panduan skripsi fakultas teknik universitas brawijaya 2009.pdf
DESCRIPTION
Sebuaah panduan penulisan skripsi fakultas Teknik UB 2009TRANSCRIPT
Perpustakaan Nasional, Katalog Dalam Terbitan (KDT)
Panduan penulisan skripsi"-Malang : Fakultas TeknikUniversitas BrawUaya, 2000v + 40 hlm.
rsBr{ 979-95990- 5-9
1. Skripsi - Teknis
808.065
Hak Cipta dilindungi undang-undang" Dilarang memperbanyaksebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apapun, see aramekanis, termasuk memfotokopi, merekam, atau dengan tekniktanpa ijin tertulis penerbit.
atau menafndahkeneiektr*nis m pLlffi
pcrekaman lainnya,
Diterbitkan oleh :
UPT PenerbitanFakultas TeknikUniversitas Braw ljay a Malang 2009
D PENULIS
S HPSH
(Proposal Skripsi, Skripsi dan Artikel llmiah)
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK2009
PENGANTAR
Dalam kesempatan yang baik ini patut kita ucapkan puji syukur kehadirat Allah
swT yang telah mengkarunia rahmat kepada kita sehingga panduan ini dapat
diselesaikan dalam bentuk buku. Buku panduan ini disusun dimaksudkan sebagai acuan
mahasiswa Fakultas Teknik universitas Brawijaya (Fr uB) dan Dosen Pembimbing
dalam menyusun karya ilmiah yang di FT uB disebut skripsi, termasuk di dalamnya
Proposal Skripsi dan Artikel Ilmiah'
DalambukuPanduaniniSemuaformatdantatacarapenulisanskripsidiuraikan
dengan disertai dengan beberapa contoh yang diharapkan dapat diikuti dan
memudahkan pengguna dalam menyusun skripsinya'
Buku Panduan ini telah diupayakan disusun dengan sebaik-baiknya' walaupun
demikian, tentunya pembaca akan menjumpai beberapa kesalahan dan kekurangan di
dalamnya. Untuk itu, kami berharap pembaca tidak segan-segan memberikan
koreksinYa.
Pada kesempatan yang baik ini, kami ucapkan terima kasih kepada Tim Penyusun
buku Panduan Skripsi yang telah bekerja dengan keras dalam menghasilkan Buku
Panduan ini. Sebagai akhir kata, kami berharap semoga buku Panduan ini bermanfaat
bagi kita. Amin. !
Malang, 1 Juli 2A09
Dekan,
ttd
Prof. Ir. Harnen Sulistio MSc' Ph'D
NIP. 131 4r5 580
I.
il.
DAFTARISI
Halaman
5.3 Cara Penulisan Persamaan, Tabel, Gambar, Lambang, Satuan, Singkatan
dan Cetak Miring ..'.......22
5.3.1. Persamaan -.....'..--.22
5.3,2. Tabe1........ ...'.'-'..'.22
5.3.3. Gambar ....'...'.-..'.'23
5.3.4. Lambang, satuan dan singkatan ............ ............--'....'23
5.3.5. Cetak miring....... .........-'......'.24
LAMPIRAN............... ...........25
lll
No.
LampiranLampiranLampiranLampiranLampiranLampiranLampiranLampiranLampiranLampiranLampiranLampiranLampiranLampiranLampiran
LampiranLampiranLampiranLampiran
DAFTARLAMPIRAN
Judul Halaman
1V
I. PENDAHULUAN
Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang wajib dikerlakan oleh setiap mahasiswa
Fakultas Teknik Universitas Brawijaya. Mahasiswa menyusun skripsi pada akhir
kegiatan studi mereka. Pada umumnya dalam proses penyusunan skripsi didahului
dengan penulisan proposal skripsi, penulisan artikel ilmiah untuk seminar hasil dan
diakhiri dengan ujian skripsi.
Berdasar pada Pedoman Pendidikan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya,
skripsi ialah suatu karya tulis ilmiah yang didasarkan atas
penelitian/perencanaan/perancangan/sigi/studi literatur/studi perbanding-an/studi
kasus/studi kelayakan dalam bidang rekayasa yang sesuai dengan jurusan/program
studinya. Oleh karena itu, terdapat banyak jenis kegiatan ilmiah yang dapat dijadikan
sebagai skripsi.
Sebagaimana layaknya suatu karya ilmiah, skripsi harus disusun dengan
menggunakan prosedur, acuan dan kebenaran yang berlaku pada dunia keilmuan.
Skripsi harus memenuhi tiga persyaratan utama, yaitu:
1. Isi kajian berada dalam lingkup pengetahuan keilmuan,
2. Langkah pengerjaannya menggunakan metode keilmuan,
3. Sosok tampilannya sesuai dan memenuhi persyaratan sebagai tulisan ilmiah.
Tujuan penyusunan skripsi adalah melatih mahasiswa agar secara mandiri
mampu menerapkan kemampuan bernalar keilmuan dalam merumuskan permasalahan
dan mencari pemecahan permasalahannya. Kemudian mampu mengkomunikasikannya
secara tertulis dalam bentuk skripsi dan juga secara lisan dalam ujian skripsi.
Sesuai dengan judulnya Panduan Penulisan Skripsi ini berisi berbagai aturan dan
pedoman tentang tata cara dan format penulisan proposal skripsi, skripsi, dan artikel
ilmiah yang berlaku di Fakultas Teknik Universitas Brawijaya. Dengan demikian
diharapkan akan diperoleh satu kesamaan format penulisan proposal skripsi, skripsi, dan
artikel ilmiah pada semua jurusan/program studi di lingkungan Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya. Jadi tujuan panduan ini adalah untuk mempernudah mahasiswa
dalam menyusun proposal skripsi, artikel ilmiah dan skripsinya agar mahasiswa dapat
lebih lancar dalam melakukan penulisan skripsi.
il. PENULISAN PROPOSAL SKRIPSI
Proposal skripsi merupakan karya tulis ilmiah yang harus ditulis sebagai usulan
untuk melakukan penulisan Skripsi di akhir kegiatan akademis mahasiswa. Penulisan
proposal skripsi yang seragam sesuai dengan buku pedoman ini merupakan suatu
kebutuhan agar terdapat keseragaman dan standarisasi dalam penulisan serta
peningkatan kualitas kegiatan akademik pada jenjang Sarjana (S-1). Dalam bab ini akan
dijelaskan penulisan proposal skripsi yang pada dasarnya tata cara penulisannya sama
dengan penulisan skripsi hanya saja untuk proposal skripsi memiliki bagian lebih
pendek yaitu :
a) Bab I Pendahuluan,
b) Bab II Tinjauan Pustaka,
c) B ab III Metode Penelitian/Kaj i anlPerenc an aanlPeranc an gan,
d) Daftar Pustaka.
Pada umumnya proposal skripsi pada jenjang Sarjana terdiri atas tiga bagian,
yaitu :
1) Bagian awal proposal skripsi yang terdiri atas:
a. Sampul
b. Judul
c. Persetujuan dan Pengesahan
d. Daftar Isi
e. Daftar Tabel (bila ada)
f. Daftar Gambar (bila ada)
g. Daftar Lampiran (bila ada)
h. Daftar Simbol dan Singkatan (bila ada)
2) Bagian utama proposal skripsi yang meliputi :
a. Pendahuluan
b. Tinjauan Pustaka
c. Metode Penelitian/Kaj ian /Perencanaan /Perancangan
3) Bagian akhir proposal skripsi yang terdiri atas:
a. Daftar Pustaka
Tata cara penulisan proposal skripsi untuk masing-masing bagian dari proposal
skripsi yang telah disebutkan mengacu pada penulisan skripsi yang dijelaskan dalam
Bab III Penulisan Skripsi. Sebagai contoh untuk penulisan Bab Pendahuluan dalam
proposal skripsi mengacu pada Bab III Penulisan Skripsi yang menjelaskan cara
penulisan Bab Pendahuluan. Penulisan proposal skripsi yang mengacu pada Penulisan
Skripsi merupakan suatu keharusan yang akan memperlancar penulisan skripsi karena
telah menulis slaipsi mulai Bab I Pendahuluan hingga Bab m Metode
penelitian/I(ajianlPerencanaan. Ketentuan jumlah halaman proposal skripsi minimal 20
halaman dan maksimal30 halaman.
III. PENT,]LISANSKRIPSI
Dalam bab ini dibahas tentang penulisan skripsi yang diawali dengan penjelasan
bagian-bagian skripsi. Selanjutnya penjelasan detil pada sub-bab dan bab berikutnya.
Jumlah total halaman skripsi (termasuk lampiran dan lainlain) minimal40 halaman.
3.1 Bagian-bagian Skripsi
Skripsi terdiri atas tiga bagian, yaitu :
a) Bagian awal skripsi
b) Bagian utama skripsi
c) Bagian akhir skripsi
3.1.1. Bagian awal skripsi
Bagian ini terdiri atas:
a) Sampul
b) Pengesahan Dosen Pembimbing
c) Pengesahan Dosen Penguji
d) Peruntukan
e) Ringkasan
f) Pengantar
g) Daftar Isi
h) Daftar Tabel
i) Daftar Gambar
j) Daftar Lampiran
k) Daftar Simbol dan Singkatan (bila ada)
3.L.2. Bagian utama skripsi
Skripsi harus menunjukkan adanya kebenaran ilmiah yang harus tampak jelas
dituliskan. Kebenaran ilmiah tersebut harus ternyatakan dengan adanya uraian yang
benar dari khasanah teori, khasanah empirik dan analisis keduanya dalam penarikan
kesimpulan terhadap permasalahan yang dikaji. Oleh karena itu, pada bagian utama
skripsi harus ada tulisan tentang:
a. Argumentasi teoritik yang benar, sahih dan relevan,
b. Dukungan fakta empirik dan
4
c. Analisis kajian yang mempertautkan antara argumentasi teoritik dengan fakta
empirik terhadap permasalahan yang dikaji.
