modul 4 - penganggaran.pptx
TRANSCRIPT
1
Modul Penganggaran 4 Penyusunan Anggaran Operasional III
By Desi Kusumaningtyas
2
Tinjauan Umum Modul 4
Secara umum, Modul 4 akan membahas tentang penyusunan anggaran beban usaha atau beban operasional, yang terdiri atas beban penjualan dan beban administrasi dan umum.
Modul 4 terdiri dari dua kegiatan belajar:• Kegiatan Belajar 1 – Penyusunan Anggaran Beban Penjualan;• Kegiatan Belajar 2 – Penyusunan Anggaran Beban Administrasi dan Rugi-Laba.
Setelah mempelajari Modul 4, diharapkan mampu:• Menjelaskan pengertian anggaran beban penjualan;• Menjelaskan kegunaan anggaran beban penjualan;• Menjelaskan faktor yang mempengaruhi anggaran beban penjualan;• Menyusun anggaran beban penjualan;• Menjelaskan pengertian anggaran beban administrasi;• Menjelaskan kegunaan anggaran beban administrasi;• Menjelaskan faktor yang mempengaruhi anggaran beban administrasi;• Menyusun anggaran beban administrasi dan umum;• Menyusun anggaran rugi-laba.
3
Anggaran Beban Penjualan
Penjualan (Beban Pen-
jualan)
Price
Promotion
Place
Pemasaran (Beban Pe-masaran)
Product• product mix• Product line
Price
Promotion
Place
4
Anggaran Beban Penjualan
Sasaran Peneta-pan Harga Jual
Sasaran penguasaan pasar dengan menetapkan harga jual
rendah
Sasaran pembubungan pasar dengan menetapkan harga jual
tinggi
Sasaran mendapatkan pengem-balian model cepat
Sasaran mendapatkan rentabili-tas ekonomi (tingkat imbalan
tinggi)
Sasaran promosi lini produk seluruhnya
Dasar Penetapan Harga Jual
Atas dasar biaya
Atas dasar permintaan
Atas dasar persaingan
5
Marketing MixHargaa. Atas dasar biaya
Penetapan harga jual atas dasar biaya terdiri atas penetapan harga jual atas dasar biaya per unit ditambah kenaikan (mark up pricing), penetapan harga jual atas dasar jumlah bi-aya ditambah (cost plus pricing), dan penetapan harga jual sasaran (target).
Penetapan harga jual atas dasar biaya per unit ditambah kenaikan (mark up pricing):Misalkan harga pokok produk per unit : Rp 438,00Mark up (kenaikan) 59.82% : Rp 262,00Harga jual : Rp 700,00
Penetapan harga jual atas dasar jumlah biaya ditambah (plus cost pricing):Misalkan untuk memperoleh 300.000 unit produk diperlukan biaya sebesar Rp 112.000.000
dan manajemen menginginkan laba Rp 2.399.000.Jumlah biaya : Rp 112.000.000Laba yang diinginkan : Rp 2.399.000Jumlah dapatan jualan : Rp 114.399.000
Harga jual per unit : Rp 114.399.000 / 300.000 unit = Rp 318,33.
6
Marketing MixHargaa. Atas dasar biaya
Penetapan harga jual atas dasar biaya terdiri atas penetapan harga jual atas dasar biaya per unit ditambah kenaikan (mark up pricing), penetapan harga jual atas dasar jumlah biaya ditambah (cost plus pricing), dan penetapan harga jual sasaran (target).
Penetapan harga jual sasaran (target):Misalkan untuk memperoleh 300.000 unit produk per tahun diperlukan biaya in-vestasi sebesar Rp 12.000.000 dan jumlah biaya usaha sebesar Rp 7.000.000 setahun. Manajemen menginginkan imbalan dari investasi (IDI) sebesar 20%.
Harga pokok per unit : Rp 350,00Persentase kenaikan : Rp 31,33Harga jual per unit : Rp 381,33
%95.8kenaikan Persentase
350/unit Rpunit 300.000
7.000.000 Rp12.000.000 Rp20%kenaikan Persentase
unitper pokok Hargaproduk Volume
usaha biayaJumlah InvestasiIDIkenaikan Persentase
7
Marketing MixHargab. Atas dasar permintaan
Penetapan harga jual atas dasar permintaan yaitu tinggi rendahnya harga jual ditentukan oleh permintaan, walaupun harga pokok produk sama, kualitas dan ukuran sama.Misalnya penentuan harga makanan di gedung pertunjukan. Harga makanan yang ada di dekat panggung Rp 150.000 per porsi sedangkan harga makanan yang jauh dari pang-gung sebesar Rp 100.000 per porsi.
c. Atas dasar persainganPerusahaan yang menetapkan harga jual atas dasar persaingan dapat menetapkan harga jual lebih tinggi, lebih rendah, atau sama dengan harga jual pesaing (kompetitor).Perusahaan tidak menghubungkan antara harga jual per unit dengan harga pokok produk per unit. Harga pokok per unit mungkin berubah, tetapi perusahaan mempertahankan harga jualnya karena pesaing tidak mengubah harga jual mereka. Sebaliknya perusahaan akan mengubah harga jualnya bila pesaing mengubah harga jual mereka.
