pbl blok 6 b

Upload: risma1109

Post on 04-Nov-2015

230 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

y

TRANSCRIPT

Nyeri karena Tertusuk Paku pada Telapak KakiHarisma Minarti Maakh102014021/B3Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida WacanaJl. Arjuna Utara No. 6 Jakarta Barat 1150Email: [email protected]

AbstractPain is one of the signal or stimulus provided by the body as a a sign of disturbance or abnormality in the function of the human body. Humans can feel pain because of the pain center of information will be delivered get to central through the neurons and at that point we will realize that there are parts of the body are impaired. Information is delivered to the center will run from one nerve cell to another nerve cell. Therefore takes the role of a neurotransmitter, which is a chemical that is used to deliver impulses or pain stimulus was from one nerve cell or neuron to other neurons. Not only that, the sensation of pain that is felt will cause behavioral responses by withdrawing, survive, cry and scared.Keywords: Pain, nerve, neurotransmitter.

AbstrakNyeri merupakan salah satu sinyal atau stimulus yang diberikan oleh tubuh sebagai suatu tanda adanya gangguan atau kelainan pada fungsi tubuh manusia. Manusia bisa merasakan nyeri karena dari pusat terjadinya nyeri informasi akan dihantarkan sampai ke pusat melalui saraf-saraf dan pada saat itulah kita akan menyadari bahwa ada bagian tubuh yang mengalami gangguan. Informasi yang dihantarkan ke pusat akan berjalan dari sel saraf yang satu ke sel saraf yang lain. Oleh karena itu butuh peran neurotransmitter yang merupakan suatu zat kimia yang berfungsi untuk menghantakan impuls atau rangsangan nyeri tadi dari satu sel saraf atau neuron ke neuron lain. Tidak hanya itu, sensasi nyeri yang dirasakan akan menimbulkan respons perilaku dengan menarik diri, bertahan, menangis dan merasa takut. Kata kunci: Nyeri, saraf, neurotransmitter

PendahuluanManusia adalah makhluk hidup yang paling sempurna, hal ini dapat diketahui dengan adanya kesinambungan antara kerja otak manusia dengan perkembangan alat indranya, sehingga manusia secara fisiologis dapat merespon terhadap sesuatu yang ada disekitarnya atau sesuatu yang diterimanya misalnya respon terhadap nyeri karena tertusuk paku. Nyeri karena tertusuk paku sering dijumpai di dalam masyarakat. Nyeri yang umum terjadi pada manusia merupakan salah satu dari banyak masalah klinis yang berkaitan dengan sistem saraf pada tubuh manusia. Nyeri merupakan salah satu sinyal atau stimulus yang diberikan oleh tubuh sebagai suatu tanda adanya gangguan atau kelainan pada fungsi tubuh manusia.1Gangguan nyeri ini berkaitan dengan gangguan pada sistem saraf terurama sistem saraf yang berperan dalam input sensorik. Untuk itu perlu untuk mengetahui struktur sistem saraf dan peranannya masing-masing, serta fungsi dan mekanisme sensorik dan mekanisme neurotransmitter.

Pembahasan

Extremitas Inferior

Plexus LumbalisPlexus lumbalis dibentuk oleh ramus anteriornervus spinalis L1-L4, seringkali juga turutdibentuk oleh ramus anterior nervus spinalisthoracalis 12. Plexus ini berada pada dindingdorsal cavum abdominis, ditutup oleh psoas major. Plexus lumbalis membentuk percabangan menjadi2:1. N. genitofemoralis2. N. ilioinguinalis3. N. cutaneus femoris lateralis4. N. obturatorius5. N. femoralis

Plexus SacralisPlexus sacralis dibentuk oleh ramus anteriornervus spinalis L5-S3 dan berada di sebelahventral M. piriformis, dipisahkan dari vasa illiacainterna serta ureter oleh suatu lembaran fascia (fascia pelvis parietalis). Arteri glutea superior terletak sepanjang N. Spinalis, a.glutea membentuk plexus lumbalisdan juga plexus sacralis. Plexus sacralis mempersarafi daerah pelvis, regio glutea dan extremitas inferior. Plexus sacralis membentuk percabangan menjadi3:1. N. gluteus superior2. N. gluteus inferior3. N. cutaneus femoralis posterior4. N. ischiadicusa. Pars tibialisb. Pars fibularis5. N. Obturator internus6. N. Quadratus femoris7. N. pudendus

