modul praktikum askeb v (kebidanan komunitas)
TRANSCRIPT
i
MODUL PRAKTIKUM
ASKEB V (KEBIDANAN KOMUNITAS)
PRODI D III KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
ii
HADIST & ALQURAN
Zaid bin Aslam rahimahullah berkata:
علي صلى الل م وأن الرجل دعا أن رجلا في زمان رسول الل ح الد تقن ال جر ح فاح ه وسلم أصابه جر
علي ه وسلم قال ل صلى الل ه فزعما أن رسول الل هما أيكما أطب رجلي ن من بني أن مار فنظرا إلي
علي ه وسلم قال أن زل الد فقال أو في الط صلى الل د أن رسول الل فزعم زي ر يا رسول الل خي واء ب
واء د الذي أن زل ال
“Bahwa seseorang di jaman Rasulullah shallallahu alaihi wasallam terkena luka.
Kemudian luka tersebut mengeluarkan darah. Orang tersebut memanggil 2 orang dari
Bani Anmar, kemudian keduanya memeriksa orang tersebut. Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam berkata kepada keduanya: “Siapakah yang paling mengerti ilmu kedokteran di
antara kalian berdua?” Keduanya bertanya: “Memangnya di dalam ilmu kedokteran
terdapat kebaikan, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “Dzat yang menurunkan
penyakit telah menurunkan obatnya.” (HR. Malik dalam al-Muwaththa: 1689 (2/943) dan
Ibnu Abi Syaibah dalam Mushannafnya: 23886 (7/361).
iii
VISI MISI PRODI KEBIDANAN
I. Visi Program Studi :
Pada tahun 2036 menjadi Program Studi D III Kebidanan yang unggul dan berdaya
saing global menghasilkan tenaga bidan profesional berlandaskan nilai-nilai islami dan
berjiwa enterpreuner.
II. Misi Program Studi :
1. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran dalam ilmu kebidanan yang terkini.
2. Menyelenggarakan penelitian dan pengabdian pada masyarakat dengan
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kebidanandan kesehatan.
3. Menyelenggarakan pembelajaran kewirausahaan di bidang kebidanan.
4. Menyelenggarakan perkuliahan Al Islam Kemuhammadiyahan.
III. Tujuan Program Studi:
1. Menghasilkan lulusan kebidanan yang mempunyai pengetahuan, sikap dan keterampilan
di bidang kebidanan dan kesehatan yang terkini.
2. Menghasilkan karya ilmiah dan tanggap terhadap kebutuhan masyarakat dalam bidang
kebidanan dan kesehatan dengan mengamalkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
bentuk pengabdian masyarakat.
3. Menghasilkan lulusan yang berjiwa enterpreneur di bidang kebidanan dan kesehatan.
4. Mampu mengamalkan nilai-nilai Al-Islam Kemuhammadiyahan dalam kehidupan.
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat-Nya penulis
dapat menyelesaikan Modul “ASKEB V (Kebidanan Komunitas)”. Modul ini disusun
sebagai panduan praktikum askeb komunitas sehingga mahasiswa lebih mudah
mengaplikasikan teori pada kegiatan praktikum di laboratorium.
Penulis menyadari bahwa modul ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis
mengharapkan saran dan kritik yang membangun guna perbaikan di waktu yang akan
datang. Semoga modul ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Ponorogo, …………….2017
Penulis
v
Daftar isi
KATA PENGANTAR................................................................... iv
Daftar isi......................................................................................... v
Pendahuluan ................................................................................... 1
A. Deskripsi ............................................................................ 1
Tinjauan Mata Kuliah..................................................................... 1
A. Deskripsi singkat mata kuliah............................................. 1
B. Kegunaan / manfaat mata kuliah........................................ 1
C. Standar kompetensi mata kuliah........................................ 1
BAB I Konsep Asuhan Kebidanan Komunitas
1. Fokus/sasaran kebidanan komunitas................................. 2
2. Tujuan pelayanan kebidanan komunitas............................ 2
3. Kegiatan bidan dan jaringan kerja kebidanan komunitas. 3
BAB II Posyandu
1. 5 Meja Posyandu………………………………………… 7
2. KMS…………………………………………………….. 8
Daftar pustaka............................................................................... 11
1
A. Deskripsi
Modul pembelajaran praktikum ini berjudul “asuhan kebidanan komunitas”. Manfaat
yang mahasiswa peroleh setelah selesai mempelajari modul ini dan mengikuti kegiatan
pembelajaran praktikum adalah pengetahuan dan kemampuan/ keterampilan untuk
memberikan asuhan kepada ibu masyarakat.
