laporan praktikum koptan - · pdf filedalam sektor agribisnis yang merupakan konsep...

39
1 LAPORAN PRAKTIKUM KOPERASI PERTANIAN PENGETAHUAN PRINSIP DAN PRAKTEK KOPERASI SERTA TINGKAT PERSEPSI DAN TINGKAT PARTISIPASI PETANI TERHADAP KOPERASI.Disusun oleh : Kelompok FRISTADO (E1D006007) ANDIKA PUTRA UTAMA (E1D006003) TIARA NISYAH (E1D006017) RIMADHITA TIARA PUTRI (E1D006011) DHANY SAPUTRA (E1D006005) JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BENGKULU 2008 HALAMAN PENGESAHAN

Upload: lenguyet

Post on 01-Feb-2018

250 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PRAKTIKUM KOptan -  · PDF filedalam sektor agribisnis yang merupakan konsep pembangunan pertanian dewasa ini. Koperasi ... TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Koperasi

1

LAPORAN PRAKTIKUM KOPERASI PERTANIAN

“ PENGETAHUAN PRINSIP DAN PRAKTEK KOPERASI SERTA TING KAT PERSEPSI DAN TINGKAT PARTISIPASI PETANI TERHADAP KO PERASI.”

Disusun oleh :

Kelompok

FRISTADO (E1D006007) ANDIKA PUTRA UTAMA (E1D006003) TIARA NISYAH (E1D006017) RIMADHITA TIARA PUTRI (E1D006011) DHANY SAPUTRA (E1D006005)

JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BENGKULU 2008

HALAMAN PENGESAHAN

Page 2: LAPORAN PRAKTIKUM KOptan -  · PDF filedalam sektor agribisnis yang merupakan konsep pembangunan pertanian dewasa ini. Koperasi ... TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Koperasi

2

LAPORAN PRAKTIKUM

KOPERASI PERTANIAN

PENGETAHUAN PRINSIP DAN PRAKTEK KOPERASI SERTA TING KAT PERSEPSI DAN TINGKAT PARTISIPASI PETANI TERHADAP KO PERASI.

KOPERASI TANI MULYA KEC. SELUPU REJANG KABUPATEN REJANG LEBONG

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 1

FRISTADO (E1D006007) ANDIKA PUTRA UTAMA (E1D006003) TIARA NISYAH (E1D006017) RIMADHITA TIARA PUTRI (E1D006011) DHANY SAPUTRA (E1D006005)

Telah diperiksa dan disetujui oleh Dosen Pembimbing pada tanggal Juni 2008

Mengesahkan Dosen Pembimbing

Ir Reddy Badrudin. M.M.Dipl.

Nip. 131 669 155 Kata Pengantar

Page 3: LAPORAN PRAKTIKUM KOptan -  · PDF filedalam sektor agribisnis yang merupakan konsep pembangunan pertanian dewasa ini. Koperasi ... TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Koperasi

3

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa karena berkat rahmat dan

karunianya kami dapat menyusun laporan praktikum koperasi pertanian. laporan ini memuat

dan menjelaskan tentang pengetahuan prinsip dan praktek koperasi serta tingkat persepsi dan

tingkat partisipasi petani terhadap koperasi di koperasi tani mulya kecamatan Selupu Rejang

Kabupaten Rejang Lebong

Semoga laporan ini memberikan sumbangan yang cukup berarti dalam membantu

pembaca untuk dapat memahami tentang koperasi pertanian

Namun dibalik harapan ini, kami sadar bahwa tugas ini jauh dari kesempurnaanya. Oleh

karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan

laporan ini.

Akhirnya kami tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu dalam penyusunan laporan praktikum ilmu usahatani ini.

Bengkulu, Juni 2007

Penyusun

Daftar Isi

Lembaran Pengesahan i Kata Pengantar ii

Page 4: LAPORAN PRAKTIKUM KOptan -  · PDF filedalam sektor agribisnis yang merupakan konsep pembangunan pertanian dewasa ini. Koperasi ... TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Koperasi

4

Daftar Isi iii BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 1.2. Tujuan dan Mamfaat Praktikum 2 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Koperasi 3 2.2. Sejarah koperasi 5 2.3. Fungsi Koperasi 7 2.4. Persepsi dan Partisipasi 7 2.5. Prinsip-Prinsip koperasi 7 2.5.1 Praktek Koperasi 9 2.5.2 Prinsip koperasi Indonesia 10 2.6. Tujuan Koperasi 10 2.7. Landasan Koperasi Indonesia 11 BAB III. METODELOGI PRATIKUM 3.1. Sumber Data 13 3.2. Metode Pengumpulan data 13 BAB IV. GAMBARAN UMUM KUD TANI MULYA 4.1. Sejarah Singkat KUD Tani Mulya 14 4.2. Identitas koperasi 14 4.3. Struktur Organisasi KUD Tani Mulya 15 BAB V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 5.1.1 Gambaran Umum 16 5.1.2 Oraganisasi 16 A. Pengurus 16 B. Personalia/ Karyawan 16 C. Keadaan Karyawan KUD Tani Mulya 17 D. Keangotaan 18 E. Bidang Usaha 18 5.2. Kebijakan Akuntansi 19 BAB VI . PROGRAM KERJA KUD TANI MULYA TAHUN 2008 6.1. Bidang Organisasi 23 6.2. Bidang Usaha 23 6.3 Bidang keuangan 24 BAB VII HASIL DAN PEMBAHASAN 7.1 Identitas Responden 26 7.2 Tingkat Partisipasi 28

Page 5: LAPORAN PRAKTIKUM KOptan -  · PDF filedalam sektor agribisnis yang merupakan konsep pembangunan pertanian dewasa ini. Koperasi ... TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Koperasi

5

A. Partisipasi Anggota Terhadap Koperasi 28 B. Tingkat Persepsi 29 7.3 Tingkat pengetahuan Prinsip dan Praktek 30 BAB VII KESIMPULAN 31 Daftar Pustaka 32 Lampiran 33

Page 6: LAPORAN PRAKTIKUM KOptan -  · PDF filedalam sektor agribisnis yang merupakan konsep pembangunan pertanian dewasa ini. Koperasi ... TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Koperasi

6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada dasarnya suatu proses pembelajaran memerlukan latihan-latihan disamping kuliah

didalam ruangan. Latihan-latihan ini dapat berbentuk praktikum langsung di lapangan dengan

mengamati aplikasi ilmu yang diperoleh di dalam proses kuliah di dalam kehidupan nyata

sehari-hari. Dengan demikian suatu teori akan dapat diuji kebenarannya dilapangan. Oleh

karena itu, Praktikum Lapangan mata kuliah Koperasi Pertanian dimaksudkan untuk

mengetahui dan membandingkan secara langsung antara teori dengan penerapannya di

lapangan. Dari kegiatan praktikum tersebut, diharapkan kita dapat mengetahui seberapa jauh

prinsip dan praktek koperasi itu dijalankan, dengan demikian kita akan dapat mengevaluasi

kinerja koperasi tersebut.

Berdasarkan undang-undang No. 25 tahun 1992, koperasi adalah badan usaha yang

beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi yang berlandaskan kegiatannya

berdasarkan prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasarkan

atas asas kekeluargaan.

Prinsip koperasi sarat akan makna demokrasi (kekuatan anggota), berpihak pada

anggota, baik itu dalam proses keputusan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasinya.

Swasono (1992) menyatakan bahwa koperasi adalah lembaga penggerak ekonomi rakyat yang

mendongkrak kesejahteraan sosial masyarakat. Apabila pernyataan tersebut dikaitkan dengan

kondisi kehidupan masyarakat Bengkulu, dengan demikian koperasi merupakan suatu alat

untuk menyejahterakan semua masyarakat termasuk kehidupan petani dan masyarakat lemah.

Disamping itu koperasi mempunyai andil yang cukup besar di dalam proses pembangunan

otonomi daerah. Dimana koperasi akan mampu membantu petani untuk terlibat langsung

dalam sektor agribisnis yang merupakan konsep pembangunan pertanian dewasa ini. Koperasi

sejati berarti didalam menjalankan aktivitasnya berdasarkan ketujuh prinsip koperasi

sedangkan koperasi semu adalah koperasi yang melakuikan prakteknya tidak sesuai dengan

ketujuh prinsip tersebut. Ketujuh prinsip kopersi tersebut merupakan jiwa demokrasi yang

dijadikan sebagai pedoman proses kegaiatan koperasi.

Page 7: LAPORAN PRAKTIKUM KOptan -  · PDF filedalam sektor agribisnis yang merupakan konsep pembangunan pertanian dewasa ini. Koperasi ... TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Koperasi

7

Ilmu koperasi merupakan ilmu yang mempelajari dan mengembangkan setiap orang

per orang yang melakukan kerjasama untuk mencapai tujuan. Sekaligus sebagai wahana yang

dapat digunakan oleh seluruh rakyat Indonesia dalam rangka mencapai kesejahteraan yang

berdasarkan ekonomi kerakyatan. Namun tidak jarang kita mendengar dan melihat keberadaan

sebuah koperasi pertanian di suatu daerah kurang dirasakan manfaatnya oleh anggota koperasi

tersebut, dari hal tersebut maka perlu rasanya untuk melihat lebih dekat dan mengetahui

seberapa jauh peran aktif anggota, manajer dan pengurus koperasi terhadap kegiatan koperasi

serta seberapa besar kontribusi koperasi dalam meningkatkan taraf hidup dan memberikan

serta memenuhi kebutuhan anggota koperasi dan masyarakat di sekitar yang memerlukan

kebutuhan tersebut.

