pemeriksaan fisik neurologi

90
PEMERIKSAAN FISIK PEMERIKSAAN FISIK NEUROLOGIS NEUROLOGIS Dr. Rimawati Dr. Rimawati Tedjasukmana, SpS, RPSGT Tedjasukmana, SpS, RPSGT Bag. Neurologi FK UKRIDA Bag. Neurologi FK UKRIDA

Upload: angela-sondang

Post on 14-Aug-2015

144 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

pemeriksaan fisik neurologi blok 22 fk

TRANSCRIPT

Page 1: Pemeriksaan Fisik Neurologi

PEMERIKSAAN FISIK PEMERIKSAAN FISIK NEUROLOGISNEUROLOGIS

Dr. Rimawati Tedjasukmana, Dr. Rimawati Tedjasukmana, SpS, RPSGTSpS, RPSGT

Bag. Neurologi FK UKRIDABag. Neurologi FK UKRIDA

Page 2: Pemeriksaan Fisik Neurologi

PendahuluanPendahuluan

Bbrp dasawarsa ini ilmu dan teknologi Bbrp dasawarsa ini ilmu dan teknologi kedokteran berkembang pesat.kedokteran berkembang pesat.

Banyak alat (imaging) tersedia utk Banyak alat (imaging) tersedia utk membantu menegakan diagnosis.membantu menegakan diagnosis.

Tapi pemeriksaan fisik masih tetap Tapi pemeriksaan fisik masih tetap penting.penting.

Dlm menegakan diagnosis peny. Saraf Dlm menegakan diagnosis peny. Saraf dilakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, dilakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, pem. mental (kognitif), dan pem. pem. mental (kognitif), dan pem. penunjangpenunjang

Page 3: Pemeriksaan Fisik Neurologi

AnamnesisAnamnesis

Tanyakan keluhan pasienTanyakan keluhan pasien1.1. Sejak kapan dimulai?Sejak kapan dimulai?2.2. Sifat serta beratnyaSifat serta beratnya3.3. Lokasi dan penjalaranLokasi dan penjalaran4.4. Hubungan dg waktu atau kegiatanHubungan dg waktu atau kegiatan5.5. Keluhan lain yg berhubunganKeluhan lain yg berhubungan6.6. Pengobatan sebelumnyaPengobatan sebelumnya7.7. Faktor yg memperberat/ringanFaktor yg memperberat/ringan8.8. Perjalanan keluhan (menetap, tambah Perjalanan keluhan (menetap, tambah

berat/ ringan, serangan, dll)berat/ ringan, serangan, dll)

Page 4: Pemeriksaan Fisik Neurologi

Keluhan penyakit Keluhan penyakit saraf(1)saraf(1) Gangguan mental/kognitif: Gangguan mental/kognitif: daya daya

ingat, bahasa, membaca, menghitung,dllingat, bahasa, membaca, menghitung,dll Sakit kepalaSakit kepala Kejang fokal/umumKejang fokal/umum Gangguan kesadaranGangguan kesadaran Gangguan Gangguan

penglihatan/pendengaranpenglihatan/pendengaran VertigoVertigo

Page 5: Pemeriksaan Fisik Neurologi

Keluhan penyakit Keluhan penyakit saraf(2)saraf(2) Kesulitan bicara atau menelanKesulitan bicara atau menelan Keluhan anggota gerak (kaku, lemah, Keluhan anggota gerak (kaku, lemah,

gemetar, gerak involunter)gemetar, gerak involunter) Nyeri di tengkuk, pinggang, jari, dllNyeri di tengkuk, pinggang, jari, dll Parestesia dan hipestesiaParestesia dan hipestesia Gangguan fs. Otonom (impotensi, Gangguan fs. Otonom (impotensi,

kesulitan BAB/BAK)kesulitan BAB/BAK) Keluhan kejiwaan (cemas, depresi Keluhan kejiwaan (cemas, depresi

insomnia, perubahan tingkah laku)insomnia, perubahan tingkah laku)

Page 6: Pemeriksaan Fisik Neurologi

3 Pertanyaan Menuju 3 Pertanyaan Menuju DiagnosisDiagnosis

1.1. Adakah kelainan?Adakah kelainan?– Adanya kelainan neurologisAdanya kelainan neurologis

2.2. Dimanakah letak kelainan?Dimanakah letak kelainan?– Lokasi yang menjadi masalahLokasi yang menjadi masalah– Dibutuhkan pengetahuan neuro-Dibutuhkan pengetahuan neuro-

anatomianatomi

3.3. Apakah bentuk kelainan?Apakah bentuk kelainan?

Page 7: Pemeriksaan Fisik Neurologi

Tujuan Pemeriksaan Tujuan Pemeriksaan NeurologisNeurologis

1.1. Mendeteksi adanya kelainan Mendeteksi adanya kelainan neurologis.neurologis.

2.2. Melokalisasi kelainan dalam Melokalisasi kelainan dalam susunan saraf (bisa dikonfirmasi susunan saraf (bisa dikonfirmasi kemudian dengan pem. kemudian dengan pem. Penunjang)Penunjang)

