pedoman ppi editan iskak
TRANSCRIPT
-
8/16/2019 Pedoman Ppi Editan Iskak
1/56
PEDOMAN
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
TAHUN 2015
Disusun Oleh:
TIM PPI
RUMAH SAKIT UMUM AN NISAA BLITAR
RUMAH SAKIT UMUM AN NISAA TALUN BLITAR Jl. Supar !"! T#$ur N!. 1 Talu" Bl#%ar &&152
T'lp (0)*2+ &,2,,,- Fa (0)*2+ &,),,,
1
-
8/16/2019 Pedoman Ppi Editan Iskak
2/56
-
8/16/2019 Pedoman Ppi Editan Iskak
3/56
DA)TAR ISI
*alaman
+udul ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,.,. i
-ata Pengantar ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,. ii
S- Pemberlakuan Tata Laksana Pengendalian Infeksi Nosokomial ,,,,,,,,,,.,. iii
Daftar Isi ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,.,,. i
Bab I / Penda#uluan ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,. 1
Bab II / Pen"ega#an Infeksi Nosokomial ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,.,..,. &
0 -e aspadaan Uni ersal
0 Tindakan In asif0 Tindakan Non In asi e
0 Tindakan ter#adap Anak dan neonatus
0 Sterilisasi dan Desinfeksi
0 Desinfeksi Ruang 2 )oging
Bab III / Sur eilans ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,.
Bab I3 / Penggunaan Antibiotika ,,,,,,,,,,,,,.
Bab 3 / Penutup ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,.
4
-
8/16/2019 Pedoman Ppi Editan Iskak
4/56
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Infeksi Nosokomial merupakan masalah serius bagi semua rumah sakit. Kerugian yang
ditimbulkan sangat membebani rumah sakit maupun pasien. Terjadinya infeksi nosokomial
dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
0 Banyaknya pasien dirawat yang menjadi sumber infeksi bagi lingkungan dan pasien
lainnya.
0 Kontak langsung antara pasien yang menjadi sumber infeksi dengan pasien lainnya.
0 Kontak langsung antara petugas rumah sakit yang tercemar kuman dengan pasien0 enggunaan alat! peralatan medis yang tercemar oleh kuman
0 Kondisi pasien yang lemah akibat penyakit yang dideritanya.
engendalian Infeksi Nosokomial merupakan suatu upaya penting dalam meningkatkan mutu
pelayanan medis rumah sakit. "al ini hanya dapat dicapai dengan keterlibatan secara aktif
semua personel rumah sakit, mulai dari petugas kebersihan sampai dengan dokter dan mulai
dari pelaksana sampai dengan jajaran direksi. Kegiatannya dilakukan secara baik dan benar disemua sasaran rumah sakit# peralatan medis dan non medis, ruang perawatan dan prosedur
serta lingkungannya.
$engingat kegiatan yang penting ini melibatkan berbagai disiplin dan tingkatan personel
rumah sakit. %iperlukan adanya prosedur baku untuk setiap tindakan yang berkaitan dengan
pengendalian infeksi nosokomial. rosedur baku yang dituangkan dalam tata laksana
pengendalian infeksi nosokomial ini merupakan prosedur maksimal yang harus diupayakan
untuk dilaksanakan seluruhnya sesuai dengan situasi pada saat dan tempat pelaksanaanya.
%iharapkan dengan adanya tata laksana pengendalian unfeksi nisokomial yang merupakan
pelengkap dari pedoman pengendalian infeksi nosokomial ini seluruh personel &' ( )n Nisaa
Blitar memiliki sikap dan perilaku yang sama dalam upaya encegahan dan engendalian
(
-
8/16/2019 Pedoman Ppi Editan Iskak
5/56
Infeksi Nosokomial. "asil akhir yang diharapkan adalah peningkatan mutu pelayanan
kesehatan secara menyeluruh di &'( )n Nisaa Blitar.
B. Analisa situasi .
*. 'umber daya manusia.
a. +rganisasi pengendalian infeksi nosokomial sudah terbentuk.
b. Tingkat pendidikan heterogen.
c. erilaku petugas yang belum mendukung program pengendalian infeksi.
. 'umber dana.
'umber dana secara khusus belum ada
-. $etode.
rotap tentang pengendalian infeksi sudah ada tapi belum dilaksanakan secara optimal.. $aterial
a. 'ecara fisik belum memnuhi standar.
b. enyediaan alat dan peralatan belum memenuhi standart.
C. Permasalahan
*. +rganisasi belum bekerja secara optimal.
. $asih kurangnya pengetahuan serta kesadaran petugas dalam ranfgka pencegahan danpengendalian infeksi.
-. $asih sulitnya merubah perilaku petugas kesehatan.
. 'umber dana belum tersedia secara khusus.
/. 0isik bangunan belum sesuai dengan standar pengendalian infeksi.
1. Kurangnya penyediaan sarana dan prasarana yang mendukung program pengendalian
infeksi.
D. Tujuan .
*. Tujuan umum.
Terciptanya kondisi lingkungan rumah sakit yang memenuhi persyaratan agar menjamin
pencegahan infeksi nosokomial dan membantu proses pengobatan serta penyembuhan
5
-
8/16/2019 Pedoman Ppi Editan Iskak
6/56
-
8/16/2019 Pedoman Ppi Editan Iskak
7/56
BAB II
KEBIJAKAN PENGENDALIAN IN EK!I
A. alsa"ah Pengen#alian in"eksi N$s$k$mial
Kegiatan pengendalian infeksi nosokomial di rumah sakit merupakan suatu keharusan untuk
melindungi pasien,keluarga, petugas dan masyarakat dari kejangkitan infeksi dalam bentuk
pencegahan, sur2eilens, dan pengobatan yang rasional.
B. Ke%ijakan .
*. embentukan Komite pengendalian infeksi dan tim pengendali infeksi rumah sakit.
. eningatan pengetahuan infeksi nosokomial.-. elaksanaan pengendalian infeksi nosokomial di rumah sakit.
. Kebijakan pelayanan sterilisasi, antara lain,
a. $engawasi proses sterilisasi.
b. $encegah terjadinya infeksi silang, baik bagi pasien maupun petugas rumah sakit.
c. Kalibrasi alat sterilisasi
d. encatatan dan pelaporan tentang penerimaan dan pendistribusian semua barang atau
alat yang disterilkan.e. Tatacara monitor proses sterilisasi dan pelaporan, cara memeriksa hasil sterilisasi baik
secara 2isual dan secara mikrobiologi, jadual dan format pencatatan hasil pelaporan.
/. Kebijakan tentang penggunaan antibiotika.
1. Kebijakan tentang penggunaan antiseptik dan desinfekstan.
3. Kebijakan baku mutu air dari tempat mana atau sumber air diambil untuk
diperiksa,laboratorium yang memeriksa air, dan bagaimana cara mengambil sampel air.
emeriksaan teratur adalah pemeriksaan berkala minimal 1 4 enam 5 bulan sekali.
6. Kebijakan pengelolaan sampah medis dan non medis.
7. Kebijakan pemeliharaan )8.
*9. Kebijakan pengelolaan dan penyediaan linen.
7
-
8/16/2019 Pedoman Ppi Editan Iskak
8/56
C.!trtaegi
*. enerbitan 'K direktur tentang pembentukan komite pengendalian infeksi dan tim
pengendali infeksi nosokomial.
. elatihan tentang pengendalian infeksi nosokomial.
-. Instruksi direktur tentang pelaksanaan pengendalian infeksi nosokomial.
. &apat berkala tim pengendali infeksi nosokomial.
/. aporan berkala unit ; unit ke komite pengendali infeksi.
1. elaksanaan sur2eilens.
D. Caku&an kegiatan .
rosedur pelayanan pengendalian infeksi nosokomial harus mencakup kebutuhan pelayanan
dan kegiatan pengendalian infeksi nosokomial :*. )danya ketentuan sterilisasi.
a. rosedur mengenai proses pembersihan, desinfektan dan barang yang akan disterilkan.
b.
-
8/16/2019 Pedoman Ppi Editan Iskak
9/56
E. STRUKTUR ORGANISASI
STRUKTUR ORGANISASI
KOMITE PENGENDALIAN INFEKSI NOSOKOMIAL
RUMAH SAKIT UMUM AN NISAA BLITAR
9
DIR:-TUR
-;A*AN DANP:N>:NDALIAN IN):-SI
TI< P:N=:>A*AN DANP:N>:NDALIAN IN):-SI
INSTALASI
RUAN>AN
P:RA?AT P:N>:NDALIIN):-SI @ IP=N
P:RA?ATP:NAN>>UN>+A?AB PPI
RUAN>AN @ IP=LN
-
8/16/2019 Pedoman Ppi Editan Iskak
10/56
ALU' KE'JA K()ITE PENGENDALIAN IN EK!I 'U)AH !AKIT
1'
DIR-TUR
-;
-
8/16/2019 Pedoman Ppi Editan Iskak
11/56
.Uraian tugas
*. Komite engendalian Infeksi
Tujuan
-
8/16/2019 Pedoman Ppi Editan Iskak
12/56
. Tim pelaksana pengendalian infeksi nosokomial
Tujuan jabatan Berfungsi dan bertanggung jawab kepada komite pengendalianinfeksi rumah sakit dalam pelaksanaan pengendalian infeksi
nosokomial di rumah sakitTanggung jawab Tercapainya pemantauan terhadap pengendalian infeksinosokomial di rumah sakit
Kegiatan utama $engembangkan prosedur yang telah ditetapkan komitepengendalian infeksi rumah sakit
Kewenangan *. Berwenang memberikan laporan berkala yang berkaitandengan pengendalian infeksi rumah sakit kepada komitepengendali infeksi rumah sakit
. Berwenang memberikan laporan berkala dalampelaksanaan sur2eilans
0ungsi *. $elaksanakan sur2eilans harian
. $elakukan pemantauan semua prosedur tetap-. $emoti2asi petugas dan mengembangkan metodepengendalian infeksi di rumah sakit.