Untuk itu, bagian utama skripsi setidak-tidaknya terdiri atas:
a. Pendahuluan
b. Tinjauan Pustaka
c. Metode Penelitian/I(aj ian/Perencanaan /Perancangan
d. Hasil dan Pembahasan
e. Kesimpulan dan Saran
3.1.4. Bagian akhir skripsi
Bagian ini terdiri atas :
a) Daftar Pustaka
b) LampiranJampiran
3.2. Bagian Awal Skripsi
3.2.L. Sampul
Sampul terdiri atas dua bagian, yaitu sampul luar dicetak pada kertas karton
(hardcover) dan sampul dalam dicetak pada kertas IIVS putih. Pada punggung sampul
luar dicantumkan nama penulis, judul skripsi dan tahun kelulusan. Cara penulisan
punggung sampul luar ditunjukkan dalam Lampiran 1,.
Sampul luar skripsi berwarna biru tua. Pada sampul dicetak: judul skripsi,
tulisan kata: SKRIPSI (huruf kapital), tulisan kalimat: untuk memenuhi sebagian
persyaratan untuk mencapai gelar sarjana teknik, lambang Universitas Brawijaya, nama
lengkap penulis (tanpa gelar), nomor induk mahasiswa, tulisan: Departemen Pendidikan
Nasional, Universitas Brawijaya, Fakultas Teknik, Malang dan tahun skripsi diajukan
(Contoh sampul lihat Lampiran 2).
Dalam hal penulisan judul skripsi, hendaknya memperhatikan hal-hal berikut :
a) Dituliskan secara ringkas dan dalam kalimat yang jelas serta tidak melebihi 14
kata.
b) Disajikan dalam kalimat deklaratif dan bukan kalimat tanya.
c) Sedapat mungkin dapat disajikan dalam satu kalimat.
d) Tidak menggunakan kata-kata yang bermakna ganda, membingungkan, terlalu
puitis, berisi kata-kata mutiara, atau pernyataan yang muluk-muluk.
3.2.2. Pengesahan dosen pembimbing
Halaman pengesahan dosen pembimbing memuat judul skripsi, kata-
kata "Disusun oleh:", narna penulis, nomor induk mahasiswa penulis, kata-
kata "Skripsi ini telah disetujui oleh dosen pembimbing pada tanggal..",
kata "Dosen Pembimbing". Contoh halaman pengesahan dosen pembimbing
ditunjukkan dalam Lampiran 3.
3.2.3 Pengesahan dosen penguji
Halaman dosen penguji memuat judul skripsi, kata-kata "Disusun oleh:", nama
penulis, nomor induk mahasiswa penulis, kata-kata "Skripsi ini telah diuji dan
dinyatakan lulus pada tanggal...", kata "DOSEN PENGUJI",
kata "Mengetahui", "Ketua Jurusan/I(etua Program Studi....". Contoh halaman
pengesahan dosen penguji ditunjukkan dalam Lampiran 4.
3.2.4. Halaman peruntukan
Halaman peruntukan bukan merupakan halaman wajib untuk diadakan. Pada
halaman ini ditulis hal yang amat pribadi antara lain untuk siapa skripsi tersebut
dipersembahkan. Dalam penulisannya harus menggunakan bahasa formal dan tidak
boleh menampilkan foto. Contoh halaman peruntukan ditunjukkan dalam Lampiran 5.
3.2.5. Ringkasan isi skripsi
Ringkasan harus ditulis dalam bahasa Indonesia, dan dalam bahasa Inggris.
Judul ringkasan ditempatkan di sisi halaman bagian tengah atas. Ringkasan setidak-
tidaknya mengungkapkan latar belakang permasalahan, tujuan, metode dan hasil.
Ringkasan dimulai dengan nama penulis (menggunakan huruf kapital), jurusan,
Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, bulan dan tahun pembuatan skripsi, judul
skripsi (menggunakan huruf miring), serta nama-nama dosen pembimbing tanpa gelar.
Di dalam ringkasan tidak boleh ada kutipan. Ringkasan disusun dengan jumlah
600-800 kata(l-2 halaman) diketik satu spasi yang terdiri atas:
- Latar belakang dan tujuan penelitian (dalam satu alenia),
- Metode penelitian (dalam satu alenia),
- Hasil dan saran (bila perlu) ditulis dalam satu alenia,
- Kata kunci.
Contoh ringkasan ditunjukkan dalam Lampiran 6. Sedangkan, ringkasan dalam bahasa
6
inggris (Summary) dapat dilihat dalam Lampiran 7.
3.2.6. Pengantar
. Pengantar umumnya mengungkapkan ucapan terima kasih, harapan-harapan,
serta hal-hal lain yang dianggap perlu oleh penulis. Contoh halaman pengantar tersaji
dalam Lampiran 8.
3.2.7. Daftar isi
Daftar isi memuat pengantar, daftar tabel, daftar gambar, judul bab dan sub bab,
daftar pustaka dan lainlain lengkap dengan nomor halamannya. Contoh halaman daftar
isi ditunjukkan dalam Lampiran 9.
3.2.8. Daftar tabel
Daftar tabel memuat nomor dan judul semua tabel yang disajikan dalam naskah
berikut nomor halamannya. Judul tabel dalam halaman daftar tabel harus sama dengan
judul tabel dalam naskah skripsi. Contoh halaman daftar tabel ditunjukkan dalam
Lampiran 10.
3.2.9. Daftar gambar
Daftar gambar memuat nomor dan judul semua gambar (grafik, foto, peta,
diagram, atau ilustrasi lain) yang disajikan dalam naskah berikut nomor halamannya.
Judul gambar di halaman daftar gambar harus sama dengan judul gambar yang tertulis
dalam naskah skripsi. Contoh halaman daftar gambar ditunjukkan dalam Lampiran 11..
3.2.10. Daftar lampiran
Daftar lampiran memuat nomor dan judul semua lampiran yang disajikan dalam
naskah berikut nomor halamannya. Judul lampiran dalam halaman daftar lampiran harus
sama dengan judul lampiran dalam naskah. Contoh halaman daftar lampiran
ditunjukkan dalam Lampiran L2.
3.2.11. Daftar simbol
Halaman daftar simbol memuat simbol yang digunakan di dalam naskah. Cara
penyajiannya adalah sebagai berikut:
a. Pada kolom pertama memuat besaran dasat, keterangan simbol.
7
b. Pada kolom kedua memuat satuan
c. Pada kolom ketiga memuat simbol atau lambang.
d. Simbol lambang konstanta dan satuan ditulis huruf tegak, sedangkan simbol
untuk variabel dan fungsi ditulis dengan huruf miinglitalic.
Susunan besaran-besaran dasar ditulis menurut urutan abjad. Contoh halaman daftar
simbol ditunjukkan dalam Lampiran L3.
3.3. Bagian Utama Skripsi
Bagian utama skripsi terdiri atas beberapa bab. Jumlah bab tidak dibakukan,
namun sesuai dengan ruang lingkup penelitian penulis. Bagian utama umumnya terdiri
atas: pendahuluan, tinjauan pustaka, metode penelitian/kajian/perencanaanl
perancangan, hasil dan pembahasan, kesimpulan dan saran.
3.3.1. Pendahuluan
Bagian pendahuluan merupakan bab pertama (Bab I) dari skripsi sedikitnya
memuat hal-hal berikut:
a. Latar belakang,
b. Identifikasi masalah,
c. Rumusan masalah,
d. Pembatasan masalah,
e. Tujuan,
f. Manfaat/kegunaan.
Oleh karena itu, umumnya Bab I (Bab Pendahuluan) terdiri atas beberapa sub-bab
sebagai berikut:
a. Latar belakang
Pada intinya latar belakang mengungkapkan alasan-alasan mengapa sesuatu
dipermasalahkan sebagai kajian dalam skripsi. Permasalahan harus jelas terungkap
melalui argumentasi dan fakta mengapa skripsi harus ditulis. Penyusunan latar belakang
masalah setidak-tidaknya dapat dilakukan melalui dua pendekatan: a). Pertama, diawali
dari pemikiran teoritis kemudian mengarah ke fakta empirik. b). Kedua, diawali dari
dunia empirik ke'arah teoritik.
Pemikiran teoritik dimaksudkan untuk memaparkan bahwa permasalahan
terhadap suatu kejadian atau situasi yang ingin dikaji bermula pada kaidah-kaidah dari
8
konsep-konsep pengetahuan yang dapat dipercaya berdasarkan konsep khasanah
keilmuan yang berlaku, kemudian dihubungkan dengan keadaan fakta-fakta di lapangan.
Sedangkan pemikiran empirik didasarkan pada keadaan fakta empirik yang kemudian
dikaitkan dengan khasanah teoritik dari fakta empirik tersebut.
b. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah merupakan tahap awal pemahaman terhadap suatu
permasalahan. Dengan mengidentifikasi suatu objek permasalahan yang berada pada
jalinan situasi tertentu, dapat dikenali ada tidaknya maupun sosok masalah yang akan
dipersoalkan.
c. Rumusan masalah
Rumusan masalah merupakan bagian terpenting dari Bab Pendahuluan, yang
umumnya dibaca terlebih dahulu oleh pembaca skripsi karena melalui rumusan masalah
dapat secara singkat diketahui hal apa yang akan dikaji dalam skripsi.