Page 8: Pemeriksaan Fisik Neurologi

Pendekatan Sistematis Pendekatan Sistematis

Misalnya pada kelumpuhan kedua Misalnya pada kelumpuhan kedua tungkai:tungkai:– OtotOtot– Neuro-muscular junctionNeuro-muscular junction– SarafSaraf– RadiksRadiks– Medula spinalisMedula spinalis– Batang otakBatang otak– CerebrumCerebrum

Page 9: Pemeriksaan Fisik Neurologi

Rencana DasarRencana Dasar

Pemeriksaan fisik umum (tanda vital, dll)Pemeriksaan fisik umum (tanda vital, dll) KesadaranKesadaran Tanda rangsang meningealTanda rangsang meningeal Saraf kranialisSaraf kranialis MotorikMotorik SensorikSensorik KoordinasiKoordinasi Status mental/kognitifStatus mental/kognitif

Page 10: Pemeriksaan Fisik Neurologi

Jangan Memeriksa Jangan Memeriksa Semuanya!Semuanya! Screening test vs detailed testScreening test vs detailed test Pendekatan berbasis masalah:Pendekatan berbasis masalah:

– Lakukan screening semua sistemLakukan screening semua sistem– Konsentrasi pada sistem yang Konsentrasi pada sistem yang

berhubungan dengan keluhan pasienberhubungan dengan keluhan pasien– Pemeriksaan kognitif tak perlu Pemeriksaan kognitif tak perlu

dilakukan bila pada saat anamnesis dilakukan bila pada saat anamnesis kognisi tampak baik dan bila masalah kognisi tampak baik dan bila masalah tak berhubungan (foot drop)tak berhubungan (foot drop)

Page 11: Pemeriksaan Fisik Neurologi

KesadaranKesadaran

Fungsi reticular activating Fungsi reticular activating system di batang otak.system di batang otak.

Cara pemeriksaan:Cara pemeriksaan:1.1. Inspeksi: respons terhadap Inspeksi: respons terhadap

stimulus visual, auditorik, taktilstimulus visual, auditorik, taktil

2.2. Konversasi: reaksi thd suara wajar, Konversasi: reaksi thd suara wajar, atau suara kuatatau suara kuat

3.3. Nyeri: respons thd rangsang nyeriNyeri: respons thd rangsang nyeri

Page 12: Pemeriksaan Fisik Neurologi

Tingkat KesadaranTingkat Kesadaran

Sadar: sadar thd diri dan lingkungan.Sadar: sadar thd diri dan lingkungan. Delirium: gaduh-gelisah, kacau, disorientasDelirium: gaduh-gelisah, kacau, disorientas Somnolen/letargi/obtundasi: mengantuk, Somnolen/letargi/obtundasi: mengantuk,

mudah dibangunkan, mampu jawab verbal, mudah dibangunkan, mampu jawab verbal, menangkis nyeri.menangkis nyeri.

Sopor/stupor: dpt dibangunkan dg Sopor/stupor: dpt dibangunkan dg rangsang kuat, kemudian kesadaran turun rangsang kuat, kemudian kesadaran turun lagi.lagi.

Koma: Tak ada gerakan spontan, tak ada Koma: Tak ada gerakan spontan, tak ada jawab thd rangsang nyeri yg kuat.jawab thd rangsang nyeri yg kuat.

Page 13: Pemeriksaan Fisik Neurologi

Skala Koma GlasgowSkala Koma Glasgow

Buka MataBuka Mata4 Spontan4 Spontan3 Pd rangsang suara3 Pd rangsang suara2 Pd rangsang nyeri2 Pd rangsang nyeri1 Tidak ada1 Tidak adaRespon MotorikRespon Motorik6 Menurut Perintah6 Menurut Perintah5 Tunjuk tempat rangsang5 Tunjuk tempat rangsang4 Menarik ekstremitas4 Menarik ekstremitas3 Fleksi abnormal3 Fleksi abnormal2 Ekstensi2 Ekstensi1 Tidak ada1 Tidak ada

Respon VerbalRespon Verbal5 Orientasi Penuh5 Orientasi Penuh4 Bicara kacau4 Bicara kacau3 Kata-kata (inappropriate)3 Kata-kata (inappropriate)2 Bunyi tanpa arti2 Bunyi tanpa arti1 Tidak ada1 Tidak ada

Lebih banyak digunakan untuk cedera kepala dibanding stroke (hemiplegia, aphasia)

Page 14: Pemeriksaan Fisik Neurologi
Page 15: Pemeriksaan Fisik Neurologi

Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Fisik UmumUmum Tanda vital: jalan napas, respirasi, Tanda vital: jalan napas, respirasi,

sirkulasi.sirkulasi. Kulit; tanda trauma, bekas Kulit; tanda trauma, bekas

suntikan, berkeringat, kering, dll.suntikan, berkeringat, kering, dll. Kepala: tanda trauma, perdarahan Kepala: tanda trauma, perdarahan

hidung dan telinga.hidung dan telinga. Thorax, jantung, paru, Thorax, jantung, paru,

ekstremitas.ekstremitas.

