pasca.unimed.ac.id ilmu.docx · web viewsetiap kali berbicara tentang strategi pengembangan ilmu,...
TRANSCRIPT
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)MK. FILSAFAT ILMU
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
Mata Kuliah : Fisafat IlmuKode Mata Kuliah : 2PAS57001Jumlah SKS : 2 (dua)Semester/Tahun Ajaran : I / 2016Waktu Pertemuan ( Hari / Jam) : Jumat, 14.00 – 15-50Ruangan : 174.02.12Dosen : Dr. Daulat Saragi, M.Hum.Alamat : Jl. M. Syafei No. 22 Kompleks Dosen Unimed Laut
Dendang MedanNo. HP : 081370214062Surel : [email protected]
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN : Setelah selesai mengikuti program
pembelajaran pada mata kuliah ini, mahasiswa mampu:
1. Menyebutkan pengertian filsafat, alasan dan tujuan berfilsafat, ciri-ciri
berpikir filsafat dan cabang-cabang filsafat.
2. Dapat mendeskripsikan perbedaan filsafat, pengetahuan, ilmu pengetahuan,
serta sumber-sumber pengetahuan.
3. Mampu menjelaskan peralihan pemikiran dari mitologis menjadi logis.
4. Menguraikan sejarah dan perkembangan ilmu sejak zaman Yunani Kuno,
Abad Pertengahan, Renaisance atau Aufklarung hingga zaman Modern dan
Kontemporer, serta mampu menyebutkan substansi objek kajian setiap
zaman.
5. Menyebut dan Menjelaskan metode-metode ilmiah dan aliran-aliran
pemikiran untuk memperoleh ilmu pengetahuan
6. Memanfaatkan Filsafat sebagai metode berpikir kritis untuk mempertanyakan
kepastian dan kebenaran ilmiah dalam pengembangan ilmu .
7. Menjelaskan secara sistematik pengembangan ilmu bebas nilai dan terikat
dengan nilai serta peran etika, kekuasaan dan media massa dalam
menentukan kebenaran
1
B. INDIKATOR CAPAIAN PEMBELAJARAN : Keberhasilan capaian
pembelajaran diukur dengan indikator berikut:
1. Mampu menyebut pengertian filsafat, alasan dan tujuan berfilsafat, ciri-ciri
berpikir filsafat dan cabang-cabang filsafat.
2. Mendeskripsikan perbedaan filsafat, pengetahuan, ilmu pengetahuan, serta
sumber-sumber pengetahuan.
3. Mampu menjelaskan peralihan pemikiran dari mitologis menjadi logis.
4. Mampu membuat peta konsep sejarah dan perkembangan ilmu sejak zaman
Yunani Kuno, Abad Pertengahan, Renaisance atau Aufklarung hingga zaman
Moderrn dan Kontemporer, serta substansi objek kajian setiap zaman,
5. Mampu menjelaskan metode-metode ilmiah dan aliran-aliran pemikiran
untuk memperoleh ilmu pengetahuan.
6. Dapat memanfaatkan Filsafat sebagai metode berpikir kritis untuk
mempertanyakan kepastian dan kebenaran ilmiah dalam pengembangan ilmu.
7. Menjelaskan secara sistematik pengembangan ilmu bebas nilai dan terikat
dengan nilai serta peran etika, kekuasaan dan media massa dalam
menentukan kebenaran
8. Memiliki wawasan ilmiah sebagai kesiapan dalam menghadapi
perkembangan ilmu pendidikan dan teknologi yang berlangsung dengan
begitu cepat, spektakuler, mendasar; yang secara ekstensif menyentuh semua
segi dan sendi kehidupan dan secara intensif merombak budaya manusia.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN : Pembelajaran Mata Kuliah Filsafat Ilmu
bertujuan agar mahasiswa :
1. Mengetahui latarbelakang terbentuknya suatu ilmu dan bagaimana cara
pengembangan ilmu.
2. Memahami metode-metode berpikir suatu ilmu sehingga mencapai
kebenaran suatu ilmu
3. Memiliki Pemahaman bahwa kebenaran suatu ilmu adalah relatif dan
terbuka kemungkinan salah
4. Memiliki Pemahaman pengembangan ilmu bebas nilai dan terikat
dengan nilai-nilai
2
5. Meragukan suatu kebenaran ilmu agar kebenaran ilmu yang ada perlu
pembuktian dengan berbagai metode berpikir yang ada
6. Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa mampu
mengembangkan ilmu berdasarkan teori-teori kebenaran yang ada,
sehingga kelak mahasiswa sebagai peneliti akan mampu menganalisis
dengan kritis dengan meragukan kebenaran ilmu yang ada sehingga
terbuka kemungkinan menemukan ilmu-ilmu baru.
D. BAHAN KAJIAN :
1. Objek Filsafat segala sesuatu yang ada
2. Pengetahuan Secara Mitologis dan Logis
3. Pengetahuan dan Ilmu Pengetahuan
4. Perkembangan Ilmu secara Periodisasi
5. Aliran-aliran Pemikiran untuk menuju kebenaran suatu ilmu
6. Perkembangan Ilmu di Indonesia
7. Perkembangan Ilmu bebas nilai dan terikat dengan nilai
E. BAHAN AJAR DAN SUMBER BELAJAR
Abdulhak, Ishak, H., 2006, Filsafat Ilmu Pendidikan, Rosda, Bandung.
Beerling, et al., 1986, Pengantar Filsafat Ilmu, Tiara Wacana, Yogyakarta.
Husaini, Adian, dkk., 2013, Filsafat Ilmu Perspektif Barat dan Islam, Gema Insani, Jakarta.
Kebung, Konrad, 2011, Filsafat Ilmu Pengetahuan, Prestasi Pustaka Publisher, Jakarta.
Koento Wibisono,1996, Arti Perkembangan Menurut Filsafat Positivisme Auguste Comte, Cetakan ke-2, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Mustansyir, Rizal., Munir, Misnal, 2004, Filsafat Ilmu, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Poedjawijatna, I. R., 1983, Tahu dan Pengetahuan, Bina Aksara, Jakarta.
Rahmat, Aceng, dkk., 2011, Filsafat Ilmu Lanjutan, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.
3
Ravertz Jerome R., 1982. The Philosophy of Science. Oxford University Press, London. Diterjemahkan oleh Saut Pasaribu, Filsafat Ilmu, Sejarah dan Ruang Lingkup Bahasan, Pustaka Pelajar Offset.
Semiawan, Conny, Setiawan, Th.I dan Yufrianti, 2007, Panorama Filsafat Ilmu, Teraju, Jakarta.
Semiawan, Conny R., Putrawan, Made, I., Setiawan, TH. I., 2004., Dimensi Kreatif dalam Filsafat Ilmu. Rosda, Bandung.
Siswomihardjo, Koento Wibisono, 1997, “Ilmu Pengetahuan, Sebuah Sketsa Umum Mengenai Kelahiran dan Perkembangannya, Sebagai Pengantar Untuk Memahami Filsafat Ilmu” dalam Filsafat Ilmu, Intan Pariwara, Klaten,
Sonny Keraf, A., Ilmu Pengetahuan Sebuah Tinjauan Filosofis, Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
Surajiyo, 2008, Filsafat Ilmu dan Perkembangannya di Indonesia, Bumi Aksara, Jakarta.
Suriasumantri, Jujun, S., 2013, Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer, cet. Ke-24, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta.
Suriasumantri, Jujun, S., 2006, Ilmu Dalam Perspektif, Yayasan obor Indonesia, Jakarta.
Supriyanto, Stefanus, 2013, Filsafat Ilmu, Prestasi Pustaka Publisher, Jakarta.
Surajiyo, 2008, Filsafat Ilmu dan Perkembangannya di Indonesia, Bumi Aksara, Jakarta.
Tim Dosen Filsafat Ilmu, Fakultas Filsafat UGM, 2002. Filsafat Ilmu Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu Pengetahuan. Liberty, Yogyakarta.
Van Peursen C.A., 1986, Susunan Ilmu Pengetahuan, Gramedia, Jakarta.
Verhaak, C, dan Haryono, Imam, R., 1989, Filsafat Ilmu Pengetahuan, Gramedia, Jakarta.
F. METODE PEMBELAJARAN
Perkuliahan dilaksanakan sebanyak 16 kali tatap muka (termasuk di
dalamnya 6 bentuk tugas dan ujian). Pendekatan yang digunakan dalam
4
perkuliahan ini dengan menggunakan metode ceramah interaktif, diskusi
kelompok dan 6 bentuk penugasan :
1. Tugas Rutin (TR) yaitu tugas yang diberikan oleh dosen untuk ketuntasan
(daya serap) belajar mahasiswa menguasai materi kuliah yang
disampaikan dosen
2. Tugas Critical Book Review (CBR) yaitu tugas kajian suatu buku terkait
pemecahan masalah atau pengkajian yang mendalam tentang konsep dan
prinsip ilmu yang dipelajari ditinjau dari berbagai referensi buku yang
digunakan sebagai sumber belajar pada mata kuliah Filsafat Ilmu
3. Critical Research/ Critical Jurbal (CR) yaitu tugas kajian hasil penelitian
terkait pemecahan masalah atau pengkajian yang mendalam tentang
konsep dan prinsip ilmu yang dipelajari dari berbagai referensi hasil
penelitian yang diterbitkan di Jurnal.
4. Mini Research (MR) yaitu tugas yang diberikan dosen berupa kegiatan
penelitian dalam skala terbatas yang ditujukan untuk pemecahan masalah,
aplikasi teori, membuat dugaan melalui proses observasi, penyajian data,
temuan penelitian, penarikan kesimpulan tentang pemecahan masalah
penelitian dan melaporkannya.
