optimalisasi pemasaran komodi'i'as sayuran pada pt
TRANSCRIPT
OPTIMALISASI PEMASARAN KOMODI'I'AS SAYURAN
PADA PT ALFA RETAILINDO TBK BINTARO
KHAIRUL RASYID
JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 2006 M / 1427 H
YA ALLAH ..... . TERIMA KASIH AT1~S SEMUA KARUNIA-M,U, SAMPAI DENGAN H,~RI INI.
OPTIMALISASI PEMASARAN KOMODITAS SAYURAN PADA PT ALFA RETAILINDO TBK BINTARO
Oleh: Khairul Rasyid 101092023402
SKRIPSI
Sebagai Salah Satt1 Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian pada Jurusan Sosial Ekonomi Pe11anian
Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta
JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKUL TAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDAY ATULLAH
JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SY ARIF HIDAY ATULLAH JAKARTA
Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi yang ditulis oleh:
Nama : Khairnl Rasyid NIM : 101092023402 Program Studi : Sosial Ekonomi Pertanian
--
Judul Skripsi : Optimalisasi Pemasaran Komoditas Sayuran pada PT Alfa Retailindo Tbk Bintaro
Dapat diterima sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Sains dan Teknologi UJN SyarifHidayatullah Jakaita.
•
Jakarta, Februari 2006 Menyetujui,
Dasen Pembimbing
Pembimbing II,
o,SE,MMA Ors. Yudha Heryawan Asnawi, MMA
Mengetalmi,
Putra, M. Sis
Ketua Jurusai1,
//,~ Ir. Mudatsir Najarnuddin, MM NIP· 150 317 958
ii
PENGESAHAN UJIAN
Skripsi ini berjudul "Optimalisasi Pemasaran Komoditas. Sayuran pada PT Alfa Retailindo Tbk Bintaro" telah diuji dan dinyatakan lulus dalam sidang munaqosyah Fakultas Sains dan Teknologi Universita.s Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, pada hari Rabu tanggal 15 Februari 2006. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh g1ilar Sarjana Strata Satu (SI) pada Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian.
Tim Penguji,
Penguji I
Prof DR. H. Aki Baihaki, M.Sc
Jakarta, Februari 2006
Penguji Ill,
YAN7~-Drs. Yudha He1yawan Asnawi, MMA
Sycipia.ns:tah Jaya Putra, M. Sis NIP: 150 317 956
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENARBENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIA.JUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAfll PADA PERGURUAN TINGGI MANAPUN.
Jakarta, Februari 2006
Khairul Rasyid 101092023402
RINGKASAN
IKHAIRUL RASYID, Optimalisasi Pemasaran Komoditas Sayuran pada PT J\lfa Retailindo Tbk Bintaro, (Dibawah bimbingan KUSHARYONO dan YlJDHA HERYAWAN ASNAWI).
Komoditas hortikultura sebagai salah satu sub sektor pertanian memegang peranan penting dalam perekonomian nasional dan berperan dalam meningkatkan ketahanan pangan maupun menghadapi kecukupan pangan penduduk Indonesia. Meningkatnya jumlah penduduk Indonesia menyebabkan kebutuhan konsumsi masyarakat akan komoditas hortikultura, khususnya sayuran menjadi semakin meningakt. Selaras dengan itu, permintaan sayuran untuk pasar swalayan pun mengalami peningkatan. Peningkatan permintaan sayuran untuk pasar swalayan tidak hanya dari segi kuantitas tetapi juga dari segi kualitas. Tingginya permintaan sayuran berkualitas berkaitan dengan tingkat pcndapatan pcnduduk, pcningkatan pengetahuan, terbuka dan mudahnya memperoleh info1masi yang berperan besar dalam membangun kesadaran gizi masyarakat.
Berdasarkan hasil survey Ditjen Bina Produksi Hortikultura (Ditjen BPH) terhadap beberapa swalayan terkemuka di Jakarta menyatakan bahwajumlah total sayuran yang diserap sekitar 766 ton per bulan untuk 8 pasar swalayan. A11inya, setiap swalayan rata-rata menyerap sekitar 3,2 ton sayuran per hari. Hal ini mengindikasikan bahwa kebutuhan terhadap sayuran akan terus berlanjut dan mengalami peningkatan seiring dengan peningkatan jumlah penduduk lndoncsia.
Tujuan penelitian ini adalah : (I) Mengetahui pola manajemen pemasaran komoditas sayuran pada PT J\lfa Retailindo Tbk Bintaro, (2) Mengetahui pengelolaan terhadap komoditas sayuran yang tidak habis tcrjual pada PT /\Ila Retailindo Tbk Bintaro, dan (3) Menganalisis optima[isasi pemasaran komoditas sayuran pada PT Alfa Retailindo Tbk Bintaro.
Lokasi penelitian dilakukan di PT Alfa Retail indo Tbk cabang Bin taro yang beralamat di JI. Prof Dr. Satrio Blok A-3 Sektor Vil No. 09 Bintaro Jaya. Lokasi dipilih secara sengaja dengan pel1imbangan PT Alfa Rctailindo Tbk merupakan perusahaan retail yang salah satu diantaranya memasarkan sayuran secara langsung ke konsumen. Data yang digunakan yaitu data primer clan data sckunder. Mctocle analisis data mcnggunakan mctode fu11a progru111111111g clcngan alat analisis berupa analisis primal, analisis dual, analisis sensitivitas dan analisis post optimal. Data diolah menggunakan so/iwan: LINDO (Linier Interactive Discrete Optimizer).
Aktivitas pemasaran sayuran selama periode Januari - April 2005 dengan jumlah sayuran sebanyak 90 jenis yang terdiri atas 52 jenis sayuran dalam satuan per pack dan 38 jenis sayuran dalam satuan per kg. Sayuran dipasok dari beberapa supplier, diantaranya Kem Farms, Best Co, Sentosa Esa Swaclaya, Erlyn, Prakarsa Inti Agro Mandiri, dan Tree's Farm. Supfier utama yaitu Kem Farms.
Sayuran merupakan produk perishable, maka untuk sayuran yang tidak habis terjual (tidak layak display namun layak konsum;i/ticlak layak display dan tidak layak konsumsi) akan ditarik dari media di.1play (showcase) dan diproses
Komposisi kuantitas pemasaran sayuran berdasarkan kondisi optimal yang menghasilkan perolehan keuntungan maksimum sebesar Rp l .2 l l .042 dengan aktivitas pemasaran sebagai berikut : l 449 pack bayam hijau, 273 pack bayam merah, 99 pack daun genjer, 88 pack daun kacang, 336 pack daun kemangi, 5 l pack daun kenikir, 286 pack daun poh-pohan, 238 pack daun sereh, 7 l pack .daun siomak, 2040 pack kangkung, 229 pack pucuk labu siam, dan 934 pack seledri small. Sumberdaya yang menjadi kendala utama ditunjukan olch nilai shadow price terbesar yaitu jam orang kerja. Analisis sensitiv1tas fungsi tujuan, misalnya untuk daun sereh. Daun sereh memiliki selang kepekaan terbatas scbesar 0.467 yang diartikan bahwa perubahan keuntungan daun sereh akan mempengaruhi perubahan komposisi kuantitas pemasaran pada kondis1 optimal. Skenario 1, merubah seluruh Right Hand Side (RHS) kendala daya tahan saat display sayuran di media showcase. Hasil analisis pada skenario I, didapatkan keuntungan maksimum sebesar Rp 1.209.511 dengan pola aktivitas pemasaran sebagai berikut: 1052 pack bayam hijau, 202 pack bayam merah. 1250 pack caisim, 73 pack daun genjer, 65 pack daun kacang, 249 pack daun kemangi, 37 pack daun kenikir, 62 pack daun pepaya, 212 pack daun poh-pohan. 333 pack daun scrch, I I 0 pack daun singkong, 52 pack daun siomak, 1538 pack kangkung, 169 pack pucuk labu siam, dan 689 pack selcdri small. Sedangkan skcnario 2, mcrubah Right Hand Side (RHS) kendala jam orang kerja. Maka didapatkan keuntungan maksimum sebesar Rp l .252.565 dengan pola akr.ivitas pemasaran scbagai berikut : 1449 pack bayam hijau, 273 pack bayam merah, 99 pack daun genjer, 88 pack daun kacang, 336 pack daun kemangi, 51 pack daun kcnikir, 286 pack daun poh-pohan, 447 pack daun sereh, 71 pack daun siomak, 2040 pack kangkung, 229 pack pucuk Iabu siam, dan 934 pack seledri smal I.
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu'alaikum Wr. Wb,
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kehadiral Allah SWT atas limpahan
nikmat dan karunia yang diberikan kepada hamba-hambaNva. Begiturula nikmat
dan karunia yang telah diberikan kcpada penulis, sehingga dapat mcnyelesaikan
penyusunan skripsi ini dengan baik. Shalawat sena salam teriring penulis
haturkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan
pengikutnya.
l>cnulis mcngucapkan tcrima kasih kcpada scgenap p1hak vang telah
banyak membantu dalam penyusunan skripsi ini. Untaian tcrnna kasih vang dalam
penulis tujukan kepada:
I. Raheh dan Hmak yang selalu mendoakan demi keberhasilan 1roel,
menyayangi, mengarahkan dan menasehati. Ahw1g dan 1'vfpok atas
dukungan materi dan non-rnaterinya. Dan keponakan-keponakan yang
selalu mernberikan keceriaan.
2. Bapak DR. H. Kusharyono, SE, MMA selaku pernbirnbing I dan Bapak
Drs. Yudha Heryawan Asnawi, MMA sclaku pcmbimbing II yang tclah
membirnbing penulis dari awal hingga akhir dengan diiringi pikiran,
tenaga dan waktu yang sangat bernilai.
3. Bapak Prof. DR. H. Aki Baihaki, M.Sc sebagai penguji utama yang telah
banyak memberikan saran dan masukan demi kesempurnaan skripsi ini.
4. Bapak DR. H. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis selaku Dekan Fakultas Sains
dan Tcknologi dan Bapak Ir. Mudatsir Najarnudd111, MM sclaku Kctua
Jurusan Agribisnis yang telah rnengesahkan skripsi ini.
5. Kepala Divisi Produce Bapak Sadar, Bapak Sofian. Bapak Sarponi, Ku11g
Yana, crew l·i·esh /'ood(bang !\Ii, Rus, !\Ii, Yudi, Ccccp, Slamct, Wawan,
Mulyadi), mba Hikrnah terima kasih untuk datanya.
6. Pirnpinan perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi atas fosilitas
kepustakaannya.
7. Bapak Drs. Acep Muhib, MM selaku pernbimbing akademik, l3apak
Junaidi, lbu Ridzki, lbu Lilis, lbu Bintan tcrima kasih atas dorongan dan
bantuannya, serta seluruh staf akademik fokultas.
8. Cindy Ladipa Kirana, SE untuk kasih sayang, cinta tulus. pcrhatian, dan
dukungannya.
9. Sahabat seperjuangan yang telah bersama-sama berjuang mengejar satu
kata "Iulus'': Adel, Jenab, Sri, Mova, Ela dan Hasan.
I 0. Bes! Friends such as : Aji dan Kiki, Isra dan Jenab, Chandra dan Endang
thanks untuk komputer dan flashdisk-nya, Abdul Qodir HMS, Angga,
Delvin, Ahmad Naufal, Rico, Asep dan Ela, Mas Kaswid, Umar, Topan,
Faisal, H. Wildan, Rusland thanks untuk nginsta!-nya, Andari, Dian,
Yanti, Upihera, Ratna Ayu Puji Lestari, Lia dan Iii thanks untuk arahan
akademiknya, Rino, kang !ping, David, Husnul dan seluruh personel
ARC serta seluruh .fi·ienu'.1- Agribisnis dan non-Agribisnis yang tidak bisa
disebutkan satu per satu. Terima kasih untuk segalanya dan pengalaman
serta louring barengnya.
Penulis berharap agar skripsi ini bcrguna bagi bahan pustaka untuk
menambah wawasan dan pengetahuan dan menjadi re!Crcnsi untuk penclitian
sejenis serta bagi pribadi penulis.
Demikianlah paparan kata yang telah pcnulis coha paparkan dan pcnulis
mohon maar apabila kurang e//s dalam pcnul isan.
Wassalamu·alaikum Wr. Wb.
Jakarta, Fdmiari 2006
Khairul Rasyid
DAFTAR ISi
HALAMAN JUD UL ................... ................ . HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... HALAMAN PENGESAHAN ......................... . HALAMAN PERNYATAAN ........ . RINGKASAN ............................ . KATA PENGANTAR ................................ . DAFTAR ISi .................... ... . . . ......... . DAFTAR TABEL .......................................... . DAFTAR GAMBAR ......... . DAFTAR LAMPIRAN ........................ . ........... .
BAB I. PENDAlllJLlJAN I. I. La tar Belakang ................ . 1.2. Perumusan Masalah .................... . 1.3. Tujuan Penelitian ................... . 1.4. Manfaat Penelitian ........................... .
BAB II. TINJAUAN PUST AKA 2.1. Landasan Teori ..................................... .
2. 1. I. Komoditas Sayuran .................................. . 2.1.2. Konsep Pemasaran .......................................... .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . I
. .................. II
. ................ 111
. ........... ., ..... !V
,. ....... ., ....... v . ................ Vil
. .. --·--··· x . XII
XIII
. ................ XIV
I 6 7 7
9 9
. ................ 11 2.1.3. Kunci Pemasaran ...................... ................ ...... . ......... 15 2.1.4. Masalah Pemasaran Komoditas Pertanian 16 2.1.5. Usaha Eceran (Retailing) ............................ . 17 2.1.6. Keputusan Pemasaran Pengecer ........ . .......... ................... 18
2. 1.6.1. Pasar Sasaran dan Kepulusan Menctapkan l'osisi . 18 2.1.6.2. Keputusan Jenis Produk dan Jasa ............ .............. 18 2.1.6.3. Keputusan Harga .......... 19 2.1.6.4. Keputusan Promosi ................................... 20 2.1.6.5. Keputusan Distribusi ................... .
2.1. 7. Oplimalisasi .................... . 2.1.8. Program Linier ............................................ .
2.1. 8.1. Analisis Primal ....................................... . 2.1.8.2. Analisis Dual ........................... . ......... . 2.1.8.3. Analisis Sensitivitas ............................. . 2.1.8.4. Analisis Post Optimal ............................ .
2.2. Kerangka Pemikiran ............................................. .
BAB III. METODE PENELITIAN
20 21
. ......... 24 25 25
. ........ 25 26
3.1. Definisi Operasioanl ...................................... . ........................ 29 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................... 30 3.3. Jenis dan Sumber Data .................................... i 1
3.5. Metode Analisis Data ......................... .
BAB IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1. Sejarah Singkat ................................ . 4.2. Struktur Organisasi .............................. . 4.3. Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan ...... . 4.4. Strategi ...................................... . 4.5. Jenis Produk .................................... . 4.6. Tata Letak dan Penempatan Barang ...... . 4.7. Fasilitas Display Divisi l'roduce ............. .
BAB V. BASIL DAN PEMBAHASAN 5. 1. Pemasaran Retail .................... .
5. 1.1. Pemesanan Sayuran .............. . 5.1.2. l'cnerimaan Sayuran dari Supplier . 5.1.3. l'enyimpanan, Penyiapan dan I )1.1f'lay Sayuran 5. 1.4. Penarikan dan Perlakuan Sayuran BS (Tidak Layak
f)1splay) ....... . ........ .
5.2. Organisasi Pemasar Sayur 5.3. 1-!asil Pemasaran ............................ . 5.4. Aktivitas Pengelolaan untuk Sayuran Tidak Habis Terjual
5.4.1. Sayuran Dijual dengan PLU Berubah
31
34 35 37 37
....... 39 41 42
45 48 48 49
50 51
. ... ······ 53 57 58
5.4.2. Sayuran Diolah Menjadi Produk Bauran (Sayur Olahan) . 58 5.4.3. Sayuran Dibuang/Musnahkan .................... . ................ 60
5.5. Analisa Optimalisasi ........................................ ........... 62 5.5.1. Fungsi Tujuan ................................. . . ... ······· 62 5.5.2. Aktivitas ...................................................... . ......................... 63 5.5.3. Kendal a ....................................................... . 5 .5 .4. 1-!asil Optimal Pemasaran Sayuran ................. .
5.5.4. l. Analisis Dual ......................................... . 5 .5 .4 .2. Analisis Sensitivitas ....... ... ..... .. .. . .... ... . . ........ .
5.5.5. Analisis Post Optimal ............................................... . 5.5.5. l. Skenario 1 ........................................... . 5.5.5.2. Skenario 2 ................................... .
5.6. Evaluasi Pemasaran Optimal ............................... .
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan .............................................. . 6.2. Saran ....................................................... .
DAFTAR PUST AKA ....................... .
64 . ......... 67
70 72 76 76 77
. .. ········ 78
············· 80 82
84
DAFTARTABEL
1. Keragaan Volume Sayuran yang Dijual di 8 Pasar Swalayan di Jakarta.
Menurut Asal Pasokan ......................... . 4
2. Keragaan Ragam Jenis Sayman yang Dijual di 8 Pasar Swalayan
di Jakarta, Menurut Asal Pasokan ................ . 5
3. Lima Belas Jenis Sayman dengan Rata-rata Laba dan Prosentase Rata-
rata Laba Terkecil (per pack) ..... ........... 55
4. Empat Jenis Sayuran dengan Rata-rata Laba dan Prosentase Rata-rata
Laba Terbesar (per kg) ................ ....... .......... . 57
5. Sayur Olahan ........................................ .
6. Aktivitas Pemasaran Sayman per Pack .......... .
7. Kuantitas Rata-rata Sayman yang Dipasarkan pada Kondisi Aktual,
Optimal serta Selisih Antara Nilai Aktual dengan Nilai Optimal Selama
60
63
Periode Januari - April 2005 (per Pack) .. 67
8. Status Sumberdaya Berdasarkan Hasil Optimal ..... .. .. ....... 71
9. Analisis Sensitivitas Fungsi Tujuan ................ 73
I 0. Analisis Sensitivitas Fungsi Kendal a ................. 75
11. Komposisi Kuantitas Pemasaran Retail Sayuran . 78
DAFT AR GAMBAR
1. Tren Volume Eksporclmpor dan Neraca Volume Ekspor-lmpor
Prociuk Hortikultura Tahun 1995 - 2003 2
2. Neraca Nilai Ekspor-lmpor Prociuk Hortikultura
Tahun 1995 - 2003 ........................................ . 7
3. Kerangka Pemikiran Deskriptif.. ..... . 28
4. Media /)ispluy S!wwcuse ......... . 42
5. Media /)1spluy Showcuse (susunan she/v111g) ... 43
6. Media Disp/uy Iron rack .................................................. . 43
7. Pola Manajemen Pemasaran Retail Sayuran PT Alfa SM Bintaro 45
8. Struktur Organisasi Departemen Produce ... 51
9. Plot Laba Sayuran per Pack .............................................. . 54
10. Plot Laba Sayuran per Kg ....................... . 56
11. Perlakuan Sayuran Dijual dengan PLU Berubah 58
12. Perlakuan Sayuran Diolah Menjadi Sayur Olahan ........ . 59
13. Perlakuan Pemusnahan Sayuran ...................................... . ············· 6!
DAFTAR LAMPIRAN
1. Neraca Ekspor-lmpor Produk Hortikultura,
1995-2003 (Juta Ton dan Juta USO) .......... .
2. Struktur Organisasi Departemen Operasi ....... .
3. Struktur Organisasi PT Alfa Retailindo Tbk Cabang Bintaro ..
4. Denah Divisi Fresh Food .................. .
5. Daya Tahan (dalam satuan per hari) .. .
6. General Cleaning Divisi Fresh Food ............... .
7. Daftar Supplier ............................................ .
8. Struktur Harga Per Pack ................................. .
9. Struktur Harga Per Kg ..................................... .
I 0. Temperature Check List (°C) ....................... .
11. Perumusan Model Linier Programming ...... .
12. l-lasil Perumusan Model Linier Programming
13. Perumusan Model Linier Programming (skenario 1)
14. Hasil Perumusan Model Linier Programming (skenario J) .
15. Perumusan Model Linier Programming (skenario 2) .................... .
J 6. Hasi Perumusan Model Linier Programming (skenario 2)
17. Surat Keterangan Penelitian ........................................................ .
86
87
88
89
90
92
93
95
99
·········· 102
. ........ 104
.......... 105
.......... 107
·········· 108
.......... 110
l 11
..113
1. I. La tar Belakang
BAB I
PENDAHULUAN
Sektor pertanian memegang peranan penting dalam perekonomian nasional.
Komoditas hortikultura sebagai salah satu sub sektor pertanian merupakan bahan
pangan sumber vitamin dan protein nabati yang esensial bagi peningkatan kualitas
sumber daya manusia dan berperan dalam meningkatkan ketahanan pangan
maupun mcnghadapi kccukupan pangan pcnduduk Indonesia. ,\'icningkatnya
jumlah penduduk Indonesia menyebabkan kebutuhan konsumsi masyarakat akan
komoditas hortikultura, khususnya sayuran menjadi semakin meningkat.
Peningkatan jumlah kebutuhan konsumsi akan komoditas sayuran tidak diimbangi
dengan peningkatan komoditas terkait. Meningkatkan produksi dan impor produk
luar negeri merupakan suatu cara dalam mengatasi masalah kekurangan
komoditas ini.
Perkembangan ekspor dan impor komoditas hortikultura dari tahun 1995 -
2003 sangat fluktuatif (Ditjen Bina Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian,
Departemen Pertanian, November 2004) (Lampi ran 1 ). Volume ekspor tertinggi
terjadi pada tahun 1999 dimana mencapai 0,6 juta ton. sedang pada tahun
sebelumnya merosot mencapai 0,2 juta ton yang diakibatkan krisis ekonomi
(Gambar I).
Gambar I. Tren Volume Ekspor-Impor dan Neraca Volume Ekspor-Impor
Produk Hortikultura Tahon 1995 - 2003
0,7 0,6 0,5 0,4
~ 0,3 0,2
~ 0,1 0
-0, 1 -0,2 -0,3 -0,4
Tahun
Sumber : Ditjen Bina Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, Departemen Pertanian, November 2004
Namun tahun berikutnya krisis ini malah menjadi peluang yang dimanfaatkan
dengan baik oleh pelaku eksportir dimana mereka mampu memperoleh
keuntungan yang sangat besar akibat penguatan nilai mata uang asing terhadap
rnpiah (Gambar 2).
Gambar 2. Neraca Nilai Ekspor-lmpor Produk Hortikultura,
Tahon 1995 - 2003
Tahun
Sumber : Ditjen Bina Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pe1ianian, Departemen Pertanian, November 2004
Dcmikian juga dengan melihat trend impor h01tikultura, yaitu tahun 1998
sempat menurun, namun dengan perkembangan perekonomian konsurnen yang
semakiti rnembaik dan rneningkatnya preferensi konsumen terhadap produk
impor, sehingga rnulai tahun 1999 mengakibatkan permintaan akan impor terus
menanjak hingga tahun 2000 setelah itu cenderung stabil pada kisaran 0,6 juta
ton/tahun.
Peningkatan jumlah kebutuhan konsumsi kornoditas sayuran disebabkan oleh
banyak faktor, diantaranyapertama perubahan gaya hidup (life style) rnasyarakat
telah merubah pola dan gaya konsumsi produk-produk agribisnis yang telah
mcluas pada dimcnsi psikologis dan kenikmatan. Pcrubahan ini menyebabkan
meningkatnya tuntutan keragaman produk dan keragaman kepuasan. Ked11a,
meningkatnya kt'sadaran masyarakat akan pentingnya kaitan keseliatan dan
kcbugaran dcngan 1ncngkonsu111si sayuran. Sccara budaya, J...hasiat dari sayuran
seringkali dikaitkan dengan kulit dan raut nrnka yang bagus. halus, kondisi awet
muda. Ke1iga, tingkat penghasilan, pendidikan, dan kesadaran gizi masyarakat.
Pennintaan akan produk sayuran untuk pasar khusus - dalam hal ini pasar
swalayan - memmjukan tendensi yang terus meningkat. Peningkatan permintaan
produk sayuran untuk pasar swalayan tidak hanya dari segi kuantitas tetapi juga
dari segi kualitas. Tingginya pennintaan sayuran berkualitas berkaitan dengan
tingkat pendapatan penduduk, peningkatan pengetahuan, terbuka dan mudahnya
memperoleh infonnasi yang berperan besar dalam membangun keadarnn gizi
masyarakat (Direktorat Jenderal Bina Produksi Hortikultura. 200 I).
13erdasarkan hasil survey yang dilakukan olch Dircktorat Tanarnan Sayuran,
Hias, dan Aneka Tanaman (DTSHA T) - Ditjen Bina Produksi Hortikultura
(Ditjen BPH) terhadap delapan swalayan terkemuka di Jakarta menunjukan betapa
makin berkembangnya daya serap pasar berpenyejuk ruangan ini. Delapan
swalayan yang dijadikan sampel, yakni Hero, Gora, Carrefour, Soga, Makro,
Kem Chick, Cosmos, dan Gelael dengan jumlah total sayuran yang diserap sekitar
766 ton per bulan seperti terlihat pada tabel I.
Tabel 1. Keragaan Volume Sayuran yang Dijual di 8 Pasar Swalayan di
Jakarta, Menurut Asal Pasokan
No.
l.
2. 3. 4. 5.
Kelompok Sayuran Impor
Dal am 'Negeri
Jumlah Selumhnya
Sayuran D ... a .. t .. m ....................................................... 2 ........ s .. 00,00 i ...... 53.200,00 : . .... ... . 56,000,0Qi Sayuran Tunas
Sayuran Buah
Sayuran Umbi
Sayuran Polong .
JUMLAH ............................
