modul praktikum penyuluhan & komunikasi agribisnis

20
MODUL PRAKTIKUM PENYULUHAN & KOMUNIKASI AGRIBISNIS Penyusun : Ir. Harpowo, MP Ir. Gumoyo Mumpuni Ningsih, MP NAMA NIM LABORATORIUM AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN PETERNAKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2020

Upload: others

Post on 02-Oct-2021

16 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: MODUL PRAKTIKUM PENYULUHAN & KOMUNIKASI AGRIBISNIS

MODUL PRAKTIKUM

PENYULUHAN & KOMUNIKASI AGRIBISNIS

Penyusun :

Ir. Harpowo, MP

Ir. Gumoyo Mumpuni Ningsih, MP

NAMA

NIM

LABORATORIUM AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN PETERNAKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2020

Page 2: MODUL PRAKTIKUM PENYULUHAN & KOMUNIKASI AGRIBISNIS

KATA PENGANTAR

Komunikasi pertanian merupakan salah satu mata kuliah wajib bagi

mahasiswa jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Peternakan . Praktikum Komunikasi

Pertanian di lakukan dengan tujuan unjtuk mengenalkan kepada mahasiswa

bagaimana cara berkomunikasi yang baik dengan masyarakat sehingga nantinya bisa

member penyuluhan pertanian di masyarakat.

Dalam kegiatan Praktikum Komunikasi Pertanian ini, mahasiswa di wajibkan

untuk magang penyuluhan pertanian dan juga membuat program penyuluhan

pertanian. Dengan demikian mahasiswa tidak saja hanya menerima ilmu komunikasi

secara teori saja, tetapi dengan kegiatan tersebut mahasiswa dapat melihat kenyataan

secara langsung di lapang terjadinya komunikasi antara penyuluh dengan masyarakat,

dan diharapkan mahasiswa bisa menerapkannya.

Semoga modul praktikum ini member manfaat bagi mahasiswa dalam

menyiapkan diri menjadi penyuluh pertanian, kami mengucapkan terima kasih

kepada semua pihak yang telah memberikan saran dalam penyelesaian modul

Praktikum Komunikasi Pertanian ini.

Malang, 24 Oktober 2020

Penyusun

Page 3: MODUL PRAKTIKUM PENYULUHAN & KOMUNIKASI AGRIBISNIS

1 Modul Praktikum Komunikasi Pertanian

Praktikum

1 PENDAHULUAN

Peran Penyuluhan Pertanian

Kita menerima informasi mengenai dunia sekeliling kita melalui panca indera

penglihatan, pendengaran, perabaan, perasaan dan penciuman, tetapi setiap pribadi

menafsirkan persepsi secara berbeda tergantung pada persepsi terdahulu, seleksi

terhadap proses, tatanan mental, dan daya kognitif, ataupun sifat-sifat stimuli masing-

masing pribadi. Perancang komunikasi harus mempertimbangkan faktor-faktor

tersebut dalam menyiapkan pesan-pesan penyuluhan. Walaupun demikian, hal

tersebut tidak menjamin bahwa pesan dapat dipahami sesuai dengan yang dimaksud.

Dapat disimpulkan bahwa yang paling baik adalah melibatkan sebanyak mungkin

panca indera untuk memperoleh pengertian yang sama, dengan menggunakan contoh-

contoh konkret.

Banyak keputusan harus diambil untuk menjamin tercapainya penyuluhan yang

efektif. Keputusan-keputusan ini satu dengan yang lain harus seirama, yang berarti

bahwa penyuluhan menuntut perencanaan yang sistematis.

1. Situasi awal

a) Bagaimana situasi awal suatu masalah yang dicakup dalam program di

wilayah tempat penyuluhan?

2. Perumusan tujuan

a) Bagaimana petani, agen penyuluhan, pemerintah, dan organisasi yang

terlibat melihat situasi yang diinginkan?

b) Mengapa situasi yang diinginkan ini belum tercapai?

c) Apa yang seharusnya petani:

Ketahui (pengetahuan)

Inginkan (sikap)

Mampu lakukan (keterampilan)

Lakukan (perilaku)

d) Bagaimana program penyuluhan dapat menyumbang pencapaian rencana

pembangunan pertanian?

