observasi sekolah by kelompok 9
DESCRIPTION
Hasil ObservasiTRANSCRIPT
OBSERVASI SEKOLAH
Kelompok 9Ketua :M. Firman Akbar 13-088Anggota : Sinta Meilastry 13-092 Immanuel Saragih 13-098 Pebryanti Simarmata 13-102 Pesta Ria Tambun 13-114
Profil Sekolah Nama sekolah : Yayasan Perguruan Advent TK-SD-SMP
Advent 2 Alamat : JL. DR. Mansyur Gg. Berkat No. 9 Medan Nomor Telepon : 8223806 Uang sekolah : Rp 85.000,00 (untuk semua
tingkat SD kelas 1-6) Kegiatan ekstrakulikuler : sempoa, belajar
musik Fasilitas : 2 kelas TK, 6 kelas SD, 3 kelas
SMP, ruang guru, perpustakaan, toilet, kantin, rumah ibadah, tempat bermain, lapangan olahraga basket
Profil Kelas Observasi
Tingkat kelas : Kelas 3 SD Guru yang mengajar : Ibu Nuraidah Hutagalung Mata pelajaran yang sedang diajarkan : IPS
(materi pelajaran tentang pasar) Jumlah siswa : 19 orang, 9 laki-laki 10
perempuan Tata ruang kelas : 20 kursi, 11 meja, papan
tulis, lemari, kipas angin, lampu, kalender, jam, gambar-gambar pahlawan dan budaya Indonesia, gambar Presiden beserta wakilnya, lambang Pancasila, hasil karya siswa, papan absen
Lama observasi : 40 menit
Hasil Observasi Kelas
Penguasaan dan penguasaan materi : guru menguasai dengan baik materi yang diajarkan
Manajemen kelas : guru mampu memusatkan perhatian murid untuk fokus pada pengajarannya
Strategi mengajar : guru mengutamakan prinsip “belajar sambil bermain”
Keahlian komunikasi : guru secara komunikatif menyampaikan pelajaran dengan ramah dan bersahabat, suaranya kuat, jelas dan tegas
Hasil Observasi Kelas
Interaksi : anak-anak aktif bertanya pada guru dan mengemukakan pendapatnya, anak-anak aktif bergerak namun tetap kondusif, anak-anak-anak aktif berinteraksi dengan teman-temannya yang lain, guru mengitari kelas
Teknologi : ada kipas angin dan lampu, menggunakan internet untuk mencari tambahan bahan pengajaran
Komitmen dan motivasi guru : ingin turut memajukan anak bangsa, menganggap murid seperti anak sendiri
Analisis Teori Belajar
Teori Case-based Learning : mempelajari sesuatu berdasarkan kasus-kasus yang telah terjadi mengenai subyek yang hendak dipelajari
Dalam kelas ini guru mengajarkan tentang subyek “pasar” dengan memberikan contoh kasus orang yang marah-marah ketika membeli di kantin, kemudian membahas bagaimana seharusnya perilaku antara pembeli dengan penjual
Analisis Teori Belajar Teori orientasi belajar merupakan
perpaduan Teacher-centered (pembelajaran berpusat pada penjelasan guru) dengan Learner-centered (pembelajaran berbasis problem dimana murid dirangsang untuk memecahkan problem itu sendiri)
Dari sisi teacher-centered terlihat bahwa guru banya memberikan penjelasan tentang materi pasar sedangkan dari sisi learner-centered, guru memberikan kesempatan untuk murid dalam mengeksplorasi pendapatnya mengenai pasar untuk akhirnya menyusun sendiri pemahamannya tentang pasar
Analisis Teori Belajar Teori Classical Conditioning : pembelajaran
dengan mengasosiasikan stimulus netral dengan stimulus bermakna untuk menghasilkan respon serupa
Aplikasinya sepert ketika menghadapi ujian. Hasil ujian yang buruk (US) menimbulkan respon rasa nyaman murid (UR) karena menurut wawancara dengan murid, guru-gurunya baik dan tidak memarahi hasil ujian yang buruk tersebut. Kemudian anak mengasosiasikan ujian dengan hasil yang buruk (CS) menghasilkan respon yang serupa yaitu rasa nyaman (CR)
Analisis Teori Belajar
Teori Operant Conditioning : anak belajar memperkuat perilakunya berdasarkan konsekuensinya
