pedoman skripsi fisip ub 2009

120
Buku Pedoman Penyusunan Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya Malang i BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI TAHUN AKADEMIK 2009/2010 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2009

Upload: andundd

Post on 08-Aug-2015

594 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

pedoman skripsi fisip Universitas Brawijaya 2009

TRANSCRIPT

Page 1: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

Buku Pedoman Penyusunan Skripsi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya Malang

i

BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI TAHUN AKADEMIK 2009/2010

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG 2009

Page 2: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

Buku Pedoman Penyusunan Skripsi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya Malang

ii

TIM PENYUSUN

1. Penanggung Jawab : Prof. Dr. Ir. H. Darsono Wisadirana,MS (Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik) 2. Pengarah : Pembantu Dekan I

Pembantu Dekan III 3. Ketua : Dr. Mardiyono Djafar, MPA 4. Sekretaris : Akh. Muwafik Saleh, S.Sos.M.Si. 5. Bendahara : Muktiyatun 6. Narasumber : 1. Dr. Ratih Nur Pratiwi, M.Si.

2. Drs. M. Shobarudin, MA. 3. Drs. Amir Hasan Ramli, Psy., M.Si. 4. Vita Amalia Puspamawarni, S.IP., MA 5. Wawan Sobari, S.IP., MA 6. Iwan Nurhadi, S.Sos., M.Si. 7. A. Imron Rozuli, SE.M.Si. 8. Dr. Bambang Dwi Prasetyo, S.Sos.,M.Si. 9. Dr. Ika Widyarini, MLHR. 10. Diyah Ayu Amalia A., SE., M.Si.

7. Kesekretarian : 1. Sugeng Hadi Santoso

2. Budiono 3. Harvard Inggriwati, SAB

8. Pembantu Umum : 1. Agustina Salama, S.Sos. 2. Warmo, SH 3. Rosana Wahyu Sutikno, SE 4. Nur Kholis 5. Afnan Syahroni

Page 3: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

Buku Pedoman Penyusunan Skripsi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya Malang

iii

Kata Pengantar

Puji Syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT atas selesainya penyusunan Buku Pedoman Penyusunan Skripsi untuk mahasiswa FISIP Tahun Akademik 2009/2010. Penyusunan Buku Pedoman ini dimaksudkan untuk menjadikan pijakan bagi mahasiswa FISIP dalam rangka melakukan kegiatan penelitian dan penyusunan Skripsi. Skripsi merupakan tugas akhir yang wajib diambil oleh mahasiswa untuk memperoleh gelar sarjana. Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya (UB), penyusunan skripsi mulai ditempuh setelah mahasiswa minimal memperoleh 110 SKS.

Proses pengerjaan skripsi merupakan proses yang menuntut adanya manajemen kerja yang disiplin agar mahasiswa dapat lancar dalam pengerjaan. Kedisiplinan yang dimaksud berkaitan dengan hal sistimatika pengerjaan, pemahaman terhadap tertib administrasi proses pengajukan, proses konsultasi dengan dosen pembimbing, dan lainnya. Karenanya mahasiswa dituntut untuk memahami prosedur tersebut secara memadai.

Tidak jarang dijumpai mahasiswa mengalami kesulitan dalam proses pengerjaan tugas akhir karena ketidakpahaman akan prosedur dan penguasaan teknik penyusunan skripsi. Harapannya, buku ini untuk menghindari persoalan-persoalan yang sekiranya dapat menghambat kelancaran mahasiswa dalam menempuh skripsi ini. Buku Pedoman Penyusunan Skripsi ini merupakan upaya untuk menyediakan panduan bagi mahasiswa FISIP UB untuk memasuki pengerjaan tugas akhir ini. Adanya buku pedoman ini akan menjadi rujukan dalam merencanakan pengerjaan tugas akhir sejak penyusunan rencana penelitian (proposal), pengajukan pembimbing, dan penulisan laporan penelitian.

Buku ini merupakan pengembangan dari Buku Pedoman Penulisan Skripsi yang telah ada sebelumnya. Pada edisi ini ditambahkan pula mengenai prosedur pengajuan skripsi dan pedoman penulisan dengan bahasa Indonesia yang benar.

Dengan telah diterbitkannya buku pedoman penyusunan skripsi ini akan dapat menjadi pegangan baik bagi mahasiswa maupun dosen dalam proses pengerjaan tugas akhir skripsi dilingkungan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UB. Semoga buku ini dapat menunjang kelancaran mahasiswa FISIP dalam rangka menyiapkan diri dalam pengerjaan tugas akhir ini.

Malang, Dekan, ttd Prof. Dr. Ir. Darsono Wisadirana, M.S. NIP. 19561227 1983-1-001

Page 4: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

Buku Pedoman Penyusunan Skripsi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya Malang

iv

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ......................................................................... iii DAFTAR ISI ................................................................................. iv DAFTAR GAMBAR .......................................................................... v DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ vi BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Ketentuan/Persyaratan Penyusunan skripsi ....................... 1 1.2. Pengertian Skripsi ..................................................... 3 1.3. Kedudukan Skripsi dan Bobot Satuan Kredit Semester (SKS) ... 4 1.4. Tujuan Penulisan Skripsi ............................................. 4

BAB II. PERSYARATAN DAN SIFAT SKRIPSI

2.1. Persyaratan Akademik ................................................ 6 2.2. Pembimbing Tugas Akhir ............................................. 7 2.2.1. Persyaratan Pembimbing Utama ........................... 7 2.2.2. Persyaratan Pembimbing Pendamping ................... 7 2.2.3. Penentuan Pembimbing ..................................... 8 2.2.4. Tugas dan Kewajiban Pembimbing ........................ 8 2.3. Sifat dan Tujuan Skripsi Program Sarjana ......................... 9

BAB III. TATA CARA PENGAJUAN PENYUSUNAN SKRIPSI 3.1. Persyaratan Pengajuan Penyusunan Skripsi ....................... 10 3.2. Tata Cara Penunjukkan Pembimbing ............................... 10 3.3. Penggantian Pembimbing ........................................... 11 3.4. Tata Cara Pembimbingan ............................................ 11 3.5. Tata Cara Pelaksanaan Seminar Proposal ......................... 12 3.6. Tata Cara Ujian Skripsi .............................................. 13 3.7. Majelis Penguji Ujian Tugas Akhir Program Sarjana ............ 14 3.8. Waktu Ujian Tugas Akhir Program Sarjana ....................... 15 3.9. Penilaian ............................................................... 15

BAB IV. SISTEMATIKA DAN TATA CARA PENULISAN SKRIPSI 4.1. Sistematika dan Tata Cara Penulisan Usulan Penelitian ....... 17 4.2. Sistematika Dan Tata Cara Penulisan Skripsi ...................... 24

BAB V. TATA TULIS

5.1. Kutipan .................................................................. 36 5.2. Bahasa dan Tata Cara Penulisan .................................... 38

Page 5: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

Buku Pedoman Penyusunan Skripsi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya Malang

v

DAFTAR GAMBAR 1. Alur Pengajuan Skripsi ............................................................... 2

Page 6: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

Buku Pedoman Penyusunan Skripsi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya Malang

vi

DAFTAR LAMPIRAN 1. Halaman Sampul Luar Usulan Penelitian untuk Skripsi 2. Halaman Pengesahan Usulan Penelitian untuk Skripsi 3. Halaman Sampul Luar Laporan Skripsi 4. Halaman Pengesahan Dosen Pembimbing Untuk Ujian Skripsi 5. Halaman Pengesahan Penguji Skripsi 6. Surat Pernyataan Keabsahan Skripsi 7. Penulisan Abstrak dalam Bahasa Indonesia 8. Penulisan Abstrak dalam Bahasa Inggris 9. Penulisan Kata Pengantar 10. Penulisan Daftar Isi 11. Penulisan Daftar Tabel 12. Penulisan Daftar Gambar 13. Penulisan Daftar Lampiran 14. Lembaran Konsultasi / Bimbingan Skripsi 15. Intruksi Kerja Skripsi 16. Format Penulisan Kutipan berdasar APA style 17. Format Penulisan Kutipan Berdasar MLA style 18. Format Penulisan Daftar Referensi (Daftar Pustaka) Berdasarkan APA style

dan MLA style. 19. Alur Pengajuan Pembimbingan/Ujian Skripsi/LPKM

Page 7: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 1

 

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Ketentuan/Persyaratan Penyusunan Skripsi

eorang mahasiswa yang telah memenuhi ketentuan yang berlaku dalam penyusunan skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik atau telah menempuh sejumlah SKS tertentu yang telah ditetapkan dan telah memenuhi syarat untuk menulis skripsi sebagai tugas akhir, maka sebelum

melakukan penulisan tugas akhir atau penelitian harus membuat usulan penelitian atau proposal penelitian yang diusulkan kepada Ketua Jurusan/Program Studi masing-masing. Usulan penelitian skripsi yang telah diusulkan oleh seorang mahasiswa tersebut harus diseminarkan di depan forum kegiatan seminar yang dihadiri minimal seorang dosen pembimbing merangkap sebagai pembahas dan seorang dosen pembahas serta 10 orang mahasiswa sebagai peserta seminar sebelum dilakukan penelitian.

Usulan penelitian skripsi yang dibuat mahasiswa pertama-tama harus diusulkan ke Ketua Jurusan masing-masing, kemudian Ketua Jurusan memilih Dosen pembimbing utama dan pembimbing pembantu yang kemudian meneruskannya ke Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik untuk dibuatkan Surat Tugas bimbingan atau sebagai pembimbing mahasiswa bersangkutan. Dalam hal usulan pembimbingan skripsi Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik bisa meminta pertimbangan kembali tentang pembimbingan tersebut kepada Ketua Jurusan. Calon dosen pembimbing, baik pembimbing utama maupun pembimbing pendamping harus mengetahui usulan penelitian termasuk isi dari rencana yang akan di teliti oleh si mahasiswa sehingga dapat mempertimbangkannya apakah usulan penelitian tersebut layak untuk dilaksanakan suatu penelitian atau tidak layak.

Usulan penelitian yang dibuat oleh mahasiswa harus diuraikan secara rinci dan jelas mengenai topik atau judul penelitian, tujuan dan ide serta metode yang akan digunakan dalam penelitian. Hal ini dimaksudkan agar Ketua Jurusan dapat memilihkan dosen pembimbing yang sesuai dengan kajian penelitian dan ilmu yang dikuasai serta dosen pembimbing dapat menentukan apakah penelitian yang direncanakan itu perlu atau tidak perlu dilaksanakan. Adapun alur pengajuan skripsi dapat dilihat pada gambar 1 di bawah ini.

S

Page 8: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 2

 

Gambar 1. Alur Pengajuan Skripsi

mencapai minimal 110 SKS

Disetujui oleh Ketua

Jurusan/Prodi

Mengajukan Judul dalam bentuk outline ke

Jurusan/Prodi

Mendapatkan Pembimbing Utama dan

Pendamping dari Jurusan/Prodi & di

SK kan dekan

Konsultasi/Bimbingan dengan 

Pembimbing Utama dan Pendamping 

Seminar Proposal Penelitian Skripsi 

Pelaksanaan Penelitian

Disetujui kedua Pembimbing untuk diujikan

Pembimbingan hasil penelitian

skripsiMenyusun Hasil Laporan

Mengajukan Ujian Skripsi ke Ketua Jurusan/Prodi

Ketua Jurusan/Prodi mengusulkan  Dosen Penguji 

ke Dekan 

Ujian Skripsi

YUDISIUM

Revisi

Dekan memberikan SK Dosen Penguji 

WISUDA

Page 9: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 3

 

1.2. Pengertian Skripsi

Skripsi adalah suatu karya tulis ilmiah berupa paparan tulisan hasil

penelitian yang membahas suatu masalah dalam bidang ilmu tertentu dengan

menggunakan kaidah-kaidah yang berlaku dalam suatu bidang ilmu. Skripsi

merupakan karya tulis ilmiah yang wajib dikerjakan oleh setiap mahasiswa yang

mengambil jenjang program studi strata satu (S-1) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Brawijaya, sebagai tugas akhir dalam studi mereka. Skripsi

juga merupakan sebuah bukti yang menunjukkan kemampuan akademik

mahasiswa yang bersangkutan dalam penelitian yang berhubungan dengan

masalah pendidikan sesuai dengan bidang studinya.

Mengingat bahwa skripsi adalah berupa karya tulis ilmiah, maka sebagai

mana lazimnya suatu karya tulis ilmiah, skripsi harus disusun dengan

menggunakan prosedur dan tata cara yang sistematik dengan suatu bahan acuan

dan kebenaran yang berlaku dalam dunia keilmuan, oleh karena itu skripsi harus

disusun dengan memenuhi persyaratan sebagai berikut :

1) Isi kajian skripsi berisikan dalam lingkup pengetahuan keilmuan

2) Langkah pengerjaan skripsi harus dijiwai serta menggunakan metode

keilmuan atau metode penelitian.

3) Sosok tampilan skripsi harus sesuai dan memenuhi persyaratan sebagai tulisan

ilmiah.

Kegiatan penyusunan skripsi ini dilakukan dengan melalui penelitian, baik

penelitian lapangan maupun penelitian laboratorium. Kegiatan penelitian juga

dapat dilaksanakan dengan melalui studi kepustakaan dan studi lapangan.

Sebagaimana layaknya kegiatan penelitian, maka penelitian harus dilakukan

secara terencana dan sistematis guna mendapatkan jawaban terhadap

pertanyaan-pertanyaan penelitian atau permasalahan-permasalahan penelitian

tertentu yang telah dilontarkan. Langkah-langkah yang dilakukan harus serasi dan

saling mendukung satu sama lain, agar perhatian yang dilakukan itu memiliki

bobot yang cukup memadahi dan memberikan kesimpulan-kesimpulan yang tidak

meragukan. Hal ini sesuai dengan pengertian dari penelitian itu sendiri yaitu

sebagai suatu upaya membangun tubuh ilmu pengetahuan dengan menggunakan

Page 10: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 4

 

prosedur dan metode tertentu yang dilakukan secara sistematis dan konsisten.

Dalam kegiatan penelitian pengumpulan data dapat dilakukan melalui teknik

wawancara dengan menggunakan seperangkat alat kuesioner atau daftar

pertanyaan dan interview guide dan metode observasi. Adapun data dan

informasi yang terkumpul bisa data primer dan data sekunder. Data primer

adalah data yang diperoleh oleh peneliti secara langsung di lapangan, baik

dengan cara melalui wawancara maupun dengan melalui pengukuran langsung

terhadap obyek penelitian atau responden. Sedangkan data sekunder adalah data

yang diperoleh si peneliti dengan cara memanfaatkan hasil atau data dari pihak

lain, seperti bahan publikasi ilmiah, jurnal dan majalah ilmiah serta dari

lembaga-lembaga terkait yang menyediakan data. Data yang dikumpulkan bisa

bersifat data kualitatif dan data kuantitatif.

1.3. Kedudukan Skripsi dan Bobot Satuan Kredit Semester (SKS)

Penulisan skripsi memiliki kedudukan yang sama dengan mata kuliah yang

lain, namun berbeda dalam hal bentuk, proses belajar mengajar dan cara

penilaiannya.

Bobot skripsi ditetapkan berdasarkan buku pedoman pendidikan Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya dan mengacu pada ketentuan-

ketentuan yang berlaku di Universitas Brawijaya yaitu sebesar 6 SKS atau yang

setara dengan kegiatan akademik setiap minggu sebesar 24 – 30 jam SKS selama

satu semester atau juga setara dengan kegiatan akademik sebesar 600 – 750 jam.

Skripsi ini adalah sebagai tugas akhir (final assignment) mahasiswa program S1

dengan mempertimbangkan keterbatasan kemampuan dari mahasiswa dalam

melakukan kegiatan penelitian.

1.4. Tujuan Penulisan Skripsi

Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai setelah mahasiswa menyelesaikan

kegiatan penyusunan skripsi :

1) Agar mahasiswa secara mandiri mampu melakukan penelaahan kepustakaan

yang relevan dengan masalah yang akan diteliti

Page 11: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 5

 

2) Agar mahasiswa mampu menerapkan kemampuan bernalar keilmuan dalam

merumuskan permasalahan dan mencari pemecahan masalah serta mampu

mengkomunikasikan baik secara tertulis dalam bentuk laporan skripsi

maupun secara lisan terutama pada ujian skripsi.

3) Mampu menyusun dan menulis karya ilmiah yang sesuai dengan bidang ilmu

yang digelutinya.

4) Agar mahasiswa memiliki kemampuan untuk mengolah atau memecahkan

masalah.

5) Agar mahasiswa memiliki kemampuan untuk mengembangkan keilmuan yang

dimilikinya dengan menggunakan metode ilmiah.

6) Agar mahasiswa memiliki kemampuan untuk pengumpulan dan pengolahan

data atau informasi tentang masalah yang ingin dipecahkan dengan

menggunakan metode ilmiah dan menyajikannya dalam bentuk karya ilmiah

yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Brawijaya

khususnya di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 12: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 6

 

BAB II PERSYARATAN DAN SIFAT SKRIPSI

Seorang mahasiswa yang akan menyelesaikan pendidikan sarjananya pada

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik diwajibkan untuk membuat atau menulis

tugas akhir berupa skripsi. Pengambilan atau penyusunan skripsi bagi mahasiswa

yang akan menyelesaikan tugas akhir baru diperbolehkan setelah memenuhi

persyaratan akademik sebagai berikut:

2.1. Persyaratan Akademik dalam Membuat Tugas Akhir

Seorang mahasiswa diperkenankan membuat Tugas Akhir bilamana

memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

1) Terdaftar sebagai mahasiswa pada tahun akademik yang

bersangkutan.

2) Mengumpulkan sejumlah SKS tertentu sesuai dengan yang ditetapkan

oleh Program Ilmu Sosial yaitu minimal sebanyak 110 SKS.

3) IP Kumulatif sekurang-kurangnya 2,00.

4) Tidak ada nilai akhir E.

5) Memiliki nilai D atau D+ tidak melebihi 10% dari beban kredit total atau beban studi kumulatif yang harus ditempuh.

6) Telah menyelesaikan semua matakuliah prasyarat bagi pendidikan di

Jurusan/Program Studinya, sebagaimana ditentukan oleh

Jurusan/Program Studi masing-masing.

7) Memenuhi syarat-syarat lain yang ditentukan oleh Fakultas yaitu :

a. Tata cara dan metode pembuatan Tugas Akhir.

Tata cara dan metode pembuatan Tugas Akhir diatur dalam Buku

Pedoman FISIP UB.

b. Nilai Kredit Tugas Akhir Nilai kredit Tugas Akhir Program Sarjana sebesar 6 (enam) SKS.

c. Waktu Penyelesaian Tugas Akhir

1) Tugas Akhir harus sudah diselesaikan dalam waktu 2 (dua)

semester sejak Tugas Akhir diprogramkan dalam KRS.

Page 13: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 7

 

2) Perpanjangan waktu dapat dilakukan dengan mendapatkan

persetujuan dari Pembantu Dekan I setelah mendapatkan

rekomendasi dari Pembimbing Utama.

2.2. Pembimbing Tugas Akhir Untuk membuat tugas akhir atau selama proses penelitian dan penyusunan

laporan penelitian seorang mahasiswa harus dibimbing oleh tim pembimbing

yaitu sebagai berikut :

1) 2 (dua) orang pembimbing yang terdiri dari :

a. 1 (satu) orang pembimbing utama yang bertindak sebagai penanggung

jawab

b. 1 (satu) orang sebagai pembimbing pendamping.

2) Pembimbing utama dan pembimbing pendamping ditunjuk oleh jurusan atau

program studi dan disahkan oleh Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

3) Jumlah dan komposisi pembimbing dapat disesuaikan dengan

memperhatikan rasio antara mahasiswa yang harus dibimbing dengan jumlah dosen yang memenuhi kriteria sebagai pembimbing di masing-masing

jurusan atau program studi.

4). Penyesuaian terhadap kondisi tertentu dapat dilakukan oleh Dekan atas usul

dari Ketua Jurusan/Program Studi.

2.2.1. Persyaratan Pembimbing Utama 1) Pembimbing utama adalah tenaga pengajar atau dosen tetap Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya yang berada di

masing-masing jurusan atau program studi. 2) Pembimbing Utama serendah-rendahnya memiliki jabatan akademik

asisten Ahli dengan memiliki ijazah S-2 atau bergelar master/magister

atau yang sederajat.

3) Apabila tenaga pengajar atau dosen tetap Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik yang memenuhi persyaratan seperti pada butir (2) di atas

tidak ada atau jumlahnya tidak mencukupi, maka fakultas atau

jurusan/program studi dapat menunjuk tenaga pengajar/dosen tetap

Page 14: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 8

 

lain atau di luar UB yang memenuhi persyaratan serendah-rendahnya

memiliki jabatan lektor dengan memiliki ijazah Master.

2.2.2. Persyaratan Pembimbing Pendamping 1) Pembimbing Pendamping adalah tenaga pengajar atau dosen tetap

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya yang berada di masing-masing jurusan atau program studi.

2) Pembimbing Pendamping serendah-rendahnya memiliki jabatan

akademik asisten Ahli dengan memiliki ijazah S-2.

2.2.3. Penentuan Pembimbing

1) Penentuan penyesuaian pembimbing sesuai butir 2.2., 2.2.1 dan 2.2.2.

ditentukan oleh Dekan atas usul Ketua Jurusan/Program Studi.

2) Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik menentukan Pembimbing

Utama dan Pembimbing Pendamping atas usul Ketua Jurusan/Program

Studi. 3) Dosen luar biasa dan dosen tamu dapat diusulkan menjadi dosen

Pembimbing Utama dan Pembimbing Pendamping atas usul Ketua

Jurusan/Program Studi dan disetujui oleh Dekan.

2.2.4. Tugas dan Kewajiban Pembimbing 1. Tugas dan kewajiban Pembimbing Utama adalah:

a) Membimbing mahasiswa dalam merumuskan proposal penelitian

yang dijadikan dasar pembuatan Tugas Akhir.

b) Mengarahkan mahasiswa dalam pelaksanaan metode penelitian dan pemilahan teori yang sesuai dengan permasalahan.

c). Memonitor kegiatan mahasiswa dalam pelaksanaan penelitian dan

penyusunan tugas akhir

2. Tugas dan kewajiban Pembimbing Pendamping adalah :

a) Membantu Pembimbing Utama dalam melaksanakan bimbingan

Tugas Akhir/Skripsi mahasiswa.

Page 15: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 9

 

b) Membantu pembimbing utama dalam melaksanakan bimbingan

kegiatan penelitian skripsi mahasiswa

c) Mengoreksi sistematika dan keruntutan laporan penulisan Tugas

Akhir/Skripsi mahasiswa.

2.3. Sifat dan Tujuan Skripsi Program Sarjana.

a. Ujian Skripsi adalah ujian akhir yang wajib ditempuh mahasiswa

sebagai syarat untuk mendapatkan gelar kesarjanaan.

b. Ujian skripsi bersifat komprehensif.

c. Ujian skripsi dilaksanakan secara lisan dan bertujuan untuk

mengevaluasi mahasiswa dalam penguasaan ilmu dan penerapannya

sesuai dengan bidang keahliannya.

Page 16: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 10

 

BAB III

TATA CARA PENGAJUAN PENYUSUNAN SKRIPSI

erdasarkan buku pedoman pendidikan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,

bahwa seorang mahasiswa yang akan menyelesaikan pendidikan program

sarjananya diwajibkan untuk menyusun skripsi dengan persyaratan yang

telah ditetapkan oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Dalam rangka

mempermudah mahasiswa dalam proses pelaksanaan penyusunan skirpsi perlu

adanya prosedur yang jelas dalam proses penyusunan skripsi seperti diuraikan

dibawah ini :

3.1. Persyaratan Pengajuan Penyusunan Skripsi.

Bagi mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan akademik, persyaratan

administrasi dan persyaratan lain dan memprogramkan skripsi pada KRS,

maka mahasiswa dapat mengajukan topik atau judul skripsi kepada Ketua

Jurusan/Program Studi yang selanjutnya akan diproses untuk ditentukan

pembimbingnya.

3.2. Tata Cara Penunjukan Pembimbing.

1) Penunjukan pembimbing, baik pembimbing utama maupun pembimbing

pendamping dilakukan oleh Ketua jurusan/program studi setelah

mahasiswa mengajukan topik atau judul penelitian.

2) Atas dasar topik atau judul penelitian yang diajukan oleh mahasiswa

tersebut, jurusan atau program studi menunjuk pembimbing utama dan

pembimbing pendamping.

3) Ketua jurusan/program studi secara tertulis menyampaikan penunjukan

pembimbing utama dan pembimbing pendamping kepada Dekan untuk

dikeluarkan surat keputusan pengangkatannya.

B

Page 17: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 11

 

3.3. Penggantian Pembimbing

Apabila terjadi halangan yang tetap, yaitu tidak dapat menjalankan

fungsi bimbingan pada salah satu pembimbing skripsi mahasiswa untuk jangka

waktu minimal tiga bulan secara berturut-turut, maka mahasiswa yang

bersangkutan dapat melapor kepada Ketua Jurusan atau Program Studi.

