partisipasi anggota kelompok tani terhadap tanaman …

50
PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK TANI TERHADAP TANAMAN VANILI DI DESA POLEBUNGING KECAMATAN BONTOMANAI KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR DIAN ETNAWATI 105 92 117 208 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2013

Upload: others

Post on 05-Oct-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK TANI TERHADAP TANAMAN …

PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK TANI TERHADAPTANAMAN VANILI DI DESA POLEBUNGINGKECAMATAN BONTOMANAI KABUPATEN

KEPULAUAN SELAYAR

DIAN ETNAWATI105 92 117 208

PROGRAM STUDI AGRIBISNISFAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR2013

Page 2: PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK TANI TERHADAP TANAMAN …

PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK TANI TERHADAPTANAMAN VANILI DI DESA POLEBUNGINGKECAMATAN BONTOMANAI KABUPATEN

KEPULAUAN SELAYAR

DIAN ETNAWATI105 92 117 208

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana PetanianStrata Satu (S-1)

PROGRAM STUDI AGRIBISNISFAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR2013

Page 3: PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK TANI TERHADAP TANAMAN …

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSIDAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skriprsi yang berjudul :

PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK TANI TERHADAP TANAMAN

VANILI DI DESA POLEBUNGING KABUPATEN KEPULAUAN

SELAYAR

adalah benar merupakan hasil karya yang belum diajukan dalam bentuk apa pun

kepada perguruan tinggi mana pun. Semua sumber data dan informasi yang

berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari

penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di

bagian akhir skripsi ini.

Makassar, Juni 2013

Page 4: PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK TANI TERHADAP TANAMAN …
Page 5: PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK TANI TERHADAP TANAMAN …
Page 6: PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK TANI TERHADAP TANAMAN …

ABSTRAK

DIAN ETNAWATI, 105 92 117 208. Partisipasi Anggota KelompokTani Terhadap Tanaman Vanili di Desa Polebunging Kecamatan BontomanaiKabupaten Kepulauan Selayar dibawah bimbingan KASIFAH dan JUMIATI.

Penelitian ini bertujuan mengetahui Partisipasi Anggota Kelompok TaniTerhadap Tanaman Vanili di Desa Polebunging Kecamatan BontomanaiKabupaten Kepulauan Selayar.

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Polebunging Kecamatan BontomanaiKabupaten Kepulauan Selayar. Waktu penelitian dilakukan selama dua bulanyaitu dari Nopember 2012 sampai dengan Januari 2013.

Populasi dalam penelitian ini adalah anggota kelompok tani vanili di DesaPolebunging yang berjumlah 2 kelompok tani yang terlibat pada tanaman vanili.yaitu kelompok tani Bulo Sipappa’ yang beranggotakan 10 orang, kelompok tanibaji’minasa yang beranggotakan 10 orang , jadi jumlah populasinya 20 orangyang berpartisipasi aktif terhadap tanaman vanili bersama penyuluh pertanian.Sementara untuk penentuan sampel dilakukan dengan teknik sensus (sampeljenuh) yakni dengan menjadikan keseluruhan populasi sebagai sampel.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa partisipasi anggota kelompok tanipada tahap perencanaan kegiatan terhadap tanaman vanili berada pada kategorisedang yang ditandai dengan frekuensi kehadiran dalam rapat pengambilankeputusan, pemahaman terhadap tujuan kegiatan pada tanaman vanili, perananpetani dalam rapat pengambilan keputusan, sering tidaknya usul yang diajukanditerima sebagai keputusan rapat. Pada tahap pelaksanaan berada pada tahappemanfaatan tanaman vanili berada pada kategori tinggi. Keberadaan partisipasianggota kelompok tani dapat memberikan perubahaan dalam melakukan usahataniyang sesuai dengan anjuran petugas setempat agar petani memperoleh hasiltanaman vanili yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi serta memberikantambahan pendapatan bagi petani. Secara keseluruhan partisipasi anggotakelompok tani pada tanaman vanili di Desa Polebunging Kecamatan Bontomanaiberada dalam kategori sedang.

Page 7: PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK TANI TERHADAP TANAMAN …

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karuni-

Nya sehingga skripsi ini berhasil diselesaikan. Judul yang dipilih dalam kegiatan

yang dilaksanakan sejak bulan Nopember 2012 sampai dengan Januari 2013

adalah “Partisipasi Anggota Kelompok Tani Terhadap Tanaman Vanili di Desa

Polebunging Kecamatan Bontomanai Kabupaten Kepulauan Selayar”

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ir. Kasifah, M.P.

selaku pembimbing I dan Jumiati, SP., M.M. selaku pembimbing II. Ungkapan

terima kasih juga disampaikan kepada Ayahanda dan Ibu serta adik-adik atas

segala doa dan kasih sayangnya. Semoga Skripsi ini bermanfaat.

Makassar , Juni 2013

Page 8: PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK TANI TERHADAP TANAMAN …

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ........................................................................................ ix

DAFTAR GAMBAR ............................................................................. x

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xi

I. PENDAHULUAN ……………………………………………. 1

1.1. Latar Belakang …………………………………………. 1

1.2. Rumusan Masalah ………………………………………… 4

1.3. Tujuan Penelitian …………………………………………. 4

1.4. Kegunaan Penelitian ……………………………………… 4

II. TINJAUAN PUSTAKA................................................................ 4

2.1. Partisipasi .................................................................. 5

2.2. Petani ................................................................................... 10

2.3. Kelompok Tani ................................................................. 11

2.4. Tanaman Vanili...................................................................... 14

2.5. Kerangka Pikir .................................................................. 18

III. METODE PENELITIAN …………………………………….. 20.

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian …………………………… 20

3.2. Populasi dan Sampel ………………………….. 20

3.3. Teknik Pengumpulan Data ............................................. 20

3.4. Jenis Data .................................... 21

3.5. Analisis Data ................................................... 21

3.6. Definisi Operasional ............................................... 22

IV. KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN …………… 23

4.1 Luas dan Letak Geografis ................................................ 23

4.2 Keadaan Topografi ........................................................ 23

Page 9: PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK TANI TERHADAP TANAMAN …

4.3 Keadaan Penduduk ............................................................... 23

4.4 Keadaan Wilayah ........................................................ 25

V HASIL DAN PEMBAHASAN ………………………………. 27

5.1 Identitas Responden ......................................................... 27

5.2 Partisipasi Anggota Kelompok Tani............................................. 31

VI KESIMPULAN DAN SARAN .................................... 37

6.1 Kesimpulan .................................................. 37

6.2 Saran ..................................................... 37

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 39

LAMPIRAN .................................................................................... 41

Page 10: PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK TANI TERHADAP TANAMAN …

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Makassar 2 Oktober 1988 dari Ayah Abd. Rahman

dan Ibu Andi Buki, penulis merupakan anak Ke 2 dari tiga bersaudara.

Pendidikan formal yang dilalui penulis adalah Sekolah Dasar Negeri (SD)

Impres Kassi Kassi dan lulus Tahun 2000 kemudian melanjutkan pendidikan di

SLTP dan lulus tahun 2003, dan tahun yang sama masuk kesekolah menengah

atas (SMK) Gunung Sari Makassar dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2008

penulis lulus seleksi masuk program studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Tugas akhir dalam pendidikan tinggi diselesaikan dengan menulis skripsi

yang berjudul “Partisipasi Anggota Kelompok Tani Terhadap Tanaman Vanili Di

Desa Polebunging Kecamatan Bontomanai Kabupaten Kepulauan Selayar.

Page 11: PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK TANI TERHADAP TANAMAN …

DAFTAR TABEL

1. Jumlah Penduduk pada Setiap Dusun di Desa PolebungingKecamatan Bontomanai Kabupaten Kepulauan Selayar......................... 25

2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di DesaPolebunging Kecamatan Bontomanai Kabupaten Kepulauan Selayar.. 26

3. Luas Lahan Berdasarkan Penggunannya di Desa PolebungingKecamatan Bontomanai Kabupaten Kepulauan Selayar ............ 27

4. Potensi Wilayah di Desa Polebunging KecamatanBontomanai Kabupaten Kepulauan Selayar.......................................... 27

5. Umur Responden Petani di Desa Polebunging KecamatanBontomanai Kabupaten Kepulauan Selayar............................................. 29

6. Pendidikan Responden Petani di Desa Polebunging KecamatanBontomanai Kabupaten Kepulauan Selayar ................................. 30

7. Pengalaman Responden Petani di Desa Polebunging KecamatanBontomanai Kabupaten Kepulauan Selayar ……………….…….. 31

8. Tanggunggan Responden Petani di Desa PolebungingKecamatan Bontomanai Kabupaten Kepulauan Selayar....................... 31

9. Partisipasi Anggota Kelompok Tani………………………………….. 33

Page 12: PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK TANI TERHADAP TANAMAN …

DAFTAR GAMBAR

No. Teks Halaman

1. Kerangka Pikir Penelitian. ............................................................... 19

2. Gambar Tanaman Vanili yang Berumur 2 Minggu ............................. 47

3. Gambar Tanaman Vanili ....................................................................... 47

Page 13: PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK TANI TERHADAP TANAMAN …

DAFTAR LAMPIRAN

No. Teks Halaman

1. Kuesioner Penelitian ........................................................................... 42

2. Identitas Responden ........................................................................... 44

3. Partisipasi Anggota Kelompok Tani dalam Perencanaan ................... 45

4. Partisipasi Anggota Kelompok Tani dalam Pelaksanaan ..................... 46

5. Partisipasi Anggota Kelompok Tani dalam Pemanfaatan……………. 47

6. Dokumentasi Penelitian ....................................................................... 48

Page 14: PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK TANI TERHADAP TANAMAN …

1

I. PENDAHULUAN

I.I. Latar Belakang

Salah satu komuditas perkebunan yang mempunyai prospek yang cukup

baik adalah Tanaman Vanili. Pada perkembangannya sampai sekarang, ternyata

vanili Indonesia mempunyai kadar vanilin yang tinggi. Hal ini disebabkan kondisi

iklim tropis di Indonesia sangat mendukung pertumbuhan pohon vanili, itu

sebabnya Indonesia terkenal dengan sebaran penghasil “emas hijau” alias vanili.

