muhammad iqbal al maulidi.pdf

109
PENGARUH UTANG LUAR NEGERI DAN PENANAMAN MODAL ASING (PMA) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA PERIODE 1990-2011DISUSUN OLEH : MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI 108084000003 JURUSAN ILMU EKONOMI STUDY PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2013

Upload: hanhi

Post on 13-Jan-2017

282 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

“PENGARUH UTANG LUAR NEGERI DAN

PENANAMAN MODAL ASING (PMA) TERHADAP

PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA

PERIODE 1990-2011”

DISUSUN OLEH :

MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI

108084000003

JURUSAN ILMU EKONOMI STUDY PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2013

Page 2: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf
Page 3: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

PENGARUH UTANG LUAR NEGERI DAN PENANAMAN MODAL ASING

TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA PERIODE 1990 – 2011

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Muhammad Iqbal Al Maulidi

NIM: 108084000003

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Dr.Lukman , M.Si Fitri Amalia, S.Pd, M.Si

NIP. 19570617 198503 1 002 NIP. 19820710 200912 2 002

JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1434 H/2013 M

Page 4: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini, Senin 16 September 2013 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:

1. Nama : Muhammad Iqbal Al Maulidi

2. NIM : 108084000003

3. Jurusan : Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan

4. Judul Skripsi : “Pengaruh Utang Luar Negeri Dan Penanaman

Modal Asing Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di

Indonesia Periode 1990-2011”

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses Ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa

tersebut di atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 23 September 2013

1. Herni Ali, H.T, S.E, M.M (---------------------------)

Ketua

2. Zuhairan Yunmi Yunan, M.Sc (---------------------------)

NIP. 19800416 200912 1 002 Sekretaris

3. Yoghi Citra Pratama, M.Si (---------------------------)

NIP. 19830717 201101 1 011 Penguji Ahli

4. . Dr. Lukman, M.Si (---------------------------)

NIP. 19640607 200302 1 001 Pembimbing I

5. Fitri Amalia, S.Pd, M.Si (---------------------------)

NIP. 19820710 200912 2 002 Pembimbing II

Page 5: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini, Rabu 5 Juni 2013 telah dilakukan ujian komprehensif atas mahasiswa:

1. Nama : Muhammad Iqbal Al Maulidi

2. NIM : 108084000003

3. Jurusan : Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan (Konsentrasi

Pembangunan)

4. Judul Skripsi : “Pengaruh Utang Luar Negeri Dan Penanaman Modal

Asing Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia

Periode 1990 - 2011”

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa mahasiswa

tersebut diatas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk melanjutan ke tahap

Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Jakarta, 5 Juni 2013

1. Dr. Lukman, M.Si (---------------------------)

NIP. 19640607 200302 1 001 Ketua

2. Zuhairan Yunmi Yunan, M.Sc (---------------------------)

NIP. 19800416 200912 1 002 Sekretaris

3. Utami Baroroh, M.Si (---------------------------)

NIP. Penguji Ahli

Page 6: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

LEMBAR PERNYATAAN

KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda-tangan dibawah ini:

Nama : Muhammad Iqbal Al Maulidi

No. Induk Mahasiswa : 108084000003

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

mempertanggungjawabkan.

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli

atau tanpa ijin dari pemilik karya.

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas

karya ini.

Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah

melalui pembuktian yang dapat dipertanggung-jawabkan, ternyata memang

ditemukan bahwa saya telah melanggar pernyatan diatas, maka saya siap untuk

dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, 2 September 2013

Yang Menyatakan,

Muhammad Iqbal Al Maulidi

NIM: 108084000003

Page 7: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

i

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Identitas Pribadi

Nama: Muhammmad Iqbal Al Maulidi

Tempat & Tgl. Lahir: lhoksemawe , 21 oktober 1990

Alamat: Jl. Marah rusli , Komplek BTN mutiara V No.56

Telepon: 089602546315

Email: [email protected]

II. Pendidikan Formal

SD (1996-2002): SD 11 Asahan , Sumatera Utara

SMP (2002-2005): Pesantren daar ulum, Sumatera Utara

SMA (2005-2008): MAN Kisaran, Sumatera Utara

S1 (2008-2013): Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta

III. Pengalaman Organisasi

Rohani Islam (Rohis): SLTP Negeri 142 Joglo – (2002-2004)

Remaja Islam Masjid Al-Muhsinin (Risma): Jakarta – (2003-2004)

Rohani Islam (Rohis) SMA Negeri 32: Kebayoran Lama – (2005)

MySQL Indonesia: PT. Sun Microsystem, Jakarta – (2007-2009)

Forum Music (FM) Kaskus Reg. DKI Jakarta: Kaskus – (2007-2008)

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM): Ciputat – (2008-2010)

Partai Progressive UIN Syarif Hidayatullah: Ciputat – (2009-2010)

Komunitas Salihara: Salemba – (2010-2012)

Young On Top (YOT): Jakarta – (2012-2013)

IV. Pengalaman Magang/Kerja

Kuliah Kerja Sosial: BMKG BINTARO (Auditor Junior) – (2012)

V. Kemampuan Komputer

Operating System: Windows

Microsoft Office (Ms. Word, Excel, Access, dan Powerpoint)

Eviews (6 dan 7)

Page 8: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

ii

SPSS: PASW Statistics 18

Internet Browsing: Internet Explorer, Mozilla Firefox, Google Chrome, dan

Opera

Page 9: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

iii

ABSTRAK

“ Pengaruh utang luar negeri dan penanaman modal asing terhadap

pertumbuhan ekonomi periode 1990 -2011”

Oleh

Muhammad Iqbal Al Maulidi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh utang luar negeri dan

penanaman modal asing terhadap pertumbuhan ekonomi di indonesia baik secara

parsial maupun simultan. Penelitian ini menggunakan program komputer SPSS versi

16.0

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ternyata utang luar negeri dan

penanaman modal asing berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan

ekonomi. Dari hasil regresi didapat nilai R Square sebesar 0.76 hal ini mengambarkan

bahwa variabel-variabel independen dalam penelitian ini mampu memberikan

penjelasan mengenai variabel dependen sebesar 76% adapun 24% lagi dipengaruhi

oleh variabel lain diluar penelitian ini seperti ekspor –impor, kurs, dan PMDN.

Kata kunci : Pertumbuhan Ekonomi, Utang Luar Negeri, Penanaman Modal

Asing.

.

Page 10: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

iv

ABSTRACT

This research aimed to determine the effect of foreign debt and foreign direct

investment on economic growth in indonesia both partially and simultaneously. This

research uses multiple regression analysis, using the computer program SPSS version

16.0

Results of this research showed that apparently foreign debt and foreign

investment has positive and significant effect on economic growth. Regression results

obtained from the value of R Square of 0.76 this illustrates that the independent

variabels in this study were able to give an explanation of the dependent variable was

76.0% the 24.0% more influenced by other variables outside research as ekspor –

impor, kurs and PMDN.

Keywords : Economic Growth, Foreign Debt, Foreign Direct Investment

Page 11: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah

memberikan limpahan rahmat dan kasih sayangnya kepada penulis sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada

baginda Nabi Muhammad SAW yang telah mengemban risalah Islam yang

membimbing manusia dari kegelapan menuju cahaya terang-benderang.

Penulis menyadari bahwa selama penyusunan skripsi ini, penulis banyak

mengalami hambatan. Namun berkat doa, bimbingan, dukungan semangat, dan

bantuan dari berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Untuk

itu secara khusus penulis mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada:

1. kedua orang tua saya, Muhammad Jalil dan Masaini Simbolon sebagai

motivator yang selalu menyertai penulis dengan ketulusan doa dan restu serta

dukungan moril tanpa henti kepada penulis untuk selalu optimis dan tetap

semangat dalam menjalani kehidupan.

2. Bapak Dr. Lukman, M.Si, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB)

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, sekaligus Dosen

Pembimbing I Skripsi yang telah membantu penulis dalam melakukan

penelitian hingga skripsi ini selesai.

3. Ibu Fitri Amalia, S.Pd, M.Si, Dosen Pembimbing II Skripsi yang telah

membantu penulis dalam melakukan penelitian hingga skripsi ini selesai.

Page 12: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

vi

4. Bapak Toni Santika Chendrawan, Dosen Pembimbing Akademik penulis.

5. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, yang telah memberikan motivasi dan pengetahuan yang bermanfaat

bagi penulis selama penulisan skripsi dan masa perkuliahan.

6. Mak tua sandro dan keluarga dan Om Yan dan keluarga yang telah banyalk

membantu penulis di awal-awal kuliah sampai selesai dan terus

menyuntikkan semangat kepada penulis untuk meyelesaikan skripsi

7. Teman-teman Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan (IESP) FEB UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta 2008,. Angga Wiguna , andhika aryatama , Avanda

Fahri Atahrim, Agung utomo hudi saputro, fahdiansyah oktovianus, Muslih

Yunan Saputra, Anwar Fuadi, Jomputra Arictoja, Muhammad Hafiz Kamil,

Fahmy Rahman, Septiawan Arya Saputra, , Feline Yuliani, Devita petriawati,

Lita zianty, Fika kahirunnisa , Dudi Garmadi, hudzaifah konvict, Honey

Annisa, Oky Rosandi, Dimas Triyugo Jati ,Bambang Rizki Saputra, Adi

Prabowo, Wasis Handoko, ahmad fauzi syahputra adi comba, dan teman-

teman FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2008 lainnya yang tidak dapat

saya sebutkan satu persatu.

8. Team futsal Muammar faruqy, Muhammad Riza, Ahmad Adhika

Dhaneswara , Ahmad Tibrizi Sony Wicaksono, Wanda Syafii, Syafran

Pardamean, fahri Nopiyansyah, Egy Septian, hasan khairul fatihin, Adnan

pardede dan Adam balotelli. Semoga suatu saat nanti kita bisa mengalahkan

si falcao dan teamnya.

Page 13: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

vii

9. film the billionaire , suckseed, Project X , dan shimokita the glory day yang

sedikit banyak memotivasi penulis untuk tetap semangat dalam

menyelesaikan skripsi.

10. Terakhir untuk semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang

telah memberikan bantuannya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan, namun semua ini

semata-mata karena keterbatasan penulis. Akhir kata, besar harapan penulis, skripsi

ini dapat bermanfaat sekaligus membuka wawasan lebih luas lagi mengenai Usaha

Kecil dan Menengah (UKM) bagi para pembacanya.

Jakarta, 16 September 2013

Penulis

Muhammad Iqbal Al Maulidi

NIM: 108084000003

Page 14: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

viii

DAFTAR ISI

COVER

COVER Dalam

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................................. i

ABSTRAK ............................................................................................................... iii

ABSTRACT ............................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ............................................................................................. v

DAFTAR ISI ............................................................................................................ vii

DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xiv

BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1

B. Perumusan Masalah ................................................................................ 11

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................... 11

1. Tujuan Penelitian ................................................................................ 11

2. Manfaat Penelitian .............................................................................. 11

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 13

A. landasan teori ......................................................................................... 13

Page 15: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

ix

1. Definisi pertumbuhan ekonomi ........................................................... 13

2. Teori pertumbuhan ekonomi .............................................................. 16

3. Defenisi pertumbuhan ekonomi ......................................................... 17

4. Defenisi utang luar negeri ................................................................... 17

5. Teori utang luar negeri ........................................................................ 18

6. Defenisi Penanaman Modal Asing ..................................................... 20

B. Penelitian Terdahulu ............................................................................... 30

C. Kerangka Pemikiran ................................................................................ 33

D. Hipotesis ................................................................................................. 37

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ................................................................ 49

A. Ruang Lingkup Penelitian ...................................................................... 49

B. Metode Penentuan Sampel ...................................................................... 49

C. Metode Pengumpulan Data ..................................................................... 49

1. Sumber Data ........................................................................................ 49

2. Data Sekunder ..................................................................................... 51

D. Metode Analisis ...................................................................................... 51

1. Uji Normalitas ..................................................................................... 51

2. Pengujian Asumsi Klasik .................................................................... 53

a. Uji Multikolinearitas ....................................................................... 53

b. Uji Autokorelasi ............................................................................. 55

c. Uji Heteroskedastisitas ................................................................... 57

3. Metode Analisis Data Panel ................................................................ 58

Page 16: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

x

7. Pengujian Hipotesis ............................................................................. 68

a. Uji Signifikansi Parsial (Uji-t) ........................................................ 69

b. Uji Signifikansi Simultan (Uji-F) ................................................... 70

c. Uji Koefisien Determinasi ( ) ....................................................... 70

E. Operasional Variabel Penelitian .............................................................. 72

BAB IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN ........................................................... 76

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................... 76

1. Letak Geografis ................................................................................... 76

2. Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi ............................................... 77

3. Perkembangan Utang Luar Negeri .......................................................79

4. Perkembangan Penanaman Modal Asing...........................................80

B. Analisis dan Pembahasan ........................................................................ 82

1. Uji Normalitas ..................................................................................... 84

2. Pengujian Asumsi Klasik .................................................................... 85

a. Uji Multikolinearitas ....................................................................... 85

b. Uji Autokorelasi ............................................................................. 86

c. Uji Heteroskedastisitas ................................................................... 88

5. Pengujian Hipotesis ............................................................................. 92

a. Uji Signifikansi Parsial (Uji-t) ........................................................ 92

b. Uji Signifikansi Simultan (Uji-F) ................................................... 96

c. Uji Koefisien Determinasi ( ) ....................................................... 97

Page 17: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

xi

C. Interpretasi Data ...................................................................................... 98

2. Analisis Ekonomi ................................................................................ 99

BAB V. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI ........................................................... 103

A. Kesimpulan ............................................................................................ 103

B. Implikasi ................................................................................................ 104

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 105

LAMPIRAN ............................................................................................................. 109

Page 18: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

xii

DAFTAR TABEL

Nomor Keterangan Halaman

1.1 Pertumbuhan Ekonomi Sebelum Krisis 4

1.2 Dana Alokasi APBN 9

2.1 Penelitian Terdahulu 42

3.1 Operasional Variabel Penelitian 75

4.2 Penelitian Terdahulu 80

4.3 Operasional Variabel 82

4.4 Uji Normalitas 83

4.5 Uji Multikolinearitas 86

4.6 Uji Autokolerasi 88

4.7 Uji Heteroskedastisitas 90

4.8 Uji Analisis Regresi Berganda 90

4.9 Uji t 91

4.10 Uji F 93

4.11 Uji koefisien Determinasi 98

Page 19: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

xiii

DAFTAR GAMBAR

Nomor Keterangan Halaman

2.1 Bagan Kerangka Pemikiran Teoritis 48

4.1 Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi 85

4.2 Perkembangan Utang Luar Negeri 87

4.3 Perkembangan Penanaman Modal Asing 89

Page 20: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

ABSTRACT

This research aimed to determine the effect of foreign debt and foreign direct

investment on economic growth in indonesia both partially and simultaneously. This research

uses multiple regression analysis, using the computer program SPSS version 16.0

Results of this research showed that apparently foreign debt and foreign investment

has positive and significant effect on economic growth. Regression results obtained from the

value of R Square of 0.76 this illustrates that the independent variabels in this study were

able to give an explanation of the dependent variable was 76.0% the 24.0% more influenced

by other variables outside research as ekspor – impor, kurs and PMDN.