Selanjutnya Ketua Jurusan atau Program Studi mengusulkan kepada Dekan untuk

seterusnya akan membuat SK penggantian pembimbing.

Apabila terjadi masalah yang menghambat penyelesaian skripsi, maka

penyelesaian ditangani oleh ketua jurusan/program studi dan apabila belum bisa

diselesaikan, maka dilimpahkan kepada dekan.

3.4. Tata Cara Pembimbingan

Tim pembimbing diharapkan dapat secara terus menerus melakukan

pembimbingan dengan menggunakan Kartu Bimbingan Skripsi. Hal ini dilakukan,

agar tim pembimbing dapat mengetahui perkembangan dan kemajuan

mahasiswa bimbingannya secara mendalam dalam proses penelitian dan

penyusunan skripsi.

Adapun langkah-langkah yang perlu dilakukan oleh tim pembimbing dan

mahasiswa bimbingan adalah sebagai berikut :

- Secara bersama-sama dan berkesinambungan antara tim pembimbing dan

mahasiswa mendiskusikan pokok-pokok pikiran yang akan dituangkan dalam

skripsi yang meliputi judul penelitian, garis besar, desain penelitian,

bahan, materi, metode variabel dan ukuran-ukuran obyek yang akan

diamati dan alat pengukur/pengumpul data yang akan digunakan.

1) Usulan penelitian yang telah disetujui oleh tim pembimbing wajib

diseminarkan di tingkat jurusan atau program studi yang harus dihadiri

minimal oleh salah satu dosen pembimbing, satu dosen pembahas dan

sekurang-kurangnya 10 mahasiswa.

Page 18: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 12

 

2) Usulan peneliti yang telah diseminarkan harus direvisi, bila memang ada

hal-hal dari tulisannya yang perlu atau harus direvisi. Setelah hasil

refisi proposal itu disetujui oleh tim dosen pembimbing dan pembahas,

maka proposal tersebut harus didaftarkan ke jurusan atau program

studi.

3) Bagi skripsi yang tidak dapat diselesaikan dalam satu semester, dimana

skripsi diprogramkan, maka dapat diselesaikan pada semester

berikutnya dengan persyaratan sebagai berikut :

- Mahasiswa harus menprogramkan kembali dengan cara

mencantumkan skripsi pada KRS semester dimana dia mengambil.

- Pembimbing utama yang bersangkutan harus memberikan sebuah

keterangan pada KRS tersebut dengan tanda PS. yang artinya

perpanjangan skripsi.

4) Perpanjangan skripsi dengan judul yang sama hanya dapat

diperbolehkan dalam batas waktu paling lama tiga semester. Dalam hal

ini pembimbing utama melalui Dekan memberi peringatan tertulis

kepada mahasiswa yang isinya, bila pada semester perpanjangan skripsi

yang ketiga (semester 14) belum dapat diselesaikan, maka akan dikenai

sanksi berupa DO (Drop Out).

3.5. Tata Cara Pelaksanaan Seminar Proposal

Dalam menyusun skripsi, penyusunannya merupakan rangkaian kegiatan

yang melalui beberapa tahapan. Tahapan-tahapan tersebut adalah :

− Mahasiswa harus membuat rancangan/desain penelitian yang kemudian

disebut sebagai proposal penelitian.

− Proposal penelitian setelah disetujui oleh dosen pembimbing

diseminarkan dengan mekanisme sebagai berikut :

Page 19: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 13

 

o Mahasiswa yang proposalnya telah disetujui dosen pembimbing

berhak mengajukan seminar-proposal kepada Ketua

Jurusan/Program Studi .

o Peserta seminar adalah mahasiswa FISIP yang telah menempuh 110

SKS minimal 10 orang dengan dihadiri minimal oleh satu dosen

pembimbing.

− Setelah proposal penelitian diseminarkan, mahasiswa berhak

melanjutkan penelitian, bila telah disetujui oleh dosen pembimbing.

3.6. Tata Cara Ujian Skripsi

1). Skripsi yang telah selesai disusun, baik berupa draf maupun sudah

dinyatakan sempurna dan ditandatangani oleh tim pembimbing, maka

sebelum diajukan ke sidang ujian skripsi harus diseminarkan terlebih

dahulu minimal dihadiri oleh 1 (satu) dosen pembimbing utama, 1

(satu) dosen pembahas dan 10 orang mahasiwa Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik. Tata tertib seminar akan diatur dalam buku pedoman

pendidikan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

2). Mahasiswa diwajibkan memperbaiki skripsinya yang telah

diseminarkan, apabila memang ada yang perlu diperbaiki dan

disempurnakan sebagai final draft (konsep akhir skripsi) dan

berkonsultasi dengan tim pembimbing dan dosen saksi/pembahas.

3). Mahasiswa dapat mengajukan sidang ujian skripsi ke Jurusan atau

Program Studi setelah skripsinya dinyatakan layak untuk ujian sarjana

dan telah mendapat persetujuan serta ditandatangani oleh Tim

Pembimbing .

4). Ujian skripsi dilakukan dihadapan sidang yang disebut sidang ujian

skripsi yang dihadiri oleh minimal 1 (satu) orang dosen pembimbing

utama merangkap sebagai penguji, 1 (satu) orang dosen pembimbing

Page 20: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 14

 

pendamping merangkap sebagai penguji dan 2 (dua) orang dosen

penguji.

5). Dalam ujian skripsi, mahasiswa yang akan diuji harus menyerahkan

draft skripsinya sebanyak lima rangkap kepada Jurusan atau Program

Studi paling lambat 2 (dua minggu) sebelum ujian dilaksanakan yang

akan dibagikan kepada:

- 1 (satu) buah untuk pembimbing utama

- 1 (satu) buah untuk pembimbing pendamping

- 1 (satu) atau 2 (dua) buah untuk penguji

- 1 (satu) buah untuk mahasiswa

− Manakala penelitian secara lengkap telah selesai dilakukan, laporan

penelitian diajukan pada dosen pembimbing agar dievaluasi. Setelah

mendapatkan persetujuan dari dosen pembimbing, mahasiswa dapat

mengajukan pada Jurusan untuk ujian komprehensif.

3.7. Majelis Penguji Ujian Tugas Akhir Program Sarjana.

a. Majelis Penguji ditetapkan oleh Dekan atas usul Ketua Jurusan/Program

Studi.

b. Susunan Majelis Penguji terdiri dari seorang ketua merangkap anggota,

seorang sekretaris merangkap anggota dan 1-2 orang anggota.

c. Ketua dan Sekretaris Majelis Penguji adalah Pembimbing Utama dan

Pembimbing Pendamping atau Dosen lain yang ditunjuk oleh Ketua

Jurusan/Program studi..

d. Majelis Penguji adalah dosen yang memenuhi persyaratan sebagai

berikut: serendah-rendahnya mempunyai jabatan fungsional Lektor

Kepala bagi pemegang ijazah S-I (Sarjana), Lektor bagi pemegang

ijazah minimal S-2 (Magister) atau Asisten Ahli bagi pemegang ijazah S-

Page 21: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 15

 

3 (Doktor). Penentuan majelis penguji di luar persyaratan di atas

ditentukan oleh Dekan/Ketua Program atas usul Ketua Program Studi.

e. Anggota penguji selain berasal dari pembimbing juga dosen lain yang

memenuhi kualifikasi dan sesuai dengan bidang minat penelitian dari

skripsi yang akan diujikan. Pertimbangan ini dilakukan oleh Ketua

Jurusan/Program Studi, kemudian diusulkan kepada dosen yang

bersangkutan, kemudian diajukan untuk disahkan Dekan.

f. Penguji bukan pembimbing dapat diangkat dari instansi lain yang

bidang ilmunya sesuai dengan Tugas Akhir mahasiswa yang ditentukan

oleh Dekan atas usul Ketua Jurusan/Program Studi.

g. Tugas Majelis Penguji Ujian Tugas Akhir Program Sarjana.

- Ketua bersama Sekretaris Majelis Penguji bertugas mengatur

kelancaran pelaksanaan ujian.

- Majelis Penguji bertugas menguji, menyampaikan revisi, dan

memberikan penilaian.

3.8. Waktu Ujian Tugas Akhir Program Sarjana.

Waktu yang disediakan untuk ujian Tugas Akhir paling lama 2 (dua) jam.

3.9. Penilaian

Yang dinilai dalam ujian Tugas Akhir Program Sarjana meliputi:

a. Kemampuan Penyajian

- Mampu mengemukakan konsep dan teori yang relevan

- mampu berbicara secara rasional

- mampu menyajikan materi secara sistematis

- mampu menekankan berbagai hal yang dianggap penting.

- memiliki kemampuan teknik dalam menyajikan materi secara

keseluruhan.

Page 22: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 16

 

b. Kemampuan Berargumentasi

- mampu berdialog dan menyampaikan pendapat secara efektif

- mampu menjawab pertanyaan dengan jelas dan tepat

- mampu menerima pendapat secara kritis

- mampu mengendalikan emosi

- berani dengan jujur dalam mengemukakan pendapat.

c. Penentuan Nilai Akhir

Ketua majelis penguji memimpin musyawarah untuk menentukan nilai

akhir ujian yang dinyatakan dengan huruf A, B+, B, C+, C, D+, D atau

E. Nilai Akhir dari Tugas Akhir juga termasuk nilai pelaksanaan Tugas

Akhir yang ditentukan oleh Dekan.

d. Untuk dapat dinyatakan lulus ujian Tugas Akhir Program Sarjana,

seorang mahasiswa sekurang-kurangnya harus mencapai nilai C.

e. Mahasiswa yang dinyatakan belum lulus ujian Tugas Akhir harus

melaksanakan keputusan majelis penguji.

Page 23: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 17

 

BAB IV SISTEMATIKA DAN TATA CARA PENULISAN SKRIPSI

4.1. Sistematika dan Tata Cara Penulisan Usulan Penelitian

umusan usulan penelitian ini akan memudahkan dalam melakukan evaluasi

tentang apakah proposal tersebut dapat atau tidak dapat dilakukan

penelitian.

Adapun sistematika usulan penelitian secara lengkap dan sistematis yang

diusulkan adalah sebagi berikut :

1) Halaman Muka atau Cover

Pada bagian halaman ini memuat judul dan nama penulis serta identitas

program.

2) Lembar persetujuan

Pada bagian halaman persetujuan ini memuat judul dan pernyataan usulan

penelitian untuk skripsi, nama penulis, kolom tanda tangan persetujuan

para dosen pembimbing serta Ketua Jurusan atau Ketua Program Studi.

3) Daftar Isi

Pada halaman ini memuat seluruh bab dan sub bab serta sub-sub bab yang

ada dalam bagian isi usulan penelitian, daftar table, daftar gambar, dan

daftar lampiran-lampiran.

Isi Proposal

1. Format Proposal Penelitian Ideografik (emic)

Proposal dalam penelitian tipe ini bersifat sebagai panduan awal dalam

melakukan penelitian. Rumusan proposal ketika menyusun laporan

penelitian akan disesuaikan setelah penelitian selesai dilakukan.

R

Page 24: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 18

 

Proposal ini terdiri atas dua bagian :

Bab 1. Latar belakang

Berisi pemaparan tentang fenomena yang akan diteliti ;

menampilkan fakta-fakta yang dihubungkan dengan teori-teori yang

ada.

Bab 2. Metode penelitian

Berisi alur penelitian yang akan dilakukan, jenis penelitian

ideografik yang digunakan (etnografi, etnometodologi, discourse

analysis, semiotic, dan seterusnya), situs penelitian, teknik analisis

data, dan sebagainya.

Pentahapan dan Jadwal Penelitian :

Seorang peneliti harus menulis pentahapan dan jadwal penelitian secara

rinci dan sistematis. Pentahapan penelitian yang dimulai dari persiapan,

pengurusan perijinan, mempersiapkan peralatan, pengambilan data, analisis

data dan penulisan hasil penelitian/skripsi perlu diuraiakan secara rinci.

Kebutuhan waktu yang diperlukan untuk penelitian juga harus diuraikan

secara rinci dan disesuaikan dengan kegiatan yang akan dilakukan.

Daftar Pustaka :

Daftar pustaka memuat semua informasi ilmiah yang diacu atau digunakan

untuk menyusun rencana penelitian baik berupa buku, jurnal, suratkabar,

internet, dan sebagainya harus ditulis dan disusun secara berurutan

berdasarkan abjad nama pengarang.

2. Format Proposal Penelitian Nomothetic (etik)

Bab I. Pendahuluan

Berisikan uraian mengenai: latar belakang perlunya penelitian ini

dilakukan dengan menjelaskan justifikasi dari penelitian tersebut.

Bagian ini harus diuraikan secara jelas, ringkas dan rinci mengenai

masalah yang dihadapi dan perlunya dilakukan pemecahan masalah

Page 25: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 19

 

tersebut. Uraian-uraian di dalam latar belakang tersebut dapat

disusun berdasarkan kajian kepustakaan dan/atau kenyataan-

kenyatan empirik di lapangan.

Bab II. Tinjauan Pustaka

Bagian ini berfungsi sebagai dukungan informasi dasar bagi orientasi

penelitian kearah pemecahan masalah . Juga akan memberikan

dukungan terhadap analisis dan argumentasisi peneliti. Fungsi

tinjauan pustaka adalah : sebagai dukungan evidensi ilmiah yang

relevan dengan masalah yang digarap, tolok ukur penilaian tentang

penguasaan peneliti mengenai tingkat perkembangan disiplin

ilmunya terkait dengan masalah yang sedang dipecahkan, refleksi

integritas ilmu peneliti yang ditunjukkan oleh kedewasaan

intelektualnya dalam menghimpun dan menyeleksi serta

menanggapi evidensi-evidensi ilmiah sebagai dukungan landasan

teoretik penelitiannya, dan landasan pembanding hasil penelitian

sendiri.

Tinjauan pustaka ini disajikan secara sistematis dan jelas mengenai

hal-hal yang mendukung perlunya penelitian yang akan dilakukan.

Tinjauan pustaka diharapkan berupa abstraksi dari hasil sitasi

pemikiran peneliti terhadap hasil penelitian terdahulu yang telah

dilakukan yang berisikan evidensi-evidensi ilmiah yang relevan

dengan masalah yang diteliti. Dalam menulis tinjauan pustaka,

disamping perlu adanya relevansi dengan penelitian juga dituntut

agar menggunakan sumber pustaka yang asli dan terkini/mutakhir.

Kerangka Pemikiran

Disajikan dalam bentuk bagan yang menunjukkan pola berfikir peneliti

mengenai masalah yang diteliti. Kerangka Pemikiran dirumuskan setelah

melakukan tinjauan pustaka. Bagan yang telah dibuat harus dibuatkan

deskripsinya.

Page 26: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 20

 

Kerangka pemikiran adalah merupakan argumentasi dukungan landasan

teoritik dalam rangka mengantisipasi jawaban terhadap masalah yang

dihadapi. Kerangka pikir ini berbentuk bangunan teori yang berupa abstraksi

penjelasan mekanisme proses timbulnya suatu masalah. Penyusunan

kerangka pikir ini dimaksudkan sebagai dasar penyusunan hipotesis.

Kerangka pikir ini berisikan gambaran atau abstraksi mengenai hubungan

variabel secara kausalitas sebagai hasil kesimpulan silogisma dari berbagai

premis baik premis mayor maupun premis minor. Dalam arti lain kerangka

pikir ini disusun dalam bentuk esei-argumentasi. Adapun fungsi dari

kerangka pikir adalah disamping menjelaskan proses timbulnya masalah

juga untuk meramalkan apa yang akan terjadi pada kondisi yang telah

diketahui. Dalam menyusun kerangka pikir, maka literatur merupakan

sumber yang penting sebagai bahan penyusun kerangka pikir, sebab

literature merupakan seleksi evidensi ilmiah yang kebenarannya dapat

diandalkan selama masih berlaku. Artinya selama belum ada yang

membatahnya. Dalam hal ini satu demi satu dikumpulkan berupa catatan

khusus yang disistematisasi, yaitu jelas tokoh pakarnya, tahun publikasi dan

esensi informasinya.

Penyusunan Hipotesis

Hipotesis dirumuskan dari hasil penyusunan kerangka pemikiran.

Penyusunan hipotesis ini dimaksudkan untuk memberikan arah yang jelas

bagi si peneliti apa yang perlu dilakukan di lapangan dalam upaya

menjawab pertanyaan penelitian. Hipotesis harus dirumuskan secara

kongkrit, eksplisit atau tegas dan disusun dalam bentuk kalimat pernyataan

yang menyatakan hubungan atau pertautan antara dua atau lebih variabel

secara kausalitas. Hipotesis ini memiliki peranan yang cukup penting dalam

kegiatan penelitian, bahkan ada yang mengatakan bahwa hipotesis

merupakan identitas dari suatu penelitian, khususnya dari segi tingkat

orisinalitasnya.

Page 27: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 21

 

Bab III. Metode Penelitian

Metode penelitian ini terdiri dari beberapa komponen yang harus

diuraikan secara rinci oleh peneliti. Komponen-komponen metode

penelitian merupakan langkah-langkah yang dilakukan peneliti

meliputi :

1) Pemilihan metode.

Metode penelitian yang biasanya digunakan dalam penelitian

nomothetic adalah penelitian survai, eksperimen, serta content

analysis. Dalam menentukan metode penelitian, peneliti harus

mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut :

- Kesesuaian dengan masalah

- Ketepatan materi

- Ketepatan rancangan atau desain penelitian

- Ketepatan dalam cara pengukuran perubahan atau variabel

2) Penetapan Lokasi dan Obyek Penelitian

Peneliti harus memberikan alasan yang tepat tentang lokasi dan

obyek penelitian.

3) Teknik penetapan jumlah sampel.

Jumlah sample yang diambil dalam suatu penelitian harus

mempunyai tingkat keterwakilan (representativeness) yang

tinggi, yaitu ciri-ciri atau sifat yang melekat pada sampel harus

sama dengan atau sangat mendekati ciri-ciri atau sifat yang

melekat pada populasi. Untuk mencapai tingkat

representativeness yang tinggi sangat tergantung atau

ditentukan oleh teknik atau cara pengambilan jumlah sample

tersebut.

4) Teknik penarikan sampel

Pada dasarnya hanya terdapat dua macam cara atau teknik

pengambilan sample yaitu : (1) pengambilan sample secara

random atau acak atau probability sampling dan (2) pengambilan

Page 28: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 22

 

sample secara non random atau non acak atau non probability

sampling.

5) Definisi konseptual dan operasional.

Definisi konseptual mengacu pada definisi yang dikemukakan

pakar yang bersifat teoritis. Sedangkan definisi operasional

merupakan batasan terhadap konsep penelitian yang mengacu

pada realitas yang dibuat peneliti. Definisi operasional menjadi

dasar untuk melakukan pengukuran (measurement) sebagai

dasar penyusunan instrumen penelitian.

6) Teknik pengumpulan data.

Teknik pengumpulan data ini dapat dilakukan dengan berbagai

alat pengumpul data yaitu berupa kuesioner, angket atau

wawancara mendalam / indepth interview, observasi, dan yang

lainnya. Dalam kegiatan penelitian, ketepatan pemilihan alat

pengambil data atau instrument merupakan hal yang sangat

penting, karena sangat mempengaruhi kualitas data yang

dikumpulkan dan kualitas data itu sangat menentukan kualitas

penelitian.

7) Teknik pengolahan data.

Setelah data terkumpul tugas peneliti selanjutnya adalah

melakukan pengolahan data. Data diseleksi berdasar reliabilitas

dan validitasnya. Data yang rendah reliabilitas dan validitasnya

atau mungkin masih diragukan perlu dilakukan pengecekan ulang

ke responden, hal ini sebaiknya dilakukan pada saat masih

dilapangan.

Ada 4 langkah yang perlu dilakukan dalam pengolahan data

yaitu:

(1) Menentukan variabel-variabel yang akan dimasukkan dalam

table silang atau table frekuensi

(2) Memilih metode tabulasi yang meliputi 7 cara yang harus

dilakukan :

Page 29: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 23

 

a. Tabulasi langsung

b. Kartu tabulasi

c. Menggunakan lembaran data-data

d. Menggunakan kartu Sorting

e. Sorting strip

f. Tabulator, alat sortir/pemisah variabel

g. Komputerisasi, tabulasi dengan computer

(3) Editing, yaitu melakukan pengecekan data

(4) Coding, yaitu membuat kode-kode pada lembar jawaban.

8) Analisis data.

Setelah pengolahan data selesai kemudian dilakukan analisis

data yang meliputi analisis deskriptif-eksplanatoris dan analisis

statistik. Kegiatan analisis data dalam penelitian atau

penyusunan laporan hasil penelitian biasanya diletakan pada bab

IV atau bab hasil dan pembahasan. Kegiatan analisis ini

merupakan tahapan yang penting dan menentukan dalam

kegiatan penelitian, karena pada tahapan ini dengan melalui

penggunaan data dan akan diperoleh kesimpulan-kesimpulan

kebenaran ilmiah sebagai jawaban atas pertanyaan penelitian

yang dijukan dengan menggunakan imajinasi dan kreativitas

peneliti.

Pentahapan dan Jadwal Penelitian :

Seorang peneliti harus menulis pentahapan dan jadwal penelitian secara

rinci dan sistematis. Pentahapan penelitian yang dimulai dari persiapan,

pengurusan perijinan, mempersipakan peralatan, pengambilan data, analisis

data dan penulisan hasil penelitian/skripsi perlu diuraiakan secara rinci.

Kebutuhan waktu yang diperlukan untuk penelitian juga harus diuraikan

secara rinci dan disesuaikan dengan kegiatan yang akan dilakukan.

Page 30: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 24

 

Daftar Pustaka :

Daftar pustaka memuat semua informasi ilmiah yang diacu atau digunakan

untuk menyusun rencana penelitian baik berupa buku, jurnal, suratkabar,

internet, dan sebagainya harus ditulis dan disusun secara berurutan

berdasarkan abjad nama pengarang.

4.2. Sistematika dan Tata Cara Penulisan Skripsi

Seluruh kegiatan yang dilakukan dalam rangka penulisan skripsi sebagai

tugas akhir mahasiswa harus ditulis dalam bentuk suatu laporan. Penyusunan

atau penulisan skripsi merupakan bagian yang terpenting dari seluruh proses

kegiatan yang telah dilakukan mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan di suatu

fakultas atau program yang menyelenggarakan pendidikan berjenjang strata satu

(S1). Mahasiswa yang akan mengakhiri masa studinya harus menyusun dan

menyelesaikan skripsi kemudian diuji dihadapan majelis penguji yang terdiri dari

dosen pembimbing dan dosen penguji. Laporan skripsi harus mengungkapkan

semua kegiatan dan hasil-hasil penelitian secara sistematis, efisien dan efektif.

Oleh kerena itu semua ide dan hasil kegiatan harus dituangkan dalam laporan

hasil penelitian. Konsistensi penulisan harus dijaga. Penulis harus benar-benar

memperhatikan pedoman dan syarat-syarat penulisan serta juga memperhatikan

bahasa dan ejaan yang benar.

Dalam rangka untuk memberikan kemudahan peneliti dalam menulis

skripsi, maka dalam buku ini disampaikan suatu format pedoman tentang skripsi

yang berlaku di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik untuk Jurusan Sosiologi, Ilmu

Komunikasi, Psikologi dan Hubungan Internasional.

Adapun format dari penulisan skripsi adalah terdiri dari tiga bagian yaitu :

bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir.

Page 31: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 25

 

4.2.1. Bagian Awal

Bagian Awal Skripsi terdiri atas:

a. Halaman Sampul

b. Halaman Judul

c. Halaman Pernyataan Orisinalitas

d. Halaman Pengesahan

e. Kata Pengantar/Ucapan Terima Kasih (jika diperlukan)

f. Halaman Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah untuk

Kepentingan Akademis

g. Abstrak (dalam bahasa Indonesia dan Inggris)

h. Daftar Isi

i. Daftar Tabel (jika diperlukan)

j. Daftar Gambar (jika diperlukan)

k. Daftar Rumus (jika diperlukan)

l. Daftar Singkatan atau lambang (jika diperlukan)

m. Daftar Lampiran (jika diperlukan)

4.2.2. Bagian Isi

Isi tugas akhir / skripsi disampaikan dalam sejumlah bab. Pembagian bab

dari pendahuluan sampai kesimpulan dapat dibuat sesuai kebutuhan,

secara garis besar dapat disesuaikan dengan raturan yang terdapat pada

butir 4.2.2.1 dan 4.2.2.2

Page 32: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 26

 

4.2.2.1. Penelitian Nomothetic/etik (Kuantitatif)

BAB I. Pendahuluan

- Latar Belakang

- Perumusan Masalah

- Tujuan Penelitian

- Manfaat Penelitian

BAB II. Tinjauan Pustaka

- Kajian Teori

- Studi PenelitianTerdahulu

- Kerangka Pemikiran

- Perumusan Hipotesis

BAB III. Metode Penelitian

1) Pemilihan metode.

