morning briefing - kisi.co.id · oss optimistis bisnis tahun ini akan lebih baik. meski harga...
TRANSCRIPT
Morning Briefing
17 Januari 2019
IHSG Statistics Chg (%)
Close 6,413 +4.57 +0.07%
Volume (Jutaan Lembar) 13,177
Value (Rp Milliar) 9,914
Year to Date (YTD) +3.53%
Quarter to Date (QTD) +12.46%
Month to date (MTD) +3.95%
PE 14.5
Market Indices Last Chg (%)
Amerika
Dow Jones 24,207.16 141.57 0.59%
Nasdaq 7,034.69 10.86 0.15%
S&P 500 2,616.10 5.8 0.22%
Eropa
FTSE 100 6,862.68 -32.34 -0.47%
DAX 10,931.24 39.45 0.36%
CAC 4,810.74 24.57 0.51%
Asia
Nikkei 20,442.75 -112.54 -0.55%
Hang Seng 26,902.10 71.81 0.27%
Straits Times 3,229.11 16.81 0.52%
Top Volume
Stock Sector Price Chg (%)
MABA Consumer 176 3 1.68%
MYRX Property 111 0 0.00%
SRIL Consumer 348 6 1.75%
BUMI Mining 159 6 3.92%
IIKP Agriculture 232 2 0.85%
WOOD siapkan capex Rp 200 miliar. PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD)
konsisten untuk menggenjot bisnisnya pada tahun ini. Perusahaan yang bergerak
dibidang produksi mebel berbahan dasar kayu ini menganggarkan belanja modal
atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 200 miliar untuk tahun 2019.
Belanja modal akan digunakan untuk penambahan kapasitas produksi dan
penambahan produk baru. Penambahan kapasitas produksi yang akan dilakukan
adalah untuk produk mebel dari kayu rotan dengan kapasitas sebesar 4,950 m3
per tahun dan gesso sebesar 132,000 m3 per tahun. Sementara sebelumnya
kapasitas wood rattan sekitar 6,125 m3 per tahun dan gesso sekitar 64,500 m3
per tahun. Sebagai informasi, WOOD menargetkan pendapatan tahun ini naik
20% dari tahun lalu Rp 2,4 triliun, dimana ekspor akan berkontribusi 70% .
BOSS optimistis bisnis tahun ini akan lebih baik. Meski harga komoditas batu
bara cenderung fluktuatif, PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk (BOSS) tetap
optimistis dengan rencana bisnis di tahun ini. Berdasarkan paparan public
expose yang dirilis melalui keterbukaan infomasi di Bursa Efek Indonesia (BEI),
tahun ini BOSS telah menandatangani jual beli batubara berkalori tinggi. fuktuasi
harga batubara tidak begitu mempengaruhi kinerja BOSS. Pada tahun ini, BOSS
menargetkan pendapatan dapat tumbuh 50% dari tahun lalu. Salah satu cara
untuk mencapai target tersebut BOSS telah mengembangkan konsensi tambang
pada awal tahun ini melalui anak usahanya PT Pratama Bersama yang juga telah
menunjuk PT Putra Perkasa selaku kontraktor. Besaran kontrak dari kerjasama
antara Pratama Bersama dan Putra Perkasa adalah sebesar US$ 147 juta.
Top Value Stock Price Chg (%) Sector
TLKM 3,990 60 1.53% Infrastructure
BBCA 26,425 125 0.48% Finance
PGAS 2,410 90 3.88% Infrastructure
BBRI 3,780 0 0.00% Finance
UNTR 26,050 450 1.76% Mining
Market Review IHSG, Rabu 16 Januari 2019 ditutup menguat sebesar 4,57 poin atau 0,07% ke level
6.413. Setelah bergerak diantara 6.385 - 6.425. Sebanyak 214 saham naik, 182 saham
turun, dan 230 saham tidak bergerak. Investor bertransaksi Rp 9,91 Triliun. Di pasar
reguler, investor asing membukukan transaksi beli bersih sebesar Rp 1,453 miliar.
Market Outlook
News Emiten
IHSG 16 Januari 2019
Laporan keuangan perbankan yang kuat mengangkat Wall Street, Rabu (16/01),
bahkan ketika kekhawatiran tentang pukulan ekonomi dari penutupan aktivitas
pemerintah (government shutdown) berkepanjangan di Amerika membatasi
kenaikan. Dow Jones Industrial Average memimpin indeks utama, menutup hari
dengan kenaikan 0,9 persen atau 141,57 poin menjadi 24.207,16, Sementara itu,
indeks berbasis luas S&P 500 bertambah 5,80 poin atau sekitar 0,22 persen untuk
mengakhiri sesi di posisi 2.616,10, sedangkan Indeks Komposit Nasdaq meningkat
0,15 persen atau 10,86 poin menjadi 7.034,69.
Bursa ekuitas Eropa ditutup lebih tinggi, Rabu (16/01), karena pelaku pasar menan
tikan mosi tidak percaya terhadap pemerintah Inggris yang dipimpin Perdana Menteri
Theresa May. Pan-European Stoxx 600 naik 0,54 persen atau 1,88 poin menjadi
350,59 , dengan sebagian besar sektor dan bursa utama di wilayah positif. Di Inggris,
indeks FTSE 100 ditutup menyusut 0,47 persen atau 32,34 poin menjadi 6.862,68,
sedangkan rekan-rekannya di Jerman dan Prancis mencatatkan penguatan. DAX
Jerman naik 39,45 poin atau 0,36 persen menjadi 10.931,24, dan CAC 40 bertambah
0,51 persen (24,57 poin) menjadi 4.810,74.