5. Rekayasa Ide (RI) yaitu tugas berupa penyusunan karya ilmiah atau
artikel ilmiah atau artikel populer secara tertulis tentang aplikasi muatan
materi perkuliahan.
6. Tugas Project (PR) yaitu tugas yang menuntut mahasiswa melakukan
transfer pengetahuan yang dipelajari dalam pemecahan masalah otentik
berbagai bidang ilmu melalui proses investigasi ide dan pertanyaan,
proses inquiry, proses berpikir kritis dan kreatif, dan terampil
mengomunikasikan hasil pemecahan masalah dengan batas waktu
tertentu.
5
G. RANCANGAN PERKULIAHAN SETIAP PERTEMUAN
Pertemuan
Tahapan Kegiatan
Aktivitas Perkuliahan Soft Skill yang Diharapkan
Dampak (Outcomes)
I
100 Menit
10 Menit
40 Menit
50 Menit
Membagikan kontrak kuliah, menyepakati norma akademik dan handout
Menjelaskan Kontrak Kuliah, materi perkuliahan, Literatur pendukung, cara Penilaian dan tagihan tugas-tugas.
Tanya jawab materi Perkuliahan, kontrak perkuliahan dan buku-buku rujukan yang akan dipakai
Motivasi belajar yang tinggi
Kepatuhan terhadap Kontrak kuliah
Mandiri dan Belajar keras
Timbulnya minat belajar Filsafat dan timbulnya keinginan untuk meragukan kebenaran
II
100 Menit
10 Menit
15 Menit20 Menit
30 Menit
10 Menit10 Menit
5 Menit
Appresepsi, menonton video tentang terjadinya alam semesta
Tanggapan dari materi tontonan Menjelaskan Pengertian Filsafat secara umum dan secara
khusus dan kedudukan Filsafat Ilmu dlam cabang-cabang filsafat lainnya.
Pengetahuan pertama, mithologi dan Ciri-ciri berpikir kefilsafatan dan beberapa gaya berfilsafat
Cabang-cabang utama filsafat Tanya-jawab interaktif dan Kesimpulan dari Narasumber
(Dosen) Tugas Rutin (Melisankan 4 soal tentang materi yang baru
disampaikan)
Membiasakan Tingkat Analisis yang dalam
Berani mengemukakan argumentasi
Rasa ingin tahu Menghargai
Pendapat orang lain
Jujur Disiplin dan Bertanggungjawab
Memiliki tingkat analisis dan kritis yang tinggi terhadap suatu pendapat orang lain
Kemampuan memahami fakta, konsep, prinsip dan prosedur
III
100 Menit
7 Menit13 Menit
Appersepsi menonton video tentang temuan ilmiah Tanggapan tentang tontonan dari mahasiswa dengan
argumen
Membiasakan Tingkat Analisis yang dalam
Terbukanya wawasan pemikiran mahasiswa tentang segala sesuatu
6
20 Menit
20 Menit15 Menit15 Menit
10 Menit
Sejarah perkembangan ilmu dan tokoh-tokoh Filsafat pertama a.l. Sokrates, Aristoteles, Plato dan kaum Sophis
Kelahiran dan perkembangan ilmu pengetahuan di Barat Objek Filsafat (segala sesuatu yang ada/being) Tanya-jawab Interaktif dan Kesimpulan dari Narasumber
(Dosen) Penjelasan tugas mandiri dan materi minggu depan dan
tugas kelompok dalam bentuk presentasi
Ingin tahu dan Berani mengemukakan argumentasi
Menghargai Pendapat orang lain
yang ada sebagai objek kajian filsafat
IV
100 Menit
8 Menit
12 Menit20 Menit
15 menit
15 Menit
20 Menit
10 Menit
Appersepsi, dengan menonton video tentang kebenaran otoritas
Tanggapan tentang materi video dari mahasiswa Pengetahuan dan ilmu pengetahuan, sifat dasar ilmu,
unsur-unsur, klasifikasi dan berbagai dimensinya. Lahirnya Filsafat Pendidikan Sains (Theory of Education
Knowledge), dan Filsafat Ilmu (Philosophy of Science) Kebenaran Ilmiah dan hakikat Kebenaran Teori-teori Kebenaran dan Metode Ilmiah Tanya-jawab Interaktif dan Kesimpulan dari Narasumber
(Dosen) Tugas Rutin (mandiri) di rumah Menanggapi wacana
kebenaran ilmu
Sifat ingin tahu dan Gemar membaca
Kreatif, mandiri, demokratis, dan dapat menghargai pendapat orang lain
Jujur, disiplin dan bertanggungjawab
Terbukanya wawasan mahasiswa tentang berbagai macam kebenaran
Kemampuan memahami dan mengaplikasikan fakta, konsep, prinsip dan prosedur
V
100 Menit
15 Menit
15 Menit30 Menit30 Menit
Perkembangan cara berpikir dan persepsi manusia tentang pengetahuan (Knowledge)
Teori-teori Kebenaran dan Metode Ilmiah Presentasi Tugas Minggu sebelumnya (Pertemuan IV) Tanya-jawab Interaktif dan Kesimpulan dari Narasumber
Sifat ingin tahu dan Gemar membaca
Kreatif, mandiri, demokratis, dan dapat menghargai
Terbukanya wawasan mahasiswa tentang berbagai macam kebenaran
7
10 Menit(Dosen)
Kesimpulan dan penutuppendapat orang lain
VI
100 Menit
70 Menit30 Menit
UJIAN FORMATIF Pembagian kelompok diskusi dan materi diskusi
pertemuan berikutnya
Percaya diri, jujur, danbertanggung jawab
Pemahaman materi perkuliahan dengan baik
VII
100 Menit
20 Menit10 Menit
60 Menit5 Menit5 Menit
Presentasi hasil Bedah buku masing-masing Kelompok Tanggapan dari Pembanding (Kelompok yang sudah
ditentukan) Diskusi (tanya-jawab) dengan argumentasi Kesimpulan dari Dosen sebagai Narasumber Menjelaskan Tugas Critical Book Review, menentukan
judul buku dan langkah-langkah critical
Bertanggungjawab, disiplin dan Kreatif
Menghargai pendapat orang lain dan jujur
Kritis, kerjasama, bertanggungjawab dan komunikatif
Mahasiswa berani mengemukakan pendapatnya dan menyanggah pendapat orang lain dengan mengemukakan solusinyaMahasiswa mampu mendeskripsikan, menganalisis, membandingkan dan mensintesakan fakta, konsep, prinsip dan prosedur
VIII
100 Menit
20 Menit10 Menit
60 Menit5 Menit5 Menit
Presentasi hasil Bedah buku masing-masing Kelompok Tanggapan dari Pembanding (Kelompok yang sudah
ditentukan) Diskusi (tanya-jawab) dengan argumentasi Kesimpulan dari Dosen sebagai Narasumber Menjelaskan langkah-langkah tugas Critical Jurnal,
memilih salah satu tulisan dalam jurnal dan menganalisisnya
Bertanggungjawab, disiplin dan Kreatif
Menghargai pendapat orang laindan jujur
Mahasiswa berani mengemukakan pendapatnya dan menyanggah pendapat orang lain dengan mengemukakan solusinya
IX 20 Menit10 Menit
Presentasi hasil Bedah Jurnal (Critical Jurnal) masing-masing Kelompok
Bertanggungjawab, disiplin dan Kreatif
Mahasiswa berani mengemukakan
8
100 Menit60 Menit10 Menit
Tanggapan dari Pembanding (Kelompok yang sudah ditentukan)
Diskusi (tanya-jawab) dengan argumentasi Kesimpulan dari Dosen sebagai Narasumber
Menghargai pendapat orang laindan jujur
pendapatnya dan menyanggah pendapat orang lain dengan mengemukakan solusinya
X
100 Menit
20 Menit10 Menit
60 Menit5 Menit5 Menit
Presentasi hasil Bedah Jurnal masing-masing Kelompok Tanggapan dari Pembanding (Kelompok yang sudah
ditentukan) Diskusi (tanya-jawab) dengan argumentasi Kesimpulan dari Dosen sebagai Narasumber Menjelaskan Tugas Mini Research dan langkah-
langkahnya
Bertanggungjawab, disiplin dan Kreatif
Menghargai pendapat orang lain dan jujur
Mahasiswa berani mengemukakan pendapatnya dan menyanggah pendapat orang lain dengan mengemukakan solusinya
XI
100 Menit
20 Menit10 Menit
60 Menit10 Menit
Presentasi hasil Bedah Jurnal masing-masing Kelompok Tanggapan dari Pembanding (Kelompok yang sudah
ditentukan) Diskusi (tanya-jawab) dengan argumentasi Kesimpulan dari Dosen sebagai Narasumber
Bertanggungjawab, disiplin dan Kreatif
Menghargai pendapat orang laindan jujur
Mahasiswa berani mengemukakan pendapatnya dan menyanggah pendapat orang lain dengan mengemukakan solusinya
XII
100 Menit
60 Menit
40 Menit
UJIAN FORMATIF
Presentasi dan diskusi hasil Mini Research
Berani mengemukakan pendapat, jujur dan bertanggungjawab
Bersikap ilmiah dan rasional
Memiliki tingkat analisis yang tinggi tentang materi yang telah disampaikan.Kemampuan observasi, deskripsi dan analisis data
XIII
100 Menit
10 Menit15 Menit20 menit
Appersepsi, dengan menonton video temuan baru para saintis
Tanggapan tentang materi video
Gemar membaca dan jujur
Mandiri dan
Memiliki pengetahuan dasar pengembangan suatu ilmu. Dan
9
20 Menit
20 Menit
10 Menit
5 Menit
Perkembangan Ilmu secara umum, dan Perkembangan ilmu di Indonesia, antara bebas nilai dan terikat dengan nilai
Perkembangan ilmu di Indonesia didasari dengan nilai-nilai dasar negara Pancasila
Tanya-jawab Interaktif dan Kesimpulan dari Narasumber (Dosen)
Menjelaskan Tugas Rekayasa Ide, yaitu membuat artikel atau gagasan tertulis tentang Perkambangan Ilmu di Indonesia
melahirkan semangat kebangsaan
Sikap ilmiah dan kritis
memiliki pendapat apakah pengembangan ilmu itu bebas nilai atau tidakKemampuan melahirkan gagasan dan mendeskripsikan gagasan
XIV
100 Menit
10 Menit
40 Menit
30 Menit
10 Menit
10 Menit
Appersepsi, menciptakan suasana masuk dalam pemikiran filsafat denganmembuat ilustrasi kajian ilmiah
Menjelaskan dengan presentasi Power Point tentang materi Ontologi, hakikat yang ada (being), yang merupakan asumsi dasar bagi apa yang disebut sebagai kenyataan dan kebenaran : Monisme, Idealisme/Spiritualisme, Materialisme, Dualisme, Pluralisme dan Agnostisisme
Tanya-jawab Interaktif dan Kesimpulan dari Narasumber (Dosen)
Kesimpulan dari hasil Tanya jawab /sharing dari nara sumber (Dosen Pengampu)
Menjelaskan tugas Project, berkolaborasi dengan mata kuliah lainnya. Membentuk tim investigasi yang mampu berpikir kritis membentuk suatu opini dan tretman.