2) Penetapan Lokasi Penelitian

3) Teknik pengambilan sampel

4) Definisi konseptual dan operasional.

5) Teknik pengumpulan data.

6) Teknik pengolahan data.

7) Analisis data.

BAB IV. Hasil dan Pembahasan

1. Menyajikan gambaran umum lokasi penelitian.

2. Penyajian hasil-hasil penelitian.

3. Pembahasan pokok-pokok temuan penelitian dengan

menginterpretasi dan membandingkan pokok-pokok

temuan dari teori yang digunakan.

BAB V. Kesimpulan dan Saran

Page 33: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 27

 

4.2.2.2. Penelitian Ideografik (Kualitatif)

Sistimatika penyusunan laporan penelitian ideografik adalah :

Bab I. Pendahuluan

- latar belakang masalah

- rumusan masalah penelitian,

- tujuan penelitian,

- manfaat penelitian,

Bab II. Tinjauan Pustaka

- dasar teoritis

- penelitian terdahulu

- alur pikir

Bab III. Metode Penelitian

1) Jenis Penelitian.

2) Penetapan Lokasi Penelitian

3) Fokus penelitian.

4) Pemilihan informan.

5) Teknik pengumpulan data

6) Analisis data.

Bab IV. Hasil dan Pembahasan

- Gambaran Umum : menjelaskan tentang

lokasi/subyek/obyek penelitian.

- Data Fokus Penelitian: Data yang menjadi perhatian dari

tujuan dan masalah penelitian.

- Pembahasan :berisi deskripsi dan eksplanasi data fokus

penelitian dikombinasikan dengan teori yang dikaji.

Bab V. Kesimpulan dan Saran

- Kesimpulan

- Saran

Page 34: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 28

 

4.2.3. Bagian Akhir

1) Daftar Pustaka

2) Lampiran

Penjelasan Masing-Masing Bagian

1. Bagian Awal

1) Halaman Sampul Luar atau Cover

Halaman sampul luar ini memuat : (a) Judul skripsi (b) maksud skripsi

(c) lambang Universitas Brawijaya (d) nama dan nomor mahasiswa (e)

instansi penyelenggara dan (f) tahun penyelesaian skripsi.

a) Judul Skripsi

Dicetak dengan huruf kapital semua, ditempatkan paling atas, dan

disusun simetris.

b) Maksud Skripsi

Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai gelar sarjana

program studi yang diambil (peminatan ditulis dibawahnya).

c) Nama dan Nomor Mahasiswa

Nama mahasiswa ditulis lengkap. Nomor mahasiswa ditulis dibawah

nama mahasiswa.

d) Lambang Universitas Brawijaya

e) Instansi Penyelenggara

Instansi penyelenggara yaitu Jurusan/Program Studi Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya.

f) Tahun Penyelesaian Skripsi

Tahun penyelesaian skripsi ditulis di bawah Jurusan/Program Studi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya.

2) Halaman Sampul Dalam atau Judul

Pada halaman ini berisi sama dengan halaman sampul luar, tetapi diketik

diatas kertas putih.

Page 35: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 29

 

3) Lembar Pengesahan atau Persetujuan Pembimbing

Halaman Pengesahan Pembimbing terdiri dari : (1) Judul skripsi (2) Nama

penulis (3) Nama Pembimbing 1 (satu) dan 2 (dua) (4) Tanggal

pengesahan (5) Mengetahui Ketua Jurusan/Program Studi.

Contoh terlampir.

4) Lembar Pengesahan Setelah Ujian Skripsi

Terdiri atas : (1) judul skripsi, (2) nama penulis, (3) tanggal

dipertahankan, (4) nama tim penguji, (5) Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik.

5) Lembar Pernyataan Keabsahan Skripsi

Menyatakan bahwa hasil penelitian ini merupakan penelitian asli atau

orisinal dan bukan mencontoh (plagiat) skripsi orang lain.

6) Kata Pengantar

Kata pengantar berisi antara lain ucapan syukur kepada Tuhan YME serta

ucapan terima kasih pada pihak-pihak yang dianggap sangat berjasa dan

berhubungan langsung dalam penyusunan skripsi dengan urutan : dekan,

ketua jurusan, pembimbing, penasehat akademik, dosen-dosen FISIP,

lokasi, orang tua, teman spesifik, dan teman-teman sejawat.

7) Daftar Isi

Berisi gambaran secara menyeluruh mengenai isi skripsi dan merupakan

petunjuk bagi pembaca yang ingin langsung melihat suatu bagian tertentu

dari skripsi. Di dalam daftar isi dicantumkan urutan judul suatu bab, sub

judul dan anak sub judul yang disertai nomor halaman.

8) Daftar Tabel

Memuat urutan judul tabel dan nomor halamannya.

9) Daftar Bagan

Page 36: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 30

 

Memuat judul bagan dan nomor halamannya

10) Daftar Gambar

Berisikan urutan judul gambar dan nomor halamannya

11) Daftar Singkatan dan Lambang/Istilah

Disusun secara alfabetis diberi judul dan penjelasan

12) Daftar Lampiran

Berisi urutan judul lampiran dan nomor halamannya

13) Abstrak.

Merupakan uraian singkat tetapi lengkap mengenai skripsi yang mencakup

masalah atau tujuan penelitian, metode penelitian, dan hasil penelitian.

Abstrak diketik 1 spasi, ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa

Inggris, masing-masing diuraikan dalam 1 halaman dan diberi kata kunci

maksimal 5 kata kunci. Jumlah kata maksimum dalam abstrak 250 kata

(200 – 250).

Nomor halaman abstrak dengan menggunakan huruf romawi kecil yang

diketik di bagian tengah bawah halaman. Jarak antara judul dan alinea

pertama empat spasi dan jarak antar alinea satu spasi. Kata abstrak

ditulis pada halaman tengah atas dengan huruf besar (capital letter). Dua

spasi dibawahnya ditulis judul skripsi.

2. Bagian Isi

Pada bagian isi ini terdiri dari Bab dan Sub Bab atau Sub-sub Bab yaitu :

1) Penelitian Nomothetic (Kuantitatif):

Bab I. Pendahuluan

Bagian ini berisi uraian mengenai : 1) Latar belakang masalah,

2) Perumusan masalah, 3) Tujuan penelitian, 4) Manfaat

penelitian.

1) Latar Belakang Masalah

Page 37: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 31

 

Pada bagian ini berisi faktor-faktor yang melatari perlunya

masalah ini diteliti, dilihat segi arti pentingnya dan motivasi

melakukan penelitian. Disampaikan juga

rasionalitas/argumentasi perlunya penelitian dilakukan.

Disinggung pula penelitian sejenis yang pernah dilakukan

serta perbedaannnya dengan penelitian sekarang. Dapat

pula ditampilkan data empirik tentang masalah yang diteliti.

2) Perumusan Masalah

Pada bagian ini menunjukkan inti masalah yang hendak

diteliti. Biasanya masalah dirumuskan dalam sebuah kalimat

pertanyaan

3) Tujuan Penelitian

Pada bagian ini mengungkapkan tujuan umum dan khusus

yang ingin dicapai dari kegiatan penelitian. Tujuan khusus

biasanya lebih dari satu tujuan. Tujuan penelitian ini

memberikan arah kepada pencapaian penelitian.

4) Manfaat Penelitian

Merupakan pernyataan bahwa penelitian bermanfaat dalam

pengembangan ilmu, teknologi dan seni yang bersifat

teoristis dan praktis.

Bab II. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka ini merupakan hasil kajian yang berisikan

evidens-evidens dari hasil-hasil penelitian terdahulu atau orang

lain. Tinjauan pustaka ini juga harus dipaparkan ketika

membuat usulan penelitian. Tinjauan pustaka ini merupakan

bahan informasi dasar mengenai orientasi penelitian kearah

pemecahan masalah dan sebagai dukungan atau landasan

pembanding dari hasil penelitian.

Page 38: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 32

 

Kajian teori

Bagian ini disebut juga sebagai bagian teorisasi atau logical

construct. Disini berisikan uraian tentang abstraksi teori yang

dihasilkan dari penalaran silogisma dengan mensintesiskan

antara premis mayor dan premis minor. Abstraksi teorisasi atau

penalaran ini menunjukkan hubungan antar variabel.

Studi penelitian terdahulu

Bagian ini menjelaskan mengenai kegiatan penelitian yang

pernah dilakukan sebelumnya yang memiliki relevansi dengan

topik yang akan diteliti.

Kerangka Pemikiran

Menjelaskan tentang pijakan teoritik yang digunakan untuk

mendekati permasalahan penelitian atau memberi landasan

jawaban teoritik terkait dengan permasalahan penelitian.

Perumusan Hipotesis

Pada bagian ini berisikan rumusan hipotesis yang akan diuji

kebenarannya. Hipotesis biasanya disusun atau dirumuskan

dalam kalimat pernyataan yang menunjukkan keterkaitan antar

variable. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap

pertanyaan penelitian atau permasalahan penelitian.

Bab III. Metode Penelitian

Menjelaskan tentang Pemilihan metode yang digunakan,

Penetapan Lokasi Penelitian yang diambil, Teknik pengambilan

sampel yang digunakan, Definisi konseptual dan operasional

variabel, teknik pengumpulan data hasil penelitian, teknik

pengolahan data serta analisis data.

Page 39: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 33

 

Bab IV. Hasil dan Pembahasan

1. Menyajikan gambaran umum lokasi penelitian.

2. Penyajian hasil-hasil penelitian.

3. Pembahasan pokok-pokok temuan penelitian dengan

menginterpretasi dan membandingkan pokok-pokok temuan

dari teori yang digunakan.

Bab V. Kesimpulan dan Saran

Pada bab ini berisikan kesimpulan, implikasi, dan saran yang

dinyatakan secara terpisah.

- Kesimpulan Merupakan pernyataan singkat dan tepat berdasarkan hasil

analisis dan pembahasan sehubungan dengan masalah

penelitian.

kesimpulan merupakan gambaran tujuan yang telah tercapai

dalam penelitian.

- Saran Dibuat berdasarkan hasil temuan penelitian yang dimaksudkan untuk mengembangkan, menindaklanjuti atau

menerapkan hasil penelitian baik bersifat teoritis dan praktis.

2) Penelitian Ideografik

Bab I. Pendahuluan

Berisi pemaparan tentang latar belakang permasalahan

penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian,

manfaat penelitian.

Bab II. Tinjauan Pustaka

Menampilkan teori-teori yang relevan dengan permasalahan

penelitian yang dikaji.

Page 40: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 34

 

Bab III. Metode Penelitian

Menjelaskan tentang Jenis Penelitian, Penetapan Lokasi

Penelitian, Fokus penelitian, Pemilihan informan, Teknik

pengumpulan data, Analisis data.

Bab IV. Hasil dan Pembahasan

- Gambaran Umum : menjelaskan tentang

lokasi/subyek/obyek penelitian.

- Data Fokus Penelitian: Data yang menjadi perhatian dari

tujuan dan masalah penelitian.

- Pembahasan :berisi deskripsi dan eksplanasi data fokus

penelitian dikombinasikan dengan teori yang dikaji.

Bab V. Kesimpulan dan Saran

Pada bab ini berisikan kesimpulan, implikasi, dan saran yang

dinyatakan secara terpisah.

- Kesimpulan Merupakan pernyataan singkat dan tepat berdasarkan hasil

analisis dan pembahasan sehubungan dengan masalah

penelitian.

kesimpulan merupakan gambaran tujuan yang telah tercapai dalam penelitian.

- Saran Dibuat berdasarkan hasil temuan penelitian yang

dimaksudkan untuk mengembangkan, menindaklanjuti atau

menerapkan hasil penelitian baik bersifat teoritis dan praktis.

3. Bagian Akhir

Bagian akhir ini berisi :

a. Daftar Pustaka

b. Lampiran-lampiran

Page 41: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 35

 

Adapun penjelasan bagi masing-masing bagian tersebut akan diuraikan

sebagai berikut :

1. Daftar Pustaka

Memuat pustaka yang diacu dalam skripsi dan disusun secara alfabetis.

Contoh tertera pada lampiran buku ini.

2. Lampiran

Terdapat keterangan atau informasi yang diperlukan pada bagian isi

skripsi, misalnya kuesioner, perhitungan statistik, dan tabel. Lampiran

sifatnya melengkapi isi skripsi.

Contoh tertera dalam lampiran

Page 42: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 36

 

BAB V. TATA TULIS

5.1. KUTIPAN

engutipan merupakan sesuatu yang dibenarkan dalam menulis suatu karya

ilmiah seperti skripsi. Namun yang penting dipahami, pengutipan harus

mengikuti kaidah ilmiah, seperti penyebutan sumber kutipan secara jelas.

Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam melakukan kutipan.

1. Mengutip sehemat-hematnya, dalam pengertian mengutip terhadap hal-

hal yang dirasa pernah didengar, dibaca, dan sebagainya.

2. Mengutip terhadap hal yang dianggap perlu.

3. Jangan terlalu banyak mengutip, sebab mengganggu kelancaran bahasa.

Macam-macam kutipan

1. Kutipan langsung (direct quotation) yaitu kutipan yang sama dengan

bahasa aslinya. Kutipan langsung dapat dibedakan dalam dua macam,

yaitu kutipan langsung panjang (long direct quotation) dan kutipan

langsung pendek (short direct quotation).

2. Kutipan tidak langsung (paraphrase atau indirect quotation) yaitu kutipan

berdasarkan pada pokok pikiran yang dinyatakan dalam kata-kata atau

bahasa sendiri. Kutipan ini juga terdiri atas kutipan tidak langsung

panjang dan kutipan tidak langsung pendek.

3. Paraphrase, yaitu macam kutipan yang sumbernya berasal dari Bahasa

Inggris, namun dapat ditulis dalam bahasa Indonesia, kemudian dibelakang

paraphrase kita berikan superskrip footnote. Superskrip dituliskan

langsung dibelakang kalimat paraphrase tanpa diberi sela ketukan, dan

tidak diberi tanda titik penutup. Kemudian dituliskan secara lengkap

sumber kutipan.

P

Page 43: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 37

 

Contoh : …..Bukan watak seorang sarjana untuk mengumpulkan data yang semata-mata dapat mendukung kebijaksanaan penguasa.¹ Tulisan ilmiah tidak……

---------------------------------------- 1. D.B. Van Dalen, Understanding Educatiional Research : An Introduction

(New York : McGraw-Hill Book Company, Inc., 1962), p.348 Paraphrase tidak dituliskan diantara tanda (“….”), tapi langsung dalam kalimat atau alinea.

Paraphrase panjang. Kutipan tidak langsung, sebaiknya dilakukan sependek mungkin, dikondensasikan sedemikian rupa sehingga tidak lebih dari satu alinea.

Untuk paraphrase panjang—yaitu yang lebih dari satu alinea terdapat beberapa cara dalam menuliskan superskirp footnote.

Memberikan superskrip footnotes ditiap-tiap paraphrase Contoh :

Apabila upah dapat diberikan menurut prestasi kerja atau banyaknya produksi, maka para karyawan akan didorong untuk berprestasi atau menyerahkan hasil produksi yang sebesar-besarnya dan meng-upgrade dirinya untuk keperluan prestasi atau produksi, demikian menurut Maier…….Efisiensi dan produksi akan menjadi nilai yang menonhjol, sedangkan waktu luang akan dipandang sebagai pemborosan……….

Apabila metode ini diterapkan secara sporadik, maka dalam negara itu orang-orang cerdas dan energik akanmeninggalkan lembaga-lembaga kerja yang menggunakan sistem upaya yang tidak dapat menghargai kecerdasan dan prestasi untuk bekerja dilembaga-lembaga kerja yang dapat menghargai kecerdasan dan prestasi mereka….²)

---------------------------------------------- ²) Norman R.F. Maier, Psychology in Industry : A Psychological Approach to Industrial Problems (London : George G. Harahap &Co.Ltd., 1955) p.389-90

Page 44: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 38

 

Mengutip dari Kutipan

Walaupun dianjurkan untuk sedapat mungkin dihindari mengutip dari suatu kutipan, namun bila terpaksa tetap dinilai bukan suatu pelanggaran ilmiah. Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan adalah : Pertama, seseorang bertanggung jawab atas kemungkinan ketidaktepatan dan ketidaktelitian kutipan yang dikutip. Kedua, pengutip wajib mencantumkan dalam footnote bahwa ia mengutip suatu sumber dari sumber yang kedua. Kedua sumber itu dituliskan dalam footnote sebagaimana tata tulis footnote yang berlaku, dengan dibubuhi keterangan “dikutip dari”. Mengutip Dalam Footnote

Biasanya kutipan yang agak panjang dimasukan dalam footnote. Adapun tata tulis untuk kutipan dalam footnote adalah : 1. Kutipan ditulis dengan jarak baris satu spasi tunggal. 2. Antara alinea yang satu dengan alinea berikutnya diberi jarak satu spasi

ganda atau dua spasi tunggal. 3. Kutipan diletakkan di antara tanda kutip : tanda kutip buka di depan

alinea yang pertama dan tanda kutip tutup di belakang alinea yang terakhir.

4. Indensisasi tujuh ketukan untuk tiap-tiap baris pertama dari aliniea baru.

menuliskan kutipan hasil wawancara

5.2. BAHASA DAN TATA CARA PENULISAN

Ada beberapa yang perlu diperhatikan dalam penulisan suatu skripsi yaitu

Meliputi : (1) Bahasa (2) Penggunaan huruf, (3) Tanda Baca (4) Pengetikan (5)

Penomoran (6) Daftar Pustaka dan (7) Penulisan Nama.

1) Bahasa

a. Bahasa yang digunakan

Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar atau bahasa

Indonesia baku. Kalimat-kalimat harus memiliki subjek dan predikat,

agar lebih sempurna ditambah dengan objek maupun keterangan.

Page 45: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 39

 

Penggunaan bahasa yang dimaksud yaitu Bahasa Indoensia yang lazim

dipergunakan dalam khazanah ilmiah.

b. Bentuk kalimat

Kalimat-kalimat tidak menampilkan orang pertama dan orang kedua

(seperti saya, aku, kami, kita, engkau, kamu, dan sebagainya), tetapi

dibentuk menjadi kalimat pasif. Pada penyajian kata pengantar, kata-

kata aku, saya harus diganti dengan kata penulis.

c. Istilah

Istilah yang dipergunakan adalah istilah Indoensia atau istilahyang

sudah di indonesiakan. Apabila terpaksa harus mempergunakan istilah

asing atau daerah, penulisannya dibedakan dengan digarisbawahi atau

dimiringkan.

d. Ketidaktepatan yang sering terjadi

a) Kata penghubung seperti sehingga dan sedangkan, seyogyanya

tidak dipergunakan untuk memulai suatu kalimat.

b) Kata depan, misalnya pada, sering digunakan tidak pada

tempatnya, misalnya diletakkan didepan subjek.

c) Kata di mana sering kurang tepat penggunaannya yang

diperlakukan seperti “where” dan “of” dalam Bahasa Inggris.

Dalam Bahasa Indonesia penggunaan bentuk yang demikian perlu

dihindari.

d) Awalan di—dan ke-- perlu dibedakan dengan kata depan di dan ke.

Awalan di—dan ke—dirangkaikan dengan bentuk dasar, sedangkan

kata depan di dan ke tidak dirangkaikan dengan kata yang

mengikutinya.

2) Penggunaan Huruf

Di dalam tata tulis ilmiah atau karangan dalam bahasa Indonesia selalu

digunakan dengan huruf latin. Huruf latin ini terdiri dari dua bentuk, yaitu

Huruf Romawi dan Huruf Itali. Disamping itu juga dikenal ada huruf latin

tipis dan huruf latin tebal serta huruf latin kecil dan huruf latin besar atau

Page 46: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 40

 

kapital. Selain itu dikenal pula ada dua system dalam pemberian angka

yaitu angka arab dan angka Romawai.

a. Huruf Romawi

Penampilan huruf Romawi selalu berdiri tegak, sehingga penulisan

dengan huruf romawi ini sering disbut huruf “tercetak”. Dalam dunia

tata tulis dan pengetikan bentuk huruf romawai ini yang selalu dipakai,

kecuali untuk huruf Romawi yang berpenampilan kurus, hampir selalu

dapat dipergunakan untuk segala keperluan.

Contoh huruf romawi : Aku, Saya, Makan dll.

b. Huruf Itali

Huruf Itali ditampilkan secara miring, sehingga huruf Itali sering

disebut juga huruf miring atau kursif. Kalau diketik atau ditulis tangan

kemiringannya ditandai dengan garis bawah tunggal.

Huruf Itali ini dipakai untuk hal-hal sebagai berikut :

1) Kata dan ungkapan asing yang ejaannya bertahan dalam banyak

bahasa – (in vitro, ad hoc)

2) Tetapan dan unsur yang tidak diketahui dalam matematika

3) Nama kapal, satelit – (KRI Macan Tutul, Apollo 11)

4) Kata atau istilah yang baru diperkenalkan untuk diskusi khusus

(Inseminasi buatan)

5) Kata atau frase yang diberi penekanan (Makan!, Masuk!)

6) Pernyataan rujukan silang dalam indeks – (lihat, lihat juga);

7) Judul buku atau berkala yang disebutkan dalam teks dan dalam

daftar pustaka (Sosiologi Pedesaan, Metode penelitian)

8) Tiruan bunyi – (dari sarang burung itu terdengar kicau tu-ju-pu-lu—

tu-ju-pu-lu)

c. Huruf Kapital

Pemakain huruf kapital adalah :

1) Sebagai huruf pertama

2) Pada awal kalimat

Page 47: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 41

 

3) Setiap kata dalam judul buku atau berkala (kecuali kata dan, yang,

untuk, di, ke, dari yang tidak terletak pada posisi awal)

4) Nama bangsa, bahasa, agama, orang, hari, peristiwa, sejarah,

takson makhluk diatas jenis, lembaga, gelar dan pangkat yang

diikuti nama orang atau tempat;

5) Setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada buku dan

nama bangsa (Undang-Undang Dasar 1945, Garis-Garis Besar

Haluan Negara, Perserikatan Bangsa-Bangsa);

6) Nama-nama geografi seperti sungai, kota, provinsi, negara, dan

pulau.

7) Keseluruhan huruf dalam judul, bab, dan heading lainnya sering

memakai huruf capital, namun kebiasaan ini sekarang sudah mulai

ditinggalkan, antara lain karena membaca kalimat yang semua

ditulis dengan huruf kapital ternyata melelahkan mata

8) Akan tetapi huruf kapital tidak dipakai pada nama geografi yang

digunakan sebagai nama jenis (seperti tempe malang, apel batu,

dodol garut, jenang kudus dan lain-lain) atau sebagai bentuk dasar

kata turunan (seperti kearab-araban, mengindonesiakan,

menginggriskan).

d. Huruf Kapital Kecil

Huruf kapital kecil adalah huruf kapital yang tingginya sama dengan

huruf x. Huruf kapital ini biasa dipakai untuk singkatan tertentu,

seperti E (error), N (normal), G (galat), M (massa) dan SD (simpangan

baku)

e. Huruf Tebal

Huruf tebal ini sering digunakan untuk judul atau bab dan sub bab

utama. Selain itu benuk huruf ini biasa dipakai untuk nama ilmiah

takson yang baru ditemukan atau diusulkan pertama kali.

f. Huruf Yunani

Selain huruf latin yang digunakan dalam tata tulis karya ilmiah, juga

sering digunakan huruf Yunani. Beberapa huruf capital yunani sama

Page 48: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 42

 

dengan huruf latin, tetapi semua huruf kecilnya mempunyai bentuk

yang sangat berbeda.

Huruf yunani banyak dipakai dalam formula matematika (Ær) statistic

(rhit., @ ) lambang astronomi (deklinasi ò ), satuan ukuran (µm),

istilah kimia (ß- amilase) atau kedokteran (r globulin).

g. Pemakaian Angka

Dalam tata tulis karya ilmah dan karangan lain dengan menggunakan

huruf latin dikenal ada dua macam angka, yaitu angka Arab dan angka

Romawi. Angka arab lebih banyak dipakai orang sebab memiliki

beberapa kemudahan karena sistemnya yang efektif. Akan tetapi

angka Romawi masih sering dipakai secara berdampingan, terutama

untuk pelbagai keperluan khusus.

1) Angka Arab

Secara umum angka arab ini dipakai untuk :

(1) Menyatakan jumlah yang mendahului satuan ukuran (4g, 9m,

13 jam, 100 ha, 259 cc)

(2) Menyatakan nilai uang, tanggal, waktu, halaman, penunjukan

urutan yang diawali ke-, persentase (Rp 250.000, 10 Maret,

pukul 10:45, halaman 468, abad ke-20, 12 %);

(3) Menunjukkan jumlah yang berkaitan dengan manipulasi

matematika – (15 dikalikan 3, suatu faktor 2)

(4) Mengeja bilangan satu sampai sembilan dan angka untuk

bilangan yang lebih besar (lima mangkok, sepuluh domba, 20

bagian, 15 batang, 25 botol).