Regio GluteaSaraf-saraf pada regio glutea berasal dari ramus anterior nervus spinalis thoracalis XII. Kulit regio glutea dipersarafi oleh ramus cutaneus nervus intercostalis XII, ramus cutaneuslateralis nervus iliohypogastrici, nervi clunium superiores, nervi clunium medii, nervi cluniuminferiores mediales, dan nervi clunium inferiores laterales. Saraf dari regio glutea dan femoris posterior yaitu N. Ishiadicus yang medial dan lateral.21. N. Gluteus superior2. N. Gluteus inferior3. N. Cutaneus femoris posterior4. N. Piriformis5. N. Obturator internus6. N. Quadratus femoris7. N. Ischiadicus

Pada bagian bawah kaki di bagian tungkai bawah ada N. Fibularis communis yang terbagi menjadi duayaitu N. Fibularis profundus dan N fibularis superficialis N. Suralis, N. Cutaneus surae lateralis dan perpanjangan dari N. Tibialis serta di N. Plantaris lateralis dan N. Plantaris medialis.4

Makroskopik Otak Otak manusia merupakan bagian dari sistem saraf yang terdapat di dalam tubuh dan letaknya terdapat di bagian yang paling atas dari susunan tubuhnya. Otak merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan manusia. Otak terletak di dalam rongga tengkorak. Otak manusia terbagi dalam beberapa bagian yaitu otak depan, otak belakang, otak tengah, serta terdapat batang otak serta yang terakhir adalah medula spinalis atau sumsum tulang belakang yang menjadi tempat berlalunya jalur saraf baik yang menuju otak maupun sebaliknya.3 (Lihat Gambar 1)

Gambar 1 Bagian-Bagian Otak

1. CerebrumCerebrum mempunyai 2 belahan otak yaitu otak besar belahan kiri yang berfungsi mengatur kegiatan organ tubuh bagian kanan. Kemudian otak besar bagian kanan yang berfungsi mengatur kegiatan organ tubuh bagian kiri. Belahan kiri dan kanan atau hemisfer kiri dan kanan dipisahkan oleh fisura longitudinalis serebri.2Cerebrum secara terbagi menjadi 4 (empat) bagian yang disebut Lobus. Bagian lobus yang menonjol disebut gyrus dan bagian lekukan yang menyerupai parit disebut sulcus. Keempat Lobus tersebut masing-masing adalah: Lobus Frontal, Lobus Parietal, Lobus Occipital dan Lobus Temporal.31. Lobus FrontalisLobus Frontalis merupakan bagian lobus yang ada dipaling depan dari Otak Besar. Lobus ini berhubungan dengan kemampuan membuat alasan, kemampuan gerak, kognisi, perencanaan, penyelesaian masalah, memberi penilaian, kreativitas, kontrol perasaan, kontrol perilaku seksual dan kemampuan bahasa secara umum.22. Lobus parietalisLobus Parietalis berada di tengah, berhubungan dengan proses sensor perasaan seperti tekanan, sentuhan dan rasa sakit.33. Lobus TemporalisLobus Temporalis berada di bagian bawah berhubungan dengan kemampuan pendengaran, pemaknaan informasi dan bahasa dalam bentuk suara.34. Lobus Oksipitalis Lobus oksipitalis ada di bagian paling belakang, berhubungan dengan rangsangan visual yang memungkinkan manusia mampu melakukan interpretasi terhadap objek yang ditangkap oleh retina mata. 2

