nutrisi enteral dini

Upload: salmah-yusuf

Post on 06-Apr-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/3/2019 nutrisi enteral dini

    1/6

    Nutrisi enteral dini pascarekonstruksi saluran cerna proksimal

    Written by Dukut R Kastomo

    Thursday, 09 July 2009 07:46

    Abstract

    Introduction: Long starvation post upper-GI operation would decrease protein, calorie, fat and

    electrolyte. This condition delays wound healing and lowers physical fitness. Parenteral nutrition

    as a subtitute procedure could not replace protein calorie fat and electrolyte deficit in long term.

    Early enteral feeding through intestine direct over to digestive anastomosis could overcome

    this problem. This procedure could begin directly after the operation, gradually rise and

    change to oral feeding after eight post operative days.Methods: A clinical series of patient after upper-GI operation that early enteral feeding with

    naso-jejunal feeding tube through distal digestive anastomosis were recruited retrospectively in

    the period of 1994-2004.

    Results: 55 patients were recruited during the period which was consist of 4 to have achalasia,

    16 esophageal cancer , 22 gastric cancer, 3 duodenal ulcer, and 10 cancer of the pancreas.

    There were 44 male and 11 female patients. No morbidity and mortality founded during therapy.

    Discussion: Early enteral feeding post upper gastro-intestinal operation with naso-jejunal tube

    had been given savely.

    Keywords: early enteral feeding, upper gastrointestinal reconstruction (J I Bedah Indones2006;34(1):6-10)

    PENDAHULUAN

    Kebutuhan protein kalori lemak dan elektrolit sangat diperlukan untuk kebugaran fisik dan

    penyembuhan luka pascabedah. Puasa lebih dari 24 jam terjadi proses katabolik yang

    menghabiskan cadangan glicogen hati dan otot, badan manusia tanpa asupan nutrisi

    membutuhkan 25 kkal/kg/hari (kilokalori). Jika cadangan habis terjadi gluconeogenesis yangdiambil dari proteolisis otot juga dari protein viseral yang mengakibatkan menurunnya integritas

    sel, sistem imunitas dan enzim.1 Puasa panjang dengan mengistirahatkan sistem gastro

    intestinal (GI), diperlukan asupan nutrisi dalam bentuk parenteral nutrisi (PN). Cara ini tidak bisa

    mengganti kebutuhan nutrisi maksimal untuk waktu lama. Tidak ditemukan perbedaan

    permeabilitas mukosa pada pasien yang dipuasakan atau diberi nutrisi enteral (NE). Akan tetapi

    pemberian NE akan meningkatkan integritas mukosa sehingga pernyerapan makanan lebih

    baik.2 Seperti diketahui rekonstruksi GI proksimal tidak selalu mengganggu motilitas GI distal

    secara maksimal. Sehingga diperlukan cara mengaktifkan fungsi GI distal dari daerah

    rekonstruksi lebih dini dengan harapan asupan nutrisi enteral tidak terlalu lama ditunda.

    Pemberian NE dini pascabedah langsung ke yeyunum dapat dimulai 24 jam pascabedah,dengan asumsi gerakan peristaltic dan fungsi penyerapan usus sudah berfungsi pada saat itu.

    1 / 6

  • 8/3/2019 nutrisi enteral dini

    2/6

    Nutrisi enteral dini pascarekonstruksi saluran cerna proksimal

    Written by Dukut R Kastomo

    Thursday, 09 July 2009 07:46

    (4-8 jam pascabedah fungsi usus normal kembali).3 Keadaan ini dievaluasi berdasarkan status

    klinis abdomen dan fungsi pasase. Pemberian nutrisi pascabedah bertujuan untuk

    mengimbangi keluaran energi selama fase katabolik dan membantu pemulihan selama fase

    anabolik.1 Dilaporkan di Ninewells Hospital and Medical School untuk semua kasus surgical

    maupun medical, 44 % pasien dirawat di rumah sakit dalam kondisi undernutrition danmeningkat sampai 78 % selama dalam perawatan.4 Pemberian nutrisi enteral secara umum di

    rumah sakit sangat penting untuk dikontrol pelaksanaannya. Karena hospital malnutrition

    merupakan masalah besar yang sering tidak terdeteksi, sehingga memerlukan perhatian

    nutritisi klinis secara khusus. Keberhasilan pemberian nutrisi enteral dini dievaluasi secara

    berkala dengan keadaan umum pasien berupa kebugaran secara umum yang sangat subyektif

    penilaiannya. Atau dengan penilaian obyektif dari hasil pemeriksaan laboratorium setelah terapi

    dilaksanakan.