B. Kegunaan/Manfaat Mata Kuliah
Dengan adanya mata kuliah asuhan kebidanan IV (Komunitas) diharapkan mahasiswa
menjadi lebih kompeten dan lebih profesional dalam memberikan dan menerapkan
asuhan kebidanan Komunitas.
C. Standar Kompetensi Mata Kuliah
Standar kompetensi mata kuliah asuhan kebidanan IV (Komunitas) adalah mahasiswa
diharapkan mampu memberikan asuhan kebidanan masyarakat dan dapat memdeteksi
dini komplikasi yang ada dimasyarakat.
PENDAHULUAN
1
BAB I
KONSEP ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS
1.1. Fokus/ Sasaran Kebidanan Komunitas
Sasaran pelayanan kebidanan komunitas adalah Individu, Keluarga, dan
Kelompok Masyarakat (komuniti). Individu yang dilayani adalah bagian dari
keluarga atau komunitas. Menurut UU No. 23 tahun 1992 yang dimaksud dengan
keluarga adalah suami istri, anak dan anggota keluarga lainnya Kelompok di
masyarakat adalah kelompok bayi, balita, remaja, ibu hamil, ibu nifas, ibu meneteki.
Pelayanan ini mencakup upaya pencegahan penyakit, pemeliharaan dan peningkatan,
penyembuhan serta pemulihan kesehatan.
Sasaran utama kebidanan komunitas adalah ibu dan anak balita yang
berada didalam keluarga dan masyarakat. Bidan memandang pasiennya sebagai
mahluk social yang memiliki budaya tertentu dan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi,
politik, social budaya dan lingkungan sekitarnya.
Unsur-unsur yang tercakup dalam kebidanan komunitas adalah bidan,
pelayanan kebidanan, sasaran pelayanan, lingkungan dan pengetahuan serta
teknologi.
1.
Masyarakat
Keluarga
Ibu dan anak
Biologi
Ekonomi Politik
Fisik
Sosial Budaya
2
1.2. Tujuan Pelayanan Kebidanan Komunitas
Pelayanan kebidanan komunitas diarahkan “untuk mewujudkan keluarga
yang sehat sejahtera sehingga tercipta derajat kesehatan yang optimal”. Hal ini
sesuai dengan visi Indonesia Sehat 2010. Kesehatan keluarga merupakan salah satu
kegiatan dari upaya kesehatan dimasyarakat yang ditujukan kepada keluarga.
Penyelenggaraan kesehatan keluarga bertujuan untuk mewujudkan keluarga kecil,
sehat, bahagia dan sejahtera. Didalam kesehatan keluarga, kesehatan ibu mencakup
kesehatan masa pra kehamilan, kehamilan, persalinan, pasca persalinan dan masa
diluar kehamilan (masa interval).
Kesehatan anak diselenggarakan untuk mewujudkan pertumbuhan dan
perkembangan anak. Upaya kesehatan anak dilakukan melalui peningkatan
kesehatan anak dalam kandungan, masa bayi, balita, pra sekolah dan sekolah.
Peningkatan kesehatan keluarga dapat mewujudkan lingkungan keluarga
yang sehat, selanjutnya meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Wujud dari
kesehatan keluarga dan komunitas merupakan cita-cita bangsa Indonesia yang
berupa kesehatan untuk semua.
Kesehatan untuk semua menurut WHO adalah semua orang memperoleh
derajat kesehatan tertinggi yang memungkinkan dan secara minimum semua orang
memperoleh derajat kesehatan sehingga mereka mampu bekerja produktif dan
berpartisipasi secara aktif dalam kehidupan social dimasyarakat dimana mereka
tinggal.
1.3. Kegiatan Bidan Dan Jaringan Kerja Kebidanan Komunitas
Sebenarnya kegiatan kebidanan komunitas telah lama terlaksana ditengah-
tengah masyarakat. Aktifitas kebidanan komunitas terutama adalah melayani ibu dan
anak balita diluar rumah sakit. Sebelum bekerja dikomunitas seorang bidan harus
mempunyai kompetensi yaitu memberikan asuhan yang bermutu tinggi dan
komprehensif pada keluarga, kelompok dan masyarakat sesuai dengan budaya
setempat.