(5) Dalam suatu deret sejenis yang mengandung beberapa angka

atau lebih dari 10, pakailah angka – (Percobaan penggemukan

ternak dilakukan dengan memakai 3 ekor sapi , 7 ekor

domba, 15 ekor ayam, dan 25 kambing).

(6) Untuk penulisan bilangan besar yang berakhir dengan

beberapa angka 0, pakailah kata untuk bagian bilangan besar

tersebut (5,4 juta, bukan 5.400.000).

Page 49: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 43

 

(7) Jangan mulai kalimat dengan angka; nyatakanlah angka itu

dengan huruf, atau susunan kalimatnya – (alih-alih

menyuguhkan “25 macam logam diuji ketahanannya…. Atau

katakan “Ketahanan 25 macam logam diuji….”).

(8) Angka yang menyatakan kisaran, dipisahkan dengan

perkataan sampai atau tanda pisah en yang berarti “sampai

dengan dan termasuk”, Kata sampai biasanya dipakai dalam

teks, sedangkan tanda pisah dipakai dalam table, dan

pengacuan pasti – (“Tanam Paksa di Indonesia mulai dari

tahun 1645 sampai tahun 1882”; Tetapi untuk “Pengungsi

sunami Aceh ditulis 2005-2006…”. Atau “untuk perang

Diponegoro ditulis 1820-1825”).

(9) Angka dan tahun termasuk yang ditulis memakai tanda pisah

dapat ditulis penuh (1820-1825) tetapi dapat pula disingkat

dengan menghilangkan bagian yang sama (1820-25). Singkatan

(Elisi) hanya dapat dilakukan pada angka yang melebihi dua

digit (45-49, tidak boleh dilakukan bila angka yang pertama

berakhir pada 00 (300-309, bukan 300-09 atau 300-9). Tetapi

bila angka terakhir keduanya didahului 0, tulis hanya angka

terakhir tersebut (1803-1809 dielisi menjadi 1803-8 dan

bukannya 1803-09).

2) Angka Romawi

Pemakaian Angka Romawi dalam tata tulis adalah :

(1) Membedakan raja, paus, atau orang seketurunan yang

bernama sama –(Elizabeth III, Hamengkubuwono X, Paulus II,

James R. Watson IV);

(2) Menunjukkan urutan yang tidak diawali ke- (abad XX, Kongres

Sejarah Nasional V, Lustrum IX);

(3) Penomoran pada/untuk bab utama;

Page 50: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 44

 

(4) Penomoran – ditulis dengan huruf kecil –halaman buku

sebelum halaman normal batang tubuh teks yang memakai

angka Arab

(5) Penunjukan babak dan adegan dalam lakon, yang terkadang

dilakukan juga dengan angka Arab, sedangkan baris selalu

ditunjukkan dengan angka Arab (dewi Sri dan Agung Sedana

atau Lutung Kasarung, Babak III, adegan iii, baris 56 atau

Julius Caesar IV, iii, 84, atau Hamlet, Babak III, adegan 1,

baris 56, atau Othello 5, 2, 334)

h. Penggunaan Singkatan

Singkatan adalah bentuk istilah yang tulisannya dipendekkan, sehingga

hanya tinggi satu huruf (g untuk gram), beberapa huruf (UUD untuk

Undang-Undang Dasar atau ABRI untuk Angkatan Bersenjata Republik

Indonesia) atau sepenggal kata (harian untuk surat kabar harian).

Akronim adalah singkatan beberapa kata yang dibentuk dengan

berbagai cara dan diperlakukan sebagai sepatah kata (laser dari

gabungan huruf awal istilah light amplification by stimulated emission

of radiation; berdikari dibentuk dari berdiri diatas kaki sendiri atau

Humas dibentuk dari Hubungan Masyarakat).

Singkatan kata atau akronim digunakan hampir pada setiap bahasa dan

merupakan gejala yang bersifat universal. Ada kata singkatan yang

seringa tidak disadari oleh penggunanya seperti radar (radio detecting

and ranging atau motel (motorist hotel.

Menurut Badudu (1991) singkatan kata dapat dibagi menjadi dua yaitu

: 1) yang biasa disebut singkatan kata saja, yaitu kata yang

disingkatkan dengan mengambil huruf-huruf awal kata, kemudian

dibaca huruf demi huruf ; misalnya : SLTP atau SMP, SMA atau SLTA,

TVRI, JTV dan lainnya 2) Singkatan kata yang dibaca sebagai kata;

misalnya : AKABRI, SETJEN, DEPDIKNAS, DEPDIGBUD, DIRJEN, IRJEN

disebut sebagai akronim.

Page 51: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 45

 

i. Pemakaian Lambang

Untuk menunjukkan beberapa konsep dasar ilmiah seperti satuan dan

unsur dipakai lambang huruf (r untuk korelasi, d untuk simpangan

baku). Selain itu beberapa bidang ilmu juga melambangkan konsep

ilmiahnya dalam bentuk gambar atau tanda lain (Ô dan berturut-turut

untuk tanda jantan dan betina).

Satuan dasar yang dianut secara universal memakai satuan sistem

Internasional (biasa disingkat SI dari Systeme International d’unites).

Dalam system ini dikenal tujuh satuan dasar utsama untuk mengukur

panjang (meter m), massa (kilogram kg), waktu (sekon atau detik s),

arus listrik (ampere A), kuantitas zat (mol), suhu termodinamika

(Kelvin K) dan intensitas cahaya (candela cd). Satuan-satuan lain

diturunkan dari satuan dasar tersebut dengan menambahkan kata yang

menunjukkan system perpangkatan sepuluh (yang terbanyak dipakai

adalah mega-, kilo-, desi-, mili-, mikro-, nano-, dan seterusnya).

Adapun satuan dasar lain yang mulai sering dipakai tulisan ilmiah

berbahasa Inggris untuk waktu adalah menit (min), jam (h), hari (d)

(Guhardja dkk, 2004).

j. Pemakaian Ejaan

Sejak diberlakukannya sistem ejaan bahasa Indonesia yang

disempurnakan pada tahun 1972, semua huruf dalam abjad Latin

secara resmi sudah menjadi huruf bahasa Indonesia, sebagai

akibatnya, sekarang sering terjadi kesalahan yang disebabkan oleh

tindakan hiperkorek. Kata pernapasan, misalnya secara salah acapkali

dieja dengan pernafasan. (Guhardja, dkk, 2004).

Menurut Badudu,J. (1991) hingga sekarang masih banyak orang yang

tidak dapat membedakan mana kata di- yang disebut awalan dan yang

dalam penulisannya dirangkaikan dengan kata yang dibelakangnya, dan

Page 52: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 46

 

mana kata depan di yang dipisahkan menulisnya dari kata yang di

belakangnya. Kata di yang pertama disebut awalan (contoh : diminum,

dipukul, ditendang, dicium, diperbaiki, diserahkan dan lainnya) dan ka

di yang ke dua disebut kata depan (contoh di kamar, di rumah, di

sana, di kota , di mana dan lainnya).

Karena keharusan menaati (perhatikan: bukan mentaati) sistem ejaan

yang disempurnakan, dalam menulis kata berimbuhan sering perlu

dilakukan penggantian huruf. Dengan berpedoman pada pola menaati,

sekarang dibakukan cara penulisan menerjemahkan (bukan

menterjemahkan), mencolok (bukan menyolok), dan mengubah (bukan

merubah atau merobah). Begitu pula kita harus menulis penerapan

(bukan pentrapan), pengajian (bukan pengkajian), dikelola (bukan

dilola), dan seterusnya.

Karena semua huruf Latin diterima sebagai huruf Indonesia, penulisan

kebanyakan kata serapan dari bahasa asing sudah dapat dilakukan

dengan mendekati bentuk aslinya. Untuk itu memang perlu

dilaksanakan penyesuaian seperti diatur dalam Pedoman Ejaan

Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan dan Pedoman Umum

Pembentukan Istilah yang dikeluarkan oleh Pusat Pembinaan dan

Pengembangan Bahasa.

Beberapa masalah sering dijumpai dalam kasus penggunaan huruf atau

pengejaan istilah serapan seperti dicontohkan berikut ini :

1. Berhati-hatilah dalam penggunaan huruf f dan v, yang adakalanya

dipertukarkan atau digantikan dengan huruf p (misal : negatif,

bukan negatip; Aktif bukan aktip; bukan keaktifan, tetapi aktifitas

dan bukan aktipitas; provinsi bukan propinsi).

2. Dalam bahasa Indonesia tidak dikenal adanya konsonan rangkap

(misal : klasifikasi, bukan klassifikasi; efektif bukan effektif,

tetapi ada massa disamping masa).

Page 53: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 47

 

3. Huruf y sekarang adalah pengganti huruf j dulu, jadi tidak dapat

dipakai sebagai huruf i lagi (hipotesis, bukan hypotesis; analisis

bukan analysis apalagi analysa).

4. Huruf x dan q dipakai secara khusus untuk nama dan keperluan

ilmu (misal Al-Quran, Furqan, Xenon)

5. Huruf x hanya dipakai di awal kata, dan bila dipakai di tempat lain

atau pada posisi tengah dan akhir kata, maka huruf itu diganti

dengan ks (misal : xylem bukan silem atau klisem; xenon bukan

senon; ekstra bukan extra, taksonomi bukan taxonomi; kompleks

bukan complex atau dijadikan komplek).

6. Huruf h pada gugus gh, rh, th dihilangkan sedangkan huruf ph

menjadi f dan ch menjadi k (misal : Fotografi bukan Fotographi,

kromatografi bukan khromatographi; ritme bukan rhitma; metode

bukan methode atau metoda; morfologi bukan morphologi atau

morpologi).

7. Waspadalah menghadapi beberapa kata sulit yang selalu ditulis

secara salah (antara lain adalah kualitas bukan kwalitas; sintetis

bukan sintesa; ameba bukan amuba; projector bukan proyektor;

atmosfer bukan atmosfera; varietas bukan varitas tetapi bir bukan

bier; automatis bukan otomatis; mikrob bukan mikroba atau

microbe sebab dibakukannya aerob; standar dan standardisasi

bukan standarisasi).

8. Nama-nama ilmu tertentu berakhiran –ika (sistematika bukan

sistematik atau sistimatik; problematika bukan problematik,

genetika bukan genetik). Karena bukan ilmu maka dibakukan

kosmetik dan antibiotik, berturut-turut bukan kosmetika dan

antbiiotika; begitu juga tropik bukan tropika atau tropis karena

dibakukannya Samudra Pasifik.

9. Dalam kaitan ini perlu dicatat bahwa dalam bahasa Indonesia satu

bentuk kata dapat berfungsi sebagai kata benda (sosiologi –

sosiology), kata keterangan (sosiologi –sosiologic) atau kata

Page 54: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 48

 

tambahan (sosiologi – sosiological/sosiologically). Oleh karena itu

department of sosiologic – jurusan sosiologi; plant genetic

resources – sumber daya genetika dan bukan sumber daya genetik

atau sumber daya genetis; genetical evidence –bukti genetika,

bukan bukti genetis atau bukti genetik. (Guharja, dkk, 2004 dan

Badudu,J, 1991).

k. Pemakaian kata di sebagai kata depan dan awalan

Kata di didalam kalimat memiliki dua fungsi yaitu bisa berfungsi

sebagai kata depan dan awalan yaitu :

1) Kata di sebagai kata depan penulisannya terpisah dengan kata yang

mengikutinya dan dalam pemakaiannya adalah sebagai berikut :

- Diikuti oleh kata benda (misal : di rumah, di kota, di sana, di

mana dan lainnya).

- Memiliki pasangan kata ke dan dari (misal : dari rumah, dari

sana, ke rumah, ke sana).

- untuk kata tanya dengan penulisan di pisahkan dari kata

pengikutnya (misal : di mana/ Di mana Ayahmu).

2) Kata di - sebagai kata awalan di dipakai sebagai berikut :

- pada kata-kata yang tergolong jenis kata kerja dan dituliskan

serangkaian dengan kata kerja yang dilekatinya itu (misal :

dicubit, dipukul, ditempeleng, diambil, dipilih, diserahkan,

diperbaiki, dimarahi, diobati, dipakai dan lainnya).

- kata kerja berawalan di- selalu mempunyai pasangan bentuk

me- (misal : diberi-memberi; disuruh-menyuruh; dipukul-

memukul; diambil-mengambil; diserahkan-menyerahkan).

- Digunakan sebagai kata tanya bersifat kata kerja menyatakan

perbuatan (misal : Diapakan anak itu ?

Page 55: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 49

 

3) Tanda Baca

Menurut Guhardja,dkk, (2004) bahwa suatu gaya penulisan yang baik- yang

mampu menggunakan kata yang tepat di tempatnya yang sesuai – biasanya

tidak memerlukan tanda baca yang banyak, jika dibandingkan dengan gaya

yang jelek. Seprti terlihat dari namanya, tanda baca dimaksudkan untuk

membantu pembaca mengerti maksud suatu kalimat yang tertulis. Dalam

komunikasi bertatap muka kalimat yang diucapkan oleh seseorang dapat

jelas maknanya karena dibantu oleh tekanan suara, tarikan napas, gerak

gerik muka dan sebagainya. Ketiadaan bantuan langsung dalam komunikasi

tertulis dicoba diatasi dengan pertolongan tanda baca tadi. Tetapi harus

disadari sepenuhnya bahwa tanda baca tidak dapat menggantikan peletakan

kata yang tepat di tempatnya. Oleh karena itu tanda baca harus

dipergunakan dengan tepat seperti titik (.), titik dua (:), titik koma (;),

tanda petik (‘.”), dan kurung ( ). Tanda baca memang sangat diperlukan

guna untuk dapat memahami maksud setiap kalimat pada suatu alinea

penulisan yang telah dibaca. Namun demikian perlu dicatat bahwa suatu

kalimat yang terlalu banyak menggunakan tanda baca sering kali

menandakan bahwa kalimat itu harus ditulis kembali.

Adapun tanda baca yang dipakai secara umum adalah meliputi : koma (,),

titik koma (;), titik dua (:) titik (.), dan tanda tanya (?), serta tanda seru

(!).

Pengunaan tanda baca dalam kalimat dapat diuraikan sebagai berikut :

1) Penggunaan tanda baca Titik (.)

Titik hendaklah selalu dipakai :

(1) Pada akhir suatu kalimat pernyataan;

(2) Pada beberapa singkatan tertentu (M.A.Rifai,gb.,hlm.,M.Sc.);

(3) Dibelakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar atau

daftar (3.1.,3.1.1.,3.1.2,3.2. dan seterusnya);

(4) Sebagai pemisah bilangan angka ribuan dan kelipatannya yang

menunjukkan jumlah (7.000.000, 25.451).

(5) Tanda baca titik ini tidak bisa dipakai untuk :

Page 56: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 50

 

a. Menyatakan pecahan persepuluhan (untuk itu pakailah koma

sehingga setengah ditulis 0,5 dan bukannya 0.5);

b. Menghubungkan jam dan menit (untuk itu pakailah titik dua

sehingga pukul setengah sepuluh malam ditulis 21:30 dan

bukan 21.30);

c. Memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak

menyatakan jumlah (tahun 1993, halaman 2345, nomor

rekening bank 5432123).

d. Baik dibelakang alamat pengirim dan tanggal surat maupun

pada nama dan alamat penerima surat.

Misal : Jl. Gajayana No. 54 Malang

: Yth. Bapak Amir

Jl. Ijen 25

Malang

Selanjutnya, tanda titik tidak dipakai pula pada

a. Singkatan nama unsur (C, H, O), senyawaan (RNA, DDT), atau

pernyataan biologi (BOD, RFLP);

b. Singkatan nama Negara (USA, UK), badan (UNESCO);

c. Satuan ukur ) kg, cm, 1, oF);

d. Akhir judul, anak judul atau sirahan.

2) Penggunaan tanda baca Titik Terangkat ( ·)

Dalam beberapa bidang ilmu ditempat tanda titik digunakan titik

terangkat yaitu ketika :

1). Menulis gugus air dalam senyawaan kimia (CuSO4 ·5H2O);

2). Menunjukkan perkalian sebagai pengganti tanda x k x g x (a + 2)

dapat dicetak kg (a + 2) atau k · g (a + 2);

3). Menyingkirkan ikatan kimia sebagai pengganti tanda ikatan baku —

(R — CH3 dapat ditulis R·CH3;

Page 57: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 51

 

4). Memberikan petunjuk cara pemenggalan kata dalam kamus (per

·bu · nga · an, sin · tas · an);

5). Menunjukkan ekspresi genetika (AA· BB · Ab);

6). Mengganti tanda ellipsis dalam matemetika, untuk meluruskannya

dengan tanda pengoperasian (X1, X2, …. Xn).

3) Penggunaan tanda baca Koma (,)

Tanda baca koma ini dipakai guna memisahkan kalimat. Adapun

pemakaian tanda baca koma adalah sebagai berikut :

(1) Dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau

pembagian

Contoh :

Saya mau pergi ke Kota Bandung, Semarang, dan Jakarta.

(2) Digunakan untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat,

jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya.

Contoh :

- Saat matahari terbit, terlihat warna merah di ufuk timur.

- Pada waktu air laut pasang, banyak nelayan yang tidak

melaut.

(3) Tanda koma tidak digunakan, apabila induk kalimat mengawali

anak kalimat

Contoh :

Pemandangan laut nampak lebih indah ketika bulan bersinar

terang.

(4) Tanda koma digunakan untuk memisahkan kalimat setara yang

satu dengan yang lainnya yang mendapat awalan kata hubung

(seperti tetapi, sedangkan, dan mealinkan).

Contoh :

- Dia bukan murid saya, melainkan pacar saya

- Saya ingin pergi ke pasar, tetapi sepeda motornya rusak

Page 58: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 52

 

- Bukan hanya itu saja yang menjadi pilihannya, melainkan

hamper semua yang ada.

(5) Digunakan untuk butir-butir dalam suatu deret (contoh : emas,

tembaga, perak, perunggu, nikel);

(6) Digunakan untuk mengapit frase ajektiva atau frase apositif

(keterangan tambahan ) yang bersifat tidak membatasi

Misal :

Gus Dur, mantan presiden Republik Indonesia, jatuh sakit. Api,

yang sudah menyala, masih membara.

(7) Peringkat angka yang terletak berdekatan (Contoh : Pada tahun

1945,178 percobaan dilakukan ….);

(8) Menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar

pustaka (contoh : Merriam, Sharon B; Kroll, Barbara; dan lainnya)

(9) Koma hendaklah selalu dipakai untuk menyatakan pecahan

persepuluhan (seperempat ditulis dengan 0,25). Walaupun dalam

SI diperkenankan menyatakan persepuluhan dengan tanda titik,

Karena di Indonesia orang selalu mengatakan “… tiga angka

dibelakang koma …”, dianjurkan penunjukan persepuluhan

dibakukan dengan koma. Dengan demikian, kebiasaan

menggabungkan bilangan angka ribuan yang selalu dibakukan

dengan tanda titik, serta pecahan rupiah yang selalu dilakukan

denga tanda koma, dapat pula dibakukan.

(10) Digunakan dibelakang kata atau ungkapan penghubung antar

kalimat yang terdapat pada awal kalimat yaitu untuk kata-kata

seperti oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun demikian dan

akan tetapi.

Misal :

- Oleh karena itu, ani harus belajar.

- Jadi, saya harus berangkat pagi-pagi.

- Meskipun demikian, saya tetap pergi sekarang.

Page 59: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 53

 

- Kita boleh bicara apa saja, akan tetapi jangan sampai

menyinggung perasaan

(11) Digunakan untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain

dalam kalimat

Misal :

- Kata Ayah : Saya senang kamu ikut belajar bahasa inggris,

Nak.”

- Saya akan mencari data ke lapangan, “kata Ali, “ karena

proposal saya sudah disetujui.

(12) Digunakan untuk memisahkan nama orang dengan gelar

akademiknya yang ditulis di belakang.

Contoh :

Drs. Abdul Hadi, MS.

Prof. Dr. Suryana Kusuma, Ph.D.

Selanjutnya Tanda Baca Koma tidak boleh dipakai untuk memisahkan

(1) Apositif pendek (misalnya, “Percobaan dilakukan dengan

menggunakan lebah Apis indica berwarna kuning”),

(2) Nama pengarang dan tahun dalam pengacuan kepustakaan.

Bentuk pengacuan (Rifai 1993) dan bukan (Rifai, 1993) dianjurkan

untuk dibakukan karena koma disini tidak ada fungsinya sama

sekali. Tetapi sesuai dengan patokan diatas berlaku bentuk

pengacuan (Rifai 1989 dan 1991, Guhardja 1990).

4) Penggunaan tanda baca Titik Koma (;)

Titik koma merupakan tanda koordinasi dan dipakai untuk memisahkan

unsur-unsur sintaksis yang setara, atau dalam deret yang di dalamnya

sudah mengandung tanda baca lain (misal : Saya datang; saya lihat;

saya menang. Saya makan; Saya minum). Disamping itu juga digunakan

untuk memisahkan induk kalimat yang tidak dihubungkan oleh

konjungsi, yang dianggap berhubungan dekat dan lebih cocok untuk

Page 60: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 54

 

dijadikan satu kalimta. (misal : Si Ani tidak pernah pergi ke Malaysia;

namun selalu berceritera tentang Malaysia)

5) Penggunaan tanda baca Titik Dua (:)

Tanda baca titik dua dipakai untuk

(1) Menandakan pengutipan yang panjang

(2) Memperkenalkan senarai

(3) Menandakan nisbah perbandingan

(4) Menekankan urutan pemikiran di antara dua bagian kalimat

lengkap.

Tanda titik dua dipakai juga untuk memisahkan

5) Judul dan anak judul (Saat dedaunan subur berbaris ; Pengamatan

pengelolaan pemanfaatan keanekaragaman hayati di sebuah desa

Madura ) ;

6) Nomor jilid dan halaman dalam daftar pustaka (Kartika 1 : 15-17) ;

7) Tahun dan halaman kalau pengacuan halaman pada sistem

pengarang tahun dalam teks (Rifai 1968: 234) ;

8) Bab dan ayat dalam kitab suci (Surat Al Bakarah : 183) ;

9) Menghubungkan angka jam dan menit (pukul 13:45).

6) Penggunaan tanda baca Tanda Tanya (?)

Pemakaian tanda baca adalah sebagai berikut :

(1) Dipakai pada akhir kalimat pertanyaan langsung. (misal : Siapa dia

?; Kemana anda pergi ?).

(2) Dalam tulisan ilmiah tanda tanya dapat dipergunakan untuk

menunjukkan keragu-raguan dalam suatu pernyataan (Kartika lahir

tahun 1984 ? dan menikah tahun 2005. Untuk beberapa kasus

tertentu adakalanya tanda tanya itu diapit tanda kurung

(Shakespeare pindah ke London tahun 1585 (?)).

Page 61: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 55

 

7) Pemakaian tanda baca Tanda Seru (!)

Tanda seru hampir tidak pernah dipakai dalam tulisan ilmiah.

Beberapa pemakaian tanda seru dalam suatu kalimat sebagai berikut :

- Tanda seru digunakan untuk mengakhiri suatu kalimat perintah

langsung ( misal : “Keluar dan jangan masuk lagi !” teriak Guru;

“Duduklah !” seru Ibu)

- Tanda seru digunakan untuk mengakhiri ungkapan yang

menyatakan kekaguman, heran atau marah (misal : Alangkah

indahnya pemandangan ini! ‘Wah, ganteng sekali!’).

- Adakalanya tanda seru dipergunakan untuk menunjukkan bahwa

suatu bahan bukti penelitian dilihat langsung oleh penulisnya

(Cryptocarya Rifaii dipercelakan oleh Kostermans pada tahun

1970 berdasarkan spesimen tipe Illias Pale 26401 yang

dikumpulkan di Sarawak (Herb. SAR!)

Di samping tanda-tanda baca utama diatas sarana kebahasaan juga

menyediakan seperangkat tanda-tanda lain. Walaupun diklasifikasi

sebagai tanda baca, tanda-tanda itu adakalanya lebih berfungsi untuk

menjelaskan posisi kata atau frase dalam kalimat. Dengan demikian

manfaat mereka sangatlah besar dalam membantu pemahaman

pembacaan teks. (Guhardja, dkk, 2004, Djuharie, 2001).

8) Penggunaan tanda baca Tanda Hubung ( – )

Tanda hubung dipakai untuk :

(1) Menyambung bagian-bagian tanggal yang seluruhnya ditulis

dengan angka — (17- 8 - 1945; perlu diperhatikan bahwa dalam

karya ilmiah penulisan bentuk 17 Agustus 1945 lebih lazim

dilakukan; lihat pula tanda garis miring)

(2) Digunakan untuk menuliskan kata ulang (misal : Terlunta-lunta,

Muda-mudi, Tertatih-tatih, Kekanak-kanakan dan lainnya).