3. Kelompok sasaran

a) Kelompok petani mana saja yang menjadi target penyuluhan?

b) Apakah ada perbedaan di antara kelompok-kelompok ini?

c) Dengan kata lain, apa semua petani dapat didekati dengan cara yang sama,

atau diperlakukan pembagian kelompok?

Page 4: MODUL PRAKTIKUM PENYULUHAN & KOMUNIKASI AGRIBISNIS

2 Modul Praktikum Komunikasi Pertanian

4. Isi

a) Aspek apa yang diprioritaskan dari isi pesan?

b) Pengalaman pendidikan yang mana yang dapat digunakan untuk

membantu petani mencapai tujuannya?

c) Apa yang petani perlu lihat, dengar, atau lakukan?

5. Metode

a) Melalui metode penyuluhan yang mana pengalaman belajar bisa dicapai?

b) Saluran komunikasi yang mana yang dapat digunakan untuk tujuan ini?

6. Organisasi

a) Siapa yang bertanggung jawab atas pengorganisasian program ini?

b) Siapa yang berpartisipasi dalam perencanaan program?

c) Siapa yang akan melaksanakan kegiatan, dan kapan pelaksanaannya?

d) Berapa anggarannya, dan berapa jumlah tenaga kerja dan sumber daya lain

yang diperlukan untuk melaksanakan program?

e) Bagaimana sumberdaya yang diperlukan bisa diperoleh?

7. Kompetensi staf

a) Keterampilan yang mana yang dibutuhkan oleh berbagai kategori

penyuluh untuk menerapkan program?

b) Seberapa jauh keterampilan tersebut telah dimiliki?

c) Program latihan apa yang diperlukan untuk menambah keterampilan

mereka?

8. Evaluasi

a) Bilamana suatu program penyuluhan dapat dikatakan sukses?

b) Melalui proses mana hasil ini tercapai?

c) Bagaimana informasi ini digunakan untuk memperbaiki penyuluhan?

Tujuan Praktikum

Mengenalkan kepada mahasiswa peran penting penyuluhan terhadap

perkembangan inovasi, teknologi bagi petani

Teknis Pelaksanaan Praktikum

1. Bentuk Kelompok beranggotakan 5-6 orang.

2. Pembentukan kelompok bersifat permanen artinya jumlah, kordinator kelompok

dan anggota kelompok tidak boleh berubah sampai kegiatan berakhir

Page 5: MODUL PRAKTIKUM PENYULUHAN & KOMUNIKASI AGRIBISNIS

3 Modul Praktikum Komunikasi Pertanian

Praktikum

2-3 INTERVIEW DENGAN PETUGAS PENYULUH LAPANG

Kegiatan Praktikum lapang Komunikasi pertanian bertujuan untuk

memberikan pengalaman dan pemahaman yang lebih komprehensif tentang kegiatan

penyuluhan di lapang dan aktivitas komunikasi yang dibangun antara penyuluh dan

petani.

Tujuan Praktikum

Mengenalkan kepada mahasiswa tentang tugas pokok petugas PPL secara

langsung serta praktikan mampu memberikan kontribusi kepada petani sehingga PPL

lebih mudah memberikan informasi kepada kelompok tani dan petani.

Page 6: MODUL PRAKTIKUM PENYULUHAN & KOMUNIKASI AGRIBISNIS

4 Modul Praktikum Komunikasi Pertanian

Teknis pelaksanaan

1. Masing-masing kelompok disebar dan mengikuti program penyuluhan yang

dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura dengan

terlebih dahulu menyelesaikan perijinan dan administrasi dengan pihak-pihak

lain yang terkait.

2. Masing-masing kelompok mengubungi PPL ditingkat kecamatan yang telah

ditunjuk oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura serta

mengajukan perjajian dengan PPL

3. Kelompok melakukan interview dengan PPL menggunakan kuiseoner dibawah

ini

Identitas Penyuluh :

Nama Penyuluh (bila tidak keberatan disebutkan) : ____________________________

Lama bertugas sebagai penyuluh : ________________ tahun

Umur : ________________ tahun

Penghargaan yang pernah diterima : ________________________________________

PERTANYAAN UNTUK PENYULUH :

1. Bagaimanakah kegiatan penyuluhan di BPP Bapak/ Ibu ?

2. Berapa kalikah dalam seminggu Bapak/ Ibu melakukan aktivitas penyuluhan?

3. Dalam satu tahun apakah ada bulan-bulan yang sibuk dalam aktivitas Bapak/

Ibu?

