pembentukan tata surya menurut teori planetesimal
DESCRIPTION
is a geograpical theory about our solar systemTRANSCRIPT
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Selamat Datang di Presentasi Teori Pembentukan Tata Surya…..
Klik to Play !
Pasang Mata !!Buka Telinga!!!
PEMBENTUKAN TATA SURYA MENURUT TEORI PLANETESIMAL
Disusun Oleh :
A h m a d U b a i d i l l a h Fa t h o n i ( 0 0 5 ) A i Sy i fa N u r d i ya n a h ( 0 0 6 ) D u r o t u l M u n t a fi a h ( 0 0 7 ) M u h . I r fa n F i r m a n sya h ( 0 ) M u h . Sya d i d D a e l a m i ( 0 ) N a j m a h m u mt a za ( 0 1 9 ) N u h a Ya hya M u fi d ( 0 2 1 ) R i z k a Ro m a d h o n a ( 0 2 4 )
M A N B A B A K A N C I WA R I N G I NC I WA R I N G I N C I R E B O N
J l .
PEMBABAKAN :
Sejarah Teori PlanetesimalApa itu Teori Planetesimal ??Perkembangan Teori Planetesimal Video for Solar System form
SEJARAH TEORI PLANETESIMALTeori planetisimal pertama kali dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlin dan Forest R. Moulton pada tahun 1900.
Thomas Chrowder Chamberli (1843 - 1928 ) adalah seorang geolog berpengaruh Amerika Serikat dan seorang pendidik.
Chamberlin dan Forest Ray Moulton mengembangkan teori pembentukan tata surya yang bertentangan dengan hipotesis nebular Laplace.
SEJARAH TEORI PLANETESIMAL (lanjutan)
Teori planetisimal Chamberlin-Moulton, menerima dukungan selama hampir sepertiga abad, namun mulai ditolak pada akhir 1930-an. Teori mereka pada akhirnya tidak diterima lagi pada 1940-an, karena tidak sesuai dengan kenyataan momentum
sudut pada planet Yupiter
Terdapat suatu bagian dari teori mereka yang masih diterima, yang menyatakan bahwa benda-benda yang lebih kecil, yaitu
planetisimal, dengan bertahap saling berbenturan untuk membentuk suatu planet secara akresi.
Dari teori dan bukti-bukti geologis lainnya, ia menyimpulkan bahwa usia bumi jauh lebih tua daripada asumsi Lord Kelvin
(kira-kira 100 juta tahun) pada saat itu.Back to Pembabakan
Apa itu Teori Planetesimal ??
Teori ini mengatakan bahwa Tata Surya kita terbentuk akibat adanya bintang lain yang lewat cukup dekat dengan matahari, pada masa awal pembentukan matahari. ( see picture )
Kedekatan tersebut menyebabkan terjadinya tonjolan pada permukaan matahari, dan bersama proses internal matahari, menarik materi berulang kali dari matahari. Efek gravitasi bintang mengakibatkan terbentuknya spiral yang memanjang dari matahari. ( see picture )
Sementara sebagian besar materi tertarik kembali, sebagian lain akan tetap di orbit, mendingin dan memadat, dan menjadi benda-benda berukuran kecil yang mereka sebut planetisimal dan beberapa yang besar sebagai protoplanet. Objek-objek tersebut bertabrakan dari waktu ke waktu dan membentuk planet dan bulan, sementara sisa-sisa materi lainnya menjadi komet dan asteroid. ( see picture )
Back to pembabakan
Video 1 ( by First Science )Video 2 ( by NGC )
Perkembangan Teori Planetesimal
Perkembangan teori pementukan Tata Surya pada dekade terakhir abad ke-19 dan dekade pertama abad ke-20, didominasi oleh 2 orang Amerika yakni Thomas Chamberlin (1843-1928) dan Forest Moulton (1872-1952). Dalam membangun teorinya, mereka melakukan komunikasi secara konstan, namun publikasi atas karya besar mereka dilakukan secara terpisah.Pada tahun 1890-an, Chamberlin menawarkan solusi untuk teori nebula Laplace. Yaitu adanya satu akumulasi yang membentuk planet atau inti planet (objek kecil terkondensasi diluar materi nebula) yang kemudian dikenal sebagai planetesimal. Menurut. planetesimal akan bergabung membentuk proto planet. Namun karena adanya perbedaan kecepatan partikel dalam dan partikel luar, dimana partikel dalam bergerak lebih cepat dari partikel luar, maka objek yang terbentuk akan memiliki spin retrograde.
Perkembangan Teori Planetesimal ( lanjutan )
Walaupun ide planetesimal ini cukup baik, sejak tahun 1900 mereka mengembangkan teori alternatif untuk pembentukan planet, yaitu teori tentang materi yang terlontar dari bintang membentuk nebula spiral. Nebula spiral ini tidak diketahui asalnya dan berhasil dipotret oleh para pengamat. Menurut mereka, materi yang terlontar ini bisa membentuk planet yang akan mengitari bintang induknya. Tapi ide ini kemudian mereka tolak karena orbit yang mereka dapatkan terlalu eksentrik/lonjong.Chamberlin kemudian membangun teori baru yang melibatkan erupsi matahari. Ia memberikan kemungkinan bahwa spiral nebula merupakan hasil interaksi pemisahan dari bintang yang berada dalam proses erupsi dengan bintang lainnya. Teori ini membutuhkan matahari yang aktif dengan prominensa yang masif. (back to Pembabakan)
Thank’s For your Nice Attention!!!!Semoga tidak Bosan….
Wassalamu’alaikuim Wr. Wb.
GOOD BYE!!!