pemerintah kabupaten minahasa tenggara · 2018-07-23 · (b appeda), telaahan visi, misi dan...
TRANSCRIPT
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 1
BAB IPENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sesuai dengan amanat Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional, setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) harus memiliki Rencana Strategi (Renstra-SKPD) yang berpedoman pada
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Renstra-SKPD
disusun untuk mewujudkan capaian visi dan misi serta tujuan setiap organisasi
pemerintahan dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi masing-masing
SKPD.
Rencana Strategis (Renstra) SKPD adalah dokumen perencanaan teknis
operasional SKPD yang merupakan penjabaran Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) secara sistematis untuk kurun waktu 5 (lima) tahun.
Dokumen Rencana Strategi (RENSTRA) SKPD memuat tentang visi, misi, tujuan,
sasaran, strategi, kebijakan, indikasi program/kegiatan,target indikator kinerja dan
pagu dana indikatif serta sumber-sumber pembiayaan selama kurun waktu 5 (lima)
tahun, yang mengacu pada tugas pokok dan fungsinya.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) sebagai
penyelenggara pemerintah daerah yang mengemban tugas dan fungsi dalam
perencanaan, penyusunan rencana strategis untuk perencanaan lima tahunan
yang sepenuhnya mengarah pada pencapaian visi, misi dan program Kepala
Daerah yang tercantum dalam Peraturan Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara
Tahun 2013 – 2015.
Sejalan dengan dinamika lingkungan strategis, baik daerah, nasional
maupun global, permasalahan dan tantangan yang dihadapi Kabupaten Minahasa
Tenggara semakin kompleks. Arus globalisasi membawa keleluasaan informasi,
fleksibilitas distribusi barang dan jasa yang berdampak pada munculnya isu-isu
yang berdimensi lintas bidang. Dalam konteks ketatanegaraan, arus globalisasi
mendorong akselerasi proses demokratisasi yang melahirkan situasi paradoksal,
antara semakin membaiknya kebebasan sipil dengan terbatasnya kapasitas
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 2
kelembagaan politik dan kapasitas tata kelola pemerintahan (governance)
sehingga akuntabilitas pelayanan publik belum sepenuhnya sesuai harapan.
Berbagai masalah yang timbul mencerminkan rumitnya tantangan yang
harus dihadapi. Hal ini menuntut adanya peningkatan peran dan kapasitas seluruh
Instansi pemerintah, termasuk Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(BAPPEDA) yang diberi tugas dalam perencanaan pembangunan daerah, Peran
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) sangat strategis, karena
perencanaan merupakan pijakan awal untuk menentukan arah pembangunan
daerah dengan mengoptimalkan sumberdaya dan melibatkan para pelaku
pembangunan di daerah. Untuk itu sangat diharapkan Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Minahasa Tenggara dapat menjadi
fasilitator dalam pencapaian tujuan pembangunan nasional sesuai amanat UUD
1945, yaitu “Masyarakat yang Adil dan Makmur”.
Upaya perbaikan untuk mencapai keselarasan antara perencanaan dan
penganggaran, yang ditunjukan dengan semakin mendekatnya antara sasaran
dalam dokumen perencanaan dengan penganggaran terus dilakukan. Namun
demikian, keselarasan tersebut masih belum sepenuhnya sesuai harapan karena
terbatasnya instrument pengendalian dan pengawasan pembangunan. Masih
terdapat ketidakselarasan antara rencana pembangunan, penganggaran dan
pelaksanaan yang berpotensi menghambat pencapaian tujuan pembangunan.
Berdasarkan kondisi tersebut, kapasitas Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Minahasa Tenggara sebagai
lembaga perencanaan pembangunan perlu diperkuat agar dapat memastikan
berjalannya proses pembangunan daerah secara baik. Antara lain dengan
mengawal dan memperkuat sistem manajemen pembangunan yang solid. Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Minahasa Tenggara
harus semakin mampu menjadi fasilitator dalam mengarahkan proses
pembangunan agar berjalan efektif dan efisien. Dalam upaya mewujudkan hal
tersebut maka perlu ditetapkan secara sistimatis dalam bentuk Rencana Strategis
(Renstra) Tahun 2013-2018 yang sekaligus merupakan penjabaran dari Visi dan
Misi Kabupaten Minahasa Tenggara.
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 3
1.2. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 164,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421);
2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007, tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Tahun
2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4700);
4. Undang- Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang
(Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4725);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5679);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan
dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Tahun 2006 Nomor 25,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4614);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan
Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah & Informasi Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 4
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun 2007
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4741);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman
Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4815);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 26 tahun 2008 tentang Rencana Tata
Ruang Nasional (Lembaran Negara RI tahun 2008 Nomor 48, Tambahan
Lembaran Negara RI Nomor 4725
14. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Perencanaan
Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dan Menteri Keuangan Nomor
28 Tahun 2010; Nomor 0199/M PPN/04/2010; Nomor PMK 95/PMK
07/2010, tentang Penyelarasan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) dengan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014;
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 tahun 2007 tentang Perubahan
atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan
Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah;
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 5
1.3. Maksud Penyusunan Rencana Strategis
Maksud penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2013-
2018 adalah:
1. Memberikan arah dan pedoman bagi seluruh personil Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Minahasa Tenggara dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya terkait perumusan kebijakan
perencanaan pembangunan daerah, monitoring, evaluasi dan pengendalian
pelaksanaan kegiatan
2. Memberikan informasi kepada para pemangku kepentingan tentang Rencana
Kerja (Renja) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)
Kabupaten Minahasa Tenggara dalam mengkoordinasikan dan
mengintegrasikan perencanaan pembangunan di daerah.
3. Mempermudah pengendalian kegiatan serta pelaksanaan koordinasi dengan
SKPD lingkup Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara terutama terkait
monitoring, evaluasi, dan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan.
4. Menjadi kerangka dasar dalam rangka peningkatan kualitas perencanaan
pembangunan daerah guna menunjang pencapaian target kinerja
pembangunan daerah terutama pada penyusunan Rencana Kerja (Renja)
yang bersifat tahunan.
Tujuan umum dari penyusunan dokumen Rencana Strategi (Renstra) Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Minahasa Tenggara
Tahun 2013-2018 adalah:
1. Meningkatkan kualitas perencanaan dan pelayanan masyarakat serta untuk
lebih memantapkan pelaksanaan akuntabilitas kinerja Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah (BAPPEDA) sebagai wujud pertanggungjawaban
dalam mencapai visi, misi, dan tujuan pembangunan daerah.
2. Mengembangkan kerangka pemikiran kreatif dengan sikap dan tindakan
proaktif yang berorientasi pada keberhasilan secara sistemik di masa depan.
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 6
3. Meningkatkan komunikasi antara para pemangku kepentingan/multi pihak
dalam pelayanan terkait perencanaan pembangunan daerah.
Kedudukan Rencana Strategis (Renstra) sebagai pedoman dan arah dalam
penyelenggaraan pemerintahan sesuai tugas pokok dan fungsi Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) dalam melaksanakan
perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian pembangunan. Rencana Strategis
(Renstra) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten
Minahasa Tenggara Tahun 2013-2018 mempunyai hubungan yang sinergis dan
implementatif dengan dokumen perencanaan lainnya, yaitu: Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Minahasa
Tenggara Tahun 2013-2018 dan Rencana Tata Ruang Daerah.
Dalam kaitannya dengan sistem perencanaan pembangunan sebagaimana
diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, keberadaan Rencana
Strategis (Renstra) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)
merupakan satu bagian yang utuh dari manajemen kerja di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Minahasa Tenggara khususnya dalam menjalankan agenda rencana
pembangunan yang telah tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD). Untuk setiap tahunnya selama periode perencanaan,
Rencana Strategis (Renstra) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(BAPPEDA) akan dijadikan pedoman bagi penyiapan Rencana Kerja (Renja)
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) yang dalam
penyusunannya mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
Kabupaten Minahasa Tenggara.
Selanjutnya dalam kaitan dengan sistem keuangan sebagaimana
diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003, keberadaan Rencana
Kerja (Renja) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) akan
menjadi pedoman bagi penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA)
Bappeda, selanjutnya substansi RKA tersebut akan tercermin pada Rancangan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD).
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 7
1.4. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Rencana Strategi (Renstra) Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2013 -
2018 adalah sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan latar belakang, landasan hukum, maksud dan
tujuan serta sistematika penulisan.
BAB II : GAMBARAN PELAYANAN BAPPEDA
Bab ini menjelaskan Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi, Sumber
Daya Bappeda, Kinerja Pelayanan Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah (BAPPEDA), Tantangan dan peluang
Pengembangan Pelayanan Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Minahasa Tenggara.
BAB III : ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
Bab ini menjelaskan Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas
dan Fungsi Pelayanan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(BAPPEDA), Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah Terpilih, Telaahan Renstra Provinsi dan
Renstra Kabupaten Minahasa Tenggara Telaahan Rencana Tata
Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Provinsi (KLHS),
Penentuan Isu-isu Strategis.
BAB IV : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
Bab ini menjelaskan Visi, Misi Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah (BAPPEDA), Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA), Strategi dan
Kebijakan
BAB V : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR
KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
Bab ini menjelaskan Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja,
Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 8
BAB VI : INDIKATOR KINERJA BAPPEDA YANG MENGACU PADA
TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Pada bagian ini dikemukakan Indikator Kinerja Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah (BAPPEDA) yang secara langsung
menunjukkan kinerja yang akan dicapai Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah (BAPPEDA) dalam lima tahun mendatang
sebagai komitmen untuk mencapai tujuan dan sasaran Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
BAB VII : PENUTUP
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 9
BAB IIGAMBARAN UMUM PELAYANAN BAPPEDA
KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
Dalam rangka menjamin perkembangan, keseimbangan dan kesinambungan
pembangunan di daerah diperlukan perencanaan yang lebih menyeluruh, terarah dan
terpadu. Berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor: 27 Tahun 1980 dibentuk Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda). Selanjutnya ditindaklanjuti dengan
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 185 Tahun 1980 tentang Pedoman Organisasi
dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tingkat I dan Tingkat II.
Berdasarkan Peraturan Bupati Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun 2009 tentang
Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Kabupaten Minahasa Tenggara adalah membantu Bupati dalam menyiapkan dan
menetapkan program kerja serta kebijaksanaan umum maupun teknis dibidang
perencanaan pembangunan daerah sesuai dengan peraturan Perundang-undangan yang
berlaku dan petunjuk Kepala Daerah.
2.1. Tugas Pokok, Fungsi, dan Struktur Organisasi
2.1.1. Tugas Pokok dan Fungsi
Menurut Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun 2009 tentang Penjabaran Tugas
Pokok dan Fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten
Minahasa Tenggara adalah membantu Bupati dalam menyiapkan dan menetapkan
program kerja serta kebijaksanaan umum maupun teknis dibidang perencanaan
pembangunan daerah sesuai dengan peraturan Perundang-undangan yang
berlaku dan petunjuk Kepala Daerah.
Selanjutnya dalam melaksanakan tugas dimaksud, fungsi (Kepala) Bappeda
adalah sebagai berikut :
a. Pengkoordinasian integrasi, sinkronisasi dan simplikasi kegiatan baik dalam
lingkungan badan maupun dengan unit kerja lain
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 10
b. Pengkoordinasian, penyusunan, perencanaan dan penyiapan kebijakan
teknis dibidang perencanaan pembangunan daerah
c. Pelaksanaan pembinaan dan pengawasan pelayanan adminstrasi,
ketatausahaan, meliputi urusan umum, perlengkapan, keuangan,
kepegawaian, penyusunan program dan data pelaporan
d. Pemberian saran dan atau pertimbangan kepada Kepala Daerah tentang
langkah-langkah atau tindakan yang perlu diambil dalam bidang tugasnya.
Mengacu pada uraian tugas dan fungsi tersebut di atas, pelaksanaan tugas
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dapat disimpulkan menjadi 4 (empat)
peran yang saling terkait yaitu peran sebagai (1) planner; (2) koordinator; (3) think-
tank; dan (4) administrator seperti yang tampak pada tabel II.1 di bawah ini.
Tabel II.1Peran Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Kabupaten Minahasa Tenggara
NO PERAN PENJABARAN
1 Planner Perencanaan, penyusunan rencana pembangunan daerah jangkapanjang, menengah, pendek/tahunan
Penganggaran: penyusunan alokasi pendanaan (indikatif)sebagai bahan penyusunan RAPBD (melalui Tim AnggaranPemerintah Daerah yang diketuai Sekretaris Daerah).
Pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan rencanapembangunan di daerah
2 Think-tank
Koordinator
Pengkajian kebijakan dibidang perencanaan pembangunandaerah,
Fasilitasi pembinaan instansi/unit perencanaan daerah. Kerjasama dengan perguruan tinggi dan organisasi profesi. Koordinator dan perumusan kebijakan di bidang perencanaan
pembangunan daerah. Koordinasi dan fasilitasi bersama SKPD terkait.
3 Think-tank Pengkajian kebijakan dibidang perencanaan pembangunandaerah,
Fasilitasi pembinaan instansi/unit perencanaan daerah. Kerjasama dengan perguruan tinggi dan organisasi profesi.
4 Administrator Pengelolaan dokumen perencanaan pembangunan daerah Penyusunan dan pengelolaan laporan hasil pemantauan terhadap
pelaksanaan rencana pembangunan di daerah. Penyusunan dan pengelolaan laporan hasil evaluasi. rencana dan
pelaksanaan rencana pembangunan di daerah. Pembinaan dan pelayanan administrasi umum.
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 11
Selanjutnya peran Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten
Minahasa Tenggara dijabarkan dalam tugas dan fungsinya seperti pada tabel II.2
berikut ini.
Tabel II.2Tugas dan Fungsi Sekretariat dan Bidang
pada Bappeda Kabupaten Minahasa Tenggara
No Jabatan Tugas Fungsi1. Sekretaris
BadanMembantu Kepala Badan dalam :- Memberikan pelayanan teknis
administrasi kepada semua unsurorganisasi badan meliputiKeuangan, umum pembinaankepegawaian, rumah tangga danperlengkapan;
- Menyusun rencana programkegiatan badan;
- Menyusun laporan dan evaluasirealisasi program kegiatan dankinerja badan;
- Menyusun, memutakhiran danmenyajikan data dandokumentasi;
- Melaksanakan tugas-tugaskedinasan lain yang diberikanoleh atasan.
- Penyusunanrencana danprogram kerjabadan;
- Pengumpulan,analisa danevaluasi data sertalaporan;
- Pengelolaan urusankeuangan;
- Pengelolaan urusanketatausahaan dankepegawaianbadan;
- Pengelolaan urusanperlengkapan danrumah tangga
2 BidangPenelitianPengembangandan Statistik
- Melakukan penelitian danpengembangan dalamperencanaan pembangunandaerah;
- Melakukan pengumpulan datadan penyusunan statistik daerah;
- Melakukan kegiatan analispemanfaatan lahan danpengembangan kawasan sesuaidengan Rencana Tata RuangWilayah;
- Melakukan koordinasi denganinstansi dan dinas badan terkaitdalam merumuskan kebijakanpengembangan kawasan;
- Melakukan evaluasi terhadaphasil pembangunan daerah;
- Merumuskan kebijakan
Penyusunan rencanaprogrampembangunan dalambidang penelitian,pengembangan danstatistik meliputi subbidang penelitian,statistik,pengembangankawasan, tatagunalahan serta tata ruangwilayah.
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 12
pembangunan jangka panjangdan jangka menengah.
- Mengkoordinasikan penyusunanprogram kegiatan dalam bidangPenelitian Pengembangan danStatistik untuk dimasukan dalamRencana Kerja PemerintahDaerah (RKPD);
- Melakukan tugas-tugaskedinasan lain yang diberikanoleh atasan
3. BidangPerencanaanPembangunanEkonomi
- Melakukan kegiatan perencanaanpembangunan di bidang ekonomidaerah dalam sub bidangpertanian, perkebunan,kuhutanan, perikanan, kelautan,sumber daya pesisir, industri,perdagangan, tenaga kerja,koperasi dan dunia usaha;
- Mengkoordinasikand danmemadukan rencanapembangunan dalam bidangekonomi daerah yang disusunoleh dinas badan daerah,kecamatan dan instansi laindalam daerah;
- Melakukan inventarisasi danmenganalisis permasalahanbidang ekonomi daerah sertamerumuskan langkah-langkahpemecahannya;
- Mengkoordinasikan penyusunanprogram kegiatan dalam bidangekonomi daerah untuk dimasukandalam Rencana Kerja PemerintahDaerah (RKPD);
- Melakukan tugas-tugaskedinasan lain yang diberikanoleh atasan
Penyusunan rencanaprogram dalam bidangperekonomian daerahmeliputi sub bidangpertanian,perkebunan,kehutanan, perikanan,kelautan, sumber dayapesisir, industri,perdagangan, tenagakerja, koperasi dandunia usaha.
4. BidangPerencanaanPembangunanAparatur SosialBudaya
- Melakukan kegiatan perencanaanpembangunan dibidang aparatursosial budaya meliputi sub bidangaparatur, pendidikan, kesehatan,sosial, kebudayaan, pariwisatadan kependudukan dankesejahteraan rakyat;
Penyusunan rencanaprogrampembangunan dalambidang aparatur sosialbudaya meliputi subbidang aparatur,
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 13
- Mengkoordinasikan danmemadukan rencanapembangunan dalam bidangaparatur sosial budaya di daerahyang disusun oleh dinas badandaerah, kecamatan dan instansilain dalam daerah;
- Melakukan inventarisasi danmenganalisis permasalahanbidang aparatur sosial budaya didaerah serta merumuskanlangkah-langkah pemecahannya;
- Mengkoordinasikan penyusunanprogram kegiatan dalam bidangaparatur sosial budaya untukdimasukan dalam Rencana KerjaPemerintah Daerah (RKPD);
- Melaksanakan tugas-tugaskedinasan lain yang diberikanoleh atasan.
pendidikan,kesehatan, sosial,kebudayaan,pariwisata dankependudukan dankesejahteraan rakyat.
5. BidangPerancanaanPembangunanSumber DayaAlam, SaranaPrasarana
- Melakukan kegiatan perencanaanpembangunan dibidang fisik danprasarana dalam halpemanfaatan dan pelestarian subbidang sumber daya alam,pertambangan, energi,lingkungan hidup, prasaranapemukiman dan perhubungan;
- Mengkoordinasikan danmemadukan rencanapembangunan dalam bidang fisikdan prasarana daerah yangdisusun oleh dinas badan daerah;
- Melakukan inventarisasi danmenganalisis permasalahanbidang dan prasarana daerahserta merumuskan langkah-langkah pemecahannya;
- Mengkoordinasikan penyusunanprogram kegiatan dalam bidangfisik dan prasarana untukdimasukan dalam Rencana KerjaPemerintah Daerah (RKPD);
- Melaksanakan tugas-tugaskedinasan lain yang diberikanoleh atasan.
Penyusunan programpembangunan dalambidang fisik danprasarana dalam halpemanfaatan danpelestarian sub bidangsumber daya alam,pertambangan, energi,lingkungan hidup,prasarana pemukimandan perhubungan.
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 14
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Sekretaris Badan dan KepalaBidang masing-masing dibantu oleh aparatur Sub Bagian dan Sub Bidang sepertipada Tabel II.3 berikut ini.
Tabel II.3Pembagian Tugas Sekretariat dan Bidang
Pada Bappeda Kabupaten Minahasa Tenggara
No Bidang/Sekretaris Sub bagian/Subbidang Tugas
1. Sekretariat Sub bagian Program,Keuangan danPelaporan
Melaksanakan urusanpengelolaan administrasi danpenatausahaan pengelolaankeuangan badan
Sub bagian Umum,Perlengkapan danKepegawaian
Melaksanakan urusan suratmenyurat, urusan kepegawaianbadan, perjalanan dinas,pengadaan, pendistribusian danpemeliharaan perlengkapankantor, urusan rumah tanggaserta hubungan masyarakat danprotokol
2. Bidang Penelitian danPengembangan danStatistik
Sub bidang Penelitiandan Statistik
Mempersiapkan bahan-bahanuntuk penyusunan rencanaprogram pembangunan dalamsub bidang penelitian danstatistik serta melaksanakantugas kedinasan lain yangdiberikan atasan
Sub bidangPengembanganKawasan, Tata GunaLahan dan Tata RuangWilayah
Mempersiapkan bahan-bahanuntuk penyusunan rencanaprogram pembangunan dalamsub bidang pengembangankawasan, tata guna lahan dantata ruang wilayah sertamelaksanakan tugas kedinasanlain yang diberikan atasan.