. $elaksanakan pertemuan berkala
G. Deskri&si Pekerjaan
*. Ketua k$mite &engen#ali in"eksi rumah sakit
Tujuan jabatan Berfungsi dan bertanggung jawab kepada direktur dalammelaksanakan pengendalian infeksi rumah sakit
Tanggung jawab Tercapainya pengendalian infeksi di rumah sakitKegiatan utama *. $emimpin komite pengendalian infeksi rumah sakit agar
selalu siap membantu direktur dalam menyusun programpengendalian infeksi rumah sakit.
. $emimpin tim pengendali infeksi rumah sakit agar siapdalam membina kepatuhan dalam pelaksanaanpengendalian infeksi.
-. $emimpin tim agar selalu patuh dalam membinapenggunaan obat antibiotika secara rasional.
. $emberikan asuhan kepada semua unit dalam denganprogram pengendalian infeksi rumah sakitpengendalianinfeksi rumah sakit
/. $emberikan laporan berkala kepada direktur dalampelaksanaan pengendalian infeksii rumah sakit
Kewenangan *. $emberikan usulan penyusunan program pengendalianinfeksi rumh sakit.
. $enetapkan metode kerja yang sesuai
1&
-
8/16/2019 Pedoman Ppi Editan Iskak
13/56
Kualifikasi minimal *. %okter spesialis penyakit dalam, dokter spesialis yang laindan dokter umum yang terlatih 4 bersertifikat 5
. $emiliki ketrampilan, ketelitian dan tanggung jawab dalammelaksanakan tugas manajerial
4. engalaman kerja dokter umum minimal - tahun
+.Ketua tim &engen#ali in"eksi rumah sakit
Tujuan jabatan Berfungsi dan bertanggung jawabb kepada komite pengendalianinfeksi dalam melaksanakan pengendalian infeksi rumah sakit
Tanggung jawab Tercapainya pengendalian infeksi di rumah sakitKegiatan utama *. $emimpin tim pengendalia infeksi rumah sakit untuk
mengembngkan prosedur tetap pelaksanaan pengendalianinfeksi rumah sakit.
. $emimpin tim pengendali infeksi agar selau siap membantukomite pengendali infeksi dalam melaksanakan programpengendalian infeksi dan membina kepatuhan petugas.
-. $emberikan asuhan kepada semua unit terkait dalampelaksanaan pengendalian infeksi
Kewenangan *. $emberikan laporan berkala tentang hasil sur2eilanskepada komite pengendali infeksi
. $emantau adanya K BKuaifikasi minimal *. %okter umum yang terlatih.
. $emiliki ketrampilan, ketelitian dan tanggung jawab dalammelaksanakan tugas manajerial
-. engalaman kerja minimal - tahun
,.!ekretaris Tim &engen#ali in"eksi rumah sakit
Tujuan jabatan Berfungsi dan bertanggung jawab kepada tim pengendali infeksirumah sakit dalam pelaksanaan administrasi
Tanggung jawab Tercapainya program pengendlaian infeksi rumah sakitKegiatan utama *. $embantu ketua dalam pelaksanaan administrasi untuk
pelaporan bulanan dan berkala.. $embuat notulen rapat rutin.
-. $empersiapkan dan melaksanakan kegiatan intern yangtelah dijadwalkan secara tertib dan bertanggung jawab.
Kewenangan *. $emberikan laporan berkla yang berkaitan denganpengendalian infeksi rumah sakit.
. $emberikan laporan berkala dalam pelaksanaan sur2eilans.Kuaifikasi minimal *. %okter umum, perawat terlatih 4 bersertifikat 5
+. $emiliki ketrampilan, ketelatenan, dan tanggung jawabdalam melaksanakan tugas
,. engalaman kerja minimal - tahun
14
-
8/16/2019 Pedoman Ppi Editan Iskak
14/56
-. ICN &era/at &engen#ali in"eksi
Tujuan jabatan Berfungsi dan bertanggung jawab kepada tim pengendali infeksirumah sakit dalam pelaksanaan pengendalian infeksi di rumahsakit
Tanggung jawab Tercapainya pemantauan terhadap pengendalian infeksi di rumahsakit
Kegiatan utama *. $emberikan saran dan pertimbangan dalammengembangkan prosedur kerja
. Berperan aktif dalam sur2eilans-. Berperan aktif dalam pembuatan laporan
. Berperan aktif dalam pengkajian terjadinya K B/. $emberikan arahan kepada petugas terkait dalam
pelaksanaan pengendalian infeksi di rumah sakitKewenangan *. $emberikan laporan berkala yang berkaitan dengan
pengendalian infeksi rumah sakit. $emberikan laporan adnya K B dan laporan sur2eilans
Kuaifikasi minimal *. erawat terlatih 4 bersertifikat 5. engalaman kerja minimal - tahun
-. $empunyai keteladanan, keuletan dan tanggung jawabdalam bertugas
0.Angg$ta tim &engen#ali in"eksi
Tujuan jabatan Berfungsi dan bertanggung jawab kepada komite pengendaliinfeksi melalui tim pengendali infeksi rumah sakit dalam
pelaksanaan pengendalian infeksi di rumah sakitTanggung jawab Tercapainya pemantauan terhadap pengendalian infeksi di rumahsakit
Kegiatan utama *. $emberikan saran dan pertimbangan untuk pengambilankeputusan
. $enyusun penelitian untuk kegiatan pengendalian infeksinosokomial.
-. Berperan aktif dalam pembudayaan '+ pengendalianinfeksi nosokomial.
. $elakukan sur2eilans pengendalian infeksi nosokomial/. $elaporkan hasil sur2eilans secara berkala
Kewenangan *. $emberikan laporan berkala yang berkaitan denganpengendalian infeksi rumah sakit&. $emberikan laporan berkala dalam pelaksanaan sur2eilans
Kuaifikasi minimal *. %okter spesialis, dokter umum, perawat yang terlatih. $emiliki ketrampilan dan kejujuran, ketelitian dan tanggung
jawab dalam melaksanakan tugas
1(
-
8/16/2019 Pedoman Ppi Editan Iskak
15/56
!TA DAN PI)PINAN
*. impinan komite engendalian Infeksi Nosokomial
Komite engendalian Infeksi Nosokomial dipimpin oleh seorang dokter spesialis atau
dokter umum yang telah mengikuti pelatihan engendalian Infeksi Nosokomial.%alam pelaksanaanya pimpinan bertanggung jawab kepada direktur &'( )n Nisaa
Blitar.
)nggota %ari Komite engendalian Infeksi terdiri dari :
*. wakil dari masing ; masing '$0
. (nsur 'truktural
-. unsur penunjang medis.
. perwakilan staf perawatan
/. unsur penunjang non medis
. impinan Tim encegahan dan engendalian Infeksi Nosokomial
impinan Tim encegahan dan engendalian Infeksi Nosokomial wakil dari ketua
komtie pencegahan dan pengendalian infeksi &umah 'akit yang sudah
mendapatkan pelatihan engendalian Infeksi Nosokomial dan masa kerja sudah -
4tiga5 tahun dan anggotanya terdiri dari enanggung i?i
g. K- &umah 'akit
Ke%ijakan Dan Ke/enangan !ta" Dan Pim&inan
a. $enambah pengetahuan dan ketrampilan anggota dan Tim engendalian Infeksi
15
-
8/16/2019 Pedoman Ppi Editan Iskak
16/56
-
8/16/2019 Pedoman Ppi Editan Iskak
17/56
. $enghimpun aporan penting.
b. %alam Tim engendalian Infeksi Nosokomial
'ebagai anggota :
*. enjabaran kebijakan
. elatihan dan dan pengajaran semua staf
-. 'ur2eilan
. elaporan K B.
/. &apat &utin.
1. engawasan pelaksanaan program.
c. %alam pelaksana*. 8atatan Keperawatan
. elaksanaan '+ .
Peran N$n )e#is Dalam Pengen#alian In"eksi N$s$ki$mial
a. %alam Komite encegahan dan engendalian infeksi Nosokomial
'ebagai anggota :
*. embuatan kebijakan
. &apat rutin * bulan sekali
-. enentuan keputusan penting dalam keadaan K B
. $enghimpun aporan penting.
b. %alam Tim engendalian Infeksi Nosokomial
'ebagai anggota :
*. enjabaran kebijakan
. elatihan dan dan pengajaran semua staf
-. 'ur2eilan
. elaporan K B.
