pedoman skripsi fisip ub 2009
DESCRIPTION
pedoman skripsi fisip Universitas Brawijaya 2009TRANSCRIPT
Buku Pedoman Penyusunan Skripsi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya Malang
i
BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI TAHUN AKADEMIK 2009/2010
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG 2009
Buku Pedoman Penyusunan Skripsi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya Malang
ii
TIM PENYUSUN
1. Penanggung Jawab : Prof. Dr. Ir. H. Darsono Wisadirana,MS (Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik) 2. Pengarah : Pembantu Dekan I
Pembantu Dekan III 3. Ketua : Dr. Mardiyono Djafar, MPA 4. Sekretaris : Akh. Muwafik Saleh, S.Sos.M.Si. 5. Bendahara : Muktiyatun 6. Narasumber : 1. Dr. Ratih Nur Pratiwi, M.Si.
2. Drs. M. Shobarudin, MA. 3. Drs. Amir Hasan Ramli, Psy., M.Si. 4. Vita Amalia Puspamawarni, S.IP., MA 5. Wawan Sobari, S.IP., MA 6. Iwan Nurhadi, S.Sos., M.Si. 7. A. Imron Rozuli, SE.M.Si. 8. Dr. Bambang Dwi Prasetyo, S.Sos.,M.Si. 9. Dr. Ika Widyarini, MLHR. 10. Diyah Ayu Amalia A., SE., M.Si.
7. Kesekretarian : 1. Sugeng Hadi Santoso
2. Budiono 3. Harvard Inggriwati, SAB
8. Pembantu Umum : 1. Agustina Salama, S.Sos. 2. Warmo, SH 3. Rosana Wahyu Sutikno, SE 4. Nur Kholis 5. Afnan Syahroni
Buku Pedoman Penyusunan Skripsi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya Malang
iii
Kata Pengantar
Puji Syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT atas selesainya penyusunan Buku Pedoman Penyusunan Skripsi untuk mahasiswa FISIP Tahun Akademik 2009/2010. Penyusunan Buku Pedoman ini dimaksudkan untuk menjadikan pijakan bagi mahasiswa FISIP dalam rangka melakukan kegiatan penelitian dan penyusunan Skripsi. Skripsi merupakan tugas akhir yang wajib diambil oleh mahasiswa untuk memperoleh gelar sarjana. Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya (UB), penyusunan skripsi mulai ditempuh setelah mahasiswa minimal memperoleh 110 SKS.
Proses pengerjaan skripsi merupakan proses yang menuntut adanya manajemen kerja yang disiplin agar mahasiswa dapat lancar dalam pengerjaan. Kedisiplinan yang dimaksud berkaitan dengan hal sistimatika pengerjaan, pemahaman terhadap tertib administrasi proses pengajukan, proses konsultasi dengan dosen pembimbing, dan lainnya. Karenanya mahasiswa dituntut untuk memahami prosedur tersebut secara memadai.
Tidak jarang dijumpai mahasiswa mengalami kesulitan dalam proses pengerjaan tugas akhir karena ketidakpahaman akan prosedur dan penguasaan teknik penyusunan skripsi. Harapannya, buku ini untuk menghindari persoalan-persoalan yang sekiranya dapat menghambat kelancaran mahasiswa dalam menempuh skripsi ini. Buku Pedoman Penyusunan Skripsi ini merupakan upaya untuk menyediakan panduan bagi mahasiswa FISIP UB untuk memasuki pengerjaan tugas akhir ini. Adanya buku pedoman ini akan menjadi rujukan dalam merencanakan pengerjaan tugas akhir sejak penyusunan rencana penelitian (proposal), pengajukan pembimbing, dan penulisan laporan penelitian.
Buku ini merupakan pengembangan dari Buku Pedoman Penulisan Skripsi yang telah ada sebelumnya. Pada edisi ini ditambahkan pula mengenai prosedur pengajuan skripsi dan pedoman penulisan dengan bahasa Indonesia yang benar.
Dengan telah diterbitkannya buku pedoman penyusunan skripsi ini akan dapat menjadi pegangan baik bagi mahasiswa maupun dosen dalam proses pengerjaan tugas akhir skripsi dilingkungan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UB. Semoga buku ini dapat menunjang kelancaran mahasiswa FISIP dalam rangka menyiapkan diri dalam pengerjaan tugas akhir ini.
Malang, Dekan, ttd Prof. Dr. Ir. Darsono Wisadirana, M.S. NIP. 19561227 1983-1-001
Buku Pedoman Penyusunan Skripsi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya Malang
iv
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ......................................................................... iii DAFTAR ISI ................................................................................. iv DAFTAR GAMBAR .......................................................................... v DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ vi BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Ketentuan/Persyaratan Penyusunan skripsi ....................... 1 1.2. Pengertian Skripsi ..................................................... 3 1.3. Kedudukan Skripsi dan Bobot Satuan Kredit Semester (SKS) ... 4 1.4. Tujuan Penulisan Skripsi ............................................. 4
BAB II. PERSYARATAN DAN SIFAT SKRIPSI
2.1. Persyaratan Akademik ................................................ 6 2.2. Pembimbing Tugas Akhir ............................................. 7 2.2.1. Persyaratan Pembimbing Utama ........................... 7 2.2.2. Persyaratan Pembimbing Pendamping ................... 7 2.2.3. Penentuan Pembimbing ..................................... 8 2.2.4. Tugas dan Kewajiban Pembimbing ........................ 8 2.3. Sifat dan Tujuan Skripsi Program Sarjana ......................... 9
BAB III. TATA CARA PENGAJUAN PENYUSUNAN SKRIPSI 3.1. Persyaratan Pengajuan Penyusunan Skripsi ....................... 10 3.2. Tata Cara Penunjukkan Pembimbing ............................... 10 3.3. Penggantian Pembimbing ........................................... 11 3.4. Tata Cara Pembimbingan ............................................ 11 3.5. Tata Cara Pelaksanaan Seminar Proposal ......................... 12 3.6. Tata Cara Ujian Skripsi .............................................. 13 3.7. Majelis Penguji Ujian Tugas Akhir Program Sarjana ............ 14 3.8. Waktu Ujian Tugas Akhir Program Sarjana ....................... 15 3.9. Penilaian ............................................................... 15
BAB IV. SISTEMATIKA DAN TATA CARA PENULISAN SKRIPSI 4.1. Sistematika dan Tata Cara Penulisan Usulan Penelitian ....... 17 4.2. Sistematika Dan Tata Cara Penulisan Skripsi ...................... 24
BAB V. TATA TULIS
5.1. Kutipan .................................................................. 36 5.2. Bahasa dan Tata Cara Penulisan .................................... 38
Buku Pedoman Penyusunan Skripsi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya Malang
v
DAFTAR GAMBAR 1. Alur Pengajuan Skripsi ............................................................... 2
Buku Pedoman Penyusunan Skripsi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya Malang
vi
DAFTAR LAMPIRAN 1. Halaman Sampul Luar Usulan Penelitian untuk Skripsi 2. Halaman Pengesahan Usulan Penelitian untuk Skripsi 3. Halaman Sampul Luar Laporan Skripsi 4. Halaman Pengesahan Dosen Pembimbing Untuk Ujian Skripsi 5. Halaman Pengesahan Penguji Skripsi 6. Surat Pernyataan Keabsahan Skripsi 7. Penulisan Abstrak dalam Bahasa Indonesia 8. Penulisan Abstrak dalam Bahasa Inggris 9. Penulisan Kata Pengantar 10. Penulisan Daftar Isi 11. Penulisan Daftar Tabel 12. Penulisan Daftar Gambar 13. Penulisan Daftar Lampiran 14. Lembaran Konsultasi / Bimbingan Skripsi 15. Intruksi Kerja Skripsi 16. Format Penulisan Kutipan berdasar APA style 17. Format Penulisan Kutipan Berdasar MLA style 18. Format Penulisan Daftar Referensi (Daftar Pustaka) Berdasarkan APA style
dan MLA style. 19. Alur Pengajuan Pembimbingan/Ujian Skripsi/LPKM
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 1
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Ketentuan/Persyaratan Penyusunan Skripsi
eorang mahasiswa yang telah memenuhi ketentuan yang berlaku dalam penyusunan skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik atau telah menempuh sejumlah SKS tertentu yang telah ditetapkan dan telah memenuhi syarat untuk menulis skripsi sebagai tugas akhir, maka sebelum
melakukan penulisan tugas akhir atau penelitian harus membuat usulan penelitian atau proposal penelitian yang diusulkan kepada Ketua Jurusan/Program Studi masing-masing. Usulan penelitian skripsi yang telah diusulkan oleh seorang mahasiswa tersebut harus diseminarkan di depan forum kegiatan seminar yang dihadiri minimal seorang dosen pembimbing merangkap sebagai pembahas dan seorang dosen pembahas serta 10 orang mahasiswa sebagai peserta seminar sebelum dilakukan penelitian.
Usulan penelitian skripsi yang dibuat mahasiswa pertama-tama harus diusulkan ke Ketua Jurusan masing-masing, kemudian Ketua Jurusan memilih Dosen pembimbing utama dan pembimbing pembantu yang kemudian meneruskannya ke Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik untuk dibuatkan Surat Tugas bimbingan atau sebagai pembimbing mahasiswa bersangkutan. Dalam hal usulan pembimbingan skripsi Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik bisa meminta pertimbangan kembali tentang pembimbingan tersebut kepada Ketua Jurusan. Calon dosen pembimbing, baik pembimbing utama maupun pembimbing pendamping harus mengetahui usulan penelitian termasuk isi dari rencana yang akan di teliti oleh si mahasiswa sehingga dapat mempertimbangkannya apakah usulan penelitian tersebut layak untuk dilaksanakan suatu penelitian atau tidak layak.
Usulan penelitian yang dibuat oleh mahasiswa harus diuraikan secara rinci dan jelas mengenai topik atau judul penelitian, tujuan dan ide serta metode yang akan digunakan dalam penelitian. Hal ini dimaksudkan agar Ketua Jurusan dapat memilihkan dosen pembimbing yang sesuai dengan kajian penelitian dan ilmu yang dikuasai serta dosen pembimbing dapat menentukan apakah penelitian yang direncanakan itu perlu atau tidak perlu dilaksanakan. Adapun alur pengajuan skripsi dapat dilihat pada gambar 1 di bawah ini.
S
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 2
Gambar 1. Alur Pengajuan Skripsi
mencapai minimal 110 SKS
Disetujui oleh Ketua
Jurusan/Prodi
Mengajukan Judul dalam bentuk outline ke
Jurusan/Prodi
Mendapatkan Pembimbing Utama dan
Pendamping dari Jurusan/Prodi & di
SK kan dekan
Konsultasi/Bimbingan dengan
Pembimbing Utama dan Pendamping
Seminar Proposal Penelitian Skripsi
Pelaksanaan Penelitian
Disetujui kedua Pembimbing untuk diujikan
Pembimbingan hasil penelitian
skripsiMenyusun Hasil Laporan
Mengajukan Ujian Skripsi ke Ketua Jurusan/Prodi
Ketua Jurusan/Prodi mengusulkan Dosen Penguji
ke Dekan
Ujian Skripsi
YUDISIUM
Revisi
Dekan memberikan SK Dosen Penguji
WISUDA
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 3
1.2. Pengertian Skripsi
Skripsi adalah suatu karya tulis ilmiah berupa paparan tulisan hasil
penelitian yang membahas suatu masalah dalam bidang ilmu tertentu dengan
menggunakan kaidah-kaidah yang berlaku dalam suatu bidang ilmu. Skripsi
merupakan karya tulis ilmiah yang wajib dikerjakan oleh setiap mahasiswa yang
mengambil jenjang program studi strata satu (S-1) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Brawijaya, sebagai tugas akhir dalam studi mereka. Skripsi
juga merupakan sebuah bukti yang menunjukkan kemampuan akademik
mahasiswa yang bersangkutan dalam penelitian yang berhubungan dengan
masalah pendidikan sesuai dengan bidang studinya.
Mengingat bahwa skripsi adalah berupa karya tulis ilmiah, maka sebagai
mana lazimnya suatu karya tulis ilmiah, skripsi harus disusun dengan
menggunakan prosedur dan tata cara yang sistematik dengan suatu bahan acuan
dan kebenaran yang berlaku dalam dunia keilmuan, oleh karena itu skripsi harus
disusun dengan memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1) Isi kajian skripsi berisikan dalam lingkup pengetahuan keilmuan
2) Langkah pengerjaan skripsi harus dijiwai serta menggunakan metode
keilmuan atau metode penelitian.
3) Sosok tampilan skripsi harus sesuai dan memenuhi persyaratan sebagai tulisan
ilmiah.
Kegiatan penyusunan skripsi ini dilakukan dengan melalui penelitian, baik
penelitian lapangan maupun penelitian laboratorium. Kegiatan penelitian juga
dapat dilaksanakan dengan melalui studi kepustakaan dan studi lapangan.
Sebagaimana layaknya kegiatan penelitian, maka penelitian harus dilakukan
secara terencana dan sistematis guna mendapatkan jawaban terhadap
pertanyaan-pertanyaan penelitian atau permasalahan-permasalahan penelitian
tertentu yang telah dilontarkan. Langkah-langkah yang dilakukan harus serasi dan
saling mendukung satu sama lain, agar perhatian yang dilakukan itu memiliki
bobot yang cukup memadahi dan memberikan kesimpulan-kesimpulan yang tidak
meragukan. Hal ini sesuai dengan pengertian dari penelitian itu sendiri yaitu
sebagai suatu upaya membangun tubuh ilmu pengetahuan dengan menggunakan
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 4
prosedur dan metode tertentu yang dilakukan secara sistematis dan konsisten.
Dalam kegiatan penelitian pengumpulan data dapat dilakukan melalui teknik
wawancara dengan menggunakan seperangkat alat kuesioner atau daftar
pertanyaan dan interview guide dan metode observasi. Adapun data dan
informasi yang terkumpul bisa data primer dan data sekunder. Data primer
adalah data yang diperoleh oleh peneliti secara langsung di lapangan, baik
dengan cara melalui wawancara maupun dengan melalui pengukuran langsung
terhadap obyek penelitian atau responden. Sedangkan data sekunder adalah data
yang diperoleh si peneliti dengan cara memanfaatkan hasil atau data dari pihak
lain, seperti bahan publikasi ilmiah, jurnal dan majalah ilmiah serta dari
lembaga-lembaga terkait yang menyediakan data. Data yang dikumpulkan bisa
bersifat data kualitatif dan data kuantitatif.
1.3. Kedudukan Skripsi dan Bobot Satuan Kredit Semester (SKS)
Penulisan skripsi memiliki kedudukan yang sama dengan mata kuliah yang
lain, namun berbeda dalam hal bentuk, proses belajar mengajar dan cara
penilaiannya.
Bobot skripsi ditetapkan berdasarkan buku pedoman pendidikan Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya dan mengacu pada ketentuan-
ketentuan yang berlaku di Universitas Brawijaya yaitu sebesar 6 SKS atau yang
setara dengan kegiatan akademik setiap minggu sebesar 24 – 30 jam SKS selama
satu semester atau juga setara dengan kegiatan akademik sebesar 600 – 750 jam.
Skripsi ini adalah sebagai tugas akhir (final assignment) mahasiswa program S1
dengan mempertimbangkan keterbatasan kemampuan dari mahasiswa dalam
melakukan kegiatan penelitian.
1.4. Tujuan Penulisan Skripsi
Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai setelah mahasiswa menyelesaikan
kegiatan penyusunan skripsi :
1) Agar mahasiswa secara mandiri mampu melakukan penelaahan kepustakaan
yang relevan dengan masalah yang akan diteliti
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 5
2) Agar mahasiswa mampu menerapkan kemampuan bernalar keilmuan dalam
merumuskan permasalahan dan mencari pemecahan masalah serta mampu
mengkomunikasikan baik secara tertulis dalam bentuk laporan skripsi
maupun secara lisan terutama pada ujian skripsi.
3) Mampu menyusun dan menulis karya ilmiah yang sesuai dengan bidang ilmu
yang digelutinya.
4) Agar mahasiswa memiliki kemampuan untuk mengolah atau memecahkan
masalah.
5) Agar mahasiswa memiliki kemampuan untuk mengembangkan keilmuan yang
dimilikinya dengan menggunakan metode ilmiah.
6) Agar mahasiswa memiliki kemampuan untuk pengumpulan dan pengolahan
data atau informasi tentang masalah yang ingin dipecahkan dengan
menggunakan metode ilmiah dan menyajikannya dalam bentuk karya ilmiah
yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Brawijaya
khususnya di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 6
BAB II PERSYARATAN DAN SIFAT SKRIPSI
Seorang mahasiswa yang akan menyelesaikan pendidikan sarjananya pada
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik diwajibkan untuk membuat atau menulis
tugas akhir berupa skripsi. Pengambilan atau penyusunan skripsi bagi mahasiswa
yang akan menyelesaikan tugas akhir baru diperbolehkan setelah memenuhi
persyaratan akademik sebagai berikut:
2.1. Persyaratan Akademik dalam Membuat Tugas Akhir
Seorang mahasiswa diperkenankan membuat Tugas Akhir bilamana
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1) Terdaftar sebagai mahasiswa pada tahun akademik yang
bersangkutan.
2) Mengumpulkan sejumlah SKS tertentu sesuai dengan yang ditetapkan
oleh Program Ilmu Sosial yaitu minimal sebanyak 110 SKS.
3) IP Kumulatif sekurang-kurangnya 2,00.
4) Tidak ada nilai akhir E.
5) Memiliki nilai D atau D+ tidak melebihi 10% dari beban kredit total atau beban studi kumulatif yang harus ditempuh.
6) Telah menyelesaikan semua matakuliah prasyarat bagi pendidikan di
Jurusan/Program Studinya, sebagaimana ditentukan oleh
Jurusan/Program Studi masing-masing.
7) Memenuhi syarat-syarat lain yang ditentukan oleh Fakultas yaitu :
a. Tata cara dan metode pembuatan Tugas Akhir.
Tata cara dan metode pembuatan Tugas Akhir diatur dalam Buku
Pedoman FISIP UB.
b. Nilai Kredit Tugas Akhir Nilai kredit Tugas Akhir Program Sarjana sebesar 6 (enam) SKS.
c. Waktu Penyelesaian Tugas Akhir
1) Tugas Akhir harus sudah diselesaikan dalam waktu 2 (dua)
semester sejak Tugas Akhir diprogramkan dalam KRS.
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 7
2) Perpanjangan waktu dapat dilakukan dengan mendapatkan
persetujuan dari Pembantu Dekan I setelah mendapatkan
rekomendasi dari Pembimbing Utama.
2.2. Pembimbing Tugas Akhir Untuk membuat tugas akhir atau selama proses penelitian dan penyusunan
laporan penelitian seorang mahasiswa harus dibimbing oleh tim pembimbing
yaitu sebagai berikut :
1) 2 (dua) orang pembimbing yang terdiri dari :
a. 1 (satu) orang pembimbing utama yang bertindak sebagai penanggung
jawab
b. 1 (satu) orang sebagai pembimbing pendamping.
2) Pembimbing utama dan pembimbing pendamping ditunjuk oleh jurusan atau
program studi dan disahkan oleh Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
3) Jumlah dan komposisi pembimbing dapat disesuaikan dengan
memperhatikan rasio antara mahasiswa yang harus dibimbing dengan jumlah dosen yang memenuhi kriteria sebagai pembimbing di masing-masing
jurusan atau program studi.
4). Penyesuaian terhadap kondisi tertentu dapat dilakukan oleh Dekan atas usul
dari Ketua Jurusan/Program Studi.
2.2.1. Persyaratan Pembimbing Utama 1) Pembimbing utama adalah tenaga pengajar atau dosen tetap Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya yang berada di
masing-masing jurusan atau program studi. 2) Pembimbing Utama serendah-rendahnya memiliki jabatan akademik
asisten Ahli dengan memiliki ijazah S-2 atau bergelar master/magister
atau yang sederajat.
3) Apabila tenaga pengajar atau dosen tetap Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik yang memenuhi persyaratan seperti pada butir (2) di atas
tidak ada atau jumlahnya tidak mencukupi, maka fakultas atau
jurusan/program studi dapat menunjuk tenaga pengajar/dosen tetap
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 8
lain atau di luar UB yang memenuhi persyaratan serendah-rendahnya
memiliki jabatan lektor dengan memiliki ijazah Master.
2.2.2. Persyaratan Pembimbing Pendamping 1) Pembimbing Pendamping adalah tenaga pengajar atau dosen tetap
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya yang berada di masing-masing jurusan atau program studi.
2) Pembimbing Pendamping serendah-rendahnya memiliki jabatan
akademik asisten Ahli dengan memiliki ijazah S-2.
2.2.3. Penentuan Pembimbing
1) Penentuan penyesuaian pembimbing sesuai butir 2.2., 2.2.1 dan 2.2.2.
ditentukan oleh Dekan atas usul Ketua Jurusan/Program Studi.
2) Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik menentukan Pembimbing
Utama dan Pembimbing Pendamping atas usul Ketua Jurusan/Program
Studi. 3) Dosen luar biasa dan dosen tamu dapat diusulkan menjadi dosen
Pembimbing Utama dan Pembimbing Pendamping atas usul Ketua
Jurusan/Program Studi dan disetujui oleh Dekan.
2.2.4. Tugas dan Kewajiban Pembimbing 1. Tugas dan kewajiban Pembimbing Utama adalah:
a) Membimbing mahasiswa dalam merumuskan proposal penelitian
yang dijadikan dasar pembuatan Tugas Akhir.
b) Mengarahkan mahasiswa dalam pelaksanaan metode penelitian dan pemilahan teori yang sesuai dengan permasalahan.
c). Memonitor kegiatan mahasiswa dalam pelaksanaan penelitian dan
penyusunan tugas akhir
2. Tugas dan kewajiban Pembimbing Pendamping adalah :
a) Membantu Pembimbing Utama dalam melaksanakan bimbingan
Tugas Akhir/Skripsi mahasiswa.
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 9
b) Membantu pembimbing utama dalam melaksanakan bimbingan
kegiatan penelitian skripsi mahasiswa
c) Mengoreksi sistematika dan keruntutan laporan penulisan Tugas
Akhir/Skripsi mahasiswa.
2.3. Sifat dan Tujuan Skripsi Program Sarjana.
a. Ujian Skripsi adalah ujian akhir yang wajib ditempuh mahasiswa
sebagai syarat untuk mendapatkan gelar kesarjanaan.
b. Ujian skripsi bersifat komprehensif.
c. Ujian skripsi dilaksanakan secara lisan dan bertujuan untuk
mengevaluasi mahasiswa dalam penguasaan ilmu dan penerapannya
sesuai dengan bidang keahliannya.
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 10
BAB III
TATA CARA PENGAJUAN PENYUSUNAN SKRIPSI
erdasarkan buku pedoman pendidikan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
bahwa seorang mahasiswa yang akan menyelesaikan pendidikan program
sarjananya diwajibkan untuk menyusun skripsi dengan persyaratan yang
telah ditetapkan oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Dalam rangka
mempermudah mahasiswa dalam proses pelaksanaan penyusunan skirpsi perlu
adanya prosedur yang jelas dalam proses penyusunan skripsi seperti diuraikan
dibawah ini :
3.1. Persyaratan Pengajuan Penyusunan Skripsi.
Bagi mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan akademik, persyaratan
administrasi dan persyaratan lain dan memprogramkan skripsi pada KRS,
maka mahasiswa dapat mengajukan topik atau judul skripsi kepada Ketua
Jurusan/Program Studi yang selanjutnya akan diproses untuk ditentukan
pembimbingnya.
3.2. Tata Cara Penunjukan Pembimbing.
1) Penunjukan pembimbing, baik pembimbing utama maupun pembimbing
pendamping dilakukan oleh Ketua jurusan/program studi setelah
mahasiswa mengajukan topik atau judul penelitian.
2) Atas dasar topik atau judul penelitian yang diajukan oleh mahasiswa
tersebut, jurusan atau program studi menunjuk pembimbing utama dan
pembimbing pendamping.
3) Ketua jurusan/program studi secara tertulis menyampaikan penunjukan
pembimbing utama dan pembimbing pendamping kepada Dekan untuk
dikeluarkan surat keputusan pengangkatannya.
B
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 11
3.3. Penggantian Pembimbing
Apabila terjadi halangan yang tetap, yaitu tidak dapat menjalankan
fungsi bimbingan pada salah satu pembimbing skripsi mahasiswa untuk jangka
waktu minimal tiga bulan secara berturut-turut, maka mahasiswa yang
bersangkutan dapat melapor kepada Ketua Jurusan atau Program Studi.
