peluang dan tantangan profesi akuntan publik di era

24
1 PELUANG DAN TANTANGAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 MAKALAH Oleh: Luluk Musfiroh NIP. 198804122019032007 INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER LEMBAGA PENJAMINAN MUTU MARET, 2021

Upload: others

Post on 02-Oct-2021

29 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PELUANG DAN TANTANGAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK DI ERA

1

PELUANG DAN TANTANGAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0

MAKALAH

Oleh: Luluk Musfiroh

NIP. 198804122019032007

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER LEMBAGA PENJAMINAN MUTU

MARET, 2021

Page 2: PELUANG DAN TANTANGAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK DI ERA

2

PELUANG DAN TANTANGAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0

MAKALAH

Diajukan kepada Lembaga Penjaminan Mutu IAIN Jember untuk dipresentasikan dalam seminar diskusi periodik dosen

Oleh: Luluk Musfiroh

NIP. 198804122019032007

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER LEMBAGA PENJAMINAN MUTU

MARET, 2021

Page 3: PELUANG DAN TANTANGAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK DI ERA

3

DAFTAR ISI

Hal

Halaman Judul ...................................................................................................... i

Daftar Isi .............................................................................................................. iii

Daftar Gambar ................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 3

BAB II TEKS UTAMA

A. Sejarah Revolusi Industri ............................................................................... 4

B. Profesi Akuntan Publik ................................................................................... 5

C. Proses Pemecahan Masalah ............................................................................ 7

D. Hasil dan Pembahasan .................................................................................... 7

1. Peluang Profesi Akuntan Publik di Indonesia .......................................... 7

2. Peluang dan Tantangan Profesi Akuntan Publik di Revolusi

Industri 4.0 .............................................................................................. 10

3. Solusi Era Revolusi Industri untuk Profesi Akuntan Publik ................... 14

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................... 16

B. Saran ............................................................................................................. 16

Daftar Rujukan ................................................................................................... 17

Page 4: PELUANG DAN TANTANGAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK DI ERA

4

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Grafik Akumulasi Penyaluran Fintech Lending .................................. 2

Gambar 2.1.Pertumbuhan Profesi Akuntan Publik .................................................. 8

Gambar 2.2 Persebaran KAP dan Cab. KAP di Indonesia ...................................... 8

Page 5: PELUANG DAN TANTANGAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK DI ERA

1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Revolusi Industri 4.0. kini bertandang di seluruh semesta. Revolusi ini

menyuratkan tentang perubahan yang begitu cepat dan esensial, serta dapat

merusak tatatan yang telah ada dengan mengganti dengan tatanan baru yang

lebih modern. Teknologi informasi dan komunikasi banyak dimanfaatkan di

berbagai bidang industri guna meningkatkan efisiensi maupun efektivitas dari

implementasi program atau kegiatan dan layanan (Media Auditor, 2019).

Revolusi Industri ini mendorong lahirnya ekonomi digital. Peraturan

Presiden tentang Peta Jalan Sistem Perdagangan Nasional Berbasis Elektronik

(Road Map e-Commerce) merupakan ikhtiar Pemerintah untuk menstimulan

percepatan dan pengembangan sistem perdagangan nasional, pengembangan

usaha berbasis digital. Road Map e-Commerce ini mencakup pendidikan dan

sumber daya manusia, perpajakan, pendanaan, infrastruktur komunikasi,

perlindungan konsumen, logistik dan keamanan siber, dan pembentukan

manajemen pelaksana.

Financial technology (fintech) merupakan layanan keuangan termasuk

program pendanaan berbasis teknologi informasi. Fintech yang banyak diminati

masyarakat adalah Peer to Peer Lending (Ansori, 2019). Kelebihan jenis fintech

ini adalah memberikan kemudahan dalam meminjam uang dengan bantuan

teknologi seperti pengunaan komputer atau smartphone. Disamping itu

persyaratan lebih mudah dibandingkan ketika ingin meminjam dana ke bank.

Pertumbuhan fintech lending terdapat pada grafik 1.1.

Page 6: PELUANG DAN TANTANGAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK DI ERA

2

19,62

69,82

132,38

3,0511,67

23,52

0

20

40

60

80

100

120

140

Des-18 Des-19 Des-20

Jawa Luar Jawa

Gambar 1.1 Grafik Akumulasi Penyaluran Fintech Lending

(dalam Triliun Rupiah)

Sumber: OJK (2021)

Gambar 1.1. menunjukkan bahwa akumulasi penyaluran pinjaman online

secara nasional setiap tahun mengalami kenaikan dari tahun 2018 sampai tahun

2020. Pada Tahun 2019 mengalami kenaikan 259,46 % dengan jumlah pinjaman

sebesar 81,49 Triliun sedangkan tahun 2020 mengalami kenaikan 91,30 %

dengan jumlah pinjaman sebesar 155,90 Triliun.

Fintech merupakan salah satu inovasi teknologi di bidang Jasa Keuangan.

