pemakaian tanda baca

32

Upload: imani-goodman

Post on 31-Dec-2015

142 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

PEMAKAIAN TANDA BACA. Tanda Titik (.). 1. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan. Misalnya :. Hari ini tanggal 6 April 1973. Marilah kita mengheningkan cipta. Sudilah kiranya Saudara mengabulkan permohonan ini. Catatan : - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: PEMAKAIAN TANDA BACA
Page 2: PEMAKAIAN TANDA BACA

PEMAKAIAN TANDABACA

Page 3: PEMAKAIAN TANDA BACA

Tanda Titik (.)1. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan

pertanyaan atau seruan. Misalnya:Hari ini tanggal 6 April 1973.Marilah kita mengheningkan cipta.Sudilah kiranya Saudara mengabulkan permohonan ini.

Catatan :Tanda titik tidak digunakan pada akhir kalimat

yang unsur akhirnya sudah bertanda titik.

Misalnya :• Buku itu disusun oleh Drs. Sudjatmiko, M.A.• Dia memerlukan meja, kursi, dsb.• Dia mengatakan, “kaki saya sakit.”

Page 4: PEMAKAIAN TANDA BACA

2. Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar. Misalnya:

a. III. Departemen Dalam NegeriA. Direktorat Jenderal Pembangunan Masyarakat DesaB. Direktorat Jenderal Agraria1. Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini2. ...

b. 1. Patokan Umum1.1 Isi Karangan1.2 Ilustrasi1.2.1 Gambar Tangan1.2.2 Tabel1.2.3 Grafik2. Patokan Khusus2.1 ...

Catatan :Tanda titik tidak dipakai di belakang angka

atau huruf dalam suatu bagan atau ikhtisar jika angka atau huruf itu merupakan yang terakhir dalam deretan angka atau huruf

Page 5: PEMAKAIAN TANDA BACA

3. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu. Misalnya :

Pukul 1.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik atau pukul 1, 35 menit, 20 detik)

Catatan :Penulisan waktu dengan angka dapat mengikuti salah satu cara berikut.

Penulisan waktu dengan angka dapat mengikuti dalam sistem 12 dapat dilengkapi dengan keterangan pagi, siang, sore, atau malam.Misalnya :

pukul 9.00 pagipukul 10.00 malam

Penulisan waktu dengan angka dalam sistem 24 tidak memerlukan keterangan pagi, siang, atau malam.

pukul 00.45pukul 17.35

Page 6: PEMAKAIAN TANDA BACA

4. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan jangka waktu. Misalnya:

Pukul 1.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik)0.20.30 jam (20 menit, 30 detik)0.0.30 jam (30 detik)

5. Tanda titik dipakai dalam daftar pustaka di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru, dan tempat terbit. Misalnya:

Siregar, Merari. 1920. Azab dan Sengsara. Weltevreden: Balai Poestaka.

Page 7: PEMAKAIAN TANDA BACA

6. Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangn ribuan atau kelipatannya yang menunjukkan jumlah. Misalnya :

• Desa itu berpenduduk 24.212 orang.• Siswa yang lulus masuk perguruan tinggi negeri 12.000 orang.• Penduduk Jakarta lebih dari 11.000.000 orang.

Catatan :• Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangn ribuan atau

kelipatannya yang tidak menunjukkan jumlah. Misalnya : Dia lahir pada tahun 1989 di Bandung. Lihat halaman 2345 dan seterusnya.

•Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan. Misalnya kepala karangan atau kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya. Misalnya :

Acara kunjungan Menteri Pendidikan Nasional Salah Asuhan

Page 8: PEMAKAIAN TANDA BACA

•Tanda titik tidak di pakai di belakang (a) nama dan alamat penerima surat, (b) nama dan alamat pengirim surat, dan (c) di belakang tanggal surat. Misalnya :

Yth. Kepada Kepala Kantor Penempatan TenagaJalan Cikini 71Jakarta

Yth. Sdr. Moh. HasanJalan Aruif Rahmat 43Palembang

•Pemisahan bilangan ribuan atau kelipatannya dan desimal dilakukan sebagai berikut.