Page 16: Pemeriksaan Fisik Neurologi

RespirasiRespirasi

Pola pernapasan dapat membantu Pola pernapasan dapat membantu menentukan letak lesi atau jenis menentukan letak lesi atau jenis gangguan.gangguan.– Cheyne-Stokes: disfungsi hemisfer Cheyne-Stokes: disfungsi hemisfer

bilateral, gejala herniasi transtentorial, bilateral, gejala herniasi transtentorial, gagal jantung.gagal jantung.

– Hiperventilasi neurogen sentral: antara Hiperventilasi neurogen sentral: antara mesensefalon dan pons.mesensefalon dan pons.

– Apneustik/Cluster breathing: pons.Apneustik/Cluster breathing: pons.– Ataksik: medulla oblongata.Ataksik: medulla oblongata.

Page 17: Pemeriksaan Fisik Neurologi

Pola PernapasanPola Pernapasan

Cheyne-Stokes

Hiperventilasi

Apneustik

Cluster

Ataksik

Page 18: Pemeriksaan Fisik Neurologi

Pupil dan gerakan Pupil dan gerakan matamata Pupil:Pupil:

– Ukuran: normal, miosis, midriasis, isokor Ukuran: normal, miosis, midriasis, isokor (kanan=kiri)/anisokor (kanan, kiri tdk (kanan=kiri)/anisokor (kanan, kiri tdk sama)sama)

– Refleks cahaya (mesensefalon)Refleks cahaya (mesensefalon)

Gerakan bola mata:Gerakan bola mata:– Doll’s eye manouver (mesensefalon, pons)Doll’s eye manouver (mesensefalon, pons)– Test Okulosvestibuler/Test KaloriTest Okulosvestibuler/Test Kalori

Page 19: Pemeriksaan Fisik Neurologi

Doll’s eye maneuverDoll’s eye maneuver

Page 20: Pemeriksaan Fisik Neurologi

Refleks Refleks Okulovestibuler/Test Okulovestibuler/Test KaloriKalori

Batang otak utuh Lesi di pons

Syarat:

•Gendang telinga utuh

•Liang telinga bersih

Cara:•Kepala posisi 30 derajat•Masukan 5cc air dingin (100cc air suhu 30 derajat) di liang telinga.

Page 21: Pemeriksaan Fisik Neurologi

Tanda Rangsang Tanda Rangsang MeningealMeningeal Kaku kudukKaku kuduk BrudzinskyBrudzinsky Lasegue’s signLasegue’s sign Kernig’s signKernig’s sign

Ditemukan pada pasien meningitis Ditemukan pada pasien meningitis atau SAH (Perdarahan atau SAH (Perdarahan Subarachnoid)Subarachnoid)

Page 22: Pemeriksaan Fisik Neurologi
Page 23: Pemeriksaan Fisik Neurologi

Normal >135 derajat

Tanda KernigTanda Kernig

Page 24: Pemeriksaan Fisik Neurologi

Tanda LasegueNormal >70 derajat

Page 25: Pemeriksaan Fisik Neurologi
Page 26: Pemeriksaan Fisik Neurologi

Saraf KranialisSaraf Kranialis

N. I (Olfaktorius): menghidu, N. I (Olfaktorius): menghidu, membauimembaui

N.II (Optikus): melihatN.II (Optikus): melihat N.III (Okulomotorius): gerak bola N.III (Okulomotorius): gerak bola

matamata N.IV (Trochlearis): gerak bola mataN.IV (Trochlearis): gerak bola mata N.V (Trigeminus): motorik, sensorik N.V (Trigeminus): motorik, sensorik

wajah.wajah. N.VI (Abduscens): gerak bola mataN.VI (Abduscens): gerak bola mata

Page 27: Pemeriksaan Fisik Neurologi

Saraf KranialisSaraf Kranialis

N. VII (Facialis): motorik wajah, N. VII (Facialis): motorik wajah, pengecapanpengecapan

N. VIII (Stato-akustikus/Vestibulo-N. VIII (Stato-akustikus/Vestibulo-cochlearis): pendengaran, keseimbangancochlearis): pendengaran, keseimbangan

N. IX (Glossopharyngeus): disfagia, N. IX (Glossopharyngeus): disfagia, disartriadisartria

N. X (Vagus): disfagia-disartriaN. X (Vagus): disfagia-disartria N. XI (Accessorius): M. Sternocleido-N. XI (Accessorius): M. Sternocleido-

mastoideus, M. Trapezius.mastoideus, M. Trapezius. N. XII (Hipoglossus): otot lidahN. XII (Hipoglossus): otot lidah

Page 28: Pemeriksaan Fisik Neurologi
Page 29: Pemeriksaan Fisik Neurologi

N. IIN. II

Visus (ketajaman penglihatan):Visus (ketajaman penglihatan):– Bandingkan dg pemeriksa, Snellen, Bandingkan dg pemeriksa, Snellen,

jari, gerakan, cahaya.jari, gerakan, cahaya. Lapang pandang: Lapang pandang:

– Konfrontasi, kampimetriKonfrontasi, kampimetri Papil optikus:Papil optikus:

– Oftalmoskop (edema, atrofi, dll).Oftalmoskop (edema, atrofi, dll). PupilPupil

Page 30: Pemeriksaan Fisik Neurologi

KonfrontasiKonfrontasi

Page 31: Pemeriksaan Fisik Neurologi
Page 32: Pemeriksaan Fisik Neurologi
Page 33: Pemeriksaan Fisik Neurologi

N. III, IV, VIN. III, IV, VI

Ptosis (?)Ptosis (?) Pupil: refleks cahaya langsung, Pupil: refleks cahaya langsung,

konsensualkonsensual Gerakan bola mata: huruf HGerakan bola mata: huruf H Pursuit: smooth/jerkyPursuit: smooth/jerky DiplopiaDiplopia NistagmusNistagmus

Page 34: Pemeriksaan Fisik Neurologi
Page 35: Pemeriksaan Fisik Neurologi
Page 36: Pemeriksaan Fisik Neurologi

N. VN. V

Sensibilitas wajahSensibilitas wajah Otot pengunyah.Otot pengunyah. Jaw reflex (jaw jerk).Jaw reflex (jaw jerk). Refleks kornea (aferen N.V, Refleks kornea (aferen N.V,

eferen N. VII)eferen N. VII)

Page 37: Pemeriksaan Fisik Neurologi

N. VN. V

Page 38: Pemeriksaan Fisik Neurologi

N. VIIN. VII

Otot wajah:Otot wajah:– Angkat alis dan kerutkan dahiAngkat alis dan kerutkan dahi– Memejamkan mataMemejamkan mata– Menyeringai, mencucukan bibir, Menyeringai, mencucukan bibir,

menggembungkan pipimenggembungkan pipi Pengecapan 2/3 ant lidah: manis, Pengecapan 2/3 ant lidah: manis,

asin, asam.asin, asam.

Page 39: Pemeriksaan Fisik Neurologi

N. VIIN. VII

Lesi sentral (UMN):Lesi sentral (UMN):– Sekitar mata dan dahi tdk lumpuh.Sekitar mata dan dahi tdk lumpuh.– Bagian bawah wajah lumpuh.Bagian bawah wajah lumpuh.

Lesi perifer (LMN):Lesi perifer (LMN):– Semua gerakan otot wajah lumpuh Semua gerakan otot wajah lumpuh

(kerutan dahi hilang, mata tak bisa (kerutan dahi hilang, mata tak bisa pejam, plika nasolabialis datar, pejam, plika nasolabialis datar, sudut mulut lebih rendah)sudut mulut lebih rendah)

Page 40: Pemeriksaan Fisik Neurologi

Lesi perifer

Lesi sentral

Page 41: Pemeriksaan Fisik Neurologi
Page 42: Pemeriksaan Fisik Neurologi

N. VIIIN. VIII

Pendengaran: tes Schwabach, Pendengaran: tes Schwabach, Rinne, Weber, audiogram.Rinne, Weber, audiogram.

Vestibuler: vertigo, nistagmusVestibuler: vertigo, nistagmus– Dix-Hallpike manouver, Dix-Hallpike manouver,

elektronistagmografielektronistagmografi– Stepping testStepping test– Past pointingPast pointing

Page 43: Pemeriksaan Fisik Neurologi
Page 44: Pemeriksaan Fisik Neurologi

WeberWeber

Page 45: Pemeriksaan Fisik Neurologi

Hasil test WeberHasil test Weber

Page 46: Pemeriksaan Fisik Neurologi

SchwabachSchwabach

Pendengaran penderita dibanding Pendengaran penderita dibanding pemeriksa.pemeriksa.

Garpu tala di telinga penderita Garpu tala di telinga penderita telinga pemeriksa. (+) memendek telinga pemeriksa. (+) memendek konduksi udara.konduksi udara.

Garpu tala di mastoid penderita Garpu tala di mastoid penderita mastoid pemeriksa. (+) mastoid pemeriksa. (+) memendek konduksi tulang.memendek konduksi tulang.

Page 47: Pemeriksaan Fisik Neurologi

N. IX-XN. IX-X

Menyebut aaaaa (disfonia, afonia)Menyebut aaaaa (disfonia, afonia) Artikulasi (disartria)Artikulasi (disartria) Uvula, palatum molle, arkus Uvula, palatum molle, arkus

faringfaring Gag reflexGag reflex

Page 48: Pemeriksaan Fisik Neurologi

N. XIN. XI

M. Sternocleidomastoideus:M. Sternocleidomastoideus:– Istirahat (atrofi, fasikulasi)Istirahat (atrofi, fasikulasi)– Gerakan (menoleh)Gerakan (menoleh)

M. Trapezius:M. Trapezius:– Istirahat (atrofi, fasikulasi, posisi Istirahat (atrofi, fasikulasi, posisi

bahu)bahu)– Gerakan (angkat bahu)Gerakan (angkat bahu)

Page 49: Pemeriksaan Fisik Neurologi

N. XIIN. XII

Observasi (atrofi, fasikulasi)Observasi (atrofi, fasikulasi) Menjulurkan lidah (deviasi)Menjulurkan lidah (deviasi) Kekuatan (menekan lidah pd pipi)Kekuatan (menekan lidah pd pipi) KecekatanKecekatan

