modul praktikum penyuluhan & komunikasi agribisnis
TRANSCRIPT
MODUL PRAKTIKUM
PENYULUHAN & KOMUNIKASI AGRIBISNIS
Penyusun :
Ir. Harpowo, MP
Ir. Gumoyo Mumpuni Ningsih, MP
NAMA
NIM
LABORATORIUM AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN PETERNAKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2020
KATA PENGANTAR
Komunikasi pertanian merupakan salah satu mata kuliah wajib bagi
mahasiswa jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Peternakan . Praktikum Komunikasi
Pertanian di lakukan dengan tujuan unjtuk mengenalkan kepada mahasiswa
bagaimana cara berkomunikasi yang baik dengan masyarakat sehingga nantinya bisa
member penyuluhan pertanian di masyarakat.
Dalam kegiatan Praktikum Komunikasi Pertanian ini, mahasiswa di wajibkan
untuk magang penyuluhan pertanian dan juga membuat program penyuluhan
pertanian. Dengan demikian mahasiswa tidak saja hanya menerima ilmu komunikasi
secara teori saja, tetapi dengan kegiatan tersebut mahasiswa dapat melihat kenyataan
secara langsung di lapang terjadinya komunikasi antara penyuluh dengan masyarakat,
dan diharapkan mahasiswa bisa menerapkannya.
Semoga modul praktikum ini member manfaat bagi mahasiswa dalam
menyiapkan diri menjadi penyuluh pertanian, kami mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah memberikan saran dalam penyelesaian modul
Praktikum Komunikasi Pertanian ini.
Malang, 24 Oktober 2020
Penyusun
1 Modul Praktikum Komunikasi Pertanian
Praktikum
1 PENDAHULUAN
Peran Penyuluhan Pertanian
Kita menerima informasi mengenai dunia sekeliling kita melalui panca indera
penglihatan, pendengaran, perabaan, perasaan dan penciuman, tetapi setiap pribadi
menafsirkan persepsi secara berbeda tergantung pada persepsi terdahulu, seleksi
terhadap proses, tatanan mental, dan daya kognitif, ataupun sifat-sifat stimuli masing-
masing pribadi. Perancang komunikasi harus mempertimbangkan faktor-faktor
tersebut dalam menyiapkan pesan-pesan penyuluhan. Walaupun demikian, hal
tersebut tidak menjamin bahwa pesan dapat dipahami sesuai dengan yang dimaksud.
Dapat disimpulkan bahwa yang paling baik adalah melibatkan sebanyak mungkin
panca indera untuk memperoleh pengertian yang sama, dengan menggunakan contoh-
contoh konkret.
Banyak keputusan harus diambil untuk menjamin tercapainya penyuluhan yang
efektif. Keputusan-keputusan ini satu dengan yang lain harus seirama, yang berarti
bahwa penyuluhan menuntut perencanaan yang sistematis.
1. Situasi awal
a) Bagaimana situasi awal suatu masalah yang dicakup dalam program di
wilayah tempat penyuluhan?
2. Perumusan tujuan
a) Bagaimana petani, agen penyuluhan, pemerintah, dan organisasi yang
terlibat melihat situasi yang diinginkan?
b) Mengapa situasi yang diinginkan ini belum tercapai?
c) Apa yang seharusnya petani:
Ketahui (pengetahuan)
Inginkan (sikap)
Mampu lakukan (keterampilan)
Lakukan (perilaku)
d) Bagaimana program penyuluhan dapat menyumbang pencapaian rencana
pembangunan pertanian?
3. Kelompok sasaran
a) Kelompok petani mana saja yang menjadi target penyuluhan?
b) Apakah ada perbedaan di antara kelompok-kelompok ini?
c) Dengan kata lain, apa semua petani dapat didekati dengan cara yang sama,
atau diperlakukan pembagian kelompok?
2 Modul Praktikum Komunikasi Pertanian
4. Isi
a) Aspek apa yang diprioritaskan dari isi pesan?
b) Pengalaman pendidikan yang mana yang dapat digunakan untuk
membantu petani mencapai tujuannya?
c) Apa yang petani perlu lihat, dengar, atau lakukan?
5. Metode
a) Melalui metode penyuluhan yang mana pengalaman belajar bisa dicapai?
b) Saluran komunikasi yang mana yang dapat digunakan untuk tujuan ini?
