pedoman praktikum jurusan perbankan...

78

Upload: others

Post on 07-Sep-2020

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEDOMAN PRAKTIKUM JURUSAN PERBANKAN SYARIAHps.iainponorogo.ac.id/.../sites/8/...Perbankan-Syariah-dan-Usaha-Mitr… · Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra.Pedoman Praktikum ini
Page 2: PEDOMAN PRAKTIKUM JURUSAN PERBANKAN SYARIAHps.iainponorogo.ac.id/.../sites/8/...Perbankan-Syariah-dan-Usaha-Mitr… · Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra.Pedoman Praktikum ini

PEDOMAN PRAKTIKUM

BANK SYARIAH DAN USAHA MITRA

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (FEBI)

IAIN PONOROGO

2018

Page 3: PEDOMAN PRAKTIKUM JURUSAN PERBANKAN SYARIAHps.iainponorogo.ac.id/.../sites/8/...Perbankan-Syariah-dan-Usaha-Mitr… · Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra.Pedoman Praktikum ini

Pedoman Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra

2

VISI DAN MISI

JURUSAN PERBANKAN SYARI’AH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

IAIN PONOROGO

VISI

Menjadi Pusat Kajian Dan Pengembangan Perbankan Syariah Yang

Unggul Dalam Pengelolaan Usaha Mitra

MISI

1. Melaksanakan pendidikan dan pembelajaran yang profesional dalam

bidang perbankan syari’ah yang unggul dalam pengelolaan usaha

mitra

2. Menghasilkan penelitian yang aktual dalam bidang perbankan

syari’ah yang unggul dalam pengelolaan usaha mitra

3. Melaksanakan pengabdian yang relevan dalam bidang perbankan

syari’ah yang unggul dalam pengelolaan usaha mitra

4. Melaksanakan kerjasama dengan perguruan tinggi atau lembaga lain

yang unggul dalam pengelolaan usaha mitra

Page 4: PEDOMAN PRAKTIKUM JURUSAN PERBANKAN SYARIAHps.iainponorogo.ac.id/.../sites/8/...Perbankan-Syariah-dan-Usaha-Mitr… · Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra.Pedoman Praktikum ini

Pedoman Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra

3

KATA PENGANTAR

Prospek kerja dan peluang karier pada lembaga–lembaga

ekonomi yang berbasiskan syariah mulai tumbuh dan berkembang.

Realitas ini menunjukkan bahwa ekonomi syariah mulai dapat diterima

dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakatsebagai sebuah sistem

alternatif yang mampu memecahkan problematika ekonominya. Untuk

itu peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan lembaga-lembaga

ekonomi syariah menjadi perhatian yang sangat strategis.Salah satu

diantaranya adalah menyiapkan sumber daya manusia yang mampu

mengemban tugas-tugas kelembagaan ekonomi syariah.

Prodi Perbankan Syariah sebagai prodi terdepan dalam

mengemban amanah syariah merasa terpanggil untuk membekali

mahasiswanya agar menjadi sumber daya manusia yang berkualitas dan

siap melayani masyarakat di bidang perbankan syariah.Prodi Perbankan

Syariah berkomitmen agar lulusannya tidak saja memiliki penguasaan

terhadap teori-teori secara umum tentang lembaga keuangan syariah,

tetapi juga menguasai praktek-praktek lembaga keuangan syariah,

khususnya pada lembaga perbankan syariah.Oleh karenanya diperlukan

pembelajaran yang langsung berhubungan dengan dunia kerja. Praktikum

adalah salah satu pembelajaran yang dapat mendekatkan mahasiswa pada

dunia kerja.

Page 5: PEDOMAN PRAKTIKUM JURUSAN PERBANKAN SYARIAHps.iainponorogo.ac.id/.../sites/8/...Perbankan-Syariah-dan-Usaha-Mitr… · Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra.Pedoman Praktikum ini

Pedoman Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra

4

Dalam rangka memberikan kelancaran dalam pembelajaran

praktikum, Prodi Perbankan Syariah menerbitkan buku Pedoman

Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra.Pedoman Praktikum ini

diharapkan dapat mempermudah dan memperlancar kegiatan praktikum

dalam pelaksanaan dan pelaporannya. Pedoman ini diharapkan

bermanfaat dan mendorong mahasiswa memiliki kemampuan dalam

mengembangkan perbankan syariah pada khususnya dan perekonomian

umat, bangsa, dan negara ini pada umumnya.

Ponorogo, 17 Agustus 2018

Tim Penyusun

Page 6: PEDOMAN PRAKTIKUM JURUSAN PERBANKAN SYARIAHps.iainponorogo.ac.id/.../sites/8/...Perbankan-Syariah-dan-Usaha-Mitr… · Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra.Pedoman Praktikum ini

Pedoman Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra

5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pengertian Praktikum

Praktikum adalah kegiatan akademik yang dilaksanakan oleh

mahasiswa dalam jangka waktu dan lokasi tertentu yang ditetapkan

dengan prinsip belajar berkelanjutan yang memberikan pengalaman

langsung kepada mahasiswa. Praktikum memiliki peran yang sangat

strategis dalam mendekatkan mahasiswa pada dunia kerja, sehingga

kegiatan ini dinilai setara dengan 4 sks.

Program praktikum bank syariah dan mitra usaha ini

merupakan pembelajaran yang dirancang khusus untuk mendidik

mahasiswa mengenal profesi bankir dan wirausaha. Di samping

penguasaan terhadap teori-teori secara umum, mahasiswa juga

dibekali dengan pengusaan terhadap praktikperbankan

syariahterutama terkait dengan pengelolaan kerjasama dengan usaha

mitra.

Program praktikum bank syariah dan mitra usaha inidilakukan

dalam 2 tahapan secara berkelanjutan. Pertama praktikum di Bank

Umum Syariah atau Bank Pembiayaan Rakyat Syariah kemudian

dilanjutkan praktikum kedua di tempat mitra usaha (perusahaan) yang

telah mendapatkan pembiayaan dari Bank Syariah. Dengan 2 tahapan

praktikum ini diharapkan mahasiswa memiliki kemampuan yang utuh

Page 7: PEDOMAN PRAKTIKUM JURUSAN PERBANKAN SYARIAHps.iainponorogo.ac.id/.../sites/8/...Perbankan-Syariah-dan-Usaha-Mitr… · Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra.Pedoman Praktikum ini

Pedoman Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra

6

baik dari aspek praktis maupun teoritis tentang gambaran kegiatan

perbankan syariah sekaligus gambaran tentang pembiayaan kepada

usaha mitra.

B. Dasar Pemikiran

1. Keputusan Menteri Agama RI No. 383 tahun 1997 tentang

kurikulum IAIN/STAIN Program Sarjana (S1)

2. Surat Keputusan Ketua STAIN Ponorogo No.

Sti.21/1/PP.00.9/SK/146/2015 tentang Pemberlakukan Kurikulum

Program Studi Berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia

(KKNI) Sarjana (S-1) pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri

(STAIN) Ponorogo.

3. Praktikum merupakan kegiatan akademik terstruktur yang

dilakukan di luar kelas (tatap muka)

4. Pendidikan di IAIN bersifat akademik, bukan

profesional/keterampilan murni.

C. Tujuan Praktikum

1. Memberi pemahaman bagi mahasiswa akan pentingnya

pengetahuan praktis tentang tugas dan fungsi pokok perbankan

syariah.

2. Memberikan pengetahuan dan ketrampilan bagaimana mengelola

usaha mitra perbankan syariah

Page 8: PEDOMAN PRAKTIKUM JURUSAN PERBANKAN SYARIAHps.iainponorogo.ac.id/.../sites/8/...Perbankan-Syariah-dan-Usaha-Mitr… · Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra.Pedoman Praktikum ini

Pedoman Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra

7

3. Mengenalkan prinsip, sistem, dan mekanisme pengelolaan

kerjasama perbankan syariah dan mitra usaha.

4. Memberikan motivasi mengembangkan usaha berbasis syariah

5. Memberikan bekal perencanaan dan tindak lanjutnya

E. Teknis Pelaksanaan Praktikum

Praktikum bank syariah dan usaha mitra dilaksanakan pada

semester 7 secara berkelanjutan dalam 2 tahap, yakni:

1. Tahap I

Mahasiswa secara berkelompok sesuai jadwal yang ditentukan

melakukan praktikum di Bank Umum Syariah atau Bank

Pembiayaan Rakyat Syariah

2. Tahap II

Mahasiswa secara mandiri (individual)sesuai jadwal yang

ditentukan melakukan praktikum di mitra usaha yang

mendapatkan pembiayaan dari Bank Umum Syariah atau Bank

Pembiayaan Rakyat Syariah

F. Peserta Praktikum

Peserta praktikum adalah mahasiswa IAIN Ponorogo Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam JurusanPerbankan Syariah yang telah

memenuhi syarat sebagai berikut:

1. Menempuh perkuliahan pada semester 7.

Page 9: PEDOMAN PRAKTIKUM JURUSAN PERBANKAN SYARIAHps.iainponorogo.ac.id/.../sites/8/...Perbankan-Syariah-dan-Usaha-Mitr… · Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra.Pedoman Praktikum ini

Pedoman Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra

8

2. Secara administratif telah terdaftar sebagai mahasiswa aktif.

G. Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)

Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) adalah dosen IAIN

Ponorogo Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Jurusan Perbankan

Syariah yang ditetapkan melalui SK Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam untuk melakukan bimbingan di lapangan.

H. Pendamping Lapangan

Pendamping Lapangan (PL) atau dosen pamong adalah

petugas yang ditunjuk oleh Bank Syariah dan Mitra Usaha atas

permohonan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Ponorogo

untuk mendampingi dan membantu mahasiswa selama melakukan

praktikum di lapangan.

I. Penanggungjawab Praktikum

Penanggungjawab praktikum adalah tim pelaksana Praktikum

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Ponorogo yang ditunjuk

oleh KetuaJurusan Perbankan Syariah yangditetapkan melalui SK

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang terdiri dari:

1. Unsur Tetap

a. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, yang bertanggung

jawab terhadap pelaksanaan program

Page 10: PEDOMAN PRAKTIKUM JURUSAN PERBANKAN SYARIAHps.iainponorogo.ac.id/.../sites/8/...Perbankan-Syariah-dan-Usaha-Mitr… · Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra.Pedoman Praktikum ini

Pedoman Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra

9

b. Wakil Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, yang

bertanggung jawab terhadap administrasi pelaksanaan

praktikum

c. Ketua Jurusan Perbankan Syariah, yang melaksanakan secara

tekhnis di lapangan terhadap kebijakan Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam dan menyiapkan semua kegiatan

yang berkaitan dengan praktikum meliputi pembekalan,

pelaksanaan, dan evaluasi.

2. Unsur Tidak Tetap

a. Pendamping Lapangan, yaitu beberapa karyawan Bank Syariah

dan Mitra Usaha yang bertugas untuk membimbing,

memantau, dan memberikan penilaian terhadap kegiatan

praktikum di lapangan

b. Dosen Pembimbing Lapangan, yang bertugas membimbing

mahasiswa dan memberikan penilaian ketika diskusi di

kampus.

Page 11: PEDOMAN PRAKTIKUM JURUSAN PERBANKAN SYARIAHps.iainponorogo.ac.id/.../sites/8/...Perbankan-Syariah-dan-Usaha-Mitr… · Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra.Pedoman Praktikum ini

Pedoman Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra

10

BAB II

PELAKSANAAN PRAKTIKUM

Kegiatan praktikum akan dilakukan dalam tiga tahap, yaitu

pembekalan, pelaksanaan lapangan dan pelaporan.

A. Pembekalan

Pembekalan adalah rangkaian dari kegiatan praktikum yang

dilakukan sebelum mahasiswa berangkat ke lapangan. Kegiatan ini

dilakukan untuk memberikan penguatan keilmuan praktis calon

peserta praktikum. Pembekalan dilaksanakan oleh dosen pembimbing

lapangan bertujuan untuk:

1. Memberikan penguatan tentang pengetahuan praktis peserta

berkaitan dengan disiplin keilmuannya.

2. Mereview kembali beberapa teori keilmuan yang berhubungan

dengan kepentingan praktikum di lapangan

3. Mengkondisikan mental peserta sebelum terjun ke lapangan

4. Memberikan informasi tentang urgensi praktikum dan teknis di

lapangan.

Page 12: PEDOMAN PRAKTIKUM JURUSAN PERBANKAN SYARIAHps.iainponorogo.ac.id/.../sites/8/...Perbankan-Syariah-dan-Usaha-Mitr… · Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra.Pedoman Praktikum ini

Pedoman Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra

11

B. Praktik di Lapangan

1. Waktu dan Tempat

Dalam satu semester, praktikum dilaksanakan dalam dua

tahap. Tahap pertama dilaksanakan di Bank Syariah selama 5 hari

kerja secara berkelompok. Sedangkan tahap kedua dilaksanakan

di mitra usaha yang mendapatkan pembiayaan dari Bank Syariah

selama 5 hari kerja secara individual.

2. Hak dan Kewajiban Peserta

Mahasiswa yang sudah dinyatakan sebagai peserta

praktikum berhak untuk:

a. Mendapatkan pelayanan administratif praktikum

b. Mendapatkan fasilitas yang disediakan oleh panitia

praktikum

c. Mendapatkan penilaian yang obyektif.

Sedangkan kewajiban peserta praktikum adalah:

a. Melaksanakan semua program praktikum baik yang

dilakukan secara kelompok maupun individual.

b. Membuat laporan pelaksanaan praktikum di Bank Syariah

dan Mitra Usaha dalam format penelitian.

c. Mengikuti aturan yang ditetapkan oleh Bank Syariah dan

Mitra Usaha yang ditempati

Page 13: PEDOMAN PRAKTIKUM JURUSAN PERBANKAN SYARIAHps.iainponorogo.ac.id/.../sites/8/...Perbankan-Syariah-dan-Usaha-Mitr… · Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra.Pedoman Praktikum ini

Pedoman Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra

12

d. Menjaga nama baik diri dan lembaga dengan mengedepankan

etika Islami dalam melaksanakan praktikum

e. Mengikuti kegiatan diskusi laporan di IAIN Ponorogo

3. Tugas DPL

Dalam pelaksanaan praktikum di lapangan, DPL bertugas

untuk:

a. Mengambil kebijakan dan/atau memutuskan penyelesaian

permasalahan yang muncul dalam individu atau kelompok

masing-masing.

b. Memberikan penilaian terhadap peserta selama pembekalan,

pelaksanaan, dan laporan.

c. Berkoordinasi dengan Pendamping Lapangan (PL) atau

dosen pamong berkaitan dengan pelaksanaan praktikum di

lapangan

d. Melakukan pemantauan dan memberikan saran-saran untuk

perbaikan pelaksanaan praktikum.

4. Tata Tertib Peserta

Selama mengikuti praktikum, peserta harus mematuhi tata

tertib sebagai berikut:

a. Berpakain rapi dan sopan selama mengikuti praktikum, serta

memakai jas almamater selama praktik di lapangan.