Page 50: Pemeriksaan Fisik Neurologi

Pemeriksaan MotorikPemeriksaan Motorik

Sistem Motorik terdiri dari:Sistem Motorik terdiri dari:– Upper Motor Neuron (UMN)Upper Motor Neuron (UMN)– Lower Motor Neuron (LMN)Lower Motor Neuron (LMN)

Page 51: Pemeriksaan Fisik Neurologi
Page 52: Pemeriksaan Fisik Neurologi
Page 53: Pemeriksaan Fisik Neurologi

Upper Motor NeuronUpper Motor Neuron

Badan sel di korteks motorik Badan sel di korteks motorik (girus prefrontal)(girus prefrontal)

Akson berakhir di:Akson berakhir di:– Nukleus saraf otak (Kortikobulbaris)Nukleus saraf otak (Kortikobulbaris)– Kornu anterior medula spinalis Kornu anterior medula spinalis

(Kortikospinalis)(Kortikospinalis)

Page 54: Pemeriksaan Fisik Neurologi

Lower Motor NeuronLower Motor Neuron

Badan sel:Badan sel:– Nukleus saraf otakNukleus saraf otak– Kornu anterior medula spinalisKornu anterior medula spinalis

Akson berakhir di:Akson berakhir di:– Motor end plate (otot rangka)Motor end plate (otot rangka)

Page 55: Pemeriksaan Fisik Neurologi

UMNUMN LMNLMN

InspeksiInspeksi NormalNormal

(disuse atrophy)(disuse atrophy)AtrofiAtrofi

FasikulasiFasikulasi

TonusTonus MeningkatMeningkat

(kecuali pd akut)(kecuali pd akut)MenurunMenurun

(atau (atau normal)normal)

KekuatanKekuatan MenurunMenurun MenurunMenurun

Refleks Refleks TendonTendon

MeningkatMeningkat

(kecuali pd akut)(kecuali pd akut)MenurunMenurun

Atau normalAtau normal

Refleks Refleks PatologisPatologis

AdaAda Tidak ada Tidak ada

Page 56: Pemeriksaan Fisik Neurologi

Cara Pemeriksaan Cara Pemeriksaan MotorikMotorik Inspeksi:Inspeksi:

– Sikap, bentuk, ukuran, gerak Sikap, bentuk, ukuran, gerak abnormalabnormal

Palpasi:Palpasi:– Tonus ototTonus otot

Pemeriksaan gerakan pasif:Pemeriksaan gerakan pasif:– Rigidity, cogwheel phenomeneRigidity, cogwheel phenomene

Pemeriksaan gerakan aktifPemeriksaan gerakan aktif

Page 57: Pemeriksaan Fisik Neurologi

Gerak Abnormal (1)Gerak Abnormal (1)

Fasikulasi: Fasikulasi: – gerak halus, cepat, berkedut dr satu berkas gerak halus, cepat, berkedut dr satu berkas

serabut otot. Tdk ada gerak persendian. serabut otot. Tdk ada gerak persendian. – Tanda iritasi motor neuron (SMA, ALS)Tanda iritasi motor neuron (SMA, ALS)

Tremor:Tremor:– Gerak involunter, ritmis, kontraksi otot berlawanan Gerak involunter, ritmis, kontraksi otot berlawanan

bergantian.bergantian.– Tremor halus: keracunanTremor halus: keracunan– Tremor kasar: Parkinson (pill rolling). Tremor kasar: Parkinson (pill rolling).

Khorea:Khorea:– Gerak cepat, tiba-tiba, aritmik, kasar.Gerak cepat, tiba-tiba, aritmik, kasar.– Pada 1 extremitas, separuh/seluruh badan.Pada 1 extremitas, separuh/seluruh badan.– Huntington, Sydenham ChoreaHuntington, Sydenham Chorea

Page 58: Pemeriksaan Fisik Neurologi

Gerak Abnormal (2)Gerak Abnormal (2)

Atetosis:Atetosis:– Gerak lebih lamban, seperti ular, Gerak lebih lamban, seperti ular,

melibatkan otot distal. melibatkan otot distal. – Ggn ganglia basalisGgn ganglia basalis

Balismus:Balismus:– Gerak tiba-tiba, kasar, cepat, terutama Gerak tiba-tiba, kasar, cepat, terutama

otot skelet proksimalotot skelet proksimal Spasme: gerak berpola, tampak Spasme: gerak berpola, tampak

berlebihan, berulangberlebihan, berulang Tic: gerak terkoordinir, berulangTic: gerak terkoordinir, berulang

Page 59: Pemeriksaan Fisik Neurologi

TremorTremor

Gerakan involunter ritmik pada Gerakan involunter ritmik pada anggota gerak.anggota gerak.