3. Bidang PerencanaanPembangunanEkonomi
Sub bidang Pertanian,Perkebunan,Kehutanan, Perikanan,Kelautan, dan SumberDaya Pesisir
Mempersiapkan bahan-bahanuntuk penyusunan rencanaprogram pembangunan dalamsub bidang pertanian, kelautandan Sumber Daya Pesisir sertamelaksanakan tugas kedinasanlain yang diberikan atasan
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 15
Sub bidang Industri,Perdagangan, TenagaKerja dan Koperasidan Dunia Usaha
Mempersiapkan bahan-bahanuntuk penyusunan rencanaprogram pembangunan dalamsub bidang industri,Perdagangan, Tenaga Kerjadan Koperasi dan Dunia Usahaserta melaksanakan tugaskedinasan lain yang diberikanatasan .
4. Bidang PerencanaanAparatur SosialBudaya
Sub bidangPendidikan,Kesehatan, SosialKebudayaan danPariwisata
Mempersiapkan bahan-bahanuntuk penyusunan rencanaprogram pembangunan dalamsub bidang Pendidikan,Kesehatan, Sosial Kebudayaandan Pariwisata sertamelaksanakan tugas kedinasanlain yang diberikan atasan .
Sub bidang Aparatur,Kesejahteraan Rakyatdan Kependudukan
Mempersiapkan bahan-bahanuntuk penyusunan rencanaprogram pembangunan dalamsub bidang Aparatur,Kesejahteraan Rakyat danKependudukan
5. Bidang PerencanaanPembangunanSumber Daya Alam,Sarana danPrasarana
Sub bidang SumberDaya Alam,Pertambangan, Energidan Lingkungan Hidup
Mempersiapkan bahan-bahanuntuk penyusunan rencanaprogram pembangunan dalamsub bidang Sumber Daya Alam,Pertambangan, Energi danLingkungan Hidup sertamelaksanakan tugas kedinasanlain yang diberikan atasan.
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 16
2.1.2. Struktur Organisasi
Gambar II.4Bagan Struktur Organisasi
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara
KEPALA BADAN
SEKRETARIS
KELOMPOK JABATANFUNGSIONAL
KASUBAGUMUM
KASUBAGKEUANGAN
KABIDPERENCANAANPEMBAN
GUNAN EKONOMI
KABIDPERENCANAAN
PEMBANGUNAN SDA,SARANA & PRASARANA
KABIDPERENCANAAN
PEMBANGUNAN APARATUR& SOSIAL
KABIDPENELITIAN
PENGEMBANGAN &STATISTIK
SUB BIDANGPERTANIAN
KEHUTANANPERIKANAN,KELAUTAN &
SUMBERDAYAPESISIR
SUB BIDANGINDUSTRI,
PERDAGANGAN,KOPERASI,&
DUNIA USAHA
SUB BIDANGPRASARANA
PEMUKIMAN &PERHUBUNGAN
, ENERGI &LINGKUNGAN
SUB BIDANGPRASARANA
PEMUKIMAN &PERHUBUNGAN
SUB BIDANGPENDIDIKAN,KESEHATAN,
SOSBUD,PARIWISATA
SUB BIDANGAPARATU
KESEJAHRERAANRAKYAT &
KEPENDUDUKAN
SUB BIDANGPENELITIAN &
STATISTIK
SUB BIDANGPENGEMBANGAN KAWASAN,
TATA GUNALAHAN, &
TATA RUANG
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 17
2.2. Sumberdaya SKPD
2.2.1. Sumber Daya Manusia
Peran dan tugas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah sebagai
fasilitator dalam mengarahkan proses pembangunan dapat berjalan efektif dan
efisien akan berjalan optimal apabila ditunjang oleh sumberdaya yang memadai.
Salah satu sumberdaya penentu adalah tersedianya sumberdaya aparatur dengan
latar belakang pendidikan yang memadai.Tabel II. 4 memberikan gambaran
tentang profil sumberdaya Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten
Minahasa Tenggara berdasarkan golongan dan tingkat pendidikan
Tabel II. 4Profil Sumberdaya Manusia
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Minahasa TenggaraBerdasarkan Golongan dan Tingkat Pendidikan
No Gol.Pendidikan
TotalS-3 S-2 S-1 D-III SLTA SLTP SD
1 IV/e - - - - - - -2 IV/d - - - - - - -3 IV/c - - - - - - -4 IV/b - 1 - - - - -5 IV/a - - - - - - -
Total Gol. IV - 1 - - - - - 11 III/d 1 2 5 - - - -2 III/c - 1 3 - - - -3 III/b - 1 4 - - - -4 III/a - - 1 - - - -
Total Gol. III 1 4 13 - - - - 181 II/d - - - - - - -2 II/c - - - - - - -3 II/b - - - - 3 - -4 II/a - - - - - - -
Total Gol. II - - - - 3 - - 31 I/d - - - - - - - -2 I/c - - - - - - - -3 I/b - - - - - - - -4 I/a - - - - - - - -
Total Gol. I - - - - - - - -TOTAL 1 5 13 - 3 - - 22
Sumber : Bappeda Kabupaten Minahasa Tenggara, Januari 2016
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 18
Jenjang pendidikan yang paling tinggi di Bappeda Kabupaten Minahasa Tenggara
adalah aparatur berpendidikan Sarjana Strata 3 sebanyak 1
(satu) orang. Dan berpendidikan Sarjana Strata 2 sebanyak 5 (Lima) orang
Aparatur yang berpendidikan sarjana strata 1 (S1) sebanyak 13 (tiga belas) Orang
dan Aparatur yang berpendidikan SLTA sebanyak 3 (tiga) orang.
Selanjutnya, Tabel II.5 memberikan gambaran tentang keadaan potensi
sumberdaya aparatur yang ada di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Kabupaten Minahasa Tenggara berdasarkan jabatan, golongan dan tingkat
pendidikan.
Tabel II.5Profil Sumberdaya Manusia
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Minahasa TenggaraBerdasarkan Jabatan, Golongan dan Pendidikan
No. Jabatan Gol.Pendidikan
TotalS-3 S-2 S-1 D-III
A STRUKTURAL
1 Kepala Badan(Eselon IIb) IV/c - 1 - - 1
2 Sekretaris(Eselon IIIa) III/d 1 - - - 1
3 Kepala Bidang(Eselon IIIb)
IV/b - - - - -IV/a - - - - -III/d - 2 2 - 4
III/c - - - - -
4Kepala Sub Bagian danKepala Sub Bidang(Eselon IVa)
IV/a - - - - -III/d - - 3 - 2III/c - 1 3 - 5III/b - 1 2 - 3
B FUNGSIONAL - - - - -Total 1 5 10 - 16
Sumber : Bappeda Kabupaten Minahasa Tenggara
Sampai saat ini kelompok jabatan fungsional perencana dan peneliti belum terisi.
2.2.2 Sarana dan Prasarana
Ketersediaan peralatan dan mesin sebagai alat prasarana penunjang dalam
mendukung pelaksanaan suatu pekerjaan sangat dibutuhkan. Sarana dan
prasarana yang ada pada Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 19
Minahasa Tenggara yang diperoleh dari hasil pengadaan maupun pembelian sejak
tahun 2008-2016 dapat dilihat pada tabel II.6.
Tabel II.6Daftar Peralatan dan Mesin (Pengadaan sampai tahun 2016)
No. Nama Barang Jumlah1. Kendaraan Roda Empat 1 Unit2. Kendaraan Roda Dua 1 Unit3. Filling Besi/Metal 1 Buah4. Brankas 1 Buah5. Lemari Kaca 3 Buah6. Lemari Kayu 3 Buah7. Mesin Absensi 2 Buah8. Genset 1 Unit9. Meja Rapat 35 Buah
10. Kursi Kerja 4 Buah11. Sofa 2 Set12. Kursi Kerja 5 Buah13. Gordyn 1 Set14. AC Split 10 Buah15. Cool Fan 2 Buah16. Dispenser 4 Buah17. Televisi 1 Buah18. Microphone Table Stand 28 Buah19. Camera Video 1 Buah20. Mimbar / Podium 1 Buah21. Komputer PC 7 Buah22. Laptop 7 Buah23. Printer 8 Buah24. Wirelles Access Point 1 Buah25. Meja Kerja Pejabat Ess II 1 Buah26. Meja Kerja Pejabat Ess IV 10 Buah27. Meja Kerja 9 Buah28. Kursi Kerja Pejabat Ess II 1 Buah29. Kursi Kerja Pejabat Ess III 4 Buah30. Kursi Kerja Pejabat Ess IV 12 Buah31. Lemari Buku Untuk Perpustakaan 1 Buah32. Proyektor + attachment 2 Buah33. Microphone Wireless Mic 2 Buah34 Sound System 1 Set35 Handy Talky 1 Buah36 Buku Laporan 4 Buah
Sumber : Bappeda Kabupaten Minahasa Tenggara
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 20
2.3. Kinerja Pelayanan SKPD
2.3.1. Kondisi Umum PelayananSesuai dengan tugas pokok dan fungsi Bappeda sebagaimana Peraturan
Bupati Nomor 11 tahun 2009 tentang Uraian Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah, Bappeda merupakan unsur perencana
penyelengaraan pemerintah daerah, secara garis besar pelayanan yang diberikan
yaitu melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang
perencanaan pembangunan daerah. Pelayanan di bidang perencanaan
pembangunan daerah ditunjukkan melalui penyediaan dokumen perencanaan baik
secara kualitatif maupun kuantitatif.
Seiring dengan diberlakukannya Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah, mekanisme perencanaan pembangunan daerah ke depan
dituntut untuk semakin mengedepankan pendekatan perencanaan pembangunan
partisipatif (participatory planning). Mengacu pada Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tersebut,sistem mencakup 5 (lima) pendekatan
dalam seluruh rangkaian perencanaan, yaitu :
1) Politik;
2) Teknokratik;
3) Partisipatif;
4) Atas-bawah (top-down); dan
5) Bawah-atas (bottom-up).
Berdasarkan pendekatan politik, telah dilakukan Pemilihan Kepala Daerah
secara langsung dan damai. Pendekatan ini memandang bahwa pemilihan Kepala
Daerah adalah proses penyusunan rencana, karena rakyat pemilih menentukan
pilihannya berdasarkan program-program pembangunan yang ditawarkan masing-
masing calon Kepada Daerah. Oleh karena itu, rencana pembangunan adalah
penjabaran dari agenda-agenda pembangunan yang ditawarkan Kepala Daerah
pada saat kampanye ke dalam rencana pembangunan jangka menengah. Bappeda
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 21
selaku institusi perencana menyiapkan dokumen RPJMD sebagai Penjabaran visi,
misi dan program Kepala Daerah ke dalam strategi pembangunan dan program
prioritas daerah, yang kemudian akan ditetapkan dengan Peraturan Daerah.
Melalui pendekatan teknokratik, Bappeda melakukan kajian atau studi
perencanaan sebagai dasar atau arahan dalam perencanaan pembangunan
seperti RPJPD, RPJMD, penyusunan dokumen tata ruang, dan lain-lain.
Perencanaan dengan pendekatan ini dilaksanakan dengan menggunakan
metode dan kerangka berpikir ilmiah oleh satuan kerja yang secara fungsional
bertugas untuk itu.
Perencanaan dengan pendekatan partisipatif dilaksanakan dengan
melibatkan semua pihak yang berkepentingan (stakeholders) terhadap
pembangunan. Keterlibatan mereka adalah untuk mendapatkan aspirasi dan
menciptakan rasa memiliki.
Sedangkan pendekatan atas bawah dan bawah atas dalam perencanaan
dilaksanakan menurut jenjang pemerintahan Rencana hasil proses atas- bawah
dan bawah-atas diselaraskan melalui musyawarah yang dilaksanakan setiap tahun
baik di tingkat kabupaten maupun kecamatan, dan desa yang lebih dikenal dengan
Musrenbang Daerah.
Pendekatan Top Down-Bottom Up dilakukan menurut jenjang
pemerintahan. Perencanaan dari bawah ke atas (bottom up) merupakan
pendekatan perencanaan yang mengikuti kebutuhan nyata, sementara dari atas ke
bawah (top down) menerapkan penjabaran rencana induk ke dalam rencana rinci.
Rencana rinci yang berada “di bawah“adalah penjabaran rencana induk yang
berada “diatas“. Proses berjenjang diharapkan dapat mempertajam analisis di
berbagai tingkat musyawarah perencanaan pembangunan. Dengan demikian,
perencanaan dari “atas ke bawah“ memberikan gambaran tentang perkiraan dan
kemungkinan yang ada dan diinformasikan secara berjenjang sehingga proses
perencanaan “dari bawah ke atas“ diharapkan sejalan dengan “dari atas ke bawah“,
begitu pula sebaliknya, perencanaan “dari atas ke bawah“ juga harus
memperhatikan perencanaan “dari bawah ke atas“ yang merupakan identifikasi
kebutuhan riil masyarakat.
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 22
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 jo Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah memberi kewenangan yang lebih luas
kepada daerah, khususnya kabupaten/kota, untuk mengelola pembangunan
secara mandiri dan demokratis. Sebagai daerah otonom, kewenangan yang
diberikan berdasarkan azas desentralisasi dalam wujud otonomi yang luas, nyata
dan bertanggung jawab, mencakup semua bidang pemerintahan kecuali bidang
politik, pertahanan, peradilan, moneter dan agama. Pemberian kewenangan
dimaksudkan agar daerah dapat meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan
masyarakat dalam mengembangkan demokrasi serta meningkatkan pemerataan
pembangunan, yang didukung dengan penyelenggaraan tata pemerintahan yang
baik (good governance).
Perencanaan pembangunan daerah terdiri dari 4 (empat) tahapan yakni;
1) Penyusunan rencana;
2) Penetapan rencana;
3) Pengendalian pelaksanaan rencana; dan
4) Evaluasi pelaksanaan rencana;
Keempat tahapan ini diselenggarakan secara berkelanjutan sehingga
secara keseluruhan membentuk satu siklus perencanaan yang utuh. Tahap
penyusunan rencana dilaksanakan untuk menghasilkan rancangan lengkap satu
rencana untuk ditetapkan yang terdiri dari empat (4) langkah.
Langkah pertama adalah penyiapan rancangan rencana pembangunan
yang bersifat teknokratik, menyeluruh, dan terukur. Langkah kedua, masing-
masing instansi pemerintah menyiapkan rancangan rencana kerja dengan
berpedoman pada rancangan rencana pembangunan yang telah disiapkan.
Langkah ketiga adalah melibatkan masyarakat (stakeholders) dan
menyelaraskan rencana pembangunan yang dihasilkan masing-masing jenjang
pemerintahan melalui musyawarah perencanaan pembangunan. Langkah keempat
adalah penyusunan rancangan akhir rencana pembangunan.
Tahap berikutnya adalah penetapan rencana menjadi produk hukum
sehingga mengikat semua pihak untuk melaksanakannya. Rencana Pembangunan
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 23
Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
ditetapkan dengan Peraturan Daerah, sedangkan Rencana Kerja Pemerintah
Daerah ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah.
Pengendalian pelaksanaan rencana pembangunan dimaksudkan untuk
menjamin tercapainya tujuan dan sasaran pembangunan yang tertuang dalam
rencana melalui kegiatan-kegiatan koreksi dan penyesuaian selama pelaksanaan
rencana tersebut oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah. Selanjutnya Kepala
Bappeda menghimpun dan menganalisis hasil pemantauan pelaksanaan rencana
pembangunan dari masing-masing.
Evaluasi pelaksanaan rencana adalah bagian dari kegiatan perencanaan
pembangunan yang secara sistematis mengumpulkan dan menganalisis data dan
informasi untuk menilai pencapaian sasaran, tujuan, dan kinerja pembangunan.
Evaluasi ini dilaksanakan berdasarkan indikator dan sasaran kinerja yang
tercantum dalam dokumen rencana pembangunan. Indikator dan sasaran kinerja
mencakup masukan (input), keluaran (output), hasil (result), manfaat (benefit), dan
dampak (impact). Dalam rangka perencanaan pembangunan, setiap Perangkat
Daerah berkewajiban untuk melaksanakan evaluasi kinerja pembangunan yang
merupakan dan/atau terkait dengan fungsi dan tanggungjawabnya.
