pemberdayaan masyarakat di masa pandemi melalui pembuatan …

15
1 PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI MASA PANDEMI MELALUI PEMBUATAN HAND SANITIZER DENGAN ANTISEPTIK ALAMI Development of Learning Media in the Form of COVID-19 Handbook for Communities Dzikri Fahruzi 1 ; Khoerun Niam 2 ; Mohamad Kamil F 3 ; Dina Silmi H 4 ; Diah Nur Indah S 5 dan Laila Listiyana Ulya 6 1,2,3,4,5 Universitas Negeri Semarang [email protected] 1 ; [email protected] 2 ; [email protected] 3 ; [email protected] 4 ; [email protected] 5 ; [email protected] 6 Abstrak Penyakit menular telah menjadi penyebab utama kematian jutaan manusia. Seperti saat ini, dunia tengah diguncangkan oleh mewabahnya penyakit COVID-19. Pola adaptasi baru dengan melakukan perilaku bersih hidup sehat, melakukan cuci tangan dengan sabun, menghindari kerumunan massa, penggunaan masker atau pelindung wajah, merupakan cara yang cukup efektif untuk mencegah penularan virus Corona. Selain itu, penggunaan hand sanitizer juga dapat meminimalisasi penularan virus kepada orang lain disaat tidak tersedia fasilitas cuci tangan di luar rumah. Selain mudah dan praktis untuk dibawa kemanapun, handsanitizer ini juga bisa dibuat di rumah dengan menggunakan bahan dasar alami. Namun, kurangnya sosialisasi akan bahaya Covid-19 terkadang membuat masyarakat masih abai akan larangan pola bersih hidup sehat yang sudah diterapkan oleh pemerintah. Sehingga masih banyak ditemukan kasus positif maupun reaktif Covid-19 di berbagai daerah di Indonesia. Berdasarkan uraian tersebut, penulis memiliki gagasan untuk memberikan pelatihan kepada masyarakat mengenai pembuatan hand sanitizer. Pelatihan pembuatan hand sanitizer ini bertujuan melatih warga agar dapat memanfaatkan potensi usaha ini di masa pandemi dengan menggunakan bahan alami. Selain itu, pelatihan ini bertujuan untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat mengenai perilaku sehat yang kedepannya menjadi pola adaptasi sosial baru di masa pandemi ini. Kata kunci: COVID-19, pelatihan, pandemik, hand sanitizer. Infectious diseases have become the leading cause of death for millions of people. Like now, the world is being shaken by the outbreak of the COVID-19 disease. The new adaptation pattern by carrying out clean behavior and healthy living, washing hands with soap, avoiding crowds, using masks or face shields, are quite effective ways to prevent the transmission of the Corona virus. In addition, the use of hand sanitizers can also minimize transmission of the virus to others when hand washing facilities are not available outside the home. Besides being easy and practical to carry anywhere, this handsanitizer can also be made at home using natural ingredients. However, the lack of socialization about the dangers of Covid-19 sometimes makes people still ignore the prohibition on clean healthy living patterns that have been implemented by the government. So that there are still many positive and reactive cases of Covid-19 in various regions in Indonesia. Based on this description, the author has the idea of providing training to the community regarding the manufacture of hand sanitizers. This hand sanitizer training aims to train residents to take advantage of the potential of this business during a pandemic by using natural ingredients. In addition, this training aims to provide socialization to the public regarding healthy behavior which in the future will become a new pattern of social adaptation during this pandemic. Keywords: COVID-19, training, pandemic, hand sanitizer

Upload: others

Post on 01-Oct-2021

19 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI MASA PANDEMI MELALUI PEMBUATAN …

1

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI MASA

PANDEMI MELALUI PEMBUATAN HAND

SANITIZER DENGAN ANTISEPTIK ALAMI Development of Learning Media in the Form of COVID-19 Handbook for Communities

Dzikri Fahruzi

1; Khoerun Niam

2; Mohamad Kamil F

3; Dina Silmi H

4; Diah Nur Indah S

5 dan Laila

Listiyana Ulya6

1,2,3,4,5Universitas Negeri Semarang

[email protected]

1; [email protected]

2;

[email protected]; [email protected]

4;

[email protected]; [email protected]

6

Abstrak

Penyakit menular telah menjadi penyebab utama kematian jutaan manusia. Seperti saat ini, dunia

tengah diguncangkan oleh mewabahnya penyakit COVID-19. Pola adaptasi baru dengan melakukan

perilaku bersih hidup sehat, melakukan cuci tangan dengan sabun, menghindari kerumunan massa, penggunaan masker atau pelindung wajah, merupakan cara yang cukup efektif untuk mencegah

penularan virus Corona. Selain itu, penggunaan hand sanitizer juga dapat meminimalisasi penularan

virus kepada orang lain disaat tidak tersedia fasilitas cuci tangan di luar rumah. Selain mudah dan praktis untuk dibawa kemanapun, handsanitizer ini juga bisa dibuat di rumah dengan menggunakan

bahan dasar alami. Namun, kurangnya sosialisasi akan bahaya Covid-19 terkadang membuat

masyarakat masih abai akan larangan pola bersih hidup sehat yang sudah diterapkan oleh pemerintah.

Sehingga masih banyak ditemukan kasus positif maupun reaktif Covid-19 di berbagai daerah di Indonesia. Berdasarkan uraian tersebut, penulis memiliki gagasan untuk memberikan pelatihan

kepada masyarakat mengenai pembuatan hand sanitizer. Pelatihan pembuatan hand sanitizer ini

bertujuan melatih warga agar dapat memanfaatkan potensi usaha ini di masa pandemi dengan menggunakan bahan alami. Selain itu, pelatihan ini bertujuan untuk memberikan sosialisasi kepada

masyarakat mengenai perilaku sehat yang kedepannya menjadi pola adaptasi sosial baru di masa

pandemi ini.