6. Organisasi
a) Siapa yang bertanggung jawab atas pengorganisasian program ini?
b) Siapa yang berpartisipasi dalam perencanaan program?
c) Siapa yang akan melaksanakan kegiatan, dan kapan pelaksanaannya?
d) Berapa anggarannya, dan berapa jumlah tenaga kerja dan sumber daya lain
yang diperlukan untuk melaksanakan program?
e) Bagaimana sumberdaya yang diperlukan bisa diperoleh?
7. Kompetensi staf
a) Keterampilan yang mana yang dibutuhkan oleh berbagai kategori
penyuluh untuk menerapkan program?
b) Seberapa jauh keterampilan tersebut telah dimiliki?
c) Program latihan apa yang diperlukan untuk menambah keterampilan
mereka?
8. Evaluasi
a) Bilamana suatu program penyuluhan dapat dikatakan sukses?
b) Melalui proses mana hasil ini tercapai?
c) Bagaimana informasi ini digunakan untuk memperbaiki penyuluhan?
Tujuan Praktikum
Mengenalkan kepada mahasiswa peran penting penyuluhan terhadap
perkembangan inovasi, teknologi bagi petani
Teknis Pelaksanaan Praktikum
1. Bentuk Kelompok beranggotakan 5-6 orang.
2. Pembentukan kelompok bersifat permanen artinya jumlah, kordinator kelompok
dan anggota kelompok tidak boleh berubah sampai kegiatan berakhir
3 Modul Praktikum Komunikasi Pertanian
Praktikum
2-3 INTERVIEW DENGAN PETUGAS PENYULUH LAPANG
Kegiatan Praktikum lapang Komunikasi pertanian bertujuan untuk
memberikan pengalaman dan pemahaman yang lebih komprehensif tentang kegiatan
penyuluhan di lapang dan aktivitas komunikasi yang dibangun antara penyuluh dan
petani.
Tujuan Praktikum
Mengenalkan kepada mahasiswa tentang tugas pokok petugas PPL secara
langsung serta praktikan mampu memberikan kontribusi kepada petani sehingga PPL
lebih mudah memberikan informasi kepada kelompok tani dan petani.
4 Modul Praktikum Komunikasi Pertanian
Teknis pelaksanaan
1. Masing-masing kelompok disebar dan mengikuti program penyuluhan yang
dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura dengan
terlebih dahulu menyelesaikan perijinan dan administrasi dengan pihak-pihak
lain yang terkait.
2. Masing-masing kelompok mengubungi PPL ditingkat kecamatan yang telah
ditunjuk oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura serta
mengajukan perjajian dengan PPL
3. Kelompok melakukan interview dengan PPL menggunakan kuiseoner dibawah
ini
Identitas Penyuluh :
Nama Penyuluh (bila tidak keberatan disebutkan) : ____________________________
Lama bertugas sebagai penyuluh : ________________ tahun
Umur : ________________ tahun
Penghargaan yang pernah diterima : ________________________________________
PERTANYAAN UNTUK PENYULUH :
1. Bagaimanakah kegiatan penyuluhan di BPP Bapak/ Ibu ?
2. Berapa kalikah dalam seminggu Bapak/ Ibu melakukan aktivitas penyuluhan?
3. Dalam satu tahun apakah ada bulan-bulan yang sibuk dalam aktivitas Bapak/
Ibu?
Bulan apa sajakah?
Aktivitas apa sajakah?
4. Dalam setiap acara penyuluhan, berapa petanikah rata-rata yang hadir? _______
5. Dalam setiap kegiatan penyuluhan berapa persen porsi :
- Penjelasan Materi : _____ %
- Tanya Jawab : _____ %
- Latihan/ Praktek : _____ %
- Lain-lain : sebutkan ___________________________ sebanyak ______ %
6. Dalam setiap kegiatan penyuluhan, materi apakah yang paling banyak
direspon dan dimana oleh petani untuk Bapak/ Ibu suluhkan?
7. Pada jam berapah kegiatan penyuluhan biasa Bapak/ Ibu lakukan? _________
8. Hambatan apa sajakah yang bapak/ Ibu temui ketika berhadapan dengan
petani?
9. pakah ada fasilitas transportasi untuk melakukan kegiatan penyuluhan?