Pengetahuan dasar yang harus dimiliki bidan :
a. Konsep dasar kebidanan komunitas
b. Masalah kebidanan komunitas
c. Pendekatan asuhan kebidanan pada keluarga, kelompok dan masyarakat
3
d. Strategi pelayanan kebidanan komunitas
e. Ruang lingkup kebidanan komunitas
f. Upaya peningkatan dan pemeliharaan kesehatan ibu dan anak dalam keluarga dan
masyarakat
g. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan ibu dan anak
h. Sistem pelayanan kesehatan ibu dan anak
Keterampilan dasar yang harus dimiliki bidan:
a. Melakukan pengelolaan pelayanan ibu hamil, nifas, bayi balita dan KB dimasyarakat
b. Mengidentifikasi status kesehatan ibu dan anak
c. Melakukan pertolongan persalinan dirumah dan polindes
d. Mengelola polindes
e. Melakukan kunjungan rumah pada ibu hamil, nifas, laktasi, bayi dan balita
f. Melakukan pembinaan dan penggerakan PSM
g. Melakukan penyuluhan dan konseling kesehatan
h. Melakukan pencatatan dan pelaporan
Dilihat dari peran dan fungsi bidan yang sesuai dengan kode etik bidan maka peran
bidan didalam komunitas adalah sebagai pelaksana, pengelola, pendidik dan juga
peneliti. Pelayanan kebidanan komunitas mencakup pencegahan penyakit, pemeliharaan
dan peningkatan kesehatan, penyembuhan serta pemulihan kesehatan. Sebagian besar
kegiatan bidan komunitas adalah memberikan pelayanan kesehatan selama kehamilan,
persalinan, nifas, juga pada bayi dan anak, tetapi bidan juga bekerja dalam keluarga
berencana serta masa sebelum dan sesudah kehamilan.
Secara garis besar kegiatan pelayanan kebidanan dimasyarakat dapat diuraikan
sebagai berikut :
a. Pelayanan kesehatan ibu
Bertujuan meningkatkan derajat kesehatan yang optimal bagi ibu yang dilakukan
pada :
1) Pra hamil
2) Hamil
3) Persalinan
4) Nifas
5) Menyusui
4
b. Pelayanan medik keluarga berencana
Bertujuan meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam keluarga dalam rangka
mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera melalui pemberian
kontrasepsi. Kegiatannya meliputi :
1) Komunikasi, informasi dan edukasi (KIE)
2) Pelayanan kontrasepsi
3) Pembinaan dan pengayoman medis kontrasepsi peserta KB
4) Pelayanan rujukan KB
5) Pencatatan dan pelaporan
c. Pelayanan kesehatan anak
1) Pemeriksaan kesehatan balita secara berkala
2) Penyuluhan pada orang tua, menyangkut pada perbaikan gizi, kesehatan
lingkungan dan pengawasan tumbuh kembang anak
3) Imunisasi dan upaya pencegahan penyakit lainnya
4) Identifikasi tanda kelainan dan penyakit yang mungkin timbul pada bayi dan
balita serta cara penanngulangannya
d. Peran serta masyarakat
1) Pelatihan dukun
2) Pelatihan kader kesehatan masyarakat
5
3) Kursus ibu
4) Pengembangan kesehatan masyarakat desa (PKMD)
5) Posyandu
6) Dana sehat
Pelayanan kebidanan komunitas dapat dilakukan dirumah pasien, polindes,
posyandu, puskesmas, dan rumah bidan praktek swasta
RANGKUMAN
Kebidanan komunitas merupakan kegiatan pelayanan yang diberikan bidan kepada ibu
dan balita yang berada dalam suatu keluarga untuk meningkatkan kesehatan keluarga.
Kesehatan ibu terkait dengan masalah kesehatan wanita. Wanita dengan
perkembangan dan pertumbuhannya melalui masa bayi, anak, remaja, ibu (hamil,
melahirkan, nifas, menyusui) dan usia lanjut. Walaupun kebidanan komunitas
memfokuskan kegiatannya kepada ibu dan anak yang dilahirkan, akan tetapi masa lain
yang dilalui oleh wanita juga mendapat perhatian karena masa ibu berkaitan dengan masa
– masa lain dalam pertumbuhan dan perkembangan wanita.