47,50Q,QO .... · .............................. 52,250,00J .. 228,000,5Qj 238.550,50 '
}04,000,00 319.200,00
5.000,QOJ ..................... 9 .. 5,00Q,OQ ' . 100,000,00
38.300,00 l 727.700,50 ! ......................... 766.000,50 Sumber : Direktorat Jenderal Bina Produksi Hortikultura Jakarta, 2002
bnpor : Australia, Cina, An1erika, Jepang Dalani Negeri : Bogar, Sukabunii, Bandung, Karawang, Cipanas,
Lernbang, Cia1y·ur, Jakarta
Dari tabel I diatas, dapat dijelaskan bahwa setiap swalayan rata-rata
menyerap sekitar 3,2 ton sayuran per hari. Sayuran tersebut meliputi 83 jenis,
sebagian besar adalah sayuran daun (32 jenis), sayuran buah (24 jenis), sayuran
tunas (12 jenis), sayuran umbi (I 0 jenis), dan sayuran polong (5 jenis).
Tabel 2. Keragaan Ragam Jenis Sayuran yang Dijual dii 8 Pasar Swalayan di
Jakarta, Menurut Asal Pasokan
1. 2.
Kelompok Sayuran
3. Sayurill1Bt!ah
Sayuran Umbi
. Saylirilll Polong .
JUMLAH
Sepenuhnya Impor
RagamJenis
Sepenuhnya DlmNegeri
Impor dan Dhn
Sumber : Direktorat Jenderal Bina Produksi Hortiladtura Jakarta, 2002 lmpor Dalam Negeri
: Australia. Cina, Amerika, Jepang : Bogar, Sukabumi, Bandung, Karawang, C(vanas, Lembang, Ciaf!jur, Jakarta
Jumlah Seluruhnya
Dari tabel 2, dapat dijelaskan bahwa sayuran produksi dalam negeri masih
mendominasi pasar swalayan, baik volume maupun keragarnanjenisnya. Dari segi
volume, pangsa sayuran impor kurang dari 5 persen, yakni hanya 38,3 ton per
bulan untuk 8 swalayan, atau rata-rata 0,16 ton per hari untuk masing-masing
swalayan. Dari segi keragaman jenis, hanya 11 jenis (13,25 %) sayuran yang tak
dipasok produsen dalam negeri, sementara 18 jenis (21,68 % ) sayuran yang
diimpor dan yang dari dalam negeri. Sebanyak 54 jenis (65,06 %) sayw·an yang
sepenuhnya berasal dari produksi dalan1 negeri.
Kebutuhan akan produk sayuran yang berkualitas akan terns berlanjut, dan
ha! ini akan menjadi peluang pasar bagi pengusalm produsen sayuran secara
langsung maupun bagi pasar khusus yaitu pasar swalayan. Sebagai salah satu
bentuk pasar swalayan, PT Alfa Retailindo Tbk adalah perusahaan retail yang
memasarkan produk-produk agribisnis, diantaranya yaltu sayuran. buah-buahan,
ikan, telur dan daging.
PT Alfa Retailindo Tbk sebagai salah satu perusaha.an retwl, ikut andil dalam
memasarkan produk-produk ag1ibisnis terutama untuk produk sayuran yang
berkualitas. Produk sayuran yang dipasarkan oleh perusahaan ini berasal dari
produk dalam negeri maupun produk irnpor, terdapat kira-kira scbanyak 160 jenis
produk sayuran yang dipasarkan.
Umumnya masalah yang dihadapi dalam pernasaran sayuran antara lain
terkadang tidak tersedianya sayuran dalam jumlah yang diinginkan dan tidak
kontinu, handling produk da1i supplier yang tidak rnaksimal Jan seringkali
produk yang d;terima telah rusak. Beberapa masalah yang clijumpai dalarn
pemasaran produk sayuran oleh PT Alfa Rctailindo Tbk yaitu manajemen
pemesanan yang kadang salah dalam melakukan proses order atau tidak order
untuk sayuran yang ada, tidak ada perlakrnm khusus untnk produk yang rusak
ketika diterima dari supplier, dan perlakuan untuk produk sayuran yang tidak
habis terjual. Masalah-masalah tcrscbut mengakibatkan perusahaan tidak dapat
memaksinrnmkan keuntungan. Olch karcna itu perlu dilakukan penelitian untuk
mengetahui optimalisasi pemasaran komoditas sayuran di PT Alfa Retailindo Tbk
Bintaro.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan hal terscbut diatas, maka dirurnuskan penm1salahan sebagai
6
berikut :
1. Bagaimana pola pemasaran re/ail komoditas sayuran pada PT Al fa
Retailindo Tbk, Bintaro 9
2. Bagaimana pengelolaan terhadap komoditas sayuran yang tidak habis
terjual pada PT Alfa Retailindo Tbk, Bintaro 0
3. Bagaimana optimalisasi pemasaran retail komodii:as sayuran pacla PT Alfa
Retailinclo Tbk, Bintaro?
1.3. Tujuan Pcnclitian
Berdasarkan permasalahan yang dirumuskan dia1as, maka clilakukan
penelitian mengenai Optimalisasi Pemasaran Komoditas. Sayuran Pada PT Alfa
Retail indo Tbk Bin taro dengan tujuan penelitian sebagai berikut :
I. Untuk mengetahui pola pemasaran retail komoditas sayuran pada PT Alfa
Retailindo Tbk.
2. Untuk mengetahui pengelolaan terhadap komoditas sayuran yang 1idak
habis terjual pada PT Alfa Retailindo Tbk.
3. Untuk mcnganalisis optimalisasi pcmasaran retml komodilas sayuran pada
PT Alfa Retailindo Tbk.
1.4. Manfaat Pcnclitian
Penelilian ini diharapkan dapat bermanfaal bagi:
I. Pernsalnan, untuk menjadi bahan pertimbangan atau masukan dalam
menentukan kebijakan dan usaha untuk mengoplimalkan pcmasaran
7
dengan keuntungan yang maksimaL
2. Penulis, untuk menambah pengetahuan dan media untuk penerapan ilmu
yang telah diperoleh di bangku kuliah.
3. lns:itusi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah .Jakarta, sebagai
tambahan perbendaharaan pustaka dan sebagai bahan informasi tmtuk
penelitian selanjutnya.
8
2.1. Landasan Teori
2.1.1. Komoditas Sayuran
BAB II
TINJAUAN PUST AKA
Sayur-sayuran merupakan tumbuhan yang menghasilkan daun, buah, biji,
umbi, tunas, atau bunga. Sayuran meskipun telah dipetik. dikemas, diangkut, dan
dipasarkan, ia masih terns hidup. Tidak menjadi soal pada bagian mana yang
dipetik, tetap sayuran tersebut terns bernapas.
Menurut Novary (1999) dalam E. Sutarya (2003), sayuran mcrupakan salah
satu bahan makanan penting sc11a rclatif murah dan cukup tersedia di Indonesia.
yang memiliki kondisi agroklirnat sesuai untuk tumliuh dan bcrproduksi dcngan
baik. Sayuran termasuk salah satu tanaman hortikultura clisamping buah-buahan,
tanarnan hias, dan tanaman obat-obatan. lstilah hortikultura scndiri berasal dari
kata hortus yang berarti kebun dan co/are yang berarti mernbudidayakan. Sccara
harfiah hortikultura berarti ihnu yang mempelajari pembudidayaan tanaman
kebun, dan istilah hortikultura telah dikenal di Ero pa sejak abacl 17.
Kanclungan vitamin, mineral, clan serat yang banyak menyebabkan tanaman
mi dapat dijadikan sebagai bahan makanan bergizi serta dapat menunjang
kesehatan. Sesuai dengan pernyataan Direktorat Jenderal Bina Produksi
Hortikultura (2002), bahwa komoclitas sayuran memiliki tiga peranan strategis
clalam pembangunan dan perekonomian Indonesia, yaitu : ;>ertomu sebagai salah
satu sumber pendapatan masyarakat, kedua scbagai balrnn 111aka11a11 pokok
masyarakat yang banyak mengandung sumber vitamin dan mineral, dan ketiga
sebagai salah satu sumber devisa negara dari sektor non-mi gas.
Menurut Haryadi S (l 989) ciri-ciri komoditas sayuran rnerniliki kesamaan
pokok dengan produk ho11ikultura lainnya. Adapun ciri·-ciri komoditas sayuran
adalah sebagai berikut :
I. Dipanen dan dimanfaatkan dalam keadaan hidup atau segar. sehingga
bersifat mudah rusak (perishah/e) karena masih ada proses-proses
kehidupan yang berjalan.
2. Komponen utama mutu ditentukan olch kandungan air, bukan oleh
kandungan bahan kering (d1;i· mal/er).
3. Produk ho11ikultura bersifat melimpah (vohm11no11s atau !wlk.rl sehingga
sulit dalam pengangkutan begitupula ongkos angkurnya yang mahal.
4. Harga pasar komoditas ditentukan oleh mutu atau kualitasnya bukan oleh
kuantitasnya saja.
5. Produk hortikultura bukan mcrupakan kebutuhan pokok yang diperlnkan
dalam jumlah besar, namun diperlukan sedikit-sedikit setiap harinya, dan
bila tidak mengkonsumsinya maka tidak segera dirasakan akibatnya.
6. Produk digunakan tidak hanya untuk pcmenuhan kcbutuhan jasmani,
tetapi juga untuk kebutuhan rohani.
7. Dali segi gizi, produk ho11ikultura pen ting sebagai stunber vitamin dan
mineral, bukan diutamakan untuk sumber kalori dan protein.
10
2.1.2. Konsep Pemasaran
Menurut P. Kottler ( 1996), pemasaran adalah penyediaan barang dan jasa
yang tepat kepada orang yang tepat pada waktu yang tepat, harga yang tepat
dengan komunikasi dan promosi yang tepat. Titik tolak disiplin pemasaran
terletak pada kebutuhan dan keinginan manusia, pen11intaan, produk, nilai dan
kepuasan, pcrtukaran dan transaksi, pasar serta pemasaran dan pcmasar.
I. Kebutuhan manusia adalah suatu keadaan akan .;cbagian dari pcmuasan
dasar yang dirasakan atau disadari. Orang memerlukan pangan, sandang,
papan, keamanan, harga diri Jan bcberapa kcperluan lain untuk lclap
hidup. Kebutuhan-kcbutuhan ini tidak diciptakan olcl1 masyarakat
lingkungan mereka atau oleh para pemasar produk namun kebutuhan telah
ada dalam setiap jaringanjasad hidup dan kondisi manusia.
2. Keinginan manusia adalah hasrat untuk memperoleh pcmuas-pemuas
tertentu untuk kebutuhan yang lebih mendalam ini. Meskipun kebutuhan
manusia jumlahnya sedikit, tetapi keinginan mereka banyak. Keinginan
manusia terns menerus dibentuk dan terbentuk kembali oleh berbagai
kekuatan sosial dan lembaga seperti masjid, sckolah, keluarga, dan
pcrusal1aan-pcrusal1aan.
3. Permintaan adalah keinginan terhadap produk·produk lcrlcntu yang
didukung oleh suatu kemampuan dan kemauan untuk membeli produk itu.
Keint,>inan menjadi pen11intaan jika didukung oleh kemampuan untnk
membeli. Banyak orang menc,>inginkan mobil jaguar; tetapi sedikit yang
benar-benar mampu dan mau membeli mobil mewah itu. Karena itu
11
perusahaan-perusahaan hams menguknr bukan hanya berapa orimg yang
menginginkan produk mereka, tetapi yang lebih pen ling berapa orang yang
secara nyata mau dan mampu membeli produk itu. Pemasar suatu produk
mencoba mempengarnhi pennintaan dengan membuat produk yang
menarik, harganya terjangkau dan mudah cliperoleh.
4. Produk. Orang memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka dengan
produk. Penge11ian produk dalam arti yang luas yaitu segala sesuatu yang
dapat diberikan kepada seseorang guna mcmuaskan suatu kcbutuhan atau
kcinginan. Kata produk menunjukan suatu pcnge11ian yang berkaitan
dcngan obyek fisik yang nyata, scpcni sayuran. buah buahan, tdur.
daging, susu, atau ikan.
5. Nilai dan kepuasan. Konsep penuntun untuk memilih produk mana yang
memuaskan adalah nilai (value). Nilai adalah taksiran konsumen tcntang
kapasitas produk untuk memuaskan seperangkat tujuan. Menurut teori
Karl Marx, nilai suatu obyek hanya tergantung pada seberapa banyak
tenaga kerja yang digunakan untuk memproduksinya. Misalnya, untuk
memproduksi sebuah sepeda motor diperlukan tenaga ke1ja dua kali
dibanding memproduksi sebuah sepeda, maka nilai sebuah sepeda motor
adalah dua kali nilai sebuah sepeda. Temi Karl Marx ini dikritik oleh ahli
ahl i ekonomi abad ke-19 lainnya, yang berpenclapat bahwa nilai adalah
suatu konsep subyektif dan bukan konsep obyektif.
6. Pertukaran dan transaksi. Pemasaran terjadi tatkala orang menentukan
untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan dan keinginannya dalam cara
12
yang disebut pertukaran. Pertukaran atau jual-bcli (exchange) adalah
tindakan untuk mempcroleh sebuah produk yang diinginkan dari seseorang
dengan menawarkan sesuatu sebagai imbalannya. Transaksi adalah dasar
jual-beli. Transaksi terdiri dari suatu perdagangan antarnilai antardua
pihak.
7. Pasar. Pasar secara luas diartikan sebagai suatu kondisi alau tempal
pembeli dan penjual dapat berhubungan. Tempat dirnana komodi1i sayuran
dipasarkan dapat dikelompokan menjadi (I) Pasar umum. yaittt pasar
yang menyediakan segala kcbutuhan meliputi sandang. pangan. dan lain
lain. (2) Pasar induk. yaitu pasar yang mcrupakan pusal pcnampungan dan
pcmasaran golongan komoditas tcrtcnlu dalam bcrbagai .1crns yang
diperlukan, (3) Pasar swalayan, adalah pasar yang memberi kesempatan
kepada pembeli untuk memilih atau mcngambil sendiri barang-barang
yang dikehendakinya, ( 4) Pasar khusus. adalah pasar yang menyerap
komoditas tertentu atau beragam secara rutin dalam partat besar dan
menghendaki kualitas tertentu seperti hotel dan restoran, (5) Pasar ekspor,
adalah pasar yang melayani segala kebutuhan yang berasal dari luar negeri
(Rahardi, 2001).
8. Pemasaran dan pemasar. Pemasaran adalah suatu proses sosial dan
melalui proses itu individu-individu dan kelompok memperoleh apa yang
mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan dan
mempertukarkan produk dan nilai dengan individu dan kclompok lain.
Pemasar adalah seorang atau badan usaha yang berusaha memperoleh
13
surnber daya dari orang lain dan mau menawarkan sesuatu yang bernilai
sebagai imbalannya (Philip Kotler, 1996).
Peter Drucker salah seorang ahli manajemen dalam buku Philip Kotler
(1996: 2) mengernukakan bahwa tujuan pernasaran adalah membuat agar
penjualan berlcbih-lcbihan dan mengetahui scrta rncmaham1 konsumcn dcngan
baik schingga produk atau pclayanan cocok dcngan kon!;umcn terscbut dan laku
dengan sendirinya.
iVlasih menurut Philip Kotler ( 1996: 31-32) ada empat proses manajemcn
pemasaran, yaitu :
I. iVlenganalisis kesempatan pasar
iVlenganalisis kesempatan pasar ini meliputi kcgiatan-kcgiatan seperti riset
pemasaran, lingkungan pemasaran, pasar-pasar konsumen dan pasar-pasar
orgamsas1.
2. Memilih pasar sasaran
Produsen hams mampu memilih sasaran pasar yang. sesuai dengan surnber
daya yang dimiliki perusahaan. Perusahaan diharapkan jeli menentukan pasar
yang akan dituju, bagaimana sasaran konsumennya, jenis produknya apa dan
bcrapa daya bcli target konsumen.
3. Menciptakan bauran pemasaran
Bauran pemasaran ini merupakan konsep pemasaran terpadu dalam sistem
pemasaran modern, dimana keempat aspek (product, price, place, dan
promotion) saling mendukung dan terkait satu dengan yang lainnya.
Philip Kotler sendiri menjelaskan dalam bukunya (1996: 41) bahwa bauran
14
pemasaran adalah serangkaian variabel pemasaran terkendali yang dipakai
oleh perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang dikehendaki perusahaan
dati pasar sasarannya.
4. Mengelola usaha pemasaran
Untuk mengelola usaha pemasaran secara efisi·~n dan profesional, maka
diperlukan suatu strategi perencanaan, pengendalian dan pengawasan yang
terus rnenerus sehingga terjalin suatu sinergi pernasaran agar tercapai tujuan
pcrusahaan sesuai visi dan misi yang telah ditctapkan.
2.1 .3. Kunci Pemasaran
Konsep pemasaran menyatakan bahwa kunci untuk meraih tujuan organisasi
adalah menjadi lebih efektif daripada para pesaing dalam memadukan kegiatan
pemasaran guna menetapkan dan memuaskan kebutuhan dan keinginan pasar
sasaran. Konsep pemasaran bersandar pada empat pilar: pusar sasaran. kch11111han
pe!anggan, pemasaran terpadu, dan profitabi/ita.1· (Philip Kotler, I 996 ).
Pasar Sasaran. Perusahaan dapat berhasil jika mampu mendefinisikan pasar
sasarannya dengan cermat dan menyiapkan program pemasaran yang sesuai.
Kcbutuhan Pclanggan. Meskipun pemasaran adalah rnemcnuhi kebutuhan secara
menguntungkan, memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan tidak selalu
merupakan tugas yang sederhana. Mempenahankan pelanggan Jebih penting
daripada menarik pelanggan. Kunci untuk mempenahankan pelanggan adalah
kepuasan pelanggan.
Pcmasaran Tcrpadu. Jika semua depanemen perusahaan bekerja sama melayani
I 5
kepentingan pelanggan, hasilnya adalah pemasaran terpadu.
Profitabilitas. Tujuan utama konsep pemasaran adalah mcmbantu organisasi
mencapai tujuan mereka. Bagi perusahaan swasta, tujuan uatamanya adalah laba.
Dalam organisasi pencari laba, tujuannya tidak semata-mata mencari laba; laba
merupakan produk sampingan dari melaksanakan tugas dengan baik. Pcmsahaan
menghasilkan uang dengan memuaskan kebutuhan pelanggan lcbih baik daripada
yang dilakukan pesaing.
2.1.4. Masalah Pemasaran Komoditi Pertanian
l\.omoditi pcrtanian mcmpunyai ciri yang khas. Mcnurut Sockartawi ( 1989),
beberapa masalah pemasaran komoditi pertanian yang banyak ditcmukan di
negara-negara yang sedang berkembang pada umumnya, dan di Indonesia pada
khususnya adalah sebagai berikut :
a. Tidak tersedianya komoditi pertanian dalam umlah yang cukup dan
kontinu.
b. Harga komoditi yang sering berfluktuasi secara tajam, yang bcrpcngaruh
terhadap ketidakstabilan pendapatan produsen, tingkat konsumsi
masyarakat, dan resiko pemasaran semakin besar.
c. Tidak efisiennya para pelaku pasar dalam melakukan kegiatan. Misalnya,
pedagang perantara berfungsi pula sebagai pedagang pengumpul.
d. Tidak memadainya fasilitas, misalnya sistem transportasi, g,ud<mg, tempat
komoditi pertanian dipasarkan dan lain-lain.
e. Lokasi produsen dan konsumen yang terpencar juga merupakan masalah.
16
f Kurang lengkapnya infonnasi pasar.
g. Kurangnya pengetahuan terhadap pemasaran disebabkan karena Jemahnya
penguasaan aspek-aspek manajemen.
h. Kurant,'11ya modal, sehingga investasi dalam kegiatan pemasaran menjadi
I em ah.
i. Kurangnya respon dari produsen terhadap permintaan pasar.
J. Tidak memadainya peraturan-peraturan yang ada, sehingga mekanisme
pasar menjadi tidak efisien.
2.1.5. Usaha Eceran (Retailing)
U saha eceran (retailing) meliputi semua kegiatan yang terlibat dalam
penjualan barang atau jasa secara langsung ke konsumen akhir untuk penggunaan
pribadi dan bukan bisnis. Pengecer atau toko eceran adalah usaha bisnis yang
volume penjualannya terntama berasal dari penjualan ecernn (Philip Kotler, 1996 ).
Organisasi pengecer sangat beragam, diantaranya ya1tu : pengecer toko (store
retailing), pengecer bukan toko (nonstore retailing), dan berbagai organisasi
eceran (retail organizations). Tinjauan pembahasan hanya pada pengecer toko
(store retailing).
Toko pengecer mempunyai berbagai bentuk dan ukuran. serta tipe pengecer
barn terns muncul. Tako pengecer diklasifikasikan menurnt satu atau beberapa
karakteristik : jumlah pe/ayanan, lini produk, harga relaflf; kenda/i 0111/et, clan
po/a konsentrasi toko.
17
2.1.6. Keputusan Pemasaran Pengecer
Pengecer mencan strategi pemasaran barn untuk menarik dan
rnempertahankan pelanggan. Pengecer rnenghadapi keputusan pemasaran besar
rnengenai pasar sasaran dan pemosisian, keaneknragaman produk dan jasa,
harga, promosi, dan distribusi.
2.1.6.1. Pasar Sasaran dan Keputusan Menetapkan Posisi
Pengecer hams rnenetapkan pasar sasaran dan kernudian menetapkan posisi.
Apakah toko harus fokus pada pembclanja tingkat atas, mcncngah, atau bawah0
Apakah pembelanja yang ditargetkan mcnginginkan variasi. kclcngkapan jenis
barang, kenyamanan, atau harga rcndah0
Pengecer yang sukses adalah yang mampu menetapkan pasar sasaran dengan
baik dan mcrnposisikan dirinya dengan kuat. Sebaliknya, banyak pengecer gagal
menetapkan secara jelas pasar sasaran dan posisinya.
2.I.6.2. Keputusan Jenis Produk dan Jasa
Ragam produk pengecer hams sesuai dengan harapan belanja pasar
sasarannya. Dimensi ragam produk diantaranya ialah kualitas barang. Pelanggan
tertarik dcngan kualitas serta rentang produk. Tantangan pengeccr yang
sebenarnya dimulai setelah ragam produk dan tingkat kualitas didefinisikan, akan
selalu ada pcsaing dengan ragam dan kualitas yang sama. Tantangannya adalah
mengembangkan strategi diferensiasi produk. Setelah memutuskan strateb>i ragam
produknya, pengecer hams memutuskan sumber, kebijakan. praktik perolehannya.
18
Dalam perusahaan besar, pembelian merupakan fungsi khusus dan pekerjaan
penuh-waktu.
Misalkan pasar swalayan. Di kantor pusat jaringan swalayan, spesialis
pembelian (manajer barang dagangan) bertanggungjawab untuk mengembangkan
ragam merek dan mendengarkan presentasi produk baru dari wiraniaga, manajer
ini me(Tliliki wewenang untuk menerima atau menolak jenis produk barn pada satu
jaringan, manajer ini dibatasi hanya menyaring "yang pasti ditolak" dan "yang
pasti diterima" pada jaringan lain. Produk-produk terbaru oleh manajer pembelian
diajukan kepada komite pembelian untuk memperoleh persetujuan. Menurut
seorang eksekutifjaringan pasar swalayan : orang yang paling berpengarnh dalam
penjualan akhir suatu produk barn adalah manajer toko (store manager).
2.1.6.3. Keputusan Harga
Kebijakan harga pengecer merupakan faktor penentu posisi yang amat
penting dan hams diputuskan dalam kaitan dengan pasar sasaran, produk, dan
jenis pelayanannya, serta persaingannya. Pengecer mencari laba tinggi dengan
volume penjualan rendah (toko khusus pada umumnya) atau laba rendah dengan
volume penjualan tinggi (toko diskon).
Taktik penetapan harga pengecer. Kebanyakan pengecer memasang ·1iarga
rendah untuk beberapa jenis barang sebagai "pancingan". Pada kesempatan l,
pengecer melakukan obral untuk selurnh barang yang dijual. Pada kesempatan 2,
pengecer merencanakan menurunkan harga barang dagangan yang kurang fancar
lakunya.
19
2.1.6.4. Keputusan Promosi
Pengecer menggunakan berbagai macam alat promosi untuk menarik
pengunjung dan menciptakan pembelian. Peralatan promosi nonnal yang biasa
digunakan pcngecer - iklan, penjualan pribadi (wiraniaga), promosi penjualan
(demonstrasi dalam toko, pameran, perlombaan), dan hubungan masyarakat
(konferensi pers dan pidato, pembukaan toko, aktivitas pelayanan masyarakat) -
untuk meraih konsumen.
2.1.6.5. Keputusan Distribusi
Lokasi pengecer adalah kunci dari kemampuan dalam menarik pelanggan.
Keputusan mengenai lokasi adalah salah satu keputusan paling penting yang
dibuat oleh pengecer. Pengecer skala kecil meungkin harus rnenerima lokasi apa
pun yang dapat ditemukan. Pengecer besar biasanya menggt!nakan spesialis untuk
memilih lokasi dengan meng!,>imakan metode canggih.
Pengecer memiliki pilihan untuk menempatkan tokonya di daerah pusat
bisnis, pusat perbelanjaan regional, pusat perbelanjaan lingkungan, jalur
perbelanjaan. atau dalam toko yang lebih besar. Pengecer dapat menilai efektivitas
penjualan suatu toko dengan melihat empat indikator berikut :
1. Jumlah orang yang melewatinya setiap hari
7 Persentase yang masuk ke toko
3. Persentase yang masuk ke toko dan mernbeli
4. Nilai rata-rata yang dibelanjakan tiap penjualan
20
2. l. 7. Optimalisasi
Pengertian optimalisasi secara umum adalah usaha pencapaian keadaan
terbaik (Soekartawi, 1995). Menurnt Nasendi dan Anwar (1985), optimalisasi
adalah serangkaian proses untuk mendapatkan gugus kondisi yang diperlukan
untuk mendapatkan hasil terbaik dalam situasi tertentu, juga merupakan
pendekatan nonnatif dengan mengidentifikasi penyelesaian terbaik dari suatu
pennasalahan yang diarahkan pada titik maksimum atau minimum fungsi tujuan.
