Download - MODUL Traksi
MODUL
Prosedur Perawatan Traksi
Deskripsi Singkat
Beberapa tulang, femur mempunyai kekuatan otot yang kuat sehingga reposisi tidak dapat di lakukan sekaligus. Traksi adalah pemasangan gaya tarikan kebagian tubuh. Traksi di gunakan untuk meminimalkan spasme otot, untuk mereduksi, menyejajarkan, mengimobilisasi fraktur, mengurangi deformitas, dan untuk menambah ruangan di antara kedua permukaan patahan tulang. Untuk itu, traksi di perlukan untuk reposisi dan imobilisasi patah tulang panjang.
Traksi di gunakan untuk menahan kerangka pada posisi sebenarnya, penyembuhan, mengurangi nyeri, mengurangi kelainan bentuk atau perubahan bentuk. Penanganan nyeri dan pencegahan komplikasi adalah dua kunci tugas perawat dalam perawatan traksi.
Kadang traksi harus di pasang dengan arah yang lebih dari satu untuk mendapatkan garis tarikan yang di inginkan. Indikasi traksi adalah pasien fraktur dan atau dislokasi. Bila otot dan jaringan lunak sudah rileks, berat yang di gunakan harus diganti untuk memperoleh gaya tarikan yang di inginkan (Nurma, 2011).
Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah mengikuti pembelajaran ini, mahasiswa mampu memahami konsep perawatan traksi
Tujuan Pembelajaran Khusus
1) Setelah mengikuti pembelajaran ini mahasiswa mampu menjelaskan konsep perawatan traksi
2) Setelah mengikuti pembelajaran ini mahasiswa mampu melakukan perawatan traksi
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Konsep dasar perawatan traksi
Ceklist prosedur perawatan traksi
Bahan Ajar
Alat batu : LCD, Laptop, Spidol, Flipcart.
Metode Pembelajaran
Ceramah Tanya jawab, curah pendapat, simulasi / praktik.
Langkah-langkah Pembelajaran
Menjelaskan tentang kegiatan perawatan traksi
Menciptakan suasana laboratorium yang kondusif traksi
Melakukan Tanya jawab tentang topic perawatan yang akan dikerjakan untuk mengukur tingkat pemahaman yaitu perawatan traksi
Menjelaskan pokok bahasan pada mahasiswa tentang perawatan traksi
Melakukan Tanya jawab / diskusi dan pemberian kuesioner tentang topik yang telah dipelajari yaitu perawatan traksi
Uraian Materi
Pokok Bahasan 1 : Konsep dasar perawatan traksi
1.1 Pengertian
Traksi adalah Suatu pemasangan gaya tarikan pada bagian tubuh. Traksi digunakan untuk meminimalkan spasme otot; untuk mereduksi, mensejajarkan, dan mengimobilisasi fraktur; untuk mengurangi deformitas, dan untuk menambah ruangan diantara kedua permukaan patahan tulang. Traksi harus diberikan dengan arah dan besaran yang diinginka untuk mendapatkan efek terapeutik. Faktor-faktor yang mengganggu keefektifan tarikan traksi harus dihilangkan (Smeltzer & Bare, 2001 )
1.2 Tujuan
1) Untuk mengurangi dan untuk immobilisasi fraktur tulang agar terjadi pemulihan
2) Untuk mempertahankan kesejajaran tulang yang tepat
3) Untuk mencegah cidera dari jaringan lunak
4) Untuk memperbaiki, mengurangi, atau mencegah deformitas
5) Untuk mengurangi spaseme otot dan nyeri
1.3 Indikasi
1) Traksi rusell digunakan pada pasien fraktur pada plato tibia
2) Traksi buck, indikasi yang paling sering untuk jenis traksi ini adalah untuk mengistirahatkan sendi lutut pasca trauma sebelum lutut tersebut diperiksa dan diperbaiki lebih lanjut
3) Traksi Dunlop merupakan traksi pada ektermitas atas
4) Traksi horizontal diberikan pada humerus dalam posisi abduksi, dan traksi vertical diberikan pada lengan bawah dalm posisi flexsi.
5) Traksi kulit Bryani sering digunakan untuk merawat anak kecil yang mengalami patah tulang paha
6) Traksi rangka seimbang ini terutama dipakai untuk merawat patah tulang pada korpus pemoralis orang dewasa
7) Traksi 90-90-90 pada fraktur tulang femur pada anak-anak usia 3 tahun sampai dewasa muda
.
1.4 Kontraindikasi
1) Hipermobilitas
2) Efusi sendi
3) Inflamasi
4) Fraktur humeri dan osteoporosis
1.5 Jenis Traksi
1.5.1 Skin Traksi
Traksi kulit (skin traksi) adalah menarik bagian tulang yang fraktur dengan menempelkan plaster langsung pada kulit untuk mempertahankan bentuk, membantu menimbulkan spasme otot pada bagian yang cedera dan biasanya digunakan untuk jangka pendek (48 -72 jam). Traksi kulit menunjukkan dimana dorongan tahanan diaplikasikan kepada bagian tubuh yang terkena melalui jaringan 7 lunak.