Vanili termasuk rempah-rempah yang dikenal hampir seluruh Negara, selain

wanginya vanili memiliki nilai jual yang sangat tinggi di pasaran. Perdagangan

vanili ini diharapkan dapat sebagai usaha komersil skala petani kecil dan dapat

meningkatkan pendapatan petani.

Vanili merupakan salah satu tanaman yang memiliki nilai ekonomis yang

sangat tinggi, jika dibandingkan dengan komoditas perkebunan lainnya.

Penggunaan vanili telah meluas keberbagai aspek pasar, sehingga didalamnya

melibatkan berbagai jenis aspek-aspek pemasaran. Akan tetapi seringkali

perkembangan pasar vanili tidak memiliki kestabilan, sehingga seringkali terjadi

fluktuasi pemasaran vanili.

Adapun di Kabupaten Kepulauan Selayar vanili mulai dikenal sejak tahun

1995. Pohon vanili yang masuk ke Kepulauan Selayar berasal dari pulau Jawa.

Buah vanili diporoleh dari pohon vanili yang di tanam di Desa Lembang Bau

sekitar tahun 1997, karena keberhasilan tersebut pohon vanili yang ada di

Page 15: PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK TANI TERHADAP TANAMAN …

2

kepulauan Selayar mulai menyebar ke beberapa desa lainnya termasuk desa

Polebunging.

Pada umumnya masyarakat di desa Polebunging bermata pencaharian

sebagai petani. Selaian mereka mengololah lahannya untuk bertanam jangka

pendek mereka juga bertanam jangka panjang seperti : vanili, jambu mente,

kelapa, jeruk, dan kenari. Namun yang lebih dominan yaitu bertanam vanili.

Tanaman vanili memang mahal, untuk 1 kilogram harganya Rp 100.000 – Rp

150.000 jelaslah ini sangat menguntungkan para petani vanili ( Anonim 2010 ).

Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar sampai saat ini belum

merekomendasikan vanili sebagai salah satu tanaman khas yang dapat membantu

petani dalam meningkatkan pendapatan petani, sehingga tanaman vanili didaerah

tersebut belum berkembang luas. Pihak Pemda dalam hal ini Dinas Pertanian

kurang memberikan bimbingan dan sosialisasi khusus dalam usaha

pengembangan tanaman vanili sehingga para petani hanya berusaha berdasarkan

pengalaman seadanya.

Menurut Rogers dalam Levis (1996), partisipasi adalah tingkat keterlibatan

anggota sistem sosial dalam proses pengambilan keputusan. Namun bila kita

cermati, partisipasi tidak terbatas hanya keterlibatan dalam mengambil keputusan.

Akan tetapi pengertiannya lebih luas dari itu yaitu meliputi proses perencanaan,

pelaksanaan, dan pemanfaatan hasil pembangunan pertanian.

Pada dasarnya partisipasi petani dalam perencanaan, pelaksanaan dan

pemanfaatan sangat diharapkan oleh dalam mengelolah vanili guna meningkatkan

produksi sehingga dapat diikuti oleh peningkatan pendapatan petani. Dengan

Page 16: PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK TANI TERHADAP TANAMAN …

3

adanya hal ini diharapkan adanya penyuluh pertanian, sebagai upaya pemecahan

masalah yang dihadapi petani vanili, khususnya pada saat penanganan produksi

vanili di Desa Polebunging serta tetap melibatkan petani dalam pembuatan

perencanaan, pelaksanaan dan pemanfaatan hasil dari usaha yang dikembangkan

petani.

Desa Polebunging yang memiliki potensi penghasil perkebunan khususnya

vanili. Kendala yang dialami petani setempat adalah kerusakan produksi, baik dari

penanganan saat panen, penyimpanan, maupun dalam hal pengolahan vanili, maka

perlu partisipasi petani yang dimotivasi langsung oleh penyuluh guna menghadapi

situasi seperti itu, sehingga pelatihan atau bimbingan dibidang pertanian,

khususnya dalam peningkatan produksi vanili.

Selain dari itu partisipasi petani dalam perencanaan, pelaksanaan dan

pemanfaatan hasil dari di Desa Polebunging selama ini memang kurang dalam

menangani pemeliharaan, pemupukan serta penanganan pascapanen, karena

pengetahuan petani tentang hal ini belum memadai sehinggap roduksi di wilayah

ini sering mengalami penurunan. Oleh karena itu penyuluh pertanian. Diharapkan

mampu memecahkan masalah yang dihadapi petani khususnya di wilayah

kerjanya, sehingga diharapkan adanya perubahan yang yang lebih baik dalam

mengembangkan vanili yang memiliki nilai ekonomis tinggi.

Hingga saat ini petani di Desa Polebunging Kecamatan Bontomanai

Kabupaten Kepulauan Selayar dalam melaksanakan usaha pertanian khususnya

tanaman vanili selalu berpijak dengan kemampuan yang dimilikinya. Oleh karena

itu perubahan tersebut harus berpijak dari potensi yang dimiliki petani tanpa

Page 17: PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK TANI TERHADAP TANAMAN …

4

dimulai dari dorongan atau motivasi sehingga segala upaya yang dilakukan untuk

keberhasilan usaha pada tanaman vanili tidak akan berhasil secara berkelanjutan.

Berdasarkan uraian di atas, maka perlu diteliti tentang partisipasi anggota

kelompok tani terhadap Tanaman Vanili Di Desa Polebunging Kecamatan

Bontomanai Kabupaten Kepulauan Selayar.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latarbelakang yang telah diuraikan di atas, maka

permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana partisipasi anggota

kelompok tani terhadap Tanaman Vanili Di Desa Polebunging Kecamatan

Bontomanai Kabupaten Kepulauan Selayar ?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui partisipasi anggota kelompok tani

terhadap Tanaman Vanili Di Desa Polebunging Kecamatan Bontomanai

Kabupaten Kepulauan Selayar.

1.4 Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian ini ialah :

a. Informasi dan bahan pertimbangan bagi petani dalam peningkatan produksi

dan kualitas vanili.

b. Masukan dalam penyusunan kebijakan yang berkenaan dengan peningkatan

produksi vanili.

c. Diharapkan menjadi informasi dalam membangun koordinasi yang

harmonis dalam kaitannya dengan peningkatan produksi vanili.

Page 18: PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK TANI TERHADAP TANAMAN …

5

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Partisipasi

Istilah partisipasi telah cukup lama dikenal khususnya di dalam pengkajian

peranan anggota di dalam suatu organisasi, baik organisasi yang sifatnya tidak

sukarela maupun yang sukarela. Partisipasi sering diartikan dalam kaitannya

dengan pembangunan sebagai pembangunan masyarakat yang mandiri,

perwakilan, mobilitas sosial, pembagian sosial yang merata terhadap hasil

pembangunan, penetapan kelembagaan khusus, demokrasi politik dan sosial.

Partisipasi dapat diartikan sebagai keterlibatan mental, pikiran dan emosi/perasaan

seseorang di dalam situasi kelompok yang mendorongnya untuk memberikan

sumbangan kepada kelompok dalam usaha mencapai tujuan serta turut

bertanggung jawab terhadap usaha yang bersangkutan (Slamet, 1994).

Menurut Sastropoetra (2006),dikemukakan bahwa partisipasi masyarakat

dalam bentuk swadaya gotong-royong merupakan modal utama dalam potensi

yang esensial dalam pelaksanaan pembangunan desa yang selanjutnya telah

tumbuh dan berkembang menjadi dasar bagi kelangsungan pembangunan

nasional.

Partisipasi adalah keikutsertaan seseorang atau sekelompokanggota

masyarakat dalam suatu kegiatan. Keikutsertaan tersebut dilakukan sebagai akibat

dari terjadinya interaksi sosial antara individu yang bersangkutan dengan anggota

masyarakat yang lain (Mardikanto, 2001).