Rumusan masalah dapat ditulis berupa pertanyaan-pertanyaan yang ingin dicari
jawabannya melalui kegiatan ilmiah yang dilakukan. Rumusan masalah dapat pula
berupa pernyataan-pernyataan tentang sesuatu persoalan (yang merupakan rincian dari
permasalahan yang akan dikaji) dan yang diikuti dengan pernyataan-pernyataan tujuan,
keinginan atau harapan yang merupakan jawaban atas persoalan yang dikemukakan.
d; Pembatasan masalah
Akibat banyaknya kemungkinan yang terjadi, permasalahan harus dibatasi.
Pembatasan dan ruang lingkup masalah harus terungkapkan dengan jelas. Kemudian,
yang lebih penting adalah pengungkapan alasan yang mendasari pembatasan tersebut.
Misalnya karena luasnya objek kajian, maka kajian hanya membatasi diri pada ragam
objek tertentu dengan suatu kriteria yang ditetapkan berdasarkan pertimbangan dan
alasan tertentu.
e. Tujuan
Tujuan penelitian/kajian/perencanaan menyatakan target tertentu yang akan
diperoleh dari kegiatan ilmiah yang dilakukan. Tujuan harus dinyatakan secara spesifik,
dalam pernyataan yang jelas dan tegas, tidak mengundang kesimpangsiuran arti dalam
memaparkan hasil-hasil yang diharapkan.
9
Umumnya tujuan penelitian dimulai dengan kalimat:
1. Kajian ini (atau penelitian, perencanaan, perancangan, sigi, studi literatur, studi
perbandingan, studi kasus, studi kelayakan ini) bertujuan untuk
menentukan ..... dan seterusnYa.
2. Tujuan kajian ini adalah untuk memperoleh ...................... dan seterusnya'
f. Manfaat/kegunaan
Umumnya pemecahan masalah keilmuan yang didapat akan memberikan
manfaat setidak-tidaknya bagi kepentingan ilmiah atau kepentingan terapan. Namun
perlu diingat bahwa kegiatan ilmiah dalam rangka penyusunan skripsi biasanya
merupakan bagian kecil dari permasalahan yang terjadi di dunia nyata. Oleh sebab itu,
dalam mengungkapkan manfaat penelitian/kaj ian tersebut tentunya tidak men gada-ada
atau melebih-lebihkan manfaat yang sebenarnya akan dicapai.
Selain ke empat sub-bab yang harus ada dalam Bab Pendahuluan ini, dapat pula
ditambahkan sub-bab lain yang dirasa perlu seperti: (a) definisi konsep, (b) sistematika
kajian, atau sub-bab yang lain.
3.3.2. Tinj auan pustaka
Skripsi sebagai suatu bentuk kegiatan ilmiah mempunyai ciri khas, yaitu
digunakannya pengetahuan ilmiah sebagai dasar argumentasi. Argumentasi ilmiah
tersebut, umumnya dilakukan melalui kajian pustaka, yaitu dipakainya referensi yang
sahih maupun hasil-hasil penelitian yang telah diuji kebenarannya. Referensi-referensi
atau sumber-sumber pustaka ini ditulis dalam Bab II Tinjauan Pustaka.
Sumber-sumber bacaan, baik berupa buku-buku teks, ensiklopedia, monogram,
jurnal, tesis, dan lain-lain, merupakan dasar argumentasi keilmuan. Argumentasi ilmiah
juga dapat mendasarkan pada pandangan ahli, namun hasil-hasil penelitian yang telah
diuji kebenarannya pada umumnya merupakan dasar argumentasi ilmiah yang sangat
kokoh.
Sedikitnya terdapat dua syarat utama yang harus dipenuhi oleh sumber bacaan,
yaitu sebagai berikut
a. Adanya keterkaitan antara isi bacaan dengan masalah yang dibahas atau
dipecahkan.
b. Kemutahiran sumber bacaan, artinya sumber bacaan yang sudah kadaluwarsa
isinya harus ditinggalkan.
10
Tidak jarang dijumpai skripsi yang mencantumkan daftar pustaka yang sangat
banyak, yang apabila ditelusuri keterkaitan antara isi kepustakaan dan masalah yang
dibahas tidak terlalu jelas. Hal semacam ini harus dihindari. Kualitas hasil karya ilmiah
tidak berkaitan dengan banyaknya buku yang tercantum dalam daftar pustaka, tetapi
pada kualitas pustaka yang digunakannya.
Pada umumnya urutan langkah yang dilakukan dalam melakukan kajian teoritis
melalui sumber bacaan adalah sebagai berikut:
a. Mengkaji teori-teori ilmiah yang berhubungan dengan konsep-konsep yang
dipermasalahkan dan akan dipakai dalam analisis;
b. Membahas hasil-hasil kajian ilmiah lain yang berhubungan dengan apa yang
dipermasalahkan;
c. Merangkum hasil-hasil kajian teori, yang dapat berupa kesimpulan yang
berisi jawaban sementara (hipotesis) terhadap rumusan masalah, atau
rangkuman argumentasi teoritik yang akan digunakan dalam analisis hasil
kajian.
3.3.3. Metode penelitian/kajian/perencanaan"/perancangan
Inti isi bab ini adalah penjelasan tentang bagaimana kajian ini dilakukan. Sebagai
kajian ilmiah maka kebenaran fakta merupakan keharusan. Dengan demikian dalam bab
ini harus jelas terungkapkan bagaimana cara mencari fakta, instrumen yang digunakan,
teknik-teknik pen guj ian kebenarannya, dan lain -l ain.
Seperti diketahui fakta empirik dapat dicari dari data yang telah ada (atau dari
fakta yang telah terjadi) maupun dari suatu fakta yang dicari melalui suatu eksperimen,
atau melalui suatu bentuk kegiatan ilmiah yang lain.
Apabila skripsi yang disusun berupa penelitian, maka dalam bab ini harus
mampu mengungkapkan macam data dan rancangan pencarian data tersebut. Termasuk
di dalamnya adalah uraian tentang variabel-variabel yang akan dikaji, populasi,
sampling, instrumen pengukuran dan metode pencarian data dan rancangan analisis data
yang akan digunakan. Selain itu pada umumnya pada akhir bagian Bab III Metode
Penelitian/Ifujian/Perencanaan/Perancangan ini dicantumkan pula diagram alir
penelitian/kajian/perencanaan/perancangan untuk mempetmudah pelaksanaan penelitian.
11
3.3.4. Hasil dan pembahasan
Pada Bab ini dituliskan laporan rinci pelaksanaan kegiatan dalam mencapai
hasil-hasil penelitian/kajiannya. Skripsi dapat berupa penelitian, perencanaan,
perancangan, sigi, studi literatur, studi perbandingan, studi kasus atau hasil studi
kelayakan, maka susunan laporan ini isinya dapat berbeda-beda. Skripsi yang berupa
perencanaan, bab ini berisi berbagai perhitungan perencanaan dan tampilan hasil
perencanaannya. Sedangkan untuk kegiatan ilmiah yang lain isi bab ini tentu berbeda.
Selanjutnya ditampilkan analisis keterkaitan antara kajian-kajian teori dengan
fakta-fakta empirik yang telah diperoleh dalam upaya pengambilan kesimpulan. Tulisan
dalam bab ini setidak-tidaknya memberikan jawaban atas pertanyaan: (a) seberapa
tingkat kebenaran ilmiah dari pemecahan masalah yang telah dihasilkan dan (b) hal-hal
spesifik apa yang penting untuk menjadi perhatian dari hal yang dipermasalahkan.
3.3.5. Kesimpulan dan saran
Kesimpulan dan saran merupakan bab terakhir yang umumnya terdiri atas dua
sub-bab, yaitu kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan uraian jawaban dari
rumusan masalah yang dituliskan dari atau berdasar pada diskusi hasil kajian. Untuk itu,
disarankan agar pemyataan-pernyataan kesimpulan ditulis dalam rangkaian kalimat-
kalimat deklaratif yang tidak terlalu panjang, ringkas tetapi padat isi.
Setiap saran yang ditulis setidak-tidaknya harus mengungkapkan (a) kepada
siapa saran itu diberikan, (b) apa saran yang diberikan dan (c) mengapa saran tersebut
diberikan. Tentu saja saran itu harus didapat berdasarkan pada hasil
peneliti anlkaj i anlperenc anaan yang telah dil akukan.
3.4. Bagian Akhir Skripsi
Bagian akhir skripsi adalah daftar pustaka dan dapat ditambahkan lampiran bila
diperlukan. Lampiran dapat terdiri atas data atau keterangan lain yang berfungsi untuk
melengkapi uraian yang disajikan dalam bagian utama skripsi. Lampiran dapat berupa:
contoh perhitungan, lembar contoh kuesioner, uraian metode analisis, gambar, foto,
peta, data penunjang dan lain-lain.
T2
IV. PENIJLISAN ARTIKEL ILMIAH
4.1 Persyaratan Naskah:
Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris, dengan panjang
maksimum lima belas halaman dengan ukuran A-4 ketikan satu spasi, jenis huruf Times
New Roman (font size l2).