LATIHAN !
1. Tugas baca (buku utama, buku acuan, buku penunjang, jurnal)
2. Tugas praktikum kelompok (role play pencatatan pelaporan kohort pws kia)
6
BAB II
POSYANDU
2.1. 5 Meja Posyandu
Langkah ke Posyandu
Pelaksanaan kegiatan di Posyandu Cahaya dikenal dengan nama “sistem 5 meja”,
dimana kegiatan di masing-masing meja mempunyai kekhususan sendiri-sendiri.
Sistem 5 meja tersebut tidak berarti bahwa Posyandu harus memiliki 5 buah meja
untuk pelaksanaanya, tetapi kegiatan Posyandu harus mencakup 5 pokok kegiatan:
Meja 1 Pendaftaran balita, ibu hamil, ibu menyusui
Meja 2 Penimbangan balita
Meja 3 Pencatatan hasil penimbangan
Meja 4 Penyuluhan dan pelayanan gizi bagi ibu balita, ibu hamil dan ibu menyusui
Meja 5 Pelayanan kesehatan, KB, imunisasi dan pojok oralit
Kegiatan Di MEJA 1
1. Pendaftaran Balita
a. Balita didaftar dalam formulir pencatatan balita
b. Bila anak sudah memiliki KMS, berarti bulan lalu anak sudah ditimbang. Minta
KMSnya, namanya dicatat pada secarik kertas. Kertas ini diselipkan di KMS,
kemudian ibu balita diminta membawa anaknya menuju tempat penimbangan.
c. Bila anak belum punya KMS, berarti baru bulan ini ikut penimbangan atau KMS
lamanya hilang. Ambil KMS baru, kolomnya diisi secara lengkap, nama anak
dicatat pada secarik kertas. Secarik kertas ini diselipkan di KMS, kemudian ibu
balita diminta membawa anaknya ke tempat penimbangan.
2. Pendaftaran ibu hamil
Ibu hamil didaftar dalam formulir catatan untuk ibu hamil.
Ibu hamil yang tidak membawa balita diminta langsung menuju ke meja 4 untuk
mendapat pelayanan gizi oleh kader serta pelayanan oleh petugas kesehatan di
meja 5.
Ibu yang belum menjadi peserta KB dicatat namanya pada secarik kertas, dan
ibu menyerahkan kertas itu langsung kepada petugas kesehatan di meja
7
Kegiatan di MEJA 2
Penimbangan anak dan balita, hasil penimbangan berat anak dicatat pada secarik
kertas yang terselip di KMS. Selipkan kertas ini kembali ke dalam KMS.
Selesai ditimbang, ibu dan anaknya dipersilakan menu meja 3, meja pencatatan.
Kegiatan di MEJA 3
Buka KMS balita yang bersangkutan.
Pindahkan hasil penimbangan anak dari secarik kertas ke KMSnya.
Pada penimbangan pertama, isilah semua kolom yang tersedia pada KMS.
Bila ada Kartu Kelahiran, catatlah bulan lahir anak dari kartu tersebut.
Bila tidak ada Kartu Kelahiran tetapi ibu ingat, catatlah bulan lahir anak sesuai
ingatan ibunya.
Bila ibu tidak ingat dan hanya tahu umur anaknya yang sekarang, perkirakan bulan
lahir anak dan catat.
Kegiatan di MEJA 4
Penyuluhan untuk semua orang tua balita. Mintalah KMS anak, perhatikan umur
dan hasil penimbangan pada bulan ini. Kemudian ibu balita diberi penyuluhan.
Penyuluhan untuk semua ibu hamil. Anjurkan juga agar ibu memeriksakan
kehamilannya sebanyak minimal 5 kali selama kehamilan pada petugas kesehatan
atau bidan
Penyuluhan untuk semua ibu menyusui mengenai pentingnya ASI, kapsul
iodium/garam iodium dan vitamin A.
Kegiatan di MEJA 5
Kegiatan di meja 5 adalah kegiatan pelayanan kesehatan dan pelayanan KB,
imunisasi serta pemberian oralit. Kegiatan ini dipimpin dan dilaksanakan oleh petugas
kesehatan dari Puskesmas.