Rp200.250,75 $ 50,000.508.750 m 8,750 m

Page 9: PEMAKAIAN TANDA BACA

Tanda Koma (,)1. Tanda koma dipakai diantara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan. Misalnya:

Saya membeli kertas, pena, dan tinta. Surat biasa, surat kilat, maupun surat khusus memerlukan prangko. Satu, dua, … tiga!

2. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi, melainkan, sedangkan atau melainkan. Misalnya:

Saya ingin datang, tetapi hari hujan. Didi bukan anak saya, melainkan anak Pak Kasim.

Page 10: PEMAKAIAN TANDA BACA

3. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari indukkalimat jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya. Misalnya :

Kalau hari hujan, saya tidak akan datang.

4. Tanda koma dipakai dibelakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi, meskipun begitu, dan tetapi. Misalnya:

…. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati.

5. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan, dari kata yang lain yang terdapat di dalam kalimat. Misalnya:

O, begitu?

6. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat. Misalnya :

Kata Ibu, “Saya gembira sekali.”

Page 11: PEMAKAIAN TANDA BACA

7. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain yang mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru. Misalnya :

“Dimana Saudara tinggal?” tanya Pak Guru. “Masuk kelas sekarang juga!” perintahnya.

8. Tanda koma dipakai diantara (a) nama dan alamat, (b) bagian-bagian alamat, (c) tempat dan tanggal, serta (d) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan Misalnya :

Sdr. Abdullah, Jalan Pisang Batu 1, BogorDekan Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Jalan Salemba Raya 6, JakartaSurabaya, 10 Mei 1960

Page 12: PEMAKAIAN TANDA BACA

9. Tanda koma dipakai untuk memisahkan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka. Misalnya :

Gunawan, I. 1984. Kamus Politik onternasional. Jakarta: Restu Agung

10. Tanda koma dipakai diantara bagian-bagian dalam catatan kaki atau catatan akhir. Misalnya :

Alisjahbana, S.T. Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia. Jilid 2 (Jakarta: Pustaka Rakyat, 1950), hlm. 25

11. Tanda koma dipakai diantara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakanya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga. Misalnya :

B. Ratulangi, S.E.Ny. Khadijah, M.A.Bambang Irawan, S.H.

Page 13: PEMAKAIAN TANDA BACA

12. Tanda koma dipakai di muka angak desimal atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka. Misalnya :

12,5 m27,3 kg

13. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi. Misalnya :

Guru saya, Pak Ahmad, pandai sekali. Di daerah kami, misalnya, masih banyak orang laki-laki yang makan sirih

14. Tanda koma dipakai-���� untuk menghidari salah baca/salah pengertian-���� di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat. Misalnya :

Atas perhatian saudara, kami ucapkan terima kasih.

Page 14: PEMAKAIAN TANDA BACA

Tanda Titik Koma (;)1. Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubunguntuk memisahkan kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk. Misalnya :

Malam makin larut; pekerjaan belum selesai juga.

2. Tanda titik koma digunakan untuk mengakhiri pernyataan perincian dalam kalimat yang berupa frasa atau kelompok kata. Misalnya :

Syarat-syarat penerimaan pegawai negeri sipil di lembaga ini:1) berkewarganegaraan Indonesia;2) berijazah S1 sekurang-kurangnya;3) berbadan sehat;

Page 15: PEMAKAIAN TANDA BACA

3. Tanda titik koma digunakan untuk memisahkan dua kalimat setara atau lebih apabila unsur-unsur setiap bagian itu dipisahkan oleh tanda baca dan kata hubung. Misalnya :

Ibu membeli buku, pensil, dan tinta; baju, celana, dan kaos; pisang, apel, dan jeruk.

