parkinson 1

7
PARKINSON’S DISEASE Penyakit Parkinson adalah suatu kondisi neurodegeneratif progresif pada system saraf pusat yang mempengaruhi pergerakan seperti berjalan, berbicara dan menulis. Dikatakan sebagai penyakit progresif karena gejala dan tanda akan bertambah buruk. Penyakit Parkinson ditandai dengan gejala utama tremor, rigiditas, bradykinesia atau pada kasus ekstrim, akinesia, dan postural imbalance. Gejala lain misalnya depresi dan perubahan emosi, kesulitan menelan, mengunyah, dan berbicara; maslah urinary atau konstipasi; masalah kulit; dan gangguan tidur. Penyakit Parkinson disebut idiopatik Parkinson atau primary parkinsonism karena penyebabnya tidak diketahui. Walaupun kebanyakan bentuk parkinsonism adalah idiopatik, ada beberapa kasus di mana gejala ditimbulkan oleh toksisitas, obat-obat, mutasi genetic, trauma kepala atau gangguan kesehatan lainnya. Penyakit ini diberi nama sesuai nama dokter asal London, dr. James Parkinson, yang pertama mengidentifikasi Parkinson sebagai suatu kondisi spesifik dalam jurnal ”the shaking palsy”. Parkinson’s disease merupakan suatu gangguan otak yang terjadi akibat rusak atau hilangnya sel-sel saraf (neuron) pada bagian otak yaitu substansia nigra dan locus coeruleus. Sel-sel

Upload: nishibuchi

Post on 30-Sep-2015

215 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

geriatric

TRANSCRIPT

Parkinson's is a progressive neurological condition affecting movements such as walking, talking, and writing

PARKINSONS DISEASEPenyakit Parkinson adalah suatu kondisi neurodegeneratif progresif pada system saraf pusat yang mempengaruhi pergerakan seperti berjalan, berbicara dan menulis. Dikatakan sebagai penyakit progresif karena gejala dan tanda akan bertambah buruk. Penyakit Parkinson ditandai dengan gejala utama tremor, rigiditas, bradykinesia atau pada kasus ekstrim, akinesia, dan postural imbalance. Gejala lain misalnya depresi dan perubahan emosi, kesulitan menelan, mengunyah, dan berbicara; maslah urinary atau konstipasi; masalah kulit; dan gangguan tidur. Penyakit Parkinson disebut idiopatik Parkinson atau primary parkinsonism karena penyebabnya tidak diketahui. Walaupun kebanyakan bentuk parkinsonism adalah idiopatik, ada beberapa kasus di mana gejala ditimbulkan oleh toksisitas, obat-obat, mutasi genetic, trauma kepala atau gangguan kesehatan lainnya.

Penyakit ini diberi nama sesuai nama dokter asal London, dr. James Parkinson, yang pertama mengidentifikasi Parkinson sebagai suatu kondisi spesifik dalam jurnal the shaking palsy. Parkinsons disease merupakan suatu gangguan otak yang terjadi akibat rusak atau hilangnya sel-sel saraf (neuron) pada bagian otak yaitu substansia nigra dan locus coeruleus. Sel-sel neuron ini bertanggung jawab memproduksi bahan kimia (neurotransmiter) vital yaitu dopamin yang mengirimkan pesan ke bagian-bagian otak yang mengkoordinasi otot dan pergerakan. Dengan tidak adanya sel-sel saraf yang memproduksi dopamin, maka bagian-bagian otak ini tidak mampu berfungsi secara normal. Saat kira-kira 80% sel-sel saraf tersebut mengalami kerusakan, gejala-gejala penyakit Parkinson muncul.Penyakit Parkinson menyerang baik pria maupun wanita dalam jumlah yang sama. Tidak ada hubungan dengan sosial, etnik, ekonomi atau geografi.Causa

Kemampuan tubuh menghasilkan aktivitas muskular yang tenamg dan terkontrol sangatlah kompleks melibatkan fungsi-fungsi yang saling berhubungan. Aktivitas muskular ini dimungkinkan oleh adanya sinyal yang ditransmisikan oleh dopamin yang dihasilkan oleh sel-sel neuron, transmisi sinyal antara substansia nigra dan bagian lain otak, corpus striatum. Sinyal-sinyal ini membuat otot-otot dapat melakukan pergerakan yang aman dan terkendali.

Setiap orang akan kehilangan neuron-neuron penghasil dopamin pada otaknya sebagai suatu bagian normal roses menua. Namun, orang-orang dengan penyakit Parkinson kehilangan setengah atau lebih dari neuron-neuron pada substansia nigra. Tanpa dopamin yang cukup, neuron pasa corpus striatum tidak dapat berfungsi normal, terkontrol, sehingga menyebabkan ketidakmampuan mengontrol pergerakan tubuh secara normal. Walaupun sel-sel otak lainnya juga mengalami degenerasi, sel-sel penghasil dopamin sangat penting bagi pergerakan dan membuatnya menjadi bagian sentral.