Kata kunci: COVID-19, pelatihan, pandemik, hand sanitizer.

Infectious diseases have become the leading cause of death for millions of people. Like now, the

world is being shaken by the outbreak of the COVID-19 disease. The new adaptation pattern by carrying out clean behavior and healthy living, washing hands with soap, avoiding crowds, using

masks or face shields, are quite effective ways to prevent the transmission of the Corona virus. In

addition, the use of hand sanitizers can also minimize transmission of the virus to others when hand washing facilities are not available outside the home. Besides being easy and practical to carry

anywhere, this handsanitizer can also be made at home using natural ingredients. However, the lack of

socialization about the dangers of Covid-19 sometimes makes people still ignore the prohibition on

clean healthy living patterns that have been implemented by the government. So that there are still many positive and reactive cases of Covid-19 in various regions in Indonesia. Based on this

description, the author has the idea of providing training to the community regarding the manufacture

of hand sanitizers. This hand sanitizer training aims to train residents to take advantage of the potential of this business during a pandemic by using natural ingredients. In addition, this training

aims to provide socialization to the public regarding healthy behavior which in the future will become

a new pattern of social adaptation during this pandemic.

Keywords: COVID-19, training, pandemic, hand sanitizer

Page 2: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI MASA PANDEMI MELALUI PEMBUATAN …

2

PENDAHULUAN Pengabdian masyarakat adalah suatu

kegiatan yang bertujuan membantu

masyarakat tertentu dalam beberapa aktivitas

tanpa mengharapakan imbalan dalam bentuk apapun (Wikipedia, 2017). Dengan tujuan

menciptakan inovasi, memberikan solusi, dan

melalukan kegiatan yang mampu mendorong kreativitas masyarakat untuk peningkatan

mutu ekonomi, politik, sosial dan budaya.

Pada masa pandemi Covid-19

kebanyakan masyarakat berdiam diri di rumah atau melakukan physical distancing. Menurut

WHO, physical distancing lebih

direkomendasikan untuk menjaga jarak untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19

(Kompas.com, 2020).

Di awal tahun 2020, dunia dikejutkan dengan kejadian infeksi berat dengan

penyebab yang belum diketahui. Berawal dari

laporan China kepada World Health

Organization (WHO) terdapat 44 pasien pneumonia berat di suatu wilayah yaitu Kota

Wuhan, Provinsi Hubei, China, tepatnya di

hari terakhir tahun 2019. Dugaan penyebab awal hal ini terkait dengan pasar basah yang

ada di wilayah tersebut. Pada 10 Januari 2020

penyebabnya mulai teridentifikasi didapatkan kode genetiknya yaitu virus Corona baru

(Handayani, 2020).

Covid-19 merupakan infeksi virus baru

yang mengakibatkan terinfeksinya 90.308 orang per tanggal 2 Maret 2020. Virus yang

merupakan virus RNA strain tunggal positif

ini menginfeksi saluran pernapasan. Penegakan diagnosis dimulai dari gejala

umum berupa deman, batuk dan sulit bernapas

hingga adanya kontak erat dengan negara-

negara yang sudah terinfeksi. Pengambilan swab tenggorokan dan saluran napas menjadi

dasar penegakan diagnosis coronavirus

disease. Penatalaksanaan berupa isolasi harus dilakukan untuk mencegah penyebaran lebih

lanjut (Yuliana, 2020).

Berbagai macam jenis mikroorganisme seperti virus, bakteri dan jamur menempel

pada tangan setiap harinya melalui kontak

fisik dengan lingkungan, dan diantaranya

dapat menyebabkan/menimbulkan berbagai penyakit. Untuk itu mikroorganisme ini perlu

dimusnahkan atau dicegah penyebarannya,

salah satu cara yang paling mudah dan tepat adalah dengan cara mencuci tangan

menggunakan sabun dan air bersih yang

mengalir. Jika air bersih tidak tersedia, dapat

juga digunakan sediaan pembersih tangan

berbasis alkohol atau mengandung antibakteri yang dikenal dengan hand sanitizer (Wahyono,

2010).

Pembersihan tangan dengan

mengunakan bahan antiseptik mulai dikenal sejak awal abad 19. Perkembangan masyarakat

saat ini terutama yang berdomisili di daerah

perkotaan, menuntut manusia dengan berbagai kesibukan untuk bergerak cepat dan

menggunakan waktu seefisien mungkin.

Tuntutan zaman yang demikian mengharuskan manusia untuk menjaga kesehatannya agar

terhindar dari penyakit dengan cara yang tidak

dapat menghambat gerak dan tidak

mengurangi efisiensi waktunya (Wahyono, 2010). Pemakaian antiseptik tangan dalam

bentuk sediaan gel yang lebih populer dengan

nama hand sanitizer di kalangan masyarakat menengah ke atas sudah menjadi suatu gaya

hidup. Beberapa hand sanitizer dapat dijumpai

di pasaran dengan cara pemakaian yang cukup sederhana dan cepat yaitu dengan diteteskan

pada telapak tangan, kemudian diratakan pada

permukaan tangan. Namun biasanya banyak

mengandung alkohol dan antiseptik berupa bahan kimia sintetis yang harganya relatif

mahal dan sering menimbulkan masalah

kesehatan kulit, misalnya kulit menjadi kering (terjadi pennurunan kelembapan kulit normal)

(Retnosari, 2007). Oleh karena itu perlu dicari

antiseptik dari bahan alam yang relatif lebih

murah, aman, efektif, dan mudah didapat, salah satu contohnya adalah buah lemon.