Tujuan dilakukannya optimalisasi adalah untuk memaksimumkan
keuntungan yang diperoleh dan meminimumkan biaya yang dikeluarkan
perusahaan dengan memperhatikan kendala-kendala dalam pemasaran suatu
produk.
Setelah masalah diidentifikasi, tujuan ditetapkan, langkah selanjutnya dalam
optimalisasi adalah fonnulasi model matematik yang meliputi tiga tahap, yaitu :
I. Tentukan variabel yang tak diketahui (variabel keputusan) dan nyatakan
dalam simbol matematik.
Variabel keputnsan adalah variabel yang menguraikan secara lengkap
keputusan yang akan dibuat.
2. Mcmbentuk fungsi tujuan yang ditunjukan sebagai snatu hubungan linier
(bukan perkalian) dari variabel keputusan.
Fungsi tujuan adalah fungsi dari variabel keputusan yang akan
dimaksimumkan (untuk pendapatan!ketmtungan) dan diminimumkan
(untuk biaya).
21
3. Menentukan semua kendala masalah tersebut dan mengekspresikan dalam
persamaan atau pertidaksamaan yang mencerminkan keterbatasan sumber
daya masalah itu.
Pernbentukan model akan menjelaskan kompletisitas dan ketidakpastian
pengambilan keputusan.
2.1.8. Program Linier
Program linier merupakan metode matematik dalam mengalokasikan sumber
daya yang langka untuk mencapai tujuan tunggal seperti memaksimumkan
keuntungan atau meminimumkan biaya. Linier programming pada hakekatnya
merupakan suatu teknik perencanaan yang bersifat analitis dengan menggunakan
model matematik, clengan tujuan menemukan beberapa kombinasi alternatif
pemecahan masalah untuk kemuclian dipilih alternatif yang terbaik. Pemilihan
altematif tcrbaik tersebut berkaitan erat dengan alokasi sumber daya dan dana
yang terbatas guna mencapai tujuan atau sasaran perusahaan secara optimal
( Nasendi dan Anwar, 1985 ).
Mcnurut Nascndi dan Anwar ( 1985 ), agar suatu pemrnsalahan dapat
dirumuska11 kcdalam model !imer programming tcrdapat lima syarat yang harus
dipcnuhi yaitu :
I. Tujuan, dalam suatu peimasalahan merupakan sesuatu yang in1o>in dipecahkan
clan dicari jalan keluarnya. Tujuan ini harus jelas dan tegas yang disebut fungsi
tuj uan.
22
2. Altematif perbandingan, hams ada sesuatu atau berbagai altematifyang ingin
diperbandingkan. Misalnya, antara proyeksi pennintaan tinggi dengan rendah.
3. Sumber daya, sumber daya yang dianalisis hams berada d.alam keadaan yang
terbatas. Misalnya, keterbatasan biaya, keterbatasan waktu, dan lain-lain.
Kcterbatasan dalam sumber daya tersebut dinamakan kendala atau syarat
ikatan. Ada tiga tipe dasar kendala yaitu pertama, kendala maksimum,
memuijukan penggunaan sumbcr daya tidak melebihi dari sumber daya yang
tersedia. Kedua, kendala minimum, menunjukan penggunaan sumber daya
minimal sama dengan yang tersedia. Dan ketiga, kendala persamaan,
menunjukan penggunaan sumber daya sama dengan yang tersedia.
4. Pcrumusan kuantitatif, fungsi tujuan dan kendala tersebut hams dapat
dinunuskan secara kuantitatif dalam apa yang disebut model matematika.
'.lode! merupakan penyederhanaan dalam sistim untuk mempennudah
penentuan adanya perubahan suatu aspek dalam sistim terscbut.
5. Kelerkaitan peubah, peubah-peubah yang membentuk fungsi tujuan clan
kcndala tersebut harus memiliki hubungan fungsional atau hubungan
ketcrka1ta11. I lub1111gan kctcrkaitan lcrscbut dapat diarlikan scbagai hubungan
yang s<liing mcmpcngaruhi, hubungan intcraksi, intcrdepcndcnsi, timbal ·
balik, saling mcmmjang dan sebagainya.
Salah satu ci1i khas model linier programming ialah bahwa program ini
didukung oleh lima macam asumsi yang menjadi hilang punggung model tersebut
(Nasendi dan Anwar, 1985). Asumsi-asumsi tersebut adalah sebagai berikut:
I. Linieritas. Menyatakan bahwa fungsi tujuan dan faktor-faktor pembatas
harus dinyatakan sebagai faktor linier.
2. Proporsionalitas. Menyatakan bahwa naik turunnya nil.ai tujuan (Z) dan
penggunaan sumber daya atau fasilitas yang tersedia akan berubah secara
scbanding dengan pernbahan tingkat kegiatan.
~. J\ditivitas Mcnyatakan bahwa nilai tujuan setiap kcgiatan tidak saling
mempengaruhi atau kenaikan nilai tujuan (Z) yang diakibatkan kenaikan dari
suatu kegiatan dapat ditambahkan tanpa mempengaruhi bagian nilai Z yang
diperoleh dari kegiatan lain.
4. Divisibilitas. Menyatakan bahwa keluaran (output) yang dihasilkan setiap
kegiatan dapat berupa bilangan pecahan, demikian pula dcngan nilai Z yang
dihasilkan.
5. Deterministik. Menyatakan bahwa semua parameter dalam program linier
adalah tetap. diketahui dan dapat diperkirakan secara pasti.
2.1.8.1. Analisis Primal
Bentuk pertama model program linier dinamakan primal. Solusi optimal
uni uk masalah primal menunjukan nilai dari variabel-variabel keputusan.
Dikaitkan dengan penelitian, analisis primal akan menginformasikan tentang
jenis-jenis sayuran yang disarankan untuk dipasarkan pada PT Alfa Retailindo
Tbk agar mendapatkan keuntungan maksimal. Pada analis1s primal terdapat
reduced cost. menunjukan besarnya aktivitas yang tidak termasuk kedalam
perencanaan optimal dan dapat mempengarnhi nilai fungsi tujmm.
24
2.1.8.2. Analisis Dual
Solusi optimum bentuk dual ditafsirkan sebagai sumbangan per unit kendala
sumber daya (shadow price). Analisis dual pada model program linier ditunjukan
oleh nilai slack or surplus. Apabila nilai slack bemilai sama dengan no!, maka
sumber daya habis terpakai dan nilai dual dari sumber daya yang dijadikan
kendala (pcmbatas) rnerupakan harga bayangan (shadow price). Surnber daya
dengan harga bayangan (shadow price) tertinggi menjadi kendala utama. Dan
apabila nilai slack bemilai tidak sama dengan no!, maka sumber daya dalam
jumlah berlebih.
2.1.8.3. Analisis Sensitivitas
Analisis dalam model program linier ditujukan untuk mengetahui perubahan
perubahan solusi optimum sebagai respon terhadap pembahan parameter
parameter input. Terdapat dua tipe analisis sensitivitas, yakni analisis perubahan
koeflsien flingsi tujuan dan analisis nilai ruas kanan (flight Hand Side). Analisis
pcrubahan kocfisicn fltngsi tujuan bcrtujuan meningkatkan atau menurunkan
current coe/is1e11. Dan analisis nilai ruas kanan bertujuan mencntukan berapa
banyak nilai sisi kanan dari fungsi kendala dapat ditingkatkan atau diturunkan
tanpa merubah nilai harga bayangan (shadow price).
2.1.8.4. Analisis Post Optimality
Analisis Post Optimalitas - analisa yang dilakukan sesudah dicapai suatu
penyelesaian optimal untuk model versi awal - mernpakan ;,uatu bagian yang
25
sangat penting dari kebanyakan studi riset operasi. Fakta bahwa.Post Optimalitas
adalah sangat penting terntama benar untuk aplikasi khas pemrograman linier.
2.2. Kerangka Pemikiran
PT Alfa Retailindo Tbk mernpakan salah satu pernsahaan retail yang
rnernasarkan produk-produk agribisnis terutama sayuran yang berkualitas.
Sayuran yang dipasarkan oleh perusahaan ini berasal dari produk dalam negeri
maupun impor dan terdapat lebih-kurang sebanyak 90 jenis sayuran dipasarkan.
Proses peng-optimalisasian tidak dilakukan secara keselurnhan - dari 90 jenis
sayuran yang ada - dan hanya sayuran dalam satuan per pack yang diambil
sample dikarenakan pert11m11, peneliti hanya memfokuskan pcngamatan terhadap
pernasaran sayuran dalam satuan per pack selama melakukan penelitian
dilapangan; kedua, berdasarkan hasil Bnalisa perolehan keuntungan dimana
sayuran dalam satuan per pack mernperoleh keuntungan rata-rata lebih sedikit jika
dibandingkan dengan rata-rata keuntungan sayuran dalarn satuan per kg (dapat
dilihat pada lampiran 5 dan larnpiran 6); dan ketig11, sayuran dalam satuan per
pack (52 jcni>) mendominasi pemasaran sayuran dalam satuan per kg (38 jenis).
Pcngambilan 15 jenis sayuran dalam saluan per pack sebagai sample peng
optimalisasian dilakukan berdasarkan prosentase perolehan laba terkecil (<I %)
sayuran dalam satuan per pack (dapat dilihat pada lampiran 5) dari 52 jenis
sayuran dalam satuan per pack. Upaya mengoptimalkan pemasaran 15 jenis
sayuran yang diambil sample. dengan beberapa kendala dilakukan dengan
menggunakan aplikasi tinier programming. Kemudian dilakukan analisa primal
26
untuk mengetahui komposisi pemasaran jenis saynran yang optimal, lain analisa
dual untuk memberikan penilaian terhadap sumber daya yang digunakan dan
analisa sensitivitas untuk memberikan infonnasi pembahan kenaikan atau
penumnan yang diperbolehkan dari koefisien fungsi tujuan dan nilai ruas kanan.
Dan dilakukan analisa post optimalitas yang akan dibuat menjadi dua skenario.
Dari basil analisa post optimalitas akan dilakukan evaluasi terhadap pemasaran
sayuran yang optimal.
27
PEMASARAN SAYURAN
JENIS-.JENIS SAYURAN (per pack) : I. Bayam hijau 9. Daun poh-pohan 2. Bayam merah 10. Daun sereh 3. Caisim 11. Daun singkong 4. Daun genjer 12. Daun siomak 5. Daun kacang 13. Kangkung 6. Daun kemangi 14. Pucuk labu siam 7. Daun kenikir 15. Seledri small 8. Daun pepaya
KENDALA-KENDALA 1. Suhu Saat Display 2. Daya Tahan 3. .Jam Orang Kerja
APLIKASI LINIER PROGRAMMING J
ANALISIS PIUMAL
ANALISIS DUAL
ANALISIS POST OPTIMAL
EVALUASI PEMASARAN OPTIMAL
Gambar 3. Kerangka Pemikiran Deskriptif
ANALISIS SENSITIVITAS
28
3.1. Dcfinisi Opcrasional
BABIII
METODE PENELITIAN
Batasan-batasan yang diberikan dalam penelitian ini dijelaskan sebagai
berikut :
I. Optimalisasi, adalah usaha pencapaian kinerja terbaik dari suatu tujuan
memaksimalkan keuntungan atau meminimalkan biaya.
2. Pemasaran, adalah penyediaan barang dan jasa yang tepat kepada orang
yang tepat pada waktu yang tepat, harga yang tepat dengan komunikasi
dan promosi yang tepat.
3. Sayuran, adalah tumbuhan yang menghasi!kan daun, buah, biji, umbi,
tunas, a tau bun ga.
-1. Retail. adalah usaha eceran (retailing) yang meliputi semua kegiatan
dalam pe1tjualan barang atau jasa secara langsung ke konsumen akhir
untuk penggunaan pribadi dan bukan bisnis.
5. Program linier, adalah metodc matcmatik dalam mengalokasikan sumbcr
daya yang langka untuk mencapai tujuan tunggal sepcrti mcmaksimumkan
keuntungan atau meminimalkan biaya.
6. Vanabel keputusan, adalah variabel yang menguraikan secara lengkap
keputusan yang akan dibuat.
7. Fungsi tujuan, adalah fungsi dari variabel keputusan yang akan
dimaksimumkan (untuk pendapatan atau keuntungan) atau
meminimumkan (untuk biaya).
8. Kenda la, adalah faktor pembatas dalam pengambilan keputusan.
9. Analisis primal, adalah analisis bentuk pertama model program linier.
I 0. Ana Ii sis dual, pada model program linier ditunjukan oleh nilai slack or
s11 q>l11s.
11. Analisis sensitivitas dalam model program linier ditujukan untuk
mengetahui perubahan-perubahan solusi optimum sebagai respon terhadap
perubahan parameter-parameter input.
12. Analisis post optimalitas, adalah analisa yang dilakukan. sesudah dicapai
suatu penyelesaian optimal untuk model versi awal.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di PT Alfa Retailindo Tbk, Bintaro. PT Alfa
Rctailind() bcralamat di JI. Prof. Dr. Satrio Blok A-3 Sektor VII No. 09 Bintaro
.laya. Lokasi ini dipilih sccara scngaja dengan pertimbangan PT Alfa Retailindo,
Tbk adalah perusahaan retail yang salah satu diantaranya ialah memasarkan
komoditas sayuran secara langsung ke konsumen. Waktu p•~nelitian dilakukan
pada bulan Mei sampai dengan Juni 2005.
30
3.3. Jcnis dan Sumber Data
Dalam penelitian ini mengi,•unakan data primer dan data sekunder, baik
berupa kualitatif maupun kuantitatif Data primer diperoleh melalui wawancara
langsung dengan kepala divisi sayuran, SPM (Sales Promo/ion Man) sayuran, dan
kmyawan serta pengamatan langsung di lapangan. Data sekunder diperoleh dari
laporan dan data-data yang dimiliki oleh PT Alfa Retailindo Tbk, BPS,
Departemen Pertanian, buku-buku, situs internet serta literatur-literatur yang
relevan dengan penelitian ini.
3.4. Mctode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi dua jenis data yaitu data
primer dan data sekunder. Penulis memfokuskan mengambil data penelitian pada
produk /·l-e.1/7 hJod dengan jenis produk yaitu Produce. Data primer dikumpulkan
melalui observasi lapang dan wawancara dengan pihak terkait. Observasi lapang
dilakukan untuk pendataan terhadap fakta-fakta yang ada untuk mernmuskan
masalah. Data sekunder dikurnpulkan untuk mencari informasi tentang perumusan
masalah yang dibahas scrta mcndukung kcsimpulan yang dipcrolch.
3.5. Metode Analisis Data
Untuk memecahkan pennasalahan pertama, tentang pola pemasaran re/ail
komoditas sayuran pada PT Alfa Retailindo Tbk Bintaro penulis menggunakan
pendekatan kualitatif; untuk pennasalahan kedua, tentang pengelolaan terhadap
komoditas sayuran yang tidak habis terjual pada PT Alfa Retailindo Tbk Bintaro
31
penulis mcnggunakan pendekatan kualitatif. Sedangkan untuk pennasalahan
ketiga tentang optimalisasi pemasaran komoditas sayuran, penulis menggunakan
analisis primal, dual, sensitivitas dan post optimalitas dengan linear programmmg
yaitu data yang diperoleh diolah dengan menggunakan S()/iware LINDO (Unier
/111erac/lve l>tscre/e Op11111izer). LINDO merupakan salah satu program komputer
yang dapat membantu menemukan pemecahan optimal. LINDO terdiri alas input
berupa fungsi tujuan dan fimgsi kendala, dan output berupa penyelesaian opimal.
Model dasar atau model baku program linier dapat dirumuskan sebagai berikut :
Maksimumkan Z = C1X1 + C2X2+ ........ + CnXn
(fungsi tujuan)
Terhadap kendala - kendala atau syarat - syarat :
·····--·-··· .. n > 0
Dimana:
a1J untuk I hingga 1i, dan i = I hingga 111 : koefisien fungsi kendala
... ,m : nilai ruas kanan kendala (NRK) atau kapasitas rendah
.n : koefisien fungsi tujuan
.... ,II : vaiiabel putusan
32
Ada tiga macam bentuk kendala dalam pemro[,'faman linier yaitu
1. Pembatas dengan notasi matematika <
" Syarat dcngan notasi n1atcn1atika >
.1. Kcharusan dengan notasi matematika
l'emilihan bentuk-bentuk kendala tersebut sangat tergantung pada kasus yang
dianalisis. Kendala-kendala yang berupa pembatas digunakan bila kendala
tersebut merupakan suatu kondisi yang tidak boleh dilampaui, misalnya kapasitas
produksi, jumlah kas yang tersedia, peraturan, dan-lain. Kendala yang berupa
syarat mencenninkan suatu kondisi yang hams terpenuhi, misalnya likuiditas
usaha, kandungan vitamin pada jenis sayuran tertentu, daya jangkau media
promosi, dan lain-lain. Kendala yang berupa keharusan menunjukkan bahwa
suatu kondisi hams terjadi, misalnya jumlah produk yang harus dikirim, putusan
berantai, waktu penyelesaian peke~jaan, dan lain-lain.
33
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
4.l. Sejarah Singkat
PT Alfa Retailindo merupakan anak perusahaan HM Sampoerna yang
didirikan di Jakarta pada tanggal 27 Agustus I 989 dengan lokasi di Jalan Lodan
No. 80-81, Jakarta Utara. Bergerak dibidang usaha perdagangan eceran dan
grosir, dengan mengoperasikan gerai swalayan yang menyediakan berbagai jenis
barang kebutuhan sehari-hari, perlengkapan rumah tangga, termasuk elektronik,
serta gerai yang melayani pembelian secara grosir. Kantor pusat PT Alfa
Retailindo terletak di Jakarta dengan kantor-kantor cabang yang tersebar di kota
kota di pulau Jawa, Bali, dan Sulawesi. Operasional kantor pusat PT Alfa
Retailindo terletak di Jalan MH Thamrin No. 09, Cikokol, Tangerang. Untuk
mendukung kesuksesan dalam berbisnis, sejak tanggal 18 Januari 2000 PT Alfa
Retailindo telah mencatatkan dan memperdagangkan sahamnya di Bursa Efek
Jakarta. Dengan demikian namanya berubah menjadi PT Alfa Retailindo Tbk.
PT Alfa Retailindo Tbk terdiri alas dua divisi, yaitu divisi eceran (retail) dan
divisi grosir (wholesale). Konsumen utama divisi cceran adalah pcngguna akhir
dan pedagang kecil, sedangkan divisi grosir menargetkan pelayanannya kepada
para pedagang besar/perantara. Pada tahun 1994 PT Alfa Retailindo Tbk
membentuk satu divisi barn yaitu divisi distribusi, namun pada tahun 1996, divisi
distribusi memisahkan diri dan membentuk perusahaan terpisah, PT Atri
DistJibusindo.
Saal ini PT Alfa Retailindo Tbk memiliki 35 gerai retail yang tersebar di 15
kota di Indonesia. PT Alfa Retailindo Tbk cabang bintaro merupakan gerai yang
ke-21, berdiri pada tanggal 27 April 2000. PT Alfa Retailindo Tbk juga memiliki
satu anak pemsahaan, yaitu PT Beta Selia Mega (BSM) yang mempakan salah
satu distributor eksklusif untuk produk-produk Unilever di sebagian wilayah
.Jakarta dengan dua unit kerja di Suntcr, .Jakarta Utara dan Palmerah, Jakarta
Selatan.
4.2. Struktur Organisasi
/)/rector yang bertanggungjawab terhadap bagian fresh fi!Od berada di bawah
Opera11011 !kpanme/1/. Bagan struktur organisasi Opera/um Department dapat
dilihat pada L.ampiran 2. Secara keselumhan, Operation Department membawahi
lima bidang tt:gas manajer, yaitu :
1. ( ;e11eral Manager Fresh Food, membawahi dan mengawasi pengelolaan
fiesh fiJod (Meat, Fish & Poultry Dept. Manager; Produce Dept.
Manager; Bakery & Hot /<i)()d Dept. Manager)
2. lleg1ona/ Manager I, membawahi dan mengawasi Opera111m Manager,
/)1s1rih11twn Centre lv!anager. dan Reg. '/'AF; Reg. U)f'; /leg. IA; Reg.
U'; & /leg Mamtenance.
3. llegwnal Manager 2, membawahi dan mengawasi Merchandise Manager,
Operations Manager, System Manager, dan Reg. IA; Reg. LP; & Reg.
f\Iaintenance.
35
-I. Jlegumal Manager 3, membawahi dan mengawasi Merchandise Manager,
Opera/ions Manager, Sys/em Manager, dan Reg. IA: Reg U': & Reg
5. Regional 1Vfanager -I, membawahi dan mengawasi Merchandise Manager,
Operarions Manager, Sysrem Manager, dan Reg IA: Reg LP: & Reg.
A4ain1enance.
Regional retail PT Alfa Retailindo Tbk terbat,>i menjadi 4 regional mencakup 35
gerai di 15 kota besar di fndonesia. Regional retail tersebut yaitu :
o Regional I
o Regional I I
o Regional III
o Regional IV
: Medan, Lampung, Cikokol, Serpong, Pamulang,
Bintaro, Puri Indah, Kebayoran, Meruya, Tendean, Pasar
Minggu, Menteng, Lodan, Sunier, Depok, Cikarang,
Bekasi 1, Bekasi 2.
: Bandung, Cirebon, Semarang, Solo I, Solo 2,
Y ot,>yakarta.
: Surabaya I, Surabaya 2, Surabaya 3, Malang, Jember.
: Denpasar I, Denpasar 2, Denpasar 3, lv1akasar 1,
Makasar 2, Makasar 3.
PT Alfa Retailindo Tbk gerai bintaro berada pada regional I yang dipimpin
oleh seorang Srore Manager (SM) (Lampiran 3), SM rnembawahi tiga division
head yang masing-masing be11anggungjawab kepada SM, yaitu :
1. Div1.1·1on Head Fresh I-fwd, membawahi deparlmenl head produce dan
deparlment head MSHB (Meal, Sea Food & Fish, Hot Food, Bakery).
36
2. Divls10n Head FMCG (Fas/ Moving Comumer Goods), membawahi
department head FMCG 1 dan depart men/ head FMCG 2.
3. D1v1swn Head Non Food, membawahi department head Non Food l dan
deportment head Non Food 2.
-1.3. Visi, Misi dun Tujuan Perusahaan
Visi yang dirumuskan PT Alfa Retailindo Tbk yaitu menjadi perusahaan
retw/ lndonesia yang utama. PT Alfa Retailindo Tbk mengemban misi melakukan
yang terbaik dalam memberikan produk berkualitas dengan harga kompetitif,
letapi tetap <lengan pelayanan yang baik dalam memberikan suatu nilai/va/ue
kepada konsumen. Alfa Retailindo bertujuan menyediakan barang-barang
kebutuhan dalam skala besar dengan sasaran utama masyarakat berpendapatan
rendah dan menengah, baik di daerah pinggiran maupun perkotaan, secara efisien
dan menguntungkan.
Filosofi yang dianut oleh Alfa Retailindo cukup sederhana namun efektif,
yaitu : aktivitas apapun harus dilakukan dengan cepat, akurat, dan bijak. Kunci
<lari filosofi lcrscbut a<lalah bahwa Alfa Retailindo harus mampu memposisikan
diri di atas yang lain dalam memberikan harga terbaik yang mungkin kepada
konsumen, bagi konsumen individu, pedagang perantara, maupun pedagang
besar/kecil.
-1.4. Stra tegi
PT Alfa Retailindo Tbk menitikberatkan kegiatan pemasarannya pada segmen
37
pasar golongan menengah dan menengah kebawah, serta selalu mengikuti
pcrkcmbangan dari segmen pasar ini. Penelitian serta pemantauan dilakukan
sccara bcrkala untuk mengetahui profil dan tingkah laku pasar.
Barang yang dipcrdagangkan olch PT Alfa Retailindo Tbk scbagian besar
termasuk dalam katcgori kcbutuhan pokok dan pcralatan rumah tangga. Diantara
barang-barang tcrscbut, kcbutuhan pokok mcmbcrikan kontribusi tcrbcsar pada
penjualan, yang mcncakup sekitar 46 % dari total penjualan. Sedangkan untuk
peralatan rumah tangga membetikan konttibusi sekitar 29 % dan sisanya
merupakan barang-barang kebutuhan lain. Untuk mencapai tujuan yang dimaksud
maka PT Alfa Retailindo Tbk menggunakan strategi dengan meningkatkan
kcpuasan pelanggan, sehingga PT Alfa Retailindo Tbk mempunyai komitmen
sebagai berikut :
l. Sat1sfactwn Guarantee Uaminan kepuasan pelanggan) untuk retur barang.
Kebijakan perusahaan untuk mencrima pengembalian/retur barang
bclanjaan pclanggan jika tidak scsuai dengan harapan pelanggan. Dengan
ketentuan sebagai berikut :
o Harus mcnunjukkan struk/faktur penjualan Alfa.
o Masa klaim berlaku maksimal 9 hari setelah pembelanjaan di Alfa
(khusus untuk produk fresh food maksimal 3 hati).
o Jika barang pengganti tidak tersedia, dapat diganti dengan barang lain
sesuai dengan prosedur retur barang.
o Berlaku untuk pembelian :
,- Barang yang dibeli tidak sesuai dengan yang ditawarkan.