/. &apat &utin.
17
-
8/16/2019 Pedoman Ppi Editan Iskak
18/56
1. engawasan pelaksanaan program.
c. %alam pelaksana1. elaksana '+ yang benar
. embuangan sampah medis dan non medis
-. embuangan limbah .
. engambilan darah, kencing, 0aeses
18
-
8/16/2019 Pedoman Ppi Editan Iskak
19/56
BAB III
A!ILITA! DAN PE'ALATAN
*. A!ILITA!
'esuai dengan edoman engendalian Infeksi Nosokomial &umah 'akit sebagai
fasilitas Kegiatan engendalian Infeksi Nosokomial di &'( )n Nisaa Blitar :
*. Informasi engendalian Infeksi Nosokomial &umah 'akit
. %ata Kejadian Infeksi di &umah 'akit
-. rogram engendalian Infeksi Nosokomial
. edoman engendalian Infeksi Nosokomial &umah 'akit yang dikeluarkanoleh %epartemen Kesehatan &I.
/. 'tandart +perasional rosedur engendalian Infeksi Nosokomial.
1. edoman pelayanan Kamar +perasi
3. edoman pelayanan sterilisasi
6. edoman K- &umah 'akit
7. edoman pengelolaan linen &umah 'akit
*9. edoman pengelolaan sampah &umah 'akit
**. edoman baku mutu air * . edoman penggunaan )8.
+. PE'ALATAN
a. Komputer lengkap , printer.
b. &uangan Komite
c. )lat Tulis
d. Kertas, ensil dll.
e. 0ormat sur2eilence
,. PETUGA!
19
-
8/16/2019 Pedoman Ppi Editan Iskak
20/56
a. Ketua, sekretaris, anggota Komite encegahan dan engendalian InfeksiNosokomial
b. )nggota TI$ engendalian Infeksi Nosokomial.
c. I8N.
d. 'emua 'taf &uangan atau (nit.
-. DANA
%ana +perasional anitia engendalian Infeksi Nosokomial &umah 'akit
adalah dana dari dinas &'( )n Nisaa Blitar.
&'
-
8/16/2019 Pedoman Ppi Editan Iskak
21/56
BAB I1
KEGIATAN PENCATATAN DAN PELAP('AN
A. KEGIATAN
*. rogram Kegiatan 'ur2eilens infeksi nosokomial
%efinisi 'ur2eilens infeksi nosokomial adalah pemgumpulan data
yang sistematik, analisis dan interpretasi yang meneruskan dari data
kesehatan yang penting, untuk digunakan dalam perencanaan penerapan dan
e2aluasi suatu tindakan yang berhubungan dengan kesehatan masyarakat.
Tujuan :
$enurunkan resiko infeksi nosokomial :
$emperoleh data dasar yaitu tingkat endemisitas infeksi nosokomial di rumah sakit.
'ebagai sistem kewaspadaan dini dalam mengidentifikasi kejadian luar biasa
4K B5.
$engukur dan menilai keberhasilan suatu program pengendalian infeksi
nosokomial.
Kegiatannya :a. 'ureilens terhadap Infeksi )liran darah rimer
b. 'ur2eilens terhadap Infeksi uka +perasi.
c. 'ur2eilens terhadap infeksi saluran kemih.
. rogram Kegiatan lain yang akan dikembangkan
a. Kegiatan pelatihan bagi petugas=petugas yang akan dilibatkan dalam program
pemantauan. $engikuti simposium keluar atau pelatihan yang diadakan di rumah
sakit sendiri.
b. rogram +rientasi egawai baru
c. Kegiatan e2aluasi periodik terhadap hasil pemantauan
d. Kegiatan penanggulangan sumber=sumber yang menimbulkan infeksi nosokomial
a. engawasan baku mutu air
&1
-
8/16/2019 Pedoman Ppi Editan Iskak
22/56
b. engawasan proses sterilisasi
c. engelolaan linen rumah sakit
d. enangganan sampah rumah sakit baik medis dan non medis.
e. Kegiatan publikasi 4terbatas5 hasil pemantauan bagi petugas=petugas yang
bersangkutan di &'( )n Nisaa Blitar
B. !A!A'AN
'asaran engendalian Infeksi Nosokomial di &umah 'akit adalah semua
pasien yang dirawat, petugas dan pengunjung.
C. PENCATATAN DAN PELAP('AN
*. encatatan
roses pengumpulan data dari berbagai sumber data untuk diadakan rekapitulasi
data sehingga terkumpul data yang siap diinput kedalam komputer dan
menghasilkan output laporan yang 2alid sesuai data dari sumber data yang
bersangkutan.
. elaporan
a. :aporan di sini cukup dibuat dalam bentuk tabel, grafik atau diagram yang
menunjukan besarnya masalah infeksi nosokomial 4&ate &atio atau proporsi5 yang
terjadi dalam kurun waktu pelaporan dengan narasi singkat lebih kurang disertai
analisis dan interpretasi.
b. aporan dilengkapi dengan rekomendasi tindak lanjut bagi pihak terkait.
c. 'aran dan tindak lanjut adalah untuk mengadakan in2estigasi kejadian luar biasa
4K B5 untuk mengetahui sumber cara penularan dan faktor lain yang empengaruhiagar dapat dilakukan tindakan penanggulangan yang efektif dan efisien.
d. @ang membuat laporan adalah I 8N atau )nggota tim encegahan dan
engendalian Infeksi yang melakukan sur2eilens
e. aporan disampaikan pada :
&&
-
8/16/2019 Pedoman Ppi Editan Iskak
23/56
Komite encegahan dan engendalian Infeksi Nosokomial.
)nggota tim encegahan dan engendalian Infeksi Nosokomial.
&uang atau (nit terkait dengan masalah infeksi nosokomial yangdilaporkan.
%irektur &umah 'akit
-. 8ara enyampaian aporan
a. eriodik yaitu Bulanan, Tiga Bulanan, Tahunan.
b. 'egera apabila terjadi kejadian luar biasa 4K B5.
. Bentuk enyampaian aporan
a. isan dalam pertemuanb. aporan tertulis
&4
-
8/16/2019 Pedoman Ppi Editan Iskak
24/56
BAB 1PENCEGAHAN IN EK!I N(!(K()IAL
encegahan terhadap terjadinya infeksi nosokomial di rumah sakit dimaksud untuk
menghindari terjadinya infeksi selama pasien dirawat di rumah sakit. elaksanaan upaya
pencegahan infeksi nosokomial terdiri atas:
a. Kewaspadaan (ni2ersal
b. Tindakan In2asi2e
c. Tindakan Non In2asi2ed. Tindakan terhadap anak dan neonatus
e. 'terilisasi dan %esinfeksi
A. Ke/as&a#aan Umum
Di"inisi 2
3 Uni4ersal Pre5auti$n 3 atau Kewaspadaan (ni2ersal adalah suatu pedoman yang
ditetapkan oleh 8enter for %eseases 8ontrol 48%85 *76/ untuk mencegah penyebaran
dari berbagai penyakit yang ditularkan melalui darah di lingkungan rumah sakit maupun
sarana pelayanan kesehatan lainnya. )dapun konsep yang dianut adalah bahwa semua
darah dan cairan tubuh tertentu harus dikelola sebagai sumber yang dapat menularkan
"IA, "BA dan berbagai penyakit lain yang ditularkan melalui darah.
elaksanaan Kewaspadaan (ni2ersal
'ecara singkat, kebijakan pelaksanaan ( C adalah seperti apa yang dikemukakan di
bawah ini :
*. 'emua petugas kesehatan harus rutin menggunakan sarana yang dapat mencegah
kontak kulit dan selaput lender dengan darah atau cairan tubuh lainnya dari setiap
pasien yang dilayani.
%engan demikian setiap petugas kesehatan harus:
a. $enggunakan sarung tangan bila :
&(
-
8/16/2019 Pedoman Ppi Editan Iskak
25/56
-
8/16/2019 Pedoman Ppi Editan Iskak
26/56
. Dalaupun air liur belum terbukti menularkan "IA, tindakan resusitasi dengan cara dari
mulut ke mulut harus dihindari. %engan demikian di setiap tempat yang mungkin akan
kedapatan kasus memerlukan resusitasi, perlu disediakan alat resusitasi.
/. etugas kesehatan yang sedang mengalami perlukaan atau ada lesi yang
mengeluarkan cairan misalnya mederita dermatitis basah harus menghindari tugas=
tugas yang bersifat kontak langsung dengan pasien ataupun kontak langsung dengan
peralatan bebas pakai pasien.
1. etugas kesehatan yang sedang hamil tidak mempunyai resiko lebih besar untuk
tertular "IA bila dibandingkan dengan petugas kesehatan yang sedang tidak hamil.
