pbl 3.1 nss
TRANSCRIPT
![Page 1: pbl 3.1 nss](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082323/54890540b4795921448b45fc/html5/thumbnails/1.jpg)
Punggungku cenat cenut....
Info I
RPS
Tn. H berusia 50 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan nyeri di pinggang. Keluhan
dirasakan sejak ± 1 bulan yang lalu. Nyeri dirasakan menjalar dari pinggang sampai kaki kanan. Nyeri
ini dirasakan semakin lama semakin berat sehingga mengganggu aktivitas pasien. Keluhan dirasakan
semakin memberat jika pasien membungkuk, mengangkat beban berat dan bersin, keluhan sedikit
berkurang jika pasien berbaring miring beristirahat. Pasien juga mengeluh sering kesemutan pada kaki
kanan, keluhan ini dirasakan ± 1 bulan yang lalu bersamaan dengan timbulnya nyeri pada pinggang.
Kesemutan dirasakan hilang timbul.
Tn. H memiliki riwayat pekerjaan sebagai buruh bangunan. Pekerjaan ini sudah dilakoninya
sejak 10 tahun. Sebagai buruh bangunan Tn. H sering mengangkat benda-benda berat pada saat
bekerja.
Klarifikasi Istilah
1. Kesemutan
Kesemutan adalah perasaan abnormal yang dapat bermanifestasi sebagai rasa
sakit seperti ditusuk-tusuk, mati rasa, atau rasa terbakar yang menunjukan penyakit
serabut saraf sensoris perifer (Burnside, 1995).
Gangguan perasaan protopatik yang timbul spontan, tanpa perangsangan khusus.
Mencakup dalam makna parestesia tersebut adalah perasaan dingin atau panas setempat,
kesemutan, rasa berat atau rasa dirambati sesuatu (Mardjono, 2008).
2. Nyeri radikuler
Nyeri yang berasal dari salah satu daerah di tubuh tetapi dirasakan terletak di
daerah lain (Price, 2006).
1. Mengapa terasa sakit ketika membungkuk
Karena pada saat membungkuk vertebra akan semakin mendapat tekanan dan
bentuknya akan semakin menyempit sehingga terjadi penekanan yang sangat hebat pada
saraf yang terjepit (Sherwoods, 2006)
![Page 2: pbl 3.1 nss](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082323/54890540b4795921448b45fc/html5/thumbnails/2.jpg)
2. Mengapa terasa sakit saat mengangkat beban berat
Salah satu fungsi dari tulang vertebra adalah menyangga berat tubuh. HNP sering
terjadi pada tulang vertebra bagian lumbal, karena bagian ini merupakan unit struktural
dalam berbagai sikap tubuh dan gerakan. Beban yang ditanggung oleh tulang vertebra
lumbal dapat dipelajari dengan diskus intervertebralis antara L5-S1 atau L4 dan L5
sebagai titik tumpuan (library.upnvj.ac.id, no date). Perubahan morfologik pertama yang
timbul pada ruptur diskus intervertebralis adalah memisahnya lempeng tulang rawan dari
korpus vertebra di dekatnya. Apabila timbul suatu gaya kompresi vertikal pada tulang
vertebra (mengangkat beban berat), vertebra akan mendapat tekanan lebih, maka bagian
lempeng tulang rawan yang terlepas tersebut bergeser ke belakang, dan nukleus pulposus
menonjol melalui serat annulus yang robek kemudian menekan serabut saraf spinal
(Price, 2005).
3. Mengapa terasa sakit saat bersin
Ketika batuk, bersin, dan mengejan, tekanan yang akan meningkat adalah tekanan
intratekal, bukan tekanan intra abdomen. Tekanan intratekal yang meningkat akan
menyebabkan makin mengiritasi radix sehingga ketika batuk, bersin, dan mengejan akan
terasa nyeri. Mekanisme ini mirip dengan maneuver valsava dan manuver naffziger
dimana kedua manuver ini pasien diminta akan mengejan dan menghasilkan hasil positif
yaitu timbul rasa nyeri ketika pasien diminta mengejan (Sherwoods, 2006).
