oleh : sumarjono - aptrindo
TRANSCRIPT
Oleh : SUMARJONO
Yogyakarta, 30 Maret 2021
PENGALAMAN MENGAJAR
Dosen UST Yogyakarta Dosen PPS MSTT UGM Dosen PPS Magister Teknik UBL Diklat PUPR dan HPJI Lampung
SUMARJONOTanjungkarang / 18 November 1965
Pembina / IV a (April 2014)S2 UGM 2004
0812 721 99 25 (HP)[email protected]
PENGALAMAN KERJA Kasatker 3 (Tiga) Tahun PPK 12 (dua belas) Tahun Konsultan 6 (Enam) Tahun Kontraktor 4 (empat) Tahun
OUTLINE MATERI
PRESERVASI1IDENTIFIKASI KERUSAKAN PERKERASAN ASPAL DAN PENYEBABNYA
2
PERAWATAN DAN PERBAIKAN PERKERASAN ASPAL3
MATERI
PELATIHAN PRESERVASI JALAN
Definisi Perencanaan Teknis
Perencanaan Teknis adalah ketentuan teknis yang harus dipenuhi oleh suatu ruas jalan agar jalan dapat berfungsi secara optimal memenuhi Standar Pelayanan Minimal Jalan dalam melayani lalu lintas dan angkutan jalan.
Dokumen Rencana Teknis Preservasi Jalan adalah Dokumen yang memenuhi lingkup persyaratan teknis jalan yang harus dipenuhi oleh suatu ruas jalan agar dapat berfungsi secara optimal memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) Jalan.
Tujuan Perencanaan Teknis
Tertib penyelenggaraan jalan yang meliputi pengaturan, pembinaan, pembangunan, dan pengawasan Jalan; dan
Tersedianya Jalan yang mewujudkan keselamatan, keamanan, kelancaran, ekonomis, kenyamanan, dan ramah lingkungan.
Rencana Umum Pemeliharaan Jalan
Berdasarkan Permen PU No. 13 Tahun 2011 Tentang Tata Cara Pemeliharaan dan Penilikan Jalan, salah satu lingkuppengaturan tata cara pemeliharaan jalan dan penilikan jalanadalah Perencanaan Teknis dan penyelenggara Jalan wajibmenyusun rencana pemeliharaan jalan.
UURI NO. 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN
Dana Preservasi Jalan
Pasal 29
(1) Untuk mendukung pelayanan Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan yang aman, selamat, tertib, dan lancar,
kondisi Jalan harus dipertahankan.
(2) Untuk mempertahankan kondisi Jalan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), diperlukan Dana Preservasi
Jalan.
(3) Dana Preservasi Jalan digunakan khusus untuk
kegiatan pemeliharaan, rehabilitasi, dan
rekonstruksi Jalan.
(4) Dana Preservasi Jalan dapat bersumber dari
Pengguna Jalan dan pengelolaannya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
UURI NO. 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN
Pasal 30
Pengelolaan Dana Preservasi Jalan harus dilaksanakan
berdasarkan prinsip berkelanjutan, akuntabilitas,
transparansi, keseimbangan, dan kesesuaian.
Pasal 31
Dana Preservasi Jalan dikelola oleh unit pengelola Dana
Preservasi Jalan yang bertanggung jawab kepada
Menteri di bidang Jalan.
Pasal 32
Ketentuan mengenai organisasi dan tata kerja unit
pengelola Dana Preservasi Jalan diatur dengan
peraturan Presiden.
LATAR BELAKANG PELAKSANAAN PRESERVASI JALAN
Definisi Preservasi Jalan
Preservasi Jalan adalah :
Kegiatan penanganan jalan, berupa pencegahan, perawatan, dan perbaikan yang diperlukan untuk mempertahankan kondisi jalan agar tetap berfungsi secara optimal melayani lalu-lintas sehingga umur rencana yang ditetapkan dapat tercapai.