Page 14: PEDOMAN PRAKTIKUM JURUSAN PERBANKAN SYARIAHps.iainponorogo.ac.id/.../sites/8/...Perbankan-Syariah-dan-Usaha-Mitr… · Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra.Pedoman Praktikum ini

Pedoman Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra

13

b. Peserta harus melaksanakan tugas-tugas praktikum dengan

penuh tanggung jawab dan dedikasi tinggi dari awal hingga

akhir.

c. Peserta yang melalaikan tugas, melanggar peraturan dan tata

tertib yang berlaku, secara bertahap akan dilakukan teguran

secara lisan oleh koordinator, peringatan lisan dan tertulis

oleh DPL, dan dinyatakan TIDAK LULUS oleh Jurusan.

Page 15: PEDOMAN PRAKTIKUM JURUSAN PERBANKAN SYARIAHps.iainponorogo.ac.id/.../sites/8/...Perbankan-Syariah-dan-Usaha-Mitr… · Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra.Pedoman Praktikum ini

Pedoman Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra

14

BAB III

PELAPORAN DAN PENILAIAN

A. Pelaporan

1. Kerangka Umum Laporan

a. Jenis laporan

Laporan praktikum dibuat secara individual dalam bentuk

laporan penelitian yang memuat tema utama pembiayaan bank

syariah kepada mitra usaha.

b. Teknis penulisan laporan

1) Laporan praktikum dijilid dengan model terusan berwarna

kuning sebagaimana lambang Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam IAIN Ponorogo

2) Laporan praktikum diketik pada kertas HVS 70 gram,

warna putih, ukuran A4, spasi1,5spasi, dan berpola rata kiri

dan kanan.

3) Baris pertama pada setiap paragrap ditulis masuk 5 ketukan

dari pias kiri karangan.

4) Lampiran atau lainnya yang berukuran lebih besar dilipat

sesuai dengan ukuran kertas kuarto

5) Naskah laporan diketik komputer dengan menggunakan

huruf (font) Times New Roman atau Times New Roman

Page 16: PEDOMAN PRAKTIKUM JURUSAN PERBANKAN SYARIAHps.iainponorogo.ac.id/.../sites/8/...Perbankan-Syariah-dan-Usaha-Mitr… · Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra.Pedoman Praktikum ini

Pedoman Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra

15

Arabic, ukuran huruf 12 untuk, sub-bab, anak sub-bab dan

naskah, dan 14 untuk judul halaman dan judul bab.

6) Pias kiri dan atas area penulisaan naskah laporan berjarak 4

cm, sedangkan pias kanan dan bawah berjarak 3 cm.

7) Semua unsur dalam daftar isi, ditulis dengan huruf kapital

kecuali sub-bab dan anak sub-bab, ditulis dengan kapital

hanya pada awal tiap kata.Jarak antara kata “bab” dengan

judul bab dan antara judul bab dengan judul sub-bab adalah

empat spasi. Adapun jarak antara akhir naskah laporan

dengan anak sub-bab dan antara paragrap satu dengan

paragrap berikutnya adalah 3 spasi.

8) Penulisan footnote sesuai dengan kriteria penulisan karya

ilmiah pada buku pedoman penulisan skripsi FEBI IAIN

Ponorogo.

2. Format Laporan Praktikum

JUDUL : ........................................

I. PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah

B. Rumusan masalah

C. Sistematika Pembahasan

Page 17: PEDOMAN PRAKTIKUM JURUSAN PERBANKAN SYARIAHps.iainponorogo.ac.id/.../sites/8/...Perbankan-Syariah-dan-Usaha-Mitr… · Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra.Pedoman Praktikum ini

Pedoman Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra

16

II. TEORI/ KONSEP

Teori atau konsep yang digunakan sesuai dengan rumusan

masalah dan data yang dikaji. Penggunaan teori mengikuti

jumlah teori yang dibutuhkan.

III. PRAKTIK PEMBIAYAAN

A. Gambaran Umum BUS/ BPRS

1. Manajemen Keuangan

a. Sistem Informasi Keuangan Bank Syariah

b. Penggunaan Teknologi Keuangan Syariah

2. Manajemen Pemasaran

a. Penghimpunan Dana

b. Penyaluran Dana

c. Jasa-Jasa Bank Syariah

3. Manajemen Sumber Daya Manusia

a. Etika Karyawan

b. Pembinaan Karir

c. Pembinaan Kompetensi Syariah

4. Manajemen Pembiayaan

a. Prosedur Pembiayaan

b. Studi Kelayakan

c. Pengawasan (Monitoring) Pembiayaan

d. Resiko Pembiayaan

5. Manajemen Pelayanan

Page 18: PEDOMAN PRAKTIKUM JURUSAN PERBANKAN SYARIAHps.iainponorogo.ac.id/.../sites/8/...Perbankan-Syariah-dan-Usaha-Mitr… · Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra.Pedoman Praktikum ini

Pedoman Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra

17

a. Customer Service

b. Teller

c. Security

d. Office Boy

6. Manajemen Pengawasan

a. Pengawasan Syariah

b. Pengawasan Kinerja

7. Dan Lain-Lain

B. Gambaran Umum Usaha Mitra Bank Syariah

1. Manajemen Keuangan

2. Manajemen Pemasaran

3. Manajemen Sumber Daya Manusia

4. Manajemen Produksi

5. Manajemen Pembelian

6. Manajemen Informasi

7. Standar Operasional Prosedur (SOP)

8. Dan Lain-Lain

C. Pelaksanaan/ Praktik Pembiayaan .............

Pelaksanaan pembiayaan merupakan data yang akan di

analisis atau dibahas. Penulisan data disesuaikan dengan

jumlah rumusan masalah.

Page 19: PEDOMAN PRAKTIKUM JURUSAN PERBANKAN SYARIAHps.iainponorogo.ac.id/.../sites/8/...Perbankan-Syariah-dan-Usaha-Mitr… · Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra.Pedoman Praktikum ini

Pedoman Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra

18

IV. ANALISIS/ PEMBAHASANPRAKTIK PEMBIAYAAN

Analisis merupakan proses penafsiran atau pembahasan data,

menggunakan atau membandingkan dengan teori agar dapat

dipahami dalam rangka menjawab pertanyaan dalam rumusan

masalah. Penulisan subbab analisis disesuaikan dengan jumlah

rumusan masalah.

V. PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan merupakan jawaban atas rumusan masalah.

Oleh karenanya, kesimpulan ditulis secara singkat, padat,

dan jelas. Penulisan kesimpulan disesuaikan dengan jumlah

rumusan masalah.

B. Saran

Saran berisi rekomendasi pada stakeholders yang terkait

dengan permasalahan

Daftar Pustaka

Lampiran

Biodata Penulis

Page 20: PEDOMAN PRAKTIKUM JURUSAN PERBANKAN SYARIAHps.iainponorogo.ac.id/.../sites/8/...Perbankan-Syariah-dan-Usaha-Mitr… · Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra.Pedoman Praktikum ini

Pedoman Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra

19

B. Penilaian

Komponen yang dinilai dalam laporan praktikum adalah:

1. Penguasaan

Kemampuan menyampaikan pokok pikiran secara sistematis

dalam bentuk presentasi laporan praktikum

2. Materi

a. Isi (kesesuaian dengan teori)

b. Konsistensi antara judul, rumusan, masalah, pembahasan, dan

kesimpulan

3. Metode Penelitian

Ketepatan sumber data, cara penggalian data, dan analisis data

4. Bahasa dan Teknik Penulisan

a. Metode penulisan (transliterasi, foot note, daftar pustaka,

pengutipan, dan lain-lain)

b. Bahasa lugas dan mudah dipahami

c. Tanda baca (koma, titik, cetak miring, huruf kapital, dan lain-

lain)

Page 21: PEDOMAN PRAKTIKUM JURUSAN PERBANKAN SYARIAHps.iainponorogo.ac.id/.../sites/8/...Perbankan-Syariah-dan-Usaha-Mitr… · Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra.Pedoman Praktikum ini

Pedoman Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra

20

Berdasarkan komponen-komponen tersebut, skor untuk

masing-masing komponen/materi adalah sebagai berikut

No Materi Unsur-unsur Skor

1 Penguasaan

1. Kemampuan menyampaikan

pokok pikiran secara simultan

(dalam bentuk presentasi)

2. Mampu memberikan klarifikasi

dari pertanyaan tim penguji

3. Penggunaan, validitas, dan

relevansi metode

25

25

50

2 Materi

1. Isi dan kesesuaian dengan

teori/konsep/dalil yang ada

2. Konsistensi antara judul,

rumusan masalah, data, dan

pembahasan serta kesimpulan.

100

100

3 Bahasa

1. Metode penulisan (paragraf,

transliterasi dan pengutipan)

2. Bahasa lugas dan mudah

dipahami

3. Tanda baca (koma, titik, cetak

miring, huruf kapital dst) dan

kebenaran tulisan

40

30

30

J u m l a h 400

Catatan:

1. Nilai yang ada dalam skor adalah nilai maksimal (semua

kriteria terpenuhi).

2. Apabila kriteria tidak terpenuhi, maka nilai diturunkan dari nilai

maksimal sesuai dengan tingkat kesempurnaannya.

Page 22: PEDOMAN PRAKTIKUM JURUSAN PERBANKAN SYARIAHps.iainponorogo.ac.id/.../sites/8/...Perbankan-Syariah-dan-Usaha-Mitr… · Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra.Pedoman Praktikum ini

Pedoman Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra

21

BAB IV

PENUTUP

Pedoman ini digunakan sebagai acuan pelaksanaan praktikum

Fakultas Ekonomi Bisnis Islam Jurusan Perbankan Syariah baik bagi

Badan Pelaksana, Peserta, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) maupun

Pembimbing Lapangan (Dosen Pamong). Hal-hal yang belum diatur

dalam pedoman praktikum ini, lebih lanjut ditentukan oleh Jurusan

Perbankan Syariah.

Ponorogo, 17 Agustus 2018

Jurusan Perbankan Syariah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

IAIN Ponorogo

Page 23: PEDOMAN PRAKTIKUM JURUSAN PERBANKAN SYARIAHps.iainponorogo.ac.id/.../sites/8/...Perbankan-Syariah-dan-Usaha-Mitr… · Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra.Pedoman Praktikum ini

Lampiran: Time Schedul

No Jenis

Kegiatan

Bulan

September Oktober November Desember Januari

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pembekalan

2 Praktikum

Bank

Syariah

3 Praktikum

Mitra Usaha

4 Laporan/

Evaluasi

Keterangan:

Time sechedule praktikum ditentukan oleh Jurusan Perbankan Syariah, Bank Syariah, dan Mitra

Usaha.

Page 24: PEDOMAN PRAKTIKUM JURUSAN PERBANKAN SYARIAHps.iainponorogo.ac.id/.../sites/8/...Perbankan-Syariah-dan-Usaha-Mitr… · Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra.Pedoman Praktikum ini
Page 25: PEDOMAN PRAKTIKUM JURUSAN PERBANKAN SYARIAHps.iainponorogo.ac.id/.../sites/8/...Perbankan-Syariah-dan-Usaha-Mitr… · Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra.Pedoman Praktikum ini
Page 26: PEDOMAN PRAKTIKUM JURUSAN PERBANKAN SYARIAHps.iainponorogo.ac.id/.../sites/8/...Perbankan-Syariah-dan-Usaha-Mitr… · Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra.Pedoman Praktikum ini

Pedoman Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra

23

SISTEMATIKA PENULISAN

A. Sistematika Penulisan Subbagian Karya Ilmiah

Penulisan subbagian skripsi diatur dengan pola berikut ini:

1. Peringkat 1 (judul bab) ditulis dengan huruf besar semua, bold,

dan diletakkan di tengah.

2. Peringkat 2 (subbab) ditunjukkan dengan huruf besar (A,B,C dst.)

memakai titik dan ditulis dengan huruf besar kecil dan bold.

3. Peringkat 3 (bagian subbab) ditunjukkan dengan urutan angka

(1,2,3,dst.) memakai titik dan ditulis dengan huruf besar kecil

dan bold.

4. Peringkat 4 ditunjukkan dengan urutan huruf kecil (a,b,c,dst.)

memakai titik dan ditulis dengan huruf besar kecil dan bold.

5. Peringkat 5 ditunjukkan dengan urutan angka (1,2,3,dst.)

memakai kurung tutup tanpa titik, ditulis dengan huruf besar

kecil dan bold.

6. Butir uraian atau contoh dibedakan atas butir hirarkhis (seperti

urutan kegiatan dan jadwal) dan butir non hirarkhis (seperti

contoh-contoh yang memiliki kedudukan setara). Butir hirarkhis

dinyatakan dengan angka dan huruf dalam kurung seperti (1)

dan (a); sedangkan butir non hirarkhis dinyatakan dengan bullet

seperti dan baris pertama pada setiap awal paragraf dimulai

tujuh ketukan dari tepi kiri. Baris selanjutnya dimulai dari tepi

kiri.

B. Catatan Kaki dan Pengutipan

Catatan kaki (footnote) adalah salah satu dari tiga teknik

penulisan yang dapat dipakai untuk menandai identitas sumber

Page 27: PEDOMAN PRAKTIKUM JURUSAN PERBANKAN SYARIAHps.iainponorogo.ac.id/.../sites/8/...Perbankan-Syariah-dan-Usaha-Mitr… · Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra.Pedoman Praktikum ini

Pedoman Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra

24

data. Di samping catatan kaki, terdapat dua teknik lain, yaitu

catatan akhir (endnote) dan catatan tengah (innote). Pada

prinsipnya catatan kaki dan catatan akhir tidak berbeda, kecuali

hanya pada letaknya. Catatan kaki terletak di bagian bawah

pada setiap halaman, sedangkan catatan akhir terletak pada

bagian belakang. Dibandingkan dengan catatan akhir, catatan

kaki lebih praktis, sebab pembaca dapat langsung mengetahui

identitas sumber yang disebutkan dalam halaman yang sama

dengan kutipan, dan selain itu pembaca dapat secara langsung

membaca penjelasan dan catatan tambahan yang dibuat

penulisnya. Karena itulah karya ilmiah cenderung lebih banyak

menggunakan model catatan kaki, dibandingkan dengan dua

model yang lain tadi. Karena itu pula, catatan kaki dipilih

sebagai teknik yang diberlakukan dalam penulisan karya -karya

ilmiah di lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN

Ponorogo.

C. Identitas Buku dan Penulis

Untuk menuliskan identitas sebuah buku, ada beberapa hal

yang perlu diperhatikan. Nama penulis harus ditulis seperti

susunan nama aslinya [dengan tidak mendahulukan nama akhir

(last name)] kemudian diikuti koma, judul buku yang ditulis

miring, kurung buka, tempat penerbit, titik dua, nama penerbit,

koma, tahun penerbitan, kurung tutup, koma, nomor halaman dan

titik.