2. MesenchephalonMesencephalon berfungsi sebagai pusat pengaturan refleks mata, refleks penyempitan pupil mata dan pendengaran.33. PonsPons berasal dari bahasa Latin yang berarti jembatan. Ini adalah bagian otak yang berupa serabut saraf yang menghubungkan dua belahan otak kecil (kiri dan kanan). Pons juga menghubungkan korteks otak dan medula. Pons juga disebut pons varoli, jembatan varol, atau jembatan varoli.54. DiencephalonDiencephalon merupakan bagian otak yang terletak dibagian atas dari batang otak dan di depan mesencephalon. Diencephalon terdiri dari talamus dan hipotalamus.4a. Talamus Talamus merupakan daerah fungsional yang penting dan berperan sebagai pusat seluruh sistem sensorik utama, kecuali jaras olfactorius. Talamus berfungsi untuk stasiun pemancar bagi impuls yang sampai ke otak dan medulla spinalis, talamus juga berperan penting dalam mengintegrasikan fungsi viseral dan somatik.4b. Hipotalamus Hipotalamus adalah bagian diencephalon yang terbentang dari daerah chiasma opticum ke tepi kaudal corpis mammilare. Hipotalamus secara anatomi merupakan area kecil otak yang terletak sangat dekat dengan sistem limbik, talamus, tractus-tractus asendens dan desendens, secara hipofisis. Hipotalamus berfungsi sebagai pusat pengaturan suhu tubuh, selera makan dan keseimbangan cairan tubuh, rasa lapar, seksualitas, watak dan emosi. Hipotalamus juga mengatur suhu tubuh dengan memicu timbulnya keringat dan juga menggigil serta memiliki jam biologis yang mengontrol ritme tubuh sehari-hari.55. Sistem Limbik Sistem limbik terletak di bagian tengah otak, membungkus batang otak ibarat kerah baju. Limbik berasal dari bahasa latin yang berarti kerah. Bagian otak ini sama dimiliki juga oleh hewan mamalia sehingga sering disebut dengan otak mamalia. Komponen limbik antara lain hipotalamus, thalamus, amigdala, hipocampus dan korteks limbik. Sistem limbik berfungsi menghasilkan perasaan, mengatur produksi hormon, memelihara homeostasis, rasa haus, rasa lapar, dorongan seks, pusat rasa senang, metabolisme dan juga memori jangka panjang. Bagian terpenting dari Limbik Sistem adalah Hipotalamus yang salah satu fungsinya adalah bagian memutuskan mana yang perlu mendapat perhatian dan mana yang tidak.16. CerebellumCerebellum merupakan bagian otak yang terletak di bagian belakang otak besar tepatnya di bagian belakang kranium menempati fossa serebri posterior di bawah lapisan duramater. Cerebellum berfungsi sebagai pusat pengaturan koordinasi gerakan yang disadari dan keseimbangan tubuh serta posisi tubuh.57. Medulla oblongataMedulla oblongata atau disebut juga sumsum lanjutan atau penghubung atau batang otak. Medulla oblongata disebut sebagai penghubung karena dia menghubungkan cerebellum dan medulla spinalis. Medulla oblongata berfungsi sebagai pusat pengaturan ritme respirasi, denyut jantung, penyempitan dan pelebaran pembuluh darah, tekanan darah, gerak alat pencernaan, menelan, batuk, bersin dan sendawa.48. Medula SpinalisMedula spinalis disebut juga sebagai sumsum tulang belakang dan terletak di dalam ruas-ruas tulang belakang yaitu ruas tulang leher sampai dengan tulang pinggang yang kedua. Medulla spinalis berfungsi sebagai pusat gerak refleks dan menghantarkan impuls dari organ ke otak danri otak ke organ tubuh.3

MikroskopikSeluruh aktivitas tubuh manusia dikendalikan oleh sistem saraf pusat. Sistem ini yang mengintegrasikan dan mengolah semua pesan yang masuk untuk membuat keputusan atau perintah yang akan dihantarkan melalui saraf motorik ke otot atau kelenjar. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang atau medula spinalis. Sistem Saraf Pusat tidak mengandung jaringan ikat, jaringan memiliki konsistensi yang sangat lembut, agak seperti jeli. Keduanya merupakan organ yang sangat lunak, dengan fungsi yang sangat penting maka perlu perlindungan. Otak dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak, sedangkan sumsum tulang belakang dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang. Otak dan medula spinalis terdiri atas dua lapisan yaitu lapisan atau substansia kelabu/grisea dan substansia alba/putih.51. Substansia kelabu/griseaSubstansi kelabu mengandung badan sel neuron,dendrite dan bagian awal dari akson dan sel glia yang tidak bermielin,yang merupakan daerah di mana timbul sayap sinaps. Substansi kelabu biasanya berada pada permukaan serebrum dan serebelum membentuk korteks serebral dan serebelar. Substansia kelabu terdapat perikarion atau badan sel dan serat saraf tak bermielin.62. Substansia alba/putihSubstansia putih atau substansia alba adalah kumpulan serabut saraf. Serabut saraf dislimuti oleh lemak yang berfungsi melindungi memberi makan dan memisahkan serabut-serabut saraf. Adanya perlindungan tersebut mengakibatkan warna putih pada substansi alba. Pada otak, substansi putih terletak pada bagian tengah. Namun, pada sumsum tulang belakang, substansi putih terletak di bagian luar. komponen utama dari substansi putih adalah akson yang bermielin dan oligodendrosit yang memproduksi mielin. Substansi putih tidak mengandung badan sel neuron.7Sawar Darah Otak adalah struktur membran yang secara primer berfungsi untuk melindungi otak dari bahan-bahan kimia dalam darah, dimana fungsi metabolik masih dapat dilakukan. Sawar darah otak ini terdiri dari sel-sel endotelial, yang tersusun sangat rapat di kapiler otak. Fungsi dari sawar darah otak yaitu melindungi sistem saraf pusat dari perubahan konsentrasi ion yang terjadi secara tiba-tiba di cairan ekstrasel dan mencegah masuknya molekul-molekul dari sirkulasi ke dalam cairan serebrospinal yang dapat mengganggu fungsi normal neuron di dalam sistem saraf pusat. 8

