modul 2 bab i

42
BAB I DASAR TEORI 1.1 TCP/IP 1.1.2 Sejarah TCP/IP Konsep TCP/IP berawal dari kebutuhan DoD (Departement of Defense) AS akan suatu komunikasi di antara berbagai variasi komputer yang telah ada. Komputer-komputer DoD ini seringkali harus berhubungan antara satu organisasi peneliti dengan organisasi peneliti lainnya, dan harus tetap berhubungan sehingga pertahanan negara tetap berjalan selama terjadi bencana, seperti ledakan nuklir. Oleh karenanya pada tahun 1969 dimulailah penelitian terhadap serangkaian protokol TCP/IP. Di antara tujuan- tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Terciptanya protokol-protokol umum, DoD memerlukan suatu protokol yang dapat ditentukan untuk semua jaringan. 2. Meningkatkan efisiensi komunikasi data. 3. Dapat dipadukan dengan teknologi WAN (Wide Area Network) yang telah ada. 4. Mudah dikonfigurasikan. Tahun 1968 DoD ARPAnet (Advanced Reseach Project Agency) memulai penelitian yang kemudian menjadi cikal bakal packet switching . Packet switching inilah yang 1

Upload: andina-titra

Post on 02-Oct-2015

231 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

MODUL 2 BAB I

TRANSCRIPT

BAB IDASAR TEORI

1.1 TCP/IP1.1.2 Sejarah TCP/IPKonsep TCP/IP berawal dari kebutuhan DoD (Departement of Defense) AS akan suatu komunikasi di antara berbagai variasi komputer yang telah ada. Komputer-komputer DoD ini seringkali harus berhubungan antara satu organisasi peneliti dengan organisasi peneliti lainnya, dan harus tetap berhubungan sehingga pertahanan negara tetap berjalan selama terjadi bencana, seperti ledakan nuklir. Oleh karenanya pada tahun 1969 dimulailah penelitian terhadap serangkaian protokol TCP/IP. Di antara tujuan-tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :1. Terciptanya protokol-protokol umum, DoD memerlukan suatu protokol yang dapat ditentukan untuk semua jaringan. 2. Meningkatkan efisiensi komunikasi data.3. Dapat dipadukan dengan teknologi WAN (Wide Area Network) yang telah ada. 4. Mudah dikonfigurasikan. Tahun 1968 DoD ARPAnet (Advanced Reseach Project Agency) memulai penelitian yang kemudian menjadi cikal bakal packet switching . Packet switching inilah yang memungkinkan komunikasi antara lapisan jaringan dimana data dijalankan dan disalurkan melalui jaringan dalam bentuk unit-unit kecil yang disebut packet. Tiap-tiap packet ini membawa informasi alamatnya masing-masing yang ditangani dengan khusus oleh jaringan tersebut dan tidak tergantung dengan paket-paket lain. Jaringan yang dikembangkan ini, yang menggunakan ARPAnet sebagai tulang punggungnya, menjadi terkenal sebagai internet. Protokol-protokol TCP/IP dikembangkan lebih lanjut pada awal 1980 dan menjadi protokol-protokol standar untuk ARPAnet pada tahun 1983. Protokol-protokol ini mengalami peningkatan popularitas di komunitas pemakai ketika TCP/IP digabungkan menjadi versi 4.2 dari BSD (Berkeley Standard Distribution) UNIX. Versi ini digunakan secara luas pada institusi penelitian dan pendidikan dan digunakan sebagai dasar dari beberapa penerapan UNIX komersial, termasuk SunOS dari Sun dan Ultrix dari Digital. Karena BSD UNIX mendirikan hubungan antara TCP/IP dan sistem operasi UNIX, banyak implementasi UNIX sekarang menggabungkan TCP/IP.

1.1.2 Definisi TCP/IPTCP/IP (singkatan dari Transmission Control protocol/Internet Protocol) adalah sekelompok protokol yang memungkinkan kumpulan komputer untuk berkomunikasi dan bertukar data di dalam suatu jaringan pada umumynya, dan Internet pada khususnya. Protokol merupakan himpunan aturan yang memungkinkan komputer untuk berhubungan antara satu dengan yang lain, biasanya berupa bentuk waktu, barisan, pemeriksaan error saat transmisi data. Komputer yang terhubung ke internet berkomunikasi dengan protokol ini. Karena menggunakan bahasa yang sama, yaitu protokol TCP/IP, perbedaan jenis komputer dan sistem operasi tidak menjadi masalah. Tujuan digunakannya TCP/IP ini adalah agar data atau informasi yang dikirimkan dapat sampai ke komputer tujuan dengan tepat. Dengan digunakan protokol ini, data yang dikirimkan tersebut dapat selamat dari kemungkinan hilangnya data ketika akan sampai pada komputer tujuan.

1.1.3 TCP/IP Stack Gambar berikut menggambarkan bagian TCP/IP stack yang digunakan oleh semua sistem yang terkoneksi internet. Bagian bawah merupakan layer data link dan physical yang berupa card interface jaringan dan device driver. Layer physical berhadapan dengan voltase, sedangkan layer data link memberikan layanan seperti framing, deteksi eror, koreksi eror, dan flow control.Dalam node sumber, Transport layer menerima data dari application layer dan melakukukan pemecahan data menjadi bagian yang lebih kecil yang disebut dengan packet atau datagram. Data gram selanjutnya secara berurut dilepaskan ke network layer, yang merutekan mereka untuk mencapai tujuan yang tepat. Ketika semua data bagian sukses menjacapi tujuan transport layer menerima segmen data dan memadukan ulang sebelum melepaskan mereka ke sebuah proses atau aplikasi yang tepat.

Gambar 1.1 bagaimana data dihantarkan melalui TCP/IP Stack

1.2 Layer Pada TCP/IPStack protocol TCP/IP terdiri atas 4 layer, yaitu:1. Link Layer, meliputi komponen level dasar, seperti drive device jaringan dan hardware. 2. Network Layer, bertanggung jawab untuk fungsi routing dan penghantaran paket dalam network. Dalam konteks suit protocol TCP/IP, layer terutama terdiri atas IP. IP menawarkan layanan penghantaran datagram unreliable connectionless.3. Transport Layer, layer melayani transfer data end to end, baik tipe unreliable maupun reliable. Contoh umum protocol transport adalah Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol (UDP)4. Application Layer, merupakan layer keempat dan meliputi aplikasi seperti telnet, FTP, SMTP, menggunakan fungsionalitas jaringan yang diberikan oleh layer dibawahnya.