Selanjutnya Ketua Jurusan atau Program Studi mengusulkan kepada Dekan untuk
seterusnya akan membuat SK penggantian pembimbing.
Apabila terjadi masalah yang menghambat penyelesaian skripsi, maka
penyelesaian ditangani oleh ketua jurusan/program studi dan apabila belum bisa
diselesaikan, maka dilimpahkan kepada dekan.
3.4. Tata Cara Pembimbingan
Tim pembimbing diharapkan dapat secara terus menerus melakukan
pembimbingan dengan menggunakan Kartu Bimbingan Skripsi. Hal ini dilakukan,
agar tim pembimbing dapat mengetahui perkembangan dan kemajuan
mahasiswa bimbingannya secara mendalam dalam proses penelitian dan
penyusunan skripsi.
Adapun langkah-langkah yang perlu dilakukan oleh tim pembimbing dan
mahasiswa bimbingan adalah sebagai berikut :
- Secara bersama-sama dan berkesinambungan antara tim pembimbing dan
mahasiswa mendiskusikan pokok-pokok pikiran yang akan dituangkan dalam
skripsi yang meliputi judul penelitian, garis besar, desain penelitian,
bahan, materi, metode variabel dan ukuran-ukuran obyek yang akan
diamati dan alat pengukur/pengumpul data yang akan digunakan.
1) Usulan penelitian yang telah disetujui oleh tim pembimbing wajib
diseminarkan di tingkat jurusan atau program studi yang harus dihadiri
minimal oleh salah satu dosen pembimbing, satu dosen pembahas dan
sekurang-kurangnya 10 mahasiswa.
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 12
2) Usulan peneliti yang telah diseminarkan harus direvisi, bila memang ada
hal-hal dari tulisannya yang perlu atau harus direvisi. Setelah hasil
refisi proposal itu disetujui oleh tim dosen pembimbing dan pembahas,
maka proposal tersebut harus didaftarkan ke jurusan atau program
studi.
3) Bagi skripsi yang tidak dapat diselesaikan dalam satu semester, dimana
skripsi diprogramkan, maka dapat diselesaikan pada semester
berikutnya dengan persyaratan sebagai berikut :
- Mahasiswa harus menprogramkan kembali dengan cara
mencantumkan skripsi pada KRS semester dimana dia mengambil.
- Pembimbing utama yang bersangkutan harus memberikan sebuah
keterangan pada KRS tersebut dengan tanda PS. yang artinya
perpanjangan skripsi.
4) Perpanjangan skripsi dengan judul yang sama hanya dapat
diperbolehkan dalam batas waktu paling lama tiga semester. Dalam hal
ini pembimbing utama melalui Dekan memberi peringatan tertulis
kepada mahasiswa yang isinya, bila pada semester perpanjangan skripsi
yang ketiga (semester 14) belum dapat diselesaikan, maka akan dikenai
sanksi berupa DO (Drop Out).
3.5. Tata Cara Pelaksanaan Seminar Proposal
Dalam menyusun skripsi, penyusunannya merupakan rangkaian kegiatan
yang melalui beberapa tahapan. Tahapan-tahapan tersebut adalah :
− Mahasiswa harus membuat rancangan/desain penelitian yang kemudian
disebut sebagai proposal penelitian.
− Proposal penelitian setelah disetujui oleh dosen pembimbing
diseminarkan dengan mekanisme sebagai berikut :
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 13
o Mahasiswa yang proposalnya telah disetujui dosen pembimbing
berhak mengajukan seminar-proposal kepada Ketua
Jurusan/Program Studi .
o Peserta seminar adalah mahasiswa FISIP yang telah menempuh 110
SKS minimal 10 orang dengan dihadiri minimal oleh satu dosen
pembimbing.
− Setelah proposal penelitian diseminarkan, mahasiswa berhak
melanjutkan penelitian, bila telah disetujui oleh dosen pembimbing.
3.6. Tata Cara Ujian Skripsi
1). Skripsi yang telah selesai disusun, baik berupa draf maupun sudah
dinyatakan sempurna dan ditandatangani oleh tim pembimbing, maka
sebelum diajukan ke sidang ujian skripsi harus diseminarkan terlebih
dahulu minimal dihadiri oleh 1 (satu) dosen pembimbing utama, 1
(satu) dosen pembahas dan 10 orang mahasiwa Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik. Tata tertib seminar akan diatur dalam buku pedoman
pendidikan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
2). Mahasiswa diwajibkan memperbaiki skripsinya yang telah
diseminarkan, apabila memang ada yang perlu diperbaiki dan
disempurnakan sebagai final draft (konsep akhir skripsi) dan
berkonsultasi dengan tim pembimbing dan dosen saksi/pembahas.
3). Mahasiswa dapat mengajukan sidang ujian skripsi ke Jurusan atau
Program Studi setelah skripsinya dinyatakan layak untuk ujian sarjana
dan telah mendapat persetujuan serta ditandatangani oleh Tim
Pembimbing .
4). Ujian skripsi dilakukan dihadapan sidang yang disebut sidang ujian
skripsi yang dihadiri oleh minimal 1 (satu) orang dosen pembimbing
utama merangkap sebagai penguji, 1 (satu) orang dosen pembimbing
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 14
pendamping merangkap sebagai penguji dan 2 (dua) orang dosen
penguji.
5). Dalam ujian skripsi, mahasiswa yang akan diuji harus menyerahkan
draft skripsinya sebanyak lima rangkap kepada Jurusan atau Program
Studi paling lambat 2 (dua minggu) sebelum ujian dilaksanakan yang
akan dibagikan kepada:
- 1 (satu) buah untuk pembimbing utama
- 1 (satu) buah untuk pembimbing pendamping
- 1 (satu) atau 2 (dua) buah untuk penguji
- 1 (satu) buah untuk mahasiswa
− Manakala penelitian secara lengkap telah selesai dilakukan, laporan
penelitian diajukan pada dosen pembimbing agar dievaluasi. Setelah
mendapatkan persetujuan dari dosen pembimbing, mahasiswa dapat
mengajukan pada Jurusan untuk ujian komprehensif.
3.7. Majelis Penguji Ujian Tugas Akhir Program Sarjana.
a. Majelis Penguji ditetapkan oleh Dekan atas usul Ketua Jurusan/Program
Studi.
b. Susunan Majelis Penguji terdiri dari seorang ketua merangkap anggota,
seorang sekretaris merangkap anggota dan 1-2 orang anggota.
c. Ketua dan Sekretaris Majelis Penguji adalah Pembimbing Utama dan
Pembimbing Pendamping atau Dosen lain yang ditunjuk oleh Ketua
Jurusan/Program studi..
d. Majelis Penguji adalah dosen yang memenuhi persyaratan sebagai
berikut: serendah-rendahnya mempunyai jabatan fungsional Lektor
Kepala bagi pemegang ijazah S-I (Sarjana), Lektor bagi pemegang
ijazah minimal S-2 (Magister) atau Asisten Ahli bagi pemegang ijazah S-
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 15
3 (Doktor). Penentuan majelis penguji di luar persyaratan di atas
ditentukan oleh Dekan/Ketua Program atas usul Ketua Program Studi.
e. Anggota penguji selain berasal dari pembimbing juga dosen lain yang
memenuhi kualifikasi dan sesuai dengan bidang minat penelitian dari
skripsi yang akan diujikan. Pertimbangan ini dilakukan oleh Ketua
Jurusan/Program Studi, kemudian diusulkan kepada dosen yang
bersangkutan, kemudian diajukan untuk disahkan Dekan.
f. Penguji bukan pembimbing dapat diangkat dari instansi lain yang
bidang ilmunya sesuai dengan Tugas Akhir mahasiswa yang ditentukan
oleh Dekan atas usul Ketua Jurusan/Program Studi.
g. Tugas Majelis Penguji Ujian Tugas Akhir Program Sarjana.
- Ketua bersama Sekretaris Majelis Penguji bertugas mengatur
kelancaran pelaksanaan ujian.
- Majelis Penguji bertugas menguji, menyampaikan revisi, dan
memberikan penilaian.
3.8. Waktu Ujian Tugas Akhir Program Sarjana.
Waktu yang disediakan untuk ujian Tugas Akhir paling lama 2 (dua) jam.
3.9. Penilaian
Yang dinilai dalam ujian Tugas Akhir Program Sarjana meliputi:
a. Kemampuan Penyajian
- Mampu mengemukakan konsep dan teori yang relevan
- mampu berbicara secara rasional
- mampu menyajikan materi secara sistematis
- mampu menekankan berbagai hal yang dianggap penting.
- memiliki kemampuan teknik dalam menyajikan materi secara
keseluruhan.
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 16
b. Kemampuan Berargumentasi
- mampu berdialog dan menyampaikan pendapat secara efektif
- mampu menjawab pertanyaan dengan jelas dan tepat
- mampu menerima pendapat secara kritis
- mampu mengendalikan emosi
- berani dengan jujur dalam mengemukakan pendapat.
c. Penentuan Nilai Akhir
Ketua majelis penguji memimpin musyawarah untuk menentukan nilai
akhir ujian yang dinyatakan dengan huruf A, B+, B, C+, C, D+, D atau
E. Nilai Akhir dari Tugas Akhir juga termasuk nilai pelaksanaan Tugas
Akhir yang ditentukan oleh Dekan.
d. Untuk dapat dinyatakan lulus ujian Tugas Akhir Program Sarjana,
seorang mahasiswa sekurang-kurangnya harus mencapai nilai C.
e. Mahasiswa yang dinyatakan belum lulus ujian Tugas Akhir harus
melaksanakan keputusan majelis penguji.
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 17
BAB IV SISTEMATIKA DAN TATA CARA PENULISAN SKRIPSI
4.1. Sistematika dan Tata Cara Penulisan Usulan Penelitian
umusan usulan penelitian ini akan memudahkan dalam melakukan evaluasi
tentang apakah proposal tersebut dapat atau tidak dapat dilakukan
penelitian.
Adapun sistematika usulan penelitian secara lengkap dan sistematis yang
diusulkan adalah sebagi berikut :
1) Halaman Muka atau Cover
Pada bagian halaman ini memuat judul dan nama penulis serta identitas
program.
2) Lembar persetujuan
Pada bagian halaman persetujuan ini memuat judul dan pernyataan usulan
penelitian untuk skripsi, nama penulis, kolom tanda tangan persetujuan
para dosen pembimbing serta Ketua Jurusan atau Ketua Program Studi.
3) Daftar Isi
Pada halaman ini memuat seluruh bab dan sub bab serta sub-sub bab yang
ada dalam bagian isi usulan penelitian, daftar table, daftar gambar, dan
daftar lampiran-lampiran.
Isi Proposal
1. Format Proposal Penelitian Ideografik (emic)
Proposal dalam penelitian tipe ini bersifat sebagai panduan awal dalam
melakukan penelitian. Rumusan proposal ketika menyusun laporan
penelitian akan disesuaikan setelah penelitian selesai dilakukan.
R
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 18
Proposal ini terdiri atas dua bagian :
Bab 1. Latar belakang
Berisi pemaparan tentang fenomena yang akan diteliti ;
menampilkan fakta-fakta yang dihubungkan dengan teori-teori yang
ada.
Bab 2. Metode penelitian
Berisi alur penelitian yang akan dilakukan, jenis penelitian
ideografik yang digunakan (etnografi, etnometodologi, discourse
analysis, semiotic, dan seterusnya), situs penelitian, teknik analisis
data, dan sebagainya.
Pentahapan dan Jadwal Penelitian :
Seorang peneliti harus menulis pentahapan dan jadwal penelitian secara
rinci dan sistematis. Pentahapan penelitian yang dimulai dari persiapan,
pengurusan perijinan, mempersiapkan peralatan, pengambilan data, analisis
data dan penulisan hasil penelitian/skripsi perlu diuraiakan secara rinci.
Kebutuhan waktu yang diperlukan untuk penelitian juga harus diuraikan
secara rinci dan disesuaikan dengan kegiatan yang akan dilakukan.
Daftar Pustaka :
Daftar pustaka memuat semua informasi ilmiah yang diacu atau digunakan
untuk menyusun rencana penelitian baik berupa buku, jurnal, suratkabar,
internet, dan sebagainya harus ditulis dan disusun secara berurutan
berdasarkan abjad nama pengarang.
2. Format Proposal Penelitian Nomothetic (etik)
Bab I. Pendahuluan
Berisikan uraian mengenai: latar belakang perlunya penelitian ini
dilakukan dengan menjelaskan justifikasi dari penelitian tersebut.
Bagian ini harus diuraikan secara jelas, ringkas dan rinci mengenai
masalah yang dihadapi dan perlunya dilakukan pemecahan masalah
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 19
tersebut. Uraian-uraian di dalam latar belakang tersebut dapat
disusun berdasarkan kajian kepustakaan dan/atau kenyataan-
kenyatan empirik di lapangan.
Bab II. Tinjauan Pustaka
Bagian ini berfungsi sebagai dukungan informasi dasar bagi orientasi
penelitian kearah pemecahan masalah . Juga akan memberikan
dukungan terhadap analisis dan argumentasisi peneliti. Fungsi
tinjauan pustaka adalah : sebagai dukungan evidensi ilmiah yang
relevan dengan masalah yang digarap, tolok ukur penilaian tentang
penguasaan peneliti mengenai tingkat perkembangan disiplin
ilmunya terkait dengan masalah yang sedang dipecahkan, refleksi
integritas ilmu peneliti yang ditunjukkan oleh kedewasaan
intelektualnya dalam menghimpun dan menyeleksi serta
menanggapi evidensi-evidensi ilmiah sebagai dukungan landasan
teoretik penelitiannya, dan landasan pembanding hasil penelitian
sendiri.
Tinjauan pustaka ini disajikan secara sistematis dan jelas mengenai
hal-hal yang mendukung perlunya penelitian yang akan dilakukan.
Tinjauan pustaka diharapkan berupa abstraksi dari hasil sitasi
pemikiran peneliti terhadap hasil penelitian terdahulu yang telah
dilakukan yang berisikan evidensi-evidensi ilmiah yang relevan
dengan masalah yang diteliti. Dalam menulis tinjauan pustaka,
disamping perlu adanya relevansi dengan penelitian juga dituntut
agar menggunakan sumber pustaka yang asli dan terkini/mutakhir.
Kerangka Pemikiran
Disajikan dalam bentuk bagan yang menunjukkan pola berfikir peneliti
mengenai masalah yang diteliti. Kerangka Pemikiran dirumuskan setelah
melakukan tinjauan pustaka. Bagan yang telah dibuat harus dibuatkan
deskripsinya.
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 20
Kerangka pemikiran adalah merupakan argumentasi dukungan landasan
teoritik dalam rangka mengantisipasi jawaban terhadap masalah yang
dihadapi. Kerangka pikir ini berbentuk bangunan teori yang berupa abstraksi
penjelasan mekanisme proses timbulnya suatu masalah. Penyusunan
kerangka pikir ini dimaksudkan sebagai dasar penyusunan hipotesis.
Kerangka pikir ini berisikan gambaran atau abstraksi mengenai hubungan
variabel secara kausalitas sebagai hasil kesimpulan silogisma dari berbagai
premis baik premis mayor maupun premis minor. Dalam arti lain kerangka
pikir ini disusun dalam bentuk esei-argumentasi. Adapun fungsi dari
kerangka pikir adalah disamping menjelaskan proses timbulnya masalah
juga untuk meramalkan apa yang akan terjadi pada kondisi yang telah
diketahui. Dalam menyusun kerangka pikir, maka literatur merupakan
sumber yang penting sebagai bahan penyusun kerangka pikir, sebab
literature merupakan seleksi evidensi ilmiah yang kebenarannya dapat
diandalkan selama masih berlaku. Artinya selama belum ada yang
membatahnya. Dalam hal ini satu demi satu dikumpulkan berupa catatan
khusus yang disistematisasi, yaitu jelas tokoh pakarnya, tahun publikasi dan
esensi informasinya.
Penyusunan Hipotesis
Hipotesis dirumuskan dari hasil penyusunan kerangka pemikiran.
Penyusunan hipotesis ini dimaksudkan untuk memberikan arah yang jelas
bagi si peneliti apa yang perlu dilakukan di lapangan dalam upaya
menjawab pertanyaan penelitian. Hipotesis harus dirumuskan secara
kongkrit, eksplisit atau tegas dan disusun dalam bentuk kalimat pernyataan
yang menyatakan hubungan atau pertautan antara dua atau lebih variabel
secara kausalitas. Hipotesis ini memiliki peranan yang cukup penting dalam
kegiatan penelitian, bahkan ada yang mengatakan bahwa hipotesis
merupakan identitas dari suatu penelitian, khususnya dari segi tingkat
orisinalitasnya.
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 21
Bab III. Metode Penelitian
Metode penelitian ini terdiri dari beberapa komponen yang harus
diuraikan secara rinci oleh peneliti. Komponen-komponen metode
penelitian merupakan langkah-langkah yang dilakukan peneliti
meliputi :
1) Pemilihan metode.
Metode penelitian yang biasanya digunakan dalam penelitian
nomothetic adalah penelitian survai, eksperimen, serta content
analysis. Dalam menentukan metode penelitian, peneliti harus
mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut :
- Kesesuaian dengan masalah
- Ketepatan materi
- Ketepatan rancangan atau desain penelitian
- Ketepatan dalam cara pengukuran perubahan atau variabel
2) Penetapan Lokasi dan Obyek Penelitian
Peneliti harus memberikan alasan yang tepat tentang lokasi dan
obyek penelitian.
3) Teknik penetapan jumlah sampel.
Jumlah sample yang diambil dalam suatu penelitian harus
mempunyai tingkat keterwakilan (representativeness) yang
tinggi, yaitu ciri-ciri atau sifat yang melekat pada sampel harus
sama dengan atau sangat mendekati ciri-ciri atau sifat yang
melekat pada populasi. Untuk mencapai tingkat
representativeness yang tinggi sangat tergantung atau
ditentukan oleh teknik atau cara pengambilan jumlah sample
tersebut.
4) Teknik penarikan sampel
Pada dasarnya hanya terdapat dua macam cara atau teknik
pengambilan sample yaitu : (1) pengambilan sample secara
random atau acak atau probability sampling dan (2) pengambilan
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 22
sample secara non random atau non acak atau non probability
sampling.
5) Definisi konseptual dan operasional.
Definisi konseptual mengacu pada definisi yang dikemukakan
pakar yang bersifat teoritis. Sedangkan definisi operasional
merupakan batasan terhadap konsep penelitian yang mengacu
pada realitas yang dibuat peneliti. Definisi operasional menjadi
dasar untuk melakukan pengukuran (measurement) sebagai
dasar penyusunan instrumen penelitian.
6) Teknik pengumpulan data.
Teknik pengumpulan data ini dapat dilakukan dengan berbagai
alat pengumpul data yaitu berupa kuesioner, angket atau
wawancara mendalam / indepth interview, observasi, dan yang
lainnya. Dalam kegiatan penelitian, ketepatan pemilihan alat
pengambil data atau instrument merupakan hal yang sangat
penting, karena sangat mempengaruhi kualitas data yang
dikumpulkan dan kualitas data itu sangat menentukan kualitas
penelitian.
7) Teknik pengolahan data.
Setelah data terkumpul tugas peneliti selanjutnya adalah
melakukan pengolahan data. Data diseleksi berdasar reliabilitas
dan validitasnya. Data yang rendah reliabilitas dan validitasnya
atau mungkin masih diragukan perlu dilakukan pengecekan ulang
ke responden, hal ini sebaiknya dilakukan pada saat masih
dilapangan.
Ada 4 langkah yang perlu dilakukan dalam pengolahan data
yaitu:
(1) Menentukan variabel-variabel yang akan dimasukkan dalam
table silang atau table frekuensi
(2) Memilih metode tabulasi yang meliputi 7 cara yang harus
dilakukan :
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 23
a. Tabulasi langsung
b. Kartu tabulasi
c. Menggunakan lembaran data-data
d. Menggunakan kartu Sorting
e. Sorting strip
f. Tabulator, alat sortir/pemisah variabel
g. Komputerisasi, tabulasi dengan computer
(3) Editing, yaitu melakukan pengecekan data
(4) Coding, yaitu membuat kode-kode pada lembar jawaban.
8) Analisis data.
Setelah pengolahan data selesai kemudian dilakukan analisis
data yang meliputi analisis deskriptif-eksplanatoris dan analisis
statistik. Kegiatan analisis data dalam penelitian atau
penyusunan laporan hasil penelitian biasanya diletakan pada bab
IV atau bab hasil dan pembahasan. Kegiatan analisis ini
merupakan tahapan yang penting dan menentukan dalam
kegiatan penelitian, karena pada tahapan ini dengan melalui
penggunaan data dan akan diperoleh kesimpulan-kesimpulan
kebenaran ilmiah sebagai jawaban atas pertanyaan penelitian
yang dijukan dengan menggunakan imajinasi dan kreativitas
peneliti.
Pentahapan dan Jadwal Penelitian :
Seorang peneliti harus menulis pentahapan dan jadwal penelitian secara
rinci dan sistematis. Pentahapan penelitian yang dimulai dari persiapan,
pengurusan perijinan, mempersipakan peralatan, pengambilan data, analisis
data dan penulisan hasil penelitian/skripsi perlu diuraiakan secara rinci.
Kebutuhan waktu yang diperlukan untuk penelitian juga harus diuraikan
secara rinci dan disesuaikan dengan kegiatan yang akan dilakukan.
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 24
Daftar Pustaka :
Daftar pustaka memuat semua informasi ilmiah yang diacu atau digunakan
untuk menyusun rencana penelitian baik berupa buku, jurnal, suratkabar,
internet, dan sebagainya harus ditulis dan disusun secara berurutan
berdasarkan abjad nama pengarang.
4.2. Sistematika dan Tata Cara Penulisan Skripsi
Seluruh kegiatan yang dilakukan dalam rangka penulisan skripsi sebagai
tugas akhir mahasiswa harus ditulis dalam bentuk suatu laporan. Penyusunan
atau penulisan skripsi merupakan bagian yang terpenting dari seluruh proses
kegiatan yang telah dilakukan mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan di suatu
fakultas atau program yang menyelenggarakan pendidikan berjenjang strata satu
(S1). Mahasiswa yang akan mengakhiri masa studinya harus menyusun dan
menyelesaikan skripsi kemudian diuji dihadapan majelis penguji yang terdiri dari
dosen pembimbing dan dosen penguji. Laporan skripsi harus mengungkapkan
semua kegiatan dan hasil-hasil penelitian secara sistematis, efisien dan efektif.
Oleh kerena itu semua ide dan hasil kegiatan harus dituangkan dalam laporan
hasil penelitian. Konsistensi penulisan harus dijaga. Penulis harus benar-benar
memperhatikan pedoman dan syarat-syarat penulisan serta juga memperhatikan
bahasa dan ejaan yang benar.
Dalam rangka untuk memberikan kemudahan peneliti dalam menulis
skripsi, maka dalam buku ini disampaikan suatu format pedoman tentang skripsi
yang berlaku di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik untuk Jurusan Sosiologi, Ilmu
Komunikasi, Psikologi dan Hubungan Internasional.
Adapun format dari penulisan skripsi adalah terdiri dari tiga bagian yaitu :
bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir.
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 25
4.2.1. Bagian Awal
Bagian Awal Skripsi terdiri atas:
a. Halaman Sampul
b. Halaman Judul
c. Halaman Pernyataan Orisinalitas
d. Halaman Pengesahan
e. Kata Pengantar/Ucapan Terima Kasih (jika diperlukan)
f. Halaman Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah untuk
Kepentingan Akademis
g. Abstrak (dalam bahasa Indonesia dan Inggris)
h. Daftar Isi
i. Daftar Tabel (jika diperlukan)
j. Daftar Gambar (jika diperlukan)
k. Daftar Rumus (jika diperlukan)
l. Daftar Singkatan atau lambang (jika diperlukan)
m. Daftar Lampiran (jika diperlukan)
4.2.2. Bagian Isi
Isi tugas akhir / skripsi disampaikan dalam sejumlah bab. Pembagian bab
dari pendahuluan sampai kesimpulan dapat dibuat sesuai kebutuhan,
secara garis besar dapat disesuaikan dengan raturan yang terdapat pada
butir 4.2.2.1 dan 4.2.2.2
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 26
4.2.2.1. Penelitian Nomothetic/etik (Kuantitatif)
BAB I. Pendahuluan
- Latar Belakang
- Perumusan Masalah
- Tujuan Penelitian
- Manfaat Penelitian
BAB II. Tinjauan Pustaka
- Kajian Teori
- Studi PenelitianTerdahulu
- Kerangka Pemikiran
- Perumusan Hipotesis
BAB III. Metode Penelitian
1) Pemilihan metode.