38
,. Barang yang dibeli tidak sesuai dengan klasifikasi dan standar.
,. Barang yang dibeli tidak sesuai dengan harga yang tercantum pada
railcard.
o Barang-barang yang dikembalikan hams dalam kemasan
utuh/lcngkap/tidak rusak.
1 Relwhi/ity (dapat dipercaya)
Kebijakan perusahaan bahwa pelanggan membayar dengan harga termurah
jika terjadi selisih harga di komputer kasir dengan harga di rak atau sarana
display lainnya. Selain mendapatkan harga termurah apabila menemukan
perbedaan tersebut diatas, pelanggan juga berhak atas nilai sebesar 2 x
selisih perbedaan harga tersebut.
-1.5 • • Jenis Produk
Alfa Retailindo Tbk salah satu pasar swalayan yang menjual berbagai macam
produk m11lai dari barang clckt1onik, pcrabot rumah tangga sampai barang
kcli11tuhan sehari-hari. Sccara um11m kclompok produk yang dijual yaitu :Fresh
l·'riod, Ury /·o()(/, 1"1sh1011, So/i/111e, f-!an!/111e, Elcktronik, l'crabotan Rumah
Tangga clan l'cralatan Dapur, clan Plastik.
Dari beberapa kelompok produk diatas yang membutuhkan penanganan cepat
dan intensif adalah !·i·esh J-iJod (FF). Hal ini disebabkan oleh sifat produk Fresh
Food yang tidak tahan lama atau mudah rusak (rerishahle). Jenis-jenis produk
yeng tergolong Fresh Food adalah Dai1y, Produce, Butche1y, De/ical/esen, Fish
and Seajbod, /-lot Deli SeJ~'ice Cafe, dan Bakery.
39
1. Daiiy
Dail)' mempakan hasil produk susu dan olahannya, misalnya margarine,
keju, yoghurt, es krim, dan lain-lain.
1 Produce
Yang tennasuk produce adalah :
• I lasil tanaman sayur dan buah scrta produk olahannya
• 13uah-buahan dan sayur baik lokal maupun impor
} . Butcheiy
HwcheiJ' merupakan produk daging ayam, sapi, dan kambing :
• i\yam utuh, dada, sayap, paha, punggung, usus, hati, ampela, dan
lain-lain
• Sapi dan kambing: tenderloin, sirloin, topside, shank, hig chuck, usus,
paru, hati, buntut, dan lain-lain.
4. Delicattesen
Delicauesen adalah produk olahan baik dari daging ayam, sapi maupun
kambing.
5. Fish and Seafood
1:1sh und Seufi)/)d mernpakan produk ikan dan hasil laut, antara lain : ikan
bawal, bandeng, baronang, belanak, belut, ekor kuning, gurame, kembung,
kerapu, kakap, tuna, tenggiri, udang, rajungan, curni, dan kodok.
6. Hot Deli Service/Cafe
Hot Deli Service Cafe menghasilkan aneka macam produk makanan dan
makanan siap makan, siap hidang, dan siap saji.
40
7. Bakery
Bake1y menghasilkan aneka macam produk seperti : roti tawar, roti manis,
cake. pasl!J', dan lain-lain.
-1.6. Tata Lctak dan Pencmpatan Barang
Tata lctak dan pcncmpatan barang di Alfa Rctailindo Tbk pada umumnya
mcnggunakan pedoman yang sama, kecuali untuk beberapa toko yang memiliki
lahan terbatas seperti Alfa Retailindo cabang Meruya. Barang display selain Fresh
J-()()d, ditempatkan pada rak-rak setinggi empat meter, yang terdiri dari dua bagian
yaitu bagian bawah untuk display dan bat,>ian alas untuk barang persediaan.
Penempatan sebagian barang persediaan di rak-rak yang sama dengan barang
display dimaksudkan agar pengisian kembali dapat dilakukan dengan cepat
apabila sewaktu-waktu jumlah barang yang ada di rak di.1play terlalu
sedikit/kosong. Rak-rak tersebut disusun membentuk 12 sampai 24 jalur display
yang dikelompokkan dalam lima area, yaitu area promo plastik, area promo
elektronik dan perabotan nunah tangga, area soji/ine, area promof(1shion dan area
dry ji)()d. Sctiap jalur mcwakili jcnis produk-produk tertentu, misalnya produk
susu dan makanan bayi.
l'roduk 1:roh 1:0(}(/ (FF) scpcrti sayur scgar, buah, ikan scgar. daging scgar,
deli dan da1r1', ditempatkan pada bak-bak pendingin (showcase) khusus display,
dibagian pinggir area FF. Beberapa jenis sayur dan buah yang relatif lebih tahan
lama seperti bawang merah, bawang bombay, bawang putih, cabe, dan semangka,
melon, nanas ditempatkan di bak-bak tanpa pendingin (iron rack), di bagian
41
tengah area FF. Sedangkan counter Alfa Bakery dan Cafe ditempatkan
berdampingan di bagian pinggir area FF. Contoh tata letak barang ( denah divisi
fresh food) di Alfa Retailindo Tbk dapat dilihat pada Lampiran 4.
Penyimpanan persediaan produk-produk FF dilakukan di mang pendingin (chiller
room) dengan suhu 0°C - 5°C dan ruang beku (freezer room) dengan subu
(-18° C) - (-20° C). Sayur dan buah disimpan di ruang pendingin dalam kemasan
masing-masing. K.husus sayuran didisplay dimedia showcase dengan suhu I 0°C.
4. 7. Fasilitas Display Divisi Produce
Fasilitas display divisi produce meliputi showcase dau iron rack:
l. Showcase
Gambar 4. Media Display Showcase
Gambar 5. Media Display Showcase (susunan sltelving)
Showcase disusun atas 4 shelving, namun susunan ini tidak baku. Keputusan
untuk merubah susunan shelving ditetapkan oleh Store Manager. Showcase
dilengkapi pendingin dengan suhu 10°C.
2. Iron rack
Garn bar 6. M.edia Display Iron Rack
Iron rack memiliki ukuran sebagai berikut :
• Panjang : 60cm
• Le bar : 40cm
• Tinggi : 7 cm
• Komoditas : Sayuran buah, sayuran umbi, buah-buahan
• Kapasitas maksimal : 5 kg
44
BABV
BASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Pemasarnn Retail
Proses awal supplier mengajukan produk (sayuran) kepada SM Bintaro
adalah : pertama, terlebih dahulu supplier mengajukan jenis produk (sayuran)
beserta daftar harga ke bagian pricing HO (head o.ffice)!Kantor Operasional di
Cikokol, Tangerang. Kedua, setelah di-ace, HO kirim data ke SM Bintaro. Ketiga,
PO pertama ditentukan oleh HO, selanjutnya oleh SM Bintaro.
Garn bar 7. Pola Pemasaran Retail Saynran PT Alfa SM Bintaro
s u p p L I E R
HEAD OFFICE (HO) ALFA
PT ALFA SM
BINTARO
SAYURAN TIDAKHABIS
TERJUAL
MUSNAHKAN
KONSUMEN
OLAH
Dari gambar 7, dapat dijelaskan bahwa : pcrtama, supplier memasok sayuran
setiap hari diwaktu pagi hari secara kontinu ke PT Alfa SM Bintaro disertai
dengan Faktur Penjualan. Sayuran tiba digudang PT Alfa SM Elintaro pukul 04.30
WIB. Kedua, sayuran yang telah tiba digudang oleh staff divisi produce (staff
associate on duty) dan checker diperiksa kualitas dan kuantitasnya. Setelah proses
pengecekan, sayuran dibawa menuju ke tempat display untuk dipajang namun
terlebih dahulu sayuran hams ditimbang lalu dilabel (sayuran per kg/timbangan)
oleh staff scale, dan di-barcode (sayuran per pack) oleh staff.f"uits & vegerables.
Harcode diperoleh dari mang administrasi gudang dan penimbangan dilakukan
diarea timbangan FF. Saat men-display : sayuran yang lama dipajang didepan
sayuran barn (sistem FIFO berlaku), sayuran yang lama dan tidak layak display
diambil (sortir) untuk diproses dimang processing oleh staff processing, dan
media di.1play baik itu showcase maupun iron rack hams hygienes. Untuk order
(pernesanan) sayuran ditangani oleh kepala divisi (kadiv) produce diarea produce
dengan dibantu staff.fhlils & vegetables dan SPM sayuran, order dilakukan untuk
I - 2 hari kedepan dengan melihat penjualan sehari atau dua hari sebelumnya.
Selanjutnya setelah proses order selesai, kadiv produce memberikan .form order
kepada MD. MD membuat Purchase Order (PO) unn1k diserahkan ke .111pp/ier.
Ketiga, staff ji71its & vegetables telah men-display selumh sayuran dan sayuran
siap dipasarkan ke konsumen. Konsumen bebas mencari-membandingkan
rnemilih sayuran yang diinginkan. Hal pertama yang dilihat sebagian besar
konsumen yang melakukan proses mencari-membandingkan·-memilih sayuran
adalah penarnpilan/bentuk fisik. PT Alfa SM Bintaro memberikan jaminan
46
kepuasan pelanggan (sali4i:tction guarantee) untuk retur barang. Konsumen
diperbolehkan untuk melakukan pengembalian (retur) atas pembelian sayuran
yang tidak sesuai dengan harapan. Ketentuan masa klaim bagi konsumen berlaku
maksimal 3 hari untuk produk FF. Keempat, PT Alfa SM Bintaro adalah salah
satu cabang divisi retail dari 35 gerai yang ada, dimana setiap kebijakan yang
dilakukan hams menginduk instmksi HO Alfa. Kelima, produk-produk yang
dipasarkan pada divisi produce mempakan produk yang mudah msak
(pen.\'hahle). Daya tahan masing-masing sayuran memiliki kekuatan berbeda-beda
saat berada di showcase maupun iron rack (Lampiran 5). Sayuran yang sudah
tidak layak di.1p/ay (sayuran tidak habis terjual) ditaiik (sortir) oleh staff.fruits &
vegelah/es dan akan diproses di mang processing oleh staff processing. Staff
processing melakukan dua perlakuan terhadap sayuran yang tidak habis terjual,
yaitu dimusnahkan dan diproses ulang/diolah. Untuk proses pemusnahan dan
pengolahan sayuran akan diterangkan pada sub bab aktivitas pengelolaan untuk
sayuran tidak habis terjual.
13crikut .\'1ondard Opero//ona/ Procedure aktivitas pernasaran komoditas
sayuran PT Alfa Rctailindo Tbk, yaitu :
u Pc1ncsanan
o l'cnerimaan sayur dari supplier
o Penyimpanan, penyiapan, dan di.1p/ay sayuran
o l'enarikan dan perlakuan sayuran BS (tidak layak di.1p/ay)
47
5.1.1. Pemesanan Sayuran
Aktivitas pemesanan sayuran mencakup kegiatan sebagai berikut :
• Kepala divisi produce menyiapkan Form Pemesanan yang berisi
'' Nama barang dan nomor PLU (!'rice rook Up)
" Jumlah yang akan dipesan
• MD memeriksa dan mcmaraf PO pemesanan kcmudian membuat
Purchase Order (PO) sebanyak rangkap tiga; lembar I untuk diserahkan
ke supplier, lembar 2 untuk diserahkan ke bagian pricing dan lembar 3
untuk MD
• Supplier akan membawa PO pada saat pengiriman sayurnn
• l'nc111g menerima PO untuk pemeriksaan jika ada pembahan harga.
5.1.2. Penerimaan Sayuran dari Supplier
Aktivitas penerimaan sayuran dari supplier mencakup kegiatan sebagai
berikut :
• Supplier mengirim barang dan menyerahkan PO (lembar I) ditambah
Faktur Penjualan (FP) ke gudang penerimaan (receiving). Di gudang
penerimaan, checker dan staff FF memeriksa dan m~nghitung sayuran
yang datang, sesuai atau tidak dengan panduan kualitas dan kuantitas
untuk sayuran segar.
• Jika semua sayuran sudah diperiksa kemudian ditempel dengan PLU,
barang segera disimpan di gudang penyimpanan sesuai dengan jenis
48
sayuran Uika menggunakan harcode, harcode diperold1 dari administrasi
gudang).
• PO (lembar 1) dan FP (rangkap 4) diparaf oleh checker kernudian
diserahkan ke administrasi gudang untuk dibuatkan Laporan Penerimaan
Barang (LPB) rangkap 4.
• Setelah LPB ditandatangani oleh kepala divisi gudang., PO dan LPB serta
FP lembar I diserahkan ke .mpp/ier, yang akan dipakai untuk penagihan.
LPB dan FP lernbar 2 diserahkan ke bagian pricing untuk pemeriksaan
jika ada perubahan harga. LPB dan FP lembar 3 diserahkan ke bagian
Akutansi yang memakainya sebagai srock conrro/ untuk pengecekan
sebcl um posling
• Bagian EDP mencetak Receiving Reporr (RR) rangkap 2 setiap malam
setelah seluruh transaksi dengan konsumen diselesaikan. RR lembar I
di;;erahkan ke gudang penerimaan, dicocokkan dengan LPB dan FP lembar
4, kemudian disimpan untuk arsip. RR lembar 2 diserahkan ke bagian
Akutansi untuk rnencocokkan total LPB pada hari yang bersangkutan.
5.1.3. Penyimpanan, Penyiapan dan Display Sayuran
Aktivitas penyimpanan, penyiapan, dan di.1play sayuran rnencakup kegiatan
sebagai berikut :
• Sayuran yang sudah ditempel l'LU!harcode discrahkan dari gudang
pcncrimaan ke gudang penyimpanan.
49
• Sayuran yang sudah diproses (belurn siap display) karena tidak dapat
langsung diternpeli PLU!barcode diserahkan ke bagian preparation dari
gudang penyirnpanan. Sebelurn siap dLlplay, untuk sayuran yang tidak
sesuai standar mutu - berat (min. 250 gr) - sayuran ditangani melalui
serangkaian proses packing, tirnbang dan laheling. Label barang : PLU
yang baru, deskripsi sayuran, harga/kg, tanggal penyiapan (preparatwn ),
berat, harga.
• Scbagian sayuran siap d1.1play disimpan dulu di gudang pcnyimpanan atau
langsung dari bagian preparation.
• Sayuran siap display langsung dibawa ke lokasi display (area fresh food)
- lihat lokasi denah FF pada Lampiran 4.
• Sayuran di-display sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh
management HO. Saal display sayuran, aturan FIFO (first in first out)
berlaku.
5.1.4. Pcnarikan dan Perlakuan Sayuran BS (Tidak Layak Di.\plt1y)
Aktivitas penarikan dan perlakuan sayuran BS meneakup kcgiatan sebagai
berikut :
• Sayuran yang tidak layak di.1p/ay ditarik dan dikembalikan ke bagian
preparation processing oleh staff FF. Kriteria sayuran yang ditarik dari
d1.1play, yaitu : sayuran sudah mengalami penurunan mutu, wama sudah
berubah, kadaluarsa, penampilan seeara fisik sudah tidak bagus, kemasan
rl1sak dan pernbahan harga.
50
• Di bagian preparation/processing sayuran BS diberi salah satu dari tiga
perlakuan berikut :
"'" Dijual dengan PLU berubah.
cJr Disimpan untuk bahan yang akan diproses selanjutnya ke PLU lain
(diolah menjadi sayur olahan).
<:tr Dibuang/dimusnahkan.
5.2. Organisasi Pemasar Sayur
Komoditas sayuran pada SM Bintaro merupakan salah satu dari beberapa
jenis produk yang tergolong Fresh Food (FF), yang tepatnya yaitu jenis produk
produce. Berada dibawah scope department produce dengan seorang kepala divisi
produce dan 12 orang staff divisi produce, yang terdiri dari 4 staff associate on
duty, bertugas menerima barang masuk (receiving), mendisplay, menyortir; 3 staff
fruit & vegetables, bertugas men-display, menyottir barang; 3 staff scale, bertugas
menimbang barang yang dibutuhkan/dibeli konsumen; dan 3 staff processing,
bertugas dalam perlakuan barang BS/tidak layak display (Ga.mbar 8).
Gamba1· 8. Stmktur Orgauisasi Depa11emen Produce
DEPARTMENT. HEAD PRODUCE
I I I I
ASSOCIATE FRUITS& PROCESSING SCALE ON DUTY VEGETABLES
Staff FF - staff divisi produce hams berpegang pada ketentuan yang telah
ditetapkan pemsahaan. Selama proses ke1ja, staff divisi produce bersandar pada
standaNI pe1:wmal hygiene stafffreshfilod, antara lain :
I. Hams memakai topi.
1 Rambut pendek dan telinga terlihat.
3. Muka bersih, dilarang memelihara kumis, janggut, dan jam bang.
4. Seragam, dalam keadaan bersih.
5. Dilarang memakai perhiasan.
6. Dilarang memelihara kuku dan memakai pewama kuku.
7. Hams memakai sanmg tangan.
8. Hams menggunakan ID CARD karyawan al fa.
9. Hams memakai APRON yang bersih.
I 0. Dilarang memakai sandal, hams menggunakan sepatu te:rtutup.
Setiap staff FF yang mcngelola produk makanan memiliki tanggung jawab untuk
melakukan hy1<1ene dengan baik. S1a11dar Personal Hyl{iene apabila dilaksanakan
dengan benar oleh staff FF, maka resiko pencemaran dan kontaminasi terhadap
produk makanan dapat dikurangi. Selain itu, staff FF senantiasa menjaga ke
hyg1enes-a11 dan sanitasi areal FF dengan mengikuti ketentuan lertulis yang dibuat
menajemen. baik itu untuk rutinitas sehari-hari maupun rutinitas mingguan
(Lampiran 6 J.
Divisi produce mengelompokkan sayuran menjadi dua kelompok, yaitu
sayuran daun (/ea/vegetables) dan sayuran tanpa daun (non leaf"ve1<etables) yang
disertai dengan harcode untuk sayuran satuan (per pack) dan label harga, tanggal
52
unluk sayuran timbangan (per kg); ditempatkan pada iron rack dan showcase
clcngan discrtai label harga (rat/card). Kedua kelompok sayuran tersebut
disuplai dari beberapa supplier berbe<la (Lampiran 7). Penyuplai sayuran
terbanyak untuk kedua jenis sayuran diatas adalah kem.farms.
S.3. Hasil Pemasaran
PT Alfa Retailindo Tbk, untuk Store Manager (SM) Bintaro memasarkan
berbagai macam jenis sayuran berkualitas dengan harga terjangkau; baik bagi
nrnsyarakat kalangan menengah kebawah maupun masyarakat kalangan menengah
keatas. Jenis-jenis sayuran yang dipasarkan dan menjadi objek pengamatan
peneliti meliputi 52 jenis sayuran dalam satuan per pack dan 38 jenis sayuran
clalam satuan per kg selama periode Januari - April 2005. Sayman dalam satuan
per pack dijual dengan berat 250 gram. Harga beli dan harga jual masing-masing
jenis sayuran dapat dilihat pada Lampiran 8 dan Lampiran 9. Pada lampiran 8
mcnjclaskan tentang harga beli, harga jual, laba, rata-rata laba, dan prosentase
rata-rata laba sayuran per pack per bulan selama periode Januari - April 2005.
Dan begitu pula dengan lampiran 9, menjelaskan tentang harga beli, harga jual,
laba, rata-rata laba, dan prosentase rata-rata laba sayuran per kg per bulan selama
periode Januari-April 2005.
Plot perolehan laba rata-rata sayuran per pack per bulan begitu fluktuatif
(Gambar 9). Rata-rata laba sayuran tertinggi dengan besaran Rp 2714,95 per pack
per bulan adalah taoge panjang 500 Gr. Dapat dilihat pada bulan Januari 2005,
laba asam mud a dan daun horenso bemilai negatif dengan masing-masing
53
Gambar 9. Plot Laba Sayuran Per Pack
<-m z 1ii (/)
~ c: ~ z
0
Asam[muda 1
Baby corn ilupas ·
Buah rjielinjo • Lr,unca.
10kra . Pete papan. Baby 1kailan .Jlj~ij~.
Baya"I hijau Ill Bayam 111erah 1111111
Cfaisim )m Gµciwis .••••
Daun bawang pesar Daun bawang kecil ·
Daun bawangllokyo · D~un dill.
~
0 0 0
Daun genjer Daun gipseng Daun hQrens iiiii:-a:lliliil ! Daun kacang ·
Daun katuk Daun kelnangi
Daun k1enikir ·
Daun ~elinjo . Dau mint
Daun p paya · Daun poh.jJohan
Daunlsereh · Daun singkong
Daun sjomak Daun te~pong : Daun ,,Yansui
Kangkung · Kembang dpisim
Pa~kcoy . Peterselly
Pucuk lab~.siam )m i Sela~a air Jllillll' I
Selada k1riting ·
Seledrl small~~;'~ Eda111ame .~
Kacang merah Kacang panjanb TW
Kecipir · Jamur champlgnon . Jamur merang fresh Jamur shimeijl fresh · Jamur shital<eifresh I
Taoge p~njang ; Taoge pendek
Taoge jepang ~50 Gr ·~!j~!flll!!flll!!W Taoge iepang ~00 Gr _
Red [adish ·
;;o ,, ~
"' 0 0
"' "' 0> "' 0 "' C> "' 0 0 C> 0 0 0 C> 0
---j
sebesar Rp -16,7 dan Rp -121,6 per pack. Nilai negatif ini disebabkan kuantitas
sayuran yang terjual kurang dari kuantitas sayuran dipasarkan. Dan rata-rata laba
sayuran terendah dengan prosentase laba dibawah l % dari ke-52 jenis sayuran
dalam satnan per pack per bnlan periode Jannari - April 2005 meliputi : bayam
hijau (Rp 198,5/pack), bayam merah (Rp 198,475/pack), cmsnn (Rp
197 525/pack ). daun gen.1er (Rp 198,6575/pack), daun kacang (Rp
198,4325/pack), daun kemangi (Rp 198,4875/pack), daun kenikir (Rp
199,375/pack), daun pepaya (Rp 197 ,8825/pack), daun poh-pohan (Rp
198,6375/pack), daun sereh (Rp 198,205/pack), daun singkong (Rp
196,615/pack), dann siomak (Rp 198,45/pack), kangkung (Rp 198,575/pack),
pncuk labu siam (Rp 198,35/pack), dan seledri small (Rp 198,45/pack). (Tabel 3 ).
Tabcl 3. Lima Bclas Jcnis Sayuran dengan Rata-rata Laba dan
Prosentase Rata-rata Laba Tcrkecil (per pack)
RAT A-RAT A LABA RATA-·RATA LABA I
NO JENISSAYUR (Rn\ (%) 1. Bayam hijau 198.5 0.65 2. Bayam merah 198.475 0.65 --' Caisim 197.525 0.64 .) . 4. Dann genjer 198.6575 0.65 ~· ·- --
5. Daun ·kacang 198.4325 0.65 --6. Daun kemangi I 98.4875 0.65 7. Daun kenikir 199.375 0.65 -8. [)nun .P~P_flY<1........ _ 197.8825 0.65 -- ·- ---,.·-· -~·-.. - ... ··-·----·-·--··-·--.. -9. .. Daun_poh-pohan 198.6375 0.65 --·--10. Daun sereh 198.205 0.65 11. Dann singkong 196.615 0.64
' 12. Dann siomak 198.45 0.65 - - -·--- - -. ------------ ---- - --- -----------····--"-- ----------·-----~- --·-
13. Kangkung 198.575 0.65 14. Pucnk labu siam 198.35 0.65 15. Seledri small 198.45 0.65
Snmber: data sekunder (d1olah)
55
LABA RATA·RATA SAYURAN PER KG PER BULAN PERIODE JANUAR! • APR!L 21lll5
12000
10000+-··-----··-···---~-~~-·---··-~·-·---~~----------··-···~~--·-·-··-··--·-·-··--~·~----~·----·--··--
8000 ~----------·-----·--·-
Rp eooo -!----··.,-·--···---·-·
~ 4000 i------·- ·---------··
~ ~ ~
rJ3
! ts iC 0
l I ~
2000.
0 j .... ····-1·-····--·-r-----,---···-·,-··--···-·r ---,~-.---T··-----,-----,
11111111111111111•1~1111111-~11111111 ~1111 11• 1•1! 11111111 1111111 111 •111 1,~~~ ~ 1 ~!f~ ~ J ~ ! J j
JENIS SAYURAN
[!§~!~~J>:E~~C~~~:~-c;~!]~~[~~g~!=~~§-~§~~~~~-~~~~!~2§~~~~~~:~~~~~~[~:~~~]
Gambar 10, menggambarkan plot perolehan laba rata-rata sayuran per kg per
bulan periode Januari - April 2005. Perolehan laba tertinggi (> Rp 5000)
diantaranya • paprika hijau (Rp 5867 /kg), paprika laming (Rp 7870/kg), paprika
merah (Rp 7852/kg), dan kacang kapri (Rp 6282/kg).
Tabel 4. Empat Jenis Sayuran dengan Rata-rata Laba dan Prosentase Rata
rata Laba Terbesar (per kg)
l~~I ~= i J
---- -------- ..... ·-·---
0 JENISSAYUR - -- _._ _____ -
-~'lJl~ika hijau ___ ----
_E<prika kuning I Paprika merah
ti :___I Kacang kapri
----------------------
RATA-RATA LABA (Rp) 5867 7870 7852 6282
Sumber • data sekunder ( d1olah)
------------···-------·--RATA-RATA LABA
- __ (":l'tl_ 6.09 8.18 8.15 6.52 _ ___J ----
Bcrdasarkan pengamatan terhadap pemasaran komoditas sayuran, SM Bintaro
bernsaha untuk memasarkan komoditi ini secara optimal. Upaya pemasaran
secara optimal dilakukan dengan tujuan untuk memaksimumkan keuntungan.