LATAR BELAKANG PELAKSANAAN PRESERVASI JALAN
Tujuan Preservasi Jalan
- Mempertahankan Kondisi JalanPemeliharaan jalan (rutin dan periodik) diprioritaskan pada jalan Nasional yang berkondisi baik dan sedang agar dapat memberikan pelayanan jasa transportasi yang optimal
- Menurunkan Biaya TransportasiKondisi jalan yang tetap terjaga dalam kondisi baik dapat memberikan manfaat bagi penurunan biaya transportasi
- Meningkatkan Pertumbuhan EkonomiPelayanan prasarana transportasi jalan yang baik , akan mempengaruhi pengembangan ekonomi daerah melalui aktivitas-aktivitas ekonomi dan dapat meningkatkan iklim investasi
LATAR BELAKANG PELAKSANAAN PRESERVASI JALAN
Kegiatan Preservasi Jalan
SEBAGAI UPAYA UNTUK :
1. Kegiatan penanganan jalan, berupa pencegahan, perawatan dan perbaikan yang diperlukan untuk mempertahankan kondisi jalan agar tetap berfungsi secara optimal melayani lalu lintas sehingga umur rencana yang ditetapkan dapat tercapai.
2. Pelaksanaan Preservasi jalan wajib memperhatikan keselamatan pengguna jalan dan kelancaran lalu lintas dengan penempatan rambu lalu lintas secara jelas, aman, dan stabil
3. Preservasi jalan meliputi kegiatan pemeliharaan rutin, pemeliharaan berkala, rehabilitasi jalan, dan rekonstruksi jalan
LATAR BELAKANG PELAKSANAAN PRESERVASI JALAN
Jenis Preservasi Jalan
• memelihara rutin jalan secara reaktif sepanjang umur rencana
PemeliharaanKorektif
• preservasi perkerasan, mempertahankan kondisikemantapan jalan
PemeliharaanPreventif
• dilakukan ketika terjadi kerusakan karena sebab khusus
Rehabilitasi
• dilakukan ketika kondisi jalan rusak berat
Rekonstruksi
PELATIHAN PRESERVASI JALAN
IDENTIFIKASI KERUSAKAN DAN PENYEBAB
Definisi Perkerasan Jalan
Perkerasan lentur/flexible pavement adalah konstruksi jalan yang dibuat dari agregat yang diikat oleh binder yang bersifat lentur (misalnya aspal).
Perkerasan kaku/rigid pavement adalah konstruksi jalan yang dibuat dari agregat yang diikat oleh binder yang bersifat kaku (misalnya semen Portland).
IDENTIFIKASI KERUSAKAN DAN PENYEBAB
Kriteria Konstruksi Perkerasan Lentur
Konstruksi perkerasan lentur dipandang dari keamanan dan kenyamanan berlalu lintas haruslah memenuhi syarat-syarat sebagaiberikut:
Permukaan yang rata, tidak bergelombang, tidak melendutdan tidak berlubang
Permukaan yang cukup kaku, sehingga tidak mudahberubah bentuk akibat beban yang bekerja di atasnya
Permukaan cukup kesat, memberikan gesekan yang baikantara ban dan permukaan jalan sehingga tidak mudahselip
Permukaan tidak mengkilap, tidak silau jika terkena sinarmatahari
Syar
at-s
yara
tB
erla
luLi
nta
s
IDENTIFIKASI KERUSAKAN DAN PENYEBAB
Kriteria Konstruksi Perkerasan Lentur
Konstruksi perkerasan jalan dipandang dari segi kemampuan memikul dan menyebarkan beban, haruslah memenuhi syarat-syarat:
Ketebalan yang cukup sehingga mampu menyebarkanbeban/muatan lalu lintas ke tanah dasar.
Kedap terhadap air, sehingga air tidak mudah meresapke lapisan dibawahnya.
Permukaan mudah mengalirkan air, sehingga air hujanyang jatuh di atasnya dapat cepat dialirkan.
Kekakuan untuk memikul beban yang bekerja tanpamenimbulkan deformasi yang berarti.