Keywords : Economic Growth, Foreign Debt, Foreign Direct Investment.

Page 21: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh utang luar negeri dan penanaman

modal asing terhadap pertumbuhan ekonomi di indonesia baik secara parsial maupun

simultan. Penelitian ini menggunakan program komputer SPSS versi 16.0

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ternyata utang luar negeri dan penanaman

modal asing berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Dari hasil

regresi didapat nilai R Square sebesar 0.76 hal ini mengambarkan bahwa variabel-variabel

independen dalam penelitian ini mampu memberikan penjelasan mengenai variabel dependen

sebesar 76% adapun 24% lagi dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini seperti

ekspor –impor, kurs, dan PMDN.

Kata kunci : Pertumbuhan Ekonomi, Utang Luar Negeri, Penanaman Modal Asing.

Page 22: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Semenjak terjadi krisis ekonomi, kondisi investasi yang

menggembirakan tersebut tidak lagi terjadi. Krisis ekonomi menyebabkan

turunnya kegiatan ekonomi serta menyebabkan turunnya kepercayaan investor

terhadap prospek ekonomi kedepan. Tingginya faktor resiko dan

ketidakpastian hukum di indonesia menyebabkan investor enggan untuk

berinvestasi di indonesia. Sebagai akibatnya sumber – sumber investasi

menjadi terbatas. Disektor perbankan, krisis ekonomi mengakibatkan

intermediasi perbankan tidak berjalan normal sehingga mendorong terjadinya

fenomena credit crunch. Sebagai alternative terhadap berkurangnya sumber

pembiayaan perbankan, pembiayaan dari sektor lain mulia berkembang. Salah

satunya adalah penerbitan obligasi oleh korporasi yang semakin marak

terutama sejak trend suku bunga terjadi serta penggunaan modal sendiri.(

kusuma 2004)

Namun ketika negara thailand mulai menunjukkan gejala krisis,

beberapa kalangan percaya bahwa indonesia indonesia tidak bernasib sama.

Fundamental ekonomi indonesia di percaya cukup kuat menahan kejut

eksternal (eksternal shock). Tetapi ternyata guncangan keuangan yang sangat

hebat dari negara Thailand ini berimbas kepada perekonomian Indonesia,

kekacauan dalam perekonomian ini menjadi awal dan salah satu faktor

Page 23: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

2

penyebab runtuhnya perekonomian Indonesia termasuk terjebaknya Indonesia

ke dalam dilema utang luar negeri. Selain faktor dari luar, salah satu penyebab

krisis yang terjadi di Indonesia juga berasal dari dalam negeri, yaitu proses

integrasi perekonomian Indonesia ke dalam perekonomian global yang

berlangsung dengan cepat dan kelemahan fundamental mikroekonomi yang

tercermin dari kerentanan (fragility) sektor keuangan nasional, khususnya

sektor perbankan, dan masih banyak faktor-faktor lainnya yang berperan

menciptakan krisis di Indonesia (Syahril, 2003:4).

Pada pertengahan tahun 1997 Indonesia telah mengalami krisis

moneter yang disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya besarnya jumlah

hutang swasta jangka pendek dan menengah serta utang-utang pemerintah

yang menyebabkan nilai tukar Rupiah tertekan, kebijakan fiskal dan moneter

yang tidak konsisten, membesarnya defisit neraca berjalan dan

terdepresiasinya mata uang Bath dan berimbas pada nilai dollar. Di Indonesia

hal ini juga membuat terjadinya krisis kepercayaan masyarakat terhadap

Rupiah sehingga masyarakat menyerbu Dollar untuk mengamankan

kekayaannya.

Dengan adanya krisis ekonomi tersebut kinerja perbankan Indonesia

terus menunjukkan perkembangan yang memburuk. Hal ini ditandai dengan

hilangnya kepercayaan masyarakat dengan terjadinya penarikan besar-besaran

(Rush). Berdasarkan data Bank Indonesia, Jumlah utang luar negeri pasca

krisis pun meningkat yaitu pada tahun 2000 dalam juta dollar sebesar US$

133.073,00 padahal sebelumnya pada tahun 1998 dan 1999 jumlah utang luar

Page 24: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

3

negeri Indonesia adalah US$ 20.567,00 dan US$ 110.934,00.

Pasca awal terjadinya krisis, yaitu tahun 1999 pemerintah sudah

mengambil langkah seribu untuk menambah jumlah hutang atau pun pinjaman

dari pihak asing. Meningkatnya jumlah pinjaman pada tahun 2000 yakni

sebesar US$ 133.073,00 terjadi karena adanya tindakan pemerintah untuk

menstabilkan nilai rupiah terhadap mata uang asing sehingga hal ini

membutuhkan cadangan devisa yang sangat besar, sementara cadangan devisa

sebelumnya sudah terkuras untuk menghadapi kepanikan masyarakat yang

secara beramai-ramai membeli dollar secara besar-besaran dengan asumsi

dollar akan naik lagi.

Awal-awal menjelang Krisis ekonomi, pertumbuhan ekonomi

Indonesia menunjukkan perkembangan yang baik, yang artinya tidak ada

tanda-tanda yang terlalu merisaukan atau memberi tanda krisis yang serius

akan menerpa. Sejak akhir dasawarsa 1980-an pertumbuhan ekonomi

Indonesia rata-rata sekitar 8% per tahun pada pertengahan 1997 tumbuh

dengan laju tahunan 7,4% (Boediono, 2008:81). Justru kepanikan terjadi

karena adanya peningkatan harga yang sangat tajam barang-barang dan jasa

akibatnya melemahnya kurs rupiah terhadap dollar.

Terjadinya krisis ekonomi di Indonesia, yang didahului oleh krisis

moneter di Asia Tenggara, telah banyak merusakkan sendi-sendi

perekonomian negara yang telah banyak dibangun selama PJP I dan awal PJP

II. Penyebab utama terjadinya krisis ekonomi di Indonesia, juga sebagian

negara-negara di ASEAN, adalah ketimpangan neraca pembayaran

Page 25: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

4

internasional. Defisit current account ditutup dengan surplus capital account,

terutama dengan modal yang bersifat jangka pendek (portofolio invesment),

yang relatif fluktuatif. Sehingga, apabila terjadi rush akan mengancam posisi

cadangan devisa negara, akhirnya akan mengakibatkan terjadinya krisis nilai

tukar mata uang nasional terhadap valuta asing. Hal inilah yang menyebabkan

beban utang luar negeri Indonesia, termasuk utang luar negeri pemerintah,

bertambah berat bila dihitung berdasarkan mata uang rupiah (Adwin,

2000:93).

TABEL 1.1

PERTUMBUHAN EKONOMI SEBELUM MENGALAMI KRISIS MONETER TAHUN 1991 -1996

Tahun 1991 1992 1993 1994 1995 1996

Pertumbuhan

Ekonomi (%) 7,0 6,2 5,8 7,2 6,8 5,8

Sumber : www.bps.go.id (data diolah)

Indonesia sebenarnya pernah memiliki suatu kondisi perekonomian

yang cukup menjanjikan pada awal dekade 1980-an sampai pertengahan

dekade 1990-an. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Indonesia,

pertumbuhan ekonomi Indonesia sejak tahun 1986 sampai tahun 1989 terus

mengalami peningkatan, yakni masing-masing 5.9% di tahun 1986, kemudian

6.9% di tahun 1988 dan menjadi 7.5% di tahun 1989. Namun pada tahun 1990

dan 1991 pertumbuhan ekonomi Indonesia mencatat angka sebesar 7.0%,

kemudian tahun 1992, 1993, 1994, 1995, dan 1996, masing-masing tingkat

pertumbuhan ekonominya adalah sebesar 6.2%, 5.8%, 7.2%, 6.8%, dan 5.8%.

Angka inflasi yang stabil, jumlah pengangguran yang cukup rendah seiring

dengan kondusifnya iklim investasi yang ditandai dengan kesempatan kerja

Page 26: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

5

yang terus meningkat, dan sebagainya. Namun pada satu titik tertentu,

perekonomian Indonesia akhirnya runtuh oleh krisis ekonomi yang melanda

secara global pada tahun 1997-1998 yang ditandai dengan inflasi yang

meningkat tajam, nilai kurs Rupiah yang terus melemah, tingginya angka

pengangguran seiring dengan menurunnya kesempatan kerja, dan ditambah

lagi semakin besarnya jumlah utang luar negeri Indonesia akibat kurs rupiah

yang semakin melemah. Hal ini di perkuat dengan tidak adanya dukungan

mikro yang kuat serta semakin meningkatnya praktek korupsi,kolusi dan

nepotisme (KKN), serta sumber daya manusia yang kurang kompetitif dan

sebagainya.(Boediono,1992:22)

Namun krisis ekonomi pada pertengahan tahun 1997 memberikan

kontribusi yang besar terhadap pembengkakkan utang luar negeri pemerintah

Indonesia. Pada dasarnya, dalam proses pelaksanaan pembangunan ekonomi

di negara berkembang seperti Indonesia, akumulasi utang luar negeri

merupakan suatu gejala umum yang wajar. Hal tersebut dikarenakan tabungan

domestik yang rendah yang menyebabkan investasi menurun yang pada

akhirnya akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi.

Solusi yang dianggap bisa diandalkan untuk mengatasi kendala

rendahnya mobilisasi modal domestik adalah dengan mendatangkan modal

dari luar negeri, yang umumnya dalam bentuk hibah (grant), utang

pembangunan (official development assistance), arus modal swasta, seperti

utang bilateral dan multilateral; investasi swasta langsung (PMA); portfolio

investment; utang bank dan utang komersial lainnya; dan kredit perdagangan

Page 27: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

6

(ekspor impor). Modal asing ini dapat diberikan baik kepada pemerintah

maupun kepada pihak swasta (Atmadja. 2000).

Bagi negara yang sedang berkembang termasuk Indonesia, pesatnya

aliran modal merupakan kesempatan yang bagus guna memperoleh

pembiayaan pembangunan ekonomi. Dimana pembangunan ekonomi yang

sedang dijalankan oleh pemerintah Indonesia merupakan suatu usaha

berkelanjutan sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945, sehingga untuk dapat

mencapai tujuan itu maka pembangunan nasional dipusatkan pada

pertumbuhan ekonomi.

Namun lambat laun utang luar negeri seolah-olah menjadi bumerang

bagi Indonesia karena meninggalkan banyak permasalahan terutama utang

luar negeri yang mempunyai bunga yang sangat tinggi. Pembayaran utang luar

negeri pemerintah memakan porsi anggaran negara (APBN) yang terbesar

dalam satu dekade terakhir. Sedangkan negara kita masih harus membiayai

berbagai sektor perekonomian lainnya yang sangat penting dan mendesak.

Utang ini sudah begitu berat mengingat pembayaran cicilan dan

bunganya yang begitu besar. Biaya ini sudah melewati kapasitas yang wajar

sehingga biaya untuk kepentingan-kepentingan yang begitu mendasar dan

mendesak menjadi sangat minim yang berimplikasi sangat luas. Sebagai

negara berkembang yang sedang membangun, yang memiliki ciri-ciri dan

persoalan ekonomi, politik, sosial dan budaya yang hampir sama dengan

negara berkembang lainnya,Indonesia sendiri tidak terlepas dari masalah utang

luar negeri, dalam kurun waktu 25 tahun terakhir, utang luar negeri telah

Page 28: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

7

memberikan sumbangan yang cukup besar bagi pembangunan di Indonesia.

Bahkan utang luar negeri telah menjadi sumber utama untuk menutupi defisit

Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan memberikan kontribusi

yang berarti bagi pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang pada

akhirnya dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Meskipun utang luar negeri (foreign debt) sangat membantu menutupi

kekurangan biaya pembangunan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara

(APBN) namun persoalan pembayaran cicilan dan bunga menjadi beban yang

terus menerus yang harus dilaksanakan, apalagi nilai kurs rupiah terhadap

dollar cenderung tidak stabil setiap hari bahkan setiap tahunnya.

Tabel 1.2

Dana APBN Yang Di Alokasikan Untuk Pembayaran Cicilan Pokok dan bunga

Utang Luar Negeri

Tahun 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

Dana

APBN

(%)

9,28 10,20 11,18 11,87 12,68 15,27 16,62 18,28 18,66 19,27 19,88

Sumber : kementrian keuangan ( data diolah)

Dari tabel 2.1 di atas di ketahui bahwa dana APBN untuk pembayaran

cicilan utang pokok dan bunga luar negeri terus mengalami peningkatan dari

tahun ke tahun. dapat Kita lihat di mulai dari tahun 2001 sekitar 9,28 % dan

terus meningkat 18,28 % di tahun 2008 terus meningkat 18,66 di tahun 2009

meningkat 19,27 di tahun 2010 dan terakhir 19,88 di tahun 2011. Hal ini

dikarena kan bunga dari utang luar negeri yang terus meningkat sehingga

untuk pembayaran utang pokok menjadi lebih kecil sehingga pemerintah harus

Page 29: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

8

mengalokasikan dana dari APBN untuk pembayaran cicilan pokok dan bunga

dari utang luar negeri pun semakin lama semakin naik.

TABEL 1.3

PERKEMBANGAN PERTUMBUHAN EKONOMI , UTANG LUAR NEGERI DAN PENANAMAN

MODAL ASING (PMA) TAHUN 2001 -2011

Tahun

Pertumbuhan

ekonomi(%)

Utang luar negeri (%) Penanaman

modal asing

(%)

2001 4,11 6,51 2,49

2002 4,31 5,85 0,23

2003 4,78 6,06 1,95

2004 5,03 6,74 2,89

2005 5,69 6,86 6,14

2006 5,51 5,77 3,79

2007 6,32 6,36 6,79

2008 6,01 7,54 10,41

2009 4,61 7,21 6,47

2010 6,01 7,21 6,47

2011 6,08 8,43 10,32

Sumber :bank Indonesia

Dari tabel 1.3 diketahui bahwa pertumbuhan ekonomi di indonesia

pasca krisis hanya tumbuh sekitar 4,11 % di tahun 2001.Namun terus terjadi

peningkatan 4,31 % di tahun 2002 sampai mencapai 6,08 % ditahun 2011.

Begitu pun dengan utang luar negeri yang mengalami fluktuatif sejak tahun

2001 dimana sebesar 6,51% lalu turun di tahun 2002 sebesar 5,85% dan

mengalami kenaikan di tahun 2009 menjadi 7,21% dan terus naik hingga

8,43 % di tahun 2011. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah belum mampu

untuk mengurangi utang kepada luar negeri.

Page 30: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

9

Tidak jauh berbeda dengan penanaman modal asing yang masih

mengalami fluktuatif, penanaman modal asing paling rendah terjadi pada

tahun 2002 sekitar 0,23% sedangkan paling besar terjadi pada tahun 2008

sekitar10.41 %.

hal ini menunjukkan pemerintah belum mampu menarik minat para

investor-investor asing untuk bisa menanamkan modal mereka di indonesia.

