nesa napza field lab

Upload: nesaraja-ramakrishnan

Post on 31-Oct-2015

79 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Napza

TRANSCRIPT

LEMBAR PENGESAHANJUDUL LAPORAN:

Pembinaan UKS:Kesehatan Jiwa(NAPZA:Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif,Gangguan Belajar)

BIDANG KEGIATAN:

FIELD LAB

PELAKSANA:

NAMA

: NESARAJA RAMAKRISHNANNIM

: G0008501PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS : KEDOKTERAN

UNIVERSITAS : UNIVERSITAS SEBELAS MARET

TEMPAT PELAKSANAAN:

PUSKESMAS WURYANTOROWAKTU PELAKSANAAN:

RABU, 1 DEC 2010Surakarta, 11 Dec 2010Menyetujui,

KEPALA PUSKESMAS WURYANTOROdr.Titik SetyaningsihNIP:197012292001122001DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ...............................................................................1DAFTAR ISI ........................................................................................................2BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................3BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4BAB IIIKEGIATAN ........................................................................................7BAB IV PEMBAHASAN .................................................................................9BAB VPENUTUP ........................................................................................11DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................12BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Narkoba atau NAPZA adalah bahan / zat yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan / psikologi seseorang ( pikiran, perasaan dan perilaku ) serta dapat menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologi. Yang termasuk dalam NAPZA adalah : Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya.(zenk wordpress) Pemakai narkotika, psikotropika, dan zat adiktif (Napza) di Indonesia diduga mencapai sekitar 1,3 juta sampai dua juta orang, kata S Sunatrio dari Bagian Anestesiologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI)/Rumah Sakit Dokter Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.Total pengeluaran pembelian Napza setiap hari bisa mencapai Rp200 miliar, jika setiap harinya pemakai mengonsumsi obat seharga Rp50 ribu sampai Rp250 ribu, katanya di Semarang, akhir pekan lalu. Pencegahan penyalahgunaan narkoba adalah upaya Yang dilakukan terhadap factor-faktor yang Berpengaruh atau penyebab, baik secara langsung Maupun tidak langsung, Agar seseorang atau sekelompok masyarakat Mengubah keyakinan, sikap dan perilakunya sehingga Tidak memakai narkoba atau berhenti memakai narkoba Keluarga adalah lingkungan pertama & utama dalam membentuk dan mempengaruhi keyakinan, sikap dan perilaku seseorang terhadap penggunaan narkoba. (Infeksi.com)B. Tujuan PembelajaranAdapun pembelajaran ini dimaksudkan agar mahasiswa mampu:

Mengetahui pelaksanaan UKS di SMP dan SMA di wilayah kerja puskesmas;

Memberikan masukan dan motivasi untuk meningkatkan pembinaan dan pengembangan UKS kepada pengelola UKS masing-masing SMP dan SMA di wilayah kerja Puskesmas;

Merinci manajemen program dan prosedur Pembinaan UKS, khususnya tentang pembinaan kesehatan jiwa remaja, terutama NAPZA dan gangguan belaBAB II

TINJAUAN PUSTAKA

PENYALAHGUNAAN NAPZA :

Di dalam masyarakat NAPZA / NARKOBA yang sering disalahgunakan adalah :

1. Opiada, terdapat 3 golonagan besar :

a.Opioda alamiah ( Opiat ) : Morfin, Opium, Codein.

b.Opioda semisintetik : Heroin / putauw, Hidromorfin.

c.Opioda sintetik : Metadon.

Nama jalanan dari Putauw : ptw, black heroin, brown sugar.

Heroin yang murni berbentuk bubuk putih, sedangkan yang tidak murni berwarna putih keabuan.Dihasilkan dari getah Opium poppy diolah menjadi morfin dengan proses tertentu dihasilkan putauw, yang kekuatannya 10 kali melebihi morfin.Sedangkan opioda sintetik mempunyai kekuatan 400 kali lebih kuat dari morfin. Morfin, Codein, Methadon adalah zat yang digunakan oleh dokter sebagai penghilang sakit yang sangat kuat, misalnya pada opreasi, penderita cancer.