(3) Merangkaikan se- dengan kata berikutnya yang dimulai huruf

kapital (se- Jawa Tmur, se-Indonesia), ke- dengan angka (abad

Page 62: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 56

 

ke-21, Rangking ke-2, Peringkat ke -3), angka dengan –an (tahun

’90-an).

(4) Digunakan untuk merangkai singkatan berhuruf kapital dengan

imbuhan atau kata (Misal : sinar-X, meng-KO, men-DO)

(5) Digunakan untuk merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur

bahasa asing (Misalnya : peng-handle-an, mem- back-up, mem-

brush-up)

(6) Memperjelas hubungan bagian-bagian kata atau ungkapan

(berevolusi vs. be-revolusi, dua-puluh lima-ribuan, 20 x 5.000 vs.

dua-puluh-lima-ribuan, 1 x 25.000).

9) Penggunaan tanda baca Tanda Pisah ( - , – , —)

Bergantung kepada panjangnya terdapat tiga macam tanda pisah,

yaitu tanda pisah em (panjangnya sama dengan lebar huruf capital M

atau setinggi tipe, diketik dengan dua tanda hubung --), tanda pisah en

(panjangnya setengah tanda pisah em, dan tanda pisah 3-em.

(1) Tanda pisah em dipakai untuk membatasi penyisipan kalimat yang

tidak terkait erat dengan kalimat induknya (Penembakan

menjangan di halaman Istana Bogor - yang dilakukan untuk

mengatur daya dukung tapak penggembalaan — dilaksanakan

setiap tiga tahun).

(2) Tanda pisah en dipergunakan untuk menunjukkan angka termasuk

yang menyatakan kisaran (halaman 15-25, panjangnya 24,5-31

mm). Jangan pakai tanda pisah en bersama perkataan dari dan

antara, atau bersama tanda kurang (dari halaman 15 sampai 25,

bukan dari halaman 15-25, antara tahun 1945 dan 1950, bukan

antara 1945-1950, -4 sampai -6oC, bukan -4 - -6o).

(3) Beberapa majalah menggunakan tanda pisah 3-em dalam daftar

pustaka alih-alih mengulang nama pengarang lama sebelumnya.

Jangan pakai tanda 3-em dalam naskah, ulangi penyebutan nama-

Page 63: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 57

 

nama pengarang dan biarkan penyunting memberi tanda pada

pengeset.

10) Penggunaan tanda baca Tanda Kurung ( (…))

(1) Tanda kurung mengapit tambahan keterangan atau penjelasan

yang bukan integral pokok pembicaraan.

(2) Tanda kurung mengapit huruf atau kata yang kehadirannya dalam

kalimat dapat dihilangkan.

(3) Tanda kurung (atau tanda kurung tutup) dipakai untuk

menunjukkan penomoran yang dimasukkan dalam kalimat [ketiga

langkah itu adalah (a) mitosis, (b) meiosis, (c) penggandaan inti.

Kebutuhan dasar manusia adalah 1) pangan, 2) sandang, 3)

papan, 4) kesehatan, dan 5) pendidikan].

11) Penggunaan tanda baca Tanda Kurung Siku ([…])

Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit

(1) Huruf atau kata yang ditambahkan pada kalimat untuk

memperbaiki kesalahan yang terdapat pada sumber aslinya

(“Evolusi bukan lagi teori tetapi sudah merupakan do[go]ma bagi

beberapa penganutnya”)

(2) Keterangan dalam kalimat yang sudah bertanda kurung.

12) Penggunaan tanda baca Tanda Petik (“…”)

Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit

(1) Petikan yang tesusun dalam petikan lain;

(2) Makna terjemahan, atau penjelasan kata atau ungkapan asing

(survive ‘sintas’,survival ‘sintasan’, instead of ‘alih-alih’).

Page 64: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 58

 

13) Penggunaan tanda baca Tanda Elipsis (…)

Tanda ellipsis dipakai untuk menunjukkan bahwa ada bagian yang

dihilangkan pada suatu kutipan (“tanda ellipsis dipakai ….. bagian yang

dihilangkan …. suatu kutipan”).

Perlu diketahui bahwa penulisan unsur titik pada ellipsis dalam bahasa

Indonesia tidak dipisahkan oleh spasi, jadi berlainan dengan kebiasaan

beberapa bahasa barat tertentu.

14) Penggunaan tanda baca Tanda Garis Miring (/)

Tanda garis miring dipakai untuk mengganti

(1) Tanda bagi atau menunjukkan bilangan yang menunjukkan

bilangan pecahan (1/2 = 0,5);

(2) Kata tiap (125 ton/ha);

(3) Kata dan, atau diantara dua perkataan yang tidak dimaksudkan

sebagai pilihan sinonim yang diselangkan

(permusyawaratan/perwakilan);

(4) Tanda garis miring dipakai pula untuk memisahkan bagian-bagian

penanggalan yang ditulis dengan angka, terutama dalam

penulisan label (2/8/1994; perlu dicatat bahwa dalam karya

ilmiah bentuk 2 Agustus 1994 lebih lazim dipakai orang; berhati-

hati bila menghadapi bahasa Inggris karena adanya bentuk August

2nd, 1994 sehingga di Amerika orang lalu menuliskan tanggal yang

sama menjadi 8/2/1994).

15) Penggunaan tanda baca Tanda Ampersan (&)

Tanda ampersand berfungsi sebagai pengganti kata dan bila bentuk

lebih singkat diinginkan. Tanda ini dianjurkan dipakai dalam

pengacuan pada bibliografi sebab membantu mengurangi pengulangan.

Bentuk “Menurut Reld & Webster (1968), Le gal & Arpin (1969),

Kobayashi & Imai (1973), Abyad & Hussein (1974), Amos & Ajello

(1975), Soedarsan & Rifai (1976) dan Mueller & Loffler (1978) …”

Page 65: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 59

 

tampak jauh lebih rapi jika dibandingkan dengan bentuk “Menurut reid

dan Webster (1968), Le Gal dan Arpin (1969), Kobayashi dan Imai

(1973), Abyad dan Hussein (1974), Amos dan Ajello (1975), Soedarsan

dan Rifai (1976) dan Moeller dan Loffler (1978) ….”

Selain itu penggunaan tanda amperson juga memecahkan keraguan

dalam menyusun penggabungan nama pengarang tulisan berbahasa

asing, terutama kalau diacu dalam teks. Bentuk penyajian “Menurut

Reid and Webster (1968), Le Gal et Arpin (1969), Kobayashi to Imai

(1973), Abyad wa Hussein (1974), amos y Ajello (1975), Soedarsan dan

Rifai (1976), dan Mueller und Loffler (1978) …” memang janggal sekali.

Kalau amperson tidak akan dipakai, dalam menyusun daftar pustaka

untuk tulisan berbahasa Indonesia secara bertaat azas supaya selalu

dipakai dan untuk menggabungkan nama-nama pengarang tanpa

memperhatikan bahasa karangan yang diacu.

4) Pemenggalan Kata

a. Untuk kata dengan konsonan lebih dari dua huruf berturut-turut di

tengah, maka pemenggalan kata dilakukan dengan mengambil konsonan

pertama menjadi bagian dari suku kata pertama dan konsonan-konsonan

selanjutnya dijadikan suku kata berikutnya.

Contoh : Broad-cas-ting Elek-trik, Lam-pu, Po-pu-ler, An-ti-pa-ti, sim-

pa-tik

b. Untuk kata yang mendapatkan afikasi (awalan dan akhiran) dan partikel,

pada pergantian baris, afikasi dan partikel dapat dipisahkan/dipenggal

dari ka dasarnya.

Contoh : Meng-harap-kan, di-harap, meng-gerak-an, datang-lah, ter-

bangun, ter-duduk

5) Penggunaan Huruf

1. Huruf Kapital

Pemakaian huruf capital adalah sebagai berikut :

a) Sebagai huruf pertama petikan langsung

Page 66: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 60

 

Contoh :

Amir berkata, “ Saya ingin masuk Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik (FISIP)”.

Ani bertanya, “ Dimana tempat pendaftaran mahasiswa baru FISIP”?

b) Untuk menuliskan huruf pertama dari ungkapan-ungkapan yang

berhubungan dengan nama Tuhan (termasuk kata ganti untuk

Tuhan(, nama agama dan nama kitab suci.

Contoh :

- Allah, Yesus, Budha, Yang Maha Suci, Yang Maha Esa, Yang Maha

Widi, Al-Kitab, Qur’an, Weda Injil, Islam, Kristen dan lainya.

Manusia berusaha, Tuhan yang menentukan

Berilah petunjuk pada hamba-Mu ini ke jalan yang benar, ya

Allah

- Sebagai huruf pertama nama jabatan, pangkat, gelar

kehormatan, keturunan, keagamaan yang diikuuti dengan nama

orang.

Misal :

Gubernur, Bupati, Walikota, Rektor, Dekan, Presiden Megawati,

Jendral Sudirman, Pangeran Wiroyudo, Profesor Suryono, Raden

Ajeng kartini dan lainnya.

- Sebagai mengawali nama instansi dan nama tempat

Contoh :

Universitas Brawijaya, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Politik, Gubernur Jawa Timur, Jalan Gajayana, Malang,

Surabaya dan lainnya

- Untuk mengawali huruf pertama unsure-unsur nama-nama orang

Contoh :

Darsono Wisadirana, Eni Suheni, Antoni, Muwafik Saleh, Siti

Kholifah, Anif Fatwa.

- Untuk mengawali huruf pertama nama-nama hari, hari raya,

bulan, tahun dan peristiwa bersejarah.

Misal :

Page 67: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 61

 

Idul Adha, Idul Fitri, Waisak, Prokmalasi Kemerdekaan RI. Juli,

Januari, hari Kamis, hari Sabtu dan hari Jum’at.

- Untuk mengawali huruf pertama nama-nama yang berhubungan

dengan geografi

Contoh :

Amerika, Selat Malaka, Kepulauan Madagaskar, Gunung Merapi,

dan lainnya.

- Untuk mengawali huruf pertama pada kata penyapaan.

Contoh :

“Apakah hari ini akan hujan ? tanya Ibu Tini

Silahkan duduk, Pak!. Kata Ibu Joni.

2. Huruf Miring

Dalam skripsi penulisan huruf miring dapat diganti dengan kata yang

diberi garis bawah. Penulisan huruf miring atau kata bergaris bawah ini

digunakan untuk hal-hal sebagai berikut :

a) Menulis judul buku, nama majalah, nama surat kabar yang dikutip

dalam kalimat

Contoh :

- Dalam buku Sosiologi Pedesaan Kajian Kultural dan Struktural

karya Darsono Wisadirana dibahas bagaimana sikap hidup dan

kehidupan masyarakat pedesaan serta system religinya.

- Hari Jum’at 7 Juli 2006 Kompas memberitakan, bahwa gejala

melonjakya peminat program studi ilmu komunikasi yang terjadi

dalam beberapa tahun terakhir dinilai terdorong oleh boom

permintaan tenaga penyiaran (broadcast) televise akhir-akhir ini

pengrusakan Gedung itu diawali dari ulah provokator

b) Menegaskan bagian kata, kata atau frase dalam kalimat

Contoh :

- Tukar Guling yang dilakukan oleh beberapa kepala daerah

merupakan kerugian bagi pemerintah.

Page 68: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 62

 

- Water Gate merupakan bentuk penyelewengan bagi

Pemerintahan George Buse

c. Menuliskan nama-nama ilmiah, ungkapan asing yang ditulis sesuai

dengan bahasa aslinya

Contoh :

- Bahasa jawa dikenal dengan sangsekerta

- Untuk mengungkapkan keadaan atau kejadian pada waktu

sekarang dalam bahasa inggris digunakan kata present tense

6) Penomoran

a. Penomoran halaman pada usulan penelitian menggunakan angka Arab

kecil (1,2,3, dan seterusnya), diketik pada sisi kanan atas halaman, 2

cm tepi atas dan 3 cm dari tepi kanan.

b. Penomoran halaman pada bagian awal skripsi (sebelum bab I)

mempergunakan angka Romawi kecil (i, ii, iii, dan seterusnya), diketik

pada sisi bawah 2 cm dari tepi bawah dan tepat di tengah-tengah

halaman.

c. Penomoran halaman pada bagian isi skripsi (mulai bab I sampai dengan

daftar pustka dan lampiran) mempergunakan angka Arab kecil (1,2,3,

ddan seterusnya).

d. Penomoran bab mempergunakan angka Romawi besar (I, II,III, dan

seterusnya), diketik secara simetris dirangkaiankan dengan judul bab di

tengah-tengah halaman.

e. Penomoran sub bab mempergunakan huruf Latin besar (A,B,C, dan

seterusnya) di tengah-tengah halaman baris pertama atas.

f. Penomoran tabel, diagram, bagan, dan peta mempergunakan angka

Arab kecil ; perlu disebutkan nomor dan judulnya.

g. Penomoran sub-sub selanjutnya berturut-turut menggunakan angka Arab

kecil, huruf Latin kecil.

h. Letak nomor halaman pada bagian isi dan bagian akhir skripsi pada

sudut kanan atau ± 2 cm di atas baris pertama atas, kecuali pada

Page 69: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 63

 

halaman judul bab nomor halaman pada bagian tengah bawah. Letak

nomor tabel, diagram, dan bagan didepan judul tabel, diagram, dan

bagan.

7) Penulisan Daftar Pustaka

Daftar pustaka merupakan bagian akhir dari penulisan skripsi, akan tetapi

memiliki peran dan fungsi yang penting dalam menentukan kualitas ilmiah

suatu skripsi atau tesis. Oleh karena itu pencantuman daftar pustaka harus

benar-benar sempurna, sebab daftar pustaka merupakan tanggung jawab

sepenuhnya si penulis skripsi. Memang ada beberapa cara penulisan daftar

pustaka sesuai dengan bidang ilmunya. Namun demikian ada beberapa

aturan yang umum yang telah berlaku pada masing-masing kelompok ilmu.

Menurut buku pedoman penyusunan dan penulisan skripsi Unpad Bandung

(2004/2005), Daftar pustaka yang baik harus memenuhi kriteria sebagai

berikut :

a. Memuat semua pustaka yang hanya digunakan di dalam

manuskrip/naskah skripsi.

b. Ditulis dengan lengkap dan berurutan alfabetis, sehingga pembaca yang

ingin menelusuri pustaka aslinya akan dapat melakukannya dengan baik.

c. Mencantumkan hanya pustaka yang telah diterbitkan.

d. Menggunakan system penulisan nama penulis artikel yang berlaku

internasional *nama belakang sebagai entry), terlepas apakah nama

belakang penulis artikel merupakan nama marga atau bukan.

Menurut Guhardja, dkk. (2004) Sebagai sumber bahan kepustakaan atau

rujukan adalah semua karya tulis yang telah diacu dan menjadi sumber

rujukan tulisannya, baik tulisan yang diterbitkan maupun yang tidak

diterbitkan, seperti pidato, komunikasi pribadi, bahan siaran acara televise

atau piranti lunak computer, dimana bahan-bahan tersebut ada yang diacu

secara langsung dalam teks dan ada pula yang tidak diacu sama sekali tetapi

dianggap berguna untuk menambah wawasan pembaca. Namun demikian

dalam karangan ilmiah, yang didaftar biasanya hanyalah bahan yang secara

Page 70: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 64

 

nyata diacu dalam teks naskah penulis yang berupa bahan tercetak dan

diterbitkan.

Adapun tata cara penulisan daftar pustaka adalah sebagai berikut :

a. Daftar pustaka disusun secara alfabetis.

b. Nama pengarang sebagai unsur yang selalu ada dalam daftar pustaka

ditulis sebagai berikut :

- Untuk nama pengarang yang mengenal adanya system nama

keluarga atau nama marga, maka cara penulisannya adalah dengan

menulis nama keluarga atau marganya dulu baru nama diikuti

dengan nama pengarangnya (Misal : Batak : Nasution, A. H. atau

Singarimbun,M.; Ambon : Pattirejawane, R.; Minahasa : Ratulangi,

S.: Eropa : Webster, J.; Jepang : Iwatsuki, K.).

- Untuk nama pengarang yang tidak mengneal nama keluarga atau

marga, maka lema yang dipakai diambil dari nama tua (Misal : Jawa

: Ronggowarsito, R.Ng.; Kolopaking, N.; Madura : Tjondrokusumo, I.

A. ; Atmosugondo, M . D.), nama orang tua (Kartasasmita, G.), nama

suami (Sayogyo, P., Ginanjar, I. ) atau unsur nama paling akhir

(Rahman, M. A.).

- Ada juga dalam menuliskan nama pengarang hanya menggunakan

susun balik pada nama pengarang pertama, sedangkan ke dua dan

seterusnya namanya ditampilkan dengan didahului oleh inisialnya

(Wisadirana, D., E.A. Widjaya, M.A Rahman, B Subiantoro dan D.

Sudibyo, 1995).

c. Tahun penerbitan buku yang diacu oleh penulis skripsi ditulisakan

setelah nama pengarang. Bila seorang (bersama beberapa orang)

pengarang yang sama menerbitkan lebih dari satu tulisan dalam tahun

yang sama, tulisan-tulisannya dibedakan dengan mencantumkan huruf

kecil a, b, c, dan seterusnya di belakang tahun tanpa dipisah spasi.

d. Judul karya tulis yang diacu bisa dalam bentuk sebuah buku, bab yang

disumbangkan dalam buku bunga rampai, makalah yang dikumpulkan

Page 71: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 65

 

menjadi risalah, artikel dalam berkala. Bila yang diacu berupa, maka

huruf pertama semua kata pokok dalam judulnya ditulis dengan huruf

capital. Anak judul sebaiknya dicantumkan guna untuk membedakan

antara buku berseri satu dengan yang lainnya berdasarkan anak judul.

Judul dan anak judul buku pada umumnya dicetak dengan huruf Itali.

Sedangkan untuk judul karya ilmiah yang merupakan bab buku atau

bagian risalah atau artikel dalam majalah ilmiah dicetak dengan huruf

Romawi dan hanya huruf paling awal saja yang memakai capital

e. Selain nama Pengarang nama Penyunting, Penghimpun dan Penerjemah

harus ditulis secara jelas dengan menunjukkan fungsinya yang sesuai

untuk pengacuan pada bagian buku, risalah atau hasil terjemahan. Bila

dalam buku, risalah atau hasil terjemahan tersebut tidak terdapat nama

pengarang yang tercantum, maka nama penyunting, penghimpun dan

penerjemah yang muncul dalam lema.

f. Edisi atau cetakan buku perlu dicantumkan sesuai dengan edisi

penerbitannya dan dituliskan setelah judul buku.

g. Nomor jilid dan terbitan buku harus ditulis pada jilid yang dipakai saja.

Nomor jilid ditulis setelah tulisan edisi, sedangkan nomor terbitan

ditulis di dalam kurung setelah nomor jilid.

h. Nama kota penerbitan, nama penerbit, tahun terbit biasanya disebut

sebagai data publikasi. Nama kota penerbitan ditulis setelah nama

penerbit. Sedangkan nama penerbit ditulis setelah setelah nomor jilid

atau edisi, dan tahun terbit ditulis setelah nama pengarang.

i. Untuk daftar acuhan yang tidak diketahui namanya, maka ditulis dengan

Anonim.

j. Apabila buku yang di dalam daftar pustaka merupakan edisi terjemahan

setelah judul buku disebutkan “tulis terjemahan diikuti dengan nama

penterjemah” berada di dalam kurung. Dalam terjemahan tahun terbit

yang dipakai adalah tahun terbit terjemahan.

Contoh :

Page 72: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 66

 

Fisher, B. Aubrey. 1986. Teori-teori Komunikasi. (terj. Soejono Trimo).

Bandung : Remaja Rosdakarya.

k. Apabila buku dalam daftar pustaka itu berupa sebuah artikel dalam

sebuah kumpulan karangan yang disunting oleh seorang editor, maka

judul artikel itu diapit tanda petik dua (“…………….”) tanpa garis bawah.

Contoh :

Hasan Alwi.1997.”Peran Media Massa : Peningkatan Mutu Sumber Daya Manusia Melalui Pembinaan Bahasa” dalam Ragam Bahasa Jurnalistik dan Pengajaran Bahasa Indonesia. Semarang : Penerbit Citra Almamater.

l. Apabila terdapat beberapa buku yang ditulis oleh seorang yang sama,

nama penulis ditulis yang pertama, tahun kronologis, sedangkan di

bawahnya cukup ditulis : _________

Contoh:

Denzim, Norman K. 1970. The Research Act in Sociology. London : Butterworth.

_______.1978. The Research Act : A Theoretical Introduction to

Sociological Methods. New York : McGraw-Hill

m. Apabila terdapat sebuah buku yang ditulis oleh lebih dari satu orang

(2,3,4, dstnya) semua penulis harus dicantumkan namanya, dan tidak

boleh hanya ditulis penulis pertama ditambah dkk. Atau et al.

Contoh :

Berelson, B.R., Paul. F. Lazarfeld., dan W.N. McPhee. 1954. Voting. Chicago : University of Chicago Press.

Soepomo Poejosoedarmo, Koendjana Th, Gloria Soepomo, Alif, dan Sukarso.1979. Tingkat Tutur Bahasa Jawa. Jakarta : Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

Tidak boleh hanya ditulis : Berelson, B.R. dkk.1954. ……………………………………. atau Berelson, B.R. dkk.et al. 1954. …………………………………….

Page 73: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 67

 

n. Daftar pustaka yang diambil dari sumber internet perlu dicantumkan

penulis, tahun, judul, kode website dan waktu pengaksesan.

o. Selain ketentuan yang telah tertulis tersebut, namun tiap Program Studi

diberi keleluasaan untuk mengikuti kekhasan menurut bidang ilmu

masing-masing.

p. Jarak spasi antara judul buku satu dengan judul buku yang lain dua

spasi, sedangkan jarak kalimat ke dua dari satu judul buku berjarak satu

spasi dengan ketukan 8 ketukan dari tepi kiri dan ketukan ke sembilan

sebagai huruf pertama.

q. Urutan penulisan dalam daftar pustaka yaitu nama penulis titik, tahun

terbit titik, judul buku dengan diberi garis bawah atau dicetak miring

titik, nama penerbit titik, nomor jilid atau edisi titik, kemudian kota

penerbit titik.

Beberapa Contoh Penulisan Daftar Pustaka :

Abdullah, Taufik dan M. DRusli Karim (Ed.). 1989. Metodologi Penelitian Agama, Sebuah Pengantar. Penerbit Tiara Wacana. Yogyakarta.

Anonim. 1993. Strategi Pemasaran. Yogyakarta : Pusat Antar

Universitas Bidang Ilmu Sosial.. Chambers, Robert. 1996. Participatory Rural Appraisal, Memahami Desa

Secara Partisipatif. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. Clifford Geertz. 1983. Abangan, Santri dan Priyayi dalam Masyarakat

Jawa. (Terjemahan Aswab Mahasin dengan Kata Pengantar Parsudi Suparlan). Penerbit Pustaka Jaya. Jakarta.

Meadow, Robert. G. 1980. Politics As Communication. Ablex Publishing

Corporation. New Jersey. Taylor, Steven J. and Robert Bogdan. 1984. Introduction to Qualitatif

Research Methodes. The Search for Meaning. John Wiley and Sons. New York.

Ritzer, George. 1996. Modern Sociological Theory. Mc GrawHill

International. New York.

Page 74: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 68

 

8) Penulisan Nama

a) Gelar akademik dan gelar kebangsawanan tidak dicantumkan.

b) Semua nama. pengarang/penulis buku asing dibalik, maksudnya nama

famili di depan diikuti satu huruf depan nama panggilan atau nama

sendiri.

c) Penulis dari kalangan Indonesia tidak dibalik kecuali nama yang

didahului dengan nama baptis, nama maaaarga atau nama diri yang

disingkat harus dibalik, misalnya :

- F. Soekamto ditulis Soekamto, F.

- D. Edi Subroto ditulis Edi Subroto, D.

- Timbul Silalahi ditulis Silalahi Timbul

d) Nama penulis buku yang tulisannya diacu di dalam bagian isi usulan

penelitian dan bagian isi skripsi disebutkan nama penulis, tahun

penerbitan, kemudian titik dua (:) halaman yang diacu dan ditaruh di

dalam tanda kurung ( ). Sebagai contoh misalnya : Orang menggunakan

perspektif yang berlainan terhadap suatu objek, bergantung pada

atribut-atribut pribadi dan latar belakang sosial mereka (Mulyana, 2002

: 4)

e) Nama penulis buku yang kurang dari tiga orang dan diacu di dalam

bagian isi usulan penelitian dan bagian isi skripsi semua ditampilkan.

Untuk penulis asing yang dibalik hanya penulis yang pertama.

f) Nama penulis buku yang lebih dari tiga orang dan diacu di dalam

bagian isi usulan penelitian dan bagian isi skripsi yang ditulis hanya

penulis yang pertama kemudian koma (,), et al. / dkk.