Secara teoritis kata Umar Juoro pada tahun 1950 dan 1960-an, dalam

semangat duet ekonomi Harrod-Domar, bantuan luar negeri dipandang

mempunyai dampak positif pada pertumbuhan ekonomi dan peningkatan

tabungan masyarakat sebagai dampak lanjutannya. Alasannya, aliran bantuan

luar negeri dapat meningkatkan investasi yang selanjutnya meningkatkan

pendapatan dan tabungan domestik dan seterusnya. Sampai di situ, secara

teori, bantuan luar negeri justru menghasilkan dampak pengganda (multiplier

effects) yang positif pada perekonomian. (Umar Juoro.1994:15)

Pada tahun 1970-an, dua ekonom lain Keith Griffin dan John Enos

dalam bukunya "Foreign Assistance: Objectives and Consequences"

membuktikan pinjaman luar negeri berdampak negatif pada pertumbuhan.

Mereka mengajukan bukti empiris bahwa utang luar negeri berkorelasi negatif

pada pertumbuhan ekonomi dan peningkatan tabungan masyarakat. Bantuan

luar negeri telah membuat pemerintah meningkatkan pengeluaran yang

mengurangi dorongan untuk meningkatkan penerimaan pajak dan sebagainya.

Ekonom di era berikutnya juga melakukan studi yang mendukung kesimpulan

Griffin dan rekannya.(1970)

Page 31: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

10

Disisi lain penanaman modal asing (PMA) dan investasi portofolio

merupakan salah satu pembiayaan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi

nasional. Penanaman modal asing, baik dalam penanaman modal langsung

maupun investasi portofolio, di arahkan untuk mengantikan peranan utang

luar negeri sebagai sumber pembiayaan pembangunan dan pertumbuhan

ekonomi nasional, penanaman modal asing (PMA) semakin penting melihat

kenyataan bahwa jumlah utang luar negeri yang meningkat secara signifikan.

Penanaman modal asing (PMA) menjadi alternatif untuk memenuhi

kebutuhan modal pembangunan. Di Indonesia, PMA diatur dalam Undang-

undang Penanaman Modal Asing (UUPMA) yang merupakan landasan hukum

mengalirnya PMA ke Indonesia. Pemerintah Indonesia berusaha mendorong

iklim usaha sehingga mampu menarik minat usaha khususnya bagi sektor

swasta asing, sehingga lahirlah Undang-Undang No. 1/Tahun 1967 tentang

Penanaman Modal Asing (PMA). Seiring berjalannya waktu undang-undang

tersebut dilengkapi dan disempurnakan pada tahun 1970 yaitu, Undang-

Undang No. 1/ Tahun 1967 tentang PMA disempurnakan oleh Undang-

Undang No. 11 / Tahun 1970.(BKPM, 1970)

Kehadiran penanaman modal asing di negara kita bukan merupakan

sesuatu yang baru bagi negara dan masyarakat Indonesia. FDI sempat menjadi

primadona dalam mitra pembangunan saat negara kita melaju pada tingkat

percepatan pertumbuhan ekonomi yang tinggi di atas 7% per tahunnya, saat

sebelum krisis perekonomian terjadi. Bersama-sama dengan investasi

masyarakat dan PMDN, penanaman modal secara keseluruhan telah tumbuh

rata-rata sekitar 10,% per tahun pada periode 1991-1996 dengan kontribusi

Page 32: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

11

hampir mencapai 30 % terhadap Produk Domestik Bruto. Kinerja penanaman

modal yang kurang baik sejak 1996 menyebabkan lambannya proses

pemulihan ekonomi negara kita beberapa tahun setelah krisis. (Laporan BI,

2000)

Perkembangan penanaman modal asing langsung yang masuk ke

Indonesia memang cukup signifikan. Namun secara rata-rata bila

dibandingkan dengan negara Malaysia, Thailand, Singapura, Korea, dan Cina,

penanaman modal asing langsung ke Indonesia masih kalah bersaing. Ini

membuktikan bahwa negara-negara tersebut lebih menarik bagi investor asing

untuk menanamkan modalnya dibandingkan Indonesia sehingga harus diamati

dan diawasi, jangan sampai arus penanaman modal asing langsung beralih ke

negara–negara tersebut mengingat negara-negara tersebut mengalami

peningkatan pertumbuhan ekonomi, menawarkan berbagai insentif dan

stabilitas sosial politik yang lebih baik.(World Development Indicator, 2000)

Suryawati (2000:161)“ peranan investasi langsung terhadap

pertumbuhan ekonomi di negara-negara asia timur ” menunjukkan bahwa

modal asing langsung masuk ke negara-negara asia timur, secara umum

mempunyai hubungan yang positif dan kuat terhadap pertumbuhan ekonomi

negara tujuan PMA.

Sedangkan menurut Jamzani Sodik & Didi Nuryadin (2005) “ investasi

pertumbuhan ekonomi regional,menyimpulkan bahwa investasi berpengaruh

terhadap pertumbuhan ekonomi dengan arah yang positif.”

Page 33: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

12

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian melalui penulisan skripsi dengan judul “ Pengaruh

Utang Luar Negeri Dan Penanaman Modal asing (PMA) Terhadap

Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia Periode 1990-2011”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang di kemukakan di atas,

maka rumusan permasalahan dalam penelitian ini :

1. Bagaimanakah pengaruh utang luar negeri secara parsial terhadap

pertumbuhan ekonomi di indonesia?

2. Bagaimanakah pengaruh penanaman modal asing (PMA) secara parsial

terhadap pertumbuhan ekonomi di indonesia?

3. Bagaimanakah pengaruh utang luar negeri dan penanaman modal asing

(PMA) secara simultan terhadap pertumbuhan ekonomi di indonesia?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh utang luar negeri dan penanaman modal

asing (PMA) secara parsial terhadap pertumbuhan ekonomi di indonesia

2. Untuk mengetahui pengaruh penanaman modal asing (PMA) secara

parsial terhadap pertumbuhan ekonomi di indonesia

3. Untuk mengetahui pengaruh utang luar negeri dan penanaman modal asing

(PMA) secara simultan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia

Page 34: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

13

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Sebagai masukan bagi pemerintah terutama instansi-instansi terkait

2. Sebagai masukan kepada masyarakat indonesia agar mengetahui kondisi

perekonomian indonesia yang berhubungan dengan utang luar negeri dan

penanaman modal asing (PMA)

3. Untuk menambah wawasan penulis dalam perekonomian indonesia

khususnya masalah utang luar negeri dan penanaman modal asing

4. Sebagai referensi untuk peneliti lain yang meneliti masalah utang luar

negeri dan penanaman modal asing dimasa yang akan datang secara lebih

efektif dan efesien.

Page 35: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

14

BAB II

LANDASAN TEORI

Indonesia memiliki perekonomian yang masih rapuh dan tidak

konstan dari waktu ke waktu. Kondisi seperti ini membuat Indonesia tidak

mampu mempertahankan stabilitas perekonomiannya dari pengaruh

internal maupun eksternal. Salah satu komponen yang terkena imbas dari

ketidakmampuan Perekonomian Indonesia mengatasi guncangan ekonomi

dari luar adalah membengkaknya pengeluaran yang dikeluarkan oleh

pemerintah sehingga mengakibatkan defisit pada Anggaran Pendapatan

dan Belanja Negara (APBN). Keadaan defisit inilah yang memacu

Indonesia untuk menambah sumber pendapatan yang berasal dari utang,

terutama utang luar negeri.

Peran dan kebijaksanaan pinjaman luar negeri bagi indonesia

sangat besar. Sehingga tidak ada yang bisa membantah bahwa pinjaman

luar negeri merupakan salah satu pilar penting dari pembangunan ekonomi

indonesia. Maka tidak mengherankan pinjam luar negeri indonesia

cenderung meningkat dari tahun ke tahun, utang luar negeri telah menjadi

persoalan bangsa indonesia.

dari Studi statistik terbesar yang di lakukan oleh Guptadan Islam

(1983) menemukan tabungan domestik jauh lebih penting dari pada modal

asing, baik secara kuantitatif maupun dalam menentukan pertumbuhan.

Dengan perbedaan bentuk modal asing, mereka menemukan bahwa baik

Page 36: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

15

bantuan luar negeri maupun penanaman modal asing secara langsung

berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi.(kitchen,1988 :170).

Penanaman modal asing adalah Sedangkan menurut Jamzani

Sodik & Didi Nuryadin (2005) “ investasi pertumbuhan ekonomi

regional,menyimpulkan bahwa investasi berpengaruh terhadap

pertumbuhan ekonomi dengan arah yang positif.”

A. Pertumbuhan Ekonomi

1. Defenisi Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi adalah proses dimana terjadi kenaikan

produk nasional bruto riil atau pendapatan nasional riil. Jadi perekonomian

dikatakan tumbuh atau berkembang bila terjadi pertumbuhan output riil.

Definisi pertumbuhan ekonomi yang lain adalah bahwa pertumbuhan

ekonomi terjadi bila ada kenaikan output perkapita. Pertumbuhan ekonomi

menggambarkan kenaikan taraf hidup diukur dengan output riil per orang

(Boediono, 1981:2).

Suatu perekonomian dapat dikatakan mengalami pertumbuhan

ekonomi jika jumlah barang dan jasa meningkat. Jumlah barang dan jasa

dalam perekonomian suatu negara dapat diartikan sebagai nilai dari

Produk Domestik Bruto (PDB). Nilai PDB ini digunakan dalam mengukur

persentase pertumbuhan ekonomi Suatu negara.

Perubahan nilai PDB akan menunjukkan perubahan jumlah

kuantitas barang dan jasa yang dihasilkan selama periode tertentu. Selain

PDB, dalam suatu negara juga dikenal ukuran PNB (Produk Nasional

Page 37: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

16

Bruto ) serta Pendapatan Nasional (National Income). Defenisi PDB yaitu

seluruh nilai tambah yang dihasilkan oleh berbagai sektor atau lapangan

usaha yang melakukan kegiatan usahanya di suatu domestik atau agregat.

Pertumbuhan ekonomi membutuhkan penyediaan dan

pengalokasian faktor-faktor produksi secara efisien. Modal sebagai salah

faktor produksi untuk pembiayaan pembangunan nasional pada dasarnya

berasal dari dua sumber yaitu sumber modal dalam negeri dan sumber

modal luar negeri. Sumber modal dalam negeri berupa tabungan yang

diciptakan dan dihimpun dengan cara menghemat konsumsi sekarang atau

meningkatkan penerimaan baik dari sektor pemerintah maupun sektor

swasta. Sedangkan sumber modal dari luar negeri berupa hibah (grant),

utang luar negeri dan Penanaman Modal Asing (PMA).

2. Teori Pertumbuhan Ekonomi

A. Teori Pertumbuhan Ekonomi Klasik

Teori ini dikembangkan oleh Abramovitz dan Solow yang

mengemukakan bahwa pertumbuhan ekonomi tergantung pada

perkembangan faktor-faktor produksi. Teori ini pada hakekatnya

menyatakan bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi tergantung pada

faktor-faktor berikut, yakni :

1) Pertambahan modal dan produktifitas marginal

2) Pertambahan tenaga kerja dan produktifitas tenaga kerja marginal

3) Perkembangan teknologi

Page 38: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

17

Pandangan ini dinyatakan dalam persamaan :

G = m.∂K + b. ∂L + ∂T

Dimana : g adalah tingkat pertumbuhan ekonomi, ∂K adalah

pertambahan barang modal, ∂L adalah tingkat pertambahan

tenaga kerja, ∂T adalah tingkat pertambahan tekhnologi, m

adalah produktifitas modal tenaga kerja, b adalah

produktifitas marginal tenaga kerja. Teori pertumbuhan

ekonomi klasik di pelopori oleh beberapa tokoh yaitu,

Adam Smith, David Ricardo, dan Arthur Lewis.

B. Teori Pertumbuhan Ekonomi Neo Klasik

Pada bagian ini akan dijabarkan teori pertumbuhan yang diakui

oleh ekonom modern, atau lebih dikenal dengan teori pertumbuhan neo

klasik. Kita akan melihat tahapan demi tahapan atas penjelasan

terhadap teori pertumbuhan ekonomi tersebut. Teori ini juga

merupakan teori yang mendasari penelitian ini yaitu teori Harrod-

Domar dan Sollow-Swan yang membahas tentang bagaimana capital,

output, dan tekhnologi dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.

Untuk lebih jelasnya maka teori-teori tersebut dapat dijelaskan sebagai

berikut :

1) Teori Harrod- Domar

Teori Harrod – Domar adalah perkembangan langsung dari teori

makro Keynes jangka pendek menjadi suatu teori makro jangka

panjang. Aspek utama yang dikembangkan dari teori Keynes

Page 39: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

18

adalah aspek yang menyangkut peranan investasi (I) dalam jangka

panjang. Dalam teori Keynes, pengeluaran investasi (I)

mempengaruhi permintaan agregat (Z) tetapi tidak mempengaruhi

penawaran agregat (S). Harrod-Domar melihat pengaruh investasi

dalam perspektif waktu yang lebih panjang. Menurut kedua

ekonom ini, pengeluaran investasi (I) tidak hanya mempunyai

pengaruh (lewat proses multiplier) terhadap permintaan agregat

(Z), tetapi juga terhadap penawaran agregat (S) melalui

pengaruhnya terhadap kapasitas produksi. Dalam perspektif waktu

yang lebih panjang ini, I menambah stok kapital (misalnya,

pabrik-pabrik, jalan-jalan dan sebagainya). Jadi I = ΔK, dimana K

adalah stok kapital dalam masyarakat. Ini berarti pula peningkatan

kapasitas produksi masyarakat, dan selanjutnya berarti

bergesernya kurva S ke kanan ( Boediono, 1981:7-47).

2) Teori Sollow – Swan

Robert Sollow dari MIT da Treovor Swan dari Australian National

University secara sendiri-sendiri mengembangkan model

pertumbuhan ekonomi yang sekarang sering disebut dengan

namanya Harrod – Domar, model Solow-Swan memusatkan

perhatiannya pada bagaimana pertumbuhan penduduk, akumulasi

kapital, kemajuan teknologi dan output saling berinteraksi dalam

proses pertumbuhan ekonomi.

Page 40: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

19

Walaupun kerangka umum dari model Sollow-Swan mirip dengan

model Harrod-Domar, tetapi model Sollow-Swan (dari satu segi)

lebih “luwes” karena :

a) Menghindari masalah “ketidakstabilan” yang merupakan ciri

warranted rate of growth dalam model Harrod-Domar,

b) Bisa lebih luwes digunakan untuk menjelaskan masalah-masalah

distribusi pendapatan.

Keluwesan ini terutama disebabkan oleh karena Sollow dan

Swan menggunakan bentuk fungsi yang lebih mudah dimanipulasi

secara aljabar.

Dalam model Harrod-Domar, output dan kapital serta tenaga

kerja masing-masing dihubungkan oleh suatu “fungsi produksi”

dengan koefisien yang tidak bisa berubah, yaitu QP

= hK dan Qn

=

nN. Dalam model neo-klasik dari Sollow dan Swan dipergunakan

suatu fungsi produksi yang lebih umum, yang bisa menampung

berbagai kemungkinanan subtitusi antara kapital (K) dan tenaga

kerja (L) . Bentuk fungsi produksi ini adalah :

Q = F ( K,L )

Yang memungkinkan berbagai kombinasi penggunaan K

dan L untuk mendapatkan suatu tin gkat output. Funfsi produksi

semacam ini (yang sering dijumpai dalam teori ekonomi mikro)

disebut fungsi produksi Neo-Klasik.