2) Penetapan Lokasi Penelitian
3) Teknik pengambilan sampel
4) Definisi konseptual dan operasional.
5) Teknik pengumpulan data.
6) Teknik pengolahan data.
7) Analisis data.
BAB IV. Hasil dan Pembahasan
1. Menyajikan gambaran umum lokasi penelitian.
2. Penyajian hasil-hasil penelitian.
3. Pembahasan pokok-pokok temuan penelitian dengan
menginterpretasi dan membandingkan pokok-pokok
temuan dari teori yang digunakan.
BAB V. Kesimpulan dan Saran
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 27
4.2.2.2. Penelitian Ideografik (Kualitatif)
Sistimatika penyusunan laporan penelitian ideografik adalah :
Bab I. Pendahuluan
- latar belakang masalah
- rumusan masalah penelitian,
- tujuan penelitian,
- manfaat penelitian,
Bab II. Tinjauan Pustaka
- dasar teoritis
- penelitian terdahulu
- alur pikir
Bab III. Metode Penelitian
1) Jenis Penelitian.
2) Penetapan Lokasi Penelitian
3) Fokus penelitian.
4) Pemilihan informan.
5) Teknik pengumpulan data
6) Analisis data.
Bab IV. Hasil dan Pembahasan
- Gambaran Umum : menjelaskan tentang
lokasi/subyek/obyek penelitian.
- Data Fokus Penelitian: Data yang menjadi perhatian dari
tujuan dan masalah penelitian.
- Pembahasan :berisi deskripsi dan eksplanasi data fokus
penelitian dikombinasikan dengan teori yang dikaji.
Bab V. Kesimpulan dan Saran
- Kesimpulan
- Saran
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 28
4.2.3. Bagian Akhir
1) Daftar Pustaka
2) Lampiran
Penjelasan Masing-Masing Bagian
1. Bagian Awal
1) Halaman Sampul Luar atau Cover
Halaman sampul luar ini memuat : (a) Judul skripsi (b) maksud skripsi
(c) lambang Universitas Brawijaya (d) nama dan nomor mahasiswa (e)
instansi penyelenggara dan (f) tahun penyelesaian skripsi.
a) Judul Skripsi
Dicetak dengan huruf kapital semua, ditempatkan paling atas, dan
disusun simetris.
b) Maksud Skripsi
Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai gelar sarjana
program studi yang diambil (peminatan ditulis dibawahnya).
c) Nama dan Nomor Mahasiswa
Nama mahasiswa ditulis lengkap. Nomor mahasiswa ditulis dibawah
nama mahasiswa.
d) Lambang Universitas Brawijaya
e) Instansi Penyelenggara
Instansi penyelenggara yaitu Jurusan/Program Studi Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya.
f) Tahun Penyelesaian Skripsi
Tahun penyelesaian skripsi ditulis di bawah Jurusan/Program Studi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya.
2) Halaman Sampul Dalam atau Judul
Pada halaman ini berisi sama dengan halaman sampul luar, tetapi diketik
diatas kertas putih.
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 29
3) Lembar Pengesahan atau Persetujuan Pembimbing
Halaman Pengesahan Pembimbing terdiri dari : (1) Judul skripsi (2) Nama
penulis (3) Nama Pembimbing 1 (satu) dan 2 (dua) (4) Tanggal
pengesahan (5) Mengetahui Ketua Jurusan/Program Studi.
Contoh terlampir.
4) Lembar Pengesahan Setelah Ujian Skripsi
Terdiri atas : (1) judul skripsi, (2) nama penulis, (3) tanggal
dipertahankan, (4) nama tim penguji, (5) Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik.
5) Lembar Pernyataan Keabsahan Skripsi
Menyatakan bahwa hasil penelitian ini merupakan penelitian asli atau
orisinal dan bukan mencontoh (plagiat) skripsi orang lain.
6) Kata Pengantar
Kata pengantar berisi antara lain ucapan syukur kepada Tuhan YME serta
ucapan terima kasih pada pihak-pihak yang dianggap sangat berjasa dan
berhubungan langsung dalam penyusunan skripsi dengan urutan : dekan,
ketua jurusan, pembimbing, penasehat akademik, dosen-dosen FISIP,
lokasi, orang tua, teman spesifik, dan teman-teman sejawat.
7) Daftar Isi
Berisi gambaran secara menyeluruh mengenai isi skripsi dan merupakan
petunjuk bagi pembaca yang ingin langsung melihat suatu bagian tertentu
dari skripsi. Di dalam daftar isi dicantumkan urutan judul suatu bab, sub
judul dan anak sub judul yang disertai nomor halaman.
8) Daftar Tabel
Memuat urutan judul tabel dan nomor halamannya.
9) Daftar Bagan
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 30
Memuat judul bagan dan nomor halamannya
10) Daftar Gambar
Berisikan urutan judul gambar dan nomor halamannya
11) Daftar Singkatan dan Lambang/Istilah
Disusun secara alfabetis diberi judul dan penjelasan
12) Daftar Lampiran
Berisi urutan judul lampiran dan nomor halamannya
13) Abstrak.
Merupakan uraian singkat tetapi lengkap mengenai skripsi yang mencakup
masalah atau tujuan penelitian, metode penelitian, dan hasil penelitian.
Abstrak diketik 1 spasi, ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa
Inggris, masing-masing diuraikan dalam 1 halaman dan diberi kata kunci
maksimal 5 kata kunci. Jumlah kata maksimum dalam abstrak 250 kata
(200 – 250).
Nomor halaman abstrak dengan menggunakan huruf romawi kecil yang
diketik di bagian tengah bawah halaman. Jarak antara judul dan alinea
pertama empat spasi dan jarak antar alinea satu spasi. Kata abstrak
ditulis pada halaman tengah atas dengan huruf besar (capital letter). Dua
spasi dibawahnya ditulis judul skripsi.
2. Bagian Isi
Pada bagian isi ini terdiri dari Bab dan Sub Bab atau Sub-sub Bab yaitu :
1) Penelitian Nomothetic (Kuantitatif):
Bab I. Pendahuluan
Bagian ini berisi uraian mengenai : 1) Latar belakang masalah,
2) Perumusan masalah, 3) Tujuan penelitian, 4) Manfaat
penelitian.
1) Latar Belakang Masalah
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 31
Pada bagian ini berisi faktor-faktor yang melatari perlunya
masalah ini diteliti, dilihat segi arti pentingnya dan motivasi
melakukan penelitian. Disampaikan juga
rasionalitas/argumentasi perlunya penelitian dilakukan.
Disinggung pula penelitian sejenis yang pernah dilakukan
serta perbedaannnya dengan penelitian sekarang. Dapat
pula ditampilkan data empirik tentang masalah yang diteliti.
2) Perumusan Masalah
Pada bagian ini menunjukkan inti masalah yang hendak
diteliti. Biasanya masalah dirumuskan dalam sebuah kalimat
pertanyaan
3) Tujuan Penelitian
Pada bagian ini mengungkapkan tujuan umum dan khusus
yang ingin dicapai dari kegiatan penelitian. Tujuan khusus
biasanya lebih dari satu tujuan. Tujuan penelitian ini
memberikan arah kepada pencapaian penelitian.
4) Manfaat Penelitian
Merupakan pernyataan bahwa penelitian bermanfaat dalam
pengembangan ilmu, teknologi dan seni yang bersifat
teoristis dan praktis.
Bab II. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka ini merupakan hasil kajian yang berisikan
evidens-evidens dari hasil-hasil penelitian terdahulu atau orang
lain. Tinjauan pustaka ini juga harus dipaparkan ketika
membuat usulan penelitian. Tinjauan pustaka ini merupakan
bahan informasi dasar mengenai orientasi penelitian kearah
pemecahan masalah dan sebagai dukungan atau landasan
pembanding dari hasil penelitian.
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 32
Kajian teori
Bagian ini disebut juga sebagai bagian teorisasi atau logical
construct. Disini berisikan uraian tentang abstraksi teori yang
dihasilkan dari penalaran silogisma dengan mensintesiskan
antara premis mayor dan premis minor. Abstraksi teorisasi atau
penalaran ini menunjukkan hubungan antar variabel.
Studi penelitian terdahulu
Bagian ini menjelaskan mengenai kegiatan penelitian yang
pernah dilakukan sebelumnya yang memiliki relevansi dengan
topik yang akan diteliti.
Kerangka Pemikiran
Menjelaskan tentang pijakan teoritik yang digunakan untuk
mendekati permasalahan penelitian atau memberi landasan
jawaban teoritik terkait dengan permasalahan penelitian.
Perumusan Hipotesis
Pada bagian ini berisikan rumusan hipotesis yang akan diuji
kebenarannya. Hipotesis biasanya disusun atau dirumuskan
dalam kalimat pernyataan yang menunjukkan keterkaitan antar
variable. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap
pertanyaan penelitian atau permasalahan penelitian.
Bab III. Metode Penelitian
Menjelaskan tentang Pemilihan metode yang digunakan,
Penetapan Lokasi Penelitian yang diambil, Teknik pengambilan
sampel yang digunakan, Definisi konseptual dan operasional
variabel, teknik pengumpulan data hasil penelitian, teknik
pengolahan data serta analisis data.
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 33
Bab IV. Hasil dan Pembahasan
1. Menyajikan gambaran umum lokasi penelitian.
2. Penyajian hasil-hasil penelitian.
3. Pembahasan pokok-pokok temuan penelitian dengan
menginterpretasi dan membandingkan pokok-pokok temuan
dari teori yang digunakan.
Bab V. Kesimpulan dan Saran
Pada bab ini berisikan kesimpulan, implikasi, dan saran yang
dinyatakan secara terpisah.
- Kesimpulan Merupakan pernyataan singkat dan tepat berdasarkan hasil
analisis dan pembahasan sehubungan dengan masalah
penelitian.
kesimpulan merupakan gambaran tujuan yang telah tercapai
dalam penelitian.
- Saran Dibuat berdasarkan hasil temuan penelitian yang dimaksudkan untuk mengembangkan, menindaklanjuti atau
menerapkan hasil penelitian baik bersifat teoritis dan praktis.
2) Penelitian Ideografik
Bab I. Pendahuluan
Berisi pemaparan tentang latar belakang permasalahan
penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian,
manfaat penelitian.
Bab II. Tinjauan Pustaka
Menampilkan teori-teori yang relevan dengan permasalahan
penelitian yang dikaji.
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 34
Bab III. Metode Penelitian
Menjelaskan tentang Jenis Penelitian, Penetapan Lokasi
Penelitian, Fokus penelitian, Pemilihan informan, Teknik
pengumpulan data, Analisis data.
Bab IV. Hasil dan Pembahasan
- Gambaran Umum : menjelaskan tentang
lokasi/subyek/obyek penelitian.
- Data Fokus Penelitian: Data yang menjadi perhatian dari
tujuan dan masalah penelitian.
- Pembahasan :berisi deskripsi dan eksplanasi data fokus
penelitian dikombinasikan dengan teori yang dikaji.
Bab V. Kesimpulan dan Saran
Pada bab ini berisikan kesimpulan, implikasi, dan saran yang
dinyatakan secara terpisah.
- Kesimpulan Merupakan pernyataan singkat dan tepat berdasarkan hasil
analisis dan pembahasan sehubungan dengan masalah
penelitian.
kesimpulan merupakan gambaran tujuan yang telah tercapai dalam penelitian.
- Saran Dibuat berdasarkan hasil temuan penelitian yang
dimaksudkan untuk mengembangkan, menindaklanjuti atau
menerapkan hasil penelitian baik bersifat teoritis dan praktis.
3. Bagian Akhir
Bagian akhir ini berisi :
a. Daftar Pustaka
b. Lampiran-lampiran
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 35
Adapun penjelasan bagi masing-masing bagian tersebut akan diuraikan
sebagai berikut :
1. Daftar Pustaka
Memuat pustaka yang diacu dalam skripsi dan disusun secara alfabetis.
Contoh tertera pada lampiran buku ini.
2. Lampiran
Terdapat keterangan atau informasi yang diperlukan pada bagian isi
skripsi, misalnya kuesioner, perhitungan statistik, dan tabel. Lampiran
sifatnya melengkapi isi skripsi.
Contoh tertera dalam lampiran
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 36
BAB V. TATA TULIS
5.1. KUTIPAN
engutipan merupakan sesuatu yang dibenarkan dalam menulis suatu karya
ilmiah seperti skripsi. Namun yang penting dipahami, pengutipan harus
mengikuti kaidah ilmiah, seperti penyebutan sumber kutipan secara jelas.
Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam melakukan kutipan.
1. Mengutip sehemat-hematnya, dalam pengertian mengutip terhadap hal-
hal yang dirasa pernah didengar, dibaca, dan sebagainya.
2. Mengutip terhadap hal yang dianggap perlu.
3. Jangan terlalu banyak mengutip, sebab mengganggu kelancaran bahasa.
Macam-macam kutipan
1. Kutipan langsung (direct quotation) yaitu kutipan yang sama dengan
bahasa aslinya. Kutipan langsung dapat dibedakan dalam dua macam,
yaitu kutipan langsung panjang (long direct quotation) dan kutipan
langsung pendek (short direct quotation).
2. Kutipan tidak langsung (paraphrase atau indirect quotation) yaitu kutipan
berdasarkan pada pokok pikiran yang dinyatakan dalam kata-kata atau
bahasa sendiri. Kutipan ini juga terdiri atas kutipan tidak langsung
panjang dan kutipan tidak langsung pendek.
3. Paraphrase, yaitu macam kutipan yang sumbernya berasal dari Bahasa
Inggris, namun dapat ditulis dalam bahasa Indonesia, kemudian dibelakang
paraphrase kita berikan superskrip footnote. Superskrip dituliskan
langsung dibelakang kalimat paraphrase tanpa diberi sela ketukan, dan
tidak diberi tanda titik penutup. Kemudian dituliskan secara lengkap
sumber kutipan.
P
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 37
Contoh : …..Bukan watak seorang sarjana untuk mengumpulkan data yang semata-mata dapat mendukung kebijaksanaan penguasa.¹ Tulisan ilmiah tidak……
---------------------------------------- 1. D.B. Van Dalen, Understanding Educatiional Research : An Introduction
(New York : McGraw-Hill Book Company, Inc., 1962), p.348 Paraphrase tidak dituliskan diantara tanda (“….”), tapi langsung dalam kalimat atau alinea.
Paraphrase panjang. Kutipan tidak langsung, sebaiknya dilakukan sependek mungkin, dikondensasikan sedemikian rupa sehingga tidak lebih dari satu alinea.
Untuk paraphrase panjang—yaitu yang lebih dari satu alinea terdapat beberapa cara dalam menuliskan superskirp footnote.
Memberikan superskrip footnotes ditiap-tiap paraphrase Contoh :
Apabila upah dapat diberikan menurut prestasi kerja atau banyaknya produksi, maka para karyawan akan didorong untuk berprestasi atau menyerahkan hasil produksi yang sebesar-besarnya dan meng-upgrade dirinya untuk keperluan prestasi atau produksi, demikian menurut Maier…….Efisiensi dan produksi akan menjadi nilai yang menonhjol, sedangkan waktu luang akan dipandang sebagai pemborosan……….
Apabila metode ini diterapkan secara sporadik, maka dalam negara itu orang-orang cerdas dan energik akanmeninggalkan lembaga-lembaga kerja yang menggunakan sistem upaya yang tidak dapat menghargai kecerdasan dan prestasi untuk bekerja dilembaga-lembaga kerja yang dapat menghargai kecerdasan dan prestasi mereka….²)
---------------------------------------------- ²) Norman R.F. Maier, Psychology in Industry : A Psychological Approach to Industrial Problems (London : George G. Harahap &Co.Ltd., 1955) p.389-90
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 38
Mengutip dari Kutipan
Walaupun dianjurkan untuk sedapat mungkin dihindari mengutip dari suatu kutipan, namun bila terpaksa tetap dinilai bukan suatu pelanggaran ilmiah. Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan adalah : Pertama, seseorang bertanggung jawab atas kemungkinan ketidaktepatan dan ketidaktelitian kutipan yang dikutip. Kedua, pengutip wajib mencantumkan dalam footnote bahwa ia mengutip suatu sumber dari sumber yang kedua. Kedua sumber itu dituliskan dalam footnote sebagaimana tata tulis footnote yang berlaku, dengan dibubuhi keterangan “dikutip dari”. Mengutip Dalam Footnote
Biasanya kutipan yang agak panjang dimasukan dalam footnote. Adapun tata tulis untuk kutipan dalam footnote adalah : 1. Kutipan ditulis dengan jarak baris satu spasi tunggal. 2. Antara alinea yang satu dengan alinea berikutnya diberi jarak satu spasi
ganda atau dua spasi tunggal. 3. Kutipan diletakkan di antara tanda kutip : tanda kutip buka di depan
alinea yang pertama dan tanda kutip tutup di belakang alinea yang terakhir.
4. Indensisasi tujuh ketukan untuk tiap-tiap baris pertama dari aliniea baru.
menuliskan kutipan hasil wawancara
5.2. BAHASA DAN TATA CARA PENULISAN
Ada beberapa yang perlu diperhatikan dalam penulisan suatu skripsi yaitu
Meliputi : (1) Bahasa (2) Penggunaan huruf, (3) Tanda Baca (4) Pengetikan (5)
Penomoran (6) Daftar Pustaka dan (7) Penulisan Nama.
1) Bahasa
a. Bahasa yang digunakan
Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar atau bahasa
Indonesia baku. Kalimat-kalimat harus memiliki subjek dan predikat,
agar lebih sempurna ditambah dengan objek maupun keterangan.
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 39
Penggunaan bahasa yang dimaksud yaitu Bahasa Indoensia yang lazim
dipergunakan dalam khazanah ilmiah.
b. Bentuk kalimat
Kalimat-kalimat tidak menampilkan orang pertama dan orang kedua
(seperti saya, aku, kami, kita, engkau, kamu, dan sebagainya), tetapi
dibentuk menjadi kalimat pasif. Pada penyajian kata pengantar, kata-
kata aku, saya harus diganti dengan kata penulis.
c. Istilah
Istilah yang dipergunakan adalah istilah Indoensia atau istilahyang
sudah di indonesiakan. Apabila terpaksa harus mempergunakan istilah
asing atau daerah, penulisannya dibedakan dengan digarisbawahi atau
dimiringkan.
d. Ketidaktepatan yang sering terjadi
a) Kata penghubung seperti sehingga dan sedangkan, seyogyanya
tidak dipergunakan untuk memulai suatu kalimat.
b) Kata depan, misalnya pada, sering digunakan tidak pada
tempatnya, misalnya diletakkan didepan subjek.
c) Kata di mana sering kurang tepat penggunaannya yang
diperlakukan seperti “where” dan “of” dalam Bahasa Inggris.
Dalam Bahasa Indonesia penggunaan bentuk yang demikian perlu
dihindari.
d) Awalan di—dan ke-- perlu dibedakan dengan kata depan di dan ke.
Awalan di—dan ke—dirangkaikan dengan bentuk dasar, sedangkan
kata depan di dan ke tidak dirangkaikan dengan kata yang
mengikutinya.
2) Penggunaan Huruf
Di dalam tata tulis ilmiah atau karangan dalam bahasa Indonesia selalu
digunakan dengan huruf latin. Huruf latin ini terdiri dari dua bentuk, yaitu
Huruf Romawi dan Huruf Itali. Disamping itu juga dikenal ada huruf latin
tipis dan huruf latin tebal serta huruf latin kecil dan huruf latin besar atau
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 40
kapital. Selain itu dikenal pula ada dua system dalam pemberian angka
yaitu angka arab dan angka Romawai.
a. Huruf Romawi
Penampilan huruf Romawi selalu berdiri tegak, sehingga penulisan
dengan huruf romawi ini sering disbut huruf “tercetak”. Dalam dunia
tata tulis dan pengetikan bentuk huruf romawai ini yang selalu dipakai,
kecuali untuk huruf Romawi yang berpenampilan kurus, hampir selalu
dapat dipergunakan untuk segala keperluan.
Contoh huruf romawi : Aku, Saya, Makan dll.
b. Huruf Itali
Huruf Itali ditampilkan secara miring, sehingga huruf Itali sering
disebut juga huruf miring atau kursif. Kalau diketik atau ditulis tangan
kemiringannya ditandai dengan garis bawah tunggal.
Huruf Itali ini dipakai untuk hal-hal sebagai berikut :
1) Kata dan ungkapan asing yang ejaannya bertahan dalam banyak
bahasa – (in vitro, ad hoc)
2) Tetapan dan unsur yang tidak diketahui dalam matematika
3) Nama kapal, satelit – (KRI Macan Tutul, Apollo 11)
4) Kata atau istilah yang baru diperkenalkan untuk diskusi khusus
(Inseminasi buatan)
5) Kata atau frase yang diberi penekanan (Makan!, Masuk!)
6) Pernyataan rujukan silang dalam indeks – (lihat, lihat juga);
7) Judul buku atau berkala yang disebutkan dalam teks dan dalam
daftar pustaka (Sosiologi Pedesaan, Metode penelitian)
8) Tiruan bunyi – (dari sarang burung itu terdengar kicau tu-ju-pu-lu—
tu-ju-pu-lu)
c. Huruf Kapital
Pemakain huruf kapital adalah :
1) Sebagai huruf pertama
2) Pada awal kalimat
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 41
3) Setiap kata dalam judul buku atau berkala (kecuali kata dan, yang,
untuk, di, ke, dari yang tidak terletak pada posisi awal)
4) Nama bangsa, bahasa, agama, orang, hari, peristiwa, sejarah,
takson makhluk diatas jenis, lembaga, gelar dan pangkat yang
diikuti nama orang atau tempat;
5) Setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada buku dan
nama bangsa (Undang-Undang Dasar 1945, Garis-Garis Besar
Haluan Negara, Perserikatan Bangsa-Bangsa);
6) Nama-nama geografi seperti sungai, kota, provinsi, negara, dan
pulau.
7) Keseluruhan huruf dalam judul, bab, dan heading lainnya sering
memakai huruf capital, namun kebiasaan ini sekarang sudah mulai
ditinggalkan, antara lain karena membaca kalimat yang semua
ditulis dengan huruf kapital ternyata melelahkan mata
8) Akan tetapi huruf kapital tidak dipakai pada nama geografi yang
digunakan sebagai nama jenis (seperti tempe malang, apel batu,
dodol garut, jenang kudus dan lain-lain) atau sebagai bentuk dasar
kata turunan (seperti kearab-araban, mengindonesiakan,
menginggriskan).
d. Huruf Kapital Kecil
Huruf kapital kecil adalah huruf kapital yang tingginya sama dengan
huruf x. Huruf kapital ini biasa dipakai untuk singkatan tertentu,
seperti E (error), N (normal), G (galat), M (massa) dan SD (simpangan
baku)
e. Huruf Tebal
Huruf tebal ini sering digunakan untuk judul atau bab dan sub bab
utama. Selain itu benuk huruf ini biasa dipakai untuk nama ilmiah
takson yang baru ditemukan atau diusulkan pertama kali.
f. Huruf Yunani
Selain huruf latin yang digunakan dalam tata tulis karya ilmiah, juga
sering digunakan huruf Yunani. Beberapa huruf capital yunani sama
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 42
dengan huruf latin, tetapi semua huruf kecilnya mempunyai bentuk
yang sangat berbeda.
Huruf yunani banyak dipakai dalam formula matematika (Ær) statistic
(rhit., @ ) lambang astronomi (deklinasi ò ), satuan ukuran (µm),
istilah kimia (ß- amilase) atau kedokteran (r globulin).
g. Pemakaian Angka
Dalam tata tulis karya ilmah dan karangan lain dengan menggunakan
huruf latin dikenal ada dua macam angka, yaitu angka Arab dan angka
Romawi. Angka arab lebih banyak dipakai orang sebab memiliki
beberapa kemudahan karena sistemnya yang efektif. Akan tetapi
angka Romawi masih sering dipakai secara berdampingan, terutama
untuk pelbagai keperluan khusus.
1) Angka Arab
Secara umum angka arab ini dipakai untuk :
(1) Menyatakan jumlah yang mendahului satuan ukuran (4g, 9m,
13 jam, 100 ha, 259 cc)
(2) Menyatakan nilai uang, tanggal, waktu, halaman, penunjukan
urutan yang diawali ke-, persentase (Rp 250.000, 10 Maret,
pukul 10:45, halaman 468, abad ke-20, 12 %);
(3) Menunjukkan jumlah yang berkaitan dengan manipulasi
matematika – (15 dikalikan 3, suatu faktor 2)
(4) Mengeja bilangan satu sampai sembilan dan angka untuk
bilangan yang lebih besar (lima mangkok, sepuluh domba, 20
bagian, 15 batang, 25 botol).