Otak Otak diselimuti oleh selaput otak yang disebut selaput meninges. (Lihat Gambar 2) Selaput ini terdiri dari 3 lapisan yaitu lapisan duramater, lapisan araknoid, dan lapisan piamater. Lapisan duramater yaitu lapisan yang terdapat di paling luar dari otak dan bersifat tidak kenyal. Lapisan ini melekat langsung dengan tulang tengkorak. Berfungsi untuk melindungi jaringan-jaringan yang halus dari otak dan medula spinalis. Lapisan Araknoid yaitu lapisan yang berada di bagian tengah dan terdiri lapisan yang berbentuk jaring laba-laba. Lapisan ini disebut dengan ruang subaraknoid dan memiliki cairan yang disebut cairan serebrospinal. Lapisan ini berfungsi untuk melindungi otak dan medulla spinalis dari guncangan. Lapisan piamater yaitu lapisan yang terdapat paling dalam dari otak dan melekat langsung pada otak. Lapisan ini memiliki banyak pembuluh darah dan berfungsi sebagai pelindung otak secara langsung.4,5

Gambar 2Selaput Meninges

1. Cerebrum/Otak BesarKorteks merupakan lapis superficial dari cerebrum. Lapisan korteks cerebrum mempunyai ketebalan 1,5 sampai 4 mm, secara makroskopik dataran luar menunjukkan bangunan yang disebut sulkus (lekukan) dan girus (peninggian). Korteks terdiri dari 6 lapisan yaitu lapisan molekuler, lapisan granular luar, lapisan sel-sel piramid, lapisan granular dalam, piramid/ganglioner, dan lapisan sel-sel multiform atau polimorf.9

2. Cerebellum/Otak KecilKorteks cerebellum terdiri dari 3 lapisan dari luar ke dalam yaitu lapisan molekuler, lapisan ganglioner/sel purkinye, dan lapisan granular.7a. Lapisan MolekulerLapisan ini merupakan lapisan paling atas dari cerebellum yang memiliki sel saraf yang sedikit dan kecil memiliki serabut saraf neurofibra dan tidak bermielin serta banyak anyaman.6b. Lapisan ganglionerLapisan ini merupakan lapisan pertengahan pada cerebellum dan dicirikan dengan Sel saraf yang berbentuk serupa botol atau buah jambu air, berderet, serta dikenal sebagai sel Purkinye. Sel-sel Purkinye memiliki badan sel yang mencolok dengan dendritnya yang berkembang dengan sempurna sehingga menyerupai kipas.6c. Lapisan granulerLapisan granular disusun oleh sel-sel yang sangat kecil (sel terkecil dari tubuh kita) yang cenderung merata, berbeda dengan lapisan molekular yang kurang padat sel.7

Medula Spinalis Medula spinalis terdiri dari substansia grisea yang dikelilingi oleh substansia alba. Pada potongan melintang, substansia grisea nampak seperti huruf H dengan columna atau kornu anterior dan posterior substansia grisea yang dihubungkan dengan comissura grisea yang tipis. Di bagian tengah terdapat kanalis sentralis. Substansia alba berisi akson dengan fungsi khusus yaitu motorik dan sensorik yang disebut sebagai funikulus. Ada 3 funikulus yaitu funikulus dorsal, ventral dan lateral.9

Saraf1. Badan SelBadan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf. badan sel merupakan mesin yang bertanggung jawab atas kehidupan sel. Badan sel berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson. Pada badan sel saraf terdapat inti sel, sitoplasma, mitokondria, sentrosom, badan golgi, lisosom dan badan nisel yang merupakan kumpulan retikumulim endoplasma tempat transportasi sintesis protein.6

2. DendritDendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang-cabang. Dendrit merupakan perluasan dari badan sel. Dendrit berfungsi untuk menerima dan menghantarkan rangsangan ke badan sel. Kebanyakan sel saraf mempunyai banyak dendrit yang secara strukturan menyamai perikarion atau badan sel. Dendrit bercabang-cabang secara khas dengan sudut tegak membentuk cabang primer, sekunder maupun tersier. 7Dendrit menerima impuls dari neuron lain melalui sinaps dengan terminal akson. Dendrit juga tambah berduri karena banyaknya juluran halus berupa spina pada permukaannya. Dendrit merupakan tempat khusus untuk kontak sinaps yang agak selektif dan mengontrol masukan.6