Guru memberikan pujian dan tersenyum kepada murid yang mendapatkan nilai tugas yang bagus. Maka dengan konsekuensi positif/reward yaitu pujian dan senyuman, murid semakin termotivasi untuk terus mengerjakan tugasnya sebaik mungkin (terjadi penguatan perilaku mengerjakan tugas dengan baik)
Pendekatan Pemrosesan Informasi
1. Bagi murid : mencatat dan melakukan proses pengulangan belajar kembali di rumah
2. Strategi guru dalam membantu murid memproses informasi pelajarannya : guru mengulangi kembali pelajaran yang belum dimengerti oleh murid
Analisis Teori Perkembangan
Teori Kognitif Piaget : pada umumnya anak kelas 3 SD berusia 9 tahun, dimana usia 9 tahun termasuk dalam tahap operasional konkret dengan ciri penalaran logis dalam situasi konkret dan anak sudah mampu memahami konsep kebalikan
Anak sudah dapat didorong untuk menemukan konsep konkret dan prinsip tentang pelajaran pasar. Anak memahami konsep pembeli harus berperilaku baik terhadap penjual, begitu juga sebaliknya penjual harus berperilaku baik terhadap pembeli
Analisis Teori Perkembangan
Teori scaffolding Vygotsky : bimbingan sementara untuk membantu anak belajar
Dalam kelas terlihat guru sering mendatangi muridnya untuk melihat langsung kemampuan murid dan melihat bantuan apa yang diperlukan murid. Guru memberi penjelasan tambahan untuk membantu murid sampai bisa mengerjakan tugasnya sendiri
Analisis Teori Perkembangan
Teori Ekologi Bronfenbrenner : proses belajar melalui interaksi individu dengan lingkungannya
Ada mesosistem kaitan antara sekolah dan keluarga yaitu bagaimana interaksi anak dengan orang tua yang membantu mengerjakan PR dari sekolahnya. Selain itu keterlibatan keluarga terjadi ketika orang tua mendampingi anaknya dalam kegiatan sekolah seperti berkunjung ke museum
Analisis Teori Perkembangan
Teori Sosioemosional Erikson Untuk murid : usaha vs inferioritas Tahap dimana murid begitu
semangat untuk belajar pengetahuan baru, terbukti dengan murid-murid dari kelas ini yang antusias dan semangat untuk angkat tangan bertanya dan mengemukakan pendapat mereka
Analisis Teori Perkembangan
Teori Sosioemosional Erikson Untuk guru : generativitas vs stagnasi Guru termasuk dalam kondisi
generatif yaitu guru telah mampu mengembangkan hidupnya yang berguna dalam peran membantu mencerdaskan generasi selanjutnya (murid). Guru pun merasa puas dengan pekerjaannya.
Pendidikan Moral dan Karakter
Guru mengajarkan tentang tanggung jawab yaitu dengan menghimbau murid agar dapat menertibkan dirinya masing-masing di dalam. Terbukti ketika guru keluar meninggalkan kelas sebentar, murid-murid tetap tertib di dalam kelas
Mengajarkan sikap ramah, sopan, dan jujur sebagai pembeli ataupun penjual
Mengajarkan kerapian dengan yaitu dengan merapikan seragam, merapikan bangku dan mejanya masing-masing
Mengajarkan murid agar dapat mengembangkan kemampuannya sendiri dengan tidak menyontek
Kesimpulan Hasil Observasi
1) Hubungan yang baik antara guru dengan murid dan antar sesama murid
2) Murid menikmati proses belajarnya3) Murid-murid maupun gurunya berkembang
ke arah yang positif sesuai dengan berbagai pendekatan teori perkembangan
4) Dengan jumlah siswa yang tidak terlalu banyak, maka lebih mudah untuk mengkondusifkan situasi dalam kelas maupun sekolah secara keseluruhan
5) Fasilitas sekolah cukup bagus
Dokumentasi
Dokumentasi
Dokumentasi
Dokumentasi
Dokumentasi
Dokumentasi
Dokumentasi
TERIMA KASIH