Syar
at-s
yara
tK
eku
atan
/Str
ukt
ura
l
)
IDENTIFIKASI KERUSAKAN DAN PENYEBAB
Jenis-Jenis Kerusakan Perkerasan Aspal
•Retak (cracking)
•Distorsi (distortion),
perubahan bentuk
•Cacat Permukaan
(disintegration)
IDENTIFIKASI KERUSAKAN DAN PENYEBAB
RETAK (cracking)
IDENTIFIKASI KERUSAKAN DAN PENYEBAB
1. Retak Melintang (Transverse Crack)
IDENTIFIKASI KERUSAKAN DAN PENYEBAB
2. Retak Memanjang (Longitudinal Crack)
IDENTIFIKASI KERUSAKAN DAN PENYEBAB
3. Retak Blok (Block Crack)
IDENTIFIKASI KERUSAKAN DAN PENYEBAB
4. Retak Kulit Buaya (Alligator Crack)
IDENTIFIKASI KERUSAKAN DAN PENYEBAB
5. Retak Bulan Sabit (Slipage Crack)
IDENTIFIKASI KERUSAKAN DAN PENYEBAB
6 Retak Refleksi (Reflection Crack)
IDENTIFIKASI KERUSAKAN DAN PENYEBAB
•Distorsi (distortion), perubahan bentuk
1. Alur (Rutting)
Foto,1
1. Alur (Rutting)
Foto. 2
IDENTIFIKASI KERUSAKAN DAN PENYEBAB
1. Alur (Rutting)
Foto. 3
IDENTIFIKASI KERUSAKAN DAN PENYEBAB
1. Alur (Rutting)
Foto. 4
IDENTIFIKASI KERUSAKAN DAN PENYEBAB
1. Alur (Rutting)
Foto. 5
IDENTIFIKASI KERUSAKAN DAN PENYEBAB
2. Kerut (corrugation) dan Sungkur (Shoving)
ShovingCorrugation
IDENTIFIKASI KERUSAKAN DAN PENYEBAB
3. Amblas (Depression)
IDENTIFIKASI KERUSAKAN DAN PENYEBAB
4. Kegemukan (Bleeding)
IDENTIFIKASI KERUSAKAN DAN PENYEBAB
5. Tambalan(Patches)
6. Tambalan(Patches)
•Cacat Permukaan (disintegration)
IDENTIFIKASI KERUSAKAN DAN PENYEBAB
IDENTIFIKASI KERUSAKAN DAN PENYEBAB
1. Lubang (Pothole)
IDENTIFIKASI KERUSAKAN DAN PENYEBAB
2. Delaminasi (Delamination)
IDENTIFIKASI KERUSAKAN DAN PENYEBAB
3. Pelepasan Butir (Ravelling)
IDENTIFIKASI KERUSAKAN DAN PENYEBAB
4. Pengelupasan Butir (Stripping)
IDENTIFIKASI KERUSAKAN DAN PENYEBAB
5. Pengausan (Polished Aggregate)
2
)
PELATIHAN PRESERVASI JALAN (2019)
PERAWATAN DAN PERBAIKAN PERKERASAN ASPAL
Penentuan Kategori Pemeliharaan Perkerasan Aspal
Pada Manual Desain Perkerasan dapat dikategorikanbeberapa pemeliharaan perkerasan, yaitu pemeliharaanrutin,atau dengan overlay non struktural, overlay struktural, daur ulang perkerasan (recycling), stabilisasidengan foam bituman dan stabilisasi dengan semen.
PELATIHAN PRESERVASI JALAN (2019)
PERAWATAN DAN PERBAIKAN PERKERASAN ASPAL
Penentuan Kategori Pemeliharaan Perkerasan Aspal
Berikut ini grafikpenentuankategoritersebut, didasarkan ESA, dan besarnyalendutan.
