optimalisasi produktivitas bahan tanaman … · sifat kimia tanah tingkat kesuburan tanah ... kadar...
TRANSCRIPT
OPTIMALISASI PRODUKTIVITAS BAHAN
TANAMAN UNGGUL MELALUI REKOMENDASI
PEMUPUKAN YANG TEPAT
PERTEMUAN TEKNIS KELAPA SAWIT (PTKS)
SOLO, 18-20 JULI 2017
Bahan Tanaman Kelapa Sawit Unggul
Turunan SP 540
Varietas kelapa sawit yang termasuk ke dalam kelompok SP540
merupakan varietas-varietas yang dihasilkan dari tetua pisifera keturunan
SP540 murni yang hanya dimiliki oleh PPKS. Varietas-varietas dalam
kelompok ini terdiri dari: DxP PPKS 540, DxP Simalungun,
dan DxP AVROS.
Karakter unggulan dari kelompok ini adalah quick starter dan persentase
mesokarp per buah yang tinggi.
Dengan daya adaptasi yang cukup luas, varietas ini dapat ditanam di
berbagai tipe lahan kelapa sawit (wilayah datar sampai bergelombang).
Potensi TBS
Rendemen
CPO
33 ton/ha/tahun
26,5 %
8,7 ton/ha/tahun
D x P Simalungun
Sifat Kimia Tanah Tingkat kesuburan tanah
Rendah Sedang Tinggi
pH tanah < 5,0 5,0 – 6,0 > 6,0
C-organik (%) < 1,25 1,25 – 2,50 > 2,50
N – Total (%) 0,125 0,125 – 0,250 > 0,250
P-Bray II (ppm) < 20 20 - 40 > 40
Kat. tukar (me/100 g) KTK tanah 10 me/100g
K < 0,25 0,25 – 0,50 > 0,50
Ca < 1,50 1,50 – 3,00 > 3,00
Mg < 0,75 0,75 – 1,50 > 1,50
Nisbah K/Ca/Mg 10/60/30 10/60/30 10/60/30
KTK (me/100 g) < 12,50 12,5 – 25,0 > 25,0
Kejenuhan basa (%) < 25 25 - 50 > 50
Kejenuhan Al (%) > 50 50 - 0 -
KRITERIA KESUBURAN TANAH UNTUK SAWIT
PERANAN ANALISA TANAH
• Mengetahui sifat kimia yang menjadi kendala bagi pertumbuhan kelapa sawit
• Mengkoreksi faktor pembatas kimia tersebut melalui jenis dan dosis pupuk yang tepat
• Mengurangi dosis pupuk untuk status hara tanah yang tergolong tinggi
• Menciptakan kondisi tanah dengan kandungan hara yang cukup (N,P), berimbang (K,Ca,Mg), bebas dari unsur yang bersifat racun (pH tanah dan Kejenuhan Al), serta kandungan bahan organik yang cukup.