Melalui praktikum lapangan maka akan diperoleh pengalaman yang dapat menambah

wawasan mahasiswa. Dari pengalaman tersebut kita akan dapat menilai persepsi masyarakat

terhadap koperasi, apakah keberadaan koperasi memang dibutuhkan bagi petani. Selain itu

apakah benar terdapat kesesuaian antara teori yang telah kita pelajari dengan pengalaman

lapangan yang akan diperoleh.

Dari hasil praktikum lapangan diharapkan Mahasiswa mampu memahami peranan

koperasi yang sesungguhnya didalam masyarakat, serta bagaimana cara pengaplikasian teori

secara nyata di lapangan.

1.2. Tujuan dan Manfaat Prakikum

Adapun tujuan kami melakukan praktikum lapangan ini antara lain :

1. Mengetahui prinsip dan praktek koperasi serta tingkat persepsi dan tingkat partisipasi

petani terhadap KUD Tani Mulya.

2. Untuk mengetahui keadaan sosial ekonomi para petani di Kelurahan Air Duku

Kecamatan Selupu Rejang Kabupaten Rejang Lebong yang terutama di dalam

memenuhi kebutuhan anggota koperasi khususnya dan masyarakat.

Manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan praktikum ini diantaranya adalah

mahasiswa dapat mengetahui dan membandingkan secara langsung antara teori-teori

koperasi dengan kegiatan koperasi yang sesungguhnya di lapangan.

Page 8: LAPORAN PRAKTIKUM KOptan -  · PDF filedalam sektor agribisnis yang merupakan konsep pembangunan pertanian dewasa ini. Koperasi ... TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Koperasi

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Koperasi

Istilah koperasi berasal dari kata cooperation atau cooperative. Kata tersebut dapat

diuraikan menjadi co” yang berarti bersama dan “operation” yang berarti bekerja. Sehingga

kata koperasi dapat dimaknai sebagai suatu perkumpulan kerjasama yang beranggotakan

orang-orang maupun badan-badan dimana ia memberi kebebasan untuk keluar dan masuk

sebagai anggotanya. (Koperasi, Kewirausahaan, dan usaha kecil. 2002). Kesejahteraan

anggota menjadi orientasi utama dalam kegiatan tersebut. Tidak setiap kegiatan perkumpulan

dapat disebut sebagai koperasi. Kegiatan perkumpulan seperti gotong-royong, arisan, dan

kongsi dangang tidak dapat disebut sebagai koperasi. Suatu perkumpulan yang telah

memenuhi syarat-syarat tertentu seperti jumlah anggota, mekanisme kerja, struktur organisasi,

asas dan landasan yang tepat baru dapat disebut sebagai koperasi. Persyaratan badan hukum

juga menjadi syarat terbentuknya koperasi.

Menurut Undang-undang Koperasi Nomor 12 tahun 1967 “Koperasi Indonesia dalah

organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan orang per orang atau badan

hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasar atas

azas kekeluargaan.” Dari rumusan tersebut dapat diperoleh beberapa kesimpulan mengenai

koperasi. Agar dapat menghadapi golongan ekonomi kuat, rakyat yang memiliki tingkat

ekonomi relative lemah harus menghimpun diri untuk bersaing. Melalui perkumpulan

koperasi, orang-orang secara sukarela melakukan usaha dan upaya untuk memenuhi

kebutuhan bersama. Koperasi memiliki sifat padat karya dan bukanlah perkumpulan padat

modal layaknya bentuk usaha lainnya. Watak social yang dimilikinya menempatkan koperasi

sebagai suatau organisasi yang menghargai kesetaraan hak dan kewajiban. Koperasi juga

beranggotakan badan hukum koperasi. Dalam arti bahwa selain atas sekumpulan orang,

beberapa koperasi yang telah disahkan sebagai badan hukum dapat menyatukan diri dalam

koperasi yang lebih besar. Melalui koperasi kepentingan anggotanya dapat diperjuangkan

secara bersama. Namun koperasi juga turut andil dalam pengembangan ekonomi dalam proses

pembangunan nasional.

Page 9: LAPORAN PRAKTIKUM KOptan -  · PDF filedalam sektor agribisnis yang merupakan konsep pembangunan pertanian dewasa ini. Koperasi ... TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Koperasi

9

Sedangkan Undang-Undang Koperasi No.25 tahun 1992 mengisyaratkan bahwa

koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi

dengan melandaskan kegiatannya bersadarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan

ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Melalui kegiatan koperasi dalam tatanan

perekonomian nasional, diharapkan cita-cita bangsa untuk mewujudkan masyarakat yang

maju, adil dan makmur berlandaskan pancasila dan undang-undang Dasar 1945 dapat tercapai.

Perbedaan yang terlihat dari pengertian koperasi pada UU No. 12 /1967 dengan UU

No. 25/1992 adalah pernyataan “yang berwatak sosial” dari UU No. 25/1992 secara definitif

ditiadakan dan yang kedua menyangkut asas yang digunakan. Namun meskipun demikian

watak social koperasi tidak hilang sama sekali.

Organisasi koperasi merupakan suatu sistem sosial ekonomi. Hanel (1985) Maka agar

dapat dipenuhi, sebagai koperasi harus memenuhi kriteria berikut ini (defenisi nominalis):

1. Kelompok koperasi : adalah kelompok individu yang sekurang-kurangnya mempunyai

kepentingan yang sama (tujuan yang sama).

2. Perusahaan koperasi : dalam melakukan kegiatan bersama, dibentuk suatu wadah yaitu

perusahaan koperasi yang dimiliki dan dikelola secara bersama untuk mencapai tujuan

yang sama.

3. Swadaya kelompok koperasi individu yang mewujudkan tujuan melalui suatu kegiatan

yang dilakukan secara bersama-sama.

4. Promosi anggota : perusahaan koperasi yang terdapat dalam koperasi tersebut,

mempuyai tugas sebagai penunjang untuk meningkatkan kegiatan ekonomi.

Koperasi di Indonesia merupakan alat demokrasi ekonomi dan alat pembangunan

masyarakat, yang dilandasi Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, yang ternyata

memiliki keampuhan dalam memainkan peranan-peranan dalam pembangunan. Koperasi

selain bergerak untuk mempersatukan kaum yang ekonominya lemah dan berusaha untuk

meningkatkan taraf kehidupannya, juga merupakan perjuangan dalam mensukseskan

pembangunan Indonesia, khususnya pembangunan masyarakat desa. Melaksanakan dan

mengembangkan usaha dalam koperasi merupakan langkah untuk mewujudkan kesejahteraan

para anggotanya. Koperasi biasa memperoleh serta mencari laba guna menutup pembiayaan

usaha seperti gaji para karyawan, biaya kantor, biaya pergudangan, serta yang lain. Namun,

laba yang dicari bukanlah laba dalam tingkatan setinggi-tingginya karena koperasi bukanlah

Page 10: LAPORAN PRAKTIKUM KOptan -  · PDF filedalam sektor agribisnis yang merupakan konsep pembangunan pertanian dewasa ini. Koperasi ... TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Koperasi

10

lembaga yang bersifat profit oriented melainkan hanyalah laba dalam jumlah yang wajar. Laba

bagi koperasi disebut sisa hasil usaha.

Secara umum mereka yang dibenarkan menjadi anngota koperasi adalah setiap warga

Negara Indonesia yang memenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut :

1. Dewasa serta mampu melaksanakan tindakan hukum.

2. Menyetujui landasan, asas, dan prinsip koperasi.

3. Sanggup dan bersedia dan memenuhi hak dan kewajiban sebagai anngota.

2.2 Sejarah Koperasi

Sejarah mencatat bahwa pemikiran-pemikiran tentang pembaharauan melandasi

tumbuhnya koperasi yang dipelopori oleh gerakan-gerakan aliran sosialis. Organisasi-

organisasi maupu lembaga-lembaga yang berasaskan solidaritas telah tumbuh dan berkembang

bahkan sebelum revolusi industri di Inggris. Namun kontribusi revolusi industri begitu besar

sehingga menjadi modal dasar bagi pertumbuhan organisasi koperasi di masa mendatang. Pada

akhir abad ke-18 koperasi modern didirikan karena perubahan-perubahan yang berlangsung

saat itu yang disebabkan oleh perkembangan ekonomi pasar. Pada awal abad ke-19 dilakukan

percobaan untuk mendirikan koperasi dengan tujuan utama untuk mengangkat golongan yang

tersisih dari sisi ekonomi (terutama para pengerajin dan petani).

Pada dasarnya koperasi harus tumbuh dari bawah (rakyat) bukan ditumbuhkan dari

atas (pemerintah). Koperasi adalah organisasi independen yang mengelola usahanya dengan

prinsip swadaya dan manajemen yang demokratis. Anggota adalah sebagai pemilik sekaligus

sebagai pelanggan koperasi itu sendiri. Oleh karena itu, anggota harus mendapat kepuasan atas

pelayanan tertentu. Dewasa ini koperasi tumbuhnya dan berkembang hampir di setiap negara

di dunia seperti Inggris, Swedia, Denmark, USA, Prancis, Jerman, Korea, Jepang, serta

Negara-negara lain baik Eropa Barat maupun Eropa Timur. Sedangkan di negara yang sedang

berkembang, peranan pemerintah dalam pengembangan koperasi lebih besar.