Namun demikian bila terjadi infeksi "IA selama kehamilan, janin yang dikandungnya
mempunyai resiko untuk mengalami transmisi lebih perinatal. +leh karena itu, petugas
kesehatan yang sedang hamil harus lebih memperhatikan pelaksanaan segalaprosedur yang dapat menghindari penularan "IA
%engan menerapkan kewaspadaan uni2ersal setiap petugas kesehatan dapat terlindung
semaksimal mungkin dari kemungkinan terpapar oleh infeksi penyakit yang ditularkan
melalui darah atau cairan tubuh baik dari kasus yang terdiagnosis maupun tidak
terdiagnose. 'ebagai keuntungan tambahan, transmisi dari kebanyakan infeksi yang
ditularkan dengan cara lainpun terhadap petugas kesehatan dan pasiennya akan dikurangipula.
Beberapa etunjuk Khusus dalam elaksanaan Kewaspadaan (ni2ersal 4 K(5
Kita menyadari bahwa diagnosis dini adanya infeksi oleh mikroorganisme pada seorang
pasien khususnya infeksi 2irus seperti "IA, "epatitis B dll, penting peranannya dalam
manajemen kasus.
)kan tetapi atas dasar berbagai pertimbangan sampai saat ini penapisan 4 s5reening 5
terhadap berbagai infeksi 2ius tidak mungkin dilakukan secara utin. Bahkan pada infeksi
oleh "IA terdapat masa inkubasi yang mana pada masa tersebut darah atau cairan tubuh
penderita, sudah dapat menularkan infeksi akan tetapi "IA belum dapat terdeteksi melalui
pemeriksaan laboratorium. +leh karena itu prinsip K( dalam upaya pencegahan infeksi
&6
-
8/16/2019 Pedoman Ppi Editan Iskak
27/56
merupakan kunci utama keberhasilan memutuskan rantai transmisi penyakit yang
ditularkan melalui darah maupun cairan lainya. %ibawah ini disampaikan langkah=langkah
yang perlu diperhatikan sebagai prosedur pencegahan infeksi, khususnya infeksi "IA. erlu
diingatkan bahwa langkah=langkah di bawah ini tidak mengabaikan pentingnya
pelaksanaan prosedur standar dalam tiap=tiap tindakan pemrosesan alat! instrument
secara tepat, pembuangan sampah! limbah secara aman dan menjamin kebersihan
ruangan tindakan dan lingkungan sekitarnya.
*. Ke/as&a#aan Dalam Tin#akan )e#ik
'ebagai prosedur pembedahan yang membuka jaringan organ, pembuluh darah,
pertolongan persalinan maupun tindakan abortus, prosedur hemodialisis dan prosedur
operasi gigi mulut termasuk dalam tindakan medik in2asi2e beresiko tinggi untuk
menularkan "IA bagi tenaga dokter atau pelaksana lainnya. (ntuk memutuskan rantai
penularan diperlukan barier berupa:
a. Kacamata pelindung untuk menghindari percikan cairan pada mata.
b. $asker penutup pelindung hidung dan mulut untuk mencegah percikan pada
mukosa hidung dan mulut.
c. lastik penutup badan 4skort5 untuk mencegah kontak cairan tubuh pasien dengan
penolong.
d. 'arung tangan yang tepat untuk melindungi tangan yang aktif melakukan tindak
medik in2asi2e.
e. enutup kaki untuk melindungi kaki dari kemungkinan terpapar cairan yang
infeksius.
. Kegiatan #i Instalasi 'a/at Darurat
Instalasi &awat %arurat yang umumnya melayani kasus kecelakaan maupun kasus
emergensi lainnya harus menyediakan segala peralatan yang berkaitan dengan
pelaksanaan K(. 'arana seperti sarung tangan, masker dan gaun khusus harus selalu
ada, mudah dicapai dan mudah dipakai. )lat resusitasi harus tersedia dalam keadaan
siap pakai dan ada petugas yang terlatih untuk menggunakannya. %isetiap tempat
&7
-
8/16/2019 Pedoman Ppi Editan Iskak
28/56
tindakan pelayanan emergency harus tersedia wadah khusus untuk mengelola
peralatan tajam.
-. Kegiatan #i Kamar (&erasia. Dalam Pr$se#ur (&erasi
'elain oleh darah secara kontak langsung tertusuknya bagian dari tubuh oleh
benda=benda tajam merupakan kecelakaan yang harus dicegah. +leh karena itu
instrumen yang tajam jangan diberikan secara langsung ke dan dari operator pleh
asisten atau instrumentator. (ntuk memudahkan hal ini dipakai nampan guna
menyerahkan instrumen tajam tersebut atau mengembalikannya. +perator
bertanggung jawab untuk menempatkan benda tajam secara aman.
%. Pa#a !aat )enjahit
ada saat menjahit dilakukan prosedur sedemikian rupa sehingga jari! tangan
terhindari dari tusukan.
5. )emisahkan jaringan
-
8/16/2019 Pedoman Ppi Editan Iskak
29/56
. Kegiatan #i Kamar Bersalin
%isamping memperhatikan kebutuhan barier yang telah disebutkan di atas perlu
diingatkan bahwa:
a. Kegiatan di kamar bersalin yang membutuhkan lengan! tangan untuk manipulasi
intrauterin tentunya harus menggunakan skort dan sarung tangan yang mencapai
siku.
b. enolong bayi baru lahir harus menggunakan sarung tangan
c. 8ara pengisapan lendir bayi dengan mulut penolong harus ditinggalkan.
d. otonglah tali pusat bayi segera setelah lahir, hindari terjadinya cipratan darah.
e. )si dan ibu yang terinfeksi "IA mempunyai resiko untuk bayi baru lahir, akan tetapi
tidak beresiko untuk tenaga kesehatan.
/. Pr$se#ur Anesthesi
rosedur anesthesi merupakan salah satu aktifitas yang dapat memaparkan "IA pada
tenaga kesehatan pula. Beberapa hal yang perlu diperjatikan adalah :
a. erlu disediakan nampan! troly untuk alat=alat yang sudah dipergunakan.
b.
-
8/16/2019 Pedoman Ppi Editan Iskak
30/56
. aparan pada membrane mukosa melalui cipratan ke mata: cuci mata secara gentleC
dengan mata dalam keadaan terbuka menggunakan air atau cairan Na8l selama */
menit.
-. aparan dengan mulut: keluarkan cairan infektif tersebut dengan cara berludah,
kemudian kumur=kumur dengan air beberapa kali 4selama * menit5
. $ukosa hidung: "embuskan keluar dan bersihkan dengan air
/. aparan pada kulit yang utuh maupun kulit yang sedang mengalami perlukaan, lecet
atau dermatitis: cucilah sebersih mungkin dengan air dan sabun antiseptic.
1.
-
8/16/2019 Pedoman Ppi Editan Iskak
31/56
C. Tin#akan In4asi"
*. Tin#akan In4asi" !e#erhana
Tindakan in2asif sederhana adalah suatu tindakan memasukkan alat kesehatan ke
dalam tubuh pasien sehingga memungkinkan mikroorganisme masuk ke dalam tubuh
dan menyebar ke jaringan.
C$nt$h : suntikan, pungsi 42ena, lumbal, pericardial, pleura, suprapubik5, bronchoscopy,
angiografi, pemasangan alat 4kontrasepsi, kateter intra2ena, kateter jantung, pipa
endotraceal, pipa nasogastrik, picu jantung5
+. Tin#akan In4asi" (&erasi
Tindakan in2asi2e operasi adalah suatu tindakan yang melakukan penyayatan padatubuh pasien dan dengan demikian memungkinkan mikroorganisme masuk ke dalam
tubuh dan menyebar.
!um%er In"eksi &a#a Tin#akan In4asi4e
*. etugas umum adalah semua petugas yang bekerja di sekitar ruang tindakan:
a. Tidak memperhatikan hygiene perorangan
b. Tidak mencuci tanganc. Bekerja tanpa memperhatikan tehnik aseptic dan antiseptic
d. Tidak memahami cara penularan! penyebaran kuman pathogen
e. $enderita penyakit manular! infeksi! karier
f. Tidak mematuhi tata tertib di kamar operasi
g. Tidak memperhatikan tehnic aseptc! antiseptic
h. Bekerja ceroboh dan masa bodoh terhadap lingkungan
i. Tidak menguasai tindakan yang dilakukan
. etugas khusus adalah semua petugas yang bekerja di dalam kamar tindakan
• Tidak memperhatikan kebersihan perorangan
• $empunyai penyakit infeksi! menular! karier
• Tidak mematuhi tata tertib yang berlaku di kamar operasi
41
-
8/16/2019 Pedoman Ppi Editan Iskak
32/56
• Tidak memperhatikan tehnic septic! aseptic
• 8eroboh dalam bekerja
• Tidak memperhatikan higiene perorangan
• Kuku panjang• $encuci tangan dengan cara tidak benar
-. )lat
• Tidak steril
• %iluar batas waktu yang ditetapkan 4kadaluwarsa5 tanpa disterilkan lagi
• (ntuk pemakaian berulang tanpa disterilkan lagi
• enyimpanan yang tidak baik
• Kotor
• &usak! karatan
. asien
• "igiene pasien tidak baik
• Keadaan gi?i yang tidak baik
• Tenderita penyakit kronis
• Tenderita penyakit infeksi! menular! karier
• 'edang mendapatkan pengobatan imunosupresif
• ersiapan dari ruang perawatan pasien yang tidak baik
• %aerah sekitarnya terdapat tanda=tanda infeksi, misal: sakit kulit, dsb.