    Penelitian ini bertujuan menunjukkan bahwa nutrisi

    enteral yang dini lebih menguntungkan dibandingkan dengan partenteral ditinjau dari sudut

    perbaikan keadaan klinis dan biaya pengobatan dan untuk mencegah malnutrisi

    METODE

    Dalam jangka waktu dari tahun 1994 sampai dengan 2004 dikumpulkan kasus-kasus yang

    mendapatkan NE dini melalui naso yeyunal (NY) yang berasal dari catatan buku Rekam Medik

    Ruang Perawatan Intensif. Di Ruang Rawat Intensif Rumah Sakit Kanker Dharmais periode

    1994 sampai 2004 telah diberikan NE dini per naso yeyunal (NY) pada 55 pasien pascabedah

    GI proksimal. Ke-55 pasien dengandiagnosis, achalasia empat, kanker esophagus 16, kanker lambung 22, ulcus duodeni berdarah

    tiga, kanker pancreas 10 pasien. Pasien terdiri dari 44 laki-laki dan 11 wanita dengan usia

    termuda 29 tahun tertua 83 tahun. Tindakan bedah bersifat elektive, kecuali ulcus duodeni yang

    berdarah dilaksanakan dalam keadaan darurat. Pasien disiapkan pra bedah sehingga semua

    dipersiapkan dengan kondisi klinis dan laboratorium terkontrol. Pra bedah diperiksa parameter

    hemoglobin, albumin, SGPT, SGOT, Na, Ka, Cl, dibandingkan dengan evaluasi pascabedah.

    Perawatan pascabedah: setelah 24 jam pascabedah diberikan PN 1500-2500 ml / 2000 kkal/

    24 jam, dan NE per NY 400 kkal/ 24 jam. Agar cukup untuk penggantian/replesi sebaiknya

    minimal diberikan 1000 kkal energi dan minimal 1gr protein /kg berat badan /hari.8 Pemberian

    NE dilaksanakan dengan menilai klinis, abdomen flat bising usus terdengar diseluruh kwadranabdomen nada normal. Pada keadaan belum flatus dengan kondisi diatas, dapat diberikan NE

    diet cair berupa cairan teh manis per NY 8 kali 50 cc per pemberian (400 ml/ 400 kkal/24 jam).

    Dengan rangsangan cairan ini dalam 24 jam bila fisik abdomen tetap biasanya sudah diikuti

    dengan flatus dapat dilanjutkan dengan diet cair lain berupa pemberian susu manis 8 kali 50 ml

    perjam. Selain itu juga diberikan jus buah 2 kali 50 ml dan teh manis 2 kali 50 ml (total asupan

    600 ml/600 kkal per 24 jam). Secara bertahap dosis ditingkatkan 25 ml-50 ml per kali sampai

    pemberian 150 - 200 ml per kali sehingga total 1800 - 2400 ml/1800-2400 kkal per 24 jam

    tercapai. Telur dapat diberikan sebanyak 2 butir sehari, akan memberi tambahan 95 kkal, 10 gr

    protein dan 6 gr lemak.