(5) Dalam suatu deret sejenis yang mengandung beberapa angka
atau lebih dari 10, pakailah angka – (Percobaan penggemukan
ternak dilakukan dengan memakai 3 ekor sapi , 7 ekor
domba, 15 ekor ayam, dan 25 kambing).
(6) Untuk penulisan bilangan besar yang berakhir dengan
beberapa angka 0, pakailah kata untuk bagian bilangan besar
tersebut (5,4 juta, bukan 5.400.000).
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 43
(7) Jangan mulai kalimat dengan angka; nyatakanlah angka itu
dengan huruf, atau susunan kalimatnya – (alih-alih
menyuguhkan “25 macam logam diuji ketahanannya…. Atau
katakan “Ketahanan 25 macam logam diuji….”).
(8) Angka yang menyatakan kisaran, dipisahkan dengan
perkataan sampai atau tanda pisah en yang berarti “sampai
dengan dan termasuk”, Kata sampai biasanya dipakai dalam
teks, sedangkan tanda pisah dipakai dalam table, dan
pengacuan pasti – (“Tanam Paksa di Indonesia mulai dari
tahun 1645 sampai tahun 1882”; Tetapi untuk “Pengungsi
sunami Aceh ditulis 2005-2006…”. Atau “untuk perang
Diponegoro ditulis 1820-1825”).
(9) Angka dan tahun termasuk yang ditulis memakai tanda pisah
dapat ditulis penuh (1820-1825) tetapi dapat pula disingkat
dengan menghilangkan bagian yang sama (1820-25). Singkatan
(Elisi) hanya dapat dilakukan pada angka yang melebihi dua
digit (45-49, tidak boleh dilakukan bila angka yang pertama
berakhir pada 00 (300-309, bukan 300-09 atau 300-9). Tetapi
bila angka terakhir keduanya didahului 0, tulis hanya angka
terakhir tersebut (1803-1809 dielisi menjadi 1803-8 dan
bukannya 1803-09).
2) Angka Romawi
Pemakaian Angka Romawi dalam tata tulis adalah :
(1) Membedakan raja, paus, atau orang seketurunan yang
bernama sama –(Elizabeth III, Hamengkubuwono X, Paulus II,
James R. Watson IV);
(2) Menunjukkan urutan yang tidak diawali ke- (abad XX, Kongres
Sejarah Nasional V, Lustrum IX);
(3) Penomoran pada/untuk bab utama;
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 44
(4) Penomoran – ditulis dengan huruf kecil –halaman buku
sebelum halaman normal batang tubuh teks yang memakai
angka Arab
(5) Penunjukan babak dan adegan dalam lakon, yang terkadang
dilakukan juga dengan angka Arab, sedangkan baris selalu
ditunjukkan dengan angka Arab (dewi Sri dan Agung Sedana
atau Lutung Kasarung, Babak III, adegan iii, baris 56 atau
Julius Caesar IV, iii, 84, atau Hamlet, Babak III, adegan 1,
baris 56, atau Othello 5, 2, 334)
h. Penggunaan Singkatan
Singkatan adalah bentuk istilah yang tulisannya dipendekkan, sehingga
hanya tinggi satu huruf (g untuk gram), beberapa huruf (UUD untuk
Undang-Undang Dasar atau ABRI untuk Angkatan Bersenjata Republik
Indonesia) atau sepenggal kata (harian untuk surat kabar harian).
Akronim adalah singkatan beberapa kata yang dibentuk dengan
berbagai cara dan diperlakukan sebagai sepatah kata (laser dari
gabungan huruf awal istilah light amplification by stimulated emission
of radiation; berdikari dibentuk dari berdiri diatas kaki sendiri atau
Humas dibentuk dari Hubungan Masyarakat).
Singkatan kata atau akronim digunakan hampir pada setiap bahasa dan
merupakan gejala yang bersifat universal. Ada kata singkatan yang
seringa tidak disadari oleh penggunanya seperti radar (radio detecting
and ranging atau motel (motorist hotel.
Menurut Badudu (1991) singkatan kata dapat dibagi menjadi dua yaitu
: 1) yang biasa disebut singkatan kata saja, yaitu kata yang
disingkatkan dengan mengambil huruf-huruf awal kata, kemudian
dibaca huruf demi huruf ; misalnya : SLTP atau SMP, SMA atau SLTA,
TVRI, JTV dan lainnya 2) Singkatan kata yang dibaca sebagai kata;
misalnya : AKABRI, SETJEN, DEPDIKNAS, DEPDIGBUD, DIRJEN, IRJEN
disebut sebagai akronim.
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 45
i. Pemakaian Lambang
Untuk menunjukkan beberapa konsep dasar ilmiah seperti satuan dan
unsur dipakai lambang huruf (r untuk korelasi, d untuk simpangan
baku). Selain itu beberapa bidang ilmu juga melambangkan konsep
ilmiahnya dalam bentuk gambar atau tanda lain (Ô dan berturut-turut
untuk tanda jantan dan betina).
Satuan dasar yang dianut secara universal memakai satuan sistem
Internasional (biasa disingkat SI dari Systeme International d’unites).
Dalam system ini dikenal tujuh satuan dasar utsama untuk mengukur
panjang (meter m), massa (kilogram kg), waktu (sekon atau detik s),
arus listrik (ampere A), kuantitas zat (mol), suhu termodinamika
(Kelvin K) dan intensitas cahaya (candela cd). Satuan-satuan lain
diturunkan dari satuan dasar tersebut dengan menambahkan kata yang
menunjukkan system perpangkatan sepuluh (yang terbanyak dipakai
adalah mega-, kilo-, desi-, mili-, mikro-, nano-, dan seterusnya).
Adapun satuan dasar lain yang mulai sering dipakai tulisan ilmiah
berbahasa Inggris untuk waktu adalah menit (min), jam (h), hari (d)
(Guhardja dkk, 2004).
j. Pemakaian Ejaan
Sejak diberlakukannya sistem ejaan bahasa Indonesia yang
disempurnakan pada tahun 1972, semua huruf dalam abjad Latin
secara resmi sudah menjadi huruf bahasa Indonesia, sebagai
akibatnya, sekarang sering terjadi kesalahan yang disebabkan oleh
tindakan hiperkorek. Kata pernapasan, misalnya secara salah acapkali
dieja dengan pernafasan. (Guhardja, dkk, 2004).
Menurut Badudu,J. (1991) hingga sekarang masih banyak orang yang
tidak dapat membedakan mana kata di- yang disebut awalan dan yang
dalam penulisannya dirangkaikan dengan kata yang dibelakangnya, dan
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 46
mana kata depan di yang dipisahkan menulisnya dari kata yang di
belakangnya. Kata di yang pertama disebut awalan (contoh : diminum,
dipukul, ditendang, dicium, diperbaiki, diserahkan dan lainnya) dan ka
di yang ke dua disebut kata depan (contoh di kamar, di rumah, di
sana, di kota , di mana dan lainnya).
Karena keharusan menaati (perhatikan: bukan mentaati) sistem ejaan
yang disempurnakan, dalam menulis kata berimbuhan sering perlu
dilakukan penggantian huruf. Dengan berpedoman pada pola menaati,
sekarang dibakukan cara penulisan menerjemahkan (bukan
menterjemahkan), mencolok (bukan menyolok), dan mengubah (bukan
merubah atau merobah). Begitu pula kita harus menulis penerapan
(bukan pentrapan), pengajian (bukan pengkajian), dikelola (bukan
dilola), dan seterusnya.
Karena semua huruf Latin diterima sebagai huruf Indonesia, penulisan
kebanyakan kata serapan dari bahasa asing sudah dapat dilakukan
dengan mendekati bentuk aslinya. Untuk itu memang perlu
dilaksanakan penyesuaian seperti diatur dalam Pedoman Ejaan
Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan dan Pedoman Umum
Pembentukan Istilah yang dikeluarkan oleh Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa.
Beberapa masalah sering dijumpai dalam kasus penggunaan huruf atau
pengejaan istilah serapan seperti dicontohkan berikut ini :
1. Berhati-hatilah dalam penggunaan huruf f dan v, yang adakalanya
dipertukarkan atau digantikan dengan huruf p (misal : negatif,
bukan negatip; Aktif bukan aktip; bukan keaktifan, tetapi aktifitas
dan bukan aktipitas; provinsi bukan propinsi).
2. Dalam bahasa Indonesia tidak dikenal adanya konsonan rangkap
(misal : klasifikasi, bukan klassifikasi; efektif bukan effektif,
tetapi ada massa disamping masa).
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 47
3. Huruf y sekarang adalah pengganti huruf j dulu, jadi tidak dapat
dipakai sebagai huruf i lagi (hipotesis, bukan hypotesis; analisis
bukan analysis apalagi analysa).
4. Huruf x dan q dipakai secara khusus untuk nama dan keperluan
ilmu (misal Al-Quran, Furqan, Xenon)
5. Huruf x hanya dipakai di awal kata, dan bila dipakai di tempat lain
atau pada posisi tengah dan akhir kata, maka huruf itu diganti
dengan ks (misal : xylem bukan silem atau klisem; xenon bukan
senon; ekstra bukan extra, taksonomi bukan taxonomi; kompleks
bukan complex atau dijadikan komplek).
6. Huruf h pada gugus gh, rh, th dihilangkan sedangkan huruf ph
menjadi f dan ch menjadi k (misal : Fotografi bukan Fotographi,
kromatografi bukan khromatographi; ritme bukan rhitma; metode
bukan methode atau metoda; morfologi bukan morphologi atau
morpologi).
7. Waspadalah menghadapi beberapa kata sulit yang selalu ditulis
secara salah (antara lain adalah kualitas bukan kwalitas; sintetis
bukan sintesa; ameba bukan amuba; projector bukan proyektor;
atmosfer bukan atmosfera; varietas bukan varitas tetapi bir bukan
bier; automatis bukan otomatis; mikrob bukan mikroba atau
microbe sebab dibakukannya aerob; standar dan standardisasi
bukan standarisasi).
8. Nama-nama ilmu tertentu berakhiran –ika (sistematika bukan
sistematik atau sistimatik; problematika bukan problematik,
genetika bukan genetik). Karena bukan ilmu maka dibakukan
kosmetik dan antibiotik, berturut-turut bukan kosmetika dan
antbiiotika; begitu juga tropik bukan tropika atau tropis karena
dibakukannya Samudra Pasifik.
9. Dalam kaitan ini perlu dicatat bahwa dalam bahasa Indonesia satu
bentuk kata dapat berfungsi sebagai kata benda (sosiologi –
sosiology), kata keterangan (sosiologi –sosiologic) atau kata
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 48
tambahan (sosiologi – sosiological/sosiologically). Oleh karena itu
department of sosiologic – jurusan sosiologi; plant genetic
resources – sumber daya genetika dan bukan sumber daya genetik
atau sumber daya genetis; genetical evidence –bukti genetika,
bukan bukti genetis atau bukti genetik. (Guharja, dkk, 2004 dan
Badudu,J, 1991).
k. Pemakaian kata di sebagai kata depan dan awalan
Kata di didalam kalimat memiliki dua fungsi yaitu bisa berfungsi
sebagai kata depan dan awalan yaitu :
1) Kata di sebagai kata depan penulisannya terpisah dengan kata yang
mengikutinya dan dalam pemakaiannya adalah sebagai berikut :
- Diikuti oleh kata benda (misal : di rumah, di kota, di sana, di
mana dan lainnya).
- Memiliki pasangan kata ke dan dari (misal : dari rumah, dari
sana, ke rumah, ke sana).
- untuk kata tanya dengan penulisan di pisahkan dari kata
pengikutnya (misal : di mana/ Di mana Ayahmu).
2) Kata di - sebagai kata awalan di dipakai sebagai berikut :
- pada kata-kata yang tergolong jenis kata kerja dan dituliskan
serangkaian dengan kata kerja yang dilekatinya itu (misal :
dicubit, dipukul, ditempeleng, diambil, dipilih, diserahkan,
diperbaiki, dimarahi, diobati, dipakai dan lainnya).
- kata kerja berawalan di- selalu mempunyai pasangan bentuk
me- (misal : diberi-memberi; disuruh-menyuruh; dipukul-
memukul; diambil-mengambil; diserahkan-menyerahkan).
- Digunakan sebagai kata tanya bersifat kata kerja menyatakan
perbuatan (misal : Diapakan anak itu ?
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 49
3) Tanda Baca
Menurut Guhardja,dkk, (2004) bahwa suatu gaya penulisan yang baik- yang
mampu menggunakan kata yang tepat di tempatnya yang sesuai – biasanya
tidak memerlukan tanda baca yang banyak, jika dibandingkan dengan gaya
yang jelek. Seprti terlihat dari namanya, tanda baca dimaksudkan untuk
membantu pembaca mengerti maksud suatu kalimat yang tertulis. Dalam
komunikasi bertatap muka kalimat yang diucapkan oleh seseorang dapat
jelas maknanya karena dibantu oleh tekanan suara, tarikan napas, gerak
gerik muka dan sebagainya. Ketiadaan bantuan langsung dalam komunikasi
tertulis dicoba diatasi dengan pertolongan tanda baca tadi. Tetapi harus
disadari sepenuhnya bahwa tanda baca tidak dapat menggantikan peletakan
kata yang tepat di tempatnya. Oleh karena itu tanda baca harus
dipergunakan dengan tepat seperti titik (.), titik dua (:), titik koma (;),
tanda petik (‘.”), dan kurung ( ). Tanda baca memang sangat diperlukan
guna untuk dapat memahami maksud setiap kalimat pada suatu alinea
penulisan yang telah dibaca. Namun demikian perlu dicatat bahwa suatu
kalimat yang terlalu banyak menggunakan tanda baca sering kali
menandakan bahwa kalimat itu harus ditulis kembali.
Adapun tanda baca yang dipakai secara umum adalah meliputi : koma (,),
titik koma (;), titik dua (:) titik (.), dan tanda tanya (?), serta tanda seru
(!).
Pengunaan tanda baca dalam kalimat dapat diuraikan sebagai berikut :
1) Penggunaan tanda baca Titik (.)
Titik hendaklah selalu dipakai :
(1) Pada akhir suatu kalimat pernyataan;
(2) Pada beberapa singkatan tertentu (M.A.Rifai,gb.,hlm.,M.Sc.);
(3) Dibelakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar atau
daftar (3.1.,3.1.1.,3.1.2,3.2. dan seterusnya);
(4) Sebagai pemisah bilangan angka ribuan dan kelipatannya yang
menunjukkan jumlah (7.000.000, 25.451).
(5) Tanda baca titik ini tidak bisa dipakai untuk :
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 50
a. Menyatakan pecahan persepuluhan (untuk itu pakailah koma
sehingga setengah ditulis 0,5 dan bukannya 0.5);
b. Menghubungkan jam dan menit (untuk itu pakailah titik dua
sehingga pukul setengah sepuluh malam ditulis 21:30 dan
bukan 21.30);
c. Memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak
menyatakan jumlah (tahun 1993, halaman 2345, nomor
rekening bank 5432123).
d. Baik dibelakang alamat pengirim dan tanggal surat maupun
pada nama dan alamat penerima surat.
Misal : Jl. Gajayana No. 54 Malang
: Yth. Bapak Amir
Jl. Ijen 25
Malang
Selanjutnya, tanda titik tidak dipakai pula pada
a. Singkatan nama unsur (C, H, O), senyawaan (RNA, DDT), atau
pernyataan biologi (BOD, RFLP);
b. Singkatan nama Negara (USA, UK), badan (UNESCO);
c. Satuan ukur ) kg, cm, 1, oF);
d. Akhir judul, anak judul atau sirahan.
2) Penggunaan tanda baca Titik Terangkat ( ·)
Dalam beberapa bidang ilmu ditempat tanda titik digunakan titik
terangkat yaitu ketika :
1). Menulis gugus air dalam senyawaan kimia (CuSO4 ·5H2O);
2). Menunjukkan perkalian sebagai pengganti tanda x k x g x (a + 2)
dapat dicetak kg (a + 2) atau k · g (a + 2);
3). Menyingkirkan ikatan kimia sebagai pengganti tanda ikatan baku —
(R — CH3 dapat ditulis R·CH3;
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 51
4). Memberikan petunjuk cara pemenggalan kata dalam kamus (per
·bu · nga · an, sin · tas · an);
5). Menunjukkan ekspresi genetika (AA· BB · Ab);
6). Mengganti tanda ellipsis dalam matemetika, untuk meluruskannya
dengan tanda pengoperasian (X1, X2, …. Xn).
3) Penggunaan tanda baca Koma (,)
Tanda baca koma ini dipakai guna memisahkan kalimat. Adapun
pemakaian tanda baca koma adalah sebagai berikut :
(1) Dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau
pembagian
Contoh :
Saya mau pergi ke Kota Bandung, Semarang, dan Jakarta.
(2) Digunakan untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat,
jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya.
Contoh :
- Saat matahari terbit, terlihat warna merah di ufuk timur.
- Pada waktu air laut pasang, banyak nelayan yang tidak
melaut.
(3) Tanda koma tidak digunakan, apabila induk kalimat mengawali
anak kalimat
Contoh :
Pemandangan laut nampak lebih indah ketika bulan bersinar
terang.
(4) Tanda koma digunakan untuk memisahkan kalimat setara yang
satu dengan yang lainnya yang mendapat awalan kata hubung
(seperti tetapi, sedangkan, dan mealinkan).
Contoh :
- Dia bukan murid saya, melainkan pacar saya
- Saya ingin pergi ke pasar, tetapi sepeda motornya rusak
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 52
- Bukan hanya itu saja yang menjadi pilihannya, melainkan
hamper semua yang ada.
(5) Digunakan untuk butir-butir dalam suatu deret (contoh : emas,
tembaga, perak, perunggu, nikel);
(6) Digunakan untuk mengapit frase ajektiva atau frase apositif
(keterangan tambahan ) yang bersifat tidak membatasi
Misal :
Gus Dur, mantan presiden Republik Indonesia, jatuh sakit. Api,
yang sudah menyala, masih membara.
(7) Peringkat angka yang terletak berdekatan (Contoh : Pada tahun
1945,178 percobaan dilakukan ….);
(8) Menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar
pustaka (contoh : Merriam, Sharon B; Kroll, Barbara; dan lainnya)
(9) Koma hendaklah selalu dipakai untuk menyatakan pecahan
persepuluhan (seperempat ditulis dengan 0,25). Walaupun dalam
SI diperkenankan menyatakan persepuluhan dengan tanda titik,
Karena di Indonesia orang selalu mengatakan “… tiga angka
dibelakang koma …”, dianjurkan penunjukan persepuluhan
dibakukan dengan koma. Dengan demikian, kebiasaan
menggabungkan bilangan angka ribuan yang selalu dibakukan
dengan tanda titik, serta pecahan rupiah yang selalu dilakukan
denga tanda koma, dapat pula dibakukan.
(10) Digunakan dibelakang kata atau ungkapan penghubung antar
kalimat yang terdapat pada awal kalimat yaitu untuk kata-kata
seperti oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun demikian dan
akan tetapi.
Misal :
- Oleh karena itu, ani harus belajar.
- Jadi, saya harus berangkat pagi-pagi.
- Meskipun demikian, saya tetap pergi sekarang.
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 53
- Kita boleh bicara apa saja, akan tetapi jangan sampai
menyinggung perasaan
(11) Digunakan untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain
dalam kalimat
Misal :
- Kata Ayah : Saya senang kamu ikut belajar bahasa inggris,
Nak.”
- Saya akan mencari data ke lapangan, “kata Ali, “ karena
proposal saya sudah disetujui.
(12) Digunakan untuk memisahkan nama orang dengan gelar
akademiknya yang ditulis di belakang.
Contoh :
Drs. Abdul Hadi, MS.
Prof. Dr. Suryana Kusuma, Ph.D.
Selanjutnya Tanda Baca Koma tidak boleh dipakai untuk memisahkan
(1) Apositif pendek (misalnya, “Percobaan dilakukan dengan
menggunakan lebah Apis indica berwarna kuning”),
(2) Nama pengarang dan tahun dalam pengacuan kepustakaan.
Bentuk pengacuan (Rifai 1993) dan bukan (Rifai, 1993) dianjurkan
untuk dibakukan karena koma disini tidak ada fungsinya sama
sekali. Tetapi sesuai dengan patokan diatas berlaku bentuk
pengacuan (Rifai 1989 dan 1991, Guhardja 1990).
4) Penggunaan tanda baca Titik Koma (;)
Titik koma merupakan tanda koordinasi dan dipakai untuk memisahkan
unsur-unsur sintaksis yang setara, atau dalam deret yang di dalamnya
sudah mengandung tanda baca lain (misal : Saya datang; saya lihat;
saya menang. Saya makan; Saya minum). Disamping itu juga digunakan
untuk memisahkan induk kalimat yang tidak dihubungkan oleh
konjungsi, yang dianggap berhubungan dekat dan lebih cocok untuk
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 54
dijadikan satu kalimta. (misal : Si Ani tidak pernah pergi ke Malaysia;
namun selalu berceritera tentang Malaysia)
5) Penggunaan tanda baca Titik Dua (:)
Tanda baca titik dua dipakai untuk
(1) Menandakan pengutipan yang panjang
(2) Memperkenalkan senarai
(3) Menandakan nisbah perbandingan
(4) Menekankan urutan pemikiran di antara dua bagian kalimat
lengkap.
Tanda titik dua dipakai juga untuk memisahkan
5) Judul dan anak judul (Saat dedaunan subur berbaris ; Pengamatan
pengelolaan pemanfaatan keanekaragaman hayati di sebuah desa
Madura ) ;
6) Nomor jilid dan halaman dalam daftar pustaka (Kartika 1 : 15-17) ;
7) Tahun dan halaman kalau pengacuan halaman pada sistem
pengarang tahun dalam teks (Rifai 1968: 234) ;
8) Bab dan ayat dalam kitab suci (Surat Al Bakarah : 183) ;
9) Menghubungkan angka jam dan menit (pukul 13:45).
6) Penggunaan tanda baca Tanda Tanya (?)
Pemakaian tanda baca adalah sebagai berikut :
(1) Dipakai pada akhir kalimat pertanyaan langsung. (misal : Siapa dia
?; Kemana anda pergi ?).
(2) Dalam tulisan ilmiah tanda tanya dapat dipergunakan untuk
menunjukkan keragu-raguan dalam suatu pernyataan (Kartika lahir
tahun 1984 ? dan menikah tahun 2005. Untuk beberapa kasus
tertentu adakalanya tanda tanya itu diapit tanda kurung
(Shakespeare pindah ke London tahun 1585 (?)).
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 55
7) Pemakaian tanda baca Tanda Seru (!)
Tanda seru hampir tidak pernah dipakai dalam tulisan ilmiah.
Beberapa pemakaian tanda seru dalam suatu kalimat sebagai berikut :
- Tanda seru digunakan untuk mengakhiri suatu kalimat perintah
langsung ( misal : “Keluar dan jangan masuk lagi !” teriak Guru;
“Duduklah !” seru Ibu)
- Tanda seru digunakan untuk mengakhiri ungkapan yang
menyatakan kekaguman, heran atau marah (misal : Alangkah
indahnya pemandangan ini! ‘Wah, ganteng sekali!’).
- Adakalanya tanda seru dipergunakan untuk menunjukkan bahwa
suatu bahan bukti penelitian dilihat langsung oleh penulisnya
(Cryptocarya Rifaii dipercelakan oleh Kostermans pada tahun
1970 berdasarkan spesimen tipe Illias Pale 26401 yang
dikumpulkan di Sarawak (Herb. SAR!)
Di samping tanda-tanda baca utama diatas sarana kebahasaan juga
menyediakan seperangkat tanda-tanda lain. Walaupun diklasifikasi
sebagai tanda baca, tanda-tanda itu adakalanya lebih berfungsi untuk
menjelaskan posisi kata atau frase dalam kalimat. Dengan demikian
manfaat mereka sangatlah besar dalam membantu pemahaman
pembacaan teks. (Guhardja, dkk, 2004, Djuharie, 2001).
8) Penggunaan tanda baca Tanda Hubung ( – )
Tanda hubung dipakai untuk :
(1) Menyambung bagian-bagian tanggal yang seluruhnya ditulis
dengan angka — (17- 8 - 1945; perlu diperhatikan bahwa dalam
karya ilmiah penulisan bentuk 17 Agustus 1945 lebih lazim
dilakukan; lihat pula tanda garis miring)
(2) Digunakan untuk menuliskan kata ulang (misal : Terlunta-lunta,
Muda-mudi, Tertatih-tatih, Kekanak-kanakan dan lainnya).