Rasa ingin tahu dan Mampu menganalisis teori yang sudah ada
Menghargai teori dan argumentasi orang lain
Kreatif dan Bertanggungjawab
Kerjasama, komunikatif, dan kebebasan berpikir
Memiliki rasa ingin tahu yang dalam dari berbagai sudut metode berpikir. Mampu berpikir kritis tentang segala sesuatu, apa (ontologi), bagaimana (epistemologi) dan untuk apa (aksiologi).Kemampuan inquiry dalam menginvestigasi.Kemampuan menulis laporan kegiatan.
XV
100 Menit
7 Menit
25 Menit
Appersepsi, menciptakan suasana masuk dalam pemikiran filsafat denganmembuat ilustrasi kajian ilmiah
Menjelaskan dengan media Power point tentang Epistemologi, yaitu sarana, sumber, tata cara untuk menggunakannya dengan langkah-langkah progresinya
Rasa ingin tahu dan Mampu menganalisis teori yang sudah ada
Menghargai teori
Dengan mengetahui 3 dasar suatu ilmu (Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi) mahasiswa
10
25 Menit
20 Menit
15 Menit8 Menit
menuju pengetahuan (ilmiah) : rasionalisme, Empirisme, Kritisme, Positivisme, Fenomenologisme, Teori Koherensi, Korespondensi, Pragmatis, dan Intersumbjektif.
Aksiologi, yaitu nilai-nilai (value) sebagai tolok ukur kebenaran ilmiah, etik dan moral sebagai dasar normatif dalam penelitian dan penggalian serta penerapan ilmu.
Tanya-jawab Interaktif antara mahasiswa dengan mahasiswa dan dosen
Kesimpulan dari Narasumber (Dosen) Penjelasan Untuk Ujian Akhir
dan argumentasi orang lain
Kreatif dan Bertanggungjawab
memiliki dasar pemikiran suatu ilmu antara lain, apa, mengapa dan bagaimana suatu ilmu dapat berkembang
XVI 100 Menit
80 Menit20 Menit
Ujian Akhir Pengumpulan dan Melengkapi Tugas-tugas Rekayasa ide
dan Tugas Project
Jujur, berani mengemukakan pendapat sendiri dan
menghargai pendapat orang lain
Mampu menuliskan kesimpulan dari seluruh materi Filsafat Ilmu, mulai dari Asal mula berfilsafat hingga Revolusi ilmiah. Mampu memberikan argumentasi tentang perkembangan ilmu bebas nilai dan terikat nilai
11
12
STRATEGI PENGEMBANGAN ILMU
A. Pengantar
Setiap kali berbicara tentang strategi pengembangan ilmu, maka pertanyaan
pertama yang muncul di benak kita yaitu: apakah ilmu itu bebas nilai atau tidak?
Sebab kedua cara pandang yang berbeda itu membawa implikasi yang berbeda pula
dalam strategi pengembangan ilmu yang dipilih. Kadangkala orang mengaitkan
pilihan antara bebas atau tidak bebas nilai itu dengan jenis ilmu yang dikembangkan.
Artinya ilmu-ilmu sosial dipandang lebih banyak terkait dengan masalah-masalah
sosial, sehingga lebih kuat keterkaitannya dengan masalah nilai. Sedangkan ilmu-
ilmu eksak, nyaris terlepas dari intervensi sosial, sehingga dipandang lebih bebas
nilai. Apakah pendapat yang demikian itu dapat diterima atau tidak, tentu
pembuktian dilapangan sangat menentukan bahwa ilmu-ilmu eksak sekalipun tidak
kalis terhadap kepentingan sosial, sehingga sedikit banyak terikat pula dengan nilai-
nilai.
B. Ilmu : Bebas Nilai atau Tidak?
Rasionalisasi ilmu pengetahuan terjadi sejak Descartes dengan sikap skeptis-
metodisnya meragukan segala sesuatu, kecuali dirinya yang sedang ragu-ragu,
Cogito Ergo Sum. Sikap ini berlanjut pada masa Aufklarung, suatu era yang
merupakan usaha manusia untuk mencapai pemahaman rasional tentang dirinya dan
alam. Aufklarung, ujar Alex Lanur, mewarisi pandangan Francis Bacon tentang ilmu
pengetahuan, pada hakikatnya ilmu pengetahuan itu harus berdayaguna, operasional;
karena pengetahuan itu bukanlah kontemplasi melainkan operational, to do business.
Kebenaran berdaya-guna hanya berhasil dalam proses eksperimentasi. Sikap ini
melahirkan pragmatisme dalam dunia ilmiah, yakni perkembangan ilmu dianggap
berhasil manakala memiliki konsekuensi-konsekuensi pragmatis. Keadaan ini
menggiring ilmuan pada sikap menjaga jarak terhadap problem nilai secara langsung.
Tokoh Sosiologi, Max Weber, menyatakan bahwa ilmu-ilmu sosial harus bebas
nilai tetapi ia juga mengatakan bahwa ilmu-ilmu sosial harus menjadi nilai yang
relevan (Value-relevant). Weber tidak yakin ketika para ilmuan sosial melakukan
13
aktivitasnya seperti mengajar atau menulis mengenai bidang ilmu sosial itu mereka
tidak terpengaruh oleh kepentingan-kepentingan tertentu atau tidak bias. Nilai-nilai
itu harus diimplikasikan bagian-bagian praktis ilmu sosial jika praktek itu
mengandung tujuan atau rasional. Tanpa keinginan melayani kepentingan segelintir
orang, budaya, moral atau politik yang mengatasi hal-hal lainnya, maka ilmuan sosial
tidak beralasan mengajarkan atau menuliskan itu semua. Suatu sikap moral yang
sedemikian itu tidak mempunyai hubungan objektivitas ilmiah. Weber sendiri
mengatakan sebagaimana yang disitir Michael Root sebagai berikut.
“Persoalan-persoalan disiplin ilmu empiric adalah bahwa ia dipecahkan, bukan
secara evaluatif. Mereka bukanlah persoalan evaluasi, tetapi persoalan-persoalan
ilmu-ilmu sosial dipilih atau ditentukan melalui nilai yang relevan dari fenomena
yang ditampilkan. Ungkapan ‘relevansi pada nilai-nilai (relevance to values)
mengacu pada interpretasi filosofis dari kepentingan ilmiah yang bersifat khusus,
kepentingan-kepentingan tersebut menentukan pilihan dari pokok masalah dan
persoalan-persoalan analisis empiris yang diajukan”.
Istilah “relevansi pada nilai-nilai” yang diajukan oleh Weber mengacu pada
nilai-nilai yang diajukan para ilmuansosial sebagai suatu alas an untuk mendukung
suatu persoalan atau studi guna mengatasi hal lainnya; tetapi nilai-nilai itu sendiri
tidak diperlukan oleh para ilmuan itu sendiri. Sebagai contoh: bebarapa psikolog di
Universitas Minnesota mempelajari hubungan antar intelegensi dan faktor gen, tetapi
tidak mempunyai kepentingan dengan bidang eugenetika. Di pihak lain Perdana
Menteri Singapura berkepentingan dan sangat mendukung studi tersebut, karena ia
percaya bahwa temuan para pakar psikologi itu sangat relevan dengan rencananya
untuk mempromosikan mengenai bidang eugenetika di negaranya.
Kehati-hatian Weber dalam memutuskan apakah ilmu itu bebas nilai atau tidak,
bias dipahami mengingat di satu pihak objektivitas merupakan cirri mutlak ilmu
pengetahuan, sedang di pihak lain subjek yang mengembangkan ilmu (ilmuwan)
dihadapkan pada nilai-nil;ai yang ikut menentukan pemilihan atas masalah dan
kesimpulan yang dibuatnya. Oleh sebab itu perlu dirumuskan terlebih dahulu apa
yang dimaksud dengan bebas nilai (value free) itu. Josep Situmorang menyatakan
14
bahwa bebas nilai artinya tuntutan terhadap setiap kegiatan ilmiah agar didasarkan
pada hakikat ilmu pengetahuan itu sendiri. Ilmu pengetahuan menolak campurtangan
faktor eksternal yang tidak secara hakiki menentukan ilmu pengetahuan itu sendiri.