4.2 Format Penulisan:
1. Sistematika penulisan disusun sebagai berikut:
a) Bagian awal: judul (maksimum 14 kata), nama penulis dan nama pembimbing
(dilengkapi dengan nama institusi, alamat institusi, dan e-mail penulis), abstrak
(dalam dua bahasa: Indonesia dan Inggris, ditulis dalam satu paragraf yang
isinya tujuan, metode dan hasil, ditulis tidak lebih dari 200 kata), dan kata kunci
(key words) sebanyak 2 - 4kata.
b) Bagian utama: OPendahuluan (mencakup latar belakang, perumusan masalah,
tujuan dan manfaat, dan tinjauan pustaka); OMetode
Penelitian/I(ajian/Perencanaan/Perancangan; O Hasil dan Pembahasan; @
. Kesimpulan.
c) Bagian Akhir: Daftar pustaka (sesuai yang ada di dalam naskah).
2. Judul tulisan sesingkat mungkin tetapi jelas, menunjukkan dengan tepat masalah
yang hendak dikemukakan, tidak memberi peluang penafsiran yang beraneka ragam,
ditulis seluruhnya dengan huruf kapital secara simetris (yang tidak boleh lebih dari
14 kata dalam tulisan berbahasa Indonesia, atau 10 kata berbahasa Inggris).
3. Nama penulis ditulis:
a) Di bawah judul, diawali huruf kapital, ditulis simetris, dan tidak diawali dengan
kata "oleh", di bawah nama penulis dan pembimbing disertai juga keterangan
nama institusi, alamat institusi dan alamat e-mail penulis.
b) Abstrak memuat tujuan, metode penelitian/kajian/perencanaanl perancangan
yang digunakan, hasil yang diperoleh, dan memuat maksimal 200 kata dalam
satu paragrafdan diketik satu spasi (font size L0).
5. Teknik penulisan:
a) Untuk kata asing dipergunakan huruf miring
b) Alinea baru dimulai pada ketikan kelima dari batas tepi kiri, antar alenia tidak
diberi tambahan spasi.
13
c) Batas pengetikan: tepi atas tiga centimeter; tepi bawah tiga centimeter; sisi kiri
tiga centimeter, sisi kanan dua centimeter.
d) Sumber pustaka dituliskan dalam uraian hanya terdiri atas nama penulis dan
tahun penerbitan. Namun penulis tersebut harus tepat sama dengan nama yang
ditulis dalam daftar pustaka contoh; menurut Sudirjo (2006)............; Sunaryo &
Sumitro (2005) ............; Sunardi et aI. (2004)............ .
6. Penulisan judul tabel diletakkan di atas tabel dengan diawali huruf kapital untuk
setiap kata tanpa diakhiri dengan tanda titik. Untuk penulisan keterangan gambar,
judul gambar diletakkan di bawah gambar dan diawali dengan huruf kapital serta
diakhiri dengan tanda titik. Ditulis Gambar 1, tidak ditulis dengan singkatan Gb.l,
demikian juga untuk tabel ditulis Tabel 1.
7. Bila sumber gambar atau tabel diambil dari buku atau sumber lain, maka di bawah
keterangan gambar atau tabel ditulis sumber: nama penulis dan tahun penerbitan.
8. Daftar Pustaka ditulis dalam urutan abjad nama penulisan dan secara kronologis.
a) Untuk buku: nama dan inisial pengarang, tahun terbit, judul (diketik miring),
tempat terbit: nama penerbit.
b) Untuk karangan balam buku (suntingan): nama dan inisial pengarang, tahun
terbit, judul karangan, nama editor, judul buku (diketik miring), nomor halaman
permulaan dan akhir karangan tersebut, tempat terbit: nama penerbit.
c) Untuk karangan dalam jurnal/majalah ilmiah: nama dan inisial pengarang, tahun
terbit, judul artikel, nama jurnal/majalah ilmiah (diketik miring), nomor
volume/jilid, nomor terbitan yang dicantumkan dalam kurung: nomor halaman
pemulaan dan akhir karangan.
d) Untuk karangan dalam pertemuan ilmiah: nama dan inisial pengarang, tahun
terbit, judul artikel, nama pertemuan (diketik miring), penyelenggara (bila
perlu), waktu, tempat pertemuan, nomor halaman pemulaan dan akhir karangan.
e) Untuk skripsi/tesis/disertasi: nama dan inisial pengarang, tahun terbit, judul,
tempat institusi: nama institusi yang menganugerahkan gelar.
Contoh penulisan artikel ilmiah dapat dilihat pada Lampiran 14
I4
V. TEKNIK PENIJLISAN
5.L Format Penulisan
5.1.L. Kertas
Kertas yang dipakai adalah HVS 80 mg ukuran A'4. Apabila terdapat gambar-
gambar yang menggunakan kertas berukuran lebih besar dari A4, hendaknya dilipat
sesuai dengan aturan yang berlaku.
s.l.z.Jenis huruf
Naskah skripsi diketik dengan jenis huruf Times New Roman I2pt.
5.1.3. Margin
Batas pengetikan naskah sebagai berikut: 3,5 cm dari sisi kiri kertas, 2,5 cm dan
sisi kanan, sisi bawah dan sisi atas kertas tidak termasuk nomor halaman.
5.1..4. Format
Setiap memulai alinea baru, kata pertama diketik masuk 1,27 cm (I default tab).
Setelah tanda koma, titik koma dan titik dua diberi jarak satu ketukan. Setiap bab
dimulai pada halaman baru, diketik dengan huruf kapital diletakkan di tengah atas
halaman. Sub-bab diketik di pinggir sisi kiri halaman, dengan huruf kecil kecuali huruf
pertama pada setiap kata diketik dengan kapital. Pemutusan kata harus mengikuti
kaidah bahasa Indonesia yang baku dan benar.
5.1.5. Spasi
Jarak antara baris dalam naskah adalah satu setengah spasi. Jarak antar paragraf
satu setengah spasi. Jarak antara baris dalam judul bab, sub-bab, judul tabel dan judul
gambar serta dalam ringkasan diketik dengan jarak satu spasi.
5.1.6. Nomor halaman
Bagian awal skripsi diberi nomor halaman dengan menggunakan angka kecil
Romawi (i, ii, iii, iv dan seterusnya), ditempatkan pada sisi tengah bawah halaman.
Untuk bagian awal skripsi, penomoran halaman dimulai dari halaman pengantar.
Sedangkan untuk bagian utama dan bagian akhir skripsi, nomor halaman menggunakan
angka Arab (1,2,3 dan seterusnya) yang diletakkan pada sisi kanan atas. Untuk
15
q
setiap halaman bab baru, nomor halaman diketikkan di tengah bawah.
5.1.7 Penggunaan istilah
Istilah yang dipergunakan dalam naskah harus konsisten dan singkat dengan
menggunakan bahasa yang baik dan benar.
a. Tata bahasa dan ejaan
Istilah yang digunakan harus memenuhi tata bahasa dan ejaan baku. Penyerapan
unsur bahasa asing yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah
Bahasa Indonesia diusahakan agar ejaan asing hanya diubah seperlunya sehingga
bentuk kata Bahasa Indonesianya masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya.
Contoh kaidah yang berlaku bagi unsur serapan dapat dilihat dalam Lampiran 1.5.
b. Bahasa asing
Penggunaan bahasa asing sedapat mungkin dihindari bila istilah dalam Bahasa
Indonesia sudah ada. Jika istilah dalam Bahasa Indonesia belum ada maka istilah
tersebut hendaknya ditulis sesuai dengan kata aslinya dan dicetakmiinglitalic.
5.2 CaraMengutip Pustaka dan Menulis Daftar Pustaka
Dalam penulisan karya ilmiah seringkali menggunakan kutipan-kutipan untuk
memperjelas dan menegaskan isi uraian, atau untuk membuktikan apa yang dituliskan.
Kutipan merupakan pinjaman kalimat atau pendapat dari orang lain, dengan syarat
harus menyebutkan dari mana pendapat itu diambil.
Terdapat dua macam kutipan: kutipan lengkap dan kutipan isi. Kutipan lengkap
artinya, naskah asli dikutip secara lengkap baik kata maupun kalimatnya. Sedangkan
pada kutipan isi hanya inti sari pendapat yang dikutip. Membuat kutipan tentunya
jangan terlalu panjang dan hendaknya diambil yang benar-benar perlu saja.
Dalam membuat kutipan lengkap tidak perbolehkan mengadakan perubahan,
artinya tidak mengubah kata-kata atau kalimat naskah asli.
Kutipan lengkap yang panjangnya tidak lebih dari empat baris dapat langsung
dimasukkan dalam naskah dengan diapit oleh tanda kutip. Sedangkan untuk kutipan isi,
tidak perlu diberi tanda kutip.
Terdapat cara penunjukan kutipan yang lain, yang dilakukan dengan
menuliskan: nama pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman, pada akhir kalimat
16
kutipan. Pada kutipan lengkap, disajikan contoh sebagai berikut "... semakin panjang
data pengamatannya maka akan diperoleh hasil perhitungan yang semakin cermat"
(Subagio, 1986:12); Tanaka (1988:142) menyatakan "... bendungan tipe urugan
mempunyai ...".Sedangkan contoh untuk kutipan isi adalah sebagai berikut: Data hujan dalam
kasus ini cukup lengkap selama 40 tahun, sehingga hasil perhitungannya makin cermat
(Subagio, 1986: I2); ... sebagaimana diungkapkan pada penelitiian terdahulu (Tanaka,
L988:142) bendungan tipe urugan mempunyai kelebihan ....