HUKUM MINIMUM LIEBIG
Produksi dibatasi oleh kandungan hara tersedia di
dalam tanah yang dalam jumlah minimum
a
Sifat Kimia Tanah Tingkat kesuburan tanah
Rendah Sedang Tinggi
pH tanah < 5,0 5,0 – 6,0 > 6,0
C-organik (%) < 1,25 1,25 – 2,50 > 2,50
N – Total (%) 0,125 0,125 – 0,250 > 0,250
P-Bray II (ppm) < 20 20 - 40 > 40
Kat. tukar (me/100 g) KTK tanah 10 me/100g
K < 0,25 0,25 – 0,50 > 0,50
Ca < 1,50 1,50 – 3,00 > 3,00
Mg < 0,75 0,75 – 1,50 > 1,50
Nisbah K/Ca/Mg 10/60/30 10/60/30 10/60/30
KTK (me/100 g) < 12,50 12,5 – 25,0 > 25,0
Kejenuhan basa (%) < 25 25 - 50 > 50
Kejenuhan Al (%) > 50 50 - 0 -
KRITERIA KESUBURAN TANAH UNTUK SAWIT
PENGARUH PUPUK TSP DAN RP TERHADAP KADAR P TERSEDIA
Perlakuan
Dosis pupuk
(kg P2O5/pohon/tahun)
Kadar P Bray I (ppm)
1991 1992 1993 1994
Kontrol 0 4 1 4 1
TSP-1 0,675 5 20 71 92
TSP-2 1,350 6 49 169 204
TSP-3 2,025 7 84 220 274
TSP-4 2,700 12 103 342 385
NCRP-1 0,675 3 6 21 20
NCRP-2 1,350 4 21 32 26
NCRP-3 2,025 6 14 19 32
NCRP-4 2,700 9 25 38 39
JRP-1 0,675 9 3 16 12
JRP-2 1,350 3 10 20 16
JRP-3 2,025 5 10 22 19
JRP-4 2,700 6 17 25 19
LSD0,05 _ 5 36 55 33
Jenis pupuk Kadar hara (%)
P2O
5Asam Sitrat 2 % CaO
TSP 48,73 40,95 25,05
NC-RP 30,70 5,57 42,73
J-RP 28,85 4,65 42,30
Kandungan hara P pada pupuk TSP, NC-RP dan J-RP
Keterangan : TSP : Triple Super PhosphateNC-RP : North Carolina Rock PhosphateJ-RP : Jordan Rock Phosphate
PENGARUH PUPUK TSP DAN RP TERHADAP PRODUKSI TBS
KELAPA SAWIT
Perlakuan Dosis pupuk
(kgP2O5/pohon/thn)
Produktivitas (ton TBS/ha)
TM-1 TM-2 TM-3 TM-4
Kontrol 0 1,85 11,58 14,73 13,33
TSP-1 0,675 4,30 20,49 27,20 30,63
TSP-2 1,350 5,65 22,86 27,80 30,91
TSP-3 2,025 6,18 24,03 27,88 31,88
TSP-4 2,700 7,04 25,39 28,30 31,40
NCRP-1 0,675 2,86 16,26 22,83 26,23
NCRP-2 1,350 3,89 18,44 24,09 29,20
NCRP-3 2,025 3,49 18,21 24,51 28,60
NCRP-4 2,700 5,05 19,79 26,29 28,70
JRP-1 0,675 2,46 14,44 21,65 24,66
JRP-2 1,350 2,96 16,55 23,15 26,14
JRP-3 2,025 3,84 17,83 24,45 28,95
JRP-4 2,700 4,60 19,93 25,19 28,65
LSD0,05 - 1,35 3,19 3,85 3,38
Sumber : Harjatejo, dkk (1996)
Efektifitas pupuk TSP dan RP
terhadap produksi kelapa sawit
Sumber hara P Efektifitas agronomi relatif (%)
1992 1993 1994 1995
TSP 100 100 100 100
NC-RP 49 57 74 83
J-RP 46 47 68 77
Rpi - PoEAR = ------------------ x 100 %
TSPi - Po
Perimbangan kation K, Ca, dan Mg
• Kation K+ , Ca2+ dan Mg2+ cenderung antagonisme
satu sama lain, sehingga dibutuhkan perimbangan
hara tertentu untuk meminalkan sifat antagonisme
tersebut.
• Nisbah K/Ca/Mg yang optimum untuk tanaman kelapa
sawit sebesar 10/60/30, dengan nisbah Mg/K : 3,0 dan
nisbah Ca/K : 6,0.
• Antagonisme pada tanaman kelapa sawit yang
tergolong monokotil umumnya terjadi antara K x Mg,
sedang untuk tanaman dikotil seperti kakao
umumnya antara K x Ca.