4. Patofisiologi terjadi nyeri pinggang menjalar
Kolumna vertebralis dapat dianggap sebagai sebuah batang elastic yang tersusun
atas banyak unit rigid (vertebrae) dan unit fleksible (discus intervertebralis) yang diikat
satu sama lain oleh komplek sendi faset, berbagai ligament dan otot
paravertebralis. Konstruksi punggung yang unik tersebut memungkinkan fleksibilitas
sementara disisi lain tetap dapat memberikan perlindungan yang maksimal terhadap
sumsum tulang belakang. Lengkungan tulang belakang akan menyerap goncangan
vertical pada saat berlari atau melompat. Batang tubuh membantu menstabilkan tulang
belakang. Otot-otot abdominal dan torak sangat penting pada aktivitas mengangkat
beban. Bila tidak pernah dipakai akan melemahkan struktur pendukung ini. Obesitas,
![Page 3: pbl 3.1 nss](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082323/54890540b4795921448b45fc/html5/thumbnails/3.jpg)
masalah postur, masalah struktur, dan peregangan berlebihan pendukung tulang
belakang dapat berakibat nyeri punggung ( Brunner & Suddarth, 2002 ).
Diskus intervertebralis akan mengalami perubahan sifat ketika usia bertambah
tua. Pada orang muda diskus terutama tersusun atas fibrokartilago dengan matriks
gelatinus. Pada lansia akan menjadi fibrokartilago yang padat dan tak teratur. Degenerasi
diskus merupakan penyebab nyeri punggung yang biasa diskus lumbal bawah, L4-L5
dan L5-S1, menderita stress mekanis paling berat dan perubahan degenerasi terberat.
Penonjolan diskus (herniasi nucleus pulposus) atau kerusakan sendi faset dapat
mengakibatkan penekanan pada akar saraf ketika keluar dari kanalis spinalis yang
mengakibatkan nyeri yang menyebar sepanjang saraf tersebut. Sekitar 12% orang
dengan nyeri punggung bawah menderita hernia nucleus pulposus ( Brunner &
Suddarth, 2002 ).
5. Patofisiologi kesemutan
Terjadi ketika terdapat lesi saraf perifer yang mengurangi ketebalan myelin, hal
ini akan menyebabkan perlambatan kecepatan konduksi saraf. Umumnya bagian
sensorik saraf juga ikut terkena. Hal ini dapat menyebabkan gangguan fungsi sensorik
serta potensial aksi spontan pada saraf yang rusak sehingga dapat menimbulkan sensasi
di tempat yang sesuai atau parestesi (Lang, 2007).
6. Penyebab terjadinya parestesi
Penyebab terjadinya parestesi secara umum adalah keadaan neuropati,
terganggunya aliran darah, gangguan pada ion Na, Ca dan K dalam tubuh dan tekanan
pada saraf tulang belakang (Sherwoods, 2006)
7. Patofisiologi berbaring miring
Ketika berbaring miring struktur tulang vertebrae akan berbeda dengan struktur
tulang vertebrae saat berdiri. Ketika berbaring miring adalah faktor memperingan pada
hernia nuckleus pulposus, misalkan lesi berada di lateral sinistra, dengan berbaring
miring ke kanan, os vertebrae pada lateral sinistra akan meregang dan akan
memperingan nyeri karena radix tidak lagi tegang ataupun terjepit (sherwoods, 2006)
![Page 4: pbl 3.1 nss](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082323/54890540b4795921448b45fc/html5/thumbnails/4.jpg)
8. Diagnosis deferential
Diagnosis deferential dan alasan untuk menghapusnya pada kasus ini adalah
a. Spondilosis
Alasan:
Sebagai hasil proses menua di samping factor keturunan dan factor
eksogenik yang berkaitan dengan pekerjaan dan pengalaman dilanda penyakit,
tulang belakang memperlihatkan osteofit dan sklerosis. Defromitas tulang
belakang itulah yang disebut spondilosis. Osteofit yang menyempitkan ruang
formaen intervertebrale dapat mengganggu serabut sensorik dan motorik
sehingga membangkitkan nyeri radikular dan sekaligus melumpuhkan suatu
miotom yang bersangkutan. Pemeriksaan fisik yang dibutuhkan adalah tes
Lhermitte (Mardjono, 2008).
b. Spondilitis TB
Alasan:
Tidak jarang nyeri radikuler merupakan gejala dini spondilitis
tuberkulosa. Karena proses itu sering melanda salah satu korpus vertebrae
diantara T4-T7, maka nyeri radikuler itu dikenal sebagai nyeri interkostal.
c. Spondiliestesis
Alasan :
Spondiloestasis, hasil anamnesis yang dapat ditemukan pada spondiloestasis
hampir sama seperti yang dapat ditemukan pada hernia nucleus pulposus, yakni nyeri
yang menjalar sesuai radix yang terkena. Pada Spondiloestasis penyebab tersering
yakni trauma, pada kasus riwayat terjadi trauma disangkal. Hasil MRI yang didapatkan
pada spondiloestasis yakni penonjolan pada vertebra sedangkan pada hernia nucleus
pulposus terjadi penonjolan pada annlus fibrosus.