/. ingkungan• enerangan! sinar matahari tidak cukup
• 'irkulasi udara harus cukup, tidak lembab dan berdebu
• %ijaga kebersihannya
• $enghindari serangga
4&
-
8/16/2019 Pedoman Ppi Editan Iskak
33/56
• $encegah air tergenang
• Tempat sampah selalu dalam keadaan tertutup
• Tidak ada serangga
• ermukaan lantai harus rata dan tidak berlubang• &uangan bersih, kering dan tidak berbau
• %inding kamar operasi harus licin, mudah dibersihkan
• 'udut ruangan tidak tajam
• $engatur sistem sirkulasi udara dalam kamar operasi
• 8ahaya cukup terang
• %ipisahkan lalu lintas untuk petugas, pasien, barang bersih dan kotor
• , ('>, pengukuran suhu tubuh, pengukuran tekanan darah,
pengukuran nadi, pemeriksaan reflek tonus treadmill tes, pemasangan holter dan lain=lain.
*. !um%er In"eksi Pa#a Tin#akan N$n In4asi4e :
Infeksi pada tindakan non in2asi2e dapat terjadi karena kontak langsung anatara:
• asien yang menderita penyakit infeksi! menular! karier dapat menularkan penyakit
yang diderita lepada pasien lain.
• asien dengan petugas :
*5 etugas yang mendapat infeksi! menular! karier dapat menularkan penyakit yang
diderita kepada pasien atau sebaliknya
5 etugas dapat menjadi perantara penularan penyakit
44
-
8/16/2019 Pedoman Ppi Editan Iskak
34/56
• asien dengan alat
asien dapat menularkan kuman penyakit yang diderita kepada alat=alat yang telah
digunakan atau sebaliknya.
• asien dengan air
asien dapat menularkan kuman penyakit yang dideritanya ke air yang
dipergunakan atau sebaliknya.
• asien dengan makanan
asien dapat menularkan kuman penyakit yang diderita ke makanan atau
sebaliknya
+. Pen5egahan In"eksi Pa#a Tin#akan N$n In4asi4e
• asien: isolasi pasien yang diduga menderita penyakit infeksi atau menular
• etugas: mencuci tangan lebih dahulu sebelum dan sesudah kontak dengan pasien
• engunjung:
*5 @ang sedang tenderita sakit tidak diperkenankan mengunjungi pasien
5 $enggunakan barrier nursing sewaktu mengunjungi pasien yang berpenyakit
infeksi ! menular
-5 as gangren5
dimusnahkan
• ingkungan :
4(
-
8/16/2019 Pedoman Ppi Editan Iskak
35/56
*5 ingkungan pasien! kamar dijaga selalu dalam keadaan bersih dan kering
5 'irkulasi udara dalam kamar harus lancar
-5 enerangan! sinar matahari dalam kamar harus cukup
5 Tempat sampah selalu dalam keadaan tertutup
/5 Tidak ada serangga di dalam kamar pasien
15 (ntuk penyakit tertentu 4mis. >as gangren5 ruangan dihapus hamakan sebelum
dipakai kembali
• )ir :
*5 Kualitas air tersedia memenuhi syarat kesehatan yaitu batas bebas kuman, tidak
berbau, tidak kadalu warsa, jernih dan bersih
5
-
8/16/2019 Pedoman Ppi Editan Iskak
36/56
b. Tidak menderita penyakit menular seperti tuberculosa, penyakit saluran nafas
lainnya. enyakit gastro intestinal, penyakit kulit atau mukokutaneus seperti herpes
dll.
c. akaian petugas yang bekerja dibangsal anak! neonatus memakai pakaian khusus
agar mudah untuk mencuci tangan
d. 'ebelum dan sesudah kontak dengan pasien harus mencuci tangan dengan
antiseptic atau sabun pada air mengalir
e. Khusus bila kontak dengan neonatos tangan harus dicuci sampai ke siku dengan
sabun dan air mengalir serta digosok dengan sikat 4pertama kali masuk bangsal5
kemudian dapat dipakai larutan antiseptic.
f. 'ebelum masuk ke bangsal neonatus, topi, masker dan sarung tangan hanya
dipakai pada waktu melakukan tindakan in2asi2e seperti pungsi lumbal, ganti darah,kateterisasi umbilical ! jantung
g. Kuku harus pendek, memperhatikan kebersihan diri dan lingkungan
. )lat
a. 'emua alat yang dipakai selalu dalam keadaan bersih dan kering
b. "arus dalam keadaan steril kalau mungkin alat disterilkan dengan autolaf atau dapat
juga dengan menggunakan desinfektan setelah alat dibersihkanc. Incubator! tempat tidur bersih dan kering kalau mungkin disterilkan dengan
desinfektan! detergen. Tempat tidur! incubator dibsersihkan setiap bayi! anak
dipulangkan! dipindah! meninggal.
d. Bayi! anak hanya boleh disatu tempat tidur selama * minggu
e. Tempat tidur tidak boleh dibersihkan selama anak ditempat tidur
-. asien anak! Neonatus
a. Kulit harus dalam keadaan bersih dan kering, demikian juga tali pusat
b. Kulit tempat tindakan in2asi2e 4pengambilan darah, infuse, lumbal punsi5 harus
dibersihkan dulu dengan ?at antiseptic
c. Isolasi! memisahkan bayi yang sehat dan bayi yang diduga ada infeksi
46
-
8/16/2019 Pedoman Ppi Editan Iskak
37/56
d. Bayi! anak masing=masing harus mempunyai perlengkapan sendiri dan sebaliknya
dicuci di bangsal bayi
e. 'usu, dot, botol susu sebaiknya disterilkan di autocla2e sub atmospheric pressure
4proses pasteurisasi5 yang khusus dipakai didapur susu
f. akaian! alas tempat tidur, selimut bayi! anak sebaiknya disediakan setiap 6 jam
untuk sekali pakai
g. erlengkapan bayi! anak harus dibawa ke tempat perawatan dalam keadaan steril
dan tertutup. Khusus untuk neonatus sebaiknya pakaiannya dipakai yang disposibel
h. akain kotor harus dikumpulkan dalam plastic tertutup dan diganti dengan yang
bersih setiap 6 jam.
i. Bahan! ?at yang dipakai untuk membersihkan pakaian bayi harus diketahui oleh
dokter ruangan bayi! anak untuk mencegah kelainan yang mungkin timbul terhadapbayi.
. &uangan
a. Kamar! ruang peralatan cukup sinar matahari yang masuk ketempat perawatan
secara tidak langsung bayi yang kuning mendapatkan sinar
b. Kamar! ruang harus ada penerangan! sinar yang diperlukan untuk menghangatkan
ruanganc. enyediaan air bersih untuk keperluan pasien
d. antai, dinding dan jendela dibersihkan dengan desinfektan! detergen atau
penghisap debu kering yang diikuti dengan wet 2accum pick up machine. Bagian
yang harus dibersihkan adalah disekitar pasien dan lingkungan tempat perawatan
/. (rine
(rine merupakan sumber infeksi, oleh sebab itu :
$encuci tangan sebelum dan sesudah:
a. $emeriksa pasien
b. emakaian alat prosedur
c. emeriksaan genital
d. $enampung ! memeriksa urine
47
-
8/16/2019 Pedoman Ppi Editan Iskak
38/56
. !terilisasi
'terilisasi merupakan suatu proses pengolahan alat atau bahan yang bertujuan untuk
menghancurkan semua bentuk kehidupan, mikroba termasuk endospora dan dapat
dilakukan dengan proses kimia atau fGsika
*. )a5am !terilisasi :
a. 'terilisasi dengan pemanasan seperti pemansan dengan bacterisid
b. 'terilisasi dengan penyinaran
c. 'terilisasi dengan menggunakan ?at nimia
d. 'terilisasi dengan penyaringan
. Pemilihan tehnik sterilisasi berdasarkan pertimbangan :
• Tehnik yang murah, cepat dan sederhana
• "asil yang diperoleh benar=benar steril
• Bahan yang disterilkan tidak boleh mengalami perubahan
,. Penga/asan
'uatu bahan steril yang dihasilkan selama dalam penggunaan harus dijamin kualitasdan kuantitasnya. Daktu kadaluwarsa suatu bahan steril sangat tergantung kepada
tehnik sterilisasi. engawasan terhadap proses sterilisasi dapat dilakukan dengan cara
mentest bahan atau alat yang dianggap masih steril dengan memekai indikator fisika,
kimia dan biologi tergantung pada tehnik sterilisasi yang digunakan waktu mensterilkan
bahan atau alat tersebut.
. Pengujian :
)da tiga pilihan yang dapat digunakan sebagai tehnik dalam pengujian sterilisasi:
• emanasan sample langsung pada media pembenihan
• embilasan penyaring, hasil pembilasan diinkubasikan setelah ditanam dalam
media pembenihan
48
-
8/16/2019 Pedoman Ppi Editan Iskak
39/56
• enambahan media pembenihan paket ke dalam larutan yang akan diuji kemudian
diinkubasi.