Page 16: PEMAKAIAN TANDA BACA

Tanda Titik Dua (:)1. Tanda titik dua dapat dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap jikadiikuti rangkaian atau pemerian. Misalnya :

Kita sekarang memerlukan perabot rumah tangga: Kursi, meja, dan lemari.

2. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukanpemerian. Misalnya :

Ketua : Ahmad WijayaSekretaris : Nuri HandayaniBendahara: Darmawan

Page 17: PEMAKAIAN TANDA BACA

3. Tanda titik dua dapat dipakai dalam teks drama sesudah kata yangmenunjukkan pelaku dalam percakapan. Misalnya :

Ibu : “Bawa kopor ini, Mir!”Amir : “Baik, Bu.”

4. Tanda titik dua dipakai (i) di antara jilid atau nomor halaman, (ii) dianatara bab dan ayat dalam Kitab Suci, (iii) di anatara judul dan anakjudul suatu karangan, serta (iv) nama kota dan penerbit buku acuandalam karangan. Misalnya :

Misalnya: Tempo, I (1971), 34:7

Page 18: PEMAKAIAN TANDA BACA

Tanda Hubung (-)1. Tanda hubung menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah olehpergantian baris. Misalnya :

Di samping cara-cara la-ma itu ada juga cara yang baru

2. Tanda hubung menyambung awalan dengan bagian kata dibelakangnya atau akhiran dengan bagian kata di depannya padapergantian baris. Misalnya :

Senjata ini merupakan sarana pertahan-an yang canggih.

Page 19: PEMAKAIAN TANDA BACA

3. Tanda hubung menyambung unsur-unsur kata ulang. Misalnya :

Anak-anakBerulang-ulang

4. Tanda hubung menyambung huruf kata yang dieja satu-satu danbagian-bagian tanggal. Misalnya :

8-4-2010P-a-n-i-t-i-a

5. Tanda hubung boleh dipakai untuk memperjelas (i) hubungan bagianbagian kata atau ungkapan, dan (ii) penghilangan bagian kelompok kata.Misalnya :

ber-evolusiDua-puluh ribuan

Page 20: PEMAKAIAN TANDA BACA

6. Tanda hubung dipakai untuk merangkai. Misalnya :

Ke- dengan angka, Dirgahayu XIIAngka dengan an, pukul 12-an

7. Tanda hubung dipakai untuk merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing. Misalnya :

Di-smashDi-make-upDi-tackle

Page 21: PEMAKAIAN TANDA BACA

Tanda Pisah ( )1. Tanda pisah membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberipenjelasan di luar bangun kalimat. Misalnya :

Kemerdekaan bangsa itu – saya yakin akan tercapai – diperjuangkan oleh bangsa itu sendiri.

2. Tanda pisah menegaskan adanya keterangan aposisi atau keteranganyang lain sehingga kalimat menjadi yang lebih jelas. Misalnya :

Rangkaian temuan – evolusi, teori kenisbian, dan kini juga pembelahan atom – telah mengubah konsepsi kita tentang alam semesta.

3. Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan atau tanggal dengan arti‘sampai’. Misalnya :

1910 – 1945

Page 22: PEMAKAIAN TANDA BACA

Tanda Tanya (?)1. Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya. Misalnya :

Kapan ia berangkat?

2. Tanda tanya dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagiankalimat yang disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya. Misalnya :

Ia dilahirkan pada tahun 1987 (?).

Page 23: PEMAKAIAN TANDA BACA

Tanda Seru (!)

1. Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupaseruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan,ketidakpercayaan, ataupun rasa emosi yang kuat. Misalnya :

Alangkah seramnya peristiwa itu! Bersihkan kamar itu sekarang juga! Merdeka!