Contoh :

Sehubungan dengan bentuk leksikalnya dalam bahasa Jawa dapat

dikenal adanya tingkat tutur ngoko dan tingkat tutur krama (Soepomo

Pedjosoedarmo, dkk, 1979 : 9).

g) Penulis yang menulis lebih dari satu buku, ditulis buku yang paling awal,

diikuti tahun berikutnya dengan penulisan seperti pada penulisan yang

pertama.

Page 75: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 69

 

h) Dalam tahun yang sama penulis menulis lebih dari satu buku, dalam

angka tahunnya dibedakan dengan a, b, c, dan seterusnya.

i) Penulis yang sama menulis buku bersamaan dengan penulis lain,

penulis pertama lebih dahulu baru diikuti penulis berikutnya.

Halliday, M.A.K.1978. Language as Social Semiotic : The Social

Interpretation of Language and Meaning. Great Britain : Edward Arnold Ltd.

Halliday, M.A.K dan Ruqaiya Hasan.1994. Bahasa, Konteks, dan Teks :

Aspek Bahasa dalam Pandangan Semiotik Sosial (terj. Asrudin Barori Tou). Yogyakarta : Gadjah mada University Press.

Contoh Penulisan Daftar Pustaka Menurut Karakteristik (Guhardja, dkk, 2004).

Anonim, 1993, Annual Report. Rome : International Board for Plant

Genetic Resources. (Contoh untuk Pengarang tidak dapat diketahui, Laporan tahunan

seperti ini dapat pula di daftar di bawah kepengarangan badan yang menerbitkannya).

Berthet, P. 1964, Essai Biotaxonomique sur les Discomycetes. Theses

D.Sc. Lyon; L’Universite de Lyon. 160 pp, (Contoh : Tesis doktor yang diterbitkan).

Guhardja, E, 1994. Komunikasi Pribadi, ( Contoh : Pengacuan pada

informasi secara lisan atau melalui surat langsung). Nampiah & Rifai,M. A. 1987. Species of Alternaria in agricultural

centres in Java. Makalah dalam Symposium on crop Pathogens and Nematodes. BIOTROP, Bogor, 21-23 februri 1987, (Contoh untuk Kertas kerja yang dibacakan dalam suatu pertemuan ilmiah).

Rifai, M.A. 1966. The Australasian Pezizales. Unpublished Ph.D. Thesis.

Sheffield: University of Sheffield, (Contoh : Tesis doctor yang tidak diterbitkan).

Page 76: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 70

 

Rifai,M.A. 1968a, The Australasian Pezizales in the Herbarium of the Royal Botanic Gardens Kew. Verth. Ned. Akad. Wet Ser. II, 57(3): 1-295, (Contoh :Artikel setebal buku dalam berkala berseri. Perhatikan bahwa nama berkala disingkat, nomor seri dengan angka Romawi, nomor jilid diikuti nomor terbitan yang dicantumkan dalam kurung).

Rifai, M. A. 1968b, Kostermansinda Rifai genus novum

Hyphomycetarum.Reinwardtia 7: 375-381, ( Contoh : Artikel diterbitkan penulis yang sama dalam tahun yang sama dengan artikel sebelumnya, muncul dalam berkala yang namanya tak disingkat karena terdiri atas sepatah kata, nomor terbitan tak dicantumkan).

Rifai, M. A. 1975. Sekuntum bunga untuk tanah air tercinta: Jadikan

anggrek bulan bunga nasional kita. Kompas X/190, 13 Februari, (Tulisan dalam surat kabar, dengan menunjukkan nomor tahun atau jilid, serta nomor dan tanggal terbit).

Rifai, M. A. 1992a. Useful plants in Indonesian reserves. IV World

Congress on National Parks and Protected Areas Workshop Abstracts: 244, (abstr.). Caracas : IUCN, (Contoh : Karangan hanya berupa abstrak).

Rifai, M. A. 1992b. Bimbingan penelitian. Dalam rifai, M. A. &

Sakri, A. (Penyunting),. Bunga Rampai Metodologi Penelitian: 27-32, Jakarta: Dit Binlitabmas. (Contoh : Artikel yang merupakan bab dalam sebuah buku).

Rifai M. A. & Soedarsan. A. 1990. Strategi pelestarian pemanfaatan

bambu. Dalam Rifai, M. A. & Widjaja, E. A. (Penyunting). Gatra

Pengembangan Industri dan Kerajinan Bambu: 32-35. Bogor: Perbindo, (Contoh : Tulisan dalam risalah pertemuan, Sekalipun terbit belakangan dibandingkan lema berikutnya, pencantuman rujukan ini didahulukan sebab abjad pengarang kedua Soedarsan mendahului nama pengarang kedua Widjaja pada lema berikutnya).

Sastrapradja, D.S., Adisoemarto, S., Kartawinata, S., Sastrapradja,

S. & Rifai, M. A. 1989. Keanekaragaman Hayati untuk kelangsungan Hidup Bangsa. Bogor: Puslitbang Bioteknologi (Buku

Page 77: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 71

 

ditulis bersama oleh beberapa orang. Jumlah halaman tak disebutkan).

Sastrapradja, S. et al. 1981. Fruits. (Penerjemah M. A. Rifai & I. Lubis:

Penyunting C.H. Lamoureux) Rome: IBPGR Secretariat, 121pp, (Buku terbitan tahun 1977 ditulis oleh enam pengarang berjudul asli Buah-buahan, diacu terjemahannya dengan penerjemah dan penyunting dicantumkan).

UNESCO, 1980. Unisist Guide to Standards for Information Handling.

Paris: UNESCO, 304pp, (Badan sebagai pengarang). Widjaja, E.A.,Rifai,M. A., Subiyanto, B. & Nandika, D. (Penyunting).

1994. Staretegi Penelitian Bambu Indonesia. Bogor: Yayasan Bambu Lingkungan Lestari. Vi + 201, (Contoh untuk Risalah dicantumkan di bawah nama para penyunting kumpulan makalah dalam suatu sarasehan).

Albarran, Alan B.1996. Media Economics – Understanding Markets,

Industries and Concepts. Iowa : Iowa State University Press. Anton M. Moeliono dkk. (peny.).1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta : Depdikbud. Berelson, B.R., Paul. F. Lazarfeld., dan W.N. McPhee. 1954. Voting.

Chicago : University of Chicago Press. Deddy Mulyana.2002. Metodologi Penelitian Kualitatif Paradigma

Baru Ilmu Komunikasi Dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Denzim, Norman K. 1970. The Research Act in Sociology. London :

Butterworth. ---------.1978. The Research Act : A Theoretical Introduction to

Sociological Methods. New York : McGraw-Hill Dewa Putu Wijaya.1996. “Wacana dan Pragmatik” dalam Pelatihan

Analisis Wacana oleh Pusat Penelitian Kebudayaan dan Perubahan Sosial UGM 2-7 Agustus 1999

Fisher, B. Aubrey. 1986. Teori-teori Komunikasi. (terj. Ssoejono Trimo).

Bandung : Remaja Rosdakarya.

Page 78: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 72

 

Tuchman, G. 1971. “Objectivity as a Strategig Ritual : An Examination

of Newsman’s Notions of Objectivity” dalam American Journal of Sociology No. 77. America

Tuchman, G. dan T.E.Coffin. 1971. “The Influence of Election Night

Broadcasts on Television in a Close Election” dalam Public Opinion Quarterly No. 35. America

Depdikbud.1995.Sosiologi Bahasa.Bandung : Angkasa Smal, G. 1998. Perpustakaan Sekolah Menaikkan Nilai Siswa. http :

//www.bpkpenabur.or.id/kpas-jkt/berita/9904/artikel4.htm[26 Juli 2002].

9) Pengetikan

a. Usulan penelitian dan skripsi diketik dengan huruf pika atau standar

atau dengan huruf Times New Roman ukuran font 12, dengan jarak 2

spasi ; kecuali untuk abstrak, catatan kaki, kutipan langsung dari teks,

dan daftar pustaka (bibliografi).

b. Abstrak diketik 1 spasi dan diusahakan hanya satu halaman atau

sebanyak-banyaknya 2 halaman.

c. Catatan kaki untuk tambahan penjelasan (bukan untuk kutipan) diketik

dengan jarak 1 spasi, jarak antara 2 catatan kaki yaitu 1, 5 spasi.

d. Kutipan langsung yang lebih dari 3 baris diketik dengan 1,5 spasi dan

kutipan langsung yang kurang dari 3 baris diketik dengan 2 spasi dan

diapit dengan tanda petik ganda (“…..”). kutipan yang berbahasa asing

atau daerah harus disertai terjemahannya dalam Bahasa Indonesia.

e. Daftar pustaka diketik 1 spasi dan jarak antara dua buku diketik 2 spasi.

f. Pengetikan untuk usulan penelitian diketik dalam satu kesatuan urutan,

tidak dirinci menjadi bab-bab.

g. Pengetikan untuk skripsi diketik dalam satu kesatuan urutan dan dirinci

menjadi bab-bab.

Page 79: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 73

 

h. Setiap alinea baru diketik menjorok ke dalam dan dimulai setelah

ketukan yang kelima atau pada ketukan keenam dari tepi kiri (sesuai

dengnan default komputer).

i. Pergantian alinea dilakukan untuk uraian baru yang berkaitan langsung

atau tidak langsung dengan isi alinea sebelumnya.

j. Kertas untuk materi yaitu kertas HVS berat 70 atau 80 gram ukuran A-4.

k. Untuk tabel dan gambar disajikan di kertas untuk materi, kecuali dalam

keadaan tertentu dapat menggunakan kertas ukuran yang berbeda.

l. Jarak tepi halaman sebagai berikut :

a. 4 cm atau 1,5 inci dari tepi atas

b. 3 cm atau 1 inci dari tepi bawah

c. 4 cm atau 1,5 inci dari tepi kiri.

d. 3 cm atau 1 inci dari tepi kanan.

10) Catatan Kaki

Catatan kaki dibuat dengan beberapa pertimbsngan (Arief Suadi) :

1. Untuk menunjukkan bukti sumber

2. Untuk menunjukkan bahwa yang ditulis dalam laporan merupakan pikiran

orang lain

3. Untuk membahas secara lebih mendalam terhadap apa yang sudah

dibahas dalam laporan

4. Untuk memperjelas laporan dengan cara memberi referensi silang

Penulisan catatan kaki mengikuti urutan berikut (Sri Edi Swasono) : nama

pertama, tengah dan akhir kemudian diikuti judul buku. Catatan kaki

diakhiri dengan penyebutan halaman. Penulisan catatan kaki menjorong

masuk ke kanan beberapa spasi kemudian baris kedua dan seterusnya

mulai dari pinggir.

Penulisan catatan kaki mengenal penghematan dengan istilah seperti

ibid., op.cit., dan loc.cit.

Page 80: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 74

 

Berikut penjelasan masing-masing :

Ibid., merupakan singkatan dari ibidem yang berarti ditempat yang sama.

Bila suatu sumber baru saja dikutip (belum diselang atau disisipi kerangan

atau sumber pustaka lain) akan langsung dikutip lagi maka cukup

menggunakan ibid. Misalnya kita menulis ibid. halaman 80 yang berarti

halaman 80 ini bukan halaman yang telah dirujuk oleh catatan kaki

sebelumnya. Bila ibid. merujuk pada halaman yang sama dengan karangan

sebelumnya makaibid. harus diganti dengan loc.cit. Loc.cit merupakan loco

citato, yang bermakna dikutip dari r3empat yang sama.

Op.cit., merupakan singkatan dari opera citato : penggunaan bila karya

telah dikutip. Bila suatu sumber telah dikutip dalam catatan kaki, dan telah

diselingi oleh satu atau beberapa sumber lain dan dikutip lagi, maka

penulisan catatan kakinya bisa disingkat dengan hanya menuliskan nama

pengarangnya saja kemudian diikuti op.cit., disertai halaman.

Contoh :

1. Richard Nixon, The Real War (New York : Warner Books Inc., 1980) hlm

22

2. Ibid., hlm. 49

3. Sritua Arif, The Petroleum Industry and the Indonesian Economy : An

Impact Study (East Balmain : Resecons, 1982) hlm. 15

4. Loc.cit

5. Richard Nixon, op.cit., hlm. 100

(Sumber : Sri Edi Swasono, Pedoman Menulis Daftar Pustaka, Catatan Kaki

dll. Untuk Karya dan Terbitan Ilmiah, UI Press, 1987)

 

 

 

 

 

 

 

Page 81: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 75

 

Lampiran 1 : Contoh Halaman Sampul Luar Usulan Penelitian untuk Skripsi

PERS LOKAL DI SURAKARTA ANALISIS WACANA KONSTRUKSI SOSIAL ATAS REALITAS SOSIAL DI

SURAKARTA DALAM PRAKTEK PERS LOKAL PADA HARIAN SOLO POS

USULAN PENELITIAN

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu

Komunikasi Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan Minat Utama Komunikasi Massa

Oleh : Ade Bagus

NIM. 0420020001

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG 2009

Page 82: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 76

 

Lampiran 2 : Contoh Halaman Pengesahan Usulan Penelitian untuk Skripsi

PERS LOKAL DI SURAKARTA ANALISIS WACANA KONSTRUKSI SOSIAL ATAS REALITAS SOSIAL

SURAKARTA DALAM PRAKTEK PERS LOKAL PADA HARIAN SOLO POS

Disusun oleh : Ani Lestari

NIM. 0420020001

Telah disetujui oleh Dosen Pembimbing :

Pembimbing Utama Dr. Drs. Suryadi, MS. NIP. Tanggal : ………………………………

Pembimbing Pendamping

Dr. Bambang Dwi Prasetyo, S.Sos, MSi. NIP. Tanggal : ……………………………..

Mengetahui Ketua Jurusan …….

Drs. M. Sobaruddin, MS. NIP.

Page 83: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 77

 

Lampiran 3 : Contoh Halaman Sampul Luar Laporan Skripsi  

PERS LOKAL DI SURAKARTA ANALISIS WACANA KONSTRUKSI SOSIAL ATAS REALITAS SOSIAL

SURAKARTA DALAM PRAKTEK PERS LOKAL PADA HARIAN SOLO POS

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan Minat Utama

Komunikasi Massa

Oleh : Bagus Kurniawan NIM. 0420020001

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

2009

Page 84: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 78

 

Lampiran 4 : Contoh Halaman Pengesahan Dosen Pembimbing Untuk Ujian Skripsi

PERS LOKAL DI SURAKARTA

ANALISIS WACANA KONSTRUKSI SOSIAL ATAS REALITAS SOSIAL SURAKARTA DALAIN PRAKTEK PERS LOKAL

PADA HARIAN SOLO POS

SKRIPSI

Disusun oleh : Bagus Kurniawan NIM. 0420020001

Telah disetujui oleh Dosen Pembimbing :

Pembimbing Utama Dr. Drs. Suryadi, MS. NIP. Tanggal : ………………………………

Pembimbing Pendamping

Dr. Bambang Dwi Prasetyo, S.Sos, MSi. NIP. Tanggal : ……………………………..

Page 85: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 79

 

Lampiran 5 : Contoh Halaman Pengesahan Penguji Skripsi  

PERS LOKAL DI SURAKARTA ANALISIS WACANA KONSTRUKSI SOSIAL ATAS REALITAS SOSIAL SURAKARTA DALAIN

PRAKTEK PERS LOKAL PADA HARIAN SOLO POS

SKRIPSI

Disusun oleh :

Bagus Kurniawan NIM. 0420020001

Telah diuji dan dinyatakan lulus dalam ujian Sarjana

pada tanggal 09 September 2009

Tim Penguji :

Pembimbing Utama Dr. Drs. Suryadi, MS. NIP. Tanggal : ………………………………

Pembimbing Pendamping

Dr. Bambang Dwi Prasetyo, S.Sos, MSi. NIP. Tanggal : ……………………………..

Anggota Penguji 1. Dr. Dra. Ratih Nur Pratiwi, MS NIP.

Anggota Penguji 2. Vita Amalia P, S.IP., MA NIP.

Malang, 09 September 2009 Dekan,

Prof. Dr. Ir. H. Darsono Wisadirana, MS. NIP. 131292005

Page 86: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 80

 

Lampiran 6 : Contoh Surat Pernyataan Keabsahan Skripsi

PERNYATAAN

Nama : Bagus Kurniawan NIM : 0420020001

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul PERS LOKAL DI SURAKARTA : ANALISIS WACANA KONSTRUKSI SOSIAL ATAS REALITAS SOSIAL DI SURAKARTA DALAM PRAKTEK PERS LOKAL HARIAN SOLO POS adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya, dalam skripsi tersebut diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka. Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan skripsi dan gelar yang saya peroleh dari skripsi tersebut.

Malang, September 2009 Yang membuat pernyataan Bagus Kurniawan NIM.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 87: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 81

 

Lampiran 7 : Contoh Penulisan Abstrak dalam Bahasa Indonesia

PERS LOKAL DI SURAKARTA : ANALISIS WACANA KONSTRUKSI SOSIAL ATAS REALITAS SOSIAL DI SURAKARTA DALAM PRAKTEK PERS LOKAL

HARIAN SOLO POS

ABSTRAK Penelitian media ini mengangkat tentang konstruksi sosial atas realitas

Surakarta oleh suratkabar lokal Solo Pos. Berita pada hakekatnya merupakan suatu fenomena pengkonstruksian realitas secara simbolik. Artinya berita yang dihasilkan media massa ketika hadir ditengah-tengah masyarakatnya ikut menciptakan realitas simbolik.

Suratkabar lokal Solo Pos sebagai pers industri yang terikat dengan hukum pasar mencoba menempatkan diri ditengah situasi seperti ini. Maka yang muncul kemudian adalah upaya untuk dapat diterima oleh berbagai kalangan kelompok-kelompok yang ada ditengah masyarakat Surakarta pada satu sisi, dan meminimalisir potensi konflik pada sisi yang lain. Proses menjaga irama penyikapan semacam ini menjadi penting bagi pengelola suratkabar Solo Pos.

Secara teknis jurnalistik, kecenderungan yang muncul kemudian adalah dominannya Solo Pos menempatkan diri sebagai saluran (channel) yang 'dingin' bagi berbagai kalangan untuk mengartikulasikan nilai-nilai mereka. Terutama misalkan sebagaimana yang ditampakkan terhadap kalangan pemangku adat atau institusi tradisional Keraton yang berusaha untuk memeliham identitas budaya Jawa Mataram. Demikian pula kalangan muslim puritan yang sangat artikulatif dalam menyikapi berbagai permasalahan baik ditingkat lokal, nasional, maupun intemasional. Solo Pos telah menyediakan ruang bagi kalangan ini dan cenderung unluk tidak mengembangkan jurnalisme kornprehensif untuk menjelaskan lebih lanjut duduk persoalan dalam kontek yang lebih luas dimana memungkinkan ruang kritik muncul.

Satu hal lagi yang hendak diungkapkan dalam penelitian ini bahwa asumsi pendekatan cultural studies yang dipilih penelitian ini membenarkan bahwasanya terdapat banyak pihak yang ikut terlibat dalam proses pembentukan suatu wacana (discourse) termasuk yang berupa berita (news). Sehingga pandangan yang melihat bahwa kuatnya pengaruh media dimana ideologi pemilik media menjadi dominan cenderung menyederhanakan realitas. Sebagaimana tampak dalam penelitian ini, bahwa terdapat banyak nilai atau ideologi yang ikut mempengaruhi kemunculan berita atau proses encoding di Solo Pos. Apa yang tampak- adalah bagaimana berbagai kalangan yang ada di Surakarta telah memanfaatkan media industri sebagai arena untuk mengartikulasikan nilai-nilai dan nuansa konflik satu sama lain tidak terhindarkan. Benarlah kiranya bahwa Solo Pos telah menjadi site of struggle bagi kelompok-kelompok yang ada di Surakarta.  Kata Kunci : Cultural Studies, discourse 

Page 88: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 82

 

Lampiran 8 : Contoh Penulisan Abstrak dalam Bahasa Inggris

Local Press in Surakarta - Discourse Analyses of The Social Constructions about Social Reality of Surakarta as the practice of local press at the Solo Pos daily.

ABSTRACT

This media research describe the social construction of reality about Surakarta by

the local paper Solo Pos. The nature of news is a phenomene of constructing reality symbolically. It means that news created -by mass media when presented within public involved in creating reality symbolically.

The Local paper Solo Pos as an industry media that must obey market law tried to manage its position in this situation. The tendencies emerged that Solo Pos tried to be accepted by all of heterogen groups in Surakarta in one side, and Solo Pos tried to minimize conflict in the other side. The process to maintain these rhyme of attitude had been so important by the management of Solo Pos.

Technically, the dominance emerged that Solo Pos put itself as channel for some groups to articulate their interest such as traditional institution (Keraton) that tried to maintain the tradisional Javanese values and the puritan'Moslem who so articulate in reacting some contemporary issues since local, national, and international level. Solo Pos had put itself as sphere for these groups and tended to not develop comprehensive journalism in describing the topic in context where which critical journalism practice may emerge.

In constructing business group, It looked that Solo Pos tended to show role as channel to promote some product or company eventhought this papers also supported to publish populist economic issues. Solo Pos tried to put both of them proportionally. Between to make good relationship with big company whom support Solo Pos throught paying advertisement and concerned on the middle businessman group whom the most of business groups in Surakarta.

Furthermore, this research will say that the assumption of cultural studies approach which this research method used showed that there weree so many groups or variables involved in the process of creating discourse including in news form. So that the notion which see the powerful of media where the ideology of media owner dominance tend to make simplification about reality. As emerge from this research, there are so many value or ideology that involve in influencing in news production or encoding process in Solo Pos. It looked that how so many groups in Surakarta had been taken the industry mass media advantage as the site of articulation their values and the tendency to conflict each others emerge. It is right that Solo Pos has been site of struggle for groups in Surakarta.  Keyword : Cultural Studies, discourse 

 

 

 

 

Page 89: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 83

 

ACCESSIBILITY OF WOMEN EMPLOYMENT IN AGRIBUSINESS (GENDER STUDY OF MUTUAL WORK RELATIONS WITHIN DAIRY CATTLE)

ABSTRACT

This research was to know : The accessibility of women’s on dairy cattle agribusiness and the ability of gender injustice, personal character, individual characteristic, social norm and dairy cattle scale determine women’s accessibility; and the impact of dairy cattle change to agribusiness in women’s accessibility.

The research was performed in Pujon Sub District of Malang District with the survay methode. The obyects of the research are female and male as the members of household. The analyzed obyects are family and individuals.

The result of the research shows : The accessibility of women’s (wive) to the dairy cattle agribusiness on the physical work : in the form of involvement is high enough and in the form of devoting in work is low and income contribution from the dairy cattle is high enough. So the accessibility of women’s on dairy cattle agribusiness was relatively high enough. The women’s decision-making to the dairy agribusiness is high enough.

The result of the hypothesis shows : The feminine feature has a negative relation to the women’s income contribution, but it does not determine the involvement and work devotion; The masculine feature has determine the work devotion and income contribution, but it does not determine the involvement; Marginalization has determine the involvement and work devotion, but not to income contribution; Negative labeling has negative relation to the involvement and the work devotion, but not to the income contribution; Sub ordination, socialization of gender role, age, educational level and social norm have not determine the women’s accessibility to the dairy agribusiness; Knowledge has not determine the involvement and work devotion, but it has determine the income contribution; Skill has determine the involvement and work devotion, but it has not determine the income contribution; Women’s status has determine the involvement and work devotion, but it has not determine the income contribution; Dairy cattle scale has not determine the involvement and work devotion..

The feminine feature has not determine the women’s decision-making, but the masculine feature has determine the decision-making; Marginalization, women’s age, educational, skill, women’s as employment status, social norm and the dairy cattle scale have determine the women’s decision-making; Negative labeling has negative relation to the decision-making; Subordination, socialization of gender role and knowledge have not determine the women’s decision-making;

The feminine and masculine feature, marginalization, subordinate, Negatife labeling, sosialization of gender, age, education, knowladge, women’s status social norm and dairy cattle farm scale according to together was determine variation of women’s accessibility on dairy cattle agribusiness.

Keyword : Gender, mutual work

Page 90: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 84

 

AKSESIBILITAS TENAGA KERJA WANITA PADA AGRIBISNIS (STUDI GENDER TENTANG KEBERSMAAN HUBUNGAN KERJA DALAM PRODUKSI SAPI PERAH)

ABSTRAK  

Penelitian bertujuan mengetahui aksesibilitas wanita di agribisnis sapi perah dan kemampuan ketidakadilan gender, sifat kepribadian, karakteristik individu, norma sosial dan skala usaha sapi perah dalam menentukan aksesibilitas wanita, serta dampak perubahan sistem agribisnis terhadap aksesibilitas wanita.

Penelitian dilakukan di Kecamatan Pujon Kabupaten Malang dengan metode survai. Sasaran penelitian, wanita dan pria anggota rumah tangga. Satuan analisis, rumah tangga dan individu. Populasi penelitian adalah rumah tangga peternak beserta anggota keluarganya yang sudah masuk angkatan kerja.

