natural disasters bencana alam flooding -...

4
UN Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) Indonesia Menara Thamrin 10th Fl., Jl. M.H. Thamrin No.3, Jakarta 10250 Tel. 62 21 314 1308, Fax. 62 21 319 00 003 1 Natural Disasters The Meteorological, Climatological and Geophysical Agency (BMKG) reported that some parts of the country just entered the rainy season in November including Sumatra (Aceh, North Sumatra, and Lampung), Java (Serang, Tangerang, Jakarta, West, Central, and East Java), Bali, West and East Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, and Papua. BMKG, Water Resource Office, and Mapping Agency have forecasted heavy rains and mapped the areas with high possibility of floods. The worst flooding occurred on 2 November, inundating ten sub-districts and killing four people in Pesisir Selatan District, West Sumatra. Floods also caused damages to thousands of houses, schools, religious sites, bridges, irrigation canals, rice fields, plantation, and livestocks. The government announced a 14-day state of emergency and with support from the National and Provincial Agency for Disaster Management, Provincial Health and Social Office, and PMI responded to the emergency situation by providing food and non-food items, and medical assistance. Heavy rains caused the Batang Lubuh River to overflow and flood hundreds of houses in Rokan Hulu District, Riau. Heavy rains also caused flash floods in 4 villages of Kampar Kiri Hulu Sub District, Riau on 26 November and high tide Penjaring Sub District, North Jakarta on 23 November. One casualty, one missing and damages to eleven houses were reported due to flash flood in Rokan Hulu, Riau while there was no report of damages or casualties due to high tide flood in Jakarta. Widespread flooding occurred in several other areas, including Padang Pariaman of West Sumatra, Denpasar of Bali, Mandailing Natal of North Sumatra, East Aceh District, and Dumai of Riau, inundating thousands of houses. There were also reports of casualties and damages to houses due to landslides and whirlwinds across the country. Bencana Alam Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa beberapa daerah baru saja memasuki musim hujan pada bulan November termasuk Sumatera (Aceh, Sumatera Utara, dan Lampung), Jawa (Serang, Tangerang, Jakarta Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur), Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur, Sulawesi, Maluku, serta Papua. BMKG, DitJen Sumber Daya Air Departemen Pekerjaan Umum, dan Bakosurtanal telah memperkirakan hujan deras dan memetakan wilayah dengan kemungkinan besar terjadi banjir. Banjir terburuk terjadi pada tanggal 2 November, membanjiri sepuluh kecamatan dan menewaskan empat orang di Pesisir Selatan Kabupaten Sumatera Barat. Banjir juga menyebabkan kerusakan ribuan rumah, sekolah, tempat ibadah, jembatan, saluran irigasi, sawah, perkebunan, dan ternak. Pemerintah mengumumkan 14 hari masa tanggap darurat dan dengan dukungan dari BNPB, BPBD tingkat Provinsi, Dinas Sosial dan Kesehatan Provinsi dan PMI telah memberikan respon darurat dengan menyediakan bahan makanan dan non – makanan, serta bantuan medis. Hujan deras menyebabkan sungai Batang Lubuh meluap dan membanjiri ratusan rumah di Kabupaten Rokan Hulu, Riau. Hujan deras juga menyebabkan banjir bandang di empat desa di Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Riau, pada tanggal 26 November sedangkan banjir air pasang berdampak pada penduduk di Penjaringan, Jakarta Utara, pada tanggal 23 November. Seorang meninggal, satu lainnya hilang dan kerusakan pada sebelas rumah dilaporkan sebagai akibat banjir bandang di Rokan Hulu, Riau. Sementara itu tidak ada laporan kerusakan atau korban akibat banjir air pasang di Jakarta. Meluasnya banjir terjadi di beberapa daerah lainnya, termasuk Padang Pariaman Sumatera Barat, Denpasar Bali, Mandailing Natal Sumatera Utara, Kabupaten Aceh Timur, dan Dumai Riau, yang membanjiri ribuan rumah. Dilaporkan adanya korban jiwa dan kerusakan rumah akibat tanah longsor dan angin puyuh di beberapa daerah. Nov 2011

Upload: doandan

Post on 05-Feb-2018

222 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

UN Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) Indonesia Menara Thamrin 10th Fl., Jl. M.H. Thamrin No.3, Jakarta 10250 Tel. 62 21 314 1308, Fax. 62 21 319 00 003