8
Marketing MixHarga
Setelah perusahaan menetapkan harga jual, selanjutnya adalah mengadakan kebijakan potongan harga, yaitu:
a) Potongan kuantitas: potongan harga karena membeli dalam kuantitas yang besar;b) Potongan dagang: potongan harga karena pembeli ikut memasarkan produk;c) Potongan musiman: potongan harga karena pembeli membeli pada musim tertentu;d) Potongan tunai: potongan harga karena pembeli membeli dengan cara tunai, atau
pembeli membayar lebih cepat dari waktu kredit yang dijanjikan;e) Potongan promosi: potongan harga karena pembeli ikut mempromosikan produk.
Perusahaan juga dapat menempuh kebijakan komisi penjualan dan turun harga.Komisi penjualan adalah uang balas jasa yang diberikan perusahaan dalam persentase tertentu dari volume produk yang dijual. Misalnya ditetapkan komisi penjualan 10% dari volume produk yang dijual. Bila volume produk yang dijual adalah 100 unit dengan harga jual per unit adalah Rp 1.000, maka besarnya komisi penjualan adalah Rp 10.000.Turun harga adalah harga jual yang diturunkan kepada pembeli yang bersedia membeli dalam kondisi di bawah normal.
9
Marketing MixPromosi
Promotional mix (bauran promosi) terdiri atas periklanan, penjualan perseorangan (pribadi), promosi penjualan, hubungan masyarakat, dan publisitas.Periklanan adalah proses kegiatan membujuk, menciptakan kesan, dan memuaskan produk untuk memuaskan keinginan pembeli dan penjual.Penjualan perseorangan (pribadi) adalah kegiatan perseorangan yang secara langsung ber-komunikasi untuk menciptakan, memperbaiki, dan mempertahankan hubungan per-tukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain.Promosi penjualan adalah proses untuk mendorong mendorong konsumen agar bermi-nat membeli serta mendorong perantara membeli dalam jumlah besar dan memperoleh dukungan yang luas, dengan cara seperti: peragaan, pameran, demonstrasi, pembe-rian sampel gratis, pemberian kupon hadiah, dsb.Hubungan masyarakat bertujuan untuk mendapatkan pengertian dan pengakuan dari masya-rakat luas terahadap perusahaan.Publisitas merupakan kegiatan menyebarluaskan informasi kepada masyarakat melaluimedia, baik cetak maupun elektronik.
10
Marketing MixDistribusi
Distribusi adalah kegiatan yang menyangkut penyaluran produk dari produsen sampai ke konsumen atau pemakai industri.
11
Marketing MixDistribusi
Pelaku dalam kegiatan distribusi:• Produsen adalah penghasil produk;• Agen adalah perwakilan produsen;• Pedagang besar adalah pedagang yang menjual barang yang dibeli kepada
pengecer;• Distributor industri adalah pedagang yang menjual barang kepada pemakai in-
dustri;• Pengecer adalah pedagang yang menjual barang kepada konsumen;• Konsumen adalah pembeli dan pemakai akhir (end-user) dari suatu produk;• Pemakai industri adalah pembeli akhir dari suatu produk yang kemudian akan
dipakai lagi untuk kegiatan produksi.
12
Marketing MixDistribusi
Dalam pemilihan jalur distribusi, ada empat faktor yang harus dipertimbangkan:a. Pertimbangan pasar, karena saluran distribusi dipengaruhi pola pembelian konsumen;b. Pertimbangan produk yang perlu diperhatikan antara lain: nilai, unit, ukuran barang,
kekuatan barang, sifat teknis, sifat barang, dan jalur produk;c. Pertimbangan perusahaan yang perlu diperhatikan antara lain: sumber dana, pengala-
man manajemen, pengawasan saluran, dan pelayanan;d. Pertimbangan perantara yang perlu diperhatikan antara lain: pelayanan yang diberikan
perantara, kegunaan perantara, sikap perantara terhadap kebijakan produsen, volume barang yang dijual, dan beban industri.
Setelah saluran distribusi ditetapkan, maka yang perlu diperhatikan selanjutnya adalah kegiatan distribusi fisik, yang terdiri atas:
e. Penentuan lokasi sediaan dan sistem penyimpanannya;f. Sistem penanganan;g. Sistem pengawasan sediaan;h. Prosedur memproses pesanan;i. Pemilihan cara pengangkutan.
13
Selling Expenses Bud-get
Beban penjualan meliputi:1. Beban penghapusan piutang usaha;
Metode pencatatan piutang usaha ada dua, yaitu: metode langsung dan metode cadangan. Beban penghapusan piutang usaha yang termasuk beban penjualan adalah beban pengha-pusan piutang usaha yang menggunakan pencatatan piutang dengan metode cadangan (taksiran), sedangkan yang menggunakan metode langsung (aktual) bukanlah beban peng-hapusan piutang usaha, melainkan kerugian penghapusan piutang dan termasuk pos luar biasa.
Misalkan piutang usaha sebesar Rp 100.000 ditaksir tidak tertagih Rp 10.000.