Lemon dapat dijadikan bahan alami hand

sanitizer dikarenakan, bahan ini mudah ditemui dan dipercaya dapat mengangkat

kotoran dan sebagai pembersih. Lemon

memiliki kandungan asam yang berfungsi sebagai antibakteri dan membantu menjaga

kebersihan tangan.

Hand sanitizer merupakan suatu produk

sediaan cair yang penggunaannya tanpa menggunakan air. Produk ini berfungsi

sebagai pemberi aroma yang sehat dan segar

pada tangan sekaligus dapat membunuh kuman, yang saat ini banyak digemari oleh

masyarakat untuk pemeliharaan kebersihan

dan kesehatan tangan, serta mencegah pencemaran kuman pada saat hendak

konsumsi makanan. sehingga sangat potensial

untuk dikembangkan menjadi suatu produk.

Hasil produksi ini nantinya dapat dipasarkan melalui toko-toko keperluan sehari-hari,

Page 3: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI MASA PANDEMI MELALUI PEMBUATAN …

3

swalayan, rumah makan, maupun melalui

koperasi unit desa. Pembuatan hand sanitizer dalam bentuk

sediaan cair yang hiegenis dari bahan

tumbuhan (alami) tidak sulit dan tidak

membutuhkan biaya yang mahal dengan bahan dan peralatan yang dibutuhkan sangat

sederhana, sehingga dapat diproduksi dan

mempunyai nilai ekonomi, di samping itu tumbuhan yang dibutuhkan untuk keperluan

pembuatan hand sanitizer ini dapat

dibudidayakan di pekarangan. Berdasarkan hal tersebut di atas, dipandang perlu untuk

menyikapi situasi ini, dengan memberi

pelatihan pembuatan hand sanitizer bagi

masyarakat.

METODE PELAKSANAAN Upaya yang dilakukan pada penelitian

ini adalah dengan melakukan tahap pelatihan

pembuatan hand sanitizer, diantaranya:

Materi tertulis

Materi tertulis meliputi penjelasan rinci tentang cara pembuatan, serta alat dan bahan

yang digunakan untuk membuat handsanitizer,

dan pelaksanaan pembuatan.

Gambar 3.1 Screenshoot media pembuatan handsanitizer melalui

https://www.merdeka.com/trending/6-cara-

membuat-hand-sanitizer-sendiri-dengan-

alami-mudah-praktis-dan-aman

Metode Praktek

Alat-alat yang digunakan Pisau, baskom, pengaduk, wadah

kemasan.

Gambar 3.2 Alat dan bahan yang digunakan

Bahan dasar hand sanitizer

1. Alkohol 70% 2. Gel lidah buaya tube

3. Sari bahan tumbuhan 10 ml

4. Minyak essential : apel 1-2 tetes 5. Air yang telah dimasak sampai 100 ml

Gambar 3.3 Ilustrasi gambar disadur dari

https://www.instagram.com/p/CCssTP2pL0U/?utm_source=ig_web_copy_link

Tahap pelaksanaan 1. Pembuatan sari buah lemon

2. Proses pembuatan sari buah lemon

dilakukan dengan cara : memeras buah lemon dan disarin menggunakan

saringan teh, untuk memisahkan hasil

perasan dengan ampasnya.

3. Menyediakan gel lidah buaya tube 300 ml

4. Pelarutan alkohol 7 0% dengan gel lidah

buaya 2/4 cangkir ditambahkan ke dalam wadah yang sudah disediakan,

lalu aduk sampai merata

5. Campurkan sari buah lemon yang sudah di saring ke dalam wadah larutan

alkohol dan gel

6. Lalu masukkan semua bahan tadi ke

dalam botol spray ukuran 100 ml.

Page 4: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI MASA PANDEMI MELALUI PEMBUATAN …

4

Gambar 3.4 Tahap Pelaksanaan Pembuatan Handsanitizer

Evaluasi Setelah dilakukan pembuatan seluruh

bahan untuk 20 botol spray ukuran 100 ml.

Menurut anjuran WHO sebelum digunakan handsanitizer ini sebaiknya disimpan disuhu

ber-AC atau dalam kulkas dan disimpan

selam 72 jam sebelum dipakai. Untuk menguji

ketahanan dan uji higienitas dari bahan handsanitizer yang digunakan.

Cara Pembuatan Di dalam suatu wadah dicampurkan

Alkohol, gel lidah buaya, dicampurkan sampai

benar benar homogen dan kelihatan tekstur yang lembut. Kemudian ditambahkan sari dari

bahan tumbuhan alami, serta minyak essential.

Dimasukkan ke dalam wadah yang telah

diseterilkan dengan dicuci menggunakan rebusan air panas, lalu semua bahan di aduk,

setelahnya disaring ulang untuk

menghilangkan kotoran disaat mencampurkan bahan-bahan sebelumnya. Terakhir,

menuangkan semua bahan campuran tadi ke

dalam botol sprey menggunakan corong.

Selanjutnya diberi etiket yang menarik dan disimpan selama 72 jam untuk mensterilkan

handsanitizer sebelum dipakai.

HASIL DAN PEMBAHASAN Kegiatan pengabdian kepada

masyarakat, melibatkan warga untuk meningkatkan pemahaman/pengetahuan warga

mengenai banyaknya manfaat yang dikandung

buah lemon sebagai salah satu kekayaan alam Indonesia. Dalam kegiatan ini pula diharapkan

dapat meningkatkan keterampilan melalui

pelatihan pembuatan handsanitizer dari sari buah lemon dengan metode sederhana dan

biaya yang realtif terjangkau.

