pemeriksaan dada bagian anterior

10
1. Pemeriksaan Dada Bagian Anterior Ketika diperiksa dalam posisi terlentang, pasien harus berbaring dengan nyaman sementara kedua lengannya sedikit diabduksikan. 1. INSPEKSI Amatilah bentuk dada pasien dan gerakan dinding dada. Perhatikan: 1. Deformitas atau asimetri 2. Retraksi abnormal ruang sela iga bawah pada saat inspirasi 3. Tertinggalnya atau terganggunya bagian dada yang bersifat local pada gerakan respirasi 4. PALPASI Palpasi memiliki empat manfaat yang ptensial 1. Identifikasi daerah-daerah yang nyeri ketika ditekan 2. Penilaian terhadap abnormalitas yang terlihat 3. Penilaian lebih lanjut terhadap ekspansi dada 4. Penilain fremitus taktil 5. PERKUSI Lakukan perkusi dada bagian anterior dan lateral, dengan sekali lagi membandingkan kedua sisi dada. Jantung dalam keadaan normal akan menghasilkan daerah redup disebelah kiri os sternum dari sela iga ke-3 hingga ke-5. Lakukan perkusi paru kiri disebelah lateral daerah redup ini. 1. AUSKULTASI Dengarkan dada disebalah anterior dan lateral ketika pasien melakukan perrnapasan dengan mulut terbuka yang agak lebih dalam

Upload: astrini-retno-permatasari

Post on 18-Jan-2016

60 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Pemeriksaan Thoraks

TRANSCRIPT

Page 1: Pemeriksaan Dada Bagian Anterior

1. Pemeriksaan Dada Bagian Anterior

Ketika diperiksa dalam posisi terlentang, pasien harus berbaring dengan nyaman

sementara kedua lengannya sedikit diabduksikan.

1. INSPEKSI

Amatilah bentuk dada pasien dan gerakan dinding dada.

Perhatikan:

1. Deformitas atau asimetri

2. Retraksi abnormal ruang sela iga bawah pada saat inspirasi

3. Tertinggalnya atau terganggunya bagian dada yang bersifat local pada gerakan

respirasi

4. PALPASI

Palpasi memiliki empat manfaat yang ptensial

1. Identifikasi daerah-daerah yang nyeri ketika ditekan

2. Penilaian terhadap abnormalitas yang terlihat

3. Penilaian lebih lanjut terhadap ekspansi dada

4. Penilain fremitus taktil

5. PERKUSI

Lakukan perkusi dada bagian anterior dan lateral, dengan sekali lagi membandingkan

kedua sisi dada. Jantung dalam keadaan normal akan menghasilkan daerah redup

disebelah kiri os sternum dari sela iga ke-3 hingga ke-5. Lakukan perkusi paru kiri

disebelah lateral daerah redup ini.

 

1. AUSKULTASI

Dengarkan dada disebalah anterior dan lateral ketika pasien melakukan perrnapasan

dengan mulut terbuka yang agak lebih dalam dari pada pernapasan normal.

Bandingkan daerah-daerah paru yang simetris, dengan menggunakan pola yang

Page 2: Pemeriksaan Dada Bagian Anterior

dianjurkan untuk perkusi dan lanjutkan pemeriksaan auskultasi ini kedaerah-daerah

disekitarnya. Dengarkan bunyi perrnapasan dengan memperhatikan intensitasnya dan

mengenali setiap variasi dari pernapasan vesicular yang normal. Biasanya bunyi

pernapasan lebih keras pada lapang paru anterior atas. Bunyi pernapasan

bronkovesikular dapat terdengar pada saluran napas yang besar, kususnya pada sisi

sebelah kanan.

Kenali setiap bunyi tambahan, tentukan waktu terdengarnya dalam siklus respiratori,

dan tentukan lokasi bunti tersebut pada dinding dada. Jika diperlukan dengarkan bunyi

suara yang ditransmisikan.

 

1. B.     PEMERIKSAAN DADA BAGIAN POSTERIOR

 

1. INSPEKSI

Dari posisi garis tengah di belakang tubuh pasien, perhatikan bentuk dada dan cara

dada bergerak yang meliputi:

1. a.  Deformitas atau ketidaksimetrisan (Asimetri)

b. Retraksi ruang sela iga yang abnormal pada saat inspirasi. Retraksi tampak paling

jelas pada ruang sela iga bagian bawah. Sering disertai retraksi supraklavikula.

1. c.  Gangguan gerak pernapasan pada salah satu atau kedua sisi atau tertinggalnya

(terlambatnya) gerak pernapasan yang unilateral

2. PALPASI

Ketika melakukan palpasi dada, fokuskan perhatian anda terhadap nyeri tekan dan

abnormalitas pada kulit yang berada diatasnya, ekspansi respiratorius, dan fremitus.

a. Tes ekspansi dada.