Bulan apa sajakah?

Aktivitas apa sajakah?

4. Dalam setiap acara penyuluhan, berapa petanikah rata-rata yang hadir? _______

5. Dalam setiap kegiatan penyuluhan berapa persen porsi :

- Penjelasan Materi : _____ %

- Tanya Jawab : _____ %

- Latihan/ Praktek : _____ %

- Lain-lain : sebutkan ___________________________ sebanyak ______ %

6. Dalam setiap kegiatan penyuluhan, materi apakah yang paling banyak

direspon dan dimana oleh petani untuk Bapak/ Ibu suluhkan?

7. Pada jam berapah kegiatan penyuluhan biasa Bapak/ Ibu lakukan? _________

8. Hambatan apa sajakah yang bapak/ Ibu temui ketika berhadapan dengan

petani?

9. pakah ada fasilitas transportasi untuk melakukan kegiatan penyuluhan?

Page 7: MODUL PRAKTIKUM PENYULUHAN & KOMUNIKASI AGRIBISNIS

5 Modul Praktikum Komunikasi Pertanian Kendaraan Dinas? ________________________________

Bahan Bakar? ___________________________________

Uang Transport? _________________________________

10. Dari sumber manakah Bapak/ Ibu memperoleh bahan untuk penyuluhan?

11. Apakah buku/ majalah perpustakaan ditempat Bapak/ Ibu memadai untuk

digunakan sebagai bahan penyuluhan?

12. Apakah ada kegiatan pelatihan tingkat Kabupaten/ provinsi / nasional yang

Bapak/ Ibu ikuti dalam dua tahun terakhir?

Kalau ada di mana? _______________________________

Isi kegiatan pelatihan? _____________________________

_______________________________________________

13. Pelatihan apa sajakah yang rutin dilaksanakan di BPP tempat Bapak/ Ibu

bekerja?

14. Berapa kalikah frekuensi pelatihan dalam sebulan?

15. Saat ini masyarakat sudah semakin maju dan informasi sudah semakin mudah

didapatkan. Menurut Bapak/ Ibu apakah kegiatan penyuluhan yang dilakukan

oleh pemerintah saat ini masih diperlukan?

Alasannya?

16. Bagaimana tanggapan Bapak/ Ibu dengan penyuluhan yang dilakukan pihak

swasta (yang bermitra dengan petani)?

17. Sampai lima tahun ke depan, dalam era otoda bagaimanakah bentuk

penyuluhan yang ideal menurut Bapak/ Ibu?

18. Memasuki era otoda apakah ada kekhawatiran tentang karir sebagai penyuluh

pertanian? (sebagaimana ”jupen” dulu)

19. Kalau ya, upaya apa sajakah yang Bapak/ Ibu lakukan untuk mengurangi

kekhawatiran tersebut?

20. Komoditas apakah yang bisa diunggulkan di daerah Bapak/Ibu?

21. Apakah ada kemungkinan untuk diberikan ”nilai tambah” dalam komoditas

unggulan tersebut? Kalau ya, bagaimana caranya?

22. Dalam era otoda, apakah ada peluang untuk menambah PAD (Pendapatan

Asli Daerah) dengan memanfaatkan komoditas unggulan tersebut? Bagaimana

caranya?

23. Hambatan apa sajakah yang ada dalam mengembangkan komoditas unggulan

tersebut?

24. Bagaimanakah saran Bapak/Ibu untuk mengatasi hambatan tersebut?

25. apakah ada komoditas lain yang menjadi pesaing komoditas unggulan

tersebut?

