pandangan al-qur’an dan sains modern tentang pemanfaatan tanah

13
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan hidayahnya yang telah dilimpahkan-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah. Kami menyadari banyak pihak yang telah berpatisipasi dan membantu dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini. Untuk itu, iringan doa dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan, utamanya kepada: 1. Ibu Dra. Hj Ida Susilawati, MM. selaku Kepala Sekolah MA Negeri 13 Jakarta 2. Bapak Muhammad Faisal, S.Ag selaku Guru Pembimbing, yang dengan penuh kesabaran dan keikhlasan di tengah-tengah kesibukannya meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga karya tulis Al-Qur’an dapat terselesaikan. 3. Kakak Aprian Subhan Dahraini selaku Pelatih KIR MAN 13 Jakarta. 4. Ayah dan ibu tercinta yang telah memberikan bantuan moril maupun spiritual 5. Teman-teman KIR, terima kasih atas segala bantuannya Penulis menyadari bahwa dalam menyusun karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna sempurnanya makalah ini. Penulis berharap semoga karya tulis ini bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Jakarta, 8 Februari 2014 Penyusun

Upload: cindy-reyna-agustin

Post on 16-Sep-2015

6 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Pandangan Al-qur’an Dan Sains Modern Tentang Pemanfaatan Tanah

TRANSCRIPT

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan hidayahnya yang telah dilimpahkan-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah. Kami menyadari banyak pihak yang telah berpatisipasi dan membantu dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini. Untuk itu, iringan doa dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan, utamanya kepada:

1. Ibu Dra. Hj Ida Susilawati, MM. selaku Kepala Sekolah MA Negeri 13 Jakarta2. Bapak Muhammad Faisal, S.Ag selaku Guru Pembimbing, yang dengan penuh kesabaran dan keikhlasan di tengah-tengah kesibukannya meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga karya tulis Al-Quran dapat terselesaikan.3. Kakak Aprian Subhan Dahraini selaku Pelatih KIR MAN 13 Jakarta.4. Ayah dan ibu tercinta yang telah memberikan bantuan moril maupun spiritual5. Teman-teman KIR, terima kasih atas segala bantuannyaPenulis menyadari bahwa dalam menyusun karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna sempurnanya makalah ini. Penulis berharap semoga karya tulis ini bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Jakarta, 8 Februari 2014