2.3.2. Pencapaian Kinerja Pelayanan
Secara garis besar sesuai tugas pokok dan fungsi Bappeda, kinerja
pelayanan yang dicapai selang 4 (empat) tahun terahir adalah sebagai berikut :
Tersusunnya RPJMD Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2013-2018
Terlaksananya penyusunan Rencana Tahunan Daerah, dengan rincian sbb :
o Tahun 2014 : Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar
Penyusunan Renja SKPD
Monitoring, Evaluasi Bidang Penelitian Pengembangan Data dan
Statistik
Monitoring dan Evaluasi Bidang Aparatur Sosial Budaya
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 24
Sosialisasi RPJMD Kabupaten Minahasa Tenggara 2013-2018
Forum SKPD Tahun 2014
Penyusunan RKPD Tahun 2015
Koordinasi dan Penyelenggaraan Musrenbang Desa, Kecamatan,
Kabupaten, Provinsi dan Nasional
KUA PPAS 2015
Koordinasi Penetapan RPJMD Tahun 2013-2018
Koordinasi Pelaporan Penyerapan Anggaran (TP, UB, DAK dan DAU)
Koordinasi Pelaksanaan Percepatan Pembangunan Sanitasi
Pemukiman (PPSP)
Workshop/Lokakarya Pengendalian dan Evaluasi RKPD serta
Pelaporan Evaluasi RKPD 2014
Penyusunan RKPD Perubahan Tahun 2014
Penyusunan KUA-PPAS Perubahan 2014
Penyusunan KLHS dan Naskah Akademis RPJMD Kabupaten
Minahasa Tenggara 2013-2018
Sosialisasi Peraturan Daerah tentang RPJPD Kabupaten Minahasa
Tenggara Tahun 2005-2025
Monitoring dan evaluasi bidang Ekonomi
Penyusunan ICOR Kabupaten Minahasa Tenggara
Penyusunan PDRB Tahun 2014
Penyusunan Indikator Ekonomi Daerah
Koordinasi Pelaksanaan Kabupaten Sehat
Penyusunan RAD Kesetaraan Gender
Koordinasi dan Penyusunan Laporan Penanggulangan Kemiskinan
Daerah dan MDGs
Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Bidang Perencanaan SDA,
Sarana dan Prasarana
Penyusunan Profil Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2014
Sosialisasi RTRW Kabupaten Minahasa Tenggara
o Tahun 2015 : Penyusunan RKA-SKPD
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 25
Penyusunan Standar Operasional Prosedur
Penyusunan Renja-SKPD
Penyusunan LAKIP-SKPD
Penyusunan dan pengumpulan data/informasi kebutuhan
penyusunan dokumen perencanaan
Laporan TP/UB, DAK, PPK, SIPD
Pengendalian dan Evaluasi RPJMD serta Pengendalian, Evaluasi
RKPD 2015
Penyusunan perencanaan pengembangan wilayah strategis dan
cepat tumbuh
Penyusunan RKPD Perubahan 2015
Penuusunan KUA PPAS Perubahan 2015
Penyusunan Rancangan RKPD Tahun 2016
Penyusunan Rancangan Akhir RKPD Tahun 2016
Penyusunan KUA PPAS Tahun 2016
Forum BAPPEDA
Revisi RPJMD Kabupaten Minahasa Tenggara
koordinasi perencanaan pembangunan bidang ekonomi
Penyusunan Masterplan Komoditi Tanaman Perkebunan Kelapa
Penyusunan Analisis Ekonomi Makro Daerah
Kajian Program Pengembangan Ekonomi Daerah
Koordinasi Perencanaan Pembangunan Sosial dan Budaya
Penyusunan Laporan RAD MDG's 2015
Penyusunan Laporan Kemiskinan Daerah 2015
Kajian Tentang Penanggulangan Masalah Sosial
Kajian Analisis Indikator Kesejahteraan Rakyat
Koordinasi Pelaksanaan PPSP
Koordinasi Pelaksanaan Perumahan
Koordinasi Pelaksanaan Perhubungan
Koordinasi Pelaksanaan Pertambangan
Koordinasi Pelaksanaan Lingkungan Hidup
Koordinasi Pelaksanaan Sumber Daya Alam
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 26
Koordinasi dan Penyelenggaraan Musrenbang Desa, Kecamatan,
Kabupaten, Provinsi dan Nasional
Rapat Koordinasi Tentang Rencana Tata Ruang
Revisi RTRW Kabupaten Minahasa Tenggara
o Tahun 2016 : Penyusunan profile daerah
Penyusunan Laporan TP/UB, DAK
Evaluasi dan Penilaian RKPD 2016 untuk Penganugerahan
Pangripta Nusantara
Rapat Koordinasi dan Evaluasi Pembangunan Daerah
Koordinasi Laporan SIPD
Sosialisasi Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh
Koordindasi dan Penyelenggaraan Musrembang
Desa,Kecamatan,Kabupaten, Provinsi, Regional dan Nasional
Penyusunan RKPD Perubahan 2016
Penuusunan KUA PPAS Perubahan 2016
Penyusunan Rancangan RKPD Tahun 2017
Penyusunan Rancangan Akhir RKPD Tahun 2017
Penyusunan KUA PPAS Tahun 2017
Sosialisasi Peraturan Daerah Revisi RPJMD Tahun 2013-2018
Kabupaten Minahasa Tenggara
Sosialisasi Revisi RTRW Tahun 2013-2033 Kabupaten Minahasa
Tenggara
Penyusunan Peraturan Daerah Revisi RPJMD Tahun 2013-2018
Kabupaten Minahasa Tenggara
Focused Group Discussion Dalam Rangka Penyusunan RKPD 2017
Forum Gabungan SKPD dalam Rangka Penyusunan RKPD 2017
Penyusunan Revisi Renstra
koordinasi Evaluasi dan Monitoring perencanaan pembangunan
bidang ekonomi
Penyusunan Analisis Ekonomi Makro Daerah
Penyusunan Dokumen Kajian Industri Pengolahan Hasil Pertanian,
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 27
Perkebunan dan Perikanan
Koordinasi Monitoring, evaluasi dan pelaporan
Koordinasi Evaluasi dan Monitoring Perencanaan Pembangunan
Sosial dan Budaya
Penyusunan Rencana Aksi Daerah SDGs
Koordinasi Bidang Sosial Kemasyarakatan
Penguatan Kelembagaan Forum dan Pokja Kota Sehat
Workshop Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah
Kajian Pengembangan dan Pelestarian Budaya
Penyusunan Dokumen Kajian Strategis Penanggulangan Kemiskinan
Daerah
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
Koordinasi Bidang Fisik dan Prasarana
Fasilitasi Pelaksanaan Program Percepatan Pembangunan Sanitasi
Permukiman (PPSP)
Penyusunan Dokumen Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis
Kabupaten Minahasa Tenggara
Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata
Ruang Kawasan Strategis Kabupaten Minahasa Tenggara
Penguatan Sumber Daya Kelitbangan
Penyusunan Kajian Produk Unggulan Daerah
o Tahun 2017 : Penyusunan RKA-SKPD
Penyusunan Standar Operasional Prosedur
Penyusunan Renja-SKPD
Penyusunan LAKIP-SKPD
Penyusunan dan pengumpulan data/informasi kebutuhan
penyusunan dokumen perencanaan bidang ekonomi
Koordinasi Penilaian Pangripta Nusantara tahun 2017 (RKPD Tahun
2016)
Publikasi buku Minahasa Tenggara dalam Angka tahun 2017
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 28
Penyusunan dan pengumpulan data/informasi kebutuhan
penyusunan dokumen perencanaan bidang sosial budaya
Penyusunan dan pengumpulan data/informasi kebutuhan
penyusunan dokumen perencanaan bidang sarana dan prasarana
Sosialisasi buku Minahasa Tenggara dalam Angka
Koordinasi, Evaluasi dan Pelaporan SIPD
Bimtek Penyusunan RPJMD dan RKPD
Bimtek Penyusunan Rentra dan Renja SKPD
Koordinasi dan Penyelenggaraan Musrembang Desa, Kecamatan,
Kabupaten, Provinsi dan Nasional
Penyusunan RKPD Perubahan 2017
Penyusunan KUA PPAS Perubahan 2017
FGD Pembahasan Prioritas dan Sasaran Pembangunan tahun
2018
Konsultasi Public Rancangan Awal RKPD tahun 2018
Forum Lintas SKPD dalam rangka Penyusunan RKPD tahun 2018
Penyusunan Rancangan Awal RKPD Tahun 2018
Penyusunan Rancangan RKPD Tahun 2018
Penyusunan Rancangan Akhir RKPD Tahun 2018
Penyusunan KUA PPAS Tahun 2018
Penyusunan RPJMD Penyesuaian Tahun 2013-2018
Penyusunan PERDA RPJMD Penyesuaian Tahun 2013-2018
Koordinasi Perencanaan dan Usulan DAK/TP
Penyusunan RPIJM
koordinasi perencanaan pembangunan bidang ekonomi
Penyusunan RAD Pangan dan Gizi
Penyusunan Indikator Ekonomi Makro
Penyusunan Dokumen Koefisien Gini
Koordinasi perencanaan pembangunan bidang sosial dan budaya
Penyusunan Laporan Koordinasi SDG's 2017
Penyusunan Laporan Kemiskinan Daerah 2017
Koordinasi Pelaksanaan Kabupaten Sehat
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 29
Koordinasi, Evaluasi dan Pelaporan Aksi PPK
Koordinasi, Evaluasi dan Pelaporan RANHAM
Koordinasi Pelaksanaan Sumber Daya Alam
Koordinasi Perencanaan Prasarana Wilayah
o Tahun 2018 : Bimbingan teknis implementasi peraturan perundang-undangan
Penyusunan pelaporan keuangan semesteran
penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun
Penyusunan RKA-SKPD
Penyusunan Standar Operasional Prosedur
Penyusunan Renja-SKPD
Penyusunan LKIP-PD
Penyusunan Renstra-PD
Penyusunan LPPD-PD
Penyusunan profile daerah
Evaluasi dan Penyusunan Laporan TP/UB, DAK
Rapat Kerja Evaluasi dan Koordinasi Pembangunan Daerah
Evaluasi RPJMD dan RKPD
Laporan Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi
Laporan SIPD
Penyusunan Laporan Akhir Pertanggung Jawaban Bupati/Wakil
Bupati Periode 2013-2018
Penyusunan dan Pengumpulan Data Informasi Pembangunan
Daerah
Bimtek Penyusunan RPJMD
Bimtek Penyusunan RKPD
Bimtek E-Planning
Pelatihan/Bimtek Perencanaan
Pendampingan Penyusunan Renja Perangkat Daerah
Penyusunan KUA PPAS Perubahan 2018
Penyusunan RKPD Perubahan 2018
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 30
Forum Lintas Perangkat Daerah Penyusunan RKPD tahun 2019
Penyusunan Rancangan Awal RKPD Tahun 2019
Penyusunan Rancangan RKPD Tahun 2019
Penyusunan Rancangan Akhir RKPD Tahun 2019
Penyusunan KUA PPAS Tahun 2019
Orientasi Panitia Penyusunan RKPD 2019
FGD Penyusunan RKPD 2019
Konsultasi Publik Penyusunan RKPD 2019
Musrembang Desa/Kelurahan, Kecamatan Penyusunan RKPD
2019
Penyusunan dan Pelaporan E-Planning RKP (E-Musrenbang
Bappenas) untuk RKP 2019
Penyusunan dan Pelaporan E-Planning DAK Bappenas untuk
Usulan DAK 2019
Musrenbang Kabupaten, Provinsi dan Nasional
Penyusunan Rancangan Awal RPJMD Tahun 2018-2023
FGD Penyusunan RPJMD 2018-2023
Konsultasi Publik Penyusunan RPJMD 2018-2023
Musrembang Desa/Kelurahan, Kecamatan Penyusunan RPJMD
2018-2023
Forum Lintas Perangkat Daerah Penyusunan RPJMD tahun
2018-2023
Penyusunan Rencana Program Infrastruktur Jangka Menengah
koordinasi perencanaan pembangunan bidang ekonomi
Penyusunan Indikator Ekonomi Makro
Penyusunan RAD Bidang Perekonomian
Koordinasi, Evaluasi dan Monitoring Bidang Pendidikan, Pemuda
dan Olahraga
Koordinasi, Evaluasi dan Monitoring Bidang Kesehatan dan Sosial
Koordinasi, Evaluasi dan Monitoring Bidang Pemerintahan dan
Otonomi Daerah
Sosialisasi RAN HAM
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 31
Penguatan Forum dan Kelembagaan Kabupaten Sehat
Bimbingan Teknis Analisis Kemiskinan Daerah
Koordinasi Pelaksanaan PPSP
Koordinasi Pelaksanaan Sumber Daya Alam
Koordinasi, Evaluasi dan Monitoring BKPRD
Penyusunan RAD Emisi Gas Rumah Kaca
Penyusunan RAD Adaptasi Perubahan Iklim
Koordinasi Pelaksanaan Infrastruktur Daerah
2.3.3. Jenis Pelayanan
Jenis pelayanan yang diberikan oleh Bappeda Kabupaten Minahasa
Tenggara dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya adalah mempersiapkan
rumusan kebijakan teknis perencanaan, mengkoordinasikan penyusunan
perencanaan pembangunan daerah baik dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah
di tingkat Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara maupun dengan
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, memberikan
pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan pembangunan
daerah, mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan tugas di bidang
perencanaan pembangunan daerah dan memberikan pelayanan kepada
masyarakat/lembaga dalam bidang perencanaan pembangunan Daerah
Secara rinci jenis pelayanan yang diberikan Bappeda adalah pemberian
informasi dan pemikiran strategis berbasis perencanaan yang meliputi :
1. Koordinasi penyusunan perencanaan pembangunan daerah yang terpadu dan
terukur
2. Penyelenggaraan pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah
3. Penjaringan aspirasi dan partisipasi masyarakat dalam perencanaan
pembangunan daerah
4. Peningkatan kompetensi SDM aparatur perencana
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 32
5. Memfasilitasi keterpaduan dan keserasian perencanaan pembangunan secara
vertikal yakni antara Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota, maupun
horizontal yakni antar SKPD.
6. Meningkatkan mekanisme kerja perencanaan secara sinergi, transparan dan
terkoordinasi.
7. Memberikan informasi potensi pembangunan dan data serta informasi
pembangunan.
2.3.4. Kelompok SasaranBerdasarkan aspek pelayanan yang diberikan Bappeda, maka yang menjadi
target pelayanan sesuai dengan tugas dan fungsinya yaitu :
1. Unsur Pimpinan (Bupati, Wakil Bupati, Sekretaris Daerah) dalam hal
memberikan pemikiran strategis di bidang perencanaan
2. SKPD dalam hal penyediaan panduan program dan kegiatan serta fasilitasi
sinkronisasi dan integrasi program.
3. Pemangku kepentingan dalam hal menjaring aspirasi dan partisipasi dalam
perencanaan pembangunan serta penyediaan informasi pembangunan.
Tabel II. 7Jenis Pelayananan dan Kelompok Sasaran
No Jenis Pelayanan Kelompok Sasaran
1 Koordinasi penyusunanperencanaan pembangunandaerah yang terpadu dan terukur
Unsur Pimpinan (Bupati,Wakil Bupati, Sekda)
2 Penyelenggaraan pengendaliandan evaluasi pembangunandaerah
SKPD
3 Penjaringan aspirasi danpartisipasi masyarakat dalamperencanaan pembangunandaerah
Pemangku kepentingan(masyarakat, LSM, Swasta,Perguruan Tinggi, OrganisasiProfesi, Pemerintah)
4. Peningkatan kompetensi SDMaparatur perencana
ASN BAPPEDA
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 33
5. Memfasilitasi keterpaduan dankeserasian perencanaanpembangunan secara vertikalyakni antara Pemerintah Pusat,Provinsi dan Kabupaten/Kota,maupun horizontal yakni antarSKPD
SKPD
6. Meningkatkan mekanisme kerjaperencanaan secara sinergi,transparan dan terkoordinasi
SKPD
7. Memberikan informasi potensipembangunan dan data sertainformasi pembangunan
Pemangku kepentingan(masyarakat, LSM, Swasta,Perguruan Tinggi, OrganisasiProfesi, Pemerintah)
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 34
Tabel II.10Anggaran dan Realisasi Pendanaan
Pelayanan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Minahasa Tenggara
Uraian
Anggaran Realisasi Anggaran
2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018
Belanja tidaklangsung
3.914.056.625.89 4.960.553.773.58 2,025,777,099.00 2.123.825.845.50 2.052.430.264 2.971.752.227 4.202.576.595 1,963,021,312.00 1.299.316.754
- Belanja pegawai 1.645.556.625.89 1.980.553.773.58 2,025,777,099.00 2.123.825.845.50 2.052.430.264 1.590.072.077 1,804,507,636.00 1,963,021,312.00 1.299.316.754
Belanja langsung 2.268.500.000 2,980,000,000.00 2,706,200,000.00 2.425.092.000 5514126 1.381.680.150 2,398,068,959.00 2,145,205,473.00 1.182.643.863
- Belanja pegawai 163.050.000 214,440,000.00 220,440,000.00 245.840.000 114.400.000 208,970,000.00 215,939,996.00 91.890.000
- Belanja barang danjasa 1.847.183.368 2,202,742,200.00 2,166,760,000.00 1.766.252.000 1.082.336.150 1,653,184,159.00 1,649,265,127.00 1.074.774.863
- Belanja modal 258.266.632 562,817,800.00 319,000,000.00 413.000.000 184.944.000 535,914,800.00 280,000,350.00 15.979.000
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 35
Tabel II.11Pertumbuhan Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Minahasa Tenggara
UraianRasio antara Realisasi dan Anggaran Rata-rata
Pertumbuhan
2014 2015 2016 2017 2018 Anggaran Realisasi
Belanja tidak langsung 96.63 % 91 % 97 % 61 % - 25 % 25 %
- Belanja pegawai 96.63 % 91 % 97 % 61 % - 25 % 25 %
Belanja langsung 61 % 80.47 % 79.27 % 48 % - 25 % 25 %
- Belanja pegawai 70.16 % 97.45 % 98 % 37.38 % - 25 % 25 %
- Belanja barang dan jasa 59 % 75.05 % 76.12 % 60.85 % - 25 % 25 %
- Belanja modal 72 % 95.22 % 87.77 % 3.87 % - 25 % 25 %
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 36
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD
Bagian ini mengemukakan hasil analisis terhadap Renstra K/L dan Renstra
SKPD kabupaten/kota (untuk provinsi) dan Renstra SKPD provinsi (untuk
kabupaten/kota), hasil telaahan terhadap RTRW, dan hasil analisis terhadap KLHS
yang berimplikasi sebagai tantangan dan peluang bagi pengembangan pelayanan
SKPD pada lima tahun mendatang. Bagian ini mengemukakan macam pelayanan,
perkiraan besaran kebutuhan pelayanan, dan arahan lokasi pengembangan
pelayanan yang dibutuhkan
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 37
BAB IIIISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
BAPPEDA KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Terbitnya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), telah merubah pola perencanaan
yang ada dari shopping list ke working plan. Dimana satuan kerja perangkat daerah
menyusun perencanaan berdasarkan pagu indikatif dan perencanaan yang disusun
merupakan hasil dari proses perencanaan yang telah memadukan proses politik,
proses teknokratik, proses partisipatif dan proses bottom up dan top down.
Keterpaduan proses perencanaan ini diharapkan akan lebih banyak dapat
menampung aspirasi masyarakat yang selama ini seolah-olah hanya sebagai
pelengkap dalam proses perencanaan. Indikasi dari persoalan tersebut adalah
kecilnya realisasi dari usulan yang disampaikan masyarakat melalui musyawarah
perencanaan pembangunan yang dapat tertampung dalamanggaran pendapatan
dan belanja daerah selama ini.
Guna mendukung kondisi yang diinginkan, kemampuan teknis perencanaan
perlu ditingkatkan, sehingga dapat mendorong berkembangnya aspirasi
masyarakat dan mengusulkannya dalam bentuk program dan kegiatan yang
memang benar-benar dibutuhkan untuk membawa kearah yang lebih baik lagi,
bukan sekedar kegiatan yang diinginkan seperti kebanyakan usulan selama ini.
Kondisi tersebut diatas sangat erat kaitannya dengan keberadaan institusi
perencana dalam hal ini Bappeda yang membantu Kepala Daerah dalam
Perencanaan Pembangunan Daerah, sehingga semakin profesional dalam bidang
tugasnya. Untuk itu kualitas aparatur, sikap aparatur sangatlah menentukan dalam
mewujudkan good governance.
Analisis isu-isu strategis merupakan bagian penting dan sangat menentukan
dalam proses penyusunan rencana pembangunan daerah untuk melengkapi
tahapan-tahapan yang telah dilakukan sebelumnya. Identifikasi isu yang tepat dan
bersifat strategis dapat meningkatkan pencapaian prioritas pembangunan, dan
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 38
dapat dipertanggungjawabkan.
Tugas dan fungsi Bappeda dalam memberikan pelayanan, senantiasa
mampu menyesuaikan diri dengan Lingkungan internal maupun eksternal, dan
aspiratif bagi pengguna layanan. Oleh karena itu, perhatian kepada mandat dari
masyarakat dan lingkungannya merupakan bagian dari perencanaan yang tidak
boleh diabaikan.
Tabel III.1Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Bappeda Kabupaten Minahasa
Tenggara Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan WakilKepala Daerah
Visi: Mitra yang berdaulat, berdikari dan berkepribadian
No Misi dan ProgramKDH dan Wakil KDH terpilih
PermasalahanPelayanan
SKPD
Faktor
Penghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)1 Misi:Mewujudkan
kepemerintahan yangmenjunjung supremasi hukum,demokratis, profesional,melayani, rukun dan damai(Sukses Pemerintahan)
Masih belumbaik birokrasipemerintahan
yang ada
PenempatanAparatur
tidaksesuaidengan
keahliannya
Mempunyaimotivasi dankeinginan yangtinggiTersedianyaDokumenPerencanaanPembangunanyangjelas
Program Reformasi Birokrasi
2 Misi : Mewujudkan Pelayananpendidikan dan kesehatan yangsemakin berkwalitas, sertamemberdayakan masyarakat.
Program Pendidikan
3 Mewujudkan Perekonomian yanghandal berbasis potensi bahari,pertanian (kelapa) dan pariwisataserta iklim investasi dankesempatan berusaha yangsemakin kondusif.
Program
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 39
4 Mewujudkan infrastruktur publikyang berkwalitas, meningkatkanaksesibilitas transportasi,telekomunikasi, energi listrik, airbersih, serta pemerataanpembangunan hingga keperkampungan dan pesisir.
Program Program PerencanaanTata Ruang;
5 Mewujudkan Lingkungan hidupyang asri, lestari, serta aman dariberbagai resiko bencana.
Program Pengelolaan ruangterbuka hijau (RTH).
Dari uraian pada bab II terdahulu dapat diidentifikasi permasalahan yang
dihadapi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Minahasa
Tenggara berdasarkan pelaksanaan tugas dan fungsi pelayanannya sebagaimana
yang diatur dalam Peraturan Bupati Minahasa Tenggara nomor 11 tahun 2009,
sebagaimana dirangkum dalam tabel III.1 dibawah ini.
Tabel III.2Identifikasi Permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi
Bappeda Kabupaten Minahasa Tenggara
ASPEKKAJIAN
CAPAIAN/KONDISISAAT INI
STANDAR YANGDIGUNAKAN
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMASALAHANPELAYANANINTERNAL EKSTERNAL
Peran sebagaiplanner
Belummemuaskan
Tingkatimplementasidokumenperencanaan
KemampuanSDM
Alokasisumberdaya
Belum adanyatenagafungsionalperencana &peneliti
Komitmen danketaatan SKPDterhadaprencana
Tingkatketidakpastiaanyang semakintinggi
Cukup signifikannyaketidaksesuaian(inconsistency) antararencanapembangunan danimplementasinyadapat menyebabkanterhambatnyapencapaian tujuanpembangunan
Peransebagai thinktank
Masih sangatterbatas
Jumlah kebijakandaerah yangdihasilkan
Budaya belajar Jaringankerjasama
Kurangnya produkkebijakan yangbersifat terobosandan inovatif yangmendukungpercepatanpembangunan
Peran sebagaikoordinator
Memadai Penyelenggaraankoordinasiperencanaan danevaluasi
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 40
Peran sebagaiadministrator
Belumsepenuhnyamemuaskan
Pengelolaan datadan informasi
Peraturanperundang-undanganpemerintahpusat seringtidakselaras
PerubahanNomenklatur
KurangnyaBimtek
KompetensiPegawai BelumOptimal
Isu-isu strategis yang berhubungan atau mempengaruhi Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara dari faktor-faktor eksternal
lainnya dapat di lihat pada tabel III.3
Tabel III.3Identifikasi Isu-isu Strategis (Lingkungan Eksternal)
No.Isu Strategis
Dinamika Internasional Dinamika Nasional Dinamika Regional/Lokal Lain-lain
1. Adanya peraturan perundang-undangan yang melegitimasikedudukan Bappeda sebagai institusi perencana seperti :- UU No. 25 Tahun 2004
tentang Sistem PerencanaanPembangunan Nasional
- Peraturan Pemerinatah No. 41tentang Organisasi PerangkatDaerah
- Peraturan Pemerintah No. 8Tahun 2008 tentang Tahapan,Tatacara Penyusunan,Pengendalian dan EvaluasiPelaksanaan RencanaPembangunan Daerah
- Peraturan DaerahNomor 21 Tahun 2008tentang Susunan danTata Kerja lembagaTeknis DaerahKabupaten MinahasaTenggara
- Peraturan menteri DalamNegeri No. 54 Tahun 2010tentang PelaksanaanPeraturan Pemerintah No. 8Tahun 2008 tentang Tahapan,Tatacara Penyusunan,Pengendalian dan EvaluasiPelaksanaan RencanaPembangunan Daerah
- Peraturan BupatiMinahasa Tenggara No.11 Tahun 2009 tentangPenjabaran TugasPokok dan FungsiBappeda KabupatenMinahasa Tenggara
2. - Bintek (Bimbingan Teknis)yang dilaksanakan di tingkatnasional daerah olehpemerintah dan swasta
- Bintek (BimbinganTeknis) yangdilaksanakan di daeraholeh pemerintah danswasta
3. Sistem otonomi daerah dalamperencanaan pembangunandaerah
Proses perumusankebijakan publik yangmelibatkan partisipasimasyarakat mulai dari desa/kelurahan.