Paling tidak ada tiga faktor sebagai indikator bahwa ilmu pengetahuan itu bebas
nilai, yaitu:
Pertama, ilmu harus bebas dari pengandaian-pengandaian yakni bebas dari
pengaruh eksternal seperti: faktor politis, ideologi, agama, budaya, dan unsur
kemasyarakatan lainnya. Kedua, perlunya kebebasan usaha ilmiah agar otonomi ilmu
pengetahuan terjamin. Kebebasan itu menyangkut kemungkinan yang tersedia dan
penentuan diri. Ketiga, penelitian ilmiah tidak luput dari pertimbangan etis yang
sering dituding menghambat kemajuan ilmu, karena nilai etis itu sendiri bersifat
universal.
Indikator pertama dan kedua menunjukkan upaya para ilmuan untuk menjaga
objektivitas ilmiah, sedangkan indikator kedua menunjukkan adanya factor X yang
tak terhindarkan dalam perkembangan ilmu, yaitu pertimbangan etis (ethical
Judgement). Hampir dapat dipastikan bahwa mustahil bagi para ilmuan untuk
menafikan pertimbangan etis ini, karena setiap ilmuan memiliki hati nurani sebagai
institusi moral terkecil yang ada dalam dirinya sendiri.
Indikator lain yang dicoba hindari oleh kebnyakan ilmuan, namun
kehadirannya sulit untuk ditolak adalah kekuasaan. Kekuasaan memainkan peran
besar dalam perkembangan ilmu- baik secara langsung maupun tidak- karena para
ilmuan sulit untuk memancangkan bendera otonomi ilmiah di dalam suatu Negara
yang meletakkan kekuasaan sebagai faktor yang dominan dalam mengambil suatu
kebijakan. Kemungkinan timbulnya konflik kepentingan antara kedua belah pihak-
ilmuwan dengan klaim kebenaran (truth claim-nya) sedang penguasa dengan klaim
kewenangan (authority claim) berpeluang besar untuk terjadi. di negara-negara yang
sedang berkembang konflik itu hamper dapat dipastikan dimenangkan oleh
pemegang kekuasaan, karena para otoritas ilmuan hanya sebatas lingkup akademik
yang terletak dalam lingkup yang lebih besar, yakni kekuasaan (otoritas politik)
15
Habermas berpendirian teori sebagai produk ilmiah tidak pernah bebas nilai
pendirian ini diwarisi Habermas dari pandangan Husserl yang melihat fakta atau
objek alam diperlukan oleh ilmu pengetahuan sebagai kenyataan yang sudah jadi
(scientisme). Fakta atau objek itu sebenarnya sudah tersusun secara spontan dan
primordial dalam pengalaman sehari-hari, dalam Lebenswell atau dunia sebagaimana
dihayati. Setiap ilmu pengetahuan mengambil dari Lebensweel itu sejumlah fakta
yang kemudian diilmiahkan berdasarkan kepentingan-kepentingan praktis. Habermas
menegaskan lebih lanjut bahwa ilmu pengetahuan alam terbentuk berdasarkan
kepentingan-kepentingan teknis. Ilmu pengetahuan alam tidaklah netral, karena
isinya tidak lepas sama sekali dari kepentingan praktis. Ilmu sejarah dan hermeneutik
juga ditentukan oleh kepentingan-kepentingan praktis kendati dengan cara yang
berbeda. Kepentingannya ialah memelihara serta memperluas bidang saling
pengertian antar manusia dan perbaikan komunikasi. Setiap kegiatan teoritis yang
melibatkan pola subjek-subjek selalu mengandung kepentingan tertentu.
Kepentingan itu bekerja pada tiga bidang yaitu: 1). pekerjaan, 2). Bahasa dan 3).
Otoritas. Pekerjaan merupakan kepentingan ilmu pengetahuan alam: bahasa
merupakan kepentingan ilmu sejarah dan hermeneutika; sedang otoritas merupakan
kepentingan ilmu sosial.
C. Strategi Pengembangan Ilmu di Indonesia
Model pengembangan ilmu sangat terkait dengan pembangunan. Ilmu
membimbing aktivitas manusia dalam pembangunan, baik pembangunan fisik
maupun nir-fisik. Oleh karena itu strategi pengembangan ilmu di Indonesia
merupakan faktor yang sangat penting.
Beberapa syarat yang dibutuhkan bagi strategi pengambangan ilmu di
Indonesia yaitu:
Pertama, terbentuknya masyarakat ilmiah yang memiliki kekuatan tawar-
menawar (Bargaining power), baik dengan pemerintah maupun dengan perusahaan-
perusahaan besar. Disinilah letak pentingnya ilmu pengetahuan bagi masyarakat
sebagaimana yang ditengarai oleh Daoed Joesoef. Salah seorang tokoh
Posmodernisme, Jean Francois Lyotard, sangat memperhatikan persoalan ini. Ia
16
menegaskan bahwa transformasi ilmu pengetahuan akan memperhatikan akibat pada
kekuatan public yang ada, kekuatan mereka ini, terutama civil Society, akan
dipertimbangkan kembali dalam hubungan (baik de jure maupun de facto) dengan
perusahaan-perusahaan besar. Muhammad A.S. Hikam mengatakan bahwa istilah
civil societ (masyarakat madani) dalam tradisi Eropa sampai abad ke-18 mengacu
pada pengertian suatu kelompok / kekuatan yang mendominasi seluruh kelompok
masyarakat lain. Istilah civil society pernah dipahami secara radikal, yaitu sebagai
kelompok yang menekankan aspek kemandirian dan perbedaan posisinya sedemikian
rupa sehingga menempatkan posisinya sebagai antitesa dari Negara. Bagi Marx, yang
dimaksud civil society adalah kelas borjuasi. Dalam pengertian ini civil society
didefinisikan sebagai wilayah-wilayah kehidupan social yang terorganisasi dan
bercirikan: kesukarelaan (voluntary), keswasembadaan (self-generation), dan
keswasembadaan (self supporting), kemandirian tinggi berhadapan dengan Negara,
dan keterikatan dengan norma-norma atau nilai-nilai hokum yang diikuti warganya.
Akar civil society di Indonesia bias dirunut secara histories pada tokoh-tokoh
pergerakan Nasional yang membentuk organisasi social modern di awal abad ke-20.
Sedangkan dewasa ini yang dimaksud civil society lebih mengacu pada LSM yang
jumlahnya mencapai lebih dari 10.000, namun kedudukan mereka masih lemah
manakala dihadapkan dengan kekuatan negara. Kelompok cendikiawan yang diharap
dapat berperan sebagai actor pelopor perkembangan civil society di Indonesia juga
masih lemah, karena minimnya pemikiran-pemikiran alternative yang mereka
tawarkan, mereka justru lebih dekat dengan pusat kekuasaan, karena tidak hendak
memikul resiko menantang kebijakan pemerintah. Cendikiawan yang berumah di
atas angin (meminjam istilah Rendra) tidak begitu besar perannya dalam menentukan
kebijakan pembangunan di Indonesia. Mereka nyaris tidak memilki bargaining
Power dengan pemerintah. Namun ketika arus reformasi berhasil mendobrak
kekuasaan yang terlalu mendominir kehidupan masyarakat hingga ke dunia
akademik, maka arus perubahan itu telah berhasil menciptakan kemandirian yang
tinggi di kalangan akademik.
Kendatipun demikian masih ada sebagian kecil kelompok masyarakat ilmiah
yang justru berada pada pusat-pusat kekuasaan pemerintah di Indonesia, mengingat
17
para birokrat di pemerintahan sekaligus adalah ilmuwa atau yang biasa dikenal
dengan istilah kelompok elit. Dalam hal kelompok elit ini Saafroedin Bahar
mengutip pendapat Robert D Punam yang menyebutkan tiga cara untuk mengenal
apakah seseorang itu termasuk ke dalam kelompok elit atau tidak, yaitu 1) analisis
posisi formal, kedudukan resminya dalam pemerintahan; 2) analisis reputasi,
peranannya yang bersifat informal dalam masyarakat; 3) analisis keputusan, peranan
yang dimainkannya dalam pembuatan atau penentangan terhadap keputusan politik.
Kedua, pengembangan ilmu di Indonesia tidak bebas nilai (value-free),
melainkan harus memperlihatkan landasan metafisis, epistemologis, dan aksiologis
dari pandangan hidup bangsa Indonesia. Van Melsen menekankan pentingnya
hubungan antara ilmu pengetahuan dengan pandangan hidup, karena ilmu
pengetahuan tidak pernah dapat memberikan penyelesaian terakhir dan menentukan,
lantaran tidak ada ilmu yang mendasarkan dirinya sendiri secara absolute. Di sinilah
perlunya pandangan hidup, terutama peletakan landasan ontologism, epistemologis,
dan aksiologis bagi ilmu pengetahuan, sehingga terjadi harmoni antara rasionalitas
dengan kearifan. Ketiga, pengembangan ilmu di Indonesia haruslah memperhatikan
relasi antar ilmu tanpa mengorbankan otonomi antara masing-masing disiplin ilmu.
Di sini diperlukan filsafat sebagai mediator, terutama bidang Filsafat Ilmu. Dalam
hal ini Gaston Bachelard menegaskan perlunya hubungan yang erat antara ilmu dan
filsafat. Filsafat, ujarnya, harus mampu memodifikasi bahasa teknisnya agar dapat
memahami perkembangan ilmu dewasa ini. Sebaliknya ilmu pengatahuan harus
dapat memanfaatkan kreativitas filsafat. Di sinilah diperlukan Filsafat Ilmu, sebab
filsafat ilmu mendorong upaya ke arah pemahaman disiplin ilmu lain, interdisipliner
sistem.