Skenario Kasus
Buatlah roleplay bersama kelompokmu dalam pelaksanaan posyandu !
Petunjuk Praktikum
Berdasarkan skenario kasus maka selanjutnya mahasiswa praktikan melakukan
kegiatan secara lengkap terhadap pasien!
8
Standart Operasional Prosedur
POSYANDU BALITA
1. Pengertian
Posyandu balita adalah kegiatan luar gedung puskesmas yang
diperuntukkan untuk anak Balita dengan tujuan untuk memantau
pertumbuhan dan perkembangan anak balita
2. Tujuan
Untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak balita yang
di posyandu pada wilayah kerja puskesmas perawatan Lakessi
3. Alat dan
Bahan Buku register anak balita
Mikrotoise
KMS anak balita
Pita pengukur
Buku daftar hadir kader
ATK
Timbangan berat badan
4. Prosedur
Tindakan
Tahap Persiapan
1. Justifikasi Identitas klien
2. Menyiapkan peralatan
Komunikasi terapeutik:
1. Memperkenalkan diri
2. Menjelaskan pada klien tujuan tindakan yang akan dilakukan
3. Mendapatkan persetujuan klien
4. Mengatur lingkungan sekitar klien
Tahap Kerja
1. Kader dapat mengatur penggantungan dacin pada tempat
yang benar
2. Kader dapat menggantung dacin dan mengatur posisi dacin
sejajar dengan mata penimbang
3. Kader dapat memastikan bandul geser berada pada angka
NOL dan paku tegak lurus
9
4. Kader memasang sarung/celana/kotak timbang yang kosong
pada dacin memberi kantung plastic berisi batu/pasir diujung
batang dacin sampai kedua jarum tegak lurus
5. Kader memasukkan balita ke dalam sarung timbang dengan
pakaian seminimal mungkin dan menggeser bandul sampai
jarum tegak lurus
6. Kader dapat membaca berat badan balita dengan melihat
angka di ujung bandul besar
7. Kader dapat membaca hasil penimbangan dengan dengan
benar di kertas/buku bantu dalam kg/ons
8. Kader selalu mengembalikan bandul ke angka nol dan
mengeluarkan balita dari sarung/celana/kotak timbang
9. Kader dapat mengukur panjang badan balita (<2 tahun)
dengan benar
10. Kader menulis hasil pengukuran panjang badan dalam satuan
meter
11. Kader dapat mengukur tinggi badan anak dengan benar (5
bagian tubuh menempel pada dinding serta melihat tinggi
badan tepat di depan skala)
12. Kader mengisi nama, nomor pendaftaran, dan identitas pada
KMS bila balita pertama kali ditimbang
13. Kader selalu mencantumkan tanggal, bulan dan tahun lahir
balita pada kolom nol
14. Kader selalu mencantumkan bulan penimbangan sesuai
dengan umur setiap kali balita ditimbang
15. Kader dapat meletakan titk hasil penimbangan berat badan
pada KMS dengan cara menghubungkan garis tegak berat
badan dan garis mendaftar umur pada grafik KMS
16. Kader dapat menghubungkan titik BB hasil penimbangan
bulan lalu dan bulan ini
17. Kader dapat menentukan naik atau tidak naik dan mencatat
ke dalam buku register
18. Kader dapat memberikan konseling atau penyuluhan pada ibu
10
balita
19. Kader mampu merujuk balita yang sakit, berat badan 2 kali
berturut-turut tidak naik dan BGM ke Puskesmas dengan
membawa KMS
20. kader dapat mendiskusikan hasil penimbangan antar sesame
kader dan petugas kesehatan
Tahap Terminasi
1. Membersihkan dan menyimpan kembali peralatan pada
tempatnya
2. Mencuci tangan
3. Melakukan evaluasi terhadap klien tentang kegiatan yang telah
dilakukan
4. Minta klien mengulangi instruksi sambil menanyakan ada hal –
hal yang belum dimengerti
5. Tanyakan apakah klien masih mempunyai pertanyaan
6. Beritahukan kepada klien untuk kembali tiap waktu apabila ia
mempunyai masalah atau pertanyaan
7. Ucapkan terima kasih dan minta klien untuk kembali lagi
Dokumentasi
1. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
2. Melakukan konseling akhir (jangan lupa sampaikan, kapan ibu
harus kembali)
2.2. Kartu Menuju Sehat (KMS)
KMS adalah kartu yang memuat data pertumbuhan serta beberapa informasi lain
mengenai perkembangan anak, yang dicatat setiap bulan dari sejak lahir sampai berusia
5 tahun. KMS juga dapat diartikan sebagai ”Raport” kesehatan gizi balita. Pada saat
terdapat dua jenis KMS, yaitu KMS untuk anak perempuan dan KMS untuk anak laki-
laki.