(3) Merangkaikan se- dengan kata berikutnya yang dimulai huruf
kapital (se- Jawa Tmur, se-Indonesia), ke- dengan angka (abad
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 56
ke-21, Rangking ke-2, Peringkat ke -3), angka dengan –an (tahun
’90-an).
(4) Digunakan untuk merangkai singkatan berhuruf kapital dengan
imbuhan atau kata (Misal : sinar-X, meng-KO, men-DO)
(5) Digunakan untuk merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur
bahasa asing (Misalnya : peng-handle-an, mem- back-up, mem-
brush-up)
(6) Memperjelas hubungan bagian-bagian kata atau ungkapan
(berevolusi vs. be-revolusi, dua-puluh lima-ribuan, 20 x 5.000 vs.
dua-puluh-lima-ribuan, 1 x 25.000).
9) Penggunaan tanda baca Tanda Pisah ( - , – , —)
Bergantung kepada panjangnya terdapat tiga macam tanda pisah,
yaitu tanda pisah em (panjangnya sama dengan lebar huruf capital M
atau setinggi tipe, diketik dengan dua tanda hubung --), tanda pisah en
(panjangnya setengah tanda pisah em, dan tanda pisah 3-em.
(1) Tanda pisah em dipakai untuk membatasi penyisipan kalimat yang
tidak terkait erat dengan kalimat induknya (Penembakan
menjangan di halaman Istana Bogor - yang dilakukan untuk
mengatur daya dukung tapak penggembalaan — dilaksanakan
setiap tiga tahun).
(2) Tanda pisah en dipergunakan untuk menunjukkan angka termasuk
yang menyatakan kisaran (halaman 15-25, panjangnya 24,5-31
mm). Jangan pakai tanda pisah en bersama perkataan dari dan
antara, atau bersama tanda kurang (dari halaman 15 sampai 25,
bukan dari halaman 15-25, antara tahun 1945 dan 1950, bukan
antara 1945-1950, -4 sampai -6oC, bukan -4 - -6o).
(3) Beberapa majalah menggunakan tanda pisah 3-em dalam daftar
pustaka alih-alih mengulang nama pengarang lama sebelumnya.
Jangan pakai tanda 3-em dalam naskah, ulangi penyebutan nama-
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 57
nama pengarang dan biarkan penyunting memberi tanda pada
pengeset.
10) Penggunaan tanda baca Tanda Kurung ( (…))
(1) Tanda kurung mengapit tambahan keterangan atau penjelasan
yang bukan integral pokok pembicaraan.
(2) Tanda kurung mengapit huruf atau kata yang kehadirannya dalam
kalimat dapat dihilangkan.
(3) Tanda kurung (atau tanda kurung tutup) dipakai untuk
menunjukkan penomoran yang dimasukkan dalam kalimat [ketiga
langkah itu adalah (a) mitosis, (b) meiosis, (c) penggandaan inti.
Kebutuhan dasar manusia adalah 1) pangan, 2) sandang, 3)
papan, 4) kesehatan, dan 5) pendidikan].
11) Penggunaan tanda baca Tanda Kurung Siku ([…])
Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit
(1) Huruf atau kata yang ditambahkan pada kalimat untuk
memperbaiki kesalahan yang terdapat pada sumber aslinya
(“Evolusi bukan lagi teori tetapi sudah merupakan do[go]ma bagi
beberapa penganutnya”)
(2) Keterangan dalam kalimat yang sudah bertanda kurung.
12) Penggunaan tanda baca Tanda Petik (“…”)
Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit
(1) Petikan yang tesusun dalam petikan lain;
(2) Makna terjemahan, atau penjelasan kata atau ungkapan asing
(survive ‘sintas’,survival ‘sintasan’, instead of ‘alih-alih’).
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 58
13) Penggunaan tanda baca Tanda Elipsis (…)
Tanda ellipsis dipakai untuk menunjukkan bahwa ada bagian yang
dihilangkan pada suatu kutipan (“tanda ellipsis dipakai ….. bagian yang
dihilangkan …. suatu kutipan”).
Perlu diketahui bahwa penulisan unsur titik pada ellipsis dalam bahasa
Indonesia tidak dipisahkan oleh spasi, jadi berlainan dengan kebiasaan
beberapa bahasa barat tertentu.
14) Penggunaan tanda baca Tanda Garis Miring (/)
Tanda garis miring dipakai untuk mengganti
(1) Tanda bagi atau menunjukkan bilangan yang menunjukkan
bilangan pecahan (1/2 = 0,5);
(2) Kata tiap (125 ton/ha);
(3) Kata dan, atau diantara dua perkataan yang tidak dimaksudkan
sebagai pilihan sinonim yang diselangkan
(permusyawaratan/perwakilan);
(4) Tanda garis miring dipakai pula untuk memisahkan bagian-bagian
penanggalan yang ditulis dengan angka, terutama dalam
penulisan label (2/8/1994; perlu dicatat bahwa dalam karya
ilmiah bentuk 2 Agustus 1994 lebih lazim dipakai orang; berhati-
hati bila menghadapi bahasa Inggris karena adanya bentuk August
2nd, 1994 sehingga di Amerika orang lalu menuliskan tanggal yang
sama menjadi 8/2/1994).
15) Penggunaan tanda baca Tanda Ampersan (&)
Tanda ampersand berfungsi sebagai pengganti kata dan bila bentuk
lebih singkat diinginkan. Tanda ini dianjurkan dipakai dalam
pengacuan pada bibliografi sebab membantu mengurangi pengulangan.
Bentuk “Menurut Reld & Webster (1968), Le gal & Arpin (1969),
Kobayashi & Imai (1973), Abyad & Hussein (1974), Amos & Ajello
(1975), Soedarsan & Rifai (1976) dan Mueller & Loffler (1978) …”
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 59
tampak jauh lebih rapi jika dibandingkan dengan bentuk “Menurut reid
dan Webster (1968), Le Gal dan Arpin (1969), Kobayashi dan Imai
(1973), Abyad dan Hussein (1974), Amos dan Ajello (1975), Soedarsan
dan Rifai (1976) dan Moeller dan Loffler (1978) ….”
Selain itu penggunaan tanda amperson juga memecahkan keraguan
dalam menyusun penggabungan nama pengarang tulisan berbahasa
asing, terutama kalau diacu dalam teks. Bentuk penyajian “Menurut
Reid and Webster (1968), Le Gal et Arpin (1969), Kobayashi to Imai
(1973), Abyad wa Hussein (1974), amos y Ajello (1975), Soedarsan dan
Rifai (1976), dan Mueller und Loffler (1978) …” memang janggal sekali.
Kalau amperson tidak akan dipakai, dalam menyusun daftar pustaka
untuk tulisan berbahasa Indonesia secara bertaat azas supaya selalu
dipakai dan untuk menggabungkan nama-nama pengarang tanpa
memperhatikan bahasa karangan yang diacu.
4) Pemenggalan Kata
a. Untuk kata dengan konsonan lebih dari dua huruf berturut-turut di
tengah, maka pemenggalan kata dilakukan dengan mengambil konsonan
pertama menjadi bagian dari suku kata pertama dan konsonan-konsonan
selanjutnya dijadikan suku kata berikutnya.
Contoh : Broad-cas-ting Elek-trik, Lam-pu, Po-pu-ler, An-ti-pa-ti, sim-
pa-tik
b. Untuk kata yang mendapatkan afikasi (awalan dan akhiran) dan partikel,
pada pergantian baris, afikasi dan partikel dapat dipisahkan/dipenggal
dari ka dasarnya.
Contoh : Meng-harap-kan, di-harap, meng-gerak-an, datang-lah, ter-
bangun, ter-duduk
5) Penggunaan Huruf
1. Huruf Kapital
Pemakaian huruf capital adalah sebagai berikut :
a) Sebagai huruf pertama petikan langsung
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 60
Contoh :
Amir berkata, “ Saya ingin masuk Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik (FISIP)”.
Ani bertanya, “ Dimana tempat pendaftaran mahasiswa baru FISIP”?
b) Untuk menuliskan huruf pertama dari ungkapan-ungkapan yang
berhubungan dengan nama Tuhan (termasuk kata ganti untuk
Tuhan(, nama agama dan nama kitab suci.
Contoh :
- Allah, Yesus, Budha, Yang Maha Suci, Yang Maha Esa, Yang Maha
Widi, Al-Kitab, Qur’an, Weda Injil, Islam, Kristen dan lainya.
Manusia berusaha, Tuhan yang menentukan
Berilah petunjuk pada hamba-Mu ini ke jalan yang benar, ya
Allah
- Sebagai huruf pertama nama jabatan, pangkat, gelar
kehormatan, keturunan, keagamaan yang diikuuti dengan nama
orang.
Misal :
Gubernur, Bupati, Walikota, Rektor, Dekan, Presiden Megawati,
Jendral Sudirman, Pangeran Wiroyudo, Profesor Suryono, Raden
Ajeng kartini dan lainnya.
- Sebagai mengawali nama instansi dan nama tempat
Contoh :
Universitas Brawijaya, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Politik, Gubernur Jawa Timur, Jalan Gajayana, Malang,
Surabaya dan lainnya
- Untuk mengawali huruf pertama unsure-unsur nama-nama orang
Contoh :
Darsono Wisadirana, Eni Suheni, Antoni, Muwafik Saleh, Siti
Kholifah, Anif Fatwa.
- Untuk mengawali huruf pertama nama-nama hari, hari raya,
bulan, tahun dan peristiwa bersejarah.
Misal :
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 61
Idul Adha, Idul Fitri, Waisak, Prokmalasi Kemerdekaan RI. Juli,
Januari, hari Kamis, hari Sabtu dan hari Jum’at.
- Untuk mengawali huruf pertama nama-nama yang berhubungan
dengan geografi
Contoh :
Amerika, Selat Malaka, Kepulauan Madagaskar, Gunung Merapi,
dan lainnya.
- Untuk mengawali huruf pertama pada kata penyapaan.
Contoh :
“Apakah hari ini akan hujan ? tanya Ibu Tini
Silahkan duduk, Pak!. Kata Ibu Joni.
2. Huruf Miring
Dalam skripsi penulisan huruf miring dapat diganti dengan kata yang
diberi garis bawah. Penulisan huruf miring atau kata bergaris bawah ini
digunakan untuk hal-hal sebagai berikut :
a) Menulis judul buku, nama majalah, nama surat kabar yang dikutip
dalam kalimat
Contoh :
- Dalam buku Sosiologi Pedesaan Kajian Kultural dan Struktural
karya Darsono Wisadirana dibahas bagaimana sikap hidup dan
kehidupan masyarakat pedesaan serta system religinya.
- Hari Jum’at 7 Juli 2006 Kompas memberitakan, bahwa gejala
melonjakya peminat program studi ilmu komunikasi yang terjadi
dalam beberapa tahun terakhir dinilai terdorong oleh boom
permintaan tenaga penyiaran (broadcast) televise akhir-akhir ini
pengrusakan Gedung itu diawali dari ulah provokator
b) Menegaskan bagian kata, kata atau frase dalam kalimat
Contoh :
- Tukar Guling yang dilakukan oleh beberapa kepala daerah
merupakan kerugian bagi pemerintah.
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 62
- Water Gate merupakan bentuk penyelewengan bagi
Pemerintahan George Buse
c. Menuliskan nama-nama ilmiah, ungkapan asing yang ditulis sesuai
dengan bahasa aslinya
Contoh :
- Bahasa jawa dikenal dengan sangsekerta
- Untuk mengungkapkan keadaan atau kejadian pada waktu
sekarang dalam bahasa inggris digunakan kata present tense
6) Penomoran
a. Penomoran halaman pada usulan penelitian menggunakan angka Arab
kecil (1,2,3, dan seterusnya), diketik pada sisi kanan atas halaman, 2
cm tepi atas dan 3 cm dari tepi kanan.
b. Penomoran halaman pada bagian awal skripsi (sebelum bab I)
mempergunakan angka Romawi kecil (i, ii, iii, dan seterusnya), diketik
pada sisi bawah 2 cm dari tepi bawah dan tepat di tengah-tengah
halaman.
c. Penomoran halaman pada bagian isi skripsi (mulai bab I sampai dengan
daftar pustka dan lampiran) mempergunakan angka Arab kecil (1,2,3,
ddan seterusnya).
d. Penomoran bab mempergunakan angka Romawi besar (I, II,III, dan
seterusnya), diketik secara simetris dirangkaiankan dengan judul bab di
tengah-tengah halaman.
e. Penomoran sub bab mempergunakan huruf Latin besar (A,B,C, dan
seterusnya) di tengah-tengah halaman baris pertama atas.
f. Penomoran tabel, diagram, bagan, dan peta mempergunakan angka
Arab kecil ; perlu disebutkan nomor dan judulnya.
g. Penomoran sub-sub selanjutnya berturut-turut menggunakan angka Arab
kecil, huruf Latin kecil.
h. Letak nomor halaman pada bagian isi dan bagian akhir skripsi pada
sudut kanan atau ± 2 cm di atas baris pertama atas, kecuali pada
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 63
halaman judul bab nomor halaman pada bagian tengah bawah. Letak
nomor tabel, diagram, dan bagan didepan judul tabel, diagram, dan
bagan.
7) Penulisan Daftar Pustaka
Daftar pustaka merupakan bagian akhir dari penulisan skripsi, akan tetapi
memiliki peran dan fungsi yang penting dalam menentukan kualitas ilmiah
suatu skripsi atau tesis. Oleh karena itu pencantuman daftar pustaka harus
benar-benar sempurna, sebab daftar pustaka merupakan tanggung jawab
sepenuhnya si penulis skripsi. Memang ada beberapa cara penulisan daftar
pustaka sesuai dengan bidang ilmunya. Namun demikian ada beberapa
aturan yang umum yang telah berlaku pada masing-masing kelompok ilmu.
Menurut buku pedoman penyusunan dan penulisan skripsi Unpad Bandung
(2004/2005), Daftar pustaka yang baik harus memenuhi kriteria sebagai
berikut :
a. Memuat semua pustaka yang hanya digunakan di dalam
manuskrip/naskah skripsi.
b. Ditulis dengan lengkap dan berurutan alfabetis, sehingga pembaca yang
ingin menelusuri pustaka aslinya akan dapat melakukannya dengan baik.
c. Mencantumkan hanya pustaka yang telah diterbitkan.
d. Menggunakan system penulisan nama penulis artikel yang berlaku
internasional *nama belakang sebagai entry), terlepas apakah nama
belakang penulis artikel merupakan nama marga atau bukan.
Menurut Guhardja, dkk. (2004) Sebagai sumber bahan kepustakaan atau
rujukan adalah semua karya tulis yang telah diacu dan menjadi sumber
rujukan tulisannya, baik tulisan yang diterbitkan maupun yang tidak
diterbitkan, seperti pidato, komunikasi pribadi, bahan siaran acara televise
atau piranti lunak computer, dimana bahan-bahan tersebut ada yang diacu
secara langsung dalam teks dan ada pula yang tidak diacu sama sekali tetapi
dianggap berguna untuk menambah wawasan pembaca. Namun demikian
dalam karangan ilmiah, yang didaftar biasanya hanyalah bahan yang secara
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 64
nyata diacu dalam teks naskah penulis yang berupa bahan tercetak dan
diterbitkan.
Adapun tata cara penulisan daftar pustaka adalah sebagai berikut :
a. Daftar pustaka disusun secara alfabetis.
b. Nama pengarang sebagai unsur yang selalu ada dalam daftar pustaka
ditulis sebagai berikut :
- Untuk nama pengarang yang mengenal adanya system nama
keluarga atau nama marga, maka cara penulisannya adalah dengan
menulis nama keluarga atau marganya dulu baru nama diikuti
dengan nama pengarangnya (Misal : Batak : Nasution, A. H. atau
Singarimbun,M.; Ambon : Pattirejawane, R.; Minahasa : Ratulangi,
S.: Eropa : Webster, J.; Jepang : Iwatsuki, K.).
- Untuk nama pengarang yang tidak mengneal nama keluarga atau
marga, maka lema yang dipakai diambil dari nama tua (Misal : Jawa
: Ronggowarsito, R.Ng.; Kolopaking, N.; Madura : Tjondrokusumo, I.
A. ; Atmosugondo, M . D.), nama orang tua (Kartasasmita, G.), nama
suami (Sayogyo, P., Ginanjar, I. ) atau unsur nama paling akhir
(Rahman, M. A.).
- Ada juga dalam menuliskan nama pengarang hanya menggunakan
susun balik pada nama pengarang pertama, sedangkan ke dua dan
seterusnya namanya ditampilkan dengan didahului oleh inisialnya
(Wisadirana, D., E.A. Widjaya, M.A Rahman, B Subiantoro dan D.
Sudibyo, 1995).
c. Tahun penerbitan buku yang diacu oleh penulis skripsi ditulisakan
setelah nama pengarang. Bila seorang (bersama beberapa orang)
pengarang yang sama menerbitkan lebih dari satu tulisan dalam tahun
yang sama, tulisan-tulisannya dibedakan dengan mencantumkan huruf
kecil a, b, c, dan seterusnya di belakang tahun tanpa dipisah spasi.
d. Judul karya tulis yang diacu bisa dalam bentuk sebuah buku, bab yang
disumbangkan dalam buku bunga rampai, makalah yang dikumpulkan
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 65
menjadi risalah, artikel dalam berkala. Bila yang diacu berupa, maka
huruf pertama semua kata pokok dalam judulnya ditulis dengan huruf
capital. Anak judul sebaiknya dicantumkan guna untuk membedakan
antara buku berseri satu dengan yang lainnya berdasarkan anak judul.
Judul dan anak judul buku pada umumnya dicetak dengan huruf Itali.
Sedangkan untuk judul karya ilmiah yang merupakan bab buku atau
bagian risalah atau artikel dalam majalah ilmiah dicetak dengan huruf
Romawi dan hanya huruf paling awal saja yang memakai capital
e. Selain nama Pengarang nama Penyunting, Penghimpun dan Penerjemah
harus ditulis secara jelas dengan menunjukkan fungsinya yang sesuai
untuk pengacuan pada bagian buku, risalah atau hasil terjemahan. Bila
dalam buku, risalah atau hasil terjemahan tersebut tidak terdapat nama
pengarang yang tercantum, maka nama penyunting, penghimpun dan
penerjemah yang muncul dalam lema.
f. Edisi atau cetakan buku perlu dicantumkan sesuai dengan edisi
penerbitannya dan dituliskan setelah judul buku.
g. Nomor jilid dan terbitan buku harus ditulis pada jilid yang dipakai saja.
Nomor jilid ditulis setelah tulisan edisi, sedangkan nomor terbitan
ditulis di dalam kurung setelah nomor jilid.
h. Nama kota penerbitan, nama penerbit, tahun terbit biasanya disebut
sebagai data publikasi. Nama kota penerbitan ditulis setelah nama
penerbit. Sedangkan nama penerbit ditulis setelah setelah nomor jilid
atau edisi, dan tahun terbit ditulis setelah nama pengarang.
i. Untuk daftar acuhan yang tidak diketahui namanya, maka ditulis dengan
Anonim.
j. Apabila buku yang di dalam daftar pustaka merupakan edisi terjemahan
setelah judul buku disebutkan “tulis terjemahan diikuti dengan nama
penterjemah” berada di dalam kurung. Dalam terjemahan tahun terbit
yang dipakai adalah tahun terbit terjemahan.
Contoh :
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 66
Fisher, B. Aubrey. 1986. Teori-teori Komunikasi. (terj. Soejono Trimo).
Bandung : Remaja Rosdakarya.
k. Apabila buku dalam daftar pustaka itu berupa sebuah artikel dalam
sebuah kumpulan karangan yang disunting oleh seorang editor, maka
judul artikel itu diapit tanda petik dua (“…………….”) tanpa garis bawah.
Contoh :
Hasan Alwi.1997.”Peran Media Massa : Peningkatan Mutu Sumber Daya Manusia Melalui Pembinaan Bahasa” dalam Ragam Bahasa Jurnalistik dan Pengajaran Bahasa Indonesia. Semarang : Penerbit Citra Almamater.
l. Apabila terdapat beberapa buku yang ditulis oleh seorang yang sama,
nama penulis ditulis yang pertama, tahun kronologis, sedangkan di
bawahnya cukup ditulis : _________
Contoh:
Denzim, Norman K. 1970. The Research Act in Sociology. London : Butterworth.
_______.1978. The Research Act : A Theoretical Introduction to
Sociological Methods. New York : McGraw-Hill
m. Apabila terdapat sebuah buku yang ditulis oleh lebih dari satu orang
(2,3,4, dstnya) semua penulis harus dicantumkan namanya, dan tidak
boleh hanya ditulis penulis pertama ditambah dkk. Atau et al.
Contoh :
Berelson, B.R., Paul. F. Lazarfeld., dan W.N. McPhee. 1954. Voting. Chicago : University of Chicago Press.
Soepomo Poejosoedarmo, Koendjana Th, Gloria Soepomo, Alif, dan Sukarso.1979. Tingkat Tutur Bahasa Jawa. Jakarta : Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Tidak boleh hanya ditulis : Berelson, B.R. dkk.1954. ……………………………………. atau Berelson, B.R. dkk.et al. 1954. …………………………………….
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 67
n. Daftar pustaka yang diambil dari sumber internet perlu dicantumkan
penulis, tahun, judul, kode website dan waktu pengaksesan.
o. Selain ketentuan yang telah tertulis tersebut, namun tiap Program Studi
diberi keleluasaan untuk mengikuti kekhasan menurut bidang ilmu
masing-masing.
p. Jarak spasi antara judul buku satu dengan judul buku yang lain dua
spasi, sedangkan jarak kalimat ke dua dari satu judul buku berjarak satu
spasi dengan ketukan 8 ketukan dari tepi kiri dan ketukan ke sembilan
sebagai huruf pertama.
q. Urutan penulisan dalam daftar pustaka yaitu nama penulis titik, tahun
terbit titik, judul buku dengan diberi garis bawah atau dicetak miring
titik, nama penerbit titik, nomor jilid atau edisi titik, kemudian kota
penerbit titik.
Beberapa Contoh Penulisan Daftar Pustaka :
Abdullah, Taufik dan M. DRusli Karim (Ed.). 1989. Metodologi Penelitian Agama, Sebuah Pengantar. Penerbit Tiara Wacana. Yogyakarta.
Anonim. 1993. Strategi Pemasaran. Yogyakarta : Pusat Antar
Universitas Bidang Ilmu Sosial.. Chambers, Robert. 1996. Participatory Rural Appraisal, Memahami Desa
Secara Partisipatif. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. Clifford Geertz. 1983. Abangan, Santri dan Priyayi dalam Masyarakat
Jawa. (Terjemahan Aswab Mahasin dengan Kata Pengantar Parsudi Suparlan). Penerbit Pustaka Jaya. Jakarta.
Meadow, Robert. G. 1980. Politics As Communication. Ablex Publishing
Corporation. New Jersey. Taylor, Steven J. and Robert Bogdan. 1984. Introduction to Qualitatif
Research Methodes. The Search for Meaning. John Wiley and Sons. New York.
Ritzer, George. 1996. Modern Sociological Theory. Mc GrawHill
International. New York.
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 68
8) Penulisan Nama
a) Gelar akademik dan gelar kebangsawanan tidak dicantumkan.
b) Semua nama. pengarang/penulis buku asing dibalik, maksudnya nama
famili di depan diikuti satu huruf depan nama panggilan atau nama
sendiri.
c) Penulis dari kalangan Indonesia tidak dibalik kecuali nama yang
didahului dengan nama baptis, nama maaaarga atau nama diri yang
disingkat harus dibalik, misalnya :
- F. Soekamto ditulis Soekamto, F.
- D. Edi Subroto ditulis Edi Subroto, D.
- Timbul Silalahi ditulis Silalahi Timbul
d) Nama penulis buku yang tulisannya diacu di dalam bagian isi usulan
penelitian dan bagian isi skripsi disebutkan nama penulis, tahun
penerbitan, kemudian titik dua (:) halaman yang diacu dan ditaruh di
dalam tanda kurung ( ). Sebagai contoh misalnya : Orang menggunakan
perspektif yang berlainan terhadap suatu objek, bergantung pada
atribut-atribut pribadi dan latar belakang sosial mereka (Mulyana, 2002
: 4)
e) Nama penulis buku yang kurang dari tiga orang dan diacu di dalam
bagian isi usulan penelitian dan bagian isi skripsi semua ditampilkan.
Untuk penulis asing yang dibalik hanya penulis yang pertama.
f) Nama penulis buku yang lebih dari tiga orang dan diacu di dalam
bagian isi usulan penelitian dan bagian isi skripsi yang ditulis hanya
penulis yang pertama kemudian koma (,), et al. / dkk.