d. Tumor
Alasan :
Neoplasma interkanalis spinal sering ditemukan adalah neurioma, hemangioma,
dan meningioma. Nyeri yang diakibatkan neoplasma ini sering sulit dibedakan dengan
nyeri HNP. Pada umumnya gejala pertama adalah rasa nyeri baru kemudisn timbul
![Page 5: pbl 3.1 nss](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082323/54890540b4795921448b45fc/html5/thumbnails/5.jpg)
gejala neurologik yaitu gangguan motorik, sensibilitas dan vegetatif. Rasa nyeri sering
timbul waktu sedang tidur sehingga membangunkan penderita. Rasa nyeri berkurang
dengan berjalan. Salah satu tumor yang menyerupai HNP adalah tumor sumsum tulang
belakang pada daerah pungung. Namun nyeri pada tumor sumsum tulang belakang,
muncul karena iritasi saraf. Nyeri juga sering berulang semakin berat dikarenakan oleh
batuk dan bersin.
e. Kompresi medula spinalis
Alasan :
Terdapatnya nyeri punggung, parestesia tungkai (kesemutan,baal,perasaan
menggelikan), terjadi perubahan pola kencing, adanya kelemahan anggota gerak bawah
dan terjadi konstipasi.
9. Faktor resiko HNP
Faktor risiko yang tidak dapat dirubah
a) Umur: makin bertambah umur risiko makin tinggi
b) Jenis kelamin: laki-laki lebih banyak dari wanita
c) Riawayat cedera punggung atau HNP sebelumnya
Faktor risiko yang dapat dirubah
a) Pekerjaan dan aktivitas: duduk yang terlalu lama, mengangkat atau menarik barang-
barang berta, sering membungkuk atau gerakan memutar pada punggung, latihan
fisik yang berat, paparan pada vibrasi yang konstan seperti supir.
b) Olahraga yang tidak teratur, mulai latihan setelah lama tidak berlatih, latihan yang
berat dalam jangka waktu yang lama.
c) Merokok. Nikotin dan racun-racun lain dapat mengganggu kemampuan diskus untuk
menyerap nutrien yang diperlukan dari dalam darah.
d) Berat badan berlebihan, terutama beban ekstra di daerah perut dapat menyebabkan
strain pada punggung bawah.
e) Batuk lama dan berulang
a. Pemeriksaan penunjang
a ) Pemeriksaan laboratorium
![Page 6: pbl 3.1 nss](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082323/54890540b4795921448b45fc/html5/thumbnails/6.jpg)
Pada awalnya ditujukan untuk menyingkirkan kemungkinan-kemungkinan
lain yang dapat muncul pada tulang vertebraservikalis manusia. Dengan
menggunakan cairan seperti darah atau urin, ataupun jaringan yang ada pada
individu penderita kelainan tersebut yang dinilai secara laboratorium dengan nilai
yang telah distandarisasi. Contohnya adalah :Faktor reumatoid suatu faktor
rematoid, suatu faktor imunologis jika terdapat peningkatan
memungkinkan adanya penyakit rheumatoid arthritis
b) HLA-B27 bila (+) meunjukkan suatu tanda dari spondilitis ankylosis.
c) Peningkatan LED menunjukan kelainan polymyalgia rheumatoid
ataupun juga bisa terdapat pada infeksi bakteri nonspesifik.
d) Peningkatan leukosit menunjukkan adanya infeksi pada tulang
servikal.
e ) Kultur darah yang positif juga menunjukan adanya infeksi dari
suatuorganisme.Jika pada pemeriksaan hasilnya tidak pada seperti demikian
maka kita langsungdapat menyingkirkan semua kelainan tersebut. Dan kita dapat
memikirkankemungkinan nyeri yang ada pada daerah tulang servikal kita suatu
kompresiyang menyebabkan hernia dari nucleus pulposus pada bagian servikal.
f ) Pencitraan
pencitraan yang biasa kita lakukan adalah suatu penggambaran yang hanyamenunjukkan suatu kelainan secara anatomi saja atau bentuknya. Dan tidak menunjukkan suatu kelainan fungsi pada tulang vertebra servikalis kita. Awalnya suatu Boden’s servikal MR dapat menunjukkan sekitar 20% suatu kelainan yang ada pada penderita yang tidak menunjukkan gejala adanya penyakit tersebut. sebagai konsekuensi dengan tehnik pencitraan ini, pemeriksa harus dapat menginteprestasikan dari hasil pencitraan tersebut secara tepat dan jelas sesuaidengan keadaan sebenarnya dari organ yang ada dalam tubuh penderita. Banyak sekali alat pencitraan yang ada,