KADAR K, Ca Mg DI DALAM TANAH YANG OPTIMUM
UNTUK TANAMAN KELAPA SAWIT
30
KTK Tanah
(me/100 g) K Ca Mg
5,0 0,25 1,50 0,75
7,5 0,38 2,25 1,13
10,0 0,50 3,00 1,50
12,5 0,63 3,75 1,88
15,0 0,75 4,50 2,25
17,5 0,88 5,25 2,63
20,0 1,00 6,00 3,00
22,5 1,13 6,75 3,38
25,0 1,25 7,50 3,75
30,0 1,50 9,00 4,50
Kejenuhan kation (%) 5 15
Nisbah K/Ca/Mg : 10 : 60:30
Kation tukar (me/100 g)
ANTAGONISME K,Ca,Mg
• TANAMAN
• Monokotil : K > < Mg
Ca
• Dikotil : K > < Ca
Mg
Sawit tanaman monokotil yang t itik tumbuh banyak diperakaran serabut
Hara Ca mempunya peran penting untk perkemangan untuk perkembangan
jaringan meristem . Termabatnya ketersedia Ca akan menghamt perkembangan
peraaran perakaran sehinga tanama tidak efejtif enyerap air dan hara yang
tersedia di dalam tanah
Defisiensi Mg sebagai akibat perimbangan
K, Ca dan Mg yang tidak baik
• Hara Mg bersifat mobil
• Defisiensi Mg dengan gejala intervein chlorosis pada pelepah daun tua
• Kerusakan tanaman sampai pelepah ke 17
• Tanaman menguning dan tidak berproduksi
Defisiensi K pada TBM Kelapa Sawit
• Defisiensi hara K terjadi sejak masa TBM kelapa sawit sebagai akibat
perimbangan K/Ca/Mg yang tidak baik
• Aplikasi dosis pupuk KCl yang tinggi 2,5 – 5,0 kg/pohon/tahun
• Tidak disarankan meningkatkan pH tanah gambut yang tergolong masam
Hasil Percobaan Pemupukan 34 N,P,K,Mg
Pada Tanaman Kelapa sawit
Perlakuan Kation tukar (me/100g tanah) Nisbah KTK KB
K Ca Mg K/Ca/Mg (me/100 g) (%)
N1 0,68 0,80 0,38 37/43/20 9,08 22
N2 0,75 0,66 0,40 41/37/22 7,48 25
N3 0,89 0,55 0,35 50/31/19 7,26 26
P1 0,77 0,62 0,27 47/37/16 7,52 23
P2 0,72 0,62 0,37 44/35/21 7,72 22
P3 0,64 0,78 0,48 40/37/23 8,59 27
K1 0,50 0,69 0,27 34/47/19 8,21 19
K2 0,79 0,69 0,52 40/35/26 7,88 25
K3 1,02 0,64 0,33 51/32/17 7,73 28
Mg1 0,72 0,63 0,33 43/38/20 7,84 22
Mg2 0,82 0,71 0,44 42/36/22 8,04 26
LSD 0,05 0,64 0,18 0,24 - 1,47 6
0,01 0,89 0,24 0,33 - 2,03 9
CV (%) 66,44 47,92 63,98 - 20,17 33,45
- Urea : 0 – 1,25 – 2,50 kg/pohon/tahun
- RP : 0 – 1,25 – 2,50 kg/pohon/tahun
- Dosis KCl : 0 – 1,5 – 3,0 kg/pohon/tahun
- Dosis Dolomit : 0,75 – 1,50 kg/pohon/tahun
Hasil Percobaan Pemupukan 34 N,P,K,Mg
Pada Tanah Dystropet Di Kebun MarihatPerlakuan Kation tukar (me/100g tanah) Nisbah KTK KB
K Ca Mg K/Ca/Mg (me/100 g) (%)
N1 0,68 0,80 0,38 37/43/20 9,08 22
N2 0,75 0,66 0,40 41/37/22 7,48 25
N3 0,89 0,55 0,35 50/31/19 7,26 26
P1 0,77 0,62 0,27 47/37/16 7,52 23
P2 0,72 0,62 0,37 44/35/21 7,72 22