Hand sanitizer adalah produk kesehatan

yang secara instan dapat menghambat dan mematikan kuman tanpa menggunakan air,

dapat digunakan kapan saja dan dimana saja.

Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal

21 Agustus 2020 dan dihadiri oleh warga, ibu-ibu pkk, dan ketua posyandu rw.01 dan rw.02.

respon peserta terhadap pelatihan ini terlihat

sangat anntusias mengingat hand sanitizer

sering digunakan dalam keseharian. Pengetahuan baru mengenai cara pembuatan

dengan menggunakan alkohol dan sari buah

lemon ini memberikan gambaran baru kepada warga yang masih awam dengan produk hand

sanitizer ini. Selain sebagai pengetahuan, dari

aplikasi pembuatan sendiri memberikan wawasan baru mengenai keekonomisan, dan

solusi kesehatan yang di rasa praktis oleh

warga sehingga dapat dipraktikkan dengan

olahan bahan yang sediaan di rumah, dan juga setelah pengolahan dan sebagainya bahan –

bahan ini dapat dikatakan menghasilkan suatu

produk yang memiliki kekhasan nilai jual di pasar.

Pelatihan ini diawali dengan sosialisasi

mengenai cara pembuatan, cara penggunaan, dan juga baik manfaat dan kegunaan dari hand

sanitizer berbahan dasar sari buah lemon.

Dengan memberitahukan hal ini bertujuan

peserta dapat mengetahui manfaat dan kegunaan hand sanitizer yang bahan –

bahannya dapat didapatkan dari sekitar.

Bahan yang digunakan dalam pembuatan hand sanitizer berupa alkohol 70%,

gel lidah buaya, dan minyak essential apel.

Buah lemon diambil sarinya untuk

dimanfaatkan sebagai bahan untuk membersihkan dan menyegarkan. Kualitasnya

sebagai penyegar sangat menonjol pada sari

buah, dengan disandingkan dengan bahan lain lemon dapat dijadikan campuran untuk

pembersihan dan berguna untuk mengentaskan

bakteri dan lainnya. Lidah buaya, membantu menyembuhkan luka, membantu kolagen,

mengurangi peradangan dan melembabkan

kulit.

Seperti yang disampaikan pada bagian sebelumnya bahwa pada tahap pembuatan

handsanitizer, maka dihasilkan hand sanitizer

dengan bentuk gel. Beberapa keuntungan sediaan gel

(Voigt, 1994) adalah sebagai berikut:

1. Kemampuan penyebarannya baik pada kulit

2. Efek dingin, yang dijelaskan melalui

penguapan lambat dari kulit

3. Tidak ada penghambatan fungsi rambut secara fisiologis

Page 5: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI MASA PANDEMI MELALUI PEMBUATAN …

5

4. Kemudahan pencuciannya dengan air

yang baik 5. Pelepasan obatnya baik

Tingginya kandungan air dalam sediaan

gel dapat menyebabkan terjadinya kontaminasi

mikroba, yang secara efektif dapat dihindari dengan penambahan bahan pengawet. Untuk

upaya stabilisasi dari segi mikrobial di

samping penggunaan bahan-bahan pengawet seperti dalam balsam, khususnya untuk basis

ini sangat cocok pemakaian metil dan propil

paraben yang umumnya disatukan dalam bentuk larutan pengawet. Upaya lain yang

diperlukan adalah perlindungan terhadap

penguapan yaitu untuk menghindari masalah

pengeringan. Oleh karena itu, untuk menyimpannya lebih baik menggunakan tube.

Pengisian ke dalam botol, meskipun telah

tertutup baik tetap tidak menjamin perlindungan yang memuaskan (Voigt, 1994).

Setelah rangkain pembuatan produk

selesai dibuat maka peserta dapat langsung merasakan produk yang telah dibuat sehingga

pelatihan ini benar-benar dapat dirasakan

langsung manfaatnya oleh warga. Dengan

dibuat dan dikemas dalam wadah yang sederhana, produk ini dapat dimanfaatkan oleh

diri sendiri ataupun dapat dipasarkan sesuai

dengan harapan yang dibuat. Dengan cara yang sederhana dan cost yang cukup murah.

KESIMPULAN DAN SARAN Kegiatan pengabdian kepada

masyarakat yang telah dilakukan pada tanggal

21 Agustus dapat disimpulkan bahwa Hand sanitizer merupakan suatu produk sediaan cair

yang penggunaannya tanpa menggunakan air.

Produk ini berfungsi sebagai pemberi aroma

yang sehat dan segar pada tangan sekaligus dapat membunuh kuman, yang saat ini banyak

digemari oleh masyarakat untuk pemeliharaan

kebersihan dan kesehatan tangan, serta mencegah pencemaran kuman pada saat

hendak konsumsi makanan. sehingga sangat

potensial untuk dikembangkan menjadi suatu produk. Hasil produksi ini nantinya dapat

dipasarkan melalui toko-toko keperluan

sehari-hari, swalayan, rumah makan, maupun

melalui koperasi unit desa. Untuk memperoleh keaneka ragaman

keterampilan dan bentuk wira usaha bagi

masyarakat, sebaiknya diadakan bimbingan dan pelatihan untuk pembekalan keterampilan

secara rutin setiap tahun dengan bentuk

produk yang berbeda, sehingga diharapkan

masyarakat mempunyai keterampilan yang

beraneka ragam dan dapat berwira usaha dengan berbagai produk. Demi kelancaran

kewirausahaan masyarakat tersebut, perlu

dibentuk koperasi dan bantuan pemasaran

produk misalnya adanya penghubung koperasi dengan swalayan-swalayan terdekat, sampai

jangkauan yang semakin hari semakin

meluas.Selain itu, pemberdayaan masyarakat dalam menghasilkan suatu produk dapat

menjadikan masyarakat menjadi lebih

produktif dan meningkatkan pendapatan daerah serta mengurangi jumlah pengangguran

yang ada.