Page 24: PEMAKAIAN TANDA BACA

Tanda Elips (...)1. Tanda elipsis dipakai dalam kalimat yang berputus-putus. Misalnya :

Kalau begitu...,mari kita laksanakan.

2. Tanda elipsis menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada bagian yang dihilangkan. Misalnya :

Sebab-sebab kemorosotan … akan diteliti lebih lanjut.

Page 25: PEMAKAIAN TANDA BACA

Tanda Petik (“ “)1. Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraandan naskah atau bahan tertulis lain. Misalnya :

“Saya belum siap, ” kata Mira, “Tunggu sebentar!”Pasal 36 UUD 1945 berbunyi, “Bahasa negara ialah bahasa Indonesia.”

2. Tanda petik mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang dipakaidalam kalimat. Misalnya :

Bacalah “Bola Lampu” dalam buku Dari Suatu Masa, dari Suatu Tempat.

3. Tanda petik mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yangmempunyai arti khusus. Misalnya :

Pekerjaan itu dilaksanakan dengan cara “coba dan ralat” saja.

Page 26: PEMAKAIAN TANDA BACA

Tanda Petik Tunggal (‘ ‘)1. Tanda petik tunggal mengapit petikan yang tersusun di dalam petikanlain. Misalnya :

Tanya Basri, “Kau dengan bunyi ‘kring-kring’ tadi?”

3. Tanda petik tunggal mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kataungkapan asing. Misalnya :

feed-back ‘balikan’

2. Tanda petik tunggal mengapit makna kata atau ungkapan. Misalnya :

Terpandai ‘paling’ pandai’Tinggi hati ‘sombogn, angkuh’

Page 27: PEMAKAIAN TANDA BACA

Tanda Kurung (())1. Tanda kurung mengapit tambahan keterangan atau penjelasan. Misalnya :

Bagian Perencanaan sudah selesai menyusun DIK (Daftar Isian Kegiatan) kantor itu.

2. Tanda kurung dipakai untuk mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian utama kalimat. Misalnya :

Keterangan itu (lihat tabel 19) menunjukkan arus baru pasar dalam negeri.

Page 28: PEMAKAIAN TANDA BACA

4. Tanda kurung dipakai untuk mengapit angka atau huruf yang memerinci urutan . Misalnya :

Kata cocaine diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kokain(e). Pejalan kaki itu berasal dari kota Surabaya.C

3. Tanda kurung dipakai untuk mengapit angka atau huruf yang kehadirannya di dalam teks dapat dihilangkan. Misalnya :

Faktor produksi menyangkut masalah (a) bahan baku, (b) biaya produksi, dan (c) tenaga kerja.

Page 29: PEMAKAIAN TANDA BACA

Tanda Kurung Siku ([])1. Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pda kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain. Tanda itu menyatakan bahwa kesalahan atau kekurangan itu memang terdapat di dalam naskah asli. Misalnya :

Sang Sapurba men[d]engar bunyi gemericik. Ia memberikan uang [kepada] anaknya.

2. Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung. Misalnya :

Persamaan kedua proses ini (perbedaannya dibicarakan di dalam Bab II [lihat halaman 35-38] perlu dibentangkan disini.)

Page 30: PEMAKAIAN TANDA BACA

Tanda Garis Miring (/)1. Tanda garis miring dipakai di dalam nomor surat dan nomor padaalamat dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahuntakwim. Misalnya :

No. 7/PK/1973Jalan Kramat III/10

2. Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, atau tiap. Misalnya :

Dikirimkan lewat darat/lautMereka mahasiswa/mahasiswi

Page 31: PEMAKAIAN TANDA BACA

Tanda Penyingkat atau Apostof (‘)

Tanda penyingkat menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun. Misalnya :

Ali ‘kan kusurati. (‘kan = akan)Malam ‘lah tiba (‘lah = telah)1 Januari ‘08 (‘08: 2008)

{ }

Page 32: PEMAKAIAN TANDA BACA

SEKIAN