Page 41: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

20

Dengan menggunakan fungsi semacam nilah maka Sollow

dan Swan bisa menghindari masalh “ketidakstabilan” dan

mengambil kesimpulan-kesimpulan baru mengenai distribusi

pendapatan dalam proses pertumbuhan (seperti halnya kaum klasik).

Dengan digunakannya fungsi produksi Neo Klasik tersebut,

ada satu konsekuensi lain yang penting. Konsekuensi ini adalah

bahwa seluruh faktor yang tersedia, baik berupa K maupun berupa

L akan selalu terpakai atau digunakan secara penuh dalam proses

produksi. Ini disebabkan karena dengan fungsi produksi Neo Klasik

tersebut, berapapun K dan L yang tersedia akan bisa

dikombinasikan untuk proses produksi, sehingga tidak lagi ada

kemungkinan “kelebihan” atau “kekurangan” faktor produksi

seperti dalam model misalnya, Harrod-Domar atau Lewis. Posisi

full employment ini membedakan model Neo klasik dengan model

Keynesian (Harod-Domar) maupun model klasik. Jadi jelas bahwa

penggunaan fungsi produksi Neo Klasik sehingga selalu terdapat

fullemployment merupakan ciri utama yang membedakan model ini

dengan model-model pertumbuhan lain.

B. Utang Luar Negeri

1. Defenisi Utang Luar Negeri

Pinjaman luar negeri adalah semua pinjaman yang menimbulkan

kewajiban membayar kembali terhadap pihak luar negeri baik dalam

valuta asing maupun dalam Rupiah. Termasuk dalam pengertian pinjaman

Page 42: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

21

luar negeri adalah pinjaman dalam negeri yang menimbulkan kewajiban

membayar kembali terhadap pihak luar negeri.

Pinjaman luar negeri Indonesia dibedakan dalam 2 kelompok besar,

yaitu pinjaman luar negeri yang diterima Pemerintah (public debt) dan

pinjaman luar negeri yang diterima swasta (private debt). Dilihat dari

sumber dananya, pinjaman luar negeri dibedakan ke dalam pinjaman

multilateral, pinjaman bilateral dan pinjaman dindikasi. Sedangkan dilihat

dari segi persyaratan pinjaman, dibedakan dalam pinjaman lunak

(concessional loan), pinjaman setengah lunak (semi concenssional loan)

dan pinjaman komersial (commercial loan).

Selain pinjaman luar negeri, terdapat juga penerimaan dalam bentuk

hibah. Menurut Surat Keputusan Bersama (SKB) antara Menteri Keuangan

dengan Ketua BAPPENAS No.185/KMK.03/1995 dan No. KEP.

031/KET/5/1995 tanggal 5 Mei 1995 yang telah dirubah dengan SKB No.

459/KMK.03/1999 dan No.KEP.264/KET/09/1999 tanggal 29 September

1999 tentang Tatacara Perencanaan, Pelaksanaan/Penatausahaan dan

Pemantauan Pinjaman/Hibah Luar Negeri dalam Pelaksanaan APBN,

pengertian Pinjaman Luar Negeri, adalah setiap penerimaan negara baik

dalam bentuk devisa dan atau devisa yang dirupiahkan maupun dalam

bentuk barang dan atau dalam bentuk jasa yang diperoleh dari pemberi

pinjaman luar negeri yang harus dibayar kembali dengan persyaratan

tertentu. Sedangkan Hibah Luar Negeri, adalah setiap penerimaan negara

baik dalam bentuk devisa dan atau devisa yang dirupiahkan maupun dalam

Page 43: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

22

bentuk barang dan atau dalam bentuk jasa temasuk tenaga ahli dan

pelatihan yang diperoleh dari pemberi hibah luar negeri yang tidak perlu

dibayar kembali.

Pinjaman luar negeri yang diterima Pemerintah, dimaksudkan

sebagai pelengkap pembiayaan pembangunan, disamping sumber

pembiayaan yang berasal dari dalam negeri berupa hasil perdagangan luar

negeri, penerimaan pajak dan tabungan baik tabungan masyarakat dan

sektor swasta. Salah satu masalah dalam pelaksanaan pembangunan

ekonomi yang dihadapi negara-negara berkembang termasuk Indonesia

adalah keterbatasan modal dalam negeri.

Hal ini tercermin pada angka kesenjangan tabungan investasi

“Saving-Investment Gap” (S-I gap) dan “Foreigan Exchange Gap” (forex

gap). Saving Investment gap menggambarkan kesenjangan antara

tabungan dalam negeri dengan dana investasi yang dibutuhkan, sedangkan

Foreign Exchange Gap menggambarkan kesenjangan antara kebutuhan

devisa untuk membiayai impor barang/jasa dengan penerimaan devisa

hasil expor barang/jasa.

karena itu negara-negara berkembang membutuhkan pinjaman luar

negeri untuk menutup kekurangan kebutuhan pembiayaan investasi dan

untuk membiayai devisit transaksi berjalan (current account) neraca

pembayaran dalam rangka pembiayaan transaksi internasional sehingga

posisi cadangan devisa tidak terganggu.

Page 44: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

23

2. Jenis – Jenis Utang Luar Negeri

Utang luar negeri merupakan bantuan luar negeri (loan) yang diberikan

oleh pemerintah negara-negara maju atau badan-badan internasional yang

khusus dibentuk untuk memberikan pinjaman semacam itu dengan kewajiban

untuk membayar kembali dan membayar bunga pinjaman tersebut

(Zulkarnain,1996: 19).

Adapun bentuk-bentuk bantuan luar negeri dapat dibedakan atas :

1. Pinjaman dengan syarat pengembalian

a. Hadiah/Grant: yaitu bantuan luar negeri yang tidak bersyarat

pengembalian atau pelunasannya kembali.

b. Pinjaman Lunak : yaitu pinjaman dengan syarat yang sangat ringan,

dimana jangka waktu pengembaliannya antara 20 tahun sampai dengan

30 tahun dan tingkat bunga antara 0 sampai dengan 4,5 persen per

tahun.

c. Pinjaman/Kredit Ekspor : yaitu kredit yang diberikan oleh negara

pengekspor dengan jaminan tertentu untuk meningkatkan ekspor.

Jangka waktu pembayarannya adalah 7 tahun sampai dengan 15 tahun

dan tingkat bunga antara 4 persen sampai dengan 8,5 persen per tahun.

d. Kredit Komersial : yaitu kredit yang dipinjamkan oleh bank dengan

tingkat bunga dan lain-lain sesuai perkembangan pasar internasional.

2. Pinjaman/Kredit Bilateral/Multilateral

a. Pinjaman/Kredit Bilateral: misalnya bantuan/kredit yang diperoleh dari

negara CGI.

Page 45: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

24

b. Pinjaman/Kredit Multilateral: misalnya bantuan/kredit dari peserta

IBRD, IDA, UNDP, ADB, dan lain-lain. Jangka waktu dan syarat

pengembalian bantuan/kredit bilateral/multilateral adalah berdasarkan

perjanjian antara pemerintah Indonesia dengan pihak-pihak yang

memberikan bantuan/kredit.

Sumber-sumber pinjaman luar negeri yang diterima pemerintah

Indonesia dalam setiap tahun anggaran yang berupa pinjaman bersumber dari:

1. Pinjaman Multilateral

Pinjaman multilateral sebagian besar diberikan dalam satu paket pinjaman

yang telah ditentukan, artinya satu naskah perjanjian luar negeri antara

pemerintah dengan lembaga keuangan internasional untuk membina

beberapa pembangunan proyek pinjaman multilateral ini kebanyakan

diperoleh dari Bank Dunia, Bank Pembangunan Asia (BPD), Bank

Pembangunan Islam (IDB), dan beberapa lembaga keuangan regional dan

internasional.

2. Pinjaman Bilateral

Pinjaman bilateral adalah pinjaman yang berasal dari pemerintah negara–

negara yang tergabung dalam negara anggota Consultative Group On

Indonesia (CGI) sebagai lembaga yang menggantikan kedudukan IGGI.

3. Teori Utang Luar Negeri

Sumber keuangan dari luar berupa pinjaman luar negeri dapat

memainkan peranan penting dalam usaha melengkapi kekurangan sumber

daya yang berupa devisa atau tabungan domestik. Pendekatan inilah yang

Page 46: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

25

disebut sebagai analisis bantuan luar negeri dua kesenjangan ( two-gap

model) ini mengatakan bahwa negara berkembang pada umumnya

menghadapi kendala keterbatasan tabungan domestik yang jauh dari

mencukupi untuk menggarap segenap peluang yang investasi yang

ada,serta kelangkaan devisa yang tidak memungkinkan mengimpor

barang-barang modal dan antara yang penting bagi usaha

pembangunannya. Secara umum model ini berasumsi bahwa kekurangan

dan kesenjangan ( antara persedian dan kebutuhan) tabungan (saving gap)

serta kesenjangan devisa ( foreign-exchange gap ) itu tdak sama bobotnya,

dan satu sama lain berdiri sendiri. Kekurangan tabungan tidaklah dapat

digantikan oleh cadangan devisi begitu juga sebaliknya, kekurangan devisa

tidak pula dapat dipenuhi oleh tabungan dalam negeri.

Secara matematis, model dua kesenjangan secara sederhana dapat

dirumuskan sebagai berikut :

1. Kesenjangan Tabungan

Dimulai dengan suatu persamaan atau identitas atas hubungan

antara pemasukan modal ( misalnya, selisih antara ekspor-impor ) dan

dengan sumber – sumber yang dapat digunakan untuk investasi, dengan

tingkat investasi, dengan tingkat investasi domestik, yang dapat di tulis

sebagai berikut :

I < F + Sy ………………………………………… ( 1)

Dimana F adalah jumlah arus pemasukan modal. Seandainya nilai

F ditambah sY lebih besar dari I, dan perekonomian itu tengah berada

Page 47: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

26

dalam kondisi full employment, maka bisa dipastikan bahwa tengan terjadi

kesenjangan di tabungan negara tersebut.

2. Kesenjangan Devisa

Jika setiap unit investasi yang dilakukan oleh negara – negara

berkembang menyebabkan kenaikan impor sebesar m1, yakni pangsa impor

marjinal ( marginal impor share ) di kebanyakan negara berkembang,

pangsanya ini berkisar dari 30 sampai 60 persen dan kecenderungan

marjnal terhadap impor ( marginal propensity to impor) akibat naiknya 1

unit PDB dengan parameter m2, maka kesenjangan devisa itu dirumuskan

sebagai berikut :

( m1- m2)I + m2Y- E < F…………………………………( 2 )

Simbol E melambangkan tingkat ekspor eksogen.

Faktor F dalam kedua ketidaksamaan diatas merupakan faktor

krisis dalam analisis. Jika F,E dan Y diberikan nilai secara eksogen

(ditentukan dari luar), maka salah satu dari ketidaksamaan diatas menjadi

faktor penghambat investasi akan tertekan menjadi lebih rendah oleh salah

satu ketidaksamaan tersebut. Dengan demikian penerapan rumus tersebut

setiap negara akan dapat diketahui masalah utamanya, apakah kesenjangan

tabungan atau kesenjangan devisa. Hal ini yang lebih penting menurut

sudut analisis pinjamn luar negeri adalah bahwasanya dampak peningkatan

arus modal asing akan lebih besar di negara yang tengah mengalami

kesenjangan tabungan ( persamaan 1 ) daripada di negara yang mengalami

kesenjangan devisa ( persamaan 2 ) . namun hal ini tidaklah berarti bahwa

Page 48: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

27

negara negara yang mengalami kesenjangan tabungan tidak membutuhkan

utang luar negeri. Model dua kesenjangan inilah merupakan metodologi

yang bersifat garis besar untuk menentukan kebutuhan serta kemampuan

relatif dari masing- masing negara berkembang dalam mengunakan

pinjaman luar negerinya secara efektif. (Michael P. Todaro, 1998 : 169).

C. Penanaman Modal Asing (PMA)

1. Defenisi Penanaman Modal Asing

Penanaman modal asing (PMA) adalah aliran modal asing yang

berasal dari luar negeri yang mengalir ke sektor swasta baik yang melalui

investasi langsung ( Direct investment ) mau investasi tidak langsung (

Portofolio). (Suyatno, 2003:72) investasi asing (Foreign Investment) dibagi

kedalam dua komponen, pertama; Investasi langsung (Direct Investment)

yang melalui para investor berpartisipasi dalam manajemen perusahaan

untuk meperoleh imbalan manajemen perusahaan untuk memperoleh

imbalan dari modal yang mereka tanamkan.

Kedua; investasi portifolio (Portofolio Investment), yakni

pembelian saham dan obligasi yang semata-mata tujuannya untuk meregug

hasil dari dana yang ditanamkan. Investasi langsung yang melalui para

investor berpartisipasi dalam manajemen perusahaan untuk memperoleh

imbalan dari modal yang mereka tanamkan. Investasi asing langsung (FDI)

adalah kepemilikan dan kendali asset asing. Dalam prakteknya, FDI

Page 49: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

28

biasanya melibatkan kepemilikan, sebagian atau keseluruhannya

perusahaan di sebuah negara asing.

Investasi merupakan pengeluaran yang ditujukan untuk

meningkatkan atau mempertahankan stok barang modal yang terdiri dari

mesin, pabrik, kantor dan produk-produk tahan lama lainnya yang

digunakan dalam proses produksi (Mulyadi,1990:268).

Selain itu investasi dapat juga diartikan sebagai pengeluaran oleh

sektor produsen swasta untuk pembelian barang-barang atau jasa-jasa guna

penambahan stok barang dan peralatan perusahaan (Boediono,1986:40).

Investasi menghimpun akumulasi modal dengan membangun

sejumlah gedung dan peralatan yang berguna bagi kegiatan produktif,

maka output potensial suatu bangsa akan bertambah dan pertumbuhan

ekonomi jangka panjang juga akan meningkat. Jelas dengan demikian

bahwa investasi memainkan peranan penting dalam menentukan jumlah

output dan pendapatan. Kekuatan ekonomi utama yang menentukan

investasi adalah hasil biaya investasi yang ditentukan oleh kebijakan

tingkat bunga dan pajak, serta harapan mengenai masa depan (Samuelson

dan Nordhaus,1993:183).

Faktor-faktor penentu investasi sangat tergantung pada situasi

dimasa depan yang sulit untuk diramalkan, maka investasi merupakan

komponen yang paling mudah berubah. Usaha untuk mencatat nilai

penanaman modal yang dilakukan dalam satu tahun tertentu yang

Page 50: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

29

digolongkan sebagai investasi, meliputi pengeluaran atau pembelanjaan

untuk:

1. Seluruh nilai pembelian para pengusaha atas barang modal dan

membelanjakan untuk mendirikan industri-industri.

2. Pengeluaran masyarakat untuk mendirikan tempat tinggal.

3. Pertambahan dalam nilai stok barang-barang perusahaan yang

berupa bahan mentah, barang yang belum diproses dan barang

jadi.

Penanaman modal asing langsung merupakan investasi yang

dilakukan oleh swasta asing ke suatu negara tertentu. Bentuknya dapat

berupa cabang perusahaan multinasional, lisensi, joint venture, atau

lainnya. Selain berupa penanaman modal asing langsung, penanaman

modal asing swasta dapat juga berupa penanaman modal portofolio.