    Apabila pemberian maksimal 200 ml per kali tercapai berarti 2400 kkal pe 24 jam bisadiberikan. Tetapi pada beberapa keadaan hal tersebut tidak bisa dicapai karena terbatasnya

    2 / 6

  • 8/3/2019 nutrisi enteral dini

    3/6

    Nutrisi enteral dini pascarekonstruksi saluran cerna proksimal

    Written by Dukut R Kastomo

    Thursday, 09 July 2009 07:46

    penyerapan. PN dikurangi bertahap apabila kebutuhan cairan dan kalori sudah dapat dipenuhi

    NE (berhasil diberikan 2400 kkal /24 jam). Pemberian per kali tersebut pada beberapa pasien

    timbul reaksi kolik, keadaan ini disebabkan karena gula pekat yang langsung ke mukosa

    yeyunum. Bila ini terjadi dilakukan pengenceran larutan sampai 50 % dengan penambahan air

    atau pemberian dengan drip / tetes gravitasi ( kebutuhan total dalam 24 jam dibagi dalambeberapa tahap). Keberhasilan pemberian nutrisi di kontrol secara subyektif dengan kebugaran

    klinis (kesadaran, kontak personal, rasa lapar) dan fakta obyektif dengan pemeriksaan

    kesadaran tensi, nadi produksi urin dan kondisi luka, keadaan fisik abdomen dan follow up

    penilaian laboratorium (darah perifer,

    albumin dan elektrolit).

    NE per NY dilanjutkan per oral dengan makanan semi padat, pada hari 8 pascabedah (tube

    dicabut hari ke 9). Dimulai dengan pemberian bubur saring dan daging cincang atau telur untuk

    nutrisi protein dan kalori 1600 1800 kkal per 24 jam. Selain itu tetap diberikan susu manis

    dan jus buah sehingga kebutuhan 2400 kkal per 24 jam dapat dicapai. Makanan yang lebih

    padat dengan asupan cairan dan kalori ditingkatkan untuk mencapai kebutuhan normaldiberikan bila pasase baik. Teh manis untuk kalori, susu pengganti protein dan jus buah

    sebagai pelengkap unsur serat.

    Sejak pra bedah dan awal pascabedah PN diberikan terdiri dari protein ( asam amino), kalori

    dan lemak disamping NE biasa agar status nutrisi pasien terjaga sehingga malnutrisi dapat

    dihindari.5 Tidak boleh dilupakan pemberian vitamin prabedah dan antibiotika pra dan

    pascabedah sebagai pelengkap terapi.

    Table 1. Pemberian Nutrisi Enteral Per Naso Yeyunal

    Evaluasi pascapemberian nutrisi dinilai secara klinis dan nilai laboratorium hari ke empat dandelapan pascabedah.

    HASIL

    Dikumpulkan 55 pasien yang terdiri dari 4 achalasia, 16 usofagus, 22 lambung, 3 duodenum,

    dan 10 pankreas. Semua pasien pascabedah diberikan cairan elektrolit, colloid dan darah atau

    plasma pengganti perdarahan sesuai yang diperlukan. Setelah 24 jam mulai diberikan PN

    1500-2500 ml / 2000 kkal /24 jam dan EN 400 ml/ 400 kkal/24 jam (hari pertama

    pascabedah). Pemberian NE dimulai setelah 24 jam pascabedah dengan teh manis dilanjutkan

    hari ke dua dengan teh manis, susu manis dan jus buah. Berikutnya dosis ditingkatkan sampai

    tercapai 2400 kkal / hari, kemudian per oral dapat diberikan pada hari ke- 8 bila semua

    kondisi klinis dan pasase usus baik. Pilihan per oral hari ke delapan karena pada saat itupenyambungan usus sudah bisa berfungsi kembali sebagai alat cerna. Untuk menekan

    kehilangan nitrogen sekecil mungkin, total kalori yang diberikan enteral dan parenteral minimal

    3333 kkal / 24 jam.

    Pemberian NE harus disesuaikan dengan kondisi pasase usus saat itu, pada beberapa

    keadaan tidak bisa diberikan karena pasase belum baik sehingga ditunggu sampai pasase baik.