Contoh: 1 Mitsuo Nakamura, The Crescent Arises Over the Banyan

Tree: A Study of the Muhammadiyah Movement in a

Central Javanese Town (Yogyakarta: Gajah Mada

University Press, 1983), 45.

Page 28: PEDOMAN PRAKTIKUM JURUSAN PERBANKAN SYARIAHps.iainponorogo.ac.id/.../sites/8/...Perbankan-Syariah-dan-Usaha-Mitr… · Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra.Pedoman Praktikum ini

Pedoman Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra

25

2 Oemar Seno Adji, Peradilan Bebas Negara Hukum

(Jakarta: Erlangga, 1985), 60.

Kekeliruan yang sering terjadi adalah susunan nama

penulis dibalik (nama akhir kemudian nama awal), antara kata

terakhir judul buku dan “kurung buka” diselingi dengan koma,

dan nomor halaman didahului dengan kata “hal”. Memang antara

kata akhir dalam judul buku dan “kurung buka” kadang -kadang

diselingi dengan koma jika sumber tersebut memiliki volume

(vol.). Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah contoh penulisan

yang salah, karena membalik nama penulis, mencantumkan

koma dan kata “hal”, seperti dalam penjelasan di atas. 1Nakamura, Mitsuo, The Crescent Arises Over the Banyan

Tree: A Study of the Muhammadiyah Movement in a

Central Javanese Town, (Yogyakarta: Gajah Mada

University Press, 1983), hal. 45. 2Adji, Oemar Seno, Peradilan Bebas Negara Hukum,

(Jakarta: Erlangga, 1985), hal. 60.

Jika terdapat kutipan lagi dan buku tersebut (The Crescent

Arises Over the Banyan Tree atau Peradilan Bebas Negara

Hukum) dan diselingi dengan kutipan dan sumber lain, maka

yang disebutkan adalah nama akhir penulis (last name), koma,

beberapa kata dan judul buku, koma, nomor halaman buku dan

titik. 1Mitsuo Nakamura, The Crescent Arises Over the Banyan

Tree: A Study of the Muhammadiyah Movement in a

Central Javanese Town (Yogyakarta: Gajah Mada

University Press, 1983), 45. 2Oemar Seno Adji, Peradilan Bebas Negara Hukum

(Jakarta: Erlangga, 1985), 60. 3Montgomery Watt, Islamic Theology and Philosophy

(Edinburgh: Edinburgh University Press, 1963), 67.

Page 29: PEDOMAN PRAKTIKUM JURUSAN PERBANKAN SYARIAHps.iainponorogo.ac.id/.../sites/8/...Perbankan-Syariah-dan-Usaha-Mitr… · Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra.Pedoman Praktikum ini

Pedoman Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra

26

4Nakamura, The Crescent Arises Over the Banyan Tree, 46. 5Adji, Peradilan, 60.

Namun jika kutipan kedua tersebut langsung mengikuti

kutipan pertama, karena tidak diselingi dengan kutipan dan

sumber lain, maka dalam kutipan kedua ditulis kata Ibid. (ditulis

biasa tidak miring atau bergaris bawah), kemudian diikuti titik,

koma dan nomor halaman buku dan titik, jika berbeda dengan

nomor halaman kutipan pertama, atau tanpa nomor halaman jika

sama dengan halaman pada kutipan sebelumnya. 1Mitsuo Nakamura, The Crescent Arises Over the Banyan

Tree: A Study of the Muhammadiyah Movement in a

Central Javanese Town (Yogyakarta: Gajah Mada Press,

1983), 45. 2Ibid., 32. 3Ibid.

Jika seorang penulis memiliki dua karya tulis atau lebih

dan disebutkan untuk yang pertama kali secara berurutan dalam

satu nomor catatan kaki, maka nama penulis tersebut diganti

dengan kata idem.

Titik koma ditulis untuk memisahkan antara kata idem

dengan kata atau angka yang menjadi bagian dari identitas

sumber sebelumnya. 1 Howard M. Federspiel, The Persatuan Islamic Reform in

Twentieth Century Indonesia (Ithaca, New York: Cornell

University Modern Indonesia Project, 1970), 109; Idem,

Popular Indonesia Literature of the Quran (Ithaca, New

York: Cornell University Modern Indonesia Project,

1994), 142. 2 M. Yahya Harahap, Tujuan Kompilasi Hukum Islam

(Jakarta: Pustaka Panjimas, 1990), 45; Idem, Kedudukan

Page 30: PEDOMAN PRAKTIKUM JURUSAN PERBANKAN SYARIAHps.iainponorogo.ac.id/.../sites/8/...Perbankan-Syariah-dan-Usaha-Mitr… · Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra.Pedoman Praktikum ini

Pedoman Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra

27

Kewenangan dan Acara Peradilan Agama (Jakarta:

Pustaka Kartini, 1990), 89.

D. Pengutipan Artikel

Kutipan yang diambil dari artikel sebuah jurnal memil iki

ketentuan teknik tertentu. Ketentuan dimaksud adalah:

menyebutkan nama penulis persis seperti susunan nama aslinya,

koma, tanda kutip buka, judul artikel (ditulis biasa, tidak miring

atau bergaris bawah), tanda kutip tutup, koma, nama jurnal yang

ditulis miring atau digaris bawahi, koma, ed. (singkatan editor)

nama editor, kurung buka, bulan (kalau ada), koma, dan tahun

penerbitan, kurung tutup, koma, nomor halaman dan titik. Perlu

disebutkan bahwa jurnal ditulis dengan angka Arab (Arabic

Number) dan bukan Angka Romawi (Roman Number). 1George Makdisi, “The Hanbali School and Sufism”,

Humaniora Islamica, 2 (Januari, 1974), 61. 2Wael B. Hallaq, “A Tenth-Eleventh Century Treatise on

Juridical Dialectic”, Muslim World, 77 (1987), 197-228.

Jika artikel yang dikutip dimuat dalam buku, maka

ketentuannya adalah menyebutkan nama penulis artikel persis

seperti susunan nama aslinya, koma, tanda kutip buka, judul

artikel (ditulis biasa, tidak miring atau bergaris bawah), tanda

kutip tutup, koma, dalam, judul buku yang ditulis miring atau

digarisbawahi koma, ed. (singkatan editor), nama editor, kurung

buka, tempat penerbit, titik dua, nama penerbit, koma, tahun

penerbitan, kurung tutup, koma, nomor halaman dan titik. 1Abdus Subhan, “Social and Religious Reform

Movements in the 19th Century Among the Muslim”,

dalam Social and Religious Movements, ed. S.P. Sen

(Calcutta: Institute of Historical Studies, 1979), 485.

Page 31: PEDOMAN PRAKTIKUM JURUSAN PERBANKAN SYARIAHps.iainponorogo.ac.id/.../sites/8/...Perbankan-Syariah-dan-Usaha-Mitr… · Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra.Pedoman Praktikum ini

Pedoman Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra

28

Kutipan lain dalam artikel yang sama, baik yang langsung

mengikuti kutipan pertama atau diselingi dengan kut ipan dari

buku, dituliskan sebagaimana ketentuan pengutipan buku (bukan

artikel dalam buku). Demikian juga jika penulis artikel memiliki

dua karya tulis artikel atau lebih dan disebutkan untuk yang

pertama kali secara berurutan dalam satu nomor catatan kaki,

maka penulis tersebut diganti kata idem.

E. Pengutipan Terjemahan

Untuk sumber yang diterjemahkan dari bahasa asing,

judul sumber yang ditulis adalah judul terjemahannya. Judul

aslinya dalam bahasa asing tidak boleh disebutkan. Cara

penulisan identitas sumber persis sama dengan ketentuan yang

sudah diberikan, hanya ada tambahan ter, untuk tanda

penerjemah. 1C. Snouck Hurgronje, Islam di Hindia Belanda, ter. S.

Gunawan (Jakarta: Bhratara Aksara, 1983), 45.

F. Penulisan Gelar dan Nama

Segala macam gelar yang dicantumkan di depan atau di

belakang nama seorang penulis tidak perlu disebutkan dalam

kutipan. 1Moh. Koesnoe, “Kedudukan Kompilasi Hukum Islam

dalam Sistem Hukum Nasional”, Varia Peradilan, 22

(1995), 78.

Bukan 1Prof. Dr. H. Moh. Koesno SH, “Kedudukan Kompilasi

Hukum Islam dalam Sistem Hukum Nasional”, Varia

Peradilan, 122 (1995), 78.

Page 32: PEDOMAN PRAKTIKUM JURUSAN PERBANKAN SYARIAHps.iainponorogo.ac.id/.../sites/8/...Perbankan-Syariah-dan-Usaha-Mitr… · Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra.Pedoman Praktikum ini

Pedoman Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra

29

Jika penulis hanya memiliki satu nama (single name),

maka nama satu-satunya tersebut disebutkan. 1Hazairin, Hukum Kekeluargaan Nasional (Jakarta:

Tintamas, 1974), 50.

Untuk penulis Arab Klasik dan Pertengahan yang dikenal

melalui satu nama saja, walaupun ia memiliki nama lebih dari

satu, maka nama yang terkenal itu saja yang disebutkan. Nama

diri (given name) boleh disebutkan, jika memang diperlukan

sebagai penguat. 1Al-Ghaza>li>, al-Makhu>l min Ta’li>qa>t al-Us}u>l

(Damaskus: Dar al-Fikr, 1980), 98 2Al-Shawka>ni>, Irsha>d al-Fuh}u>l (Kairo: Mus}t}afa>

al-Ba>bi> al-H}alabi>, 1937), 56 3Jala>l al-Di>n al-Suyu>t}i>, al-Durr al-Manthu>r al-

Tafsi>r al-Ma’thu>r, vol. 5 (Beirut: Da>r al-Ma’rifah,

1965), 89.

Namun jika kebetulan nama yang satu tersebut sama atau

mirip dengan nama penulis lain yang buku atau artikelnya juga

dipakai sebagai sumber, maka nama diri perlu disebutkan. 1Abu> H}a>mid al-Ghaza>li>, al-Mustas}fa> min ‘Ilm al-

Us}u>l, vol. 2 (Kairo: Mat}ba’ Bula>q, 1976), 89 2Muh}ammad al-Ghaza>li>, al-Sunnah al-Nabawiyah

Bayn Ahl al-Fiqh wa Ahl al-Hadi>th (Kairo: Da>r al-

Shuru>q, 1990),78

Perlu disebutkan bahwa penyebutan nama sering rancu,

bukan hanya pada catatan kaki tetapi juga pada bodi tulisan (the

body of the writing). Nama yang disebutkan dalam bodi tulisan

harus ditulis semua (nama awal, tengah dan akhir). Jika nama itu

disebutkan lagi, maka salah satu nama saja yang ditulis. Jika

nama adalah orang Indonesia, maka nama yang lebih dikenal

yang ditulis. Namun jika nama asing (Inggris atau Arab), maka

Page 33: PEDOMAN PRAKTIKUM JURUSAN PERBANKAN SYARIAHps.iainponorogo.ac.id/.../sites/8/...Perbankan-Syariah-dan-Usaha-Mitr… · Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra.Pedoman Praktikum ini

Pedoman Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra

30

yang disebutkan adalah nama akhirnya. Segala macam gelar yang

dimiliki oleh penulis tersebut, baik yang terletak di depan atau di

belakang namanya, seperti doktor, profesor dan yang lain, tidak

boleh disebutkan.

Hasbi Ash-Shiddieqy menulis beberapa buku

tentang fikih, di antaranya adalah al-Ahkam. Hasbi

menulis al-Ahkam, yang terdiri dari lima jilid itu, ketika

dia masih tinggal di daerah asalnya, Aceh.1

Wilfred Cantwel Smith ternyata memiliki akses

untuk mengkaji tema hukum. Dia memiliki beberapa,

resensi buku tentang hukum Islam yang dimuat di

beberapa jurnal terbitan Amerika Utara dan Eropa Barat.

Smith selama ini hanya dikenal melalui karya-karya yang

mengangkat isu masyarakat muslim di kawasan Asia

Selatan.2

Muhammad al-Bahi menulis sebuah monograph

berbahasa Inggris dengan judul, “Factors of Islamic

Movements in the Arab World.” Dalam karya satu-satunya

yang berbahasa Inggris itu, dia menganalisis pergolakan

pemikiran Islam modern dari satu tahapan waktu ke

tahapan yang lain. Al-Bahi menulis buku tersebut, ketika

dia menjadi dosen tamu di Institute of Islamic Studies,

McGill University, Montreal awal tahun 1950-an.3

Jika sebuah buku ditulis, diedit atau diterjemahkan oleh

dua orang, maka dua nama tersebut harus disebutkan semua.

Namun jika jumlah penulis, editor atau penterjemahnya tiga

1 Hasbi Ash-Shiddieqy, al-Ahkam : Pedoman Muslimin, 4 vol. (Medan: Islamiyah,

1953). 2 Giovani Solomon, Middle Eastern Studies (London : Oxford University Press, 1978),

98. 3 Muh}ammad al-Ba>hi>, “Factors Of The Islamic Movements in The Arab World,”

(Montreal: McGill University Press, 1956).

Page 34: PEDOMAN PRAKTIKUM JURUSAN PERBANKAN SYARIAHps.iainponorogo.ac.id/.../sites/8/...Perbankan-Syariah-dan-Usaha-Mitr… · Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra.Pedoman Praktikum ini

Pedoman Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra

31

orang ke atas, maka hanya nama penulis, editor atau penterjemah

pertama yang disebutkan kemudian diikuti dengan et. al. sebagai

ganti nama-nama lain yang tidak disebutkan. 1Fazlur Rahman, “Revival and Reform in Islam," dalam

The Cambridge History of Islam, vol. 2, ed. P. M. Holt et.

al. (Cambridge: Cambridge University Press, 1970), 632-

638.

Untuk menulis sumber data artikel dan surat kabar disusun

sebagai berikut: nama penulis, koma, artikel dalam tanda koma,

nama surat kabar, koma, tanggal bulan dan tahun, koma, serta

halaman, titik.

Contoh: 1Fahri Hamzah, “Pemuda dan Usia Suatu Bangsa”,

Republika, 28 Oktober 2000,15.

Bila hanya menuliskan data saja, bukan artikel dari surat

kabar maka ditulis sebagaimana berikut: nama surat kabar, koma,

tanggal dan tahun, koma, halaman, titik.

Contoh:

Republika, 1 Nopember 2002,17.

Sumber data artikel dan email disusun sebagai berikut:

alamat email, titik dua, dua garis miring, alamat email, kurung

buka, bulan, koma, tahun, kurung tutup, koma, halaman, titik.

Contoh :

http://www.ciaonet.org/pub/hur01.html(January,2002),20.

1. Pengutipan Ensiklopedi

Kutipan yang diambil dari Encyclopedia ditulis nama

penulis entry, tanda kutip buka, koma, judul entry, tanda, kutip

tutup, koma, nama encyclopaedia, vol. (volume) (jika ada), ed.