PELATIHAN PRESERVASI JALAN (2019)
PELATIHAN PRESERVASI JALAN (2019)
PERAWATAN DAN PERBAIKAN PERKERASAN ASPAL
Penentuan Kategori Pemeliharaan Perkerasan Aspal
PELATIHAN PRESERVASI JALAN (2019)
PERAWATAN DAN PERBAIKAN PERKERASAN ASPAL
Penentuan Kategori Pemeliharaan Perkerasan Aspal
PELATIHAN PRESERVASI JALAN (2019)
PERAWATAN DAN PERBAIKAN PERKERASAN ASPAL
Penentuan Kategori Pemeliharaan Perkerasan Aspal
PELATIHAN PRESERVASI JALAN
PERAWATAN DAN PERBAIKAN PERKERASAN ASPAL
Bahan untuk Pemeliharaan Perkerasan Aspal
Bahan utama yang digunakan untuk pemeliharaan perkerasan aspalumumnya adalah bahan pembentuk perkerasan aspal sendiri yaitu Aspaldan Agregat yang dapat digunakan untuk berbagai kepentingan yang disesuaikan dengan ukuran maupun ketentuan yang diperlukan.
• Aspal Keras
• Aspal Cair
• Aspal EmulsiAspal
• AgregatKasar
• AgregatHalus
Agregat
PERAWATAN DAN PERBAIKAN PERKERASAN ASPAL
Aspal Keras (Asphalt Concrete)
Digunakan sebagai bahan pembuatan aspal beton. Aspal yang digunakan dapat berupa aspal keras penetrasi 60 atau penetrasi 80 yang memenuhi persyaratan aspal keras.
•Digunakan untuk kasus :
•Jalan dengan volume lalu lintas tinggi
•Daerah dengan cuaca iklim panas
Aspal Penetrasi Rendah 40/55
PERAWATAN DAN PERBAIKAN PERKERASAN ASPAL
Aspal Keras (Asphalt Concrete)
•Digunakan untuk kasus :
•Jalan dengan volume lalu lintas sedang atau tinggi
•Daerah dengan cuaca iklim panas
Aspal Penetrasi Rendah 60/70
•Digunakan untuk kasus :
•Jalan dengan volume lalu lintas sedang atau rendah
•Daerah dengan cuaca iklim dingin
Aspal Penetrasi Tinggi 80/100
PERAWATAN DAN PERBAIKAN PERKERASAN ASPAL
Aspal Keras (Asphalt Concrete)
•Digunakan untuk kasus :
•Jalan dengan volume lalu lintas rendah
•Daerah dengan cuaca iklim dingin
Aspal Penetrasi Tinggi 100/110
PERAWATAN DAN PERBAIKAN PERKERASAN ASPAL
Aspal Cair (Cut Back Asphalt)
Campuran antara aspal semen dengan bahan pencair dari hasilpenyulingan minyak bumi. Dengan demikian cut back asphalt berbentuk cair dalam temperatur ruang. Berdasarkan bahan cairnyadan kemudahan menguap bahan pelarutnya, aspal cair dibedakanatas : RC, MC, dan SC
PERAWATAN DAN PERBAIKAN PERKERASAN ASPAL
Aspal Cair (Cut Back Asphalt)
•Merupakan aspal semen yang dilarutkan dengan bensin atau premium. RC merupakan cut back aspal yang paling cepat menguap.
RC (Rapid Curing Cut Back )
•Merupakan aspal semen yang dilarutkan dengan bahan pencair yang lebih kental seperti minyak tanah
MC (Medium Curing Cut Back)
•Merupakan aspal semen yang dilarutkan dengan bahan yang lebih kental seperti solar. Aspal jenis ini merupakan cutback aspal yang paling lama menguap.
SC (Slow Curing Cut Back)
PERAWATAN DAN PERBAIKAN PERKERASAN ASPAL
Aspal Emulsi
Suatu campuran aspal dengan air dalam bahan pengemulsi. Berdasarkan muatan listrik yang dikandungnya, aspal emulsi dapatdibedakan atas: Kationik, Anionik, dan Nanionik
Kationik
•disebut juga aspal emulsi asam, merupakan aspal emulsi yang bermuatan arus listrik positif.