Misalkan terjadi piutang usaha secara aktual tidak tertagih Rp 10.000 (misal karena debitor)bangkrut, maka piutang usaha baik menggunakan metode cadangan maupun metode langsung adalah Rp 90.000
Metode cadangan Metode langsung
Piutang usaha Rp 100.000
Piutang usaha Rp 100.000
Cadangan penghapusan piutang usaha
Rp 10.000
Rp 90.000
14
Selling Expenses Bud-get
Beban penjualan meliputi:2. Beban turun harga;
Beban turun harga terjadi karena keadaan produk di bawah kondisi normal (sudah dianggar-kan). Kemudian apabila beban turun harga benar terjadi dan tidak di-anggarkan, disebut kerugian turun harga dan termasuk pos luar biasa.
Misalkan sediaan produk jadi sebesar Rp 100.000 ditaksir turun harga Rp 10.000.
Misalkan terjadi turun harga sebenarnya (aktual) Rp 10.000 (misal karena warna produk berubah karena usang), maka sediaan produk jadi baik menggunakan metode cadangan maupun metode langsung adalah Rp 90.000
Metode cadangan Metode langsung
Sediaan produk jadi Rp 100.000
Sediaan produk jadi
Rp 100.000
Cadangan turun harga
Rp 10.000
Rp 90.000
15
Selling Expenses Bud-get
Beban penjualan meliputi:3. Beban komisi penjualan;
Anggaran beban komisi penjualan berguna untuk memotivasi perantara dan pra-muniaga dalam rangka meningkatkan omset produk yang dijual, karena mereka akan merasa lebih di-hargai atas jasanya ikut berperan aktif dalam penjualan produk perusahaan.
4. Beban promosi penjualan;Anggaran beban promosi penjualan yang digunakan untuk mengenalkan produk kepada calon pembeli dan membujuk calon pembeli agar mau membeli, dimaksudkan dalam rangka meningkatkan omset produk yang dijual.
5. Beban distribusi;Anggaran beban distribusi sangat bermanfaat dalam rangka memperlancar arus produk dari produsen ke konsumen. Hal ini merupakan salah satu pelayanan un-tuk memuaskan konsu-men.
16
Selling Expenses Bud-get
Faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran beban penjualan meliputi:1. Beban penghapusan piutang usaha;
Beban penghapusan piutang usaha dipengaruhi volume kegiatan penjualan secara kredit.
2. Beban turun harga;Beban turun harga dipengaruhi oleh faktor volume barang yang akan dijual, faktor musim,dan selera konsumen.
3. Beban promosi penjualan;Beban promosi penjualan dipengaruhi oleh selera konsumen yang mendorong pro-dusenuntuk melakukan inovasi terhadap produk atau membuat produk baru.
4. Beban distribusi;Beban distribusi dipengaruhi oleh volume kegiatan penjualan.
5. Beban komisi penjualan;Beban komisi penjualan dipengaruhi oleh volume kegiatan penjualan.
6. Beban gaji pegawai penjualan;Beban gaji pegawai penjualan dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah (tentang UMR) dan permintaan dan penawaran tenaga kerja.
17
Selling Expenses Bud-get
Penyusunan Anggaran Beban PenjualanData ilustrasi:1. Selama Triwulan I dianggarkan barang yang dijual sebanyak 10.000 ton dengan
harga jual Rp 50 per ton. Maka total penjualan Rp 500.000. Sebanyak 80% barang dijual se-cara kredit.
2. Beban distributor dianggarkan Rp 3 per ton;3. Beban komisi penjualan dianggarkan 10%;4. Beban penghapusan piutang usaha ditaksir 1% dari barang yang dijual secara
kredit;5. Beban promosi dianggarkan Rp 20.000 selama satu triwulan;6. Beban gaji pegawai penjualan dianggarkan Rp 50.000 selama satu triwulan;7. Beban pernik perusahaan dianggarkan 0.5% dari produk yang dijual;8. Beban turun harga ditaksir 1.5% dari hasil produksi;9. Beban produksi dianggarkan 12.000 ton dengan harga pokok per ton adalah Rp
10;10.Beban penjualan lainnya (seperti beban telepon, beban sewa bangunan, dsb) di-
anggarkan Rp 40.000 selama satu triwulan (sudah termasuk beban sewa Rp 10.000).