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 41
4. Teknologi informasi yangsemakin mudah diaksesdengan adanya internet
Teknologi informasi yang semakinmudah diakses dengan adanyainternet
Teknologi informasi yangsemakin mudah diaksesdengan adanya internetuntuk updating skill,knowledge dan information
3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program RPJMD
Menelaah visi, misi dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
terpilih ditujukan untuk memahami arah pembangunan yang akan dilaksanakan
selama kepemimpinan kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih dan untuk
mengidentifikasi faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan Bappeda
yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil
kepala daerah tersebut.
Pembangunan di semua sektor terus diupayakan untuk sebesar-besarnya
bagi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Minahasa Tenggara
sesuai amanat Undang-undang Dasar 1945, yaitu “masyarakat adil dan makmur”.
Pembangunan di bidang ekonomi menunjukkan perkembangan yang berarti.
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Minahasa Tenggara diwarnai dengan adanya
transisi sektoral perekonomian. Ekonomi yang berbasis agraris serta ekonomi
kerakyatan melalui penggalakkan pengelolaan potensi Sumber Daya Alam
dibidang Pertanian, Perkebunan, Perikanan dan Kelautanmenjadi andalan dan jauh
mendominasi dibandingkan sektor-sektor lain.Sektor tersebut bahkan menopang
lebih dari separuh perekonomian Kabupaten Minahasa Tenggara.
Perekonomian Kabupaten Minahasa Tenggara sejak tahun 2008 sampai
sekarang mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi. Pembangunan Kabupaten
Minahasa Tenggara yang lebih baik akan berjalan optimal apabila didukung oleh
seluruh stakeholder pembangunan. Berbagai upaya dilaksanakan pemerintah
untuk menciptakan situasi dan kondisi yang kondusif bagi terselenggaranya
pembangunan. Potensi keamanan Kabupaten Minahasa Tenggara menjadi
peluang yang kondusif bagi kelangsungan pembangunan dan investasi di daerah.
Melalui peran pemerintah sebagai fasilitator terus berupaya agar kestabilan
keamanan tetap terjaga. Pembangunan sarana dan prasarana sebagai
infrastruktur pendukung pencapaian tujuan pembangunan terus dibangun bahkan
menjadi prioritas.
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 42
Namun, dalam upaya peningkatan fungsi dan peran Kabupaten Minahasa
Tenggara berbagai masalah timbul dan harus dihadapi. Hal ini menuntut
peningkatan peran dan kapasitas pemerintah dalam hal ini Bupati dan Wakil Bupati
beserta segenap aparaturnya sebagai pelaksana dan penyelenggara
pembangunan. Kapasitas kelembagaan yang didukung oleh aparatur pemerintah
yang berorientasi kinerja dan tata kelola pemerintahan yang baik (good
governance) sangat diperlukan sehingga akuntabilitas layanan publik sesuai
harapan masyarakat.
Dalam rangka menjawab peran dan tugas pemerintah tersebut maka Bupati
dan Wakil Bupati periode 2013 -2018 menetapkan visi dan misi yang akan menjadi
landasan bagi pencapaian tujuan pembangunan Kabupaten Minahasa Tenggara
Tahun 2013 -2018, yaitu :
3.2.1. Visi
”MINAHASA TENGGARA YANG BERDAULAT,BERDIKARI DAN BERKEPRIBADIAN”
BERDAULAT mengandung makna Terwujudnya masyarakat Minahasa Tenggara
yang bebas dari segala macam gangguan agar dapat menjalani kehidupan yang
aman, sentosa dan makmur.
BERDIKARI mengandung makna Terwujudnya masyarakat Minahasa Tenggara
yang sejahtera, sehat dan cerdas dengan kemampuan untuk menjadi unggul di
segala bidang.
BERKEPRIBADIAN mengandung makna Terwujudnya masyarakat Minahasa
Tenggara yang mempunyai budaya moderen dan agamis serta
berkepribadian/jatidiri yang dinamis, kreatif, inovatif, disiplin, berdaya tahan dan
mampu ikut mewarnai proses globalisasi.
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 43
Tabel III.4Perumusan Perwujudan Visi
Isu Strategis
PermasalahanPembangunan Daerah
Terbatasnyakuantitas dan
kualitassumberdaya
manusia yangtersedia
Penempatanpegawai yangtidak sesuai
dengankebutuhandan
bidang studinya
Hasil-hasilmonitoring danevaluasi belum
digunakan sebagaiacuan dalampenyusunanperencanaanpembangunan
Terbatasnyaanggaran
pembangunan
PPD 1 Perwujudan
Visi 1 Perwujudan
Visi 2 Perwujudan
Visi 3 Perwujudan
Visi 4
PPD 2
PPD 3
PPD 4
3.2.2. Misi
1. Meningkatkan kepemerintahan yang menjunjung supremasi hukum, demokratis,
professional dan melayani (Sukses Pemerintahan);2. Meningkatkan Pelayanan pendidikan, kesehatan yang semakin berkualitas dan
Pemberdayaan Masyarakat (Sukses Pendidikan, Kesehatan danPemberdayaan Masyarakat);
3. Mewujudkan Perekonomian yang handal berbasis potensi bahari, pertanian,
perkebunan (kelapa) dan pariwisata serta iklim investasi dan kesempatan
berusaha yang semakin kondusif (Sukses Perekonomian);4. Mewujudkan infrastruktur publik yang berkwalitas, meningkatkan aksesibilitas
transportasi, telekomunikasi, energi listrik, air bersih, serta pemerataan
pembangunan hingga ke perkampungan dan pesisir (Sukses Pembangunan);5. Mewujudkan Lingkungan hidup yang asri, lestari, serta aman dari berbagai resiko
bencana (Sukses Lingkungan Hidup).
3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi
Institusi perencana, baik di tingkat pusat maupun daerah bertanggung jawab
untuk menghasilkan rencana pembangunan berdasarkan proses perencanaan
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 44
sebagaimana diamanatkan dalam UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional. Perencanaan dimaksud dimulai dari daerah
hingga tingkat nasional, yang melibatkan para pemangku kepentingan
(stakeholders). Dalam rangka mengintegrasikan, memadukan, dan mensinergikan
perencanaan antar daerah, antar ruang, antar waktu, dan antar fungsi serta
mewujudkan keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan dan pengawasan dilakukan dengan mengoptimalkan partisipasi
masyarakat; serta menggunakan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan
dan berkelanjutan.
Berdasar hal tersebut, maka penentuan visi, misi, kebijakan, tujuan dan
sasaran institusi perencana pembangunan harus selaras dengan amanat Undang-
Undang Nomor 25 Tahun 2004. Bappeda Kabupaten Minahasa Tenggara, sebagai
institusi perencana di daerah, menyusun program dan kegiatan sebagai penjabaran
dari visi dan misi yang selaras dengan program dan kegiatan Bappenas, sebagai
institusi perencana di tingkat pusat.
Sasaran yang telah ditetapkan oleh Bappenas adalah:
- Tercapainya integrasi, sinkronisasi dan sinergi antar daerah, antar ruang, antar
waktu, dan antar fungsi pemerintah, maupun antara perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan.
- Terlaksananya penugasan lainnya dari Presiden/Pemerintah dalam kaitan
dengan kebijakan pembangunan.
Visi, misi, tujuan dan sasaran yang baik tidak mungkin tercapai tanpa
adanya perencanaan yang baik. Perencanaan merupakan pijakan awal untuk
menentukan arah pembangunan. Inilah peran yang sangat strategis yang harus
dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten
Minahasa Tenggara dengan mengoptimalkan sumber daya dan melibatkan seluruh
pelaku pembangunan.
Namun dalam upaya mengoptimalkan peran dan pelayanan Bappeda
Kabupaten Minahasa Tenggara berbagai permasalahan timbul. Tabel III.3 berikut
ini memberikan gambaran mengenai permasalahan pelayanan Badan
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 45
Perencanaan Pembangunan DaerahKabupaten Minahasa Tenggara beserta faktor
penghambat dan pendorong bagi pencapaian visi dan misi Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah.
Tabel III. 5Komparasi Capaian Sasaran Renstra Bappeda Provinsi terhadap Sasaran Renstra
Bappeda Minahasa Tenggara dan Renstra Bappenas
No Indikator KinerjaCapaian SasaranRenstra Bappeda
Provinsi
Sasaran pada RenstraBappeda Kabupaten
Sasaran pada RenstraBappenas
(1) (2) (3) (4) (5)1 - Tingkat perwujudan
perencanaanpembangunan yangsesuai denganaspirasi masyarakat
- Keselarasan programdalam RKPD denganprogram dalamRPJMD
- Persentasekonsistensipelaksanaanprogram/kegiatanyang direncanakan
Meningkatnyaperencanaanpembangunan yangefektif dan efisien
Terkendali danTerlaporkannyakinerja pembangunandaerah
2 Tingkat Ketersediaansistem informasi dandata-data mutakhir danmudah diakses
Ketersediaan sisteminformasi dan data-data mutakhir danmudah diakses
3 Persentase hasilkoordinasi, pengkajiandan penelitian yangdijadikan bahanmasukan dalampelaksanaanpembangunan
Meningkatnyakualitas perencanaanpembangunanmelalui koordinasi,pengkajian danpenelitian sehinggadapat dicapai kualitaspembangunan yangefektif dan efisien
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Srategis
RTRW Kabupaten Minahasa Tenggara telah ditetapkan dalam Peraturan
Daerah Nomor 3 Tahun 2013 tentang RT/RW Kabupaten Minahasa Tenggara
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 46
Tahun 2007-2027 memuat peruntukan ruang di wilayah Kabupaten Minahassa
Tenggara, agar ruang tersebut difungsikan sesuai dengan peruntukannya dan tidak
menimbulkan permasalahan di kemudian hari. Lingkungan hidup merupakan isu
yang mengemuka pada saat ini, terjadinya kerusakan lingkungan akibat aktivitas
manusia. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dapat dilihat pada Tabel 3.3 di
bawah ini :
Tabel III.6Permasalahan Pelayanan SKPD berdasarkan Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah
beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya
No. Rencana Tata Ruang Wilayahterkait Tugas dan Fungsi Bappeda
PermasalahanPelayanan Bappeda
Faktor
Penghambat Pendorong1 Sosialisasi RTRW Belum dilaksanakan Peraturan
kepala daerahbelum disahkan
Undang-UndangNo 26Tahun2007TentangPenataan Ruang
2 Pelayanan data daninformasi peta
Belum optimal hasilpenelitian untukbahan perencanaan
Anggaran danSDM
Undang-UndangNo 14 Tahun2008 TentangKeterbukaanInformasi Publik
3 PengendalianPenataan ruang
BKPRD (BadanKoordinasi PenataanRuang Daerah)belumoptimal dilaksanakan
Peraturankepala daerahbelum disahkan
Undang-UndangNo 26Tahun2007TentangPenataan Ruang
4. Evaluasipemanfaatan ruang
Belum dilaksanakansecara optimal
Anggaran Undang-UndangNo 26Tahun2007TentangPenataan Ruang
3.4.1. Kebijakan Umum Penataan RuangKebijakan penataan ruang wilayah kabupaten merupakan arah tindakan
yang harus ditetapkan untuk mencapai tujuan penataan ruang wilayah kabupaten.
Kebijakan penataan ruang wilayah kabupaten berfungsi sebagai:
1) Sebagai dasar untuk memformulasikan strategi penataan ruang wilayah
kabupaten;
2) Sebagai dasar untuk merumuskan struktur dan pola ruang wilayah kabupaten;
3) Memberikan arah bagi penyusunan indikasi program utama dalam RTRW
kabupaten;
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 47
4) Sebagai dasar dalam penetapan ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang
wilayah kabupaten.
Kebijakan penataan ruang wilayah kabupaten dirumuskan berdasarkan:
1. Tujuan penataan ruang wilayah kabupaten;
2) Karakteristik wilayah kabupaten;
3) Kapasitas sumber daya wilayah kabupaten dalam mewujudkan tujuan penataan
ruangnya; dan
4) Ketentuan peraturan perundang-undangan terkait.
Kebijakan penataan ruang wilayah kabupaten dirumuskan dengan kriteria :
1) Mengakomodasi kebijakan penataan ruang wilayah nasional dan kebijakan
penataan ruang wilayah provinsi yang berlaku pada wilayah kabupaten
bersangkutan;
2) Jelas, realistis, dan dapat diimplementasikan dalam jangka waktu perencanaan
pada wilayah kabupaten bersangkutan;
3) Mampu menjawab isu-isu strategis baik yang ada sekarang maupun yang
diperkirakan akan timbul di masa yang akan datang; dan
4) Tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.
3.4.2 Kebijakan Penataan Ruang Kabupaten Minahasa TenggaraBerdasarkan pada pertimbangan-pertimbangan dan dasar penyusunan
kebijakan di atas, maka kebijakan penataan ruang Kabupaten Minahasa Tenggara
adalah sebagai berikut :
1) Perwujudan pembangunan berkelanjutan dan terpadu di Kabupaten Minahasa
Tenggara;
2) Pembangunan dan pengembangan agroindustri berdasarkan komoditas
unggulan wilayah;
3) Pembangunan dan pengembangan perikanan sebagai salah satu sektor
unggulan dan peningkatan daya saing di Teluk Tomini;
4) Pembangunan dan pengembangan pariwisata daerah yang mengutamakan
pada kondisi karakteristik alami di Kabupaten Minahasa Tenggara.
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 48
3.4.3. Rencana Struktur Ruang WilayahRencana struktur ruang wilayah kabupaten merupakan kerangka tata ruang
wilayah kabupaten yang tersusun atas konstelasi pusat-pusat kegiatan yang
berhierarki satu sama lain yang dihubungkan oleh sistem jaringan prasarana
wilayah kabupaten terutama jaringan transportasi.
Pusat kegiatan di wilayah kabupaten merupakan simpul pelayanan sosial,
budaya, ekonomi, dan/atau administrasi masyarakat di wilayah kabupaten, yang
terdiri atas:
a. PKN yang berada di wilayah kabupaten;
b. PKWp yang berada di wilayah kabupaten;
c. PKL yang berada di wilayah kabupaten;
d. PKSN yang berada di wilayah kabupaten; dan
e. Pusat-pusat lain di dalam wilayah kabupaten yang wewenang penentuannya
ada pada pemerintah daerah kabupaten, yaitu:
1) Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) merupakan kawasan perkotaan yang
berfungsi untuk melayani kegiatan skala kecamatan atau beberapa desa;
dan
2) Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) merupakan pusat permukiman yang
berfungsi untuk melayani kegiatan skala antar desa.
Rencana struktur ruang wilayah kabupaten berfungsi :
a. Sebagai arahan pembentuk sistem pusat kegiatan wilayah kabupaten yang
memberikan layanan bagi kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan di
sekitarnya yang berada dalam wilayah kabupaten; dan
b. Sistem perletakan jaringan prasarana wilayah yang menunjang keterkaitannya
serta memberikan layanan bagi fungsi kegiatan yang ada dalam wilayah
kabupaten, terutama pada pusat-pusat kegiatan/perkotaan yang ada.
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 49
Rencana struktur ruang wilayah kabupaten dirumuskan berdasarkan:
a. Kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah kabupaten;
b. Kebutuhan pengembangan dan pelayanan wilayah kabupaten dalam rangka
mendukung kegiatan sosial ekonomi;
c. Daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup wilayah kabupaten; dan
d. Ketentuan peraturan perundang-undangan.
Rencana struktur ruang wilayah kabupaten dirumuskan dengan kriteria :
a. Mengakomodasi rencana struktur ruang nasional, rencana struktur ruang
wilayah provinsi, dan memperhatikan rencana struktur ruang wilayah
kabupaten/kota yang berbatasan;
b. Jelas, realistis, dan dapat diimplementasikan dalam jangka waktu perencanaan
pada wilayah kabupaten bersangkutan;
c. Pusat-pusat permukiman yang ditetapkan oleh pemerintah daerah kabupaten
memenuhi ketentuan sebagai berikut :
1) Terdiri atas pusat pelayanan kawasan (PPK), pusat pelayanan lingkungan
(PPL), serta pusat kegiatan lain yang berhirarki lebih tinggi yang berada di
wilayah kabupaten yang kewenangan penentuannya ada pada Pemerintah
Pusat dan pemerintah provinsi;
2) Memuat penetapan pusat pelayanan kawasan (PPK) serta pusat pelayanan
lingkungan (PPL); dan
3) Harus berhirarki dan tersebar secara proporsional di dalam ruang serta
saling terkait menjadi satu kesatuan sistem wilayah kabupaten.
d. Dapat memuat pusat-pusat kegiatan selain sebagaimana dimaksud di atas
dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Pusat kegiatan yang dipromosikan untuk di kemudian hari ditetapkan
sebagai PKL (dengan notasi PKLp);
2) Pusat kegiatan yang dapat ditetapkan menjadi PKLp hanya pusat pelayanan
kawasan (PPK); dan
3) Pusat kegiatan sebagaimana dimaksud dalam angka 1) harus ditetapkan
sebagai kawasan strategis kabupaten dan mengindikasikan program
pembangunannya di dalam arahan pemanfataan ruangnya, agar
pertumbuhannya dapat didorong untuk memenuhi kriteria PKL.
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 50
e. Sistem jaringan prasarana kabupaten dibentuk oleh sistem jaringan transportasi
sebagai sistem jaringan prasarana utama dan dilengkapi dengan sistem
jaringan prasarana lainnya sesuai dengan peraturan perundangundangan yang
berlaku.
3.4.4. Pola Ruang WilayahRencana pola ruang wilayah Kabupaten Minahasa Tenggara merupakan
rencana distribusi peruntukan ruang dalam wilayah kabupaten yang meliputi
rencana peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan rencana peruntukan ruang
untuk fungsi budi daya.
Rencana pola ruang wilayah Kabupaten Minahasa Tenggara berfungsi:
a. Sebagai alokasi ruang untuk berbagai kegiatan sosial ekonomi masyarakat dan
kegiatan pelestarian lingkungan dalam wilayah kabupaten;
b. Mengatur keseimbangan dan keserasian peruntukan ruang;
c. Sebagai dasar penyusunan indikasi program utama jangka menengah lima
tahunan untuk dua puluh tahun; dan
d. Sebagai dasar dalam pemberian izin pemanfaatan ruang pada wilayah
kabupaten.
Rencana pola ruang wilayah Kabupaten Minahasa Tenggara dirumuskan
berdasarkan:
a. Kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah kabupaten;
b. Daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup wilayah kabupaten;
c. Kebutuhan ruang untuk pengembangan kegiatan sosial ekonomi dan
lingkungan; dan
d. Ketentuan peraturan perundang-undangan terkait.
Pembentukan pola pemanfaatan ruang tersebut adalah :
Sea Front CityKonsep pembentukan dan pola pemanfaatan ruang di Kabupaten Minahasa
Tenggara lebih dipusatkan pada kegiatan yang menghadap ke laut (kota di tepi
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 51
laut). Seperti Kecamatan Ratatotok, Belang dan Posumaen yang secara geografis
distriknya terletak di pinggir laut.
River Front CityKonsep pembentukan dan pola pemanfaatan ruang dipusatkan pada kegiatan yang
mengahadap sungai (kota di tepi sungai). Sesuai dengan kondisi geografis di
Kabupaten Minahasa Tenggara yang banyak terdapat sungai.
Lake Front CityKonsep pembentukan dan pola pemanfaatan ruang yang dipusatkan pada kegiatan
yang menghadap danau (kota di tepi danau). Sesuai dengan kondisi geografis di
Kabupaten Minahasa Tenggara yang di dalamnya terdapat danau besar, yaitu
Danau Bulilin. Prioritas utama dari pengembangan wilayah di Kabupaten Minahasa
Tenggara adalah menggunakan pendekatan pengembangan Growth Pole (Kutub
Pertum-buhan), yaitu pengembangan pusat kegiatan dan perkembangan yang ada
di wilayah inti yang dikembangkan lebih dulu dari wilayah lainnya untuk tujuan
apabila telah berkembang dapat mempengaruhi perkem-bangan kegiatan wilayah
lebih lanjut (hinterland-nya), sehingga de-ngan adanya pendekatan dari growth
pole diharapkan terjadi penye-baran wilayah yang dilakukan dengan
mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan yang diharapkan jika sudah
berkembang dapat memberi-kan efek penetasan ke bawah (trickling down effect)
pada wilayah sekitarnya (wilayah hinterland-nya). Pusat pertumbuhan (Growth
Pole) ini biasanya terdapat di daerah perkotaan. Misalnya Kecamatan Belang
sebagai pusat kegiatan inti di Kabupaten Minahasa Tenggara dikembangkan lebih
dari distrik lainnya yang ditujukan untuk perencanaan wilayah yang pada akhirnya
akan menyebarkan tumbuhnya pusat-pusat kegiatan baru di wilayah sekitarnya.