Contoh :
Sehubungan dengan bentuk leksikalnya dalam bahasa Jawa dapat
dikenal adanya tingkat tutur ngoko dan tingkat tutur krama (Soepomo
Pedjosoedarmo, dkk, 1979 : 9).
g) Penulis yang menulis lebih dari satu buku, ditulis buku yang paling awal,
diikuti tahun berikutnya dengan penulisan seperti pada penulisan yang
pertama.
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 69
h) Dalam tahun yang sama penulis menulis lebih dari satu buku, dalam
angka tahunnya dibedakan dengan a, b, c, dan seterusnya.
i) Penulis yang sama menulis buku bersamaan dengan penulis lain,
penulis pertama lebih dahulu baru diikuti penulis berikutnya.
Halliday, M.A.K.1978. Language as Social Semiotic : The Social
Interpretation of Language and Meaning. Great Britain : Edward Arnold Ltd.
Halliday, M.A.K dan Ruqaiya Hasan.1994. Bahasa, Konteks, dan Teks :
Aspek Bahasa dalam Pandangan Semiotik Sosial (terj. Asrudin Barori Tou). Yogyakarta : Gadjah mada University Press.
Contoh Penulisan Daftar Pustaka Menurut Karakteristik (Guhardja, dkk, 2004).
Anonim, 1993, Annual Report. Rome : International Board for Plant
Genetic Resources. (Contoh untuk Pengarang tidak dapat diketahui, Laporan tahunan
seperti ini dapat pula di daftar di bawah kepengarangan badan yang menerbitkannya).
Berthet, P. 1964, Essai Biotaxonomique sur les Discomycetes. Theses
D.Sc. Lyon; L’Universite de Lyon. 160 pp, (Contoh : Tesis doktor yang diterbitkan).
Guhardja, E, 1994. Komunikasi Pribadi, ( Contoh : Pengacuan pada
informasi secara lisan atau melalui surat langsung). Nampiah & Rifai,M. A. 1987. Species of Alternaria in agricultural
centres in Java. Makalah dalam Symposium on crop Pathogens and Nematodes. BIOTROP, Bogor, 21-23 februri 1987, (Contoh untuk Kertas kerja yang dibacakan dalam suatu pertemuan ilmiah).
Rifai, M.A. 1966. The Australasian Pezizales. Unpublished Ph.D. Thesis.
Sheffield: University of Sheffield, (Contoh : Tesis doctor yang tidak diterbitkan).
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 70
Rifai,M.A. 1968a, The Australasian Pezizales in the Herbarium of the Royal Botanic Gardens Kew. Verth. Ned. Akad. Wet Ser. II, 57(3): 1-295, (Contoh :Artikel setebal buku dalam berkala berseri. Perhatikan bahwa nama berkala disingkat, nomor seri dengan angka Romawi, nomor jilid diikuti nomor terbitan yang dicantumkan dalam kurung).
Rifai, M. A. 1968b, Kostermansinda Rifai genus novum
Hyphomycetarum.Reinwardtia 7: 375-381, ( Contoh : Artikel diterbitkan penulis yang sama dalam tahun yang sama dengan artikel sebelumnya, muncul dalam berkala yang namanya tak disingkat karena terdiri atas sepatah kata, nomor terbitan tak dicantumkan).
Rifai, M. A. 1975. Sekuntum bunga untuk tanah air tercinta: Jadikan
anggrek bulan bunga nasional kita. Kompas X/190, 13 Februari, (Tulisan dalam surat kabar, dengan menunjukkan nomor tahun atau jilid, serta nomor dan tanggal terbit).
Rifai, M. A. 1992a. Useful plants in Indonesian reserves. IV World
Congress on National Parks and Protected Areas Workshop Abstracts: 244, (abstr.). Caracas : IUCN, (Contoh : Karangan hanya berupa abstrak).
Rifai, M. A. 1992b. Bimbingan penelitian. Dalam rifai, M. A. &
Sakri, A. (Penyunting),. Bunga Rampai Metodologi Penelitian: 27-32, Jakarta: Dit Binlitabmas. (Contoh : Artikel yang merupakan bab dalam sebuah buku).
Rifai M. A. & Soedarsan. A. 1990. Strategi pelestarian pemanfaatan
bambu. Dalam Rifai, M. A. & Widjaja, E. A. (Penyunting). Gatra
Pengembangan Industri dan Kerajinan Bambu: 32-35. Bogor: Perbindo, (Contoh : Tulisan dalam risalah pertemuan, Sekalipun terbit belakangan dibandingkan lema berikutnya, pencantuman rujukan ini didahulukan sebab abjad pengarang kedua Soedarsan mendahului nama pengarang kedua Widjaja pada lema berikutnya).
Sastrapradja, D.S., Adisoemarto, S., Kartawinata, S., Sastrapradja,
S. & Rifai, M. A. 1989. Keanekaragaman Hayati untuk kelangsungan Hidup Bangsa. Bogor: Puslitbang Bioteknologi (Buku
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 71
ditulis bersama oleh beberapa orang. Jumlah halaman tak disebutkan).
Sastrapradja, S. et al. 1981. Fruits. (Penerjemah M. A. Rifai & I. Lubis:
Penyunting C.H. Lamoureux) Rome: IBPGR Secretariat, 121pp, (Buku terbitan tahun 1977 ditulis oleh enam pengarang berjudul asli Buah-buahan, diacu terjemahannya dengan penerjemah dan penyunting dicantumkan).
UNESCO, 1980. Unisist Guide to Standards for Information Handling.
Paris: UNESCO, 304pp, (Badan sebagai pengarang). Widjaja, E.A.,Rifai,M. A., Subiyanto, B. & Nandika, D. (Penyunting).
1994. Staretegi Penelitian Bambu Indonesia. Bogor: Yayasan Bambu Lingkungan Lestari. Vi + 201, (Contoh untuk Risalah dicantumkan di bawah nama para penyunting kumpulan makalah dalam suatu sarasehan).
Albarran, Alan B.1996. Media Economics – Understanding Markets,
Industries and Concepts. Iowa : Iowa State University Press. Anton M. Moeliono dkk. (peny.).1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta : Depdikbud. Berelson, B.R., Paul. F. Lazarfeld., dan W.N. McPhee. 1954. Voting.
Chicago : University of Chicago Press. Deddy Mulyana.2002. Metodologi Penelitian Kualitatif Paradigma
Baru Ilmu Komunikasi Dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Denzim, Norman K. 1970. The Research Act in Sociology. London :
Butterworth. ---------.1978. The Research Act : A Theoretical Introduction to
Sociological Methods. New York : McGraw-Hill Dewa Putu Wijaya.1996. “Wacana dan Pragmatik” dalam Pelatihan
Analisis Wacana oleh Pusat Penelitian Kebudayaan dan Perubahan Sosial UGM 2-7 Agustus 1999
Fisher, B. Aubrey. 1986. Teori-teori Komunikasi. (terj. Ssoejono Trimo).
Bandung : Remaja Rosdakarya.
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 72
Tuchman, G. 1971. “Objectivity as a Strategig Ritual : An Examination
of Newsman’s Notions of Objectivity” dalam American Journal of Sociology No. 77. America
Tuchman, G. dan T.E.Coffin. 1971. “The Influence of Election Night
Broadcasts on Television in a Close Election” dalam Public Opinion Quarterly No. 35. America
Depdikbud.1995.Sosiologi Bahasa.Bandung : Angkasa Smal, G. 1998. Perpustakaan Sekolah Menaikkan Nilai Siswa. http :
//www.bpkpenabur.or.id/kpas-jkt/berita/9904/artikel4.htm[26 Juli 2002].
9) Pengetikan
a. Usulan penelitian dan skripsi diketik dengan huruf pika atau standar
atau dengan huruf Times New Roman ukuran font 12, dengan jarak 2
spasi ; kecuali untuk abstrak, catatan kaki, kutipan langsung dari teks,
dan daftar pustaka (bibliografi).
b. Abstrak diketik 1 spasi dan diusahakan hanya satu halaman atau
sebanyak-banyaknya 2 halaman.
c. Catatan kaki untuk tambahan penjelasan (bukan untuk kutipan) diketik
dengan jarak 1 spasi, jarak antara 2 catatan kaki yaitu 1, 5 spasi.
d. Kutipan langsung yang lebih dari 3 baris diketik dengan 1,5 spasi dan
kutipan langsung yang kurang dari 3 baris diketik dengan 2 spasi dan
diapit dengan tanda petik ganda (“…..”). kutipan yang berbahasa asing
atau daerah harus disertai terjemahannya dalam Bahasa Indonesia.
e. Daftar pustaka diketik 1 spasi dan jarak antara dua buku diketik 2 spasi.
f. Pengetikan untuk usulan penelitian diketik dalam satu kesatuan urutan,
tidak dirinci menjadi bab-bab.
g. Pengetikan untuk skripsi diketik dalam satu kesatuan urutan dan dirinci
menjadi bab-bab.
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 73
h. Setiap alinea baru diketik menjorok ke dalam dan dimulai setelah
ketukan yang kelima atau pada ketukan keenam dari tepi kiri (sesuai
dengnan default komputer).
i. Pergantian alinea dilakukan untuk uraian baru yang berkaitan langsung
atau tidak langsung dengan isi alinea sebelumnya.
j. Kertas untuk materi yaitu kertas HVS berat 70 atau 80 gram ukuran A-4.
k. Untuk tabel dan gambar disajikan di kertas untuk materi, kecuali dalam
keadaan tertentu dapat menggunakan kertas ukuran yang berbeda.
l. Jarak tepi halaman sebagai berikut :
a. 4 cm atau 1,5 inci dari tepi atas
b. 3 cm atau 1 inci dari tepi bawah
c. 4 cm atau 1,5 inci dari tepi kiri.
d. 3 cm atau 1 inci dari tepi kanan.
10) Catatan Kaki
Catatan kaki dibuat dengan beberapa pertimbsngan (Arief Suadi) :
1. Untuk menunjukkan bukti sumber
2. Untuk menunjukkan bahwa yang ditulis dalam laporan merupakan pikiran
orang lain
3. Untuk membahas secara lebih mendalam terhadap apa yang sudah
dibahas dalam laporan
4. Untuk memperjelas laporan dengan cara memberi referensi silang
Penulisan catatan kaki mengikuti urutan berikut (Sri Edi Swasono) : nama
pertama, tengah dan akhir kemudian diikuti judul buku. Catatan kaki
diakhiri dengan penyebutan halaman. Penulisan catatan kaki menjorong
masuk ke kanan beberapa spasi kemudian baris kedua dan seterusnya
mulai dari pinggir.
Penulisan catatan kaki mengenal penghematan dengan istilah seperti
ibid., op.cit., dan loc.cit.
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 74
Berikut penjelasan masing-masing :
Ibid., merupakan singkatan dari ibidem yang berarti ditempat yang sama.
Bila suatu sumber baru saja dikutip (belum diselang atau disisipi kerangan
atau sumber pustaka lain) akan langsung dikutip lagi maka cukup
menggunakan ibid. Misalnya kita menulis ibid. halaman 80 yang berarti
halaman 80 ini bukan halaman yang telah dirujuk oleh catatan kaki
sebelumnya. Bila ibid. merujuk pada halaman yang sama dengan karangan
sebelumnya makaibid. harus diganti dengan loc.cit. Loc.cit merupakan loco
citato, yang bermakna dikutip dari r3empat yang sama.
Op.cit., merupakan singkatan dari opera citato : penggunaan bila karya
telah dikutip. Bila suatu sumber telah dikutip dalam catatan kaki, dan telah
diselingi oleh satu atau beberapa sumber lain dan dikutip lagi, maka
penulisan catatan kakinya bisa disingkat dengan hanya menuliskan nama
pengarangnya saja kemudian diikuti op.cit., disertai halaman.
Contoh :
1. Richard Nixon, The Real War (New York : Warner Books Inc., 1980) hlm
22
2. Ibid., hlm. 49
3. Sritua Arif, The Petroleum Industry and the Indonesian Economy : An
Impact Study (East Balmain : Resecons, 1982) hlm. 15
4. Loc.cit
5. Richard Nixon, op.cit., hlm. 100
(Sumber : Sri Edi Swasono, Pedoman Menulis Daftar Pustaka, Catatan Kaki
dll. Untuk Karya dan Terbitan Ilmiah, UI Press, 1987)
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 75
Lampiran 1 : Contoh Halaman Sampul Luar Usulan Penelitian untuk Skripsi
PERS LOKAL DI SURAKARTA ANALISIS WACANA KONSTRUKSI SOSIAL ATAS REALITAS SOSIAL DI
SURAKARTA DALAM PRAKTEK PERS LOKAL PADA HARIAN SOLO POS
USULAN PENELITIAN
SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu
Komunikasi Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan Minat Utama Komunikasi Massa
Oleh : Ade Bagus
NIM. 0420020001
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG 2009
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 76
Lampiran 2 : Contoh Halaman Pengesahan Usulan Penelitian untuk Skripsi
PERS LOKAL DI SURAKARTA ANALISIS WACANA KONSTRUKSI SOSIAL ATAS REALITAS SOSIAL
SURAKARTA DALAM PRAKTEK PERS LOKAL PADA HARIAN SOLO POS
Disusun oleh : Ani Lestari
NIM. 0420020001
Telah disetujui oleh Dosen Pembimbing :
Pembimbing Utama Dr. Drs. Suryadi, MS. NIP. Tanggal : ………………………………
Pembimbing Pendamping
Dr. Bambang Dwi Prasetyo, S.Sos, MSi. NIP. Tanggal : ……………………………..
Mengetahui Ketua Jurusan …….
Drs. M. Sobaruddin, MS. NIP.
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 77
Lampiran 3 : Contoh Halaman Sampul Luar Laporan Skripsi
PERS LOKAL DI SURAKARTA ANALISIS WACANA KONSTRUKSI SOSIAL ATAS REALITAS SOSIAL
SURAKARTA DALAM PRAKTEK PERS LOKAL PADA HARIAN SOLO POS
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan Minat Utama
Komunikasi Massa
Oleh : Bagus Kurniawan NIM. 0420020001
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
2009
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 78
Lampiran 4 : Contoh Halaman Pengesahan Dosen Pembimbing Untuk Ujian Skripsi
PERS LOKAL DI SURAKARTA
ANALISIS WACANA KONSTRUKSI SOSIAL ATAS REALITAS SOSIAL SURAKARTA DALAIN PRAKTEK PERS LOKAL
PADA HARIAN SOLO POS
SKRIPSI
Disusun oleh : Bagus Kurniawan NIM. 0420020001
Telah disetujui oleh Dosen Pembimbing :
Pembimbing Utama Dr. Drs. Suryadi, MS. NIP. Tanggal : ………………………………
Pembimbing Pendamping
Dr. Bambang Dwi Prasetyo, S.Sos, MSi. NIP. Tanggal : ……………………………..
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 79
Lampiran 5 : Contoh Halaman Pengesahan Penguji Skripsi
PERS LOKAL DI SURAKARTA ANALISIS WACANA KONSTRUKSI SOSIAL ATAS REALITAS SOSIAL SURAKARTA DALAIN
PRAKTEK PERS LOKAL PADA HARIAN SOLO POS
SKRIPSI
Disusun oleh :
Bagus Kurniawan NIM. 0420020001
Telah diuji dan dinyatakan lulus dalam ujian Sarjana
pada tanggal 09 September 2009
Tim Penguji :
Pembimbing Utama Dr. Drs. Suryadi, MS. NIP. Tanggal : ………………………………
Pembimbing Pendamping
Dr. Bambang Dwi Prasetyo, S.Sos, MSi. NIP. Tanggal : ……………………………..
Anggota Penguji 1. Dr. Dra. Ratih Nur Pratiwi, MS NIP.
Anggota Penguji 2. Vita Amalia P, S.IP., MA NIP.
Malang, 09 September 2009 Dekan,
Prof. Dr. Ir. H. Darsono Wisadirana, MS. NIP. 131292005
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 80
Lampiran 6 : Contoh Surat Pernyataan Keabsahan Skripsi
PERNYATAAN
Nama : Bagus Kurniawan NIM : 0420020001
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul PERS LOKAL DI SURAKARTA : ANALISIS WACANA KONSTRUKSI SOSIAL ATAS REALITAS SOSIAL DI SURAKARTA DALAM PRAKTEK PERS LOKAL HARIAN SOLO POS adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya, dalam skripsi tersebut diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka. Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan skripsi dan gelar yang saya peroleh dari skripsi tersebut.
Malang, September 2009 Yang membuat pernyataan Bagus Kurniawan NIM.
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 81
Lampiran 7 : Contoh Penulisan Abstrak dalam Bahasa Indonesia
PERS LOKAL DI SURAKARTA : ANALISIS WACANA KONSTRUKSI SOSIAL ATAS REALITAS SOSIAL DI SURAKARTA DALAM PRAKTEK PERS LOKAL
HARIAN SOLO POS
ABSTRAK Penelitian media ini mengangkat tentang konstruksi sosial atas realitas
Surakarta oleh suratkabar lokal Solo Pos. Berita pada hakekatnya merupakan suatu fenomena pengkonstruksian realitas secara simbolik. Artinya berita yang dihasilkan media massa ketika hadir ditengah-tengah masyarakatnya ikut menciptakan realitas simbolik.
Suratkabar lokal Solo Pos sebagai pers industri yang terikat dengan hukum pasar mencoba menempatkan diri ditengah situasi seperti ini. Maka yang muncul kemudian adalah upaya untuk dapat diterima oleh berbagai kalangan kelompok-kelompok yang ada ditengah masyarakat Surakarta pada satu sisi, dan meminimalisir potensi konflik pada sisi yang lain. Proses menjaga irama penyikapan semacam ini menjadi penting bagi pengelola suratkabar Solo Pos.
Secara teknis jurnalistik, kecenderungan yang muncul kemudian adalah dominannya Solo Pos menempatkan diri sebagai saluran (channel) yang 'dingin' bagi berbagai kalangan untuk mengartikulasikan nilai-nilai mereka. Terutama misalkan sebagaimana yang ditampakkan terhadap kalangan pemangku adat atau institusi tradisional Keraton yang berusaha untuk memeliham identitas budaya Jawa Mataram. Demikian pula kalangan muslim puritan yang sangat artikulatif dalam menyikapi berbagai permasalahan baik ditingkat lokal, nasional, maupun intemasional. Solo Pos telah menyediakan ruang bagi kalangan ini dan cenderung unluk tidak mengembangkan jurnalisme kornprehensif untuk menjelaskan lebih lanjut duduk persoalan dalam kontek yang lebih luas dimana memungkinkan ruang kritik muncul.
Satu hal lagi yang hendak diungkapkan dalam penelitian ini bahwa asumsi pendekatan cultural studies yang dipilih penelitian ini membenarkan bahwasanya terdapat banyak pihak yang ikut terlibat dalam proses pembentukan suatu wacana (discourse) termasuk yang berupa berita (news). Sehingga pandangan yang melihat bahwa kuatnya pengaruh media dimana ideologi pemilik media menjadi dominan cenderung menyederhanakan realitas. Sebagaimana tampak dalam penelitian ini, bahwa terdapat banyak nilai atau ideologi yang ikut mempengaruhi kemunculan berita atau proses encoding di Solo Pos. Apa yang tampak- adalah bagaimana berbagai kalangan yang ada di Surakarta telah memanfaatkan media industri sebagai arena untuk mengartikulasikan nilai-nilai dan nuansa konflik satu sama lain tidak terhindarkan. Benarlah kiranya bahwa Solo Pos telah menjadi site of struggle bagi kelompok-kelompok yang ada di Surakarta. Kata Kunci : Cultural Studies, discourse
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 82
Lampiran 8 : Contoh Penulisan Abstrak dalam Bahasa Inggris
Local Press in Surakarta - Discourse Analyses of The Social Constructions about Social Reality of Surakarta as the practice of local press at the Solo Pos daily.
ABSTRACT
This media research describe the social construction of reality about Surakarta by
the local paper Solo Pos. The nature of news is a phenomene of constructing reality symbolically. It means that news created -by mass media when presented within public involved in creating reality symbolically.
The Local paper Solo Pos as an industry media that must obey market law tried to manage its position in this situation. The tendencies emerged that Solo Pos tried to be accepted by all of heterogen groups in Surakarta in one side, and Solo Pos tried to minimize conflict in the other side. The process to maintain these rhyme of attitude had been so important by the management of Solo Pos.
Technically, the dominance emerged that Solo Pos put itself as channel for some groups to articulate their interest such as traditional institution (Keraton) that tried to maintain the tradisional Javanese values and the puritan'Moslem who so articulate in reacting some contemporary issues since local, national, and international level. Solo Pos had put itself as sphere for these groups and tended to not develop comprehensive journalism in describing the topic in context where which critical journalism practice may emerge.
In constructing business group, It looked that Solo Pos tended to show role as channel to promote some product or company eventhought this papers also supported to publish populist economic issues. Solo Pos tried to put both of them proportionally. Between to make good relationship with big company whom support Solo Pos throught paying advertisement and concerned on the middle businessman group whom the most of business groups in Surakarta.
Furthermore, this research will say that the assumption of cultural studies approach which this research method used showed that there weree so many groups or variables involved in the process of creating discourse including in news form. So that the notion which see the powerful of media where the ideology of media owner dominance tend to make simplification about reality. As emerge from this research, there are so many value or ideology that involve in influencing in news production or encoding process in Solo Pos. It looked that how so many groups in Surakarta had been taken the industry mass media advantage as the site of articulation their values and the tendency to conflict each others emerge. It is right that Solo Pos has been site of struggle for groups in Surakarta. Keyword : Cultural Studies, discourse
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 83
ACCESSIBILITY OF WOMEN EMPLOYMENT IN AGRIBUSINESS (GENDER STUDY OF MUTUAL WORK RELATIONS WITHIN DAIRY CATTLE)
ABSTRACT
This research was to know : The accessibility of women’s on dairy cattle agribusiness and the ability of gender injustice, personal character, individual characteristic, social norm and dairy cattle scale determine women’s accessibility; and the impact of dairy cattle change to agribusiness in women’s accessibility.
The research was performed in Pujon Sub District of Malang District with the survay methode. The obyects of the research are female and male as the members of household. The analyzed obyects are family and individuals.
The result of the research shows : The accessibility of women’s (wive) to the dairy cattle agribusiness on the physical work : in the form of involvement is high enough and in the form of devoting in work is low and income contribution from the dairy cattle is high enough. So the accessibility of women’s on dairy cattle agribusiness was relatively high enough. The women’s decision-making to the dairy agribusiness is high enough.
The result of the hypothesis shows : The feminine feature has a negative relation to the women’s income contribution, but it does not determine the involvement and work devotion; The masculine feature has determine the work devotion and income contribution, but it does not determine the involvement; Marginalization has determine the involvement and work devotion, but not to income contribution; Negative labeling has negative relation to the involvement and the work devotion, but not to the income contribution; Sub ordination, socialization of gender role, age, educational level and social norm have not determine the women’s accessibility to the dairy agribusiness; Knowledge has not determine the involvement and work devotion, but it has determine the income contribution; Skill has determine the involvement and work devotion, but it has not determine the income contribution; Women’s status has determine the involvement and work devotion, but it has not determine the income contribution; Dairy cattle scale has not determine the involvement and work devotion..
The feminine feature has not determine the women’s decision-making, but the masculine feature has determine the decision-making; Marginalization, women’s age, educational, skill, women’s as employment status, social norm and the dairy cattle scale have determine the women’s decision-making; Negative labeling has negative relation to the decision-making; Subordination, socialization of gender role and knowledge have not determine the women’s decision-making;
The feminine and masculine feature, marginalization, subordinate, Negatife labeling, sosialization of gender, age, education, knowladge, women’s status social norm and dairy cattle farm scale according to together was determine variation of women’s accessibility on dairy cattle agribusiness.
Keyword : Gender, mutual work
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 84
AKSESIBILITAS TENAGA KERJA WANITA PADA AGRIBISNIS (STUDI GENDER TENTANG KEBERSMAAN HUBUNGAN KERJA DALAM PRODUKSI SAPI PERAH)
ABSTRAK
Penelitian bertujuan mengetahui aksesibilitas wanita di agribisnis sapi perah dan kemampuan ketidakadilan gender, sifat kepribadian, karakteristik individu, norma sosial dan skala usaha sapi perah dalam menentukan aksesibilitas wanita, serta dampak perubahan sistem agribisnis terhadap aksesibilitas wanita.
Penelitian dilakukan di Kecamatan Pujon Kabupaten Malang dengan metode survai. Sasaran penelitian, wanita dan pria anggota rumah tangga. Satuan analisis, rumah tangga dan individu. Populasi penelitian adalah rumah tangga peternak beserta anggota keluarganya yang sudah masuk angkatan kerja.
