modul traksi

18
MODUL Prosedur Perawatan Traksi Deskripsi Singkat Beberapa tulang, femur mempunyai kekuatan otot yang kuat sehingga reposisi tidak dapat di lakukan sekaligus. Traksi adalah pemasangan gaya tarikan kebagian tubuh. Traksi di gunakan untuk meminimalkan spasme otot, untuk mereduksi, menyejajarkan, mengimobilisasi fraktur, mengurangi deformitas, dan untuk menambah ruangan di antara kedua permukaan patahan tulang. Untuk itu, traksi di perlukan untuk reposisi dan imobilisasi patah tulang panjang. Traksi di gunakan untuk menahan kerangka pada posisi sebenarnya, penyembuhan, mengurangi nyeri, mengurangi kelainan bentuk atau perubahan bentuk. Penanganan nyeri dan pencegahan komplikasi adalah dua kunci tugas perawat dalam perawatan traksi. Kadang traksi harus di pasang dengan arah yang lebih dari satu untuk mendapatkan garis tarikan yang di inginkan. Indikasi traksi adalah pasien fraktur dan atau dislokasi. Bila otot dan jaringan lunak sudah rileks, berat yang di gunakan harus diganti untuk memperoleh gaya tarikan yang di inginkan (Nurma, 2011). Tujuan Pembelajaran

Upload: lisna-mcdlove-djdanger

Post on 11-Dec-2015

95 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

kmb

TRANSCRIPT

Page 1: MODUL Traksi

MODUL

Prosedur Perawatan Traksi

Deskripsi Singkat

Beberapa tulang, femur mempunyai kekuatan otot yang kuat sehingga reposisi tidak dapat di lakukan sekaligus. Traksi adalah pemasangan gaya tarikan kebagian tubuh. Traksi di gunakan untuk meminimalkan spasme otot, untuk mereduksi, menyejajarkan, mengimobilisasi fraktur, mengurangi deformitas, dan untuk menambah ruangan di antara kedua permukaan patahan tulang. Untuk itu, traksi di perlukan untuk reposisi dan imobilisasi patah tulang panjang.

Traksi di gunakan untuk menahan kerangka pada posisi sebenarnya, penyembuhan, mengurangi nyeri, mengurangi kelainan bentuk atau perubahan bentuk. Penanganan nyeri dan pencegahan komplikasi adalah dua kunci tugas perawat dalam perawatan traksi.

Kadang traksi harus di pasang dengan arah yang lebih dari satu untuk mendapatkan garis tarikan yang di inginkan. Indikasi traksi adalah pasien fraktur dan atau dislokasi. Bila otot dan jaringan lunak sudah rileks, berat yang di gunakan harus diganti untuk memperoleh gaya tarikan yang di inginkan (Nurma, 2011).

Tujuan Pembelajaran

Tujuan Pembelajaran Umum

Setelah mengikuti pembelajaran ini, mahasiswa mampu memahami konsep perawatan traksi

Tujuan Pembelajaran Khusus

1) Setelah mengikuti pembelajaran ini mahasiswa mampu menjelaskan konsep perawatan traksi

Page 2: MODUL Traksi

2) Setelah mengikuti pembelajaran ini mahasiswa mampu melakukan perawatan traksi

Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan

Konsep dasar perawatan traksi

Ceklist prosedur perawatan traksi

Bahan Ajar

Alat batu : LCD, Laptop, Spidol, Flipcart.

Metode Pembelajaran

Ceramah Tanya jawab, curah pendapat, simulasi / praktik.