DAFTAR PUSTAKA Azizah, K. (2020, Maret 10).

https://www.merdeka.com/trending/6-

cara-membuat-hand-sanitizer-sendiri-dengan-alami-mudah-praktis-dan-

aman-kln.html. Retrieved Agustus 21,

2020, from https://www.merdeka.com/:

https://www.merdeka.com/

Diah Handayani, D. R. (2020). Penyakit Virus

Corona 2019. Jurnal Respirologi Indonesia, 119-129.

Ginting, Rosalina. “PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT DESA JUNGSEMI DI MASA PANDEMI COVID 19

MELALUI PELATIHAN

PEMBUATAN HAND SANITIZER

DAN PELINDUNG WAJAH.” IJECS: Indonesian Journal of

Empowerment and Community

Services, Volume 1, Nomor 1, April 2020, Halaman 20-

www.journal.univetbantara.ac.id/inde

x.php/ijecs Pramulani Mulya Lestari, A. P. (2018).

Pelatihan Pembuatan Hand Sanitizer

Perasan Buah Jeruk Nipis Bagi Guru,

Siswa Siswi SMA Dan SMK Mutiara 17 Agustus Kelurahan Teluk Pucung

Bekasi Utara. Jurnal Semar, 20-24.

Rafie, B. T. (2020, April 1). https://kesehatan.kontan.co.id/news/w

ho-gunakan-istilah-physical-

distancing-apa-bedanya-dengan-social-distancing?page=all. Retrieved

September 7, 2020, from

https://kesehatan.kontan.co.id/:

https://kesehatan.kontan.co.id Wijaya, Y. A. (2008, Oktober 14). Daya

Analgesik Sari Buah Jeruk Lemon

Page 6: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI MASA PANDEMI MELALUI PEMBUATAN …

6

(Citrus limon (L.) Burm. F.) Pada

Mencit Putih Betina . Skripsi, pp. 8-9. Wijaya, Johan Iswara. "FORMULASI

SEDIAAN GEL HAND SANITIZER

DENGAN BAHAN AKTIF

TRIKLOSAN 1,5% DAN 2%." Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa

Universitas Surabaya Vol.2 No.1 (2013)

Wikipedia.org. (2017, Desember 11). https://id.wikipedia.org/wiki/Pengabdi

an_masyarakat. Retrieved September

10, 2020, from https://id.wikipedia.org/:

https://id.wikipedia.org

Yuliana. (2020). Corona Virus Diseases

(Covid-19); Sebuah Tinjauan

Literatur. Wellness And Healthy

Magazine, 187-192.

Page 7: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI MASA PANDEMI MELALUI PEMBUATAN …

7

OPTIMALISASI LAHAN DENGAN

MEMANFAATKAN SISTEM HIDROPONIK

Rangga Roby Murtadha

1, Anita Wahyu Ning Tias

2, Deva Muzdhalifah

3, Nur Laelatul Adha

4,

Suci Rahmah Fitriyani5 dan Laila Listiana Ulya (Pembimbing)

6

1,2,3,4,5Universitas Negeri Semarang

[email protected]

1; [email protected]

2; [email protected]

3;

[email protected];[email protected]

5;[email protected]

6

ABSTRAK

Potensi pekarangan sebagai sumber pemenuhan gizi keluarga cukup besar. Salah satu upaya

pemanfaatan lahan sempit pada pekarangan adalah dengan teknologi hidroponik. Hidroponik

merupakan suatu metode budidaya tanaman tanpa menggunakan tanah, melainkan menggunakan

teknologi bercocok tanam air, nutrisi, dan oksigen. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan peran

masyarakat RT05/RW 02 Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Subang agar mampu

produktif memanfaatkan lahan pekarangan untuk memenuhi kebutuhan sayur dalam rumah tangga.

Pelatihan bercocok tanam dengan menggunakan metode hidroponik pada masyarakat RT.05 RW.02

Desa Pabuaran Kabupaten Subang berjalan dengan lancar. Proses pelaksanaan dilakukan sebanyak 3

kali dengan menggunakan metode daring dan tatap muka. Metode hidroponik yang digunakan adalah

DFT (Deep Flow Tehnic) yaitu sistem hidroponik dengan menggunakan air yang mengalir dan sedikit

menggenang. Hasil dari serangkaian pelatihan budidaya menggunakan system hidroponik yaitu

diharapkan menjadi salah satu alternative optimalisasi lahan pekarangan bagi masyarakat, sehingga

selain untuk memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga juga dapat dijadikan sumber penghasilan

yang memadai.

Kata Kunci : Hidroponik; optimalisasi lahan;

The potential of the yard as a source of family nutrition fulfillment is quite large. One of the efforts to

use the narrow land in the yard is hydroponic technology. Hydroponics is a method of cultivating

plants without using soil, but using technology to grow water, nutrients, and oxygen. The purpose of

this activity is to increase the role of the community in RT05 / RW 02 of Pabuaran Village, Pabuaran

District, Subang Regency so that they are able to productively utilize their yards to meet household

vegetable needs. Farming training using hydroponic methods in the community RT. 05 RW.02,

Pabuaran Village, Subang Regency, went well. The implementation process is carried out 3 times

using online and face-to-face methods. The hydroponic method used is DFT (Deep Flow Tehnic), a

hydroponic system using flowing and slightly stagnant water. The results of a series of cultivation

trainings using a hydroponic system are expected to be an alternative to optimizing yard land for the

community, so that in addition to meeting household food needs it can also be used as an adequate

source of income.