Hasil penelitian menunjukkan : Aksesibilitas istri di sapi perah wujud bekerja fisik yang terdiri dari keterlibatan cukup tinggi, curahan kerja rendah dan sumbangan pendapatan asal sapi perah cukup tinggi. aksesibilitas wanita di agribisnis sapi perah relatif agak tinggi. Aksesibilitas anak perempuan lebih rendah dari anak laki-laki.

Hasil uji : Untuk bekerja fisik : Sifat feminin berhubungan negatif dengan kontribusi pendapatan, namun tidak ada hubungan dengan keterlibatan dan curahan kerja, sifat maskulin menentukan curahan kerja dan kontribusi pendapatan, namun tidak menentukan keterlibatan; Marjinalisasi menentukan secara negatif terhadap keterlibatan dan curahan kerja, namun tidak menentukan kontribusi pendapatan; Pelabelan negatif menentukan secara negartif terhadap keterlibatan dan curahan kerja, namun tidak menentukan kontribusi pendapatan; Sub ordinasi, sosialisasi ideologi peran gender, pendidikan, umur dan norma sosial tidak menentukan aksesibilitas wanita; Pengetahuan tidak menentukan keterlibatan dan curahan kerja, namun menentukan kontribusi pendapatan; Ketrampilan menentukan keterlibatan dan curahan kerja, namun tidak menentukan kontribusi pendapatan; Status wanita menentukan keterlibatan dan curahan kerja, tetapi tidak menentukan kontribusi pendapatan. Skala sapi tidak menentukan keterlibatan dan curahan kerja, namun menentukan kontribusi pendapatan.

Untuk Pengambilan keputusan : Sifat feminin tidak menentukan pengambilan keputusan wanita, sedangkan maskulin menentukan pengambilan keputusan. Marjinalisasi, pendidikan, umur, ketrampilan, status, skala usaha sapi perah dan norma sosial menentukan pengambilan keputusan; Pelabelan negatif berhubungan negatif dengan pengambilan keputusan; Sub ordinasi, Sosialisasi gender dan pengetahuan tidak menentukan wanita dalam pengambilan keputusan.

Keyword : Gender, mutual work

Page 91: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 85

 

Lampiran 9. Contoh Penulisan Kata Pengantar  

KATA PENGANTAR  

Puji Syukur penulis panjatkan kehadlirat Allah ,S.W.T, atas segala rakhmat dan hidayahNya yang telah dilimpahkan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul : AKSESIBILITAS TENAGA KERJA WANITA DI BIDANG AGRIBISNIS.

Penelitian skripsi ini mendasarkan pada isu gender mengenai pola kerja pria dan wanita di bidang agribisnis dan rumah tangga. Skripsi ini merupakan karya ilmiah yang disusun dalam upaya untuk menyelesaikan pendidikan sarjana (S1) pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Sosiologi Universitas Brawijaya Malang.

Penulis sangat berterimakasih kepada Bapak Prof.Dr. Adi Gunawan,MS. selaku pembimbing utama, Ibu Siti Khasanah, S.Sos,M.Si., selaku pembimbing pendamping, atas segala perhatian dan bimbingannya serta arahan-arahan yang diberikan kepada penulis dalam upaya menelesaikan skripsi ini.

Terimakasih penulis disampaikan pula kepada Bapak Suhardi, S.Sos.M.Si. dan Ibu Ani Lestari, S.Sos, M.Si., atas bantuan dan kesedian serta saran-saran yang diberikan kepada penulis dalam ujian skripsi. .

Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada Bapak Prof.Dr.Ir. Darsono Wisadirana,MS. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, atas kesediaanya penulis belajar di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

Tidak lupa mengucapkan banyak terimakasih kepada para responden yang telah memberikan bantuan data dan informasi selama pelaksanaan penelitian lapangan.

Harapan penulis semoga laporan hasil penelitian skripsi ini bisa bermanfaat bagi pembaca dan berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan social, khususnya sosiologi yang berorientasi pada pemecahan masalah gender.

Page 92: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 86

 

Lampiran 10. Contoh Penulisan daftar isi

DAFTAR ISI

BAB Halaman ABSTRAK .................................................................................... i DAFTAR ISI ................................................................................... ii I. PENDAHULUAN ........................................................................ 1

1.1. Latar Belakang ................................................................. 1 1.2. Perumusan Masalah ............................................................ 3 1.3. Tujuan Penelitian .............................................................. 3 1.4. Manfaat Penelitian ............................................................. 3

II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 6 II. METODE PENELITIAN ................................................................ 6 III. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 7

3.1. Aksesibilitas Tenaga Kerja Wanita di Agribisnis Sapi Perah dalam Wujud Bekerja Fisik ................................................... 7 3.1.1. Keterlibatan Pria dan Wanita di Agribisnis Sapi Perah .......... 7 3.1.2. Curahan Kerja Pria dan Wanita di Agribisnis Sapi Perah ...... 9 3.1.3. Kontribusi Pendapatan Wanita (Istri) Terhadap Ekonomi Rumah Tangga yang Berasal dari Agribisnis Sapi Perah ......... 11

3.2. Keikutsertaan Wanita dalam Pengambilan Keputusan di Agribisnis Sapi Perah ....................................................... 13 3.3. Hasil Pengujian Hipotesis Antara Variabel Pengaruh dengan Aksesibilitas

Wanita di Agribisnis Sapi Perah .............................................. 15 3.3.1. Hubungan Antara Variabel dengan Bekerja Fisik ................ 15 3.3.2. Hubunan Antara Variabel dengan Keikutsertaan Wanita dalam Pengambilan Keputusan ..................................... 17

3.4. Dampak Perubahan Agribisnis Terhadap Wanita .......................... 20

IV. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 23 4.1. Kesimpulan ...................................................................... 23 4.2. Saran ............................................................................ 24

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 26

Page 93: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 87

 

Lampiran 11. Contoh Penulisan daftar tabel

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman 1. Matrik Operasionalisasi Variabel ................................................... 89 2. Hasil Uji Validitas Alat Ukur Masing-masing Variabel ........................... 100 3. Distribusi Jumlah Penduduk, Jumlah Kepala Keluarga, Imbangan Jenis Kelamin dan Umur Produktif Penduduk Kecamatan Pujon .............. 104 4. Distribusi Jumlah Penduduk Menurut Umur pada Setiap Desa di Kecamatan Pujon .................................................................... 105 5. Distribusi Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Formal di Setiap Desa di Kecamatan Pujon ............................................... 106 6. Distribusi Jumlah Peternak Sapi Perah dan Populasi Ternak Sapi Perah di Daerah Kecamatan Pujon .......................................... 108 7. Jumlah dan Persentase Anggota Rumah Tangga Sampel Menurut Jenis Kelamin dan Umur ............................................................ 110 8. Distribusi Jumlah dan Persentase Anggota Rumah Tangga Menurut Status Hubungan dengan Kepala Keluarga Peternak Sapi Perah ............... 110 9. Distribusi Jumlah Penguasaan Sapi Perah pada Rumah Tangga Peternak Sampel ..................................................................... 113 10. Distribusi Rata-rata Luas Penguasaan Lahan Pertanian Menurut Jenis Lahan dan Strata Rumah Tangga Peternak ................................ 114 11. Distribusi Jumlah dan Persentase Responden Pria dan Wanita Anggota Rumah Tangga Peternak Sampel Menurut Umur ...................... 115 12. Distribusi Jumlah dan Persentase Responden Pria dan Wanita Anggota Rumah Tangga Peternak Sampel Menurut Pendidikan ............... 116 13. Distribusi Jumlah dan Persentase Tingkat Keterlibatan Anggota Rumah Tangga dalam Pekerjaan Rumah Tangga ................................ 118  

 

Page 94: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 88

 

Lampiran 12. Contoh Penulisan daftar gambar

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Skema Kerangka Pemikiran Penelitian Aksesibilitas Tenaga Kerja Wanita dalam Agribisnis Sapi perah ............................................... 32 2. Pola Peranan Parsons ................................................................ 45 3. Skema Hubungan Antara Variabel Pengaruh dan Terpengaruh ............... 98  

Page 95: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 89

 

Lampiran 13. Contoh Penulisan daftar lampiran

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran  

1. Beberapa variabel penentu terhadap aksesibilitas tenaga kerja Wanita dalam Agribisnis

2. Hasil pengujian korelasi 3. Keadaan Pers Lokal 4. Hasil perhitungan dampak modernisasi terhadap kesempatan kerja wanita 5. Surat ijin penelitian 6. Kuesioner Penelitian

                       

Page 96: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 90

 

Lampiran 14. Lembaran Konsultasi/Bimbingan Skripsi mahasiswa dapat memperoleh dua lembar (untuk pembimbing I dan pebimbing II) konsultasi/bimbingan skripsi  di jurusan masing‐masing.   

KEGIATAN KONSULTASI PROPOSAL DAN PENULISAN SKRIPSI

Jurusan _________________________  Judul Skripsi   :  …………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

Tgl Surat Tugas Pembimbingan 

:   

Dosen Pembimbing  1.     2.   

No. Uraian

Kegiatan

Materi Konsultasi Tanggal Paraf*

I II 1. Proposal

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10

11

2. Seminar Proposal

1.

2.

3.

4.

Page 97: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 91

 

No. Uraian

Kegiatan

Materi Konsultasi Tanggal Paraf*

I II 3. Penelitian Lapang

1.

2.

3.

4.

5.

4.

Konsultasi Penulisan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

5.

Ujian Skripsi

1.

2.

3.

4.

*Ditulis Tanggal

Page 98: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 92

 

Lampiran 15. Instruksi kerja Skripsi 1 Tujuan Penjelasan tentang proses penyusunan skripsi bagi mahasiswa

Jurusan Ilmu Komunikasi yang teleh memenuhi persyaratan sebagaimana yang ditentukan oleh fakultas agar dapat luus tepat waktu dan mengambil bidang penelitian yang sesuai dengan minatnya.

2 Referensi • Panduan Penulisan Skripsi FISIP Universitas Brawijaya Malang yang berlaku

• Buku Pedoman Pendidikan FISIP Universitas Brawijaya Malang Tahun akademik 2009/2010

3 Dokumen • Kartu Pengajuan Pembimbing

• Kartu Kendali Proses Bimbingan Skripsi • Kartu Penggantian Pembimbing Skripsi • Kartu Pengajuan Ujian Seminar-Proposal • Kartu Evaluasi Proposal • Kartu Pengajuan Ujian Komprehensif • Berita Acara Ujian Skripsi • Lembar penilaian ujian skripsi

4 Pihak yang terkait • Dekan

• Ketua Jurusan • Staf Administrasi Jurusan • Dosen • Mahasiswa

5 Definisi Skripsi adalah karya tulis ilmiah berupa paparan tulisan hasil penelitian yang membahas suatu masalah dalam bidang ilmu tertentu (Komunikasi) dengan menggunakan kaidah-kaidah yang berlaku dalam suatu bidang ilmu. Penelitian ini dilakukan sesuai dengan bidang minat mahasiswa.

6 6.1

Prosedur : Persiapan skripsi

1. Mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan akademis dapat memprogram skripsi dengan mengisi KRS di awal semester.

2. Mahasiswa dapat mengisi kartu pengajuan pembimbing skripsi yang dikeluarkan Jurusan sambil menyerahkan judul dan ringkasan awal penelitian pada Ketua Jurusan/Sekretaris Jurusan sebagai awalan penyusunan skripsi.

3. Selanjutnya mahasiswa akan mendapatkan SK dari Ketua Jurusan mengenai nama-nama dosen yang ditugaskan menjadi Pembimbing Utama dan Pembimbing Pendamping.

4. Mahasiswa kemudian akan mendapatkan Kartu Bimbingan Skripsi sebagai kartu kendali selama proses pengerjaan skripsi. Setiap kali melaksanakan bimbingan, mahasiswa wajib mengisi kartu dengan materi-materi konsultasi dan akan ditandatangani dosen pembimbing. Kartu ini menjadi salah satu ketentuan yang harus diserahkan untuk mengikuti sidang skripsi.

6.2 Pembimbingan 5. Setelah mendapat kepastian mengenai pembimbing skripsi, mahasiswa dapat mulai menghubungi pembimbing utama maupun pembimbing pendamping untuk mulai melakukan

Page 99: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 93

 

bimbingan skripsi dengan mekanisme yang disepakati kedua belah pihak.

6. Jika mahasiswa merasa dosen pembimbing sulit dihubungi atau berhalangan dalam melakukan pembimbingan skripsi, mahasiswa dapat mengajukan pada Jurusan untuk mengajukan Dosen Pembimbing yang baru.

7. Jika dalam satu semester penelitian yang dilakukan mahasiswa belum selesai, mahasiswa dapat memperpanjang pemrograman skripsinya dengan melakukan registrasi ulang dan mengisi KRS, selama masa studinya belum habis.

6.3 Ujian seminar-proposal 8. Setelah mahasiswa selesai membuat proposal penelitian dan disetujui dosen pembimbing, mahasiswa dapat mengajukan ujian seminar proposal melalui Jurusan.

9. Jadwal ujian seminar-proposal teragendakan secara berkala, yaitu minggu terakhir di tiap bulan.

10. Mahasiswa akan mendapatkan evaluasi dan usulan perbaikan mengenai proposal penelitiannya.

11. Setelah mendapatkan kartu evaluasi seminar-proposal, mahasiswa dapat melanjutkan penelitian hingga selesai.

6.4 Pelaksanaan penelitian 12. Mahasiswa dapat melanjutkan penelitian dibawah arahan dan evaluasi dosen pembimbing

6.5 Ujian komprehensif 13. Setelah penelitiannya selesai dan disetujui dosen pembimbing, mahasiswa dapat mengajukan ujian komprehensif melalui Jurusan.

14. Mahasiswa mengisi kartu pengajuan ujian komprehensif dan menyerahkannya pada staf administrasi Jurusan.

15. Mahasiswa akan menerima SK Penguji skripsi dan dapat mengatur jadwal ujiannya berdasarkan kesepakatan majelis penguji.

16. Setelah selesai melaksanakan ujian komprehensif, mahasiswa akan menerima berita acara dan lembar penilaian skripsi.

17. Jika terdapat masukan dari penguji, mahasiswa wajib melaksanakan perbaikan selambat-lambatnya satu bulan setelah pelaksanaan ujian komprehensif. Keterlambatan yang disengaja akan mendatangkan konsekuensi berupa pengurangan nilai hingga pengulangan ujian komprehensif.

Page 100: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 94

 

Lampiran 16. Format Penulisan Kutipan berdasar APA style

I. Penulisan Kutipan dengan Format American Psychological Association (APA) 1. Penulisan Kutipan Tidak Langsung

Pada format APA, kutipan tidak langsung dituliskan dalam kalimat/teks dengan mencantumkan nama pengarang dan tahun penerbitan, tanpa menuliskan halaman karya yang dikutip. Nama penulis disebutkan dalam kalimat Jones (1998) compared student performance ... In 1998, Jones compared student performance ... Nama penulis tidak disebutkan dalam kalimat In a recent study of student performance (Jones, 1998), ...

2. Penulisan Kutipan Langsung

Kutipan langsung pada format APA ditulis dengan menyebutkan nama pengarang, tahun terbit, dan halaman kalimat/teks yang dikutip. Kutipan langsung dibedakan atas dua jenis, yaitu kutipan langsung pendek dan kutipan langsung panjang. Kutipan langsung pendek Kutipan langsung pendek adalah kalimat yang dikutip kurang atau sama dengan 40 kata. Kutipan langsung pendek dituliskan dalam teks dengan memberi tanda petik di awal dan di akhir kutipan. Nama penulis tidak disebutkan dalam kalimat She stated, "Students often had difficulty using APA style," (Jones, 1998, p. 199), but she did not offer an explanation as to why. Nama penulis disebutkan dalam kalimat According to Jones (1998), "Students often had dificulty using APA style, especially when it was their first time" (p. 199). Jones (1998) found "students often had difficulty using APA style" (p. 199); what implications does this have for teachers? Kutipan langsung panjang Kutipan langsung panjang adalah kalimat yang dikutip lebih dari 40 kata. Kutipan langsung panjang ditulis dalam paragraf tersendiri, dengan jarak 5 ketuk/spasi dari margin kiri, dan tetap dalam jarak 1,5 spasi (seperti teks). Nama penulis tidak disebutkan dalam kalimat She stated: Students often had difficulty using APA style,especially when it was their first time citing sources. This difficulty could be attributed to the

Page 101: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 95

 

fact that many students failed to purchase a style manual or to ask their teacher for help. (Jones, 1993, p. 199). Nama penulis disebutkan dalam kalimat Jones's 1993 study found the following: Students often had difficulty using APA style, especially when it was their first time citing sources. This difficulty could be attributed to the fact that many students failed to purchase a style manual or to ask their teacher for help (p. 199). CONTOH PENULISAN KUTIPAN Karya dengan 2 sampai 6 penulis Nama keluarga/nama belakang penulis disebutkan semua. Richards, Jones and Moore (1998) maintain that college students who actively participate in extracurricular activities achieve greater academic excellence because they learn how to manage their time more effectively. atau The authors maintain that college students who actively participate in extracurricular activities achieve greater academic excellence because they learn how to manage their time more effectively (Richards, Jones, & Moore, 1998). Karya lebih dari 6 penulis Jika karya yang dikutip ditulis lebih dari 6 pengarang, yang ditulis hanya nama keluarga/belakang penulis pertama, dengan memberi inisial et al. Massachusetts state and municipal governments have initiated several programs to improve public safety, including community policing and after school activities (Smith et a1., 1997). Lebih dari 1 karya dengan penulis yang sama. Semua tahun penerbitan publikasi harus disebutkan semua. Smith (1972) in his study of the effects of alcohol on the ability to drive, Smith (1991) showed that the reaction times of participating drivers were adversely affected by as little as a twelve ounces can of beer. Mengutip dari beberapa karya dari penulis yang berbeda dan tahun penerbitan dalam 1 kalimat (kutipan diambil dari sumber yang berbeda). Studies of precautionary saving in response to earnings risk include Cantor (1985), Skinner (1988), Kimbal (1990a, 1990b) and Caballero (1991), among others... atau The hemispheric division of the human brain has been studied from many different perspectives; however, not all researchers agree on the exact functions of each hemisphere (Ellison, 1973; Jaynes, 1979; Mick, 1978).

Page 102: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 96

 

Karya dengan nama belakang penulis sama Jika mengutip dari karya dengan nama belakang penulis yang sama dengan kutipan sebelumnya, nama depan penulis perlu dicantumkan pada kutipan berikutnya. At least 66,665 lions were killed between 1907 and 1978 in Canada and the United States (Kevin Hansen, 1980). Jika dalam 1 kutipan D. M. Smith (1994) and P. W. Smith (1995) both reached the same conclusion about parenting styles and child development. Mengutip rumus, hasil penelitian/exact quotation Harus mencatumkan nomor halaman. In his study on the effects of alcohol on drivers, Smith (1991, p. 104) stated that "participants who drank twelve ounces of beer with a 3.5% alcohol content reacted, on average, 1.2 seconds more slowly to an emergency braking situation than they did when they had not ingested alcohol." Mengutip dari kutipan Jika mengutip dari sumber yang mengutip, nama penulis asli dicantumkan pada kalimat, dan nama penulis yang mengutip dicantumkan pada akhir kalimat kutipan. Behavior is affected by situation. As Wallace (1972) postulated in Individual and Group Behavior, a person who acts a certain way independently may act in an entirely different manner while the member of a group (Barkin, 1992, p. 478). Tidak ada nama penulis Jika tidak ada nama penulis, tuliskan 1 atau 2 kata pertama dari judul buku/halaman web. Jika mengutip dari buku atau website, judul ditulis dalam cetak miring. Jika mengutip dari artikel jurnal/majalah/surat kabar, judul ditulis dalam huruf tegak dengan memberi tanda petik di awal dan akhir kutipan. Massachusetts state and municipal governments have initiated several programs to improve public safety, including community policing and after school activities (Innovations, 1997). Artikel tanpa nama penulis dan tahun penerbitan In another study of students and research decisions, it was discovered that students succeeded with tutoring (“Tutoring and APA,” n.d.). Catatan: n.d. = no date

Page 103: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 97

 

Lembaga sebagai penulis The standard performance measures were used in evaluating the system. (United States Department of Transportation, Federal Aviation Administration, 1997) Komunikasi melalui email This information was verified a few days later (J. S. Phinney, personal communication, June 5, 1999). …dapat disimpulkan bahwa jurusan Teknik Mesin kurang diminati oleh siswa perempuan (wawancara dengan Juliana Anggono, 5 Januari 1999). Mengutip dari Website Pada dasarnya mengutip dari website atau sumber elektronik sama dengan mengutip dari sumber tercetak. Jika mengutip dari website atau media elektronik, yang perlu dicantumkan adalah nama penulis, tahun penerbitan, nomor halaman (untuk kutipan langsung) atau jika tidak ada nomor halaman, sebutkan nomor bab (chapter), nomor gambar, tabel atau paragraf. Alamat website (URL) dan informasi lain dituliskan pada Daftar Referensi. (Cheek & Buss, 1981, p. 332) (Shimamura, 1989, chap. 3)

Page 104: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 98

 

Lampiran 17. Format Penulisan Kutipan Berdasar MLA style

II. PENULISAN KUTIPAN DENGAN FORMAT MODERN LANGUAGE ASSOCIATION (MLA)

1. Penulisan Kutipan Tidak Langsung

Pada format MLA, kutipan tidak langsung dituliskan dalam kalimat/teks dengan mencantumkan nama penulis dan nomor halaman sumbernya. Nama penulis disebutkan dalam kalimat Pope was clear to point out that, although many of his ideas were idealistic, Rousseau held ambivalent feelings toward women (138). Nama penulis tidak disebutkan dalam kalimat During World War I, British and American women could, for the first time, earn first-class pay for first-class work (Gilbert 236-7).

2. Penulisan Kutipan Langsung Bentuk penulisan sumber pada kutipan langsung sama dengan bentuk penulisan sumber pada kutipan tidak langsung. Yang membedakan adalah penulisan kalimat kutipan. Kutipan langsung pendek Jika kalimat yang dikutip sama dengan atau kurang dari 3 baris, kutipan ditulis dengan diawali dan diakhiri dengan tanda petik. Nama penulis disebutkan dalam kalimat In fact, Rumelhart (33) suggests that schemata "truly are the building blocks of cognition". In fact, Rumelhart suggests that schemata "truly are the building blocks of cognition" (33). Nama penulis tidak disebutkan dalam kalimat Past attempts to deal with organisational conflict problems have led "to the development of integrative and mixed structures such as committees, task forces and matrix structures" (Dawson, 97). Kutipan langsung panjang Jika mengutip lebih dari 3 baris, kutipan ditulis pada paragraf tersendiri, dengan jarak 1 inci atau kurang lebih 10 ketuk/spasi dari margin kiri, dengan jarak antarbaris 1,5 spasi. In fact, Rumelhart suggests that: schemata truly are the building blocks of cognition. They are the fundamental elements upon which all information

Page 105: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 99

 

processing depends. Schemata are employed in the process of interpreting sensory data (both linguistic and non linguistic), in retrieving information from memory, in organizing actions, in determining goals and sub- goals, in allocating resources, and generally, in guiding the flow of processing in the system (33-34). CONTOH PENULISAN KUTIPAN Lebih dari satu karya dengan pengarang yang sama Jika mengutip 2 karya atau lebih dengan penulis sama, sebutkan 1 kata dari judul karya diikuti dengan nomor halaman. Jika karya berupa buku, judul dicetak miring; jika karya berupa artikel, judul diberi tanda petik. When calculating the number of homeless animals in the United States, the author comically stated that "Maybe man would not overrun the planet, but his pet poodles and Siamese cats might" (Westin, Pethood 6). She then further stated that there are 50 million homeless animals in the country (Westin, "Planning" 10). Penulis dengan nama belakang sama Jika mengutip karya dengan nama belakang penulis yang sama dengan kutipan terdahulu, nama depan penulis perlu dicantumkan pada kutipan berikutnya. At least 66,665 lions were killed between 1907 and 1978 in Canada and the United States (Kevin Hansen 58). Mengutip dari beberapa karya The dangers of mountain lions to humans have been well documented (Rychnovsky 40; Seidensticker 114; Williams 30). Karya tanpa nomor halaman Jika mengutip karya tanpa nomor halaman (biasanya mengutip dari website), nomor paragraf atau layar dituliskan sebagai pengganti nomor halaman. ……………………. (Smith, para. 4). Karya dengan dua atau tiga orang penulis Richards, Jones, and Moore maintain that college students who actively participate in extracurricular activities achieve greater academic excellence because they learn how to manage their time more effectively (185). atau The authors maintain that college students who actively participate in extracurricular activities achieve greater academic excellence because they learn how to manage their time more effectively (Richards, Jones, and Moore 185).