Page 19: PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK TANI TERHADAP TANAMAN …

6

Pengertian prinsip partisipasi adalah masyarakat berperan secara aktif dalam

proses atau alur tahapan program dan pengawasannya, mulai dari tahap

sosialisasi, perencanaan, pelaksanaan, dan pelestarian kegiatan dengan

memberikan sumbangan tenaga, pikiran, atau dalam bentuk materill.

Verhangen dalam Mardikanto (2003) menyatakan bahwa, partisipasi

merupakan suatu bentuk khusus dari interaksi dan komunikasi yang berkaitan

dengan pembagian: kewenangan, tanggung jawab, dan manfaat. Theodorson

dalam Mardikanto (1997) mengemukakan bahwa dalam pengertian sehari-hari,

partisipasi merupakan keikutsertaan atau keterlibatan seseorang (individu atau

warga masyarakat) dalam suatu kegiatan tertentu. Keikutsertaan atau keterlibatan

yang dimaksud di sini bukanlah bersifat pasif tetapi secara aktif ditujukan oleh

yang bersangkutan. Oleh karena itu, partisipasi akan lebih tepat diartikan sebagi

keikutsertaan seseorang didalam suatu kelompok sosial untuk mengambil bagian

dalam kegiatan masyarakatnya, di luar pekerjaan atau profesinya sendiri.

Faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap tumbuh dan berkembangnya

partisipasi dapat didekati dengan beragam pendekatan disiplin keilmuan. Menurut

konsep proses pendidikan, partisipasi merupakan bentuk tanggapan atau responses

atas rangsangan-rangsangan yang diberikan; yang dalam hal ini, tanggapan

merupakan fungsi dari manfaat (rewards) yang dapat diharapkan. Theodorson

dalam Mardikanto (2004) mengemukakan bahwa dalam pengertian sehari-hari,

partisipasi merupakan keikutsertaan atau keterlibatan seseorang (individu atau

warga masyarakat) dalam suatu kegiatan tertentu. Keikutsertaan atau keterlibatan

yang dimaksud disini bukanlah bersifat pasif tetapi secara aktif ditunjukkan oleh

Page 20: PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK TANI TERHADAP TANAMAN …

7

yang bersangkutan. Oleh karena itu, partisipasi akan lebih tepat diartikan sebagai

keikutsertaan seseorang di dalam suatu kelompok sosial untuk mengambil bagian

dalam kegiatan masyarakatnya, diluar pekerjaan atau profesinya sendiri.

Partisipasi sering dianggap mempermudah jalan untuk meraih kelompok

sasaran yang lebih miskin dan kurang berpendidikan serta wanita. Namun tidak

selalu demikian, hal tersebut bisa terjadi pada kelompok kecil yang semua

anggotanya berpartisipasi dalam mengambil keputusan dan bahkan dalam

kelompok ini pula mungkin saja para anggota yang miskin dan tidak memiliki

kekuasaan tidak berani menentang anggota yang berkuasa karena mereka

menyewakan tanahnya, bekerja sebagai buruh taninya, atau berutang padanya.

Tidak berarti mereka menerima keputusan-keputusan tersebut sebagai keputusan

mereka sendiri. Partisipasi petani dapat dan sering dicapai secara informal. Agen

penyuluhan dapat mendengarkan dengan seksama berbagai tipe petani di wilayah

kerja mereka, dengan tujuan memahami kebutuhan, tujuan, serta peluang mereka.

Informasi ini dapat dan harus berperan dalam perencanaan program penyuluhan.

Agen penyuluhan dapat dan seharusnya belajar dari pengalaman petani yang

berhasil serta menggunakan informasi ini untuk mengolah pesan-pesan

penyuluhan yang dinginkan pada situasi setempat (Hawkins,1999).

Partisipasi memungkinkan perubahan-perubahan yang lebih besar dalam

cara berpikir manusia. Perubahan dalam cara berpikir dan tindakan akan lebih

sedikit terjadi dan perubahan-perubahan ini tidak akan berjalan lama jika

perubahan tersebut disebabkan karena petani menuruti saran dari agen-agen

Page 21: PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK TANI TERHADAP TANAMAN …

8

penyuluhan, berbeda apabila petani berubah karena kesadaran dimana petani akan

merasa bertanggung jawab atas perubahan tersebut.

Ada beberapa alasan mengapa petani dianjurkan untuk berpartisipasi.

Pertama adalah mereka memiliki informasi yang sangat penting untuk

merencanakan program yang berhasil. Kedua adalah mereka akan lebih

termotivasi untuk bekerja dalam kegiatan jika mereka ikut di dalamnya. Alasan

ketiga adalah masyarakat yang demokrtatis secara umum menerima bahwa rakyat

yang terlibat mempunyai hak untuk berpartisipasi dalam keputusan mengenai

tujuan yang ingin mereka capai. Alasan keempat adalah banyak permasalahan

pembangunan pertanian sehingga partisipasi kelompok dalam keputusan

kelompok sangat dibutuhkan. Partisipasi memungkinkan perubahan-perubahan

yang lebih besar dalam cara berpikir manusia. Perubahan dalam pemikiran dan

tindakan akan lebih sedikit terjadi dan perubahan-perubahan ini tidak akan

berjalan lama jika perubahan tersebut dikarenakan menuruti agen penyuluhan

dengan patuh dari pada apabila mereka ikut bertanggung jawab di dalamnya

(Hawkins,1999).

Menurut Hawkins, (1999) membedakan tiga tahapan kegiatan partisipasi

dalam pertanian yaitu:

a. Partisipasi dalam perencanaan

Keterlibatan seseorang dalam perencanaan pembangunan sekaligus

membawa dalam proses pembentukan keputusan, mencakup empat

tingkatan yang pertama ialah mendefinisikan situasi yang menghendaki

adanya keputusan. Kedua, memilih alternatif yang cocok untuk dipilih

Page 22: PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK TANI TERHADAP TANAMAN …

9

sesuai dengan kondisi dan situasi, dan yang ketiga, menentukan cara terbaik

agar keputusan yang telah dibuat dapat dilaksanakan. Dengan demikian

dalam tahapan ketiga ini merupakan jabaran rencana, operasionalisasi

rencana. Berikutnya adalah mengevaluasi akibat apa saja yang timbul

sebagai akibat dari pilihan keputusan itu.

b.Partisipasi dalam pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan, pengukuran bertitik tolak pada sejauh mana

masyarakat secara nyata terlibat dalam aktivitas-aktivitas riil yang

merupakan perwujudan program-program yang telah digariskan di dalam

kegiatan-kegiatan fisik.Untuk mewujudkan kondisi masyarakat agar

berpartisipasi di dalam melaksanakan setiap paket program pembangunan

yang telah dikomunikasikan ke dalam masyarakat yang bersangkutan,

masyarakat harus dilibatkan dalam melaksanakan setiap pelaksanaan

program pembangunan.

c. Partisipasi dalam pemanfaatan

Sedangkan yang dimaksud tahap pemanfaatan ialah partisipasi masyarakat

didalam fase penggunaan atau pemanfaatan hasil-hasil kegiatan

pembangunan. Di samping itu, pemanfaatan hasil kegiatan akan

merangsang kemauan dan kesukarelaan masyarakat untuk selalu

berpartisipasi dalam setiap program kegiatan yang akan datang.

Partisipasi yang dilakukan dengan terpaksa atau takut biasanya

akibat adanya perintah yang kaku dari atasan. Sehingga masyarakat

seakan-akan terpaksa untuk melaksanakan rencana yang telah ditentukan.

Page 23: PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK TANI TERHADAP TANAMAN …

10

Partisipasi dengan ikut-ikutan hanya didorong oleh rasa solidaritas yang

tinggi diantara sesama masyarakat desa. Partisipasi dengan kesadaran

timbul karena kehendak dari pribadi anggota masyarakat. Hal ini dilandasi

oleh dorongan yang timbul dari hati nurani sendiri. Partisipasi bentuk ini

sangat diharapkan dapat berkembang dalam masyarakat desa dengan

adanya partisipasi yang didasarkan atas kesadaran, maka masyarakat

diajak untuk memenuhi dan merasa memiliki objek pembangunan yang

diselenggarakan (Khairuddin, 2002).

Slamet (1994) mengemukakan unsur dalam partisipasi

antara lain : kepengurusan, frekuensi kehadiran dalam rapat, frekuensi

mengajukan usul / saran dan diterima tidaknya usul / saran yang

digunakan untuk mengukur partisipasi masyarakat tahap perencanaan.

Pengukuran partisipasi tahap pelaksanaan mengunakan unsur : bentuk

bantuan (tenaga, uang dan materi yang disumbangkan). Sedangkan

partisipasi tahap pemanfaatan diukur dari sejauh mana anggota

masyarakat memetik hasil dari program kegiatan yang dilakukan.