1.2.1 Application LayerLapisan inilah biasa disebut lapisan akhir (front end) atau bisa disebut user program. Lapisan inilah yang menjadi alasan keberadaan lapisan sebelumnya. Lapisan sebelumnya hanya bertugas mengirimkan pesan yang ditujukan utk lapisan ini. Di lapisan ini dapat ditemukan program yang menyediakan pelayanan jaringan, seperti mail server (email program), file transfer server (FTP program), remote terminal. SMTP SMTP adalah singkatan dari Simple Mail Transfer Protocol. SMPT adalah seperangkat pedoman komunikasi yang memungkinkan perangkat lunak untuk mengirimkan email melalui Internet. Kebanyakan perangkat lunak email dirancang untuk menggunakan SMTP untuk tujuan komunikasi ketika mengirim email, dan Ini hanya bekerja untuk pesan keluar. Ketika orang menyiapkan program email mereka, mereka biasanya akan harus memberikan alamat server SMTP penyedia layanan Internet mereka untuk surat keluar. Tujuan lain dari Simple Mail Transfer Protocoladalah untuk mengatur aturan komunikasi antara server. FTPLayanan file transfer umum diselenggarakan melalui aplikasi yang disebut File Transfer Protocol (FTP). Dengan FTP, user banyak computer remote dapat melakukan transfer file ked an dari computer lain. Komunikasi FTP mengikuti model client/server, dimana klien (para user) memulai komunikasi dengan mengirimkan perintah tertentu dan server meresponnya dengan mengirimkan pesan atau kode status, termasuk melakukan pengiriman atau penerimaan file. HTTP HTTP (Hypertext Transfer Protocol) adalah suatu protokol yang digunakan untuk mentransfer dokumen/halaman dalam WWW (World Wide Web). HTTP mendefinisikan bagaimana suatu pesan dapat diformat dan dikirimkan dari client ke server atau sebaliknya. HTTP mengatur aksi apa saja yang harus dilakukan oleh web server dan web browser sebagai respon atas perintah-perintah yang ada pada protokol HTTP ini. Client-server Client-Server adalah arsitektur jaringan yang memisahkan client (biasanya aplikasi yang menggunakan GUI ) dengan server. Masing-masing client dapat meminta data atau informasi dari server. Sistem client server didefinisikan sebagai sistem terdistribusi. Network File System (NFS)Network File System memungkinkan sebuah sistem mengakses file-file dalam kompuetr lainnya. Kapabilitas network file system sangat berguna dan memberikan keuntungan pada situasi tertentu, misalnya:1. Memungkinkan user menaruh disk yang besar dalam computer berjumlah sedikit, namun masih melayani akses lain ke spasi disk bersangkutan.2. Memungkinkan user bekerja dalam computer untuk berbagi file (file sharing)3. Memberikan kemudahan dalam merawat sistem melalui kapabilitas backup.

1.2.2 Transport Layer Layer ini berisi protokol yang bertanggung jawab untuk mengadakan komunikasi antara dua host/komputer. Protokol tersebut adalah TCP dan UDP (User Datagram Protocol), Disamping itu, salah satu tanggung jawab lapisan ini adalah membagi pesan-pesan menjadi fragment-fragment yang cocok dengan pembatasan ukuran yang dibentuk oleh jaringan. Pada sisi penerima, lapisan transport menggabungkan kembali fragment untuk mengembalikan pesan aslinya, sehingga dapat diketahui bahwa lapisan transport memerlukan proses khusus pada satu komputer ke proses yang bersesuaian pada komputer tujuan. Mengenali pesan-pesan dari beberapa proses sedemikian rupa sehingga pesan tersebut dikirimkan melalui media jaringan yang sama disebut multiplexing. Prosedur mengembalikan pesan dan mengarahkannya pada proses yang benar disebut demultiplexing. Tanggung jawab lapisan transport yang paling berat dalam hal pengiriman pesan adalah mendeteksi kesalahan dalam pengiriman data tersebut. Ada dua kategori umum deteksi kesalahan dapat dilakukan oleh lapisan transport :1. Reliable delivery, berarti kesalahan tidak dapat terjadi, tetapi kesalahan akan dideteksi jika terjadi. Pemulihan kesalahan dilakukan engan jalan memberitahu an lapisan atas bahwa kesalahan telah terjadi dan meminta pengirimna kembali paket yang kesalahannya terdeteksi. 2. Unreliable delivery, bukan berarti kesalahan mungkin terjadi, tetapi menunjukan bahwa lapisan transport tidak memeriksa kesalahan tersebut. A. TCPTCP dikenal sebagai protocol transport berorientasi koneksi atau connection-oriented. Ia mengirimkan data sebagai arus byte tak terstruktur. Dengan menggunakan acknowledgement,TCP dapat menangani penghantaran informasi paket yang ditransmisikan node sumber ke node tujuan. TCP sering disebut sebagai protocol transport layer berorientasi koneksi (connection oriented) yang reliable dalam pengahantaran arus data (byte stream). 1. Byte Stream Delivery TCP memberikan interface di antara layer lebih tinggi (application layer) dan layer dibawahnya (network layer). Saat sebuah aplikasi mengirimkan data ke TCP, TCP melakukannya dalam 8 bit byte stream guna mentransmisikan data dalam pecahan yang dapat dikelola.2. Connection OrientedSebelum dapat berkomunikasi dan mempertukarkan data, dua TCP terlebih dahulu harus sepakat untuk menjalin komunikasi. Serupa dengan percakapan telepon, sebuah koneksi harus pertama kali dibuat sebelum kedua pihak dapat menukar informasi. 3. ReliabilitasTCP menawarkan reliabilitas yang lebih baik dibanding UDP. Sejumlah mekanisme diterapkan untuk memberikan garsi penghantaran data, diantaranya:1. Checksum, seperti halnya UDP semua segmen TCP membawa fungsi checksum, yang digunakan oleh penerima untuk mendeteksi seandainya terdapat eror pada header TCP atau data.2. Duplicate data detection, adalah sangat mungkin ada paket ganda dalam jaringan paket switched, sehingga TCP menjaga track byte yang diterimanya untuk membuang copy ganda data yang telah diterimanya.3. Retransmission, untuk menjamin suksesnya penghantaran data, TCP harus mengimplementasikan skema retransmission terhadap data yang hilang atau rusak. Konfirmasi Acknowledgement positif akan dikirim balik penerima ke pengiriman data semula dan menyatakan bahwa data telah diterima dengan baik. Mekanisme acknowledgement akan dibatasi oleh waktu timeout. 4. Sequencing, dalam jaringan packet switched, paket sangat mungkin dihantarkan dengan tak beraturan, berbeda dengan yang diharapkan. Salah satu tugas TCP adalah memperbaiki rangkaian segemen agar dapat menghantarkan arus byte data ke aplikasi tujuan.5. Timers, TCP merawat beragam informasi timer statis dan dinamis dalam penghantaran data. TCP pengirim akan menunggu reply penerima (berupa pesan acknowledgement dalam rentang waktu tertentu. Jika pesan tidak dikirim melewati batas waktu yag digaruskan timer, pengirim berusaha mentransmisikan ulang segmen. TCP Header Kombinasi TCP header dan data TCP dalam suatu paket dinamakan TCP segmen. Diagram di bawah mengilustrasikan format standar segmen TCP. Ukuran normal header ( tampa opsi ) adalah 20 byte. Sebagaimana diagram, header TCP terdiri atas field berikut.1. Source portMerupakan nomor port mesin sumber (source) dengan nilai 16 bit, yang berperan mengindetifikasi aplikasi yang dibuka segmen TCP dalam host pengirim.Nomor port dibagi ke dalam tiga range: Port umum ( 0 sampai 1023 ) Port teregistrasi ( 1024 sampai 49151 ) Port privat ( 49152 sampai 65535 )Port yang dipilih digunakan oleh TCP sebagai penghubung ke Application Layer. Sebagai contoh, server TELNET secara default akan memilih port 23 dalam host TCP. Sebuah koneksi tunggal TCP akan memuat pasangan IP address ( sumber dan tujuan ) plus pasangan port TCP ( sumber dan tujuan ).

