motor induksi rotor sangkar 4

20
LEMBAR PENGESAHAN Judul Praktikum : Motor Induksi Rotor Sangkar 4 Nomor Jobsheet : 04 (Empat) Nama Praktikan : Muhammad Fauzi Nasution Kelas : EL – 5A NIM : 0905031035 Kelompok : IV (Empat) Anggota Kelompok : 1. Cahaya 2. Desy adelina harahap 3. M.Syarif Hidayatul Anshory 4. Paulus Boy Candra Ginting 5. Witri Utari Nama Instruktur : 1. Drs. Miduk Purba, M.Pd, Ph.D 2. Ir.Ashuri, MT Tanggal Praktikum : 17 Oktober 2011 Tanggal Pengumpulan : 24 Oktober 2011 Nilai : i

Upload: thiyo-elisabeth

Post on 14-Nov-2015

8 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

motor induksi sangkar 4

TRANSCRIPT

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Praktikum : Motor Induksi Rotor Sangkar 4Nomor Jobsheet: 04 (Empat)Nama Praktikan : Muhammad Fauzi NasutionKelas: EL 5ANIM: 0905031035Kelompok : IV (Empat)Anggota Kelompok: 1. Cahaya 2. Desy adelina harahap 3. M.Syarif Hidayatul Anshory 4. Paulus Boy Candra Ginting 5. Witri UtariNama Instruktur : 1. Drs. Miduk Purba, M.Pd, Ph.D 2. Ir.Ashuri, MTTanggal Praktikum: 17 Oktober 2011Tanggal Pengumpulan : 24 Oktober 2011Nilai :

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHANiDAFTAR ISIiiMOTOR INDUKSI ROTOR SANGKAR 411.TUJUAN12.LANDASAN TEORI13.ALAT DAN BAHAN24.LANGKAH KERJA35.PERTANYAAN dan TUGAS46.TABEL PERCOBAAN56.1.Tabel 1. Data R belitan pada hubungan bintang (Y)56.2.Tabel 2.Data R belitan rotor pada hubungan Delta56.3.Tabel 3. Percobaan pada hubungan Bintang56.4.Tabel 4. Percobaan pada hubungan Delta67.ANALISA DAN JAWABAN PERTANYAAN88.KESIMPULAN12

12

MOTOR INDUKSI ROTOR SANGKAR 4

1. TUJUAN

Setelah melakukan percobaan, praktikan diharapkan dapat : Mengamati dan memahami Karakteristik Percobaan Torsi Start dari Motor .

2. LANDASAN TEORI

Torsi starting adalah sulit diukur secara langsung, peralatan Torsi meter khusus diperlukan. Pada kasus ini dapat digunakan metode pengukuran tidak langsung yang torsi meternya tidak perlu digunakan.Pada motor induksi terdapat daya yang dialirkan dari stator ( 1 ) ke rotor ( 2 ) yang didapat dari :dengan; = kecepatan kaku sinkron (singkron)M= Torsi celah udaraDaya shaft dari motor didapat dari :

Dengankecepatan kaku dari shaft

Pada starting = 0 dan karena hal itu = 0. Hal ini dimungkinkan menentukan torsi starting.

Daya celah

Dengan ; daya masukan pada saat starting = rugi tembaga pada lilitan primer = 3 rugi besi pada stator

Selama arus starting motor pada keadaan besar, pengukuran dikeluarkan pada tegangan yang direduksi dan hasilnya kemudian dihitung untuk mendapatkan arus starting pada tegangan dasar ( rating ).

3. ALAT DAN BAHAN

M= Motor induksi, rotor sangkar MV 123Y= Sangkar star / delta TO 33P= wattmeter 5 A 240 V TI 109 = Amperemeter 10 A TI 102U= Voltmeter 130 V TI 105F= power pack TF 123 AOhmmeter 1 10 Ohm

Untuk melindungi wattmeter dari gangguan, gunakan transformator arus. Arus pada test 3 adalah 6,6 A. Anda dapat memindahkan penghubung tegangan pada terminal 120 V di wattmeter.