Penanaman modal jenis ini merupakan penanaman modal dalam bentuk

pemilikan surat-surat pinjaman jangka panjang dan saham-saham dari

perusahaan-perusahaan yang terdapat di negara-negara berkembang, jadi

hanyalah berupa penyertaan dalam pemilikan perusahaan dan bukan

penguasaan kegiatan perusahaan sehari-hari (Sukirno,1981:381).

Penanaman modal asing memberikan peranan dalam pembangunan

ekonomi di negara-negara sedang berkembang hal ini terjadi dalam

berbagai bentuk. Modal asing mampu mengurangi kekurangan tabungan

dan melalui pemasukan peralatan modal dan bahan mentah, dengan

demikian menaikkan laju pemasukan modal. Selain itu tabungan dan

Page 51: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

30

investasi yang rendah mencerminkan kurangnya modal di negara

keterbelakangan teknologi. Bersamaan dengan modal uang dan modal

fisik, modal asing yang membawa serta keterampilan teknik, tenaga ahli,

pengalaman organisasi, informasi pasar, teknik-tekink produksi maju,

pembaharuan produk dan lain-lain. Selain itu juga melatih tenaga kerja

setempat pada keahlian baru. Semua ini pada akhirnya akan mempercepat

pembangunan ekonomi negara terbelakang.

Sebagai dampak dari penanaman modal asing, kita dapat

mengatakan bahwa pengadaan prasarana negara, pendirian industri baru,

pemanfaatan sumber-sumber baru, kesemuanya cenderung meningkatkan

kesempatan kerja dalam perekonomian. Dengan kata lain impor modal

menciptakan lebih banyak pekerjaan. Keadaan semacam ini adalah suatu

keuntungan dengan adanya penanaman modal asing.

2. Teori Investasi

A. Teori Konsep Marginal Efficiency of Capital

Dalam teori makro Keynes keputusan apakah suatu Investasi akan

di laksanakan atau tidak, tergantung pada perbandingan antara besarnya

keuntungan yang di harapkan (yang menyatakan dalam persentase satuan

waktu waktu) di suatu pihak dan biaya penggunaan dana atau tingkat

bunga di pihaklain. Apabila tingkat bunga yang berlaku di pasar uang

sebesar 2% setiap bulan (atau 24% setahun), sedangkan keuntungan yang

di harapkan sebesar 50% maka investasi tersebut masih menguntungkan

karena keuntungan (kotor) yang di harapkan 50% jadi melebihi ongkos

Page 52: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

31

pendanaan dapat di katakana 50% - 24% = 26% pertahun untuk 10 tahun.

Maka jika pengusaha tersebut “rasional” investasi tersebut akan

dilaksanakan Secara ringkas :

1. Jika keuntungan yang diharapkan (MEC) lebih besar dari pada

tingkat bunga, maka investasi di laksanakan.

2. jika MEC lebih kecil dari pada tingkat bunga maka investasi tidak

dilaksanakan.

3. Jika MEC = tingkat bunga maka investasi bias di laksanakan dan

bias juga tidak

Dari uraian di atas, di ketahui bahwa berapa tingkat pengeluaran

investasi yang di harapkan oleh para investasi di tentuakan oleh dua hal

yaitu tinkat suku bunga yang berlaku dan marginal efficiency of capital.

Perilaku makro para investor ini biasanya di ringkas dalam satu bentuk

fungsi marginal efficiency of capital atau fungsi investasi.

Tiga hal yang perlu di garis bawahi mengenai fungsi investasi

pertama funsi tersebut mempunyai slope, yang negative, artinya semakin

rendah tingkat bunga semakin besar pula tingkat pengeluaran investasi

yang di inginkan. Kedua, dalam kenyataan fungsi tersebut sulit untuk di

peroleh sebab posisinya sangat stabil (mudah berubah dalam jangka waktu

yang sangat singkat). Kelebihan fungsi investasi ini akan segera dapat di

pahami karena posisinya sangat tergantung pada nilai

Page 53: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

32

MEC dari proyek-proyek yang ada dan bahwa MEC adalah

keuntungan yang di harapkan oleh investor. Ketiga, yang perlu ditekankan

adalah hubungan teori Keynes dengan kenyataan, khususnya masalah

tersedianya dana investasi.

B.Teori Klasik Pengaruhnya Tingkat Bunga Terhadap Investasi

Tabungan menurut teori klasik adalah fungsi dari tingkat bunga.

Makin tinggi tingkat bunga makin tinggi pula keinginan masyarakat untuk

menabung. Artinya pada tingkat bunga yang lebih tinggi masyarakat akan

lebih terdorong untuk mengorbankan atau mengurangi pengeluaran untuk

investasi guna menambah tabungan.

Investasi juga tergantung atau merupakan fungsi dari tingkat

bunga. Makin tinggi tingkat bunga, keinginan untuk melakukan investasi

juga semakin kecil. Alasan seseorang pengusaha akan menambah

pengeluaran investasi, apabila keuntungan yang diharapkan dari investasi

lebih besar dari tingkat bunga yang harus dibayar untuk dana investasi.

Yang merupakan ongkos untuk penggunaan dana (cost of Capital). Makin

rendah tingkat bunga pengusaha akan lebih terdorong untuk melakukan

investasi, sebab biaya penggunaan dana yang juga makin kecil. Tingkat

bunga dan keadaan keseimbangan (artinya tidak ada dorongan untuk naik

atau turun) akan tercapai apabila keinginan pengusaha untuk melakukan

investasi.

Page 54: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

33

C. Teori Keynes Pengaruhnya Tingkat Bunga Terhadap Investasi

Keynes mempunyai pandangan yang berbeda tingkat, tingkat

bunga, katanya merupakan suatu fenomena moneter artinya tinkat bunga di

tentukan oleh penawaran dan permintaan uang. (ditentukan dalam pasar

uang). Perubahan tingkat bunga selanjutnya akan mempengaruhi keinginan

mengadakan investasi dan dengan demikian akan mempengaruhi GNP

(Nopirin 1995: 90-91).

Menurut Keynes, uang adalah salah satu bentuk yang dimiliki oleh

seseorang (portofolio). Seperti halnya kekayaan dalam bentuk tabungan,

saham atau surat berharga lainnya, keputusan masyarakat mengenai bentuk

susunan atau komponen dari pada kekayaan mereka besar dari kekayaan

masyarakat akan di wujutkan dalam bentuk uangkas, tabungan atau surat

berharga yang akan menentukan tinginya tingkat bunga. Tingkat bunga

disini adalah tingkat bunga rata-rata dari segala macam surat berharga

yang beredar dalam masyarakat.

D. Teori Harrod-Domar Tentang Investasi

Teori investasi Harrod-Domar merupakan teori makro investasi

dalam jangka panjang. Menurut Harrod-Domar pengeluaran investasi

mempunyai proses cmultipiler dan terhadap penawaran agregat melaui

pengaruhnya terhadap kapasitas produksi.

Setiap ada peningkatan stok capital masyarakat (k) meningkatkan

pola kemampuan masyarakat untuk menghasilkan output

Page 55: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

34

potensi (y). Hubungan antara stok capital (k) dengan output

potensial (y) merupakan hubungan ekonomis secara langsung, di sebut

capital output rasio (COR). Missalnya jika 3 rupiah total di perlukan untuk

menghasilkan output total 1 rupiah maka setiap tambahan bersih pada stok

modal (investasi baru) akan mengakibatkan kenaikan output total sesuai

dengan rasio modal output tersebut.

Harrod-Domar menitik beratkan bahwa akumulasi capital

mempunyai peranan ganda yaitu menimbulkan pendapatan dan

memperbesar persediaan capital . Secara sederhana teori Harrod-Domar,

misalnya pada suatu keseimbangan pada tingkat fullemployment income,

maka untuk memilihara keseinbangan dari tahun ke tahun di butuhkan

jumblah pengeluaran, karna investasi tersebut harus cukup untuk

menyerap kenaikan output yang di timbulkan.

E. Penelitian Terdahulu

1. Penelitian yang dilakukan oleh Thomas budiman syah yang berjudul “

analisis penanaman modal asing di indonesia tahun 1983-2003”. dengan

hasil penelitian bahwa PDB berpengaruh signifikan positif terhadap

penanaman modal asing sedangkan suku bunga domestik tidak

berpengaruh signifikan terhadap penanaman modal asing.

2. Nurlia listiani melakukan penelitian dengan judul “ pengaruh utang luar

negeri terhadap pertumbuhan ekonomi indonesia 1978- 2004” tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh utang luar

Page 56: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

35

negeri terhadap pertumbuhan ekonomi pada masa pemulihan ekonomi dan

sebelum krisis ekonomi indonesia pada tahun 1978 -2004. Data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari

bank indonesia, key indicators of developing asian and pacific countries,

international financial statistic (IFS), studi kepustakaan melalui jurnal,

makalah dan artikel. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode analisis deskriftif yang didukung dengan analisis kuantitatif

dengan sistem persamaan regresi linear berganda.selanjutnya persamaan

estimasi dilanjutkan dengan metode ordinary least square (OLS). Maka

Dalam mengolah dan menganalisis data mengunakan software eviews 4.1.

3. Menurut penelitian yang dilakukan oleh jamzani sodik dan didi

nurhayadin yang berjudul “ investasi dan pertumbuhan ekonomi regional”

menunjukan hasil bahwa penanaman modal asing berpengaruh secara

signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi regional.

4. Dalam penelitian yang di lakukan oleh E. Borensztein dengan judul “ How

does foreign direct investment affect economic growth” dengan

mengunakan Panel Data menunjukan hasil bahwa Hasil regresi

menunjukkan bahwa FDI utama memiliki efek positif pada keseluruhan

pertumbuhan ekonomi, meskipun besarnya efek ini tergantung pada stok

sumber daya manusia tersedia dalam perekonomian. Namun, sifat dari

interaksi FDI dengan sumber daya manusia adalah sedemikian rupa

sehingga untuk negara-negara dengan tingkat sumber daya manusia sangat

rendah efek langsung dari FDI adalah negatif.

Page 57: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

36

5. Dalam penelitian Suhel yang berjudul “ analisis model vector auto

regression( VAR) terhadap hubungan pertumbuhan ekonomi dengan

penanaman modal asing (PMA) di indonesia” metode analisis yang

digunakan yaitu analisis VAR yaitu alat analisis yang digunakan untuk

melihat hubungan timbal- balik, perkiraan variabel pertama harus

mempertimbangkan perilaku variabel kedua dan sebaliknya.

6. Dalam penelitian Rosnawintang tahun 2009 “Analisis Dampak Utang Luar

Negeri Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Periode1980-2006” dengan variabel independennya yakni Dampak utang

Luar Negeri pemerintah dan variabel dependennya Pertumbuhan ekonomi

Indonesia. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder dengan

metode analisis regeresi linear berganda. Pengujian hipotesis dilakukan

dengan mengunakan uji statistic yaitu uji serempak (Uji-F) dan parsial

(Uji-t) penganalisisan data mengunakan data software pengolahan data

statistic yaitu SPSS versi 12. Hasil uji menunjukkan bahwa variabel utang

luar negeri dan pembayaran cicilan utang luar negeri mempunyai

hubungan yang negatif dan signfikan terhadap pertumbuhan ekonomi

indonesia baik secara parsial maupun secara simultan.

7. Penelitian yang dilakukan arwiny fajriah anwar yang berjudul “ analisis

pengaruh utang luar negeri dan penanaman modal asing terhadap produk

domestik bruto di indonesia 2000-2009” hasil dari penelitian menunjukkan

bahwa utang luar negeri berpengaruh negatif terhadap PDB.

Page 58: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

37

8. Menurut penelitian yang dilakukan M.Khairin Majid yang berjudul “

analisis pengaruh utang luar negeri dan penanaman modal asing terhadap

pertumbuhan ekonomi di indonesia tahun 1986 – 2011” mengatakan utang

luar negeri dalam jangka pendek sangat membantu pemerintah dalam

upaya menutup defisit anggaran pendapatan dan belanja negara.

TABEL 2.1

Penelitian Terdahulu

No Nama peneliti Judul Metode Hasil

Tahun

1 Thomas

budiman syah

Analisis penanaman

modal asing di

indonesia tahun

1983-2003

Regresi

berganda

Bahwa modal

asing berpengaruh

signifikan

terhadap

pertumbuhan

ekonomi

2005

2 Nurlia listiani Pengaruh utang luar

negeri terhadap

pertumbuhan

ekonomi indonesia

periode 1978-2004

Regresi

berganda

Utang luar negeri

berpengaruh

signifikan

terhadap

pertumbuhan

ekonomi

2005

3 Jamzani sodik

dan didi

nurhayadin

Investasi dan

pertumbuhan

ekonomi regional

Regresi

berganda

Investasi

berpengaruh

positif terhadap

pertumbuhan

ekonomi regional

2005

4

E . Borensztein

How does foreign

direct investment

affect economic

growth

The main

regression result

indicate that FDI

has a positive

2006

Page 59: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

38

5 Suhel Analisis model

vector auto

regression (VAR)

terhadap

pertumbuhan

ekonomi dan

penanaman modal

asing (PMA) di

indonesia

Analisis

VAR

Hubungan timbal

balik antara PDB

dengan PMA

secara statistik

tidak signifikan

2007

6 Rosnawintang

Analisis dampak luar

negeri pemerintah

terhadap

pertumbuhan

ekonomi indonesia

periode 1980-2006

Regresi

berganda

Variabel

berpengaruh

negatif dan

signifikan.baik

secara parsial

maupun simultan

2009

7 Arwiny fajriah

anwar

Analisis pengaruh

utang luar negeri dan

penanaman modal

asing terhadap

produk domestic

bruto di indonesia

Ordinary

Least

Square

Menunjukkan

bahwa utang luar

negeri

berpengaruh

signifikan negatif

sedangkan PMA

berpengaruh

positif terhadap

PDB

2011

8 M.Khairin

Majid

Analisis pengaruh

utang luar negeri dan

penanaman modal

asing

Ordinary

Least

Square

Hasil penelitian

ini menunjukkan

bahwa utang luar

negeri

berpengaruh

negatif terhadap

pertumbuhan

2013

Page 60: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

39

F . Kerangka Pemikiran

Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang sedang giat-

giatnya untuk melakukan pembangunan di segala sektor. Terutama untuk

negara yang mempunyai penduduk yang banyak dan permasalahan sosial

yang kompleks, maka peningkatan kesejahteraan masyarakat merupakan

hal yang sangat penting dan mendesak. Namun dalam perkembangannya

Indonesia nyatanya tidak mampu untuk membiayai semua sektor

pembangunan nasional. Utang merupakan salah satu alternatif yang dapat

dilakukan karena berbagai macam alasan yang rasional. Selain untuk dapat

membantu dalam hal perdagangan juga dapat meningkatkan kerja sama

antar negara dalam berbagai sektor. Utang pemerintah terhadap luar negeri

dapat merangsang perekonomian dalam negeri sehingga akan sangat

berpengaruh terhadap perutmbuhan ekonomi.

Menurut sadono sukirno (1985: 37) memberikan defenisi bahwa

pinjaman luar negeri merupakan suatu pinjaman yang diberikan suatu

negara ke negara lain yang berkewajiban untuk membayar kembali dan

membayar bunga atas pinjaman tersebut sebagai balas jasa dari pemlik

ekonomi

sedangkan PMA

berpengaruh

positif terhadap

pertumbuhan

ekonomi

Page 61: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

40

modal negara bersangkutan. Dari Umar Juoro pada tahun 1950 dan 1960-

an, dalam semangat duet ekonomi Harrod-Domar, bantuan luar negeri

dipandang mempunyai dampak positif pada pertumbuhan ekonomi dan

peningkatan tabungan masyarakat sebagai dampak lanjutannya.