3. AksonAkson adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan penjuluran sitoplasma badan sel. Di dalam akson terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril. Neurofibril dibungkus oleh beberapa lapis selaput mielin yang banyak mengandung zat lemak dan berfungsi untuk mempercepat jalannya rangsang. Pangkal akson disebut sebagai akson hilok. Bagian akson yang tidak dibungkus oleh lapisan mielin disebut dengan nodus ranvier atau penggetan ranvier yang berfungsi mempercepat jalannya rangsang. Akson membawa respons dari neuron, yaitu impuls saraf dalam bentuk potensial aksi. Selain berfungsi untuk menghantarkan impuls fungsi lain dari akson adalah transmisi sinyal pada ujungnya dan keterkaitan trofik dengan neuron lain, otot atau kelenjar.10

4. MyelinMyelin merupakan lapisan lemak yang menyelubungi akson. Namun, ada juga akson yang tidak diselubungi oleh myelin yang disebut sebagai nodus ranvier.10 (Lihat Gambar 3)

Gambar 3Strukrur Sel SarafJenis Saraf1. Berdasarkan fungsinya Sel saraf sensorik adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari reseptor yaitu alat indera. Sel saraf motorik adalah sel saraf yang berfungsi menghantarkan rangsangan ke efektor yaitu otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal dari otak dan sumsum tulang belakang. Sel saraf penghubung adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel saraf satu dengan sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dan sumsum tulang belakang. Sel saraf yang dihubungkan adalah sel saraf sensorik dan sel saraf motorik.6

2. Berdasarkan strukturnyaNeuron unipolar, yaitu neuron yang memiliki satu buah akson yang bercabang. Cabang biasanya mempunyai beberapa percabangan.7Neuron bipolar, yaitu neuron yang memiliki satu akson dan satu dendrit, biasanya terdapat pada kutub berlawanan dari badan sel berbentuk kumparan. Neuron dari ganglion kraniospinal yang berkembang adalah jenis bipolar.10Neuron multipolar, yaitu neuron yang memiliki satu akson dan sejumlah dendrit. Neuron pseudounipolar, yaitu neuron yang memiliki 2 akson dimana aksonya akan membentuk seperti huruf T. Pada perkembangan ganglion kraniospinal, kedua cabang akan bermigrasi ke arah masing-masing dan berdifusi membentuk satu cabang yang kemudian berpisah yang satu berjalan ke perifer dan yang satu ke susunan saraf pusat. Cabang yang berjalan ke arah perifer yaitu dendrit yang menyerupai akson yang diameternya teratur serta tak bercabang.10

Sel GliaSel glia adalah sel pendukung yang utama dalam sistem saraf pusat. sel glia atau neuroglia berfungsi mengontrol persediaan substansi kimia yang diperlukan neuron untuk berkomunikasi dengan neuron lain, melindungi neuron yang satu dari pengaruh neuron lain sehingga pesan yang disampaikan antara neuron satu dengan yang lain tidak campur aduk, selain itu neuroglia juga berfungsi memusnahkan dan melepaskan sel-sel saraf yang mati akibat kecelakaan atau karena proses penuaan. Sel glia atau neuroglia umumnya kecil dan hanya intinya yang terlihat pada sediaan rutin. Sel glia dibagi menjadi oligodendroglia, mikroglia, astrosit dan sel ependim.101. OligodendrogliaOligodendroglia mirip dengan astrosit namun ukurannya lebih kecil dan jumlahnya lebih sedikit. Badan selnya kecil dan intinya lebih kecil dari astrosit dan membulat. Sitoplasmanya relatif padat, kaya retikulum endoplasma dan ribosom bebas mengandung kompleks golgi mencolok dan banyak mitokondria. Oligodendrogila terdapat pada substansia klabu dan terletak di sekitar pembuluh-pembuluh darah. Oligodendroglia membentuk selubung mielin untuk melapisi beberapa akson pada susunan saraf pusat.62. Mikroglia Ditemukan dekat neuron dan pembuluh darah. Mikroglia merupakan sel kecil agak memanjang dengan cabang menyerupai duri. Mikroglia terletak di substansia klabu dan substansia alba. Mikroglia dianggap sebagai sumber utama sel-sel fagosit di dalam susunan saraf pusat.63. AstrositAstrosit adalah sel yang berbentuk seperti bintag yang memiliki sejumlah procesus panjang yang sebagian besar melekat pada dinding kapiler darah. Intinya besar, bulat atau lonjong dan pucat. Sel ini memberikan penopang struktural dan mengatur transport materi diantara darah dan neuron7. Terdapat dua jenis astrosit yaitu:

a. Astrosit fibroblas Astrosit fibroblas terutama terdapat di dalam substansia alba dan mempunyai procesus panjang dan langsing dengan beberapa cabang atau tidak. Astrosit jenis ini sering dijumpai melekat pada pia mater atau pada pembuluh darah.7b. Astrosit Protoplasma Astrosit protoplasma terutama dijumpai dalam substansia klabu dari susunan saraf pusat. Bentuknya stelata dengan banyak cabang. Sebagian darinya berakhir pada pembuluh darah. Astrosit protoplasma mempunyai procesuspendek, tebal, dengan banyak cabang dan terletak sekitar neuron, daerah sinaps dan pembuluh darah.104. Sel ependimSel ini berfungsi mempertahankan sifat-sifat epitelial semasa permulaan kehidupan embrio. Pada embrio sel empendim berslia tetapi pada orang dewasa sel tersebut masuk sel epitel kuboid dengan sedikit silia. Dalam ventrikel otak sel ini dimodifikasi, salah satunya membentuk epitel sekresi dari pleksus koroid.9

NeurotransmitterNeurotransmitter merupakan zat kimia yang disintesis dalam neuron yang membantu transmisi informasi ke seluruh tubuh. Neurotransmitter memicu atau menstimulasi aksi di dalam sel atau menghambat atau menghentikam aksi. Neurotransmitter cocok dengan sel reseptor khusus yang melekat dimembran dendrit.11

Jenis-jenis Neurotransmitter1. Asetilkolin Asetilkolin merupakan neurotransmitter yang dilepaskan oleh saraf-saraf parasimpatis dan juga saraf-saraf preganglion. Asetilkolin berfungsi pengatur tidur, bangun, persepsi nyeri, dan pergerakan memori.102. Norepinefrin Norepinefrin merupakan neurotransmitter yang hanya dikeluarkan oleh saraf-saraf simpatis. Selain itu norepinefrin juga dihasilkan sebagai hormon pada kelenjar adrenal.103. Serotonin Serotonin merupakan neurotransmitter pada bagian otak yang fungsinya sebagai penghambat nafsu makan dan menimbulkan rasa tenang. Serotonin adalah neurotransmitter yang paling berjasa bagi kita. Dialah yang bertugas sebagai penenang sehingga sangat dibutuhkan untuk menjaga stabilitas emosi dan membuat kita tidur. Serotonin berperan penting dalam menimbulkan perasaan tenang.114. Dopamin Dopamin juga terdapat di dalam otak, fungsinya berlawanan dengan serotonin, fungsi dopamin yaitu pergerakan dan koordinasi, emosional, penilaian, dan pelepasan prolactin. Dopamin biasanya disekresikan ketika kita dalam keadaan stres, depresi, khawatir, dan lain-lain.105. GABA (Gamma Amino Butiric Acid)GABA (Gamma Amino Butiric Acid) merupakan neurotransmitter inhibitor, artinya akan menghalangi penghantaran impuls di serabut saraf. GABA akan membuka gerbang ion chlorine yang bermuatan negatif sehingga serabut saraf akanbermuatan sangat negatif dengan begitu impuls sulit untuk dihantarkan melalui serabut saraf.11

Mekanisme Kerja NeurotransmitterBagian yang menghubungkan satu neuron dengan neuron lainnya adalah sinapsis. Sinaps adalah sisi penghubung, tempat berlangsungnya pemindahan impuls dari ujung akson suatu neuron ke neuron lain atau otot maupun kelenjar. Sinapsis terbagi menjadi 2 yaitu presinapsis dan post sinapsis . Neurotransmitter adalah suatu zat kimia yang dilepaskan oleh bagian presinaps ke bagian postsinaps untuk menghantarkan impuls dari satu neuron ke neuron lain.11Proses hantaran impuls pada saraf dimulai dengan terjadinya potensial aksi. Ketika impuls mencapai bagian sinaps maka gerbang kalsium akan terbuka dengan ion-ion kalsium akan masuk ke dalam presinaps. Ion ini akan merangsang vesikel di dalam presinaps untuk mengeluarkan neurotransmitter secara eksositosis. Setelah keluar neurotransmitter akan menuju ke bagian post sinaps dan akan menempel pada reseptornya sehingga gerbang ion akan terbuka di bagian post sinaps. Dengan terbukanya gerbang ion tersebut makan ion yang diluar serabut saraf akan masuk sehingga terjadi impuls pada serabut saraf selanjutnya. Ion yang ada diluar dalam hal ini adalah ion Na+ yang akan bergerak ke dalam sel dan mengubah potensial istirahat/polarisasi menjadi potensial aksi atau/depolarisasi. Hal ini ditunjukan dengan pergeseran diferensial ke puncak listrik.10