18
Selling Expenses Bud-get
Penyusunan Anggaran Beban PenjualanPerhitungan unsur beban penjualan:
1 Beban penghapusan piutang 1% x (80% x Rp 500.000) 4,000Rp
2 Beban turun harga 1.5% x (12.000 ton x Rp 10/ton) 1,800Rp
3 Beban promosi penjualan 20,000Rp
4 Beban distribusi 10.000 ton x Rp 3/ton 30,000Rp
5 Beban komisi penjualan 10% x Rp 500.000 50,000Rp
6 Beban gaji pegawai penjualan 50,000Rp
7 Beban pernik penjualan 0.5% x Rp 500.000 2,500Rp
8 Beban penjualan lainnya 40,000Rp
198,300Rp Beban penjualan yang dianggarkan (Triwulan I)
19
General-Administration-Expenses Budget
Beban administrasi dan umum adalah beban usaha selain beban penjualan.Beban administrasi dan umum terjadi pada bagian personalia, kesekretariatan, ad-ministrasi umum, dan bidang lain yang terkait.Beban adminsitrasi dan umum meliputi:1. Beban gaji manajemen puncak;2. Beban gaji pegawai kantor;3. Beban pemeliharaan kantor;4. Beban sewa kantor;5. Beban telepon, air, listrik, dsb;6. Beban pernik kantor;7. Beban depresiasi bangunan, kendaraan, dan alat kantor;8. Beban penarikan dan seleksi pegawai kantor;9. Beban pendidikan dan pengembangan pegawai kantor;10.Beban administrasi dan umum lainnya.
20
General-Administration-Expenses Budget
Kegunaan menyusun beban administrasi dan umum :1. Beban gaji manajemen puncak terjadi karena fungsi manajemen puncak untuk
melakukan kegiatan perencanaan dan pengawasan perusahaan secara menyeluruh;
2. Beban gaji pegawai kantor terjadi karena fungsi untuk mengurus administrasi pe-gawai, administrasi surat menyurat dan administrasi keuangan;
3. Beban pemeliharaan kantor dan depresiasi kantor terjadi agar terdapat kenya-manan dan kelancaran pekerjaan kantor;
4. Beban penarikan dan seleksi pegawai kantor terjadi agar dapat mendapatkan pe-gawai yang diperlukan, yang berkualitas, yang handal, yang dapat memajukan perusahaan;
5. Beban telepon, listrik, air, dsb, dan pernik kantor terjadi agar dapat mendukung kelancaran pekerjaan kantor;
6. Beban pendidikan dan pengembangan pegawai kantor terjadi agar kemampuan pegawai berkembang sesuai dengan perkembangan perusahaan dan perkembangan za-man.
21
Depreciation ExpensesBangunan, kendaraan, dan alat kantor merupakan harta tetap berwujud.Harta tetap berwujud adalah harta tetap yang diperkirakan mempunyai masa man-faat (taksiran usia) dalam operasi penjualan yang normal lebih dari satu tahun dengan maksud tidak untuk dijual, tetapi untuk dipakai keperluan perusahaan.Selama masa manfaat, harta tetap nilainya akan berkurang dikarenakan aus, usang, ketinggalan zaman, dan kapasitasnya berkurang. Berkurangnya nilai harta tetap ini disebut depresiasi.
Dalam menentukan beban depresiasi ada tiga faktor yang harus diperhatikan:1. Harga pokok (cost);2. Nilai sisa;3. Masa manfaat.
Metode yang dapat digunakan dalam mengukur depresiasi antara lain:4. Metode beban tetap;5. Metode beban berkurang;6. Metode beban variabel;7. Metode beban bertambah.
22
Depreciation Expenses1. Metode beban tetap
Metode beban tetap cocok diterapkan untuk aktiva tetap berwujud yang mem-punyai ciri:• Kegunaan ekonomis aktiva menurun secara proposional pada tiap periode;• Reparasi dan pemeliharaan tiap periode jumlahnya relatif tetap;• Kegunaan ekonomis berkurang karena lewat waktu;• Kapasitas aktiva tetap tiap periode relatif tetap.Aktiva berwujud semacam ini contohnya adalah bangunan dan perabot (lemari, meja).
Metode beban tetap terdiri dari atas metode garis lurus dan metode jam kerja/jam jasa.Dengan menggunakan kedua metode tersebut, beban depresiasi akan tetap sama tiap tahunJumlahnya tidak dipengaruhi oleh volume kegiatan perusahaan, baik volume kegiatan produksi maupun kegiatan penjualan.Semakin besar harga pokok aktiva tetap semakin besar beban depresiasinya.Semakin panjang masa manfaat aktiva tetap semakin kecil beban depresiasinya.
23
Depreciation Expenses1. Metode beban tetapa. Metode garis lurus
Misalkan aktiva tetap berwujud adalah bangunan dengan masa manfaat selama 4 tahun. Harga pokok adalah Rp 10.000 dengan nilai residu Rp 1.000. Beban depresiasi = (Rp 10.000 – Rp 1.000) / 4 = Rp 2.250 per tahun.Atau Rp 2.250 / Rp 9.000 = 25% per tahun.
Manfaat Masa
Residu Nilai -Pokok Hargaper tahun Depresiasi
Tahun Beban Depresiasi Cadangan Depresiasi Nilai Buku
0 -Rp -Rp 10,000Rp
1 2,250Rp 2,250Rp 7,750Rp
2 2,250Rp 4,500Rp 5,500Rp
3 2,250Rp 6,750Rp 3,250Rp
4 2,250Rp 9,000Rp 1,000Rp
Total 9,000Rp Nilai Residu 1,000Rp
24
Depreciation Expenses1. Metode beban tetapb. Metode jam kerja/jam jasa
Misalkan aktiva tetap berwujud adalah kendaraan dengan masa manfaat selama 4 tahun. Kendaraan dipakai selama 10.000 jam selama satu tahun. Harga pokok adalah Rp 10.000 dengan nilai residu Rp 1.000. Beban depresiasi per jam = (Rp 10.000 – Rp 1.000) / 10.000 jam = Rp 0.9 per jam.Beban depresiasi per tahun = (10.000 jam / 4 tahun) x Rp 0.9/jam = Rp 2.250 per tahun.