Anionik
•disebut juga aspal emulsi alkali, merupakan aspal emulsi yang bermuatan negatif.
Nanionik
•merupakan aspal emulsi yang tidak mengalami ionisasi, berarti tidak mengantarkan listrik
PERAWATAN DAN PERBAIKAN PERKERASAN ASPAL
Ketentuan Aspal Emulsi Modifikasi Polimer
PERAWATAN DAN PERBAIKAN PERKERASAN ASPAL
Ketentuan Agregat Kasar
PERAWATAN DAN PERBAIKAN PERKERASAN ASPAL
Ketentuan Agregat Halus
PERAWATAN DAN PERBAIKAN PERKERASAN ASPAL
Amplop Gradasi Agregat Gabungan
PERAWATAN DAN PERBAIKAN PERKERASAN ASPAL
Ketentuan Bahan Anti Pengelupasan MengandungAmine
PERAWATAN DAN PERBAIKAN PERKERASAN ASPAL
Kompatibilitas Bahan Anti Pengelupasan denganAspal
PELATIHAN PRESERVASI JALAN
PELATIHAN PRESERVASI JALAN (2019)
PERAWATAN DAN PERBAIKAN PERKERASAN ASPAL
Peralatan Pemeliharaan Perkerasan Aspal
Peralatan yang digunakan untuk pemeliharaan perkerasan aspal bergantungpada tindakan penanganan yang diperlukan pada berbagai variasi tipekerusakan.
PELATIHAN PRESERVASI JALAN (2019)
PERAWATAN DAN PERBAIKAN PERKERASAN ASPAL
Peralatan Pemeliharaan Perkerasan Aspal
PELATIHAN PRESERVASI JALAN
PELATIHAN PRESERVASI JALAN (2019)
PERAWATAN DAN PERBAIKAN PERKERASAN ASPAL
Chip Seal
Nama lain chip seal: surface treatment, surface dressing ataupun spray seal.
•Memberikan suatu lapisanpenutup (seal) pada lapisan pondasi (base) dan untuk memberikan lapisan yang durable dengan tahanan gelinciryang memadai.
Tujuan
•Menghampar satu lapisanaspal yang diikuti denganpemberian satu lapisanchipping. Pemberian aspal dan chipping ini dapat dilakukan berkali-kali dengan teknik dan ukuran chip yang sesuai dengantipe chip seal yang diinginkan.
Pelaksanaan
PELATIHAN PRESERVASI JALAN (2019)
PERAWATAN DAN PERBAIKAN PERKERASAN ASPAL
Slurry Seal
•Menjaga struktur yang sudahada tetap kokoh dari oksidasiatau Aging dan mengembalikankerataan permukaan.
Tujuan
•Metodepelapisan permukaanjalan eksisting menggunakancampuran aspal dingin yang terdiri dari Agregat GradasiHalus, Aspal Emulsi, Air dan Bahan Tambah dengan formulasi(mix design) tertentu kemudiandihampar menggunakan alatSlurry Paver.
Pelaksanaan
PELATIHAN PRESERVASI JALAN (2019)
PERAWATAN DAN PERBAIKAN PERKERASAN ASPAL
Milling & Overlay
•Teknik pemeliharaan jalan ini dilakukan denganmengelupas lapisan atas perkerasan denganmenggunakan Milling Machine. Setelah itu, dihamparkanlapisan baru pada lokasi yang sebelumnya dikelupas.
•Sebelum dihamparkan lapisan perkerasan baru, permukaan jalan yang baru saja dikelupas dilapisi denganlapis pengikat dari aspal cair (tack coat) agar ada rekatanantar lapisan yang lama dan yang baru.
Pelaksanaan
Foto. 6
CMM
PELATIHAN PRESERVASI JALAN (2019)
PERAWATAN DAN PERBAIKAN PERKERASAN ASPAL
Crack Sealing
•Mengisi retakan yang munculpada permukaan perkerasansebagai upaya untukmenghindari retakan tersebutterisi oleh air maupunsubstansi lain seperti pasir, kotoran, batu ataupunditumbuhi tanaman.