Bila kutipan terdiri atas lima baris atau lebih, maka: (1) kutipan dipisahkan dari
naskah dengan jarak 2,5 spasi; (2) jarak baris kutipan satu spasi; (3) kutipan itu boleh
tidak diapit dengan tanda kutip; (4) sesudah kutipan selesai diberi nomor urut
penunjukan atau dalam kurung ditempatkan nama singkat pengarang, tahun terbit, dan
nomor halaman; (5) kutipan iu dimasukkan ke dalam 5-7 ketikan.
5.2.L. Penulisan catatan kaki
Catatan kaki merupakan penjelasan keterangan isi yang ditempatkan di kaki
halaman. Tujuan penjelasan itu dapat berupa: (1) keterangan tambahan lain yang perlu
tentang isi karangan; (2) merujuk bagian lain dari naskah. Catatan kaki yang dibolehkan
dalam pedoman ini adalah catatan kaki berdasarkan isi karangan seperti yang dimaksud
dalam nomor (1) dan (2).
5.2.2 P enulisan daftar pustaka
Daftar pustaka harus dapat memberikan informasi secara lengkap mengenai
nama penulis, tahun penerbitan, judul pustaka, edisi, kota dan nama penerbit. Dalam
menuliskannya terdapat beberapa cara yang sedikit berbeda antara yang satu dengan
yang lain. Secara umum cara penulisan daftar pustaka adalah sebagai berikut :
a. Jarak penulisan daftar pustaka satu spasi, antara satu pustaka dengan yang
lain diberijarak 1.5 spasi.
b. Huruf pertama rapat batas kiri, sedang baris berikutnya masuk 7 ketukan dari
batas kiri.
c. Nama penulis disusun menurut abjad, tidak perlu memberikan nomor urut.
d. Informasi disajikan dalam urutan nama pengarang, tahun terbitan judul
pustaka, edisi, kota dan nama penerbit. Antara informasi itu dipisahkan
dengan tanda titik kecuali kota penerbit diakhiri dengan titik dua (:).
17
e. Judul pustaka diketik dengan huruf miring.
Berikut ini disajikan beberapa contoh penulisan daftar pustaka:
(a) Kutipan dari buku yang ditulis oleh satu pengarang:
Alisjahbana,I. 1980. Telcnologi dan Perkembangannya. Jakarta: Yayasan Indayu.
Spencer, G. C. 1968.Introduction to Plasticity.London: Champman Hall.
(b) Kutipan dari buku dengan dua pengarang
Pasandaran, E. & Taylor, C. D. 1984. Irigasi perencanaan dan Pengelolaan.Jakarta: Gramedia.
Fuchs, N. O. & Stephens, R. I. 1980. Metal Fatigue in Engineenng. New York:John Wiley&Sons.
(c) Kutipan dari buku dengan banyak orang
Sastrapradja, D. S., Adisoemarto, S., Kartawinata, S., Sastrapradja, S. & Rifai, M.A. 1989. Keanekaragaman Hayati untuk Kelangsungan Hidup Bangsa. Bogor:Puslitbang Bioteknologi.
(d) Kutipan dari terjemahan
Milman, H.I982.Solution of Problems in Intergrated Electro,nics, Jilid I. Cetakan I.Terjemahan M. Julius St. Malang: Fakultas Teknik Universitas Brawijaya.
(e) Kutipan dari artikel dalam sebuah buku
Rifai, M.A. L992b. Bimbingan Penelitian. Dalam Rifai, M.A.& Sakri, A.(Penyunting). Bunga Rampai Metodologi Penelitian: 27-32. Jakarta:DitBinlitabmas.
Davis, R. 1962. Character and Society. Dalam Louck, L.G., Gibson, W.M.& Arms,G. @ditor) . Toward Liberal Education:78-79. New York: Mc Graw Hill.
Soentoro. 1984. Penyerapan Tenaga Kerja Luar Sektor Pertanian di Pedesaan. DalamKasryono, F. @enyunting). Prospek Pembangunan Ekonomi PedesaanIndonesia: 54-69. Jakarta: Obor
(f) Kutipan dari majalah dan koran
Sapiie, S. 1975. Pemindahan Teknologi: Suatu Usul Pemecahan Untuk Indonesia.Prisma.IV (1):19.
Suhardjono. 1991. Menggusur Drainase Mengundang Banjir. Surabaya Post. L3Januari. hlm. 19.
Pitunov, B. 2002. Sekolah Unggulan ataukah Sekolah Pengunggulan? MajapahitPos.13 Desember. hlm. 4&11.
18
(g) Kutipan dari karya yang tidak diterbitkan (skripsi, tesis, disertasi).
Suroso, A. 1990. Kajian Optimasi Air padaWaduk Bening untuk Irigasi dan PLTM.Skripsi tidak dipublikasikan. Malang: Universitas Brawij aya.
Tjitro, S. 2001. Simulasi Numerik Proses Pembekuan Alumunium Pada PengecoranCetakan Pasir. Tesis tidak dipublikasikan. Jakarta: Universitas Indonesia.
Malau, V. L996. Determination a I'aide de Microindentations Hertz ienne etVickers des Proprietes Micromechaniques de Couuches SuperficielleElaborees Notament par Faisceaux Lasers. Unpublished PhD Thesis. France:Ecole Centrale de Lyon.
(h) Kutipan dari buku pedomzn, peraturan, dan
Ditjen Cipta Karya . I97 L. Peraturan BetonCipta Karya.
Griswold, E. N. 1997. "LoScal Education".
ensiklopedia
Indonesia Tahun 197 1. Jakarta: Ditjen
Encylopedia Americana XVil, hal . 164"
(i) Kutipan dari pustaka elektronik yang didapat lewat internet
Mitchel, W. J. 1995. City of Bits: Space, Place and the Infobahn. Cambridge: MITPress.(diakses 1 Agustus 2008).
fi) Kutipan dari makalah pertemuan ilmiah
Suhardjono. 1980. Sebuah Pengantar tentang Ilmu dan Hakekat Penelitian. Makalahdalam Penqtaran Metodologi Penelitian llmiah Angkatan ke IV. PusatPenelitian Univelsitas Brawijaya. Malang, 17-22 September 1980.
Nampiah & Rifai, M. A.,1987. Species of Alternaric in agricultural centers in Java.Makalah dalam Symposium on Corp Pathogens and Nematodes. BIOTROP.Bogor, 2I-23 February 1987.
(l) Kutipan dari jurnal
Suryawan, B. 1999. Analisis Pengaruh Volume Tabung Udara Terhadap KapasitasPompa Ram Hidraulik. Juntal Teknologi. XIII (2):158-164.
Diharjo, K. & Jamasri. 2001. Karakteristik Lelah Poros Baja S45C Bertakik V AkibatBeban Amplitudo Konstan dan Beban Tiba-Tiba. MEDIA TEKNIK. XXITI(I):70-75.
Wardana, ING., Baedowie, S. & Widodo, A. S. 2001. Pemanfaatan Coil-Oil Mixture(COM) Untuk Pengganti Bahan Bakar Minyak Pada Boiler Industri (Tahap I),J u rnal llmu- Ilmu T e lcnik ( En gin e e rin g ). 13 (I) : 1 - I 0.
(m) Kutipan dari badan/organisasi sebagai pengarang
UNESCO. 1980. Unisist Guide to Standards for Information Handling. Paris:UNESCO.
Badan Pusat Statistik. 2002. Statistik Potensi Desa Propinsi Banten Jakarta: BPS.
19
(n) Kutipan dari prosiding pertemuan ilmiah
Nampiah & Rifai, M.A. 1988. Species of Alternaria in agricultural centers in Java.Dalam Rivai, M.A., Machmud, M., Sastraatmadja,. A.H., Tjitrosomo, S.S.,Umaly, R.C.& Darmaputra, O. S. (Penyunting). Proceedings of theSymposium on Corp Pathogens and Nematodes:2I3-2t5. Bogor: BIOTROP.
Meyer, B. & Herman, K. 1985. Formaldehyde Release from Pressed WoodProducts. Dalam Turoski. @ditor). Proceedings of the Symposium at the 187thMeeting on the American Chemical Society:101-116. Washington: AmericanChemical Society.
Pustaka yang mempunyai dua nama pengarang hendaknya diperhatikan cara
penulisan nama pengarang pertama (nama keluarga terlebih dahulu) dan nama
pengarang yang kedua (nama keluarga dituliskan dibelakang). Penulisan nama
pengarang terkadang cukup membingungkan, sebagai pedoman perhatikan uraian
berikut ini.
Pada penulisan di daftar kepustakaan tidak perlu dituliskan gelar kesarjanaan
atau pangkatnya, untuk nama Indonesia yang hanya terdiri dari satu unsur, dituliskan
sebagaimana adanya (misalnya: Suhardjono). Namun banyak nama yang terdiri dari dua
unsur atau lebih. Untuk nama yang diikuti dengan nama ayah (Budiono Mismail), nama
keluarga (Mochamad Farid Hardja), atau marga (Muchtar Lubis), maka nama ayah,
nama keluarga, nama marga dituliskan terlebih dahulu dan disusul dengan unsur nama
berikutnya setelah tanda koma. Contoh penulisannya menjadi: Mismail, B.: Bardja, M.
F.: Lubis, M.
Makin sering sering juga dijumpai nama Indonesia yang terdiri dari dua unsur
atau lebih yang bukan merupakan gabungan nama ayah, keluarga atau marga misalnya:
Riyanto Haribowo, Dwi Anita Rukmanasari, Sri Mulyani. Menuliskannya dilakukan
dengan unsur nama terakhir diletakkan di depan, jadi dituliskan sebagai berikut:
Haribowo, R.; Rukmanasari, D. A.; Mulyani, S.