(editor), et al. (jika diperlukan), kurung buka, tempat penerbit,

Page 35: PEDOMAN PRAKTIKUM JURUSAN PERBANKAN SYARIAHps.iainponorogo.ac.id/.../sites/8/...Perbankan-Syariah-dan-Usaha-Mitr… · Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra.Pedoman Praktikum ini

Pedoman Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra

32

titik dua, nama penerbit, koma, tahun penerbit, kurung tutup,

koma, nomor halaman dan titik. 1A. J. Wensink, “Kufr”, The First Encyclopaedia of

Islam, vol. 7, ed. M. Th. Houtsma, et. al. (Leiden: E. J.

Brill, 1987), 234.

2. Pengutipan Skripsi dan Tesis

Kutipan yang diambil dari skripsi atau Tesis yang tidak

diterbitkan, caranya adalah dengan menuliskan nama penulis

skripsi atau disertasi, koma, tanda kutip buka, judul skripsi

atau disertasi (ditulis biasa tidak miring atau digaris bawahi),

tanda kutip tutup, kurung buka, Skripsi atau Disertasi, koma,

nama perguruan tinggi, tempat perguruan tinggi, tahun

penulisan skripsi atau disertasi, kurung tutup, koma, nomor

halaman dan titik. 1Bisri Affandi, “Shaykh Ahmad al-Shurkati: His Role in

alIrshad Movement”, (Skripsi, McGill University,

Montreal, 1976), 34. 2Nurcholish Madjid, “Ibn Taymiyya on Kalam and

Falsafa: Problem of Reason and Revelation in Islam”,

(Disertasi, Chicago University, Chicago, 1984), 45.

3. Pengutipan Identitas Sumber yang tidak jelas

Jika unsur dalam identitas sumber data ada yang tidak

jelas atau hilang, maka harus dicantumkan tanda

“kehilangannya”. Misalnya jika tempat, nama atau tahun

penerbitan tidak ada dalam sebuah buku jurnal, maka harus

diberi tanda t.tp. (tanpa tempat [penerbit]), t.p. (tanpa [nama]

penerbit) dan t.t. (tanpa tahun [penerbitan]). Di samping itu

tanda tanya (?) juga harus dipakai, jika salah satu unsur dalam

identitas tersebut diragukan karena tidak tertulis dengan jelas.

Page 36: PEDOMAN PRAKTIKUM JURUSAN PERBANKAN SYARIAHps.iainponorogo.ac.id/.../sites/8/...Perbankan-Syariah-dan-Usaha-Mitr… · Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra.Pedoman Praktikum ini

Pedoman Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra

33

1Al-Nawa>wi>, al-Majmu> Sharh} al-Muhadhdhab, vol.

5 (t.tp.: al-Maktabah al-Salafiyah, 1950), 34. 2H. A. R. Gibb, Modern Trend in Islam (Chicago: t.p.,

1947), 67. 3S.D. Gotein, Studies in Islamic History and Institutions

(Leiden: E. J. Brill, t.t.), 34. 4M. Hatta, “Politik Sintesa”, Aliran Islam (Februari

194?), 45.

4. Pengutipan ayat al –Qur’an

Kutipan dari al-Qur’an dilakukan dengan cara menuliskan

kata al-Qur’an (ditulis biasa tidak miring atau digaris bawahi)

kemudian diikuti koma, nomor surat, titik dua, nomor ayat dan

titik.

Jika dalam satu nomor catatan kaki terdapat dua atau lebih

kutipan al-Qur’an, maka kutipan berikutnya ditulis persis seperti

kutipan pertama, hanya tidak perlu menyebutkan kata al -Qur’an

lagi dan antara kedua kutipan tersebut dipisahkan dengan titik

koma. Kutipan lain yang disebutkan dalam nomor selanjutnya

ditulis Ibid., titik, koma, nomor surat, titik dua, nomor ayat dan

titik. Perlu diketahui bahwa huruf “a” dalam kata sandang

definite article “al”-Qur’an harus ditulis dengan huruf kecil,

sebab “al” dari sudut gramatika bukan bagian dari kata

dimaksud, kecuali jika “al’ ada di awal kalimat. Di samping itu

perlu diingat bahwa nomor yang dipakai untuk menunjukkan ayat

dan surat adalah Angka Arab (Arabic Number) dan bukan Angka

Romawi (Roman Number). 1Al-Qur’an, 2: 34; 12:4 2Ibid., 5:14

Page 37: PEDOMAN PRAKTIKUM JURUSAN PERBANKAN SYARIAHps.iainponorogo.ac.id/.../sites/8/...Perbankan-Syariah-dan-Usaha-Mitr… · Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra.Pedoman Praktikum ini

Pedoman Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra

34

5. Pengutipan langsung dan tidak langsung

Kutipan ada dua macam, langsung dan tidak langsung.

Kutipan langsung adalah kutipan yang dinukil sama persis

seperti bunyi yang dinyatakan dalam teks aslinya. Kutipan

langsung ada yang terdiri dari enam baris ke atas atau kurang

dari enam baris. Kutipan langsung yang kurang dari enam baris

ditulis sama dengan teks yang lain dan diletakkan di antara dua

tanda kutip. Kutipan langsung yang terdiri dari enam baris ke

atas, ditulis dengan spasi lebih rapat (1,5 spasi) dari teks yang

lain (2 spasi) dan margin kiri masuk 4 (empat) ketukan ke kanan.

Berbeda dengan kutipan langsung yang kurang dari enam baris,

kutipan langsung yang terdiri dari enam baris ke atas tidak

diletakkan di antara tanda kutip. Berikut ini adalah contoh dua

macam kutipan langsung tersebut.

Islam meletakkan nilai moral universal yang jika

dikembangkan dalam format peradaban modern bisa

menjadi acuan moral alternatif. Oleh karena itu dikatakan

bahwa “Islam adalah sumber nilai yang memiliki potensi

untuk menjadi acuan baru, menggantikan paradigma lama

yang dibesarkan dalam setting secular materialist.”1

“Semenanjung Arabia adalah kawasan yang selalu

dijadikan ajang pertikaian politik oleh Emperium Romawi

dan Persi dalam era pra-kedatangan Islam. Kelahiran

Islam bukan saja telah mengakhiri posisi Arabia sebagai

“wilayah sengketa,” tetapi juga menjadikan wilayah itu

sebagai pusat kekuatan politik baru, di mana dasar-dasar

Emperium Islam, yang akhirnya bisa mengakhiri riwayat

1 M. Arshad, Islam and the Future of Humanity (London : Zed Books, 1987), 34.

Page 38: PEDOMAN PRAKTIKUM JURUSAN PERBANKAN SYARIAHps.iainponorogo.ac.id/.../sites/8/...Perbankan-Syariah-dan-Usaha-Mitr… · Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra.Pedoman Praktikum ini

Pedoman Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra

35

Emperium Persi dan mengurangi wilayah teritorial

Emperium, Romawi, dikodifikasikan.”2

Kutipan langsung dari sumber tidak berbahasa Indonesia

(Arab, Inggris, bahasa daerah atau yang lain) perlu ditulis

aslinya, dan disertai terjemahannya. Terutama jika kutipan

tersebut dinukil dari teks al-Qur’an, Hadis atau teks

dokumentatif. Ini untuk memastikan keakuratan terjemah dengan

teks aslinya. Kata, phrase (ungkapan), singkatan (acronym) atau

istilah (technical terms) yang berasal dari bahasa asing atau

daerah ditulis miring atau digaris bawahi. Ketentuan seperti itu

dimaksudkan untuk menjaga otentisitas penelitian. Otentisitas

sebuah penelitian dibuktikan, di antaranya, dengan menunjukkan

bahwa kata, phrase, singkatan (acronym) atau istilah (technical

terms) yang disebutkan, namun dipinjam atau berasal dari bahasa

asing, memang terbukti keasingannya. Karena itu, dalam

menuliskan unsur-unsur asing atau daerah tersebut tidak boleh

terjadi salah ejaan (misspelling).

6. Penulisan Sumber Arab

Cara penulisan sumber Arab sedikit berbeda dengan

sumber non-Arab. Identitas sumber tersebut, misalnya, harus

ditransliterasikan dengan mengikuti skema transliterasi Arab-

Indonesia yang diberikan dalam pedoman ini. Setiap bagian

dalam identitas sumber ditransliterasikan persis seperti aslinya,

kecuali nama tempat penerbitannya. Tempat penerbitan

disesuaikan dengan nama tempat yang dibakukan dalam bahasa

Indonesia. Misalnya, al-Qahirah berubah menjadi Kairo, Bayrut

menjadi Beirut, Dimasq menjadi Damaskus, Baghdad menjadi

Bagdad, Halb menjadi Alepo dan seterusnya. Kadang-kadang

2 John L. Esposito, Islam: The Straight Path (London : Oxford University Press, 1991), 56.

Page 39: PEDOMAN PRAKTIKUM JURUSAN PERBANKAN SYARIAHps.iainponorogo.ac.id/.../sites/8/...Perbankan-Syariah-dan-Usaha-Mitr… · Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra.Pedoman Praktikum ini

Pedoman Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra

36

nama tempat (kota) penerbit tidak disebutkan dalam buku-buku

Arab terbitan lama. Sebagai gantinya disebutkan nama negara.

Untuk kasus seperti ini, nama negara itulah yang harus dipakai. 1Ibn S}a>lih}, Fatwa> wa Masa>'il Ibn S}alah fi al-

Tafsi>r wa al-Hadi>th wa Us}u>l al-Fiqh, vol. 1

(Beirut: Da>r al-Ma’rifah, 1986), 57. 2Ibn Qayyim al-Jawziyah, al-Mana>r al-Munif fi> al-

S}ah}i>h wa al-D}a’i>f (Alepo: Mat}ba’at al-

Mat}bu>’ah al-Isla>miyah, 1970), 23. 3Rashid Rida, al-Khila>fah aw al-‘Ima>mah al- ‘Uz}ma

(Mesir: Mat}ba’at al-Mana>r, 1928), 80, 102.

7. Penulisan nomor catatan kaki

Penomoran catatan kaki dimulai dengan nomor 1 pada

setiap bab. Angka (nomor urut) dalam catatan kaki dicetak

sedikit lebih tinggi (superscript) dan permukaan rata-rata kata

dalam nomor itu. Di samping itu, antara nomor catatan kaki

dengan huruf pertama nama penulis sumber tidak perlu diberi

spasi. Nomor urut catatan kaki juga tidak perlu diikuti dengan

titik. Antara catatan kaki dalam satu nomor urut dengan catatan

kaki dalam nomor urut yang lain tidak perlu diberi jarak. 1Afaf Lutfi al-Sayyid Marsot, A Short History of Modern

Egypt (London: Cambridge University Press, 1985), 78. 2John A. Haywood, Modern Arabic Literature (1800-

1970) (New York: St. Martin’s Press, 1972), 90. 3W. M. Watt dan R. Bell, Introduction to the Qur’an

(Edinburgh: Edinburgh University Press, 1990), 15.

8. Penulisan Hasil Wawancara

Menuliskan hasil wawancara diatur dengan menyebutkan

yang diwawancarai, tanpa menyebut gelaran seperti bapak,

Page 40: PEDOMAN PRAKTIKUM JURUSAN PERBANKAN SYARIAHps.iainponorogo.ac.id/.../sites/8/...Perbankan-Syariah-dan-Usaha-Mitr… · Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra.Pedoman Praktikum ini

Pedoman Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra

37

ustadh dan lain-lain, kemudian koma, wawancara, ditulis dengan

huruf italic, koma, tempat wawancara, koma dan tanggal

wawancara, titik.

Contoh:

Kasiman, wawancara, Gresik, 13 Desember 2000.

Adapun siapa, Kasiman itu? Identitas dirinya ditulis dalam daftar

responden. Contoh : Kasiman adalah seorang pedagang sayur dan

menjabat sebagai sekretaris Rukun Tetangga (RT) nomor x dusun

y.

G. Bibilography

Semua sumber yang dipakai sebagai rujukan dalam penulisan

makalah, skripsi dan disertasi harus dicantumkan dalam

bibliography. Dalam bibliography, sumber diklasifikasikan antara

sumber primer dengan sekunder. Sumber primer diletakkan pada

bagian pertama, kemudian disusuli dengan sumber sekunder.

Sumber biasanya juga dipisahkan antara sumber dalam bentuk

buku, artikel dan pamflet. Pengklasifikasian seperti ini dilakukan

untuk membantu pembaca agar dengan mudah mengecek letak

sumber yang dikehendaki, karena telah diklasifikasikan sesuai

dengan jenisnya. Klasifikasi seperti ini berlaku hanya jika jenis

sumber yang dipakai dalam skripsi dan disertasi memang

bervariasi. Jika jenis sumber yang dominan adalah buku, sedangkan

jumlah artikel atau pamflet relatif sedikit, maka tidak perlu

dilakukan klasifikasi .

Teknik penulisan sumber dalam bibliography pada dasarnya

tidak berbeda jauh dengan teknik penulisan catatan kaki. Untuk

menulis identitas sumber dalam bentuk buku, maka susunan nama

penulis dibalik, nama akhir (last name) kemudian diikuti nama awal

(first name). Jika penulis buku tersebut mempunyai nama tengah

Page 41: PEDOMAN PRAKTIKUM JURUSAN PERBANKAN SYARIAHps.iainponorogo.ac.id/.../sites/8/...Perbankan-Syariah-dan-Usaha-Mitr… · Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra.Pedoman Praktikum ini

Pedoman Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra

38

(middle name), maka nama tengah ditulis setelah nama awal. Setiap

unsur identitas dalam bibliography selalu diakhiri dengan titik.

Koma dipakai hanya ketika, menengahi nama akhir dan awal

penulisan serta nama penerbit dan tahun penerbitan. Sedangkan

antara tempat penerbitan dan nama penerbitan ditulis titik dua.

Basyir, Ahmad Azhar. Refleksi Atas Persoalan Ke-Islaman.

Bandung: Mizan, 1993.

Gani Bustami A. Beberapa Aspek ilmiah tentang al-Qur’an

Jakarta: Litera Antar Nusa, 1994.

Hasan, Fuad. Heteronomia. Jakarta: Pustaka Jaya, 1997.

Mendahulukan nama akhir penulis dalam bibliography

berlaku dengan mutlak, sekalipun seorang penulis lebih dikenal

nama awalnya.

Ash-Shiddieqy, Hasbi. Kriteria antara Sunnah dan Bid’ah.

Jakarta: Bulan Bintang, 1967.

Jika seorang penulis mempunyai beberapa sumber yang

dicantumkan dalam bibliography, maka nama penulisnya hanya

dicantumkan pada sumber pertama saja. Sedangkan pada sumber

kedua dan seterusnya, nama tersebut diganti dengan tanda yang

dibuat sebanyak 9 (sembilan) kali ketukan kemudian diikuti titik.

Nasution, Harun. Akal dan Wahyu. Jakarta: UI Press, 1986.

________. Filsafat Agama. Jakarta: Bulan Bintang, 1975.

________. Muhammad Abduh dan Teologi Rasional

Mu’tazilah Jakarta: UI Press, 1987.