P3 0,64 0,78 0,48 40/37/23 8,59 27
K1 0,50 0,69 0,27 34/47/19 8,21 19
K2 0,79 0,69 0,52 40/35/26 7,88 25
K3 1,02 0,64 0,33 51/32/17 7,73 28
Mg1 0,72 0,63 0,33 43/38/20 7,84 22
Mg2 0,82 0,71 0,44 42/36/22 8,04 26
LSD 0,05 0,64 0,18 0,24 - 1,47 6
0,01 0,89 0,24 0,33 - 2,03 9
CV (%) 66,44 47,92 63,98 - 20,17 33,45
- Urea : 1,50 – 3,00 – 4,50 kg/pohon/tahun
- RP : 1,50 – 3,00 – 4,50 kg/pohon/tahun
- Dosis KCl : 1,50 – 3,00 – 4,50 kg/pohon/tahun
- Dosis Kieserit : 0,75 – 1,50 – 2,25 kg/pohon/tahun
ReRKOMENDASI PEMUPUKAN
KELAPA SAWIT• Hara terangkut panen melalui produksi (crop factor)
- Tergantug produksi tbs kelapa sawit yang dihasilkan
- Hara terangkut panen pada tingkat produksi 20 ton tbs/ha
adalah : 1,0 kg Urea ; 0,40 nkg TSP; 1,20 kg KCl dan 1,20 kg
Dolomit/pohon
• Perbaikan status hara tanah (soil factor)
- Kandungan P tersedia 10 ppm menjadi 40 ppm; K dapat
ditukar 0,25 me/100 g tanah menjadi 0,50 me K/100 g tanah
• Efektivitas pemupukan (fertilizer factor)
- Kehilangan urea melalui penguapan sekitar 50 %
- P terikat tanah 65 %
- K, Ca, Mg pencucian dan alirann permukaan 75 %
Parameter
Urea TSP KCl Dolomit
1. Hara Terangkut Tanaman
Produktivitas 20,0 ton TBS 1,00 0,40 1,20 1,20
2. Koreksi Hara Tanah
Hara Tanah Optimum 0,20 % N 40 ppm P 0,42 meK 1,26 me Mg
Hasil Analisa Tanah 0,15 % N 20 ppm P 0,18 me K 0,31 me Mg
Kekurangan pupuk 0,05 % N 0,25 0,47 2,64
3. Efektivitas Pemupukan 50% 65% 75% 75%
Total 2,25 1,00 2,23 5,12
Dosis pupuk (kg/pohon)
•Volume tanah : 22//7 x 2,0 m x 2,0 m x 0.2 m = 2.51 m = 2500 kg/pohon
•Kekurangan 20 ppm = 20 mg/jg tanah = 20 x 142//62 x 100/45 x 2500 kg = 025 kg TSP
•Kekurangan 0,95 meMg/100 g x 24/2 x 10 x 40/24 x 100/18 x 2500 kg = 2,64 kg
Dolomit/pohom
Rekomendasi Pemupuan Kelapa Sawit
Dosis Pupuk Kelapa Sawit
• Dosis umum berdasarkan hara terangkut panen
• - 2,50 kg Urea; 2,0 kg RP; 3,0 kg KCl dan 1,50
kg/Dolomit/pohon
• Dosis rekomendasi berdasaran analisa tanah :
• - 2,25 kg rea; 1,0 kg TSP; 2,25 kg KCl dan 5,0 kg
Dolomit/pohon
• Pupuk Dolomit hanyasekitar Rp 1000/frangko kebun
dibutuhkan biaya Rp 5000/pohon/tahundi dalam tanah
yang lebih baik, hara hara Ca me
• Dolomit 18 % Mgo dan 30 % Ca akan lebih bermanfaat
krn menciptakan perimbangan K/Ca/Mg rangsang
perkembangan perakaran tanaman yang lebih baik
sehingga efetif untuk menyerap hara dari pupuk yang
diberkan dan air yang tersedia di dalam tanah
Kadar hara tandan kosong dan komposNo. Hara Kandungan hara (%)
TKS KOMPOS