Perkembangan fintech selain memberikan manfaat juga menjadi ancaman

terhadap sumber daya manusia (SDM). Berbagai macam inovasi teknologi akan

mengeliminasi banyak pekerjaan, namun juga akan bermunculan pekerjaan-

pekerjaan baru yang berhubungan dengan penggunaan teknologi. Ancaman karir

ini tidak terkecuali untuk Profesi Akuntan. Menurut Chui dkk (2016)

menjelaskan bahwa sekitar 86 persen profesi bookkeepers, accountants, and

auditor dapat diotomatisasi.

Akuntan Publik memiliki peran bagi keberlangsungan bisnis. Akuntan

Publik dipercaya dapat meningkatkan asurans bagi entitas melalui pemberian

opini atas informasi keuangan entitas. Profesi ini bertanggung jawab untuk

kepentingan publik sehingga diharuskan untuk senantiasa meningkatkan baik

kompetensi maupun profesionalisme dalam memberikan jasanya.

Page 7: PELUANG DAN TANTANGAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK DI ERA

3

Penelitian Tikurante dkk (2020) menjelaskan bahwa peran akuntan tidak

hanya book-keeping, namun meliputi pengendalian internal dan analisa

informasi. Analisis yang sebelumnya bersifat retrospektif akan bertransformasi

menjadi prediktif. Analisis akuntan dalam memberikan pertimbangan,

memberikan advice dan penilaian terhadap suatu masalah atau terhadap suatu

data dalam mengambil keputusan. Keterampilan dalam menganalisis data

maupun terkait masalah merupakan hal yang tidak akan tergantikan oleh

teknologi.

Hasil penelitian Merlina dan Nuraini (2020) menjelaskan bahwa

perkembangan teknologi dapat mengubah peranan akuntan menjadi penganalisis

keuangan atau tidak masih diragukan. Mempertahankan peranan akuntan

terhadap resiko automatisasi dapat dilakukan dengan mengikuti kursus atau

seminar dan mengembangakan soft skilled. Peluang tergantikannya fungsi

akuntan dengan teknologi menjadi sangat tinggi bila akuntan maupun calon

akuntan tidak dibekali keterampilan yang tinggi dan kemampuan khusus di

bidang penguasaan teknologi informasi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang penulis paparkan sebelumnya, adapun

rumusan masalah yang diangkat yaitu bagaimana peluang dan tantangan Profesi

Akuntan Publik di Era Revolusi Industri 4.0?”

C. Tujuan Penelitian

Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk mengetahui peluang dan

tantangan Profesi Akuntan Publik di Era Revolusi Industri 4.0.

Page 8: PELUANG DAN TANTANGAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK DI ERA

4

TEKS UTAMA

A. Sejarah Revolusi Industri

Revolusi industri bermula pada abad ke-18 yang ditandai dengan

ditemukannya mesin uap dan mesin manufaktur sehingga yang awalnya manual

beralih ke mekanisasi. Mekanisasi ini mulai menggantikan pekerjaan manusia.

Revolusi industri selanjutnya terjadi pada abad ke-19. Revolusi ini diwarnai

dengan kegiatan produksi massal menggunakan mesin-mesin produksi dengan

menggunakan tenaga listrik. Revolusi industri yang ketiga pada abad ke-20

dengan ditandai penggunaan teknologi komputer dan otomatisasi. Revolusi

industri untuk saat ini telah memasuki fase keempat atau kita mengenal dengan

istilah Revolusi industri 4.0 atau Cyber Physical Systems.

Konsep Revolusi Industri 4.0 diawali oleh Schwab (2017) yang merupakan

ekonom berasal dari Jerman. Schwab menulis buku dengan judul “The Fourth

Industrial Revolution”. Bukunya menjelaskan mengenai dampak dari Revolusi

industri 4.0 yang telah mengubah hidup maupun sistem kerja manusia secara

esensial. Revolusi industri 4.0 kolaborasi antara pemanfaatan teknologi

otomatisasi dengan teknologi siber. Penggunaan Internet of Thing (IoT), Big

data, Cloud Computing, Argumented Reality (AR), Artificial Intelegent (AI) dan

Machine Learning merupakan perkembangan teknologi digitalisasi yang terus

berkembang yang dapat meningkatkan efektivitas dan produktivitas.

Kemajuan teknologi ini akan mereduksi keterlibatan tenaga kerja manusia

dan diganti dengan teknologi otomatisasi misalnya teknologi taksi tanpa

pengemudi, penggunaan drone untuk pengiriman barang dan pengawasan, e-

commerce, mesin robot, financial technology, e-learning dan sebagainya.

Brynjolfsson dan McAfee dalam Budhijanto (2019) menjelaskan bahwa

adanya revolusi memberikan dampak kesenjangan yang jauh lebih besar,

khusunya terkait pasar tenaga kerja. Pada akhirnya akan banyak tenaga kerja

yang akan digantikan oleh otomatisasi mesin. Namun pergeseran ini juga akan

meningkatkan pendapatan.

Page 9: PELUANG DAN TANTANGAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK DI ERA

5

Putritama (2019) menjelaskan bahwa profesi akuntan pada era big data akan

senantiasa memiliki peran penting dalam proses pelaporan keuangan baik di

sektor pemerintah maupun sektor privat, dalam pengauditan dan perpajakan

karena profesi ini merupakan implikasi dari memanfaatan keterbatasan sumber

daya yang dimiliki entitas dalam memproduksi barang maupun jasa dengan

kualitas yang baik guna memperoleh keuntungan dan persaingan yang

kompetitif.