1

Natural Disasters The Meteorological, Climatological and Geophysical Agency (BMKG) reported that some parts of the country just entered the rainy season in November including Sumatra (Aceh, North Sumatra, and Lampung), Java (Serang, Tangerang, Jakarta, West, Central, and East Java), Bali, West and East Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, and Papua. BMKG, Water Resource Office, and Mapping Agency have forecasted heavy rains and mapped the areas with high possibility of floods. The worst flooding occurred on 2 November, inundating ten sub-districts and killing four people in Pesisir Selatan District, West Sumatra. Floods also caused damages to thousands of houses, schools, religious sites, bridges, irrigation canals, rice fields, plantation, and livestocks. The government announced a 14-day state of emergency and with support from the National and Provincial Agency for Disaster Management, Provincial Health and Social Office, and PMI responded to the emergency situation by providing food and non-food items, and medical assistance. Heavy rains caused the Batang Lubuh River to overflow and flood hundreds of houses in Rokan Hulu District, Riau. Heavy rains also caused flash floods in 4 villages of Kampar Kiri Hulu Sub District, Riau on 26 November and high tide Penjaring Sub District, North Jakarta on 23 November. One casualty, one missing and damages to eleven houses were reported due to flash flood in Rokan Hulu, Riau while there was no report of damages or casualties due to high tide flood in Jakarta. Widespread flooding occurred in several other areas, including Padang Pariaman of West Sumatra, Denpasar of Bali, Mandailing Natal of North Sumatra, East Aceh District, and Dumai of Riau, inundating thousands of houses. There were also reports of casualties and damages to houses due to landslides and whirlwinds across the country.

Bencana Alam Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa beberapa daerah baru saja memasuki musim hujan pada bulan November termasuk Sumatera (Aceh, Sumatera Utara, dan Lampung), Jawa (Serang, Tangerang, Jakarta Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur), Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur, Sulawesi, Maluku, serta Papua. BMKG, DitJen Sumber Daya Air Departemen Pekerjaan Umum, dan Bakosurtanal telah memperkirakan hujan deras dan memetakan wilayah dengan kemungkinan besar terjadi banjir. Banjir terburuk terjadi pada tanggal 2 November, membanjiri sepuluh kecamatan dan menewaskan empat orang di Pesisir Selatan Kabupaten Sumatera Barat. Banjir juga menyebabkan kerusakan ribuan rumah, sekolah, tempat ibadah, jembatan, saluran irigasi, sawah, perkebunan, dan ternak. Pemerintah mengumumkan 14 hari masa tanggap darurat dan dengan dukungan dari BNPB, BPBD tingkat Provinsi, Dinas Sosial dan Kesehatan Provinsi dan PMI telah memberikan respon darurat dengan menyediakan bahan makanan dan non – makanan, serta bantuan medis. Hujan deras menyebabkan sungai Batang Lubuh meluap dan membanjiri ratusan rumah di Kabupaten Rokan Hulu, Riau. Hujan deras juga menyebabkan banjir bandang di empat desa di Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Riau, pada tanggal 26 November sedangkan banjir air pasang berdampak pada penduduk di Penjaringan, Jakarta Utara, pada tanggal 23 November. Seorang meninggal, satu lainnya hilang dan kerusakan pada sebelas rumah dilaporkan sebagai akibat banjir bandang di Rokan Hulu, Riau. Sementara itu tidak ada laporan kerusakan atau korban akibat banjir air pasang di Jakarta. Meluasnya banjir terjadi di beberapa daerah lainnya, termasuk Padang Pariaman Sumatera Barat, Denpasar Bali, Mandailing Natal Sumatera Utara, Kabupaten Aceh Timur, dan Dumai Riau, yang membanjiri ribuan rumah. Dilaporkan adanya korban jiwa dan kerusakan rumah akibat tanah longsor dan angin puyuh di beberapa daerah.

Nov 2011

Monthly Humanitarian Update

UN Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) Indonesia Menara Thamrin 10th Fl., Jl. M.H. Thamrin No.3, Jakarta 10250 Tel. 62 21 314 1308, Fax. 62 21 319 00 003

November 2011

2

BMKG recorded thirty one earthquakes measuring 5.0 or above on the Richter scale (RS) in the month of November. The largest of these (6.2 RS) struck off Oksibil Sub District of Pegunungan Bintang District, Papua on 16 November, causing panic among the people. No damages or casualties were reported. Volcano Merapi spewed dark smoke clouds and volcanic ashes up to 200 metres high on 14 November. Currently there are four volcanoes at alert level 3 (Siaga), including Papandayan, Karangetang, Lokon, and Anak Krakatau, and seventeen others are at alert level 2 (Waspada). The activity alert level of volcano is ranging from 1 (Normal) to 4 (Awas) with 4 being the most critical one. Disaster Preparedness and Risk Reduction (DRR) During November various activities were undertaken by different national and international actors to further strengthen capacities to prepare for and respond to disasters. The National Agency for Disaster Management (BNPB) conducted training and simulation for Rapid Response Task Force for Disaster Management (SRC-PB) for Easter and Western Region in Malang and Bogor. The training and simulation aimed to strengthen technical capacities of the task forces from different line ministries, police, military and PMI. In mid November, the Ministry of Transportation in collaboration with DHL and UNDP with support from AIFDR and OCHA, conducted the Get Airport Ready for Disaster Training in Bali and Nusa Tenggara Timur to introduce the national legislation and system on disaster management and provide recommendations for Government of Indonesia to support policy formulation, especially contingency plans for airports to get ready for disasters. The country has 20 international airports and 70 domestic ones, and the readiness for disasters is the key for timely emergency response. On behalf of the Humanitarian Country Team, WFP facilitated an Emergency Response Simulation Exercise on 3-4 November in Jakarta.