Langkah-langkah Pembelajaran

Menjelaskan tentang kegiatan perawatan traksi

Menciptakan suasana laboratorium yang kondusif traksi

Melakukan Tanya jawab tentang topic perawatan yang akan dikerjakan untuk mengukur tingkat pemahaman yaitu perawatan traksi

Menjelaskan pokok bahasan pada mahasiswa tentang perawatan traksi

Melakukan Tanya jawab / diskusi dan pemberian kuesioner tentang topik yang telah dipelajari yaitu perawatan traksi

Page 3: MODUL Traksi

Uraian Materi

Pokok Bahasan 1 : Konsep dasar perawatan traksi

1.1 Pengertian

Traksi adalah Suatu pemasangan gaya tarikan pada bagian tubuh. Traksi digunakan untuk meminimalkan spasme otot; untuk mereduksi, mensejajarkan, dan mengimobilisasi fraktur; untuk mengurangi deformitas, dan untuk menambah ruangan diantara kedua permukaan patahan tulang. Traksi harus diberikan dengan arah dan besaran yang diinginka untuk mendapatkan efek terapeutik. Faktor-faktor yang mengganggu keefektifan tarikan traksi harus dihilangkan (Smeltzer & Bare, 2001 )

1.2 Tujuan

1) Untuk mengurangi dan untuk immobilisasi fraktur tulang agar terjadi pemulihan

2) Untuk mempertahankan kesejajaran tulang yang tepat

3) Untuk mencegah cidera dari jaringan lunak

4) Untuk memperbaiki, mengurangi, atau mencegah deformitas

5) Untuk mengurangi spaseme otot dan nyeri

Page 4: MODUL Traksi

1.3 Indikasi

1) Traksi rusell digunakan pada pasien fraktur pada plato tibia

2) Traksi buck, indikasi yang paling sering untuk jenis traksi ini adalah untuk mengistirahatkan sendi lutut pasca trauma sebelum lutut tersebut diperiksa dan diperbaiki lebih lanjut

3) Traksi Dunlop merupakan traksi pada ektermitas atas

4) Traksi horizontal diberikan pada humerus dalam posisi abduksi, dan traksi vertical diberikan pada lengan bawah dalm posisi flexsi.

5) Traksi kulit Bryani sering digunakan untuk merawat anak kecil yang mengalami patah tulang paha

6) Traksi rangka seimbang ini terutama dipakai untuk merawat patah tulang pada korpus pemoralis orang dewasa

7) Traksi 90-90-90 pada fraktur tulang femur pada anak-anak usia 3 tahun sampai dewasa muda

.

1.4 Kontraindikasi

1) Hipermobilitas

2) Efusi sendi

Page 5: MODUL Traksi

3) Inflamasi

4) Fraktur humeri dan osteoporosis

1.5 Jenis Traksi

1.5.1 Skin Traksi

Traksi kulit (skin traksi) adalah menarik bagian tulang yang fraktur dengan menempelkan plaster langsung pada kulit untuk mempertahankan bentuk, membantu menimbulkan spasme otot pada bagian yang cedera dan biasanya digunakan untuk jangka pendek (48 -72 jam). Traksi kulit menunjukkan dimana dorongan tahanan diaplikasikan kepada bagian tubuh yang terkena melalui jaringan 7 lunak.

1.5.2 SkeletalTraksi

Traksi skeletal adalah traksi yang digunakan untuk meluruskan tulang yang cedera dan sendi panjang untuk mempertahankan traksi, memutuskan pins (kawat) ke dalam. Traksi ini menunjukkan tahanan dorongan yang di aplikasikan langsung ke skeleton melalui pins, wire atau buat yang telah dimasukkan kedalam tulang. Untuk melakukan ini berat yang besar dapat digunakan. Traksi skeletal digunakan untuk fraktur yang tidak stabil, untuk mengontrol rotasi dimana berat lebih besar dari 25 kg dibutuhkan dan fraktur membutuhkan traksi jangka panjang.

Page 6: MODUL Traksi

1.6 Bagan / Gambar Tindakan

Page 7: MODUL Traksi

1.6.1 Skin Traksi

Page 8: MODUL Traksi

1.6.2 Skeletas Traksi

Page 9: MODUL Traksi
Page 10: MODUL Traksi

Pokok Bahasan 2 : Ceklist Prosedur Perawatan traksi

No Uraian Kegiatan Keterangan

M B

Pre Interaksi

Persiapan Alat:

Skin traksi kit

k/p pisu cukur

k/p balsam perekat

k/p alat rawat luka

katrol dan pulley

beban

K/p Bantalan conter traksi

k/p bantal kasur

gunting

bolpoint untuk penanda/ marker

Page 11: MODUL Traksi

Persiapan alat pada traksi kulit :

Bantal keras (bantal pasir )

Bedak kulit

Kom berisi air putih

Handuk

Sarung tangan bersih

Persiapan alat pada traksi skeletal :

Zat pembersih untuk perawatan pin

Set ganti balut

Salep anti bakteri (k/p)

Kantung sampah infeksius

Sarung tangan steril

Page 12: MODUL Traksi

Lidi kapas

Povidone Iodine (k/p)

Kassa steril

Piala ginjal

Orientasi

1. Berikan salam dengan menyebut nama

2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan

3. Menjaga privacy

Tahap Kerja

Pelaksanaan prosedur

Mencuci tangan

Memakai handschoen

Mengatur posisi tidur pasien supinasi

Bila ada luka dirawat dan ditutup kassa

Bila banyak rambut k/p di cukur

Beri tanda batas pemasangan plester gips menggunakan bolpoint

k/p beri balsam perekat

Page 13: MODUL Traksi

Ambil skintraksi kit lalu rekatkan plester gips pada bagian medial dan lateral kaki secara simetris dengan tetap menjaga immobilisasi fraktur

Pasang katrol lurus dengan kaki bagian fraktur

Masukkan tali pada pulley katrol

Sambungkan tali pada beban ( 1/7 BB = maksimal 5 kg

k/p pasang bantalan contertraksi atau bantal penyangga kaki

Atur posisi pasien nyaman dan rapikan

Beritahu pasien bahwa tindakan sudah selesai dan pesankan untuk manggil perawat bila ada keluhan

TRAKSI KULIT

Cuci tangan dan pasang sarung tangan

Cuci, keringkan dan beri bedak kulit sebelum traksi dipasang kembali

Lepas sarung tangan

Anjurkan klien untuk menggerakkan ekstremitas distal yang terpasang traksi

Berikan bantalan dibawah akstremitas yang tertekan

Berikan penyokong kaku (foot plates) dan lepaskan setiap 2 jam lalu anjurkan klien latihan ekstremitas bawah untuk fleksi, ekstensi dan rotasi

Lepas traksi setiap 8 jam atau sesuai instruksi

TRAKSI SKELETAL

Cuci tangan

Atur posisi klien dalam posisi lurus di tempat tidur untuk mempertahankan tarikan traksi yang optimal

Buka set ganti balut, cairan pembersih dan gunakan sarung tangan steril

Bersihkan pin serta area kulit sekitar pin, menggunakan lidi kapas dengan teknik menjauh dari pin (dari dalam ke luar)

Page 14: MODUL Traksi

Beri salep anti bakteri jika diperlukan sesuai protokol RS

Tutup kassa di lokasi penusukan pin

Lepas sarung tangan

Buang alat – alat yang telah dipakai ke dalam plastik khusus infeksius

Cuci tangan

Anjurkan klien menggunakan trapeze untuk membantu dalam pergerakan di tempat tidur selama ganti alat dan membersihkan area punggung/ bokong

Berikan posisi yang tepat di tempat tidur

Terminasi

1.Bereskan alat dan rapikan tempat tidur

2. Lepas handscoon dan cuci tangan

3.Evaluasi hasil kegiatan (subjektif dan objektif)

4. Berikan umpan balik positif pada klien

Dokumentasi

1. Catat tindakan yang dilakukan

2. Catat respon klien

3. Catat kulit dan cairan yang keluar dari kulit sekitar traksi jika menggunakan traksi kulit

Page 15: MODUL Traksi

REFERENSI

Kozier Barbara. Snyder Shirlee.dkk,2009,Buku Ajar Praktik Keperawatan Klinis, Edisi 5 ,EGC,Jakarta.

Mutaqqin Arif.2011.Buku Saku Gangguan Muskuloskeletal, Jakarta:EGC

Ningsih, Nurma & Lukman. 2011. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Muskuloskeletal, Jakarta: Salemba Medika.