Keempat, pengembangan ilmu di Indonesia harus memperhatikan dimensi
religiusitas, karena masyarakat Indonesia masih sangat kental dengan nuansa
religiusitasnya. Walaupun bisa terjadi kendala pengembangan ilmu yang disebabkan
oleh agama dalam arti eksoteris (lembaga atau pranata keagamaannya), bukan dalam
arti esoteris (hakikat keagamaan itu sendiri). Oleh karena itu dimensi esoteris
keagamaan perlu digali agar masyarakat ilmiah dapat memadukan dimensi ilmu
pengetahuan dengan nilai-nilai religius atau mengambangkan sinyal-sinyal yang
18
terkandung secara implicit dalam ajaran agama tentang manfaat ilmu pengatahuan
bagi umat manusia.
D. Penutup
Uraian yang dikemukakan di atas merupakan kilas balik dari perkembangan
ilmu pengetahuan yang memerlukan interpretasi secara terus-menerus. Strategi
pengembangan ilmu di masa mendatang tidak boleh mengulangi kesalahan yang
pernah diperbuat di barat, terutama pandangan yang menganggap ilmu itu bebas
nilai, sejak tokoh-tokoh pada zaman Renaissance merasa tidak perlu lagi
berhubungan dengan agama dalam pengambangan ilmu pengetahuan. Di pihak lain,
intervensi nilai yang berlebihan ke dalam pengembangan ilmu hanya akan
menjadikan ilmu sebagai wadah berbagai kepentingan, terutama kepentingan yang
semata-mata ideologis, sehingga para ilmuwan menjadi terpasung dalam kungkungan
ideologis atau kepentingan politis semata.
Pengembangan ilmu di Indonesia memang tidak boleh tercabut dari akar
budaya bangsa Indonesia sendiri, terutama nilai-nilai Pancasila. Namun Pancasila
seyogianya lebih berperan sebagai rambu-rambu yang dapat memelihara nilai-nilai
Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Demokratis, dan keadilan; tanpa mengurangi
otonomi dan kreativitas ilmu itu sendiri. Pengembangan ilmu di Indonesia
seyogianya tidak berorientasi pada tujuan, melainkan lebih berorientasi pada
pengabdian umat manusia. Rasionalitas ilmiah tidak boleh mengorbankan nilai-nilai
spiritualitas keagamaan, nilai kemanusiaan, wawasan, kebangsaan, demokratisasi,
dan cita-cita keadilan; sebab tidak semua masalah bisa diselesaikan dengan
rasionalitas. Masih ada beberapa factor lain di samping ilmu pengetahuan, yang
menggiring manusia untuk mencapai kebahagiaan, antara lain : agama, seni,
hubungan kemasyarakatan. Oleh karena itu strategi pengembangan ilmu yang baik
adalah gerak rasionalisasi yang beriringan dengan spiritualisasi yang beriringan
dengan spiritualisasi, ekspresi keindahan, dan sosialisasi nilai-nilai kemanusiaan.
19
Sumber pustaka Acuan.
Alex Lanur, 1997, Mazhab Frankfurt, dalam Majalah Filsafat Driyarkara, th. XXIII
No.1, Jakarta
Bachelard, Gaston, 1984, The New Scientific Spirit, Beacon Press, Boston.
Lyotard, Jean-Francois, 1979, The Postmodern Condition: A Report on Knowledge,
Mancheester university Press.
Muhammad AS Hikam, 1997, Demokrasi dan Civil Society, LP3ES, Jakarta.
Situmorang, Joseph, MMT, 1996, Ilmu Pengetahuan dan Nilai-nilai, dalam
Majalah Filsafat DRIYARKARA, th. XXII No. 4, Jakarta.
Van Melsen, Ilmu Pengetahuan dan Tanggung Jawab Kita, Diterjemahkan oleh :
Bertens, Gramedia, Jakarta.
H. TUGAS-TUGAS
Pada perkuliahan ini, mahasiswa diberikan tugas mingguan dan tugas bulanan.
Tugas mingguan berupa tanggapan pemikiran mahasiswa tentang sesuatu topik atau
pertanyaan yang diajukan setelah selesai satu pokok bahasan dan dikumpulkan pada
pertemuan berikutnya (2 - 3 halaman, diketik atau tulis tangan rapi).
Tugas bulanan berupa Rekayasa Ide dan Critical book report, masiswa
membaca satu buku (atau beberapa bab pada buku) kemudian memberikan resume,
tanggapan dan kritikan yang akan dipresentasikan dalam bentuk Power Point
I. EVALUASI HASIL BELAJAR
Kriteria penilaian mengacu pada bobot penilaian berdasarkan PAP yang ditetapkan
Unimed.
Catatan 1. Mahasiswa tidak dapat mengikuti ujian ahkir jika tidak memenuhi 75 %
kehadiran.
2. Mahasiswa diberi nilai 0 (nol) jika terbukti memiliki tugas paper yang
sama dengan karya siswa lainnya.
20
No Unsur Evaluasi Jenis Evaluasi Bobot Nilai
1. Tugas Rutin NF 1 10 %
2. Rekayasa Ide (paper) NF 1 15%
3. Critical Book Review NF 2 15 %
4. Critical Jurnal NF 2 10 %
5. Mini Research NF 3 25 %
6. Tugas Project NF 4 25 %
NA = (NF1 x 25) + (NF2 x 25) + (NF3 x 25) + (NF4 x 25)
100
J. RENTANGAN NILAI
Rentang Nilai Nilai Bobot Taraf kompetensi
90 - 100 A 4 Sangat Kompeten
80 - 89 B 3 Kompeten
70 - 79 C 2 Cukup Kompeten
0 - 69 E 0 Tidak Kompeten
21
J. SKENARIO PEMBELAJARAN
1. Kegiatan Awal
NO:Melakukan Komunikasi, Apersepsi, Informasi Kompetensi Waktu
KEGIATAN DOSEN KEGIATAN MAHASISWA 15’
1. Membuka dialog kepada mahasiswa untuk mengetahui wawasan mereka tentang pengertian filsafat secara umum, yaitu filsafat dari setiap sukunya. Menjelaskan pengertian filsafat secara umum dan filsafat secara khusus.
Mengemukakan pengertian filsafat menurut daerahnya masing-masing. Mampu membedakannya dengan pengertian filsafat sebagai pandangan hidup dan filsafat sebagai metode berpikir kritis
5’
2. Mengimformasikan pada mahasiswa bahwa model pembelajaran yang diterapkan adalah model pembelajaran berbasis masalah dalam bentuk critical book report strategi problem dengan bantuan asesmen autentik, agar mahasiswa sadar akan peranan dan tanggung jawabnya dalam proses pembelajaran mandiri
Mencoba memahami proses pembelajaran berbasis masalah dan menemukan berbagai masalah dalam filsafat dan filsafat ilmu dengan pemanfaatan buku-buku filsafat dan internet
5’
3. Menjelaskan manfaat belajar filsafat ilmu, dan hubungannya dengan pengembangan ilmu.
Mencermati penjelasan dosen tentang manfaat belajar filsafat ilmu.
3’
4. Menyampaikan secara lisan kompetensi dasar dan indikator yang akan dicapai mahasiswa melalui mata kuliah Filsafat ilmu.
Menyimak dan mencermati capaian perkuliahan Filsafat Ilmu
2’
22
2. Kegiatan Inti
NO:TAHAP-I: Orientasi Mahasiswa pada Masalah dalam setiap bab dari setiap buku Waktu
KEGIATAN DOSEN KEGIATAN MAHASISWA 40 ‘
1.
Pemberian Fasilitas dan Pengkondisian Mahasiswa Agar DapatMengekspresikan Ide-ide Secara Bebas dan Terbuka
20 ‘
Menjelaskan materi melalui Power Point dan memotivasi mahasiswa untuk bertanya tentang materi. Menjembatani diskusi mahasiswa dan mencari solusi setiap pertanyaan-pertanyaan dari mahasiswa.
Meminta mahasiswa membuat resume dari setiap penjelasan dan setiap bab materi kajian dari buku teks.
Membagikan sajian dosen dalam bentuk hard copi dan soft copi untuk dapat dianalisis kembali dan menyimpulkannya.
Mahasiswa menganalisis secara individu atau berkelompok mengkaji berbagai prinsip, karakteristik, dan tujuan pembelajaran filsafat ilmu.
Menerima sajian dosen melalui presentasi kelas. Mendengarkan solusi debat mahasiswa dari
dosen
2.
Memotivasi mahasiswa untuk berfikir kritis pada setiap masalah yang ada, sehingga mampu mencari solusinya serta mampu mempresentasikan hasil analisis kritisnya tentang masalah tersebut
20 ‘
Meminta mahasiswa memahami masalah dari setiap masalah pada setiap bab pada buku teks.
Dosen memfasilitasi diskusi kelompok mahasiswa, dan memberikan klarifikasi dari setiap perdebatan yang tidak menemukan titik temu.
Jika semua mahasiswa dalam satu kelompok tidak memahami masalah, maka bertanya pada dosen (dosen sebagai fasilitator).
Mengntrol jalannya diskusi dan mencermati persepsi mahasiswa yang berbeda memandang masalah
Jika diperlukan, memberi bantuan terbatas guna menghantarkan mahasiswa pada pemahaman masalah.
Memperhatikan sekaligus memahami masalah pembelajaran di sekolah secara individu, dan mencermati pertanyaan tuntunan pemecahan
Setiap mahasiswa mencoba memahami masalah dan berdiskusi dengan teman di kelompoknya.
Bertanya pada dosen hal-hal yang kurang dipahami dalam masalah, jika semua anggota kelompok tidak memahami masalah.