Alasannya, aliran bantuan luar negeri dapat meningkatkan investasi yang

selanjutnya meningkatkan pendapatan dan tabungan domestik dan

seterusnya. Sampai di situ, secara teori, bantuan luar negeri justru

menghasilkan dampak pengganda (multiplier effects) yang positif pada

perekonomian. (Umar Juoro.1994:15)

Penanaman modal asing adalah dana investasi yang langsung

diwujudkan berupa pendirian pabrik, fasilitas produksi, pembelian mesin

dan sebagainya Pernyataan tersebut di perkuat oleh Penelitian yang

dilakukan oleh Deni Nurdin Akbar (2001) yang berjudul “Peranan

Bantuan Luar Negeri, Penanaman Modal Asing, dan Penanaman Modal

dalam Negeri terhadap PDB (Tahun 1983-1999)”. Hasilnya variabel

penanaman modal asing signifikan dan mempunyai koefisien yang positif.

Apabila terjadi kenaikan dalam penanaman modal asing maka dampaknya

akan meningkatkan PDB. Penanaman modal asing selain meningkatkan

kesempatan kerja juga membawa teknologi yang modern dan sistem

pengelolaan perusahaan yang lebih profesional sehingga akan berdampak

kepada peningkatan produktivitas yang pada akhirnya output yang

dihasilkan akan lebih besar.

Page 62: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

41

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu merupakan data

sekunder

Utang luar negeri (X1)

Penanaman modal asing (X2)

Pertumbuhan ekonomi

(Y)

Uji Regresi Berganda

Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

2. Uji Multikolinearitas

3. Uji Autokolerasi

4. Uji Heterokedasitisas

Uji Hipotesis

1. Uji F

2. Uji t

3. Uji R2

Kesimpulan

Interpretasi

Page 63: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

42

H. Hipotesis

berdasarkan teori dan hubungan antara tujuan penelitian, kerangka

pemikiran terhadap rumusan masalah dan didukung oleh penelitian terdahulu

maka hipotesis dalam penelitian ini ialah :

1. Ho : Diduga tidak terdapat pengaruh signifikan antara

variabel utang luar negeri secara parsial terhadap petumbuhan ekonomi di

indonesia

Ha : Diduga terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel utang luar

negeri secara parsial terhadap pertumbuhan ekonomi di indonesia

2. Ho : Diduga tidak terdapat pengaruh signifikan antara

variabel utang luar negeri secara parsial terhadap petumbuhan ekonomi di

indonesia

Ha : Diduga terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel utang luar

negeri secara parsial terhadap pertumbuhan ekonomi di indonesia

3. Ho : Diduga tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara

variabel utang luar negeri dan penanaman modal asing (PMA) secara

simultan terhadap pertumbuhan ekonomi di indonesia

Ha : Diduga terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel utang luar

negeri penanaman modal asing (PMA) secara simultan terhadap

pertumbuhan ekonomi di Indonesia

Page 64: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

43

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang lingkup penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh utang luar negeri dan

penanaman modal asing (PMA) terhadap perekonomian indonesia. Data yang

digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder kurun waktu ( time

series ) yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan bank indonesia.

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel dependen

dan variabel independen.

1. Variabel independen

Variabel independen dalam penelitian ini adalah Utang luar negeri dan

penanaman modal asing (PMA) di Indonesia periode 1990 -2011

2. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah pertumbuhan ekonomi di

indonesia periode 1990 -2011

B. Metode Pengumpulan Data

1. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain dalam

bentuk jadi dan dipublikasikan

a. Internet

Adapun yang menjadi situs dari pencarian data yang berhubungan

dengan tema atau penelitian ini, seperti www.BI.go.id, www. BPS.com

dan sebagainya

Page 65: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

44

2. Riset kepustakaan

Riset kepustakaan adalah melakukan studi kepustakaan dengan

pengumpulan data yang dilengkapi dengan membaca dan mempelajari

serta menganalisis literature yang bersumber dari buku dan jurnal yang

berkaitan dengan penelitian ini. Terutama di lembaga pendidikan seperti

LIPI, Badan Pusat Statistik (BPS ), perpustakaan BI.

C. Metode Analisis

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

melakukan analisis regresi linear berganda yang dirancang untuk meneliti

pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Metode yang

digunakan adalah Ordinary Least Square (OLS) yang dinyatakan dengan

angka-angka yang dalam perhitungannya menggunakan metode statistik yang

dibantu dengan program pengolah data statistik yang dikenal dengan eviews.

Metode-metode yang digunakan yaitu analisis deskriptif, uji asumsi klasik, uji

signifikansi simultan (uji statitik F), koefisien determinasi R2, dan uji

signifikansi parameter individual (uji statistik t).

Adapun bentuk persamaan regresi linear berganda yang digunakan

dapat dirumuskan :

Y = β0 + β1 X1 + β2 X2 + еt

Keterangan :

Y = Pertumbuhan Ekonomi

β0 = Konstanta

β1, β2 = Koefisien regresi

Page 66: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

45

X1 = Utang Luar Negeri

X2 = Penanaman Modal Asing

et = error term

1. Pengujian Asumsi Klasik

A. Uji Normalitas

Uji normalitas dalam model regresi bertujuan untuk

mengetahui dependen variabel dan independen variabel mempunyai

distribusi normal atau tidak.Model regresi yang baik adalah yang

memiliki distribusi normal atau mendektai normal. Cara

mendeteksinya adalah dengan menggunakan dua cara, yaitu

(Ghozali,2011:160):

1) Analisis Grafik

Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual

adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara

data observasi dengan distribusi yang mendekati normal. Namun

demikian, hanya dengan melihat histogram, namun hal ini dapat

membingungkan, khususnya untuk jumlah sampel yang kecil. Metode

lain yang dapat digunakan adalah dengan melihat normal probability

plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal.

Distribusi normal akan membentuk suatu garis lurus diagonal, dan

ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika

distribusi data residual normal. Maka garis yang menggambarkan data

Page 67: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

46

sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. Dasar pengambilan

keputusan dari analisis normal probability plot adalah sebagai berikut:

a) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi

normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak

mengikuti arah garis diagonal tidak menunjukkan pola distribusi

normal, maka mmodel regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

2) Analisis Statistik

Uji statistik lain yang dapat digunakan untuk menguji

normalitas residual adalah uji statistic non-parametrik Kolmogorov-

Smirnov (K-S). Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis:

Ho = Data residual terdistribusi normal

Ha = Data residual tidak terdistribusi normal.

Dasar pengambilan keputusan dalam uji K-S adalah sebagai berikut:

a) Apabila probabilitas nilai Z uji K-S signifikan secara statistik maka

Ho ditolak, yang berarti data terdistribusi tidak normal.

b) Apabila probabilitas nilai Z uji K-S tidak signifikan secara statistik

maka Ho diterima, yang berarti data terdistribusi normal.

Page 68: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

47

B. Uji Multikolonieritas

Menurut (Ghozali,2011:105) uji ini berutujuan menguji apakah

pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel

independen. Pada model regresi yang baik seharusnya antar variabel

independen tidak terjadi kolerasi. Untuk mendeteksi ada tidaknya

multikoloniearitas dalam model regresi adalah sebagai berikut:

1) Nilai R2

yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris

sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel bebas

banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel terikat.

2) Menganalisa matrik korelasi antar variabel bebas jika terdapat

korelasi antar variabel bebas yang cukup tinggi (> 0,9) hal ini

merupakan indikasi adanya multikolonieritas

3) Dilihat dari nilai VIF dan Tolerance. Sebagai dasar acuannya dapat

disimpulkan:

a) Jika nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10, maka dapat

disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel

independen dalam model regresi.

b) Jika nilai tolerance < 0,10 dan nilai VIF > 10, maka dapat

disimpulkan bahwa ada multikolinearitas antar variabel

independen dalam model regresi.

Page 69: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

48

C . Uji Autokolerasi

Uji autokolerasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi

linear ada korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan

pada periode t-1 . jika terjadi korelasi, maka dinamakan problem autokolerasi.

Autokolerasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan

satu sama lain. Masalah ini timbul karena residual tidak bebas dari satu observasi

ke observasi lainnya ( Ghozali,2011:110).

D. Uji Heteroskedastisitas

Menurut (Ghozali,2011:139) uji Heteroskedastisitas

bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan

variance dari residual satu ke pengamatan yang lain. Model regresi

yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi

heteroskedastisitas. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya

heterokedastisitas itu dengan menggunakan uji Park.

Dasar pengambilan keputusan uji heteroskedastisitas melalui

uji Park dilakukan sebagai berikut:

1) Apabila koefisien parameter beta dari persamaan regresi signifikan

statistik, yang berarti data empiris yang diestimasi terdapat

heteroskedastisitas.

2) Apabila probabilitas nilai tes tidak signifikan statistik, maka berarti

data empiris yang diestimasi tidak terdapat heteroskedastisitas

Page 70: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

49

B. Pengujian Hipotesis

Untuk melakukan pengujian terhadap hipotesis-hipotesis yang

diajukan, perlu digunakan analisi regresi melalui uji t maupun uji F.

Tujuan digunakan analisis regresi adalah untuk mengetahui pengaruh

variabel-variabel independen terhadap variabel dependen, baik secara

parsial maupun secara simultan, serta mengetahui besarnya dominasi

variabel-variabel independen terhadap variabel dependen. Metode

pengujian terhadap hipotesa yang diajukan dilakukan dengan pengujian

secara parsial dan pengujian secara simultan.

A. Uji t

Uji t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel

independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel

independen (Ghozali, 2011:98). Oleh karena itu uji t ini digunakan

untuk menguji hipotesis Ha1, Ha2, Ha3. Langkah–langkah pengujian

yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1) Merumuskan hipotesis (Ha)

Ha diterima: berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara

variabel independen terhadap variabel dependen

(profitabilitas) secara parsial.

2) Menentukan tingkat signifikansi (α) sebesar 0,05

Page 71: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

50

3) Membandingkan t hitung dengan t tabel,. Jika t hitung lebih besar

dari t tabel maka Ha diterima. Berarti bahwa variabel independen

secara individu berpengaruh terhadap variabel dependen. Nilai t

hitung dapat dicari dengan rumus :

T hitung =

4) Berdasarkan probabilitas

Ha akan diterima jika nilai probabilitasnya kurang dari 0,05 (α)

5) Menentukan variabel independen mana yang mempunyai pengaruh

paling dominan terhadap variabel dependen. Hubungan ini dapat

dilihat dari koefisien regresinya

B. Uji Statistik F

Uji F digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh Utang luar

negeri dan penanaman modal asing terhadap pertumbuhan ekonomi

secara simultan

C. Koefisien Determinasi (Uji R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur

seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

dependen. Koefisien determinasi dapat dicari dengan rumus:

R2 = 1 –

Page 72: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

51

Koefisien determinasi (R2) dinyatakan dalam persentase yang

nilainya berkisar antara 0 < R2 < 1.Nilai R2 yang kecil berarti

kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi

variabel dependen amat terbatas (Ghozali, 2011:97). Nilai yang

mendekati 1 (satu) berarti variabel–variabel independen memberikan

hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi

variabel dependen.

D. Operasional Variabel

1 Pertumbuhan ekonomi (PE)

Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian

suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik

selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga

sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang

diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional dengan

mengunakan satuan miliyaran.

2 Utang luar negeri (ULN)

Utang luar negeri atau pinjaman luar negeri, adalah sebagian dari

total utang suatu negara yang diperoleh dari para kreditor di luar negara

tersebut. Penerima utang luar negeri dapat berupa pemerintah, perusahaan,

atau perorangan. Bentuk utang dapat berupa uang yang diperoleh

dari bank swasta, pemerintah negara lain, atau lembaga keuangan

internasional seperti IMF dan Bank Dunia dengan mengunakan satuan

miliyaran.

Page 73: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

52

3 Penanaman modal asing (PMA)

penanaman modal asing (PMA) berdasarkan Undang-undang No.1 Tahun

1967 jo.No.11 Tahun 1970 tentang Penanaman Modal Asing adalah

penanaman modal asing secara langsung yang dilakukan menurut atau

berdasarkan ketentuan-ketentuan Undang-undang di Indonesia, dalam arti

bahwa pemilik modal secara langsung, menanggung resiko dari

penanaman modal tersebut dengan mengunakan satuan miliyaran.

TABEL 3.1

Operasional Variabel

No Variabel Simbol Sumber Tahun Skala Satuan

1 Pertumbuhan

ekonomi

PE BI 1980 -2010 Nominal Miliyaran

rupiah

2 Utang luar

negeri

ULN BI 1980-2010 Nominal Miliyaran

rupiah

3 Penanaman

modal asing

PMA BKPM 1980-2010 Nominal Miliyaran

rupiah

Page 74: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

53

BAB IV

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Letak Geografis

Indonesia adalah sebuah negara kepulauan di Asia Tenggara yang

memiliki 17.504 pulau besar dan kecil, sekitar 6.000 di antaranya tidak

berpenghuni, yang menyebar di sekitar khatulistiwa, dan memiliki iklim

tropis. Posisi Indonesia terletak pada koordinat 6° Lintang Utara - 11° Lintang

Selatan dan dari 95° Bujur Timur - 141° Bujur Timur. Indonesia juga berada

pada zona cincin api yaitu daerah patahan yang rawan gempa. Indonesia

merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Indonesia memiliki posisi

geografis yang sangat unik dan strategis. Hal ini dapat dilihat dari letak

geografis Indonesia yang berada di antara dua samudera yaitu Samudera

Hindia dan Samudera Pasific. Letak geogrfis Indonesia sekaligus berada di

antara dua benua yaitu benua Asia dan benua Australia/Oseania.

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan prosesnya yang berkelanjutan

merupakan keinginan dari setiap negara yang sedang berkembang, ini

dibutuhkan demi kelangsungan pembangunan ekonomi di negara tersebut.

Pertambahan jumlah penduduk yang mengakibatkan kebutuhan ekonomi juga

ikut meningkat, maka dibutuhkan penambahan pendapatan setiap tahunnya.

Page 75: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

54

Hal ini hanya bisa didapat lewat peningkatan output agregat (barang dan jasa)

atau Produk Domestik Bruto (PDB) setiap tahunnya.

2. Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan prosesnya yang berkelanjutan

merupakan keinginan dari setiap negara yang sedang berkembang, ini

dibutuhkan demi kelangsungan pembangunan ekonomi di negara tersebut.

Pertambahan jumlah penduduk yang mengakibatkan kebutuhan ekonomi juga

ikut meningkat, maka dibutuhkan penambahan pendapatan setiap tahunnya.

Hal ini hanya bisa didapat lewat peningkatan output agregat (barang dan jasa)

atau Produk Domestik Bruto (PDB) setiap tahunnya.