Selama periode Januari - April 2005, pemasaran ke-90 jenis sayuran oleh PT AJfa
Retailindo Tbk Bintaro secara rata-rata per bulan dapal dikatakan telah
memperoleh keuntungan (laba). Namun beberapa jcnis sayuran dengan prosentase
laba dibawah I% dikatakan perolchan labanya kurang optimal. Olch karena itu
dilakukan analisis optimalisasi terhadap ke-15 jenis sayuran tersebut. Pembahasan
lcbih lanjut dibahas pada subbab 5.5.
5.4. Aktivitas Pengelolaan untuk Sayurau Tidak Habis Terjual
Seperti telah dipaparkan diatas bahwa terdapat tiga perlakuan untuk sayuran
57
yang tidak habis terjual di bagian preparation/processing, yaitu :
1. Sayuran dijual dengan PLU berubah.
2. Sayuran diolah menjadi produk bauran (sayur olahan).
3. Sayuran dibuang/dimusnahkan.
5.4.1. Sayuran Dijual dengan PLU Berubah
Sayuran yang mengalami proses ini adalah seperti : kol putih bulat, baby kol
putih, kol merah, sawi, lettuce head Aktivitas proses ini dilakukan untuk
memperindah kembali tampilan sayuran yang tidak layak display (Gambar 11).
Setelah tampilan sayuran ini terlihat fresh, sayuran dtwrapping kemudian
ditimbang, dilabellbarcode dengan PLU yang berubah, dan didisplay.
Gambar 11. Perlakuan Sayurnn Dijual dengan PLU Berubah
5.4.2. Sayuran Diolah Meujadi Produk Bauran (Sayur Olahan)
menjadi produk bauran (sayur olahan) seperti : sayur asen~ sayur capcay, dan
sayur soup. Contoh salah satu proses perlakuan dapat dilihat pada Gambar 12.
Proses pengolahan dilakukan diruang processing oleh staff'jruits & vegetables
dengan cara menyortir sayuran yang tidak layak display dan memilah-milah
sayuran yang layak konsumsi untuk dijadikan sayur olahan. Sayuran yang dipilah
pilah disesuaikan dengan jenis masing-masing sayuran yang dibutuhkan (Tabel 5).
Setelah dipilah-pilah, sayuran yang akan diolah kemudian didata (masing-masing
sayuran ditimbang/dihitung) sesuai dengan standar pembuatan sayur olahan
kemudian dilakukan proses pengolahan. Sayur olahan &wrapping, ditimbang,
dilabel dengan PLU, dan didisplay.
Gambai· 12. Perlakuan Sayurnn Diolah Menjadi Sayur Ollahan
Tabcl 5. Sayur Olahan
SA YUR OLAHAN SAYURASEM SA YUR CAPCA Y SAYURSOUP
==~~
Buncis l Asam mnda Babv corn k.1:1l_Jas Buah melinjo Brokoli Dann bawang besar -Dann melinjo Daun: Ken tang Jagnng manis knpas/kulit • Baby kailan Kol putih bulat Kacang bogor • Caisim Seledri small Kacang panjang • Kailan besar Tomat Kacang tanah • Packcoy Wortel Labu siam besar Jamur champignon Nangka muda Ka~a_l]g kapri __
·~·
Kembangkol Sawi nutih Wortel
5..1.3. Sayuran Dibuang/Musnahkan
Sayuran yang tidak layak di.1p/ay dan tidak layak konsumsi dilakukan proses
pemusnahan di ruang processing oleh staff processing (Gambar 13). Sayuran
yang dimusnahkan adalah saynran yang sudah mengalami penurunan mntu, wama
sudah berubah, kadaluarsa, penampilan secara fisik sudah tidak bagns/rusak,
kemasan rusak. Sebelum proses pemusnahan, staff FF mendata masing-masing
sayuran. Data-data sayuran yang dimusnahkan akan dientry oleh EDP dengan
persetujuan kepala divisi produce, LP, dan asisten manajerjreshjbod.
60
Gambar 13. Perlakuan Pemusnahan Sayuran
5.5. Analisa Optimalisasi
5.5.1. Fungsi Tujuan
Adapun fungsi tujuan yang hendak ditentukan adalah mengetahui komposisi
kuantitas pemasaran sayuran yang optimal agar diperoleh keuntungan secara
maksimal. Output yang diharapkan dati optimalisasi adalah berapa kuantitas
komposisi pemasaran sayuran dari 15 jenis sayuran yang diambil sample
penghitungan agar optimal dan diperoleh keuntungan maksimal.
Pada tabel 3 tclah digambarkan perolchan rata-rata laba sayuran selama
periodc Januari-April 2005. Keuntungan per pack masing-masing jcnis sayuran
merupakan keuntungan per pack dari tiap-tiap jenis sayuran yang diperoleh dati
selisih antara harga jual dengan harga beli.
Koefisien fi.mgsi tujuan merupakan nilai keuntungan dari masing-masing
sayuran. Sccara lcngkap model program Imler dirumuskan sebagai betikut:
MAX = 198.5X1 + 198.475X2 + 197.525X3 + l 98.6575X4 + 198.4325X5 +
198.4875X6 + l 99.375X7 + l 97.8825X8 + 198.6375X9 +
198.205X10 + 196.615X11+198.45X12 + 198.575XJ3 + 198.35X14 +
198.45X15
Dengan : Xj = Variabel keputusan yaitu jurnlah pemasaran suatu jenis sayuran
( dalam satuan pack)
J Jenis sayuran (1,2,3,4, ...... 15)
62
5.5.2. Aktivitas
Aktivitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah meliputi secara
keseluruhan kegiatan pemasaran sayuran yang terjadi pada periode bulan Januari-
April 2005 di PT Alfa Retailindo Tbk Bintaro. Akan tetapi, tidak selurnh aktivitas
pemasaran sayuran dianalisa, hanya beberapa aktivitas pemasaran sayuran yaitu
sayuran dalam satuan per pack (15 jenis) dari sejumlah 52 jenis sayuran. Hal ini
dilakukan atas dasar bahwa apabila keseluruhan aktivitas pemasaran yang
dijadikan variabel tidak memungkinkan untuk mendapatkan hasil optimal pada
program LINDO. Aktivitas-aktivitas pemasaran sayuran per pack dapat dilihat
pada ta be I 6.
Tabel 6. Aktivitas Pemasaran Sayuran per Pack
NO AKTIVITAS VARIABEL l. Akti vitas pemasaran_bi1ya111 hija~ _ Xl
... ------
2. Aktivitas pemasaran bayam merah X2 3. Aktivitas oemasaran caisim X3 4. Aktivitas oemasaran daun genjer X4
--,
I 5. Aktivitas pemasaran daun kacang X5 ' 6. ~k!ivitas pemasaran daun kemangi X6 --- -----·-· 7. Aktivitas pemasaran daun kenikir X7 8. Akti vitas pemasaran daun pepaya X8 9. _Aktivit~s pemasaran daun poh:Jloh~_ X9
--·----------------~-··-
10. Aktivitas pemasaran daun sereh XJO I l. Aktivitas oemasaran daun singkong Xl 1 -----12. Akti vitas pemasaran daun siomak Xl2 13. __ J'\~tivitas pe_111<1saran kang~ung ___ X13 -- --~·--·-- ------ --------"'
14. Aktivitas pemasaran pucuk labu siam X14 15. Aktivitas pemasaran seledri small X15
Somber: data sekunder (diolah)
63
5.5.3. Kendala
Beberapa faktor yang menjadi kendala dalam memaksirnumkan keuntungan
dalam penelitian ini meliputi kendala suhu saat display, kendala daya tahan
sayuran saat display, dan kendala ketersediaan JOK (Jam Orang Kerja). Berikut
perincian kendala-kendala diatas :
I. Kenda la Suhu Saat Di.1pi11y
Media di.1play sayuran adalah bempa showcase yang dilengkapi dengan
pendingin. Terdapat tiga pengatur suhu dengan temperature yang berbeda-beda.
Setiap hali dengan selang waktu ernpat jam dilakukan pengecekan temperature
(lemperat;1re check list) oleh staf FF. Temperature check l1.1·t selarna periode
Januari - April 2005 dapat dilihat pada Lampiran J 0.
Nilai koefisien pertidaksamaan fimgsi kendala suhu saat display adalah nilai
rata-rata perubahan temperature per pack masing-rnasing jenis sayuran dengan
satllan suhu (° CJ per pack. Sedangkan nilai mas kanan kendala adalah
berdasarkan ketentuan tertulis pada handling method perishohie product bahwa
suhu maksirnal untuk display sayur adalah I 0°C. Model pro1;rarn linier kendala
suhu saat display adalah sebagai berikut
SSD) 0.0069Xl <=IO
SSD) 0.0365X2 <= I 0
SSD) 0.0059X3 <= IO
SSD)0.1004X4< 10
SSD)0.1131X5<= 10
SSD) 0.0297X6 <= JO
SSD) 0.1955X7 <=JO
SSD) 0.1185X8 <=IO
64
SSD) 0.0349X9 <= 10
SSD) 0.0223Xl0<=10
SSD) 0.0552Xl I <= I 0
SSD) 0.1399X12 <= I 0
SSD) 0.0049Xl3 <=I 0
SSD) 0.0435X14 <=IO
SSD) O.OI07Xl5 <= IO
Dc11ga11 : Xj Variabcl keputusan yaitu jumlah pcmasaran suatu jcnis sayuran
(dalam satuan pack)
J Jenis sayuran ( l ,2,3,4, ...... 15)
2. Kendala Daya Tahan Sayuran Saat Display
Daya tahan sayuran saat d1.1play adalah sebagai salah satu kendala dalam
model program linier yang memberi batas maksimal kckuatan sayuran saat
display dimedia showcase. Daya tahan maksimal sayuran saat display dijadikan
sebagai nilai ruas kanan kendala. Koefisien pertidaksamaan adalah daya tahan saat
display per pack masing-masing jenis sayuran dengan satuan hari per pack. Model
program linier kendala daya tahan sayuran saat di:.play adalah S<ebagai berikut :
DTSD)O.OOI9XI <=3
DTSD) 0.0099X2 <= 3
DTSD) 0.0016X3 <= 3
DTSD) 0.0272X4 <= 3
DTSD) 0.0306X5 <= 3
DTSD) 0.0080X6 <= 3
DTSD) 0.0529X7 <= 3
DTSD) 0.0321X8 <=3
DTSD) 0.0094X9 <= 3
65
DTSD) 0.0060Xl0 <= 4
DTSD)0.0149Xll <=4
DTSD) 0.0379Xl2 <= 3
DTSD) 0.0013X13 <= 3
DTSD)0.0118X14 <= 3
DTSD) 0.0029X15 <= 3
Dengan: Xj = Variabel keputusan yaitujumlah pemasaran suatujenis sayuran
( dalam satuan pack)
J Jenis sayuran (l,2,3,4,. ..... 15)
3. Kendala Ketersediaan JOK (Jam Orang Kerja)
Jumlah tenaga kerja sebanyak I 2 orang tenaga kerja, jumlah hari kerja adalah
26 hari dengan jam kerja 7 jam per hari. Pertidaksamaan model pro1,,rram linier
untuk kendala ketersediaan JOK dengan nilai koefisien dihitung berdasarkan nilai
jam kerja per total kuantitas sayuran yang dipasarkan dengan satuan jam per pack,
scdangkan nilai ruas kanan kendala dihitung berdasarkan jumlah jam kcrja yang
tersedia selama periode rata-rata per Januari-April 2005. Model prob>Tam Iinier
pertidaksamaan dibenh1k sebagai berikut :
,JOK) 0.358XJ + 0.358X2 + 0.358X3 + 0.358X4 + 0.358X5 + 0.358X6 +
0.358X7 + 0.358X8 + 0.358X9 + 0.358Xl 0 + 0.358Xl 1 + 0.358X12
+0.358Xl3+0.358XJ4+0.358XJ5 <= 2184
Dengan: Xj = Yariabel keputusan yaitujumlah pemasaran suatujenis sayuran
( dalam satuan pack)
J Jenis sayuran (1,2,3,4,. ..... 15)
66
5.5.4. Hasil Optimal Pemasaran Sayuran
Selama periode Januari - April 2005 masing-masing kuantitas pemasaran
sayuran pad a kondisi aktual dapat dilihat pada tabel 7. Pada tabel 7 diterangkan
bahwa perusahaan dapat memasarkan sayuran dengan masing-masing kuantitas
sebagai berikut : bayam hijau (1061 pack), bayam merah (202 pack), caisim
(1243 pack), daun genjer (73 pack), daun kacang (65 pack), daun kemani,>i (248
pack), daun kenikir (37 pack), daun pepaya (62 pack), daun poh-pohan (211
pack), daun sereh (331 pack), daun singkong (133 pack), daun siomak (52 pack),
kangkung ( 1518 pack), pucuk labu siam ( 169 pack), dan seled1i small (687 pack).
Dengan kontribusi keuntungan secara total adalah sebesar Rp 1.207.775 per bulan.
Tabel 7, Kuantitas Rata-rata Sayuran yang Dipasarkan pada Kondisi
Aktual, Optimal serta Selisih Antara Nilai Aktual dengan Nilai
Optimal Selama Periode Januari - April 2005 (per Pack)
~1 Jen is Variabel Qtv Aktual ' Qtv Outimal Selisih
Bayam hijau XI ' 1061 1449 -388 l± _ Bayam merah X2 202 273 -71 Caisim X3 1243 : 0 1243 -- -----
4. Daun genjer X4 73 99 -26 5. f?_aun kac_a11_g XS 65 88 -23 --· ---- -~------------ -- ····------------ ·---------- --~---·-6. Daun kemangi X6 248 336 -88 7. Daun kenikir X7 37 51 -14 --·- - ------- -- - ·- - -- - -· ---~~- -····--- ---
8. Daun pepaya X8 62 I 0 62 9. Daun poh-pohan X9 211 286 -75 10 Daun sereh XlO i 331
' 238 93
11. Daun singkong Xl I ' 133 0 133 12. _Qaun sioma!s_ __ L___l(12 --1 52 I 71 -19 13. 1518 2()40-- ------.--·
Kangkung XJ3 : I -522 14. Pucuk labu siam : Xl4 169 ! 229 -60 15. Seled1i small
. XIS 687
' 934 -247
Sumber :data sekunder (dmlah)
67
Hasil optimal kuantitas pemasaran sayuran dengan kendala-kendala berupa
kendala suhu saat di.1play, kendala daya tahan sayuran saat dilplay, dan kendala
JOK diperoleh hasil kuantitas sayuran yang harus dipasarkan berdasarkan
kendala-kendala tersebut diatas berupa sepe1ti terlihat pada tabel 7.
Berdasarkan hasil optimal, sayuran yang disarankan untuk dipasarkan guna
memperolch keuntungan maksimum sebesar Rp 1.211.042, per bulan - dengan
aktivitas pemasaran yaitu berupa 1449 pack bayam hijau, 273 pack bayam merah,
99 pack daun genjer, 88 pack daun kacang, 336 pack daun kemangi, 5 I pack daun
kenikir, 286 pack daun poh-pohan, 238 pack daun sereh, 71 pack daun siomak,
2040 pack kangkung, 229 pack pucuk labu siam, dan 934 pack seledri small.
Selisih antara nilai aktual dengan nilai optimal bemilai positif dan negatif
Nilai selisih bemilai positif jika nilai kondisi aktual Jebih besar daripada nilai
kondisi optimal. Dan nilai selisih bemilai negatif jika nilai kcmdisi aktual lebih
kecil daripada nilai kondisi optimal.
Pada tabel 7 dapat dilihat bahwa jenis sayuran yang memiliki selisih nilai
negatif antara kondisi aktual dengan kondisi optimalnya adalah bayam hijau,
bayam merah, daun genjer, daun kacang, daun kemangi, daun kenikir, daun poh
pohan, daun siomak, kangkung, pucuk labu siam, dan seledri small dengan nilai
selisih mas.ing-masing yaitu -388, -71, -26, -23, -88, -14, -75, -19, -522, -60 dan -
24 7 pack. Jenis-jenis sayuran tersebut bemilai selisih negatif karena sayuran yang
dipasarkan pada kondisi aktual lebih sedikit dibandingkan dengan sayuran yang
dipasarkan pada kondisi optimal.
68
Dari hasil optimal dapat diketahui bahwa pemsahaan hams dapat
memasarkan minimal sejumlah masing-masing jenis sayuran (lihat tabel 7). Dan
dari hasil optimal tersebut terlihat pula modifikasi pemasaran masing-masing jenis
saynran tertentu. Dalam artian, untuk memperoleh keuntungan maksimal sebesar
Rp 1.211.042 per bulan pada kondisi optimal; pertam11, pemsahaan meningkatkan
pemasaran bayam hijau 1449 pack, bayam merah 273 pack, dann genjer 99 pack,
daun kacang 88 pack, daun kemangi 336 pack, daun kenikir 51 pack, daun poh
pohan 286 pack, daun sereh 238 pack, daun siomak 71 pack, kangkung 2040 pack,
pucuk labu siam 229 pack, dan seledri small 934 pack. Kedua, pemsahaan tidak
memasarkan caisim, daun pepaya, dan daun singkong.
Apabila nominal kontribusi keuntungan pada kondisi optimal dibandingkan
dengan nominal kontribusi keuntungan pada kondisi aktual yang masing-masing
sebesar Rp 1.211.042 per bulan dan Rp 1.207.775 per bulan akan diperoleh selisih
scbesar Rp 3267. Hal ini menunjukan bahwa terdapat tambahan keuntungan
sebesar Rp 326 7 bagi perusahaan saat pemasaran pada kondisi optimal.
Dengan asumsi seluruh sayuran tersebut terjual pada tingkat keuntungan per pack.
Tidak seluruh jenis sayuran disarankan untuk dipasarkan, karena terdapat
beberapa jenis yang dapat mengurangi nilai fungsi tujuan yang sebesar nilai
reduced cost-nya. Beberapa jenis sayuran tersebut meliputi caisim, daun pepaya,
dan daun singkong dengan nilai reduced cost untuk masing-masing jenis sayuran
yaitu 0.680008, 0.322495, dan 1.589996.
69
5.5.4.1. Analisis Dual
Nilai slack atau surplus dan nilai shadow price dari analisis dual berfungsi
untuk mengetahui besarnya penggunaan sumberdaya. Jika nilai slack atau surplus
sama dengan nol, berarti sumberdaya habis terpakai. Dan jika nilai slack atau
surplus tidak sama dengan nol, berarti sumberdaya tidak habis terpakai (berlebih).
Nominal nilai slack menunjukan jumlah berlebih (surplus). Nilai dual dari
sumberdaya yang habis terpakai mempakan shadow price dari sumberdaya
tersebut. Nilai shadow price mempakan besaran pernbahan nilai fungsi tujuan jika
tc1jadi pcrubahan satu unit ketersediaan. Dan dari nilai shadow price akan
diketahui sumberdaya yang menjadi kendala utama dalam mencapai hasil optimal.
Kendala utama yaitu kendala yang mempunyai nilai shadow price terbesar.
Hasil analisis status sumberdaya pada tabel 8 menunjukan bahwa sumberdaya
habis terpakai adalah suhu saat di.1play bayam hijau, suhu saat di.lplay bayam
merah, suhu saat ,/i.1play daun genjer, suhu saat display daun kacang, suhu saat
di.1play daun kemangi, suhu saat display daun kenikir, suhu saat display daun
poh-pohan, suhu saat dfaplay daun siomak, suhu saat display kangkung, suhu
saat di.1play pucuk la bu siam, suhu saat display seledri small, dan jam orang kerja.
Sumberdaya habis terpakai ini terlihat dari nilai slack masing-masing jenis
kendala sama dengan no!. Sumberdaya yang menjadi kendala utama ditunjukan
oleh nilai shadow price terbesar yaitu jam orang ke1ja. Setiap penambahan per
jam akan meningkatkan pendapatan bersih sebesar Rp 553.
70
Tabel 8. Status Sumberdaya Berdasarkan Hasil 01>timal
KENDALA SLACK/SURPLUS NILAIDUAL 0.000000 42.753357 0.000000 7.397377
10.000000 0.000000 0.000000 4.506966 0.000000 2.011435 0.000000 9.511826 0.000000 5.984645
Suhu Saal Display 10.000000 0.000000 0.000000 12.392411 4.689322 0.000000
10.000000 0.000000 0.000000 1.751238 0.000000 75.509209 0.000000 3.333291 I 0.000000 22.897024 .
0.246377 0.000000 0.287671 0.000000 3.000000 0.000000 0.290837 0.000000 0.294430 0.000000 0.306397 0.000000 0.294118 0.000000
Daya Tahan Saat Display 3.000000 0.000000 0306590 0.000000 2.571118 0.000000 4.000000 0.000000 0.290922 0.000000 0.346939 0.000000 0.287356 0.000000 0.289720 0.000000 _ .. .__ .. ________ "------~----~-~----. ~--"'-~----· ---~------~
Jam Orang Kerja 0.000000 553.645264
Sumberdaya tidak habis tepakai (berlebih) pada tabel 8 meliputi suhu saat
d1.1play caisim, suhu saat di.lp/ay daun pepaya, suhu saat di.1play daun sereh, suhu
saat di.1play daun singkong, daya tahan saat di.1play bayam hijau, daya tahan saat
display bayam merah, daya tahan saat display caisim, daya tahan saat display
daun genjer, daya tahan saat display daun kacang, daya tahan saat di.1play daun
71
kemangi, daya tahan saat dfaplay daun kenikir. daya tahan saat display daun
pepaya, daya tahan saat display daun poh-pohan, daya tahan saat di.1play daun
scrch. daya tahan saat di.1play daun singkong, daya tahan saat display siomak,
daya tahan saat display kangkung, daya tahan saat display pucuk labu siam, dan
daya tahan saat di.1play seledri small.
Beberapa kendala suhu saat display dan daya tahan saat di.1play yang berlebih
rncrupakan surnberdaya tidak habis terpakai yang ditandai oleh nilai slack-nya
tidak sama dengan nol berdasarkan hasil optimal.
5.5.4.2. Analisis Sensitivitas
Terdapat dua tipe analisis sensitivitas, yakni : pertmna, analisis perubahan
yang terjadi pada nilai koefisien fungsi tujuan, dan kedua, analisis perubahan
yang terjadi pada nilai sisi sebelah kanan (Right Hand Side). Analisis sensitivitas
menyajikan selang perubahan fimgsi tujuan tanpa mempengaruhi nilai optimal
variabel keputusan dan menyajikan selang pembahar. nilai :;isi sebelah kanan
kendala tanpa membah nilai dual-nya. Selang perubahan pada analisis sensitivitas
terdiri dari batas atas (Upper Um it) yang menunjukan tingkat batas kenaikan
(Allowable Increase) dan batas bawah (Lower Limit) yang memmjukan tingkat
batas penunman (Allowable Decrease).
Tabel 9 akan menggambarkan tipe pertama dari analisiE. sensitivitas yaitu
analisis sensitivitas koefisien fimgsi tujuan, dan tabel JO akan menggambarkan
tipe kedua dari analisis sensitivitas yaitu analisis sensitivitas fungsi kendala.
72
Tabel 9. Analisis Sensitivitas Fungsi Tujuan
JENIS VARIABEL CURRENT ALLOWABLE ALLOWABLE
COEFFISIEN INCREASE DECREASE --··----------- ------ ~.--
Bayam hijau XI 198.S no limit 0.29S Bayam merah X2 198.47S no limit 0.270 Caisim X3 I 97.52S 0.680 no limit Daun genjer X4 198.6S7S 110 limit 0.452 Daun kacang XS 198.432S no limit 0.227 Daun kemangi X6 l 98.487S
I 110 limit 0.282
Datm kenikir X7 199.37S no limit 1.169 Dann pepaya X8 I 97.882S 0.322 no limit Dann poh-pohan X9 I 98.637S no limit 0.432 Dam1 sereh XlO 198.20S 0.14S 0.322 Dann singkong XI l 196.61S !.S90 no limit Dann siomak Xl2 198.4S 110 limft 0.24S Kangkung X13 198.57S 110 limit 0.369 Pncnk labn siam Xl4 l 98.3S no limit 0.14S Seledri small XIS l 98.4S no limit 0.24S
I lasil analisis pada tabel 9 menjelaskan bahwa daun sereh memliki selang
kepckaan tcrbatas. Sclang kepckaan daun sereh sebesar 0.467. Selang kcpekaan
ini dapat diartikan bahwa perubahan keuntungan daun sereh paling peka
mempengaruhi perubahan nilai fungsi tujuan. Jika selang kepekaan melebihi
0.467 (>0.467) atau dibawah 0.467 (<0.467) akan menyebabkan komposisi
pemasaran pada kondisi optimal akan bembah (tidak sesuai lagi). Daun sereh
memiliki selang kepekaan paling pendek diantara jenis sayuran yang lain. Oleh
karena itu daun sereh memiliki kepekaan tertinggi. Sedangkan beberapa jenis
sayuran lain - selain daun sereh - memiliki kepekaan yang sangat rendah, hal ini
ditunjukan oleh nilai batas kenaikan (Allowable Increase) yang tidak terbatas
dan nilai batas penurunan (Allowable Decrease) yang terbatas dan sebaliknya,
nilai batas kenaikan (Allowable Increase) yang terbatas dan nilai batas penurunan
(A l/owab/e Decrease) yang tidak terbatas.
73
Beberapa jenis sayuran yang nilai koefisien tqjuannya dapat mengalami
kenaikan (Al/owahfe Increase) dengan nominal tak terbatas (No Umit) meliputi:
Bayam hijau
Bayam merah
Daun genjer
Daun kacang
Daun kemangi
Daun kenikir
Daun poh-pohan
Daun siomak
Kangkung
Pucuk Jabu siam
Seledri small
Misalnya, bayam hijau. koefisien fungsi tujuan dapat mengalami kenaikan
(Allmrnb!e Increase) dengan nominal tak terbatas (No Limit), atau koefisien
fimgsi tujuan dapat mengalami penurunan (Allowable Dicrease) dengan nominal
terbatas ( 0.295) yang akan menjadi 198.205.