Setelah pusat pertumbuhan cukup berkembang dan mampu memberikan
efek penetasan ke wilayah lainnya (trickling down effect). Melalui pendekatan
desentralisasi perkembangan wilayah yang perlu ditingkatkan terutama pada
pengembangan pusat-pusat kegiatan kedua agar pusat kegiatan utama tidak
menjadi terlalu “primat” karena ada pusat-pusat perkembangan lain dalam skala
yang lebih rendah yang mengimbangi daya tarik terhadap pusat-pusat pertama.
Pusat kedua ini dapat disebut sebagai counter magnet bagi trend privatisasi pusat
pertama. Pada pelaksanaannya pendekatan growth pole ini dapat mengakibatkan
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 52
backwash effect bagi wilayah sekitar. Untuk memperjelas dapat dilihat pada di
bawah.
Rencana pola ruang wilayah Kabupaten Minahasa Tenggara dirumuskan dengan
kriteria:
a. Merujuk rencana pola ruang yang ditetapkan dalam RTRWN beserta rencana
rincinya;
b. Merujuk rencana pola ruang yang ditetapkan dalam RTRW Provinsi Sulawesi
Utara beserta rencana rincinya;
c. Mengakomodasi kebijakan pengembangan kawasan andalan nasional yang
berada di wilayah Kabupaten Minahasa Tenggara;
d. Memperhatikan rencana pola ruang wilayah kabupaten yang berbatasan;
e. Mengacu pada klasifikasi pola ruang wilayah kabupaten yang terdiri atas
kawasan lindung dan kawasan budi daya daya sebagai berikut:
1) Kawasan lindung di wilayah Kabupaten Minahasa Tenggara, terdiri atas:
a) kawasan hutan lindung;
b) kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasanbawahannya, meliputi kawasan resapan air;
c) kawasan perlindungan setempat, meliputi: sempadan pantai,
sempadan sungai, kawasan sekitar danau, dan kawasan sekitar mata air;
d) kawasan suaka alam, pelestarian alam dan cagar budaya, meliputi:
kawasan pantai berhutan bakau, dan kawasan cagar budaya dan ilmu
pengetahuan;
e) kawasan rawan bencana alam, meliputi: kawasan rawan tanah longsor,
kawasan rawan gelombang pasang dan kawasan rawan banjir;
f) kawasan lindung geologi, meliputi: kawasan cagar alam geologi,
kawasan rawan bencana alam geologi, dan kawasan yang memberikan
perlindungan terhadap air tanah; dan
2) Kawasan budidaya di wilayah Kabupaten Minahasa Tenggara, terdiri
atas:
a) kawasan peruntukan hutan produksi, yang meliputi kawasan
peruntukan: hutan produksi terbatas, dan hutan produksi tetap;
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 53
b) kawasan hutan rakyat;c) kawasan peruntukan pertanian, yang meliputi kawasan peruntukan:
pertanian lahan basah, pertanian lahan kering, dan hortikultura;
d) kawasan peruntukan perkebunan, yang dirinci berdasarkan jenis
komoditas perkebunan yang ada di wilayah kabupaten;
e) kawasan peruntukan peternakan, yang dirinci berdasarkan jenis ternak
yang ada di wilayah kabupaten;
f) kawasan peruntukan perikanan, yang meliputi kawasan peruntukan:
perikanan tangkap, dan budi daya perikanan;
g) kawasan peruntukan pertambangan, yang meliputi kawasan
peruntukan mineral dan batubara;
h) kawasan peruntukan industri, yang meliputi kawasan industri sedang
dan industri rumah tangga;
i) kawasan peruntukan pariwisata, yang meliputi kawasan peruntukan
pariwisata budaya, pariwisata alam, dan pariwisata buatan;
j) kawasan peruntukan permukiman, yang meliputi kawasan
peruntukan: permukiman perkotaan dan peruntukan permukiman
perdesaan; dan
k) kawasan peruntukan lainnya.
3.4.5. Kawasan Strategis WilayahKawasan strategis wilayah kabupaten merupakan bagian wilayah kabupaten
yang penataan ruangnya diprioritaskan, karena mempunyai pengaruh sangat
penting dalam lingkup kabupaten terhadap ekonomi, sosial budaya, dan/atau
lingkungan. Penentuan kawasan strategis kabupaten lebih bersifat indikatif.
Batasan fisik kawasan strategis kabupaten akan ditetapkan lebih lanjut di dalam
rencana tata ruang kawasan strategis.
Kawasan strategis kabupaten berfungsi:
a. mengembangkan, melestarikan, melindungi, dan/atau mengkoordinasikan
keterpaduan pembangunan nilai strategis kawasan yang bersangkutan dalam
mendukung penataan ruang wilayah kabupaten;
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 54
b. sebagai alokasi ruang untuk berbagai kegiatan sosial ekonomi masyarakat dan
kegiatan pelestarian lingkungan dalam wilayah kabupaten yang dinilai
mempunyai pengaruh sangat penting terhadap wilayah kabupaten
bersangkutan;
c. untuk mewadahi penataan ruang kawasan yang tidak bisa terakomodasi di
dalam rencana struktur ruang dan rencana pola ruang;
d. sebagai pertimbangan dalam penyusunan indikasi program utama RTRW
kabupaten; dan
e. sebagai dasar penyusunan rencana rinci tata ruang wilayah kabupaten.
Kawasan strategis wilayah kabupaten ditetapkan berdasarkan:
a. Kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah kabupaten;
b. Nilai strategis dari aspek-aspek eksternalitas, akuntabilitas, dan efisiensi
penanganan kawasan;
c. Kesepakatan para pemangku kepentingan dan kebijakan yang ditetapkan
terhadap tingkat kestrategisan nilai ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan
pada kawasan yang akan ditetapkan;
d. Daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup wilayah kabupaten;
e. Ketentuan peraturan perundang-undangan.
Kawasan strategis wilayah kabupaten ditetapkan dengan kriteria:
a. Memperhatikan faktor-faktor di dalam tatanan ruang wilayah kabupaten yang
memiliki kekhususan;
b. Memperhatikan kawasan strategis nasional dan kawasan strategis wilayah
provinsi yang ada di wilayah kabupaten;
c. Dapat berhimpitan dengan kawasan strategis nasional dan/atau provinsi,
namun harus memiliki kepentingan/kekhususan yang berbeda serta harus ada
pembagian kewenangan antara pemerintah pusat, pemerintah daerahprovinsi,
dan pemerintah daerah kabupaten/kota yang jelas;
d. Dapat merupakan kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan
ekonomi yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi kabupaten yaitu
merupakan aglomerasi berbagai kegiatan ekonomi yang memiliki :
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 55
1) Potensi ekonomi cepat tumbuh;
2) Sektor unggulan yang dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi;
3) Potensi ekspor;
4) Dukungan jaringan prasarana dan fasilitas penunjang kegiatan ekonomi;
5) Kegiatan ekonomi yang memanfaatkan teknologi tinggi;
6) Fungsi untuk mempertahankan tingkat produksi pangan dalam rangka
mewujudkan ketahanan pangan;
7) Fungsi untuk mempertahankan tingkat produksi sumber energi dalam
rangka mewujudkan ketahanan energi; atau
8) Kawasan yang dapat mempercepat pertumbuhan kawasan tertinggal di
dalam wilayah kabupaten;
e. Dapat merupakan kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan
sosial budaya, antara lain kawasan yang merupakan :
1) tempat pelestarian dan pengembangan adat istiadat atau budaya;
2) prioritas peningkatan kualitas sosial dan budaya;
3) aset yang harus dilindungi dan dilestarikan;
4) tempat perlindungan peninggalan budaya;
5) tempat yang memberikan perlindungan terhadap keanekaragaman budaya;
atau
6) tempat yang memiliki potensi kerawanan terhadap konflik sosial.
f. Merupakan kawasan yang memiliki nilai strategis pendayagunaan sumber daya
alam dan/atau teknologi tinggi di wilayah kabupaten, antara lain :
1) fungsi bagi kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
berdasarkan posisi geografis sumber daya alam strategi, pengembangan
teknologi kedirgantaraan, serta tenaga atom dan nuklir;
2) sumber daya alam strategis;
3) fungsi sebagai pusat pengendalian dan pengembangan teknologi
kedirgantaraan;
4) fungsi sebagai pusat pengendalian tenaga atom dan nuklir; atau
5) fungsi sebagai lokasi penggunaan teknologi tinggi strategis.
g. Merupakan kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan fungsi
dan daya dukung lingkungan hidup seperti :
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 56
1) tempat perlindungan keanekaragaman hayati;
2) kawasan lindung yang ditetapkan bagi perlindungan ekosistem, flora
dan/atau fauna yang hampir punah atau diperkirakan akan punah yang
harus dilindungi dan/atau dilestarikan;
3) kawasan yang memberikan perlindungan keseimbangan tata guna air yang
setiap tahun berpeluang menimbulkan kerugian;
4) kawasan yang memberikan perlindungan terhadap keseimbangan iklim
makro;
5) kawasan yang menuntut prioritas tinggi peningkatan kualitas lingkungan
hidup;
6) kawasan rawan bencana alam; atau
7) kawasan yang sangat menentukan dalam perubahan rona alam dan
mempunyai dampak luas terhadap kelangsungan kehidupan.
h. Merupakan kawasan yang memiliki nilai strategis lainnya yang sesuai dengan
kepentingan pembangunan wilayah kabupaten;
i. Untuk mewadahi penataan ruang kawasan yang tidak bisa terakomodasi dalam
rencana struktur ruang dan rencana pola ruang; dan
j. Mengikuti ketentuan pemetaan kawasan strategis kabupaten sebagai berikut :
1) Deliniasi kawasan strategis harus dipetakan pada satu lembar kertas yang
menggambarkan wilayah kabupaten secara keseluruhan;
2) Pada peta kawasan strategis kabupaten juga harus digambarkan deliniasi
kawasan strategis nasional dan/atau provinsi yang berada di dalam wilayah
kabupaten bersangkutan;
3) Pada bagian legenda peta harus dijelaskan bidang apa yang menjadi pusat
perhatian setiap deliniasi kawasan strategis kabupaten; dan
4) Penggambaran peta kawasan strategis kabupaten harus mengikuti
peraturan perundangan-undangan terkait pemetaan rencana tata ruang.
Sebaran kawasan strategis nasional dan provinsi yang berada dalam
wilayah kabupaten, serta kawasan strategis kabupaten perlu digambarkan dalam
peta kawasan strategis dengan skala peta minimal 1:50.000. Penentuan batasan
fisik kawasan strategis kabupaten pada RTRW kabupaten lebih bersifat indikatif.
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 57
Penetapan kawasan strategis harus didukung oleh tujuan tertentu daerah
sesuai pertimbangan aspek strategis masing-masing kabupaten. Kawasan
strategis yang ada di kabupaten memiliki peluang sebagai kawasan strategis
nasional dan provinsi. Penetapan kawasan strategis kabupaten didasarkan pada
kesepakatan para pemangku kepentingan dan kebijakan yang ditetapkan.
3.4.6. Analisis terhadap KLHS (Kajian Lingkungan Hidup Strategis)
Kajian Lingkungan Hidup Strategis atau yang lebih dikenal dengan KLHS
adalah proses mengintegrasikan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan
lingkungan hidup dalam pengambilan keputusan terhadap kebijakan, rencana
dan/atau program. Tujuan penyelenggaraan KLHS adalah memastikan bahwa
prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam
pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana dan program. KLHS
sendiri memuat kajian tentang :
1. Kapasitas daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup untukpembangunan;
2. Perkiraan mengenai dampak dan resiko lingkungan hidup;
3. Kinerja layanan/jasa ekosistem;
4. Efisiensi pemanfaatan sumber daya alam;
5. Tingkat kerentanan dan kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim; dan
6. Tingkat ketahanan dan potensi keanekaragaman hayati.
Ruang Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Minahasa Tenggara sudah
mengacu pada KLHS. Seluruh dokumen perencanaan yang terbentuk
mengisyaratkan kepada para perencana Bappeda, senantiasa memperhatikan
kelestarian Lingkungan Hidup karena lingkungan hidup merupakan bagian dari
penyelesaian masalah-masalah pembangunan daerah. Lingkungan hidup
merupakan urusan wajib yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 38
tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,
Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.
Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa kelestarian lingkungan hidup
merupakan salah satu bagian rencana aksi daerah (RAD) Millenium
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 58
Development Goals, sesuai yang diamanatkan Inpres No.3 Tahun 2010 tentang
Percepatan Pembangunan Yang Berkeadilan, dan saat ini Bappeda Kabupaten
Minahasa Tenggara sedang mempersiapkan penyusunan Kajian Lingkungan
Hidup Strategis (KLHS).
3.5. Isu-Isu Strategis
Perencanaan pembangunan secara terpadu,terarah dan
berkesinambungan, diperlukan analisis terhadap berbagai isu strategis pada
lingkup Internasional, Nasional, Regional termasuk Isu daerah.
Bappeda sebagai SKPD yang mempunyai tugas pokok mengkoordinasikan
perencanaan pembangunan daerah,memiliki peran yang sangat penting didalam
merumuskan kebijakan perencanaan pembangunan, oleh karenanya analisis isu
strategis tersebut merupakan langkah awal didalam proses perencanaan
pembangunan daerah.
Sejalan dengan tugas pokok dan fungsi Bappeda, beberapa isu strategis
yang perlu menjadi pertimbangan di dalam menyusun Renstra Bappeda adalah
sebagai berikut :
1. Mekanisme perencanaan belum berjalan lancar;
2. Kebijakan pusat yang sering berubah-ubah dalam perencanaan
pembangunan daerah;
3. Koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan sinergi antar berbagai kepentingan
dan tingkatan belum optimal;
4. Pengaruh dan dampak globalisasi yang sering sulit diprediksi;
Berbagai isu strategis tersebut, sangat diperlukan didalam merumuskan
kebijakan perencanaan pembangunan di daerah, terutama didalam
merumuskan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran yang diinginkan lima tahun
kedepan.
Dalam kurun waktu lima tahun kedepan, dengan mengoptimalkan
pemanfaatan potensi yang dimiliki, Bappeda diharapkan responsif, kreatif dan
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 59
inovatif agar mampu menjawab perubahan lingkungan dan tantangan untuk
mewujudkan perencanaan berkualitas dengan mengedepankan pendekatan
perencanaan partisipatif diawali dengan meningkatkan kualitas perencanaan
teknokratik melalui peningkatan kapasitas dan komitmen SDM perencanaan,
memantapkan kelembagaan perencanaan sampai tingkat desa, serta
koordinasi dan komunikasi antar pemangku kepentingan. Untuk mewujudkan
harapan di atas beberapa kondisi yang harus disiapkan antara lain sebagai
berikut :
1. Perlu adanya sikap yang arif dan cerdas agar pelaksanaan perencanaan
pembangunan sesuai dengan dinamika peraturan perundangan yang berlaku.
2. Proses dan mekanisme perencanaan pembangunan berjalan tepat waktu
sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
3. Perlu adanya panduan terhadap sistem dan mekanisme perencanaan
pembangunan daerah.
4. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan
pembangunan daerah.
5. Meningkatnya koordinasi dan sinkronisasi antara institusi perencana dengan
pemegang otoritas penganggaran, untuk menjaga konsistensi antara
perencanaan dan penganggaran.
6. Meningkatnya kapasitas kelembagaan di tingkat basis dengan harapan dapat
meningkatkan efektivitas proses perencanaan.
7. Meningkatnya kualitas SDM perencana terhadap penguasaan keahlian (skill)
fungsional perencanaan yang sesuai tugas pokok dan fungsi Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah.
8. Optimalnya pengelolaan dan pemanfaatan data pembangunan yang
sistematis dan akurat, penguasaan teknologi informasi dan komunikasi, serta
pengendalian dan evaluasi perencanaan pembangunan.
9. Tersedianya ketatalaksanaan perencanaan pembangunan.
3.5.1. Analisis Lingkungan StrategisUntuk dapat mewujudkan target tujuan dan sasaran yang ingin
dicapai,dilakukan analisis berbagai faktor yang mendorong maupun yang
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 60
menghambat pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Bappeda. Hasil analisis
lingkungan strategis yang berdasarkan dari hasil perumusan dan
pembahasan,maka dapat disampaikan gambaran analisis lingkungan internal
dan analisis lingkungan eksternal yang selanjutnya dilakukan penilaian serta
penentuan prioritas. Dari hasil prioritas tersebut kemudian dilakukan analisis SWOT
sebagai berikut :
3.5.1.1 Analisis Lingkungan InternalTabel III.7
Analisis Lingkungan Internal (ALI) Bappeda Minahasa Tenggara
No Kekuatan No Kelemahan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Suasana kerja yangdemokratis dan dinamis
Sarana dan prasarana kerja memadai
Tingkat pendidikan SDM yang cukupmemadai
Peran instansi dalam perumusan kebijakancukup strategis
Akses terhadap informasi pembangunantinggi
Kemampuan menggalang partisipasipemangku kepentingan dalam prosesperencanaan pembangunan cukupmemadai
1.
2.
3.
4.
5.
Kompetensi pegawai belumoptimal
Disiplin kerja aparat kurang optimal
Tatalaksana organisasi belum tersedia
Sistem monitoring dan evaluasi belumoptimal
Kualitas data dan sistem informasi belumoptimal
3.5.1.2. Analisis Lingkungan Eksternal
Tabel III.9Analisis Lingkungan Eksternal (ALE) Bappeda Minahasa Tenggara
No Peluang No Tantangan
1.
2.
3.
4.
Partisipasi masyarakatdalam perencanaan, dan pengendalianpembangunan cukup tinggi
Koordinasi antar instansi terkait cukup tinggi
Terbukanya peluang kerjasama denganpihak lain
Meningkatnya perkembangan teknologi danilmu pengetahuan
1.
2.
3.
4.
Tuntutan dan aspirasi masyarakatsemakin meningkat dan beragam
Pemanfaatan produk-produk perencanaanbelum optimal
Kebijakan penataan pegawai yang sesuaidengan kompetensi belum optimal
Peraturan perundang-undangan pemerintahpusat sering tidak selaras
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 61
3.5.1.3. Analisis Strategi dan PilihanStrategi adalah kegiatan untuk mengantisipasi secara menyeluruh,
meramalkan pencapaian tujuan kedepan melalui pendekatan rasional. Strategi ini
disusun dengan memadukan antara Kekuatan dengan Peluang, Kekuatan
dengan Ancaman, Kelemahan dengan Peluang, serta Kelemahan dengan
Ancaman melalui metode analisa SWOT. Dengan demikian akan diperoleh
berbagai pilihan strategi yang perlu diuji kembali dengan visi, misi dan nilai-nilai
Organisasi Bappeda Kabupaten Minahasa Tenggara.
a. Kekuatan-Peluang (S-O)1. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam perencanaan dan pengendalian
pembangunan.
2. Meningkatkan koordinasi antar instansi untuk meningkatkan kualitas
perencanaan pembangunan .
3. Meningkatkan pemanfaatan teknologi, ilmu pengetahuan, dan informasi
dalam perencanaan pembangunan.
4. Meningkatkan kualitas perumusan kebijakan daerah dengan peranBappeda
yang cukup strategis.
b. Kekuatan-Ancaman (S-T)1. Mengoptimalkan kemampuan SDM untuk memenuhi tuntutan dan aspirasi
masyarakat.
2. Mengoptimalkan peran Bappeda untuk mendorong instansi dalam
memanfaatkan produk-produk perencanaan.
3. Mengoptimalkan suasana kerja demokratis dan dinamis untuk mengatasi
kebijakan penataan pegawai yang belum optimal.
4. Mengoptimalkan akses informasi pembangunan dalam menyikapi peraturan
perundangan yang tidak selaras.
c. Kelemahan-Peluang (W-O)1. Meningkatkan kerjasama dengan pihak lain untuk meningkatkan kompetensi
pegawai.
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 62
2. Meningkatkan kualitas data melalui pemanfaatan teknologi, ilmu
pengetahuan, dan informasi.
3. Meningkatkan kualitas monitoring dan evaluasi melalui koordinasi
4. Meningkatkan kelengkapan tata laksana organisasi dengan kerjasama dan
pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi.
d. Kelemahan-Ancaman (W-T)1. Menyediakan tata laksana organisasi untuk mengantisipasi tuntutan dan
aspirasi masyarakat.