Sistem SensorikSistem sensorik merupakan organ akhir yang khusus menerima berbagai jenis rangsangan tertentu. Rangsangan tersebut dihantarkan oleh sistem saraf sensoris dari berbagai organ indra menuju otak untuk ditafsirkan dan di respon atau secara sederhana sistem sensoris adalah sistem penghantaran rangsangan dari perifer atau reseptor ke pusat atau otak. Reseptor sensori, merupakan sel yang dapat menerima informasi kondisi dalam dan luar tubuh untuk dapat direspon oleh saraf pusat. Implus listrik yang dihantarkan oleh saraf akan diterjemahkan menjadi sensasi. Sensasi dibagi atas sensasi umum dan sensasi khusus. Yang termasuk sensasi umum adalah suhu, nyeri, sentuhan, tekanan, getaran, dan proprioreseptor (reseptor yang pada tubuh bagian dalam seperti otot, tendon, persendian dan lain-lain). Reseptor sensori umum ini tersebar pada seluruh tubuh. Sedangkan sensasi khusus misalnya sensasi bau, liat, rasa, keseimbangan, dan pendengaran. Reseptor sensori khusus berada di lokasi organ-organ khusus seperti, penglihatan dan pendengaran yang berfungsi melindungi jaringan sekitar.12

Fungsi sensorikFungsi sel saraf sensorik adalah menghantarkan impuls karena adanya stimulus atau rangsang dari organ penerima rangsang ke pusat susunan saraf yaitu otak dan sumsum tulang belakang atau medula spinalis.11

Mekanisme Seosorik Terjadi Nyeri Nyeri berbeda dengan sensasi lain, nyeri memberi peringatan bahwa ada sesuatu yang salah, nyeri mendahului sinyal lain dan berkaitan dengan perasaan yang tidak menyenangkan. Organ indera untuk nyeri adalah ujung-ujung saraf telanjang yang dijumpai pada hampir semua jaringan tubuh. Rangsang yang diterima reseptor akan diteruskan dalam bentuk impuls listrik melalui potensial aksi pada serat saraf. Rasa nyeri ditangani oleh nosireseptor disalurkan melalui salah satu dari dua jenis serat aferen. Sinyal yang berasal dari nosireseptor mekanis dan suhu disalurkan melalui serat A-delta halus bermielin. Impuls dari nosireseptor polimodal disalurkan oleh serat C halus tak bermielin.13 Impuls pada saraf-saraf aferen selanjutnya akan diantarkan menuju medulla spinalis, terutama melewati tractus spinotalamatik yang berfungsi membawa hantaran rasa nyeri, menuju talamus dan diteruskan ke gyrus post sentralis tempat rangsang tersebut akan diidentifikasi. Rasa nyeri dapat diidentifikasi melalui serangkaian proses panjang yang dimulai dari reseptor yang bertugas menerima rangsang tersebut hingga sampai di otak di tempat rangsang tersebut diterjemahkan. Sama halnya dengan sakit akibat tertusuk paku, yang merupakan tanda adanya kerusakan jaringan. Walaupun sifat dasar dari rangsangan bukannlah nyeri namun, rangsang dengan intesitas yang kuat dapat diterjemahkan sebagai rasa nyeri karena sifatnya yang merusak jaringan.12Rasa sakit atau nyeri merupakan mekanisme protektif untuk menimbulkan kesadaran atau kenyataan bahwa sedang atau akan terjadi kerusakan jaringan. Jika terdapat rangsang dalam hal ini rangsangan nyeri di kaki akibat tertusuk paku maka respon terhadap rangsang tersebut akan terpicu suatu refleks untuk menari kaki yaitu refleks lucut dimana otot ekstensor kaki yang cedera berelaksasi dan otot fleksornya berkontraksi pada kaki berlawanan yang tidak terkena paku maka akan terjadi refleks ekstensor menyilang yang memastikan bahwa tungkai kontralateral akan berada dalam posisi siap menahan beban tubuh sewaktu tungkai yang cedera ditarik menjauhi rangsang. Otot ekstensor dari tungkai ini akan berelaksasi dan otot fleksornya berkontraksi.13 Perjalanan NyeriPerjalanan nyeri termasuk suatu rangkaian proses neurofisiologis kompleks yang disebut sebagai nosiseptif (nociception) yang merefleksikan empat proses komponen yang nyata yaitu transduksi, transmisi, modulasi dan persepsi, dimana terjadinya stimulasi yang kuat diperifer sampai dirasakannya nyeri di susunan saraf pusat (cortex cerebri).9Proses Transduksi Proses dimana stimulus noksius diubah ke impuls elektrikal pada ujung saraf . Suatu stimuli kuat (noxion stimuli) seperti tekanan fisik kimia, suhu dirubah menjadi suatu aktifitas listrik yang akan diterima ujung - ujung saraf perifer (nerve ending ) atau organ-organ tubuh (reseptor meisneri,merkel, corpusculum paccini, golgi mazoni). Kerusakan jaringan karena trauma baik trauma pembedahan atau trauma lainnya menyebabkan sintesa prostaglandin, dimana prostaglandin inilah yang akan menyebabkan sensitisasi dari reseptor- reseptor nosiseptif dan dikeluarkannya zat-zat mediator nyeri seperti histamin, serotonin yang akan menimbulkan sensasi nyeri.14Proses Transmisi Proses penyaluran impuls melalui saraf sensori sebagai lanjutan proses transduksi melalui serabut A-delta dan serabut C dari perifer ke medulla spinalis, dimana impuls tersebut mengalami modulasi sebelum diteruskan ke thalamus oleh tractus spino thalamicus dan sebagian ke traktus spinoretikularis. Traktus spinoretikularis terutama membawa rangsangan dari organ- organ yang lebih dalam dan viseral serta berhubungan dengan nyeri yang lebih difus dan melibatkan emosi. Selain itu juga serabut- serabut saraf disini mempunyai sinaps interneuron dengan saraf- saraf berdiameter besar dan bermielin. Selanjutnya impuls disalurkan ke thalamus dan somatosensoris di cortex cerebri dan dirasakan sebagai persepsi nyeri.14Proses Modulasi Proses perubahan transmisi nyeri yang terjadi disusunan saraf pusat (medulla spinalis dan otak). Proses terjadinya interaksi antara sistem analgesik endogen yang dihasilkan oleh tubuh kita dengan input nyeri yang masuk ke kornu posterior medulla spinalis merupakan proses ascenden yang dikontrol oleh otak. Analgesik endogen (enkefalin, endorphin, serotonin, noradrenalin) dapat menekan impuls nyeri pada kornu posterior medulla spinalis. Dimana kornu posterior sebagai pintu dapat terbuka dan tertutup untuk menyalurkan impuls nyeri untuk analgesik endogen tersebut. Inilah yang menyebabkan persepsi nyeri sangat subjektif pada setiap orang.9Proses Persepsi Hasil akhir dari proses interaksi yang kompleks dari proses tranduksi, transmisi dan modulasi yang pada akhirnya akan menghasilkan suatu proses subjektif yang dikenal sebagai persepsi nyeri, yang diperkirakan terjadi pada thalamus dengan korteks sebagai diskriminasi dari sensorik.13KesimpulanNyeri merupakan salah satu sinyal atau stimulus yang diberikan oleh tubuh sebagai suatu tanda adanya gangguan atau kelainan pada fungsi tubuh manusia. Sinyal atau rangsangan terebut akan diantar hingga ke otak yang merupakan pusat pengatur segala kegiatan melalui serat-serat saraf dengan mekanisme sensorik dan kerja dari neurotransmitter sehingga kita menyadari adanya rasa nyeri dan kita dapat berespon terhadap nyeri tersebut dalam hal ini nyeri pada telapak kaki karena tertusuk paku dengan mengangkat kaki dan sebagainya.

