pembahasan
DESCRIPTION
farmakologiTRANSCRIPT
Stadium Waktu (menit) gejala klinis Nama stadiumI 01.00 – 02.00 Refleks mata & kaki
belakang mulai hilang, reflek ekor mulai hilang
Analgesik
II 02.30 – 02.40 Refleks mata dan hidung hilangPernapasan tdk teratur
Eksitasi
III 02.40 – 04.20 Napas teratur dan kesadaran hilang total
Pembedahan
IV 04.20 – 07.30 Napas tidak teratur, refleks batuk dan mata, refleks kaki belakang dan ekor sadar seutuhnya.
Recorvery
Mencit tanpa pemberian Atropin
Pada praktikum kali ini obat anastesi per inhalasi yang digunakan adalah kloroform dikarenakan
tidak tersedianya eter. Anastesi dilakukan pada mencit dengan Berat Badan 20,14 gram. Mencit
ditimbang kemudian diberikan obat anastesi kloroform sebanyak 0,5 ml. kloroform diinjeksi
pada kapas kemudian diletakkan di depan hidung mencit. Kapas diletakkan tidak terlalu dekat
dengan hidung mencit untuk menghindari mencit overdosis dan mati. Pada praktiukum ini
mencit yang dipakai dalam anastesi tidak dilakukan premedikasi dengan atropine.
Atropin digunakan sebagai premedikasi anestesi dengan tujuan utama adalah menekan produksi
air liur dan sekresi jalan nafas jugs mencegah reflek yang menimbulkan gangguan jantung atau
mencagah timbulnya bradikardi. Walaupun begitu pemeberian atropin berpengaruh pada susunan
saraf pusat merangsang medolaoblongata, pada mata menyebabkan midriasis, saluran nafas
mengurai sekret hidung, mulut, faring dan bronkus, dan pada jantung merangsang n.vagus. pada
saluran cerna adanya penghambatan peristaltik usus dan lambung, otot polos akan terlihat adanya
dilatasi piala ginjal, ureter dan kandung kencing, sehingga kemungkinan retensi urine.
Setelah diberikan obat anastesi per inhalasi dapat dilihat stadium-stadium anastesi seperti pada table hasil di atas.
Stadium I dengan durasi waktu 1 menit menunjukan gejala klinis Refleks mata & kaki belakang mulai hilang, reflek ekor mulai hilang.
elisa.ugm.ac.id/user/archive/.../008ccfb4790965b46f0b3a1e1404eb8e