1.5.2 SkeletalTraksi
Traksi skeletal adalah traksi yang digunakan untuk meluruskan tulang yang cedera dan sendi panjang untuk mempertahankan traksi, memutuskan pins (kawat) ke dalam. Traksi ini menunjukkan tahanan dorongan yang di aplikasikan langsung ke skeleton melalui pins, wire atau buat yang telah dimasukkan kedalam tulang. Untuk melakukan ini berat yang besar dapat digunakan. Traksi skeletal digunakan untuk fraktur yang tidak stabil, untuk mengontrol rotasi dimana berat lebih besar dari 25 kg dibutuhkan dan fraktur membutuhkan traksi jangka panjang.
1.6 Bagan / Gambar Tindakan
1.6.1 Skin Traksi
1.6.2 Skeletas Traksi
Pokok Bahasan 2 : Ceklist Prosedur Perawatan traksi
No Uraian Kegiatan Keterangan
M B
Pre Interaksi
Persiapan Alat:
Skin traksi kit
k/p pisu cukur
k/p balsam perekat
k/p alat rawat luka
katrol dan pulley
beban
K/p Bantalan conter traksi
k/p bantal kasur
gunting
bolpoint untuk penanda/ marker
Persiapan alat pada traksi kulit :
Bantal keras (bantal pasir )
Bedak kulit
Kom berisi air putih
Handuk
Sarung tangan bersih
Persiapan alat pada traksi skeletal :
Zat pembersih untuk perawatan pin
Set ganti balut
Salep anti bakteri (k/p)
Kantung sampah infeksius
Sarung tangan steril
Lidi kapas
Povidone Iodine (k/p)
Kassa steril
Piala ginjal
Orientasi
1. Berikan salam dengan menyebut nama
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
3. Menjaga privacy
Tahap Kerja
Pelaksanaan prosedur
Mencuci tangan
Memakai handschoen
Mengatur posisi tidur pasien supinasi
Bila ada luka dirawat dan ditutup kassa
Bila banyak rambut k/p di cukur
Beri tanda batas pemasangan plester gips menggunakan bolpoint
k/p beri balsam perekat
Ambil skintraksi kit lalu rekatkan plester gips pada bagian medial dan lateral kaki secara simetris dengan tetap menjaga immobilisasi fraktur
Pasang katrol lurus dengan kaki bagian fraktur
Masukkan tali pada pulley katrol
Sambungkan tali pada beban ( 1/7 BB = maksimal 5 kg
k/p pasang bantalan contertraksi atau bantal penyangga kaki
Atur posisi pasien nyaman dan rapikan
Beritahu pasien bahwa tindakan sudah selesai dan pesankan untuk manggil perawat bila ada keluhan
TRAKSI KULIT
Cuci tangan dan pasang sarung tangan
Cuci, keringkan dan beri bedak kulit sebelum traksi dipasang kembali
Lepas sarung tangan
Anjurkan klien untuk menggerakkan ekstremitas distal yang terpasang traksi
Berikan bantalan dibawah akstremitas yang tertekan
Berikan penyokong kaku (foot plates) dan lepaskan setiap 2 jam lalu anjurkan klien latihan ekstremitas bawah untuk fleksi, ekstensi dan rotasi
Lepas traksi setiap 8 jam atau sesuai instruksi
TRAKSI SKELETAL
Cuci tangan
Atur posisi klien dalam posisi lurus di tempat tidur untuk mempertahankan tarikan traksi yang optimal
Buka set ganti balut, cairan pembersih dan gunakan sarung tangan steril
Bersihkan pin serta area kulit sekitar pin, menggunakan lidi kapas dengan teknik menjauh dari pin (dari dalam ke luar)
Beri salep anti bakteri jika diperlukan sesuai protokol RS
Tutup kassa di lokasi penusukan pin
Lepas sarung tangan
Buang alat – alat yang telah dipakai ke dalam plastik khusus infeksius
Cuci tangan
Anjurkan klien menggunakan trapeze untuk membantu dalam pergerakan di tempat tidur selama ganti alat dan membersihkan area punggung/ bokong
Berikan posisi yang tepat di tempat tidur
Terminasi
1.Bereskan alat dan rapikan tempat tidur
2. Lepas handscoon dan cuci tangan
3.Evaluasi hasil kegiatan (subjektif dan objektif)
4. Berikan umpan balik positif pada klien
Dokumentasi
1. Catat tindakan yang dilakukan
2. Catat respon klien
3. Catat kulit dan cairan yang keluar dari kulit sekitar traksi jika menggunakan traksi kulit
REFERENSI
Kozier Barbara. Snyder Shirlee.dkk,2009,Buku Ajar Praktik Keperawatan Klinis, Edisi 5 ,EGC,Jakarta.
Mutaqqin Arif.2011.Buku Saku Gangguan Muskuloskeletal, Jakarta:EGC
Ningsih, Nurma & Lukman. 2011. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Muskuloskeletal, Jakarta: Salemba Medika.