Jenis:Jenis:– Pada istirahatPada istirahat– Waktu mempertahankan posisiWaktu mempertahankan posisi– Pada gerakanPada gerakan– Pada akhir gerakanPada akhir gerakan

Page 60: Pemeriksaan Fisik Neurologi

TremorTremor

Tremor fisiologis:Tremor fisiologis:– Waktu mempertahankan posturWaktu mempertahankan postur– Frekuensi cepat, halus, terutama distal, Frekuensi cepat, halus, terutama distal,

tidak mengganggu.tidak mengganggu.– Lebih jelas pd: lelah, cemas, obat (kafein, Lebih jelas pd: lelah, cemas, obat (kafein,

steroid)steroid) Tremor patologis:Tremor patologis:

– Waktu istirahat atau bergerakWaktu istirahat atau bergerak– Frekuensi lambat, kasar, proksimal atau Frekuensi lambat, kasar, proksimal atau

distal, asimetris.distal, asimetris.– Mengganggu aktivitas.Mengganggu aktivitas.

Page 61: Pemeriksaan Fisik Neurologi

Tremor PatologisTremor Patologis

Resting tremor:Resting tremor:– Pill-rolling tremor, berkurang pd gerakan, Pill-rolling tremor, berkurang pd gerakan,

bradikinesia, rigiditasbradikinesia, rigiditas– Pada: Parkinson’s disease, drug induced Pada: Parkinson’s disease, drug induced

parkinsonismparkinsonism Tremor pd mempertahankan postur dan Tremor pd mempertahankan postur dan

selama gerakan:selama gerakan:– Postural tremor, hilang pd istirahatPostural tremor, hilang pd istirahat– Pada: Familial tremor, essential tremor, senile tremorPada: Familial tremor, essential tremor, senile tremor

Tremor pd akhir gerakan:Tremor pd akhir gerakan:– Pd gerakan, maximum dekat target (test telunjuk-Pd gerakan, maximum dekat target (test telunjuk-

hidung), ada gejala serebelum lainhidung), ada gejala serebelum lain– Disebut Cerebellar tremor (intention tremor)Disebut Cerebellar tremor (intention tremor)

Page 62: Pemeriksaan Fisik Neurologi

Kekuatan MotorikKekuatan Motorik

NILAINILAI PEMERIKSAANPEMERIKSAAN

00 Tidak ada kontraksi sama sekaliTidak ada kontraksi sama sekali

11 Ada sedikit kontraksi ototAda sedikit kontraksi otot

22 Tak kuat melawan gravitasi, menggeserTak kuat melawan gravitasi, menggeser

3 3 Bisa melawan gravitasi, tak mampu Bisa melawan gravitasi, tak mampu melawan tahanan ringanmelawan tahanan ringan

44 Bisa melawan tahanan ringanBisa melawan tahanan ringan

55 Bisa mengimbangi tahanan pemeriksa Bisa mengimbangi tahanan pemeriksa

Page 63: Pemeriksaan Fisik Neurologi
Page 64: Pemeriksaan Fisik Neurologi
Page 65: Pemeriksaan Fisik Neurologi
Page 66: Pemeriksaan Fisik Neurologi

Pemeriksaan Sensorik Pemeriksaan Sensorik (1)(1)

Jenis sensibilitas:Jenis sensibilitas: Protopatik: nyeri superfisial, suhu, Protopatik: nyeri superfisial, suhu,

rabaraba Proprioseptik: tekan, getar, posisi, Proprioseptik: tekan, getar, posisi,

nyeri dalam/tekannyeri dalam/tekan Diskriminatif/kortikal: 2 point Diskriminatif/kortikal: 2 point

tactile discrimination, tactile discrimination, stereognosis, dllstereognosis, dll

Page 67: Pemeriksaan Fisik Neurologi

Pemeriksaan Sensorik Pemeriksaan Sensorik (2)(2)

Serabut sensorik di medula Serabut sensorik di medula spinalis:spinalis:

Serabut utk nyeri, raba dan suhu Serabut utk nyeri, raba dan suhu langsung menyilang garis tengah.langsung menyilang garis tengah.

Segmen medula spinalis rata-rata Segmen medula spinalis rata-rata 2 segmen lebih tinggi dari pada 2 segmen lebih tinggi dari pada prosesus spinosus.prosesus spinosus.

Page 68: Pemeriksaan Fisik Neurologi

Dermal Segmentation

Page 69: Pemeriksaan Fisik Neurologi

Pemeriksaan Sensorik Pemeriksaan Sensorik (3)(3) Modalitas:Modalitas:

– NyeriNyeri– SuhuSuhu

– GetarGetar– PosisiPosisi

Traktus Spinotalamikus

Kolumna Dorsalis

Page 70: Pemeriksaan Fisik Neurologi

Sistem sensorik di Sistem sensorik di medula spinalismedula spinalis

Page 71: Pemeriksaan Fisik Neurologi
Page 72: Pemeriksaan Fisik Neurologi

Pem. Sensorik Pem. Sensorik

Pendekatan berdasarkan masalah:Pendekatan berdasarkan masalah: Kanan banding kiriKanan banding kiri Level sensorik spinalLevel sensorik spinal Radikuler/dermatomalRadikuler/dermatomal Distribusi sarafDistribusi saraf Distal banding proksimalDistal banding proksimal