26. Berasal dari manakah komoditas saingan tersebut? _____________________

Page 8: MODUL PRAKTIKUM PENYULUHAN & KOMUNIKASI AGRIBISNIS

6 Modul Praktikum Komunikasi Pertanian 27. Bagaimana prospek sampai lima tahun kedepan bagi komoditas unggulan

Bapak/Ibu dan komoditas pesaingnya?

28. Mohon maaf, ini pertanyaan yang bersifat pribadi. Sudahkah Bapak/Ibu

merasa cukup puas dengan kondisi kehidupan dan kesejahteraan Bapak/Ibu

sebagai penyuluh?

29. Apakah Bapak/Ibu merasa cukup puas dengan kondisi dan fasilitas kerja yang

ada?

30. Apakah Bapak/Ibu mempunyai usaha sampingan selain sebagai penyuluh dan

apakah usaha tersebut berkaitan dengan usaha pertanian?

31. Apakah pernah mengadakan kerjasama /usaha bersama yang bersifat pribadi

dengan petani binaan Bapak/Ibu?

32. Kalau ya, bidang usaha? __________________________________________

Alamat Kantor :

____________________________________________________________________

No. telepon : _________________________________________________

Contact Person : ________________________________________________

Page 9: MODUL PRAKTIKUM PENYULUHAN & KOMUNIKASI AGRIBISNIS

7 Modul Praktikum Komunikasi Pertanian

Praktikum

3-4

MAGANG PENYULUHAN PERTANIAN

Magang penyuluhan dan komunikasi pertanian merupakan kegiatan praktikum

yang dilakukan dengan cara praktikan ikut hadir mendatangi tempat penyuluhan pada

waktu ada kegiatan penyuluhan pertanian.

Tujuan kegiatan magang penyuluhan

1. Agar praktikan mengetahui keadaan penyuluhan

2. Agar praktikan mengetahui cara penyampaian penyuluh

3. Agar praktikan mengetahui alat-alat yang dipakai untuk penyuluhan pertanian

4. Agar praktikan bisa mengetahui keadaan petani

5. Agar praktikan bisa mengetahui cara berkomunikasi penyuluh

6. Agar praktikan bisa mengetahui cara berkomunikasi dengan petani

7. Agar praktikan bisa menerapkan penyuluhan pertanian di lapang

Teknis Pelaksanaan Praktikum

1. Masing-masing kelompok disebar dan mengikuti program penyuluhan yang

dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura dengan

terlebih dahulu menyelesaikan perijinan dan administrasi dengan pihak-pihak

lain yang terkait. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari kegiatan praktikum 3-

4

2. Masing-masing kelompok mengikuti program penyuluhan yang dilaksanakan

PPL di tingkat kecamatan yang ditunjuk oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan

dan Hortikultura

3. Jadwal dan tempat menyesuaikan dengan jadwal PPL di tingkat kecamatan

4. Masing-masing kelompok membuat media informasi dan komunikasi

(poster/web/ video) sesuai dengan kegiatan penyuluhan yang telah diikuti

5. Laporan berupa media informasi diserahkan ke PPL di tingkat kecamatan

6. Praktikan mengisi form dibawah ini:

Page 10: MODUL PRAKTIKUM PENYULUHAN & KOMUNIKASI AGRIBISNIS

8 Modul Praktikum Komunikasi Pertanian

Tempat Pelaksanaan

Penyuluhan (Desa/Kelulahan)

:

Alamat :

Waktu dan tempat :

Petugas Penyuluhan :

Tema Penyuluhan :

Peserta penyuluhan :

Media informasi yang

digunakan petugas penyuluhan

:

Kendala yang dihadapi

penyuluh

:

Solusi :

Tanggapan peserta penyuluhan :

Keterangan: salin jawaban dalam form dalam lembar tersendiri

Page 11: MODUL PRAKTIKUM PENYULUHAN & KOMUNIKASI AGRIBISNIS

9 Modul Praktikum Komunikasi Pertanian

Praktikum

5-6 OBSERVASI LAPANG DAN PENGAMBILAN DATA KE

PETANI

Lokasi pengambilan data merupakan tempat/desa yang telah dilaksanakan

kegiatan penyuluhan pertanian yang telah diikuti oleh praktikan bersama PPL.