Reaksi dari pemakaian ini sangat cepat yang kemudian menimbulkan perasaan ingin menyendiri untuk menikmati efek rasanya dan pada taraf kecanduan pemakai akan kehilangan percaya diri hingga tak mempunyai keinginan untuk bersosialisasi. Pemakai akan membentuk dunianya sendiri, mereka merasa bahwa lingkungannya menjadi musuh.2. KOKAIN :

Kokain berupa kristal putih, rasanya sedikit pahit dan lebih mudah larutNama jalanan : koka, coke, happy dust, chalie, srepet, snow / salju.Cara pemakainnya : membagi setumpuk kokain menjadi beberapa bagian berbaris lurus diatas permukaan kaca atau alas yang permukaannya datar kemudian dihirup dengan menggunakan penyedot seperti sedotan atau dengan cara dibakar bersama dengan tembakau. Penggunaan dengan cara dihirup akan beresiko kering dan luka pada sekitar lubang hidung bagian dalam.

Efek pemakain kokain : pemakai akan merasa segar, kehilangan nafsu makan, menambah percaya diri, dan dapat menghilangkan rasa sakit dan lelah.3. KANABIS :

Nama jalanan : cimeng, ganja, gelek, hasish, marijuana, grass, bhang.

Berasal dari tanaman kanabis sativa atau kanabis indica.

Cara penggunaan : dihisap dengan cara dipadatkan menyerupai rokok atau dengan menggunakan pipa rokok.

Efek rasa dari kanabis tergolong cepat, pemakai cenderung merasa lebih santai, rasa gembira berlebihan ( euphoria ), sering berfantasi / menghayal, aktif berkomunikasi, selera makan tinggi, sensitive, kering pada mulut dan tenggorokan.4. AMPHETAMINE :

Nama jalanan : seed, meth, crystal, whiz.

Bentuknya ada yang berbentuk bubuk warna putih dan keabuan dan juga tablet.Cara penggunaan : dengan cara dihirup. Sedangkan yang berbentuk tablet diminum dengan air.

Ada 2 jenis Amphetamine :

a. MDMA ( methylene dioxy methamphetamine )Nama jalanan : Inex, xtc.Dikemas dalam bentuk tablet dan capsul.b. Metamphetamine iceNama jalanan : SHABU, SS, ice.

Cara pengunaan dibakar dengan mengunakan alumunium foil dan asapnya dihisap atau dibakar dengan menggunakan botol kaca yang dirancang khusus ( boong ).5. LSD ( Lysergic Acid ).

Termasuk dalam golongan halusinogen.

Nama jalanan : acid, trips, tabs, kertas.

Bentuk : biasa didapatkan dalam bentuk kertas berukuran kotak kecil sebesar seperempat perangko dalam banyak warna dan gambar. Ada juga yang berbentuk pil dan kapsul.

Cara penggunaan : meletakan LSD pada permukaan lidah, dan bereaksi setelah 30 60 menit kemudian, menghilang setelah 8 12 jam.

Efek rasa : terjadi halusinasi tempat, warna, dan waktu sehingga timbul obsesi yang sangat indah dan bahkan menyeramkan dan lama lama menjadikan penggunaanya paranoid.6. SEDATIF HIPNOTIK ( BENZODIAZEPIN ) :

Termasuk golongan zat sedative ( obat penenang ) dan hipnotika ( obat tidur ).Nama jalanan : Benzodiazepin : BK, Dum, Lexo, MG, Rohyp.Cara pemakaian : dengan diminum, disuntikan, atau dimasukan lewat anus.Digunakan di bidang medis untuk pengobatan pada pasien yang mengalami kecemasan, kejang, stress, serta sebagai obat tidur.7. SOLVENT / INHALASI :

Adalah uap gas yang digunakan dengan cara dihirup. Contohnya : Aerosol, Lem, Isi korek api gas, Tiner, Cairan untuk dry cleaning, Uap bensin.

Biasanya digunakan dengan cara coba coba oleh anak di bawah umur, pada golongan yang kurang mampu.

Efek yang ditimbulkan : pusing, kepala berputar, halusinasi ringan, mual, muntah gangguan fungsi paru, jantung dan hati.8. ALKOHOL :

Merupakan zat psikoaktif yang sering digunakan manusia.Diperoleh dari proses fermentasi madu, gula, sari buah dan umbi umbian yang mengahasilkan kadar alkohol tidak lebih dari 15 %, setelah itu dilakukan proses penyulingan sehingga dihasilkan kadar alkohol yang lebih tinggi, bahkan 100 %.

Nama jalanan : booze, drink.Efek yang ditimbulkan : euphoria, bahkan penurunan kesadaran

BAB IIIKEGIATAN YANG DILAKUKAN

Kegiatan Field lab Pembinaan UKS: Kesehatan Jiwa (NAPZA: Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif) serta Gangguan Belajar ini dilaksanakan dalam dua kali pertemuan, yakni pada tanggal 1 dan 15 Desember 2010, di Puskesmas Wuryantoro, Wonogiri.