Bila nama diikuti dengan gelar (Raden Udiyanto, Andi Adam) atau nama
panggilan (Liek Wilardjo) maka nama diri dituliskan terlebih dahulu dari gelarnya atau
panggilannya (Udiyanto, R.; Adam, A.;Wilardjo, L.).
Namun bilamana nama tersebut merupakan gabungan dari gelar, nama, dan
nama keluarga (Andi Hakim Nasution), maka penulisan nama keluarga dilakukan
terlebih dahulu (Nasution, A. H.). Penulisan nama Bali (I Gusti Ngurah Adipa), dimulai
20
dengan nama diri dan baru disusul unsur nama yang lain (Adipa, L G. N.), namun bila
masih ada nama keluarga dibelakangnya (I Wayan Wija Pagehgiri) dituliskan dengan
menempatkan nama keluarga di depan (Pagehgiri, I. W. W.).
Nama asing umumnya mengikuti satu pola nama tertentu. Nama yang terdiri dari
gabungan nama keluarga dan nama diri penulisannya selalu dimulai dengan nama
keluarga (Bush, George; Linsey, K. Rey). Nama-nama Belanda yang memakai partikel
van der, dan seterusnya, seperti F.P. van Delen dituliskan van Delen, F. P. Nama-nama
Cina atau Korea yang umumnya terdiri atas tiga unsur misalnya: Tay Yu Lin ditulis Lin,
T. Y. Nama Jepang, misalnya Muto Kiyoshi dituliskan menjadi Kiyoshi, M.
Bila kepustakaan yang dirujuk tidak menunjukkan nama penulisnya, maka
sebagai pengganti nama ditulis Nama Instansi atau Organisasi atau Penerbit yang
mencetak atau menerbitkan kepustakaan tersebut.
Contoh penulisan daftar pustaka disajikan dalam Lampiran 16.
2L
5.3 Cara Penulisan Persamaan, Tabel, Gambar, Lambang, Satuan, Singkatan danCetak Miring
5.3.1Persamaan
Setiap persamaan yang diacu harus diberi nomor berurutan dengan angka Arab
berdasarkan bab dan urutan penulisannya. Huruf pertama suatu persaman dimulai
setelah sepuluh ketikan spasi dari batas kiri. Nomor persamaan itu dituliskan di kanan
persamaan dan ditempatkan menempel pada batas kanan halaman dalam tanda kurung.
Bilangan pertama menunjukkan bab letak persamaan tersebut dan bilangan kedua, yang
dipisahkan oleh tanda hubung, menunjukkan urutan persamaan itu dalam bab tersebut.
Berikut ini contoh suatu persamaan ke 18 dalam bab ketiga:
F(rp) = ro eo Q (3-18)
Persamaan itu diacu menurut nomor persamaannya. Selain itu, dalam penulisan
persamaan, huruf-huruf variabel dan fungsi ditulis miring/italik sedangkan untuk
konstanta ditulis tegak.
Contoh penggunaan persamaan dalam Skripsi ditunjukkan dalam Lampiran L7.
Persamaan dalam naskah yang disertai dengan nomor persamaan, harus di-ketik
dengan huruf P (kapital), seperti contoh berikut: persamaan (2-3).
5.3.2. Tabel
Tabel harus dimuat dalam satu halaman dan tidak boleh dipisah di halaman
berikutnya. Dalam keadaan tertentu, huruf dapat diperkecil. Tabel yang disajikan harus
tabel yang dibahas, bilamana tidak dibahas dalam naskah tetapi perlu, cantumkan dalam
lampiran.
Tabel harus diberi nomor urut dengan angka Arab berdasarkan bab dan urutan
tampilnya dalam bab itu. Penulisan nomomya serupa dengan pada nomor persamaan,
tetapi tanpa tanda kurung, dan pemisah antara nomor bab dan nomor urutnya berupa
titik. Antara nomor tabel dan judul tabel dipisahkan oleh dua ketikan spasi. Judul tabel
ditulis di atas tabel denganjarak satu spasi.
Bila judul tabel lebih dari satu baris, jarak antara baris dalam judul tabel diketik
satu spasi dan tidak diakhiri dengan titik.
22
Tabel dalam naskah yang disertai dengan nomor tabel, harus diketik dengan
huruf T (kapital), seperti contoh berikut: Tabel3.1.
Tabel yang dikutip dari suatu pustaka atau mengacu pada pustaka, harus
dicantumkan sumbemya yang diletakkan di bawah tabel yang mengacu, dipisahkan oleh
lima ketikan garis. Acuan tersebut berupa kata "sumber:" dan diikuti oleh nama akhir
pengarang, tahun dan halaman yang diacu. Contoh tabel ditunjukkan dalam Lampiran
18.
5.3.3. Gambar
Gambar meliputi grafik, diagram, monogram, foto, peta. Pembuatan grafik,
monogram disarankan menggunakan komputer, dengan memakai simbol yang jelas
maksudnya.
Foto ditampilkan sedemikian rupa agar jelas maksudnya. Untuk memperjelas
ukuran obyek foto letakkan suatu benda sebagai pembanding, misalnya penggaris atau
nyatakan skala objek foto tersebut, misalnya: skala 1 : 100 kali.
Pemberian nomor urut gambar menggunakan angka Arab berdasarkan bab dan
urutan tampilnya dalam bab tersebut. Penulisan nomornya serupa dengan pada nomor
tabel. Judul gambar ditulis di bawah gambar lengkap dengan nomornya.
Penulisan gambar dalam naskah yang disertai dengan nomor gambar, huruf g
(dalam kata gambar) diketik dengan huruf besar (Kapital). Nomor urut dan judul
gambar diketik langsung di bawah gambar dua spasi di bawahnya. Bila judul gambar
lebih dari satu baris, maka jarak antara baris dalam judul garnbar diketik satu spasi.
Contoh gambar ditunjukkan dalam Lampiran 19.
5.3.4. Lambang, satuan dan singkatan
Penulisan lambang atau simbol sebaiknya menggunakan huruf symbol dalam
fasilitas program perangkat lunak komputer. Sebagai contoh untuk tanda perkalian tidak
menggunakan huruf x atau x tetapi menggunakan tanda perkalian dari huruf symbol "
x". Kemudian rumus matematika diusahakan ditulis dalam satu baris. Bila hal ini tidak
memungkinkan, aturlah cara pengetikan sedemikian rupa, agar rumus tersebut mudah
dimengerti.
Satuan dan singkatan yang digunakan adalah yanglazim dipakai dalam disiplin
ilmu misalnya:25"C;10 m.detik-l; 10 ppm; HzSO+.
23
5.3.4. Cetak miring
Kata-kata yang bukan bahasa Indonesia baku ditulis dengan huruf miring,misalnya: heat transfer, dffision, sentong, iqro' dan lain-lain. Huruf miring juga
dipakai untuk penulisan beberapa bagian dalam daftar pustaka.
24
Lampiran L. Contoh Cara Penulisan di Sampul Luar Skripsi
Ditulis:
o Jud
Skripsi
o Nama mhs
dan NIM
Sisakan
sepanj ang7
cm untuk
label
perpustakaan
Hh;FF\hNiitr*Fqis.
qHhi5thxLrrAl*,\
kHfihN\l
HNtt-.i
FTrg\fi*Nhf,
s3t\
!,:tlr.eR
HscjFF,rh.b-\NN.N
Nb-\
$$$ilLf*$t,rFbSF
25
Lampiran 2. Contoh Sampul Luar dan Dalam Skripsi
PENGARUH TEMPERATI JR PEMANASAN N IT RI DI N G DALAM F LU I D IZ E DBED TERIIADAP KETAHANAN AUS PERMUKAAN MARTENSITIC
STAINLESS STEEL
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi persy aratarmemperoleh gelar Sarjana Teknik
Disusun oleh :
CHANDRA MEGANANDHANIM. 0410622005-62
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALI.]NIVERS ITA S BRAWIJAYA
FAKULTAS TEKNIKMALANG
2007
26
Lampiran 3. Contoh Halaman Pengesahan Dosen Pembimbing
LEMBAR PERSETUJUAN
PENGARUH TEMPERATUR PEMANASAN N/TNIDING DALAM FLAIDIZEDBED TERIIADAP KETAHANAN AUS PERMUKAAN MARTENSITIC
STAINLESS STEEL
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi persy aratanmemperoleh gelar Sarjana Teknik
Disusun oleh :
CHANDRA MEGANANDHANIM. 0410622005-62
Telah diperiksa dan disetujui oleh :
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing U
NIP. 132233 I47 NIP. L32 2gg 243
21
Lampiran 4. Contoh Halaman Pengesahan
LEMBAR PENGESAHAN
PENGARI]H TEMPERATI]R PEMANASAN NITRIDING DALAM F LA IDIZEDBED TERIIADAP KETAHANAN AUS PERMUKAAN MARTENSITIC
STAINLESS STEEL
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi persyaratan
memperoleh gelar SarJana Teknik
Disusun oleh :
CHANDRA MEGANANDHANIM. 0410622005-62
Skripsi ini telah diuji dan dinyatakan lulus pada
tangg al 27 Juli 2007
Penguji Penguji
Prof. Ir. I. N. Gede Wardana. M.Eng, Ph. DNIP. tr 31 286 308
Ir. Pratikto, M. MT.NIP. 130 928 864
Penguji
Ir. SentanuNIP. 130 518 937
MengetahuiKetua Jurusan Teknik Mesin
Dr. Slamet Wahyudi, ST., MT.NIP. r32 r59 708
28
Lampiran 5. Contoh Halaman Peruntukan
teririry tlcapnrl Terima I(qsitx kepa{a:Ayafianda daru l1unda tercinta
29
Lampiran 6. Contoh Ringkasan
RINGKASAN
Chandra Meganandha, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik UniversitasBrawijaya, Juli 2007, Pengaruh Temperatur Pemanasan Nitriding dalam Fluidized Bed
terhadap Ketahanan Aus Permuknan Martensitic Stainless Steel, Dosen Pembimbing :
Yudy Surya kawan dan Moch. Syamsul Ma'arif.