Keywords: Hydroponics; land optimization

Page 8: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI MASA PANDEMI MELALUI PEMBUATAN …

8

PENDAHULUAN

Sayuran adalah makanan kesukaan

masyarakat yang biasanya berdampingan

dengan sepiring nasi dan lauk lainnya.

Kebanyakan orang mungkin berpikir

bahwa tanpa lahan yang luas dan cukup,

mereka tidak akan bisa untuk menanam

sayuran. Terlebih masyarakat yang tinggal

di daerah perkotaan, mereka akan sulit

menemukan lahan yang luas untuk

bertanam. Hal ini disebabkan oleh lahan

yang sempit. ([1] Anang Masduki, 2017)

Saat ini ada cara lain untuk

memanfaatkan lahan sempit sebagai usaha

untuk mengembangkan metode penanaman

sayuran, yakni dengan cara bercocok

tanam secara hidroponik.

Hidroponik adalah lahan budidaya

pertanian tanpa menggunakan media tanah,

sehingga hidroponik merupakan aktivitas

pertanian yang dijalankan dengan

menggunakan air sebagai medium untuk

menggantikan tanah. Sehingga sistem

bercocok tanam secara hidroponik dapat

memanfaatkan lahan yang sempit.

Pertanian dengan menggunakan sistem

hidroponik memang tidak memerlukan

lahan yang luas dalam pelaksanaannya,

tetapi dalam bisnis pertanian hidroponik

hanya layak dipertimbangkan mengingat

dapat dilakukan di pekarangan rumah, atap

rumah maupun lahan lainnya.

Cara bercocok tanam secara

hidroponik memiliki banyak keuntungan

dan manfaat yang dapat diperoleh dari

sistem tersebut. Sistem ini dapat

menguntungkan dari kualitas dan kuantitas

hasil pertaniannya, serta dapat

memaksimalkan lahan pertanian yang ada

karena tidak membutuhkan lahan yang

banyak. (Roidah, 2014)

Budidaya secara hidroponik memiliki

beberapa sistem instalasi yang berbeda-

beda.

1. Wick

Sistem wick atau sistem sumbu,

dinamakan sistem sumbu karena

sistem ini memakai bantuan sumbu

untuk menyalurkan nutrisi ke

tanaman. Sistem wick merupakan

sistem yang paling sederhana dan

sangat cocok untuk pemula.

Hidroponik sistem wick mudah

dibuat, dengan alat wadah untuk

menampung air, netpot yang diberi

sumbu berupa kain flanel dan

styrofoam untuk menyangga

netpot. Agar pertumbuhan lebih

baik dapat juga ditambahkan air

stone untuk menambah oksigen.

2. NFT (Nutrient FilmTechnique)

Sistem NFT memanfaatkan aliran

air yang dangkal dan tidak

merendam akar tanaman. Instalasi

NFT biasanya dibuat agak miring

agar air tidak menggenang. Cara

kerja dari sistem ini nutrisi

dipompakan ke bak tanam sehingga

nutrisi membasahi akar. Lalu

nutrisi kembali lagi ke tandon.

Karena nutrisi tidak merendam

akar, maka dengan sistem NFT

akar tanaman lebih memungkinkan

untuk mendapatkan oksigen lebih

banyak.

3. DFT (Deep Flow Technique)

Hidroponik dengan sistem DFT

adalah sistem yang menggunakan

genangan nutrisi. Akar tanaman

pada sistem ini terendam nutrisi

sedalam 3-5 cm. Sistem DFT mirip

Page 9: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI MASA PANDEMI MELALUI PEMBUATAN …

9

dengan sistem NFT namun instalasi

tidak dibuat miring untuk

menciptakan sirkulasi yang lambat

sehingga terjadi genangan.

Keunggulan dari sistem ini jika

listrik mati masih terdapat

cadangan nutrisi sehingga tanaman

masih tetap segar.

4. Ebb and Flow

Sistem ebb and flow atau yang

dikenal dengan sistem pasang surut,

bekerja dengan cara nutrisi akan

membanjiri bak tanam lalu pada

periode waktu tertentu nutrisi surut

dan kekmbali ke tandon. Pada

sistem ini kerja pompa diatur

oleh timer.

Saat pompa menyala akan

mengakibatkan pasang sehingga

tanaman terendam oleh nutrisi,

ketikan pompa mati nutrisi akan

surut. Pasang surutnya nutrisi

memungkinkan akar tanaman

mendapatkan oksigen lebih banyak.

5. Deep Water Culture

Sistem deep water culture atau

sering disebut juga sistem rakit

apung, merupakan sistem yang

sederhana. Cara kerja sistem ini

pasif, air nutrisi di bak tanam

menggenang dan merendam akar

tanaman.

Sistem ini mirip sistem sumbu yang

membedakan sistem ini tidak

menggunakan sumbu. Karena

nutrisi tidak tersirkulasi jadi pada

sistem rakit apung harus

ditambahkan air stione untuk

menambah oksigen.

6. Drip

Sistem drip atau sistem tetes

merupakan sistem hidroponik yang

paling umum dilakukan petani.

Sistem ini terdapat dua jenis

yaitu recovery dan nonrecovery.

Sistem drip recovery bekerja

dengan cara meneteskan nutrisi ke

akar tanaman lalu sisa nutrisi yang

menetes akan kembali ke tandon,

sedangkan nonrecovery nutrisi

tidak kembali ke tandon.