2. Destination PortMerupakan nomor port mesin tujuan ( destination) dengan nilai 16 bit, yang berperan mengindentifikasi aplikasi yang dituju segmen TCP dalam host penerima. Port tujuan menggunakan nomor port sama dengan yang dipilih port sumber.3. Sequence NumberMerupakan nomor 32 bit yang mengindentifikasi posisi saat ini byte data pertama dalam segmen di antara keseluruhan byte stream koneksi TCP. Setelah mencapai 232 1, nomor akan dikonversi ke 0.4. Acknowledgement NumberMerupakan nomor 32 bit yang mengidentifikasi byte data balasan yang dinanti pengirim dan penerima dan penerima. Oleh karena itu, nomornya akan satu kali lebih besar dari byte data yang diterima paling akhir. Field hanya digunakan oleh bit control ACK ( jika dihidupkan).5. Header length Merupakan field 4 bit yang menetapkan panjang total header TCP (dalam kata 32 bit atau dalam multi-4 byte). Tampa opsi, header TCP memiliki panjang 20 byte. Header yang lebih besar dapat mencapai 60 byte. Field diperlukan sebab ukuran opsi field tidak bisa ditentukan di depan.Catat bahwa dalam standar TCP resmi, field dipanggil data offset, tetapi yang umum digunakan adalah header length.6. Reserved Merupakan field 6 bit yang saat ini tidak digunakan, namun disediakan untuk penggunaan mendatang. Harus diset ke nol.7. Control bitsControl bits dapat terdiri atas: Urgen pointer ( URG) - jika bit field diset, TCP penerima harus menginterpretasikan field urgent pointer ( lihat di bawah) Acknowledgement (ACK) - jika bit field diset, field acknowledgement ( seperti yang telah dijelaskan) adalah valid. Push Function (PSH) - jika bit field diset, penerima harus menyampaikan segmen ke aplikasi tujuan sesegera mungkin. Contoh penggunaan bit mungkin pada pengiriman request Control-Break ke sebuah aplikasi, yang dapat melompati antrian data yang ada. Reset the Connection (RST)- jika bit field diset, penerima akan dibantu bahwa pengirim membatalkan koneksi. Semua antrian data dan buffer yang dialokasikan untuk koneksi bebas dilepakaskan. Synchronize (SYN)-jika bit field tersedia, penerima akan diberitahu bahwa pengirim sedang mencoba mensinkronisasi rangkaian atau urutan nomor. Bit digunakan pada langkah-langkah awal menetapkan koneksi di antara pengirim dan penerima. No more data from sender (FIN)-jika tersedia, bit field mengatakan pada penerima bahwa pengirim telah mencapai akhir rangkaian byte-nya untuk koneksi TCP saat ini.8. WindowMerupakan integer 16 bit yang digunakan TCP untuk fungsi flow control dalam format transmisi data window. Nomor memberitahu pengirim banyak data yang akan disetujui penerima. Nilai maksimum field akan dibatasi mencapai 65.535 byte. Meski begitu, opsi window scale dapat digunakan untuk membuat nilai yang lebih besar.9. ChecksumKita tahu bahwa komputer pengirim melakukan penilaian berdasarkan content field TCP header dan data. Checksum merupakan field 16 bit yang akan dibandingkan dengan nilai yang diperoleh penerima ( menggunakan perhitungan yang sama). Jika nilainya sesuai, penerima dapat menyimpulkan bahwa segmen telah tiba dengan utuh. Perhitungan dilakukan atas komplemen pseudo header informasi dari IP header, TCP header, dan data.10. Urgent PointerDalam situasi tertentu, TCP pengirim mungkin perlu memberitahu penerima bahwa data yang disampaikan bersifat urgent sehingga harus diproses secepat mungkin oleh aplikasi tujuan. Filed bernilai 16 bit.11. OptionsDalam rangka memberikan fungsionalitas ekstra, beberapa paramater optional dapat diimplementasikan di antara TCP pengirim dan penerima.Tergantung pada opsi yang digunakan, panjang atau ukuran field akan bervariasi, tetapi tidak bisa lebih besar dari 40 byte karena ukuran panjang field header sebesar 4 bits. Opsi umum yang tersedia adalah Maximum Segment Size (MSS). Melalui opsi, TCP penerima mengatakan pada TCP pengirim tentang ukuran segmen maksimum yang dapat diterima. Opsi lain sering digunakan untuk berbagai teknik flow control dan congestion control.12. PaddingKarena opsi seringkali bervariasi dalam ukurannya, header TCP mungkin perlu diisi nilai nol agar segmen berakhir dalam batas 32 bit sesuai standar yang ditetapkan.13. DataField ini digunakan untuk membawa data aplikasi dari TCP pengirim ke penerima. Pada keadaan tertentu, field mungkin tidak digunakan, misal saat segmen acknowledgement tidak memberikan data (dalam arah berbalikan). Field data digabungkan dengan field header TCP untuk membentuk sebuah segmen TCP.