Bibit koperasi di Indonesia berawal dari keinginan memberikan pertolongan kepada

kalangan priyayi yang terjerat hutang. Pertumbuhan koperasi Indonesia berlangsung secara

bertahap. Tahapannya adalah sebagai berikut :

� Pada tahun 1896, Pelopor berdirinya koperasi ini bernama R. Wiria Atmaja dengan

mendirikan sebuah bank yang diberi nama ‘’Hulph-en Apaar Bank ‘’ (Bank

Pertolongan dan Simpanan ).

Page 11: LAPORAN PRAKTIKUM KOptan -  · PDF filedalam sektor agribisnis yang merupakan konsep pembangunan pertanian dewasa ini. Koperasi ... TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Koperasi

11

� Pada tahun 1908 Budi Utomo memperjuangkan secara mandiri untuk memperbaiki

kesejahteraan rakyat dengan mendirikan koperasi rumah tangga.

� Sekitar tahun 1912, Serikat Dagang Islam mempropagandakan cita-cita tokoh koperasi

� Pada tahun 1927, dikeluarkan UU No 23 yaitu peraturan-peraturan tentang koperasi.

� Pada tahun 1930 dibentuk bagian usaha koperasi pada kementrian dalam negeri

dimana tokoh yang terkenal pada masa itu adalah RM Margono Joyo Hadi Kusumo.

� Pada tahun 1939 dibentuk jawatan koperasi dan perdagangan dalam negeri oleh

pemerintah.

� Pada tahun 1940 di Indonesia sudah berdiri 574 koperasi yang sebagian besar bergerak

di pedesaan yang melayani simpan pinjam di pedesaan bagi anggotanya.

� Pada tahun 1942 pemerintah Jepang mencabut UU No 23 dan menggantikannya

dengan Kumini yaitu koperasi model Jepang yang pada kenyataannya digunakan

sebagai alat untuk mengumpulkan hasil bumi dan barang-barang kebutuhan Jepang,

akibatnya kepercayaannya terhadap koperasi hilang dan hal ini merupakan kerugian

yang besar bagi pertumbuhan koperasi Indonesia.

Status koperasi Indonesia semakin jelas setelah adanya penetapan tentang Undang-

Undang Dasar tahun 1945 pada pasal 33 tentang perkoperasian. Hal ini mendapat sambutan

yang baik dari Wakil Presiden RI pada saat itu yaitu Mohammad Hatta. Beliau mendukung

kegiatan ini serta menjadi perintis koperasi Indonesia. Sekarang dikenal sebagai bapak

Koperasi Indonesia.

Beberapa kejadian penting yang memepengaruhi perkembangan koperasi Indonesia

dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Pada tanggal 12 juli 1947, SOKRI dibentuk kongres 1 koperasi Indonesia di tasik

Malaya yang sampai serkarang dikenal sebagai hari jadi koperasi di Indonesia.

2. Pada tahun 1961, dibentuk kesatuan koperasi seluruh Indonesia ( KOKSI ).

3. MUNAS KOP II mengesahkan UU koperasi no. 14 tahun 1965 di Jakarta.

4. DEKOPIN, pada tahun 1970 peresmian anggaran dasar baru.

Pada masa Orde Baru untuk mengembangkan koperasi agar semakin mantap dan

sistematis bantuan teknis dan keuangan dari pemerintah makin besar. Selain itu juga

diupayakan mendekatkan koperasi pada petani yang merupakan 80 % rakyat Indonesia,

melalui konsep Badan Usaha Unit Desa (BUUD) dan Koperasi Unit Desa (KUD) dengan cara

Page 12: LAPORAN PRAKTIKUM KOptan -  · PDF filedalam sektor agribisnis yang merupakan konsep pembangunan pertanian dewasa ini. Koperasi ... TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Koperasi

12

amalgamasi beberapa koperasi pertanian yang kecil-kecil dan sangat banyak jumlahnya di

pedesaan.

2.3 Fungsi Koperasi Indonesia telah Diperinci sebagai berikut :

1. Koperasi Indonesia berfungsi sebagai alat perjuangan ekonomi untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat.

2. Koperasi Indonesia berfungsi sebagai alat pendemokrasian ekonomi nasional.

3. Koperasi Indonesia berfugsi sebagai salah satu unit perekonomian bangsa Indonesia.

4. Koperasi Indonesia berfungsi sebagai alat pembinaan insan masyarakat untuk

memperkokoh kedudukan ekonomi bangsa Indonesia serta bersatu dalam mengatur

tata laksana perekonomian rakyat.

2.4. Persepsi Dan Partisipasi

Persepsi adalah pandangan suatu masyarakat tentang menyikapi suatu fenomena pada

suatu lingkungan tertentu. Adanya perbedaan persepsi pada kelompok yang berbeda

merupakan faktor-faktor individu yang menyebabkan terjadinya perbedaan sifat atau tingkah

laku mereka terhadap suatu fenomena sosial yang pada akhirnya akan mempengaruhi

partisipasi tingkat petani. Tingkat persepsi yang baik dari suatu masyarakat akan sangat

berpengaruh kepada partisipasi petani di suatu wilayah tertentu.

Istilah partisipasi berasal dari bahasa inggris yaitu partisifation yang berarti mengambil

bagian keikutsertaan, maka arti kata partisipasi adalah turut mengambil bagian atau turut serta

dalam suatu kegiatan. Keith Devish mengemukakan pendapatnya tentang partisifasi

“Ketertiban mental dan emosi dari seseorang pada situasi kelompok yang mendorongnya

untuk mengambil bagian terhadap pencapaian kelompok serta ikut bertanggung jawab atas

tercapainya tujuan tersebut”.

2.5 Prinsip-Prinsip Koperasi

Prinsip koperasi memiliki makna sebagai pedoman dalam mencapai tujuan dari ciri

khas yang dimiliki oleh koperasi yang membedakannya dengan organissi lain. Dalam Undang-

Undang Koperasi No. 12 tahun 1967 prinsip-prinsip koperasi diistilahkan sebagai sendi-sendi

koperasi. Prinsip koperasi pada awalnya bersumber dari apa yang ditemukan oleh seorang

pelopor koperasi yaitu Rochdale pada tahun 1844, yang mana awalnya ini telah dijadikan

sebagai contoh dan pedoman bagi prinsip-prinsip bagi koperasi di seluruh dunia, namun harus

disesuaikan dengan koperasi serta kebudayaan masyarakat setempat.

Page 13: LAPORAN PRAKTIKUM KOptan -  · PDF filedalam sektor agribisnis yang merupakan konsep pembangunan pertanian dewasa ini. Koperasi ... TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Koperasi

13

Perkembangan koperasi dari masa kemas mengalami perubahan yang mengarah

kepada kebaikan bagi masa yang akan dating tanpa menghilangkan cirri dari koperasi itu

sendiri. Pada thun 1951, Dr. Faugent menegaskan dalam The Cooperative Sector bahwa

adanya entitas dalam koperasi harus memenuhi empat prinsip yang menjadi figur dalam

koperas. Empat prinsip itui adalah :

a. Ketentuan tentang perbandinagan yang berimbang salam hasil yang diperoleh atas

pemanfaatan jasa-jasa oleh setiap pemakai dalam koperasi.

b. Persamaan hak antara para anggata.

c. Keanggotaan yang didsari oleh sukarelawan.

d. Hak dan kewajiban untuk berpartisipasi dalam pelaksaan kegitan kegiatan koperasi

sehari-hari.

Dari keempat prinsip koperasi diatas, prinsip pertama dan kedua berlaku mutlak dalam sebuah

koperasi. Perkembangan prinsip koperasi tersebut telah banyak mengalami perkembangan dan

perubahan sesuai dengan keadaan yang berlaku sesuai dengan keberadaan koperasi tersebut.

Adpun mengenai perkembangan prinsip-prinsip koperasi dari waktu ke waktu adalah sebagai

berikut :

1. Prinsip Koperasi menurut Rochdale

a. Pengawasan oleh anggota secara demokratis.

b. Keanggotaan berlaku secara sukarela dan terbuka.

c. Adanya pembatasan atas bunga.

d. Pembagian Sisa Hasil Usaha kepada anggota sebanding dengan pembelian

yang dilakukan pada koperasi.

e. Penjualan dilakukan sepenuhnya secara tunai.

f. Penjualan hanya dilakukan terhadap barang yang bena-benar bermutu dan

tidak dipalsukan.

g. Menyelenggarakan kegiatan pendidikan kepada para anggota sesuai dengan

prinsip-prinsip koperasi.

h. Netral terhadap perbedaan politik maupun agama.

2. Prinsip Koperasi menurut Intertional Cooperative Alliance ( ICA )

a. Keanggotaan bersifat terbuka.

b. Pengawasan demokratis.

Page 14: LAPORAN PRAKTIKUM KOptan -  · PDF filedalam sektor agribisnis yang merupakan konsep pembangunan pertanian dewasa ini. Koperasi ... TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Koperasi

14

c. Pembagian sisa hasil usaha kepada anggota didasarkan atas tingkat atau

proporsi partisipasimya dalam koperasi.

d. Adanya bunga uang yang terbatas atas modal.

e. Tidak membedakan politik dan agama anggota.

f. Tata niaga dilaksanakan secara tunai

g. Menyelenggarakan pendidikan bagi para anngotanya.