B. Profesi Akuntan Publik

Calon akuntan dapat memilih karir atau profesi sebagai akuntan publik atau

auditor eksternal, auditor internal, akuntan di pemerintahan, pelayanan

perpajakan, konsultan manajemen perusahaan, akuntan dalam dunia pendidikan

(pendidik) dan sebagainya. Undang-Undang No. 5 Tahun 2011 menjelaskan

mengenai Akuntan Publik (AP) sebagai berikut: “Akuntan Publik adalah

seseorang yang telah memperoleh izin untuk memberikan jasa sebagaimana

diatur dalam Undang-Undang ini.” Izin yang dalam UU diatas ditujukan kepada

Kementerian Keuangan dan selanjutnya terkait aturan pemberian jasa oleh

Akuntan Publik juga diatur dalam Undang-Undang tersebut yang terdapat pada

pasal 25 ayat 2 yang berbunyi: “Akuntan Publik dalam memberikan jasanya

wajib melalui KAP, mematuhi dan melaksanakan SPAP dan kode etik profesi,

serta peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan jasa yang diberikan;

dan membuat kertas kerja dan bertanggung jawab atas kertas kerja tersebut.”

Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) adalah Asosiasi Profesi Akuntan

Publik yang diakui oleh Pemerintah. Asosiasi ini menyediakan Ujian Sertifikasi

Akuntan Publik (USAP) para calon Akuntan Publik yang nantinya agar

memperoleh gelar CPA.

Pusat Pembinaan Profesi Keuangan bertanggung jawab dan berada di bawah

naungan Menteri Keuangan dengan perwakilan melalui Sekretaris Jenderal.

Tugas PPPK yaitu melakukan Koordinasi dan menyiapkan rumusan pembinaan,

kebijakan, pengawasan dan pengembangan, serta pelayanan informasi atas

profesi keuangan yaitu Akuntan, Teknisi Akuntansi, Akuntan Publik, Penilai,

Page 10: PELUANG DAN TANTANGAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK DI ERA

6

Aktuaris, Penilai Publik, dan profesi yang berbungan dengan keuangan lainnya

(217/PMK.01/2018).

Jasa yang disediakan oleh AP antara lain:

1. Jasa asurans

Definisi jasa asurans telah diatur dalam UU No. 5 Th. 2011 sebagai

berikut:

“Jasa asurans adalah jasa Akuntan Publik yang bertujuan untuk memberikan keyakinan bagi pengguna atas hasil evaluasi atau pengukuran informasi keuangan dan nonkeuangan berdasarkan suatu kriteria. Akuntan Publik memberikan jasa asurans, yang meliputi: jasa audit atas informasi keuangan historis; jasa reviu atas informasi keuangan historis; dan jasa asurans lainnya”

2. Jasa non Asurans atau Jasa lainnya

Jasa lainnya yang dapat disediakan oleh AP antara lain: jasa konsultasi

terkait pengelolaan keuangan entitas, jasa kompilasi laporan keuangan, jasa

perhitungan dan pelaporan mengenai perpajakan, jasa audit kinerja atau jasa

audit internal entitas dan sebagainya.

Akuntan Publik merupakan salah satu profesi yang berada di garda terdepan

dalam meningkatkan kualitas dan kredibilitas laporan keuangan. Jasa asurans

oleh Akuntan Publik paling dipercaya untuk memberikan keyakinan publik

sehingga kebutuhan untuk audit semakin banyak. Banyak sekali peraturan

Perundang-undangan yang mewajibkan suatu entitas/badan untuk diaudit

diantaranya: UU No. 40 Th. 2007 Tentang Perseroan Terbatas, UU No. 17 Th.

2012 Tentang Perkoperasian, Peraturan Menteri Perdagangan No. 25 Tahun

2020 tentang Laporan Keuangan Tahunan Perusahaan, Peraturan OJK No.

13/POJK.03/2017 mengenai Penggunaan Jasa AP dan KAP Dalam Kegiatan

Jasa Keuangan dan peraturan lain yang terkait.

Profesi akuntan harus mampu menyesuaikan dengan perkembangan

teknologi informasi agar perannya tidak diotomatisasikan oleh mesin. Profesi

akuntan yang mulainya sebatas book-keeping, kini harus mencakup

pengendalian internal, analisa informasi manajemen, dan rencana stategis

perusahaan. Akuntan dituntut untuk mampu mengikuti perkembangan teknologi

Page 11: PELUANG DAN TANTANGAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK DI ERA

7

informasi dan aspek selain accounting agar dapat memiliki keunggulan

(Tikurante dkk, 2020).

C. Proses Pemecahan Masalah

Studi kepustakaan (library research) menjadi pilihan peneliti dalam

makalah ini. Penelitian pustaka menurut Zed (2008:3) adalah: “serangkaian

kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca

dan mencatat serta mengolah bahan penelitian”. Metode pengumpulan data

dilakukan dengan teknik yaitu dokumentasi berupa artikel, penelitian-penelitian

terdahulu, majalah dan lain-lain.