2.2 Petani

Petani sebagai seseorang yang mengendalikan secara efektif sebidang tanah

yang dia sendiri sudah lama terikat oleh ikatan-ikatan tradisi dan perasaan. Tanah

dan dirinya adalah bagian dari satu hal, suatu kerangka hubungan yang telah

berdiri lama. Suatu masyarakat petani bisa terdiri sebagian atau bisa juga

seluruhnya dari para penguasa atau bahkan menggarap paksa tanah bila mana

mereka menguasai tanah sedemikian rupa sehingga memungkinkan mereka

Page 24: PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK TANI TERHADAP TANAMAN …

11

menjalankan cara hidup biasa dan tradisional yang di dalamnya pertanian, mereka

masuk secara intim, akan tetapi bukan sebagai penanam modal usaha demi

keuntungan.

Petani adalah setiap orang yang melakukan usaha untuk memenuhi sebagian

atau seluruh kebutuhan hidupnya di bidang pertanian dalam arti luas yang

meliputi usahatani pertanian, peternakan, perikanan (termasuk penangkapan ikan)

dan pemungutan hasil laut. Peranan petani sebagai pengelola usahatani berfungsi

mengambil keputusan dalam mengorganisasi faktor-faktor produksi yang

diketahui. Sehingga dapat disimpulkan bahwa petani adalah seseorang yang

mempunyai lahan sendiri maupun tidak dan sementara waktu atau tetap

menguasai satu atau beberapa cabang usaha di bidang pertanian dalam arti luas

baik itu dengan tenaga sendiri atau tenaga bayaran dalam pengelolaannya

(Hernanto, 2003).

2.3 Kelompok Tani

Kelompok menurut Mardikanto (2004) adalah himpunan atau kesatuan

manusia yang duduk bersama sehingga terdapat hubungan timbal balik dan saling

mempengaruhi serta memiliki kesadaran untuk saling menolong.

Definisi kelompok dalam hubungannya dengan ciri-ciri keorganisasian

menurut ahli sosiologi adalah suatu sistem anggota diorganisasikan dari dua orang

atau lebih yang saling berhubungan sehingga sistem tersebut melakukan beberapa

fungsi, mempunyai seperangkat standart hubungan, peranan antar anggotanya, dan

mempunyai seperangkat norma yang mengatur fungsi kelompok dan masing-

masing anggotanya.

Page 25: PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK TANI TERHADAP TANAMAN …

12

Salah satu ciri terpenting dari kelompok adalah, bahwa kelom pok

merupakan suatu kesatuan sosial yang memiliki kepentingan bersama dan tujuan

bersama. Karena itu kelompok dapat diartikan sebagai himpunan yang terdiri dari

dua atau lebih individu (manusia) yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

a. Memiliki ikatan yang nyata

b. Memiliki interaksi dan interelasi sesama anggota

c. Memiliki struktur dan pembagian tugas yang jelas

d. Memiliki kaidah-kaidah atau norma tertentu yang disepakat bersama.

e. Memiliki keinginan dan tujuan bersama (Mardikanto,2004).

Dilihat dari proses interaksi sosial, manusia senantiasa mempunyai hasrat

bergaul dengan sesamanya, yang terwujud dari proses interaksi sosial. Dari

pergaulan, lama kelamaan timbullah kelompok-kelompok sosial. Kelompok-

kelompok sosial tersebut dalam jangka waktu yang relatif lama. Untuk

menghadapi alam sekeliling, manusia harus hidup berkelompok. Dalam berbagai

pekerjaan usaha tani, para petani di pedesaan juga harus hidup berkelompok dan

bekerjasama. Kelompok-kelompok tersebut merupakan himpunan atau kesatuan

manusia yang hidup bersama karena adanya hubungan antara mereka. Hubungan

tersebut antara lain menyangkut ikatan timbal balik yang saling mempengaruhi

dan juga adanya suatu kesadaran untuk saling menolong. Dapat dikatakan bahwa

dengan terbentuknya kelompok, tersirat adanya suatu tujuan kelompok. Suatu

kelompok sosial cenderung tidak merupakan kelompok statis, akan tetapi selalu

dinamis, berkembang serta mengalami perubahan-perubahan, baik dalam aktivitas

maupun bentuknya (Soerjono, 2002).

Page 26: PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK TANI TERHADAP TANAMAN …

13

Torres dalam Mardikanto (2001) mengemukakan beberapa keuntungan dari

adanya kelompok tani, yaitu bahwa kelompok tani dapat menyebabkan :

a. Semakin erat interaksi antara anggota dan semakin terbinanya

kepemimpinan kelompok.

b. Semakin terarah dan meningkat dengan cepat jiwa kerjasama antar petani.

c. Semakin cepat proses perembesan penerapan inovasi baru.

d. Semakin meningkat kemampuan rata-rata pengembalian hutang petani.

e. Semakin meningkat orientasi pasar, baik yang berkaitan dengn input

maupun produk.

f. Semakin mampu membantu meningkatkan pembagian air irigasi serta

pengawasannya oleh petani sendiri.

Sajogya dalam Mardikanto (2001) mengemukakan tiga alasan utama

dibentuknya kelompok tani yaitu dapat :

a. Memanfaatkan secara optimal semua sumber daya yang tersedia.

b. Dikembangkan pemerintah sebagai alat pembangunan.

c. Sebagai alasan ideologis yang mewajibkan para petani untuk terikat suatu

amanat suci yang harus mereka amalkan melalui kelompok tani.

Kelompok tani sesungguhnya merupakan lembaga yang secara ideal

dibentuk oleh petani sebagai wahana untuk meningkatkan pengetahuan dan

keterampilan petani yang pasif dan statis menjadi petani yang aktif dan dinamis

(Silitongga,1994).

Kelompok tani merupakan suatu kesatuan sosial yang terdiri atas dua atau

lebih orang-orang yang mengadakan interaksi secara intensif dan teratur, sehingga

Page 27: PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK TANI TERHADAP TANAMAN …

14

diantara mereka terdapat pembagian tugas, struktur dan norma-norma tertentu

yang khas bagi kesatuan tersebut. Karena itu, kelompok berbeda dengan

kerumunan atau orang-orang yang meskipun secara fisik kelihatan bersatu, tetapi

antar individu yang berada dalam kerumunan itu sebenarnya tidak ada hubungan

atau interaksi apapun juga.

Hadisapoetro dalam Mardikanto (2004) menyarankan agar disetiap wilayah

kelompok perlu dibentuk berbagai kelompok kegiatan yang bertanggung jawab

untuk melaksanakan fungsi-fungsi khusus demi tercapainya tujuan kelompok

seperti kelompok pemakai air, regu pemberantas hama atau penyakit dan lain-lain

2.4 Tanaman Vanili

Pada umumnya petani vanili di Indonesia masih dalam skala kecil, ditanam

di pekarangan atau di tanah tegalan sebagai tanaman sela. Penanaman vanili

terluas adalah pada tahun 1996, sedangkan pada tahun 1997 dan 1998 mengalami

penurunan dan mulai meningkat lagi pada tahun 1999 dan 2000. Walaupun pada

tahun 2000 luas areal penanaman lebih kecil dari tahun 1996. Namun

produktivitasnya lebih tinggi, kemungkinan hal ini terjadi karena semakin

meningkatnya kualitas pengelolaan usaha tani vanili di Indonesia (Rukmana,

2003).

Perkebunan vanili memiliki hasil utama berupa buah vanili sebagai bahan

baku pembuatan vanila. Selama ini, Indonesia memenuhi permintaan pasar dunia

vanili berupa buah vanili utuh kering (whole vanilla) dan buah vanili bentuk lain

(other vanilla). Berdasarkan data ekspor selama ini, buah vanili kering Indonesia

banyak dikirim ke Amerika Serikat, Uni Eropa, Jepang, dan Swiss. Umumnya

Page 28: PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK TANI TERHADAP TANAMAN …

15

petani menjual dalam bentuk buah vanili segar, sedangkan buah vanili kering

diolah oleh pedagang pengumpul. Pedagang pengumpul menentukan tingkat mutu

dan benih buah vanili kering yang dikirim ke eksportir.

Berdasarkan data permintaan dunia akan vanili yang telah dikumpulkan oleh

Agribusiness Development Centre (2000) jumlah kebutuhan dunia sebesar 2.500

sampai 3.000 ton vanili kering per tahun dengan perincian kebutuhan vanili untuk

Amerika Serikat sebesar 1.500 - 2.000 ton per tahun, Canada sebesar 150 - 200

ton per tahun, Uni Eropa (Prancis, Jerman, dan lainnya) sebesar 700 - 800 ton per

tahun, Jepang sebesar 50 - 80 ton per tahun, Swiss sebesar 35 - 55 ton per tahun,

dan Australia 10 - 20 ton per tahun (Anonim, 2010ª).

Berdasarkan volume ekspor vanili selama 10 tahun terakhir, Indonesia rata-

rata mengekspor sebanyak 2.315 ton dengan nilai sebesar US$ 17.367 ribu.

Perkembangan rata-rata volume ekspor selama 10 tahun terakhir sebesar 140 %

untuk kenaikan volume, dan 15% untuk kenaikan nilai ekspor (Anonim, 2005).