Persiapan dan Pelaksanaan Kegiatan Field Lab (1 Desember 2010)

Pada pertemuan ini mahasiswa mendapatkan pengarahan dari dr. Titik Setyaningsih, selaku kepala Puskesmas Wuryantoro, mengenai prosedur kegiatan penyuluhan NAPZA dan rokok. Penjelasan kemudian dilanjutkan oleh instruktur lapangan, Ibu Sri Haryati, tentang hal-hal yang berkaitan dengan UKS, seperti program-program UKS, prosedur pembinaan UKS yang dilakukan oleh Puskesmas Wuryantoro, data-data mengenai pengguna NAPZA dan rokok pada pelajar di wilayah kerja Puskesmas Wuryantoro, dan jumlah UKS di SMP/SMA yang telah mampu melakukan konseling NAPZA dan rokok.

Setelah mendapat pengarahan, mahasiswa diberi kesempatan untuk melakukan kegiatan penyuluhan tentang NAPZA dan rokok kepada para siswa di sekolah tertentu. Agar dapat melakukan penyuluhan ke instansi pendidikan, pihak puskesmas telah melakukan koordinasi lintas sektoral. Mula-mula pihak puskesmas menghubungi Kepala Sekolah dari sekolah yang bersangkutan. Kemudian, Kepala Sekolah memberikan wewenang kepada guru penanggungjawab UKS atau Bimbingan Konseling untuk berkoordinasi langsung dengan pihak puskesmas terkait kegiatan penyuluhan tersebut. Sehingga, selama kegiatan penyuluhan berlangsung, para mahasiswa didampingi dan dipantau langsung oleh guru Bimbingan Konseling.

Pada kegiatan field lab ini, kami melakukan penyuluhan NAPZA dan rokok di SMK Gajah Mungkur, Wuryantoro. Penyuluhan dibagi menjadi empat sesi, yakni pendahuluan, penjelasan materi NAPZA dan rokok, sesi tanya jawab, kemudian penutupan. Sebagai moderator adalah Gerry dan Aulya sebagai operator materi penyuluhan. Kemudian, penyampaian materi dilakukan oleh 5 orang, yakni Shinta, Thaniya, Salma, Wieka, dan Abdurrahman. Sedangkan, penanggung jawab sesi pertanyaan adalah Fii, Fitra, Nesaraja, dan Andhika.

Evaluasi Kegiatan Field Lab (15 Desember 2010)Kegiatan yang dilakukan pada pertemuan kedua ini berupa diskusi dan presentasi tentang kegiatan penyuluhan yang dilakukan di SMK Gajah Mungkur. Dan di lanjutkan evaluasi kegiatan dengan dr. Titik Setyaningsih mengenai kendala dan hal-hal yang didapatkan selama penyuluhan NAPZA dan rokok di SMK Gajah Mungkur, Wuryantoro. Kemudian, kegiatan dilanjutkan dengan revisi laporan field lab dan penghitungan analisis data mengenai jumlah remaja bermasalah NAPZA di SMP/SMA dan jumlah UKS yang sudah mampu konseling NAPZA. (zenk wordpress)BAB IVPEMBAHASAN

Unit Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan sarana pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan membentuk perilaku hidup sehat pada anak didik. Sasaran UKS dibagi menjadi tiga, yakni sasaran primer, sasaran sekunder, dan sasaran tersier. Sasaran primer adalah siswa-siswi atau anak didik instansi pendidikan yang berada di wilayah kerja Puskesmas Wuryantoro. Sedangkan, sasaran sekunder merupakan orang tua serta guru dari siswa-siswi tersebut dan sasaran tersier adalah lembaga pendidikan yang terkait, terdiri atas 20 TK, 30 SD, 3 SMP, dan 4 SMA.

Upaya UKS dilakukan melalui Tri Program UKS (Trias UKS), yaitu pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat. Tujuan UKS adalah:

1. memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan prinsip hidup bersih dan sehat;

2. berpartisipasi aktif di dalam usaha peningkatan kesehatan sekolah;

3. sehat fisik, mental maupun sosial;

4. memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk penyalahgunaan NARKOBA, minuman keras dan rokok.Untuk mewujudkan tujuan tersebut, Puskesmas Wuryantoro memiliki beberapa program UKS yang harus dilaksanakan, antara lain:

1. Penjaringan. Hal ini dilakukan dengan melakukan pemeriksaan kesehatan rutin terhadap siswa yang memasuki tahun pertama sekolah, seperti tinggi badan (TB), berat badan (BB), pemeriksaan gigi dan mulut, pemeriksaan telinga, dll. Program ini telah dilaksanakan di 7 TK, 30 SD, 2 SMP dan 1 SMK. Dari program ini diketahui bahwa kasus terbanyak pada tingkat SD adalah gigi caries dan serumen telinga.

