pbl 30-4

5
Shienowa Andaya Sari 102012445/E6 Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jalan Terusan Arjuna No. 6, Jakarta Barat. Telp. 021-56942061 Fax. 021-5631731 [email protected] Fitness to be Detained Pemeriksaan Seorang tahanan yang sudah dijatuhi hukuman berhak untuk mendapatkan penyediaan layanan kesehatan sama seperti di luar tahanan. Pemeriksaan yang dilakukan untuk menentukan kelayakan kesehatan seseorang untuk ditahan penting untuk memastikan bahwa orang tersebut aman dan sehat. Beberapa orang yang sudah membutuhkan layanan kesehatan misalnya seperti orang yang membutuhkan terapi oksigen jangka panjang, insulin yang terus menerus dan lain sebagainya terapi yang mereka butuhkan akan dilanjutkan di dalam tahanan. Sama seperti keadaan diluar tahanan dokter yang ingin melakukan pemeriksaan harus mendapatkan inform consent dari pasien tersebut dengan keadaan pasien tersebut tidak ada paksaan dari polisi.A Penilaian yang dilakukan untuk kesehatan kelayakan tahanan serupa dengan pemeriksaan klinis umum. Seperti mengetahui riwayat penyakit pasien, riwayat pengobatan pasien, juga dilakukan pemeriksaan klinis pasien. Ditanyakan riwayat spesifik pada penyakit asma, diabetes, epilepsy, dan jantung. Juga riwayat kejiwaan pasien perlu diketahui sebelum masuk tahanan. . Pada gangguan kejiwaan seringkali membuat seorang individu tidak layak untuk ditahan.A 1

Upload: yayaya

Post on 10-Apr-2016

217 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

pieces dari fitness to be detained

TRANSCRIPT

Page 1: PBL 30-4

Shienowa Andaya Sari

102012445/E6

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jalan Terusan Arjuna No. 6, Jakarta Barat. Telp. 021-56942061 Fax. 021-5631731

[email protected]

Fitness to be Detained

Pemeriksaan

Seorang tahanan yang sudah dijatuhi hukuman berhak untuk mendapatkan penyediaan

layanan kesehatan sama seperti di luar tahanan. Pemeriksaan yang dilakukan untuk

menentukan kelayakan kesehatan seseorang untuk ditahan penting untuk memastikan bahwa

orang tersebut aman dan sehat. Beberapa orang yang sudah membutuhkan layanan kesehatan

misalnya seperti orang yang membutuhkan terapi oksigen jangka panjang, insulin yang terus

menerus dan lain sebagainya terapi yang mereka butuhkan akan dilanjutkan di dalam

tahanan. Sama seperti keadaan diluar tahanan dokter yang ingin melakukan pemeriksaan

harus mendapatkan inform consent dari pasien tersebut dengan keadaan pasien tersebut tidak

ada paksaan dari polisi.A

Penilaian yang dilakukan untuk kesehatan kelayakan tahanan serupa dengan

pemeriksaan klinis umum. Seperti mengetahui riwayat penyakit pasien, riwayat pengobatan

pasien, juga dilakukan pemeriksaan klinis pasien. Ditanyakan riwayat spesifik pada penyakit

asma, diabetes, epilepsy, dan jantung. Juga riwayat kejiwaan pasien perlu diketahui sebelum

masuk tahanan. . Pada gangguan kejiwaan seringkali membuat seorang individu tidak layak

untuk ditahan.A

Prosedur ini dilakukan ketika tahanan pertama kali datang ke kantor polisi dengan

keadaan menderita suatu penyakit atau dalam kondisi cedera. Maka perlu dilakukan

pemeriksaan fisik dan mental secara keseluruhan dan didiskusikan dengan sersan tahanan

tentang hasil pemeriksaan. Jika hasil pemeriksaan menunjukkan tahanan tersebut dalam

kondisi penyakit atau cedera yang dapat menyebabkan keadaan kritis atau berat maka tahanan

tidak layak ditahan dan akan dilakukan perawatan sampai tahanan sembuh terlebih dahulu.A

Seperti pada kasus apabila tahanan mempunyai keluhan tertentu maka akan diperiksa

dari tanda-tanda vital, mental, dilihat juga riwayat penyakit pasien. Pada pasien tahanan kasus

korupsi tersebut dikatakan bahwa dia menderita penyakit jantung yang telah lama

dideritanya, penyakit liver, dan penyakit pada lutut kanannya (osteocondritis genu) sehingga

mengalami hambatan saat berjalan. Maka dilakukan pemeriksaan penunjang untuk membantu

1

Page 2: PBL 30-4

melihat keadaan pasien saat memasuki tahanan dengan dilakukannya pemeirksaan penunjang.