Penyusun

PANDANGAN AL-QURAN DAN SAINS MODERN TENTANG PEMANFAATAN TANAH

DISUSUN OLEH :ADAM ATTAMIMIADITYA TORIQ ROCHMANTOFAKHRI ZEIDAN M. LUQMANUL HAKIM

MADRASAH ALIYAH NEGERI 13JAKARTA2014

A.Latar belakang Bahwasannya Allah SWT telah berfirman pada (Q.S An-Nahl [16]:65) yang artinya Allah menurunkan dari langit dan hujan dan dengan air itu dihidupkannya bumi sesudah matinya. Sesungguhnya pada demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kebesaran tuhan bagi orang-orang yang mendengarkan pelajaran.Ketiadaan air pada lahan untuk jangka waktu tertentu dapat mengubah tanah yang jadinya subur dan dapat ditanami menjadi tanah mati yang tidak baik untuk pertanian. Ketandusan tanah dapat menghambat pertumbuhan tanaman dan menyebabkan tanah menjadi mati,sehingga menghancurkan struktur kehidupan di dalamnya. Begitu pula pengunduhan di dalamnya. Begitu pula pengundulan hutan dapat menyebabkan tanah menjadi tandus.Dengan demikian, secara ilmiah memang terdapat tanah yang mati dan tanah yang hidup,sedangkan air merupakan salah satu faktor utama untuk menghidupkan ntanha. Dalam kenyataan sehari-hari juga menunjukkan bahwa tanah yang hidup dan ada pula tanah mati. Allah SWT juga berfirman mengenai sebuah keajaiban ilmiah yang artinya : Ketahuilah olehmu bahwa sesungguhnya Allah SWT menghidupkan bumi sesudah matinya. Sesungguhnya kami telah menjelaskan kepadamu tanda-tanda kebesaran (kami) supaya kamu memikirkannya.Apakah Nabi Muhammad SAW dulu mengetahui Astronimi, ilmu Tanah, Bakteriologi, Agronomi, Hidrologi, serta ilmu lainnya, sehingga mampu berpendapat bahwa ada tanah hidup dan ada tanah mati ?.Kita dapat mengetahui bahwa lahan pertanian ada yang hidup dan mati persis seperti manusia. Hal ini merupakan keterangan dalam Alquran yang tak ada sedikitpun keraguan didalamnya dan tidak membosankan meski di baca berulang kali. Alquran adalah kitab yang ayatnya begitu sempurna.Kitab Suci ini mengandung mukjizat, dan Allah SWT menantang manusia untuk berbuat satu surah saja seperti surah yang terdapat di dalam Alquran.Ketika di teliti, ternyata satu meter persegi lahan pertanianmemiliki penghuni sebagai berikut:1. 200 ribu serangga.2. 100 ribu binatang kecil.3. Beratus-ratus cacing4. Sejumlah bakteri,jamur,dan pedagang hijau yang jumlahnyatidak dapat di hitung dengan mudah.Sementara itu ,setiap sepuluh meter persegi mengandung jutaan binatang kecil-kecil.jumlah itu samanya nilainya dengan seberat seekor sapi muda.setiap tumbuhan memiliki bagian terbukadan tertutup yang tumbuh di dalam tanah. sejumlah makhluk organis yang halus,serangga,dan hewan lainya hidup di sekitar akar di dalamtanah.sebagian besar tanaman seringkali hidupnya bergantung pada makhluk-makhluk kecil semacam ini.

B. RUMUSAN MASALAHBerdasarkan pemaparan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah:1. Bagaimana proses pembentukan tanah hidup menurut Q.S An-Nahl [16]:65 ?2. Apakah keberadaan hubungan makhluk mikroorganise di tanah terhadap kesuburan tanah ?3. Apakah akibat dari ketiadaan air bagi kelangsungan hidup para petani di sawah ?

C.Tujuan 1. Untuk mengetahui proses pembentukan tanah hidup menurut Q.S An-Nahl [16]:65 ?2. Untuk mengetahui keberadaan hubungan makhluk mikroorganise di tanah terhadap kesuburan tanah ?D. MANFAAT1. Sebagain bahan untuk memberikan pemikiran tentang upaya pentingnya pelestarian tanah untuk kelangsungan makhluk hidup ciptaan-Nya2. Sebagai bahan untuk ikut berpartisipasi dalam upaya pemberdayaan sumber daya tanah untuk kelangsungan kehidupan sebagai wujud rasa syukur kepada Allah SWT

BAB IITELAAH PUSTAKA

Bahwasannya bahwa AllahSWT tlah berfirman dalam surah QS Al- Rum ayat 50 yang artinya : Perhatikanlah bekas-bekas rahmat Allah, bagaimana Allah menghidupkan bumi yang sudah mati. Sesungguhnya ( Tuhan yang berkuasa seperti) demikian benar-benar (berkuasa) menghidupkan orang-orang yang telah mati. Dia mahakuasa atas segala sesuatu,Benarkah ada tanah yang hidup sesuai dengan makna yang terkandung di dalam kata hidup? Apa sajakah arti dan makna dari kata hidup (al-hayah)? Apakah mati yang dimaksud di sini mati yang sebenernya dan hidup yang dimaksud di sini adalah hidup yang sebenernya?Atau jangan-jangan ini hanya gaya bahasa Alquran dan metafora saja, sebagaimana yang didengung-dengungkan oleh parah penganut paham materialisme?Secara ilmiah, memang benar ada tanah mati yang tidak menumbuhkan tanaman apapun. Tanah jenis ini biasanya memiliki ciri sebagai berikut :1. Tanah bebatuan,berkerikil,atau berpasir.2. Tanah yang tidak dihuni oleh makhluk hidupn apa pun.3. Tanah yang tidak ditumbuhi oleh jenis tanamanapa pun.4. Tanah yang tidak layak ditanami, Kecuali dihidupkan terlebih dahulu jika memang itu tanah mati.