Penelitian ini dilakukan dengan pengumpulan data dari penelitian-

penelitian sebelumnya mengenai profesi Akuntan dan Akuntan Publik Era

Revolusi Industri 4.0. Selanjutnya mengevaluasi gab antara penelitian-penelitian

sebelumnya dan terakhir dengan memberikan saran mengenai peluang dan

tantangan Akuntan Publik Era Revolusi Industri 4.0.

D. Pembahasan

1. Potret Peluang Akuntan Publik (AP) Terkini

Jumlah AP yang aktif berdasarkan data dari Sekretariat Jenderal Pusat

Pembinaan Profesi Keuangan per 4 Januari 2021 sebanyak 1402, cuti

sebanyak 42 dan yang dikenakan sanksi pembekuan izin sebanyak 11.

Sedangkan jumlah Kantor Akuntan Publik (KAP) yang memperoleh izin

berdasarkan data dari Sekretariat Jenderal Pusat Pembinaan Profesi

Keuangan sebanyak 474, Kantor Jasa Akuntan (KJA) sebanyak 596,

Cabang KAP sebanyak 165, KAP yang bekerja sama dengan KAPA/OAA

sebanyak 72 dan KAP yang sudah tidak aktif sebanyak 842.

Page 12: PELUANG DAN TANTANGAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK DI ERA

8

Pertumbuhan Profesi Akuntan Publik (AP) berdasarkan Pusat

Pembinaan Profesi Keuangan (P2PK) sebagai berikut:

Gambar 2.1. Pertumbuhan Profesi Akuntan Publik

Berdasarkan grafik diatas dapat ditunjukkan bahwa pertumbuhan

Profesi Akuntan Publik dari Tahun 2017 sampai Tahun 2020 tidak

mengalami perubahan yang positif. Jumlah AP Tahun 2017 yaitu 1.354

orang, mengalami kenaikan 4,73% untuk Tahun 2018, pada tahun 2019

mengalami penurunan 0,07 % sehingga jumlah Akuntan Publik mencapai

1.417. Pada tahun 2020 masih mengalami penurunan kembali sebesar

1,06%.

Persebaran KAP dan Cabang KAP di Indonesia berdasarkan Pusat

Pembinaan Profesi Keuangan (P2PK) per November sebagai berikut:

Gambar 2.2 Persebaran KAP dan Cab. KAP di Indonesia

1354

1418 1417

1402

1320

1340

1360

1380

1400

1420

1440

2017 2018 2019 2020

Akuntan Publik

Sumatera KAP 40 Cbg KAP

DKI Jakarta KAP 252

Jawa KAP 145 Cbg KAP

Bali dan Nusa Tenggara KAP 11

Kalimantan KAP 10

Sulawesi KAP 10 Cbg KAP 9

Maluku dan Papua KAP 2 Cbg KAP 0

Page 13: PELUANG DAN TANTANGAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK DI ERA

9

Berdasarkan gambar 2.2. dapat diketahui bahwa secara geografis

KAP tertinggi berada di DKI Jakarta dan Jawa sebesar 84%. Hal ini

menunjukkan bahwa persebaran Kantor Akuntan Publik belum merata di

seluruh wilayah Indonesia. Sehingga potensi pasar Akuntan maupun

Kantor Akuntann Publik untuk wilayah diluar DKI Jakarta dan Jawa masih

terbuka lebar.

Peluang profesi Akuntan Publik juga terbuka lebar pada Sektor

Pemerintah khususnya Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Cakupan

pemeriksaannya antara lain: pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan

BUMN/D. Kebutuhan entitas yang diperiksa Kantor Akuntan Publik

bersama BPK setiap tahun meningkat. Tahun 2016 jumlah entitas yang

diperiksa sebanyak 33, untuk tahun 2017 sebanyak 17, tahun 2018

sebanyak 42 entitas dan pada tahun 2019 jumlah entitas yang diperiksa

sebanyak 54. Jumlah pemanfaatan KAP akan terus meningkat jika

mengacu Renstra BPK 2020-2024 terkait misi BPK menuju level insight

dan foresight.

Peluang profesi Akuntan Publik juga terbuka lebar pada lembaga

syariah. Kantor Akuntan Publik (KAP) yang telah mengantongi ijin di

Lembaga Keuangan Syariah hingga akhir tahun 2019 masih sekitar 18%

(OJK, 2020). Salah satu kendala dalam penerapan audit syariah menurut

Kasim dkk (2009) adalah kompetensi auditor syariah yang belum

terpenuhi. Kondisi seperti ini berbanding terbalik jika melihat

perkembangan industri syariah yang kian maju dan semakin banyaknya

kebutuhan audit syariah seperti kebutuhan audit pada lembaga zakat. Dan

yang baru lagi adanya Badan Wakaf Indonesia yang menyerukan

mengenai wakaf uang. Hal ini otomatis akan meningkatnya kebutuhan

audit dari wakaf uang tersebut.