Hasil analisis sensitivitas fungsi kendala pada tabel 10 menjelaskan bahwa
sebagian besar kendala daya tahan saat display memiliki kepekaan yang rendah,
hal ini ditunjukan oleh nilai batas kenaikan (Allowable Increase) yang tidak
terbatas (No Umit) dan nilai batas penurunan (Allowable Decrease) yang terbatas.
Misalnya, bayam hijau dengan nilai sisi sebelah kanan dapat mengalami kenaikan
dengan nilai batas kenaikan yang tak terbatas atau dapat juga mengalami
74
penurunan dengan nilai batas penunman sebatas 3.246.
Kendala Jam Orang Kerja (.TOK) memiliki selang kepekaan sebesar 47.893.
Dengan nilai batas kenaikan (Allowable Increase) tidak lebih dari 47.894 dan nilai
batas penurunan (Allowable Decrease) tidak lebih dibawah 47.892. Jika melebihi
atau scbaliknya dari sclang kepekaan maka akan mempengaruhi kondisi optimal.
Tabel 10. Analisis Sensitivitas Fungsi Kendala
KEN DALA
·-·---·--hijau SSD bayam
SSD bayam SSD caisim SSD daun ge SSD daun ka SSD daun ke SSD daun ke SSD daun pe SSD daun po SSD daun se SSD daun s1 SSD daun si SSD kangku SSD pucuk I SSD se\edri DTSD bayam DTSD bayam DTSD caisim DTSD daun DTSD daun DTSD daun DTSD daun DTSD daun DTSD daun DTSD daun DTSD daun DTSD daun DTSDkang DTSD pucu DTSD se\ed JOK
me rah
nJCf cang mang1 nikir pay a h·pohan reh ngkong omak ng abu siam small
hijau merah
genJer kacang kemangi kenikir pepaya poh-pohan sereh singkong siomak
kung k labu siam ri small
-----
RIGHT HAND SIDE
CURRENT i
ALLOWABLE RHS INCREASE
------·-··---- ··-10 0.895 10 1.061 10 no limit 10 1.073 10 1.088 10 1.137 10 1.087 10 no limit 10 1.138 10 no limit 10 no limit JO 1.074 10 1.167 10 J.059 10 1.069 3 no lin1i1 3 no lin1il
3 no limit 3 no /in1it 3 no /i111it 3 no limil 3 no limit 3 no limit 3 no limit 4 no limit 4 no limit 3 no limit 3 no limit 3 no limit 3 no limit
2184 24.711
ALLOWABLE DECREASE
--··---· 1451 7.675
10 10 JO
6.245 IO 10
7.339 4.689
JO JO
1.030 9.147 2.250 0 246 0.288
3 0.291 0.294 0.306 0.294
3 0.306 2.571
4 0.291 0.346 0.287 0.289
23 .182
I
75
5.5.5. Analisis Post Optimal
Pada analisis post optimal ini akan dilakukan dua proses skenario dengan
tujuan untuk melihat pembahan aktivitas pemasaran. Perubahan aktivitas
pemasaran pada skenario 1 dilakukan dengan merubah RHS kondisi optimal
kcndala daya tahan saat di.,p/ay. Sedangkan pada skenario 2, merubah RHS
kcndala jam orang kcrja.
5.5.5.1. Skenario I
Skena1io 1 dengan melakukan perubahan pada seluruh RHS kendala daya saat
,/isp/uy sayuran di media showcase. Hasil kondisi optimal didapatkan keuntungan
maksimum scbesar Rp 1.211 .042 per bulan dcngan mengusahakan pemasaran
sayuran antara lain 1449 pack bayam hijau, 273 pack bayam merah, 99 pack
daun genjer, 88 pack daun kacang, 336 pack daun kernangi, 51 pack daun kenikir,
286 pack daun poh-pohan, 238 pack daun sereh, 71 pack daun siomak, 2040 pack
kangkung, 229 pack pucuk labu siam, dan 934 pack seledri small.
Sedangkan pada skenario 1 didapatkan keuntungan maksimum sebesar
Rp 1 .209.51 1 per bulan dengan pola akivitas pemasaran sebagai berikut : 1052
pack bayam hijau, 202 pack bayam merah, 1250 pack caisim, 73 pack daun
genjer, 65 pack datm kacang, 249 pack daun kemangi, 37 pack daun kenikir, 62
pack daun pepaya, 212 pack daun poh-pohan, 333 pack daun sereh, 110 pack datm
singkong, 52 pack daun siomak, 1538 pack kangkung, 169 pack pucuk labu siam,
dan 689 pack seledri small. Terdapat selisih antara keuutungau maksimum kondisi
optimal deugan ketmtungan maksimum skenario 1 yaitu sebesar Rp 1531. Dapat
76
diambil kesimpulan bahwa kendala daya tahan saat display pada waktu kondisi
optimal menghasilkan keuntungan yang lebih besar dibandingkan dengan skenario
l, ha! ini disebabkan oleh karena bentuk fisik sayuran saat skenario I dengan daya
tahan dalam kurun waktu 2 hari per pack masing-masing sayuran belum benar
benar layak dimusnahkan atau dibuang.
5.5.5.2. Skenario 2
Pembahan RHS kendala jam orang kerja akan mempengaruhi keuntungan
maksimum pemasaran sayuran kondisi optimal. Hasil kondisi optimal didapatkan
keuntungan maksimum sebesar Rp 1.211.042, per bulan dan hasil skenario 2
didapatkan keuntungan maksimum sebesar Rp 1.252.565 per bulan dengan pola
akivitas pemasaran sebagai berikut : 1449 pack bayam hijau, 273 pack bayam
merah, 99 pack daun genjer, 88 pack daun kacang, 336 pack daun kemangi, 51
pack daun kenikir, 286 pack daun poh-pohan, 447 pack daun sereh, 71 pack daun
siomak, 2040 pack kangkung, 229 pack pucuk labu siam, da.n 934 pack seledri
small.
Selisih antara keuntungan maksimum kondisi optimal dengan keuntungan
maksimum skenario 2 sebesar Rp 41.523. Pola aktivitas pemasaran kondisi
optimal dengan skenario 2 tidak jauh berbeda namun ha! yang menjadi pembeda
yaitu aktivitas pemasaran daun sereh. Dari perbandingan kedua hal diatas yaitu
antara kondisi optimal dengan hasil skenario 2 dapat diambil kesimpulan bahwa
pola aktivitas pemasaran skenario 2 adalah lebih baik dihandingkan dengan
kondisi optimal karena diperoleh selisih sebesar Rp 41.523.
77
5.6. Evaluasi Pcmasaran Optimal
Berdasarkan hasil analisa secara kuantitatif diperoleh keuntungan maksimum
pemasaran retail sayuran PT Alfa Retailindo Thk Bintaro dengan besaran nominal
berbeda untuk masing-masing kondisi. Keuntungan maksimum pemasaran pada
saat kondisi aktual sebesar Rp l.207.775 per bulan, saat kondisi optimal sebesar
Rp 1.211.042 per bulan, saat kondisi skenario 1 sebesar Rp 1.209.511 per bulan,
dan saat kondisi skenario 2 sebesar Rp l.252.565 per bulan. Komposisi kuantitas
masing-masing pemasaran retail sayuran selama periode Januari - April 2005
pada saat kondisi aktual, optimal, skcnario 1 dan skenario 2 (Tabcl 11 ).
Tabel 11. Komposisi Kuantitas Pemasaran Retail Sayuran
[~~J~=- ~enis A~t~~-1-ro3i%a1 · I. ' Baymnhijau I 061 1449 I 2. Bayam merah 202 273
3. Caisim 1243 0
Ske~:;'.i~~--1 Ske~~o 2
1052 -+=--1449 - .•...
202 273 ---1
1250 0 4. Daun genjer 73 99 73 ' 99 5. Dann kacang 65 88 65 88 6. Daun kemangi 248 336 249 336 7. J Qaun kenikiL .... 37 51 8. , Dann pepaya 62 0 , __ _
37 51 ---··-···--,~- -- -- ------------~·
62 0 ~__\)_,_ Daun poh-pohan 211 286 , I 0. Daun sereh 331 238
212 333
286 447
11. Daun singkong 133 0 110 0 12. Daun siomak 52 71 52 71 13 _l(angktlll_g_ __ . ___ 1~_18_ 2040 1538
. ---- -- -----2040
14. Pucuk labu siam 169 229 169 229 15. Seledri small 687 934 689 934
Pilihan altematifterbaik pertama untuk pemasaran optimal dengan didasarkan
atas perolehan /aha maksimum terbesar yaitu saat kondisi skenario 2 sebesar
Rp Rp 1.252.565 per bulan dengan komposisi kuantitas pemasaran retail sayuran
78
scpetii pada label 11. Berdasarkan hasil analisa LINDO pada tabel 11, disarankan
tidak memasarkan caisim, daun pcpaya, clan daun singkong . .lika dipasarkan akan
mengurangi nilai l\mgsi tujuan sebesar nilai reduced cost-nya yaitu masmg
masing sebesar 0.680008, 0.322495 dan 0.589996. Berdasarkan strategi
pcmasaran re/ail dimana menumt P. Kottler (1996), ragam produk pengecer hams
sesuai dengan harapan belanja pasar sasarannya. Hal ini rnenjelaskan bahwa jika
ada satu jenis produk (sayuran) tidak dipasarkan maka akan mernbuat konsurnen
tidak terpuaskan dan jika ini terjadi akan menjadi nilai negatif bagi perusahaan
dimata konsumen.
Pilihan alternatif terbaik kedua untuk pemasaran optimal didasarkan atas
kompos1.1·i kuanlilas pemasaran optimal yaitu saat kondisi skenario I dengan tidak
mengabaikan pemasaran caisim, daun pepaya, dan daun singkong (Tabel 11 ).
Berdasarkan hasil analisa LINDO, pemasaran caisim, daun pepaya, dan daun
singkong tidak mempengaruhi nilai fnngsi tujuan. Perolehan keuntungan
skenario I (Rp 1.209.511 per bulan) lebih bcsar dibandingkan saat kondisi
aktual (Rp 1.207.775 per bulan). Berdasarkan pilihan alternatif ini diharapkan
kepuasan konsumen akan selalu terjaga dan terpuaskan dengan tersedianya ke-15
jenis sayuran.
79
6.1. Kesimpulan
BABVI
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan yang dapat dipaparkan dibawah ini didasarkan atas pemmusan
masalah yang dibuat. Paparan kesimpulan hasil penelitian adalah sebagai berikut :
1. Pola pemasaran re/ail sayuran pada PT Alfa Retailindo Tbk Bintaro
supplier memasok sayuran setiap hari diwaktu pagi hari berdasarkan order
(pesanan) ke SM Bintaro untuk kemudian dipasarkan kepada konsumen.
Antara supplier dengan PT Alfa Retailindo Tbk Bintaro terjadi hubungan
timbal-balik dalam artian supplier memasok sayuran yang dibutuhkan dan
PT Alfa Retailindo Tbk Bintaro memesan sayuran yang dibutuhkan juga
berhak mcmbatalkan sayuran yang diterima jika dalam kondisi rusak.
13cgitupula antara PT Alfa Retailindo Tbk Bintaro dengan konsumcn
tcrjadi hubungan timbal-balik dalam artian pcrusahaan mcmasarkan
sayuran ke konsumen dan konsumen membeli sayuran yang dibutuhkan
juga konsumen memiliki hak untuk mengembalikan/relur sayuran yang
tidak sesuai dengan harapan yang masa klaimnya maksimal 3 hari.
2. Sayuran merupakan produk yang perishable dan oleh karena itu SM
Bintaro atas ketetapan manajemen HO PT Alfa Retailindo Tbk melakukan
beberapa perlakuan terhadap sayuran yang tidak habi; terjual, sayuran
diolah kemudian dipasarkan kembali kepada konsumen atau sayuran
dibuang/dimusnahkanPengelolaan terhadap komoditas sayuran yang tidak
habis terjual dilakukan beberapa perlakuan diantaranya : sayuran dijual
dengan PLU (Price Look Up) berubah seperti : kol putih bulat, baby kol
putih, kol merah, sawi, lettuce head dengan maksud u11tuk memperindah
kembali tampilan sayuran yang tidak layak display untuk kemudian
clipasarkan ke konsumen. Sayuran diolah menjadi produk bauran (sayur
olahan) seperti : sayur asem, sayur capcay, clan sayur soup. Dan, untuk
sayuran yang ticlak layak di.1play clan tidak layak konsumsi akan
dibuang/musnahkan.
3. Aktivitas pemasaran sayuran selama periode Januari - April 2005 belum
mencapai hasil optimal. Hal ini ditunjukan oleh nilai fungsi tujuan kondisi
optimal lebih besar dibandingkan dengan kondisi aktual. Pada kondisi
aktual keuntungan maksimum sebcsar Rp 1.207.775 per bulan. Seclangkan
kondisi optimal, keuntungan maksimum sebesar Rp 1.211.042 per bulan
dan berdasarkan hasil analisis primal disarankan tidak memasarkan
pemasaran caisim, daun pepaya, dan daun singkong. Karena j ika ke-3 jenis
sayuran tersebut dipasarkan, maka akan mengurangi besaran nilai fungsi
tujuan sebesar nilai reduced cost-nya. Selisih antara keuntungan pada
kondisi optimal dengan kondisi aktual sebesar Rp 3 .267. Besaran selisih
ini merupakan tambaJ1an keuntungan bagi perusahaan saat aktivitas
pcmasaran pada kondisi optimal dcngan asumsi seluruh sayuran terjual
pada tingkat keuntungan per pack. Sumberdaya yang menjadi kendala
utama adalah kcndala jam orang kcrja dengan nilai shadow price sebesar
Rp 553. Kendalajam orang ke1ja menjadi kendaJa utarna karena memiliki
nilai dual yang terbesar. Analisis sensitivitas koefisien fungsi tujuan
menunjukan babwa daun sereh memiliki selang kepekaan terbatas sebesar
0.467 sedangkan yang lain tak terbatas. Analisis sensitivitas fungsi
kendala menunjukan bahwa kendala daya taban saat display memiliki
selang kepekaan tak terbatas. Analisis post optimal, skenario I dengan
melakukan perubahan pada seluruh RI-!S kendala daya taban saat di.1play.
Basil skenario I didapatkan keuntungan maksimum sebesar Rp 1.209.5 I I
per bulan dan nominal keuntungan ini berada dibawah keuntungan kondisi
optimal. Dan analisis post optimal skenario 2 dengan merubab RBS
kendala jam orang kerja didapatkan keuntungan maksimum sebesar
Rp I .252.565 per bulan. Dari hasil analisis post optimal, temyata skenario
2 adalah lebih baik daripada skenario 1 atas dasar perbandingan
keuntungan yang didapatkan.
6.2. Saran
Saran yang dapat diberikan pada penelitian ini meliputi beberapa ha!, yaitu :
I. Sebaiknya perusahaan mengurangi penyuplaian sayuran yang perolehan
labanya menurun per periode agar tidak mengalami penurunan laba secara
keseluruhan. Meminimalisir suplai sayuran tersebut akan mengurangi
pemborosan dalam pemusnaban sayuran terkait. Adapun salab satu
contohnya yaitu mengurangi pemasaran daun tespong. Hal ini dapat dilihat
dalam grafik gambar 7 dimana daun tespong mengalami penurunan laba
per periode.
2. Perusahaan sebaiknya meningkatkan aktivitas pemasaran untuk sayuran
yang memberikan kontribusi besar terhadap keuntungan perusahaan.
3. Pernsahaan sebaiknya memanfaatkan secara maksimal sayuran yang sudah
tidak layak display namun layak konsumsi untuk diolah menjadi sayur
olahan, atau dimanfaatkan untuk makanan temak dengan cara jalinan kerja
sama dengan pengusaha peternakan terkait. Perlakuan secara maksimal
kedua ha! diatas akan menciptakan post Jaba baru bagi perusahaan.
4. Berdasarkan hasil analisis post optimal, dimana diperoleh keuntungan
maksimum terbesar pada skenario 2 yaitu dengan menambah Jebih-kurang
0.25 jam (15 menit) orang kerja yang nominal labanya sebesar
Rp 1.252.565. Oleh karena itu, perusahaan disarankan melakukan aktivitas
pemasaran dengan komposisinya seperti pada skenario 2.
5. Berdasarkan hasil evaluasi pemasaran optimal disarankan dua alternatif
solusi pemasaran. Pertama, melakukan aktivitas pemasaran saat skenario 2
dengan pertimbangan perolehan keuntungan terbesar adalah saat
skenario 2. Kedua, melakukan aktivitas pemasaran saat skenario I dengan
pertimbangan komposisi kuantitas pemasaran dengan tidak mengabaikan
pemasaran caisim, daun pepaya dan daun singkong.
6. Untuk penelitian Jebih lanjut, disarankan untuk dilakukan penelitian
mengenai analisis optimalisasi untuk sayuran dalam satuan per kg. Karena
penelitian ini hanya menganalisis beberapa sayuran dalam satuan per pack.
DAFT AR PUST AKA
Ditjen Bina Produksi Hortikultura Deptan 2001, 2002. httpllwww.google.com, 13
April 2005, pk 14.00 WIB.
Ditjen Bina Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Departemen Pertanian.
November 2004: 8 him. http\\www.deptan.go.id, 13 April 2005, pk. 15.00
WIB.
Haijadi, S. 1989. Dasar - dasar Ilmu Hortikultura. Jurusan Budidaya Pertanian.
Fakultas Pertanian. !PB. Bogar.
Ismail Yusanto, Muhammad dan Karebet Widjajakusuma, Muhammad. 2002.
Menggagas Bisnis Islami. Cetakan I. Jakarta : Gema lnsani Press.
Kotler, Philip. I 996. Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, dan
Pengendalian. Jilid I. Erlangga. Jakarta.
Mulyono, Sri. 2002. Riset Operasi. Lembaga Penerbitan Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia. Jakarta.
Nasendi, B. D. dan Affendi, Anwar. 1985. Program Linier. PT Gramedia. Jakarta
Novary, E. W. I 999. Penanganan dan Pengolahan Sayuran Segar. Penebai·
Swadaya. Jakarta.
Rahardi, F. Palungkun, R. Budiarti, A. 2001. Agribisnis Tananman Sayur.
Penebar Swadaya. Jakarta.
Rizky. Suplai Sayuran ke Pasar Swalayan. Hortiku/lura. Edisi No. 03/Tahun
I/2002. Jakmia.
Sai'id, E. Gumbira. Jum'at, 15 Oktober 2004. http://www.mmaipb.com, 9 April
2005, pk 15.30 WIB.
Soekartawi. 1989. Prinsip Dasar Manajemen Pemasaran Hasil - basil Pertanian:
Teori dan Aplikasinya. Ed-1. Cet. 1. Rajawali Press. Jakarta.
Soekartawi. 1995. Linier Programming, Teori dan Aplikasinya dalam Bidang
Pertanian. Rajawali Press. Jakarta.
Soewardi, Eddi. 1984. Linier Programming. Sinar Bm·u. Bandung.
Sumoprastowo, R.M. 2000. "Memilih dan Menyimpan Sayur - mayur, Buah -
buahan. dan Bahan Makanan". Edisi I. Cetakan I. Jakarta : Bumi Aksara.
Sutarya, E. 2003. Optimasi Produksi dan Distribusi Sayuran di PD. Pacet Segar,
Cianjur - Jawa Baral. .Jurusan llmu-ilmu Sosial Ekonomi Pcrtanian.
Fakultas Pertanian. Jnstitut Pertanian Bogor.
Larnpiran
Larnpiran I. Neraca Ekspor-Irnpor Produk Hortikultura,
1995 - 2003 (Juta Ton dan Juta USD)
! Volume (Juta Ton) Nilai (Juta USO)
I I M Fresh Food Regional Manager 1
_J I :, Fish & Poultry H Operations Manager ept Manager
Produce Distribution Centre -eot. Manaeer Manaeer
ery & Hot ·Food Reg. TAF eot. Manaeer Reg. EDP
- Reg. IA Reg.LP Reg. Maintenance
STRUKTUR ORGANISASI DEPARTEMEN OPERASI
Operation Director
- System & Support Manaeer
I Regional Manager 2 Regional Manager 3
I
H Merchandise Manager H Merchandise Manager
!--- Operations Manager >-- Operations Manager
- System Manager !--- System Manager
Reg. IA Reg. IA - Reg.LP ~ Reg.LP
Reg. Maintenance Reg. Maintenance
I Regional Manager 4
I
H Merchandise Manager
- Operations Manager
- System Manager
Reg. IA ~ Reg.LP
Reg. Maintenance
i., 3
"E. t2 = !'-' ::!' d ::;:-c ""I
0 ~ ., = r;; . ., ~.
0 '" "O ., ;:;. '" 3 '" c 0
"O
'" ... ., ;!:.
Service Head Service Head Lossprevention P&GA
Service Head Service Head EDP Receiving
Service Head Service Head Maintenance Front End
I Division Head Division Head Division Head
Fresh Food FMCG Non Food
I I
I Dept. Head Dept. Head Dept. Head Dept. head Dept. Head
._ .o"'1 T r-r-. Fiv1CG i FiviCG 2 NF1 NF2 1Vl.;)t10
I I I I I I
tJ TL TL TL TL TL TL [eat Hot Food Dry Food DDF Horne Care Bazar 2 Textile
TL TL TL TL TL Bakery Beverage & Cigaret Personal Care Bazar 1 Elektronik
I;' 3 ::. ;;i = w
1JJ .... d :>':'" .... = ... 0 ~ = i;;· I» ~.
-.:I -l > S'
& = Q. c -l C" :>':'" (j I» C" I»
= 1'I
= s· Sc:;
Lampiran 4. Denah Divisi Fresh Food
C!l BAKERY l z ::::> 0.. <(
0 Cf)
"' <( Ol
<( x x x
LL
[;~ -' <( x x UJ LL <( (,)
x x x <( 2 :i: Cf) ;:;: 0 z
BUMBU-BUMBU
SAYUR TANPA DAUN
-' <(
"' ~
:i: 0 SAYUR TANPA DAUN !!1 -'
0 w a: :i: z ~z 0
§ a: <( SAYUR TANPA DAUN UJ
0.. 0 ::::> > () ~ 0.. Ol 2 2 (} s: ::::> :i: :i:
D o~
<( BUAH LOKAL Cl :c <fl <( <fl ::::> ::::> z
Ol Ol <! BUAH LOKAL !!1
a.
BUAH LOKAL ~ ti)
BUAH LOKAL ;) a-: "' <(
PALM SUGARS I EGGS z g
EGGS a: ::::> 0 UJ
"' <( >-I-
(,) a: <( BULK FOOD $: <;: UJ oo 2
BULK FOOD :c Cf)
NUGGET
ICE CREAM
SEA FOOD
FISH
Lampiran 5. Daya Tahan (dalam satuan per hari)
NO DESKRIPSI ·1. Asam muda 2. Baby corn kupas 250 Gr 3. Baby kailan 4. Bayam hiiau 3
5. Bayam merah 3 6. Brokoli lokal 7. Buah melinjo 8. Buncis TW 4 ·--- --····------·-..... ,, ________ -
9. Caisim _____ __, ____ 3'--------10. Cellery stick 4 11 . Cuciwis 4 12. Daun bawang besar 3 13. Daun bawang kecil 2 14. Daun bawana lokyo 4 15. Daun dill 3 16. Daun qenier 17. Daun ainsena 18. Daun horenso 19. Daun kacana 20. Daun katuk 21. Daun kemangi 22. Daun kenikir 23. Daun melinJo 24. Daun mint 4 i-------------· ----------------·--·------·----------+------'--------
Daun pepaya 3
+--D_a_u_n~P_'o_h"··--o __ h_a_n __ ---·--+-----·_3 __________ _ Daun sereh 4 i-------..-----··· -·- -----~I--- ------------··--Daun singkong 4
29. Daun siomak 2 ···~- - ------- --- -·---------------- --------·-----------··
~:3.Q. Daun tespon_g_________ 3 __ 31 . Daun wansui 2 --------32. Edamame 5 ------- ----··---- - --------- ····--·-- --------- ----·- -- ----------- ------.-33. Jaaunq manis kulit 4
~ __,@gung_rrianis k_upas -------~- _____ _ 35. Jamur champiqnon
rl?~·-r-J~a_m~u~r_m_e_ra_n~qf_re_s~h-----+---------'----37. Jamur shime;;; fresh 38. Jamur shitake fresh ,---t-·--------------+----·------4 39. Kacanq boaor 40. Kacang kapri 41. Kacanq merah 42. Kacana oaniana TW 43. Kacang tanah kulit 44. Kailan besar
Lampiran 5. Daya Tahan (dalam satuan per hari)
46. Kecipir 33 =
47. KembanQ caisim 48. Kembanq kol 4 49. Kentana AB 5 50. Kentang super =i __ 7 _______ 1
_!5_1 Kol putih bulat_ 1 14 I 1~ -~~ :::~ ~~:~r --------- -- .. ~ =l I -- -
4 I- 56. Lobak daikon I 57. _ N§.ri_gk..§__~~uda _________ \__ ---1
_ f ~ , ~;~~05YO Gr·-------~... -·--1 = : ~~- *~;~:~: ~~~-ng ___ ----- ----···--- --- ···----.. --~- -- ......... I 63. Pa rika merah 7 --1
r-6-4-.. -+--P-a~re hiiau -------- -~+-----3 __ .. ___ ------.j __ 1 65. Pare outih
66. Pete papan Petersellv 67.
68. 69. 70 ..