5 Modul Praktikum Komunikasi Pertanian Kendaraan Dinas? ________________________________
Bahan Bakar? ___________________________________
Uang Transport? _________________________________
10. Dari sumber manakah Bapak/ Ibu memperoleh bahan untuk penyuluhan?
11. Apakah buku/ majalah perpustakaan ditempat Bapak/ Ibu memadai untuk
digunakan sebagai bahan penyuluhan?
12. Apakah ada kegiatan pelatihan tingkat Kabupaten/ provinsi / nasional yang
Bapak/ Ibu ikuti dalam dua tahun terakhir?
Kalau ada di mana? _______________________________
Isi kegiatan pelatihan? _____________________________
_______________________________________________
13. Pelatihan apa sajakah yang rutin dilaksanakan di BPP tempat Bapak/ Ibu
bekerja?
14. Berapa kalikah frekuensi pelatihan dalam sebulan?
15. Saat ini masyarakat sudah semakin maju dan informasi sudah semakin mudah
didapatkan. Menurut Bapak/ Ibu apakah kegiatan penyuluhan yang dilakukan
oleh pemerintah saat ini masih diperlukan?
Alasannya?
16. Bagaimana tanggapan Bapak/ Ibu dengan penyuluhan yang dilakukan pihak
swasta (yang bermitra dengan petani)?
17. Sampai lima tahun ke depan, dalam era otoda bagaimanakah bentuk
penyuluhan yang ideal menurut Bapak/ Ibu?
18. Memasuki era otoda apakah ada kekhawatiran tentang karir sebagai penyuluh
pertanian? (sebagaimana ”jupen” dulu)
19. Kalau ya, upaya apa sajakah yang Bapak/ Ibu lakukan untuk mengurangi
kekhawatiran tersebut?
20. Komoditas apakah yang bisa diunggulkan di daerah Bapak/Ibu?
21. Apakah ada kemungkinan untuk diberikan ”nilai tambah” dalam komoditas
unggulan tersebut? Kalau ya, bagaimana caranya?
22. Dalam era otoda, apakah ada peluang untuk menambah PAD (Pendapatan
Asli Daerah) dengan memanfaatkan komoditas unggulan tersebut? Bagaimana
caranya?
23. Hambatan apa sajakah yang ada dalam mengembangkan komoditas unggulan
tersebut?
24. Bagaimanakah saran Bapak/Ibu untuk mengatasi hambatan tersebut?
25. apakah ada komoditas lain yang menjadi pesaing komoditas unggulan
tersebut?
26. Berasal dari manakah komoditas saingan tersebut? _____________________
6 Modul Praktikum Komunikasi Pertanian 27. Bagaimana prospek sampai lima tahun kedepan bagi komoditas unggulan
Bapak/Ibu dan komoditas pesaingnya?
28. Mohon maaf, ini pertanyaan yang bersifat pribadi. Sudahkah Bapak/Ibu
merasa cukup puas dengan kondisi kehidupan dan kesejahteraan Bapak/Ibu
sebagai penyuluh?
29. Apakah Bapak/Ibu merasa cukup puas dengan kondisi dan fasilitas kerja yang
ada?
30. Apakah Bapak/Ibu mempunyai usaha sampingan selain sebagai penyuluh dan
apakah usaha tersebut berkaitan dengan usaha pertanian?
31. Apakah pernah mengadakan kerjasama /usaha bersama yang bersifat pribadi
dengan petani binaan Bapak/Ibu?
32. Kalau ya, bidang usaha? __________________________________________
Alamat Kantor :
____________________________________________________________________
No. telepon : _________________________________________________
Contact Person : ________________________________________________
7 Modul Praktikum Komunikasi Pertanian
Praktikum
3-4
MAGANG PENYULUHAN PERTANIAN
Magang penyuluhan dan komunikasi pertanian merupakan kegiatan praktikum
yang dilakukan dengan cara praktikan ikut hadir mendatangi tempat penyuluhan pada
waktu ada kegiatan penyuluhan pertanian.