2. Imunisasi.3. Penyuluhan, antara lain penyuluhan kesehatan PHBS untuk siswa SD; sosialisasi Kespro (Kesehatan Reproduksi), NAPSA dan Rokok untuk tingkat SMP; dan SMA. Setiap tahun dilaksanakan pertemuan guru UKS seluruh SMA di wilayah kerja Puskesmas Wuryantoro. Pada pertemuan tersebut, guru-guru UKS mendapatkan materi tentang NAPZA dan Rokok. Dengan asumsi, guru UKS akan mensosialisasikan materi tersebut kepada para siswanya. 4. Pengawasan kantin sekolah.5. Pemeriksaan gigi.6. Rujukan. Jadi, jika ada permasalahan kesehatan siswa, UKS sekolah akan merujuknya langsung ke Puskesmas.

7. Pembinaan lingkungan sekolah (fisik, WC, kamar mandi, kantin) dalam bentuk perlombaan sekolah sehat.

8. Pembinaan Dokter kecil (dilaksanakan satu tahun sekali).9. Distribusi obat cacing.10. Konseling siswa bermasalah. Sejauh ini baru dilaksanakan di dua sekolah.Tercatat bahwa pada wilayah kerja Puskesmas Wuryantoro, seluruh UKS di tingkat SMA sudah mampu melakukan konseling NAPZA. Sehingga, index UKS mandiri senilai:

Jumlah UKS yang sudah mampu konseling NAPZA x 100% =7 x 100% = 100%Jumlah UKS yang dibina

7Dalam pelaksanaan program UKS di sekolah, pihak puskesmas akan dibantu oleh guru UKS atau guru Bimbingan Konseling (BK). Materi-materi, seperti NAPZA dan rokok, dapat disampaikan melalui materi pelajaran (BK). Selain, itu juga dapat disisipkan dalam kegiatan Masa Orientasi Sekolah (MOS) di awal tahun ajaran baru.Pada kegiatan field lab kali ini, para mahasiswa berkesempatan melakukan penyuluhan sebagai bentuk dari pembinaan UKS kepada siswa SMK Gajah Mungkur, Wuryantoro. Kegiatan ini dapat dikategorikan sebagai kegiatan di luar gedung puskesmas dengan bentuk penyampaian pesan untuk kelompok kecil karena masih memungkinkan untuk terjadinya komunikasi dua arah. Kegiatan ini bertujuan untuk menyampaikan pembinaan dengan pesan inti tentang kesehatan jiwa, yaitu mencegah siswa mengkonsumsi NAPZA (Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya) dan siswa yang mengalami gangguan belajar. Untuk mencapai tujuan tersebut, cara yang digunakan adalah dengan menggunakan media visual, yaitu dalam powerpoint yang dibuat secara mandiri oleh para mahasiswa dengan menggunakan sumber dari beberapa buku dan internet.BAB V

SIMPULAN DAN SARANSimpulan

Keberadaan UKS penting untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan membentuk perilaku hidup sehat pada anak didik. Pengembangan dan pembinaan UKS berbagai instansi pendidikan di wilayah kerja Puskesmas Wuryantoro sejauh ini berjalan dengan lancar.Saran

Program pembinaan dan pengembangan UKS sebaiknya lebih ditingkatkan lagi agar pelaksanaan fungsi UKS dapat lebih optimal;

Pelaksanaan program UKS, terutama berupa penyuluhan berbagai masalah kesehatan yang rentan pada usia remaja, perlu digiatkan lagi.DAFTAR PUSTAKA

http://zenc.wordpress.com/2007/06/13/napza-narkotika-psikotropika-dan-zat-aditif/. http://www.infeksi.com/articles.php?lng=in&pg=47 Tim Field Lab FK UNS. 2010. Buku Manual Field Lab Penyuluhan Pembinaan UKS: Kesehatan Jiwa (NAPZA: Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif; Gangguan Belajar). Solo: Field Lab FK UNS.

LAPORAN INDIVIDU

FIELD LABPembinaan UKS:Kesehatan Jiwa(NAPZA:Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif,Gangguan Belajar)

OLEH :

NESARAJA RAMAKRISHNANG0008501KELOMPOK A8PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

2010PAGE 14