Berusaha memahami masalah dan berdiskusi dengan teman
Mencermati arahan dosen dan mencoba kembali memahami masalah.
23
NO:TAHAP-II: Mengorganisasikan Mahasiswa Belajar Waktu
KEGIATAN DOSEN KEGIATAN MAHASISWA 20 ‘
3.
Memecahkan Masalah Secara Kelompok
10 ‘
Membagi mahasiswa menjadi beberapa kelompok, dan memberikan tugas berupa masalah yang akan dibahas masing-masing kelompok.
Memandu jalannya diskusi mahasiswa dan memberikan masukan-masukan apabila mahasiswa menemukan masalah.
Berkeliling mengamati kerja mahasiswa (tertuju menemukan kesulitan yang dialami mahasiswa, cara kerja yang berbeda) dan memberi arahan agar kerja mahasiswa lebih efektif
Membuat kelompok dan menerima masalah yang akan dibahasa pada setiap bab dari buku teks.
Diskusi kelompok dengan topik yang sudah diberikan dosen.
Bertanya kepada dosen perihal masalah yang tidak diketahui
4.
Dialog Interaktif Antar Anggota Kelompok
10 ‘
Meminta mahasiswa mempresentasikan hasil kerja pemecahan masalah dengan anggota kelompok dan hasilnya dituangkan dalam bentuk power point
Menjelaskan tugas-tugas yang akan dikerjakan, membedakan langkah-langkah setiap tugas : Rekayasa Ide, Mini Research, Project dan Critical Book dan jurnal Review
Memberi kesempatan pada mahasiswa untuk bertanya dan mendorong mahasiswa mengungkapkan pendapat secara bebas dan terbuka
Presentasi hasil diskusi kelompok dari setiap masalah
Dialog interaktif sesama anggota kelompok: berdebat, berdiskusi, bertanya, mengajukan ide-ide, koreksi hasil pemikiran teman terhadap pemecahan masalah.
Menanyakan hal-hal yang sulit dimengerti dan menemukan jalan keluar pemecahan masalah.
Bertanya tentang tugas yang belum dipahami
NO: TAHAP-III: Bantuan Menyelidiki Secara Individu atau Kelompok Waktu
KEGIATAN DOSEN KEGIATAN 30’
24
NO:TAHAP-III: Bantuan Menyelidiki Secara Individu atau Kelompok Waktu
MAHASISWA
1.
Membangun Konsep berpikir mahasiswa yang mengarah kepada penyelidikan kritis terhadap suatu masalah, Mahasiswa bukan saja belajar filsafat tetapi harus mampu berfilsafat
15 ‘
Berkeliling memberi bantuan dan membimbing kerja mahasiswa serta memberi arahan melalui interpretasi, contoh analogi, dan memberi petunjuk. Bantuan dapat diberikan secara individu, secara kelompok atau secara klasikal tergantung masalah yang dihadapi mahasiswa.
Menugaskan mahasiswa secara individu menemukan model-model berpikir dan aliran-aliran berpikir untuk mencari kebenaran.
Meminta salah satu mahasiswa menyajikan temuan ciri-ciri konsep atau prinsip atau sifat-sifat suatu kebenaran ilmu.
Memberi kesempatan pada mahasiswa lain mengkritisi dan melengkapi ciri-ciri yang ditemukan dengan bimbingan dosen.
Mengarahkan mahasiswa secara klasikal berdiskusi mendefinisikan berbagai konsep berdasarkan ciri-ciri yang telah disepakati bersama
Berkeliling membantu mahasiswa menyatakan konsep atau prinsip atau sifat-sifat suatu ilmu dan kebenaran ilmu.
Berusaha menangkap dan memadu hasil pemikiran teman sekelompok setelah mencermati masukan dari dosen dan membuat resume.
Menemukan secara individu dan kelompok tentang model-model berpikir dan aliran-aliran berpikir untuk menemukan kebenaran
Salah seorang mahasiswa menyajikan hasil temuannya dan mahasiswa lain mengkritisi dan memberi masukan untuk melengkapi ciri-ciri yang diperoleh. Berdiskusi antar mahasiswa menyepakati ciri-ciri yang diperlukan untuk pendefinisian suatu landasan berpikir tentang suatu kebenaran ilmu.
Mencoba mendefinisikan konsep atau prinsip atau sifat-sifat suatu objek dengan kata-katanya sendiri berdasarkan ciri-ciri yang disepakati bersama dan mendiskusikannya dengan teman secara klasikal. Selanjutnya mencatat definisi konsep atau aturan-aturan untuk menemukan suatu kebenaran ilmiah.
2. Penguatan Skemata Baru
25
NO: TAHAP-III: Bantuan Menyelidiki Secara Individu atau Kelompok Waktu
Mengecek pemahaman mahasiswa atas konsep yang ditemukan melalui pertanyaan dan pemberian contoh.
Meminta mahasiswa secara individu mengajukan masalah yang sudah dibuat dalam resume.
Berkeliling mengamati kerja mahasiswa. Memberi bantuan dan bimbingan terbatas saat dibutuhkan mahasiswa.
Menanggapi pertanyaan dosen dan memberikan argumentasi tentang suatu masalah.
Mencermati arahan dari dosen dan meninjau kembali hasil kerja yang sudah dilakukan.
Mengajukan argumentasi tentang resume yang telah dikemukakan.
Bertanya kembali tentang segala sesuatu yang belum dimengerti.
NO:TAHAP-IV: PRESENTASI DAN MENGEMBANGKAN
HASIL KERJAWaktu
KEGIATAN DOSEN KEGIATAN MAHASISWA
1.
Klarifikasi Hasil Pemecahan Masalah Antar KelompokMelakukan Komunikasi Transaksional
Meminta beberapa kelompok mempersentasikan hasil kerjanya.
Memberi kesempatan pada kelompok lain mengkritisi hasil kerja kelompok penyaji dan mengekspresikan ide-ide secara terbuka. Sesekali dosen mengajukan pertanyaan untuk memastikan pemahaman penyaji dan dapat ditanggapi oleh kelompok lain.
Mengontrol jalannya diskusi dan menjembatani perbedaan pendapat di antara mahasiswa/kelompok
Kelompok terpilih menyajikan hasil kerjanya di depan kelas.
Kelompok lain mengecek kembali hasil kerjanya, dan mengajukan masukan dan pertanyaan atas selisih hasil kerja dan mendiskusikan untuk memadu hasil pemikiran beberapa kelompok.
Mencermati hasil kerja kelompok lain, memberi bandingan pendapat (sanggahan atau jalan keluar atau memperkuat kebenaran hasil kerja kelompok penyaji)
26
NO:
TAHAP-IV: PRESENTASI DAN MENGEMBANGKAN HASIL KERJA
Waktu
2.
Penetapan Metode-metode Ilmiah untuk memperoleh pengetahuan dan peran etika dan moral dalam pengembangan Ilmu
Menyuruh mahasiswa mengingat kembali berbagai konsep atau prinsip atau sifat-sifat suatu pengetahuan dan ilmu pengetahuan.
Meminta mahasiswa secara kelompok merangkum metode-metode ilmiah untuk memperoleh penngetahuan
Meminta mahasiswa menulisakan argumentasinya tentang peran etika dan moral dalam pengembangan ilmu
Menawarkan kepada mahasiswa bentuk pengembangan ilmu di Indonesia apakah bebas nilai atau terikat dengan nilai
Mahasiswa mengingat kembali konsep atau prinsip atau sifat-sifat suatu pengetahuan dan ilmu pengetahuan.
Membuat rangkuman metode –metode ilmiah untuk memperoleh pengetahuan.
Menuliskan dan mengemukakan argumentasinya tentang peran etika dan moral dalam pengembangan ilmu
Memilih salah satu pendapat dengan argumentasi yang kuat tentang pengembangan ilmu yang dapat dikembangkan di Indonesia.
NO:TAHAP-V: MENGANALISIS DAN MENGEVALUASI HASIL PEMECAHAN MASALAH Waktu
KEGIATAN DOSEN KEGIATAN MAHASISWA 30 ‘
1. Mengkaji Ulang Proses dan Hasil Pemecahan Masalah 10 ‘
27
NO:TAHAP-V: MENGANALISIS DAN MENGEVALUASI HASIL PEMECAHAN MASALAH Waktu
Membantu mahasiswa mengkaji ulang hasil pemecahan masalah tentang metode-metode ilmiah dan sifat-sifat kebenaran ilmiah (Kepastian dan kebenaran ilmiah)
Menyuruh mahasiswa secara individual membuat catatan sebagai rangkuman apa saja yang telah mereka peroleh selama kegiatan pembelajaranMisalnya: menyuruh mahasiswa
Membuat catatan tentang karakteristik suatu pengetahuan dan ilmu.
Mencatat hal-hal yang esensial dari suatu sifat-sifat kebenaran ilmiah, kepastian dan kebenaran ilmiah
Mencatat hal yang penting tentang peran etika dan moral dalam pengembangan ilmu
Mencatat sisi positif dan negatif pengembangan ilmu di Indonesia apabila bebas nilai dan terikat nilai.
Menjawab pertanyaan dosen, memberikan alasan-alasan sebagai gambaran penguasaan mahasiswa terhadap proses pemecahan masalah tentang kepastian dan kebenaran ilmiah.
Membuat catatan secara individual tentang hal-hal yang dianggap penting sebagai rangkuman tentang apa saja yang telah mereka peroleh selama kegiatan pembelajaran.
Misalnya Membuat catatan tentang karakteristik suatu
pengetahuan dan ilmu. Mencatat hal-hal yang esensial dari sifat-sifat
kebenaran ilmiah, kepastian dan kebenaran ilmiah.