Page 73: Pemeriksaan Fisik Neurologi

Alat pemeriksaan Alat pemeriksaan sensoriksensorik Jarum (nyeri superfisial)Jarum (nyeri superfisial) Kapas (raba)Kapas (raba) Botol air panas/dingin (suhu)Botol air panas/dingin (suhu) Garpu tala (getar)Garpu tala (getar) Lain-lain (diskriminatif): jangka (2 Lain-lain (diskriminatif): jangka (2

point discrimination), benda point discrimination), benda (stereognosis), pensil (stereognosis), pensil (graphesthesia)(graphesthesia)

Page 74: Pemeriksaan Fisik Neurologi

Rasa nyeri, raba, suhuRasa nyeri, raba, suhu

Nyeri superfisial : jarum (tajam/ Nyeri superfisial : jarum (tajam/ tumpul), mulai dari daerah tumpul), mulai dari daerah analgesik ke normal.analgesik ke normal.

Raba: kapasRaba: kapas Suhu: panas/dinginSuhu: panas/dingin Nyeri dalam: tekan, jepit ototNyeri dalam: tekan, jepit otot

Page 75: Pemeriksaan Fisik Neurologi

Rasa Posisi, Gerak, Rasa Posisi, Gerak, GetarGetar Rasa posisi, gerak:Rasa posisi, gerak:

– Menggerakan jari-jari secara pasif. Menggerakan jari-jari secara pasif. (Jari yg diperiksa tak bersentuhan den (Jari yg diperiksa tak bersentuhan den jari lain, mata pasien ditutup)jari lain, mata pasien ditutup)

– Tanyakan apakah pasien merasakan Tanyakan apakah pasien merasakan gerak tsb dan tahu arahnya.gerak tsb dan tahu arahnya.

Rasa getar:Rasa getar:– Garpu tala pd tulang (jari tangan/kaki, Garpu tala pd tulang (jari tangan/kaki,

pergelangan tangan/kaki, spina pergelangan tangan/kaki, spina vertebra)vertebra)

Page 76: Pemeriksaan Fisik Neurologi

Rasa Somestesia Rasa Somestesia LuhurLuhur Diskriminasi: Diskriminasi:

– kemampuan utk mengetahui ditusuk dgn 2 kemampuan utk mengetahui ditusuk dgn 2 jarum atau 1 jarum pd saat yg sama. jarum atau 1 jarum pd saat yg sama.

– Cara: jangka/2 jarum. Fungsi lobus Cara: jangka/2 jarum. Fungsi lobus parietalis.parietalis.

Stereognosia: Stereognosia: – kemampuan mengenal bentuk benda dgn kemampuan mengenal bentuk benda dgn

meraba. meraba. Grafestesia: Grafestesia:

– kemampuan mengenal huruf/angka yg kemampuan mengenal huruf/angka yg ditulis di kulit dg mata tertutup.ditulis di kulit dg mata tertutup.

Page 77: Pemeriksaan Fisik Neurologi

Gangguan SensorikGangguan Sensorik

Anestesia: tidak terasa sama Anestesia: tidak terasa sama sekali.sekali.

Hipestesia: rasa berkurang.Hipestesia: rasa berkurang. Hiperestesia: rasa bertambah.Hiperestesia: rasa bertambah. Parestesia: rasa Parestesia: rasa

berubah/kesemutan.berubah/kesemutan. Analgesia: rasa nyeri berkurang. Analgesia: rasa nyeri berkurang.

Page 78: Pemeriksaan Fisik Neurologi
Page 79: Pemeriksaan Fisik Neurologi

RefleksRefleks

Refleks adalah jawaban thd Refleks adalah jawaban thd rangsang.rangsang.

Lengkung refleks:Lengkung refleks:– Reseptor Reseptor aferen aferen eferen eferen efektor efektor

Jenis refleks:Jenis refleks:– Refleks dalam (refleks regang otot/ Refleks dalam (refleks regang otot/

muscle stretch reflex/ fisiologis)muscle stretch reflex/ fisiologis)– Refleks superfisialRefleks superfisial– Refleks patologisRefleks patologis

Page 80: Pemeriksaan Fisik Neurologi

Tingkat jawaban Tingkat jawaban refleksrefleks (-): tak ada refleks(-): tak ada refleks Menurun: Jawaban lemahMenurun: Jawaban lemah (+): jawaban normal(+): jawaban normal Meningkat: jawaban berlebihanMeningkat: jawaban berlebihan

Page 81: Pemeriksaan Fisik Neurologi

Refleks DalamRefleks Dalam

Timbul oleh regangan otot yg Timbul oleh regangan otot yg disebabkan rangsangan, disebabkan rangsangan, jawabnya otot berkontraksi.jawabnya otot berkontraksi.

Refleks biceps, triceps, lulut, Refleks biceps, triceps, lulut, achilles, radius, ulnaachilles, radius, ulna

Page 82: Pemeriksaan Fisik Neurologi

Refleks superfisialisRefleks superfisialis

Timbul krn terangsangnya kulit/ mukosa Timbul krn terangsangnya kulit/ mukosa kontraksi otot yg ada disekitarnya. kontraksi otot yg ada disekitarnya.