2. Mendayagunakan kemampuan pegawai untuk mengantisipasi tuntutan dan
aspirasi masyarakat .
3. Mengoptimalkan kualitas data dan informasi untuk pemanfaatan produk-
produk perencanaan.
4. Mengoptimalkan disiplin kerja aparat untuk mengurangi dampak kebijakan
penataan pegawai.
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 63
Faktor Eksternal
Faktor Internal
Peluang :
1. Partisipasi masyarakat dalamperencanaan, dan pengendalianpembangunan cukup tinggi
2. Koordinasi antar instansi terkaitcukup tinggi
3. Terbukanya peluangkerjasama dengan pihak lain
4. Meningkatnya perkembanganteknologi dan ilmu pengetahuan
Tantangan:
1. Tuntutan dan aspirasi Masyarakat semakin meningkat danberagam
2. Pemanfaatan produk-produk perencanaan belumoptimal
3. Kebijakan penataan pegawai yang sesuai dengankompetensi belum optimal
4. Peraturan perundang-undangan pemerintah pusat seringtidak selaras
Kekuatan :
1. Partisipasi masyarakat dalamperencanaan, dan pengendalianpembangunan cukup tinggi
2. Koordinasi antar instansi terkait cukuptinggi
3. Terbukanya peluang kerjasamadengan pihak lain
4. Meningkatnya perkembangan teknologidan ilmu pengetahuan
Alternatif Strategi :
1. Meningkatkan partisipasimasyarakat dalam perencanaan danpengendalian pembangunan.
2. Meningkatkan koordinasi antarinstansi untuk meningkatkankualitas perencanaanpembangunan
3. Meningkatkan pemanfaatanteknologi, ilmu pengetahuan, daninformasi dalam perencanaanpembangunan.
4. Meningkatkan kualitas perumusankebijakan daerah dengan peranBappeda yang cukup strategis
Alternatif Strategi :
1. Mengoptimalkan kemampuan SDM untuk memenuhituntutan dan aspirasi masyarakat.
2. Mengoptimalkan peran Bappeda untuk mendorong instansidalam memanfaatkan produk-produk perencanaan.
3. Mengoptimalkan suasana kerja demokratis dan dinamisuntuk mengatasi kebijakan penataan pegawai yang belumoptimal.
4. Mengoptimalkan akses informasi pembangunan dalammenyikapi peraturan perundangan yang tidak selaras.
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 64
Kelemahan :
1. Kompetensi pegawai belum optimal2. Disiplin kerja aparat kurang optimal3. Tatalaksana organisasi belum tersedia4. Sistem monitoring dan evaluasi belum
optimal5. Kualitas data dan sistem informasi belum
optimal
Alternatif Strategi :
1. Meningkatkan kerjasama denganpihak lain untuk meningkatkankompetensi pegawai.
2. Meningkatkan kualitas data melaluipemanfaatan teknologi, ilmupengetahuan, dan informasi.
3. Meningkatkan kualitas monitoringdan evaluasi melalui koordinasi antarinstansi.
4. Meningkatkan kelengkapan tatalaksana organisasi dengankerjasama dan pemanfaatan ilmupengetahuan dan teknologi
Alternatif Strategi :
1. Mendayagunakan kemampuan pegawai untukmengantisipasi tuntutan dan aspirasi masyarakat .
2. Mengoptimalkan disiplin kerja aparat untuk mengurangidampak kebijakan penataan pegawai
3. Menyediakan tata laksana organisasi untukmengantisipasi tuntutan dan aspirasi masyarakat.
4. Mengoptimalkan kualitas data dan informasi untukpemanfaatan produk- produk perencanaan.
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 65
3.5.2. Analisis Faktor Penentu KeberhasilanFaktor penentu keberhasilan merupakan hasil kajian dari pilihan- pilihan
strategi yang telah diuji dengan visi, misi dan nilai-nilai. Hasil kajian yang cermat
dan teliti dari beberapa pilihan strategi menghasilkan Faktor Penentu Keberhasilan
yang terdiri dari unsur internal dan eksternal, dimana kedua unsur tersebut saling
mendukung dan tidak dapat berdiri sendiri.
Adanya faktor penentu keberhasilan tersebut dapat diartikan sebagai faktor
yang mempunyai daya dorong yang besar untuk mewujudkan visi,dan misi
Bappeda Kabupaten Minahasa Tenggara.
Berdasarkan analisis dari hasil pembobotan berdasarkan metode
profesional judgement maka terdapat 16 strategi pilihan atau Analisis Strategis
Pilihan (ASP) sebagai berikut :
1. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam perencanaan dan pengendalian
pembangunan.
2. Meningkatkan koordinasi antar instansi untuk meningkatkan kualitas
perencanaan pembangunan.
3. Meningkatkan pemanfaatan teknologi, ilmu pengetahuan, dan informasi
dalam perencanaan pembangunan.
4. Meningkatkan kualitas perumusan kebijakan daerah dengan peran Bappeda
yang cukup strategis.
5. Mengoptimalkan kemampuan SDM untuk memenuhi tuntutan dan aspirasi
masyarakat.
6. Mengoptimalkan peran Bappeda untuk mendorong instansi dalam
memanfaatkan produk-produk perencanaan.
7. Mengoptimalkan suasana kerja yang demokratis dan dinamis untuk
mengatasi kebijakan penataan pegawai yang belum optimal.
8. Mengoptimalkan akses informasi pembangunan dalam menyikapi peraturan
perundangan yang tidak selaras.
9. Meningkatkan kerjasama dengan pihak lain untuk meningkatkan kompetensi
pegawai.
10. Meningkatkan kualitas data melalui pemanfaataan teknologi informasi.
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 66
11. Meningkatkan kualitas monitoring dan evaluasi melalui koordinasi antar
instansi.
12. Meningkatkan kelengkapan tata laksana organisasi dengan kerjasama dan
pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi.
13. Menyediakan tata laksana organisasi untuk mengantisipasi tuntutan dan
aspirasi masyarakat.
14. Mendayagunakan kemampuan pegawai untuk mengantisipasi tuntutan dan
aspirasi masyarakat .
15. Mengoptimalkan kualitas data dan informasi untuk pemanfaatan produk-
produk perencanaan.
16. Mengoptimalkan disiplin kerja aparat untuk mengurangi dampak kebijakan
penataan pegawai.
3.5.3. Faktor-faktor Penentu KeberhasilanDari hasil perumusan dan pembahasan pada analisis lingkungan internal
maupun eksternal tersebut diatas, maka dapat disampaikan beberapa Faktor
Penentu Keberhasilan (FPK) sebagai berikut :
FPK I : Mengoptimalkan kemampuan SDM untuk memenuhi tuntutan dan
aspirasi masyarakat.
FPK II : Meningkatkan kualitas data dan informasi melalui pemanfaatan
teknologi, ilmu pengetahuan, korrdinasi dan kerjasama.
FPK III : Meningkatkan kualitas perencanaan, pengendalian dan evaluasi
pembangunan melalui partisipasi masyarakat.
FPK IV : Menyediakan tata laksana organisasi untuk mengantisipasi tuntutan dan
aspirasi masyarakat.
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 67
BAB IVVISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN,
STRATEGI DAN KEBIJAKAN
Berdasarkan kondisi umum, potensi, permasalahan dan tantangan yang dihadapi
ke depan, maka Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Minahasa
Tenggara sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya sebagai lembaga perencanaan
pembangunan daerah dituntut untuk menghasilkan produk-produk yang berkualitas
terutama produk berupa rencana pembangunan daerah. Untuk itu, disusun Visi dan Misi
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara yang akan
dicapai melalui pencapaian tujuan dan pelaksanaan program serta kegiatan proiritas dan
kegiatan pendukung. Visi dan Misi Badan Perencanaan Pembangunan DaerahKabupaten
Minahasa Tenggara harus dikaitkan dengan Visi dan Misi Kabupaten Minahasa Tenggara
yang tertuang dalam RPJMD 2013 -2018.
4.1 Visi dan Misi BAPPEDA
4.1.1. Visi
Untuk mewujudkan Visi Misi Kabupaten Minahasa Tenggara tersebut,
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) sebagai bagian integral dari
Pemerintah Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara, yang memiliki tugas pokok
dan fungsi dalam perencanaan pembangunan Daerah sebagai Badan yang
membantu Kepala Daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan di bidang
perencanaan pembangunan Kabupaten, maka Visi Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara tahun 2013 – 2018
Dalam kerangka tersebut, keberadaan Bappeda menjadi penentu dan
pengendali dari pencapaian visi Kabupaten, sehingga dalam perumusan visinya
harus mencerminkan upaya pencapaian visi dan misi pemerintah kabupaten. Untuk
menjadikan Bappeda yang visioner tentu banyak aspek yang harus menjadi
perhatian, karena hal ini berkaitan dengan keberadaannya sebagai lembaga teknis
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 68
yang bergerak dibidang perencanaan pembangunan dan menjadi lokomotif
pembangunan di Kabupaten Minahasa Tenggara.
Hal-hal yang menjadi perhatian, harapan, keadaan atau kondisi serta
lingkungan strategis yang terjadi saat ini serta yang diinginkan pada masa yang
akan datang yang akan berpengaruh langsung dan melandasi perumusan visi
Bappeda adalah sebagai berikut :
Pencapaian 5 Sukses Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara, yang terdiri
dari (1) Sukses Pemerintahan; (2) Sukses Pendidikan, Kesehatan dan
Pemberdayaan Masyarakat; (3) Sukses Perekonomian; (4) Sukses
Pembangunan, (5) Sukses Lingkungan Hidup, menjadi poin penting yang harus
dilaksanakan oleh pemerintah kabupaten dengan mengedepankan asas
pelayanan prima yang dilandasi dengan penerapan good governance sebagai
tahapan dari reformasi birokrasi;
Bappeda sebagai institusi yang menjalankan urusan perencanaan
pembangunan dengan kewenangan yang dicantumkan dalam 13 pasal
Undang-undang nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional, serta beberapa Peraturan Pemerintah yang menjadi
turunannya, menjadikan Bappeda lembaga strategis yang keberadaannya
menjadi lokomotif dan think tank-nya pembangunan daerah;
Besarnya kewenangan yang dimiliki Bappeda, ternyata belum diimbangi
dengan tingkat aplikasi dokumen perencanaan ataupun kajian yang dihasilkan,
hal ini ditandai dengan masih banyaknya produk-produk yang dihasilkan
Bappeda yang belum dijadikan acuan/pedoman bagi SKPD-SKPD terkait dan
dalam proses pengambilan kebijakan Pemerintah Kabupaten;
Tingginya Kapasitas warga Kabupaten Minahasa Tenggara belum dapat
dimanfaatkan secara optimal dalam perumusan perencanaan pembangunan,
keterlibatan warga dalam forum konsultasi publik masih didominasi oleh warga
yang secara formal merupakan kepanjangan tangan dari pemerintah
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 69
Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan visi yang ingin dicapai Bappeda
pada masa mendatang adalah ” EXCELLENT PLANNING FORBETTER/EXCELLENT DEVELOPMENT”.
“Excellent Planning For Better/Excellent Development”Tabel IV.1 Penyusunan Penjelasan Visi
Dalam kaitannya dengan kredibilitas Bappeda sebagai lembaga perencana,
harus memenuhi beberapa syarat yaitu:
(1) Aspiratif artinya dalam penyusunannya keterlibatan para pemangku
kepentingan (stakeholders) secara aktif pada setiap tahapan perencanaan
pembangunan menjadi suatu keniscayaan.
(2) Antisipatif artinya perencanaan yang dihasilkan tidak hanya untuk memenuhi
kebutuhan saat ini saja tetapi yang lebih penting dapat menjawab kebutuhan
yang akan datang dan yang mungkin terjadi atau orientasi ke depan (tidak
bersifat statis).
(3) Aplikatif artinya produk perencanaan dengan mudah dapat dijadikan sebagai
bahan acuan dan pedoman bagi SKPD maupun pemangku kepentingan
lainnya.
(4) Akuntabel artinya setiap program/ kegiatan dan hasil akhir dari tahapan
perencanaan pembangunan dapat dipertanggungjawabkan kepada
masyarakat sesuai dengan peraturan.
Visi Pokok-pokok Visi Penjelasan Visi
Excellent Planning
For Excellent Development
Excellent PlanningMewujudkan perencanaanyang kredibel, akuntabeldan inovatif
Excellent Development
Menghasilkanpembangunan yang baik,merata, dan berwawasanlingkungan.
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 70
4.1.2. Misi
Misi merupakan pernyataan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, yang
harus dilaksanakan agar tujuan dapat berhasil dengan baik. Dengan pernyataan
misi diharapkan semua pihak dapat mengetahui dan melaksanakan perannya
secara optimal sehingga setiap program dapat berhasil sesuai dengan rencana
yang telah ditetapkan. Pernyataan misi yang jelas akan memberikan arahan
kepada setiap stakeholder untuk mengambil bagian dalam pembangunan
Dalam rangka implementasi dan perwujudan visi yang telah dirumuskan
tersebut, maka disusunlah serangkaian misi sebagai suatu kesatuan gerak dan
langkah dalam mencapai visi tersebut, yaitu :
1. Mewujudkan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah sebagai lembaga
yang kredibel, akuntabel dan inovatif dalam merumuskan perencanaan
kebijakan dan program pembangunan daerah.
2. Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Sistem Layanan Perencanaan
Pembangunan yang Memadai;
3. Melaksanakan koordinasi, pengkajian dan penelitian sebagai bahan kabijakan
pembangunan
4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD
Sesuai dengan visi dan misi Bappeda Kabupaten Minahasa Tenggara tersebut di
atas, maka tujuan dan sasaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Bappeda dalam
jangka menengah diuraikan sebagai berikut:
MISI 1 : Mewujudkan Badan Perencanaan Pembangunan Daerahsebagai lembaga yang kredibel, akuntabel dan inovatifdalam merumuskan perencanaan kebijakan dan programpembangunan daerah
Tujuan : Terpenuhinya kebutuhan perencanaan pembangunan daerah
yang berkualitas dan akuntabel sehingga dapat meningkatkan
keselarasan perencanaan pembangunan seluruh stakeholders
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 71
Sasaran : - Meningkatnya perencanaan pembangunan yang efektif
dan efisien
- Terkendali dan Terlaporkannya kinerja pembangunandaerah
Program : 1. Program peningkatan kapasitas kelembagaan
perencanaan pembangunan daerah
2. Program Perencanaan Pembangunan Daerah
MISI-2 : Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Sistem LayananPerencanaan Pembangunan yang Memadai
Tujuan : Tersedianya data dan informasi yang akurat dalam penyusunan
dokumen perencanaan yang didukung oleh sistem informasi
melalui elektronik government
Sasaran : Ketersediaan sistem informasi dan data-data mutakhir dan
mudah diakses
Program : 1. Program Pengembangan data/informasi
2. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi
3. Program Perencanaan Sosial dan Budaya
4. Program perencanaan prasarana wilayah dan sumberdaya
alam
MISI-3 : Melaksanakan koordinasi, pengkajian dan penelitiansebagai bahan kebijakan pembangunan
Tujuan : Terselenggaranya manajemen perencanaan pembangunan
Kabupaten Minahasa Tenggara baik jangka panjang,
menengah dan pendek, secara teknokratik, partisipatif,
demokratis, politis dan konsultatif
Sasaran : Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan melalui
koordinasi, pengkajian dan penelitian sehingga dapat dicapai
kualitas pembangunan yang efektif dan efisien
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 72
Program : 1. Program Perencanaan Tata Ruang
2. Program Pemanfaatan Ruang
3. Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang
4. Perencanaan Pembangunan Ekonomi
5. Program Perencanaan Sosial dan Budaya
6. Program Kerjasama pembangunan
7. Program Pengembangan Wilayah Perbatasan
8. Program perencanaan pengembangan wilayah
strategis dan cepat tumbuh
9. Program perencanaan pengembangan kota-kota
menengah dan besar
10.Program perencanaan pembangunan daerah rawan
bencana
11.Program Pengembangan Kerjasama dengan dunia
usaha/swasta dan akademisi/universitas serta
lembaga pemerintah/swasta
12.Program Inovasi Daerah
Untuk lebih memudahkan dalam penetapan tujuan, sasaran untuk
setiap tahunnya selama lima tahun kedepan maka kami sajikan tabel sebagai
berikut :
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 73
Tabel.IV.2Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Bappeda Kabupaten Minahasa Tenggara
NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA
KondisiKinerja
pada awalperiodeRenstra
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUNKE-
KondisiKinerjapadaakhir
periodeRenstra
1 2 3 4 5
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
1. Terpenuhinya kebutuhan perencanaanpembangunan daerah yang berkualitasdan akuntabel sehingga dapatmeningkatkan keselarasanperencanaan pembangunan seluruhstakeholders
Meningkatnya perencanaanpembangunan yang efektif danefisien
Tingkat perwujudanperencanaan pembangunanyang sesuai denganaspirasi masyarakat
Keselarasan program dalamRKPD dengan programdalam RPJMD
≥30%
70%
≥30%
80%
≥30%
85%
≥30%
90%
≥30%
95%
≥30%
95%
Terkendali dan Terlaporkannyakinerja pembangunan daerah
Persentase konsistensipelaksanaanprogram/kegiatan yangdirencanakan
80% 90% 95% 100% 100% 100%
2. Tersedianya data dan informasi yangakurat dalam penyusunan dokumenperencanaan yang didukung olehsistem informasi melalui elektronikgovernment
Ketersediaan sistem informasidan data-data mutakhir danmudah diakses
Tingkat Ketersediaan sisteminformasi dan data-datamutakhir dan mudahdiakses
4 dok 1sistem
4 dok1
sistem
4 dok1
sistem
4 dok1
sistem
4 dok 1sistem
4 dok1
sistem
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 74
NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA
KondisiKinerja
pada awalperiodeRenstra
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUNKE-
KondisiKinerjapadaakhir
periodeRenstra
1 2 3 4 5
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
3. Terselenggaranya manajemenperencanaan pembangunan KabupatenMinahasa Tenggara baik jangkapanjang, menengah dan pendek, secarateknokratik, partisipatif, demokratis,politis dan konsultatif
Meningkatnya kualitasperencanaan pembangunanmelalui koordinasi, pengkajiandan penelitian sehingga dapatdicapai kualitas pembangunanyang efektif dan efisien
Persentase hasil koordinasi,pengkajian dan penelitianyang dijadikan bahanmasukan dalampelaksanaan pembangunan
10% 15% 15% 20% 20% 20%
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 75
Faktor-faktor yang mempengaruhi baik pada lingkungan internal maupun
eksternal dianalisis dengan menggunakan pendekatan SWOT (strengths,
weaknesses, opportunities, threats). Dari hasil analisis SWOT kemudian disusun
strategi perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan dalam lima tahun
ke depan sebagai berikut :
1. Pengembangan dan pemanfaatan teknologi dalam peningkatan data dan
informasi
2. Peningkatan produk perencanaan yang implementatif
3. Peningkatan kesejahteraan aparatur
4. Peningkatan kualitas pelayanan menurut standar mutu/ ISO
5. Peningkatan kualitas dan profesionalisme SDM melalui pendidikan dan pelatihan
6. Peningkatan kapasitas SDM aparatur sesuai peran dan fungsinya
7. Penerapan system reward and punishment yang berkeadilan
8. Peningkatan pemahaman bersama tentang proses dan mekanisme dalam
konsistensi perencanaan dan penganggaran
9. Perubahan arah perencanaan dari sektoral menjadi kewilayahan
10. Peningkatan partisipatif masyarakat
11. Terjalinnya komunikasi dan sinkronisasi dalam mensinergiskan
perencanaan pembangunan
12. Memberikan keleluasaan kepada staf untuk berinovasi dan berkreasi dalam
rangka meningkatkan kinerjanya
13. Peningkatan kualitas data dan informasi
14. Penyediaan dokumen rencana tata ruang sesuai dengan kebutuhan /
peruntukannya.
15. Peningkatan peralatan kerja dan perlengkapan perkantoran
16. Peningkatan pemenuhan operasional perkantoran
17. Peningkatan kepatuhan para pelaksana kebijakan terhadap regulasi
perencanaan pembangunan
18. Menyamakan pemahaman tentang konsistensi perencanaan dan penganggaran
didalam perumusan perencanaan pembangunan
19. Peningkatan pelaksanaan pengendalian, evaluasi dan pelaporan pembangunan
20. Peningkatan konsistensi penerapan rencana tata ruang wilayah
21. Peningkatan kualitas pengolahan hasil – hasil penelitian dan pengembangan
22. Peningkatan kualitas dan kuantitas data statistik daerah
23. Peningkatan kualitas data spasial peta analog bagi perencanaan pembangunan
Dari beberapa strategi di atas, kemudian ditetapkan prioritas strategi yang
akan ditempuh dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran menggunakan analisis
tapisan yang berdasarkan 9 (sembilan) indikator, yaitu: (a) waktu pelaksanaan
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 76
strategi; (b) Besar pengaruhnya dalam mencapai tujuan dan sasaran; (c)
Biaya yang diperlukan; (d) Pelaksanaan strategi memerlukan Pengembangan
baru, perubahan yang konsekuen, penyesuaian terhadap perundang-undangan,
penambahan fasilitas dan penambahan tenaga kerja / staf; (e) Pendekatan terbaik
bagi pemecahan masalah; (f) akibat yang ditimbulkan apabila salah dalam
melaksanakan strategi; (g) Dampak yang timbul terhadap dinas-dinas lainnya;
(h)Sensitivitas strategi terhadap aspek sosial, ekonomi dan politik.