JamJumlah
Residu Nilai -Pokok Hargajamper Depresiasi
Tahun Beban Depresiasi Cadangan Depresiasi Nilai Buku
0 -Rp -Rp 10,000Rp
1 2,250Rp 2,250Rp 7,750Rp
2 2,250Rp 4,500Rp 5,500Rp
3 2,250Rp 6,750Rp 3,250Rp
4 2,250Rp 9,000Rp 1,000Rp
Total 9,000Rp Nilai Residu 1,000Rp
jamper Depresiasi Manfaat MasaJumlah
JamJumlah per tahun Depresiasi
25
Depreciation Expenses2. Metode beban berkurang
Metode beban berkurang terdiri dari atas metode persentase tetap dari nilai buku dan metode jumlah angka tahun.a. Metode persentase tetap dari nilai buku
Metode persentase tetap dari nilai buku terdiri atas metode saldo menurun (declining balance) dan metode saldo menurun berganda (double declining balance).• Metode saldo menurun
Misalkan aktiva tetap berwujud adalah kendaraan dengan masa manfaat 4 tahun. Harga pokok adalah Rp 10.000 dengan nilai residu Rp 1.000. Beban depresiasi per tahun = 1 – ((∜(Rp 10.000 / Rp 10.000) x 100%) = 43.77%
Tahun Cadangan Depresiasi Nilai Buku
0 -Rp -Rp 10,000Rp
1 43.77% x Rp 10.000 = 4,377Rp 4,377Rp 5,623Rp
2 43.77% x Rp 5.623 = 2,461Rp 6,838Rp 3,162Rp
3 43.77% x Rp 3.162 = 1,384Rp 8,222Rp 1,778Rp
4 43.77% x Rp 1.778 = 778Rp 9,000Rp 1,000Rp
Beban Depresiasi
26
Depreciation Expenses2. Metode beban berkurang
Metode beban berkurang terdiri dari atas metode persentase tetap dari nilai buku dan metode jumlah angka tahun.a. Metode persentase tetap dari nilai buku
Metode persentase tetap dari nilai buku terdiri atas metode saldo menurun (declining balance) dan metode saldo menurun berganda (double declining balance).• Metode saldo menurun berganda
Metode saldo menurun berganda sama prinsipnya dengan metode garis lu-rus dalam metode baban tetap, hanya saja persentase beban depresiasi digandakan.Misalkan aktiva tetap berwujud adalah kendaraan dengan masa manfaat 4 tahun. Harga pokok adalah Rp 10.000 dengan nilai residu Rp 1.000. Beban depresiasi = (Rp 10.000 – Rp 1.000) / 4 = Rp 2.250 per tahun atau 25%/tahun.Maka beban depresiasi dengan metode saldo menurun berganda adalah 50%/tahun.
Tahun Cadangan Depresiasi Nilai Buku
0 -Rp -Rp 10,000Rp
1 50% x Rp 10.000 = 5,000Rp 5,000Rp 5,000Rp
2 50% x Rp 5.000 = 2,500Rp 7,500Rp 2,500Rp
3 50% x Rp 2.500 = 1,250Rp 8,750Rp 1,250Rp
4 250Rp 9,000Rp 1,000Rp
Beban Depresiasi
27
Depreciation Expenses2. Metode beban berkurang
Metode beban berkurang terdiri dari atas metode persentase tetap dari nilai buku dan metode jumlah angka tahun.b. Metode jumlah angka tahun
Metode jumlah angka tahun dilakukan dengan mempergunakan pembobotan pada tiap-tiap tahun. Tahun yang paling awal biasanya diberi bobot paling besar diband-ingkan dengan tahun yang paling akhir.Misalkan aktiva tetap berwujud adalah kendaraan dengan masa manfaat 4 tahun. Harga pokok adalah Rp 10.000 dengan nilai residu Rp 1.000. Pembobotan adalah 0.4, 0.3, 0.2, dan 0.1 masing-masing pada tahun pertama, kedua, ketiga, dan keempat secara berturut-turut.