1 Kadar air 69,96 56,10
2 C-organik 48,44 36,74
3 N-total 0,74 2,09
4 Nisbah C/N 64,46 17,58
5 P2O5 0,068 0,38
6 K2O 2,18 2,55
7 CaO 0,40 1,09
8 MgO 0,13 1,09
TKS : Nisbak Ca/K : 0,30
Kompos : Nisbah Ca/K : 0,72
Nisbah Ca/K optimum : 6,0
Perkembangan perakaran sawit terhambat
Tandan Kosong Kelapa Sawit
• Sumber bahan organik
yang berlimpah di
perkebunan kelapa
• Memperbaiki struktur
tanah, meningkatkatkan
kemampuan tanah
memegang air, sumber
hara makro, mikro dan
phytouan
• Setelah tandan kosong
lapuk, perkembangan
perakaran terhabat
• Peningkatan kandungan
K menekan Ca
HARA MIKRO
• Hara mikro B, Fe, Cu, Zn, Mn, Mo tergolong hara esensial yang
mempuyai peranan penting bagi pertumbuhan tanaman
• Dibutuhkan tanaman dalam jumlah sedikit (trace element)
• Tingkat kekurangan – kecukupan – keracunan dalam selang
yang sempit
• Kekurangan hara mikro pada lahan gambut, lahan mineral
dengan fraksi pasir tinggi dan kondisi curah hujan tinggi, serta
areal replanting yang kandungan hara mikro B, Fe, Cu, Zn, Mn
terkuras terangkut produksi selama satu periode tanam (25
tahun)
• Kandungan hara mikro di dalam tanah yang rendah, menjadi
faktor pembatas bagi pertumbUhan dan produksi tanaman
DEFISIENSI MIKRO BERAT
• Gejala defisiensi mikro Cu dan Fe yang berat
• Tanaman sawit hampir mati
• Proses penembuhan dengan terbentuk pelepah baru yang mulai hijau
• Setelah aplikasi 500 g Micro Mag selama 1 bulan
Nomor Kadar hara mikro (ppm)
contoh B Fe Cu Zn
1 23 trace trace trace
2 13 trace trace 1
3 13 trace trace 5
4 29 trace trace 2
5 13 trace trace trace
6 21 trace trace trace
7 51 1 trace 1
8 15 1 trace 1
9 17 1 trace 3
10 16 1 trace trace
11 12 trace trace trace
Kadar hara mikro pada lahan gambut
- Keterangan : trace (tidak terukur)
Kriteria Hara Mikro
Hara Mikro
Kekurangan Marginal Cukup
B < 1,5 1,5 - 3,0 > 3,0
Fe < 2,5 2,5 - 5,0 > 5,0
Cu < 0,50 0,50 - 1,0 > 1,0
Zn < 0,50 0,50 - 1,0 > 1,0
Mn < 2,5 2,5 - 5,0 > 5,0
Kandungan hara mikro (pmm)
• B ekstrak CaCl2.2 H2O
• Fe, Cu, Zn, Mn ekstrak DTPA
• Walsh and Beaton, 1973
LokasiTahun
tanam
Hara Mikro (ppm)
Cu Zn Fe B
Afd. I Blok. K 31 TT. 2009 <LoD 0.05 15.76 0.32
Afd. I Blok. L 31 TT. 2006 <LoD 0.17 21.98 0.70
Afd. II Blok. P 22 TT. 2005 <LoD 0.09 15.70 0.14
Afd. II Blok. U 20 TT. 2009 <LoD 0.07 4.08 1.24
Afd. III Blok. Q 28 TT. 2009 <LoD 0.15 18.22 <LoD
Afd. V Blok. S 33 TT. 2010 <LoD 0.21 20.36 <LoD
Afd. VI Blok. Y 24 TT. 2007 <LoD 1.49 17.64 <LoD