Adanya perbedaan yang sangat mencolok antara besarnya kebutuhan dunia dan

kenyataan volume ekspor Indonesia pada 2 tahun terakhir menunjukkan bahwa

kebutuhan dunia atau pasar dunia untuk komoditi vanili mengalami perluasan atau

peningkatan. Dengan mencermati data tujuan ekspor vanili Indonesia yang

mengalami peningkatan sangat drastis pada dua tahun terakhir, ternyata ada pasar

baru selain pasar tradisional (Amerika Serikat, Uni Eropa, Jepang, dan Swiss)

yang sangat besar nilai ekspornya yaitu ke Cina. Besarnya ekspor selama dua

tahun terakhir itu, ialah sebesar 3.000 ton pada tahun 2008 dan 6.000 ton pada

tahun 2009.

Page 29: PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK TANI TERHADAP TANAMAN …

16

Permintaan dalam negeri akan vanili khususnya dalam bentuk vanillin

masih dipenuhi dari pasar impor karena Indonesia belum memiliki industri

vanillin. Selain sebagai pengekspor vanili, Indonesia untuk keperluan tertentu

masih juga melakukan impor buah vanili kering. Selama lima tahun terakhir

jumlah rata-rata buah vanili yang diimpor sebanyak 767 ton dengan nilai

US$1.810.000 dengan perkembangan volume impor rata-rata pertahun sebesar

251% (Anonim, 2005).

Dalam kehidupan sehari-hari, aroma vanilin digunakan untuk pewangi

makanan dan minuman, farmasi, kosmetika dan parfum. Industri makanan dan

minuman, umumnya menggunakan ekstrak vanilin. Industri farmasi

menggunakannya dalam bentuk tincture sementara untuk parfum berupa tincture

dan absolute. Sebenarnya teknologi modern sudah berhasil membuat vanilin

sintetis dari bahan baku eugenol (minyak daun cengkih), dengan cara mengubah

jumlah dan bentuk rantai karbonnya. Namun konsumen dan kalangan industri

tetap lebih menyukai aroma vanilin asli dari polong buah vanili. Itulah sebabnya

apabila pasokan kurang, maka harga buah vanili kering akan melambung sampai

mencapai jutaan rupiah per kg. Dalam industri pangan vanili digunakan sebagai

flavoring agent pada produk makanan dan minuman seperti pada es krim,

minuman ringan, coklat, permen, puding, kue, dan minuman keras. Sedangkan

dalam industri non pangan vanili banyak digunakan sebagai bahan untuk

penambah wewangian (fragrance). Selain itu, vanili juga dapat dimanfaatkan

sebagai zat antimikroba untuk mencegah jamur dan kapang pada puree buah, serta

zat antioksidan pada makanan yang banyak mengandung komponen tak jenuh.

Page 30: PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK TANI TERHADAP TANAMAN …

17

Kombinasi vanillin dengan 500 ppm asam askorbat pada pH 3 mampu

mencegah pertumbuhan mikroba alami dan kontaminan pure strawberry yang

disimpan selama 60 hari pada suhu ruang (Cerutti et al., 1997). Dengan begitu

luasnya kegunaan vanili dan peningkatan ekspor vanili Indonesia, komoditi ini

sebenarnya mempunyai prospek pengembangan yang sangat cerah (Anonim

2010a).

Tanaman vanili (Vanilla planifolia Andrews atau Vanilla fragrans),

bukanlah tanaman asli Indonesia. Secara historis, tanaman tahunan ini baru masuk

ke Indonesia pada tahun 1819. Namun demikian, tanaman vanili tumbuh lebih

subur dan lebih produktif di Indonesia yang beriklim tropis, dibandingkan dengan

negara asalnya (Mexico) dan negara produsen vanili lainnya. kualitas vanili

Indonesia yang dikenal dengan “Java Vanili” masih yang terbaik di Dunia. Hal ini

didasarkan atas kadar vanilinnya yang cukup tinggi, yakni sekitar 2,75 persen.

Kadar tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan kadar vanili Madagaskar

yang hanya 1,91-1,98 persen, Tahiti 1,55-2,02 persen, Mexico 1,89- 1,98 persen,

dan Sri Lanka 1,48 persen. Di tinjau dari perspektif spasial dan bisnis, maka

Indonesia unggul secara komparatif dibanding negara-negara produsen vanili

lainnya di dunia (Anonim, 2005).

Posisi Indonesia sebagai eksportir vanili dunia terus turun. Pada tahun 2008,

Indonesia masih menjadi produsen vanili dunia nomor dua setelah Madagaskar.

Pada tahun 2009, posisi Indonesia sudah terdepak dari lima besar produsen dunia.

Indonesia sebenarnya sangat berpotensi menjadi produsen vanili dunia kelas atas.

Tata niaga vanili juga perlu diiringi pola kemitraan untuk menjaga kualitas.

Page 31: PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK TANI TERHADAP TANAMAN …

18

Beberapa tahun lalu, vanili Indonesia yang bermutu rendah ditolak negara-negara

maju. Untuk jalur pemasaran luar negeri ada beberapa pihak yang mungkin

terlibat, yaitu agen eksportir, prosesor, tengkulak, dan pedagang.

2.5 Kerangka Pikir

Upaya peningkatan kesejahteraan dan perbaikan taraf hidup masyarakat

antara lain dapat dicapai melalui kegiatan penyuluhan. Penyuluhan pertanian

merupakan suatu proses pendidikan nonformal dengan melibatkan banyak pihak

(petani, penyuluh, dan pemerintah) yang diarahkan pada tercapainya perubahan

perilaku petani sasaran, baik perubahan pada aspek pengetahuan, sikap maupun

keterampilan.

Partisipasi petani dalam penelitian ini dapat dilihat dari partisipasi dalam

perencanaan, pelaksanaan kegiatan dan pemanfaatan hasil. Partisipasi tahap

perencanaan adalah keikutsertaan petani dalam penyusunan rencana kegiatan yang

berkaitan dengan kegiatan peningkatan produksi vanili, partisipasi tahap

pelaksanaan adalah keikutsertaan petani dalam melaksanakan kegiatan yang telah

direncanakan. Berdasarkan dari beberapa referensi yang telah dikemukakan

sebelumnya maka efektivitas dapat diukur dengan melihat tingkat perubahan

perilaku, tingkat produktivitas dan tingkat kepuasan anggota seperti terlihat dalam

skema di bawah ini:

Page 32: PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK TANI TERHADAP TANAMAN …

19

Gambar 1 Kerangka Pikir Penelitian Partisipasi Anggota Kelompok Tani TerhadapTanaman Vanili di Desa Polebunging Kecamatan Bontomanai Kabupaten KepulauanSelayar.

Partisipasi Petani :1. Tahap Perencanaan2. Tahap Pelaksanaan3. Tahap Pemanfaatan

Usaha TaniVanili

PenyuluhPertanian Petani

Page 33: PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK TANI TERHADAP TANAMAN …

20

III. METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Polebunging Kecamatan Bontomanai

Kabupaten Kepulauan Selayar. Waktu penelitian dilakukan selama dua bulan

yaitu dari Nopember 2012 sampai dengan Januari 2013.

3.2 Teknik Penentuan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah anggota kelompok tani vanili di Desa

Polebunging yang berjumlah 2 kelompok tani yang terlibat pada tanaman vanili.

yaitu kelompok tani Bulo Sipappa’ yang beranggotakan 10 orang, kelompok tani

baji’minasa yang beranggotakan 10 orang, jadi jumlah populasinya 20 orang yang

berpartisipasi aktif pada tanaman vanili bersama penyuluh pertanian. Sementara

untuk penentuan sampel dilakukan dengan teknik sensus (sampel jenuh) yakni

dengan menjadikan keseluruhan populasi sebagai sampel yakni 20 orang petani.

3.3 Teknik Pengambilan Data

Data yang diperlukan dalam penelitian ini dikumpulkan dengan

menggunakan metode sebagai berikut :

1. Observasi, adalah pengamatan yang dilakukan secara langsung di lapang

mengenai keadaan daerah penelitian.

2. Dokumentasi adalah pencatatan data yang diperoleh melalui dokumen-

dokumen dari instansi atau lembaga yang terkait dan dari responden sendiri.

Page 34: PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK TANI TERHADAP TANAMAN …

21

3.4 Jenis Data

Dalam penelitian ini, data yang diperlukan meliputi data primer dan data

sekunder yang bersifat kualitatif dan kuantitatif :

1. Data primer : data yang diperoleh melalui wawancara langsung dengan

responden dengan teknik wawancara berdasarkan daftar pertanyaan yang

telah disiapkan

2. Data sekunder : data yang dikumpulkan dengan cara mencatat data yang

telah ada pada instansi atau lembaga yang terkait, yang diperlukan dalam

penelitian.