Tahun Bobot Cadangan Depresiasi Nilai Buku
0 -Rp -Rp 10,000Rp
1 0.4 0.4 x Rp 9.000 = 3,600Rp 3,600Rp 6,400Rp
2 0.3 0.3 x Rp 9.000 = 2,700Rp 6,300Rp 3,700Rp
3 0.2 0.2 x Rp 9.000 = 1,800Rp 8,100Rp 1,900Rp
4 0.1 0.1 x Rp 9.000 = 900Rp 9,000Rp 1,000Rp
Beban Depresiasi
28
Depreciation Expenses3. Metode beban variabel
Metode beban variabel sangat cocok untuk aktiva tetap berwujud yang dipergu-nakan langsung untuk kegiatan produksi atau kegiatan penjualan, seperti: mesin dan alat produksi, kendaraan yang digunakan untuk mengatur produk yang akan di-jual.Metode beban variabel terdiri atas metode satuan hasil produksi dan metode satuan jasaa. Metode satuan hasil produksi
Misalkan aktiva tetap berwujud adalah mesin produksi dengan masa manfaat 4 tahun. Harga pokok adalah Rp 10.000 dengan nilai residu Rp 1.000. Jumlah produk yang di-hasilkan selama masa manfaat tersebut adalah 15.000 unit.Beban depresiasi per unit produk = (Rp 10.000 – Rp 1.000) / 15.000 = Rp 0.6/unit
Tahun Cadangan Depresiasi Nilai Buku
0 -Rp -Rp 10,000Rp
1 5.000 unit x Rp 0.6 = 3,000Rp 3,000Rp 7,000Rp
2 4.000 unit x Rp 0.6 = 2,400Rp 5,400Rp 4,600Rp
3 3.500 unit x Rp 0.6 = 2,100Rp 7,500Rp 2,500Rp
4 2.500 unit x Rp 0.6 = 1,500Rp 9,000Rp 1,000Rp
Beban Depresiasi
manfaat masa selama dihasilkan yangproduk Jumlah
residu Nilai -pokok Hargaprodukunit per Depresiasi
29
Depreciation Expenses3. Metode beban variabel
Metode beban variabel sangat cocok untuk aktiva tetap berwujud yang dipergu-nakan langsung untuk kegiatan produksi atau kegiatan penjualan, seperti: mesin dan alat produksi, kendaraan yang digunakan untuk mengatur produk yang akan di-jual.Metode beban variabel terdiri atas metode satuan hasil produksi dan metode satuan jasab. Metode satuan jasa
Misalkan aktiva tetap berwujud adalah kendaraan dengan masa manfaat 4 tahun. Harga pokok adalah Rp 10.000 dengan nilai residu Rp 1.000. Kendaraan beroperasi selama masa manfaat sepanjang 80.000 km.Beban depresiasi per km = (Rp 10.000 – Rp 1.000) / 80.000 = Rp 0.1125/km
Tahun Cadangan Depresiasi Nilai Buku
0 -Rp -Rp 10,000Rp
1 30.000 km x Rp 0.1125 = 3,375Rp 3,375Rp 6,625Rp
2 25.000 km x Rp 0.1125 = 2,813Rp 6,188Rp 3,813Rp
3 15.000 km x Rp 0.1125 = 1,688Rp 7,875Rp 2,125Rp
4 10.000 km x Rp 0.1125 = 1,125Rp 9,000Rp 1,000Rp
Beban Depresiasi
manfaat masa selama jasasatuan Jumlah
residu Nilai -pokok Hargajasasatuan per Depresiasi
30
Depreciation Expenses4. Metode beban bertambah
Metode beban bertambah, misalnya bunga majemuk cocok bila aktiva tetap berwujud yang dibeli bersumber dari pinjaman bank dengan bunga majemuk.
Misalkan aktiva tetap berwujud adalah bangunan yang diperoleh dengan pinjam di bank dengan harga pokok adalah Rp 10.000. Masa manfaat diasumsikan 4 tahun den-gan dengan nilai residu Rp 1.000. Bunga majemuk (i) adalah 30% per tahun.Beban depresiasi = (Rp 10.000 – Rp 1.000) x (0.3 / (1 + 0.3)4 – 1) = Rp 1.455Tahun Cadangan Depresiasi Nilai Buku
0 -Rp -Rp 10,000Rp
1 1,455Rp 1,455Rp 8,545Rp
2 Rp 1.455 + (30% x Rp 1.455) 1,891Rp 3,346Rp 6,654Rp
3 Rp 1.455 + (30% x Rp 3.346) 2,458Rp 5,804Rp 4,196Rp
4 Rp 1.455 + (30% x Rp 5.804) 3,196Rp 9,000Rp 1,000Rp
Beban Depresiasi
1i1
i Perolehan Harga Depresiasi
manfaat Masa
31
General-Administration-Expenses Budget
Penyusunan Anggaran Beban Administrasi dan UmumData ilustrasi:1. Gaji satu bulan untuk bagian personalia adalah Rp 5.000, bagian kesekretariatan
Rp 6.000, bagian tata usaha Rp 3.000, dan bagian keuangan Rp 7.000. Gaji komisaris dan direksi adalah Rp 8.000 per bulan;
2. Beban pernik kantor ditaksir pada triwulan I adalah Rp 12.000, triwulan II dan III sebesar Rp 10.000 dan pada triwulan IV sebesar Rp 14.000;
3. Beban telepon, air, dan listrik ditaksir per bulan adalah sebagai berikut. Bulan pertama dan kedua sebesar Rp 8.000, bulan ketiga sampai ketujuh sebesar Rp 10.000, bulan kedelapan sampai keduabelas sebesar Rp 9.000;
4. Beban depresiasi bangunan dan alat kantor ditaksir Rp 2.500 per bulan;5. Pada awal tahun direncanakan membeli kendaraan kantor seharga Rp 100.000
dengan nilai residu Rp 10.000 dan masa manfaat empat tahun. Selama empat tahun kendaraan ditaksir dapat menempuh 80.000 km. Tahun pertama ditaksir dapat menempuh 30.000 km (triwulan I 9.000 km, II 8.000 km, III 7.000 km, dan IV 6.000 km);
6. Beban pemeliharaan kantor ditaksir Rp 10.000 tiap bulan, kecuali untuk bulan Juli dan Agustus masing-masing sebesar Rp 12.000 dan Desember sebesar Rp 14.000;