Penelitian menemukan bahwa pasien Parkinson mengalami defisiensi sel saraf penghasil dopamin sebanyak 80% pasa substansia nigra. Tidak dapat disimpulkan mengapa sel-sel ini mati atau menjadi rusak, tetapi ada beberapa teori yang menjelaskan. Salh satu teori menyebutkan bahwa sel-sel saraf ini rusak oleh molekul radikal bebas yang tidak stabil yang dihasilkan oleh reaksi kimia normal dalam tubuh. Radikal bebas kehilangan satu elektronnya dan berusaha menggantinya melalui reaksi oksidasi dengan molekul-molekul di sekitarnya, proses ini potensial membahayakan jaringan termasuk neuron. Kerusakan ini normalnya dikontrol oleh antioksidan. Gejala dan Tanda

Hilangnya produksi dopamin pada otak menyebabkan gejala utama pada penyakit Parkinson. Tanda utama penyakit ini yaitu :

Tremor (shaking)

Kelambatan pergerakan

Kekakuan (stiffness)

Kesulitan dalam keseimbangan

Tanda-tanda lain penyakit Parkinson meliputi :

Tulisan yang kecil (micrographia) Muka topeng

Berjalan dengan menyeret kaki

Bicara meredam (muffled speech)

Depresi Gejala-gejala Parkinson dapat dikelompokkan sebagai motor dan non-motor.

Gejala motor mencakup tiga gambaran utama yaitu :

1. Tremor, yang biasanya dimulai pada satu tangan. Ini merupakan gejala utama bagi 70% pasien Parkinson.

2. Kelambanan pergerakan (bradykinesia), orang dengan parkinson sulit memulai suatu gerakan atau mempertahankan pergerakan dalam waktu lama.3. Kekakuan atau rigiditas otot, berupa masalah dengan aktivitas seperti berdiri dari kursi atau berguling di tempat tidur.

Beberapa gejala non-motor juga terlihat, contohnya :

Gangguan tidur

Konstipasi

Urgensi miksi

Depresi

Diagnosis

Proses mendiagnosis penyakit Parkinson tidaklah mudah. Tidak ada pemeriksaan X-ray atau tes darah yang mengkonfirmasi penyakit Parkinson. Seorang dokter tiba pada suatu diagnosis hanya setelah suatu pemeriksaan menyeluruh. Tes darah dan scanning otak (MRI) digunakan untuk menyingkirkan kondisi lain yang memiliki gejala yang sama. Pasien Parkinson disarankan untuk mencari perawatan dari seorang neurologis yang ahli di bidang penyakit ini.

Diagnosis penyakit Parkinson didasarkan pada riwayat kesehatan dan pemeriksaan neurologi. Cara lain yaitu dengan alat yang diimplantasi yang akan menstimulasi otak. Pendekatan lainnya yaitu dengan operasi.Pengobatan

Karena tidak adanya perawatan bagi penyakit Parkinson, obat-obatan digunakan untuk mencoba mengontrol gejala-gejala yang timbul. Tidak ada obat yang sempurna walaupun mungkin ada perkembangan yang diharapkan. Perlu diingat sekali lagi bahwa penyakit ini tidak akan hilang, sehingga penanganan gejala yang timbul dapat mengurangi ketidakmampuan atau cacat.

Tujuan utama pengobatan pada Parkinson adalah untuk meningkatkan kadar dopamin yang mencapai otak, menstimulasi bagian-bagian otak di mana dopamin bekerja, atau menghambat kerja zat kimia (neurotransmitter) yang memepngaruhi dopamin, misalnya asetilkolin seperti juga beberpa enzim yang menurunkan efek dopamin.

Saat gejala yang dialami seorang pasien masih ringan, mereka dapat menunda terapi obat sampai gejala meningkat dan tetap menjalani gaya hidup yang sehat, latihan, relaksasi dan diet.

Semua obat-obatan memiliki efek samping sehingga penting untuk diperhatikan. Salah satu efek samping yang banyak dibicarakan di media yaitu kondisi yang jarang terjadi yang disebut sindroma disregulasi dopamin. Ini menyerang kira-kira 3% dari semua penderita Parkinson dan kebanyakan terjadi pada laki-laki yang didiagnosis di bawah usia 50 tahun. Penderita dengan sindroma ini akan menginginkan peningkatan dosis obat dan merasakan euforia, tindakan yang agresif, tingkah laku yang berisiko dan hiperseksualitas.