3.5. Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam menganalisis untuk menjawab

permasalahan yang diangkat yaitu menggunakan tehnik Analisis deskriptif dengan

menggunakan tabel atau tanpa tabel dengan tabel frekuensi. Untuk mengukur

dilakukan dengan memberi skor jawaban angket yang diisi oleh responden,

dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Jawaban A diberi skor 3

b. Jawaban B diberi skor 2

c. Jawaban C diberi skor 1

Untuk mengetahui Partisipasi Anggota Kelompok Tani pada Tanaman

Vanili di Desa Polebunging Kecamatan Bontomanai Kabupaten Kepulauan

Selayar dapat diformulasikan sebagai berikut:

klasjumlah

dahskor terennggiskor tertiintervallebar

Page 35: PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK TANI TERHADAP TANAMAN …

22

3.6 Definisi Operasional

Definisi operasional dalam penelitian ini didefinisikan sebagai berikut:

1. Petani adalah seseorang yang mengendalikan secara efektif sebidang tanah

yang dia sendiri sudah lama terikat oleh ikatan-ikatan tradisi dan perasaan.

2. Partisipasi adalah partisipasi merupakan suatu bentuk khusus dari interaksi

dan komunikasi yang berkaitan dengan pembagian: kewenangan, tanggung

jawab, dan manfaat.

3. Partisipasi petani adalah keikutsertaan dan peran atau andil anggota meliputi

tahap perencanaan, pelaksanaan, dan pemanfaatan hasil kegiatan.

a. Partisipasi dalam perencanaan adalah keikutsertaan petani dalam

penyusunan rencana kegiatan yang berkaitan dengan kegiatan partispasi

petani.

b. Partisipasi dalam pelaksanaan kegiatan adalah keterlibatan atau

keikutsertan petani dalam melaksanakan kegiatan yang telah

direncanakan.

c. Partisipasi dalam pemanfaatan adalah sejauh mana petani memanfaatkan

hasil kegiatan peningkatan produksi vanili

4. Motivasi petani diartikan sebagai suatu kondisi yang mendorong seseorang

untuk melaksanakan suatu tindakan dalam rangka mencapai tujuannya.

5. Penyuluhan Pertanian adalah orang yang mengemban tugas memberikan

dorongan kepada petani agar mau mengubah cara berfikir, cara kerja dan

cara hidup yang lebih sesuai dengan perkembangan jaman, perkembangan

teknologi pertanian yang lebih maju.

Page 36: PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK TANI TERHADAP TANAMAN …

23

IV . KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

4.1. Luas dan Letak Geografis

Desa Polebunging Kecamatan Bontomanai Kabupaten Kepulauan Selayar

adalah salah satu Desa yang memiliki jarak 16 km dari ibu kota Kabupaten yang

mempunyai beragam potensi pertanian dan budidaya tertentu dengan posisi

wilayah secara geografis 5086’19”LS dan 170 BT.

Luas Wilayah Desa Polebunging Kecamatan Bontomanai mempunyai luas

wilayah 12,28 m2 dan terdiri dari 9 Rukun kampung dan 10 Rukun Tetangga.

Secara administrasi Desa Polebunging berbatasan dengan :

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Kohala

b. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Bonea Makmur

c. Sebelah Selatan berbatas dengan Desa Mare-Mare

d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa barugaiya

4.2 Keadaan Tofografi

Keadaan tofografi Desa Polebunging keadaan bulan kering secara

berurutan berkisar 4- 5 bulan, dan bulan basah 7 - 8 bulan, Rata-rata hujan di Desa

Polebunging sebesar 30 mm/ bulan dan berada pada ketinggian tempat 100 - 250

m dari permukaan laut, dengan suhu rata-rata 28°C – 33oC dengan kelembaban

udara berkisar 88,9 % sepanjang tahun.

4.3 Keadaan Penduduk

Penduduk merupakan salah satu syarat bagi terbentuknya sebuah neah

negara atau wilayah dan sekaligus sebagai aset atau modal bagi suksesnya

Page 37: PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK TANI TERHADAP TANAMAN …

24

pengembangan di segala bidang kehidupan baik dalam bentuk pembangunan fisik

maupun non fisik. Oleh karena itu kehadiran dan peranannya sangat menentukan

bagi perkembangan suatu wilayah, baik dalam skala kecil maupun besar ,

sehingga dibutuhkan data atau potensi kependudukan yang tertib dan terukur .

4.3.1 Penduduk berdasarkan Jenis Kelamin

Jumlah penduduk di Desa Polebunging yaitu berjumlah 1.388 jiwa yang

terdiri dari laki-laki 688 jiwa dan perempuan 700 jiwa. Untuk mengetahui jumlah

penduduk Desa Polebunging dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Jumlah Penduduk pada Setiap Dusun Desa di Polebunging KecamatanBontomanai Kabupaten Kepulauan Selayar

No DusunJumlah Penduduk( jiwa )

JumlahLaki- laki Perempuan

123456

PolebungingPolobunging TimurKarajaangBontotinggiBontosaileBaturapa

25896865748143

2641071025646125

52220318811394268

Total 688 700 1.388Sumber : Monografi Desa Polebunging, 2012.

Tabel 1. menunjukkan bahwa jumlah keseluruhan penduduk sebanyak

1.388 jiwa yang terdiri dari 6 dusun.

4.3.2 Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan merupakan salah satu alat ukur untuk melihat potensi

dan kemampuan masyarakat dalam hal penerimaan inovasi baru, selain itu

pendidikan dan pengetahuan akan mempengaruhi pola pikir masyarakat dalam

menyelesaikan suatu masalah dalam proses kinerja secara global. Semakin tinggi

taraf pendidikan masyarakat, akan berbanding lurus dengan pola penataan

kehidupan kemasyarakatan di desa pada umumnya. Jumlah penduduk di Desa

Page 38: PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK TANI TERHADAP TANAMAN …

25

Polebunging yang didasarkan pada tingkat pendidikannya, dapat dilihat pada

Tabel 2.

Tabel 2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di DesaPolebunging Kecamatan Bontomanai Kabupaten Kepulauan Selayar

No Tingkat Pendidikan Jumlah ( jiwa )1.2.3.4.

Tidak SekolahTamat SDSMPSMA

369285143396

Total 1388Sumber : Monografi Desa Polebunging, 2012

Tabel 2 menunjukkan masyarakat Desa Polebunging memiliki tingkat

pendidikan tertinggi yaitu sarjana sebanyak 69 orang,dan tidak pernah sekolah

sebanyak 369 orang.

4.4 Keadaan Wilayah Desa Polebunging

Kondisi wilayah di Desa Polebunging merupakan suatu daerah yang cukup

potensial untuk dijadikan daerah perkebunan dan pertanian dengan komoditas

yang beragam, hal ini disebabkan karena kondisi lahan yang subur dan cukup

baik untuk beberapa komoditas. Sehingga daerah ini memiliki keadaan berbukit

sampai curam yang sebagian besar diperuntukkan lahannya di sektor perkebunan

luas penggunaan lahan dapat dilihat pada Tabel 3

Tabel 3. Luas Lahan Berdasarkan Penggunaannya Desa Polebunging KecamatanBontomanai Kabupaten Kepulauan Selayar

No Tanah Menurut Penggunaannya Luas Lahan ( ha ) Persentase ( % )1.2.3.4.567

Tanah kering/kritisLadang/TegalanPekaranganPenggembalaanPerkebunanHutanrakyatLain-lain

184,20182,8029,50122,80906,293,3389,09

11,4611,371,837,6456,365,805,54

Total 1607,9 100,00

Page 39: PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK TANI TERHADAP TANAMAN …

26

Sumber : Monografi Desa Polebunging, 2012.

Tabel 3 menunjukkan bahwa penggunaan lahan didominasi oleh sektor

perkebunan yaitu 906,2 atau 56,36% dari keseluruhan wilayah Desa Polebunging.

4.5 Potensi Wilayah Perkebunan

Kondisi wilayah di polebunging kecamatan bontomanai merupakan suatu

daerah yang cukup potensial untuk dijadikan daerah perkebunan dari pertanian

dengan komoditas yang beragam, hal ini disebabkan karena kondisi lahan yang

subur dan cukup baik untuk beberapa komoditas. Jenis usaha komoditi

perkebunan dengan luas penggunaan lahan dapat dilihat pada Tabel 4

Tabel 4. Potensi Wilayah Polebunging Kecamatan Bontomanai

No Jenis komoditi Luas lahan ( Ha ) Persentae ( % )1. Cengkeh 98 462. Vanili 55 263. Jambu mente 38 184. Kenari 22 10

Jumlah 213 100,00

Page 40: PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK TANI TERHADAP TANAMAN …

27

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Identitas Responden

Identitas petani responden yang diuraikan dalam pembahasan berikut

menggambarkan berbagai aspek keadaan petani yang mempunyai partisipasi

anggota kelompok tani terhadap Tanaman Vanili Di Desa Polebunging

Kecamatan Bontomanai Kabupaten Kepulauan Selayar. Berbagai aspek yang

dimaksud adalah : a) umur; b) Pendidikan; c) Pengalaman usahatani d)

Tanggungan keluarga.