Hasil penelitian menunjukkan : Aksesibilitas istri di sapi perah wujud bekerja fisik yang terdiri dari keterlibatan cukup tinggi, curahan kerja rendah dan sumbangan pendapatan asal sapi perah cukup tinggi. aksesibilitas wanita di agribisnis sapi perah relatif agak tinggi. Aksesibilitas anak perempuan lebih rendah dari anak laki-laki.
Hasil uji : Untuk bekerja fisik : Sifat feminin berhubungan negatif dengan kontribusi pendapatan, namun tidak ada hubungan dengan keterlibatan dan curahan kerja, sifat maskulin menentukan curahan kerja dan kontribusi pendapatan, namun tidak menentukan keterlibatan; Marjinalisasi menentukan secara negatif terhadap keterlibatan dan curahan kerja, namun tidak menentukan kontribusi pendapatan; Pelabelan negatif menentukan secara negartif terhadap keterlibatan dan curahan kerja, namun tidak menentukan kontribusi pendapatan; Sub ordinasi, sosialisasi ideologi peran gender, pendidikan, umur dan norma sosial tidak menentukan aksesibilitas wanita; Pengetahuan tidak menentukan keterlibatan dan curahan kerja, namun menentukan kontribusi pendapatan; Ketrampilan menentukan keterlibatan dan curahan kerja, namun tidak menentukan kontribusi pendapatan; Status wanita menentukan keterlibatan dan curahan kerja, tetapi tidak menentukan kontribusi pendapatan. Skala sapi tidak menentukan keterlibatan dan curahan kerja, namun menentukan kontribusi pendapatan.
Untuk Pengambilan keputusan : Sifat feminin tidak menentukan pengambilan keputusan wanita, sedangkan maskulin menentukan pengambilan keputusan. Marjinalisasi, pendidikan, umur, ketrampilan, status, skala usaha sapi perah dan norma sosial menentukan pengambilan keputusan; Pelabelan negatif berhubungan negatif dengan pengambilan keputusan; Sub ordinasi, Sosialisasi gender dan pengetahuan tidak menentukan wanita dalam pengambilan keputusan.
Keyword : Gender, mutual work
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 85
Lampiran 9. Contoh Penulisan Kata Pengantar
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kehadlirat Allah ,S.W.T, atas segala rakhmat dan hidayahNya yang telah dilimpahkan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul : AKSESIBILITAS TENAGA KERJA WANITA DI BIDANG AGRIBISNIS.
Penelitian skripsi ini mendasarkan pada isu gender mengenai pola kerja pria dan wanita di bidang agribisnis dan rumah tangga. Skripsi ini merupakan karya ilmiah yang disusun dalam upaya untuk menyelesaikan pendidikan sarjana (S1) pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Sosiologi Universitas Brawijaya Malang.
Penulis sangat berterimakasih kepada Bapak Prof.Dr. Adi Gunawan,MS. selaku pembimbing utama, Ibu Siti Khasanah, S.Sos,M.Si., selaku pembimbing pendamping, atas segala perhatian dan bimbingannya serta arahan-arahan yang diberikan kepada penulis dalam upaya menelesaikan skripsi ini.
Terimakasih penulis disampaikan pula kepada Bapak Suhardi, S.Sos.M.Si. dan Ibu Ani Lestari, S.Sos, M.Si., atas bantuan dan kesedian serta saran-saran yang diberikan kepada penulis dalam ujian skripsi. .
Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada Bapak Prof.Dr.Ir. Darsono Wisadirana,MS. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, atas kesediaanya penulis belajar di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Tidak lupa mengucapkan banyak terimakasih kepada para responden yang telah memberikan bantuan data dan informasi selama pelaksanaan penelitian lapangan.
Harapan penulis semoga laporan hasil penelitian skripsi ini bisa bermanfaat bagi pembaca dan berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan social, khususnya sosiologi yang berorientasi pada pemecahan masalah gender.
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 86
Lampiran 10. Contoh Penulisan daftar isi
DAFTAR ISI
BAB Halaman ABSTRAK .................................................................................... i DAFTAR ISI ................................................................................... ii I. PENDAHULUAN ........................................................................ 1
1.1. Latar Belakang ................................................................. 1 1.2. Perumusan Masalah ............................................................ 3 1.3. Tujuan Penelitian .............................................................. 3 1.4. Manfaat Penelitian ............................................................. 3
II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 6 II. METODE PENELITIAN ................................................................ 6 III. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 7
3.1. Aksesibilitas Tenaga Kerja Wanita di Agribisnis Sapi Perah dalam Wujud Bekerja Fisik ................................................... 7 3.1.1. Keterlibatan Pria dan Wanita di Agribisnis Sapi Perah .......... 7 3.1.2. Curahan Kerja Pria dan Wanita di Agribisnis Sapi Perah ...... 9 3.1.3. Kontribusi Pendapatan Wanita (Istri) Terhadap Ekonomi Rumah Tangga yang Berasal dari Agribisnis Sapi Perah ......... 11
3.2. Keikutsertaan Wanita dalam Pengambilan Keputusan di Agribisnis Sapi Perah ....................................................... 13 3.3. Hasil Pengujian Hipotesis Antara Variabel Pengaruh dengan Aksesibilitas
Wanita di Agribisnis Sapi Perah .............................................. 15 3.3.1. Hubungan Antara Variabel dengan Bekerja Fisik ................ 15 3.3.2. Hubunan Antara Variabel dengan Keikutsertaan Wanita dalam Pengambilan Keputusan ..................................... 17
3.4. Dampak Perubahan Agribisnis Terhadap Wanita .......................... 20
IV. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 23 4.1. Kesimpulan ...................................................................... 23 4.2. Saran ............................................................................ 24
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 26
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 87
Lampiran 11. Contoh Penulisan daftar tabel
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman 1. Matrik Operasionalisasi Variabel ................................................... 89 2. Hasil Uji Validitas Alat Ukur Masing-masing Variabel ........................... 100 3. Distribusi Jumlah Penduduk, Jumlah Kepala Keluarga, Imbangan Jenis Kelamin dan Umur Produktif Penduduk Kecamatan Pujon .............. 104 4. Distribusi Jumlah Penduduk Menurut Umur pada Setiap Desa di Kecamatan Pujon .................................................................... 105 5. Distribusi Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Formal di Setiap Desa di Kecamatan Pujon ............................................... 106 6. Distribusi Jumlah Peternak Sapi Perah dan Populasi Ternak Sapi Perah di Daerah Kecamatan Pujon .......................................... 108 7. Jumlah dan Persentase Anggota Rumah Tangga Sampel Menurut Jenis Kelamin dan Umur ............................................................ 110 8. Distribusi Jumlah dan Persentase Anggota Rumah Tangga Menurut Status Hubungan dengan Kepala Keluarga Peternak Sapi Perah ............... 110 9. Distribusi Jumlah Penguasaan Sapi Perah pada Rumah Tangga Peternak Sampel ..................................................................... 113 10. Distribusi Rata-rata Luas Penguasaan Lahan Pertanian Menurut Jenis Lahan dan Strata Rumah Tangga Peternak ................................ 114 11. Distribusi Jumlah dan Persentase Responden Pria dan Wanita Anggota Rumah Tangga Peternak Sampel Menurut Umur ...................... 115 12. Distribusi Jumlah dan Persentase Responden Pria dan Wanita Anggota Rumah Tangga Peternak Sampel Menurut Pendidikan ............... 116 13. Distribusi Jumlah dan Persentase Tingkat Keterlibatan Anggota Rumah Tangga dalam Pekerjaan Rumah Tangga ................................ 118
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 88
Lampiran 12. Contoh Penulisan daftar gambar
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Skema Kerangka Pemikiran Penelitian Aksesibilitas Tenaga Kerja Wanita dalam Agribisnis Sapi perah ............................................... 32 2. Pola Peranan Parsons ................................................................ 45 3. Skema Hubungan Antara Variabel Pengaruh dan Terpengaruh ............... 98
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 89
Lampiran 13. Contoh Penulisan daftar lampiran
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Beberapa variabel penentu terhadap aksesibilitas tenaga kerja Wanita dalam Agribisnis
2. Hasil pengujian korelasi 3. Keadaan Pers Lokal 4. Hasil perhitungan dampak modernisasi terhadap kesempatan kerja wanita 5. Surat ijin penelitian 6. Kuesioner Penelitian
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 90
Lampiran 14. Lembaran Konsultasi/Bimbingan Skripsi mahasiswa dapat memperoleh dua lembar (untuk pembimbing I dan pebimbing II) konsultasi/bimbingan skripsi di jurusan masing‐masing.
KEGIATAN KONSULTASI PROPOSAL DAN PENULISAN SKRIPSI
Jurusan _________________________ Judul Skripsi : …………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Tgl Surat Tugas Pembimbingan
:
Dosen Pembimbing 1. 2.
No. Uraian
Kegiatan
Materi Konsultasi Tanggal Paraf*
I II 1. Proposal
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10
11
2. Seminar Proposal
1.
2.
3.
4.
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 91
No. Uraian
Kegiatan
Materi Konsultasi Tanggal Paraf*
I II 3. Penelitian Lapang
1.
2.
3.
4.
5.
4.
Konsultasi Penulisan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
5.
Ujian Skripsi
1.
2.
3.
4.
*Ditulis Tanggal
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 92
Lampiran 15. Instruksi kerja Skripsi 1 Tujuan Penjelasan tentang proses penyusunan skripsi bagi mahasiswa
Jurusan Ilmu Komunikasi yang teleh memenuhi persyaratan sebagaimana yang ditentukan oleh fakultas agar dapat luus tepat waktu dan mengambil bidang penelitian yang sesuai dengan minatnya.
2 Referensi • Panduan Penulisan Skripsi FISIP Universitas Brawijaya Malang yang berlaku
• Buku Pedoman Pendidikan FISIP Universitas Brawijaya Malang Tahun akademik 2009/2010
3 Dokumen • Kartu Pengajuan Pembimbing
• Kartu Kendali Proses Bimbingan Skripsi • Kartu Penggantian Pembimbing Skripsi • Kartu Pengajuan Ujian Seminar-Proposal • Kartu Evaluasi Proposal • Kartu Pengajuan Ujian Komprehensif • Berita Acara Ujian Skripsi • Lembar penilaian ujian skripsi
4 Pihak yang terkait • Dekan
• Ketua Jurusan • Staf Administrasi Jurusan • Dosen • Mahasiswa
5 Definisi Skripsi adalah karya tulis ilmiah berupa paparan tulisan hasil penelitian yang membahas suatu masalah dalam bidang ilmu tertentu (Komunikasi) dengan menggunakan kaidah-kaidah yang berlaku dalam suatu bidang ilmu. Penelitian ini dilakukan sesuai dengan bidang minat mahasiswa.
6 6.1
Prosedur : Persiapan skripsi
1. Mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan akademis dapat memprogram skripsi dengan mengisi KRS di awal semester.
2. Mahasiswa dapat mengisi kartu pengajuan pembimbing skripsi yang dikeluarkan Jurusan sambil menyerahkan judul dan ringkasan awal penelitian pada Ketua Jurusan/Sekretaris Jurusan sebagai awalan penyusunan skripsi.
3. Selanjutnya mahasiswa akan mendapatkan SK dari Ketua Jurusan mengenai nama-nama dosen yang ditugaskan menjadi Pembimbing Utama dan Pembimbing Pendamping.
4. Mahasiswa kemudian akan mendapatkan Kartu Bimbingan Skripsi sebagai kartu kendali selama proses pengerjaan skripsi. Setiap kali melaksanakan bimbingan, mahasiswa wajib mengisi kartu dengan materi-materi konsultasi dan akan ditandatangani dosen pembimbing. Kartu ini menjadi salah satu ketentuan yang harus diserahkan untuk mengikuti sidang skripsi.
6.2 Pembimbingan 5. Setelah mendapat kepastian mengenai pembimbing skripsi, mahasiswa dapat mulai menghubungi pembimbing utama maupun pembimbing pendamping untuk mulai melakukan
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 93
bimbingan skripsi dengan mekanisme yang disepakati kedua belah pihak.
6. Jika mahasiswa merasa dosen pembimbing sulit dihubungi atau berhalangan dalam melakukan pembimbingan skripsi, mahasiswa dapat mengajukan pada Jurusan untuk mengajukan Dosen Pembimbing yang baru.
7. Jika dalam satu semester penelitian yang dilakukan mahasiswa belum selesai, mahasiswa dapat memperpanjang pemrograman skripsinya dengan melakukan registrasi ulang dan mengisi KRS, selama masa studinya belum habis.
6.3 Ujian seminar-proposal 8. Setelah mahasiswa selesai membuat proposal penelitian dan disetujui dosen pembimbing, mahasiswa dapat mengajukan ujian seminar proposal melalui Jurusan.
9. Jadwal ujian seminar-proposal teragendakan secara berkala, yaitu minggu terakhir di tiap bulan.
10. Mahasiswa akan mendapatkan evaluasi dan usulan perbaikan mengenai proposal penelitiannya.
11. Setelah mendapatkan kartu evaluasi seminar-proposal, mahasiswa dapat melanjutkan penelitian hingga selesai.
6.4 Pelaksanaan penelitian 12. Mahasiswa dapat melanjutkan penelitian dibawah arahan dan evaluasi dosen pembimbing
6.5 Ujian komprehensif 13. Setelah penelitiannya selesai dan disetujui dosen pembimbing, mahasiswa dapat mengajukan ujian komprehensif melalui Jurusan.
14. Mahasiswa mengisi kartu pengajuan ujian komprehensif dan menyerahkannya pada staf administrasi Jurusan.
15. Mahasiswa akan menerima SK Penguji skripsi dan dapat mengatur jadwal ujiannya berdasarkan kesepakatan majelis penguji.
16. Setelah selesai melaksanakan ujian komprehensif, mahasiswa akan menerima berita acara dan lembar penilaian skripsi.
17. Jika terdapat masukan dari penguji, mahasiswa wajib melaksanakan perbaikan selambat-lambatnya satu bulan setelah pelaksanaan ujian komprehensif. Keterlambatan yang disengaja akan mendatangkan konsekuensi berupa pengurangan nilai hingga pengulangan ujian komprehensif.
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 94
Lampiran 16. Format Penulisan Kutipan berdasar APA style
I. Penulisan Kutipan dengan Format American Psychological Association (APA) 1. Penulisan Kutipan Tidak Langsung
Pada format APA, kutipan tidak langsung dituliskan dalam kalimat/teks dengan mencantumkan nama pengarang dan tahun penerbitan, tanpa menuliskan halaman karya yang dikutip. Nama penulis disebutkan dalam kalimat Jones (1998) compared student performance ... In 1998, Jones compared student performance ... Nama penulis tidak disebutkan dalam kalimat In a recent study of student performance (Jones, 1998), ...
2. Penulisan Kutipan Langsung
Kutipan langsung pada format APA ditulis dengan menyebutkan nama pengarang, tahun terbit, dan halaman kalimat/teks yang dikutip. Kutipan langsung dibedakan atas dua jenis, yaitu kutipan langsung pendek dan kutipan langsung panjang. Kutipan langsung pendek Kutipan langsung pendek adalah kalimat yang dikutip kurang atau sama dengan 40 kata. Kutipan langsung pendek dituliskan dalam teks dengan memberi tanda petik di awal dan di akhir kutipan. Nama penulis tidak disebutkan dalam kalimat She stated, "Students often had difficulty using APA style," (Jones, 1998, p. 199), but she did not offer an explanation as to why. Nama penulis disebutkan dalam kalimat According to Jones (1998), "Students often had dificulty using APA style, especially when it was their first time" (p. 199). Jones (1998) found "students often had difficulty using APA style" (p. 199); what implications does this have for teachers? Kutipan langsung panjang Kutipan langsung panjang adalah kalimat yang dikutip lebih dari 40 kata. Kutipan langsung panjang ditulis dalam paragraf tersendiri, dengan jarak 5 ketuk/spasi dari margin kiri, dan tetap dalam jarak 1,5 spasi (seperti teks). Nama penulis tidak disebutkan dalam kalimat She stated: Students often had difficulty using APA style,especially when it was their first time citing sources. This difficulty could be attributed to the
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 95
fact that many students failed to purchase a style manual or to ask their teacher for help. (Jones, 1993, p. 199). Nama penulis disebutkan dalam kalimat Jones's 1993 study found the following: Students often had difficulty using APA style, especially when it was their first time citing sources. This difficulty could be attributed to the fact that many students failed to purchase a style manual or to ask their teacher for help (p. 199). CONTOH PENULISAN KUTIPAN Karya dengan 2 sampai 6 penulis Nama keluarga/nama belakang penulis disebutkan semua. Richards, Jones and Moore (1998) maintain that college students who actively participate in extracurricular activities achieve greater academic excellence because they learn how to manage their time more effectively. atau The authors maintain that college students who actively participate in extracurricular activities achieve greater academic excellence because they learn how to manage their time more effectively (Richards, Jones, & Moore, 1998). Karya lebih dari 6 penulis Jika karya yang dikutip ditulis lebih dari 6 pengarang, yang ditulis hanya nama keluarga/belakang penulis pertama, dengan memberi inisial et al. Massachusetts state and municipal governments have initiated several programs to improve public safety, including community policing and after school activities (Smith et a1., 1997). Lebih dari 1 karya dengan penulis yang sama. Semua tahun penerbitan publikasi harus disebutkan semua. Smith (1972) in his study of the effects of alcohol on the ability to drive, Smith (1991) showed that the reaction times of participating drivers were adversely affected by as little as a twelve ounces can of beer. Mengutip dari beberapa karya dari penulis yang berbeda dan tahun penerbitan dalam 1 kalimat (kutipan diambil dari sumber yang berbeda). Studies of precautionary saving in response to earnings risk include Cantor (1985), Skinner (1988), Kimbal (1990a, 1990b) and Caballero (1991), among others... atau The hemispheric division of the human brain has been studied from many different perspectives; however, not all researchers agree on the exact functions of each hemisphere (Ellison, 1973; Jaynes, 1979; Mick, 1978).
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 96
Karya dengan nama belakang penulis sama Jika mengutip dari karya dengan nama belakang penulis yang sama dengan kutipan sebelumnya, nama depan penulis perlu dicantumkan pada kutipan berikutnya. At least 66,665 lions were killed between 1907 and 1978 in Canada and the United States (Kevin Hansen, 1980). Jika dalam 1 kutipan D. M. Smith (1994) and P. W. Smith (1995) both reached the same conclusion about parenting styles and child development. Mengutip rumus, hasil penelitian/exact quotation Harus mencatumkan nomor halaman. In his study on the effects of alcohol on drivers, Smith (1991, p. 104) stated that "participants who drank twelve ounces of beer with a 3.5% alcohol content reacted, on average, 1.2 seconds more slowly to an emergency braking situation than they did when they had not ingested alcohol." Mengutip dari kutipan Jika mengutip dari sumber yang mengutip, nama penulis asli dicantumkan pada kalimat, dan nama penulis yang mengutip dicantumkan pada akhir kalimat kutipan. Behavior is affected by situation. As Wallace (1972) postulated in Individual and Group Behavior, a person who acts a certain way independently may act in an entirely different manner while the member of a group (Barkin, 1992, p. 478). Tidak ada nama penulis Jika tidak ada nama penulis, tuliskan 1 atau 2 kata pertama dari judul buku/halaman web. Jika mengutip dari buku atau website, judul ditulis dalam cetak miring. Jika mengutip dari artikel jurnal/majalah/surat kabar, judul ditulis dalam huruf tegak dengan memberi tanda petik di awal dan akhir kutipan. Massachusetts state and municipal governments have initiated several programs to improve public safety, including community policing and after school activities (Innovations, 1997). Artikel tanpa nama penulis dan tahun penerbitan In another study of students and research decisions, it was discovered that students succeeded with tutoring (“Tutoring and APA,” n.d.). Catatan: n.d. = no date
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 97
Lembaga sebagai penulis The standard performance measures were used in evaluating the system. (United States Department of Transportation, Federal Aviation Administration, 1997) Komunikasi melalui email This information was verified a few days later (J. S. Phinney, personal communication, June 5, 1999). …dapat disimpulkan bahwa jurusan Teknik Mesin kurang diminati oleh siswa perempuan (wawancara dengan Juliana Anggono, 5 Januari 1999). Mengutip dari Website Pada dasarnya mengutip dari website atau sumber elektronik sama dengan mengutip dari sumber tercetak. Jika mengutip dari website atau media elektronik, yang perlu dicantumkan adalah nama penulis, tahun penerbitan, nomor halaman (untuk kutipan langsung) atau jika tidak ada nomor halaman, sebutkan nomor bab (chapter), nomor gambar, tabel atau paragraf. Alamat website (URL) dan informasi lain dituliskan pada Daftar Referensi. (Cheek & Buss, 1981, p. 332) (Shimamura, 1989, chap. 3)
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 98
Lampiran 17. Format Penulisan Kutipan Berdasar MLA style
II. PENULISAN KUTIPAN DENGAN FORMAT MODERN LANGUAGE ASSOCIATION (MLA)
1. Penulisan Kutipan Tidak Langsung
Pada format MLA, kutipan tidak langsung dituliskan dalam kalimat/teks dengan mencantumkan nama penulis dan nomor halaman sumbernya. Nama penulis disebutkan dalam kalimat Pope was clear to point out that, although many of his ideas were idealistic, Rousseau held ambivalent feelings toward women (138). Nama penulis tidak disebutkan dalam kalimat During World War I, British and American women could, for the first time, earn first-class pay for first-class work (Gilbert 236-7).
2. Penulisan Kutipan Langsung Bentuk penulisan sumber pada kutipan langsung sama dengan bentuk penulisan sumber pada kutipan tidak langsung. Yang membedakan adalah penulisan kalimat kutipan. Kutipan langsung pendek Jika kalimat yang dikutip sama dengan atau kurang dari 3 baris, kutipan ditulis dengan diawali dan diakhiri dengan tanda petik. Nama penulis disebutkan dalam kalimat In fact, Rumelhart (33) suggests that schemata "truly are the building blocks of cognition". In fact, Rumelhart suggests that schemata "truly are the building blocks of cognition" (33). Nama penulis tidak disebutkan dalam kalimat Past attempts to deal with organisational conflict problems have led "to the development of integrative and mixed structures such as committees, task forces and matrix structures" (Dawson, 97). Kutipan langsung panjang Jika mengutip lebih dari 3 baris, kutipan ditulis pada paragraf tersendiri, dengan jarak 1 inci atau kurang lebih 10 ketuk/spasi dari margin kiri, dengan jarak antarbaris 1,5 spasi. In fact, Rumelhart suggests that: schemata truly are the building blocks of cognition. They are the fundamental elements upon which all information
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 99
processing depends. Schemata are employed in the process of interpreting sensory data (both linguistic and non linguistic), in retrieving information from memory, in organizing actions, in determining goals and sub- goals, in allocating resources, and generally, in guiding the flow of processing in the system (33-34). CONTOH PENULISAN KUTIPAN Lebih dari satu karya dengan pengarang yang sama Jika mengutip 2 karya atau lebih dengan penulis sama, sebutkan 1 kata dari judul karya diikuti dengan nomor halaman. Jika karya berupa buku, judul dicetak miring; jika karya berupa artikel, judul diberi tanda petik. When calculating the number of homeless animals in the United States, the author comically stated that "Maybe man would not overrun the planet, but his pet poodles and Siamese cats might" (Westin, Pethood 6). She then further stated that there are 50 million homeless animals in the country (Westin, "Planning" 10). Penulis dengan nama belakang sama Jika mengutip karya dengan nama belakang penulis yang sama dengan kutipan terdahulu, nama depan penulis perlu dicantumkan pada kutipan berikutnya. At least 66,665 lions were killed between 1907 and 1978 in Canada and the United States (Kevin Hansen 58). Mengutip dari beberapa karya The dangers of mountain lions to humans have been well documented (Rychnovsky 40; Seidensticker 114; Williams 30). Karya tanpa nomor halaman Jika mengutip karya tanpa nomor halaman (biasanya mengutip dari website), nomor paragraf atau layar dituliskan sebagai pengganti nomor halaman. ……………………. (Smith, para. 4). Karya dengan dua atau tiga orang penulis Richards, Jones, and Moore maintain that college students who actively participate in extracurricular activities achieve greater academic excellence because they learn how to manage their time more effectively (185). atau The authors maintain that college students who actively participate in extracurricular activities achieve greater academic excellence because they learn how to manage their time more effectively (Richards, Jones, and Moore 185).