Refleks Kornea: N.V, N. VIIRefleks Kornea: N.V, N. VII Refleks dinding perut superfisialis: atas Refleks dinding perut superfisialis: atas

(Th7-9), tengah (Th 9-11), bwh (Th11-(Th7-9), tengah (Th 9-11), bwh (Th11-12,L)12,L)

Refleks kremaster: L1-2Refleks kremaster: L1-2 Refleks anus superfisialis: S2-5Refleks anus superfisialis: S2-5 Plantar refleks: (+) normalPlantar refleks: (+) normal

Page 83: Pemeriksaan Fisik Neurologi

Refleks PatologisRefleks Patologis

Refleks Babinski:Refleks Babinski:– Gores telapak kaki bag lateral, mulai dr Gores telapak kaki bag lateral, mulai dr

tumit menuju pangkal jari.tumit menuju pangkal jari.– (+): dorsofleksi ibu jari, disertai mekarnya (+): dorsofleksi ibu jari, disertai mekarnya

jari-jari yg lain.jari-jari yg lain.– Lesi traktus piramidalis.Lesi traktus piramidalis.

Klonus: Klonus: – Kontraksi ritmik otot pd pereganganKontraksi ritmik otot pd peregangan– Hiperefleksi patologis (lesi tr. Piramidalis)Hiperefleksi patologis (lesi tr. Piramidalis)– Klonus kaki (dorsofleksi kaki) Klonus kaki (dorsofleksi kaki) – Klonus patela (dorong patela ke distal)Klonus patela (dorong patela ke distal)

Page 84: Pemeriksaan Fisik Neurologi

Refleks BabinskiRefleks Babinski

Page 85: Pemeriksaan Fisik Neurologi

Klonus kaki (ankle Klonus kaki (ankle clonus)clonus)

Page 86: Pemeriksaan Fisik Neurologi

Koordinasi (1)Koordinasi (1)

Koordinasi gerak diatur serebelum.Koordinasi gerak diatur serebelum. Gejala klinis gangguan serebelum:Gejala klinis gangguan serebelum:

– AtaksiaAtaksia– DisdiadokokinesisDisdiadokokinesis– DismetriaDismetria– Tremor intensiTremor intensi– DisgrafiaDisgrafia– Gangguan sikapGangguan sikap– Nistagmus, fenomena rebound, astenia, Nistagmus, fenomena rebound, astenia,

atonia, disartriaatonia, disartria

Page 87: Pemeriksaan Fisik Neurologi

Cara Pemeriksaan Cara Pemeriksaan KoordinasiKoordinasi Percobaan telunjuk- hidung: sentuh ujung Percobaan telunjuk- hidung: sentuh ujung

hidung dgn telunjuk.hidung dgn telunjuk. Percobaan hidung-jari-hidung: sentuh hidung Percobaan hidung-jari-hidung: sentuh hidung

sendiri, jari pemeriksa, hidung sendiri.sendiri, jari pemeriksa, hidung sendiri. Percobaan jari-jari: 2 ujung telunjuk bertemu Percobaan jari-jari: 2 ujung telunjuk bertemu

di tengahdi tengah Percobaan tumit-lutut: tumit ke lutut Percobaan tumit-lutut: tumit ke lutut

kontralateral sampai kakikontralateral sampai kaki Test Romberg: berdiri, mata terbuka, mata Test Romberg: berdiri, mata terbuka, mata

tertutuptertutup Tandem Walking: jalan pd 1 garis lurusTandem Walking: jalan pd 1 garis lurus

Page 88: Pemeriksaan Fisik Neurologi

Status Mental Status Mental (Kognitif)(Kognitif) Status Mini Mental (Mini mental Status Mini Mental (Mini mental

State Examination/MMSE)State Examination/MMSE)– Skor maksimum 30Skor maksimum 30– Screening test fungsi kognitif Screening test fungsi kognitif

(termasuk perhatian, daya ingat, (termasuk perhatian, daya ingat, bahasa)bahasa)

Page 89: Pemeriksaan Fisik Neurologi

Status MentalStatus Mental

AtensiAtensi OrientasiOrientasi BahasaBahasa Daya ingatDaya ingat Fungsi lobus frontalis (abstraksi, Fungsi lobus frontalis (abstraksi,

judgement, planning)judgement, planning) NeglectNeglect PraxisPraxis

Page 90: Pemeriksaan Fisik Neurologi

Cara PresentasiCara Presentasi

Sistematis:Sistematis:– Kesadaran, tanda vital, pupilKesadaran, tanda vital, pupil– Tanda rangsang meningealTanda rangsang meningeal– N. KranialisN. Kranialis– MotorikMotorik– SensorikSensorik– RefleksRefleks– KoordinasiKoordinasi– Status MentalStatus Mental

Sebutkan semua kelainanSebutkan semua kelainan Sebutkan hal negatif yang penting Sebutkan hal negatif yang penting

(Misalnya pd kelemahan tungkai, tak ada level hipestesi)(Misalnya pd kelemahan tungkai, tak ada level hipestesi)