Mencatat hal-hal penting tentang peran etika dan moral dalam pengembangan ilmu, serta sisi positif dan negatif pengembangan ilmu di Indonesia apabila bebas nilai dan terikat nilai.
2. Mengevaluasi Materi Akademik 10 ‘
Memberikan kesempatan kepada mahasiswa Mengemukakan suatu argumentasi dari critic book report yang dilakukan
Memberikan suatu motivasi agar mahasiswa dapat mengkritisi teori atau pendapat para tokoh filsuf
Memberi motivasi terhadap argumen mahasiswa agar senang berpikir kritis dan selalu meragukan segala kebenran suatu ilmu.
Mengemukakan pendapatnya masing-masing suatu argumentasi atau tanggapan terhadap materi pada buku teks.
Mengemukakan pendapat tentang kemungkinan kekeliruan suatu teori atau ilmu yang telah dikemukakan oleh ahli, hingga sampai berani meragukan segala suatu kebenaran ilmu.
28
NO:TAHAP-V: MENGANALISIS DAN MENGEVALUASI HASIL PEMECAHAN MASALAH Waktu
Memberi motivasi kepada mahasiswa agar dapat memiliki budaya kritis dan tidak cepat menerima kebenaran ilmiah.
KEGIATAN AKHIR
3.
Memberi kesempatan bertanya secara klasikal, hal-hal yang kurang dipahami.
Memberikan tugas di rumah tentang pilihan mahasiswa apakah pengembangan ilmu di Indonesia bebas nilai atau terikat dengan nilai.
Bertanya pada dosen tentang hal-hal yang belum dipahami.
Menuliskan argumentasi dalam bentuk artikel ilmiah tentang sikap mahasiswa perihal pengembangan ilmu di Indonesia. Pilihan antara bebas nilai dan terikat dengan nilai.
10 ‘
Dosen Pengampu mata kuliah
Dr. Daulat Saragi, M.Hum.
NIP. 196411071991031010
29
30
KONTRAK KULIAH
Mata Kuliah : Fisafat IlmuKode Mata Kuliah : 2PAS57001Jumlah SKS : 2 (dua)Semester/Tahun Ajaran : I / 2016Waktu Pertemuan ( Hari / Jam) : Jumat, 14.00 – 15-50Ruangan : 174.02.12Dosen : Dr. Daulat Saragi, M.Hum.Alamat : Jl. M. Syafei No. 22 Kompleks Dosen Unimed Laut
Dendang MedanNo. HP : 081370214062Surel : [email protected]
Kontrak Perkuliahan (KP) adalah kesepakatan antara Dosen dan mahasiswa dalam menempuh satu mata kuliah. KP ini berisi hak-hak dan kewajiban Dosen dan mahasiswa dalam suatu proses belajar mengajar. Diharapkan dengan KP ini, mahasiswa memahami apa yang menjadi persyaratan yang harus ditempuh dalam mencapai suatu kompetensi yang sesuai dengan kurikulum.
Untuk tercapainya kompetensi Filsafat Ilmu oleh mahasiswa, tidak saja dengan tuntutan pemahaman dan pengertian akan teori-teori Filsafat Ilmu itu sendiri, tetapi untuk mencapai itu semua harus didukung dengan disiplin dan etika dalam mengikuti perkuliahan dan keseimbangan emosional dan intelektual. Untuk itu diperlukan suatu kesepakatan antara Dosen dan mahasiswa bagaimana menyikapi mata kuliah ini dengan aspek-aspek pencapaiannya. Mahasiswa dan Dosen harus bersepakat tentang hak dan kewajiban antara kedua belah pihak, hal ini bertujuan agar perkuliahan ini tidak sia-sia. Sangat disayangkan apabila mahasiswa tidak ada mendapat apa-apa dari mata kuliah ini hanya karena soft skills yang rendah.
I. Kewajiban Mahasiswa
1. Wajib masuk tepat waktu sesuai dengan waktu yang dijadwalkan2. Toleransi keterlambatan hanya diberikan selama 15 menit setelah jadwal masuk.3. Wajib mengikuti perkuliahan sedikitnya 75% kehadiran4. Setiap PBM berlangsung, wajib menonaktifkan alat komunikasi (HP)5. Setiap mahasiswa berpakaian sopan dan layak sebagai mahasiswa Pascasarjana Unimed.6. Wajib membuat tugas mandiri atau kelompok, atau tugas presentasi dan mengikuti ujian yang
telah ditentukan7. Tidak diperkenankan membuat dan menyerahkan tugas yang sama dengan tugas temannya
(tugas mahasiswa yang terbukti plagiat atau copy paste dari tugas temannya, keduanya atau semuanya / apabila lebih dari dua akan mendapat nilai nol “0”
8. Wajib hadir dan siap untuk presentasi setiap tugas kelompok atau mandiri9. Wajib mengikuti ujian Formatif 1 (F1) sampai F4.
II. Hak-hak Mahasiswa
1. Berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dengan materi Filsafat Ilmu sesuai dengan Satuan Acara Perkuliahan (SAP).
31
2. Berhak untuk mengikuti perkuliahan setelah menunjukkan KRS yang menyatakan ia mengambil mata kuliah tersebut.
3. Berhak mengemukakan pendapat, saran atau kritik terhadap penampilan dosen atau materi yang disampaikan sejauh tidak melanggar etika dan sopan santun
4. Berhak memperoleh nilai secara transparan setelah mengikuti perkuliahan dan ujian sesuai dengan ketentuan
5. Berhak menanyakan perolehan nilai, apabila terdapat kekeliruan atau kelalaian dosen.
II. Kewajiban Dosen
1. Memberikan pendidikan dan pengajaran yang sesuai dengan Satuan Acara Perkuliahan 2. Mengajar tepat waktu sesuai jadwal, toleransi keterlambatan 15 menit, kecuali ada
pemberitahuan sebelumnya kepada mahasiswa3. Mengganti waktu jadwal perkuliahan apabila tidak hadir (tugas luar dari Unimed dan tugas
lainnya) 4. Mengembalikan hasil ujian mahasiswa setelah dikoreksi5. Memenuhi Perkuliahan tatap muka sebanyak 16 kali pertemuan
III. Hak-hak Dosen
1. Menegur mahasiswa yang tidak berpakaian layak atau sopan2. Menegur mahasiswa yang terlambat lebih dari 15 menit3. Menilai tugas-tugas mahasiswa dan memberikan nilai akhir4. Memberikan nilai 0 (nol) pada mahasiswa yang terbukti menyerahkan tugas yang sama.5. Menegur mahasiswa yang masih berkomunikasi dengan HP saat PBM berlangsung.6. Memberikan nilai nol untuk nilai tugas apabila ketika tidak bersedia atau tidak hadir untuk
presentasi tugas kelompok7. Tidak mengikutsertakan mahasiswa untuk ujian akhir apabila kehadiran tidak mencapai 75 %
Demikianlah kontrak perkuliahan ini diperbuat untuk dipatuhi. Sebelum mahasiswa masuk mengikuti kuliah Filsafat Ilmu harap membaca kontrak kuliah ini. Sebagai tanda persetujuan mahasiswa, dipersilahkan ketua kelas sebagai perwakilan untuk menendatanganinya pada kolom yang disediakan.
Medan, 01 Agustus 2016
Disetujui oleh ketua kelas Dosen pengampu mata kuliah
Nama : Nama : Dr. Daulat Saragi, M.Hum.
NIM . NIP : 19641107 199103 1 010
No. HP :
32
1. Panduan Penilaian Tugas Rutin (TR)
A. Konsep : Tugas Rutin berupa tugas yang diberikan dosen untuk ketuntasan (daya serap) belajar mahasiswa menguasai materi kuliah yang disampaikan oleh dosen
B. Tujuan Untuk mengetahui daya serap atau daya nalar mahasiswa setelah satu atau dua topik materi selesai diajarkan
C. Manfaat : 1. Menciptakan suasana kuliah yang benar-benar ketat (penuh perhatian dari mahasiswa)
2. Menjadikan mahasiswa rajin mengikuti kuliah (takut ketinggalan materi) dan menciptakan atmosfir ilmiah setiap pertemuan.
D. Strategi : Setiap awal pertemuan diberitahu bahwa akhir perkuliahan akan ada 2 sampai 4 soal yang akan dibahas atau dijawab secara mandiri dari materi yang disampaikan dosen
E. Produk : Workshet. Jawaban pertanyaan atau kasus diketik rapi atau tulis tangan rapi minimal 1 pertanyaan setengah lembar kertas ukuran A4
F. Penilian :1. Keterampilan : Kemampuan memahami masalah dan
memberikan pendapat atau argumentasi.2. Sikap : Penilaian ditujukan kepada munculnya karakter
seperti Bertanggungjawab (tidak terlambat mengumpul jawaban), Jujur (ide sendiri tidak ada tugas yang sama dalam satu kelas atau kelas pararel lainnya), dan menghargai karya orang lain
G. Kemampuan yang diukur
1. Kemampuan memahami (fakta, konsep, prinsip, dan prosedur)
2. Kemampuan mengaplikasikan (fakta, konsep, prinsip, dan prosedur)
2. Panduan Penilaian Critical Book Review (CBR)
A. Konsep : Tugas CBR adalah mereview satu buku atau satu bab dalam satu buku bunga rampai. Mereview dan mendalami tentang konsep dan prinsip ilmu yang dipelajari atau ditinjau dari berbagai referensi buku yang digunakan
B. Tujuan 1. Mengevaluasi sebua buku, melakukan analisis, interpretasi dan memperjelas keunggulan dan kelemahan sebuah buku. Bagaimana buku itu bisa mempengaruhi cara berpikir kita
2. Menambah pemahaman tentang isi suatu buku, dengan kata lain melalui critical review kita menguji pikiran pengarang/ penulis berdasarkan sudut pandang kita berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang
33
kita miliki. C. Manfaat : 1. Untuk mengembangkan budaya membaca, berpikir
sistematis & kritis, dan mengekspresikan pendapat2. Menumbuhkan sikap tidak mudah percaya dengan
suatu konsep atau teori dalam buku3. Sikap kritis dan berani mengungkapkan konsep atau
ide-ide baru yang bertentangan dengan teori atau ide-ide yang sudah ada
D. Strategi : 1. Memilih buku (tentukan tema atau topik buku)2. Membaca kritis dan sistematis, yaitu membaca untuk
memahami isi buku secara keseluruhan.
