modul-1

20

Click here to load reader

Upload: yantiuyunk

Post on 03-Jul-2015

54 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MODUL-1

MODUL 1

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

Modul ini akan membahas tentang apa yang dimaksud dengan

Metodologi Penelitian. Secara lebih terperinci pembahasan dalam modul ini

mencakup: (a) pengertian pengetahuan, (b) cara menemukan kebenaran, (c)

penelitian dan metode ilmiah, (d) penggolongan penelitian, dan (e)

permasalahan penelitian. Pemahaman materi dalam modul ini bermanfaat untuk

melengkapi pengetahuan Anda sehingga bisa mengenal dan memahami apa

yang dimaksud dengan metodologi penelitian.

Tujuan pembahasan modul ini adalah membantu Anda untuk bisa

memahami apa yang dimaksud dengan metodologi penelitian. Setelah

menyelesaikan modul ini, Anda diharapkan memiliki kemampuan:

(a) Dapat menjelaskan tentang pengertian pengetahuan;

(b) Dapat menjelaskan cara menemukan kebenaran;

(c) Dapat menyebutkan pengelompokan penelitian;

(d) Dapat mengidentifikasi permasalahan penelitian.

Kemampuan tersebut sangat penting bagi mahasiswa, Polri dan calon

peneliti, khususnya bagi Polri yang bertugas di lapangan yang selalu berhadapan

dengan berbagai macam perilaku masyarakat. Anda akan tampil lebih percaya

diri dan mantap, masyarakat di sekitar Anda pun akan merasa kagum dan dapat

menjadikan Anda sebagai contoh.

Untuk membantu Anda menguasai kemampuan di atas, dalam modul ini akan

disajikan pembahasan dan latihan, dalam 2 (dua) kegiatan belajar (KB) sebagai

berikut:

KB 1: Pengetahuan dan Penelitian

KB 2: Penggolongan Penelitian dan Permasalahan Penelitian

Agar Anda berhasil dengan baik mempelajari modul ini, ikuti petunjuk

belajar berikut:

Metodologi Penelitian 1

Page 2: MODUL-1

1. Bacalah dengan cermat bagian pendahuluan modul ini sampai Anda

memahami betul apa, untuk apa dan bagaimana mempelajari modul ini.

2. Baca sepintas bagian demi bagian dan temukan kata-kata kunci dan kata-

kata yang Anda anggap baru. Carilah dan baca pengertian kata-kata kunci

dalam daftar kata-kata sulit modul ini atau dalam kamus yang ada.

3. Pahamilah dengan baik pengertian demi pengertian dari isi modul ini melalui

pemahaman sendiri dan tukar pikiran dengan mahasiswa atau dengan tutor

Anda.

4. Mantapkan pemahaman Anda melalui diskusi mengenai pengalaman

simulasi dalam kelompok kecil atau klasikal pada saat tutorial.

Metodologi Penelitian 2

Page 3: MODUL-1

KEGIATAN BELAJAR 1

PENGETAHUAN DAN PENELITIAN

A. URAIAN

1. Pengetahuan

Manusia memiliki sifat yang senantiasa ingin mengetahui sesuatu

yang bermakna bagi kehidupannya (curiousity). Dorongan ingin tahu

tersebut muncul seiring dengan kelahiran seorang manusia sejak lahir,

masa kanak-kanak, dan usia dewasa.

Hasrat ingin tahu manusia terpuaskan jika dia memperoleh

pengetahuan mengenai hal yang dipertanyakan, atau yang ingin

diketahui. Pengetahuan yang diinginkannya itu adalah pengetahuan yang

benar. Pengetahuan yang benar dapat dicapai manusia, baik melalui

cara-cara non ilmiah maupun cara ilmiah. Suriasumantri (2001)

mengemukakan bahwa ilmu merupakan pengetahuan yang didapat

manusia melalui proses tertentu yang dinamakan metode keilmuan.

Metode inilah yang membedakan ilmu dengan buah pemikiran yang lain.

Pendapat Suriasumantri lebih dicerahkan Suryabrata (1994) dengan

menyatakan bahwa pengetahuan yang akan diperoleh manusia adalah

pengetahuan yang mengandung kebenaran. Kebenaran itu dapat

diperoleh melalui dua pendekatan, yaitu pendekatan non ilmiah dan

pendekatan ilmiah.

Sejalan dengan pendapat tersebut di atas dapat diutarakan bahwa

ada dua cara (pendekatan) yang digunakan manusia untuk menemukan

pengetahuan yang benar (kebenaran), yaitu cara (pendekatan) non ilmiah

dan cara (pendekatan) ilmiah atau metode keilmuan.

Dengan demikian kebenaran yang dicapai melalui cara non ilmiah

dapat disebut kebenaran non ilmiah. Kaitannya dengan hal tersebut

Suryabrta (1994) mengemukakan bahwa pendekatan non ilmiah yang

banyak digunakan, yaitu (a) akal sehat, (b) prasangka, (c) intuisi, (d)

Metodologi Penelitian 3

Page 4: MODUL-1

penemuan kebetulan dan coba-coba, dan (e) pendapat otoritas ilmiah dan

pikiran praktis. Sementara kebenaran ilmiah dapat diperoleh dengan

metode keilmuan (metode ilmiah).