B. UDPUDP didefinisikan dalam RFC 768, bekerja seperti layaknya yang dapat dilakukan protocol transport. Selain fungsinya multiplexing/demultiplexing. Dan hanya sedikit pengecekan error, UDP tidak memberikan perlakuan tambahan terhadap IP. UDP mengambil pesan dari proses aplikasi, yaitu menyisipkan field nomor port sumber dan port tujuan untuk layanan multiplexing/demultiplexing, menambahkan dua field lainnya yang tidak begitu penting, lalu melepaskan segmen yang dihasilkan network layer.Sehingga secara rinci UDP adalah :1. Mekanisme pengiriman datagram dari satu aplikasi ke aplikasi lainnya.2. Pesan UDP memuat nomor port sumber dan nomor port tujuan.3. Software UDP pada komputer dapat menghantarkan pesan ke penerima yang tepat.4. Penerima dapat mengirim balasan ke pengirim.5. UDP menggunakan IP untuk mentransportasikan pesan diantara mesin-mesin.6. Tidak ada konfirmasi acknowledgement untuk meyakinkan bahwa pesan telah disampaikan.7. Tidak ada permintaan pesan.8. Tidak ada umpan-balik untuk mengontrol tingkat informasi yang dimiliki oleh pesan.9. Pesan UDP dapat mengalami duplikasi, hilang, atau sampai dalam kondisi cacat. Format paket UDPHeader protokol UDP terdiri atas 8byte Protocol Kontrol Information (PCI) dan terbagi ke dalam empat buah field (masing-masing memiliki panjang 2byte) :a. Source port numberb. Destination port numberc. Datagram sized. Cheksum

UDP Port NumberUDP port number atau nomor port UDP memungkinkan aplikasi berbeda merawat sendiri chanel untuk data miliknya; baik UDP maupun TCP, menggunakan mekanisme ini guna mendukung multiple aplikasi dalam mengirim dan menerima data secara bersamaan.Aplikasi pengirim (dapat berupa client atau server) mengirim datagram UDP melalui port sumber, dan menerima paket datagram ini melalui port tujuan.1. Source portPaket UDP sebuah klient menggunakan port ini sebagai sebuah service access point (SAP) untuk mengindikasikan sesi dalam klient lokal yang memulai atau membuat paket.2. Destination PortPaket UDP sebuah klient menggunakan port ini sebagai sebuah service access point (SAP) untuk mengindikasikan service atau layanan yang diminta dari mesin remote(server). UDP LengthUDP length merupakan banyaknya byte yang berisikan informasi header UDP dan sesi data. UDP length sering juga disebut diagram size. Karena panjang header merupakan ukuran tetap, field pada dasarnya diacukan sebagai panjang porsi data (payload). Ukuran maksimum sebuah datagram dapat bervariasi, tergantung pada enviroment yang beroprasi. Dengan besar field 2 byte, secara teoritis ukuran maksimumnya dapat mencapai 65535 byte. Meski begitu, beberapa implementasi UDP membatasi datagram ke nilai 8192 byte ke bawah. UDP CheksumCheksum berperan dalam memeriksa apakan end to enda data belum mengalami cacat oleh router atau bridge dalam jaringan maupun oleh proses dalam end sistem.Algoritma yang dipakai dalam menghitung cheksum adalah Standart Internet Cheksum. UDP Cheksum bekerja layaknya fitur keselamatan, namun sangagt sederhana. Apakah sebuah datagram telah dirusak pihat individual (misal aksi hacking) atau korupnya transmisi (misal beratnya network), pengkalkulasian antara pengirim dan penerima tidak akan menemui titik temu, sehingga protokol UDP akan mendeteksi error. Transmisi Pakegt UDPHeader dan data UDP tidak diproses melewati sistem perantara (intermediate system) dalam jaringan dan tiba ke tujuan akhir dengan format yang sama seperti saat pertama ditransmisikan. Pada tujuan final, layer protokol UDP menerima paket dari IP Network layer setelah melewati pengecekan menggunakan fungsi cheksum. Data yang valid akan dilepas menuju protokol Session layer yang sesuai dan dikenali sumber melalui nomor port tujuannya. Port UDPUDP memiliki sedikit perbedaan dari IP :1. Port Numbers : UDP memberikan nomor port 16 bit agar multiple proses dapat menggunakan layanan UDP dalam host yang sama. Kemudian, address UDP terdiri atas kombinasi 32 bit IP address dan 16 bit nomor port.2. Cheksumming : Tidak seperti IP, UDP melakukan pengecekan data guna meyakinkan integritasnya. Paket yang tidak memenuhi cheksum langsung dibuang, tanpa ada aksi alternatif yang diambil.Port UDP mengidentifikasi lokasi pengiriman dan penerimaan pesan UDP. Pada sisi server, aplikasi (yang menggunakan UDP) mendengarkan pesan yang tiba dengan memperhatikan nomor port yang sudah mereka kenali. Program atau aplikasi yang berbasis Udp dapat menerima lebih dari satu pesan dalam waktu yang bersamaan.Tabel 1.1 Perbedaan UDP dan TCPUDPTCP