Prinsip –prinsip dasar koperasi menurut ICA tidak bersifat mutlak tanpa pengecualian, namun

penerapannya disesuaikan dengan kondisi nyata masing-masing Negara. Berdasarkan sejarah

perkembangan koperasi, prinsip-prinsip koperasi Indonesia mengacu pada apa yang

dirumuskan oleh ICA tersebut.

3. Prinsip koperasi menurut Bung Hatta ( 1983 ), adalah :

a. Digerakkan oleh masyarakat sendiri dalam kesamaan tujuan.

b. Difokoskan kepada kepentingan anggota.

c. Kemandirian.

d. Koperasi harus didukung oleh anggotanya.

Sedangkan prinsip-prinsip koperasi yang berlaku di Indonesia berdasarkan UU

Koperasi No. 25 / 1992 pasal 5 adalah :

a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.

b. Pengelolaan dilakukan secara demokratis

c. Pembangunan sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan

besarnya usaha masing-masing anggota.

d. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.

e. Kemandirian.

Selain di atas, dalam mengembangkan koperasi, maka koperasi melaksanakan pula

prinsip sebagai berikut :

a. Pendidikan perkoperasian.

b. Kerjasama antar koperasi

2.5.1 Praktek Koperasi

1. Pengumpulan Modal ( Capital Formation )

2. Transaksi secara tunai

3. Pelayanan jasa secara Whole Saler dan Inter Lander

Page 15: LAPORAN PRAKTIKUM KOptan -  · PDF filedalam sektor agribisnis yang merupakan konsep pembangunan pertanian dewasa ini. Koperasi ... TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Koperasi

15

4. Penetapan harga pada harga pasar

5. Menyediakan barang yang kulitasnya baik.

6. Meminimkan pengeluaran.

7. Ekspansui secara berkesinambungan.

2.5.2 Prinsip Koperasi Indonesia

Dalam UU No.25 tahun 1992, prinsip koperasi belum memasukkan peduli terhadap

sesama. Prinsip Koperasi Indonesia adalh :

1. Keanggotaan bersifat terbuka.

2. Pengelolaa dilakukan secara Demokratis.

3. Pembagian SHU dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa

usaha masing-masing anggota.

4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.

5. Kemandirian

6. Pendidikan Koperasi.

7. Kerjasama antar koperasi.

2.6 Tujuan Koperasi

Menurut UU Republik Indonesia No. 25 Tahun 1992 Pasal 3 Koperasi bertujuan

memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umunya serta ikut

membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang

maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.

Tujuan tersebut diatas kemudian diselaraskan dengan jenis koperasi yang

bersangkutan. Adapun tujuan spesifik berdasar jenis koperasi antara lain :

• Koperasi konsumsi, bertujuan agar anggota-anggotanya dapat membeli barang

konsumsi dengan kualitas yang baik dan harga yang layak.

• Koperasi kredit atau koperasi simpan pinjam, bertujuan membantu keperluan

kredit anggota yang sangat membutuhkan dengan syarat-syarat ringan,

mendidik kepada para anggotanya supaya giat menyimpan secara teratur

sehingga membentuk modal sendiri, mendidik anggota hidup berhemat dengan

menyisihkan sebagian dari pendapatan mereka, dan menambah pengetahuan

tentang koperasi.

Page 16: LAPORAN PRAKTIKUM KOptan -  · PDF filedalam sektor agribisnis yang merupakan konsep pembangunan pertanian dewasa ini. Koperasi ... TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Koperasi

16

• Koperasi produksi, bertujuan membantu dalam pembuatan produk dan

membantu menyalurkan produksi dari para anggotanya dan pihak lain.

• Koperasi jasa, bertujuan meyediakan pelayanan jasa bagi para angotanya

maupun masyarakat umum.

2.7 Landasan Koperasi Indonesia

Landasan diperlukan dengan tujuan agar suatu entitas sekaligus perkumpulan memiliki

arah yang jelas dalam melaksanakan aktivitasnya. Sekalipun landasan tersebut terlalu ideal,

paling tidak dengan mengetahuinya, orang-orang yang terhimpun didalamnya mengetahui apa

yang pantas maupun yang tidak pantas dilakukan agar tujuan entitas itu tercapai. Demikian

pula yang berlaku dalam koperasi, koperasi haruslah dibimbing dengan landasan yang

menjadikan aktivitas yang dilakukannya terarah. Berikut adalah landasan koperasi yang

berlaku berdasar dua UU Koperasi yang pernah ada di Indonesia.

Landasan yang berlaku bagi koperasi menurut UU No.12/1967 terbagi atas landasan

idiil, landasan gerak dan struktural, serta landasan mental.

1. Landasan Idiil Koperasi Indonesia

Dalam hal ini, landasan idiil bagi koperasi di Indonesia adalah Pancasila. Pancasila

memuat secara implisit maupun eksplisit tujuan besar mengapa negara ini di bangun.

Koperasi adalah bagian kecil dari praktek penyelenggaraan negara ini. Sehingga,

secara ideal koperasi haruslah dijiwai oleh pancasila terutama sila ke lima “Keadilan

Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”. Sila ke lima ini haruslah benar-benar menjadi

tumpuan perhatian siapa saja yang berurusan dengan koperasi, baik sebagai pengurus

maupun sebagai anggota. Keadilan sosial serta kesejahteraan adalah sesuatu hal yang

benar-benar harus diwujudkan.

2. Landasan Struktural Dan Gerak Koperasi Indonesia

Landasan struktural merupakan tempat berpijak koperasi dalam kehidupan masyarakat.

Secara konstitusional, tata kehidupan bernegara kita diatur dalam Undang-Undang

Dasar tahun 1945. Didalamnya, berbagai aspek serta aktivitas kehidupan bernegara

termasuk dalam bidang perekonomian mencoba diarahkan. Pasal 33 ayat 1 adalah pasal

yang secara jelas menerangkan keberadaan koperasi dalam tata kehidupan

perekonomian bangsa. Sehingga, landasan struktural koperasi Indonesia adalah

Page 17: LAPORAN PRAKTIKUM KOptan -  · PDF filedalam sektor agribisnis yang merupakan konsep pembangunan pertanian dewasa ini. Koperasi ... TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Koperasi

17

Undang-Undang Dasar tahun 1945 pasal 33, sedangkan landasan operasionalnya

adalah UU Koperasi No. 12 tanun 1967.

3. Landasan Mental Koperasi Indonesia

Adapun landasan mental koperasi Indonesia adalah kesetiakawanan dan kesadaran

pribadi. Rasa setia kawan serta kegotongroyongan telah ada dalam masyarakat

Indonesia sejak dulu dan telah menjadi sifat asli bangsa Indonesia.sifat inilah yang

senantiasa ada dalam aktivitas koperasi.

Dalam UU Koperasi No. 25/1992, landasan koperasi tidak dibedakan menjadi tiga,

namun hanya tertulis seperti dalam pasal 2 : “Koperasi berlandaskan Pancasila dan Undang-

Undang Dasar 1945 serta berdasar atas azas kekeluargaan”. Sesungguhnya tidak ada

perbedaaan yang berarti, karena dalam UU No. 25/1992 Pancasila dan Undang-Undang Dasar

1945 tetap sebagai landasan koperasi.

Page 18: LAPORAN PRAKTIKUM KOptan -  · PDF filedalam sektor agribisnis yang merupakan konsep pembangunan pertanian dewasa ini. Koperasi ... TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Koperasi

18

BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Sumber Data

Data diperoleh dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari

pengisian kuisioner sedangkan data sekunder diperoleh dari laporan pertanggung jawaban

kepengurusan KUD Tani Mulya.

Pengisian kuisioner mencakup pertanyaan :

• Identitas anggota

• Partisipasi petani terhadap koperasi

• Persepsi petani terhadap koperasi

• Saran- saran anggota terhadap koperasi

• Pengetahuan anggota terhadap prinsip dan praktek koperasi

Tipe pertanyaan kuisioner berupa :

• Pertanyaan terbuka

• Pilihan dua antara ya dan tidak

• Pertanyaan derajat persetujuan (setuju,kurang setuju, dan tidak setuju)

• Kombinasi dari semuanya

Dari pertanyaan kuisioner, enumator akan memperoleh data yang lengkap dan akurat serta

dapat memberikan tingkatan skor tertentu berdasarkan jawaban yang diperoleh dari responden.

3.2. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu pengambilan sampel anggota

koperasi maupun non anggota koperasi sebagai responden dalam pengisian kuisioner.

Pengambilan data dilakukan dengan cara mewawancarai langsug beberapa anggota koperasi

Tani Mulya maupun masyarakat setempat non anggota koperasi.

Metode tersebut dilakukan dengn tujuan memahami kedudukan koperasi Tani Mulya

dalam masyarakat baik menurut anggota maupun non anggota koperasi. Sehingga dari hasil

interview tersebut dapat disimpulkan sejauh mana peranan koperasi Tani Mulya oleh para

anggotanya maupun masyarakat setempat. Pengambilan data dengan cara pengambilan sampel

dimaksudkan untuk mengetahui keadaan KUD Tani Mulya yang sebenarnya.