Page 3: Pemeriksaan Dada Bagian Anterior

Letakan ibu jari kedua  tangan disekitar ketinggian iga ke-10 dengan jari-jari tangan

yang memegang secara longgar dinding dada (rib cage) sebelah lateral dan sejjar

dengan dinding tersebut.

b.Lakukan palpasi untuk merasakan fremitus taktil

Femitus merupakan getaran atau vibrasi yang ditransmisikan melalui percabangan

bronkopulmonalis ke dinding dada yang dapat dirasakan dengan palpasi ketika pasien

berbicara . untuk mendeteksi fremitus,gunakan permukaan ventral( bagian tulang

telapak tangan atau pangkal jari tangan) atau permukaan ulnar tangan anda untuk

mengoptimalkan sensitivitas getaran pada tulang-tulang tangan. Minta pasien untuk

mengulangi perkataan “tujuh-tujuh”.

c. Lakukan palpasi dan bandingkan daerah simetris paru dengan pola yang terlihat

dalam foto.

Kenali dan tentukan lokasi setiap daerah dengan getaran fremitus yang

bertambah,berkurang,atau tidak teraba. Fremitus secara tipikal lebih menonjol di

daerah interskapular dibandingkan pada lapang paru bawah,dan seringkali lebih

menonjol pada sisi kanan dibandingkan pada sisi kiri. Getaran ini menghilang dibawah

diafragma.

1. PERKUSI

Perkusi merupakan salah satu teknik pemeriksaan fisik yang paling penting. Perkusi

dada menggunakan dinding dada serta jaringan dibawahnya sebagai landasan ketukan

agar menghasilkan bunyi yang dapat didengar dan getaran yang dapat

dirasakan.Ketika mempraktikan perkusi, dengarkan perubahan bunyi yang ditimbulkan

oleh perkusi pada berbagai tipe material atau berbagai bagian tubuh.

 

 

1. Lakukan hiperekstensi jari tengah tangan kiri anda yang dikenal sebagai jari tangan

pleksimeter. Buat sendi interfalangeal distal menekan kuat pada permukaan yang

Page 4: Pemeriksaan Dada Bagian Anterior

akan  di perkusi. Perhatikan bahwa ibu jari,jari telunjuk,jari manis dan jari kelingking

tidak menyentuh permukaan dada yang akan di perkusi.

2. Posisikan lengan kanan bawah anda cukup dekat dengan permukaan yang akan di

perkusi, sementara tangan anda di fleksikan kearah dorsal. Jari tengah harus dalam

keadaan fleksi yang parsial, rileks dan siap untuk mengetuk.

3. Dengan gerakan pergelangan tangan yang cepat tetapi rileks ( tidak kaku), ketuklah

jari pleksimeter dengan jari tengah tangan kanan anda atau jari pleksor. Arakan

ketukan itu pada sendi dan interfalangeal distal.

4. Angkat jari tangan anda yang mengetuk dengan cepat untuk menghindari

peredaman terhadap getaran yang telah anda buat. Gerakan terjadi pada

pergelangan tangan. Gerakan mengetuk itu harus terarah, cepat, tetapi rileks( tidak

kaku) dan sedikit memantul.

 

Bunyi Perkusi dan Karakteristiknya

  Intensitas

relative

Nada

Relative

Durasi

Relative

Contoh

Lokasi

Pekak(flatness) Pelan Tinggi Singkat Paha

Redup (dullness)+ Sedang Sedang Sedang Hepar

Sonor(resonance) Keras Rendah Lama Paru yang normal

Hipersonor

(hyperresornance)

Sangat keras Lebih rendah Lebih lama Tidak ditemukan

pada keadaan

normal

 

Page 5: Pemeriksaan Dada Bagian Anterior

Keterangan table :

a.)    Pekak adalah suara perkusi jaringan yang padat seperti pada :

(a)    Adanya cairan di rongga pleura

(b)   Perkusi daerah jantung

(c)    Perkusi daerah hepar

b.)    Redup adalah suara perkusi jaringan yang lebih padat/ konsolidasi paru-paru

seperti pneumonia

c.)    Sonor adalah suara perkusi jaringan yang normal

d.)   Hipersonor/tympany adalah suara perkusi pada daerah yang lebih berrongga

kosong seperti :

(a)    Daerah caverne-caverne paru

(b)   Penderita asma kronik terutama dengan bentuk dada barrel-chest akan terdengar

seperti ketukan benda-benda kosong.

 

 

1. AUSKULTASI

Auskultasi paru merupakan teknik pemeriksaan yang paling penting dalam menilai

aliran udara melalui percabangan trakeobronkial.

Auskultasi meliputi:

1. Mendengarkan bunyi yang dihasilkan oleh pernapasan

2. Mendengarkan setiap bunyi tambahan

Page 6: Pemeriksaan Dada Bagian Anterior

3. Jika terdapat kecurigaan akan abnormalitas, mendengarkan bunyi yang di timbulkan

oleh suara atau bisikan pasien ketika suara tersebut ditransmisikan melalui dinding

dada.

a. a.      Bunyi Napas (Bunyi Paru)

Bunyi napas yang normal adalah:

1. Vesicular atau pelan dan bernada rendah. Bunyi ini terdengar selama inspirasi,

kemudian berlanjut tanpa henti sepanjang ekspirasi, dan ahirnya terdengar semakin

samar-samar sekitar sepertiga perjalanan sepanjang ekspirasi.