Market saham Asia bergerak mixed pada perdagangan hari Rabu (16/1) seiring ketid-
akpastian baru sehubungan sentimen penarikan diri Inggris dari keanggotaan Uni
Eropa (Brexit). Indeks Nikkei 225 (Jepang) -0,55% ke level 20.442. Indeks Hang Seng
(Hong Kong) +0,27% ke posisi 26.902. Indeks Straits Times (Singapura) +0,52% ke level
3.229.
Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) ke zona hijau pada akhir perdagangan hari
Rabu (16/1). IHSG bertambah +0,07 persen (+4 poin) ke level 6.413. La-
ju IHSG tertolong aksi beli pemodal asing. Indeks LQ45 +0,23% ke level 1.021 poin.
IDX30 +0,15% ke level 561 poin. Indeks JII -0,09% ke level 717. Indeks Kompas100
+0,06% ke level 1.319. Indeks Sri Kehati +0,27% ke posisi 395. Indeks Sinfra18 +1,08%
ke level 330. Sektor aneka industri dan infrastruktur menjadi penopang utama la-
ju IHSG . Kedua sektor tersebut melaju masing-masing +1,27 persen dan +1,26 per-
sen. Nilai tukar rupiah melemah -0,10 persen ke level Rp14.132.
IHSG menguat 4 point membentuk candle dengan body tipis dan shadow di atas dan bawah indikasi konsolidasi. IHSG berpeluang ko nsolidasi
melemah dengan support di level 6385 sampai 6300 dan resistance di level 6425 sampai 6450.
IHSG Teknikal Chart
Trading Idea
Morning Briefing
Stock Last Rekomendasi Price Stop Loss
AKRA 4,530 Buy 4,390 - 4,540 4,300
SMCB 1,835 Buy 1,825 - 1,870 1,780
INKP 12,700 Sell 12,900 - 12,100 -
SMRA 1,015 Sell 1,055 - 985 -
Teknikal View dari Trading Idea
AKRA
AKRA.JK berpeluang menguat, area akumulasi di level 4,390 sampai 4,540. Area cut loss bila turun di bawah level 4,300 dan target penguatan ke
level 4,720 sampai 4,810.
SMCB
SMCB.JK berpeluang menguat, area akumulasi di level 1,825 sampai 1,870. Area cut loss bila turun di bawah level 1,780 dan target penguatan ke
level 1,930 sampai 1,970.
Morning Briefing
Teknikal View dari Trading Idea
INKP
INKP.JK berpeluang melemah, area sos di level 12,900 sampai 12,100. Area buy back jika break level 13,150 dan target pelemahan ke level 12,000
sampai 11,700.
SMRA
SMRA.JK berpeluang melemah, area sos di level 1,055 sampai 985. Area buy back jika break level 1,075 dan target pelemahan ke level 975 sam-
pai 950.
Morning Briefing
Matrik Analisis Teknikal Saham
PENJELASAN MATRIKS SAHAM :
W&S = Wait and See
HOLD = Tahan, apabila masih punya posisi jangan jual
Buy Back / Cut Loss = Apabila sudah beli dan ternyata harga melawan maka cutloss
Morning Briefing
We have based this document on information obtained from sources we believe to be reliable, but we do not make any representation or war-
ranty nor accept any responsibility or liability as to its accuracy, completeness or correctness. Expressions of opinion contained herein are
those of PT Danpac Sekuritas only and are subject to change without notice. Any recommendation contained in this document does not have
regard to the specific investment objectives, financial situation and the particular needs of any specific addressee. This document is for the in-
formation of the addressee only and is not to be taken as substitution for the exercise of judgment by the addressee. This document is not and
should not be construed as an offer or a solicitation of an offer to purchase or subscribe or sell any securities.
Disclaimer
Morning Briefing
Economic Event Start Date Event Name Period
01-Jan-2019 Indeks Manajer Pembelian (PMI) Nikkei Indonesia Des.2018
01-Jan-2019 Inflasi Indonesia (YoY) Des.2018
07-Jan-2019 Kepercayaan Konsumen Indonesia Des.2018
08-Jan-2019 Cadangan Devisa Indonesia (USD) Des.2018
09-Jan-2019 Penjualan Ritel Indonesia (YoY) Okt.2018
11-Jan-2019 Penjualan Ritel Indonesia (YoY) Nop.2018
14-Jan-2019 Tingkat Fasilitas Simpanan Jan.2018
14-Jan-2019 Suku Bunga Fasilitas Kredit Jan.2018
14-Jan-2019 Pertumbuhan Ekspor Indonesia (YoY) (YoY)
14-Jan-2019 Pertumbuhan Impor ndonesia (YoY) (YoY)
17-Jan-2019 Tingkat Fasilitas Simpanan Jan.2018
17-Jan-2019 Suku Bunga Fasilitas Kredit Jan.2018
31-Jan-2019 Uang Beredar M2 Indonesia (YoY) Des.2018
31-Jan-2019 Indeks Manajer Pembelian (PMI) Nikkei Indonesia Jan.2018