Dilihat secara ilmiah pula, ditemukan tanah hidup yang memiliki ciri berikut:1. Mengandung barang tambang (batu,pasir atau tanah).2. Dihuni oleh berbagai makhluk hidup.3. Terdapat beragam makhluk hidup.4. Dapat menumbuhkan tanaman apabila ada air.5. Memiliki kandungan air yang berbeda setelah dihidupkan.6. Memiliki tingkat kepadatan berbeda setelah dihidupkan.7. Tanah yang mati dan berubah menjadi tandus jika tidak memiliki kandungan air dalam masa yang lama, dan jika bagaiannya yang subur tidak kita tanami dalam jangka waktu lama atau tercemar oleh berbagai zat yang mengancam kesuburan tanah.

BAB IIIPEMBAHASAN

A. Proses pembentukan tanahNamun bagaimanakah tanah pertanian terbentuk?Bagaimanakah pula cara menghidupkannya kembali? Pada awalnya,permukaan tanah merupakan bongkahan batu. Berbagai faktor dari luar masuk untuk memecah-mecah bongkhan batu, atas izin Allah Swt.

Sesudah itu, barulah berbagai makhluk hidup bermuculan di atasnya dengan adanya kelembaan udara dancahaya matahar.makhluk hidup ini disebut lumut, yakni alga (ganggang)Dan jamur yang hidup berdampingan satu sama lain.ganggang berperan mengolah energi matahari melalui proses fotosintesis,sehinga menjadi sumber karbon dan nitrogen yang diperlukanya pula oleh jamur.Sementara itu, jamur mengabsorbsi kelembaban udara dan memproduksi sejumlah enzim yang mampu membuat batu dan tanah kering itu memiliki rongga-rongga yang dapat diresapi air, sehingga ganggang dapat menyelinap dan tumbuhan lainnya pun dapat menjadikannya sebagai sumber makanan.Tidak lama kemudian,tanah kering itu pun mengeluarkan enzim-enzim sebagai hasil dari jamur yang terdapat pada ganggang. Proses perekahan tanah ini dibantu oleh suhu udara,tingkat kelembaban,dan hujan asam.Setelah berapa lama,ganggang pun mati dan terurai,sehingga kandungan zat organik dalam tanah menjadi bertambah. Tanah semacam ini cocok dihuni oleh makhluk-makhluk hidup kecil,seperti bakteri,jamur,dan sejenisnya. Baru setelah itu, tanah menjadi baik untuk ditumbuhi berbagai jenis ganggang yang disebut dengan ganggang hijau (yang berwarna hijau atau hijau kebiru-biruan) yang menghancurkan tanah keras dan memperbanyak jumlah makhluk organis di dalamnya.setelah itu, menigkat dan bergamlah makhluk organik yang tumbuh.Pada fase berikutnya tanah ditumbuhi oleh berbagai tumbuhanjenis baru yang tidak memiliki akar,baang,tau daun. Tumbuhan ini disebut dengan lichen, yang dapat menigkatkan kehidupan pada tanah lebih hidup.Setelah itu, bermunculan pula tumbuhan paku,dan menigkatkan kesuburan tanah serta semakin banyaklah makhluk hidup yang tumbuh. Padahal pada fase sebelumnya, tanah dihuni oleh berbagai serangga, cacing, dan hewan lainnya.

BAB IVPENUTUPAN

A. Kesimpulan

Allah SWT dengan kuasa-Nya dapat membuat proses pembentukan tanah dan dapat menghidupkannya untuk kelangsungan hidup manusia khususnya bagi petani yang bekerja di pertanian yang selalu mengharapkan tanah yang subur.

B. SaranDengan selalu menjaga kelestarian tanah kita pun ikut dalam menjaga kelangsungan ekosistem yang terdapat didalamnya organisme pengurai sekaligus mensyusukuri nikmat yang telah diberikan-Nya dan secara tidak langsung hal ini dapat menjadikan pembelajaran untuk kita bahwa kita semua termasuk hewan dan tumbuhan memiliki tempat asal dan kembali yaitu di tanah yang demikian itu sudah merupakan tanda-tanda kekuasaan-Nya