BMKG mencatat 31 gempabumi berskala 5.0 SR atau lebih pada bulan November. Gempabumi yang terbesar (6.2SR) melanda Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua pada tanggal 16 November, menyebabkan kepanikan di kalangan masyarakat. Tidak ada kerusakan atau korban yang dilaporkan. Letusan Gunung Merapi memuntahkan awan asap gelap dan abu vulkanik hingga ketinggian 200 meter pada tanggal 14 November. Saat ini ada empat gunung berapi pada tingkat Siaga, termasuk Gunung Papandayan, Karangetang, Lokon dan Anak Krakatau, tujuh belas lainnya berada di tingkat Waspada. Status aktivitas gunungapi berkisar antara “Normal” (level 1) hingga “Awas” (level 4) dengan 4 sebagai level yang paling berbahaya. Kesiapsiagaan Bencana dan Pengurangan Resiko (PRB) Ada beberapa kegiatan selama bulan November yang dilakukan aktor-aktor nasional dan internasional yang berbeda untuk lebih memperkuat kapasitas untuk mempersiapkan dan menanggapi bencana. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan pelatihan dan simulasi Satuan Reaksi Cepat – Penanggulangan Bencana (SRC-PB) untuk wilayah Timur dan Wilayah Barat di Malang dan Bogor. Pelatihan dan simulasi tersebut bertujuan untuk memperkuat kapasitas teknis dari satuan yang berasal dari kementerian yang berbeda, POLRI, TNI dan PMI. Pada pertengahan November, Kementerian Perhubungan bekerja sama dengan DHL dan UNDP dengan dukungan dari AIFDR dan OCHA melakukan Pelatihan “Get Airport Ready for Disaster” di Bali dan Nusa Tenggara Timur untuk memperkenalkan perundang-undangan dan Sistem nasional dibidang Penanganan Bencana dan memberikan rekomendasi kepada Pemerintah Indonesia untuk mendukung perumusan kebijakan, terutama rencana kontinjensi untuk kesiapan bandara untuk bencana. Indonesia memiliki 20 bandara internasional dan 70 bandara domestik, dan kesiapan bencana adalah kunci untuk tanggap darurat yang tepat waktu. Atas nama Humanitarian Country Team, WFP memfasilitasi Latihan Simulasi Tanggap Darurat pada tanggal 3-4 November di Jakarta.

Monthly Humanitarian Update

UN Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) Indonesia Menara Thamrin 10th Fl., Jl. M.H. Thamrin No.3, Jakarta 10250 Tel. 62 21 314 1308, Fax. 62 21 319 00 003

November 2011

3

The purpose of the simulation was to gain a better understanding of roles and responsibilities of the Government and the Cluster system, strengthen partnership, coordination and communication between BNPB, line ministries, and the cluster system. Further, it tested the preparedness and response measures, particularly the inter-agency contingency plan, and the cluster approach with the Government. It also aimed to strengthen understanding of the importance of coordination and leadership in an emergency response, as well as, identify lessons learned, and next steps to improve emergency response and preparedness. BNPB hosted a workshop for socialization of the Regulation of the Head of BNPB Number 22 Year 2010 Guideline on the Role of the International Organizations and Foreign Non-government Organizations during emergency. The workshop highlighted the need for the international community, relevant government institutions, and BNPB to work more closely for the implementation of the regulation. A simulation exercises is planned to be held early next year.