Kebutuhan akan audit syariah juga dipertegas oleh penyataan Kasi

Audit Syariah Kementerian Agama dalam Webinar KPAP dimana

pernyataan tersebut:

Page 14: PELUANG DAN TANTANGAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK DI ERA

10

“Jumlah lembaga zakat 628 entitas yang harus diperiksa oleh KAP dan hanya 50% yang laporan keuangannya layak diaudit. Problem internal yang dihadapi oleh lembaga zakat dan sejenisnya adalah penyusun laporan keuangan yang ada pada entitas tersebut belum menguasai standar akuntansi syariah (SAS). Menurut Data kementerian Agama, AP yang telah memiliki sertifikasi akuntansi syariah dan dapat melakukan audit syariat hanya 54 orang. Saat ini, audit syariat dilakukan oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) Kementerian Agama (KPAP, 2020).”

2. Peluang dan Tantangan Akuntan Publik Era Revolusi Industri 4.0

Tantangan profesi akuntan era revolusi industri 4.0 menurut

Tikurante dkk. (2020) yaitu penguasaan teknologi. Akuntan yang mampu

menguasai teknologi akan lebih banyak dibutuhkan baik dari segi

memberikan pendapat dan penilaian sehingga mampu mengambil

keputusan dengan baik. Sedangkan menurut Widodo (2019) tantangan

revolusi industri 4.0 bagi Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP)

adalah masalah keamanan teknologi informasi, keterampilan yang kurang

memadai, ketidakmampuan beradaptasi terkait perubahan, resistensi dan

banyak pekerjaan yang musnah karena ter-otomatisasi.

Tantangan era digitalisasi untuk profesi akuntan menurut Gulin dkk

(2019) adalah penggunaan big data dalam akuntansi dan pelaporan, cloud

computing dan akuntansi berkelanjutan, artificial intelligence, dan

teknologi blockchain. Perubahan kecepatan dalam pelaporan, praktik

bisnis dan proses bisnis, implementasi dompet digital dan akuntansi on-

line serta outsourcing akuntansi di negara-negara yang jauh. Perubahan

tersebut berpengaruh pada cara akuntan dalam menjalankan pekerjaannya,

diperlukan pengetahuan tentang keterampilan baru terutama di bidang

teknik, dan, akhirnya, akan mengarah pada jenis baru profesional

akuntansi.

Sujarwo (2020) menjelaskan bahwa profesi akuntan tidak akan

tergantikan oleh teknologi, namun akan dimanfaatkan dalam menyusun

informasi keuangan yang lebih cepat dan akurat. Akuntan akan

Page 15: PELUANG DAN TANTANGAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK DI ERA

11

memainkan peran konsultan dan jasa asurans yang dilandasi kearifan

profesional yang tidak dimiliki kecerdasan buatan.

Pemanfaatan Internet of Thing (IoT), Big data, Cloud Computing,

Argumented Reality (AR), Artificial Intelegent (AI) dapat meningkatkan

produktivitas, efisiensi dan mempercepat perkembangan bisnis. Budaya

bisnis yang berubah tidak akan mengeliminasi pekerjaan Akuntan Publik

selama profesi ini mampu beradaptasi mengikuti perubahan. Beberapa

peluang baru dan tantangan bagi Akuntan khusunya Akuntan Publik

dengan penggunaan Internet of Thing (IoT), Big data, Cloud Computing,

Artificial Intelegent (AI) antara lain:

a. Konsultan dan Jasa Asurans Artificial Intelegent (AI)

Kecerdasan “Artificial Intelligence” (AI) terdiri dari kata

intelligence yang bermakna cerdas dan kata artificial mengandung

makna buatan. Jadi AI ini merupakan kecerdasan buatan yang

dimiliki oleh mesin yang dapat berfikir, menentukan langkah yang

akan diambil dan mengambil keputusan layaknya manusia (Sutojo,

dkk 2011:3). Teknologi baru dibidang akuntansi yang menggunakan

Artificial Intelligence yaitu mesin yang digunakan untuk menolong

proses akuntansi yang disebut dengan RPA (Robot Process

Automation). Dengan adanya RPA akan terjadi pergeseran peran pada

profesi akuntan (Ramardhani, 2018).

Penerapan AI dalam bisnis sudah tidak mustahil lagi untuk saat

ini seperti supermarket Taocafe yang dikenalkan Alibaba. Amazon

Go oleh Amazon. Supermarket ini mengenalkan belanja unik dan

praktis tanpa ribet untuk mengantre dikasir dan mengeluarkan uang

fisik. Pembelian di Amazon Go cukup dengan menggunakan

aplikasi di ponselnya masing-masing yang sudah secara otomatis

terhubung dengan kartu kredit pengguna. Penerapan AI dalam bisnis

membuka peluang AP untuk menyediakan jasa asurannya mengenai

teknologi AI yang nantinya akan digunakan perusahaan. Disamping

itu, AP juga bisa menyediakan jasa konsultansi terkait AI. AP dapat

Page 16: PELUANG DAN TANTANGAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK DI ERA

12

menjadi solusi untuk meningkatkan kemampuan organisasi dalam

menciptakan nilai dari memanfaat AI bagi organisasi.

b. Konsultan dan Jasa Asurans Keamanan Siber atau cyber security

Cybersecurity atau keamanan siber merupakan segala hal yang

berkaitan dengan teknologi dan proses yang bertujuan untuk

melindungi sistem komputer, perangkat lunak dan pengguna dari

akses yang tidak memiliki izin, yang bentuk ancamannya berasal

dari para pelaku kejahatan siber, kelompok teroris dan hacker.