5.1.1 Tingkat Umur

Salah satu karakteristik yang dimiliki seseorang yang dianggap penting

adalah faktor umur. Umur sangat mempengaruhi karena makin muda petani

biasanya mempunyai semangat tinggi untuk ingin tahu apa yang mereka belum

ketahui, sehingga dengan demikian mereka berusaha untuk lebih cepat melakukan

adopsi inovasi. Petani yang berumur muda mempunyai kemampuan yang lebih

besar dari yang lebih tua. Yang muda cenderung menerima hal-hal yang baru

dianjurkan untuk menambah pengalaman, sehingga cepat mendapat pengalaman-

pengalaman baru yang berharga dalam berusaha tani. Sedangkan yang berusia tua

mempunyai kapasitas mengelolah usaha tani lebih baik. la sangat berhati-hati

bertindak, dikarenakan telah banyak pengalaman yang dirasakan sekeluarga,

Keadaan umur responden dapat disajikan pada Tabel 5.

Page 41: PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK TANI TERHADAP TANAMAN …

28

Tabel 5. Umur Responden Petani di Desa Polebunging Kecamatan BontomanaiKabupaten Kepulauan Selayar

Umur (Thn) Jumlah (orang) Persentase (%)29 – 34 2 10,0035 – 40 6 30,0041 – 46 4 20,0047 – 52 7 35,0053 – 58 1 5,00Jumlah 20 100,00

Sumber ; Data Primer setelah diolah, 2013

Tabel 5 terlihat bahwa usia responden terbanyak berdasarkan tingkat umur

adalah berumur 47 - 58 tahun yaitu sebesar 7 orang atau 35,00 %. Sedangkan

yang paling sedikit adalah tingkat umur 53 - 58 tahun yaitu sebesar 5,00 %, sudah

tidak produktif lagi tapi mereka mempunyai pengalaman berusaha tani yang

sangat lama.

5.1.2 Tingkat Pendidikan

Dalam mengelola usahatani tingkat pendidikan petani akan

berpengaruhdimana tingkat pendidikan pada umumnya sangat berpengaruh

terhadap pola pikir petani. Petani yang memiliki pengetahuan yang lebih tinggi

akan lebih cepat menyerap inovasi dan perubahan teknologi. Tingkat pendidikan

responden juga ikut mempengaruhi pola pengolaan usaha tani. Pendidikan dapat

mempengaruhi kemampuan pola pikir petani dalam pengembangan usahanya

terutama dalam menyerap dan mengadopsi teknologi baru dalam rangka

pencapaian tingkat produksi yang optimal. Hal ini dapat dilihat dari perilaku

dalam menangani hama di lapangan. Adapun petani responden dapat dilihat pada

Tabel 6 berikut ini :

Page 42: PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK TANI TERHADAP TANAMAN …

29

Tabel 6. Pendidikan Responden Petani di Desa Polebunging KecamatanBontomanai Kabupaten Kepulauan Selayar

Pendidikan Jumlah (orang) Persentase (%)SD 5 5,00

SMP 7 35,00SMA 8 40,00

Jumlah 20 100,00Sumber : Data primer setelah diolah, 2013

Tabel 6 menunjukan bahwa tingkat pendidikan responden yang paling

rendah adalah SD sebanyak 5 orang atau 5,00 %, dan yang tertinggi adalah SMA

sebanyak 8 orang atau 40,00%. Pendidikan petani responden menunjukan bahwa

memungkinkan seorang petani mampu menyerap informasi dari luar sehingga

mampu melakukan inovasi-inovasi baru .

Modal pendidikan yang cukup dimiliki oleh petani sudah bisa berpikir maju

atau berjalan secara dinamis dan tidak monoton, sehingga mampu menyerap

inovasi-inovasi baru dalam bidang pertanian.

5.1.3 Pengalaman Petani

Pengalaman dapat dilihat dari lamanya seorang petani menekuni dan

mengetahui perkembangan pertanian di wilayahnya. Suatu keterampilan dan

keahlian dalam menentukan cara yang lebih tepat untuk mengembangkan usaha

pengalamannya secara efektif dan efisien. Pengalaman berusahatani yang

dimaksud adalah lamanya responden terlibat dalam mengelola usahanya.

Pengalaman yang diperoleh dalam berusahatani juga merupakan salah satu factor

yang menentukan dalam pengambilan keputusan karena belajar dari pengalaman

yang pernah dilalui, maka petani pada umumnya sangat berhati-hati dalam

mengambil sikap.

Page 43: PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK TANI TERHADAP TANAMAN …

30

Tabel 7. Pengalaman Responden Petani di Desa Polebunging KecamatanBontomanai Kabupaten Kepulauan Selayar

Pengalaman (tahun) Jumlah (orang) Persentase (%)6 – 18 9 45,0019 – 31 8 40,0032 – 45 3 15,00Jumlah 20 100,00

Sumber : Data primer setelah diolah, 2013

Tabel 7 menunjukan bahwa pengalaman petani responden antara 6 – 18

tahun sebanyak 9 orang (45,00%) dan terendah 32 – 45 tahun (15,00%). Hal ini

menunjukkan bahwa umumnya responden berpengalaman dalam mengetahui

pengembangan vanili, sehingga pengalaman petani yang lama dalam berusahatani

sangat membantu petani untuk melakukan kegiatan usahataninya yang di bantu

oleh penyuluh pertanian setempat.

5.1.4.Tanggungan Petani

Jumlah tanggungan keluarga adalah semua anggota keluarga yang biaya

hidupnya ditanggung oleh responden. Jumlah tanggungan keluarga petani

cenderung turut berpengaruh pada kegiatan operasional usahatani, karena keluarga

yang relatif besar merupakan sumber tenaga keluarga. Keadaan tanggungan

keluarga petani responden dapat dilihat dari Tabel

Tabel 8. Tanggunggan Responden Petani di Desa Polebunging KecamatanBontomanai Kabupaten Kepulauan Selayar

Jumlah Tanggungan Keluarga(Orang)

Jumlah (jiwa) Persentase (%)

2 – 3 10 50.004 – 5 9 45.006 – 7 1 5.00

Jumlah 20 100.00Sumber : Data primer setelah diolah, 2013

Page 44: PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK TANI TERHADAP TANAMAN …

31

Tabel 8 menunjukkan bahwa jumlah tanggungan keluarga petani responden

yang terbanyak mempunyai tanggungan yaitu 2 – 3 orang berjumlah 10 orang

(50%), sedangkan jumlah tanggungan terkecil adalah jumlah tanggungan 6 - 7

orang berjumlah 1 orang (5,00 %).

5.2 Partisipasi Anggota Kelompok Tani

Pengertian prinsip partisipasi adalah masyarakat berperan secara aktif dalam

proses atau alur tahapan program dan pengawasannya, mulai dari tahap

sosialisasi, perencanaan, pelaksanaan, dan pelestarian kegiatan dengan

memberikan sumbangan tenaga, pikiran, atau dalam bentuk materill.

Theodorson dalam Mardikanto (1994) mengemukakan bahwa dalam

pengertian sehari-hari, partisipasi merupakan keikutsertaan atau keterlibatan

seseorang (individu atau warga masyarakat) dalam suatu kegiatan tertentu.

Keikutsertaan atau keterlibatan yang dimaksud di sini bukanlah bersifat pasif

tetapi secara aktif ditujukan oleh yang bersangkutan. Oleh karena itu, partisipasi

akan lebih tepat diartikan sebagai keikutsertaan seseorang didalam suatu

kelompok sosial untuk mengambil bagian dalam kegiatan masyarakatnya, di luar

pekerjaan atau profesinya sendiri.

Keberadaan kelompok tani diharapkan dapat memfasilitasi antara petani

dengan programa penyuluhan pertanian yang mempunyai tujuan selaras yaitu

peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani. Oleh karena itu pembinaan

kelompok tani perlu dilaksanakan secara lebih intensif, terarah dan terencana

sehingga mampu meningkatkan peran dan fungsinya.

Page 45: PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK TANI TERHADAP TANAMAN …

32

Pada dasarnya partisipasi didefinisikan sebagai keterlibatan mental atau

pikiran dan emosi atau perasaan seseorang di dalam situasi kelompok yang

mendorongnya untuk memberikan sumbangan kepada kelompok dalam usaha

mencapai tujuan. Keterlibatan aktif dalam berpartisipasi, bukan hanya berarti

keterlibatan jasmaniah semata. Partisipasi dapat diartikan sebagai keterlibatan

mental, pikiran, dan emosi atau perasaan seseorang dalam situasi kelompok yang

mendorongnya untuk memberikan sumbangan kepada kelompok dalam usaha

mencapai tujuan serta turut bertanggung jawab terhadap usaha yang bersangkutan.

Partisipasi petani diartikan sebagai keikutsertaan atau keterlibatan petani dalam

kegiatan, yang meliputi keikutsertaan atau keterlibatan dalam perencanaan

kegiatan, pelaksanaan kegiatan dan pemanfaatan kegiatan. Untuk mengetahui

tingkat partisipasi maka diperlukan indikator untuk mengukurnya. Tinggi

rendahnya partisipasi dapat diketahui dari skor atau penilaian atas tanggapan atau

jawaban yang diberikan oleh responden dari berbagai pertanyaan yang diajukan

berdasarkan kriteria yang digunakan. Partisipasi petani dalam penelitian ini dibagi

menjadi tiga kategori yaitu tinggi, sedang, dan rendah.