Jenis Catatan Pada KMS
Pengisian KMS di lakukan pada saat hari buka Posyandu, yaitu pada pelayanan berikut
ini:
Pada pelayanan
Kader memindahkan catatan hasil penimbangan balita yang ditulis di atas secarik kertas
ke dalam KMS anak tersebut. Catatan dimaksud adalah catatan berat badan ke dalam
grafik.
11
Pada pelayanan
Kader membacakan data KMS, menjelaskan kepada ibu mengenai keadaan anak
berdasarkan catatan berat badan anak dalam grafik KMS. Kader juga menanyakan
berbagai informasi penting mengenai perkembangan tumbuh kembang anak,
kemudian dimasukan ke dalam KMS. Dengan demikian, jenis-jenis catatan
(informasi) pada KMS adalah:
Berat badan anak (pertumbuhan anak).
Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif untuk bayi berumur 0 sampai 6 bulan.
Imunisasi yang sudah diberikan pada anak.
Pemberian vitamin A.
Penyakit yang pernah diderita anak dan tindakan yang diberikan. Selain itu,
kader juga menggunakan KMS untuk menanyakan perkembangan anak yaitu
kemampuan-kemampuan yang harus dimiliki anak sesuai dengan tingkat
usianya (misalnya: kemampuan merangkak, duduk, berjalan, bicara, dan
sebagainya).
Manfaat Catatan/Informasi Pada KMS
Catatan/ Informasi pada KMS merupakan alat pemantau balita yang bisa dijadikan
acuan untuk memberikan penyuluhan kepada ibu / keluarganya. Selain itu sebagai
acuan penyuluhan, catatan KMS juga dijadikan bahan acuan untuk memberikan
rujukan, baik ke pelayanan 5 maupun ke Puskesmas. Rujukan balita ini diberikan
pada bayi terdapat catatan berikut ini:
Berat badan balita di Bawah Garis Merah (BGM) pada KMS dan dicurigai gizi
buruk.
Berat badan balita 2 kali (2 bulan) berturut-turut tidak naik.
Berat badan balita berada di atas normal pada KMS (terlalu gemuk).
Balita sakit.
Balita belum diimunisasi dan mendapat kapsul vitamin A.
Langkah-Langkah Mencatat Pada KMS
Secara garis besar langkah-langkah mencatat pada KMS adalah sebagai berikut:
Mencatat nama Posyandu, identitas anak dan orang tua pada tabel di sebelah kiri
atas.
Mencatat pemberian imunisasi pada tabel di sebelah kiri tengah.
12
Mencatat pemberian vitamin A pada tabel sebelah kiri bawah.
Mencatat hasil penimbangan balita (berat badan) pada grafik KMS, caranya:
1. Pada kolom yang harus diisi bulan, cantumkan pada kolom pertama, bulan
kelahiran anak tersebut. Kolom selanjutnya diisi dengan bulan-bulan berikutnya.
2. Masukan data berat badan kedalam grafik dengan cara membuat titik yang
mempertemukan garis datar dan garis tegak: garis tegak menunjukan bulan
penimbangan, garis datar menunjukan kilogram atau berat badan anak.
3. Apabila bulan lalu anak ditimbang, sambungkan titik penimbangan bulan ini
dengan titik penimbangan bulan lalu.
4. Hubungkan titik berat badan hasil penimbangan bulan lalu dan bulan ini, Apabila
tidak, titik tidak disambungkan dengan titik lainnya (misal titik 2 bulan
sebelumnya). Tentukan naik atau tidak naik, lalu catat dalam buku register. Bila
bulan lalu balita tidak ditimbang maka tidak dapat dinilai naik atau tidak naik.