Pucuk labu siam Red radish Sawi outih
3 4
71. 1--r-S_e_l_a_da_a_ir ________ +-____ 2 ___ ____J 72 .. Selada keriting 2
Qt Seledri small Taoae jepang 250 Gr
3 1
75 .. Tao9"_jepang 500 Gr ··-·---- 1
76. TaoQe panjang 77. Taoae pendek 78. Terona ieoana 3 79 .. Terona lalao biru 3 80. Teronq lalap hijau 3 81. Terona medan 3 82. Terona unau 3 83. Timun acar 3 84 .. Timun iepana 3 85 .. Timun lokal 3 86. Tomat TW 4 87. Tomato semi hidroponik 4 88. Wortel babv 89. Wortel curah 90 .. Zukini 3
Lampiran 6. General Cleaning Divisi Fresh Food
GENERAL CLEANING DIVISI FRESH FOOD
HYGIENES & SANITASI I
,___S_H_IF __ T_-i __ J_A_M_--+ WEEKLY ROUTINE (SENIN~)_ --+-____ P_l_C ______ I I & II 14.00-14.30 • Bersihkan all Staff j'
SHIFT (Overnight)
processing/preparation room CS (meat, sea food, produce, cafe & SPV 'I
14.30-14.40 bakery) dengan air panas + Staff . detergen. CS I
• Bersihkan all chiller room SPV i (meat, sea food, produce) pakai I
14.40-15.00 air panas, rapikan stock Staff ' inventory secara grouping, dan SPV i pastikan sistern "FIFO" harus ,I
tetap berjalan. • Bersihkan pintu, freezer room J i
dari block ice, rapikan stock I inventory secara groupmg, keluarkan pallet, container dan kardus kosong. Dan pastikan sistem "FIFO" hams tetap berjalan
JAM~ OPNAME 21.00-05.00 * Setiap tanggal akhir bulan
• Bersihkan all wood rack, all
I show case (show case meat, sink rack display sea food,
I gerobak display ayarn, dan .
1
ikan, show produce, show case deli & dairy).
I, • Dan buka shalving display
banker iland, bersihkan 1
1
dengan lap basah (sirarn pakai air), ingat "percikan a1r Jangan terkena kipas". Dan sistern "FIFO" harus tetap berjalan.
PIC
Staff cs
Staff Maintenance
• Bersihkan semua tudung bola lampu fresh food dan kabel. L_____--~-----~---------------~----------_J
Lampiran 7. Daftar Supplier
NO DESKRIPSI SUPPLIER i 1. Asam muda Kem Farms 2. Babv corn kuoas 250 Gr Kem Farms 3. Baby kailan Kem Farms 4. Bavam hiiau Best Co 5. Bayam me_i:_a_b __ Kem Farms -- ·~---·- .. . ·-··-
_______ ,. --· 6. Brokoli lokal Kem Farms
-· 7. Bual1_111~J inj()__ Kem Farms
-- - --- -- --- -- --------" _____________ ., ___
8. Buncis TW Kem Farms --·· --
9. Caisim Kem Farms 10. Cellery stick Kem Farms -11. Cuciwis Kem Farms 12. Daun bawang besar Kem Farms 13. Daun bawang kecil Kem Farms 14. Daun bawana lokyo Kem Farms 15. Daun dill Kem Farms 16. Daun genjer Kem Farms --17. Daun ginseng Kem Farms --18. Daun horenso Kem Farms 19 . . Daun kacang Kem Farms ----------- --20. Daun katuk Kem Farms 21. Daun kemangl_ Kem Farms ---- ----- -- -------- --------------- ----------22. Daun kenikir Kem Farms --23. Daun melinio Kem Farms -24. Daun mint Kem Farms 25. Daun pepaya Kem Farms 26. Dau n p_(lb_p_oh (lll Kem Farms
---- -- --- ------- ------- - --- ------------------ ---.-----------27. Daun sereh Kem Farms 28.
r Daun singkong Kem Farms
29. Daun siomak Kem Farms 30. Daun tespong Kem Farms 31. Daun wansui Kem Farms 32. Eda ma me Kem Farms 33. Jagung manis kulit Kem Farms 34. Jagung manis kupas Kem Farms 35. Jamur champignon Sentosa Esa Swadava 36. Jamur merang fresh Kem Farms 37. Jamur shimeiii fresh Kem Farms 38. Jamur shitake fresh Kem Farms -39. Kacang bogor Kem Farms -- .
40. Kacang kapri Kem Farms 41. Kacang merah Kem Farms 42. Kacang paniang TW Kem Farms 43. Kacana tanah kulit Kem Farms AA k"-:lil-".ln h.o.c .. :'.3r k"~m E:"•"'lrm~
Lampiran 7. Daftar Supplier
46. Kecipir Kem Farms I 47. Kembang caisim Kem Farms -
48. KembanQ kol Kem Farms 49. Kentang AB t:rlyn
··----~· ·--50. KentanQ super Erlyn . ..
51. . KolQL!_tiJ:l.j:)ulat ··- Kem Farms - - -- ---·-·· ---·-~- ··-··-
52. Labu siam acar Kem Farms 53. Labu siam besar Kem Fcirms . . .
54. Lettuce head Kem Farms f--- ·-
55. Leunca Kem Farms 56. Lobak daikon Kem Farms 57. Nanoka muda Kem Farms 58. Okra 250 Gr Kem Farms 59. Ovono Kem Farms 60. Packcov Kem Farms 61. Paprika hiiau Kem Farms 62. Paprika kuning Kem Farms 63. Paprika merah Kem Farms 64. Pare hijau Kem Farms 65. Pare putih Kem Farms 66. Pete papan Kem Farms 67. Petersellv Kem Farms 68. Pucuk labu siam Kem Farms 69. Red radish Kem Farms 70. Sawi putih Kem Farms .
71. Selada air Kem Farms 72. Selada keriting Kem Farms ·- -.~------.
73. Seledri small Kem Farms -· 74 . . Taog_ejl;lpa,ng_?50Gr Tree's farm
. ········· - -----------.. ·-··-··- -
75. Taooe ieoano 500 Gr Tree's farm 76. Taooe paniang Kem Farms 77. T aooe oendek Kem Farms 78. Terono iepano Kem Farms 79. Terono lalap biru Kem Farms
~ .
80. Terono lalao hijau Kem Farms I
81. Terono medan Kem Farms 82. Terono ungu Kem Farms 83. Timun acar Kem Farms 84.
e· Timun jepanq Kem Farms
I 85. Timun lokal Best Co 86. TomatTW Kem Farms 87. Tomato semi hidroponik Prakarsa Inti AQro Mandiri 88. Wortelbaby Kem Farms ·----nn I /\ 1- _l _ I ' .. -
,ampiran 8. Struktur harga Per Pack
JANUARI SAYUR
BELi JUAL
da 1430,5 1413,8
1 kupas 2500 3433,03
injo 1200 1735,6
800 1448,3
1750 2497,7
In 3250 3741.8
In 1500 2070,4
au 700 898,2
~rah 700 898,6
700 896, 1
1500 2225,8 I
·ang besar 1769,3 2244,2
-ang kecil 1993,2 2494,6
·ang lokyo 2000 2493,4 ,
PEMBEUAN, PENJUALAN DAN PROSENTASE LABA PER PACK PERIODE JANUARI - APRIL 2005
----~---·------
FEBRUARI MARET APRIL TOT
LABA BELi I JUAL LABA BELi JUAL LABA BEU I JUAL LABA LABA
-16,71 1500 I 1950 450 I 1500 1945,36 445,36 1500 1941,88 441,88 1320,54
933,03 2500 3434,84 934,84 2500 3390,4 890,4 2500 I I
3428,9 928,9 3687, 17
535,6 1200 1747,7 547,7 1200 1747,2 547,2 1200 I 1748,4 548,4 2178,9 '
648,3 800 1446,2 646,2 800 1448,7 648,7 800 1447,9 647,9 2591, 1
747,7 1750 2496,9 746,9 1750 I
2493,2 743,2 1750 I 2497,3 747,3 2985, 1
491,8 3250 3744,2 494,2 I 2784,4 3210,9 426,5 2000 2596,4 596,4 2008,9
570,4 1500 2245,4 745,4 1712,9 2434,5 721,6 1900 I 2746,4 846,4 2883,8
198,2 I 700 898,7 198,7 I 700 898,5 198,5 700 898,6 198,6 794
198,6 700 897,9 197,9 700 898,7 198,7 700 I 898,7 198,7 793,9
196,1 700 897,8 197,8 700 898,3 198,3 700 ! 897,9 197,9 790, 1
725,81 1500 2245,4 745,4 I 1500 2250 750 700 2246,62 746,62 2967,82
474,9 1750 2243,6 493,6 1434,6 2002,8 568,2 700 I I
2242,5 742,5 2279,2
501,4 1990,9 2496,3 505,4 1991,9 2496,5 504,6 700 2496,6 496,6 2008
493,4 2000 2494,9 494,9 2000 2495,8 495,8 700 2496,9 496,9 1981
I
RATA2 %RATA- J LABA RATALABA
330, 135 1,08
921,7925 3,03
544,725 1,79
647,775 2,13
746,275 2,45
502,225 1,65
720,95 2,37
198,5 0,65
~ 198,475 0,65
197,525 0,64 -
741,955 2,44
569,8 1,87
502 1,65
495,25 1,63
Lampiran 8. Struktur harga Per Pack
ill I 800 i 1248,9
enjer 700 i 899,4
inseng 750 I 1247,8 I
orenso 3500 3378,4
acang 700 I 899 '
atuk 2000 j 2496,04
emangi 700 898,05
enikir 700 I 900
ielinjo 850 1242,2
1int 850 i 1647,7
epaya 700 898,3
oh-pohan 700 897,8
8reh 700 ! 007 0 ......... , ....
ngkong 700 897,2
omak 700 899,8
' •Spong 1344, 1 I 1945,5
PEMBELIAN, PENJUALAN DAN PROSENTASE LABA PER PACK PERIODE JANUARI - APRIL 2005
448,9 800 1250 450 800 1249,2 ! 449,2 700 I 1246.75 446,75
199,4 700 898,03 198,03 700 897,9 197,9 700 899,3 199,3
497,8 750 1248,8 498,8 750 1248,4 498,4 700 1249, 1 499, 1
-121,6 3500 4447,9 947,9 3500 4447,3 947,3 700 4445,7 945,7
199 700 898,03 198,03 700 897,8 197,8 700 898,9 198,9
496,04 2000 2498,5 498,5 2000 2493,6 493,6 700 2497,02 497,02
198,05 700 898,5 198,5 700 898,9 198,9 700 898,5 198,5
200 700 898, 1 198, 1 700 899,4 199,4 700 900 200
392,2 850 1249, 1 399, 1 850 1247,9 397,9 700 1248, 1 398, 1
797,7 850 1647, 1 797,1 850 1648,8 798,8 700 1647,4 797,4
198,3 700 897,6 197,6 700 898,6 198,6 700 897,03 197,03
197,8 700 898,6 198,6 700 899,1 199, 1 700 899,05 199,05
'107 0 700 COCA 198,4 7M Of"l.O t:. 198,5 7M 898,02 198,02 . ..... , .... """'""•' •vv vou,.J •vv
197,2 700 897,5 197,5 700 892,7 192,7 700 I 899,06 199,06
199,8 700 898,8 198,8 700 897,2 197,2 700 898 198
601,4 1500 1945,3 445,3 1676,9 1943 266,1 700 1950 150
1794,85 ! 448,7125 I I
1,47
794,63 198,6575 0,65
1994, 1 498,525 ! 1,64
2719,3 679,825 2,23
793,73 198,4325 0,65
1985, 16 496,29 1,63 '
793,95 198,4875 0,65
797,5 199,375 0,65
1587,3 396,825 1,3
3191 797,75 2,62
791,53 197,8825 0,65
794,55 198,6375 0,65
-,.rv'> ...,,..., I l!:'L,0.0::: 19s,2os I 0,65
786,46 196,615 0,64
793,8 198,45 0,65
1462,8 365,71 1,2
Lampiran 8. Struktur harga Per Pack
nsL1i 1791,9 2494,6
g 700 898,8
~ caisim 1250 1746,75
1200 1646,9
I 1000 1746,35 I
JU siam 700 898,8
r 808,7 1248,6
>riting 1500 1947,9
na!I 700 898,6
' 1750 2496,3 --lerah 2000 2746,6
anjang TW 1250 1746
1000 1498,2
::i.mpignon 4850 6526,5
PEMBELIAN, PENJUALAN DAN PROSENTASE LABA PER PACK PERIODE JANUARI - APRIL 2005
702,7 ---.-1-------·~ --------~~--------,-----------·~ ---~
1800 2496,3 696,3 1623,8 2491,1 871,3 700 2606,9 854,8 '1
198,8 700 898,7 / 198,7 700 898,3 198,3 700 898,5 198,5
496,75 1250 1150 I 500 1250 1750 500 700 1743, 1 493, 1
1355,41 410,9 ' 446,9 944,5 850 1248,3 398,3 700 1247,8 397,8 i
746,35 1000 1747,8 747,8 1227,4 1746,3 518,9 700 1745,7 395,7 I 198,8 700 898,2 198,2 700 898,9 198,9 700 897,5 197.s I 439,9 850 1247,6 397,6 / 850 1247,4 397,4 700 1246,7 396,71
447,9 1500 1947,8 447,8 1161,9 1931,5 769,6 700 2300 652,6 '
198,6 700 898,6 198,6 700 898,5 198,5 700 898, 1 198, 1
746,3 1750 2494 744 1750 2497, 1 747,1 700 2494,2 744,21
746,6 2000 2745,3 745,3 2000 2744,9 744,9 700 2744,7 744,7
3125, 1
794,3
1989,85
1653,9
2408,75
793,4
1631,6
2317,9
793,8
2981,6
2981,5
496 1250 1747,4 497,4 1250 1746,475 496,475 700 1747,7 497,7 / 1987,575
1496,41 ' 498,2 1000 496,4 1000 1497, 1 497,1 . 700 1500 500 1991,7
1676,5 5100 6878,7 1778,7 5100 6872,3 1772,3 700 6878,2 1778,2 7005,7 I
781,275 2,57
198,575 0,65
497,4625 1,63
413,475 1,36
602, 1875 1,98
198,35 0,65
407,9 1,34
579,475 1,9
198,45 0,65
745,4 2,45 --
745,375 2,45
496,89375 1,63
1,643 497,925
1751,425 5,76
Lampiran 8. Struktur harga Per Pack
arang fresh 3750
imeiji fresh 2000
itake fresh 5000
1njang 1000
•ndek 1200
'ang 250 Gr 3888,9
'ang 500 Gr 7763,9
:h 2000
PEMBELIAN, PENJUALAN DAN PROSENTASE LABA PER PACK PERIODE JANUARI - APRIL 2005
4944,7 1194,7 3750 4942,4 1192,4 3783,6 4941,4 1157,8 700 4941,6
2645,2 645,2 2000 2644,2 644,2 2137,8 2853 715,2 700 3493, 1
6243,6 1243,6 5000 6241,8 1241,8 5169,8 6704, 1 1534,3 700 7492,4
1347,9 347,9 1000 1347,9 347,9 1000 1348,9 348,9 700 1348,2
1548,3 348,3 1200 1547,8 347,8 1200 1548, 1 348, 1 700 1547,7
5230,9 1342 4000 5890,5 1890,5 4000 5892,4 1892,4 700 5891,3
10018,5 2254,6 8000 10861,6 2861,6 8000 10875,3 2875,3 700 10868,3
2938,5 938,5 2000 2941,3 941,9 2000 2938, 1 938, 1 700 2942,8
1091,6 4636,5 1159,125 3,81
993, 1 2997,7 749,425 2,46
1992,4 6012, 1 1503,025 4,94
348,2 1392,9 348,225 1, 14
347,7 1391,9 347,975 1,14
1891,3 7016,2 1754,05 I 5,77
2868,3 10859,8 2714,95 8,92
942,8 3761,3 940,325 3,09
rn 9. Struktur Harga Per Kg
PEMBELIAN, PENJUALAN DAN PROSENTASE LABA PER KG
PERIODE JANUARI - APRIL 2005
I % JANUARI I FEBRUARI MARET APRIL TOTAL RATA2 RATA-- --LABA LABA RATA BELi JUAL LABA BELi JUAL LABA BELi JUAL LABA BELi JUAL I LABA LABA
1 4243,22 6380,29 3127,08 3721.39 6885,31 3163,92 3392,27 5979,67 2587,4 4204,55 6886,97 2682,42 11560,816 2890,204 2,99
•as 4876,91 6596,74 1119,83 I 4390,59 7767,33 3376,74 4232,57 7735,11 3502,55 5469,7 7814,72 2345,02 10944,131 2736,03275 2,84 '
3500 4740,22 1240,22 3500 4740,71 1240,71 3563,49 4742,29 1178,8 3500 4743,71 1243,71 4903,4427 1225,860675 1,27
1750 2492,46 742,46 1750 2497,85 747,848 1750 2496,84 746,844 1750 2495,85 745,853 2983,0042 745,75105 0,77
1620.72 I I 3250 4870,72 3250 4882,99 1632,99 3878,07 5661,84 1783,77 5000 6478,22 1478,22 6515,7057 1628,926425 1,69
4000 5736,74 I 736,74 I 4000 5742,45 1742,46 3595,79 5743,08 2147,3 3500 5738,99 2238,99 6865,4806 1716,37015 1,78
11023,5 16906,98 5883,47 I 15000 19808,55 4808,56 13110,9 19756,4 6645,51 11569,2 17702,8 6133,61 23471, 1442 5867,78605 6,09
22384,61 27414,65 5030,03 25000 35521,32 7521,32 23492, 1 32726,9 9234,79 20000 29694,5 9694,49 31480,6287 7870,157175 8,16
19242,42 24150,46 4908,04 I 25000 32780,04 7780,04 21668,4 32602,3 10933,9 18968,6 26756 7787,44 31409,4562 7852,36405 8,15
5500 7486,99 1986,99 5500 7488,09 1988,09 5500 7482,33 1982,33 5500 7486,04 1986,04 7943,4492 1985,8623 2,06
3250 6440,38 3190,38 1[ 3250, 15 6441,73 3191,59 3250 6447,42 3197,42 3771.56 I 6029.85 2258,29 11837,6831 2959,420775 3,07
I -
7500 10917,72 3411.12 I 7500 12896,19 5396,19 ' 7222,22 11776 4553,77 5000 8290,08 3290,08 16657,7688 4164,4422 4,32
4000 5491,69 1491,69 4000 5483,35 1483,35 4000 5493,62 1493,62 4000 5496,27 1496,27 5964,9282 1491,23205 1,55
4000 5939,19 1939,19 4000 5949,98 1949,98 4000 5941,68 1941,68 4000 5947,21 1947,21 7778,0502 1944,51255 2,02
4410 5887,33 1477,33 4800 5888,74 1088,75 5562,75 6477,03 914,275 6000 7764,44 1784,44 5264,7946 1316,19865 1,36
9. Struktur Harga Per Kg
4000 4940,16 940,16
5124,3 6790,68 1666,38
3500 4940,61 1440,61
3487,54 4641,34 1153,8
3434,1496 3943,2996 509,15
k 6000 7934,8305 1934,8305
7000 7293,5488 293,5488
10500 13876,3712 3376,3712
7763,8522 9886,5854 2122,7332
7604,5504 9864,5817 2260,0313
4066,1765 4852,8632 786,6867
PEMBELIAN, PENJUALAN DAN PROSENTASE LABA PER KG
PERIODE JANUARI - APRIL 2005
4000 4940,05 940,051 4000 4944,79 944,792
6000 7890,33 1890,33 4412,03 7210,74 2798,71
3500 4941,46 1441,46 3500 4940,91 1440,91 -
3473,08 4892,95 1419,86 3250 4894,06 1644,06
2674,072 3560,2496 886,178 2524,93 3495,42 970,491
6000 8388,8245 2388,82 6000 8884,85 2884,85
5953,49 9885,5894 3932,1 4035,21 9548,41 5513,191
10500 I 13874,6081 3374,61 13594,9 16890,4 3295,48 --·---... -
7500 9789,1577 2289,16 6946,98 8900,51 1953,54
4000 4941,83 941,834
4500 ' 6238,02 1738,02
3500 4940,35 1440,35
3250 i 4888,37 1638,37
3276,77 1, 4029.87 I 753.094
6500 , _8861,75 I 2861.75
I ' 4000 I 5243,26 11243,26
' 16000 j 20832,8 ! 4832,8
8000 i 9995.19 I 1995,19 ' '
5330,112 7538,6843 2208,57 5103,67 7547,56 2443.89 . 6619,09 / 8489.46 1870,37
4250 5349,6002 1099,6 4250 5365,13 1115,13 4250 ! 5372,58 1122,58
6000 8220,5408 2220,5408 i 5325,462 9885,2599 4559,8 5150,31 9236,9 4086,59 7470,81 10474,8 3004.03
3909,2222 5331,8807 1422,6585 2392,932 3692,2088 1299,27 2985,68 4230,71 1245,03 i 3809,08 5517,59 11708.51
4128,1094 6142,2489 2014,1395 3411,46 6530,0017 3118,54 4033,16 5845,56 1812,4 4474,96 6070,73 1595.77
7000 8548,3076 1548,3076 7000 9885,655 2885,66 7000 9875,06 2875,06 7000 9877,46 2877.46
-3766,8368 941,7092 0,98
8093,4447 2023,361175 2,09
5763,3278 1440,83195 1,49
5856,0945 1464,023625 1,52
3118,91251 779,728125 0,81
10070,2484 2517,5621 2,61
10982,0987 2745,524675 2,85
14879,2583 3719,814575 3,86
8360,6129 2090,153225 2,17
8782,8611 2195,715275 2,28
4123,9967 1030,999175 1,07
13870,9578 3467,73945 3,59
5675,472 I 1418,868 I 1,47
8540,8453 2135,211325 2,4
10186,4826 2546,62065 2,64
Struktur Harga Per Kg
PEMBELIAN, PENJUALAN DAN PROSENTASE LABA PER KG
PERIODE JANUARI - APRIL 2005
19655,5118 24210,1835 4554,6717 18267,4632 25672,75 7405,28 18515.4 I 25590.3 7074,96 21827,1 27921,2 6094,09 25129,007 6282,25175 6,52 ' ' ·- ----· -
t 6000 7495,6885 1495,6885 6000 7451,83 1451,83 6000 7488,71 1488,71 6000 7482,22 1482,22 5918,4509 1479,612725 1,53
8985,4351 12640,8399 3655,4048 9233,5888 13872,09 4638,51 9559,41 13818 4258,59 12073,8 i4971 2897,15 15449,6572 3862,4143 2,97
6000 7934,435 1934,435 5767,2414 7638,740 1871,5 5458,33 7437.72 1979,38 5000 7427, 12 2427,12 I 8212,4391 2053,109775 2, 13
5500 6832,7412 1332,7412 5229,885 6233,13 1003,24 4950,5 6336,88 1386,39 4500 6367,44 1867,44 5589,8101 1397,452525 1,45
3000 4494,2694 1494,2694 3000 4493,52 1493,52 3000 4492,84 1492,84 3000 4493,73 1493,73 5974,3557 '1493,588925 1,55
4485,7997 6046,0387 1560,239 5250 6888,49 1638,49 3846,67 5896,77 2050, 11 3500 4897,08 1397,08 I 6645,9165 1661,479125 1,72 .
4940,0361 5711,8362 771,8001 5247,2481 6813,06 1565,81 3502,39 5092,72 1590,33 3903,19 4915,01 1011,82 4939,7634 1234,94085 1,28
Lampiran JO. Temperature Check List (°C)
NO DESKRIPSI SUHU SAAT DISPLAY (°C)
TOTAL RATA--- ....---------RATA JANUARI FEBRUARI MARET APRIL
... ---··-----· --·-1. Asam muda 6,736 7,051 7,829 7,195 28,811 7,20275 ..
2. ~_l:Jy_ cornku_f'."_S ____ ··- 6,736 ___ __ 7,Q~_ _ _L829 __ ]_,:195 - 28,811 7,20275 ------ -· 3. Baby kailan ____ 6,736 I,051 7,829 7,195 28,811 7,20275 -4. ~y_a_fll_.b_ijau --------- . __ 7,_()_9_:5_ ... __ E\793_ ·-- ___Jl,543 __ 7,0_!) .. 29,5_2J __ _7_28_()_2_:5 . ······ 5. ~_yam merah 7,095 6,793 8,543 7,09 29,521 7,38025
6. Brokoli lokal 6,849 6,825 7,891 8,!i29 30,094 7,523_5_
7. Buah melinio 6,736 7,051 7,829 7, "195 28,811 7,20275
8. Buncis TW ---- 6,849 6,e25 7,891 8,!i29 30,094 7,5235.....j
9. Caisim 7,095 6,793 8,543 7,09 29,521 7,38025 i -
j 10. ~ll~sti_ck 7 095 6,79_3___ 8,543 7,09 29,521 7,38025 ---- -11. Cuciwis 6,849 6,825 7,891 8,fi29 30,094 7,5235
12. Daun bawang pesar -·
7,095 6,793 8,543 7,09 29,521 7,38025
13. Daun bawang kecil 7,095 6,793 8,543 7,09 29,521 7,38025
14. Daun bawana lokvo I 6,849 6,825 7,891 8,ti29 30,094 7,5235
15. Daun dill 7,095 6,793 8,543 7,09 29,521 7,38025
16. _paun genjer - 7,095 6,793 8,543 7,09 29,521 7,38025 ..