Page 19: LAPORAN PRAKTIKUM KOptan -  · PDF filedalam sektor agribisnis yang merupakan konsep pembangunan pertanian dewasa ini. Koperasi ... TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Koperasi

19

BAB IV

GAMBARAN UMUM KUD TANI MULYA

4.1. Sejarah Singkat KUD Tani Mulya

Koperasi Tani Mulya berdiri pada tahun 1980 yang terletak si desa Air Duku

Kecamatan Selupu Rejang. Dalam pendirian koperasi harus pedoman yang jelas dalam

legalitas pendirian koperasi yaitu jumlah anggota minimal 20 orang artinya, kapasitas anggota

yang menopang keberadaan koperasi itu jelas serta adanya badan hukum yang jelas. Di

Kabupaten Selupu Rejang terdapat beberapa Lembaga Perkoperasian diantaranya : Tani

Mulya, Koica serta masih banyak lagi hanya saja esistensi serta gaung dari koperasi tersebut

masih kurang. Koperasi Tani Mulya pada awalnya beranggotakan 625 orang. Keadaan

semacam ini tidak selamanya berjalan mulus seperti yang kita harapkan bersama.

Respon serta dukungan dari semua pihak merupakan sumbangsih besar bagi eksistensi

suatu koperasi dengan kapasitas anggota, pendidikan tentang perkoperasian yang matang,

serta manejemen koperasi yang baik.

4.2. Identitas Koperasi

4.2.1. Nama : Koperasi Unit Desa (KUD) Tani Mulya

Badan Hukum : Nomor 158.B/BH/XXVI

4.2.2. Sebagai anggota: - Anggota PUSKUD Propinsi Bengkulu

- Anggota BUKOPIN Jakarta

- Anggota INKUD Jakarta

- Anggota KJUB Sinar Purnama Curup

4.2.3. Wilayah Kerja Berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga

- Wilayah kecamatan Selupu Rejang Kabupaten Rejang Lebong

Page 20: LAPORAN PRAKTIKUM KOptan -  · PDF filedalam sektor agribisnis yang merupakan konsep pembangunan pertanian dewasa ini. Koperasi ... TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Koperasi

20

4.3. Struktur Organisasi KUD Tani Mulya

`Berdasarkan keputusan Rapat Anggota Tahunan (RAT) Tahun 2007 tepatnya pada

tanggal 26 Maret 2007 periode 2005 sampai 2007 susunan pengurusannya adalah :

A. Pengurus

No. Nama Jabatan Keterangan

1. Subekti Sulaiman Ketua

2. Tatang Rochiman Sekretaris

3. Asmawi Manaf Bendahara

B. Badan Pengawas

No. Nama Jabatan Keterangan

1. Sumarno Ketua

2. Trigunarti Anggota

3. Ibnu Hajar Anggota

Struktur Organisasi KUD Tani Mulya

RapatAnggota (R.A)

Badan Pemeriksa 1. Sumarno 2 Trigunarti 3. Ibnu Hajar

Pengurus Koperasi Subekti Sulaiman(Ketua)

Tatang Rochiman (Sekretaris) Asmawi Manafi(Bendahara)

Manajer

Unit Simpan Pinjam

Unit Saprodi Unit Pembayaran Rekeniong LIstrik

Unit Penggilingan kopi

Unit Waserda

Page 21: LAPORAN PRAKTIKUM KOptan -  · PDF filedalam sektor agribisnis yang merupakan konsep pembangunan pertanian dewasa ini. Koperasi ... TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Koperasi

21

BAB V

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

5.1.1 Gambaran Umum

Koperasi Tani Mulya berkedudukan di Jl. Curup – Lubuk Linggau Desa Air Duku

Kecamatan Slupu Rejang Kabupaten Rejang Lebong, dan telah mendapat pengesahan sebagai

badan hokum dengan nomor 158.B/BH/XXVI.

5.1.2 Organisasi

A. Pengurus

Berdasarkan Keputusan Rapat Anggota Tahunan (RAT) tahun 2007, tepatnya pada tanggal

26 Maret 2007 untuk periode 2007/2009 susunan pengurus Koperasi Tani Mulya adalah

sebagai berikut :

No Nama Jabatan Keterangan

1. Subekti Sulaiman Ketua

2. Tatang Rochiman Sekretaris

3. Asmawi Manaf Bendahara

Badan Pengawas :

No. Nama Jabatan Keterangan

1. Sumarno Ketua

2. Trigunarti Anggota

3. Ibnu Hajar Anggota

B. Personalia/ Karyawan

1) Ketua

Bertugas dan bertanggung jawab penuh untuk meningkatkan kemajuan koperasi

secara keseluruhan baik dibidang Administrasi, Keuangan, unit usaha, manajemen dll,

selain itu juga bertanggung jawab dalam urusan Intern koperasi maupun Ekstern

koperasi.

2) Sekretaris

Bertugas dan bertanggung jawab atas kelancaran keadministrasian, surat menyurat,

agenda rapat, penataan buku-buku wajib,dll.

Page 22: LAPORAN PRAKTIKUM KOptan -  · PDF filedalam sektor agribisnis yang merupakan konsep pembangunan pertanian dewasa ini. Koperasi ... TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Koperasi

22

3) Bendahara

Bertugas dan bertanggung jawab atas penerimaan dan pengeluaran uang serta

mencatat secara rutin transaksi keuangan sesuai dengan prinsip Akuntansi, membuat

laporan keuangan.

4) Manajer

Membantu kelancaran tugas ketua kopersi dimana tugas dan tanggung jawabnya

hampir sama dengan ketua tetapi hanya sebatas operasional rutin dan hal-hal yang lain

dari kebiasaan harus dikoordinasikan dengan pengurus koperasi.

C. Keadaan Karyawan KUD Tani Mulya per 31 Desember 2007

No Karyawan Laki-laki Perempuan Jumlah

1. Unit Simpan Pinjam 3 - 3

2. Unit Listrik 2 - 2

3. Unit Saprotan 1 - 1

4. Unit Penggilingan Bubuk Kopi 1 - 1

5. Unit Waserda 1 1 2

6. Kasir - - -

7. Juru Buku - - -

8. Pemasaran - - -

9. Manager - - -

10 Unit Toko Bahan Elektronik /

pembantu Administrasi

1 1

Jumlah 8 2 10

Page 23: LAPORAN PRAKTIKUM KOptan -  · PDF filedalam sektor agribisnis yang merupakan konsep pembangunan pertanian dewasa ini. Koperasi ... TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Koperasi

23

D. Keanggotaan

Keanggotaan KUD Tani Mulya sampai dengan tanggal 31 Desember 2007 adalah sebagai

berikut :

Aggota Penuh

Aktif Kurang Aktif Tidak Aktif Jumlah

2006 2007 2006 2007 2006 2007 2006 2007

53 57 5 - 3 4 60 61

Calon Anggota

Aktif Kurang Aktif Tidak Aktif Jumlah

2006 2007 2006 2007 2006 2007 2006 2007

8 10 3 - 3 - 11 10

� Pelatihan atau Pendidikan yang diikuti antara lain:

� Pelatihan bagi pengurus, karyawan dan anggota pada tahun 2007 ada satu

kali kesempatan di tingkat kabupaten untuk mengikuti pelatihan, tetapi

tidak bisa mengikutinya

� Satu kali Pelatihan Pemamfaatan Pengadaan Sablon Kemasan yang

diadakan di Jakarta diikuti oleh Bendahara.

E. Bidang Usaha

Kegiatan usaha yang dilakukan KUD Tani Mulya adalah sebagai berikut :

a. Usaha Waserda

b. Usaha Loket Pembayaran Rekening Listrik

c. Usaha Simpan Pinjam

d. Usaha Saprotan (tidak berjalan sebagai mana mestinya)

e. Usaha Penggilingan Bubuk Kopi

f. Usaha Penjualan Bahan Eluktronik

g. Usaha Jasa Hand Traktor

Page 24: LAPORAN PRAKTIKUM KOptan -  · PDF filedalam sektor agribisnis yang merupakan konsep pembangunan pertanian dewasa ini. Koperasi ... TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Koperasi

24

5.2 Kebijaksanaan Akutansi

5.2.1 Kas

Keterangan 31 Desember 2007 31 Desember 2006

Kas Waserda Rp. Rp. 483.100,00

Kas Saprotan Rp. Rp. 985.450,00

Kas Simpan Pinjam Rp. Rp. -

Kas Penggilingan Kopi Rp. Rp-

Kas Listrik Rp. Rp. -

Jumlah Rp. Rp. 1.468.550,00

5.2.2 Saldo Bank

Saldo 31 Desember 2007 31 Desember 2006

BRI No. 33.21.1656 Rp. 877.766,00 Rp. 1.700.625,00

BPD No. 204.02.01.00.111.3 Rp. 15.536.832,00 Rp. -

Jumlah Rp. 16.414.598,00 Rp. 1.700.625,00

5.2.3 Piutang Anggota

Keterangan 31 Desember 2007 31 Desember 2006

Piutang Usipa Rp. 150.865.000,00 Rp. 154.368.900,00

Piutang Sulaiman Ali Rp. - Rp. 1.000.000,00

Jumlah Rp. 150.865.000,00 Rp. 155.368.900,00

5.2.4 Persediaan Barang

Keterangan 31 Desember 2007 31 Desember 2006

Persediaan Waserda Rp. 10.488.253,00 Rp. 8.645.353,00

Persediaan Sarotan Rp. 7.693.975,00 Rp. 6.988.275,00

Persediaan Beras Rp. 824.274,00 Rp. 891.560,00

Persediaan kopi Rp. - Rp. 1.500.000,00

Persediaan Alat listrik/pulsa Rp. 3.400.000,00 Rp. 1.500.000,00

Jumlah Rp. 22.406.502,00 Rp. 18.025.188,00

Page 25: LAPORAN PRAKTIKUM KOptan -  · PDF filedalam sektor agribisnis yang merupakan konsep pembangunan pertanian dewasa ini. Koperasi ... TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Koperasi