G. Desin"eksi
*. Pengertian
%esinfeksi adalah suatu proses baik secara kimia atau secara fGsika dimana bahan
yang patogenik atau mikroba yang menyebabkan penyakit di hancurkan dengan suatu
desinfeksi dan antiseptic
%esinfektan adalah senyawa atau ?at yang bebas dari infeksi yang umumnya berupa
?at kimia yang dapat membunuh kuman penyakit atau mikroorganisme yang
membahayakan dengan menginaktifkan 2irus.
)ntiseptic adalah ?at=?at yang dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan
mikroorganisme pada jearingan hidup.(nit kerja yang bertanggung jawab terhadappenyediaan desinfektan dan antiseptc di rumah sakit adalah Instalasi 0armasi
Instalasi farmasi mempunyai kegiatan mulai dari perencanaan, pengadaan,
penyusunan dan penyaluran desinfektan! antiseptik ke unit pemakai di rumah sakit.
Bahan desinfektan yang digunakan di &umah 'akit (mum %aerah dr. Iskak
Tulungagung adalah Klorin dengan konsentrasi 9,9/ E
. Tehnik %esinfeksi
Tehnik desinfeksi yang dilakukan tidak mutlak bebas dari mikroorganisme hidup seperti
pada sterilisasi karena desinfektan! antiseptik tidak menghasilkan sterilisasi.
emilihan desinfektan yang tepat seharusnya memenuhi kriteria sebagai berikut:
• %aya bunuh kuman yang tinggi dengan toksisitas yang rendah
49
-
8/16/2019 Pedoman Ppi Editan Iskak
40/56
• 'pektrum luas, dapat mematikan berbagai macam mikroorganisme
• %alam waktu singkat dapat mendesinfeksi dengan baik
• 'tabil selama dalam masa penyimpanan
• Tidak merusak bahan yang didesinfeksi• Tidak mengeluarkan bau yang mengganggu
• %esinfektannya sederhana dan tidak sulit pemakaiannya.
• Biaya murah dan persediaanya tetap ada di pasaran.
0aktor yang mempengaruhi pemilihan desinfektan yaitu sifat=sifat ?at kimia yang akan
digunakan seperti konsentrasi, temperatur, p" dan bentuk formulasinya, disamping itu
kepekaan mikroorganisme terhadap ?at kimia serta lingkungan berdasarkan struktur kimia senyawa.
,. Penga/asan Desin"eksi
engawasan desinfeksi dilakukan terhadap penggunaan desinfeksi sangat tergantung
kepada pengaruh suhu, pencemaran, p", aktifitas permukaan, jumlah mikroorganisme
dan adanya ?at yang mengganggu pada waktu menggunakan desinfecktan.
('
-
8/16/2019 Pedoman Ppi Editan Iskak
41/56
BAB 1I
!U'1EILAN!
$eskipun berbagai upaya pencegahan infksi nosokomial di rumah sakit telah dilaksanakan
secara optimal, agaknya infeksi nosokomial di rumah sakit akan tetap terjadi, namun demikian
jumlah kejadiannya yang lebih sedikit
+leh karena itu, untuk mengadakan e2aluasi terhadap keberhasilan program encegahan dan
engendalian Infeksi Nosokomial serta upaya penanggulangannya bila terjadi wabah atau
kejadian luar biasa, perlu dilaksanakan sur2eilans infeksi nosokomial di rumah sakit.
!ur4eilans a#alah pengamatan yang sistematis aktif dan terus menerus terhadap timbulnya
penyebaran penyakit pada suatu populasi serta keadaan atau peristiwa yang menyebabkan
meningkat atau menurunnya resiko untuk terjadinya penyebaran penyakit. )nalisa dan
penyebaran data yang teratur merupakan bagian penting dalam proses itu.
Kegiatan sur2eilans meliputi:
)erumuskan Kasus Kriteria Diagn$stik
Kasus yang akan disur2ei perlu dirumuskan atau dibuat suatu kriteria diagnostik yang jelas
dan teliti yang perlu ditaati secara konsisten dalam proses pengumpulan data terutama
beberapa jenis penyakit infeksi yang sering terjadi di rumah sakit. )da beberapa rumusan
kasus! kriteria diagnostik yang akan dibicarakan di bawah ini:
(1
-
8/16/2019 Pedoman Ppi Editan Iskak
42/56
A.In"eksi Luka (&erasi
Infeksi luka operasi nosokomial adalah infeksi yang terjadi pada operasi bersih atau
operasi bersih tercemar, atau pada infeksi dapat di kultur kuman yang berasal dari
rumah sakit.
Infeksi luka operasi dibedakan menjadi :
a. Luka $&erasi su&er"i5ial :
*5 Infeksi terjadi dalam waktu -9 hari paska operasi
5 Infeksi terjadi pada luka insisi
-5 $eliputi kulit, subkutan atau otot di atas fasia
5 'alah satu kriteria berikut :
a. us dari luka atau drain diatas fasiab. Biakan mikroorganisme positif dari cairan luka
c. )hli bedah membuka luka operasi karena ada tanda inflamasi
%. Luka (&erasi Pr$"un#a
*5 Infeksi terjadi dalam waktu -9 hari setelah operasi bila tidak ada implant!
prothesa atau infeksi terjadi dalam satu tahun bila dipasang implant
5 Infeksi ada hubungannya dengan operasi terebut-5 $eliputi jaringan atau rongga di bawah fasia
5 us dari drain di bawah fasia
/5 uka operasi secara spontan mengalami #ehisensi atau dibuka oleh ahli bedah
sewaktu pasien demam -7 98 dan atau terdapat nyeri lokal.
15 )bses atau tanda infeksi lain yang langsung terlihat waktu pemeriksaan, waktu
operasi atau secara histopatologis.
5. In"eksi Luka Pa#a Ne$natus
*5 >ejala timbul dalam *= minggu berupa tanda=tanda radang di tempat! disekitar
luka operasi seperti panas, merah, bengkak, bernanah dan disertai gejala umum:
malas minum, hipotermi! hipertermi, takikardi! apnea, hypoglikemia, muntah dsb.
(&
-
8/16/2019 Pedoman Ppi Editan Iskak
43/56
5 Tanda=tanda infeksi terdapat di permukaan atau lebih dalam sehingga
menimbulkan gejala sepsis
-5 Biakan dari nanah didapat gram positi2e atau gram negati2e
#. In"eksi Luka (&erasi Pa#a Anak
*5 )da tanda radang seperti panas, bengkak, merah dan adanya pus ditempat
operasi, selulitis atau sepsis pada infeksi yang lebih dalam dengan gejalamuntah dan anak gelisah
5 Biakan kuman: gram positi2e atau gram negati2e
Jenis (&erasi
a. (&erasi Bersih 2
*5 +perasi pada kasus non trauma
5 +perasi yang tidak mengenai daerah dengan tanda infeksi-5 +perasi yang tidak membuka respiratorius dan urinarius
5 (mumnya luka operasi ditutup primer dan tidak dipasang drain
/5 $is : 0)$, hernia, lipoma, tyroid, internal fiHaHi pada fraktur tertutup
%. (&erasi Bersih Ter5emar
*5 +perasi membuka digesti2us dengan pencemaran yang nyata
5 +perasi membuka biliair dengan empedu yang terinfeksi
-5 +perasi membuka urinarius dengan urine yang terinfeksi
5 +perasi membuka respiratorius dengan infeksi respiratoris
/5 +perasi pada luka karena trauma yang bersih dan kurang dari 1 jam
15 $is: )ppendiktomy akut dan kronis, sectio alta dan kholesistektomi
(4
-
8/16/2019 Pedoman Ppi Editan Iskak
44/56
5. (&erasi Ter5emar
*5 +perasi membuka digesti2us dengan pencemaran nyata
5 +perasi membuka biliair dengan empedu yang terinfeksi
-5 +perasi membuka urinarius dengan uriene yang terinfeksi
5 +perasi membuka respiratorius dengan respiratoris terinfeksi
/5 +perasi pada luka karena trauma yang bersih dan kurang dari 1 jam
$is: Kholisistektomi dengan empedu banyak pusnya, operasi membuka kolon
dengan pencemaran isi usus, luka tusuk tanpa menembus usus.
#. (&erasi K$t$r
*5 +perasi perforasi digesti2us, biliair, urinair, respiratorius.