Tidak ada koneksi dibangun antara host-hostLayanan connection oriented, sebuah session dibangun antara host-host

Tidak memberi garansi penghantaran dataMenggaransi penghantaran data ( acknowledgment dan sequencing)

Program yang menggunakan UDP bertanggung jawab sendiri dalam mewujudkan reliabilitas yang dibutuhkan untuk mentransport dataProgram yang menggunakan TCP diberikan jaminan reliabilitas transportasi data

1.2.3 Internet LayerProtokol yang berada di layer ini bertanggung jawab dalam proses pengiriman paket ke alamat yang tepat. Pada layer ini terdapat tiga macam protokol, yaitu IP, ARP (Addres Resolution Protocol), dan ICMP (Internet Control Message Protocol) Untuk mengirimkan pesan pada suatu internetwork (suatu jaringan yang mengandung beberapa segmen jaringan), tiap jaringan harus secara unik diidentifikasi oleh alamat jaringan. Ketika jaringan menerima suatu pesan dari lapisan yang lebih atas, lapisan network akan menambahkan header pada pesan yang termasuk alamat asal dan tujuan jaringan. Kombinasi dari data dan lapisan network disebut "paket". Informasi alamat jaringan digunakan untuk mengirimkan pesan ke jaringan yang benar, setelah pesan tersebut sampai pada jaringan yang benar, lapisan data link dapat menggunakan alamat node untuk mengirimkan pesan ke node tertentu.meneruskan paket ke jaringan yang benar disebut "routing" dan peralatan yang meneruskan paket adalah "routers". Suatu antar jaringan mempunyai dua tipe node : 1. "End nodes", menyediakan pelayanan kepada pemakai2. Router memasukan mekanisme khusus untuk melakukan routingSelain itu juga lapisan ini bertanggung jawab untuk pengiriman data melalui antar jaringan. Protokol lapisan intenet yang utama adalah internet protokol, IP. IP menggunakan protokol-protokol lain untuk tugas-tugas khusus internet. ICMP (dibahas nanti) digunakan untuk mengirimkan pesan-pesan ke lapisan host ke host. Adapun fungsi IP :1. Pengalamatan 2. Fragmentasi datagram pada antar jaringan 3. Pengiriman datagram pada antar jaringan

A. Internet Protocol (IP) IP merupakan inti dari suit protocol internet dan sebuah IP address (basis IPv4) normalnya memiliki size 32 bit, yang ditugaskan ke Network Information Center (NIC). IP Address memungkinkan jaringan di seluruh dunia dapat berkomunikasi satu sama lain.IP address terdiri atas dua bagian yaitu:1. Network IDmenentukan alamat jaringan komputer,2. Host ID menentukan alamat host. Oleh sebab itu IP address memberikan alamat lengkap suatu host beserta alamat jaringan di mana host ituberada.Sebuah IP address terkonstruksi oleh tiga bagian. Bagian pertama merupakan Network Address, bagian kedua Subnet address, dan bagian ketiga Host address.Disamping konstruksi IP address, terdapat lima spesifikasi kelas (class) IP addressing:a. Kelas A IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar. Pada IP address kelas A, network ID ialah 8 bitpertama,sedangkan host ID ialah 24bit berikutnya. Range IP 1.xxx.xxx.xxx.126.xxx.xxx.xxx Terdapat 16.777.214 (16 juta) IP address pada tiap kelas A. Kelas A cocok untuk mendisain organisasi komputer yang jumlahnya sangat besar dalam jaringannya. Contoh IP address kelas A, misalnya 113.46.5.6 ialah:Network ID = 113Host ID = 46.5.6Sehingga IP address diatas berarti host nomor46.5.6 pada network nomor 113b. Kelas B Pada IP address kelas B, network ID ialah 16 bitpertama,sedangkan host ID ialah 16bit berikutnya. Dengan panjang host ID 16 bit, network dengan IP addresskelas B dapat menampung 65534host. Range IP 128.0.xxx.xxx191.255.xxx.xxx. IP address kelas B digunakan untuk jaringan dengan jumlah host yang tidak terlalu besar. Pada 2 bit pertama berikan angka 10, sehingga bit awal IP tersebut mulai dari (128 191). Contoh, cara membaca IP address kelas B, misalnya132.92.121.1Network ID= 132.92Host ID= 121.1Sehingga IP address di atas berarti host nomor 121.1 padanetwork nomor 132.92.c. Kelas C IP address kelas C awalnya digunakan untuk jaringan berukuran kecil (LAN). Pada IP address kelas C, network ID ialah 24 bit pertama,sedangkan host ID ialah 8 bit berikutnya. Dengan konfigurasi ini, bisa dibentuk sekitar 2 juta network dengan masing-masing network memiliki 254 host. Range IP 192.0.0.xxx223.255.255.xxx. Kelas C biasanya digunakan untuk jaringan Local Area Network atau LAN. Biasanya ini terdapat dalam Warnet-Warnet maupun sebuah sekolah. Pada 3 bit pertama berikan angka 110 sehingga bit awal IP tersebut mulai dari(192 223). Contoh : 192.168.10.5Network Id : 192.168.10Host Id : 5d. Kelas D Range IP : 224 247 Deskripsi : Kelas D adalah ruang alamat multicast (RFC 1112) IP address kelas D digunakan untuk keperluan IP multicasting. 4 bit pertama IP address kelas D di set 1110. Bit-bit berikutnya diatur sesuai keperluan multicast group yang menggunakan IP address ini. Dalam multicasting tidak dikenal network bit dan host bit. Alamat kelas D yang disediakan untuk multicast. Multicast adalah mekanisme untuk mendefinisikan kelompok node dan mengirim pesan IP ke grup tersebut daripada setiap node pada LAN (broadcast) atau hanya satu node lain (unicast).

e. Kelas E Range IP: 248 255 Deskripsi : Kelas E adalah ruang alamat yang dicadangkan untuk keperluan ekperimental. IP address kelas E tidak digunakan untuk umum. 4 bit pertama IP address ini diset 1111. Subnet mask (Net mask)Jaringan IP dapat dibagi menjadi kedalam unit lebih kecil yang dinamakan subnetwork atau subnet. Subnet mask adalah alamat yang digunakan untuk melakukan filtering pada proses pembentukan routing,sehingga dapat diketahui apakah suatu ipaddress termasuk dalam suatu jaringan atau tidak. Untuk mendapatkan netmask seluruh bit-bit net id diubah menjadi 1 (255 dalam desimal) dan seluruh bit-bit host id menjadi 0.