2. Bronchovesikular dengan bunyi inspirasi dan ekspirasi yang lebih-kurang sama

panjangnya dan terkadang dipisahkan oleh interfal yang sunyi(tanpa suara).

Perbedaan nada dan intensitas sering lebih mudah terdekteksi pada saat ekspirasi.

3. Bronchial atau bunyi yang keras dan bernada lebih tinggi dengan interval tanpa

suara yang singkat diantara bunyi inspirasi dan ekspirasi. Bunyi ekspirasi

berlangsung lebih lama dari pada bunyi inspirasi.

Berikut adalah beberapa bunyi tambahan pada paru-paru :

1. Krekels : di dengar terutama saat inspirasi, bisa didengarkan pada paru bagian

bawah. Di bedakan menjadi berikut ini :

2. Halus : Terdengar kering, nadanya tinggi, durasinya pendek. Suara terdengar

seperti rambut yang di tarik di antara dua jari.

3. Kasar : Terdengar  basa, nadanya rendah, duarsinya lebih lama. Suaranya

terdengar seperti air yang baru keluar dari wadah setelah sumbatannya lepas.

a.)    Ronchi ; Terutama terdengar saat inspirasi diatas trakea dan  bronkus secara

terus menerus, nadanya rendah, terdengar seperti suara musik.

b.)    Mengi (wheezing) : terdengar terutama saat ekspirasi disemua lapang paru (bisa

bernada rendah atau tinggi)

c.)    Pleural friction rub: terdengar saat inspirasi atau ekspirasi pada paru-paru bagian

anterior sebagai suara gesekan yang sangat kasar.

Page 7: Pemeriksaan Dada Bagian Anterior

d.)   Stridor: terdengar secara terus menerus pada fase inspirasi seperti suara kerokan

yang kasar.

 

1. b.      Karakteristik bunyi napas

  Lamanya bunyi Intensitas

bunyi

ekspirasi

Nada bunyi

ekspirasi

Lokasi bunyi

terdengaar

secara normal

Vesicular*

             

Bunyi inspirasi

berlangsung lebih

lama dari pada

bunyi ekspirasi

pelan Relative

rendah

Hamper

diseluruh kedua

lapang paru

bronkovesikular Lama

berlangsungnya

bunyi inspirasi dan

ekspirasi lebih

kurang sama

sedang sedang Sering pada

ruang sela iga

pertama dan

kedua disebelah

anterior dan

pada daerah

interskapular

bronkial Bunyi ekspirasi

berlangsung lebih

lama dari pada

bunyi inspirasi

keras Relative

tinggi

Pada daerah

manubrium jika

benar-benar

terdengar

trakeal Lama

berlangsungnya

bunyi inspirasi dan

ekspirasi lebih

Sangat keras Relative

tinggi

Di daerah trakea

pada leher

Page 8: Pemeriksaan Dada Bagian Anterior

kurang sama.

 

 

1. c.       Bunyi tambahan (Adventitious sounds)

Pendeteksian bunyi tambahan-cracles (yang terkadang disebut rales), mengi dan

rhonchi-mrupakan bagian penting pada pemeriksaan karena bunyi tambahan ini sering

mengghasilkan diagnosis kelainan jantung dan paru.

1. d.      Jenis-jenis bunyi tambahan yang paling sering ditemukan

a. BUNYI DISKONTINU (CRECLES ATAU RALES)

Merupakan bunyi yang intermiten (terputus-putus),nonmusical dan singkat-sepertititik-

titik disepanjang waktu crakles halus merupakan bunyi yang pelan, bernada tinggi dan

sangat singkat (5-10 mdet).

Crakles kasar merupakan bunyi yang lebih keras bernada lebih rendah dan terdengr

lebih lama (20-30 mdet)

 

1. BUNYI KONTINU

Terdengar selama >250 mdet, terutama lebih lama dari pada crakles-mirip garis-garis

pendek disepanjang waktu – tetapi tidak selalu bertahan diseluruh siklus respirasi.

Berbeda dengan crakles, bunyi ini bersifat musical.

Mengi merupakan bunyi mengi yang relative bernada tinggi(sekitar 400Hz atau lebih)

dan memiliki sifat seperti bunyi peluit atau bunyi bergetar.

Ronchi merupakan bunyi yang relative bernada rendah (sekitar 200 Hz atau kurang)

dan memiliki sifat seperti bunyi dengkuran.

Page 9: Pemeriksaan Dada Bagian Anterior

1. Bunyi suara yang ditransmisikan.

Jika terdengar bunyi pernapasan bronkovesikular atau bronchial yang  lokasinya

abnormal , lanjutkan pemeriksaan untuk menilai bunyi suara yang ditransmisikan