5 +perasi yang mengenai daerah inflamasi bakterial-5 +perasi melalui daerah bersih untuk membuka abses
5 +perasi luka trauma dengan ada jaringan yang non 2ital! benda asing!
kontaminasi feses, kejadian ditempat yang kotor, pertolongan operasi! operasi
dilakukan lebih 1 jam setelah truma
B. In"eksi !aluran Kemih 9I!K:
Infeksi saluran kemih nosokomial ialah infeksi saluran kemih yang pada pasien masukrumah sakit belum ada atau tidak dalam masa inkubasi dan didapat sewaktu dirawat
atau sesudah dirawat
Infeski saluran kemih dapat disebabkan :
a. Fndogen : = perubahan flora normal
b. Fksogen : = prosedur yang tidak bersih ! steril
= tangan yang tidak dicuci sebelum tindakan.
a. In"eksi !aluran Kemih !imt$matik
%engan salah satu kriteria di bawah ini :
*: 'alah satu gejala ini :
a.%emam -6 98
b.%isuria
((
-
8/16/2019 Pedoman Ppi Editan Iskak
45/56
c.Nikuria 4urgency5
d. olikisuria
e.Nyeri suprapubik
%an biakan urine . *99.999 kuman ! ml dengan tidak lebih dari dua jenis
mikroorganisme :
+: Dua #ari gejala 2
a.%emam -6 98
b.%isuria
c.Nikuria
d. olikisuria
e.Nyeri supra pubik
5 Dan salah satu tan#a :
a. Tes carik celup 4dipstick5 positif untuk leukosit esterase dan atau nitrit
b. iuria 4*9 leukosit! ml atau - lekosit! B pada urine yang tidak disentrifus5
c. Biakan urine dua kali dengan hasil kuman uropatogen yang sama dengan
jumlah *99.999 kuman! ml dari urine yang tidak disentrifus
d. Biakan urine dua kali dengan hasil kuman uropatogen yang sama dengan jumlah *99.999 kuman! ml dari urine yang diambil secara steril.
e. Biakan urine dengan hasil satu jenis kuman uropatogen dengan jumlah
*99.999 kuman! ml dan pasien diberi antibiotik yang sesuai
f. %iagnosis oleh dokter
g. %okter memberikan terapi antibiotik yang sesuai
%. In"eksi !aluran Kemih Asimt$matik
%engan salah satu kriteria di bawah ini
$emakai dower kateter selama 3 hari sbelum biakan urine dan tidak ada gejala :
• %emam -6 98
• %isuria
(5
-
8/16/2019 Pedoman Ppi Editan Iskak
46/56
• Nikuria
• olikisuria
• Nyeri supra pubik
• Biakan urin dengan jumlah *99.999 kuman!ml urine dengan tak lebih daridua jenis kuman
♦ Tidak memakai dower kateter selama 3 hari sebelum biakan urin dengan dua
kali biakan *99.999! ml dengan mikroorganisme yang sama yang tidak lebih
dari dua jenis dan tidak ada gejala :
♦ %emam -6 98
♦ %isuria♦ Nikuria
♦ olikisuria
♦ Nyeri supra pubik
b. In"eksi !aluran Kemih Lain 4dari ginjal, ureter, kandung kemih, uretra atau
jaringan retroperitoneal atau rongga perinefrik5 dengan salah satu kriteria di bawah
ini :*5 Biakan positif dari cairan atau jaringan yang ambil dari lokasi yang dicurigai
5 %itemukan abses atau tanda infeksi pada pemeriksaan atau operasi atau secara
hispatologis
-5 %ua dari gejala
a.%emam -6 98
b.Nyeri lokal pada daerah yang dicurigai
c. Nyeri pada daerah yang bersangkutan
*5 %an salah satu dari tanda :
a.%rain purulen dari daerah yang dicurigai
b.Biakan darah positif
c.&adiologi terdapat tanda infeksi
d.%iagnosis dokter
(6
-
8/16/2019 Pedoman Ppi Editan Iskak
47/56
e.%okter memberikan terapi antibiotika yang sesuai
5 asien berumur J * bulan dengan salah satu gejala :
a.%emam -6 98
b."ipotermia
c.)pneu
d.Bradicardi
e.%isuria
f. etargi
g. $untah.
♦ %an salah satu dari tanda :
a.%rain purulen dari daerah yang dicurigai
b.Biakan darah positif
c.&adiologi terdapat tanda infeksi
d.%iagnosis dokter
e.%okter memberikan terapi antibiotik yang sesuai
• In"eksi !aluran Kemih &a#a Ne$natus♦ Bayi tampak sehat, kuning, muntah, hypertermi! hypotermia, gagal tumbuh
4gejala sama dengan sepsis5
♦ Infeksi ini dapat pula disebabkan oleh sepsis
♦ aboratorium: pemeriksaan mikroskopik dan biakan urine dari pungsi
suprapubik. Biakan urine positif kalau ditemukan kuman lebih dari *99.999! ml
urine.
• In"eksi !aluran Kemih &a#a Anak
♦ %apat dengan atau tanpa gejala. $akin muda usia anak makin tidak khas
♦ >ejala: panas, nafsu makan berkurang, gangguan pertumbuhan, kadang=kadang
diare atau kencing yang sangat berbahu
(7
-
8/16/2019 Pedoman Ppi Editan Iskak
48/56
♦ ada usia para sekolah gejala klinis berupa sakit perut, muntah, panas, sering
kencing dan ngompol.
♦ ada usia anak yang lebih besar gejala spesifik makin jelas seperti ngompol,
sering kencing, sakit waktu kencing atau nyeri pinggang
♦ >ejala infeksi timbul sesudah dilakukan pungsi suprapubik atau kateterisasi buli=
buli
♦ )pabila biakan kuman dalam urine pada masuk rumah sakit dan saat diperiksa
berbeda
♦ %iagnosis: klinik dan laboratorik
♦ aboratorik: hasil biakan urine diambil melalui pungsi suprapubik dikatakan
apabila jumlah kuman sama atau lebih dari 99! ml urine. %an apabila melalui
urine pancaran tengah atau kateterisasi kandung kemih, maksimal jumlah kuman
dalam urine *99.999 atau lebih! ml urine
♦ emeriksaan lainya : sedimen urine terdapat piuria
C. In"eksi Aliran Darah Primer 9 IADP : &le%itis
a. %ifinisi Infeksi )liran %arah rimer
Infeksi )liran %arah rimer adalah infeksi aliran darah yang timbul tanpa ada organ
atau jaringan lain yang dicurigai sebagai sumber infeksi. Kriteria infeksi aliran darah
primer dapat ditetapkan secara klinis dan laboratories dengan gejala! tanda berikut:
)ani"estasi Klinis2
a, (ntuk dewasa dan anak * bulan
%itemukan salah satu diantara gejala berikut tanpa penyebab lain :
• 'uhu -6 98, bertahan minimal jam dengan atau tanpa pemberianantipiretika.
• ."ypotensi, sistolik J 79 mm"g
• +liguria, jumlah urine J 9,/ cc! kg! BB! jam
(8
-
8/16/2019 Pedoman Ppi Editan Iskak
49/56
Dan semua gejala ! tanda yang disebut di bawah ini:
• Tidak ada tanda=tanda infeksi ditempat lain
• Telah diberikan antimikroba sesuai dengan sepsis
Catatan2• 'uhu badan diukur secara aksiler selama / menit dan diulang setiap - jam
• )pabila pasien menunjukkan gejala, suhu tubuh diukur secara oral atau
rectal
b. Ba7i umut *+ %ulan . %itemukan salah satu gejala! tanda berikut tanpa
penyebab lain:
• %emam -6 98
• "ipotermia J -3 98
• )pneu
• BradicardiJ *99H!menit
%an semua gejala! tanda di bawah ini:
• Tidak terdapat tanda=tanda infeksi ditempat lain
• %iberikan terapi antibiotika sesuai dengan sepsis
5; Ne$natus
%inyatakan menderita infeksi aliran darah primer apabila terdapat - atau lebih
diantara enam 415 gejala berikut :
• Keadaan umum menurun antara lain: malas minum, hypotermi 4J
-3 985, hypertermia 4-6 985 dan skleremia
•
'istem cardio2asculer antara lain: tanda renjatan yaitu takikardia *19H!menit, bradikardia J *99H! menit dan sirkulasi perifer buruk.
• 'istem pencernaan: distensi lambung, mencret, muntah dan hepatomegali
• 'istem pernafasan: nafas tidak teratur, sesak, apneu dan takipnea.
• 'istem saraf pusat: hypertermia otot, irritabil, kejang dan letargia
(9
-
8/16/2019 Pedoman Ppi Editan Iskak
50/56
• $anifestasi hematology antara lain: pucat, kuning, splenomegali dan
perdarahan
Dan semua gejala ! tanda di bawah ini:
• Biakan darah tidak dikerjakan atau dikerjakan tetapi tidak ada pertumbuhan
kuman
• Tidak terdapat tanda=tanda infeksi di tempat lain
• %iberikan terapi antimikroba sesuai dengan sepsis
La%$rat$rik
(ntuk orang dewasa dan anak umur * bulan ditemukan satu diantara kriteria
berikut :
*5 Kuman pathogen dari biakan darah dan kuman tersebut tidak ada hubungannya
dengan infeksi di tempat lain
5 %itemukan satu diantara gejala klinis berikut :
= %emam -6 98
= $enggigil
= "ipotensi
= +liguria
%an satu diantara tanda berikut:
= Terdapat kontaminasi kulit dari biakan berturut=turut dan kuman tersebut tidak
ada hubungannya dengan infeksi di tempat lain 4organ! jaringan5 lain.
= Terdapat kontaminasi kulit dari biakan darah pasien yang menggunakan alat
intra2asculer 4kateter intra2ena5
• %okter telah memberikan antimikroba yang sesuai dengan infeksi
Catatan2
(ntuk neonatus digolongkan infeksi nosokomial apabila :
*. ada partus normal di rumah sakit infeksi terjadi setelah lebih dari - hari
. Terjadi - hari setelah partus patologik, tanpa didapatkan pintu masuk kuman.