Daftar Pustaka1. Guyton AC, Hall JE. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2008:h.174.1. Wibowo DS. Anatomi tubuh manusia. Jakarta: Grasindo; 2008:h.22-4.1. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2005:h.22-81. James G. Anatomi tubuh manusia. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2006:h.34.1. Irianto K. Anatomi dan fisiologi untuk mahasiswa. Bandung: Penerbit Alfabeta; 2012:h.84-7.1. Bloom, Fawcett. Buku ajar histologi. Ed 12. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2007:h.236-7.1. Usuf, Ahmad A. The histological aspect In neuroscience. Jakarta: Department of Histology-Faculty of medicine UI;2009:h.22-6.

1. Zuiham. 2005. Sawar Darah Otak. Jurnal Kedokteran Nusantara Vol 38 No 2 Juni 2005. H.199-203.1. Pearce EC. Anatomi dan fisiologi untuk paramedis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama; Setiadi. Anatomi dan fisiologi manusia. Ed 1. Yogyakarta: Graha Ilmu; 2007:h.88-9.1. Mardjono, Mahar. Priguna Sidharta. 2008. Neurologi Klinis Dasar. Jakarta: Dian Rakyat;2008:h.69-78.1. Poedjiani A, Supriyanti FM, Titin. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia; 2006:h.43-6.1. Sherwood L. fisiologi manusia ed 6. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2011:h.192-207.1. Sugeng M. Buku Ajar Anatomi dan Fisiologi Dasar. Jakarta: Salemba Medika; 2011:h.57-9.1. Mashudi S. Buku ajar anatomi dan fisiologi dasar. Jakarta: Salemba Medika; 2011:h.75-8.