Grafik 4.1

Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Sumber: BI (data diolah)

$0,00

$500.000.000.000.000,00

$1.000.000.000.000.000,00

$1.500.000.000.000.000,00

$2.000.000.000.000.000,00

$2.500.000.000.000.000,00

90 92 94 96 98 0 2 4 6 8 10

PDB

pdb

Page 76: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

55

Berdasarkan grafik diatas menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi

di Indonesia pada tahun 1990 sebesar Rp.946,965,0 miliyar dan pada tahun

1991 pertumbuhan ekonomi sempat mengalami penurun yang cukup drastis

menjadi sebesar $101,325,6 miliyar akibat perang teluk, rupiah dalam jangka

pendek diperkirakan akan melemah. Perlemahan ini disebabkan oleh posisi

rupiah sebagai soft currency. Artinya faktor sentimen domestik akibat

menegangnya situasi di Timur tengah akan lebih bermain dalam

mempengaruhi pergerakan rupiah dibandingkan faktor fundamental (

desumualseconotes.blogspot.com). kemudian pada tahun 1992 hingga 2011

nilai PDB sentantiasa mengalami peningkatan walaupun pada tahun 1997 –

1998 sempat mengalami penurunan diakibatkan krisis moneter yang terjadi di

indonesia.

3. Perkembangan Utang Luar Negeri

Utang luar negeri atau pinjaman luar negeri, adalah sebagian dari total

utang suatu negara yang diperoleh dari para kreditor di luar negara tersebut.

Penerima utang luar negeri dapat berupa pemerintah, perusahaan, atau

perorangan. Bentuk utang dapat berupa uang yang diperoleh dari bank swasta,

pemerintah negara lain, atau lembaga keuangan internasional seperti IMF dan

Bank Dunia (http://id.wikipedia.org).

Page 77: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

56

0,00

200000,00

400000,00

600000,00

800000,00

1000000,00

1200000,00

90 92 94 96 98 0 2 4 6 8 10

ULN

uln

Pada dasarnya, dalam proses pelaksanaan pembangunan ekonomi di

negara berkembang seperti di Indonesia, akumulasi utang luar negeri

merupakan suatu gejala umum yang wajar. Hal tersebut disebabkan tabungan

dalam negeri yang rendah sehingga tidak memungkinkan dilakukannya

investasi yang memadai, sehingga jalan alternatif lainnya ialah dengan

menarik dana atau pinjaman dari luar negeri.

Utang luar negeri (foreign debt) mulai berkembang di Indonesia sejak

pemerintah Indonesia menganut sistem devisa bebas. Sejak bulan agustus

1971, sistem devisa bebas mulai diterapkan di Indonesia. Pemerintah tidak

lagi membatasi modal yang akan dibawa masuk atau keluar negeri.

Grafik 4.2

Perkembangan Utang Luar Negeri

Sumber : BI ( data diolah)

Page 78: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

57

Dilihat dari grafik di atas utang luar negeri dari tahun 1990 hingga

1996sentiasa perkembangan utang luar negeri masih dapat dikatakan dalam

keadaanstabil. Namun pada tahun 1997 hingga 2011 perkembangan utang luar

negeri senantiasa fluktuaktif dan nilai utang luar negeri tertinggi terjadi pada

tahun 2011 yakni Rp 1,019,488.0 miliyar.

Utang luar negeri (foreign debt) pada dasarnya memiliki dampak

positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, tetapi juga merupakan

salah satu penyebab utama keterpurukan perekonomian Indonesia. Ini

disebabkan karena semakin basarnya beban utang luar negeri Indonesia baik

yang dilakukan oleh pemerintah maupun pihak swasta asing yang harus

ditanggung ( Arwiny, 2011 : 41).

4. Perkembangan Penanaman Modal Asing

Berdasarkan Undang-Undang No.1 tahun 1967 tentang Penanaman

Modal Asing (PMA), penanaman modal asing meliputi penanaman modal

asing secara langsung yang digunakan untuk menjalankan perusahaan di

Indonesia. Dalam hal ini, pemilik modal secara langsung menanggung resiko

atas penanaman modal tersebut, dan juga penanaman modal asing melalui

portofolio atau surat-surat berharga.

Page 79: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

58

$0,00

$50.000.000.000,00

$100.000.000.000,00

$150.000.000.000,00

$200.000.000.000,00

$250.000.000.000,00

90 92 94 96 98 0 2 4 6 8 10

PMA

pma

Penanaman modal asing yang disetujui pemerintah adalah nilai

investasi proyek baru, perluasan dan alih status. PMA terdiri dari saham

peserta Indonesia, saham peserta asing, dan modal pinjaman. Jumlah

kumulatif rencana PMA adalah jumlah seluruh rencana PMA yang disetujui

pemerintah sejak tahun 1967 dengan memperhitungkan pembatalan,

perluasan, perubahan, penggabungan, pencabutan, dan pengalihan status dari

PMA ke PMDN atau sebaliknya.

Grafik 4.3

Perkembangan Penanaman Modal Asing

Sumber : BKPM ( data diolah)

Page 80: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

59

Dilihat dari grafik diatas bahwasanya perkembangan PMA di

Indonesia pada tahun 1990 hingga 2011 senantiasa berfluktuatif. Nilai PMA

tertinggi terjadi pada tahun 1996 sebesar Rp 207,748,0 miliyar kemudian pada

tahun 1997 terjadi penurunan yang sangat drastis $15,835,6 milyar yang

diakibatkan oleh terjadinya krisis ekonomi melanda Indonesia. Nilai terendah

PMA terjadi pada tahun 1990 yakni hanya sebesar $1,114,4miliyar.

Menurut sukirno dalam Arwiny (2011:52) Kegiatan investasi

memungkinkan suatu masyarakat terus-menerus meningkatkan kegiatan

ekonomi dan kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan nasional dan

meningkatkan taraf kemakmuran masyarakat. Pengaruh dari peran ini

bersumber dari tiga fungsi penting dari kegiatan investasi dalam

perekonomian. Pertama, investasi merupakan salah satu komponen dari

pengeluaran agregat. Maka kenaikan investasi akan meningkatkan permintaan

agregat dan pendapatan nasional. Peningkatan seperti ini akan selalu diikuti

oleh pertambahan dalam kesempatan kerja. Kedua, pertambahan barang

modal sebagai akibat investasi akan menambahkan kepastian memproduksi di

masa depan dan perkembangan ini akan menstimulir pertambahan produksi

nasional dan kesempatan kerja. Ketiga, investasi selalu diikuti oleh

perkembangan teknologi. Perkembangan akan memberikan sumbangan

penting ke atas kenaikan produktivitas dan pendapatan per kapita masyarakat.

Page 81: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

60

B. Hasil Analisis Dan Pembahasan

Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan alat bantu Microsoft

Excel dan SPSS untuk mempercepat perolehan data hasil yang dapat

menjelaskan variabel-variabel yang diteliti. Tabel deskriptif menunjukan

semua variabel yang digunakan dalam model analisis regresi berganda, yaitu

variabel Y Pertumbuhanekonomisebagai variabel Dependen, variabel X1

Utang Luar Negeri, X2 penanaman modal asing sebagai variabel Independen.

Penjelasan dari masing-masing variabel adalah:

1. Uji Asumsi Klasik

Suatu model dikatakan baik apabila model tersebut telah lolos dari

serangkaian uji asumsi klasik.Pengujian asumsi klasik digunakan untuk

mendukung kebenaran hasil analisis dengan model regresi.Pengujian asumsi

klasik meliputi uji normalitas data,uji autokorelasi,uji multikolinearitas dan uji

heterokedastisitas.

A. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal

ataukah tidak. Dari hasil pengolahan data, dapat dilihat pada output berikut

ini :

Page 82: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

61

Tabel 4.4

Tabel Uji Normalitas

Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 22

Normal Parametersa Mean -.2329545

Std. Deviation 2.53157373

Most Extreme Differences Absolute .200

Positive .094

Negative -.200

Kolmogorov-Smirnov Z .937

Asymp. Sig. (2-tailed) .343

Sumber : Lampiran 2

Berdasarkan hasil dari output SPSS pada tabel diketahui nilai Z pada

uji Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,937 dan tidak signifikan secara

probabilitas karena p= 0,343 > 0,05. Jadi dapat menolak Ha atau dengan

kata lain bahwa residual berdistribusi normal (Ghozali,2011:160).

B. Uji Multikolinearitas

Dari hasil pengolahan data, informasi yang diperoleh dapat dilihat pada

tabel berikut ini:

Page 83: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

62

Tabel 4.5

Tabel Uji Multikolinearitas

Nilai Tolerance dan VIF

Model

Collinearity statistics

Tolerance VIF

1(constant)

ULN

PMA

.788

.788

1.269

1.269

Sumber : Lampiran 3

Dari tabel di atas menunjukkan suatu model regresi dinyatakan bebas

dari multikolinearitas adalah jika data mempunyai nilai tolerance lebih besar

dari 0,10 dan nilai VIF lebih kecil dari 10. Dari tabel perhitungan di atas

diperoleh hasil bahwa semua variabel bebas memiliki nilai tolerance lebih

besar dari 0,10 dan nilai VIF lebih kecil dari angka 10. Hasil regresi pada

tabel tersebut sesuai dengan pendapat (Ghozali,2011:105). Dengan demikian

dalam model ini tidak terdapat masalah pada multikolinearitas.

C. Uji autokorelasi

Autokorelasi terjadi ketika kesalahan pengganggunya saling

berkorelasi satu sama lain. Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui

apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu

pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi

korelasi maka dinamakan ada problema autokorelasi.

Page 84: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

63

Untuk mendeteksi autokorelasi dalam penelitian ini maka digunakan

Uji Runs Test yaitu Jika nilai Test Value tidak signifikan secara probabilitas,

maka tidak terjadi autokorelasi dalam penelitian ini. Hasil uji autokorelasi

penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.6

Uji Autokorelasi

Runs Test

Unstandardized

Residual

Test Valuea -2.33127

Cases < Test Value 11

Cases >= Test Value 11

Total Cases 22

Number of Runs 9

Z -1.092

Asymp. Sig. (2-tailed) .275

a. Median

Sumber : lampiran 4

Berdasarkan hasil dari output SPSS pada tabel diketahui nilai Test

Value sebesar -2.33127 dengan probabilitas 0.275 dan tidak signifikan pada

< 0.05 sehingga disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi pada penelitian

ini.

Page 85: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

64

D. Uji Heteroskedastisitas - Uji Park

Uji Park jika dilihat berdasarkan hasil SPSS, maka yang kita lihat

adalah hasil sig.dari ouputt jika sig. > 5%, berarti tidak terjadi

heteroskedastisitas. Dari hasil pengolahan data, informasi yang diperoleh

dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.7

Uji Heterokedastisitas- Uji Park coefficientsa

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 72.993 19.020 3.838 .001

Lnx1 -.624 .883 -.256 -.707 .488

Lnx2 .463 .557 .301 .831 .416

Sumber: Lampiran 5

Berdasarkan hasil tabel diatas dari kedua variabel independent (Utang

Luar Negeri dan Penanaman modal Asing) diperoleh hasil nilai Sig. > 5%.

Karena nilai Sig. > 5% maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat

heteroskedastisitas (Ghozali,2011:139).

Page 86: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

65

1. Analisis Model Regresi Berganda

Untuk mengetahui nilai koefisien dari variabel-variabel independen

dapat dilihat di berikut :

Tabel 4.8

Hasil Estimasi Analisis Regresi Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 5.465 1.816 3.009 .007

ULN -423 .385 -273 -1.100 .028 .788 1.269

PMA 268 .255 .255 1.026 .031 .788 1.269

Sumber : Lampiran 6

Hubungan masing-masing varibel independen terhadap variabel

dependen dapat dirumuskan sebagai berikut :

Y = 5.465 – 0.423 ULN + 0.268 PMA

Persamaannya dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Konstanta hasil regresi sebesar 5.465 % menyatakan bahwa jika nilai utang

luar negeri,penanaman modal asing dianggap konstan, maka pertumbuhan

ekonomi meningkat per tahun rata-rata sebesar 5.465 % dalam periode 1990-

2011.

Page 87: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

66

b. Pengaruh Utang Luar Negeri terhadap pertumbuhan ekonomi

Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa tingkat signifikasi variabel

nilai Utang Luar Negeri 0,028 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa

Utang Luar Negeri berpengaruh signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi.

Dari nilai koefisien regresi di atas menunjukkan bahwa setiap kenaikan Utang

Luar Negeri sebesar 1 persen akan menaikkan pertumbuhan ekonomi sebesar

– 0,423 persen dengan asumsi variabel lain dianggap konstan.

c. Pengaruh Penanaman Modal Asing terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa tingkat signifikasi variabel

Penanaman Modal Asing 0,031 < 0,05 sehingga disimpulkan bahwa

Penanaman Modal Asing berpengaruh signifikan terhadap Pertumbuhan

Ekonomi. Dari nilai koefisien regresi di atas menunjukkan bahwa setiap

kenaikan 1 persen Penanaman Modal Asing akan menaikkan pertumbuhan

ekonomi sebesar 0,268 persen dengan asumsi variabel lain dianggap konstan.

2. Pengujian Hipotesis

untuk melakukan pengujian terhadap hipotesis – hipotesis yang diajukan,

perlu digunakan analisis regresi melalui uji t dan uji F. Tujuan digunakan

analisis regresi adalah untuk mengetahui pengaruh variabel – variabel

independen terhadap vaiabel dependen Baik secara parsial maupun simultan.

Page 88: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

67

A. Uji t

Pengujian parsial terhadap koefisien regresi secara parsial

menggunakan uji-t pada tingkat keyakinan 95% dan tingkat kesalahan dalam

analisa (α) 5%.

Adapun hasil dari uji hipotesis ini dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.9

Hasil Uji t

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 5.465 1.816 3.009 .007

ULN -423 .385 -273 -1.100 .028 .788 1.269

PMA 268 .255 .255 1.026 .031 .788 1.269

Sumber : Lampiran 7

Dari tabel di atas menunjukkan terdapat pengaruh signifikan antara

variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Dengan

mengunakan metode analisis regresi linear berganda , merujuk pada tabel di

atas signifikasi model regresi pada penelitian ini diuji dengan melihat sig.

Yang ada pada tabel tersebut.

1) Hasil uji hipotesis 1

Pengaruh Utang Luar Negeri terhadap Pertumbuhan Ekonomi.

Hasil uji hipotesis 1 dapat dilihat pada tabel , variabel Utang Luar

Negeri mempunyai tingkat signifikasi 0,021. Hasil ini berarti Ha diterima

Page 89: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

68

sehingga dapat dikatakan bahwa Utang Luar Negeri berpengaruh signifikan

terhadap pertumbuhan ekonomi karena tingkat signifikasi Utang Luar Negeri

lebih kecil dari 0,05.

2) Hasil Uji Hipotesis 2

Pengaruh Penanaman Modal Asing Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Hasil uji hipotesis 2 pada tabel , dapat dilihat bahwa tingkat signifikasi

Penanaman Modal Asing sebesar 0,031. Hal ini menunjukkan bahwa Ha

diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa Penanaman Modal Asing

berpengaruh signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi karena tingkat

signifikasi yang dimiliki lebih kecil dari 0,05.

B. Uji F

Uji F bertujuan untuk mengetahui apakah seluruh variabel independen

secara bersama-sama (simultan) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

variabel dependen (Priyatno,2011:258).