4. LANGKAH KERJA

Diagram Rangkaian

rpmSRBTGMU2V2W2V1TSR+-0-220 VGAAF2F1U1W1MAD Y 0MV 123PV

Langkah kerja rangkaian untuk percobaan ini adalah :1. Motor induksi dihubungkan sesuai dengan diagram rangkaian.Torsi meter tidak dihubungkan dengan motor selama pengujian.Saklar star/delta harus pada posisi Y.2. Hidupkan saklar tegangan variable.Tahan rotor dengan tangan sehingga motor tidak dapat bergerak.Perlu diingatkan bahwa motor semakin lemah pada tegangan rendah yang digunakan untuk pengujian ini.Naikkan tegangan variable secara perlahan sampai arus sama dengan besarnya arus pada motor dengan penghubung star (3,8).Baca dan catat dari pembacaan I,U dan P.Kembalikan tegangan AC sampai nol.3. Pasang saklar star/delta pada posisi sesuai rangkaian.Naikkan tegangan AC secara perlahan sampai sama seperti pengukuran 2,sehingga arus sama dengan besarnya arus pada motor dengan penghubung delta (6,6).Baca dan catat dari pembacaan I,U dan P.4. Tentukan nilai tahanan dari salah satu lilitan motor dengan sebuah ohmmeter.5. PERTANYAAN dan TUGAS

1. Hitung untuk pengukuran langkah 2!2.

Hitung untuk pengukuran langkah 2! dapat diabaikan sesuai dengan sangat rendahnya tegangan pada pengujian ini.3.

Hitung torsi starting dengan untuk motor empat kutub.4. Hitung torsi starting pada tegangan penuh!.

6. TABEL PERCOBAAN6.1. Tabel 1. Data R belitan pada hubungan bintang (Y)

(Ohm)

10.210.210.210.2

6.2. Tabel 2.Data R belitan rotor pada hubungan Delta

(Ohm)

3.53.53.53.5

6.3. Tabel 3. Percobaan pada hubungan BintangMeasure ValuesCalculated Values

(ampere)U(Volt)(Watt)(Watt) (Watt)(Nm)

3.891.73505.1220,932829,0685,27

SRT

RS

6.4. Tabel 4. Percobaan pada hubungan DeltaMeasure ValuesCalculated Values

(ampere)U(Volt)(Watt)(Watt) (Watt)(Nm)

6.653.93755,25228,69896,315.71

NB : Skala Wattmeter

STR

RS

TS

Catatan :Name Plate :

= 1,5 kW/Y= 220/380 Volt

= 6,6/3,8 AmpereN= 1415 RpmCos= 0,79IP 54

Keterangan Name Plate :

= Daya nominal motor sebesar 1500 watt/Y= 220/380 Volt,tegangan yang dipakai motor sebesar 220 V dari sumber yang harus disesuaikan (suplay)

= 6,6 A arus nominal bila terhubung 3,8 A arus nominal motor terhubung YN= 1415 rpm kecepatan putar stator motorIP 54= (Index Protection)Perlindungan terhadap debu dan terlindung dari air yang datang dari Segala arah.

7. ANALISA DAN JAWABAN PERTANYAANTABEL 1 . Dalam hubungan bintang ( karena yang di ukur tahanan rata-rata ) = 5.1 ( sama nilainya untuk ketiga fasanya )

karena dalam hubungan bintang sehingga :

TABEL 2 . Dalam hubungan delta ( karena yang di ukur tahanan rata-rata ) = 5.25 ( besarnya tahanan kumparan disetiap fasanya )

karena dalam hubungan delta sehingga :

A . Untuk hubungan bintang, saat starting pada tegangan penuh.

( adalah torsi starting pada tegangan penuh )

B . Untuk hubungan delta, saat starting pada tegangan penuh

( adalah arus asut pada saat starting delta )

adalah torsi starting pada tegangan penuh.

8. KESIMPULAN

Dari percobaan, torsi beban penuh pada hubungan bintang dan delta yaitu hampir sama. Untuk dan

Seharusnya kedua torsi diatas bernilai sama, namun perbedaan nilai tersebut mungkin disebabkan kurang akuratnya pembacaan alat ukur maka terjadi perbedaan nilai.Kenaikan terjadi sampai 6 kali pada hubungan bintang, sementara pada hubungan delta sampai 15 kali jika diberikan tegangan penuh. Hali ini dibuktikan dari data percobaan motor induksi rotor sangkar 2 dengan mengambil nilai arus asut dari masing-masing hubungan yang dipakai tegangan penuh yaitu :

Dari sini juga dibuktikan bahwa dengan memakai metode starting. bintang-delta akan didapat arus asut yang kecil dan torsi kerja yang besar

Namun pada percobaan kali ini,pada pengukuran didapat daya pada hubungan bintang sama dengan daya pada hubungan delta.Seharusnya menurut buku yang kami pelajari bahwa daya hubungan delta adalah tiga kali daya pada hubungan bintang. Hal ini yang membuat kami bingung.

Medan,23 Oktober 2011

Muhammad Fauzi Nasution