Tujuan kegiatan magang penyuluhan
1. Agar praktikan mengetahui keadaan penyuluhan
2. Agar praktikan mengetahui cara penyampaian penyuluh
3. Agar praktikan mengetahui alat-alat yang dipakai untuk penyuluhan pertanian
4. Agar praktikan bisa mengetahui keadaan petani
5. Agar praktikan bisa mengetahui cara berkomunikasi penyuluh
6. Agar praktikan bisa mengetahui cara berkomunikasi dengan petani
7. Agar praktikan bisa menerapkan penyuluhan pertanian di lapang
Teknis Pelaksanaan Praktikum
1. Masing-masing kelompok disebar dan mengikuti program penyuluhan yang
dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura dengan
terlebih dahulu menyelesaikan perijinan dan administrasi dengan pihak-pihak
lain yang terkait. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari kegiatan praktikum 3-
4
2. Masing-masing kelompok mengikuti program penyuluhan yang dilaksanakan
PPL di tingkat kecamatan yang ditunjuk oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan
dan Hortikultura
3. Jadwal dan tempat menyesuaikan dengan jadwal PPL di tingkat kecamatan
4. Masing-masing kelompok membuat media informasi dan komunikasi
(poster/web/ video) sesuai dengan kegiatan penyuluhan yang telah diikuti
5. Laporan berupa media informasi diserahkan ke PPL di tingkat kecamatan
6. Praktikan mengisi form dibawah ini:
8 Modul Praktikum Komunikasi Pertanian
Tempat Pelaksanaan
Penyuluhan (Desa/Kelulahan)
:
Alamat :
Waktu dan tempat :
Petugas Penyuluhan :
Tema Penyuluhan :
Peserta penyuluhan :
Media informasi yang
digunakan petugas penyuluhan
:
Kendala yang dihadapi
penyuluh
:
Solusi :
Tanggapan peserta penyuluhan :
Keterangan: salin jawaban dalam form dalam lembar tersendiri
9 Modul Praktikum Komunikasi Pertanian
Praktikum
5-6 OBSERVASI LAPANG DAN PENGAMBILAN DATA KE
PETANI
Lokasi pengambilan data merupakan tempat/desa yang telah dilaksanakan
kegiatan penyuluhan pertanian yang telah diikuti oleh praktikan bersama PPL.
Kegiatan ini merupakan rangkaian dari paraktikum sebelumnya
Tujuan Praktikum
Praktikan mengetahui feed back dari kegiatan yang telah dilaksanakan dan
mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh petani
Objek pengamatan sebagai bahan pertimbangan untuk penyuluh meliputi..
a. Keadaan tanah : subur, sedang, kering
b. Keadaan pengairan : irigasi, ½ irigasi, non irigasi
c. Keadaan Jalan : tanah, makadam, aspal
d. Keadaan topografi wilayah : daratan, pegunungan
e. Keadaan sarana Desa :
- Pasar
- Balai desa
- Gedung pertemuan
- Balai dusun
- Listrik
- Jaringan telepon
- Jaringan pengairan
- Dll
Teknis Pelaksanaan Praktikum
1. Mendatangi responden/petani sebagai sumber data di lapang, sesuai jadwal
yang sudah ditentukan
2. Pengambilan data bisa dengan cara pengamatan/ wawancara langsung dengan
responden/ petani sesuai dengan kuesioner yang telah disiapkan
3. Masing-masing kelompok terdiri melakukan pengambilan data minimal 6
petani.
4. Masing – masing kelompok membawa alat yang dibutuhkan misalnya: kamera,
handycam, tape recorder dll
10 Modul Praktikum Komunikasi Pertanian
Keterangan : Data yang harus diisi petani sbb :
1. Nama :
2. Alamat :
3. Umur :
4. Permasalahan yang dihadapi petani:
a. Permasalahan……………..alasan=………..
b. Permasalahan……………..alasan=………..
c. Permasalahan……………..alasan=………..
d. ……
e. ..
f. ..
g. ..
h. ..
i. ..
j. ..
5. Kebutuhan petanisekarang :
a. Kebutuhan tentang…..
Alasan..
b. Kebutuhan tentang…
Alasan….
c. …
d. …
e. …
f. ..
11 Modul Praktikum Komunikasi Pertanian
Praktikum
7 PEMBUATAN KONTEN PENYULUHAN
Teknis Pelaksanaan Praktikum
1. Hasil observasi praktikum sebelumnya diolah menjadi konten publikasi yang
menarik (Blog, Video Creative, Poster, IG, dan Leaflet)
2. Praktikan memberikan solusi permasalahan yang dihadapi petani
3. Desain konten publikasi selanjutnya digunakan sebagai bahan penyuluhan di
masyarakat.