Tabel 1.2 Subnet Mask Default

Contoh :IpAddress : 192.168.10.2Maka Subnet Mask :255.255.255.0

Network Address Menunjukkan alamatjaringan. Network Address mepresentasikan porsi jaringan dari alamat IP,Misalnya host 12.128.1.2 di jaringan kelas A memiliki network address 12.0.0.0. Host jaringan yang menggunakan IP pribadi seperti 192.168.1.100 akan menggunakan network address 192.168.1.0. Network address tersebut menjelaskan bahwa jaringan termasuk dibagian kelas C 192.168.1 Untuk mendapatkan network address adalah dengan mengubah seluruh bit-bit host id dari ip address menjadi 0 Contoh :Ip address :192.168.10.2 Maka Network address :192.168.10.0

Broadcast Address :Broadcast address adalah alamat yang digunakan untuk mengirim atau menerimainformasi yang harus diketahui olehseluruh host yang terdapat padasuatu jaringan Broadcast Address Merupakan alamat IP yang memungkinkan data jaringan dikirimkan secara simultan ke semua host disebuah subnetwork. Broadcast Addres standar untuk jaringan IP adalah 255.255.255.255. Namun broadcast ini tidak bisa digunakan karena terblok oleh router. Alamat broadcast biasanya diset auntuk subnetwork tertentu saja missal IP 192.168.1.1 akan memiliki alamat broadcast 192.168.1.255. Untuk mendapatkan broadcast address: mencari IP address terakhir dari jaringan tersebut. Contoh : Ip Address :192.168.10.2 Maka Broadcast address :192.168.10.255

Tabel 1.3 ip address, netmask, net address Gateway Address Gateway Address adalah alamat IP yang harus dilewati oleh semua komputer di jaringan yang ingin berkomunikasi dengan host di jaringan lain. Name Server AddressName server Address menunjukkan IP address dari domain name service yang bertujuan menerjemahkan nama hostname ke alamat IP. IP LevelTCP mengirimkan datagram menuju IP. Oleh karena itu, TCp perlu mengatakan pada IP tentang address Internet computer tujuan. IP tidak peduli pada apa yang termuat dalam datagram atau bahkan dalam header TCP. Tugas IP cukup mencarikan rute untuk datagram menuju tujuan. Agar gateway dan sistem perantara lainnya dapat meneruskan datagram, IP menyisipkan kembali sebuah header. Bagian terpenting header adalah: Internet AddressInternet Address sumber (source) tidak lain adalah IP Address mesin pengirim, yang dibutuhkan agar mesin penerima mengetahui dari mana datagram datan. Internet Address tujuan (destination) merupakan id address mesin penerima, yang dibutuhkan agar gateway dan sistem perantara tahu kemana anda ingin mengirimkan datagram. Protocol numberProtokol number mengatakan pada IP (mesin penerima) agara menyampaikan datagram ke TCP (mesin penerima). Meski kebanyakan trafik IP menggunakan TCP, sebetulnya ada protocol lain yang dapat menggunakan IP. Jadi IP harus diberitahukan tentang protocol di mana datagram harus diserahkan. ChecksumMemungkinkan IP (pada mesin tujuan) melakukan pengujian bahwa header tidak mengalami kerusakan selama transit.