Berdasarkan data CIA, tingkat kerugian di Indonesia akibat

siber (cyber crime) berhasil menyentul angka satu koma dua puluh

persen (1,20%) dari kerugian yang terjadi di dunia akibat kejahatan

siber. Sejauh ini, didunia siber belum ada regulasi yang memadai dan

masih lemahnya industri untuk mengembangkan teknologi

informasi. Solusi yang dapat membantu meningkatkan cyber-

security yaitu adanya kerjasama dilingkungan pemerintah baik

penegak hukum, kementerian pertahanan, intelejen (Ardiyanti,

2014). Maraknya kejahatan cyber akan memberikan peluang bagi

Akuntan Publik dalam memberikan jasa asurans dan konsultan

terkait keamanan cyber. Konsultasi cyber dapat meliputi

mengidentifikasi risiko, menekan risiko, kejahatan cyber dan

sebagainya.

c. Konsultan dan Jasa asurans Komputasi Awan

Komputasi awan (Cloud computing) adalah proses

komputerisasi teknologi berbasis internet. Sistem ini memungkinkan

user untuk mengolah dan menyimpan data dengan cara virtual. User

tidak perlu menyiapkan fasilitas pendukung, tetapi cukup dengan

menggunakan fasilitas yang sudah disediakan. Terdapat Fasilitas

yang berbayar ataupun yang gratis (Marketing Cloudraya, 2020).

Penggunaan cloud computing dapat meningkatkan

kemampuan dalam peningkatan data, kemudahan sharing data, dan

dapat menekan biaya pemeliharaan suatu sistem. Dengan semakin

Page 17: PELUANG DAN TANTANGAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK DI ERA

13

banyaknya entias bisnis menggunakan cloud computing maka akan

meningkatkan jasa asurans terkait cloud computing maupun jasa

konsultasi. Audit berbasis risiko yang mendorong penilaian risiko

dan audit yang efektif pada risiko yang teridentifikasi. Auditor

mengidentifikasi risiko utama dan mengembangkan audit yang

efektif dari teknologi komputasi awan. Identifikasi risiko utama

tersebut meliputi:

1) Konektivitas

Konektivitas mengacu pada akses Internet yang dapat

diandalkan dan konektivitas ke sistem teknologi terkait dan,

misalnya, penyimpanan data ke aplikasi server. Contoh risiko

adalah ketersediaani dan kecepatan akses.

2) Layanan dan manajeme jaringan

Layanan jaringan dan manajemen tidak hanya mencakup

menyediakan kemampuan jaringan, tetapi mengelola jaringan,

memantau jaringan dan menyediakan akses yang efisien

melalui aspek seperti load balancing. Contohnya risiko

skalabilitas untuk teknologi baru atau memperluas level

transaksi, ketersediaan, transmisi aman, dan tingkat akses

(misalnya, load balancing).

3) Hitung layang dan manajemen

Menghitung layanan dan manajemen termasuk yang

sesuai sumber daya seperti inti, prosesor, memori, dan

pengelolaan sistem operasi (OS). Contoh risikonya adalah

ketersediaan (termasuk kegagalan sistem) dan skalabilitas.

4) Penyimpanan data

Pertumbuhan yang signifikan kebutuhan penyimpan

data mendorong pusat data untuk menjadi lebih canggih dalam

lingkup pelayanan yaitu masalah keamanan dan pemulihan

data jika terjadi kerusakan data yang disebabkan ulah manusia

atau karena terjadi bencana. Contoh risikonya untuk

Page 18: PELUANG DAN TANTANGAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK DI ERA

14

penyimpanan data meliputi: keamanan data, pemulihan data

tepat waktu, ketersediaan kebutuhan daa, dan skalabilitas.

3. Solusi Era Revolusi Industri untuk Profesi Akuntan Publik

Perkembangan teknologi informasi membawa banyak manfaat,

namun juga dibarengi dengan risiko. Salah satunya terkait sumber daya

manusia yang mana teknologi atau mesin kini mampu menggantikan peran

manusia. Profesi akuntan akan tetap memiliki prospek yang baik serta

sangat dibutuhkan karena professional judgement tidak dapat digantikan

oleh mesin (Tarkosunaryo).

Profesi akuntan akan tetap bertahan bahkan memberikan nilai

tambah jika (Mardiasmo, 2019) jika:

a. Meningkatkan keahlian akuntansi sebagai kompetensi utama yang

dimiliki akuntan.

b. Mempertahan nilai dan integritas yang tinggi serta mencegah

kecurangan.

c. Memperluas ilmu pengetahuan mengenai manajemen komunikasi

teknologi informasi.

d. Mempermudah permasalahan yang ada dan mendapatkan solusi bagi

user. yang tidak hanya mencatat, mengolah, dan memilah-milah

suatu transaksi.

e. Mempertahankan kepercayaan dalam memberikan solusi bagi para

pemakainya.

Respon APIP menjawab tantangan Revolusi Industri 4.0 menurut

Widodo (2019) adalah melalui pendidikan, pelatihan pengembangan dan

pemanfaatan teknologi informasi. Selain itu auditor diharuskan mempunyai

keahlian mengenai literasi data dan teknologi informasi. Hal ini diperlukan

dalam meningkatkan keterampilan terkait big data sedangkan literasi

teknologi dapat dimanfaatkan dalam mengolah data dan informasi.