Signifikansi model regresi pada penelitian ini diuji dengan melihat

nilai signifikansi (sig.) Selengkapnya mengenai hasil uji F penelitian dapat

dilihat pada tabel berikut:

Page 90: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

69

Tabel 4.10

Hasil Uji F

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 24.344 2 12.172 .682 .000a

Residual 338.929 19 17.838

Total 363.273 21

Sumber : Lampiran 8

1) Hasil Uji Hipotesis

Pengaruh Utang Luar Negeri dan Penanaman Modal Asing Terhadap

Pertumbuhan Ekonomi.

hasil uji hipotesis dapat di lihat pada tabel bahwa nilai F diperoleh

sebesar 0.682 dengan tingkat signifikasi sebesar 0,000 angka tersebut lebih

kecil dari 0,05, maka Ha diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa Utang

Luar Negeri dan Penanaman Modal Asing secara bersama- sama berpengaruh

secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.

C. Koefisien Determenasi ( R Square )

Koefesien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh variabel bebas dalam menerangkan secara keseluruhan terhadap

variabel terikat.

Page 91: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

70

Tabel 4.11

Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .259a .760 .71% 2.66148

Sumber : Lampiran 9

Pada tabel menunjukkan nilai R Square dalam penelitian ini adalah

0.760, yang berarti 76,0 % variabel dari Pertumbuhan Ekonomi dipengaruhi

oleh variabel independen yaitu Utang Luar Negeri dan Penanaman Modal

Asing sedangkan sisanya 24,0 % disebabkan oleh variabel lain di luar

penelitian ini seperti ekspor – impor, kurs, dan PMDN .

Page 92: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

71

D. Interpretasi

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan,secara rinci mengenai hasil

penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Pengaruh utang luar negeri terhadap pertumbuhan ekonomi

Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa tingkat signifikasi variabel

nilai Utang Luar Negeri 0,028 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa

Utang Luar Negeri berpengaruh signifikan terhadap Pertumbuhan

Ekonomi. Dari nilai koefisien regresi di atas menunjukkan bahwa setiap

kenaikan Utang Luar Negeri sebesar 1 persen akan menaikkan

pertumbuhan ekonomi sebesar – 0.423 persen dengan asumsi variabel

lain dianggap konstan.

2. Pengaruh Penanaman Modal Asing terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa tingkat signifikasi variabel

Penanaman Modal Asing 0,031 < 0,05 sehingga disimpulkan bahwa

Penanaman Modal Asing berpengaruh signifikan terhadap Pertumbuhan

Ekonomi. Dari nilai koefisien regresi di atas menunjukkan bahwa setiap

kenaikan 1 persen Penanaman Modal Asing akan menaikkan pertumbuhan

ekonomi sebesar 0.263 persen dengan asumsi variabel lain dianggap

konstan.

Page 93: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

72

E. Analisis Ekonomi

Analisis ekonomi dari hasil regresi pengaruh utang luar negeri dan penanaman

modal asing terhadap pertumbuhan ekonomi di indonesia periode 1990 – 2011

sebagai berikut :

1. Pengaruh utang luar negeri terhadap pertumbuhan ekonomi

Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa tingkat signifikasi variabel

nilai Utang Luar Negeri 0,028 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa

Utang Luar Negeri berpengaruh signifikan terhadap Pertumbuhan

Ekonomi. Dari nilai koefisien regresi di atas menunjukkan bahwa setiap

kenaikan Utang Luar Negeri sebesar 1 persen akan menaikkan

pertumbuhan ekonomi sebesar – 0.423 persen dengan asumsi variabel

lain dianggap konstan.

Hal ini tentu saja menimbulkan berbagai konsekuensi bagi bangsa

indonesia,baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Dalalm

periode jangka pendek ,utang luar negeri harus diakui telah memberikan

kontribusi yang cukup berarti bagi pembiayaan pembangunan ekonomi

nasional. Sehingga dengan terlaksananya pembangunan ekonomi

tersebut, tingkat pendapatan per kapita masyrakat bertumbuh hingga

sebelum terjadinya krisis ekonomi.

Page 94: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

73

sedangkan dalam jangka panjang akumulasi dari utang luar negeri

pemerintah ini tetap saja harus dibayar melalui APBN, artinya menjadi

tanggung jawab pajak. Dengan demikian, dalam jangka panjang

pembayaran utang luar negeri oleh pemerintah inodensia sama artinya

mengurangi tingkat kemakmuran dan kesejahteraan rakyat indonesia

mendatang.

2. Pengaruh Penanaman Modal Asing terhadap Pertumbuhan

Ekonomi

Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa tingkat signifikasi variabel

Penanaman Modal Asing 0,031 < 0,05 sehingga disimpulkan bahwa

Penanaman Modal Asing berpengaruh signifikan terhadap Pertumbuhan

Ekonomi. Dari nilai koefisien regresi di atas menunjukkan bahwa setiap

kenaikan 1 persen Penanaman Modal Asing akan menaikkan

pertumbuhan ekonomi sebesar 0.268 persen dengan asumsi variabel lain

dianggap konstan.

Hasil ini juga sesuai dengan perkembangan data yang didapat penulis,

yaitu penanaman modal asing di indonesia masih mengalami fluktuatif.

Diharapkan kepada pemerintah untuk memberikan dukungan kepada para

pemodal asing yang telah melakukan investasi di indonesia yaitu dengan

fasilitas dan berbagai kemudahan dalam proses ke pengurusan investasi

yang akan dilakukan.

Page 95: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

74

Serta memberikan jaminan hukum atas badan usaha yang dijalankan

dan turut berperan aktif mengendalikan situasi keamanan di dalam negeri

agar pihak asing betah dan nyaman untuk berinvestasi.

Page 96: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

75

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut :

1. Hasil uji t , variabel utang luar negeri secara parsial berpengaruh signifikan

terhadap pertumbuhan ekonomi

2. Hasil uji t, variabel penanaman modal asing secara parsial berpengaruh signifikan

terhadap pertumbuhan ekonomi

3. Hasil uji F, variabel utang luar negeri dan penanaman modal asing secara simultan

berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi

B. Saran

Sebagai peneliti penulis meyadari, bahwa dalam melakukan penelitian harus selalu

dilakukan penyempurnaan secara terus – menerus, maka penulis meyarankan kepada

peneliti selanjutnya sebagai berikut :

1. Pemerintah harus lebih meningkatkan lagi kualitas kinerja makroekonominya

sehingga dapat mempertahankan pertumbuhan ekonomi indonesia yang dari tahun

ke tahun terus mengalami peningkatan dan diharapkan akan terus meningkat

seiring dengan kembali kondusifnya iklim investasi di indonesia

2. Pemerintah harus lebih berfokus pada kemandirian ekonomi dengan mengurangi

penambahan utang baru dan mengusahakan percepatan pertumbuhan investasi

domestik yang akan mempercepat proses akumulasi modal sehingga sedikit demi

sedikit bangsa indonesia tidak akan terlalu tergantung pada utang luar negeri.

Page 97: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

76

Serta pengelolaan utang luar negeri kiranya dapat dilaksanakan lebih transparan

dan diawasi dalam pengunaan dan pengelolaan utang sehingga lebih efektif dalam

mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.

3. Melihat penanaman modal asing di indonesia masih tergolong kecil dibandingkan

dengan negara – negara lainnya, maka pemerintah sebaiknya lebih memperjelas

lagi kepastian hukum mengenai penanaman modal asing, menciptakan stabilitas

keamanan nasional, dan memperbaiki fasilitas infrastruktur sehingga akan

menarik banyak investor asing untuk menanamkan modalnya di indonesia yang

diharapkan akan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi.

Page 98: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

77

DAFTAR PUSTAKA

Atmadja, Adwin Surya, Utang Luar Negeri Pemerintah Indonesia: Perkembangan dan

Dampaknya, Jakarta: UKP. 2000

A samuelson. Paul & william D nordhaus. mikro ekonomi “ edisi 14” jakarta :

erlangga. 1993

BKPM, UNDANG-UNDANG NO. 1 TAHUN 1967 jo. NO. 11 TAHUN 1970

TENTANG PMA

Boediono, “ Ekonomi internasional Edisi 1” BPFE yogyakarta, 1981

boediono, Seri sinopsis pengantar ilmu ekonomi no.1,ekonomi mikro. Yogyakarta

: BPFE. 1986.

Boediono, Teori Pertumbuhan Ekonomi, Seri Sinopsis Pengantar Ilmu ekonomi, Edisi 1,

Cetakan Ke 5, BPFE, Jogyakarta. 1992.

Boediono. “Ekonomi Indonesia, Mau Kemana “, Gramedia Pustaka, Jakarta. 2008

Daniel sitanggang “Analisis peranan modal asing terhadap pertumbuhan ekonomi

indonesia” STIE teladan, medan.

Deni , nurdin akbar “Peranan Bantuan Luar Negeri, Penanaman Modal Asing, dan

Penanaman Modal dalam Negeri terhadap PDB (Tahun 1983-1999)”.2001

Ghozali, Imam. “Aplikasi analisis multivariate dengan program IBM SPSS 19.

Edisi Kelima”. Semarang: Badan Penelitian UNDIP, Semarang, 2011.

Griffin,Keith.dan Enos, John : Foreign Assistance: Objectives and Consequences.

(1970)

http://data.worldbank.org/data-catalog/world-development-indicators

Jamzani sodik dan didi nuryadin. Investasi dan pertumbuhan ekonomi regional :

studi kasus pada 26 provinsi di indonesia pra dan pasca etonomi. Jurnal

ekonomi pembangunan. Vol.10, no 2,agustus : 157-170

Juoro,Umar : jurnal Pertumbuhan Ekonomi, Investasi dan Pinjaman Luar Negeri.

Depok Bappenas, Cides (Center for Information and Development

Studies) (1994)

……… “Pengantar Ilmu Eknomi “, Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Yogyakarta,

Kencana Prenada Media Group, Jakarta. 2006

Page 99: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

78

Laporan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2000

Mulyadi , pemeriksaan akuntan edisi ke 3 yogyakarta badan penerbitan sekolah

tinggi ilmu ekonomi YKPN. 1990

Nurlia listiani “ pengaruh utang luar negeri terhadap pertumbuhan ekonomi

indonesia 1978- 2004” kandidat peneliti pusat penelitian ekonomi LIPI

Nopirin. Ekonomi Internasional, Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE 1995

Rosnawintang, Analisis Dampak Utang Luar Negeri Pemerintah Terhadap

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Periode1980-2006 , jurnal fakultas

ekonomi haluoleo, 2009.

Santoso, Singgih. “Panduan LengkapMenguasai SPSS 16”. Jakarta: PT Elex

Media Komputindo, Jakarta, 2008.

Suhel “ analisis model vector auto regression( VAR) terhadap hubungan

pertumbuhan ekonomi dengan penanaman modal asing (PMA) di

indonesia” fakultas ekonomi universitas sriwijaya

Sukirno, Sadono. “Ekonomi Pembangunan: Proses, Masalah, dan Dasar Kebijakan

“,Yogyakarta.1981

Sadono Sukirno, 1985, Ekonomi Pembangunan, LPFEUI, Jakarta.

Suryawati ,peranan investasi asing langsung terhadap pertumbuhan ekonomi di

negara-negara asia timur , jurnal ekonomi pembangunan kajian ekonomi

negara berkembang . 2000

Syahril, Indonesian multi-sector action plan group on vehicle emissions reduction,

integrated vehicle emissions reduction strategy for greater jakarta, Reta

5937 asian development bank.2003

Tribroto, “Kebijakan dan Pengelolaan Pinjaman Luar Negeri”. Di dalam: Sigalingging,

Hotbin [editor]. Profil Pinjaman Luar Negeri Indonesia dan Permasalahannya.

2001

Todaro, M, P. ”Pembangunan Ekonomi Di Dunia Ketiga, edisi keenam”

Alih bahasa Drs. Haris Munandar MA., Erlangga, Jakarta. 1998

Thomas suyatno. Dasar- dasar perkreditan. Jakarta : PT .Gramedia .pustaka utama . 2003

Page 100: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

79

Umar, husain, “ research methods in finance and banking”, PT Gramedia Pustaka

Utama.jakarta : 2000

Zulkarnain,djamin..Masalah utang luar negeri bagi negara-negara berkembang

dan bagaimana Indonesia mengatasinya. Lembaga Penerbit Fakultas

Ekonomi Universitas Indonesia. 1996

Page 101: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

80

Lampiran 1 : Data Sampel Penelitian

TAHUN Pertumbuhan Ekonomi ( %)

Utang Luar Negeri (%)

Penanaman Modal Asing (%)

1990 7,24

0,75 0,07

1991 6,95

0,79 0,13

1992 6,46

0,88 0,27

1993 6,49

0,97 0,84

1994 7,59

1,13 0,54

1995 4,7

1,20 0,54

1996 7,82

1,15 14,71

1997 4,7

2,19 1,12

1998 -13

4,74 2,68

1999 0,79

4,71 3,93

2000 4,92

6,30 7,55

2001 3,45

6,51 2,49

2002 4,38

5,85 0,23

2003 4,78

6,06 1,92

2004 5,03

6,74 2,89

2005 5,69

6,86 6,14

2006 5,5

5,77 3,79

2007 6,28

6,36 6,79

2008 6,06

7,54 10,41

2009 4,61

7,21 6,47

2010 6,01

7,21 6,47

2011 6,08

8,43 10,32

Page 102: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

81

Lampiran 2 : Uji Normalitas

Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 22

Normal Parametersa Mean -.2329545

Std. Deviation 2.53157373

Most Extreme Differences Absolute .200

Positive .094

Negative -.200

Kolmogorov-Smirnov Z .937

Asymp. Sig. (2-tailed) .343

Page 103: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

82

Lampiran 3 : Uji Multikolinearitas

Nilai Tolerance dan VIF

Model

Collinearity statistics

Tolerance VIF

1(constant)

ULN

PMA

.788

.788

1.269

1.269

Page 104: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

83

Lampiran 4 : Uji Autokolerasi

Runs Test

Unstandardized

Residual

Test Valuea -2.33127

Cases < Test Value 11

Cases >= Test Value 11

Total Cases 22

Number of Runs 9

Z -1.092

Asymp. Sig. (2-tailed) .275

a. Median

Page 105: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

84

Lampiran 5 : Uji Heterokedastisitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 72.993 19.020 3.838 .001

Lnx1 -.624 .883 -.256 -.707 .488

Lnx2 .463 .557 .301 .831 .416

Page 106: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

85

Lampiran 6 : Hasil Analisis Regresi Berganda

Hasil Estimasi Analisis Regresi Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 5.465 1.816 3.009 .007

ULN -423 .385 -273 -1.100 .028 .788 1.269

PMA 268 .255 .255 1.026 .031 .788 1.269

Page 107: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

86

Lampiran 7 : Hasil Uji t

Hasil Estimasi Analisis Regresi Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 5.465 1.816 3.009 .007

ULN -423 .385 -273 -1.100 .028 .788 1.269

PMA 268 .255 .255 1.026 .031 .788 1.269

Page 108: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

87

Lampiran 8 : Hasil Uji F

Hasil Uji F

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 24.344 2 12.172 .682 .000a

Residual 338.929 19 17.838

Total 363.273 21

Page 109: MUHAMMAD IQBAL AL MAULIDI.pdf

88

Lampiran 9 : Uji koefesien Determinasi

Hasil Uji F

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 24.344 2 12.172 .682 .000a

Residual 338.929 19 17.838

Total 363.273 21