Kegiatan ini merupakan rangkaian dari paraktikum sebelumnya

Tujuan Praktikum

Praktikan mengetahui feed back dari kegiatan yang telah dilaksanakan dan

mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh petani

Objek pengamatan sebagai bahan pertimbangan untuk penyuluh meliputi..

a. Keadaan tanah : subur, sedang, kering

b. Keadaan pengairan : irigasi, ½ irigasi, non irigasi

c. Keadaan Jalan : tanah, makadam, aspal

d. Keadaan topografi wilayah : daratan, pegunungan

e. Keadaan sarana Desa :

- Pasar

- Balai desa

- Gedung pertemuan

- Balai dusun

- Listrik

- Jaringan telepon

- Jaringan pengairan

- Dll

Teknis Pelaksanaan Praktikum

1. Mendatangi responden/petani sebagai sumber data di lapang, sesuai jadwal

yang sudah ditentukan

2. Pengambilan data bisa dengan cara pengamatan/ wawancara langsung dengan

responden/ petani sesuai dengan kuesioner yang telah disiapkan

3. Masing-masing kelompok terdiri melakukan pengambilan data minimal 6

petani.

4. Masing – masing kelompok membawa alat yang dibutuhkan misalnya: kamera,

handycam, tape recorder dll

Page 12: MODUL PRAKTIKUM PENYULUHAN & KOMUNIKASI AGRIBISNIS

10 Modul Praktikum Komunikasi Pertanian

Keterangan : Data yang harus diisi petani sbb :

1. Nama :

2. Alamat :

3. Umur :

4. Permasalahan yang dihadapi petani:

a. Permasalahan……………..alasan=………..

b. Permasalahan……………..alasan=………..

c. Permasalahan……………..alasan=………..

d. ……

e. ..

f. ..

g. ..

h. ..

i. ..

j. ..

5. Kebutuhan petanisekarang :

a. Kebutuhan tentang…..

Alasan..

b. Kebutuhan tentang…

Alasan….

c. …

d. …

e. …

f. ..

Page 13: MODUL PRAKTIKUM PENYULUHAN & KOMUNIKASI AGRIBISNIS

11 Modul Praktikum Komunikasi Pertanian

Praktikum

7 PEMBUATAN KONTEN PENYULUHAN

Teknis Pelaksanaan Praktikum

1. Hasil observasi praktikum sebelumnya diolah menjadi konten publikasi yang

menarik (Blog, Video Creative, Poster, IG, dan Leaflet)

2. Praktikan memberikan solusi permasalahan yang dihadapi petani

3. Desain konten publikasi selanjutnya digunakan sebagai bahan penyuluhan di

masyarakat.

Keterangan

Pemetaan permasalahan dilapangan :

1. Dari wawancara kepada petani permasalahan-permasalahan dikumpulkan

kemudian diidentifikasi untuk digunakan sebagai dasar menyusun konten

publikasi (Blog, Poster, IG dan Leaflet)

2. Prioritas permasalahan yang dapat diangkat dalam publikasi adalah yang

benar-benar urgent dan dinilai penting untuk disajikan.

Page 14: MODUL PRAKTIKUM PENYULUHAN & KOMUNIKASI AGRIBISNIS

12 Modul Praktikum Komunikasi Pertanian Praktikum

8-9 PERENCANAAN PROGRAM KERJA PENYULUHAN

Metode Pelaksanaan Penyuluhan

Metode penyuluhan media massa, kelompok, individu atau tatap muka pada

gilirannya akan dibicarakan. Media cetak dan elektronika seperti surat kabar, radio

dan televise membantu penyuluh mencapai sejumlah besar petani secara serentak.

Walaupun demikian, hanya sedikit kesempatan bagi petani untuk saling berinteraksi

atau memberikan umpan balik kepada penyuluh. Metode kelompok mencapai lebih

sedikit petani, tetapi memberi banyak kesempatan untuk berinteraksi dan memperoleh

umpan balik.

Ceramah resmi misalnya, memberikan kesempatan lebih sedikit daripada diskusi

kelompok, walaupun pembicaraan informal biasanya mencakup interaksi yang

memadai, serta memungkinkan memperoleh umpan balik. Penyuluhan secara

individual merupakan dialog antara penyuluh dan petani.