Thomson dalam Cohn (2017) berpendapat bahwa Akuntan tidak

akan tergeser oleh teknologi robotic ketika Akuntan memiliki keterampilan

seperti konsultan perusahaan, analisis kemampuan perusahaan untuk going

Page 19: PELUANG DAN TANTANGAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK DI ERA

15

concern, dan dapat membantu perusahaan mengenai masalah-masalah yang

dihadapi saat pelaksanaan audit. Empat Langkah Akuntan dalam

menghadapi Revolusi Industri 4.0 menurut Burrit & Christ antara lain:

Awarreness, Education, Professional development, Reaching out)

Page 20: PELUANG DAN TANTANGAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK DI ERA

16

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesempatan berkarir sebagai Akuntan Publik di Indoensia masih besar,

mengingat persebaran Akuntan Publik belum merata di berbagai wilayah.

Kebutuhan Akuntan Publik juga dirasakan pada sektor pemerintah dan lembaga

syariah.

Tantangan utama bagi Akuntan Publik Era Revolusi Industri adalah

penguasaan teknologi. Tantangan keamanan teknologi juga merupakan hal yang

vital tidak hanya untuk Akuntan Publik namun juga semua sektor bisnis.

Percepatan ini akan mengeliminasi banyak pekerjaan tanpa terkecuali profesi

Akuntan Publik. Penguasaan teknologi ini terdiri dari pengusaan tentang Internet

of Thing (IoT), Big data, Cloud Computing, Artificial Intelegent (AI), cyber

security dan lain-lain. Penguasaan ini dapat dimiliki oleh Akuntan Publik

melalui pendidikan, pelatihan dan pengembangan baik dibidang akuntan,

auditing, teknologi informasi dan skill lain yang dapat menunjang profesinya.

Percepatan teknologi tidak akan mengeliminasi profesi Akuntan Publik

selama profesi ini mampu beradaptasi mengikuti perubahan. Bahkan akan

memberikan peluang baru bagi Akuntan Publik seperti konsultan dan jasa

asurans Artificial Intelegent (AI), keamanan Siber atau cyber security, cloud

computing.

B. Saran

Perguruan Tinggi, Pemerintah khususnya Pusat Pembinaan Profesi

Keuangan (P2PK) dan asosiasi profesi akuntan harus meningkatkan kerjasama

dalam meningkatkan keterampilan dan kompetensi yang dibutuhkan, baik

melalui seminar, workshop, dan pelatihan. selain itu perlu dilakukan

pengembangkan kurikulum yang selaras dengan peluang dan tantangan Akuntan

Pbulik Era Revolusi Industri 4.0.

Page 21: PELUANG DAN TANTANGAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK DI ERA

16

DAFTAR RUJUKAN

Agus, A. ACO. “Penanganan Kasus Cyber Crime Di Kota Makassar”, Jurnal

Supremasi, Vol. XI No. 1 (2016): 20-29.

Ansori. “Wahana Islamika”. Jurnal Studi Keislaman Vol. 5 No. 1 (201 9): 41.

Binus University,”Implementasi Internet of Things (IoT) dalam Bisnis”, 2020. Url:

https://accounting.binus.ac.id/2020/07/07/implementasi-internet-of-things-

iot-dalam-bisnis/ diakes 12 Nopember 2020.

Budhijanto, Danrivanto. Cyberlaw dan Revolusi Industri 4.0. 2019. Bandung:

Logoz Publishing.

Burritt, R., & Christ, K. (2016). Industry 4.0 and environmental accounting: a new

revolution? Asian Journal of Sustainability and Social Responsibility, 1 (1)

23–38.

Casmudi, “Membangun Ekonomi Digital Sebagai Prime Mover Ekonomi Indonesia

Era Revolusi Industri 4.0”. 2019. Url: https://writing-

contest.bisnis.com/read/20191201/557/1175975/membangun-ekonomi-

digital-sebagai-prime-mover-ekonomi-indonesia-era-revolusi-industri-

4.0#:~:text=Revolusi%20Industri%204.0%20melahirkan%20ekonomi,digita

lisasi%20telah%20meningkatkan%20pertumbuhan%20ekonomi.&text=Digi

talisasi%20juga%20bisa%20meningkatkan%20produktifitas%20usaha%20k

arena%20penggunaan%20data%20lebih%20efisien. (diakses 13 Desember

2020).

Feweb Storage, “Accountants and Changes: Preparing Future Accountant Through

Prakarsa 6.1”. 2020. Url https://youtu.be/sNKsrRQHlzs

Gulin, Danimir., Hladika, Mirjana., &Valenta, Vana. “Digitalization and the

Challenges for the Accounting Profession”. Enterprise Research Innovation

Conference (Entrenova)” 5 (2019): 502-511.

Kemenkeu RI, “Ini 5 Saran Wamenkeu Agar Profesi Akuntan Tidak Tergerus

Revolusi Industri 4.0”. 2019 Url:

https://www.kemenkeu.go.id/publikasi/berita/ini-5-saran-wamenkeu-agar-

Page 22: PELUANG DAN TANTANGAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK DI ERA

17

profesi-akuntan-tidak-tergerus-revolusi-industri-40/ (diakses 20 Januari

2021).