METODE PELAKSANAAN

Kegiatan pengabdian masyarakat KKN

BMC ini difoKuskan pada kegiatan

pelatihan bercocok tanam dengan metode

hidroponik bagi masyarakat RT05/RW 02

Desa Pauaran, Kecamatan Pabuaran,

Kabupaten Subang. Pelatihan tersebut

melibatkan warga di RT05/RW 02. Agar

pelaksanaan pelatihan bagi masyarakat ini

lebih terarah, maka metode yang

digunakan adalah metode lesson study

(LS) dengan tiga tahap kegiatan utama

yaitu: (1) tahap perencaan dan persiapan

(plan), (2) tahap pelaksanaan (do), dan (3)

tahap evaluasi dan refleksi (see), (Lewis,

2002). Adapun uraiannya sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

Pertama melakukan identifikasi terhadap

warga RT/RW 02 Kawasan Industri

Batamindo, yang berminat bercocok tanam

dengan menggunakan metode hidroponik.

Kedua, menyiapkan materi pelatihan

hidroponik mulai dari perencanaan,

pelaksanan dan evaluasi. Pada bagian

perencanaan meliputi:

1) penyusunan angaran bercocock tanam

mengunakan metode hidroponik,

Page 10: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI MASA PANDEMI MELALUI PEMBUATAN …

10

2) menjelasakan keuntungan dan

kelemahan bercocok tanam

hidroponik,

3) penyiapan bahan dan alat habis pakai.

Alat yang digunakan untuk bercocok

tanam. Bahan-bahan yang dibutuhkan

yaitu:

Benih tanaman (buah-buahan atau

sayuran. Contoh buah-buahan yaitu

stoberi, tomat, paprika; contoh

sayuran yaitu pakcoy, kangkung,

bayam, dan selada).

Netpot (wadah untuk tanaman)

Rockwool (media tanam yang

bersifat menyerap dan menyimpan

air)

Sumbu (digunakan pada beberapa

jenis sistem)

Pupuk (biasanya menggunakan

Abmix untuk sayuran maupun

buah-buahan).

Pada bagian persiapan meliputi:

1. Mendesain ruang (tempat)

bercocok tanam,

2. Bagaimana cara menanam dengan

menggunakan metode hidroponik.

3. bagaimana cara pemberian pupuk

dan penanaman terhadap tanaman

hidroponik.

4. koordinasi dengan pihak kelurahan.

Pada Pelaksanan Evaluasi meliputi (1)

simulasi praktek kepada setiap kelompok,

(2) monitoring kepada kelompok tani

hidroponik yang dilakukan mitra. Adapun

alat yang digunakan adalah: (1) sisa botol

aqua gelas, (2) busa, (3) kater, (4) bibit

tanaman, (5) paralon ukuran 5 cm, dan

lain-lain.

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap ini meliputi tahap pelatihan dan

workshop bercocok tanam hidroponik

dengan narasumber Ketua kelompok

Rangga Roby Murtadha Tahap pelaksanan

ini menjelaskana manfaat,dan keuntugan

bercocok tanaman dengan hidroponik.

Pada tahap ini juga dijelaskanjuga

perencanaan biaya dalam bercocok tanama

hidroponik, Pada tahap ini juga ada praktek

langsung mulai dari tahap

persiapan,pelaksanan dan evaluasi, dan

diharapkan peserta melakukan bimbingan

kepada warga di rumah masing-masing.

3. Tahap evaluasi

Tahap evaluasi dilakukan untuk

melihat sejauhmana keberlanjutan

pelatihan bercocok tanam Hidroponik oleh

warga RT05/RW 02 Desa Pabuaran,

Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Subang. .

Sedangkan Tahap pelaporan akhir untuk

melaporkan bagaimana pelaksanaan dan

hasil pelaksanaan kegiatan di lapangan ke

LPPM Universitas Negeri Semarang

sebagai bentuk dari laporan akhir.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Bertanam secara hidroponik

merupakan solusi untuk melakukan

budidaya tanaman di lahan yang sempit

dengan tetap menghasilkan suatu jenis

tanaman yang berkualitas.Budidaya

tanaman.Budidaya tanaman secara

hidroponik ini tidak menggunakan tanah

sebagai media tanam nya,melainkan ada

media tanam lain yang bisa digunakan

seperti rockwall,hidrotone dll.Ada

beberapa macam sistem yang digunakan

pada saat budidaya tanaman secara

hidroponik,diantaranya system

DFT,NFT,Rakit apung dll.

Dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata

(KKN) Bersama Melawan Covid-19

Universitas Negeri Semarang Tahun 2020

Page 11: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI MASA PANDEMI MELALUI PEMBUATAN …

11

ini,program kerja pelatihan budidaya

tanaman sayur menjadi program kerja yang

wajib bagi setiap mahasiswa yang mengikuti

KKN. Ada banyak metode bertanam

diantaranya bertanam secara konvensional

dengan menggunakan media tanam tanah

serta bertanam secara hidroponik.Bertanam

sayuran secara hidroponik menjadi salah satu

kegiatan yang dipilih karena dianggap lebih

praktis dan mudah dalam pelaksanaan nya.

Proses pelatihan dilakukan melalui

2 cara,yakni secara daring dan tatap muka

dengan tetap memperhatikan protokol

kesehatan covid-19.Pelatihan yang

dilakukan secara daring melalui Whatsapp

Group Rt dan Rw dengan cara memberikan

e-book yang berisi tentang materi seputar

hidroponik seperti definisi,system yang

digunakan,alat dan bahan,jenis tanaman

yang dapat ditanam secara hidroponik dll.