Tabel 9. Partisipasi Anggota Kelompok Tani

No Indikator Skor Rata-rata Kategori1 Perencanaan 181 2,26 Sedang2 Pelaksanaan 135 2,25 Sedang3 Pemanfaatan Hasil 141 2,35 Tinggi

Rata-rata 2,28 SedangSumber : Data Primer Telah diolah, 2013

Tabel 9 menjelaskan bahwa dalam perencanaan kegiatan dalam

pengembangan vanili dimana nilai rata-ratanya yakni 2,26 dan berada pada

kategori sedang. Pada tahap pelaksanaan pengembangan vanili berada pada

Page 46: PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK TANI TERHADAP TANAMAN …

33

kategori sedang dengan nilai rata-rata 2,25 dan pada tahap pemanfaatan hasil

dalam pengembangan vanili berada pada kategori tinggi dengan nilai rata-rata

2,35. Sehingga secara umum rata-rata partisipasi anggota kelompok tani berada

pada kategori sedang dengan rata 2,28.

5.2.1 Partisipasi Anggota Kelompok Tani dalam Perencanaan

Hal ini dikarenakan rapat perencanaan sebagian besar dari mereka yang

hadir dalam rapat tersebut. Rapat perencanaan antara lain membahas tentang alat

(peraga dan media audio visual) dan bahan (materi, brosur, majalah pertanian dan

leaflet) yang dibutuhkan dalam perencanaan kegiatan dalam pengembangan

vanili, perencanaan pelaksanaan kegiatan dan pembagian tugas masing-masing

peserta. Petani yang kurang paham terhadap tujuan dari kegiatan ini disebabkan

karena kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang baru pertama kali mereka ikuti

dan mereka belum mengetahui dengan jelas tentang kegiatan yang akan

dilaksanakan, sehingga mereka hanya mampu menjelaskan sebagian saja

Peranan petani dalam rapat pengambilan keputusan (perencanaan) sebagian

besar berperan sebagai peserta yang sekedar menghadiri rapat saja. Di samping itu

dalam rapat perencanaan terdapat pengurus yang membantu ketua dalam

melaksanakan rapat atau melayani anggota dan terdapat satu orang merupakan

ketua yang mengatur dan memimpin jalannya rapat.

Salah satu kurangnya partisipasi petani dalam tahap perencanaan

dikarenakan adanya beberapa hal, diantaranya adalah petani tidak atau kurang

dapat mengungkapkan ide atau gagasan mereka. Sebab lain adalah petani yang

nurut atau sekedar mengikuti orang yang mereka anggap lebih tahu atau lebih

Page 47: PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK TANI TERHADAP TANAMAN …

34

berpengalaman. Hal tersebut dapat mempengaruhi partisipasi pada tahap

perencanaan khususnya dalam pengembangan vanili milik petani sendiri.

Slamet (1993) membedakan ada tingkatan partisipasi yaitu : partisipasi

dalam tahap perencanaan, partisipasi dalam tahap pelaksanaan, partisipasi dalam

tahap pemanfaatan. Partisipasi dalam tahap perencanaan merupakan tahapan yang

paling tinggi tingkatannya diukur dari derajat keterlibatannya. Dalam tahap

perencanaan, orang sekaligus diajak turut membuat keputusan yang mencakup

perumusan tujuan, maksud dan target.

5.2.2 Partisipasi Anggota Kelompok Tani dalam Pelaksanaan

Untuk partisipasi anggota dalam melaksanakan penyuluhan pertanian dapat

dikatakan petani terlibat aktif. Hal ini dikarenakan petani sudah terlibat diseluruh

bagian pelaksanaan kegiatan pengembangan vanili. Selain itu keterlibatan mereka

juga dipengaruhi oleh adanya rasa tanggung jawab terhadap keberhasilan

kegiatan, hal ini merupakan konsekuensi dari keputusan mereka untuk mengikuti

kegiatan.

Tujuan petani terlibat dalam tahap pelaksanaan adalah agar petani dapat

mengetahui secara baik tentang cara-cara melaksanakan kegiatan sehingga

nantinya mereka dapat melakukan secara mandiri. Disamping itu petani merasa

perlu dan membutuhkan kelompok karena kegiatan-kegiatan yang dilakukan

kelompok pada dasarnya merupakan proses untuk mencapai tujuan bersama yang

di dalamnya terdapat gabungan berbagai kepentingan dari individu – individu

yang ada. Dengan kata lain kelompok dapat dijadikan sebagai wadah atau sarana

untuk menampung aspirasi dari petani.

Page 48: PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK TANI TERHADAP TANAMAN …

35

Data yang diperoleh, diketahui bahwa partisipasi atau keterlibatan petani

dalam kegiatan didasari oleh alasan yang berbeda-beda. Alasan mengikuti

kegiatan Karena terpaksa, pada dasarnya tidak ingin terlibat dalam pelaksanaan

kegiatan tersebut disebabkan mereka tidak setuju terhadap perencanaan tetapi

akhirnya mereka ikut juga karena merasa tidak enak kalau tidak ikut. Petani yang

terlibat dalam pelaksanaan kegiatan karena pengaruh orang lain, dikarenakan

disuruh petani lain namun pada dasarnya mereka juga tertarik dan ingin tahu

sehingga mereka mau mengikuti kegiatan yang diberikan oleh penyuluh pertanian.

5.2.3 Partisipasi Anggota Kelompok Tani dalam Pemanfaatan Hasil

Petani aktif berkonsultasi yaitu lebih dari 2 kali dalam membahas

usahatani vanili milik petani. Petani sudah mampu memanfaatkan keberadaan

penyuluh secara maksimal untuk berkonsultasi mengenai berbagai hal atau

masalah yang sedang dihadapi atau dengan kata lain petani aktif berkonsultasi

dengan penyuluh. Partisipasi petani dalam tahap pemanfaatan adalah sejauh mana

petani memanfaatkan kegiatan dan hasil kegiatan. Dengan adanya kegiatan ini

petani memperoleh informasi dan pengetahuan tentang inovasi. Untuk kesediaan

petani menyebarluaskan informasi yang diperoleh, dalam hal ini informasi tentang

penyuluhan pertanian, sebagian besar petani mengatakan bahwa mereka bersedia

untuk menyebarluaskan semua informasi yang mereka ketahui tentang

pengembangan vanili.

Dari hasil kegiatan di lapang dapat diketahui bahwa semua petani sudah

terlibat dalam pemanfaatan kegiatan atau dengan kata lain petani sudah dapat

memanfaatkan kegiatan secara maksimal. Manfaat yang diperoleh petani setelah

Page 49: PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK TANI TERHADAP TANAMAN …

36

mengikuti kegiatan ini adalah meningkatnya pengetahuan dan keterampilan,

sehingga petani memiliki wawasan yang lebih baik dalam pengembangan vanili

dari sebelumnya.

Partisipasi dalam pemanfaatan hasil, merupakan unsur terpenting yang

sering terlupakan. Sebab tujuan pembangunan adalah untuk memperbaiki mutu

hidup masyarakat banyak sehingga pemerataan hasil pembangunan merupakan

tujuan utama. Di samping itu, pemanfaaatan hasil pembangunan akan merangsang

kemauan dan kesukarelaan masyaraka tuntuk selalu berpartisipasi dalam setiap

program pembangunan yang akan datang (Mardikanto, 2001).

Page 50: PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK TANI TERHADAP TANAMAN …

37

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa partisipasi anggota

kelompok tani pada tahap perencanaan kegiatan terhadap tanaman vanili berada

pada kategori sedang yang ditandai dengan frekuensi kehadiran dalam rapat

pengambilan keputusan, pemahaman terhadap tujuan kegiatan pada tanaman

vanili, peranan petani dalam rapat pengambilan keputusan, sering tidaknya usul

yang diajukan diterima sebagai keputusan rapat. Pada tahap pelaksanaan berada

pada kategori sedang, pada tahap pemanfaatan tanaman vanili berada pada

kategori tinggi. Keberadaan partisipasi anggota kelompok tani dapat memberikan

perubahaan dalam melakukan usahatani yang sesuai dengan anjuran petugas

setempat agar petani memperoleh hasil pada tanaman vanili yang memiliki nilai

ekonomis yang tinggi serta memberikan tambahan pendapatan bagi petani. Secara

keseluruhan partisipasi anggota kelompok tani terhadap tanaman vanili di Desa

Polebunging Kecamatan Bontomanai berada dalam kategori sedang.

6.2 Saran

Saran yang dapat peneliti adalah: mengingat partisipasi petani sudah lebih

baik, oleh karena itu akan lebih di tingkatkan lagi dengan cara meningkatkan

kesadaran anggota untuk lebih berperan serta mulai dari tahap perencanaan,

pelaksanaan, dan tahap pemanfaatan hasil sehingga petani memperoleh

pengetahuan dan keterampilan selama mengikuti kegiatan ini.