Afd. VII Blok. X 31 TT. 2010 <LoD 0.18 22.51 0.53
Afd. VIII Blok. T 36 TT. 2006 <LoD 0.36 10.67 <LoD
Kandungan Mikro B, Fe, Cu, Zn Kebun Sawit
Tor Gamba, PTP. Nusanatara III, Tahun 2014
• Kandungan hara mikro B, Cu dan Zn di dalam tanah tergolong rendah
• Menjadi faktor pembatas untuk menghasilkan produksi sawit yang tinggi
Sumber Hara Mikro
• Hara mikro B, Fe, Cu, Zn, Mn
tergolong hara esensial yang
dibutuhkan tanaman dalam
sedikit
• Tahap kekurangan, kecukupan
dan kelebihan berada dalam
selang yang sempit
• Pupuk mikro tunggal yang
sering digunakan sebagai
sumber hara mikro mempunyai
kandungan yang sangat tinggi
• Pupuk Borate mengandung 48
% B2O3, atau setara dengan
480.000 ppm B2O3.
Pupuk Mikkro Kandungan Hara Oksida
(%)
Borate 48 B2O3
CuSO4 20 CuO
FeSO4 55 Fe2O3
ZnSO4 45 ZnO
MnSO4 60 MnO
• Aplikasi yang sedikit saja menumpuk
akan sudah taraf racun, sehingga tidak
efektif diserap tanaman
• Catatan 1,0 % = 10.000 ppm
• Sumber pupuk Mikro lainnya : Micro-
Mag : 0,50 % B2O3; 0,50 % Fe2O3;
0,50 % CuO; 0,25 % ZnO dan 0,25 %
MnO dan 15 % MgO
Kondisi Tanaman Sawit Sehat
• Hara Mikro pada lahan mineraluntuk menunjang tanaman sawityang sehat dengan produktivitasyang tinggi
• Hara mikro terutama Bmempunyai peranan yangsangat penting untuk menunjangpertumbuhan tanaman sawityang sehat dengan produktivitasyang tinggi
• Pertumbuhan pelepah yangpanjang dengan anak daun yanglebar menggambarkan tanamansawit akan menghasilkanpeningkatan produksi yang tinggi
Pupuk NPK 13-7-25 + 1,0 % TE +
Humic Acid +Hayati• Hara mikro 0,25 % B; 0,25 %
Fe; 0,25 % Cu; 0,25 % Zn
• Humic acud coating hara
makro, mikro, hayati dan
sumberhormon auksin,
gibreralin, kinetin
• Mikro organik pelarut P,
penanmbat N, pelarut P, m
• Myco-rhiza, Trichodera
• Azospririlium dan Azoto bater
pengasil hormin dan indofeed
• Mycorhiza dan Terichoderma
mencegah serangan
Ganoderma
• Pupuk untuk merearisasika
produksi optimum 35 - 25
10
20
30
40
50
15
45
Makro
primer
Makro
sekunderMikro Hormon
25
35
Pembatas Makro
Skunder
Pembatas
Mikro
Pembatas hormon & zat
tumbuh
Pembatas faktor
genetik
Levelling off
Levelling off
Levelling off
Levelling off
Pro
du
kti
vit
as t
on
TB
S/h
a
EKSPLOITASI POTENSI GENETIK
• PUPUK KIMIA :
- Hara makro : N, P, K, Ca, Mg. S,
- Hara mikro : B, Fe, Cu, Zn, Mn
• PUPUK ORGANIK :
- Memperbaiki sifat fisik tanah
- Memperbaiki produktivitas tanah
• Pupuk Hayati
- Penambat N; Pelarut P; Mycorhiza; Trichoderma
- Sumber hormon dan zat perangsang tumbuh