    Keadaan ini terdapat pada 24 pasien dengan interposisi yeyunum, dengan diagnosis dua

    kanker esofagus dan 22 kanker gaster dimana terdapat anastomosis pada yeyunum sehingga

    NE diberikan pada 48 jam pascabedah. Dan satu pasien, karena tindakan reseksi end block

    luas (total gastrektomi,reseksi hepar lobus kiri, spleenektomi, reseksi kolon transversum parsial

    dan reseksi ekor pancreas parsial) pasase usus baru bisa berfungsi setelah hari ke 8pascabedah karena pancreatitis, sehingga NE dini tidak bisa dikerjakan. PN dilaksanakan

    3 / 6

  • 8/3/2019 nutrisi enteral dini

    4/6

    Nutrisi enteral dini pascarekonstruksi saluran cerna proksimal

    Written by Dukut R Kastomo

    Thursday, 09 July 2009 07:46

    sampai hari ke-8 dilanjutkan dengan NE per NY bertahap dan per oral normal kembali setelah

    16 hari pascabedah (satu pasien ini tidak dimasukkan dalam tabel). Pada dua kasus (3,6%)

    pemberian dosis nutrisi enteral yang direncanakan tidak bisa dilaksanakan penuh.

    TABEL 2TABEL 3

    Menghadapi hal demikian diambil kebijaksanaan bila lebih dari setengah dosis NE bisa

    diberikan, PN dikurangi. Tetapi dosis PN tetap maksimal sampai 2000 kkal bila NE yang

    dberhasil diberikan kurang dari setengah dosis. Keadaan ini berhasil diatasi sampai target 8

    hari NY selesai. Keberhasilan pemberian nutrisi dapat dilihat dari evaluasi nilai laboratorium

    yang dapat dipertahan kan dalam batas normal terlihat di tabel 3.

    DISKUSI

    Dikenal dua cara memberikan NE dengan yeyunostomi dan naso yeyunal (NY) tube melalui

    hidung langsung ke yeyunum. Pemasangan dan pemeliharaan NY lebih sederhana dari

    yeyunostomi, dengan fiksasi yang baik kemungkinan tercabutnya NY kecil. NY bersifat

    sementara dan akan dicabut pada hari ke 9 setelah dapat makan normal kembali. Yeyunostomi

    digunakan untuk kasus lain karena total obstruksi GI proksimal yang inoperable, walaupun

    komplikasi dengan terlepasnya tube kemudian bermigrasi ke intra peritoneal, atau fistel yang

    berkepanjangan pernah dilaporkan.3 Nutrisi per yeyunostomi pada obstruksi GI proksimal

    inoperable bersifat permanen tidak dimasukkan dalam laporan ini.Pemberian nutrisi enteral konvensional diberikan setelah hari ke empat pascabedah, setelah

    diyakini anastomosis enteral dan pasase usus baik. Dengan nutrisi enteral dini asupan nutrisi

    diberikan pada hari kedua pascabedah dengan tube melewati anastomosis langsung ke

    yeyunum agar kalori, protein, lemak, elektrolit dan vitamin segera diserap mukosa usus

    sehingga kebutuhan nutrisi tubuh terpenuhi. Proses ini mencegah komplikasi pascabedah

    karena kekurangan nutrisi, yang dapat mengakibatkan terganggunya penyembuhan luka

    operasi dan anastomosis usus.3 Tercapainya kebutuhan nutrisi maksimal juga melindungi dari

    ancaman pnemonia, infeksi luka bahkan abses intra abdomen yang akan memperpanjang

    perawatan di rumah sakit dan meningkatnya angka mortalitas. Lamanya puasa pascabedah GI

    tidak menguntungkan bahkan mengakibatkan malnutrisi, meningkatkan morbiditas, mengurangijumlah collagen pada jaringan sehingga mengganggu penyembuhan luka dan anastomosis

    usus.3,4,6,7,9 Percobaan pada tikus, operasi menyebabkan pengurangan 12,5% kehilangan

    berat badan, negatif nitrogen balance, dan protein walaupun albumin serum normal.6 NE dini

    akan sangat bermanfaat mengembalikan fungsi enteral mencegah atrophy mukosa,

    mempertahankan kemampuan imunologis dan flora usus.6 NE juga meningkatkan kadar

    collagen dan kekuatan anastomosis,3,5 sehingga mengurangi morbiditas sepsis pascatrauma

    operasi, pancreatitis dan meningkatkan penyembuhan luka. Sebagai perbandingan pada

    pemberian PN saja angka komplikasi infeksi dan morbiditas lebih tinggi dibandingkan dengan

    pemberian NE.3 Pada dua penelitian terhadap pasien dalam keadaan katabolik dengan asupan

    nitrogen adekuat dan kalori 1666-2380 kkal/hari terjadi kehilangan nitrogen 11gr / hari,kehilangan Nitrogen turun