KPAP, “Peluang Baru: Bagaimana Akuntan Publik Mengoptimalkan Jasa Audit”,

2020. Url: https://kpap.go.id/2020/12/berita-kpap/luasnya-potensi-jasa-

audit-bagi-akuntan-publik-di-indonesia/ ( 6 Desember, 2020)

Marketing Cloudraya, “Apa Itu Cloud Computing?”. 2020. Url:

https://cloudraya.com/blog/apa-itu-cloud-computing/ . (diakses tanggal 13

januari 2021).

Martani, Dwi. “Akuntan di Era Revolusi Industri 4.0”. 2018. Url:

https://staff.blog.ui.ac.id/martani/files/2018/09/Akuntansi-di-ERA-

Revolusi-4.0-25022019.pdf (diaskes tanggal 21 Januari 2021).

Maryanto, Budi. “Big Data Dan Pemanfaatannya Dalam Berbagai Sektor”, Media

Informatika, Vol. 16 No. 2 (2017): 14-19.

Merlina & Nuraini, Airin. “Analisis Persepsi Dosen Dan Mahasiswa Prodi

Akuntansi Mengenai Peranan Akuntan Di Era Revolusi Industri 4.0 - Studi

Empiris pada IBI Kesatuan Bogor”. Jurnal Analisis Sistem Pendidikan

Tinggi, Volume 4. No. 2 (2020): 149-162.

Peraturan Menteri Perdagangan No. 25 Tahun 2020 tentang Laporan Keuangan

Tahunan Perusahaan

Peraturan KPU No. 13 Tahun 2020 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan KPU

No.6 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Pemilihan

Peraturan Menteri PUPR No. 1/PRT/M/2017 tentang Tata Cara Pelaksanaan

Pengadaan Barang Usaha Untuk Pengusahaan Jalan Tol

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 13/POJK.03/2017 tentang

Penggunaan Jasa Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik Dalam

Kegiatan Jasa Keuangan.

PPPK Kemenkeu, “Pusat Pembinaan Profesi Keuangan Sektretariat Jenderal -

Kementerian Keuangan, Informasi Profesi Akuntansi”. 2021. Url:

http://www.pppk.kemenkeu.go.id/in/page/informasi-profesi-akuntansi

(Diakses 10 Januari 2021).

Page 23: PELUANG DAN TANTANGAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK DI ERA

18

Pujianto, Agung dkk, “Pemanfaatan Big Data Dan Perlindungan Privasi Konsumen

Di Era Ekonomi Digital”, Majalah Ilmiah BIJAK, Vol. 15 No. 2, (2018): 127

– 137.

Putri, Anggia Dasa dan Pratama, David. “Sistem Pakar Mendeteksi Tindak Pidana

Cybercrime Menggunakan Metode Forward Chaining Berbasis Web Di Kota

Batam”. Jurnal Edik Informatika. Vol. 3.i2: (197-210)

Putritama, Afrida. “Peluang Dan Tantangan Profesi Akuntan Di Era Big Data”.

Jurnal Akuntansi, Vol. 7 No. 1 (2019): 74-84.

Ramardhani, Frizka Putri (2018) Robotic Process Automation: Peran dan

Tantangan Akuntan Indonesia di Masa depan. Sarjana thesis, Universitas

Brawijaya.

Sutojo, T. (2011). Kecerdasan Buatan. Edisi Pertama. ANDI OFFSET. Bandung.

Tikurante, R. U., Pasoloran, Oktavianus., & Sabandar, S. Y. “Quo Vadis Akuntan

Dalam Era Revolusi Industri 4.0”. Paulus Journal of Accounting (PJA), Vol.

2 No. 1 (2020): 17-30.

Tim Renstra BPK RI 2020-2024. Rencana Strategis 2020-2024. Jakarta: Badan

Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. (2020).

Wella, “Johan Setiawan. Audit Sistem Informasi menggunakan Cobit 4.1 pada PT

Erajaya Swasembada, Tbk”. Ultima Infosys, Vol. VI No. 2 (2015):111-124.

Undang-Undang Republik Indonesia No 5 Tahun 2011 Akuntan Publik

Undang-Undang Republik Indonesia No 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan

Terbatas

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2012 Tentang Perkoperasian

Page 24: PELUANG DAN TANTANGAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK DI ERA

KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER

LEMBAGA PENJAMINAN MUTU (LPM)

SERTIFIKAT NOMOR: B- 23/In.20/L.2/4/2021

Diberikan kepada :

Nama : Luluk Musfiroh

NIP/NUP : 198804122019032007 Pangkat/Gol : Asisten Ahli / IIIb Fakultas : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Jember Sebagai : Pemateri Judul : Peluang dan Tantangan Profesi Akuntan Publik di Era Revolusi Industri 4.0

dalam Diskusi Periodik Dosen yang diselenggarakan oleh Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) IAIN Jember pada hari Kamis, tanggal 01 April 2021. Jember, 07 April 2021 Ketua LPM, Dr. H. Saihan, S.Ag.,M.Pd.I NIP.197202172005011001