17. Oaun ginseng 7,095 6,793 8,543 7,09 29,521 7,38025
18. Daun horenso 7,095 6,793 8,543 ' 7,09 29,521 7,38025 I 19. Daun kacang 7,095 6,793 8,543 7,09 29,521 7,38025
20. Daun katuk 7,095 6,793 8,543 7,09 29,521 7,38025 -21. Oaun kemanai 7,095 6,793 8,543 7,09 29,521 7,38025
22. Daun kenikir 7,095 6,793 8,543 7,09 29,521 7,38025
23. Daun melinjo 7,095 6,793 8,543 7,09 29,521 7,38025
24. Daun mint 7,095 6,793 8,543 7,09 29,521 7,38025
25. Daun pepaya 7,095 6,793 8,543 7,09 29,521 7,38025
26. Daun pohpohan 7,095 6,793 8,543 7,09 29,521 7,38025
27. Daun sereh 7,095 6,793 8,543 7,09 29,521 7,38025
28. Daun sinakona 7,095 6,793 8,543 7,09 29,521 7,38025
29. Daun siomak 7,095 6,793 8,543 7,09 29,521 7,38025
30. Daun tespona 7,095 6,793 8,543 7,09 29,521 7,38025
31. Daun wansui 7,095 6,793 8,543 7,09 29,521 7,38025
32. Edamame 6,736 7,051 7,829 7,195 28,811 7,20275
33. Jaauna manis kulit 6,849 6,825 7,891 8,529 30,094 7,5235
34. Jaauna manis kupas 6,849 6,825 7,891 8,529 30,094 7,5235
35. Jamur chamoionon 6,736 7,051 7,829 7,195 28,811 7,20275
36. Jamur merana fresh 6,736 7,051 7,829 7,195 28,811 7,20275
37. Jamur shimei'i fresh 6,736 7,051 7,829 7,195 28,811 7,20275
38. Jamur shitake fresh 6,736 7,051 7,829 7, 195 28,811 7,20275
39. Kacana boaor 23 -40. Kacana kaPri 7,095 6,793 8,543 7,09 29,521 7,38025
41. Kacanq merah -- 6,849 6,825 7,891 8,529 30,094 7,5235
42. Kacana paniana TW 7,095 6,793 8,543 7,09 29,521 7,38025
43. Kacana tanah kulit 23
Lampiran 10. Temperatnre Check List (°C)
,-I
-- .
46. Keci~ ir 7,095 6,793 8,543 7,09 29,521 7,38025
47. Kembang caisim 7,095 6,793 8,543 7,09 29,521 7,38025 -<--·-·-·-·--·-
48. Kembana kol 6,736 7,051 7,829 7,195 28,811 7,20275 ----
49. KentanQ AB 23 ----~·-~
50. Kentang super ~
51. Kol .e.utih b_LJl_a_I 6,736 7,051 7,829 7,195 1---·-
28,811 7,20275
52. Labu siam acar 6,736 7,051 7,829 7, 195 28,811 7,20275 I 53. Labu siam besar 6,7:J6 ..... _J,051_ .. __ J.,82~-- 7_, __ 195 . ~ll,_811 _J,2_0;175
"'"·-·--------" .... ' 54. Lettuce head 6,736 7,051 7,829 7, 195 28,811 7,20275 ,_ . -----55. Leunca 6,736 7,051 7,829 7,195 28,811 7,20275 -56. Lobak daikon 6,736 7,051 7,829 7, 195 28,811 7,20275
57. ~:~;~~:~~---- --t _§_J~~- 7,051 - 7,829_ 7, 195 28,811 7,20275
~- ~-----·--
58. 6,849 6,825 7,891 8,529 30,094 7,5235
59. _Q)'ong 6,736 7,051 7,829 7,195 28,811 7,20275 ~
60. Packcov 7,095 6,793 8,543 7,09 29,521 7,38025
61. _i='-'Pf_i_ka hij".u _______ _____ 6' 73_§____ __ _L,051 ---- 7,829 +- 7,195 28,811 7,20275
62. Paprika kunina 6,736 7,051 7,829 7, 195 28,811 7,20275
63. Paprika merah 6,736 7,051 7,829 7, 195 28,811 7,20275
64. Pare hiiau 6,736 7,051 7,829 7, 195 28,811 7,20275
65. Pare pu\ih 6,736 7,051 7,829 7,195 28,811 7,20275
66. Pete papan 7,095 6,793 8,543 7,09 29,521 7,38025
67. Petersellv 7,095 ___ __§_~_ 8,543 7,09 29,521 7,38025 -·
68. Pucuk labu siam 7,095 6,793 8,543 7,09 29,521 7,38025
69. Red radish 6,849 6,825 7,891 8,529 30,094 7,5235
70. Sawi putih 6,736 7,051 7,829 7,195 28,811 7,20275
71. Selada air 7,095 6,793 8,543 7,09 29,521 7,38025
.~ _ Selada keriting 7,095 6,793 8,543 7,09 29,521 7,38025
73. Seledri small 7,095 6,793 8,543 7,09 29,521 7,38025
74. . Taoge jepan_g_ 250 Gr 6,849 6,825 7,891 __ (l,_t'i29 -- .. 30,094 7,5235 ~
75. Taoqe jepano 500 Gr 6,849 6,825 7,891 8,529 30,094 7,5235
76. _!_'!£g~p"_njan_g ______ 6,849 6,825 7,891 (l,529 30,094 7,5235 -77. Taooe pendek 6,849 6,825 7,891 8,529 30,094 7,5235
78. Terono ieoana 6,736 7,051 7,829 7,195 28,811 7,20275
79. T erona lalao biru 6,849 6,825 7,891 8,529 30,094 7,5235
80. Terono lalao hiiau 6,849 6,825 7,891 8,529 30,094 7,5235
81. T eronQ medan 6,736 7,051 7,829 7, 195 28,811 7,20275
82. Terono unou 6,736 7,051 7,829 7,195 28,811 7,20275
83. Timun acar 6,736 7,051 7,829 7,195 28,811 7,20275
84. Timun ieoano 6,736 7,051 7,829 7,195 28,811 7,20275
85. Timun lokal 6,736 7,051 7,829 7,195 28,811 7,20275
86. Tomat1W 6,849 6,825 7,891 8,529 30,094 7,5235
87. Tomato semi hidrpnk 6,849 6,825 7,891 8,Ei29 30,094 7,5235
88. Wortel babv 6,849 6,825 7,891 8,529 30,094 7,5235
89. Wortel curah 23
90. Zukini 6,736 7,051 7,829 7, 195 28,811 7,20275
Lampiran 11. Perumusan Model Linier Programming
MAX 198.SXl + 198.475X2 + 197.525X3 + I 98.6575X4 + 198.4325X5 + 198.4875X6 + 199.375X7 + 197.8825X8 + 198.6375X9 + 198.205X10 + 196.615Xl l + l98.45X12 + 198.575X13 + 198.1SX14 t 198.45X15
SUBJECT TO
SSD)0.0069X I <• I 0 SSD)O 0365X2 <• I 0 SSD)O 0059X3 · 10 SSD)O. I 004X4 ~· IO SSD)O. I 13 IXS <= 10 SSD)0.0297X6 <= I 0 SSD)O I 955X7 <= I 0 SSD)O. l l 85X8 <= I 0 SSD)O 0349X9 · • 10 SSD)0.0223X I 0 <= I 0 SSD)0.0552Xl l <= 10 SSD)O. l399X 12 <= I 0 SSD)00049Xl3 <= 10 SSD)0.0435Xl4 <= 10 SSD)0.0107Xl5 <= 10
DTSD)O OOl9XI <• 3 DTSD)0.0099X2 <= 3 DTSD)O 0016X3 <= 3 DTSD)0.0272X4 <= 3 DTSD)0.0306X5 <= 3 DTSD)0.0080X6 <= 3 DTSD)O 0529X7 '-' 3 DTSD)0.032 l X8 <= 3 DTSD)0.0094X9 <= 3 DTSD)O 0060Xl0 <= 4 DTSD)O Ol49XI I <= 4 DTSD)0.0379Xl2 <.= 3 DTSD)0.0013Xl3 <= 3 DTSD)0.01 l8X14 <= 3 DTSDJ0.0029Xl5 <= 3
JOK)0.358Xl + 0.358X2 + 0.358X3 + 0.358X4 + 0.358X5 + 0.358X6 + 0.358X7 + 0.358X8 + 0.358X9 + 0.358Xl 0 + 0.358Xl l + 0.358Xl2 + 0.358Xl3 + 0.358Xl4 + 0.358Xl5 <= 2184
END
Lampiran 12. Hasil Perumusan Model Linier Progrnmming
LP OPTIMUM FOUND AT STEP 15 OBJECTIVE FUNCTION VALUE
I) 1211042.
VARIABLE VALUE REDUCED COST XI 1449.275391 0.000000 X2 273.972595 0.000000 X3 0.000000 0.680008 X4 99.601593 0.000000 XS 88.417328 0.000000 X6 }}6700348 0 000000 X7 5I150894 0.000000 XS 0.000000 0.322495 X9 286.532959 0 000000 XIO 238. 146988 0 000000 XII 0.000000 1.589996 X12 71.479630 0 000000 X13 2040.8 I 6284 0.000000 X14 229.885071 0 000000 XIS 934 579407 0 000000
ROW SLACK OR SURPLUS DUALPRJCES · SSD) 0 000000 42.753357
SSD) 0.000000 7.397377 SSD) 10.000000 0.000000 SSD) 0.000000 4.506966 SSD) 0.000000 2.011435 SSD) 0 000000 9.511826 SSD) 0 000000 5.984645 SSD) 10.000000 0.000000 SSD) 0.000000 12.392411 SSD) 4.689322 0.000000 SSD) 10.000000 0.000000 SSD) 0 000000 1.751238 SSD) 0.000000 75.509209 SSD) 0.000000 3.333291 SSD) 0.000000 22.897024
DTSD) 0.246377 0.000000 DTSD) 0.287671 0.000000 DTSD) 3.000000 0.000000 DTSD) 0.290837 0.000000 DTSD) 0.294430 0.000000 DTSD) 0.306397 0.000000 DTSD) 0.294118 0.000000 DTSD) 3.000000 0.000000 DTSD) 0.306590 0.000000 DTSD) 2.571118 0.000000 DTSD) 4.000000 0.000000 DTSD) 0.290922 0.000000 DTSD) 0.346939 0.000000 TYT'CT"\\ " ,......,,...-.,.. r
NO. ITERATIONS= 15
RANGES IN WHICH THE BASIS IS UNCHANGED:
OBJ COEFFICIENT RANGES VARIABLE CURRENT ALLOW ABLE
COEF INCREASE XI 198.500000 INFINITY X2 198.475006 INFINITY X3 197.524994 0.680016 X4 198 657501 INFINITY XS i 98.432495 INFINITY 0.227493 X6 198.487503 INFINITY 0.28250 I X7 199.375000 INFINITY 1.169998 XS 197.882507 0.322503 INFINITY X9 198.637497 INFINITY 0.432495
XI 0 198.205002 0.144998 0.322503 XI I 196.615005 1.590005 INFINITY x 12 198.449997 INFINITY 0.244998 X13 198.574997 INFINITY 0.369995 X14 198.350006 INFINITY 0.144998 XI 5 198.449997 INFINITY 0.244998
RIGHTHAND SIDE RANGES
ALLOWABLE DECREASE
0.294998 0.270004 INFINITY 0.452499
ROW CURRENT ALLOWABLE ALLOWABLE
SSD SSD SSD SSD SSD SSD SSD SSD SSD SSD SSD SSD SSD SSD SSD DTSD DTSD DTSD DTSD DTSD DTSD DTSD DTSD DTSD DTSD DTSD DTSD DTSD
RHS INCREASE DECREASE 10.000000 0.894737 1.450956 10.000000 1.060606 7.675349 I 0.000000 INFINITY I 0.000000 I 0.000000 1.073529 I 0.000000 10.000000 1.088235 10.000000 I 0.000000 1.137499 6.245420 10.000000 1.086956 10.000000 10.000000 INFINITY 10.000000 10.000000 10.000000 10.000000 10.000000 10.000000 10.000000 10.000000 3.000000 3.000000 3.000000 3.000000 3.000000 3.000000 3.000000 3.000000 3.000000 4.000000 4.000000 3.000000 3 000000
1.138297 INFINITY INFINITY 1.073878 1.166920 1.059321 J.068966 INFINITY INFINITY INFINITY INFINITY INFINITY INFINITY INFINITY INFINITY INFINITY INFINITY INFINITY INFINITY fNFINTTV
7.338895 4.689322
I0.000000 10.000000 1.030389 9.147333 2.250034 0.246377 0.287671 3.000000 0.290837 0.294430 0.306397 0.294118 3.000000 0.306590 2.571Il8 4.000000 0.290922 (\ 1,1i::.:010
Lampiran 13. Perumusan Model Linier Programming (skenario I)
MAX 198.SXI + 198.475X2 + 197.525X3 + 198.6575X4 + 198.432SXS + 198.487SX6+ 199.375X7 + 197 8825X8 + 198.6375X9 + 198.205XIO + I 96.615XI I + 198.4SX 12 + 198.575Xi3 + 198.35Xl4 + 198.45X15
SLIB,JECT TO
SSD)00069XJ <= 10 SSD)0.0365X2 <~ 10 SSD)0.0059X3 <= 10 SSD)O I 004X4 <= I 0 SSD)O 113 IXS < 10 SSD)0.0297X6 <= I 0 SSD)O. I 955X7 <= I 0 SSD)O. I !85X8 <= 10 SSD)0.0349X9 <= I<! SSD)0.0223XIO <= 10 SSD)O.O'i52X 11 <= I 0 SSD)O. I 399XI 2 <= I 0 SSD)0.0049XJ3 <= 10 SSD)0.0435XI4 <= 10 SSD)O.O I 07X 15 <= I 0
DTSD)O OOI9XI <00 2 DTSD)0.0099X2 <= 2 DTSD)0.0016X3 <= 2 DTSD)0.0272X4 <= 2
· DTSD)0.0306X5 <= 2 DTSD)0.0080X6 <= 2 DTSD)0.0529X7 <= 2 DTSD)O 0321 XS <= 2 DTSD)0.0094X9 <,= 2 DTSD)O 0060XIO <= 2 DTSD)0.0149XI 1<=2 DTSD)0.0379XI2 <= 2 DTSD)0.0013Xl3 <= 2 DTSD)0.0118Xl4 <= 2 DTSD)0.0029Xl5 <= 2
JOK)0.358Xl + 0.358X2 + 0.358X3 + 0.358X4 + 0.358X5 + 0.358X6 + 0.358X7 + 0.358X8 + 0.358X9 + 0.358XIO + 0.358X1I+0.358XI2 + 0.358Xl3 + 0.358X14 + 0.358Xl5 <= 2184
END
Lampiran 14. Hasil Perumusan Model Linier Programming (skenario I)
LP OPTIMUM FOUND AT STEP 14 OBJECTIVE FUNCTION VALUE
I) 1209511
VARIABLE VALUE REDUCED COST XI I 052.63 1592 0.000000 X2 202.020203 0.000000 X3 1250.000000 0.000000 X4 73.529411 0.000000 XS 65.359474 0.000000 X6 249.999985 0.000000 X7 37.807182 0.000000 XS 62.305298 0.000000 X9 212.765961 0.000000 XIO 333_333344 0.000000 Xll 110.427361 0.000000 X12 52.770447 0.000000 Xl3 1538.461548 0.000000 X14 16Q491516 0.000000 XIS 689.655151 0.000000
ROW SLACK OR SURPLUS DUAL PRICES SSD) 2.736842 0.000000 SSD) 2.626263 0.000000 SSD) 2.625000 0 000000 SSD) 2.617647 0 000000 SSD) 2.607843 0.000000 SSD) 2.575000 0 000000 SSD) 2.608696 0.000000 SSD) 2.616822 0 000000 SSD) 2.574468 0.000000 SSD) 2.566667 0.000000 SSD) 3.904410 0.000000 SSD) 2.617414 0.000000 SSD) 2.461538 0.000000 SSD) 2.627119 0.000000 SSD) 2.620689 0.000000
DTSD) 0.000000 992.102356 DTSD) 0.000000 187.878845 DTSD) 0.000000 568.742737 DTSD) 0 000000 75.091751 DTSD) 0 000000 59.395084 DTSD) 0.000000 234.062180 DTSD) 0 000000 52.173809 DTSD) 0.000000 39.486038 DTSD) 0 000000 215.158676 DTSD) 0.000000 264.999390 DTSD) 0.354632 0.000000 DTSD) 0.000000 48.416740 DTSD) 0.000000 1507.685791 DTSD\ 0 000000 147 01141?
NO. ITERATIONS= 14
RANGES IN WHICH THE BASTS rs UNCHANGED
OBJ COEFFICIENT RANGES VARIABLE CURRENT ALLOWABLE ALLOWABLE
COEF TN CREASE DECREASE XI 198.500000 INFINITY 1.884995 X2 198.475006 INFINITY 186000I X.1 197.524'l'l4 INFINITY 0909988 X<I 1'18.657501 INFINITY 2.0424% X5 J<J8.432,l'l5 INFINITY I 817490 X(> 1'!8.187503 INl,.INITY 18724'!8 X7 199.375000 INFINITY 2.759995 X8 197.882507 INFINITY 1267502 X9 198.637497 INFINITY 2.02249I
XIO 198.205002 INFINITY 1.589996 XI I 196.615005 0.909988 196.615005 Xl 2 198.449997 lNFlNITY 1.834995 Xl3 198.574997 INFINITY 1.959992 X14 198.350006 INFINITY 1.734995 X 15 198.449997 INFINITY 1.834995
ROW
SSD SSD SSD SSD SSD SSD SSD SSD SSD SSD SSD SSD SSD SSD SSD
DTSD DTSD DTSD DTSD DTSD DTSD DTSD DTSD DTSD DTSD DTSD DTSD
RIGHTHAND SIDE RANGES CURRENT ALLOWABLE ALLOWABLE
RHS INCREASE DECREASE 10.000000 INFINITY 2.736842 10.000000 INFINITY 2.626263 10.000000 INFINITY 2.625000 10.000000 INFINITY 2.617647 I 0.000000 INFINITY 2.607843 I 0.000000 INFINITY 2.575000 I 0.000000 INFINITY 2.608696 I 0.000000 INFINITY 2.616822 I 0.000000 INFINITY 2.574468 10.000000 INFINITY 2.566667 10.000000 INFINITY 3.904410 10.000000 INFINITY 2.617414 10.000000 INFINITY 2.461538 10.000000 INFINITY 2.6271 I9 I 0.000000 INFINITY 2.620689
2.000000 0.209812 0.045222 2.000000 0. 712329 0.235628 2.000000 0.176684 0.038081 2.000000 0.709163 0 647383 2.000000 0. 705570 0. 728305 2.000000 0.693603 0.190407 2.000000 0. 705882 1.259064 2.000000 0.70886I 0.764007 2.000000 2.000000 2.000000 2.000000
0.6934 I 0 0.662564 INFINITY 0.709078
0.223728 0. 142805
0.354632 0.902051
Lampiran 15. Perumusan Model Linier Programming (skenario 2)
MAX 198.SX! + J98.475X2 + J97.525X3 + 198.6575X4 + J98.4325X5 + 198.4875X6 + 199.375X7 + !97.8825X8 + 198.6375X9 + ! 98.205XIO + !96.615Xl I + J98.45X12 + 198.575Xl3 + !98.35Xl4 + !98.45X!5
SUBJECT TO
SSD)O 0069XJ <= 10 SSD)0.0365X2 <= JO SSD)0.0059X3 <-= JO SSD)O. ! 004X4 <= I 0 SSD)OJJ3JX5· 10 SSD)0.0297X6 · 10 SSD)0.1955X7 <= 10 SSD)O.JJ85X8<= JO SSD)0.0349X9 <= J 0 SSD)0.0223XJO <=JO SSD)0.0552X J J <= J 0 SSD)0. !399X!2 <=JO SSD)0.0049XJ3 <=JO SSD)0.0435X!4 <=JO SSD)0.0!07Xl5 <=JO
DTSD)O.OOJ9XJ <= 3 DTSD)0.0099X2 <= 3 DTSD)O 0016X3 <= 3 DTSD)0.0272X4 <= 3 DTSD}O 0306X5 <= 3 DTSD)0.0080X6 <= 3 DTSD)0.0529X7.<= 3 DTSD)0.032JX8 <= 3 DTSD}O 0094X9 ·.• 3 DTSD)0.0060XIO <= 4 DTSD)O.OJ49XJ J <= 4 DTSD}0.0379Xl2 <= 3 DTSD)O.OOJ3XJ3 <= 3 DTSD)O.O I J 8X 14 <• 3 DTSD)0.0029XJ 5 ·c= 3
JOK)0.358XI + 0.358X2 + 0.358X3 + 0.358X4 + 0.358X5 + 0.358X6 + 0.358X7 + 0.358X8 + 0.358X9 + 0.358XJO + 0.358Xl J + 0.358X12 + 0.358X!3 + 0.358Xl4 + 0.358X!5 <= 2259
END
Lampiran 12. Hasil Perumusan Model Linier Programming (skenario 2)
LP OPTIMUM FOUND AT STEP 19 OBJECTIVE FUNCTION VALUE
I ) 1252565.
VARIABLE VALUE REDUCED COST XI 1449.275391 0.000000 X2 273.972595 0.000000 X3 0.000000 0.680008 X4 99601593 0.000000 XS 88.417328 0 000000 X6 336.700348 0.000000 X7 51.150894 0.000000 XS 0.000000 0.322495 X9 286.532959 0.000000 XIO 447.644196 0.000000 XII 0.000000 1.589996 X12 71.479630 0.000000 X13 2040.816284 0.000000 X14 229.885071 0.000000 XIS 934.579407 0.000000
ROW SLACK OR SURPLUS DUAL PRICES SSD) 0.000000 42.753357 SSD) 0 000000 7.397377 SSD) 10.000000 0.000000 SSD) 0.000000 4.506966 SSD) 0.000000 2.011435 SSD) 0 000000 9.511826 SSD) 0.000000 5.984645 SSD) 10.000000 0.000000 SSD) 0.000000 12.392411 SSD) 0.017535 0 000000 SSD) 10.000000 0 000000 SSD) 0.000000 1.751238 SSD) 0.000000 75.509209 SSD) 0.000000 3.333291 SSD) 0.000000 22.897024
DTSD) 0.246377 0.000000 DTSD) 0.287671 0.000000 DTSD) 3.000000 0.000000 DTSD) 0.290837 0.000000 DTSD) 0.294430 0.000000 DTSD) 0.306397 0.000000 DTSD) 0.294118 0.000000 DTSD) 3.000000 0.000000 DTSD) 0.306590 0.000000 DTSD) 1.314135 0.000000 DTSD) 4.000000 0.000000 DTSD) 0.290922 0.000000
. DTSD) 0.346939 0.000000 DTSD) 0.287356 0.000000 - ----- -
NO. ITERATIONS~ 19
RANGES IN WHlCH THE BASIS IS UNCHANGED
OBJ COEFFICIENT RANGES VARJABLE CURRENT ALLOWABLE ALLOWABLE
COEF INCREASE DECREASE XI I98.500000 INFINITY 0.294998 X2 198.475006 INFINITY 0.270004 X3 197.524994 0.6800I6 INFINITY X4 I 98.6S7SO I INFINITY 0.452499 XS 198.432495 INFINITY 0.227493 X6 198.487503 INFINITY 0.282SOI X7 199.375000 INFINITY l.!69998 XS I 97.882S07 0.322S03 INFINITY X9 198.637497 INFINITY 0.43249S
XI 0 198.20S002 0. 144998 0.322S03 Xl I 196.615005 1590005 INFINITY X 12 198.449997 INFINITY 0.244998 X13 198.574997 INFINITY 0.369995 Xl4 198.350006 INFINITY O.I44998 XIS 198.449997 INFINITY 0.244998
RIGHTHAND SIDE RANGES ROW CURRENT ALLOWABLE ALLOWABLE
RHS INCREASE DECREASE SSD 10.000000 0.894737 0.005426 SSD 10.000000 1.060606 0.028701 SSD 10.000000 INFINITY 10.000000 SSD 10.000000 1.073S29 0.078947 SSD 10.000000 1.088235 0.088933 SSD 10.000000 1.137499 0.023354 SSD 10.000000 1.086956 O. I53726 SSD 10.000000 INFINITY 10.000000 SSD 10.000000 1.138297 0.027443 SSD I0.000000 INFINITY O.OI 7535 SSD 10.000000 INFINITY 10.000000 SSD 10.000000 1.073878 O. I I0006 SSD I 0.000000 1.307692 0.003853 SSD I0.000000 1.05932I 0.034205 SSD I0.000000 1.068966 0.0084I4 DTSD 3.000000 INFINITY 0.246377 DTSD 3.000000 INFINITY 0.28767I DTSD 3.000000 INFINITY 3.000000 DTSD 3.000000 INFINITY 0.290837 DTSD 3.000000 INFINITY 0.294430 DTSD 3.000000 INFINITY 0.306397 DTSD 3.000000 INFINITY 0.2941 I8 DTSD 3. 000000 INFINITY 3. 000000 DTSD 3.000000 INFINITY 0.306590 DTSD 4.000000 INFINITY l.3I4135 DTSD 4.000000 INFINITY 4.000000 DTSD 3.000000 INFINITY 0.290922 DTSD 3.000000 INFINITY 0.346939
SURAT KE TERAN GAN No. 001/SDM-BTRIVII-05
~Alfa
Yang bcrtanda tangan di bawah ini menerangkan bahwa
KHAIRUL RA$YID' NIM: l0l092l23402
UNIVEHSJTAS JSLAJvf NEGERI JAKARTA JURUSAN JLMU SOSIAL EKONO!vll PERTANIAN I AGRIBISNIS
Telah melaksanakan Riset Masalah Penanganan barang - barang Perishable
PT . Alfa Retailindo Thk., Cabang Bintaro
Pcriode :0 J May .s/d 30 Juni 2005
DENGAN J-IASIL BAIK
Demikian Surat keterangan ini kami buat agar dapat dipergunakan seperlunya
Tangcrnng, 01 Juli 2005 PT.ALF A RETAILINDO Tbk, Cabang bintaro
Kepala Personalia &