25

5.2.5 Penyertaan

Keterangan 31 Desember 2007 31 Desember 2006

Simpanan Pada Puskud Rp. 866.444,00 Rp. 866.444,00

Simpanan Pada GKSI Rp. 50.000.00 Rp. 50.000,00

Simpanan Pada KJUB Rp. 1.883.300,00 Rp. 1.883.300,00

Simpanan Pada Inkud Rp. 15.982.400,00 Rp. 15.982.400,00

Jumlah Rp. 18.782.144,00 Rp. 18.782.144,00

5.2.6 Aktiva Tetap

Keterangan 31 Desember 2007 31 Desember 2006

Tanah Rp. 7.500.000,00 Rp. 7.500.000,00

Bangunan Rp. 177.469.770,00 Rp. 177.469.770,00

Mesin Penggiling Kopi/Cabe Rp. 47.275.000,00 Rp. 47.275.000,00

Hand Tractor Rp. 33.000.000,00 Rp 33.000.000,00

Kendaraan Roda dua Rp. 6.150.000,00 Rp. 6.150.000,00

Peralatan Kantor Rp. 1.132.500,00 Rp. 1.132.500,00

Peralatan Usaha Rp. 132.964.000,00 Rp. 7.964.000,00

Jumlah Rp. 405.518.270,00 Rp. 290.710.770,00

5.2.7 Aktiva Tetap (Lain-lain)

Keterangan 31 Desember 2007 31 Desember 2006

Piutang Usipa Rp. 150.865.000,00 Rp. 154.369.900,00

Piutang KUT Rp. 569.475.000,00 Rp. 569.475.000,00

Jumlah Rp. 720.340.000,00 Rp. 723.843.800,00

5.2.8 Hutang Dagang

Keterangan 31 Desember 2007 31 Desember 2006

Beras Rp. - Rp. 1.500.000,00

Pupuk Rp. - Rp. -

Elektronik Rp. - Rp. -

listrik Rp. - Rp. -

Jumlah Rp. - Rp. 1.500.000,00

Page 26: LAPORAN PRAKTIKUM KOptan -  · PDF filedalam sektor agribisnis yang merupakan konsep pembangunan pertanian dewasa ini. Koperasi ... TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Koperasi

26

5.2.9 Hutang Non Anggota

Keterangan 31 Desember 2007 31 Desember 2006

Hutang BRI (KUT) Rp. 569.475.000,00 Rp. 569.475.000,00

Hutang lain-lain Rp. - Rp. -

Jumlah Rp. 569.475.000,00 Rp. 569.475.000,00

5.2.10 Hutang Dana-dana

Keterangan 31 Desember 2007 31 Desember 2006

Dana Pengurus Rp. 300.000,00 Rp. 300.000,00

Dana Karyawan Rp. 150.000,00 Rp. 225.000,00

Dana Pendidikan Rp. 217.050,00 Rp. 175.000,00

Dana Sosial Rp. 217.050,00 Rp. 250.000,00

Dana Pemb. Daerah Kerja Rp. 500.000,00 Rp. 300.000,00

Jumlah Rp. 1.384.000,00 Rp. 1.250.000,00

5.2.11 Biaya yang Masih Harus Dibayar

Keterangan 31 Desember 2007 31 Desember 2006

Beban Honor Pengurus Rp. 450.000,00 Rp. 525.000,00

Jumlah Rp. 450.000,00 Rp. 525.000,00

5.2.12 Kewajiban Jangka Panjang

Keterangan 31 Desember 2007 31 Desember 2006

Hutang pada Depkop Rp.257.500.000,00 Rp. 142.500.000,00

Hutang pada GKSI Rp. 4.225.000,00 Rp. 4.225.000,00

Hutang pada Diskop. RL. Rp. - Rp. 818.250,00

Jumlah Rp. 261.725.000,00 Rp. 147.543.250,00

5.2.13 Simpanan

Keterangan 31 Desember 2007 31 Desember 2006

Simpanan Pokok Rp. 1.140.000,00 Rp. 730.000

Simpanan Wajib Rp. 5.217.175,00 Rp. 5.666.275,00

Jumlah Rp. 6.357.175,00 Rp. 6.396.275,00

Page 27: LAPORAN PRAKTIKUM KOptan -  · PDF filedalam sektor agribisnis yang merupakan konsep pembangunan pertanian dewasa ini. Koperasi ... TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Koperasi

27

5.2.14 Cadangan Umum

Keterangan 31 Desember 2007 31 Desember 2006

Cadangan Awal Tahun Rp. 18.344.429,00 Rp. 18.344.429,00

Pembagian SHU Rp. 3.08.681,00 Rp. 1.016.365,00

Cadangan Akhir Tahun Rp. 21.383.110,00 Rp.19.350.794,00

5.2.15 SHU Tahun Berjalan

Keterangan 31 Desember 2007 31 Desember 2006

Jumlah Rp. 8.681.953,00 Rp. 2.903.900,00

Page 28: LAPORAN PRAKTIKUM KOptan -  · PDF filedalam sektor agribisnis yang merupakan konsep pembangunan pertanian dewasa ini. Koperasi ... TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Koperasi

28

BAB VI

PROGRAM KERJA KUD TANI MULYA TAHUN 2008

6.1 Bidang Organisasi

1. Pada tahun yang akan dating pelaksanaan RAT diusahakan awal tahun sudah siap

untuk melaksanakan RAT

2. Anggota

� Jumlah anggota penuh akan ditinggkatkan dimana calon anggota diusahakan

masuk anggota penuh, dengan persyaratan sesuai yang telah disepakati yaitu

pembayaran uang pokok dan wajib dapat dipenuhi.

� Bagi anggota yang tidak memenuhi persyaratan kewajibannya akan diberikan

motivasi untuk lebih giat lagi dan keadaanya tidak bisa diperbaiki maka akan

dikeluarkan.

3. Tenaga kerja/karyawan

� Sehubungan dengan akan bertambahnya bidang usaha yang dilaksanakan KUD,

ada kemungkinan untuk menambahkan tenaga / karyawan mengelola alat

Paking (kemasan) produk, dalam perkiraan lebih dari 2 orang.

� Khusus calon karyawan pengelola alat kemasan akan diberikan pelatihan

terlebih dahulu, dimana pengurus sudah mengadakan perjanjian kerjasama

untuk memberikan pelatihan alat tersebut sampai dapat berproduksi bahan

kemasan.

6.2 Bidang Usaha

� Usaha Simpan Pinjam

o Setelah evaluasi dalam pelaksanaan simpan pinjam perjalannya sangat

menurun, disebabkan sebagian nasabah dalam pengembaliannya mengalami

kemacetan terutama pada yang jatuh tempo, maka pengurus mengadakan

berbagai cara dalam penagihan antara lain dengan penagihan baik secara

langsung maupun teguran melalui surat peryataan, satu hal yang belum

dicoba yakni dengan melibatkan aparat hukum.

o Administrasi simpan pinjam akan lebih ditingkatkan

Page 29: LAPORAN PRAKTIKUM KOptan -  · PDF filedalam sektor agribisnis yang merupakan konsep pembangunan pertanian dewasa ini. Koperasi ... TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Koperasi

29

� Usaha Bubuk Kopi

o Usaha penggilingan bubuk kopi selama ini baru mengambil jasanya, dan

memproduksi bubuk kopinya skala kecil belum melaksanakan dengan skala

besar

o Mesin penggiling kopi keadaan saat ini perlu perbaikan (servis) bila perlu

mesinya diganti

o Untuk memproduksi bubuk kopi dengan secara besar perlu adanya

peralatan yang memadai, pengurus akan berusaha untuk mengadakan alat

tersebut secara berangsur

� Usaha Pengembangan Ternak Sapi

o Setelah pengurus berusaha membuat dan mengajukan proposal

pengembangan ternak sapi sudah 3 kali pengajuan termasuk pada awal

bulan febuari 2008 ini telah dikirim ke Jakarta. Sampai saat ini belum ada

informasi pengajuan untuk realisasi.