Media massa

Jika membicarakan penggunaan media massa dalam penyuluhan, yang patutu

dipertimbangkan adalah peranannya dalam program penyuluhan, dan penggunaannya

secara efektif. Yang penting adalah efek yang diharapkan, dan cara menggunakannya

untuk menjamin agar arti pesan menjadi sejelas mungkin. Surat kabar, majalah, radio

dan televise merupakan media untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat.

Walaupun demikian, perlu diamati pengaruhnya sebelum diputuskan penggunaannya

dalam penyuluhan.

Publikasi teknis yang diterbitkan seharusnya disampaikan dalam bentuk yang

mudah dimengerti. Apa yang dimaksud dengan “mudah dimengerti”? penelitian di

Jerman menunjukan ada empat factor dalam perwujudan “mudah dimengerti”.

1. Pergunakan bahasa yang sederhana. Istilah-istilah teknis diterangkan dengan

kalimat yang singkat dan jelas, menggunakan kata-kata sehari-hari yang

mempunyai arti yang konkret. Bahasa samar dan prokem sebaiknya dihindari.

2. Susun dan rangkaikan perbedaan pendapat dengan jelas. Gagasan harus

disajikan dalam urutan logis, dengan membedakan antara isu pokok dan

sampingan. Penyampaian harus jelas, dengan tema utama tetap ditonjolkan

sehingga seluruh pesan dapat diulas kembali dengan mudah. Penataan dan

penggunaan huruf yang cermat sangat membantu membedakan bagian-bagian

penting dari pesan.

3. Nyatakan hal-hal pokok dengan singkat. Perbedaan pendapat dibatasi pada isu

utama dan diarahkan pada tujuan yang telah ditentukan, tanpa menggunakan

kata-kata yang tidak perlu.

Page 15: MODUL PRAKTIKUM PENYULUHAN & KOMUNIKASI AGRIBISNIS

13 Modul Praktikum Komunikasi Pertanian 4. Jadikan tulisan menarik untuk dibaca. Gaya penulisan harus menarik, member

inspirasi, menggetarkan, bersifat pribadi dan cukup beragam untuk

mempertahankan minat pembaca.

Cara penyampaian paling efektif tergantung pada kebiasaan menggunakan

“literatur lisan”. Di banyak Negara petani kurang terbiasa membaca, tetapi mereka

mendengar dari cerita, penyanyi, pemuka agama, dan sebagainya. Penyuluh

seharusnya mempelajari kebiasaan ini agar dapat menyesuaikan pesan dan cara

penyampaian sesuai dengan harapan dan pengalaman kelompok sasaran.

Metode kelompok

Metode penyuluhan kelompok lebih menguntungkan dari media massa, karena

umpan balik yang lebih baik yang memungkinkan pengurangan salah pengertianyang

bias berkembang antara penyuluh dan petani. Interaksi ini member kesempatan untuk

bertukar pengalaman maupun pengaruh terhadap perilaku dan norma para anggota

kelompok. Metode kelompok sring mencapai bagian tertentu dari kelompok sasaran,

karena hanya petani yang betul-betul berminat pada penyuluhan dan/atau petani

anggota organisasi tertentu yang dating ke pertemuan. Ceramah, demonstrasi, dan

diskusi kelompok merupakan contoh penyuluhan dengan metode kelompok.

Diskusi kelompok memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara agen

penyuluhan dan petani, dan antar petani sendiri. Ini berarti bahwa informasi dari agen

penyuluhan dapat disesuaikan dengan kebutuhan petani dan tingkat pengetahuan

mereka, daripada bila menggunakan media massa, interaksi antarpetani sangat

penting untuk menentukan penerapan suatu inovasi, dan perubahan norma kelompok.

Ceramah dan pembicaraan mempunyai banyak persamaan dengan media massa.

