mola hidatidosa
DESCRIPTION
pptTRANSCRIPT
ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN
DENGAN MOLA HIDATIDOSA
OLEH:HANNY MULIASTUTI/011411223029
MENTARI YULIANA PRASTIWI/0110112044
Kejadian mola hidatidosa jauh lebih besar terjadi di negara asia daripada negara barat 1 per 2000 kehamilan
Di Indonesia berdasarkan data dari rumah sakit ada 1 per 40 persalinan
Usia <20 tahun dan > 35 resiko lebih besar untuk tjd mola hidatidosa
Termasuk kegawatdaruratan maternal dpt mengancam jiwa krn perdarahan
PENDAHULUAN
penyakit trofoblastik gestasional yang disebabkan oleh kelainan pada vili khorionik yang mengalami proliferasi trofoblastik dan edema (Buku saku pelayanan kesehatan ibu di fasilitas kesehata dasar dan rujukan, 2013)
Kehamilan yang mengalami penyimpangan dlm pertumbuhan dan perkembangannya di mana tdk terdpt janin & seluruh vili korealis mengalami perubahan (Manuaba, 2007)
Definisi
A. Lesi molar Mola hidatidosa komplit/CMH Mola hidatidosa parsial/PMH Mola hidatidosa invasif/korioedenoma
destruenB. Lesi non molar PSIT/Placental Site Trophoblastic Tumor Koriokarsinoma Tumor trofoblastik epiteloid
klasifikasi
1.Ovumsel sperma membuahi ovum yg abnormal shg janin tdk terbentuk tetapi plasenta yang berkembang pesat
2.Imunoselektif dari trofoblastProliferasi sel-sel trofoblast yg berbeda-beda
3. Faktor kromosomDiturunkannnya kromosom autosomal resesif
ETIOLOGI
1. Usia ibu2. Usia gestasi3. Riwayat kehamilan sebelumnya4. Paritas tinggi5. Sosial ekonomi yang rendah6. Kurang vitamin A7. Kurang protein8. Infeksi mikroorganisme9. Golongan darah
PREDISPOSISI
Teori missed abortionkematian mudigah disebabkan kekurangan gizi berupa asam folik dan histidine pada kehamilan hari ke 13 dan 21.
Teori neoplasma dari Park terjadi reserpsi cairan yang berlebihan ke dalam vili sehingga timbul gelembung.
PATOFISIOLOGI
Studi Hertig terjadi akibat akumulasi cairan yang
menyertai degenerasi awal dengan tidak adanya fetus yang komplit pada minggu ketiga dan kelima.
PATOFISIOLOGI
1. Emesis sampai dengan hiperemesis gravidarum krn peningkatan beta hCG
2. Adanya tirotoksikosis, preeklampsi/eklapsi, anemia, bercak darah, gangguan fungsi jantung dan paru-paru
3. Hasil palpasi TFU > 4mgg dari UK sesungguhnya
4. Tidak ada DJJ, ballotement5. Pemeriksaan sonde intrauteri Hanifa
DIAGNOSIS
a. Foto toraks (tanda emboli sampai metastase)
b. Foto abdomen (seperti sarang tawon)c. Laboratorium (beta hCG darah+urin
tinggi)d. USG (gambaran badai salju. TV rusak)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Kehamilan multiple2. Hidramnion3. Abortus4. Mioma uteri5. Abortus imminens6. koriokarsinoma
DIAGNOSA BANDING
Perbaikan keadaan umum Pengeluaran jaringan mola (suction
kuretase dan histerektomi) Terapi profilaksis dengan sitostatika Pemeriksaan tindak lanjut sampai 2 tahun
PENATALAKSANAAN
a. Perdarahan yang masifb. Syokc. Infeksid. Perforasi uteruse. Adanya embolif. Keganasan/PTG
KOMPLIKASI
Sekitar 20% mola komplet berubah menjadi trofoblastik ganas
Penyakit trofoblast ganas dpt disembuhkan Dapat rekurensi 1-2%
PROGNOSA
KONSEP ASKEB MOLA HIDATIDOSA
KASUS MOLA HIDATIDOSA
Gejala-gejala yang dirasakan oleh klien sesuai dengan di mana ada perdarahan coklat sedikit demi sedikit kemudian keluar darah merah dan gelembung-gelembung mola. (Manuaba, 2007). Hal tersebut menjadi diagnosa pasti bahwa klien menderita mola hidatidosa. Penegakan diagnosa tanpa USG menjadi pasti karena adanya gelembung vesikel yang dapat dilihat secara kasat mata. Mola hidatidosa yang dialami klien merupakan mola komplet karena tidak ada janin, hanya ada sel-sel trofoblast yang abnormal.(Klasifikasi Penyakit trofoblast oleh ACOG, 2004).
PEMBAHASAN
Berdasarkan tinjauan kasus diatas dapat disimpulkan bahwa penatalaksanaan yang diberikan pada kasus mola hidatidosa ini telah sesuai dengan teori. Tujuan dari asuhan kebidanan yang diberikan dapat dicapai sehingga mahasiswa dapat mempraktekkan secara langsung dengan kasus di lapangan. Dengan mengetahui teori tentang mola hidatidosa dan konsep asuhan kebidanan yang diberikan membuat mahasiswa dapat fokus dalam melakukan asuhan. Asuhan kebidanan dengan konsep SOAP dapat membuat lebih ringkas dan data yang diambil adalah data fokus sehingga tidak mengesampingkan tujuan utama asuhan.
PENUTUP