Stainless steel merupakan logam paduan yang memiliki sifat tahan terhadap
lingkungan korosif dan temperatur tinggi, akan tetapi dalam aplikasinya stainless steeljuga memerlukan perbaikan sifat yang berupa peningkatan sifat mekaniknya sehingga
unsuf paduan lainnya dan berbagai macam perlakuan perlu ditambahkan. Jika
diketaskan dengan metode pengerjaan dingin, terjadi perubahan dimensi yang cukup
besar dan deformasi yang tidak homogen.Pada penelitian ini dilakukan proses perlakuan panas secara thermochemical
melalui proses nitriding dalam fluidized bed yang bertujuan untuk mengeraskan
permukaan logam. Proses nitriding cocok diterapkan pada baja paduan yang
mengandung unsur pembentuk nitrida dan dengan bantuan Jluidized bed furnace makaproses ini akan mendapatkan laju pemanasan yang lebih cepat, kontrol temperatur yang
lebih stabil dan pemanasan yang lebih stabil dari pada conventional furnace. Jenisstainless steel yang digunakan pada penelitian ini adalah martensitic stainless steel trpe410 karena jenis ini dapat dikeraskan dengan proses perlakuan panas atau proses
nitriding pada khususnya. Pada proses nitiding ini dilakukan lima variasi temperatur(500, 550, 600, 650, dan 700 oC) untuk mengetahui pengaruhnya terhadap ketahanan
aus permukaanmartensitic stainless steel tipe 410 dengan dengan tekanan gas nitrogen1,5 bar dan waktu penahanan 2,5 jam.
Hasil proses nitriding pada fluidized bed terhadap martensitic stainless steel ttpe410 menunjukkan peningkatan ketahanan aus dengan laju keausan minimal (ketahanan
aus maksimal) 1,094 x 10-2 mm3/s pada temperatur proses 600 oC. Tebal lapisan nitridayang terbentuk terus meningkat dengan ketebalan maksimal 74 pm pada temperatur 700oC. Namun, peningkatan tebal lapisan nitrida ini juga diikuti pembentukan strukturmikro yang semakin kasar sehingga ketahanan aus permukaan martensitic stainlesssteel tipe 410 menurun untuk spesimen yang diproses nitriding pada temperatur di atas
600 0c.
Kata kunci : temperatur, nitriding, fluidized bed,keausan, stainless steel
30
Lampiran 7. Contoh Summary
SIJMMARY
Chandra Meganandha, Department of Mechanical Engineering, Faculty ofEngineering, University of Brawijaya, July 2007, Effect of Heating Temperature ofNitriding in a Fluidized Bed on Wear Resistance of Martensitic Stainless Steel Surface,Academic Supervisor : Yudy Surya kawan and Moch. Syamsul Ma'arif.
Stainless steel is a metallic alloy that has good resistance to corrosiveenvironment and high temperature. However, stainless steel still need improvement onits mechanical properties, so that alloys elements and various treatment are essential tobe applied. If stainless steel is hardened using a cold working method, the change ofdimension will be large and deformation is not homogeneous.
In this study, a thermochemical heat treatment which is called nitriding usingfluidized bed was performed. The aim of this treatment is to harden metallic surface.Nitriding process is suitable for alloys steels that have elements to form nitride. Byusing a fluidized bed furnace, heating rate of nitriding process becomes faster andtemperature control is more stable than another conventional furnace. Stainless steelused in this study was martensitic stainless steel 410, because it can be hardened usingheat treatment process, especially nitriding. In this nitriding process, five heatingtemperatures (500, 550, 600, 650, 700 oC), nitrogen pressure of 1,5 bar and holding timeof 2,5 hours were applied to find the effect of those temperatures on wear resistance ofmartensitic stainless steel 410 surface.
Results show that wear resistance of specimen increased with maximum wearresistance of 1,094x10-2 mm3/s at nitriding temperature of 600 oC. Thickness of nitridelayer increased with maximum thickness of 74 pm at nitriding temperature of 700 oC.
However, the increase of nitride layer thickness was also followed by formation ofcoarser microstructures, so that wear resistance of martensitic stainless steel 410 surfacebecomes lower for specimens nitrided at temperature of 600 oC.
Key words : temperature, nitriding, fluidized bed, wear, stainless steel
31
Lampiran 8. Contoh Halaman Pengantar
PENGANTAR
Puji dan syukur panjatkan kepada Tuhan Yang Matra Esa atas berkat dan karuni-N1'a
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini sebagai salah satu persyaratan
untuk menyelesaikan studi di Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik.
Universitas Brawij aya.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini dapt terselesaikan berkat bantuan, petunjuk.
dan bimbingan dari berbagai pihak yang telah banyak membantu proses penyelesaian
tugas akhir ini, oleh karena itu tak lupa penulis menyampaikan ucapan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak k. Achmad Wicaksono, M.Eng., Ph.D selaku Dosen Pembimbing I
yang telah memberikan bimbingan dan arahan untuk kesempurnaan
penulisan tugas akhir ini.
2. Ibu Septiana Hariyani, ST., MT selaku Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan dan arahan untuk kesempurnaan penulisan tugas
akhir ini.
3. Semua pihak dan tema-teman yang telah banyak membantu dalam
pelaksanaan survey serta masukan penyelesaian laporan.
Semoga tugas akhir ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca sekaligus dapat
menjadi bahan acuan untuk penelitian lebih lanjut.
Malang, Juli 2009
32
Penulis
Lampiran 9. Contoh Daftar Isi
DAFTAR ISI
PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTARTABEL
DAFTARGAMBAR
DAFTARLAMPIRAN
DAFTARSIMBOL
RINGKASAN
BAB I PENDAHIJLUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Batasan Masalah
1.4 Tujuan Penelitian
1.5 Manfaat Penelitian
BAB II TINJAUANPUSTAKA
2.t Stainless Steel 5
2.2 Nitriding ............. 8
2.3 Fluidized Bed Furnace 10
2.4 Difusi 12
2.4.1. Mekanisme larutan substitusi 12
2.4.2. Difusi interstisial ................... 12
2.5 Pengaruh Temperatur pada Proses Difusi 13
2.6 Keausan 13
2.6.I. Jenis keausan .............................. 14
2.6.2. Pengujian keausan 15
2.7 Kerangka Pemikiran Teoritis 16
2.8 Hipotesa ............. l7
halaman
i
vl1l
ix
V
Vi
vii
a a a a a a a a a a a a a a a t a a a a a a a a a a a a a aa a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a t a a a t a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a o a a a a a a a a
1
1
4
4
4
4
5
33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........
3.1 Metode Penelitian
3.2Tempat Penelitian
3.3 Variabel Penelitian
3.4 Alat dan Bahan Penelitian
3.4.I Alat penelitian ..........
3.4.2 Bahan penelitian
3.5 Prosedur Penelitian
3.6 Pengujian Ketahanan Aus
3.7 Rancangan Penelitian ...........
3.7.I Rancangan statistik
3.7.2 Analisa varian satu arah
3.8 Diagram Alir Penelitian
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Hasil Uji Keausan
4.2Pengolahan Data
4.2.I Analisa statistik
4.2.2 Analisa varian satu arah
4.3 Hubungan antara Temperatur, Keausan, dan Mikrostruktur
BAB V PENUTI]P
5.1 Kesimpulan ........
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
18
18
18
18
L9
I9
2L
22
23
25
25
26
29
30
30
32
32
33
34
40
40
40
34
Lampiran L0. Contoh Daftar Tabel
DAFTAR TABEL
No. Judul
Tabel 1.1 Produksi Tenaga listrik di beberapanegara (10 GWh)
Tabel 2.5 Distribusi pemakaian listrik di Indonesia
Tabel 4.2 Penggunaan Memori
Halaman
13
15
L7
35
Larnpiran 1,1. .Contoh Daftar Gambar
No.