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 100
Karya dengan 4 penulis atau lebih Chazon et al. argued that ethnic groups are culturally based social organizations in which members have multiple identities (105-6). atau The authors argued that ethnic groups are culturally based social organizations in which members have multiple identities (Chazon et al. 105-6). Tidak ada nama penulis Artikel Jika mengutip dari artikel yang tidak ada nama penulisnya, 1 atau 2 kata pertama dari judul artikel dituliskan sebagai sumber dengan diberi tanpa kutip di awal dan di akhir judul. In California, fish and game officials estimate that since 1972 lion numbers have increased from 2,400 to at least 6,000 ("Lion" A21). Buku Jika mengutip dari buku yang tidak ada nama penulisnya, judul buku dituliskan sebagai sumber dan ditulis dalam cetak miring. Already several new security holes have been discovered and outlined in detail (NewHacker's Guide 18). Karya yang terdiri dari beberapa volume Between 1762 and 1796, the economy of imperial Russia experienced profound changes under Empress Catherine II (Spielvolgel, vol. 3). Mengutip dari karya berjilid According to Flint, Japanese women of the Tokugawa period had key roles and functions in the home (5: 139). Mengutip dari dua karya yang berbeda Recent research confirms this effect (Catano 412-13; Mulderig 1198-1234). Lembaga sebagai penulis The standard performance measures of the United States Department of Transportation's Federal Aviation Administration (123-97) were used in evaluating the system. The standard performance measures (United States Department of Transportation, Federal Aviation Administration 123-97) were used in evaluating the system.
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 101
Komunikasi pribadi A. P. French noted that the clarity of Rutherford's prose style is not often imitated in the writing of most contemporary physicists (personal conversation, 18 April 1994). Jika ada kata/kalimat yang dihilangkan pada kutipan langsung Jika dalam kutipan langsung terdapat bagian dari kalimat yang dihilangkan, tempat bagian yang dihilangkan diberi tanda ellipsis. In surveying various responses to plagues in the Middle Ages, Barbara W. Tuchman writes, “Medical thinking … stressed air as the communicator of disease, ignoring sanitation or visible carriers” (101-02). Novel Jika mengutip novel, judulnya disebutkan dalam cetak miring, nama penulis, nomor halaman juga disebutkan dan diikuti oleh nomor bab. Fitzgerald's narrator captures Gatsby in a moment of isolation: "A sudden emptiness seemed to flow now from the windows and the great doors, endowing with complete isolation the figure of the host" (56: ch. 3). Drama Jika mengutip percakapan drama antara 2 pelaku atau lebih, kutipan percakapan tersebut ditulis dalam paragraf tersendiri, dengan jarak 10 ketuk/spasi dari margin kiri. Nama pelaku ditulis dengan huruf kapital. Kutipan percakapan oleh pelaku yang sama pada baris kedua dan seterusnya ditulis dengan jarak 3 ketuk/spasi dari baris pertama. Pada akhir kutipan ditulis nomor “ act, scene” dan nomor baris dalam tanda kurung. Marguerite Duras’s screenplay for Hisroshima mon amour suggests at the outset the profound difference between observation and experience: HE. You saw nothing in Hisroshima. Nothing. SHE. I saw everything. Everything. […] The hospital, for instance, I Saw it. I’m sure I did. There is a hospital in Hiroshima. How could I Help seeing it? (2505-06) Puisi Jika mengutip puisi, yang perlu disebutkan adalah nomor bagian (jika ada), kemudian nomor baris. When Homer's Odysseus comes to the hall of Circe, he finds his men "mild / in her soft spell, fed on her drug of evil" (10.209-11). Alkitab Jika mengutip ayat Alkitab, nama kitab dituliskan diikuti oleh pasal dan ayat yang dikutip.
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 102
Consider the words of Solomon: "If your enemy is hungry, give him bread to eat; and if he is thirsty, give him water to drink" (Prov. 25.21). Jika diperlukan, versi Alkitab dapat disebutkan. Consider the words of Solomon: "If your enemy is hungry, give him bread to eat; and if he is thirsty, give him water to drink" (Prov. 25.21. RSV). Mengutip dari website atau sumber elektronik Mengutip dari website sama dengan mengutip dari bahan cetak. Jika sumber memiliki pengarang dan nomor halaman, sebutkan seperti pada sumber tercetak. Dan jika tidak ada nomor halaman, sebutkan nomor paragraf atau tampilan ke berapa. Using historical writings about leprosy as an example, Demaitre argues that "the difference between curability and treatability is not a modern invention" (29). Mengutip dari website tanpa penulis Jika mengutip dari website yang tidak diketahui nama penulisnya, judul lengkap website dapat ditulis dalam kalimat, atau 1 atau beberapa kata, dari judul awal website dalam tanda petik di akhir kalimat yang dikutip (seperti mengutip artikel). According to a Web page sponsored by the Children's Defense Fund, fourteen American children die from gunfire each day ("Child").
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 103
Lampiran 18. FORMAT PENULISAN DAFTAR REFERENSI (DAFTAR PUSTAKA) berdasar APA style dan MLA style Daftar referensi adalah kumpulan sumber informasi yang digunakan dalam sebuah penulisan, yang disusun secara alfabetis. Sumber informasi yang dicantumkan dalam daftar itu adalah yang dikutip dalam uraian/teks dan yang mendukung atau dipakai sebagai acuan. Informasi tentang sumber yang digunakan harus ditulis secara benar, lengkap dan konsisten dengan menggunakan format/standar tertentu. Secara umum format penulisan (citation style) dibedakan atas dua jenis berdasarkan golongan ilmu, yaitu humanities style dan scientific style. APA merupakan contoh dari scientific style, dan MLA merupakan contoh dari humanities style. Ketentuan umum penulisan daftar referensi a. Sumber yang dikutip dalam uraian/teks harus ditulis lengkap dalam „Daftar
Referensi“. Sebaliknya, sumber yang terdaftar dalam Daftar Referensi harus ditulis dalam teks sebagai kutipan.
b. Nama penulis ditulis nama keluarga/nama belakang terlebih dahulu, kecuali
nama Cina, Jepang, Korea, karena nama keluarga sudah di awal. Contoh : Nama : Kwik Kian Gie. Penulisan : Kwik Kian Gie. Nama : Heribertus Andi Mattalata. Penulisan : Mattalata, Heribertus Andi. Nama : Joyce Elliot-Spencer. Penulisan : Elliot-Spencer, Joyce. Nama : Anthony T. Boyle, PhD. Penulisan : Boyle, Anthony T. Nama : Sir Philip Sidney. Penulisan : Sidney, Philip. Nama : Arthur George Rust Jr. Penulisan : Rust, Arthur George, Jr. Nama : John D. Rockfeller IV. Penulisan : Rockfeller, John. D., IV c. Gelar kebangsawanan, akademik, dan keagamaan tidak perlu ditulis. d. Jika tidak ada nama penulis, judul karya dituliskan sebagai tema utama. e. Pada format APA, huruf pertama dari judul karya atau judul tambahan ditulis
dengan huruf kapital. Pada format MLA huruf kapital digunakan pada setiap awal kata dari judul karya (kecuali kata sandang).
f. Baris kedua setiap sumber ditulis dengan jarak 5 ketuk/spasi dari margin kiri
baris pertama dengan jarak antar baris 1,5 spasi. g. Daftar diurutkan berdasarkan abjad nama keluarga/nama belakang dengan
jarak 1,5 spasi.
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 104
CONTOH PENULISAN DAFTAR REFERENSI 1. FORMAT APA I. BUKU Penulis tunggal Baxter, C. (1997). Race equality in health care and education. Philadelphia: Balliere Tindall. Penulis dua atau tiga Cone, J.D., & Foster, S.L. (1993). Dissertations and theses from start to finish: Psychology and related fields. Washington, DC: American Psychological Association. Tidak ada nama penulis Merriam-Webster’s collegiate dictionary (10th ed.). (1993). Springfield, MA: Merriam-Webster. Bukan edisi pertama Mitchell, T.R., & Larson, J.R. (1987). People in organizations: An introduction to organizational behavior (3rd ed.). New York: McGraw-Hill. Penulis berupa tim atau lembaga American Psychiatric Association. (1994). Diagnostic and statistical manual of mental disorders (4th ed.). Washington, DC: Author. Buku berseri/multi volume (editor sebagai penulis) Koch, S. (Ed.). (1959-1963). Psychology: A study of science (Vols. 1-6). New York: McGraw-Hill. Terjemahan Kotler, Philip. (1997). Manajemen pemasaran : Analisis, perencanaan, implementasi (Hendra Teguh & Ronny Antonius Rusli, Penerjemah.). Jakarta: Prenhallindo. Artikel atau bab dalam buku yang diedit Eiser, S., Redpath, A., & Rogers, N. (1987). Outcomes of early parenting: Knowns and unknowns. In A. P. Kern & L. S. Maze (Ed.). Logical thinking in children (pp. 58-87). New York: Springer.
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 105
Artikel/istilah dalam buku referensi Schneider, I. (1989). Bandicoots. In Grzimek’s encyclopedia of mammals (vol.1, pp. 300 304). New York: McGraw-Hill. Makalah seminar, konferensi, dan sejenisnya. Crespo, C.J. (1998, March). Update on national data on asthma. Paper presented at the meeting of the National Asthma Education and Prevention Program, Leesburg, VA. II. SERIAL Artikel Jurnal Clark, L.A., Kochanska, G., & Ready, R. (2000). Mothers’ personality and its interaction with child temperament as predictors of parenting behavior. Journal of Personality and Social Psychology, 79, 274-285. Artikel Majalah Greenberg, G. (2001, August 13). As good as dead: Is there really such a thing as brain death? New Yorker, 36-41. Artikel surat kabar Crossette, Barbara. (1990, January 23). India lodges first charges in arms Scandal. New York Times, A4. Artikel surat kabar, tanpa penulis Understanding early years as a prerequisite to development. (1986, May 4). The Wall Street Journal, p. 8. Resensi buku dalam jurnal Grabill, C. M., & Kaslow, N. J. (1999). Anounce of prevention: Improving children's mental health for the 21st century [Review of the book Handbook of prevention and treatment with children and adolescents]. Journal of Clinical Child Psychology, 28, 115 116. Resensi film dalam jurnal Lane, A. (2000, December 11). Come fly with me [Review of the motion picture Crouching tiger, hidden dragon]. The New Yorker, 129-131
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 106
III. WAWANCARA White, Donna. (1992, December 25). Personal interview. IV. KARYA LAIN DAN KARYA NONCETAK Acara Televisi Crystal, L. (Executive Producer). (1993, October 11). The MacNeil/Lehrer news hour. [Television broadcast]. New York and Washington, DC: Public Broadcasting Service. Kaset Video/VCD National Geographic Society (Producer). (1987). In the shadow of Vesuvius . [Videotape]. Washington, DC: National Geographic Society. Kaset Audio McFerrin, Bobby (Vocalist). (1990). Medicine music [Audio Recording]. Hollywood, CA: EMI-USA. Perangkat lunak komputer Arend, Dominic N. (1993). Choices (Version 4.0) [Computer software]. Champaign, IL: U.S. Army Corps of Engineers Research Laboratory. (CERL Report No.CH7- 22510) V. PUBLIKASI ELEKTRONIK Karya lengkap McNeese, M.N. (2001). Using technology in educational settings. October 13, 2001. University of Southern Mississippi, Educational Leadership and Research. http://www.dept.usm.edu/~eda/ Artikel dari pangkalan data online Senior, B. (1997, September). Team roles and team performance: Is there really a link? Journal of Occupational and Organizational Psychology, 70, 241-258. June 6, 2001. ABI/INFORM Global (Proquest) database. Artikel jurnal di website Lodewijkx, H. F. M. (2001, May 23). Individual- group continuity in cooperation and competition undervarying communication conditions. Current Issues in Social
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 107
Psychology, 6 (12), 166-182. September 14, 2001. http://www.uiowa.edu/~grpproc/ crisp/crisp.6.12.htm Dokumen lembaga NAACP (1999, February 25). NAACP calls for Presidential order to halt police brutality crisis. June 3, 2001. http://www.naacp.org/president/releases/police_brutality.htm Dokumen lembaga, tanpa nomor halaman, tanpa informasi tahun penerbitan Greater Hattiesburg Civic Awareness Group, Task Force on Sheltered Programs. (n.d.). Fund-raising efforts. November 10, 2001. http://www.hattiesburgcag.org Penulis dan informasi waktu penerbitan tidak diketahui GVU's 8th WWW user survey. (n.d.). September 13, 2001. http://www.gvu.gatech.edu/user_surveys/survey-1997-10/ Email Wilson, R.W. (1999, March 24). Pennsylvania reporting data. Child Maltreatment Research. March 30, 1999. [email protected] CD-ROM Ziegler, H. (1992). Aldehyde. The Software Toolworks multimedia encyclopedia (CD- ROM version 1.5). Boston: Grolier. Januari 19, 1999. Software Toolworks. Nickell, Stephen J. (August 1996). Competition and corporate performance. The Journal of Political Economy, 104(4), 724-747. December 15, 2003. Proquest Database (CD-ROM). 2. FORMAT MLA I. BUKU Penulis Tunggal Frye, Northrop. Anatomy of Criticism: Four Essays. Princeton: Princeton UP, 1957. Buku dengan penulis sama -------------. The Secular Scripture. Cambridge: Harvard UP, 1976. Dengan dua atau tiga orang pengarang Howe, Russell Warren, and Sarah Hays Trott. The Power Peddlers. Garden City: Doubleday, 1977.
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 108
Marquart, James W., Sheldon Ekland Olson, and Jonathan R. Sorensen. The Rope, the Chair, and the Needle: Capital Punishment in Texas, 1923-1990. Austin: Univ. of Texas, 1994. Lebih dari tiga penulis Edens, Walter, et al., ed. Teaching Shakespeare. Princeton: Princeton UP, 1977. Tidak ada nama penulis Merriam-Webster’s collegiate dictionary (10th ed.). Springfield, MA: Merriam- Webster, 1993. Editor sebagai penulis Harari, Josue, ed. Textual Strategies. Ithaca: Cornell UP, 1979. Penulis dan editor Malory, Thomas. King Arthur and his Knights. Ed. Eugene Vinaver. London: Oxford UP, 1956. Penulis berupa tim atau lembaga National Institute for Dispute Resolution. Dispute Resolution Resource Directory. Washington, D.C.: Natl. Inst. for Dispute Res., 1984. Karya multi jilid/buku berseri Freedberg, S. J. Andrea del Sarto. 2 jil. Cambridge: Harvard UP, 1963. Terjemahan Foucault, Michel. The Archaeology of Knowledge. Trans. A. M. Sheridan Smith. London: Tavistock Publications, 1972. Trans. of L'Archéologie du savoir, 1969. Artikel atau bab dalam buku Magny, Claude-Edmonde. "Faulkner or Theological Inversion." Faulkner: A Collection of Critical Essays. Ed. Robert Penn Warren. Englewood Cliffs: Prentice- Hall, 1966. 66-78. Artikel/istilah dalam buku referensi Foster, John S., Jr. "Nuclear War." Encyclopedia Americana. Intl. ed. 1998. “Ginsburg, Ruth Bader.” Who’s Who in America. 52nd ed. 1998. “Noon.” The Oxford English Dictionary. 2nd ed. 1989. Brosur, pamflet dan sejenisnya Jawa Timur. Surabaya: Dinas Pariwisata Jawa Timur, 1999.
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 109
Makalah seminar, konferensi dan sejenisnya Mann, Jill. “Chaucher and the ‘Woman Question.’” This Noble Craft: Proceedings of the Tenth Research Symposium of the Dutch and Belgian University Teachers of Old and Middle English and Historical Linguistics, Utrect, 19-10 January 1989. Ed. Erik Kooper. Amsterdam: Radopi, 1991.173--88. II. SERIAL Artikel jurnal Dabundo, Laura. “The Voice of the Mute: Wordsworth and the Ideology of Romantic Silences.” Christiantity and Literature 43:1(1995): 21-35. Artikel majalah Alpern, David M. “Has Moscow Violated SALT?.” Newsweek 22 Oct. 1984: 32. Artikel surat kabar Crossette, Barbara. “India Lodges First Charges in Arms Scandal.” New York Times 23 Jan. 1990, natl. ed.: A4. Artikel surat kabar tanpa pengarang “Dubious Venture.” Time 3 Jan. 1994: 64-65. “Staging your Own Photo Exhibition.” Better Photography July-Sept. 2000: 24-26. III. WAWANCARA Poussaint, Alfin F. Telephone interview. 10 Dec. 1990. Clinton, Bill. Interview with Ted Koppel. Nightline, ABC. WTNH, New Haven. 14 Nov. 1996. IV. KARYA LAIN DAN KARYA NONCETAK Film Lee, Spike, dir. and prod. Do the Right Thing. Forty Acres and a Mule Filmworks, 1989. Program televisi atau radio “Voyage to the Galapagos.” Scientific American Frontiers. Host Alan Alda. PBS. 5 Oct. 1999. Safer, Morley, writ. “Busted by the FBI!” Sixty Minutes. CBS. WFSB, Hartford. 14 Feb. 2000. Transcript. Schneider, Pamela. Interview. Seniors: What Keeps Us Going. With Linda Storrow. Natl. Public Radio. WNYC, New York. 11 July 1988.
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 110
Pertunjukan (drama, opera, dan sejenisnya). Hamlet. By William Shakespeare. Dir. John Gielgud. Perf. Richard Burton. Shubert Theatre, Boston. 4 Mar. 1964. The River. Chor. Alvin Ailey. Dance Theater of Harlem. New York State Theater, New York. 15 Mar. 1994. Lukisan, foto, patung, dan sejenisnya. Bearden, Romare. The Train. Carole and Alex Rosenberg Collection, New York. Cassatt, Mary. Mother and Child. Wichita Art Museum. American Painting: 1950- 1913. By John Pearce. New York: McGraw Hill, 1964. Slide 22. Kartun Trudeau, Garry. “Donesbury.” Cartoon. Star-Ledger 17 June 1998: 23 Iklan Air Canada. Advertisement. CNN. 15 May 1998. The Fitness Fragnance by Ralph Lauren. Advertisement. Cospomolitan Apr. 1997: 111-12. V. PUBLIKASI ELEKTRONIK Buku Online Austen, Jane. Pride and Prejudice. Ed. Henry Churchyard. 1996. 10 Sept. 1998 <http://www.pemberley.com/janeinfo/prideprej.html>. Hawthorne, Nathaniel. “Dr. Heidegger’s Experiment.” Twice-Told Tales. Ed. George Parsons Lathrop. Boston: Houghton, 1883. 1 Mar. 1998 <http://eldred.ne.mediaone.net/nh/dhe.html> Artikel jurnal online Calabrese, Michael. “Between Despair and Ecstacy: Marco Polo’s Life of the Buddha.” Exemplaria 9.1 (1997). 22 June 1998 <http://web.english.ufl.edu/english/exemplaria/calax.htm> Artikel surat kabar/majalah online: Reid, T.R. “Druids Return to Stonehenge.” Washington Post 22 June 1998. 22 June 1998 <http://www.washintonpost.com/wp-srv/Wplate/1998-06/22/ 045I-062298- idx.html>. Artikel dalam pangkalan data online Smith, Martin. "World Domination for Dummies." Journal of Despotry Feb. 2000: 66-72. Expanded Academic ASAP. Gale Group Databases. Purdue University
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 111
Libraries, West Lafayette, IN. 19 February 2003. <http://www.infotrac.galegroup.com>. Fox, Justin. “What in the World Happened to Economics?” Fortune 15 Mar. 1999: 90-102. ABI/INFORM Global. Proquest Direct. Perpustakaan Universitas Indonesia, Depok. 23 January 2004. <http://www.proquest.com/pqdauto>. Artikel di website “Using Modern Language Association (MLA) Format.” Purdue Online Writing Lab. 2003. Purdue University. 6 Feb. 2003. <http://owl.english.purdue. edu/handouts/research/r_mla.html>. Publikasi lembaga United States. Dept. of Justice. Natl. Inst. Of Justice. Prosecuting Gangs: A National Assessment. By Claire Johnson, Barbara Webster, and Edward Connors. Feb 1996. 29 June 1998 <http://www.ncjrs.org/txtfiles/pgang.txt>. Artikel/istilah dalam koleksi referensi online “Fresco.” Britannica Online. Vers. 97.1.1. Mar. 1997. Encyclopedia Britannica. 29 Mar. 1997 <http://www.eb.com:180>. E-mail Kleppinger, Eugene. "How to Cite Information from the Web". E-mail to Andrew Harnack. 10 Jan. 1999. Forum diskusi di web Marcy, Bob. "Think They'll Find Any Evidence of Mallory & Irvine?" Online posting. 30 Apr. 1999. Mt. Everest >99 Forum. 28 May 1999. <http://everest.mountainzone.com/99/forum>. Diskusi di listserve/newsgroup Holland, Norman. "Re: Colorless Green Ideas". Online posting. 30 May 1999. Psyart. 1 June 1999 <http://web.clas.ufl.edu/ipsa/ psyart.htm>. Parente, Victor. "On Expectations of Class Participation". Online posting 27 May 1996. 29 May 1996 <[email protected]>. Telnet, FTP, dan gopher Sowers, Henry, Miram Fields, and Jane Gurney. Online collaborative conference. 29 May 1999. Lingua MOO. 29 May 1999. <telnet://lingua.utdallas.edu:8888>. Mathews, J. Preface. Numerical Methods for Mathematics, Science, and Engineering. 2nd ed. N.p.: Prentice Hall, 1992. 8 June 1999.
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 112
<ftp://ftp.ntua.gr/pub/netlib/textbook/index.html>. Artikel/data dalam CD-ROM “U.S. Population by Age: Urban and Urbanized Areas.” 1990 U.S. Census of Population and Housing. CD-ROM. US Bureau of the Census. 1990. Artikel jurnal dalam CD-ROM database Angier, Natalie “Chemists Learn Why Vegetables are Good for You.” New York Times 13 Apr. 1993, late ed.: C1. New York Times On disc. CD-ROM. UMIProquest. Oct. 1993. Artikel/istilah dalam koleksi referensi berbentuk CD-ROM “Albratoss.” The Oxford English Dictionary. 2nd ed. CD-ROM. Oxford: Oxford UP, 1992.
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 1
I MENGISI FORM DI
JURUSAN (mahasiswa ybs)
II MEMINTA ACC DARI
SEKJUR (mahasiswa ybs)
III MENYERAHKAN FORM KE
JURUSAN (mahasiswa ybs)
IV MEMINTA ACC DARI
PD 1 (Jurusan)
V MENYERAHKAN FORM YANG SUDAH DI ACC SEKJUR DAN PD 1 KE
AKADEMIK (Jurusan)
VI MENGAMBIL SURAT
TUGAS DI AKADEMIK/PAK SIGIT
DAVID (Mahasiswa ybs)
VII MENYERAHKAN SURAT TUGAS PADA DOSEN YANG
BERSANGKUTAN, JURUSAN, DAN LAIN‐LAIN SESUAI DENGAN TEMBUSAN
(mahasiswa ybs)
MENGURUS SURAT KONFIRMASI UJIAN LPKM/SKRIPSI KE JURUSAN (mahasiswa yang bersangkutan,
setelah memfix‐kan jadwal dengan dewan penguji)
Lampiran 19.
ALUR PENGAJUAN PEMBIMBINGAN/UJIAN SKRIPSI/LPKM
BUKU PEDOMAN SKRIPSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 2
DARTAR PUSTAKA
Anonim. Buku Pedoman Penulisan Tesis. Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret.
Solo. Atmadilaga Didi. 1989. Buku Panduan Penulisan Skripsi, Thesis dan Disertasi. Program
Pascasarjana Universitas Padjadjaran Bandung. Badudu,J.S. 1991. Membina Bahasa Indonesia Baku. Pustaka Prima. Bandung. Djuharie, O. Setiawan. 2001. Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi. Cetakan
1. Penerbit Yrama Widya. Bandung. Guhardja, dkk., 2004. Pegangan Gaya Penulisan, Penyuntingan dan Penerbitan Karya
Ilmiah Indonesia. Mien A. Rifai (Penyunting). Cetakan ke empat. Gajah Mada University Press. Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Ditjen Dikti.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya. 2006. Buku Pedoman
Pendidikan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik : PS. Sosiologi dan PS. Ilmu Komunikasi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya. Malang.
Sutrisno Hadi, 1984. Metodologi Research : Untuk Penulisan Paper, Skripsi, Thesis
dan Disertasi. Jilid Pertama dan Ke dua. Universitas Padjadjaran. 2004. Pedoman Penyusunan dan Penulisan Skripsi Program
Sarjana dan Profesi 2004/2005. Departemen Pendidikan Nasional. Universitas Padjadjaran. Bandung.
Wisadirana Darsono, 2005. Metode Penelitian dan Pedoman Penulisan Skripsi Untuk
Ilmu Sosial. Cetakan pertama. UMM Press.