Semuanya merupakan metode penting untuk mengalihkan informasi, sedangkan

dskusi kelompok berperan penting dalam pembentukan pendapat dna pengambilan

keputusan dari petani. Diskusi membantu petani agar sadar akan timbulnya perasaan

yang mempengaruhi pengambilan keputusan dari petani. Diskusi membantu petani

agar sadar akan timbulnya perasaan yang mempengaruhi pengambilan keputusan, dan

membantu anggota lainnya dalam pemecahan masalah, serta mempengaruhi perilaku

peserta kelompoknya. Tugas pimpinan diskusi adalah mengatur sehingga ada

pemecahan masalah yang baik di samping meningkatkan iklim sosioemosional yang

setiap pesertanya merasa dapat mengemukakan perasaannya dengan bebas.

Metode kelompok terutama penting jika digunakan bersama-sama dengan metode

lain dalam program penyuluhan. Demonstrasi mempunyai keuntungan karena petani

dapat melihat sendiri penerapan suatu metode dan mengetahui keuntungan dan

kekurangan suatu inovasi. Petani cenderung mengubah perilaku sesuai dengan yang

dianjurkan jika mereka berkesempatan mendiskusikan yang mereka amati dengan

Page 16: MODUL PRAKTIKUM PENYULUHAN & KOMUNIKASI AGRIBISNIS

14 Modul Praktikum Komunikasi Pertanian pengelola demonstrasi, dengan anggota lain dari kelompoknya, dan dengan penyuluh

sesame petani.

Penyuluhan individu

Diskusi bersama yang kadang-kadang juga disebut dialog adalah metode yang

paling penting bagi penyuluhan individu, dan pembicaraan selanjutnya terbatas pada

pokok ini. Petani sangat menyukai diskusi bersama dalam metode penyuluhan, dan

banyak dinas penyuluhan mengabdikan sebgaian besar waktu dari stafnya untuk

menjalankan tugas ini.

Berbagai model diskusi telah dikembangkan untuk berbagai situasi diskusi yang

berbeda. Model diagnosis-resep (seperti yang digunakan pada bidang kedokteran)

dapat digunakan jika kedua pihak yakin bahwa penyuluh dapat, akan, dan harus

memecahkan masalah. Dalam keadaan demikian petani menjadi tergantung kepada

agen penyuluhan dan bukan merupakan situasi yang kurang baik untuk masalah

teknis seperti pada pengendalian penyakit tanaman. Walaupun demikian model

konsultasi lebih disukai karena perasaan dan penilaian petani dilibatkan, misalnya

pada usia yang keberapa petani dapat menyerahkan pengelolaan lahannya kepada

keturunannya? Agen penyuluhan dapat membantu petani dengan melibatkan perasaan

dan siste penilaiannya, menimbang semua factor satu dengan lainnya. Model

partisipasi tempat petani dan agen penyuluhan memberi sumbangan dalam

pengambilan keputusan, dan merupakan model yang paling banyak digunakan.

Pemilihan model diskusi seharusnya dengan mempertimbangkan efek diskusi

bersama yang bukan saja tergantung pada kualitas pemecahan yang didapatkan, tetapi

juga pada penerimaan petani. Pemecahan yang sangat bagus tetapi ditolak petani,

nilainya lebih sedikit daripada pemecahan yang sedang-sedang saja tetapi dapat

dikembangkan sendiri oleh petani dan mereka dapat menerimanya. Petani yang

bekerja bersama dengan agen penyuluhan biasanya dapat menemukan pemecahan

yang lebih baik daripada jika agen penyuluhan mencoba menemukan pemecahannya

sendiri.

Gabungan berbagai media dan penggunaan alat bantu audio visual

Kombinasi antara media massa dan diskusi kelompok dapat menghasilkan

perubahan perilaku yang nyata jika dikelola dengan baik, terutama di Negara

berkembang. Banyak jenis alat bantu audio visual dapat digunakan pada skala kecil

untuk memperoleh penyuluhan yang efektif. Pesan yang disampaikan melalui

berbagai alat bantu tersebut harus sinkron sehingga auidens/sasaran tidak dilimpahi

dengan informasi. Diperlukan uji pendahuluan terhadap alat bantu audio visual

sebelum disebarkan kepada penggunanya.