7. Beban administrasi dan umum lainnya ditaksir Rp 7.000 per bulan.
32
General-Administration-Expenses Budget
Penyusunan Anggaran Beban Administrasi dan UmumPerhitungan anggaran beban administrasi dan umum:
Keterangan Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Setahun
Beban gaji komisaris dan direksi 24,000Rp 24,000Rp 24,000Rp 24,000Rp 96,000Rp
Beban gaji pegawai kantor 63,000Rp 63,000Rp 63,000Rp 63,000Rp 252,000Rp
Beban telepon, air, listrik 26,000Rp 30,000Rp 28,000Rp 27,000Rp 111,000Rp
Beban depresiasi 17,625Rp 16,500Rp 15,375Rp 14,250Rp 63,750Rp
Beban pemeliharaan kantor 30,000Rp 30,000Rp 34,000Rp 34,000Rp 128,000Rp
Beban adm. dan umum lainnya 21,000Rp 21,000Rp 21,000Rp 21,000Rp 84,000Rp
Total 181,625Rp 184,500Rp 185,375Rp 183,250Rp 734,750Rp
33
Income StatementDalam penyusunan anggaran rugi-laba, semua anggaran yang terdapat dalam anggaran opera-sional harus dimasukkan karena semua anggaran tersebut saling berkaitan.Anggaran tersebut adalah:• Anggaran Jualan (Modul 2 – Kegiatan Belajar 2);• Anggaran Produk (Modul 3 – Kegiatan Belajar 1);• Anggaran Biaya Bahan Baku (Modul 3 – Kegiatan Belajar 2);• Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung (Modul 3 – Kegiatan Belajar 3);• Anggaran Biaya Overhead Pabrik (Modul 3 – Kegiatan Belajar 3);• Anggaran Beban Penjualan (Modul 4 – Kegiatan Belajar 1);• Anggaan Beban Administrasi dan Umum(Modul 4 – Kegiatan Belajar 2).
34
Income StatementAnggaran Jualan
Daerah dan J enis Kecap Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Setahun
Banjarmasin
Kecap Sedang 1,000,000Rp 1,000,000Rp 1,500,000Rp 500,000Rp 4,000,000Rp
Kecap Manis 2,400,000Rp 3,600,000Rp 2,400,000Rp 1,200,000Rp 9,600,000Rp
Kecap Asin 1,500,000Rp 1,500,000Rp 1,000,000Rp 2,000,000Rp 6,000,000Rp
J umlah 4,900,000Rp 6,100,000Rp 4,900,000Rp 3,700,000Rp 19,600,000Rp
Martapura
Kecap Sedang 600,000Rp 600,000Rp 900,000Rp 300,000Rp 2,400,000Rp
Kecap Manis 1,500,000Rp 2,250,000Rp 1,500,000Rp 750,000Rp 6,000,000Rp
Kecap Asin 900,000Rp 900,000Rp 600,000Rp 1,200,000Rp 3,600,000Rp
J umlah 3,000,000Rp 3,750,000Rp 3,000,000Rp 2,250,000Rp 12,000,000Rp
J umlah Total 7,900,000Rp 9,850,000Rp 7,900,000Rp 5,950,000Rp 31,600,000Rp
35
Income StatementAnggaran Biaya Bahan Baku
J enis Kecap Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Setahun
Kecap Sedang
Kedelai 605.0Rp 599.0Rp 898.0Rp 302.0Rp 2,404.0Rp
Gula Merah 363.0Rp 359.4Rp 538.8Rp 181.2Rp 1,442.4Rp
J umlah 968.0Rp 958.4Rp 1,436.8Rp 483.2Rp 3,846.4Rp
Kecap Manis
Kedelai 1,200.0Rp 1,795.0Rp 1,204.0Rp 598.0Rp 4,797.0Rp
Gula Merah 1,080.0Rp 1,615.5Rp 1,083.6Rp 538.2Rp 4,317.3Rp
J umlah 2,280.0Rp 3,410.5Rp 2,287.6Rp 1,136.2Rp 9,114.3Rp
Kecap Asin
Kedelai 900.0Rp 904.0Rp 600.0Rp 1,198.0Rp 3,602.0Rp
Gula Merah 270.0Rp 271.2Rp 180.0Rp 359.4Rp 1,080.6Rp
J umlah 1,170.0Rp 1,175.2Rp 780.0Rp 1,557.4Rp 4,682.6Rp
J umlah Total 4,418.0Rp 5,544.1Rp 4,504.4Rp 3,176.8Rp 17,643.3Rp
36
Income StatementAnggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung
Anggaran Biaya Overhead Pabrik
J enis Kecap Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Setahun