Tujuan
•Sebelum dilakukan pengisianretakan dengan crack seal, retakan perlu dibersihkanterlebih dahulu.
Pelaksanaan
PELATIHAN PRESERVASI JALAN (2019)
PERAWATAN DAN PERBAIKAN PERKERASAN ASPAL
Patching
•Patching atau penambalan dapat dilakukan untuk memperbaiki kerusakan:
• Lubang (Pothole)
• Bergelombang (Corrugation)
• Sungkur (Shoving)
• Alur dengan kedalaman lebih dari 30 mm
• Amblas dengan kedalaman lebih dari 50 mm
• Retak buaya dalam jumlah besar
Tujuan
PELATIHAN PRESERVASI JALAN
PELATIHAN PRESERVASI JALAN (2019)
PERAWATAN DAN PERBAIKAN PERKERASAN ASPAL
Cement Treated Recycle Base
• Suatu metode daur ulang campuran dingin (cold mix recycling).
• Metode daur ulang campuran dingin adalah suatu metode daur ulang yang menggunakan kembali bahan perkerasan lama sebagai bahan jalan dengan pencampuran tanpa pemanasan. Prosesnya dapat dilaksanakan secara di tempat (inplace) atau sentral (in plant)
CTRB
PELATIHAN PRESERVASI JALAN (2019)
PERAWATAN DAN PERBAIKAN PERKERASAN ASPAL
Cement Treated Recycle Base
Alat milling dan recycler untuk pekerjaan CTRB in place
PELATIHAN PRESERVASI JALAN (2019)
PERAWATAN DAN PERBAIKAN PERKERASAN ASPAL
Cold Mixed Recycling with Foam Bitumen
•Proses daur-ulang lapis pondasi jalan yang memaksimalkan material bekas dari jalan yang diperbaiki (berupa RAP atau RAM) menggunakan Foam Bitumen sebagai bahan pengikat (binding agent).
CMRFB
PELATIHAN PRESERVASI JALAN (2019)
PERAWATAN DAN PERBAIKAN PERKERASAN ASPAL
Cold Mixed Recycling with Foam Bitumen
Alat recycler dan penghamparan CMRFB in place
PELATIHAN PRESERVASI JALAN (2019)
PERAWATAN DAN PERBAIKAN PERKERASAN ASPAL
Cold Mixed Recycling with Foam Bitumen
Alat pencampur CMRFB (in plant) dan penghamparan
PELATIHAN PRESERVASI JALAN (2019)
PERAWATAN DAN PERBAIKAN PERKERASAN ASPAL
Teknologi CTRB dan CMRFB
• Harga CTRB harus mendekati harga base
• Harga CMRFB harus 40% dibawah ATB/AC
Yang Perlu Diperhatikan
PERAWATAN DAN PERBAIKAN PERKERASAN ASPAL
Modifikasi Lapis Permukaan dengan CTRB
Umur Base = 20 tahun Umur Base = 20 tahun
Material SN Tebal Harga Total Material SN Tebal Harga Total
Agregat Base B 0.11 2.75 0.25 240,000.00 60,000.00 Cement treated base 0.18 10.80 0.60 280,000.00 168,000.00
Agregat Base A 0.12 2.4 0.20 250,000.00 50,000.00 Cement 60.00 996.00 59,760.00
Resap 0.30 7,000.00 2,100.00 Resap 0.30 7,000.00 2,100.00
AC BASE 0.3 2.1 0.07 1,550,000.00 108,500.00 2.00 10,000.00 20,000.00
Binder Coarse 0.35 2.1 0.06 1,600,000.00 96,000.00 Chip Seal 1.00 35,000.00 35,000.00
AC-WC 0.35 1.4 1.00 85,000.00 85,000.00
Rekat 0.60 7,000.00 4,200.00
405,800.00 284,860.00
Asphalt Latex +cram Rubber
Kekuatan sama dan biaya lebih murah 30%
SEMOGA BERMANFAAT