Jenis-jenis Alamat IP Jika ada sebuah intranet tidak yang terkoneksi ke internet, semua alamat IP dapat digunakan. Jika koneksi dilakukan secara langsung (dengan menggunakan teknik routing) atau secara tidak langsung (dengan menggunakan proxy server), maka ada dua jenis alamat yang dapat digunakan di dalam internet, yaitu public address (alamat publik) dan private address (alamat pribadi). 1. IP Publik Alamat publik adalah alamat-alamat yang telah ditetapkan oleh InterNIC dan berisi beberapa buah network identifier yang telah dijamin unik (artinya, tidak ada dua host yang menggunakan alamat yang sama) jika intranet tersebut telah terhubung ke Internet. Ketika beberapa alamat publik telah ditetapkan, maka beberapa rute dapat diprogram ke dalam sebuah router sehingga lalu lintas data yang menuju alamat publik tersebut dapat mencapai lokasinya. Di internet, lalu lintas ke sebuah alamat publik tujuan dapat dicapai, selama masih terkoneksi dengan internet. 2. IP privat Setiap node IP membutuhkan sebuah alamat IP yang secara global unik terhadap internetwork IP. Pada kasus internet, setiap node di dalam sebuah jaringan yang terhubung ke internet akan membutuhkan sebuah alamat yang unik secara global terhadap internet. Karena perkembangan internet yang sangat amat pesat, organisasiorganisasi yang menghubungkan intranet miliknya ke internet membutuhkan sebuah alamat publik untuk setiap node di dalam intranet miliknya tersebut. Tentu saja, hal ini akan membutuhkan sebuah alamat publik yang unik secara global. Ketika menganalisis kebutuhan pengalamatan yang dibutuhkan oleh sebuah organisasi, para desainer internet memiliki pemikiran yaitu bagi kebanyakan organisasi, kebanyakan host di dalam intranet organisasi tersebut tidak harus terhubung secara langsung ke internet. Host-host yang membutuhkan sekumpulan layanan internet, seperti halnya akses terhadap web atau e-mail, biasanya mengakses layanan internet tersebut melalui gateway yang berjalan di atas lapisan aplikasi seperti proxy server atau e-mail server. Hasilnya, kebanyakan organisasi hanya membutuhkan alamat publik dalam jumlah sedikit saja yang nantinya digunakan oleh node-node tersebut (hanya untuk proxy, router, firewall, atau translator) yang terhubung secara langsung ke internet. Untuk host-host di dalam sebuah organisasi yang tidak membutuhkan akses langsung ke internet, alamat-alamat IP yang bukan duplikat dari alamat publik yang telah ditetapkan mutlak dibutuhkan. Untuk mengatasi masalah pengalamatan ini, para desainer internet mereservasikan sebagian ruangan alamat IP dan menyebut bagian tersebut sebagai ruangan alamat pribadi. Sebuah alamat IP yang berada di dalam ruangan alamat pribadi tidak akan digunakan sebagai sebuah alamat publik. Alamat IP yang berada di dalam ruangan alamat pribadi dikenal juga dengan alamat pribadi. Karena di antara ruangan alamat publik dan ruangan alamat pribadi tidak saling melakukan overlapping, maka alamat pribadi tidak akan menduplikasi alamat publik, dan tidak pula sebaliknya. Protocol Addressing (APIPA)). Hasil dari penggunaan alamat-alamat privat ini oleh banyak organisasi adalah menghindari kehabisan dari alamat publik, mengingat pertumbuhan internet yang sangat pesat. Karena alamat-alamat IP di dalam ruangan alamat pribadi tidak akan ditetapkan oleh Internet Network Information Center (InterNIC) (atau badan lainnya yang memiliki otoritas) sebagai alamat publik, maka tidak akan pernah ada rute yang menuju ke alamat-alamat pribadi tersebut di dalam router internet. Kompensasinya, alamat pribadi tidak dapat dijangkau dari internet. Oleh karena itu, semua lalu lintas dari sebuah host yang menggunakan sebuah alamat pribadi harus mengirim request tersebut ke sebuah gateway (seperti halnya proxy server), yang memiliki sebuah alamat publik yang valid, atau memiliki alamat pribadi yang telah ditranslasikan ke dalam sebuah alamat IP publik yang valid dengan menggunakan Network Address Translator (NAT) sebelum dikirimkan ke internet. 3. IP Ilegal Intranet-intranet pribadi yang tidak memiliki kemauan untuk mengoneksikan intranetnya ke internet dapat memilih alamat apapun yang mereka mau, meskipun menggunakan alamat publik yang telah ditetapkan oleh InterNIC. Jika sebuah organisasi selanjutnya memutuskan untuk menghubungkan intranetnya ke internet, skema alamat yang digunakannya mungkin dapat mengandung alamat-alamat yang mungkin telah ditetapkan oleh InterNIC atau organisasi lainnya. Alamat-alamat tersebut dapat menjadi konflik antara satu dan lainnya, sehingga disebut juga dengan illegal address, yang tidak dapat dihubungi oleh host lainnya.1.2.4 Cara Kerja Layer-Layer Pada TCP/IPLayer-layer dan protokol yang terdapat dalam arsitektur jaringan TCP/IP menggambarkan fungsi-fungsi dalam komunikasi antara dua buah komputer. Setiap lapisan menerima data dari lapisan di atas atau dibawahnya, kemudian memproses data tersebut sesuai fungsi protokol yang dimilikinya dan meneruskannya ke lapisan berikutnya. Ketika dua komputer berkomunikasi, terjadi aliran data antara pengirim dan penerima melalui lapisan-lapisan di atas. Pada pengirim, aliran data adalah dari atas ke bawah. Data dari user maupun suatu aplikasi dikirimkan ke Lapisan Transport dalam bentuk paket-paket dengan panjang tertentu. Protokol menambahkan sejumlah bit pada setiap paket sebagai header yang berisi informasi mengenai urutan segmentasi untuk menjaga integritas data dan bit-bit pariti untuk deteksi dan koreksi kesalahan. Dari Lapisan Transport, data yang telah diberi header tersebut diteruskan ke Lapisan Network / Internet. Pada lapisan ini terjadi penambahan header oleh protokol yang berisi informasi alamat tujuan, alamat pengirim dan informasi lain yang dibutuhkan untuk melakukan routing. Kemudian terjadi pengarahan routing data, yakni ke network dan interface yang mana data akan dikirimkan, jika terdapat lebih dari satu interface pada host. Pada lapisan ini juga dapat terjadi segmentasi data, karena panjang paket yang akan dikirimkan harus disesuaikan dengan kondisi media komunikasi pada network yang akan dilalui. Proses komunikasi data di atas dapat dijelaskan seperti pada gambar berikut ini :