Keterangan
Pemetaan permasalahan dilapangan :
1. Dari wawancara kepada petani permasalahan-permasalahan dikumpulkan
kemudian diidentifikasi untuk digunakan sebagai dasar menyusun konten
publikasi (Blog, Poster, IG dan Leaflet)
2. Prioritas permasalahan yang dapat diangkat dalam publikasi adalah yang
benar-benar urgent dan dinilai penting untuk disajikan.
12 Modul Praktikum Komunikasi Pertanian Praktikum
8-9 PERENCANAAN PROGRAM KERJA PENYULUHAN
Metode Pelaksanaan Penyuluhan
Metode penyuluhan media massa, kelompok, individu atau tatap muka pada
gilirannya akan dibicarakan. Media cetak dan elektronika seperti surat kabar, radio
dan televise membantu penyuluh mencapai sejumlah besar petani secara serentak.
Walaupun demikian, hanya sedikit kesempatan bagi petani untuk saling berinteraksi
atau memberikan umpan balik kepada penyuluh. Metode kelompok mencapai lebih
sedikit petani, tetapi memberi banyak kesempatan untuk berinteraksi dan memperoleh
umpan balik.
Ceramah resmi misalnya, memberikan kesempatan lebih sedikit daripada diskusi
kelompok, walaupun pembicaraan informal biasanya mencakup interaksi yang
memadai, serta memungkinkan memperoleh umpan balik. Penyuluhan secara
individual merupakan dialog antara penyuluh dan petani.
Media massa
Jika membicarakan penggunaan media massa dalam penyuluhan, yang patutu
dipertimbangkan adalah peranannya dalam program penyuluhan, dan penggunaannya
secara efektif. Yang penting adalah efek yang diharapkan, dan cara menggunakannya
untuk menjamin agar arti pesan menjadi sejelas mungkin. Surat kabar, majalah, radio
dan televise merupakan media untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat.
Walaupun demikian, perlu diamati pengaruhnya sebelum diputuskan penggunaannya
dalam penyuluhan.
Publikasi teknis yang diterbitkan seharusnya disampaikan dalam bentuk yang
mudah dimengerti. Apa yang dimaksud dengan “mudah dimengerti”? penelitian di
Jerman menunjukan ada empat factor dalam perwujudan “mudah dimengerti”.
1. Pergunakan bahasa yang sederhana. Istilah-istilah teknis diterangkan dengan
kalimat yang singkat dan jelas, menggunakan kata-kata sehari-hari yang
mempunyai arti yang konkret. Bahasa samar dan prokem sebaiknya dihindari.
2. Susun dan rangkaikan perbedaan pendapat dengan jelas. Gagasan harus
disajikan dalam urutan logis, dengan membedakan antara isu pokok dan
sampingan. Penyampaian harus jelas, dengan tema utama tetap ditonjolkan
sehingga seluruh pesan dapat diulas kembali dengan mudah. Penataan dan
penggunaan huruf yang cermat sangat membantu membedakan bagian-bagian
penting dari pesan.
3. Nyatakan hal-hal pokok dengan singkat. Perbedaan pendapat dibatasi pada isu
utama dan diarahkan pada tujuan yang telah ditentukan, tanpa menggunakan
kata-kata yang tidak perlu.
13 Modul Praktikum Komunikasi Pertanian 4. Jadikan tulisan menarik untuk dibaca. Gaya penulisan harus menarik, member
inspirasi, menggetarkan, bersifat pribadi dan cukup beragam untuk
mempertahankan minat pembaca.
Cara penyampaian paling efektif tergantung pada kebiasaan menggunakan
“literatur lisan”. Di banyak Negara petani kurang terbiasa membaca, tetapi mereka
mendengar dari cerita, penyanyi, pemuka agama, dan sebagainya. Penyuluh
seharusnya mempelajari kebiasaan ini agar dapat menyesuaikan pesan dan cara
penyampaian sesuai dengan harapan dan pengalaman kelompok sasaran.
Metode kelompok
Metode penyuluhan kelompok lebih menguntungkan dari media massa, karena
umpan balik yang lebih baik yang memungkinkan pengurangan salah pengertianyang
bias berkembang antara penyuluh dan petani. Interaksi ini member kesempatan untuk
bertukar pengalaman maupun pengaruh terhadap perilaku dan norma para anggota
kelompok. Metode kelompok sring mencapai bagian tertentu dari kelompok sasaran,
karena hanya petani yang betul-betul berminat pada penyuluhan dan/atau petani
anggota organisasi tertentu yang dating ke pertemuan. Ceramah, demonstrasi, dan
diskusi kelompok merupakan contoh penyuluhan dengan metode kelompok.