6.3 Bidang Keuangan

Rencana Anggaran Pendapatan Belanja (RAPB) KUD Tani Mulya Tahun 2008 :

a. Bidang Penjualan dan Pendapatan Jasa :

- Pendapatan Waserda = Rp. 65.750.200,00

- Pendapatan Saprotan = Rp. 75.275.250,00

- Pendapatan Beras = Rp. 30.700.250,00

- Pendapatan Jasa Rekening Listrik = Rp. 11.750.300,00

- Pendapatan Jasa USIPA = Rp. 25.980.600,00

- Pendapatan Jasa Penggilingan Kopi = Rp. 4.150.275,00

- Pendapatan Jasa Operasional Hand Tractor = Rp. 8.540.300,00 +

Jumlah Pendapatan dan Jasa = Rp. 222.147.175,00

b. HPP :

- Waserda = Rp. 60.275.100,00

- Saprotan = Rp. 71.665.350,00

- Beras = Rp. 29.125.200,00 +

Jumlah HPP = Rp. 161.655.650,00 -

Laba Kotor = Rp. 61.081.525,00

Page 30: LAPORAN PRAKTIKUM KOptan -  · PDF filedalam sektor agribisnis yang merupakan konsep pembangunan pertanian dewasa ini. Koperasi ... TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Koperasi

30

c. Beban Usaha :

- Beban Usaha Waserda = Rp. 4.150.125,00

- Beban Usaha Saprotan = Rp. 2.395.200,00

- Beban Usaha Beras = Rp. 1.125.275,00

- Beban Usaha Rekening Listrik = Rp. 3.875.900,00

- Beban Usaha USIPA = Rp. 20.625.700,00

- Beban Usaha Penggilingan Kopi = Rp. 3.350.200,00

- Beban Usaha Hand Tractor = Rp. 4.350.250,00 +

Jumlah Beban Usaha = Rp. 39.873.050,00 -

Laba Usaha = Rp. 21.208.475,00

d. Beban Organisasi dan Administrasi

- Beban Gaji dan Honor = Rp. 7.800.000,00

- Beban Administrasi = Rp. 925.500,00

- Beban RAT = Rp. 2.500.000,00

- Beban Listrik/PAM/Telepon = Rp. 950.000,00

- Beban THR = Rp. 750.000,00

- Beban Lain-lain = Rp. 500.000,00 +

Jumlah Beban Organisasi dan Administrasi = Rp. 14.425.500,00 -

Perkiraan Laba Bersih = Rp. 6.782.975,00

Page 31: LAPORAN PRAKTIKUM KOptan -  · PDF filedalam sektor agribisnis yang merupakan konsep pembangunan pertanian dewasa ini. Koperasi ... TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Koperasi

31

BAB VII

HASIL DAN PEMBAHASAN

7.1 Identitas Responden

Responden yang diambil sebagai sample data memiliki identitas dan karakteristik yang

berbeda antara yang satu dengan anggota yang lainnya. Perbedaan karakteristik ini ini akan

mempengaruhi tingkat partisipasi, persepsi dan tingkat pengetahuan prinsip dan praktek

terhadap koperasi. Identitas atau karakteristik responden yang diamati meliputi:

1. Umur,

2. Status perkawinan,

3. Tingkat pendidikan, dan

4. Pengalaman menjadi anggota koperasi.

dapat dilihat pada tabel I berikut.

Tabel 1. Data Karakteristik Responden

No Identitas Responden (n = 25)

Rata-rata Orang %

1. Umur : • < 15 Tahun 0 0

40 Tahun (Produktif) • 15 – 65 Th (Produktif) 25 100 • > 65 Tahun 0 0

2 Status Perkawinan • Belum Kawin 0 0

Kawin • Kawin 25 100 • Duda/Janda 0 0

3 Pendidikan Formal • < 6 Tahun 0 0

11,04 Tahun • 6 Tahun (SD) 1 4 • 9 Tahun (SMP) 11 44 • 12 Tahun (SMA) 10 40 • > 12 Tahun 3 12

4. Pengalaman Koperasi • Tidak Ada 4 16

5 Tahun (sedang) • ≤ 5 Tahun 11 44 • > 5 Tahun 10 40

(Sumber : Data Primer yang diolah)

Dari tabel 1 dapat dilihat identitas atau karakteristik responden. Dari data tersebut

dapat disimpulkan bahwa umur responden rata-rata adalah 40 tahun. Dimana 0 % usia < 15

tahun, 100% usia 15 – 65 tahun, dan 0 % usia > 65 tahun, Ini berarti mayoritas responden

adalah berada pada usia produktif. Minat untuk menjadi anggota koperasi bagi responden yang

Page 32: LAPORAN PRAKTIKUM KOptan -  · PDF filedalam sektor agribisnis yang merupakan konsep pembangunan pertanian dewasa ini. Koperasi ... TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Koperasi

32

masih muda cukup besar, berarti fungsi keberadaan koperasi bagi responden yang masih muda

sudah merasakan manfaatnya dari koperasi untuk keperluan kebutuhannya, karena para

golongan muda lebih banyak kebutuhan yang harus dipenuhi bila dibandingkan dengan

golongan tua / usia tua. Di tabel dapat kita lihat bahwa anggota yang berusia 15-65 tahun

mencapai 100 %.

Semua responden memiliki status perkawinan kawin (100 %) dapat dilihat status

perkawinan ini menyebabkan keperluan akan kebutuhan hidup semakin meningkat sedangkan

lapangan pekerjaan dan sumber modal kurang mencukupi responden, sehingga

menyebabkan/menarik mereka ikut serta dalam anggota koperasi. Karena sebagai anggota

koperasi mereka dapat membeli/mengambil barang-barang kebutuhan mereka dikoperasi dan

baru dibayar setelah mendapat gaji dengan sistem potong gaji, selain itu mereka juga

memanfaatkan unit simpan pinjam.

Tingkat pendidikan seseorang adalah faktor penting yang akan mempengaruhinya

dalam memberikan tanggapan (respon) atau penyesuaian dengan lingkungannya. Dari analisis

data menunjukkan bahwa pendidikan formal anggota berhubungan dengan partisipasinya

dalam pengembangan koperasi. Dari data diatas pendidikan responden rata-rata mencapai 11 -

12 tahun. 0 % Tidak sekolah, 4% tamat SD, 44% tamat SLTP, 40% tamat SLTA atau

sederajat, dan 12 % Sarjana. Pendidikan ini berpengaruh dalam keikut sertaan mereka dalam

pengembangan koperasi.

Pengalaman menjadi anggota koperasi bagi responden yang masih baru 84 %

sedangkan yang tidak ikut koperasi 16 %. Banyaknya responden yang sudah lama

berpengalaman menjadi anggota koperasi menunjukkan keberadaan koperasi sangat memberi

manfaat yang besar bagi anggotanya.

7.2 Tingkat Partisipasi

A. Partisipasi anggota terhadap koperasi

Partisipasi responden dalam koperasi sangat diperlukan untuk kemajuan dan

perkembangan koperasi. Tingkat partisipasi anggota (responden) yang satu dengan yang lain

tentunya mempunyai perbedaan. Adapun tingkat partisipasi responden terhadap koperasi dapat

dilihat pada tabel 2 berikut:

Page 33: LAPORAN PRAKTIKUM KOptan -  · PDF filedalam sektor agribisnis yang merupakan konsep pembangunan pertanian dewasa ini. Koperasi ... TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Koperasi

33

Tabel 2. Tingkat Partisipasi Responden Terhadap Koperasi

No Tingkat partisipasi

Responden (n=25) Rata-rata

Orang %

1. 2.

Tinggi (> 24) Rendah (< 24)

20 5

80

20

tinggi

(Sumber: Data primer yang diolah)

Dari tabel dapat dilihat petani di kelurahan Air Duku sangat berperan dalam koperasi

karena di tabel menjelaskan bagaimana petani banyak yang ikut atau menjadi anggota dalam

koperasi walaupun ada juga anggota yang jadi anggota tapi tidak aktif dan juga ada juga petani

yng belum jadi anggota yaitu sebanyak 4 orang dan selain itu ada sekitar 21 orang yang

menjadi anggota yang mana dari 21 tersebut yang kami wawancarai kesemuanya aktif dalam

koperasi tersebut.

B. Tingkat persepsi

Persepsi adalah tanggapan atau respson anggota terhadap keberadaan koperasi.

Perbedaan tingkat partisipasi anggota terhadap koperasi tentunya akan menyebabkan

perbedaan tingkat persepsi responden terhadap koperasi. Tingkat persepsi anggota (responden)

terhadap dilihat pada tabel 3 berikut:

Tabel 3. Tingkat persepsi responden terhadap koperasi Tani Mulya

NO Tingkat persepsi

Responden

(n=25) Rata-rata

Orang %

1.

2.

Tinggi ( > 50 )

Rendah ( < 50 )

23

2

92

8

tinggi

(Sumber: Data primer yang diolah)

Tingkat persepsi anggota (responden) terhadap koperasi rata-rata rendah, yaitu sebesar

8% sedangkan tingkat persepsi tinggi sebesar 92%. Tinggi rendahnya persepsi ini tentunya

juga dpengaruhi oleh tingkat pendidikan anggota koperasi ini, dengan memiliki tingkat

pendidikan yang tinggi, maka anggota akan semakin mengerti akan keberadaan koperasi untuk

Page 34: LAPORAN PRAKTIKUM KOptan -  · PDF filedalam sektor agribisnis yang merupakan konsep pembangunan pertanian dewasa ini. Koperasi ... TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Koperasi

34

dirinya sendiri maupun lingkungan sekitarnya. Pada pernyataan-pernyataan tentang persepsi

para anggota koperasi rata-rata setuju dengan pernyataan berikut :

1. Pada proses pengambilan keputusan yang penting koperasi selalu mengajak

bermusyawarah dengan anggota.