DAFTAR GAMBAR
Judul
Gambar 1.1 Total produksi listrik industri dan rumah tangga di Indonesia
Gambar 2.4 Sistem transmisi serat optik
Gambar 4.ZSeratOptik
Gambar 5.2Contoh gambar dengan foto
Halaman
8
26
27
37
36
Lampiran 12. Contoh Daftar Lampiran
DAFTAR LAMPIRAN
No. Judul Halaman
Lampiran l.Peta wilayah Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang 108
Lampiran 2. Analisis regressi faktor-faktor yang pendapatan mempengaruhi
perilaku bepergian penumpang KA 109
37
Lampiran 13. Contoh Halaman Daftar Simbol
Besaran dasar
Daya, Panc aran Fluks
Fluks magnit
Frekuensi
Gaya
Massa
Induktansi
Kapasitas listrik
Kerapatan fluks magnit
Konduktansi listrik
Kuat penerangan
Massa
Panjang
Temperatur dalam celcius
DAFTARSIMBOL
Satuan danSingkatannya
Watt atau W
Weber atau Wb
Hertz atau llz
Newton atau N
kilogram atau kg
Henry atau H
Farad atau V
Tesla atau T
Siemens atau S
lux atau lx
kilogram atau kg
meter atau m
deraj at celcius
atau oC
Simbol
P
Or
fF
m
H
C
T
s
E
m
I
T
Tekanan Pascal atau Pa
Tekan&n, KerJ&, Banyaknya Panas Joule atau J W
p
38
Lampiran 14.Contoh Penulisan Artikel Ilmiah
Pengaruh Suhu Pemanasan Nitriding dalam Fluidized Bedterhadap Ketahanan Aus Permukaan Martensitic Stainless Steel
chandra Meganandha, Yudy surya Irawan, Moch. syamsul Ma'arifJurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Jalan MT. Haryono 167, Malang65145,IndonesiaE-mail: [email protected]
ABSTRAK
Baia tahan karat martensit (Martensitic Stainless Steel) merupakan salah satu baja yang banyakdigunakan sebagai komponen mesin yang mengalami gesekan. Salah satu cara meningkatkan kekuatanpermukaan logam tanpa adanya perubahan dimensi adalah metode gas nitriding dengan menggunakandapur fluidized bed dan gas N2. Dalam penelitian ini, gas nitriding dilakukan pada martensitic stainlesssteel tipe 410 dengan suhu pemanasan 500T, 550T, 600T, 650T, dan 700T 5elama 2.5 jam.Pengujian ketahanan aus dilakukan dengan metode disk on block (Ogoshi). Dari hasil pengujianketahanan aus didapatkan ketahanan aus maksimal pada spesimen dengan suhu pemanasan 600T.Peningkatan ketahanan aus ini terjadi dikarenakan semakin tebalnya lapisan nitrida pada permukaanbaia hingga 44 ttn untuk spesimen dengan suhu pemanasan 500T, 550T, dan 600T. Akan tetapiuntuk spesimen dengan suhu pemanasan di atas 600T. hingga 7MT terjadi penurunan ketahananausnyo meskipun ketebalan lapisan nitrida mengalami peningkatan hingga 74 1"tn pada spesimen dengansuhu pemanasan 700T. Hal ini disebabkan karena....dan seterusnya.(matcsimal 200 kata).Kata kanci: Baia tahan karat martensit, nitriding, fluidized bed, ketahanan aus, mikrostruktur
PendahuluanBaja tahan karat martensit
(martensitic stainle^s,s steel) adalahsalah satu dari baja yang memilikipaduan besi dengan kandungankromium 11.5 - I87o dan memilikisifat tahan korosi, ketahanan aus sertakekuatan pada suhu tinggi. Material inibanyak digunakan sebagai komponenmesin seperti pisau turbin (turbineblade), katup, bushirg dan piston ring(Smith, 2004) .. !... dan seterusnya.
Metode PenelitianMaterial yang digunakan adalah
Martensitic stainle,s,s steel tipe 4L0.Material ini memiliki komposisipaduan krom Lz,T%o.Spesimen yangdipotong dari logam silinder pejalMartensitic Stainle,s,s Steel 410 dengangergaji bermedia pendingin air dandiamplas hingga kehalusan #1500sebelum diperlakukan gas nitriding .,,...dan seterusnya.
Hasil Dan PembahasanHasil uji keausan ncenggunakan alat uji
Ogoshi High Speed Universal Wear TestingMachine (Type OAT-tl) dengan pembebanan2120 gf, waktu pengausan 4I detik, jarakpengausan (ld 100 m, kecep atan pengausan2349 mm/detik, tebal piringan pengaus (B) 3
Dffi, dan jari-jari piringan pengaus (r) I4,4firm dapat dilihat pada Gambar ... danseterusnya
Kesimpulan Dan SaranDari penelitian ini dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Semakin meningkat suhu pernanasan ....dan seterusnya.
Daftar PustakaSmith, William F.200 4.Foundations of
Materials Science and Engineering(Second Edition", hlm.485-487 ,
Singapore: McGraw Hill, Inc.
39
Lampiran 15' contoh.Kaidah Ejaan yang Berlaku bagi unsur serapan dari BerbagaiBahasa Asing
Asing
analysis
autotrope
construction
cubic
classification
activity
active
central '
acclimatization
vacctine
chromosome
techniqpe
effective
descrition
synthesis
system
zeolite
frequency
qualiteit
efficient
contour
phase
preudo
ptyalin
equator
Serapan
analisis
autotrop
kontruksi
kubik
klasifikasi
aktivitas
aktif
sentral
aklimatisasi
vaksin
kromosom
teknik
efektif
deskripsi
sintesis
sistem
zeolrt
frekuensi
kualitas
efisien
kontur
fase
pseudo
ptialin
ekuator
Asing
rhytm
scheme
ratio
thrombosis
nucleolus
extra
EXCESS
zygote
accu
effect
text
contex
project
percentage
primair
formeel
rationeel
rational
quality
physiology
analogy
quadratic
phosphor
aquarium
physiology
Serapan
ritme
skema
rasio
trombosis
nukleus
ekstra
ekses
zigot
aki
efek
teks
konteks
proyek
persentase
primer
formal
rasional
rasional
kualitas
fisiologi
analogi
kuadratik
fosfor
akuarium
fisiologi
40
Lampiran 1.6. Contoh daftar pustaka
DAFTAR PUSTAKA
Alisjahbana, I. 1980. Teknologi dan Perkembangannya. Jakarta: Yayasan Indayu.
Davis, R.1962. "Character and Society." Ed. Louis G. Louck, William M. Gibson, andGeorge Arms. Toward Liberal Education, New York: Mc Graw Hill.
Griswold, E. N. 1997. "Logical Education", Encylopedia Americana XVII, hlm. 164.
Milman, H. l98Z.Solution of Problems in Intergrated Electronic, Jrlid I, cetakan I,terjemahan M. Julius St. Malang: UPT Penerbitan Fakultas Teknik UniversitasBrawijaya.
Mitchel, W. J. 1995. City of Bits: Space, Place and the Infobahn. Cambridge: MIT Press.
. (diakses 14
Desember 1995).
Pasandaran, E. & Taylor, C. D. 1984. Irigasi perencanaan dan Pengelolaan. Jakarta:Gramedia.
Pitunov, 8.2002. Sekolah Unggulan ataukah Sekolah Pengunggulan? Majapahit Pos. 13
Desember. hlm.4 & 11.
Suhardjono. 1980. Sebuah Pengantar tentang Ilmu dan Hakekat Penelitian. Makalah dalamPenataran Metodologi Penelitian Ilmiah Angkatan ke IV. Pusat Penelitian UniversitasBrawijaya. Malang, 17-22 September 1980.
Suroso, A. 1990. Kajian Optimasi Air pada Waduk Bening untuk Irigasi dan PLTM.Skripsi tidak dipublikasikan. Malang: Universiras Brawij aya.
Sastrapradja, D. S., Adisoemarto, S., Kartawinata, S., Sastrapradja, S. & Rifai, M. A.1989. Keanekaragaman Hayati untuk Kelangsungan Hidup fungsa. Bogor:Puslitbang Bioteknologi.
UNESCO. 1980. Unisist Guide to Standards for Infurmation Handling. Paris: UNESCO.
Wardana, ING., Baedowie, S. & Widodo, A. S. 2001. Pemanfaatan Coil-Oil Mixture(COM) Untuk Pengganti Bahan Bakar Minyak Pada Boiler Industri (Tahap I), JurnalIlmu-Ilmu Tehik (Engineering). 13 (I):I-10.
-tl
Lampiran 17. Contoh Penulisan Persamaan
ContohpenulisanpersamaandalamskripsiyangterletakdalamBab3dengan
nomor urut 1:
Lxrfi/=ffix105
dengan :
L = panjang elektroda atas (mil)
W = lebar elektroda atas (mil)
C = nilai kaPasitansi (PF)
t=ketebalanlapisandielektrik(mil)
K=konstantadielektrikpastayangdigunakan
(3- 1)
Lampiran 18. Contoh Tabel
Tabel 1. Produksi Tenaga Listrik di Beberapa Negara (10 GWh)
Negara T97 I 1972 r973 1974 r97 5
Norwegia
Jepang
Jerman
Inggris
1718
386
260
256
1 853
429
275
264
1947
477
299
282
1968
459
312
273
r999
461
302
272
Sumber: Bank Dunia (L999:2I)
43
Lampiran 19, Contoh Gambar dan Gambar Kutipan
lm l(m rtrm
Frekuensi (hertz)
Gambar 4.L Tanggapan perubahan frekuensi terhadap tegangan masukan AC denganamplitudo =2volt.
Contoh Gambar kutipan
, _?.* ,
Gambar 5.1 Permukaan patahan untuk patahan lelah dan patahan akhir getas dalamsebuah komponen berbahan baja 18 Mn.
Sumber: Dowling (1999: 380).
6
=='15
-11
a:
g'r-L
o
44
Penanggung jawab
Pengarah
Ketua
Sekretaris
Anggota
TIMPENYUSI]N
Dekan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Pembantu Dekan Bidang Akademik
Prof. Ir. Antariksa, M.Eng., Ph.D.
Yudy Surya Irawan, ST., M.Eng., Dr. Eng.
1. Dr. Ery Suhartanto, ST., IvfT.
2.Ir. M. Julius St., MS.
3. Ir. Ludfi Djakfar, MSCE., Ph.D