Kecap Sedang 151,250Rp 149,750Rp 224,500Rp 75,500Rp 601,000Rp
Kecap Manis 300,000Rp 448,750Rp 301,000Rp 149,500Rp 1,199,250Rp
Kecap Asin 225,000Rp 226,000Rp 150,000Rp 299,500Rp 900,500Rp
J umlah Total 676,250Rp 824,500Rp 675,500Rp 524,500Rp 2,700,750Rp
J enis Biaya Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Setahun
Bahan Pembantu 90,000Rp 90,000Rp 90,000Rp 90,000Rp 360,000Rp
Tenaga Kerja Tidak Langsung 62,000Rp 62,000Rp 62,000Rp 62,000Rp 248,000Rp
Depresiasi Pabrik:
Bangunan Pabrik 2,000Rp 2,000Rp 2,000Rp 2,000Rp 8,000Rp
Mesin dan Alat 550,000Rp 550,000Rp 550,000Rp 550,000Rp 2,200,000Rp
Biaya Lain-lain 33,000Rp 33,000Rp 33,000Rp 33,000Rp 132,000Rp
Total 737,000Rp 737,000Rp 737,000Rp 737,000Rp 2,948,000Rp
37
Income StatementAnggaran Beban Usaha (Penjualan, Administrasi, dan Umum)
Beban Usaha Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Setahun
Gaji Pegawai Penjualan 92,000Rp 92,000Rp 92,000Rp 92,000Rp 368,000Rp
Promosi 565,000Rp 565,000Rp 565,000Rp 565,000Rp 2,260,000Rp
Depresiasi Penjualan 2,500Rp 2,500Rp 2,500Rp 2,500Rp 10,000Rp
Penghapusan Piutang 110,600Rp 185,300Rp 169,700Rp 130,700Rp 596,300Rp
Beban Penjualan Lainnya 10,500Rp 10,500Rp 10,500Rp 10,500Rp 42,000Rp
Total Beban Penjualan 780,600Rp 855,300Rp 839,700Rp 800,700Rp 3,276,300Rp
Gaji Pegawai 85,000Rp 85,000Rp 85,000Rp 85,000Rp 340,000Rp
Depresiasi Umum 5,000Rp 5,000Rp 5,000Rp 5,000Rp 20,000Rp
Administrasi Lainnya 10,000Rp 10,000Rp 10,000Rp 10,000Rp 40,000Rp
Total Beban Adm. dan Umum 100,000Rp 100,000Rp 100,000Rp 100,000Rp 400,000Rp
Total Beban Usaha 880,600Rp 955,300Rp 939,700Rp 900,700Rp 3,676,300Rp
38
Income StatementAnggaran Rugi-Laba
Keterangan Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Setahun
Anggaran J ualan 7,900,000Rp 9,850,000Rp 7,900,000Rp 5,950,000Rp 31,600,000Rp
Anggaran Biaya Bahan Baku 4,418,000Rp 5,544,100Rp 4,504,400Rp 3,176,800Rp 17,643,300Rp
Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung 676,250Rp 824,500Rp 675,500Rp 524,500Rp 2,700,750Rp
Anggaran Biaya Overhead Pabrik 737,000Rp 737,000Rp 737,000Rp 737,000Rp 2,948,000Rp
Anggaran Biaya Pabrik 5,831,250Rp 7,105,600Rp 5,916,900Rp 4,438,300Rp 23,292,050Rp
Anggaran Sediaan Produk J adi Awal 127,221Rp 150,850Rp 146,540Rp 150,850Rp 127,221Rp
Anggaran Produk Siap Dijual 5,958,471Rp 7,256,450Rp 6,063,440Rp 4,589,150Rp 23,419,271Rp
Anggaran Sediaan Produk J adi Akhir 150,850Rp 146,540Rp 150,850Rp 146,540Rp 146,540Rp
Harga Pokok J ualan 5,807,621Rp 7,109,910Rp 5,912,590Rp 4,442,610Rp 23,272,731Rp
Laba Kotor 2,092,379Rp 2,740,090Rp 1,987,410Rp 1,507,390Rp 8,327,269Rp
Beban Usaha 880,600Rp 955,300Rp 939,700Rp 900,700Rp 3,676,300Rp
Laba Usaha 1,211,779Rp 1,784,790Rp 1,047,710Rp 606,690Rp 4,650,969Rp
Bunga 330,000Rp 330,000Rp 330,000Rp 330,000Rp 1,320,000Rp
Laba Sebelum Pajak 881,779Rp 1,454,790Rp 717,710Rp 276,690Rp 3,330,969Rp
Pajak (10% dari Laba Sebelum Pajak) 88,177.90Rp 145,479.00Rp 71,771.00Rp 27,669.00Rp 333,097Rp
Laba Setelah Pajak 793,601Rp 1,309,311Rp 645,939Rp 249,021Rp 2,997,872Rp
39
Terima KasihBy Desi Kusumaningtyas