Page 106: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 100

 

Karya dengan 4 penulis atau lebih Chazon et al. argued that ethnic groups are culturally based social organizations in which members have multiple identities (105-6). atau The authors argued that ethnic groups are culturally based social organizations in which members have multiple identities (Chazon et al. 105-6). Tidak ada nama penulis Artikel Jika mengutip dari artikel yang tidak ada nama penulisnya, 1 atau 2 kata pertama dari judul artikel dituliskan sebagai sumber dengan diberi tanpa kutip di awal dan di akhir judul. In California, fish and game officials estimate that since 1972 lion numbers have increased from 2,400 to at least 6,000 ("Lion" A21). Buku Jika mengutip dari buku yang tidak ada nama penulisnya, judul buku dituliskan sebagai sumber dan ditulis dalam cetak miring. Already several new security holes have been discovered and outlined in detail (NewHacker's Guide 18). Karya yang terdiri dari beberapa volume Between 1762 and 1796, the economy of imperial Russia experienced profound changes under Empress Catherine II (Spielvolgel, vol. 3). Mengutip dari karya berjilid According to Flint, Japanese women of the Tokugawa period had key roles and functions in the home (5: 139). Mengutip dari dua karya yang berbeda Recent research confirms this effect (Catano 412-13; Mulderig 1198-1234). Lembaga sebagai penulis The standard performance measures of the United States Department of Transportation's Federal Aviation Administration (123-97) were used in evaluating the system. The standard performance measures (United States Department of Transportation, Federal Aviation Administration 123-97) were used in evaluating the system.

Page 107: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 101

 

Komunikasi pribadi A. P. French noted that the clarity of Rutherford's prose style is not often imitated in the writing of most contemporary physicists (personal conversation, 18 April 1994). Jika ada kata/kalimat yang dihilangkan pada kutipan langsung Jika dalam kutipan langsung terdapat bagian dari kalimat yang dihilangkan, tempat bagian yang dihilangkan diberi tanda ellipsis. In surveying various responses to plagues in the Middle Ages, Barbara W. Tuchman writes, “Medical thinking … stressed air as the communicator of disease, ignoring sanitation or visible carriers” (101-02). Novel Jika mengutip novel, judulnya disebutkan dalam cetak miring, nama penulis, nomor halaman juga disebutkan dan diikuti oleh nomor bab. Fitzgerald's narrator captures Gatsby in a moment of isolation: "A sudden emptiness seemed to flow now from the windows and the great doors, endowing with complete isolation the figure of the host" (56: ch. 3). Drama Jika mengutip percakapan drama antara 2 pelaku atau lebih, kutipan percakapan tersebut ditulis dalam paragraf tersendiri, dengan jarak 10 ketuk/spasi dari margin kiri. Nama pelaku ditulis dengan huruf kapital. Kutipan percakapan oleh pelaku yang sama pada baris kedua dan seterusnya ditulis dengan jarak 3 ketuk/spasi dari baris pertama. Pada akhir kutipan ditulis nomor “ act, scene” dan nomor baris dalam tanda kurung. Marguerite Duras’s screenplay for Hisroshima mon amour suggests at the outset the profound difference between observation and experience: HE. You saw nothing in Hisroshima. Nothing. SHE. I saw everything. Everything. […] The hospital, for instance, I Saw it. I’m sure I did. There is a hospital in Hiroshima. How could I Help seeing it? (2505-06) Puisi Jika mengutip puisi, yang perlu disebutkan adalah nomor bagian (jika ada), kemudian nomor baris. When Homer's Odysseus comes to the hall of Circe, he finds his men "mild / in her soft spell, fed on her drug of evil" (10.209-11). Alkitab Jika mengutip ayat Alkitab, nama kitab dituliskan diikuti oleh pasal dan ayat yang dikutip.

Page 108: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 102

 

Consider the words of Solomon: "If your enemy is hungry, give him bread to eat; and if he is thirsty, give him water to drink" (Prov. 25.21). Jika diperlukan, versi Alkitab dapat disebutkan. Consider the words of Solomon: "If your enemy is hungry, give him bread to eat; and if he is thirsty, give him water to drink" (Prov. 25.21. RSV). Mengutip dari website atau sumber elektronik Mengutip dari website sama dengan mengutip dari bahan cetak. Jika sumber memiliki pengarang dan nomor halaman, sebutkan seperti pada sumber tercetak. Dan jika tidak ada nomor halaman, sebutkan nomor paragraf atau tampilan ke berapa. Using historical writings about leprosy as an example, Demaitre argues that "the difference between curability and treatability is not a modern invention" (29). Mengutip dari website tanpa penulis Jika mengutip dari website yang tidak diketahui nama penulisnya, judul lengkap website dapat ditulis dalam kalimat, atau 1 atau beberapa kata, dari judul awal website dalam tanda petik di akhir kalimat yang dikutip (seperti mengutip artikel). According to a Web page sponsored by the Children's Defense Fund, fourteen American children die from gunfire each day ("Child").

Page 109: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 103

 

Lampiran 18. FORMAT PENULISAN DAFTAR REFERENSI (DAFTAR PUSTAKA) berdasar APA style dan MLA style Daftar referensi adalah kumpulan sumber informasi yang digunakan dalam sebuah penulisan, yang disusun secara alfabetis. Sumber informasi yang dicantumkan dalam daftar itu adalah yang dikutip dalam uraian/teks dan yang mendukung atau dipakai sebagai acuan. Informasi tentang sumber yang digunakan harus ditulis secara benar, lengkap dan konsisten dengan menggunakan format/standar tertentu. Secara umum format penulisan (citation style) dibedakan atas dua jenis berdasarkan golongan ilmu, yaitu humanities style dan scientific style. APA merupakan contoh dari scientific style, dan MLA merupakan contoh dari humanities style. Ketentuan umum penulisan daftar referensi a. Sumber yang dikutip dalam uraian/teks harus ditulis lengkap dalam „Daftar

Referensi“. Sebaliknya, sumber yang terdaftar dalam Daftar Referensi harus ditulis dalam teks sebagai kutipan.

b. Nama penulis ditulis nama keluarga/nama belakang terlebih dahulu, kecuali

nama Cina, Jepang, Korea, karena nama keluarga sudah di awal. Contoh : Nama : Kwik Kian Gie. Penulisan : Kwik Kian Gie. Nama : Heribertus Andi Mattalata. Penulisan : Mattalata, Heribertus Andi. Nama : Joyce Elliot-Spencer. Penulisan : Elliot-Spencer, Joyce. Nama : Anthony T. Boyle, PhD. Penulisan : Boyle, Anthony T. Nama : Sir Philip Sidney. Penulisan : Sidney, Philip. Nama : Arthur George Rust Jr. Penulisan : Rust, Arthur George, Jr. Nama : John D. Rockfeller IV. Penulisan : Rockfeller, John. D., IV c. Gelar kebangsawanan, akademik, dan keagamaan tidak perlu ditulis. d. Jika tidak ada nama penulis, judul karya dituliskan sebagai tema utama. e. Pada format APA, huruf pertama dari judul karya atau judul tambahan ditulis

dengan huruf kapital. Pada format MLA huruf kapital digunakan pada setiap awal kata dari judul karya (kecuali kata sandang).

f. Baris kedua setiap sumber ditulis dengan jarak 5 ketuk/spasi dari margin kiri

baris pertama dengan jarak antar baris 1,5 spasi. g. Daftar diurutkan berdasarkan abjad nama keluarga/nama belakang dengan

jarak 1,5 spasi.

Page 110: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 104

 

CONTOH PENULISAN DAFTAR REFERENSI 1. FORMAT APA I. BUKU Penulis tunggal Baxter, C. (1997). Race equality in health care and education. Philadelphia: Balliere Tindall. Penulis dua atau tiga Cone, J.D., & Foster, S.L. (1993). Dissertations and theses from start to finish: Psychology and related fields. Washington, DC: American Psychological Association. Tidak ada nama penulis Merriam-Webster’s collegiate dictionary (10th ed.). (1993). Springfield, MA: Merriam-Webster. Bukan edisi pertama Mitchell, T.R., & Larson, J.R. (1987). People in organizations: An introduction to organizational behavior (3rd ed.). New York: McGraw-Hill. Penulis berupa tim atau lembaga American Psychiatric Association. (1994). Diagnostic and statistical manual of mental disorders (4th ed.). Washington, DC: Author. Buku berseri/multi volume (editor sebagai penulis) Koch, S. (Ed.). (1959-1963). Psychology: A study of science (Vols. 1-6). New York: McGraw-Hill. Terjemahan Kotler, Philip. (1997). Manajemen pemasaran : Analisis, perencanaan, implementasi (Hendra Teguh & Ronny Antonius Rusli, Penerjemah.). Jakarta: Prenhallindo. Artikel atau bab dalam buku yang diedit Eiser, S., Redpath, A., & Rogers, N. (1987). Outcomes of early parenting: Knowns and unknowns. In A. P. Kern & L. S. Maze (Ed.). Logical thinking in children (pp. 58-87). New York: Springer.

Page 111: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 105

 

Artikel/istilah dalam buku referensi Schneider, I. (1989). Bandicoots. In Grzimek’s encyclopedia of mammals (vol.1, pp. 300 304). New York: McGraw-Hill. Makalah seminar, konferensi, dan sejenisnya. Crespo, C.J. (1998, March). Update on national data on asthma. Paper presented at the meeting of the National Asthma Education and Prevention Program, Leesburg, VA. II. SERIAL Artikel Jurnal Clark, L.A., Kochanska, G., & Ready, R. (2000). Mothers’ personality and its interaction with child temperament as predictors of parenting behavior. Journal of Personality and Social Psychology, 79, 274-285. Artikel Majalah Greenberg, G. (2001, August 13). As good as dead: Is there really such a thing as brain death? New Yorker, 36-41. Artikel surat kabar Crossette, Barbara. (1990, January 23). India lodges first charges in arms Scandal. New York Times, A4. Artikel surat kabar, tanpa penulis Understanding early years as a prerequisite to development. (1986, May 4). The Wall Street Journal, p. 8. Resensi buku dalam jurnal Grabill, C. M., & Kaslow, N. J. (1999). Anounce of prevention: Improving children's mental health for the 21st century [Review of the book Handbook of prevention and treatment with children and adolescents]. Journal of Clinical Child Psychology, 28, 115 116. Resensi film dalam jurnal Lane, A. (2000, December 11). Come fly with me [Review of the motion picture Crouching tiger, hidden dragon]. The New Yorker, 129-131

Page 112: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 106

 

III. WAWANCARA White, Donna. (1992, December 25). Personal interview. IV. KARYA LAIN DAN KARYA NONCETAK Acara Televisi Crystal, L. (Executive Producer). (1993, October 11). The MacNeil/Lehrer news hour. [Television broadcast]. New York and Washington, DC: Public Broadcasting Service. Kaset Video/VCD National Geographic Society (Producer). (1987). In the shadow of Vesuvius . [Videotape]. Washington, DC: National Geographic Society. Kaset Audio McFerrin, Bobby (Vocalist). (1990). Medicine music [Audio Recording]. Hollywood, CA: EMI-USA. Perangkat lunak komputer Arend, Dominic N. (1993). Choices (Version 4.0) [Computer software]. Champaign, IL: U.S. Army Corps of Engineers Research Laboratory. (CERL Report No.CH7- 22510) V. PUBLIKASI ELEKTRONIK Karya lengkap McNeese, M.N. (2001). Using technology in educational settings. October 13, 2001. University of Southern Mississippi, Educational Leadership and Research. http://www.dept.usm.edu/~eda/ Artikel dari pangkalan data online Senior, B. (1997, September). Team roles and team performance: Is there really a link? Journal of Occupational and Organizational Psychology, 70, 241-258. June 6, 2001. ABI/INFORM Global (Proquest) database. Artikel jurnal di website Lodewijkx, H. F. M. (2001, May 23). Individual- group continuity in cooperation and competition undervarying communication conditions. Current Issues in Social

Page 113: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 107

 

Psychology, 6 (12), 166-182. September 14, 2001. http://www.uiowa.edu/~grpproc/ crisp/crisp.6.12.htm Dokumen lembaga NAACP (1999, February 25). NAACP calls for Presidential order to halt police brutality crisis. June 3, 2001. http://www.naacp.org/president/releases/police_brutality.htm Dokumen lembaga, tanpa nomor halaman, tanpa informasi tahun penerbitan Greater Hattiesburg Civic Awareness Group, Task Force on Sheltered Programs. (n.d.). Fund-raising efforts. November 10, 2001. http://www.hattiesburgcag.org Penulis dan informasi waktu penerbitan tidak diketahui GVU's 8th WWW user survey. (n.d.). September 13, 2001. http://www.gvu.gatech.edu/user_surveys/survey-1997-10/ Email Wilson, R.W. (1999, March 24). Pennsylvania reporting data. Child Maltreatment Research. March 30, 1999. [email protected] CD-ROM Ziegler, H. (1992). Aldehyde. The Software Toolworks multimedia encyclopedia (CD- ROM version 1.5). Boston: Grolier. Januari 19, 1999. Software Toolworks. Nickell, Stephen J. (August 1996). Competition and corporate performance. The Journal of Political Economy, 104(4), 724-747. December 15, 2003. Proquest Database (CD-ROM). 2. FORMAT MLA I. BUKU Penulis Tunggal Frye, Northrop. Anatomy of Criticism: Four Essays. Princeton: Princeton UP, 1957. Buku dengan penulis sama -------------. The Secular Scripture. Cambridge: Harvard UP, 1976. Dengan dua atau tiga orang pengarang Howe, Russell Warren, and Sarah Hays Trott. The Power Peddlers. Garden City: Doubleday, 1977.

Page 114: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 108

 

Marquart, James W., Sheldon Ekland Olson, and Jonathan R. Sorensen. The Rope, the Chair, and the Needle: Capital Punishment in Texas, 1923-1990. Austin: Univ. of Texas, 1994. Lebih dari tiga penulis Edens, Walter, et al., ed. Teaching Shakespeare. Princeton: Princeton UP, 1977. Tidak ada nama penulis Merriam-Webster’s collegiate dictionary (10th ed.). Springfield, MA: Merriam- Webster, 1993. Editor sebagai penulis Harari, Josue, ed. Textual Strategies. Ithaca: Cornell UP, 1979. Penulis dan editor Malory, Thomas. King Arthur and his Knights. Ed. Eugene Vinaver. London: Oxford UP, 1956. Penulis berupa tim atau lembaga National Institute for Dispute Resolution. Dispute Resolution Resource Directory. Washington, D.C.: Natl. Inst. for Dispute Res., 1984. Karya multi jilid/buku berseri Freedberg, S. J. Andrea del Sarto. 2 jil. Cambridge: Harvard UP, 1963. Terjemahan Foucault, Michel. The Archaeology of Knowledge. Trans. A. M. Sheridan Smith. London: Tavistock Publications, 1972. Trans. of L'Archéologie du savoir, 1969. Artikel atau bab dalam buku Magny, Claude-Edmonde. "Faulkner or Theological Inversion." Faulkner: A Collection of Critical Essays. Ed. Robert Penn Warren. Englewood Cliffs: Prentice- Hall, 1966. 66-78. Artikel/istilah dalam buku referensi Foster, John S., Jr. "Nuclear War." Encyclopedia Americana. Intl. ed. 1998. “Ginsburg, Ruth Bader.” Who’s Who in America. 52nd ed. 1998. “Noon.” The Oxford English Dictionary. 2nd ed. 1989. Brosur, pamflet dan sejenisnya Jawa Timur. Surabaya: Dinas Pariwisata Jawa Timur, 1999.

Page 115: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 109

 

Makalah seminar, konferensi dan sejenisnya Mann, Jill. “Chaucher and the ‘Woman Question.’” This Noble Craft: Proceedings of the Tenth Research Symposium of the Dutch and Belgian University Teachers of Old and Middle English and Historical Linguistics, Utrect, 19-10 January 1989. Ed. Erik Kooper. Amsterdam: Radopi, 1991.173--88. II. SERIAL Artikel jurnal Dabundo, Laura. “The Voice of the Mute: Wordsworth and the Ideology of Romantic Silences.” Christiantity and Literature 43:1(1995): 21-35. Artikel majalah Alpern, David M. “Has Moscow Violated SALT?.” Newsweek 22 Oct. 1984: 32. Artikel surat kabar Crossette, Barbara. “India Lodges First Charges in Arms Scandal.” New York Times 23 Jan. 1990, natl. ed.: A4. Artikel surat kabar tanpa pengarang “Dubious Venture.” Time 3 Jan. 1994: 64-65. “Staging your Own Photo Exhibition.” Better Photography July-Sept. 2000: 24-26. III. WAWANCARA Poussaint, Alfin F. Telephone interview. 10 Dec. 1990. Clinton, Bill. Interview with Ted Koppel. Nightline, ABC. WTNH, New Haven. 14 Nov. 1996. IV. KARYA LAIN DAN KARYA NONCETAK Film Lee, Spike, dir. and prod. Do the Right Thing. Forty Acres and a Mule Filmworks, 1989. Program televisi atau radio “Voyage to the Galapagos.” Scientific American Frontiers. Host Alan Alda. PBS. 5 Oct. 1999. Safer, Morley, writ. “Busted by the FBI!” Sixty Minutes. CBS. WFSB, Hartford. 14 Feb. 2000. Transcript. Schneider, Pamela. Interview. Seniors: What Keeps Us Going. With Linda Storrow. Natl. Public Radio. WNYC, New York. 11 July 1988.

Page 116: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 110

 

Pertunjukan (drama, opera, dan sejenisnya). Hamlet. By William Shakespeare. Dir. John Gielgud. Perf. Richard Burton. Shubert Theatre, Boston. 4 Mar. 1964. The River. Chor. Alvin Ailey. Dance Theater of Harlem. New York State Theater, New York. 15 Mar. 1994. Lukisan, foto, patung, dan sejenisnya. Bearden, Romare. The Train. Carole and Alex Rosenberg Collection, New York. Cassatt, Mary. Mother and Child. Wichita Art Museum. American Painting: 1950- 1913. By John Pearce. New York: McGraw Hill, 1964. Slide 22. Kartun Trudeau, Garry. “Donesbury.” Cartoon. Star-Ledger 17 June 1998: 23 Iklan Air Canada. Advertisement. CNN. 15 May 1998. The Fitness Fragnance by Ralph Lauren. Advertisement. Cospomolitan Apr. 1997: 111-12. V. PUBLIKASI ELEKTRONIK Buku Online Austen, Jane. Pride and Prejudice. Ed. Henry Churchyard. 1996. 10 Sept. 1998 <http://www.pemberley.com/janeinfo/prideprej.html>. Hawthorne, Nathaniel. “Dr. Heidegger’s Experiment.” Twice-Told Tales. Ed. George Parsons Lathrop. Boston: Houghton, 1883. 1 Mar. 1998 <http://eldred.ne.mediaone.net/nh/dhe.html> Artikel jurnal online Calabrese, Michael. “Between Despair and Ecstacy: Marco Polo’s Life of the Buddha.” Exemplaria 9.1 (1997). 22 June 1998 <http://web.english.ufl.edu/english/exemplaria/calax.htm> Artikel surat kabar/majalah online: Reid, T.R. “Druids Return to Stonehenge.” Washington Post 22 June 1998. 22 June 1998 <http://www.washintonpost.com/wp-srv/Wplate/1998-06/22/ 045I-062298- idx.html>. Artikel dalam pangkalan data online Smith, Martin. "World Domination for Dummies." Journal of Despotry Feb. 2000: 66-72. Expanded Academic ASAP. Gale Group Databases. Purdue University

Page 117: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 111

 

Libraries, West Lafayette, IN. 19 February 2003. <http://www.infotrac.galegroup.com>. Fox, Justin. “What in the World Happened to Economics?” Fortune 15 Mar. 1999: 90-102. ABI/INFORM Global. Proquest Direct. Perpustakaan Universitas Indonesia, Depok. 23 January 2004. <http://www.proquest.com/pqdauto>. Artikel di website “Using Modern Language Association (MLA) Format.” Purdue Online Writing Lab. 2003. Purdue University. 6 Feb. 2003. <http://owl.english.purdue. edu/handouts/research/r_mla.html>. Publikasi lembaga United States. Dept. of Justice. Natl. Inst. Of Justice. Prosecuting Gangs: A National Assessment. By Claire Johnson, Barbara Webster, and Edward Connors. Feb 1996. 29 June 1998 <http://www.ncjrs.org/txtfiles/pgang.txt>. Artikel/istilah dalam koleksi referensi online “Fresco.” Britannica Online. Vers. 97.1.1. Mar. 1997. Encyclopedia Britannica. 29 Mar. 1997 <http://www.eb.com:180>. E-mail Kleppinger, Eugene. "How to Cite Information from the Web". E-mail to Andrew Harnack. 10 Jan. 1999. Forum diskusi di web Marcy, Bob. "Think They'll Find Any Evidence of Mallory & Irvine?" Online posting. 30 Apr. 1999. Mt. Everest >99 Forum. 28 May 1999. <http://everest.mountainzone.com/99/forum>. Diskusi di listserve/newsgroup Holland, Norman. "Re: Colorless Green Ideas". Online posting. 30 May 1999. Psyart. 1 June 1999 <http://web.clas.ufl.edu/ipsa/ psyart.htm>. Parente, Victor. "On Expectations of Class Participation". Online posting 27 May 1996. 29 May 1996 <[email protected]>. Telnet, FTP, dan gopher Sowers, Henry, Miram Fields, and Jane Gurney. Online collaborative conference. 29 May 1999. Lingua MOO. 29 May 1999. <telnet://lingua.utdallas.edu:8888>. Mathews, J. Preface. Numerical Methods for Mathematics, Science, and Engineering. 2nd ed. N.p.: Prentice Hall, 1992. 8 June 1999.

Page 118: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 112

 

<ftp://ftp.ntua.gr/pub/netlib/textbook/index.html>. Artikel/data dalam CD-ROM “U.S. Population by Age: Urban and Urbanized Areas.” 1990 U.S. Census of Population and Housing. CD-ROM. US Bureau of the Census. 1990. Artikel jurnal dalam CD-ROM database Angier, Natalie “Chemists Learn Why Vegetables are Good for You.” New York Times 13 Apr. 1993, late ed.: C1. New York Times On disc. CD-ROM. UMIProquest. Oct. 1993. Artikel/istilah dalam koleksi referensi berbentuk CD-ROM “Albratoss.” The Oxford English Dictionary. 2nd ed. CD-ROM. Oxford: Oxford UP, 1992.

Page 119: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 1

 

I MENGISI FORM DI 

JURUSAN (mahasiswa ybs) 

II MEMINTA ACC DARI 

SEKJUR (mahasiswa ybs) 

III MENYERAHKAN FORM KE 

JURUSAN (mahasiswa ybs) 

IV MEMINTA ACC DARI 

PD 1 (Jurusan) 

V MENYERAHKAN FORM YANG SUDAH DI ACC SEKJUR DAN PD 1 KE 

AKADEMIK (Jurusan) 

VI MENGAMBIL SURAT 

TUGAS DI AKADEMIK/PAK SIGIT 

DAVID (Mahasiswa ybs) 

VII MENYERAHKAN SURAT TUGAS PADA DOSEN YANG 

BERSANGKUTAN, JURUSAN, DAN LAIN‐LAIN SESUAI DENGAN TEMBUSAN 

(mahasiswa ybs)

MENGURUS SURAT KONFIRMASI UJIAN LPKM/SKRIPSI KE JURUSAN (mahasiswa yang bersangkutan, 

setelah memfix‐kan jadwal dengan dewan penguji) 

Lampiran 19.

ALUR PENGAJUAN PEMBIMBINGAN/UJIAN SKRIPSI/LPKM 

                   

     

Page 120: PEDOMAN SKRIPSI FISIP UB 2009

BUKU PEDOMAN SKRIPSI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 2

 

DARTAR PUSTAKA  

Anonim. Buku Pedoman Penulisan Tesis. Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret.

Solo. Atmadilaga Didi. 1989. Buku Panduan Penulisan Skripsi, Thesis dan Disertasi. Program

Pascasarjana Universitas Padjadjaran Bandung. Badudu,J.S. 1991. Membina Bahasa Indonesia Baku. Pustaka Prima. Bandung. Djuharie, O. Setiawan. 2001. Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi. Cetakan

1. Penerbit Yrama Widya. Bandung. Guhardja, dkk., 2004. Pegangan Gaya Penulisan, Penyuntingan dan Penerbitan Karya

Ilmiah Indonesia. Mien A. Rifai (Penyunting). Cetakan ke empat. Gajah Mada University Press. Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Ditjen Dikti.

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya. 2006. Buku Pedoman

Pendidikan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik : PS. Sosiologi dan PS. Ilmu Komunikasi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya. Malang.

Sutrisno Hadi, 1984. Metodologi Research : Untuk Penulisan Paper, Skripsi, Thesis

dan Disertasi. Jilid Pertama dan Ke dua. Universitas Padjadjaran. 2004. Pedoman Penyusunan dan Penulisan Skripsi Program

Sarjana dan Profesi 2004/2005. Departemen Pendidikan Nasional. Universitas Padjadjaran. Bandung.

Wisadirana Darsono, 2005. Metode Penelitian dan Pedoman Penulisan Skripsi Untuk

Ilmu Sosial. Cetakan pertama. UMM Press.