Untuk melihat keadaan jantung pasien dapat menggunakan EKG, pemeriksaan enzim yang

berperan seperti CK/CPK (Creatin Posfo Kinase), CKMB (Creatinkinase Label M dan B),

Troponin I dan T, bisa dibantu juga dengan melakukan Rontgen thorax AP. Untuk melihat

keadaan fungsi hati pasien dilakukan pemeriksaan enzim SGOT dan SGPT. Dilakukan juga

rontgen region genu dextra untuk melihat keadaan lutut kanan dimana sesuai dengan keluhan

tahanan tersebut sulit berjalan. Apabila memang dari hasil pemeriksaan pasien memerlukan

pengobatan terlebih dahulu seperti yang telah dikatakan sebelumnya maka pasien berhak

menjalankan pengobatan kemudian sesuai dengan peraturan yang berlaku pasien kembali ke

dalam tahanan.

Fitness to Stand Trial

Pemeriksaan

Fitness To Stand Trial adalah jenis penilaian oleh hakim apakah terdakwa layak atau

tidak untuk diadili. Penilaian ini dilakukan berdasarkan kompetensi terdakwa yang dilihat

dari kesehatan mentalnya yaitu dapat atau tidaknya memberikan pernyataan-pernyataan.

Penilaian ini dapat membantu proses peradilan dalam putusan apakah terdakwa dapat diadili

atau tidak. Ada tiga proses yang digunakan dalam penilaian:

1. Proses pertama, hakim akan menentukan apakah terdakwa perlu dikirim ke psikiater

dengan mendengar pernyataan dari pengacara terdakwa dan terdakwa.

2. Proses kedua, psikiater akan menilai terdakwa dengan melakukan wawancara dan

menyiapkan laporan hasil wawancara tentang kejiwaan terdakwa. Hal ini bisa dilakukan

di ruang sidang maupun rumah sakit jiwa.

3. Proses ketiga, keputusan hakim untuk menentukan apakah terdakwa layak untuk di adili

atau tidak dengan pertimbangan dari laporan psikater dan pengacara terdakwa.

Jika putusan hakim bahwa terdakwa tidak layak diadili ini berarti terdakwa tidak

mampu diadili oleh karena gangguan mental, yang berarti:

Terdakwa tidak mampu memahami bahwa ia berada di ruang sidang, dan siapa saja

orang-orang yang ada diruang sidang dan mengapa mereka ada disana, atau

Terdakwa tidak mampu memahami apa yang dituduhkan kepada ia, apa ia bersalah atau

tidak, apa yang terjadi jika ia mengaku bersalah dan apa yang terjadi jika ia memberitahu

kebeneran di pengadilan, atau

2

Page 3: PBL 30-4

Terdakwa tidak mampu berkomunikasi dengan pengacara mereka dalam hal apa yang ia

ingin lakukan dalam kasus tersebut.

Pada terdakwa yang mengalami gangguan mental mereka akan diberikan pilihan

untuk dilakukan perawatan atau pengobatan selama penilaian oleh hakim masih berlanjut.

Jika terdakwa melakukan tindakan pidana sebelum adanya gangguan mental maka terdakwa

tetap akan diadili sesuai kasusnya. Pada kasus yang didapat diketahui tidak dijelaskan

adanya gangguan mental sehingga dinyatakan pasien masih dapat berkomunikasi dengan

normal.

3

Page 4: PBL 30-4

Daftar Pustaka

a. Peel M. Assesing fitness to detain in police custody. Nursing standard 2015 Nov; 30:43-9.

4