    4 / 6

  • 8/3/2019 nutrisi enteral dini

    5/6

    Nutrisi enteral dini pascarekonstruksi saluran cerna proksimal

    Written by Dukut R Kastomo

    Thursday, 09 July 2009 07:46

    3-6 gr/hari bila kalori ditingkatkan sampai 3333 kkal/hari.1

    Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi beberapa penulis memberikan kombinasi PN dan NE sejak

    awal pascabedah, tetapi beberapa penulis lain hanya memberikan NE mulai dari 6 jam, 24 jam

    atau hari ke 3 pascabedah.2,3,7

    Pemberian NE dimulai dari pemberian 5 kkal/kg/hari dan secara bertahap dinaikan sampai30-50 kkal/kg/hari pada hari ke 8 yang secara PN juga diberikan 20 kkal/kg/hari sampai 30

    kkal/kg/hari sejak hari pertama pascabedah.8 Dengan kondisi pasase usus yang baik NE

    ditingkatkan dan PN di kurangi

    (untuk berat badan minimal 40 kg diberikan 5-50 kkal/kg/24jam berarti diberikan 200-2000

    kkal/24 jam, sedangkan kebutuhan minimal untuk orang istirahat 25 kkal/kg/24jam, sehingga

    kalori yang masuk memadai untuk pemulihan). Kebutuhan nutrisi yang berhasil dicukupi tidak

    banyak berbeda antara PN dan pemberian NE ,tetapi dengan NE komplikasi dan biaya rendah

    (di Middlesex Hospital London biaya parenteral 60 perhari, sedangkan enteral 12 dan cairan

    intra vena 3 per hari).2,3

    Variasi cara pemberianSelain pemberian diatas dikenal cara lain yang prinsipnya total dosis yang direncanakan

    berhasil diserap tubuh.

    Di kenal pemberian dengan Syringe pump untuk diet cair rumah sakit bila drip tidak mungkin

    akibat macet karena gumpalan susu. Dapat diberikan sampai 250-300 ml selama 15 - 60 menit

    perkali, 10-8 kali / 24 jam, dan diulang setelah istirahat minimal satu jam. Kesulitan ini dapat

    diatasi dengan formula komersial yang biasanya tidak bisa menggumpal.

    Keterangan :

    200 ml teh + gula 50 gr (5 sdm/sendok makan) = 200 kkalg1ml teh manis = 1 kkal.

    200 ml susu mengandung 7 gr protein, 7 gr lemak, 130 kkal ditambah 2 sdm gula / 72 kkal total

    200kkal g1ml susu manis = 1kkal.200 ml jus buah mengandung serat ditambah gula 4 sdm = 200 kkal g 1ml = 1 kkal.

    Total 24 jam diberikan nutrisi enteral 2400 kkal, 66 gr protein, 13 gr lemak dan serat, akan

    memenuhi kebutuhan metabolisme dasar tubuh dengan ditambah PN 1000-2000 kkal

    parenteral sebagai penyeimbang.9

    SIMPULAN

    1. Nutrisi enteral secara fisiologis merupakan usaha memertahankan kebutuhan dasar nutrisisecara normal.

    2. Puasa lebih dari 24 jam akan mengurangi asupan kebutuhan dasar nutrisi tubuh.

    3. Nutrisi enteral dini pada 55 pasien pascabedah reseksi saluran cerna proksimal dapat

    mengatasi kebutuhan nutrisi dasar tubuh lebih dini.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Christopher YW, Iskandar S, Tampubolon O. Pemberian nutrisi dini asam amino esensialpada pasien pascabedah. Maj Kedokt Indon. 1997;47(10):492-5.

    5 / 6

  • 8/3/2019 nutrisi enteral dini

    6/6