Tujuan dari simulasi ini adalah untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang peran dan tanggung jawab Pemerintah dan sistem cluster, memperkuat kemitraan, koordinasi dan komunikasi antara BNPB, kementerian dan sistem cluster. Selanjutnya, menguji langkah-langkah kesiapsiagaan dan respon, khususnya rencana kontingensi antar lembaga, dan pendekatan cluster dengan Pemerintah. Latihan ini juga bertujuan untuk memperkuat pemahaman mengenai pentingnya koordinasi dan kepemimpinan dalam tanggap darurat serta mengidentifikasi pembelanjaran, dan langkah selanjutnya untuk meningkatkan tanggap darurat dan kesiapsiagaan. BNPB mengadakan lokakarya untuk sosialisasi Peraturan Kepala BNPB Nomor 22 Tahun 2010 tentang Pedoman Peran Organisasi Internasional dan Asing Non-Pemerintah pada saat tanggap darurat. Lokakarya ini menyoroti kebutuhan bagi komunitas internasional, lembaga pemerintah terkait dan BNPB untuk bekerja lebih erat untuk pelaksanaan peraturan tersebut. Pelatihan simulasi ini rencananya akan diadakan awal tahun depan.

Laporan ini disiapkan berdasarkan informasi dari badan-badan PBB, LSM internasional, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kementerian Kesehatan dan laporan media. Informasi lebih lanjut Ignacio Leon-Garcia, Chief of OCHA Indonesia Email: [email protected] Nova Ratnanto, Emergency Response Officer Email: [email protected]

This report is prepared based on information provided by UN agencies, INGOs, the Meteorology, Climatology and Geophysics Agency (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika – BMKG), the National Disaster Management Agency (Badan Nasional Penanggulangan Bencana – BNPB), the Ministry of Health (MoH), and media reports. Further Information Ignacio Leon-Garcia, Chief of OCHA Indonesia Email: [email protected] Nova Ratnanto, Emergency Response Officer Email: [email protected]

KAMPAR

DENPASAR

ROKAN HULU

KOTA DUMAI

ACEH TIMUR

JAKARTA UTARA

PESISIR SELATAN

PADANG PARIAMANMANDAILING NATAL

Lokon

Marapi

Krakatau

Papandayan

Karangetang [Api Siau]

Frequency of Earthquakes (August to October)

13

31

19

Legend:

Earthquake Point (September)

. Point of District/City

Earthquake Point (October)

Earthquake Point (November)

Mountain.

13 Number of earthquake occurrences

30

Flooding On 2 November, inundated ten sub-districts and killing four people in Pesisir Selatan District, West Sumatera. Floods also caused damages to thousands of houses, schools, religious sites, bridges, irrigation canals, rice �elds, plantation

and livestocks.

A 6.2 RS earthquake struck o� Oksibil Sub District of Pegunungan Bintang District, Papua on 16 November, causing panic among the people. No damages or casualties

were reported.

Heavy rain caused the Batang Lubuh River to over�ow and �ood hundreds of houses in Rokan Hulu District, Riau. Heavy rains also caused �ash �ood in 4 villages of Kampar Kiri Hulu Sub District, Riau on 26 November. One casualty, one missing and damages to eleven houses were reported due to �ash �ood in

Rokan Hulu, Riau.

November 2011

On 23 November, heavy rain cased high tide �ood in Penjaringan sub District, North Jakarta. There was no report of damages or casualties.

Mount Marapi spewed dark smoke clouds and volcanic ashes up to 200 meters high on 14 November. Currently there are four volcanoes at alert level 3 (Siaga), including Papandayan, Karangetang, Lokon, and Anak Krakatau, and seventeen

others are at alert level 2.

Widespread �ooding occured in serveral other areas, including Padang Pariaman of West Sumatra, Denpasar of Bali, Mandailing Natal of North Sumatra, East Aceh District, and Dumai of Riau, inundating thousands of houses. There were also reports of casualties and damages to houses due to landslides and whirldwinds accross the country

West Sumatera Papua RiauNorth Jakarta Other placesMount Marapi

Indonesia Humanitarian Snapshot (November 2011)

Thirty one earthquakes measuring 5.0 or above on Richter scale (RS) occured across the country during November. The largest of these (6.2 RS) struck o� Oksibil Sub District of Pegunungan Bintang District, Papua on 16 NovemberCurrently there are 4 volcanoes with alert level III and 17 volcanoes with alert level IIThe Meteorological, Climatological and Geophysical Agency (BMKG) reported that some parts of the country just entered the rainy season in November including Sumatra (Aceh, North Sumatra, and Lampung), Java (Serang, Tangerang, Jakarta, West, Central, and East Java), Bali, West and East Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, and Papua. The peak of the rains is expected in January or February 2012

Indonesia

This snapshot is prepared based on information provided by UN agencies, INGOs, ASEAN, the Meteorology, Climatology and Geophysics Agency (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geo�sika BMKG), the National Disaster Management Agency (Badan Nasional Penanggulangan Bencana BNPB), the Ministry of Health (MoH), and media reports.

UN Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) IndonesiaMenara Thamrin 10th Fl., Jl. M.H. Thamrin No.3, Jakarta 10250 Tel. 62 21 314 1308, Fax. 62 21 319 00 003