Diskusi kelompok memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara agen
penyuluhan dan petani, dan antar petani sendiri. Ini berarti bahwa informasi dari agen
penyuluhan dapat disesuaikan dengan kebutuhan petani dan tingkat pengetahuan
mereka, daripada bila menggunakan media massa, interaksi antarpetani sangat
penting untuk menentukan penerapan suatu inovasi, dan perubahan norma kelompok.
Ceramah dan pembicaraan mempunyai banyak persamaan dengan media massa.
Semuanya merupakan metode penting untuk mengalihkan informasi, sedangkan
dskusi kelompok berperan penting dalam pembentukan pendapat dna pengambilan
keputusan dari petani. Diskusi membantu petani agar sadar akan timbulnya perasaan
yang mempengaruhi pengambilan keputusan dari petani. Diskusi membantu petani
agar sadar akan timbulnya perasaan yang mempengaruhi pengambilan keputusan, dan
membantu anggota lainnya dalam pemecahan masalah, serta mempengaruhi perilaku
peserta kelompoknya. Tugas pimpinan diskusi adalah mengatur sehingga ada
pemecahan masalah yang baik di samping meningkatkan iklim sosioemosional yang
setiap pesertanya merasa dapat mengemukakan perasaannya dengan bebas.
Metode kelompok terutama penting jika digunakan bersama-sama dengan metode
lain dalam program penyuluhan. Demonstrasi mempunyai keuntungan karena petani
dapat melihat sendiri penerapan suatu metode dan mengetahui keuntungan dan
kekurangan suatu inovasi. Petani cenderung mengubah perilaku sesuai dengan yang
dianjurkan jika mereka berkesempatan mendiskusikan yang mereka amati dengan
14 Modul Praktikum Komunikasi Pertanian pengelola demonstrasi, dengan anggota lain dari kelompoknya, dan dengan penyuluh
sesame petani.
Penyuluhan individu
Diskusi bersama yang kadang-kadang juga disebut dialog adalah metode yang
paling penting bagi penyuluhan individu, dan pembicaraan selanjutnya terbatas pada
pokok ini. Petani sangat menyukai diskusi bersama dalam metode penyuluhan, dan
banyak dinas penyuluhan mengabdikan sebgaian besar waktu dari stafnya untuk
menjalankan tugas ini.
Berbagai model diskusi telah dikembangkan untuk berbagai situasi diskusi yang
berbeda. Model diagnosis-resep (seperti yang digunakan pada bidang kedokteran)
dapat digunakan jika kedua pihak yakin bahwa penyuluh dapat, akan, dan harus
memecahkan masalah. Dalam keadaan demikian petani menjadi tergantung kepada
agen penyuluhan dan bukan merupakan situasi yang kurang baik untuk masalah
teknis seperti pada pengendalian penyakit tanaman. Walaupun demikian model
konsultasi lebih disukai karena perasaan dan penilaian petani dilibatkan, misalnya
pada usia yang keberapa petani dapat menyerahkan pengelolaan lahannya kepada
keturunannya? Agen penyuluhan dapat membantu petani dengan melibatkan perasaan
dan siste penilaiannya, menimbang semua factor satu dengan lainnya. Model
partisipasi tempat petani dan agen penyuluhan memberi sumbangan dalam
pengambilan keputusan, dan merupakan model yang paling banyak digunakan.
Pemilihan model diskusi seharusnya dengan mempertimbangkan efek diskusi
bersama yang bukan saja tergantung pada kualitas pemecahan yang didapatkan, tetapi
juga pada penerimaan petani. Pemecahan yang sangat bagus tetapi ditolak petani,
nilainya lebih sedikit daripada pemecahan yang sedang-sedang saja tetapi dapat
dikembangkan sendiri oleh petani dan mereka dapat menerimanya. Petani yang
bekerja bersama dengan agen penyuluhan biasanya dapat menemukan pemecahan
yang lebih baik daripada jika agen penyuluhan mencoba menemukan pemecahannya
sendiri.