a. Preview, sebagai perkiraan tentang apa yang akan kita baca untuk mempermudah proses membaca. Teknik scanning dan skimming akan berguna pada tahap ini. Pada saat melakukanpreview, cari informasi singkat dengan mem-baca daftar isi dan bab yang kita tuju secara cepat: dari keseluruhan daftar isi, kira-kira apa isi buku tersebut, apa hubungan antara bab sebelum dan bab sesudah dengan bab yang kita tuju, baca semua sub judul dan lihat semua gambar, tabel, danpenjelasan eksta untuk mendapatkan gambaran umum tentang isi bab yang kita tuju. b. Membaca secara dekat dan aktif. Setelah melakukan preview pada bab yang kita tuju, langkah selanjutnya adalah membaca secara dekat dan aktif untuk lebih menggali informasi.
E. Produk : Laporan dalam bentuk essayF. Penilian : Kategori nilai sesuai dengan indikator yang diungkapkan.
Penilaian dengan rentang 10-100, sesuai dengan indikator yang muncul
G. Kemampuan yang diukur
1. Keterampilan a. Kemampuan mendeskripsikan (fakta, konsep,
prinsip dan prosedur)b. Kemampuan menganalisis (fakta, konsep,
prosedur, dan metakognisi)c. Kemampuan membandingkan (fakta, konsep,
prinsip, dan prosedur)2. Sikap
a. Kritis dalam menganalisis informasib. Bekerjasamac. Adaptif bterhadap perubahand. Bertanggungjawabe. Komunikatif dalam menyampaikan informasi
3. Panduan Penilaian Critical Research/ Critical Jurnal (CR/CJ)
34
A. Konsep : Tugas CR hampir sama dengan CBR, hanya dibedakan dengan tulisan di Jurnal. Tugasnya adalah mereview satu tulisan di Jurnal terakreditasi. Mereview dan mendalami tentang konsep dan prinsip ilmu yang dipelajari atau ditinjau dari berbagai referensi jurnal yang digunakan
B. Tujuan 1. Mengevaluasi sebuah tulisan di jurnal, melakukan analisis, interpretasi dan memperjelas keunggulan dan kelemahan isi jurnal tersebut.
2. Menambah pemahaman tentang isi suatu tulisan di jurnal, dengan kata lain melalui review critical jurnal kita menguji pikiran pengarang/ penulis berdasarkan sudut pandang kita berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang kita miliki.
C. Manfaat : 1. Untuk mengembangkan budaya membaca, berpikir sistematis & kritis, dan mengekspresikan pendapat.
2. Menumbuhkan sikap tidak mudah percaya dengan suatu konsep atau tulisan dalam Jurnal.
3. Sikap kritis dan berani mengungkapkan konsep atau ide-ide baru yang bertentangan dengan teori atau ide-ide yang sudah ada
D. Strategi : 1. Memilih Jurnal dan suatu Tulisan di dalamnya (tentukan tema atau topik tulisan)2. Membaca kritis dan sistematis, yaitu membaca untuk
memahami isi jurnal secara keseluruhan.a. Preview, sebagai perkiraan tentang apa yang akan kita baca untuk mempermudah proses membaca. Teknik scanning dan skimming akan berguna pada tahap ini. b. Membaca secara dekat dan aktif. Setelah melakukan preview pada tulisan jurnal yang kita tuju, langkah selanjutnya adalah membaca secara dekat dan aktif untuk lebih menggali informasi.
E. Produk : Laporan dalam bentuk essayF. Penilian : Kategori rentang nilai 10 – 100 terkantung indikator yang
muncul sesuai rubrik. G. Kemampuan
yang diukur1. Keterampilan a. Kemampuan mendeskripsikan dan membendingkan
(fakta, konsep, prinsip dan prosedur)b. Kemampuan menganalisis (fakta, konsep, prosedur,
dan metakognisi)2. Sikapa. Kritis dalam menganalisis informasib. Bekerjasamac. Adaptif terhadap perubahand. Bertanggungjawabe. Komunikatif dalam menyampaikan informasi
35
4. Panduan Penilaian Mini Research (MR)
A. Konsep : Tugas berupa kegiatan penelitian dalam skala terbatas yang ditujukan untuk pemecahan masalah, aplikasi teori, membuat dugaan melalui proses observasi, penyajian data, analisis data, temuan penelitian, penarikan kesimpulan tentang pemecahan masalah penelitian dan pelaporannya
B. Tujuan Untuk memperkenalkan berpikir ilmiah dalam pemecahan masalah dengan metode yang sistematis
C. Manfaat : Agar mahasiswa terbiasa dengan penelitian ilmiah dan kelak dapat mempermudah melakukan penelitian Tugas Akhir atau Thesis
D. Strategi : 1. Memilih satu topik masalah dengan menyusun judul penelitian.
2. Mencari masalah dengan melihat kenyataan dengan harapan
3. Menyusun latarbelakang masalah4. Menyusun metode memperoleh data dan analisis data5. Menyusun hasil penelitian
E. Produk : Laporan akhir berupa hasil penelitian sederhanaF. Penilian : Kategori rentang nilai 10 – 100 terkantung indikator yang
muncul sesuai rubrik. G. Kemampuan
yang diukur1. Keterampilan
a. Kemampuan observasib. Kemampuan mendeskripsikan informasic. Kemampuan analisa datad. Kemampuan menulis (membuat laporan)e. Kemampuan mengomunikasikan hasil
2. Sikapa. Sikap Ilmiahb. Kejujuranc. Rasional berpikird. Komunikatif menyampaikan informasie. Bertanggungjawab
5. Panduan Penilaian Rekayasa Ide (RI)
A. Konsep : Tugas berupa penyusunan karya ilmiah atau artikel ilmiah atau artikel populer secara tertulis tentang aplikasi muatan materi perkuliahan (kurikulum) dengan daya dukung referensi (buku, jurnal, karya ilmiah) yang up to date.
B. Tujuan Untuk memperkenalkan cara menulis karya ilmiah dan
36
gagasan tertulisC. Manfaat : Menciptakan atmosfir ilmiah di kampus, aktifitas mahasiswa
berbasis ilmiah serta kritis terhadap suatu persoalan.D. Strategi : 1. Memilih satu topik masalah dengan menyusun judul
artikel ilmiah.2. Membaca literatur panduan dan mengkritisi teori-teori
yang ada.3. Menyusun identifikasi masalah
4. Menuliskan solusi masalah5. Menyusun laporan dalam bentuk tulisan ilmiah populer
E. Produk : Laporan akhir berupa artikel ilmiah atau gagasan tertulis F. Penilian : Kategori rentang nilai 10 – 100 terkantung indikator yang
muncul sesuai rubrik. G. Kemampuan
yang diukur1. Keterampilan
a. Kemampuan melahirkan gagasanb. Kemampuan mendeskripsikan gagasanc. Kemampuan menulis
2. Sikap a. Sikap ilmiahb. Kejujuranc. Kreatifd. Komunikatife. Fleksibel
6. Panduan Tugas Project (PR)
A. Konsep : Tugas berupa penyusunan karya ilmiah atau artikel ilmiah atau artikel populer secara tertulis tentang aplikasi muatan materi perkuliahan (kurikulum) dengan daya dukung referensi (buku, jurnal, karya ilmiah) yang up to date.
B. Tujuan Agar mahasisw Untuk memperkenalkan cara menulis karya ilmiah dan gagasan tertulis
C. Manfaat : Menciptakan atmosfir ilmiah di kampus, aktifitas mahasiswa berbasis ilmiah serta kritis terhadap suatu persoalan.
D. Strategi : 1. Mahasiswa membuat keputusan tentang sebuah kerangka kerja
2. Dosen mengajukan permasalahan atau tantangan yang diajukan kepada mahaiswa
3. Mahasiswa mendisain proses untuk menentukan solusi atas permasalahan atau tantangan yang diajukan
4. Mahasiswa secara kolaboratif bertanggungjawab untuk mengakses dan mengelola informasi untuk memecahkan permasalahan
5. Peserta didik secara berkala melakukan refleksi atas aktivitas yang sudah dijalankan
37
6. Dosen melakukan evaluasi dan koreksi
E. Produk : Laporan akhir karya nyata F. Penilian : Kategori rentang nilai 10 – 100 terkantung indikator yang
muncul sesuai rubrik. G. Kemampuan
yang diukur1. Keterampilan a. Kemampuan inquiry dalam menginvestigasi ide dan
pertanyaand. Kemampuan aplikasi konsep dan prinsip ilmu yang
dipelajari pada berbagai ilmu yang relevane. Kemampuan berpikir kreatiff. Kemampuan mengelola bahan dan alat
menyelesaikan tugasg. Kemampuan menulis laporan hasil kegiatan
3. Sikap a. Kolaborasi (Kerjasama) dalam memecahkan
masalahb. Kebebasan berpikirc. Kreatif, komunikatif dan bertanggungjawab
38