5. Mencatat pemberian ASI saja (ASI Eksklusif) pada bayi umur 0 sampai 6 bulan
pada kotak dibawah 6 kolom bulan pertama caranya:
a. Membuat tanda strip (coret) pada kotak, apabila bayi diberi makanan/
minuman lain, selain ASI mencantumkan kode EO sampai E6 pada kotak bila
bayi hanya diberi ASI saja.
b. Mencatat lain-lain, yaitu catatan tentang sakit yang pernah dialami anak dan
penangannya, ditulis di dalam garis-garis tegak pada grafik KMS.
1
Skenario Kasus
Buatlah kelompok dengan berdiskusi memabahas hasil kegiatan posyandu, lanjutkan
dengan mengisi KMS secara individu
Petunjuk Praktikum
Berdasarkan skenario kasus maka selanjutnya mahasiswa praktikan melakukan
kegiatan secara lengkap terhadap pasien.
Standart Operasional Prosedur
KARTU MENUJU SEHAT
Pengertian Kartu Menuju Sehat (KMS) adalah catatan grafik perkembangan
anak yang diukur berdasarkan umur, berat badan, dan jenis kelamin.
Tujuan Mengetahui status gizi bayi dan balita
Persiapan 1. Persiapan Tempat
Menyediakan tempat yang nyaman dan aman
2. Persiapan Alat/Bahan
Alat tulis, pena dan buku KMS
Timbangan bayi
Pengukur tinggi badan
Prosedur
Tindakan
Tahap Persiapan
1. Justifikasi Identitas klien
2. Menyiapkan peralatan
3. Mencuci tangan
Komunikasi terapeutik:
1. Memperkenalkan diri
2. Menjelaskan pada klien tujuan tindakan yang akan dilakukan
3. Mendapatkan persetujuan klien
4. Mengatur lingkungan sekitar klien
5. Membantu klien mendapatkan posisi yang nyaman dan aman
Tahap Kerja
1. Melakukan penimbangan berat badan dan mengukur tinggi
badan / panjang badan
2
2. Memasukkan hasil penimbangan pada formulir KMS yang
ada
3. Mengklasifikasikan hasil penimbangan setelah dimasukkan
pada grafik pertumbuhan
4. Mengajarkan pada ibu cara mengisi / memasukkan hasil
penimbangan pada grafik pertumbuhan yang ada pada KMS
5. Memberi informasi kepada keluarga hasil dari pemeriksaan
(Penilaian) yang telah dilakukan
6. Memberi kesempatan pada keluarga untuk bertanya tentang
hal-hal yang kurang dimengerti
7. Memberi penyuluhan pada ibu tentang perawatan bayi/anak
sesuai dengan usia bayi /anak
Tahap Terminasi
1. Membersihkan dan menyimpan kembali peralatan pada
tempatnya
2. Mencuci tangan
3. Melakukan evaluasi terhadap klien tentang kegiatan yang telah
dilakukan
4. Minta klien mengulangi instruksi sambil menanyakan ada hal –
hal yang belum dimengerti
5. Tanyakan apakah klien masih mempunyai pertanyaan
6. Beritahukan kepada klien untuk kembali tiap waktu apabila ia
mempunyai masalah atau pertanyaan
7. Ucapkan terima kasih dan minta klien untuk kembali lagi
Dokumentasi
1. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
2. Melakukan konseling akhir (jangan lupa sampaikan, kapan ibu
harus kembali)
3
RANGKUMAN
Kegiatan Posyandu harus mencakup 5 pokok kegiatan:
Meja 1 Pendaftaran balita, ibu hamil, ibu menyusui
Meja 2 Penimbangan balita
Meja 3 Pencatatan hasil penimbangan
Meja 4 Penyuluhan dan pelayanan gizi bagi ibu balita, ibu hamil dan ibu menyusui
Meja 5 Pelayanan kesehatan, KB, imunisasi dan pojok oralit
LATIHAN !
Tugas baca (buku utama, buku acuan, buku penunjang, jurnal)
Tugas praktikum kelompok (role play POSYANDU)
4
DAFTAR PUSTAKA
Bernett, VR and Brown, Lk (1993). Milles Text Book for midwives, twelfth edition.
Churchill Livingstone
Prawirohardjo, S (2010). Imlu Kebidanan. YBPSP, UI Jakarta
Saifudin, A.B. et.al (2000). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan YBPSP. Jakarta
Sweet, R Betty, (1997). Mayes Midewifery a Tex : Books Midwives, Jones & Bartlet
Publishers, London S