Gabungan berbagai media dan penggunaan alat bantu audio visual
Kombinasi antara media massa dan diskusi kelompok dapat menghasilkan
perubahan perilaku yang nyata jika dikelola dengan baik, terutama di Negara
berkembang. Banyak jenis alat bantu audio visual dapat digunakan pada skala kecil
untuk memperoleh penyuluhan yang efektif. Pesan yang disampaikan melalui
berbagai alat bantu tersebut harus sinkron sehingga auidens/sasaran tidak dilimpahi
dengan informasi. Diperlukan uji pendahuluan terhadap alat bantu audio visual
sebelum disebarkan kepada penggunanya.
15 Modul Praktikum Komunikasi Pertanian Media rakyat
Perhatian untuk menggunakan media rakyat semakin bertambah di Negara sedang
berkembang. Media yang dimaksud adalah sandiwara teater, nyanyian, wayang,
dongeng dan bentuk hiburan tradisional lainnya. Bertambahnya minat terhadap media
rakyat tersebut karena kurang berhasilnya media masa meningkatkan pembangunan
pedesaan seperti yang diharapkan. Penyebab lain adalah berkurangnya tekanan pada
komunikasi “dari-atas-ke bawah” dengan penduduk pedesaan sehingga member
kemungkinan melakukan pendekatan partisipatif. Media rakyat biasanya melibatkan
partisipasi nyata. Media rakyat dan media modern tidak seharusnya saling bersaing,
malah bias saling melengkapi.
Teknologi informasi modern
Telah ditekankan bahwa informasi merupakan sumber daya penting di dalam
pertanian modern. Perkembangan komputer dan perbaikan telekomunikasi
memberikan petani kesempatan untuk memperoleh informasi teknis dan ekonomis
dengan cepat dan menggunakannya dengan efektif untuk pengambilan keputusan.
Petani modern adalah manajer bisnis yang menanam tanaman dan memelihara ternak
dengan cara yang peling menguntungkan. Teknologi komunikasi berkembang dengan
pesat. Banyak teknologi baru yang saat ini belum ada dipasaran akan tersedia
beberapa tahun lagi.
Tujuan Praktikum
Mengenalkan kepada praktikan metode pelaksanaan penyuluhan dan
diharapkan praktikum dapat menerapkan metode tersebut secara tepat.
Teknis Praktikum
1) Masing- masing kelompok melakukan simulasi metode penyuluhan yang
dilakukan PPL (berdasarkan praktikum 3-7)
2) Masing-masing kelompok secara bergantian berperan sebagia PPL dan Petani.
3) Masing masing kelompok melakukan diskusi hasil simulasi
16 Modul Praktikum Komunikasi Pertanian Praktikum
10 LAPORAN PRAKTIKUM
Laporan Praktikum terdiri dari :
Media informasi misalnya: audio visual kegiatan (Video Creative), Poster, IG dan
Leaflet).
Catatan :
Laporan Praktikum dikumpulkan selambat-lambatnya 10 hari sebelum praktikum
berakhir.
17 Modul Praktikum Komunikasi Pertanian DAFTAR PUSTAKA
A.W van den Ban & H.S Hawkins, 1999. PENYULUHAN PERTANIAN. Kanisius.
Yogyakarta
18 Modul Praktikum Komunikasi Pertanian
TABEL PROGRAM KERJA PENYULUHAN PERTANIAN (Contoh)
Judul : Pembuatan Tiwul Instan
Tempat : Desa Agrinusa, Kecamatan Bumiaji, Kabupaten Malang
Keterangan : Permasalahan : hasil pertanian ubi kayu cepat rusak sehingga harga jual merosot
Solusi : perlu pengolahan ubi kayu menjadi tiwul instan
Malang,………..
Kordinator Kelompok
( )
Catatan :
No. Nama Kegiatan Tujuan Sasaran Waktu Tempat Metode
Penyuluhan
Alat Bahan Alokasi
Dana
(Rp)
Sumber
Biaya
Indikator
Pencapaian Tujuan
1. Pembuatan tiwul
instan
Untuk
melatih
peserta
membuat
tiwul instan
1. ibu petani
ubi kayu
2. ibu
rumah
tangga
Maret-
mei
2011
- Balai
Rw
- Balai
Desa
Kelompok - Pema
- Pisau
- Baskom
- Saringan
- panci
- ubi kayu
- gula pasir
- gula
merah
- Natrium
benzoat
100.000 Swadaya Masyaraka terutama
keluarga Petani bisa
membuat tiwul instan