5'
-
8/16/2019 Pedoman Ppi Editan Iskak
51/56
-. intu masuk kuman jelas misalnya infuse
Pengum&ulan Data !ur4eilans In"eksi N$s$k$mial a&a%ila2
%ata minimal yang perlu dikumpulkan antara lain adalah nama pasien, umur, jenis
kelamin, nomor rekam medik, nama ruang, tanggal kejadian. %ata lain dapat dikumpulkan
hanya apabila akan dilakukan analisis, kadang=kadang dicatat juga diagnosis primer
in2asi2e yang dilakukan sebelum terjadi infeksi dan antibiotika yang diberikan.
*. engumpulan data dan monitoring pengendalian infeksi nosokomial
a. elaksanaan pengumpulan data untuk infeksi luka infus! plebitis 4)ngka Infeksi
Karena jarum Infus 5
*5 erawat pelaksana mencatat pasien yang terpasang infus dan setiap menggantiinfus pada format cek list monitoring infeksi pada rawat inap
5 erawat mencatat kejadian infeksi luka infus pada format yang tersedia
-5 Tiap awal bulan kepala ruang! anggota panitia I yang ditunjuk merekap
kejadian infeksi luka infus
5 Kepala ruang melaporkan kepada tim pengendali infeksi.
b. elaksanaan pengumpulan data untuk infeksi luka operasi :*5 erawat IB'! ruangan mempunyai pengetahuan tentang operasi bersih, operasi
bersih terkontaminasi dan operasi kotor.
5 erawat IB' mengisi Ccheck list monitoring infeksi pasien rawat inap terhadap
semua pasien yang dilakukan tindakan operasi
-5 erawat ruangan memonitor tanda=tanda infeksi yang terjadi pada luka operasi
bersih selama dirawat di rumah sakit
5 erawat mencatat kejadian infeksi luka operasi bersih pada format yang tersedia
/5 Tiap awal bulan kepala ruang! anggota panitia I yang ditunjuk merekap
kejadian luka operasi bersih
15 Kepala ruangan melaporkan kepada panitia I
35 anitia %alin menge2aluasi dan menganalisa serta membuat laporan kepada
%irektur
51
-
8/16/2019 Pedoman Ppi Editan Iskak
52/56
c. elaksanaan pengumpulan data untuk angka kejadian pasien dicubitus
*5 erawat mencatat pasien yang tirah baring pada format Ccheck list monitoring
infeksi pada pasien rawat inapC
5 erawat mencatat kejadian dicubitus pada format yang tersedia
-5 Tiap awal bulan kepala ruang! anggota panitia I yang ditunjuk merekap
kejadian dicubitus
5 Kepala ruang melaporkan kepada tim pengendali infeksi
/5 anitia I menge2aluasi dan menganalisa serta membuat laporan kepada
direktur
. Ketua, 'ekretaris dan )nggota Tim encegahan dan engendalian Infeksi &umah'akit :
a. $enge2aluasi laporan! data monitoring pengendalian infeksi yang sudah tersedia.
b. $encari penyebab, meneliti, menganalisa terjadi infeksi nosokomial bersama=sama
dengan perawat dan dokter
c. $embuat kesimpulan terjadinya infeksi kepada direktur melalui Komite engendali
Infeksi
d. $embuat laporan rekapitulasi infeksi nosokomial setiap 1 bulane. (ntuk K B 4Kejadian uar Biasa5 dilaporkan setiap saat ! setiap kejadian
-. %irektur menerima laporan dari anitia encegahan dan engendalian Infeksi
Nosokomial melalui Komite engendali Infeksi dan menindaklanjuti laporan tersebut.
Pen7e%a%aran Data In"$rmasi
%ata dari infeksi nosokomial dilakukan dan dianalisa oleh Ketua anitia encegahan dan
engendalian Infeksi Nosokomial di lakukan setiap bulan dan di analisis dalam tahun
sekali.
'etelah ada tindak lanjut direktur, laporan disebar luaskan atau di informasikan ke panitia
pengendalian infeksi nosokomial, instalasi terkait dan semua '$0
5&
-
8/16/2019 Pedoman Ppi Editan Iskak
53/56
BAB 1II
PENGGUNAAN ANTIBI(TIK
enyakit infeksi masih merupakan penyakit yang banyak dijumpai di Indonesia sampai saat
ini, oleh karena itu antibiotik masih tetap diperlukan. ertimbangan yang pesat di bidang
farmasi meningkatkan produksi obat=obatan baru terutama antibiotik. roduksi antibiotik yang
meningkat menyebabkan banyaknya antibiotik yang beredar di pasaran baik dalam jumlah,
jenis maupun mutu.
(ntuk mencegah pemakaian antibiotik yang tidak tepat sasaran atau kurang rasional maka
perlu dibuat suatu pedoman pemakaian antibiotik. +leh karena penggunaan antibiotik yangtidak rasional akan menyebabkan timbulnya dampak negati2e seperti terjadinya kekebalan
kuman terhadap beberapa antibiotik, meningkatnya kejadian efek samping obat, biaya
pelayanan kesehatan menjadi tinggi yang pada gilirannya merugikan pasien
)tas dasar semuanya ini perlu kebijakan rumah sakit tentang pengaturan penggunaan
antibiotik agar dapat menekan serendah=rendahnya efek yang merugikan dalam pemakaian!
penggunaan antibiotik
• Tujuan
(ntuk membudayakan penggunaan antibiotik secara rasional di rumah sakit sebagai upaya
dalam meningkatkan mutu pelayanan sesuai dengan fungsi rumah sakit dengan tidak
mengurangi tanggung jawab profesional dari dokter dan apoteker dalam pengobatan
pasien
• Prinsi& Penggunaan Anti%i$tik
enggunaan antibiotik hendaknya didasarkan atas pertimbangan berbagai faktor yaitu
spektrum antibiotik, efektifitas, sifat=sifat farmakokinetik, keamanan, pengalaman klinik
sebelumnya, kemungkinan terjadinya resistensi kuman, super infeksi dan harga yang
terjangkau
54
-
8/16/2019 Pedoman Ppi Editan Iskak
54/56
)rti penting dari pertimbangan faktor=faktor ini tergantung dari derajat penyakit dan tujuan
pemberian antibiotik apakah untuk profilaksis atau untuk terapi. %iagnose penyebab infeksi
sedapat mungkin ditegakkan melalui tata laksana pemeriksaan mikrobiologi klinik yang
rele2an beserta interprestasi antibiogram yang memadai dan informasi klinik! farmasi klinik
mengenai jenis=jenis antibiotik yang tersedia. Idealnya setiap pasien infeksi perlu dilakukan
pemeriksaan mikrobiologis yaitu pembuatan gram, kultur kuman dan uji kepekaannya
untuk menunjang diagnose klinis dan pemberian pengobatan yang tepat
Kultur kuman dan uji kepekaan terhadap antibiotik harus dilakukan pada penyakit=penyakit
berikut: sepsis, miningitis, peritonitis, salmonelosis, keracunan makanan karena bakteri,
sigelosis, I' ), Tuberculosis dan kandidiasis. engambilan pemeriksaan mikrobilogisdilakukan sebelum pengobatan.
%alam hal ini uji biakan dan uji kepekaan kuman belum ada hasilnya atau tidak bisa
dikerjakan, pemilihan antibiotika ditentukan berdasarkan penilaian klinik penderita, jadi
bukan semata=mata atas dasar hasil biakan kuman, dan diberikan selama / hari. emilihan
antibiotika berdasarkan pada buku formularium yang diterbitkan oleh instalasi farmasi dan
komite medik &'( )n Nisaa Blitar.
• Pem%erian Anti%i$tik
*. rofilaksis :
a. Bedah
b. $edik
. Terapetik
a. 'ecara empirik 4educated guess5
b. 'ecara definitif 4pasti5
5(
-
8/16/2019 Pedoman Ppi Editan Iskak
55/56
-
8/16/2019 Pedoman Ppi Editan Iskak
56/56
BAB 1III
PENUTUP
Tata laksana yang dicantumkan merupakan prosedur baku maksimal yang harus diupayakan
untuk dilaksanakan seluruhnya oleh setiap personil rumah sakit yang terlibat dan berlaku di
setiap ruang yang terkait. %idasari bahwa keterbatasan sarana dan prasarana serta sumber
daya dan dana masih merupakan kendala di &' )n Nisaa Blitar
Namun keterbatasan ini tidak dapat digunakan sebagai alasan untuk menurunkan baku
prosedur pelayanan kesehatan yang harus diberikan kepada pasien. %engan memiliki
pengetahuan dan sikap yang memadai, diharapkan semua personil rumah sakit akan memiliki
perilaku dan kemampuan yang memadai pula dalam memanfaatkan sarana dan prasaranayang tersedia secara bertepat guna dan berhasil guna dalam encegahan dan engendalian
Infeksi Nosokomial secara berencana dan terorganisir dengan baik merupakan suatu
keharusan bagi setiap rumah sakit.