Page 17: MODUL PRAKTIKUM PENYULUHAN & KOMUNIKASI AGRIBISNIS

15 Modul Praktikum Komunikasi Pertanian Media rakyat

Perhatian untuk menggunakan media rakyat semakin bertambah di Negara sedang

berkembang. Media yang dimaksud adalah sandiwara teater, nyanyian, wayang,

dongeng dan bentuk hiburan tradisional lainnya. Bertambahnya minat terhadap media

rakyat tersebut karena kurang berhasilnya media masa meningkatkan pembangunan

pedesaan seperti yang diharapkan. Penyebab lain adalah berkurangnya tekanan pada

komunikasi “dari-atas-ke bawah” dengan penduduk pedesaan sehingga member

kemungkinan melakukan pendekatan partisipatif. Media rakyat biasanya melibatkan

partisipasi nyata. Media rakyat dan media modern tidak seharusnya saling bersaing,

malah bias saling melengkapi.

Teknologi informasi modern

Telah ditekankan bahwa informasi merupakan sumber daya penting di dalam

pertanian modern. Perkembangan komputer dan perbaikan telekomunikasi

memberikan petani kesempatan untuk memperoleh informasi teknis dan ekonomis

dengan cepat dan menggunakannya dengan efektif untuk pengambilan keputusan.

Petani modern adalah manajer bisnis yang menanam tanaman dan memelihara ternak

dengan cara yang peling menguntungkan. Teknologi komunikasi berkembang dengan

pesat. Banyak teknologi baru yang saat ini belum ada dipasaran akan tersedia

beberapa tahun lagi.

Tujuan Praktikum

Mengenalkan kepada praktikan metode pelaksanaan penyuluhan dan

diharapkan praktikum dapat menerapkan metode tersebut secara tepat.

Teknis Praktikum

1) Masing- masing kelompok melakukan simulasi metode penyuluhan yang

dilakukan PPL (berdasarkan praktikum 3-7)

2) Masing-masing kelompok secara bergantian berperan sebagia PPL dan Petani.

3) Masing masing kelompok melakukan diskusi hasil simulasi

Page 18: MODUL PRAKTIKUM PENYULUHAN & KOMUNIKASI AGRIBISNIS

16 Modul Praktikum Komunikasi Pertanian Praktikum

10 LAPORAN PRAKTIKUM

Laporan Praktikum terdiri dari :

Media informasi misalnya: audio visual kegiatan (Video Creative), Poster, IG dan

Leaflet).

Catatan :

Laporan Praktikum dikumpulkan selambat-lambatnya 10 hari sebelum praktikum

berakhir.

Page 19: MODUL PRAKTIKUM PENYULUHAN & KOMUNIKASI AGRIBISNIS

17 Modul Praktikum Komunikasi Pertanian DAFTAR PUSTAKA

A.W van den Ban & H.S Hawkins, 1999. PENYULUHAN PERTANIAN. Kanisius.

Yogyakarta

Page 20: MODUL PRAKTIKUM PENYULUHAN & KOMUNIKASI AGRIBISNIS

18 Modul Praktikum Komunikasi Pertanian

TABEL PROGRAM KERJA PENYULUHAN PERTANIAN (Contoh)

Judul : Pembuatan Tiwul Instan

Tempat : Desa Agrinusa, Kecamatan Bumiaji, Kabupaten Malang

Keterangan : Permasalahan : hasil pertanian ubi kayu cepat rusak sehingga harga jual merosot

Solusi : perlu pengolahan ubi kayu menjadi tiwul instan

Malang,………..

Kordinator Kelompok

( )

Catatan :

No. Nama Kegiatan Tujuan Sasaran Waktu Tempat Metode

Penyuluhan

Alat Bahan Alokasi

Dana

(Rp)

Sumber

Biaya

Indikator

Pencapaian Tujuan

1. Pembuatan tiwul

instan

Untuk

melatih

peserta

membuat

tiwul instan

1. ibu petani

ubi kayu

2. ibu

rumah

tangga

Maret-

mei

2011

- Balai

Rw

- Balai

Desa

Kelompok - Pema

- Pisau

- Baskom

- Saringan

- panci

- ubi kayu

- gula pasir

- gula

merah

- Natrium

benzoat

100.000 Swadaya Masyaraka terutama

keluarga Petani bisa

membuat tiwul instan