Berdasarkan hasil analisis tapisan yang telah dilakukan, menghasilkan
rumusan 10 (sepuluh) strategi utama dari 23 alternatif rencana strategi Bappeda
tahun 2013-2018 yaitu :
1. Peningkatan kualitas dan profesionalisme SDM melalui pendidikan dan pelatihan
2. Pengembangan dan pemanfaatan teknologi dalam peningkatan data dan informasi
3. Peningkatan peralatan kerja dan perlengkapan perkantoran
4. Peningkatan pemenuhan operasional perkantoran
5. Peningkatan kepatuhan terhadap regulasi penyusunan dokumen perencanaan
pembangunan partisipatif
6. Peningkatan kepatuhan para pelaksana kebijakan terhadap regulasi
perencanaan pembangunan
7. Menyamakan pemahaman tentang konsistensi perencanaan dan
penganggaran didalam perumusan perencanaan pembangunan
8. Peningkatan pelaksanaan pengendalian, evaluasi dan pelaporan pembangunan
9. Peningkatan kualitas pengolahan hasil – hasil penelitian dan pengembangan
10.Peningkatan kualitas dan kuantitas data statistik daerah
Dengan penjelasan, bahwa sesuai visi dan misi Bappeda Kabupaten Minahasa
Tenggara pada lima tahun kedepan, perlunya memanfaatkan teknologi data dan
informasi yang digunakan sebagai sarana informasi kepada masyarakat dan instansi
lainnya yang membutuhkan informasi perencanaan pembangunan daerah yaitu
adanya Websiter Bappeda dan tersediannya Sistem Informasi Perencanaan
Pembangunan Daerah (SIPPD) /e-planning dan tersedianya koneksi internet dengan
kecepatan 3 Mbps.
Perlunya menciptakan produk-produk perencanaan yang implementatif, yang
dapat menghasilkan output sesuai indikator kinerja kegiatan, yang menghasilkan
capaian program yang direncanakan, yang bermanfaat bagi masyarakat luas dan
berdampak pada pembangunan daerah secara signifikan.
Dalam meningkatkan kualitas pelayanan Bappeda, perlu dilakukan pendekatan
pelayanan prima yang handal (reliability), tanggap (responsif), dengan keyakinan
(confidence), peduli (empati), dan berwujud (tangible).
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 77
Untuk mewujudkan itu semua, perlu ditunjang dengan kapasitas sumber daya
manusia sesuai tugas dan fungsinya dan profesionalitas yang mempuni serta
penerapan system reward and punishment yang berkeadilan, sebagaimana yang
tercantum dalam Peraturan Daerah Nomor 4 tentang Perubahan atas perda
Kabupaten Minahasa Tenggara nomor 9 tahun 2014 tentang RPJMD
Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2013 – 2018.
Untuk mencapai berbagai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan tersebut,
maka Bappeda menetapkan kebijakan dalam proses perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan sebagai berikut :
1. Meningkatkan pendidikan dan pelatihan bagi SDM Secara Formal dan Non-
Formal skala nasional dan Internasional .
2. Mengembangan dan memanfaatan teknologi dalam peningkatan data dan
informasi
3. Meningkatkan penyediaan peralatan Kerja dan perlengkapan perkantoran secara
memadai dan mutakhir.
4. Meningkatkan penyediaan operasional perkantoran secara efektif dan efisien.
5. Meningkatkan kepatuhan terhadap regulasi penyusunan dokumen perencanaan
pembangunan partisipatif.
6. Meningkatkan konsistensi perumusan perencanaan dan perumusan
penganggaran dalam program/kegiatan pembangunan
7. Meningkatkan pelaksanaan pengendalian, evaluasi, dan pelaporan pembangunan.
8. Meningkatkan sinergitas perencanaan pemanfaatan dan pengendalian ruang
antar instansi dan stakeholder (masyarakat).
9. Meningkatkan penerapan hasil – hasil penelitian dan pengembangan dalam
perencanaan pembangunan.
10.Meningkatkan kuantitas dan kualitas data statistik daerah bagi
perencanaan pembangunan
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 78
Visi : Excellent Planning For Excellent Development
MISI I : Mewujudkan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah sebagai lembagayang kredibel, akuntabel dan inovatif dalam merumuskan perencanaankebijakan dan program pembangunan daerah
Tujuan Sasaran Strategi KebijakanTerpenuhinyakebutuhan perencanaanpembangunan daerahyang berkualitas danakuntabel sehinggadapat meningkatkankeselarasanperencanaanpembangunan seluruhstakeholders
Meningkatnyaperencanaanpembangunan yangefektif dan efisien
- Peningkatan kualitasdan profesionalismeSDM melaluipendidikan danpelatihan
- Peningkatankepatuhan parapelaksana kebijakanterhadap regulasiperencanaanpembangunan.
- Peningkatan peralatankerja dan perlengkapanperkantoran
- Peningkatanpemenuhanoperasionalperkantoran
- Meningkatkanpendidikan danpelatihan bagi SDMSecara Formal danNon-Formal skalanasional danInternasional
- Meningkatkansinergitasperencanaanpemanfaatan danpengendalian ruangantar instansi danstakeholder(masyarakat).
- Meningkatkanpenyediaan peralatanKerja danperlengkapanperkantoran secaramemadai dan mutakhir
- Meningkatkanpenyediaanoperasionalperkantoran secaraefektif dan efisien
Terkendali danTerlaporkannyakinerjapembangunandaerah.
- Menyamakanpemahaman tentangkonsistensiperencanaan danpenganggarandidalam perumusanperencanaanpembangunan
- Peningkatanpelaksanaanpengendalian, evaluasidan pelaporanpembangunan
- Meningkatkankonsistensiperumusanperencanaan danperumusanpenganggaran dalamprogram/kegiatanpembangunan
- Meningkatkanpelaksanaanpengendalian, evaluasi,dan pelaporanpembangunan
MISI II : Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Sistem Layanan PerencanaanPembangunan yang Memadai.
Tujuan Sasaran Strategi KebijakanTersedianya data daninformasi yang akuratdalam penyusunandokumen perencanaanyang didukung olehsistem informasimelalui elektronikgovernment
Ketersediaansistem informasidan data-datamutakhir danmudah diakses
- Pengembangan danpemanfaatanteknologi dalampeningkatan data daninformasi
- Mengembangan danmemanfaatanteknologi dalampeningkatan data daninformasi
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 79
MISI III : Melaksanakan koordinasi, pengkajian dan penelitian sebagai bahankebijakan pembangunan.
Tujuan Sasaran Strategi KebijakanTerselenggaranyamanajemenperencanaanpembangunanKabupaten MinahasaTenggara baik jangkapanjang, menengah danpendek, secarateknokratik, partisipatif,demokratis, politis dankonsultatif
Meningkatnyakualitasperencanaanpembangunanmelalui koordinasi,pengkajian danpenelitian sehinggadapat dicapaikualitaspembangunan yangefektif dan efisien.
- Peningkatan kualitasdan kuantitas datastatistik daerah
- Peningkatan kualitaspengolahan hasil –hasil penelitian danpengembangan
- Peningkatan kepatuhanterhadap regulasipenyusunan dokumenperencanaanpembangunanpartisipatif
- Meningkatkankuantitas dankualitas datastatistik daerahbagi perencanaanpembangunan
- Meningkatkanpenerapan hasil –hasil penelitian danpengembangandalam perencanaanpembangunan
- Meningkatkankepatuhan terhadapregulasi penyusunandokumenperencanaanpembangunanpartisipatif
4.3 Strategi dan Kebijakan4.3.1 Strategi
Untuk mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran strategis, ditetapkan arah
kebijakan dan strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten
Minahasa Tenggara yang mengacu kepada arah kebijakan dan strategi yang
tercantum dalam RPJMD 2013 -2018.
Adapun yang menjadi kebijakan yang akan dilaksanakan oleh Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara dalam periode
2013 -2018 adalah sebagai berikut :
Tabel IV.3
Tujuan Strategi
Misi KesatuTerpenuhinya kebutuhan perencanaanpembangunan daerah yang berkualitas danakuntabel sehingga dapat meningkatkankeselarasan perencanaan pembangunanseluruh stakeholders.
- Peningkatan kualitas dan profesionalismeSDM melalui pendidikan dan pelatihan
- Peningkatan kepatuhan para pelaksanakebijakan terhadap regulasi perencanaanpembangunan.
- Peningkatan peralatan kerja dan perlengkapanperkantoran
- Peningkatan pemenuhan operasionalperkantoran
- Menyamakan pemahaman tentangkonsistensi perencanaan dan penganggarandidalam perumusan perencanaanpembangunan
- Peningkatan pelaksanaan pengendalian,evaluasi dan pelaporan pembangunan
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 80
Sedangkan strategi yang akan dilaksanakan mencakup strategi eksternal dan
internal, yaitu :
1. Eksternal :
1) Meningkatkan kualitas perencanaan dan penganggaran lintas SKPD serta
keterkaitan, integrasi dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan dan pengawasan;
2) Meningkatkan kualitas pemantauan terhadap pelaksanaan rencana
pembangunan daerah dan investasi.
3) Meningkatkan kualitas evaluasi terhadap pelaksanaan rencana pembangunan
dan investasi.
4) Meningkatkan kualitas kajian, hasil penelitian dan pengembangan dan atau
evaluasi kebijakan perencanaan pembangunan dan investasi.
5) Meningkatkan kualitas koordinasi kebijakan perencanaan pembangunan dan
investasi.
2. Internal :
1) Membangun manajemen kinerja unit kerja hingga kinerja individu/pegawai.
2) Mengelola anggaran secara lebih efisien, efektif, dan akuntabel serta diarahkan
untuk mendorong peningkatan kinerja unit kerja dan pegawai.
3) Meningkatkan kompetensi SDM di Badan Perencanaan Pembangunan
DaerahKabupaten Minahasa Tenggara termasuk perencana dan peneliti
secara lebih proporsional dan akuntabel.
4) Melanjutkan penerapan prinsip-prinsip good governance di Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara
5) Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana dan pengelolaannya dalam
rangka mendukung peningkatan kinerja unit kerja dan pegawai.
Misi KeduaTersedianya data dan informasi yang akuratdalam penyusunan dokumen perencanaanyang didukung oleh sistem informasimelalui elektronik government .
Pengembangan dan pemanfaatan teknologidalam peningkatan data dan informasi
Misi KetigaTerselenggaranya manajemen perencanaanpembangunan Kabupaten Minahasa Tenggarabaik jangka panjang, menengah dan pendek,secara teknokratik, partisipatif, demokratis,politis dan konsultatif
- Peningkatan kualitas dan kuantitas datastatistik daerah
- Peningkatan kualitas pengolahan hasil – hasilpenelitian dan pengembangan
- Peningkatan kepatuhan terhadap regulasipenyusunan dokumen perencanaanpembangunan partisipatif
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 81
4.2.2. Kebijakan
Kebijakan adalah suatu arah tindakan yang diambil oleh pemerintah dalam
suatu lingkungan tertentu dan digunakan untuk mencapai suatu tujuan, atau
merealisasikan suatu sasaran atau maksud tertentu. Oleh karena itu kebijakan
pada dasarnya merupakan ketentuan-ketentuan untuk dijadikan pedoman,
pegangan atau petunjuk dalam pengembangan ataupun pelaksanaan
program/kegiatan guna tercapainya kelancaran dan keterpaduan dalam
perwujudan sasaran, tujuan, serta visi dan misi satuan kerja perangkat daerah.
a. Penguatan kelembagaan perencanaan pembangunan daerah melalui penataan
sistem perencanaan, pemantauan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan
pembangunan; penguatan penelitian dan pengembangan, sistem dan kualitas data
serta statistik dan informasi perencanaan pembangunan; serta peningkatan
kualitas koordinasi dengan para pemangku kepentingan.
b. Penguatan kapasitas penanaman modal melalui penataan sistem koordinasi
penyusunan kebijakan, pemantauan dan evaluasi, pengembangan kerjasama,
promosi dan peningkatan pelayanan investasi.
c. Penerapan perencanaan pembangunan daerah dan penganggaran yang berbasis
kinerja.
d. Peningkatan kualitas hasil evaluasi kebijakan/kajian sebagai masukan bagi
perencanaan pembangunan daerah dan perumusan kebijakan penyelesaian
permasalahan pembangunan.
e. Peningkatan kualitas data dan informasi perencanaan pembangunan dan investasi
daerah.
f. Peningkatan kinerja instansi dan pegawai yang berkelanjutan
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 82
Tabel IV.4
Strategi Kebijakan
Misi Kesatu- Peningkatan kualitas dan profesionalisme
SDM melalui pendidikan dan pelatihan- Peningkatan kepatuhan para pelaksana
kebijakan terhadap regulasiperencanaan pembangunan.
- Peningkatan peralatan kerja danperlengkapan perkantoran
- Peningkatan pemenuhan operasionalperkantoran
- Menyamakan pemahaman tentangkonsistensi perencanaan danpenganggaran didalam perumusanperencanaan pembangunan
- Peningkatan pelaksanaan pengendalian,evaluasi dan pelaporan pembangunan
- Meningkatkan pendidikan dan pelatihanbagi SDM Secara Formal dan Non-Formalskala nasional dan Internasional
- Meningkatkan sinergitas perencanaanpemanfaatan dan pengendalian ruangantar instansi dan stakeholder(masyarakat).
- Meningkatkan penyediaan peralatan Kerjadan perlengkapan perkantoran secaramemadai dan mutakhir
- Meningkatkan penyediaan operasionalperkantoran secara efektif dan efisien
- Meningkatkan konsistensi perumusanperencanaan dan perumusanpenganggaran dalam program/kegiatanpembangunan
- Meningkatkan pelaksanaan pengendalian,evaluasi, dan pelaporan pembangunan
Misi KeduaPengembangan dan pemanfaatan teknologidalam peningkatan data dan informasi.
Mengembangan dan memanfaatan teknologidalam peningkatan data dan informasi
Misi Ketiga- Peningkatan kualitas dan kuantitas data
statistik daerah- Peningkatan kualitas pengolahan hasil –
hasil penelitian dan pengembangan- Peningkatan kepatuhan terhadap regulasi
penyusunan dokumen perencanaanpembangunan partisipatif
- Meningkatkan kuantitas dan kualitasdata statistik daerah bagi perencanaanpembangunan
- Meningkatkan penerapan hasil – hasilpenelitian dan pengembangan dalamperencanaan pembangunan
- Meningkatkan kepatuhan terhadap regulasipenyusunan dokumen perencanaanpembangunan partisipatif
Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai lembaga perencanaan
pembangunan daerah, periode tahun 2013 -2018 Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara menetapkan program sesuai RPJMD periode
2013 -2018 yaitu program prioritas dan program pendukung.
Program prioritas dimaksudkan untuk mendukung pelaksanaan tugas-tugas
utama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dalam proses perencanaan,
pemantauan, evaluasi, kajian dan koordinasi kebijakan pembangunan. Sedangkan
program pendukung dilaksanakan oleh semua SKPD yang ada di pemerintahan
Kabupaten Minahasa Tenggara. Program ini tidak dapat mencerminkan pelaksanaan
tugas pokok dan fungsi (tupoksi), peran dan kewenangan Bappeda sebagai instansi
perencanaan pembangunan daerah.
