pajak penghasilan pasal 23
DESCRIPTION
PAJAK PENGHASILAN PASAL 23. Muhammad Bahrul Ilmi, S.E Lecturer of Accounting Economic Faculty Solo Business School STIE Surakarta. PENDAHULUAN. - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
PAJAK PENGHASILAN
PASAL 23
Muhammad Bahrul Ilmi, S.E
Lecturer of Accounting Economic Faculty
Solo Business School STIE Surakarta
PENDAHULUAN
Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 23 adalah pajak yang
dipotong atas penghasilan yang berasal dari modal,
penyerahan jasa, atau hadiah dan penghargaan, selain
yang telah dipotong PPh Pasal 21
PEMOTONG PPh PASAL 23
a. Badan pemerintah;
b. Wajib Pajak badan dalam negeri;
c. Penyelenggaraan kegiatan;
d. Bentuk usaha tetap (BUT);
e. Perwakilan perusahaan luar negeri lainnya;
f. Wajib Pajak Orang pribadi dalam negeri tertentu, yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal Pajak
1. Akuntan, Arsitek, Dokter, Notaris, Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) kecuali PPAT tersebut adalah Camat, Pengacara, Konsultan yang melakukan pekerjaan bebas.
2. Orang pribadi yang menjalankan usaha yang menyelenggarakan pembukuan
PENERIMA PENGHASILAN YANG DIPOTONG PPh PASAL 23
• Wajib Pajak (WP) dalam negeri
• Badan Usaha Tetap (BUT)
OBJEK PAJAK
1. Deviden
2. Bunga, termasuk premium, diskonto, dan imbalan karena jaminan pengembalian hutang
3. Royalti
4. Hadiah, penghargaan, bonus, dan sejenisnya SELAIN yang dipotong Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud dalamk pasal 21
5. Sewa, dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta, kecuali sewa tanah dan bangunan
6. Imbalan sehubungan dengan jasa teknik, jasa manajemen, jasa konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lain SELAIN jasa yang telah dipotong Pajak Penghasilan Pasal 21
TARIF PEMOTONGAN
• 15 % dari Jumlah bruto atas :
a. Deviden
b. Bunga
c. Royalti
d. Hadiah, Penghargaan, Bonus dan sejenisnya• 2 % dari Jumlah Bruto, tidak termasuk PPN
a. Sewa
b. Imbalan sehubungan dengan jasa, selain yang dipotong PPh Pasal 21