Perlu disebutkan bahwa jika sebuah sumber dalam

bibliography tertulis lebih dari satu baris (contoh nomor tiga di

atas), maka, baris kedua dan seterusnya, ditulis masuk empat

ketukan dari margin kiri dan jarak antara baris pertama dengan

berikutnya, lebih sempit dibandingkan, dengan jarak antara, sumber

tersebut dengan sumber yang lain.

Page 42: PEDOMAN PRAKTIKUM JURUSAN PERBANKAN SYARIAHps.iainponorogo.ac.id/.../sites/8/...Perbankan-Syariah-dan-Usaha-Mitr… · Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra.Pedoman Praktikum ini

Pedoman Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra

39

Jika sumber yang dikutip dalam bentuk artikel, baik yang

berasal dan jurnal atau buku, maka halaman artikel harus

dicantumkan mulai dari halaman pertama sampai terakhir dan

sebelumnya titik dua.

Shiner, P. "Traditional and Reformist Mawlid Celebrations

in the Maghrib." Dalam Studies in Memory of Creston

Met. Ed. Myriam Rosen-Ayalon. Jerusalem: Institute

of Asian and African Studies, the Hebrew University,

Jerusalem, 1977:371-413.

Van Bruinessen, Martin. "Pesantren dan Kitab Kuning:

Pemeliharaan dan Kesinambungan Tradisi Pesantren."

Ulumul Qur’an. 4 (1994): 75-85.

Wachid, Abdurrachman, "Menjadikan Hukum Islam Sebagai

Penunjang Pembangunan” dalam Agama dan

Tantangan Zaman: Pilihan Artikel Prisma,1975-1984.

Jakarta: LP3ES, 1985:64-79.

H. Translitersi

Berikut ini adalah skema transliterasi Arab-Indonesia yang

ditetapkan dalam pedoman ini.

No Arab Indonesia Arab Indonesia

{t ط ` ا 1

{z ظ b ب 2

‘ ع t ت 3

gh غ th ث 4

Page 43: PEDOMAN PRAKTIKUM JURUSAN PERBANKAN SYARIAHps.iainponorogo.ac.id/.../sites/8/...Perbankan-Syariah-dan-Usaha-Mitr… · Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra.Pedoman Praktikum ini

Pedoman Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra

40

No Arab Indonesia Arab Indonesia

f ف j ج 5

q ق {h ح 6

k ك kh خ 7

l ل d د 8

m م dh ذ 9

n ن r ر 10

w و z ز 11

h ه s س 12

‘ ء sh ش 13

y ي {d ص 14

d ض 15

Untuk menunjukkan bunyi hidup panjang (madd) caranya

dengan menuliskan coretan horisontal (macron) di atas huruf a>,i>

dan u> (او,اي,ا).

Semua nama Arab dan istilah teknis (technical terms) yang

berasal dari bahasa Arab harus ditulis dengan transliterasi Arab

Indonesia. Di samping itu, kata dan istilah yang berasal dari bahasa

asing (Inggris dan Arab) juga harus dicetak miring atau

digarisbawahi. Karenanya, kata dan istilah Arab terkena dua

ketentuan tersebut, transliterasi dan cetak miring. Namun untuk

Page 44: PEDOMAN PRAKTIKUM JURUSAN PERBANKAN SYARIAHps.iainponorogo.ac.id/.../sites/8/...Perbankan-Syariah-dan-Usaha-Mitr… · Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra.Pedoman Praktikum ini

Pedoman Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra

41

nama diri, nama tempat dan kata Arab yang sudah terserap ke dalam

bahasa Indonesia cukup ditransliterasikan saja.1

Bunyi hidup dobel diftong} Arab ditransliterasikan dengan

menggabung dua huruf ay dan aw.

Shay’, ayn, maymu>n, 'alayhim, qawl, d}aw’, mawd}u>‘ah,

mas}nu>’ah, rawd}ah

Bunyi hidup (vocalization atau harakah) huruf konsonan

akhir pada sebuah kata tidak dinyatakan dalam transliterasi.

Transliterasi hanya berlaku pada huruf konsonan (consonant letter)

akhir tersebut. Sedangkan bunyi (hidup) huruf akhir tersebut tidak

boleh ditransliterasikan. Dengan demikian, maka kaidah gramatika

Arab tidak berlaku untuk kata, ungkapan atau kalimat yang

dinyatakan dalam bentuk transliterasi Latin.

Khawa>riq al-‘a>dah bukan khawa>riqu al-‘a>dati; inna>

al-di>n

‘inda Alla>h al-Isla>m bukan inna> al-di>na 'inda Alla>hi

al

Isla>mu;, wa ha>dha> shay’ 'inda ahl al-‘ilm fahuwa

wa>jib

bukan wa ha>dha>shay’un 'inda ahli al- ‘ilmi fahuwa

wa>jbun.

Sekalipun demikian dalam transliterasi tersebut terdapat

kaidah gramatika Arab yang masih difungsikan yaitu untuk kata

dengan akhiran ta’ marbu>t}ah yang bertindak sebagai s}ifah

modifier maka ta>’ marb>ut}ah ditranslitertasikan dengan "ah'.

Kata yang berakhiran ta>' marbu>t}ah dan berfungsi sebagai

mud}a>f, maka ta>’ marbu>t}ah diteransliterasikan dengan "at".

Sedangkan ta>’ marbu>t}ah pada kata yang berfungsi sebagai

mud}a>f ilayh ditransliterasikan dengan "ah'. Ketentuan

transliterasi seperti dalam penjelasan tersebut mengikuti kaidah

Page 45: PEDOMAN PRAKTIKUM JURUSAN PERBANKAN SYARIAHps.iainponorogo.ac.id/.../sites/8/...Perbankan-Syariah-dan-Usaha-Mitr… · Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra.Pedoman Praktikum ini

Pedoman Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra

42

gramatika Arab yang mengatur kata yang berakhiran ta>’

marbu>t}ah ketika berfungsi sebagai s}ifah dan id}a>fah.

Sunnah sayyi’ah, naz}rah 'a>mmah, al-la'a>li’ 'al-

masnu>’ah, al-kutub al-muqaddasah, al-h}a>di>th al-

mawdu>’ah, al-Maktabah al-Mis}ri>yah, al-siya>sah al-

shar’i>yah dan seterusnya

Mat}ba'at Bu>laq, Ha>shiyat Fath al-mu ‘i>m, Silsilat al-

Aha>di>th al-S}ahi>h}ah Tuhfat al-Tulla>b, 1'a>nat al-

T}a>libi>n, Niha>yat al-Us}u>l, Nashat al-Tafsi>r,

Gha>yat al-Wusu>l dan seterusnya. Matba’at al-Ama>nah

Mat}ba’at al-'As}imah, Mat}ba’at al Istiqa>mah dan

seterusnya.

Penulisan huruf besar dan kecil pada kata, phrase

(ungkapan) atau kalimat yang ditulis dengan transliterasi Arab -

Indonesia mengikuti ketentuan penulisan yang berlaku dalam

tulisan. Huruf awal (initial letter) untuk nama diri, tempat, judul

buku, lembaga dan yang lain ditulis dengan huruf besar.

Jama>l-Din al-Isna>wi, Niha>yat al-Su>fi Sharh Minhaj>

al-Wusu>l ila> ‘ilm al-Us}u>l (Cairo: Matba 'at al-Tawfiq

al-Adabi>yah 1954); Ibn Taymi>yah, Raf' al-Mala>m ‘an

A’immat al-A’la>m (Damaskus: Manshu>rat al-Maktabah al-

Isla>mi>, 1932).

Ra>bitat al-A1am al-Isla>mi>, Jam‘i>ya al-Rifq bi al-

Ha}yawa>n Hay’at Kiba>r ‘Ulama>’ Mis}r, Munazz}}amat

al-Umam al-Muttah}idah, Majma'al-Lughah al-‘Arabiyah.

Kata Arab yang diakhiri dengan ya>’ mushaddadah

ditransliterasikan dengan i> Jika ya>’ mushaddadah yang masuk

pada huruf terakhir sebuah kata tersebut diikuti dengan ta'

marbu>t}ah, maka transliterasinya adalah iyah. Sedangkan ya>’

mushaddadah yang terdapat pada huruf yang terletak ditengah

sebuah kata ditransliterasikan dengan yy.

Page 46: PEDOMAN PRAKTIKUM JURUSAN PERBANKAN SYARIAHps.iainponorogo.ac.id/.../sites/8/...Perbankan-Syariah-dan-Usaha-Mitr… · Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra.Pedoman Praktikum ini

Pedoman Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra

43

Al-Ghaza>li>, al-San'a>ni>, al-Nawawi>, Wahha>bi>,

Sunni> Shi>’i>, Mis}ri>, al-Qushayiri> Ibn Taymi>yah, Ibn

Qayyim al-Jawzi>yah, al-Ishtira>ki>yah, sayyid, sayyit,

mu'ayyid, muqayyid dan seterusnya.

Kata depan (preposition atau harf jarr) yang

ditransliterasikan boleh dihubungkan dengan kata benda yang jatuh

sesudahnya dengan memakai tanda hubung (-) atau dipisah dari

kata, tersebut, jika, kata, diberi kata sandang (ada>t al-ta’ri>j).

Fi-al-adab al-'arabi> atau fi al-adab al'arabi>, min-al-

mushkila>t al-iqtis}a>di>yah atau, min al-mushkila>t al-

iqtis}a>diyah, bi-al-madha>hib al-arba‘ah atau bi al-

madha>hib al-arba‘ah

Kata “ibn” memiliki dua versi penulisan. Jika Ibn terletak di

depan nama diri, maka kata tersebut ditulis Ibn. Jika kata Ibn

terletak di antara dua nama diri dan kata, Ibn berfungsi sebagai

'atfal-baya>n atau badal, maka ditulis bin atau b. Dalam kasus

nomor dua, kata Ibn tidak berfungsi sebagai predicative (khabar)

sebuah kalimat, tetapi sebagai ‘atfal-baya>n atau badal.

Ibn Taymi>yah, Ibn ‘Abd al-Ba>rr, Ibn al-Athi>r, Ibn

Kathi>r, Ibn Quda>mah, Ibn Rajab, Muhammad bin/b. 'Abd

Alla>h, 'Umar bin/b. al-Khat}t}ab, Ka'ab bin/b. Ma>lik.

I. Petunjuk Menggunakan Software Transliterasi

Untuk lebih memudahkan pengetikan transliterasi,

mahasiswa harus sudah memastikan bahawa font Times New Arabic

telah terinstal dalam komputer yang dipakai. Selanjutnya untuk

memudahkan penulisan, mahasiswa cukup menuliskan simbol-

simbol transliterasi dalam font Times New Roman. Setelah selesai

penulisan satu file simbol transliterasi diubah dengan tools dalam

Page 47: PEDOMAN PRAKTIKUM JURUSAN PERBANKAN SYARIAHps.iainponorogo.ac.id/.../sites/8/...Perbankan-Syariah-dan-Usaha-Mitr… · Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra.Pedoman Praktikum ini

Pedoman Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra

44

Microsoft word yaitu find and replace. Penjelasannya adalah

sebagai berikut:

1. Pilih menu Edit pada lembar kerja MS Word

2. Pada posisi di bawah ini, klick Replace

3. Kemudian akan muncul tampilan berikut. Pada tampilan

ini, ketik pada Word find what dan replace with dengan

Page 48: PEDOMAN PRAKTIKUM JURUSAN PERBANKAN SYARIAHps.iainponorogo.ac.id/.../sites/8/...Perbankan-Syariah-dan-Usaha-Mitr… · Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra.Pedoman Praktikum ini

Pedoman Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra

45

tanda “>” (macron/ garis horizontal huruf kecil),”<”

(macron/garis horizontal huruf besar), “}”(titik bawah

huruf kecil), “{“ (titik bawah huruf besar).

4. Pada posisi ini, klick More, kemudian Format

Page 49: PEDOMAN PRAKTIKUM JURUSAN PERBANKAN SYARIAHps.iainponorogo.ac.id/.../sites/8/...Perbankan-Syariah-dan-Usaha-Mitr… · Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra.Pedoman Praktikum ini

Pedoman Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra

46

5. Setelah klick Format, klick Font.

6. Setelah itu muncul pilihan jenis font berikut.

Page 50: PEDOMAN PRAKTIKUM JURUSAN PERBANKAN SYARIAHps.iainponorogo.ac.id/.../sites/8/...Perbankan-Syariah-dan-Usaha-Mitr… · Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra.Pedoman Praktikum ini

Pedoman Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra

47

7. Pilih jenis font Time New Roman (cursor pada posisi >

atas) klick OK dan pindahkan cursos pada posisi > bawah

kemudian jenis font Time New Arabic klick OK untuk

huruf kecil seperti dalam gambar berikut. Demikian pula

untuk huruf besar.

8. Kemudian klik Replace All

J. Tabel dan Gambar

1. Penulisan Tabel

Dalam menyajikan data, informasi, atau fakta-kata penulis

dapat menyajikannya dalam bentuk tabel. Dengan menggunakan tabel,

pembaca akan dapat memahami dan menafsirkan data secara cepat,

dan mencari hubungannya.

Tabel yang baik disajikan dalam bentuk yang sederhana dan

difokuskan pada beberapa ide. Oleh karenanya lebih baik

Page 51: PEDOMAN PRAKTIKUM JURUSAN PERBANKAN SYARIAHps.iainponorogo.ac.id/.../sites/8/...Perbankan-Syariah-dan-Usaha-Mitr… · Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra.Pedoman Praktikum ini

Pedoman Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra

48

menggunakan banyak tabel daripada sedikit tabel dengan isi yang

terlalu padat.

Jika tabel yang digunakan cukup besar (lebih dari setengah

halaman), maka penyajiannya ditempatkan pada halaman tersendiri.

Namun jika tebel cukup pendek dapat diintegrasikan dengan teks.

Teks isi tabel menggunakan spasi tunggal (1 spasi).

Tabel harus diberi identitas (berupa nomor dan judul tabel) dan

ditempatkan di atas tabel. Hal ini dimaksudkan untuk memudah kan

perujukan. Jika tabel lebih dari satu halaman, maka bagian kepala

tabel (termasuk teksnya) harus diulang pada halaman selanjutnya.

Akhir tabel pada halaman pertama tidak perlu diberi garis horisontal.

Pada halaman berikutnya, tuliskan Lanjutan tabel… pada tepi kiri.

Kata “Tabel” ditulis dipinggir, diikuti nomor dan judul tabel. Judul

tabel ditulis dengan menggunakan huruf kapital pada awal katanya

kecuali kata penghubung dan dicetak tebal. Jika judul tabel lebih satu

baris ditulis dengan satu spasi, dan baris kedua sejajar dengan baris

pertama. Judul tabel tanpa diakhiri titik. Jarak tabel dengan teks

sebelum dan sesudahnya 3 spasi. Nomor tabel terdiri dari dua digit

dipisah dengan tanda titik. Digit pertama sama dengan urutan bab, dan

digit kedua nomor urutan tabel yang dimulai dengan nomor 1 pada

setiap bab.

