alam semesta dan sekitarnya serta untuk membentuk nasibnya sendiri juga nasib alam semesta itu.

Evolusi kreatif (creative evolution) membicarakan dua hal yaitu hakikat manusia dan hakikat alam yang mengepung manusia. Sebagai gerakan kebudayaan, Islam menolak pandangan yang statis tentang alam semesta, dan sebaliknya ia mempunyai pandangan dinamis.

Page 5: Pemikiran Pendidikan Muhammad Iqbal

Iqbal ingin membangkitkan daya hidup umat Islam, dengan daya hidup memungkinkan seseorang untuk berlomba dalam amal kebaikan (prestasi). Daya hidup yang bergelora memungkinkan untuk pengembangan diri.

Iqbal  membangunkan umat Islam India yang sedang tidur. Kalangan tertentu yang sudah bangkit sejak Sir Sayid Ahmad Khan mendengarkan penggilan  itu dan ingin menanggapinya. Tekanan Iqbal adalah menggerakkan manusia pada kegiatan, dan untuk memasukkan dalam jiwa orang-orang yang malas dengan ketidaksabaran. Hidup adalah bukan sesuatu yang direnungkan, tetapi harus dilakukan dengan penuh gairah.

Page 6: Pemikiran Pendidikan Muhammad Iqbal

Manusia sebagai kekuatan yang sangat dinamis  di alam semesta ini, adalah agen utama atau pekerja  bersama Tuhan, di dalam

proses  perealisasian  potensi-potensi realitas yang tidak terbatas.

Konsep dunia yang kongkrit yang dikemukakan dalam al-Quran pada dasarnya merupakan salah satu  realitas ciptaan di mana

yang aktual dan yang ideal bergabung dan jalin berjalin dan yang memperlihatkan  adanya suatu pola rasional yang jelas. Tetapi,

dengan itu tidaklah berarti bahwa ia adalah sebuah “alam semesta yang padat” atau sebuah hasil final  yang telah

disempurnakan Tuhan, tetapi lebih merupakan  sebuah alam semesta yang secara terus menerus merealisasikan diri melalui

bentangan  luas ruang  waktu.

Page 7: Pemikiran Pendidikan Muhammad Iqbal

• Iqbal menyebutkan bahwa  prinsip Islam adalah  principle of movement (prinsip gerak). Metafisika gerak Iqbal mengemukakan bahwa Islam menolak pandangan yang statis tentang alam semesta, sebaliknya ia mempunyai pandangan yang dinamis, manusia bukanlah benda statis tetapi suatu aktivitas gerak dinamis-kreatif yang terus menuju kesempurnaan. Hidup bukan untuk direnungkan tetapi harus dilakukan dengan penuh gairah. • Ijtihad adalah salah satu bentuk dari metafisika gerak ini. Tidak ada finalitas hasil ijtihad. Harun, dalam hal tertentu seperti tentang ijtihad, menganut metafisika gerak seperti Iqbal. Menurut Harun Nasution, ijtihad merupakan  kunci dinamika Islam. Iqbal mengolah metafisika gerak dengan penalaran filsafat eksistensial (kekuatan ego) dan “seni” (proses kreatif) Al-Quran sendiri menurut Iqbal  merupakan kitab yang mengutamakan amal dari pada cita-cita.

Page 8: Pemikiran Pendidikan Muhammad Iqbal

Selama di Eropa Iqbal banyak mempelajari watak bangsa Barat. Ia  melihat sisi baik dan buruk kehidupan orang Barat. Sisi baiknya adalah  jiwa yang dinamis dan yang tidak gampang puas yang diakuinya dan sangat menakjubkan  dan perlu dimiliki umat Islam. Ia terkesan  dengan beberapa aspek dari kehidupan  orang-orang Eropa.

Ada tiga hal yang sangat mengesankan bagi Iqbal yaitu; Pertama, vitalitas yang luar biasa dan aktivitas kehidupan  orang-orang Eropa; inisiatif yang banyak dari rakyatnya yang ia saksikan, dan kegelisahan yang  yang ada pada mereka, yang apabila ia tidak menyukai sesuatu; maka sesuatu itu segera ditolaknya.  Namun kapitalisme Barat ditolaknya. Umat Islam harus mengambil inisiatif jika ingin maju. Jangan tinggal diam dan selalu bergerak maju. 

Page 9: Pemikiran Pendidikan Muhammad Iqbal

Pemikiran Filsafat Muhammad Iqbal :

1. Methafisika • Dalam pemikiran filsafat, Iqbal mengumandangkan misi kekuatan dan kekuasaan Tuhan, selain itu beliau juga

menyatakan bahwasanya pusat dan landasan organisasi kehidupan manusia adalah ego yang dimaknai sebagai seluruh cakupan pemikiran dan kesadaran tentang kehidupan. Ia senantiasa bergerak dinamis untuk menuju kesempurnaan dengan cara mendekatkan diri pada ego mutlak, Tuhan. Karena itu, kehidupan manusia dalam keegoannya adalah perjuangan terus-menerus untuk menaklukkan rintangan dan halangan demi tercapainya ego tertinggi.

2. Estetika• Berdasarkan konsep kepribadian yang memandang kehidupan manusia yang berpusat pada ego inilah, Iqbal

memandang kemauan adalah sumber utama dalam seni, sehingga seluruh isi seni (sensasi, perasaan, sentimen, ide-ide, ideal-ideal) harus muncul dari sumber ini. Menurutnya, hakekat hidup adalah kreativitas karena dengan sifat-sifat itulah Tuhan sebagai sang Maha Hidup mencipta dan menggerakkan semesta. Selain itu, hidup manusia pada dasarnya tidaklah terpaksa, melainkan sukarela sehingga harus ada kreativitas untuk menjadikannya bermakna.

3. Etika • Dalam filsafat tentang etika Iqbal menghimbau masyarakat timur (umat islam) untuk kembali kepada ajaran islam

yang agung serta menjauhi peradaban barat (eropa) yang merusak. Iqbal memandang bahwasanya sebab kemunduran umat islam adalah kecenderungan yang membabibuta terhadap kebudayaan Barat yang telah membunuh karakter mereka dengan terus mangadopsi budaya-budaya Barat tanpa proses filterisasi.