2. Kepengurusan koperasi selalu ditentukan secara terbuka dan demokratis

7.3 Tingkat Pengetahuan Prinsip dan Praktek

Tingkat penetahuan prinsip dan praktek koperasi pada responden koperasi Tani Mulya

dapat dilihat pada tabel 4 berikut :

Tabel 4 : Tingkat Pengetahuan Prinsip dan Praktek Koperasi

No

Tingkat pengetahuan

prinsip dan praktek

koperasi

Responden

(n=25) Rata-rata

Orang %

1.

2.

Tinggi (> 40)

Rendah (< 40)

15

10

60

40

Tinggi

(Sumber : data primer yang diolah)

Tingkat pengetahuan prinsip dan praktek koperasi pada responden koperasi Tani

Mulya rata-rata adalah tinggi (60 %). Hal ini disebabkan karena meskipun tidak menjadi

anggota koperasi, tingkat pendidikan responden sudah cukup memadai untuk mengetahui

tentang prinsip dan praktek koperasi apakah telah berjalan atau tidak pada koperasi walaupun

tidak ada satupun responden yang mengetahui tetapi setelah diberi tahu para responden dapat

menjelaskan tentang pelaksanaan dari prinsip dan praktek dikoperasi telah terlaksana atau

tidak.

Selain itu juga dapat dilihat bahwa ada hubungan antara prinsip dan praktek koperasi

itu sendiri dimana jika anggota koperasi tersebut memiliki pengetahuan yang tinggi terhadap

prinsip dan praktek koperasi itu sendiri maka koperasi akan dapat berjalan dengan baik dan

akan semakin bisa untuk memenuhi kebutuhan anggota koperasi.

Page 35: LAPORAN PRAKTIKUM KOptan -  · PDF filedalam sektor agribisnis yang merupakan konsep pembangunan pertanian dewasa ini. Koperasi ... TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Koperasi

35

BAB VII

KESIMPULAN

Dengan melihat semua keadaan yang ada pada koperasi Tani Mulya tersebut maka

dapat ditarik kesimpulan :

1. Koperasi Tani Mulya cukup dibutuhkan oleh masyarakat disekitarnya terutama dalam

pelayanan seperti pembayaran rekening listrik, pemenuhan kebutuhan sehari-hari, dan

penggilingan kopi.

2. Koperasi Tani Mulya dalam mengelola usahanya berkerja sama dengan PUSKUD

Provinsi Bengkulu, Bukopin, BRI, KJUB Sinar Purnama Group, PLN cabang Curup.

3. Koperasi Tani Mulya memiliki manajemen pengelolahan yang baik dan struktrur

organisasi yang jelas meskinpun pada beberapa bagian struktur kepengurusannya tidak

ada yang menjabati atau menangani. Dan juga terdapat rasa ketidakpuasan dari

beberapa anggotanya

4. Partisipasi dan persepsi anggota terhadap koperasi tinggi terbukti dari jasa yang

digunakan dalam koperasi, dan juga tingkat pendidikan anggota yang tinggi

5. Usaha yang dilakukan oleh koperasi tani mulya adalah unit waserda, unit penggilingan

kopi, unit simpan pinjam, unit pembayaran rekening listrik, dan unit saprodi(tidak

berjalan sebagai mana mestinya), usaha penjualan bahan eluktronik, dan usaha jasa

hand traktor

Page 36: LAPORAN PRAKTIKUM KOptan -  · PDF filedalam sektor agribisnis yang merupakan konsep pembangunan pertanian dewasa ini. Koperasi ... TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Koperasi

36

DAFTAR PUSTAKA

Sumodiwirjo, Teko.1954. Ko-operasi dan Artinja Bagi Masjarakat Indonesia.Gabungan Ko-

operasi Batik Indonesia. Djakarta.

Anoraga, Pandji. Sudantoko, Djoko. 2002. Koperasi, Kewirausahaan, dan Usaha Kecil.

Rineka Cipta. Jakarta.

Badrudin, Redy. 2000. Buku Penunjang Koperasi Pertanian. Universitas Bengkulu. Bengkulu.

Anoraga, Pandji. Sudantoko, Djoko. 2002. Koperasi, Kewirausahaan, dan Usaha Kecil.

Rineka Cipta. Jakarta.

Irawan, Dani dkk. 2006. Laporan pratikum koperasi pertanian “Koperasi tani mulya”.

Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian. Faperta. UNIB. Bengkulu (tidak dipublikasikan)

Page 37: LAPORAN PRAKTIKUM KOptan -  · PDF filedalam sektor agribisnis yang merupakan konsep pembangunan pertanian dewasa ini. Koperasi ... TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Koperasi

37

Lampiran 1. Data Karakteristik Responden

No. Resp.

Nama Alamat Status

Perkawinan Umur (Th)

Pendidikan Formal (Th)

Pengalaman Koperasi (Th)

Keanggotaan Tingkat

Partisipasi Tingkat Persepsi Tingkat Pengetahuan

Prinsip dan Praktek Koperasi

1 Natari Air Duku Kawin 30 6 0 Non Anggota 12 42 0

2 Basuki Air Duku Kawin 47 9 10 Aktif 57 67 46

3 Darwin Air Duku Kawin 37 9 5 Aktif 57 63 46

4 Adi Air Duku Kawin 43 9 0 Non Anggota 12 13 0

5 Subekti Air Duku Kawin 33 12 8 Aktif 63 61 49

6 Mahyudin Air Duku Kawin 43 16 7 Aktif 43 75 29

7 Umaya Air Duku Kawin 40 12 6 Aktif 41 75 28

8 Rahman Air Duku Kawin 40 9 7 Aktif 49 75 28

9 Wonsiara Air Duku Kawin 39 12 7 Aktif 53 75 25

10 Emi Diana Air Duku Kawin 36 9 5 Aktif 51 71 25

11 Sudiono Kali Padang Kawin 42 16 5 Non Anggota 35 71 47

12 Sugiarti Kali Padang Kawin 40 9 7 Aktif 42 75 46

13 Pagito Air Duku Kawin 45 12 0 Non Anggota 60 51 0

14 Ibnu Hajar Air Duku Kawin 40 12 5 Aktif 31 75 44

15 Zubaidah Kali Padang Kawin 37 12 0 Aktif 12 75 0

16 Edi Kali Padang Kawin 40 9 3 Aktif 56 67 26

17 Zulkarnain Air Duku Kawin 26 12 0.1 Aktif 44 75 62

18 Sumiran Air Duku Kawin 35 9 1 Aktif 54 73 58

19 Tatang Air Duku Kawin 40 12 3 Aktif 61 63 48

20 Sudirto Air Duku Kawin 46 9 2 Aktif 46 71 48

21 Saiman Air Duku Kawin 42 19 10 Aktif 51 57 42

22 Nova Susanti Air Duku Kawin 34 9 5 Aktif 46 65 42

23 Sugito Air Duku Kawin 47 12 5 Aktif 12 54 44

24 Saji Air Duku Kawin 43 12 10 Aktif 52 67 41

25 Tupan Air Duku Kawin 37 9 7 Aktif 54 59 56

Rata-rata 39.28 10.68 4.724 41.6 64.6 35.2

Page 38: LAPORAN PRAKTIKUM KOptan -  · PDF filedalam sektor agribisnis yang merupakan konsep pembangunan pertanian dewasa ini. Koperasi ... TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Koperasi

38

LAMPIRAN 2. PARTISIPASI ANGGOTA KOPERASI

No. Resp.

Nama Alamat Keanggotaan

Derajat aplikasi

Keaktifan

petani

Kesediaan Memberi kontribusi

Tingkat Persepsi

Tingkat Pengetahuan Prinsip dan Praktek Koperasi

1 Natari Air Duku Tidak 4 8 0 42 0

2 Basuki Air Duku Ya 17 11 13 67 46

3 Darwin Air Duku Ya 17 11 13 63 46

4 Adi Air Duku Tidak 4 9 0 13 0

5 Subekti Air Duku Ya 19 15 11 61 49

6 Mahyudin Air Duku Ya 17 7 11 75 29

7 Umaya Air Duku Ya 17 7 9 75 28

8 Rahman Air Duku Ya 8 11 3 75 28

9 Wonsiara Air Duku Ya 17 11 7 75 25

10 Emi Diana Air Duku Ya 17 7 11 71 25

11 Sudiono Kali Padang Ya 13 7 3 71 47

12 Sugiarti Kali Padang Ya 21 11 3 75 46

13 Pagito Air Duku Tidak 2 4 0 51 0

14 Ibnu Hajar Air Duku Ya 15 7 3 75 44

15 Zubaidah Kali Padang Tidak 4 5 3 75 0

16 Edi Kali Padang Ya 8 17 15 67 26

17 Zulkarnain Air Duku Ya 6 13 9 75 62

18 Sumiran Air Duku Ya 6 17 13 73 58

19 Tatang Air Duku Ya 15 19 11 63 48

20 Sudirto Air Duku Ya 6 15 9 71 48

21 Saiman Air Duku Ya 19 11 6 57 42

22 Nova Susanti Air Duku Ya 19 11 8 65 42

23 Sugito Air Duku Ya 5 5 2 54 44

24 Saji Air Duku Ya 21 11 8 67 41

25 Tupan Air Duku Ya 19 11 8 59 56

Rata-rata 11.8 10.44 7.16 64.6 35.2

Page 39: LAPORAN PRAKTIKUM KOptan -  · PDF filedalam sektor agribisnis yang merupakan konsep pembangunan pertanian dewasa ini. Koperasi ... TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Koperasi

39