Contoh:

Tabel 4.1 Tingkat Perkembangan Jumlah Mahasiswa Jurusan

Syari’ah dan Ekonomi Islam

STAIN Ponorogo Tahun 2014-2015

Prodi Tahun 2014 Tahun 2015 Jumlah

AS 120 125 245

Muamalah 260 160 420

Total 380 285 665

Page 52: PEDOMAN PRAKTIKUM JURUSAN PERBANKAN SYARIAHps.iainponorogo.ac.id/.../sites/8/...Perbankan-Syariah-dan-Usaha-Mitr… · Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra.Pedoman Praktikum ini

Pedoman Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra

49

Nomor Tabel menunjukkan bahwa tabel terletak pada Bab IV,

nomor urut tabel yang pertama. Pengacuan tabel menggunakan angka,

bukan dengan menggunakan kata tabel di atas atau tabel di bawah ini.

Tabel yang dikutip dari sumber lain wajib diberi keterangan

mengenai nama akhir penulis, tahun publikasi, dan nomor halaman

tabel asli di bawah tabel mulai dari tepi kiri.

2. Penyajian Gambar

Istilah gambar mengacu kepada foto, grafik, chart, peta, sketsa,

diagram, bagan, dan gambar lainnya. Beberapa pedoman penggunaan

gambar dapat dikemukakan seperti berikut.

a. Judul gambar ditempatkan di bawah gambar, bukan

diatasnya. Cara penulisan judul gambar sama dengan

penulisan judul tabel

b. Gambar harus sederhana untuk menyampaikan ide dengan

jelas dan dapat dipahami tanpa dilengkapi penjelasan

tekstual.

c. Gambar harus digunakan secara efisien sesuai dengan

kebutuhan.

d. Gambar yang memerlukan lebih dari setengah halaman

perlu ditempatkan pada halaman tersendiri.

e. Penyebutan adanya gambar disajikan mendahului gambar.

f. Gambar diacu menggunakan angka, bukan dengan

menggunakan kata gambar di atas atau gambar di bawah

ini.

Page 53: PEDOMAN PRAKTIKUM JURUSAN PERBANKAN SYARIAHps.iainponorogo.ac.id/.../sites/8/...Perbankan-Syariah-dan-Usaha-Mitr… · Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra.Pedoman Praktikum ini

Pedoman Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra

50

Contoh:

Perkembangan

Jumlah

Mahasiswa

IAIN

Ponorogo

Tahun 2017-

2018

Gambar 4.1 Perkembangan Jumlah Mahasiswa STAIN Ponorogo Tahun

2014-2015

K. Pencetakan dan Penjilidan

1. Pencetakan

a. Kertas, Bidang Pengetikan, dan Naskah Akhir

Kertas yang digunakan HVS putih ukuran A4 (21 cm X

29,7 cm), minimal 70 gram. Bidang pengetikan berjarak 4cm dari

tepi kiri kertas, dan 3 cm dari tepi atas, tepi bawah dan tepi kanan.

b. Jenis Huruf

Penulisan skripsi yang menggunakan huruf latin, dipilih

huruf (font) Times New Roman atau sejenisnya antara lain Times,

CG Times, dan Dutc, sedangkan penulisan yang menggunakan

huruf arab mengguakan huruf (font) Traditionl Arabic. Penulisan

skripsi menggunakan huruf nonproporsional seperti courier tidak

diperkenankan.

0

20

40

60

80

100

2017 2018

FASYA FEBI FATIK FUAD

Page 54: PEDOMAN PRAKTIKUM JURUSAN PERBANKAN SYARIAHps.iainponorogo.ac.id/.../sites/8/...Perbankan-Syariah-dan-Usaha-Mitr… · Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra.Pedoman Praktikum ini

Pedoman Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra

51

c. Ukuran Huruf

Bagian-bagian suatu bab skripsi menggunakan ukuran huruf

yang berbeda dengan ketentuan sebagai berikut

Untuk font Times

12 point judul bab, judul subbab, teks induk, abstrak skripsi,

lampiran, daftar rujukan

10 point kutipan blok, judul tabel, judul gambar, teks tabel,

teks gambar, catatan akhir, dan catatan kaki.

Adapun font Traditional Arabic

26 point judul bab

18 point judul subbab, judul abstrak, judul daftar rujukan, judul

tabel, dan judul gambar

16 point teks induk

d. Modus Huruf

Penggunaan huruf normal, miring (italic), tebal (bold) dan

garis bawah diatur sebagai berikut.

Normal

1) Teks induk, abstrak, kata-kata kunci, tabel, gambar,

bagan, catatan, lampiran.

Miring (Italic)

1) Kata non Indonesia (bahasa asing dan bahasa daerah)

2) Istilah yang belum lazim

3) Bagian penting

4) Contoh yang disajikan pada teks utama

5) Judul buku, jurnal, majalah, dan surat kabar dalam teks

utama dan dafar rujukan.

Tebal (bold)

1) Judul bab dan subbab

2) Bagian penting dari suatu contoh

Garis bawah

Page 55: PEDOMAN PRAKTIKUM JURUSAN PERBANKAN SYARIAHps.iainponorogo.ac.id/.../sites/8/...Perbankan-Syariah-dan-Usaha-Mitr… · Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra.Pedoman Praktikum ini

Pedoman Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra

52

3) Garis bawah tidak boleh digunakan kecuali dalam hal

yang sangat khusus.

e. Spasi

Spasi antar baris dalam penulisan skripsi dipilih spasi 2

(ganda), kecuali keterangan gambar, lampiran tabel, dan daftar

rujukan. Jarak antara akhir judul bab dengan subbab atau awal

teks adalah 4 spasi. Jarak antara akhir teks dengan subbab 3 spasi

dan jarak antara sub judul dengan awal teks 2 spasi. Jarak antar

paragraf juga 2 spasi

Page 56: PEDOMAN PRAKTIKUM JURUSAN PERBANKAN SYARIAHps.iainponorogo.ac.id/.../sites/8/...Perbankan-Syariah-dan-Usaha-Mitr… · Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra.Pedoman Praktikum ini
Page 57: PEDOMAN PRAKTIKUM JURUSAN PERBANKAN SYARIAHps.iainponorogo.ac.id/.../sites/8/...Perbankan-Syariah-dan-Usaha-Mitr… · Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra.Pedoman Praktikum ini

Pedoman Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra

53

TEKNIK PENULISAN

Bab mengenai teknik penulisan ini merupakan bab yang secara

khusus ditujukan untuk memberikan rambu-rambu umum terkait

penulisan dengan menggunakan kaidah penulisan dalam bahasa

Indonesia secara baik dan benar.

A. Penomoran Bab dan Sub-bab

Penomoran Bab, Sub-bab dan halaman, teknik penulisannya

diatur sebagai berikut:

1. Penulisan Bab diberi nomor (lambang) dengan angka romawi

besar dan ditulis dengan huruf kapital, seperti BAB I, BAB II dan

seterusnya yang terletak pada bagian tengah atas halaman di atas

judul bab yang ditulis dengan huruf kapital secara keseluruhan

tanpa diakhiri titik. Penulisan Bab, selalu dimulai dengan halaman

Baru.

Contoh :

BAB I

SUMBER AJARAN ISLAM

2. Sub-bab diberi lambang kategorisasi huruf alfabet kapital yang

diakhiri dengan titik, ditulis pada margin pertama dan dikuti

dengan judul sub-bab yang ditulis dengan huruf kecil kecuali

pada awal setiap kata dengan huruf kapital.

Contoh :

BAB I

SUMBER AJARAN ISLAM

A. Pengertian dan Sumber Ajaran Islam.

Page 58: PEDOMAN PRAKTIKUM JURUSAN PERBANKAN SYARIAHps.iainponorogo.ac.id/.../sites/8/...Perbankan-Syariah-dan-Usaha-Mitr… · Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra.Pedoman Praktikum ini

Pedoman Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra

54

3. Anak Sub-bab diberi lambang kategorisasi angka arab yang

diakhiri dengan titik, ditulis pada margin keempat dan dikuti

dengan judul anak sub-bab yang ditulis dengan huruf kecil

kecuali pada awal setiap kata dengan huruf kapital.

Contoh :

BAB I

SUMBER AJARAN ISLAM

A. Pengertian dan Sumber Ajaran Islam.

1. Pengertian Al-Qur’an.

Kategori untuk pecahan-pecahan berikutnya secara urut

menggunakan lambang-lambang huruf alfabet kecil yang diakhiri

titik pada margin 10, angka arab yang diakhiri dengan kurung tutup

pada margin 13, huruf alfabet kecil yang diakhiri dengan kurung

tutup pada margin 16, angka arab yang diakhiri dengan dua kurung

pada margin 19, huruf alfabet kecil yang diakhiri dengan dua

kurung pada margin 22.

Contoh :

BAB I

SUMBER AJARAN ISLAM

A. Pengertian dan Sumber Ajaran Islam.

1. Pengertian al-Qur’an

a. Menurut ulama salaf dan modern

1) ………… ………….. …………… .

a) ……………. …………… …………… .

(1) ………….. ………… …………… .

(a) ………….. ……………. …………… .

Page 59: PEDOMAN PRAKTIKUM JURUSAN PERBANKAN SYARIAHps.iainponorogo.ac.id/.../sites/8/...Perbankan-Syariah-dan-Usaha-Mitr… · Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra.Pedoman Praktikum ini

Pedoman Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra

55

B. Penomoran Halaman

1. Halaman-halaman dari bagian awal (halaman judul sampai

dengan halaman daftar isi), nomor halamannya berupa angka

romawi kecil, yakni, i, ii, iii, iv dan seterusnya ditulis ditengah

bagian bawah halaman.

2. Pada bagian teks, (mulai dari pendahuluan) penomoran halaman

menggunakan angka arab, yakni : 1, 2, 3 dst. ditulis pada sudut

kanan atas kecuali pada halaman bab baru dan daftar pustaka,

ditulis pada bagian bawah tengah halaman.

C. Pengetikan dan Tata-letak (Lay-out)

1. Naskah skripsi diketik pada kertas HVS 70 gram, warna putih,

ukuran kuarto dengan spasi ganda dengan pola rata kiri dan

kanan.

2. Baris pertama pada setiap paragrap ditulis masuk 5 ketukan dari

pias kiri karangan.

3. Lampiran atau lainnya yang berukuran lebih besar dilipat sesuai

dengan ukuran kertas kuarto

4. Naskah skripsi diketik komputer dengan menggunakan huruf

(font) Times New Roman atau Times New Roman Arabic,

ukuran huruf 12 untuk, sub-bab, anak sub-bab dan naskah, dan

14 untuk judul halaman dan judul bab. Untuk naskah arab

ukuran huruf adalah 16, menggunakan font standar ( Tradisional

Arabic).

5. Pias kiri dan atas area penulisaan naskah berjarak 4 cm,

sedangkan pias kanan dan bawah berjarak 3 cm.

6. Semua unsur dalam daftar isi, ditulis dengan huruf kapital kecuali

sub-bab dan anak sub-bab, ditulis dengan kapital hanya pada

awal tiap kata.

Page 60: PEDOMAN PRAKTIKUM JURUSAN PERBANKAN SYARIAHps.iainponorogo.ac.id/.../sites/8/...Perbankan-Syariah-dan-Usaha-Mitr… · Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra.Pedoman Praktikum ini

Pedoman Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra

56

7. Jarak antara kata “bab” dengan judul bab dan antara judul bab

dengan judul sub-bab adalah empat spasi. Adapun jarak antara

akhir teks karangan dengan anak sub-bab dan antara paragrap

satu dengan paragrap berikutnya adalah 3 spasi.

8. Kata, ungkapan, singkatan atau istilah (technical term) yang

berasal dari bahasa asing atau daerah boleh ditulis miring. Kata

yang dicetak miring tersebut bisa berupa transliterasi atau kata

yang bukan transliterasi tetapi kata yang menjadikan penulis

sangat bergantung pada kata tersebut (technical term).

D. Penulisan Terjemah

1. Terjemah yang berasal dari kutipan langsung ditulis dalam

paragraf tersendiri dengan spasi satu (1) dan margin kiri masuk

4 ketukan ke kanan, ditulis miring.

2. Terjemah yang berasal dari terjemahan penulis, ditulis seperti

penulisan teks biasa.

E. Penulisan Sumber Kutipan

Penulisan sumber kutipan dipakai untuk menandai identitas

sumber data. Jenis penulisan sumber kutipan terdiri dari 3 macam,

yaitu catatan kaki (footnote), catatan tengah (middlenote) dan catatan

akhir (endnote). Pada prinsipnya ketiga jenis penulisan sumber

kutipan ini tidak berbeda sama sekali melainkan hanya letaknya saja

yang berbeda. Catatan kaki terletak di bagian bawah pada setiap

halaman, sedangkan catatan akhir terletak pada bagian akhir teks.

Sementara itu catatan tengah ditulis pada tengah-tengah teks. Dalam

hal ini, STAIN Ponorogo, Jurusan Syari’ah –dalam penuilsan

skripsi—memilih menggunakan catatan kaki dalam penulisan

sumber kutipan, dengan pertimbangan pembaca dapat langsung

Page 61: PEDOMAN PRAKTIKUM JURUSAN PERBANKAN SYARIAHps.iainponorogo.ac.id/.../sites/8/...Perbankan-Syariah-dan-Usaha-Mitr… · Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra.Pedoman Praktikum ini

Pedoman Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra

57

mengetahui identitas sumber data yang dipakai pada halaman

tersebut.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan

penulisan catatan kaki, yaitu :

1. Nomor catatan kaki, berupa nomor arab, ditulis agak naik ke atas,

Nama penulis buku ditulis sesuai dengan nama aslinya (tanpa

dibalik), kemudian dikuti koma (,), judul buku yang ditulis

miring atau digaris bawah kemudian kurung buka, tempat

penerbit, titik dua (:), nama penerbit, koma (,) tahun penerbitan,

kurung tutup, koma (,) nomor halaman dan titik (.).

2. Antara naskah dan catatan kaki diberi pembatas, berupa garis

lurus mendatar yang ditarik dari pias kiri teks sampai sepanjang

30 ketukan.

3. Penulisan catatan kaki dimulai pada ketukan ke tujuh dari

margin/pias kiri naskah, berjarak 1,5 spasi dari garis pembatas.

4. Apabila penulisan catatan kaki lebih dari satu baris, maka baris-

baris berikutnya, dimulai dari margin/pias paling kiri.

Tehnik Penulisan sumber kutipan berhubungan dengan beberapa

hal yang harus diperhatikan.

1. Berhubungan dengan Nama

a. Segala macam gelar yang dicantunkan di depan atau di

belakang nama penulis tidak perlu disebutkan dalam

kutipan.