Program-program yang ditetapkan dan dilaksanakan oleh Bappeda Kabupaten
Minahasa Tenggara tahun 2013 -2018 sesuai dengan RPJMD 2013 -2018 sebagai
berikut :
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 83
1) Program Prioritas, dimaksudkan untuk mendukung pelaksanaan tugas-tugas
utama Bappeda dalam proses perencanaan, pemantauan, evaluasi, kajian dan
koordinasi kebijakan perencanaan pembangunan, yang terdiri dari :
- Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi
- Program Perencanaan Sosial dan Budaya
- Program Perencanaan Pembangunan Daerah
- Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan SDA
- Program Pengembangan Penelitian Perencanaan Pembangunan Daerah
- Program Pengembangan Data/informasi
- Program Kerjasama Pembangunan
- Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat
Tumbuh
- Program Perencanaan Pembangunan Daerah Rawan Bencana
- Program perencanaan Tata Ruang
- Program Pemanfaatan Ruang
- Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang
2) Program Pendukung, yaitu :
- Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
- Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
- Program Peningkatan disiplin Aparatur
- Program peningkatan kapasitas Sumber Daya Aparatur
Selanjutnya, program-program tersebut dijabarkan dalam kegiatan-kegiatan
sebagai berikut :
a. Kegiatan-kegiatan prioritas :
1) Penyusunan Kebijakan Tentang Penyusunan Rencana Tata Ruang
2) Penetapan Kebijakan tentang RDTRK, RTRK dan RTBL
3) Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan Tentang Rencana Tata Ruang
4) Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah
5) Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan
6) Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah Tentang RTRW
7) Penyusunan Kebijakan Perizinan Pemanfaatan Ruang
8) Penyusunan Kebijakan Pengendalaian Pemanfaatan Ruang
9) Pelatihan Aparat dalam Pengendalian Pemanfaatan Ruang
10)Fasilitasi Peningkatan Peran serta Masyarakat dalam pengendalian
Pemanfaatan Ruang
11)Pengumpulan, Updating dan Analisis Data Informasi Capaian Target Kinerja
Program dan Kegiatan
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 84
12)Penyusunan dan Pengumpulan Data Informasi Kebutuhan Penyusunan
Dokumen Perencanaan
13)Penyusunan dan Analisis Data Informasi Perencanaan Pembangunan
Kawasan Rawan Bencana
14)Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jaringan Air Bersih/ Air minum
15)Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
16)Pembangunan Kawasan Agropolitan dan Minapolitan
17)Perencanaan Pengembangan Infrastruktur
18)Pembangunan/ Peningkatan Infrastruktur
19)Pembangunan sarana dan prasarana air bersih perdesaan
20)Penyusunan Profile Daerah
21)Laporan TP/UB, DAK, PPK, SIPD
22)Evaluasi dan Penilaian RKPD untuk Penganugerahan Pangripta Nusantara
23)Rapat Koordinasi dan Evaluasi Pembangunan
24)Sosialisasi Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh
25)Koordinasi dan Penyelenggaraan Musrembang Desa,Kecamatan,Kabupaten,
Provinsi, Regional dan Nasional
26)Penyusunan RKPD Perubahan
27)Penyusunan KUA PPAS Perubahan
28)Penyusunan Rancangan RKPD
29)Penyusunan Rancangan Akhir RKPD
30)Penyusunan KUA PPAS
31)Sosialisasi Peraturan Daerah Revisi RPJMD Tahun 2013-2018 Kabupaten
Minahasa Tenggara
32)Sosialisasi Revisi RTRW Tahun 2013-2033 Kabupaten Minahasa Tenggara
33)Penyusunan Peraturan Daerah Revisi RPJMD Tahun 2013-2018 Kabupaten
Minahasa Tenggara
34)Focused Group Discussion Dalam Rangka Penyusunan RKPD
35)Forum Gabungan SKPD dalam Rangka Penyusunan RKPD
36)koordinasi Evaluasi dan Monitoring perencanaan pembangunan bidang
ekonomi
37)Penyusunan Analisis Ekonomi Makro Daerah
38)Penyusunan Dokumen Kajian Industri Pengolahan Hasil Pertanian,
Perkebunan dan Perikanan
39)Koordinasi Monitoring, evaluasi dan pelaporan
40)Koordinasi Evaluasi dan Monitoring Perencanaan Pembangunan Sosial dan
Budaya
41)Penyusunan Rencana Aksi Daerah SDGs
42)Koordinasi Bidang Sosial Kemasyarakatan
43)Penguatan Kelembagaan Forum dan Pokja Kota Sehat
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 85
44)Monitoring, evaluasi dan pelaporan
45)Koordinasi Bidang Fisik dan Prasarana
46)Penguatan Sumber Daya Kelitbangan
47)Penyusunan Kajian Produk Unggulan Daerah
48)Fasilitasi Kerja sama dengan dunia usaha/ lembaga
49)Koordinasi Penetapan Rencana Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat
Tumbuh
50)Penyusunan Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat
Tumbuh
51)Pengembangan partisipasi masyarakat dalam perumusan program dan
kebijakan layanan publik
52)Penyusunan Rancangan RPJPD
53)Penyelenggaraan Musrenbang RPJPD
54)Penetapan RPJPD
55)Penyusunan Rancangan RPJMD
56)Penyelenggaaraan Musrenbang RPJMD
57)Review RPJMD
58)Penetapan RPJMD
59)Penyusunan Rancangan RKPD
60)Penyelenggaraan Musrenbang RKPD
61)Penetapan RKPD
62)Koordinasi Penyusunan Laporan Kinerja Pemerintah Daerah
63)Koordinasi Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ)Bupati
64)Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Pelaksanaan Rencana PembangunanDaerah
65)Penyusunan Minahasa Tenggara Dalam Angka
66)Penyusunan PDRB
67)Penyusunan Masterplan Penanggulangan Kemiskinan
68)Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
69)Koordinasi Perencanaan Pembangunan Bidang Sosial dan Budaya
70)Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
b. Kegiatan-kegiatan Pendukung :
1) Penyediaan Jasa Surat Menyurat
2) Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber daya air dan listrik
3) Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraaan dinas operasional
4) Penyediaan jasa administrasi keuangan
5) Penyediaan jasa kebersihan kantor
6) Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja
7) Penyediaan Alat Tulis kantor
8) Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 86
9) Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
10)Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
11)Penyediaan makanan minuman
12)Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah
13)Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor
14)Pengadaan Kendaraan Dinas Operasional
15)Pengadaan Meubelair
16)Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
17)Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
18)Pengadaan Pakaian Dinas Harian dan perlengkapannya
19)Bimbingan teknis implementasi peraturan perundang-undangan
20)Penyediaan Kebutuhan Administrasi Umum
21)Penyediaan Kebutuhan Administrasi Keuangan
22)Penyediaan Kebutuhan Administrasi Barang dan Jasa
23)Penyediaan Kebutuhan Administrasi Kepegawaian
24)Penataan Kearsipan
25)Penunjang Pelaksanaan Rapat Koordinasi dan Konsultasi
26)Pengadaan perlengkapan gedung kantor
27)Pengadaan peralatan gedung kantor
28)Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
29)Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
30)Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor
31)Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor
32)Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya
33)Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu
BAB VRENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 87
KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
5.1. Rencana Program
Sesuai dengan RPJMD 2013 -2018, rencana program Badan Perencanaan
Pembangunan Kabupaten Minahasa Tenggara adalah :
1. Program Prioritas, dimaksudkan untuk mendukung pelaksanaan tugas-tugas
utama Bappeda dalam proses perencanaan, pemantauan, evaluasi, kajian dan
koordinasi kebijakan perencanaan pembangunan, yang terdiri dari :
- Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi
- Program Perencanaan Sosial dan Budaya
- Program Perencanaan Pembangunan Daerah
- Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan SDA
- Program Pengembangan Penelitian Perencanaan Pembangunan Daerah
- Program Pengembangan Data/informasi
- Program Kerjasama Pembangunan
- Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat
Tumbuh
- Program Perencanaan Pembangunan Daerah Rawan Bencana
- Program perencanaan Tata Ruang
- Program Pemanfaatan Ruang
- Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang
2. Program Pendukung, yaitu :
- Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
- Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
- Program Peningkatan disiplin Aparatur
- Program peningkatan kapasitas Sumber Daya Aparatur
5.2. Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten
Minahasa Tenggara adalah :
a. Kegiatan-kegiatan prioritas :
1). Penyusunan Kebijakan Tentang Penyusunan Rencana Tata Ruang
2). Penetapan Kebijakan tentang RDTRK, RTRK dan RTBL
3). Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan Tentang Rencana Tata Ruang
4) Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah
5) Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan
6) Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah Tentang RTRW
7) Penyusunan Kebijakan Perizinan Pemanfaatan Ruang
8) Penyusunan Kebijakan Pengendalaian Pemanfaatan Ruang
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 88
9) Pelatihan Aparat dalam Pengendalian Pemanfaatan Ruang
10) Fasilitasi Peningkatan Peran serta Masyarakat dalam pengendalian
Pemanfaatan Ruang
11) Pengumpulan, Updating dan Analisis Data Informasi Capaian Target Kinerja
Program dan Kegiatan
12) Penyusunan dan Pengumpulan Data Informasi Kebutuhan Penyusunan
Dokumen Perencanaan
13) Penyusunan dan Analisis Data Informasi Perencanaan Pembangunan
Kawasan Rawan Bencana
14) Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jaringan Air Bersih/ Air minum
15) Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
16) Pembangunan Kawasan Agropolitan dan Minapolitan
17) Perencanaan Pengembangan Infrastruktur
18) Pembangunan/ Peningkatan Infrastruktur
19) Pembangunan sarana dan prasarana air bersih perdesaan
20) Penyusunan Profile Daerah
21) Laporan TP/UB, DAK, PPK, SIPD
22) Evaluasi dan Penilaian RKPD untuk Penganugerahan Pangripta Nusantara
23) Rapat Koordinasi dan Evaluasi Pembangunan
24) Sosialisasi Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh
25) Koordinasi dan Penyelenggaraan Musrembang Desa,Kecamatan,Kabupaten,
Provinsi, Regional dan Nasional
26) Penyusunan RKPD Perubahan
27) Penyusunan KUA PPAS Perubahan
28) Penyusunan Rancangan RKPD
29) Penyusunan Rancangan Akhir RKPD
30) Penyusunan KUA PPAS
31) Sosialisasi Peraturan Daerah Revisi RPJMD Tahun 2013-2018 Kabupaten
Minahasa Tenggara
32) Sosialisasi Revisi RTRW Tahun 2013-2033 Kabupaten Minahasa
Tenggara
33) Penyusunan Peraturan Daerah Revisi RPJMD Tahun 2013-2018
Kabupaten Minahasa Tenggara
34) Focused Group Discussion Dalam Rangka Penyusunan RKPD
35) Forum Gabungan SKPD dalam Rangka Penyusunan RKPD
36) koordinasi Evaluasi dan Monitoring perencanaan pembangunan bidang
ekonomi
37) Penyusunan Analisis Ekonomi Makro Daerah
38) Penyusunan Dokumen Kajian Industri Pengolahan Hasil Pertanian,
Perkebunan dan Perikanan
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 89
39) Koordinasi Monitoring, evaluasi dan pelaporan
40) Koordinasi Evaluasi dan Monitoring Perencanaan Pembangunan Sosial dan
Budaya
41) Penyusunan Rencana Aksi Daerah SDGs
42) Koordinasi Bidang Sosial Kemasyarakatan
43) Penguatan Kelembagaan Forum dan Pokja Kota Sehat
44) Monitoring, evaluasi dan pelaporan
45) Koordinasi Bidang Fisik dan Prasarana
46) Penguatan Sumber Daya Kelitbangan
47) Penyusunan Kajian Produk Unggulan Daerah
48) Fasilitasi Kerja sama dengan dunia usaha/ lembaga
49) Koordinasi Penetapan Rencana Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat
Tumbuh
50) Penyusunan Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat
Tumbuh
51) Pengembangan partisipasi masyarakat dalam perumusan program dan
kebijakan layanan publik
52) Penyusunan Rancangan RPJPD
53) Penyelenggaraan Musrenbang RPJPD
54) Penetapan RPJPD
55) Penyusunan Rancangan RPJMD
56) Penyelenggaaraan Musrenbang RPJMD
57) Review RPJMD
58) Penetapan RPJMD
59) Penyusunan Rancangan RKPD
60) Penyelenggaraan Musrenbang RKPD
61) Penetapan RKPD
62) Koordinasi Penyusunan Laporan Kinerja Pemerintah Daerah
63) Koordinasi Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ)Bupati
64) Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Pelaksanaan Rencana PembangunanDaerah
65) Penyusunan Minahasa Tenggara Dalam Angka
66) Penyusunan PDRB
67) Penyusunan Masterplan Penanggulangan Kemiskinan
68) Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
69) Koordinasi Perencanaan Pembangunan Bidang Sosial dan Budaya
70) Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
Kegiatan-kegiatan Pendukung :
1) Penyediaan Jasa Surat Menyurat
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 90
2) Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber daya air dan listrik
3) Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraaan dinas operasional
4) Penyediaan jasa administrasi keuangan
5) Penyediaan jasa kebersihan kantor
6) Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja
7) Penyediaan Alat Tulis kantor
8) Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
9) Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
10) Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
11) Penyediaan makanan minuman
12) Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah
13) Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor
14) Pengadaan Kendaraan Dinas Operasional
15) Pengadaan Meubelair
16) Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
17) Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
18) Pengadaan Pakaian Dinas Harian dan perlengkapannya
19) Bimbingan teknis implementasi peraturan perundang-undangan
20) Penyediaan Kebutuhan Administrasi Umum
21) Penyediaan Kebutuhan Administrasi Keuangan
22) Penyediaan Kebutuhan Administrasi Barang dan Jasa
23) Penyediaan Kebutuhan Administrasi Kepegawaian
24) Penataan Kearsipan
25) Penunjang Pelaksanaan Rapat Koordinasi dan Konsultasi
26) Pengadaan perlengkapan gedung kantor
27) Pengadaan peralatan gedung kantor
28) Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
29) Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
30) Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor
31) Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor
32) Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya
33) Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu
BAB VIINDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 91
TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Indikator kinerja adalah ukuran keberhasilan yang dicapai pada setiap unit kerja.
Indikator kinerja atau indikator keberhasilan untuk setiap jenis pelayanan pada bidang-
bidang kewenangan yang diselenggarakan oleh unit organisasi perangkat daerah dalam
bentuk standar pelayanan yang ditetapkan oleh masing-masing daerah. Penetapan standar
pelayanan merupakan cara untuk menjamin dan meningkatkan akuntabilitas pelayanan
pemerintah daerah kepada masyarakat Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan atau
kualikatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah
ditetapkan. Indikator kinerja harus merupakan sesuatau yang akan dihitung dan diukur serta
digunakan sebagai dasar untuk menilai atau melihat tingkatan kinerja baik dalam tahap
perencanaan (ex ente), tahap pelaksanaan (on going), maupun tahap setelah kegiatan
selesai dan berfungsi (ex post)
Sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah merupakan suatu instrumen
pertanggungjawaban yang terdiri dari berbagai indikator dan mekanisme kegiatan
pengukuran,penilaian dan pelaporan kinerja secara menyeluruh dan terpadu untuk
memenuhi kewajiban pemerintah dalam mempertanggungjawabkan keberhasilan atau
kegagalan pelaksanaan tugas, fungsi dan misi organisasi.
Pada sektor publik seperti entitas pemerintah sistem akuntabilitas kinerja
menghadapi masalah berupa sulitnya mengukur kinerja dan menentukan indikator kinerja
yang tepat. Problematik tersebut timbul karena sektor publik memiliki karakteristik yang
sangat berbeda dengan sektor bisnis, terutama menyangkut output, outcome dan tujuan
utama entitas. Output entitas pemerintahan sebagian besar berupa jasa pelayanan publik
yang sulit diukur kuantitas maupun kualitasnya.
Indikator Kinerja Bappeda yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD adalah
indikator kinerja yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai Bappeda
dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan
sasaran RPJMD.
Tabel 6.1Indikator Kinerja Bappeda yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
Kabupaten Minahasa Tenggara
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 92
NoASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/
INDIKATOR KINERJAPEMBANGUNAN DAERAH
KondisiKinerjapadaawal
periodeRPJMD
Target Capaian Kinerja Setiap TahunKondisiKinerjapadaakhir
periodeRPJMD
2014 2015 2016 2017 2018
1. Tingkat perwujudan perencanaanpembangunan yang sesuaidengan aspirasi masyarakat
Keselarasan program dalamRKPD dengan program dalamRPJMD
≥30%
70%
≥30%
80%
≥30%
85%
≥30%
90%
≥30%
95%
≥30%
95%
Persentase konsistensipelaksanaan program/kegiatanyang direncanakan
80% 90% 95% 100% 100% 100%
2. Tingkat Ketersediaan sisteminformasi dan data-data mutakhirdan mudah diakses
4 dok1
sistem
4 dok1
sistem
4 dok1
sistem
4 dok1
sistem
4 dok1
sistem
4 dok 1sistem
3. Persentase hasil koordinasi,pengkajian dan penelitian yangdijadikan bahan masukan dalampelaksanaan pembangunan
10% 15% 15% 20% 20% 20%
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
REVISI RENSTRA BAPPEDA KAB. MITRA TAHUN 2013-2018 93
BAB VII
PENUTUP
Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Minahasa
Tenggara Tahun 2013–2018 adalah panduan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Bappeda
untuk 5 (lima) tahun ke depan. Keberhasilan pelaksanaan Renstra 2013 - 2018 sangat
ditentukan oleh kesiapan SKPD, ketatalaksanaan, SDM, dan sumber pendanaannya serta
komitmen pimpinan dan staf Bapppeda Kabupaten Minahasa Tenggara. Selain itu, untuk
menjamin keberhasilan pelaksanaan Renstra 2013–2018, setiap tahun akan dilakukan
evaluasi. Apabila diperlukan, dapat dilakukan perubahan/revisi muatan Renstra Bappeda
2013–2018 termasuk indikator-indikator kinerjanya yang dilaksanakan sesuai dengan
mekanisme yang berlaku dan tanpa mengubah tujuan Bappeda 2013–2018 yang mengacu
pada RPJMD 2013–2018.
Renstra Bappeda 2013–2018 harus dijadikan acuan kerja bagi bidang-bidang sesuai
dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing. Diharapkan semua bidang dapat
melaksanakannya dengan akuntabel serta senantiasa berorientasi pada peningkatan kinerja
(better performance) Bappeda dan kinerja pegawai.
Kepala BAPPEDAKabupaten Minahasa Tenggara
Drs. Bonifasius Mokorimban, MMPembina Utama Muda
NIP. 19590605 198503 1 030
target Rp. target Rp. target Rp. target Rp. target Rp.
1 05 Urusan Wajib Penataan Ruang
3,436,217,728 3,779,839,501 4,157,823,450.88 4,573,605,796 5,030,966,376
1 06 Urusan Wajib Perencanaan Pembangunan
BAPPEDA 3,498,717,728 8,274,271,235 8,516,098,358.37 7,498,688,194 7,566,557,014
Belanja Tidak Langsung 1,421,217,728 1,542,021,235 1,696,223,358.37 1,865,845,694 2,052,430,264
Belanja Pegawai 1,421,217,728 1,542,021,235 1,696,223,358.37 1,865,845,694 2,052,430,264
Belanja Langsung 2,077,500,000 6,732,250,000 6,819,875,000.00 5,632,842,500 5,514,126,750
01Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
Meningkatnya Kinerja Pelayanan
publik ; Jumlah pengaduan
masyarakat terhadap kinerja Dinas.
0 aduan 368,331,500 0 aduan 405,164,650 0 aduan 445,681,115.00 0 aduan 490,249,227 0 aduan 539,274,149
02Program peningkatan Sarana
dan Prasarana Aparatur
Meningkatnya Kinerja Pelayanan
publik ; Jumlah pengaduan
masyarakat terhadap kinerja Dinas
0 aduan 70,000,000 0 aduan 827,000,000 0 aduan 384,700,000.00 0 aduan 423,170,000 0 aduan 465,487,000
03Program Peningkatan Disiplin
Aparatur
Prosentase PNS yang tidak pernah
mendapat teguran dari total PNS.0 aduan 30,300,000 0 aduan 33,330,000 0 aduan 36,663,000.00 0 aduan 40,329,300 0 aduan 44,362,230
05Program Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya Aparatur
Jumlah pengaduan masyarakat
terhadap kinerja Dinas.0 aduan 100,000,000 0 aduan 110,000,000.00 0 aduan 121,000,000 0 aduan 133,100,000
06
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan.
Cakupan pelaporan capaian kinerja
dan keuangan; Laporan/tahun sesuai
peraturan perundangan
100% 34,500,000 100% 37,950,000 100% 41,745,000.00 100% 45,919,500 100% 50,511,450
1 05 15 Program Perencanaan Tata Ruang;
Ketersedaan dokumen rencana tata
ruang pada kawasan strategis
kabupaten
1 kegiatan 100,000,000 2 dokumen 1,200,000,000 2 dokumen 1,200,000,000.00 2 dokumen 1,200,000,000 2 dokumen 1,200,000,000
1 05 16 Program Pemanfaatan Ruang Peta digital seluruh kabupaten3
kecamatan500,000,000
4
kecamatan500,000,000
1 05 17Program Pengendalian
Pemanfaatan Ruang
Prosentase pengendalian tata
ruang pada kawasan strategis100,000,000 100,000,000.00 100,000,000 100,000,000
1 06 15Program Pengembangan
data/informasi
Meningkatnya tingkat penggunaan
data/informasi untuk dokumen
perencanaan pembangunan dan
pelaporan
50% 60% 90,000,000 70% 91,000,000 80 88,200,000.00 85 100,000,000 90 101,000,000
06 16 Program Kerjasama pembangunanMeningkatkan Integritas
Pembangunan antar sektor1 kegiatan 1 kegiatan 1 kegiatan 50,000,000 1 kegiatan 60,000,000.00 1 kegiatan 65,000,000 1 kegiatan 70,000,000
1 06 17Program Pengembangan Wilayah
Perbatasanjumlah dokumen master plan 1 dok 300,000,000.00
1 06 18
Program perencanaan
pengembangan wilayah strategis
dan cepat tumbuh
jumlah dokumen master plan1 dokumen
KSCT1,000,000,000
2 dokumen
bisnis &
action plan
1,750,000,000.00
19
Program perencanaan
pengembangan kota-kota
menengah dan besar
Meningkatnya kenyamanan
masyarakat perkotaan
Koordinasi
Sanitasi100,000,000
Koordinasi
sanitasi, air
minum
200,000,000
Koordinasi
sanitasi, air
minum,
drainase
250,000,000.00
Koordinasi
sanitasi, air
minum,
drainase
300,000,000
Koordinasi
sanitasi, air
minum,
drainase
350,000,000
Kode
Bidang Urusan Pemerintahan/
SKPD Penanggungjawab/
Program Prioritas
Indikator Kinerja Program
(Outcome)
Kondisi
Kinerja Awal
RPJMD (2013)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
target Rp. target Rp. target Rp. target Rp. target Rp.
Kode
Bidang Urusan Pemerintahan/
SKPD Penanggungjawab/
Program Prioritas
Indikator Kinerja Program
(Outcome)
Kondisi
Kinerja Awal
RPJMD (2013)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
20
Program peningkatan kapasitas
kelembagaan perencanaan
pembangunan daerah
jumlah orang yang mengikuti
diklat, bimtek & sosialisasi115 orang 150,000,000 115 orang 160,000,000.00 115 orang 165,000,000 115 orang 170,000,000
1 06 21Program perencanaan
pembangunan daerah
Cakupan pelaporan capaian kinerja
dan keuangan; Laporan/tahun
sesuai peraturan perundangan
7 dokumen 7 dokumen 1,072,918,468 6 dokumen 1,180,210,315 6 dokumen 1,298,231,346.28 6 dokumen 1,428,054,481 6 dokumen 1,570,859,929
1 06 22Program perencanaan
pembangunan ekonomi
Terkoordinasinya pembangunan
ekonomi30% 50% 98,250,032 70% 108,075,035 70% 118,882,538.72 70% 130,770,793 70% 143,847,872
1 06 23Program perencanaan sosial
budaya
Terkoordinasinya pembangunan
sosial budaya30% 50% 103,200,000 70% 113,520,000 70% 124,872,000.00 70% 137,359,200 70% 151,095,120
1 06 24Program perencanaan prasarana
wilayah dan sumberdaya alam
Terkoordinasinya pembangunan
prasarana wilayah dan sumberdaya
alam
30% 50% 10,000,000 70% 319,000,000 70% 350,900,000.00 70% 385,990,000 70% 424,589,000
1 06 25
Program perencanaan
pembangunan daerah rawan
bencana
Jumlah dokumen masterplan
pembangunan daerah rawan
bencana
1 dokumen 317,000,000
1 06 26
Program Pengembangan Kerjasama
dengan dunia usaha/swasta dan
akademisi/universitas serta
lembaga pemerintah/swasta
Meningkatnya kerjasama dengan
dunia usaha/swasta dan
akademisi/universitas
1 75,000,000 1 100,000,000 1 150,000,000.00 1 200,000,000 1 250,000,000
1 06 27 Program Inovasi Daerah Tersedianya sistem inovasi daerah 1 300,000,000 1 350,000,000 1 500,000,000
target Rp.
35,354,332,529
0 aduan 2,248,700,641
0 aduan 2,170,357,000
0 aduan 184,984,530
0 aduan 464,100,000
100% 210,625,955
10
dokumen 4,900,000,000
1,000,000,000
400,000,000
90% 470,200,000
4 kegiatan 245,000,000
300,000,000
2,750,000,000
Koordinasi
sanitasi,
air
minum,
drainase
1,200,000,000
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Kinerja pada Akhir Periode RPJMD