Gambar 1.2 Proses Komunikasi Data Antar Layer Selanjutnya data menuju Network Access Layer (Data Link) dimana data akan diolah menjadi frame-frame, menambahkan informasi keandalan dan address pada level link. Protokol pada lapisan ini menyiapkan data dalam bentuk yang paling sesuai untuk dikirimkan melalui media komunikasi tertentu. Terakhir data akan sampai pada Physical Layer yang akan mengirimkan data dalam bentuk besaran-besaran listrik/fisik seperti tegangan, arus, gelombang radio maupun cahaya, sesuai media yang digunakan. Di bagian penerima, proses pengolahan data mirip seperti di atas hanya dalam urutan yang berlawanan (dari bawqah ke atas). Sinyal yang diterima pada physical layer akan diubah dalam ke dalam data. Protokol akan memeriksa integritasnya dan jika tidak ditemukan error t header yang ditambahkan akan dilepas. Selanjutnya data diteruskan ke lapisan network. Pada lapisan ini, address tujuan dari paket data yang diterima akan diperiksa. Jika address tujuan merupakan address host yang bersangkutan, maka header lapisan network akan dicopot dan data akan diteruskan ke lapisan yang diatasnya. Namun jika tidak, data akan di forward ke network tujuannya, sesuai dengan informasi routing yang dimiliki. Pada lapisan Transport, kebenaran data akan diperiksa kembali, menggunakan informasi header yang dikirimkan oleh pengirim. Jika tidak ada kesalahan, paket-paket data yang diterima akan disusun kembali sesuai urutannya pada saat akan dikirim dan diteruskan ke lapisan aplikasi pada penerima. Proses yang dilakukan tiap lapisan tersebut dikenal dengan istilah enkapsulasi data. Enkapsulasi ini sifatnya transparan. Maksudnya, suatu lapisan tidak perlu mengetahui ada berapa lapisan yang ada diatasnya maupun di bawahnya. Masing-masing hanya mengerjakan tugasnya. Pada pengirim, tugas ini adalah menerima data dari lapisan diatasnya, mengolah data tersebut sesuai dengan fungsi protokol, menambahkan header protokol dan meneruskan ke lapisan di bawahnya. Pada penerima, tugas ini adalah menerima data dari lapisan di bawahnya, mengolah data sesuai fungsi protokol, mencopot header protokol tersebut dan meneruskan ke lapisan di atasnya. 1.3 Remote SistemRemote artinya pengendali, maksudnya ialah mengendalikan sesuatu dari jauh dengan menggunakan alat tertentu. Meremote sesuatu pada dasarnya ialah mengendalikan sesuatu itu dari jarak tertentu. Pengendali (yang melakukan remoting) berada dalam dua titik dengan target yang saling berhubungan.Sebuah remote sistem juga merupakan dua buah titik yang saling berhubungan, dimana satu titik menjadi pengendali dan satu titik lainnya menjadi target. Titik target akan menjadi passive atau dalam istilah komunikasi disebut dengan status listen. Titik pengendali akan bersifat active dengan mengirimkan sebuah data atau lebih yang nantinya akan diterjemahkan oleh titik target sebagai proses/perintah yang harus dijalankan oleh target yang merupakan proses remoting. Kegunaanremote system 1. Mengendalikan komputer lain dari lokasi yang remote, misalnya untuk mengakses softwaredi komputer yang ada di divisi atau bagian lain di perusahaan oleh pengguna technicalsupport perusahaan diruang kerjanya.2. Mematikan komputer dari jarak jauh.3. Menghidupkan ulang komputer/restart dari jarak jauh.4. Memodifikasisetting registrykomputer lain dari jarak jauh.5. Mengawasi penggunaan komputer lain dari jarak jauh.6. Membantu pengguna lain memecahkan masalah di PC-nya dari jarak jauh.7. Mengawasi penggunaan program berjalan / internet dari jarak jauh.8. Pemeliharaan (maintenance) komputer dari jarak jauh.9. Sharing resourcedari jarak jauh. Metode Remote SystemTerminal Server Untuk remote user yang membutuhkan akses sistem multi user seperti host UNIX atau DECdan komputer mini, mainframe, atau bulletin board perusahaan dari jauh.a. Aplikasi khususDigunakan untuk satu proses aplikasi. Pengguna remote dilengkapi versikhusus dari aplikasi yang didesain untuk penggunaan dial-in seperti mail remote dandigunakan untuk terhubung ke server aplikasi.b. Remote controlPengguna remote terhubung ke suatu PC pada jaringan perusahaan danmengendalikan PC tersebut.Aplikasi diproses dalam jaringan perusahaan dan hasiltampilan diberikan kepada pengguna remote.c. Server remote controlSebuah board dengan banyak CPU mendukung multi antar muka serial dan sebuah bankmodem. TiapCPU board mendukung sebuah single remote user.d. Remote nodeSuatu remote PC terhubung ke jaringan lewat sebuah server, mensimulasikan koneksi langsung sebuah node pada jaringan lokal.e. Pendekatan integrasiSebuah kombinasi beberapa metoda akses remote seperti node remot, kendali remote (remote control), dan server terminal semua dalam satu box.Pengguna dapat melakukan satu phone call dan akses file, aplikasi, atau host apa saja yang diperlukan tanpa harus diskoneksi.

1.3.1 Secure Shell (SSH) Secure Shell atau SSH adalah protokol jaringan yang memungkinkan pertukaran data melalui saluran aman antara dua perangkat jaringan. Terutama banyak digunakan pada sistem berbasis Linux dan Unix untuk mengakses akun shell, SSH dirancang sebagai pengganti Telnet dan shell remote tak aman lainnya, yang mengirim informasi, terutama kata sandi, dalam bentuk teks sederhana yang membuatnya mudah untuk dicegat. Enkripsi yang digunakan oleh SSH menyediakan kerahasiaan dan integritas data melalui jaringan yang tidak aman seperti Internet.Secure Shell (SSH) memiliki fungsi utamanya untuk mengakses mesin secara remote ini merupakan suatu protokol yang memfasilitasi sistem komunikasi yang aman diantara dua sistem yang menggunakan arsitektur client/server, serta memungkinkan seorang user untuk login ke server secara remote. Mode teks ataupun mode grafis merupakan bentuk akses remote yang bisa diperoleh dengan menggunakan SSH.Cara kerja dari SSH yaitu mengenkripsi data selama proses komunikasi yang terjadi antara server dan client sehingga menyulitkan user lain yang tidak diinginkan yang berusaha mendapatkan account dan password sehingga merusak server yang ada. Enkripsi merupakan proses atau mekanisme untuk mengamankan informasi dengan cara membuat informasi tersebut tidak dapat dibaca tanpa bantuan pengetahuan atau alat khusus.SSH dirancang untuk menggantikan service-service pada sistem UNIX/LINUX yang menggunakan sistem plaint-text seperti telnet, ftp, rlogin, rsh, rcp. Fungsi ftp digantikan oleh sftp (secure ftp), sedangkan fungsi rcp (remote copy) digantikan oleh scp (secure copy).

DAFTAR PUSTAKARafiudin,Rahmat. 2006.Protokol-Protokol Esensial Internet.Andi Offset: Yogyakarta.

TSI Perbankan. Apa Itu TCP IP. http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/AS400/AS400_A/A31rev.pdf Diakses pada tanggal 14 Maret 2015.

Lafif, Muhammad Husni. TCP/IPhttp://ilmukomputer.org/wp-content/uploads/2013/01/TCP-dan-IP.pdf Diakses pada tanggal 14 Maret 2015.Suaditya ,I Nyoman dkk. Cara Kerja Tcp/Ip. https://amokdarmianto.files.wordpress.com/2010/10/cara-kerja-tcp-ip.pdf Diakses pada tanggal 22 Maret 2015.1

25