Contoh:

--------------------------------

1H. Abdul Mudjib, Kaidah-Kaidah Ilmu Fiqih (Jakarta: Kalam

Mulia, 1992), 82.

atau

2H. Abdul Mudjib, Kaidah-Kaidah Ilmu Fiqih (Jakarta: Kalam

Mulia, 1992), 82.

Page 62: PEDOMAN PRAKTIKUM JURUSAN PERBANKAN SYARIAHps.iainponorogo.ac.id/.../sites/8/...Perbankan-Syariah-dan-Usaha-Mitr… · Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra.Pedoman Praktikum ini

Pedoman Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra

58

bukan

3Drs. H. Abdul Mudjib, Kaidah-Kaidah Ilmu Fiqih (Jakarta:

Kalam Mulia, 1992), 82.

b. Untuk penulis Arab Klasik dan Pertengahan yang

dikenal melalui satu nama, (walaupun ia memiliki lebih

dari satu nama), maka boleh nama yang terkenal saja

yang disebutkan.

Contoh:

--------------------------------

1Al-Ghazali, Ihya Ulumuddin, (Damaskus: Dar al-Fikr, 1980),

53.

a Apabila nama yang satu tersebut sama atau mirip dengan

nama penulis lain yang bukunya (tulisannya) juga

dipakai sebagai sumber, maka nama diri secara utuh

disebutkan.

Contoh:

--------------------------------

1Abu Hamid al-Ghazali, Ihya Ulumuddin (Damaskus: Dar al-

Fikr, 1980), 53.

2Muhammad Ghazali, Al-Sunnah al-Nabawiyah bayna ahl al-

Fiqh wa ahl al-Hadis, (Kairo: Dar al-Shuruq, 1990), 78.

2. Berhubungan dengan Buku

a. Untuk sumber yang diterjemahkan dari bahasa asing

(Arab maupun Inggris) judul sumber yang ditulis

adalah judul terjemahannya. Judul aslinya dlam bahasa

asing tidak boleh disebutkan. Cara penulisan identitas

sumber sama dengan ketentuan yang sudah ada, dan

ditambah kata “terj”. untuk tanda terjemah.

Page 63: PEDOMAN PRAKTIKUM JURUSAN PERBANKAN SYARIAHps.iainponorogo.ac.id/.../sites/8/...Perbankan-Syariah-dan-Usaha-Mitr… · Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra.Pedoman Praktikum ini

Pedoman Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra

59

Contoh:

--------------------------------

1Mahmud Syaltut, Akidah dan Syari’ah Islam, terj. Fachruddien

(Jakarta: Bumi Aksara, 1994), 53.

b. Jika terdapat kutipan lagi dari buku yang sudah dikutip

dan diselingi dengan kutipan dari sumber lain, maka

yang disebutkan adalah nama yang paling terkenal

(untuk nama Indonesia) dan nama akhir penulis (untuk

nama asing), koma (,) diikuti beberapa kata judul buku,

koma (,), nomor halaman, titik (.)

Contoh:

--------------------------------

1H. Abdul Mudjib, Kaidah-Kaidah Ilmu Fiqih (Jakarta: Kalam

Mulia, 1992), 82.

2Masfuk Zuhdi, Masail Fiqhiyah (Jakarta: Haji Masagung,

1991), 36.

3Mudjib, Kaidah-Kaidah, 76.

c. Jika kutipan kedua langsung mengikuti kutipan yang

pertama terhadap buku yang sama, maka --apabila

nomor halamannya berbeda--, dalam kutipan kedua

ditulis kata Ibid, titik (.), koma (,), nomor halaman, titik

(.). Apabila antara kutipan kedua dan kutipan pertama

memiliki halaman sama, cukup ditulis Ibid, titk (.).

Contoh:

--------------------------------

1H. Abdul Mudjib, Kaidah-Kaidah Ilmu Fiqih (Jakarta: Kalam

Mulia, 1992), 82.

2Ibid., 81.

3Ibid.

Page 64: PEDOMAN PRAKTIKUM JURUSAN PERBANKAN SYARIAHps.iainponorogo.ac.id/.../sites/8/...Perbankan-Syariah-dan-Usaha-Mitr… · Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra.Pedoman Praktikum ini

Pedoman Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra

60

d. Jika kutipan di ambil dari jurnal, maka penulisan adalah

nama penulis (seperti aslinya), koma (,) tanda kutip

buka (“), judul artikel (ditulis biasa tidak miring), koma

(,), tanda kutip tutup (“), nama jurnal (dicetak mirng

atau digaris bawah), nomor jurnal, kurung buka, bulan

(kalau ada) dan tahun penerbitan, kurung tutup, koma

(,), nomor halaman dan titik (.).

Contoh:

--------------------------------

1Moh. Koesnoe,”Kedudukan Kompilasi Hukum Islam dalam

Sistem Hukum Nasional,” Varia Peradilan, 122 (1995), 67.

b Jika kutipan di ambil artikel yang dimuat dalam buku,

maka penulisan adalah nama penulis (seperti aslinya),

koma (,) tanda kutip buka, judul artikel (ditulis biasa

tidak miring), koma (,), tanda kutip tutup, (ditulis kata)

dalam judul buku (dicetak mirng atau digaris bawah),

koma (,), (ditulis kata) ed., nama editor, kurung buka,

tempat penerbit, tahun penerbitan, kurung tutup, koma

(,),nomor halaman dan titik (.).

Contoh:

--------------------------------

1Arief Budiman,”Gerakan Sosial dan Demokrasi di Indonesia,”

dalam Dimensi Kritis Proses Pembangunan di Indonesia, ed.

Johanes Mardimin (Yogyakarta: Kanisius, 1996), 56.

e. Kutipan yang diambil dari Encyclopedia ditulis nama

penulis entri, koma (,), tanda kutip buka (“), judul

entry, koma (,), tanda kutip tutup (“), nama

encyclopedia, vol. (volume) –jika ada--, ed. (editor),

kurung buka, tempat penerbit, titik dua, nama penerbit,

Page 65: PEDOMAN PRAKTIKUM JURUSAN PERBANKAN SYARIAHps.iainponorogo.ac.id/.../sites/8/...Perbankan-Syariah-dan-Usaha-Mitr… · Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra.Pedoman Praktikum ini

Pedoman Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra

61

koma, tahun penerbitan, kurung tutup, koma, nomor

halaman dan titik (.).

Contoh:

-------------------------------

1A.J. Wensinck, “Kufr,” The Encyclopedia of Islam, vol. 7, ed.

M. Th. Houtsma, (Leiden: E. J. Brill, 1987), 253.

f. Kutipan yang diambil dari tesis magister atau disertasi

doktor yang tidak diterbitkan, dilakukan dengan cara

menuliskan nama penulis tesis atau disertasi, koma (,),

tanda kutip buka (“), judul tesis atau disertasi (ditulis

biasa tidak miring atau digaris bawah), koma (,), tanda

kutip tutup, kurung buka, tesis atau doktor, koma, nama

perguruan tinggi, tempat perguruan tinggi, tahun

penulisan tesis atau disertasi, kurung tutup, koma (,),

nomor halaman dan titik.

Contoh:

--------------------------------

1Edi Safri,” Al-Syafi’I Metode Penyelesaian Hadis-Hadis

Mukhtalif,” (Disertasi Doktor, IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta,

1990), 32.

g. Kutipan dari al-Qur’an dilakuakan dengan cara

menuliskan kata al-Qur’an (ditulis biasa tidak miring

dan bergaris bawah), kemudian koma (,), nomor surat,

titk dua (:), nomor ayat dan titik.

Contoh:

--------------------------------

1al-Qur’an, 2: 34; 12: 54.

h. Jika sebuah buku ditulis, diedit atau diterjemahkan oleh

dua orang, maka nama kedua orang tersebut ditulis

semuanya. Namun jika jumlah penulis, editor, atau

Page 66: PEDOMAN PRAKTIKUM JURUSAN PERBANKAN SYARIAHps.iainponorogo.ac.id/.../sites/8/...Perbankan-Syariah-dan-Usaha-Mitr… · Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra.Pedoman Praktikum ini

Pedoman Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra

62

penterjemahnya terdiri tiga orang ke atas, maka hanya

nama penulis,editor dan penterjemah pertama yang

disebutkan dan diikuti dengan (kata) et. al.

Contoh:

--------------------------------

1Mahmud Syaltut, Akidah dan Syari’ah Islam, terj.

Fachruddien, et. al. (Jakarta: Bumi Aksara, 1994), 53.

i. Jika salah satu unsur dari sumber yang akan dikutip –

seperti tempat penerbitan, tahun, dsb.-- hilang atau

tidak jelas, maka harus dijelaskan dengan memberikan

tanda. Untuk tempat penerbit yang tidak ada diganti

(t.t.), tanpa nama penerbit (t.p.), tanpa tahun (t.t.).

Contoh:

--------------------------------

1Mahmud Syaltut, Akidah dan Syari’ah Islam (t.t.: Bumi

Aksara, t.t.), 53.

F. Pembuatan Daftar Rujukan/Daftar Pustaka

Teknik penulisaan daftar rujukan/Daftar Pustaka pada

prinsipnya tidak berbeda jauh dengan teknik penulisan catatan kaki.

1. Secara umum, daftar pustaka ditulis dengan pola urut alfabetis,

dimulai dari huruf A.

2. Sumber dalam bentuk buku yang nama pengarangnya lebih dari 2

suku kata susunannya adalah nama penulis dibalik, --nama

paling akhhir (last name) didahulukan--, koma (,) nama awal

dan tengah (kalau ada), titik (.), judul, titik (.) tempat penerbit,

titik dua (:), nama penerbit, koma (,), tahun penerbitan, titik (.).

3. Jika sebuah sumber tertulis lebih dari satu baris, maka baris kedua

dan seterusnya ditulis masuk 4 ketukan dari margin kiri dengan

Page 67: PEDOMAN PRAKTIKUM JURUSAN PERBANKAN SYARIAHps.iainponorogo.ac.id/.../sites/8/...Perbankan-Syariah-dan-Usaha-Mitr… · Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra.Pedoman Praktikum ini

Pedoman Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra

63

spasi tunggal. Sedangkan anatara satu sumber dengan sumber

yang lain ditulis dengan spasi ganda.

Contoh :

Basyir, Ahmad Azhar. Refleksi Atas Persoalan Keislaman.

Bandung: Mizan, 1993.

Wachid, Abdurrahman. “Menjadikan Hukum Islam Sebagai

Penunjang Pembangunan.” DalamAgama Dan Tantangan

Zaman: Pilihan Artikel Prisma, 1975-1984. Jakarta: LP3ES,

1985: 64-79.

4. Jika seorang penulis mempunyai beberapa tulisan yang

dicantumkan dalam dafatar pustaka, maka nama penulisnya

hanya ditulis ada sumber yang pertama saja. Sedangkan pada

sumber kedua dan seterusnya nama tersebut diganti dengan

tanda – yang dibuat sebanyak 9 kali.dan diikuti dengan titik (.).

Contoh:

Nasution, Harun. Akal dan Wahyu. Jakarta: UI Press, 1986.

---------. Filsafat Agama. Bulan Bintang, 1975.

5. Jika sumber yang dikutip adalah artikel baik dalam jurnal ataupun

buku maka halaman artikel nya disebutkan mulai halaman

pertama sampai terakhir. Cara penulisannya adalah sama seperti

pengutipan dalam catatan kaki dengan sedikit perubahan.

Contoh:

Wachid, Abdurrahman. “Menjadikan Hukum Islam Sebagai

Penunjang Pembangunan.” Dalam Agama Dan Tantangan

Zaman: Pilihan Artikel Prisma, 1975-1984. Jakarta: LP3ES,

1985: 64-79.

G. Transliterasi

Page 68: PEDOMAN PRAKTIKUM JURUSAN PERBANKAN SYARIAHps.iainponorogo.ac.id/.../sites/8/...Perbankan-Syariah-dan-Usaha-Mitr… · Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra.Pedoman Praktikum ini

Pedoman Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra

64

1. Pedoman transliterasi yang digunakan adalah :

Arab Indonesia Arab Indonesia

D ض ` ء

T ط B ب

Z ظ T ت

‘ ع Th ث

Gh غ J ج

F ف H ح

Q ق Kh خ

K ك D د

L ل Dh ذ

M م R ر

N ن Z ز

H ه S س

W و Sh ش

Y ي S ص

2. Untuk menunjukkan bunyi hidup panjang caranya dengan

mennuliskan coretan horisontal di atas huruf û, î dan â.

3. Bunyi hidup dobel (diftong) Arab ditransliterasikan dengan

menggabung dua huruf “ay” dan “aw”

Contoh :

Bayna, `alayhim, qawl.mawduah

4. Kata yang ditransliterasikan dan kata-kata dalam bahasa asing yang

belum terserap menjadi bahasa baku Indonesiaa harus dicetak

miring

5. Bunyi huruf hidup akhir sebuah kata tidak dinyatakan dalam

transliterasi. Transliterasi hanya berlaku pada huruf konsonan

akhir.

Contoh ;

Page 69: PEDOMAN PRAKTIKUM JURUSAN PERBANKAN SYARIAHps.iainponorogo.ac.id/.../sites/8/...Perbankan-Syariah-dan-Usaha-Mitr… · Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra.Pedoman Praktikum ini

Pedoman Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra

65

Ibn Taymiyah bukan Ibnu Taymiyah. Inna al-din `inda Allah al-

Islam bukan Inna al-dina `inda Allahi al-Islamu. …. Fahuwa wâjib

bukan Fahuwa wâjibu atau Fahuwa wâjibun

6. Kata yang berakhir dengan ta’marbuthah dan berkedudukan

sebagai sifat (na’at) dan idhafah ditransliterasikan dengan “ah”

sedangkan mudhaf ditransliterasikan dengan “at”.

Contoh ;

1. Na’at dan Mudâf iIayh : Sunnah sayyi’ah, al-maktabah al-

misriyah.

2. Mudaf : matba’at al-‘ âmmah.

7. Kata yang berakhir dengan ya’ mushaddadah (ya’ bertashdid)

ditransliterasikan dengan î. Jika î diikuti dengan ta’ marbuthah

maka translitarsinya adalah îyah. Jika ya’ bertashdid berada

ditengah kata ditransliterasikan dengan yy.

Contoh ;

1. al- Ghazâlî, al-Nawawî

2. Ibn Taymîyah. Al-Jawzîyah.

H. Penulisan Huruf

Penulisan huruf yang dibahas dalam pedoman ini terutama berkaitan

dengan penggunaan (1) huruf kapital. (2) huruf miring. dan (3) huruf

tebal.