Pada pertemuan pertama mencoba

untuk memperkenalkan budidaya tanaman

secara hidroponik dengan cara berdiskusi

melalui daring.Diskusi antara masyarakat

di lingkungan Rt 05 Rw 02 desa pabuaran

kecamatan pabuaran kabupaten subang ini

menghasilkan banyka inovasi bercocok

tanam yang baru.Karena selama ini

masyarakat hanya mengenal bertanam

secara konvensional dengan menggunakan

media tanam tanah.Dengan adanya

sosialisasi pertama tentang

hidroponik,masyarakat mulai tertarik untuk

memperdalam cara bertanam seperti ini.

Peserta pelatihan hidroponik ini

bukan hanya berasal dari petani,melainkan

banyak peserta yang berlatar belakang

diluar petani seperti pedagang,siswa

sekolah dan ibu rumah tangga.Respon dari

peserta sangat positif,karena pelatihan ini

merupakan pelatihan hidroponik pertama

yang ada di lingkungan masyarakat

setempat.

Pada pertemuan selanjutnya,ada

beberapa masyarakat yang ingin

mengetahui langsung konstruksi

hidroponik.Oleh karena itu,pelatihan

dilakukan secara tatap muka dengan tetap

mematuhi protokol kesehatan.Pada

pertemuan ini,masyarakat melihat secara

langsung konstruksi hidroponik dengan

menggunakan system DFT (Deep Flow

Tehnic) yaitu sistem hidroponik dengan

menggunakan air yang mengalir dan

sedikit menggenang.

Selanjutnya pelatihan dilakukan

secara daring dengan sistem diskusi dan

tanya jawab.Pada pertemuan ini

masyarakat mulai tertarik untuk menanam

sayur secara hidroponik.Sebagian

masyarakat bahkan sudah

memperhitungkan keuntungan yang akan

diperoleh jika bertanam secara hidroponik

ini sukses.Saat ini harga jual sayur

konvensional yang ada di pasaran dengan

harga jual sayur hidroponik sangat

berbeda.Bahkan harga sayur hidroponik

bisa mencapai 2 kali lipat harga sayur

konvensional.Tentunya ini menjadi daya

Page 12: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI MASA PANDEMI MELALUI PEMBUATAN …

12

Tarik masyarakat yang ingin bertanam

sayur secara hidroponik.

Pelatihan dilakukan sebanyak 3 kali

pertemuan.Setelah mengikuti pelatihan

masyarakat menjadi lebih paham tentang

hidroponik dan dapat mengaplikasikan

nya. Sebagian masyarakat yang merasa

kurang dengan materi yang

disampaikan,mereka juga mengakses

informasi melalui youtube.Karena didalam

youtube banyak petani hidroponik yang

sukses dan mereka mau berbagi

pengalaman nya melalui youtube.

KESIMPULAN

Kesimpulan dalam Pengabdian

Kuliah Kerja Nyata Bersama Melawan

Covid-19 tentang Pelatihan bercocok

tanam dengan menggunakan metode

hidroponik pada masyarakat RT.05 RW.02

Desa Pabuaran Kabupaten Subang berjalan

dengan lancar. Proses pelaksanaan

dilakukan sebanyak 3 kali dengan

menggunakan metode daring dan tatap

muka, pada pertemuan pertama dilakukan

secara daring dengan materi pengenalan

budidaya secara hidroponik, pada

pertemuan kedua dilakukan secara tatap

muka dengan materi memperkenalkan

kontruksi hidroponik dengan sistem DFT

(Deep Flow Technique) sistem yang

menggunkan genangan nutrisi dan pada

pertemuan ketiga dilakukan secara daring

dengan melakukan diskusi dan tanya

jawab. Respon masyarakat sangan positif

dan antusias karena selama ini mereka

hanya menerapkan cocok tanam secara

konvensional serta beberapa masyarakat

mulai mengaplikasikan cocok tanam

dengan metode hidroponik.

DAFTAR PUSTAKA

Albert, Gamot Malau dkk. 2015.

Meningkatkan Keterampilan

Bercocok Tanam Dengan Metode

Hidroponik Di Kelurahan

Mukakuning, Kota Batam.

Seminar Nasional Pengabdian

Kepada Masyarakat: Universitas

Terbuka

Anang Masduki. (2017). Hidroponik

Sebagai Sarana Pemanfaatan Lahan.

Pemberdayaan, 1(2), 185–192.

Haq, Nadhiifah Nurul . 2019. 6 Pilihan

Sistem Bercocok Tanam dengan

Hidroponik. Dikutip dari:

www.idntimes.com 25 Agustus 2020.

Jimmy-Halim. (2016). Teknik Hidroponik.

Jakarta: Penerbit Penebar Swadaya.

Lingga, Pinus. (1984). Hidroponik

Bercocok Tanam Tanpa Tanah.

Jakarta: Penerbit Penebar Swadaya.

Roidah, I. S. (2014). Pemanfaatan Lahan

Dengan Menggunakan Sistem

Hidroponik. Jurnal Universitas

Tulungagung BONOROWO Tahun,

1(2), 43–50. Retrieved from

file:///C:/Users/ASUS/Downloads/14-

22-1-SM.pdf

Page 13: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI MASA PANDEMI MELALUI PEMBUATAN …

13

Tallei, E Triana dkk. 2017. Hidroponik

untuk Pemula. Manado: LPPM

UNSRAT

Page 14: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI MASA PANDEMI MELALUI PEMBUATAN …

14

Page 15: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI MASA PANDEMI MELALUI PEMBUATAN …

15