1. Huruf kapital

Huruf kapital digunakan dalam beberapa kondisi penulisan

sebagai berikut:

a. huruf pertama pada awal kalimat (misalnya: Penelitian ini

dilakukan selama lima bulan);

b. huruf pertama petikan langsung (misalnya: Ayah bertanya,

"Mengapa kamu terlihat sedih?");

Page 70: PEDOMAN PRAKTIKUM JURUSAN PERBANKAN SYARIAHps.iainponorogo.ac.id/.../sites/8/...Perbankan-Syariah-dan-Usaha-Mitr… · Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra.Pedoman Praktikum ini

Pedoman Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra

66

c. huruf pertama dalam kata dan ungkapan yang berhubungan

dengan agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk kata ganti

untuk Tuhan (misalnya: Islam,

Kristen, Quran, dll.);

d. huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan

keagamaan yang diikuti nama orang (Misalnya: Sultan

Hasanudin, Haji Agus Salim);

e. huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama gelar

kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang tidak diikuti

nama orang (misalnya: Dia baru saja menunaikan ibadah

haji);

f. huruf pertama unsur nama jabatan yang diikuti nama orang,

nama instansi, atau nama tempat yang digunakan sebagai

pengganti nama orang tertentu (misalnya:

Gubernur Jawa Barat, Jenderal Sudirman);

g. huruf pertama nama jabatan atau nama instansi yang merujuk

kepada bentuk lengkapnya (misalnya: (1) Rapat itu dipimpin

oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia, (2) Rapat itu

dipimpin oleh Menteri);

h. huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama

jabatan dan pangkat yang tidak merujuk kepada nama orang,

nama instansi, atau nama tempat tertentu

(misalnya: Sejumlah menteri hadir dalam rapat cabinet

kemarin sore);

i. huruf pertama unsur-unsur nama orang (misalnya: Chairil

Anwar, Imam 5onjol);

j. huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama seperti

pada de, van, dan der (dalam nama Belanda), von (dalam

nama Jerman), atau da (dalam nama Portugal) (misalnya:

Robin van Persie);

Page 71: PEDOMAN PRAKTIKUM JURUSAN PERBANKAN SYARIAHps.iainponorogo.ac.id/.../sites/8/...Perbankan-Syariah-dan-Usaha-Mitr… · Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra.Pedoman Praktikum ini

Pedoman Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra

67

k. huruf kapital tidak dipakai untuk menuliskan huruf pertama

kata bin atau binti (misalnya: Abdullah bin Abdul Musthafa,

Fatimah binti Muhammad Husen);

l. huruf pertama singkatan nama orang yang digunakan sebagai

nama jenis atau satuan ukuran (misalnya: joule per Kelvin.

Newton);

m. huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang

yang digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran

(misalnya: 15 watt. mesin diesel);

n. huruf pertama nama bangsa. suku bangsa. dan bahasa

(misalnya: suku Batak. bahasa Sunda. bangsa Afrika);

o. huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama

bangsa. suku. dan bahasa yang digunakan sebagai bentuk

dasar kata turunan (misalnya: pengindonesiaan kata

asing. keinggris-inggrisan);

p. huruf pertama nama tahun. bulan. hari. dan hari raya

(misalnya: bulan Mei. hari Idul Fitri);

q. huruf pertama unsur-unsur nama peristiwa sejarah (misalnya:

Perang Teluk. Konferensi Meja Bundar);

r. huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa

sejarah yang tidak digunakan sebagai nama (misalnya: Para

pahlawan berjuang demi kemerdekaan

Indonesia);

s. huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur

nama diri geografi (misalnya: Jawa Barat. Bandung);

t. huruf pertama unsur-unsur nama geografi yang diikuti nama

diri geografi (misalnya: Sungai Citarum. Gunung

Galunggung);

u. huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama unsure

geografi yang tidak diikuti oleh nama diri geografi (misalnya:

Adik suka berenang di sungai);

Page 72: PEDOMAN PRAKTIKUM JURUSAN PERBANKAN SYARIAHps.iainponorogo.ac.id/.../sites/8/...Perbankan-Syariah-dan-Usaha-Mitr… · Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra.Pedoman Praktikum ini

Pedoman Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra

68

v. huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama diri

geografi yang digunakan sebagai penjelas nama jenis

(misalnya: kunci inggris. pisang ambon);

w. huruf pertama semua unsur nama resmi negara. Lembaga

resmi. lembaga ketatanegaraan, badan, dan nama dokumen

resmi, kecuali kata tugas, seperti dan, oleh,atau, dan untuk

(misalnya: Republik Indonesia, Badan Kesejahteraan Ibu dan

Anak);

x. huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama katayang

bukan nama resmi negara, lembaga resmi, lembaga

ketatanegaraan, badan, dan nama dokumen resmi

(misalnya: kerja sama antara pemerintah dan rakyat);

y. huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang

terdapat pada nama lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan,

badan, dokumen resmi, dan judul

karangan (misalnya: Perserikatan 5angsa-Bangsa, Dasar-

Dasar Ilmu Hukum);

z. huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur kata ulang

sempurna) di dalam judul buku, majalah, surat kabar, dan

makalah, kecuali kata tugas seperti di, ke,

dari, dan, yang, dan untuk yang tidak terletak pada posisi

awal (misalnya: Dia suka membaca buku Dari Ave Maria ke

Jalan Lain ke Roma) ;

aa. huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan

sapaan yang digunakan dengan nama diri (misalnya:

Dr.untuk doktor, S.E. untuk sarjana ekonomi);

bb. huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti

bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman, yang

digunakan dalam penyapaan atau pengacuan

(misalnya: (1) Surat Saudara sudah saya terima, (2) "Kapan

5apak berangkat?" tanya Andi);

Page 73: PEDOMAN PRAKTIKUM JURUSAN PERBANKAN SYARIAHps.iainponorogo.ac.id/.../sites/8/...Perbankan-Syariah-dan-Usaha-Mitr… · Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra.Pedoman Praktikum ini

Pedoman Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra

69

cc. huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata

penunjuk hubungan kekerabatan yang tidak digunakan dalam

pengacuan atau penyapaan (misalnya: Kami akan berkunjung

ke rumah paman dan bibi di Jakarta);

dd. huruf pertama kata Anda yang digunakan dalam penyapaan

(misalnya: Berapa lama Anda tinggal di Bandung?).

2. Huruf miring

Penggunaan huruf miring dilakukan pada kondisi

penulisan di bawah ini:

a. untuk menuliskan nama buku. majalah. dan surat kabar

yang dikutip dalam tulisan (misalnya: Gosip itu bermula

dari berita di surat kabar Pos Kota);

b. untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf bagian kata,

kata atau kelompok kata (misalnya: (1) Huruf pertama kata

abad adalah a. (2) Susunlah sebuah kalimat dengan

menggunakan kata moratorium);

c. untuk menuliskan kata atau ungkapan yang bukan bahasa

Indonesia (misalkan: nama ilmiah buah manggis ialah

Carcinia mangostana);

d. untuk ungkapan asing yang telah diserap ke dalam bahasa

Indonesia dan penulisannya diperlakukan sebagai kata

Indonesia (misalnya: Korps diplomatik memperoleh

perlakuan khusus).

3. Huruf tebal

Penggunaan huruf tebal dilakukan pada kondisi penulisan

di bawah ini:

a. untuk menuliskan judul buku, bab, bagian bab, daftar isi,

daftar table, daftar lambing, daftar pustaka, indeks dan

lampiran;

Page 74: PEDOMAN PRAKTIKUM JURUSAN PERBANKAN SYARIAHps.iainponorogo.ac.id/.../sites/8/...Perbankan-Syariah-dan-Usaha-Mitr… · Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra.Pedoman Praktikum ini

Pedoman Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra

70

b. tidak dipakai dalam cetakan untuk menegaskan atau

mengkhususkan huruf. bagian kata. kata. atau kelompok

kata; untuk keperluan itu digunakan huruf miring;

c. huruf tebal dalam cetakan kamus dipakai untuk menuliskan

lema dan sublema serta untuk menuliskan lambang

bilangan yang menyatakan polisemi.

4. Penulisan Angka dan Bilangan

Menurut Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang

Disempurnakan ada beberapa hal yang perlu dicermati terkait

penulisan angka dan bilangan. Bilangan dalam penulisan dapat

dinyatakan dalam angka atau kata. Dalam hal ini angka

berperan sebagai lambang bilangan atau nomor dengan jenis

lazim yang digunakan yakni angka Arab atau angka Romawi.

Lihat contoh di berikut ini:

Angka Biasa : 0. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10

Angka Romawi : I. II. III. IV. V. VI. VII. VIII. IX. X.

Beberapa ketentuan terkait penulisan angka dan bilangan

adalah sebagai berikut:

a. bilangan dalam teks yang dapat dinyatakan dengan satu atau

dua kata ditulis dengan huruf. kecuali jika bilangan itu

dipakai secara berurutan seperti dalam perincian atau

paparan (misalnya: (1) Saya menonton film tersebut sampai

lima kali. (2) Dari 50 peserta lomba 12 orang anak-anak, 28

orang remaja dan 10 orang dewasa);

b. bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf, jika lebih

dari dua kata. susunan kalimat diubah agar bilangan yang

tidak dapat ditulis dengan huruf itu tidak ada pada awal

kalimat (misalnya: Tiga puluh siswa kelas 9 lulus

Ujian Akhir Nasional);

Page 75: PEDOMAN PRAKTIKUM JURUSAN PERBANKAN SYARIAHps.iainponorogo.ac.id/.../sites/8/...Perbankan-Syariah-dan-Usaha-Mitr… · Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra.Pedoman Praktikum ini

Pedoman Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra

71

c. angka yang menunjukkan bilangan utuh besar dapat dieja

sebagian supaya lebih mudah dibaca (misalnya: Perusahan

intu merugi sebesar 250 milyar rupiah);

d. angka digunakan untuk menyatakan (a) ukuran panjang,

berat, luas dan isi; (b) satuan waktu; (c) nilai uang; dan (d)

jumlah (misalnya: 10 liter, Rp 10.000,00, tahun 1981);

e. angka digunakan untuk melambangkan nomor jalan, rumah,

apartemen, atau kamar (misalnya: Jalan Mahmud V No.15);

f. angka digunakan untuk menomori bagian karangan atau

ayat kitab suci (misalnya: Bab IX, Pasal 3, halaman 150);

g. penulisan bilangan tingkat dapat dilakukan dengan angka

Romawi kapital atau huruf dan angka Arab (misal: abad

XX, abad ke-20, abad kedua puluh);

h. penulisan bilangan yang mendapat akhiran –an dipisahkan

oleh tanda hubung (misalnya: tahun 1980-an, pecahan

5.000-an) bilangan tidak perlu ditulis dengan angka dan

huruf sekaligus dalam teks (kecuali di dalam dokumen

resmi, seperti akta dan kuitansi);

5. Penggunaan Tanda Baca

a. Penggunaan tanda titik

Tanda titik digunakan dalam kondisi penulisan sebagai

berikut:

1) pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau

seruan (misalnya: Ibuku seorang guru.);

2) tanda titik tidak digunakan pada akhir kalimat yang

unsur akhirnya sudah bertanda titik (misalnya:

Penulis itu bernama Ibnu Jamil, M.A.);

3) di belakang angka atau huruf dalam suatu

bagan,ikhtisar, atau daftar;

Page 76: PEDOMAN PRAKTIKUM JURUSAN PERBANKAN SYARIAHps.iainponorogo.ac.id/.../sites/8/...Perbankan-Syariah-dan-Usaha-Mitr… · Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra.Pedoman Praktikum ini

Pedoman Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra

72

4) untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang

menunjukkan waktu (misalnya: pukul 8.00 pagi);

5) tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam,

menit, dan detik yang menunjukkan jangka waktu

(misalnya: 1.25.45 jam untuk menunjukkan 1 jam, 25

menit, 45 detik);

6) untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya

yang menunjukkan jumlah (misalnya: Warga miskin

di provinsi ini berjumlah 5.300 orang.).

b. Penggunaan tanda koma

Tanda koma digunakan dalam kondisi penulisan sebagai

berikut:

1) di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau

pembilangan (misalnya: Dia ditugaskan membeli

buku, pensil, tinta, dan penggaris.);

2) untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari

kalimat setara berikutnya yang didahului dengan kata

seperti tetapi, melainkan, sedangkan, dan kecuali

(misalnya: Aku ingin pergi, tetapi banyak pekerjaan

yang harus

diselesaikan dulu.);

3) untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat

jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya

(misalkan: Karena lelah, saya tidak jadi pergi ke

rumah dia.);

4) di belakang kata atau ungkapan penghubung

antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat, seperti

oleh karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan

dengan itu, dan meskipun begitu;

Page 77: PEDOMAN PRAKTIKUM JURUSAN PERBANKAN SYARIAHps.iainponorogo.ac.id/.../sites/8/...Perbankan-Syariah-dan-Usaha-Mitr… · Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra.Pedoman Praktikum ini

Pedoman Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra

73

5) untuk memisahkan kata seru, seperti o, ya,

wah,aduh,dan kasihan, atau kata-kata yang digunakan

sebagai sapaan, seperti Bu, Dik, atau Mas dari kata

lain yang terdapat di dalam kalimat;

6) untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain

dalam kalimat (misalnya: Kata Adik, "Aku mau pergi

ke Ponorogo".);

7) tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan

langsung dari bagian lain yang mengiringinya dalam

kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengan

tanda tanya atau tanda seru (misalnya: "Di mana

Kamu sekolah?" tanya Pak Agus.);

8) di antara (a) nama dan alamat. (b) bagian-bagian

alamat. (c) tempat dan tanggal. serta (d) nama tempat

dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan

(misalnya: Sdr. Egan. Jl. Mahmud V. Madiun);

9) di antara nama orang dan gelar akademik yang

mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan

nama diri. keluarga. atau marga (misalnya: Mira

Rahmani. M.Pd.);

10) di muka angka desimal atau di antara rupiah dan sen

yang dinyatakan dengan angka (misalnya: 10.5 m. Rp

5000.50);

11) untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya

tidak membatasi (misalnya: Dosen kami, Pak Iwa,

tegas sekali.).

c. Penggunaan tanda titik koma

Page 78: PEDOMAN PRAKTIKUM JURUSAN PERBANKAN SYARIAHps.iainponorogo.ac.id/.../sites/8/...Perbankan-Syariah-dan-Usaha-Mitr… · Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra.Pedoman Praktikum ini

Pedoman Praktikum Bank Syariah dan Usaha Mitra

74

Tanda titik koma digunakan dalam kondisi penulisan

sebagai berikut:

1) sebagai pengganti kata penghubung untuk

memisahkan kalimat yang setara di dalam kalimat

majemuk setara (misalnya: Andi membersihkan

kamarnya; Putri

merapikan buku di ruang baca);

2) untuk mengakhiri pernyataan perincian dalam kalimat

yang berupa frasa atau kelompok kata (Dalam

hubungan itu, sebelum perincian terakhir tidak perlu

digunakan kata dan);

3) untuk memisahkan dua kalimat setara atau lebih

apabila unsur-unsur setiap bagian itu dipisah oleh

tanda baca dan kata hubung (misalnya: Rapat ini akan

membahas pemilihan ketua, sekretaris, dan

bendahara; penyusunan rancangan anggaran dasar,

anggaran rumah tangga dan program kerja).