Dadan Hawari (2001) sependapat dengan Suriasumantri dan

Suryabrata penemuan kebenaran melalui metode ilmiah dilakukan dengan

dua cara berpikir, yaitu berpikir deduktif (rasional atau analitik) dan

berpikir induktif (empirik atau sintetik). Berpikir deduktif adalah cara

berpikir untuk mencapai pengetahuan yang benar dengan mendasarkan

pengambilan kesimpulan dari pengetahuan yang bersifat umum berupa

teori-teori, hukum-hukum, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip (umum ke

khusus). Sedangkan berpikir induktif adalah cara berpikir untuk mencapai

pengetahuan yang benar dengan mendasarkan pengambilan kesimpulan

dari pengetahuan yang bersifat khusus atau fakta-fakta empirik (khusus

ke umum).

Sehubungan dengan uraian di atas dapat dikemukakan bahwa

kegiatan dalam metode ilmiah inilah sering juga disebut dengan penelitian

ilmiah.

2. Penelitian

Penelitian dapat diartikan sebagai rangkaian kegiatan yang

sistematik, dengan cara-cara tertentu dan terencana, dalam mengkaji

suatu permasalahan untuk memperoleh pengetahuan teoretik yang dapat

memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dan atau digunakan untuk

pemecahan permasalahan yang sedang dihadapi. Pengetahuan teoretik

hasil penelitian memiliki kebenaran ilmiah karena didukung oleh justifikasi

teoretik yang logis dan empirik yang sahih. Oleh karena itu penelitian

dapat juga dikatakan sebagai cara mencari atau menemukan kebenaran

melalui metode ilmiah, yaitu melalui rangkaian kegiatan teoretik dan

empirik yang meliputi:

(1) Perumusan permasalahan;

Metodologi Penelitian 4

Page 5: MODUL-1

(2) Melakukan studi literatur yaitu studi mengenai teori dan atau hasil

penelitian di masa lampau yang relevan dengan permasalahan yang

dikaji;

(3) Jika diperlukan merumuskan praduga atau hipotesis;

(4) Menyusun instrumen penelitian, mengumpulkan data, mengolah data,

menganalisis data; dan

(5) Mengambil kesimpulan.

Penelitian perlu senantiasa dilakukan karena beberapa alasan di

antaranya: (1) penelitian akan memecahkan suatu permasalahan yang

sedang dihadapi atau mengganggu sehingga permasalahan itu dapat

terselesaikan dan tidak berlarut-larut; (2) penelitian lanjutan yang

dilakukan untuk meluruskan atau penelitian pembantahan hasil penelitian

yang dianggap keliru; dengan demikian ilmu akan berkembang secara

benar, sehingga dapat ditemukan hal-hal baru; dan (3) melalui penelitian

memungkinkan peningkatan aplikasi hasil penelitian yang ditemukan,

sehingga kita akan bertambah maju.

B. LATIHAN

1. Apa yang dimaksud dengan pengetahuan?

2. Bagaiman pengetahuan yang benar diperoleh manusia?

3. Mengapa pengetahuan teoretik hasil penelitian memiliki kebenaran

ilmiah?

4. Sebutkan rangkaian kegiatan teoretik dan empirik untuk menemukan

kebenaran?

C. TES FORMATIF

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan penelitian!

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan metode ilmiah dan metode non

ilmiah!

D. KUNCI

1. Manusia memperoleh pengetahuan melalui cara non-ilmiah dan ilmiah.

Kebenaran ilmiah diperoleh melalui cara berpikir deduktif dan induktif.

Metodologi Penelitian 5

Page 6: MODUL-1

2. Penelitian dapat diartikan sebagai rangkaian kegiatan yang sistematik

dilakukan dengan cara-cara tertentu dan tererencana dalam mengkaji,

mempelajarai, atau menyelidiki suatu permasalahan untuk memperoleh

pengetahuan teoretik yang dapat memperkaya khasanah ilmu

pengetahuan dan atau digunakan untuk pemecahan permasalahan yang

sedang dihadapi.

3. Rangkaian kegiatan teoretik dan empirik yang meliputi: (a) perumusan

permasalahan;

(b) melakukan studi literatur yaitu studi mengenai teori dan atau hasil

penelitian di masa lampau yang relevan dengan permasalahan yang

dikaji; (c) jika diperlukan merumuskan praduga atau hipotesis; (d)

menyusun instrumen penelitian, mengumpulkan data, mengolah data,

menganalisis data; dan (e) mengambil kesimpulan.

Metodologi Penelitian 6

Page 7: MODUL-1

KEGIATAN BELAJAR 2

PENGGOLONGAN PENELITIAN DAN PERMASALAHAN PENELITIAN

A. URAIAN

1. Penggolongan Penelitian

Menurut Ruseffendi (1994) terdapat berbagai pandangan bagaimana

penelitian itu dapat dikelompokkan atau digolongkan, di antaranya

penggolongan penelitian berdasarkan fungsi dan tujuannnya, penggolongan

berdasarkan metode, disain dan teknik pengumpulan data, serta

penggolongan berdasarkan aspek lainnya. Namun demikian penggolongan

penelitian tidak dapat dipandang dan diartikan secara kaku, tetapi harus

lebih fleksibel dalam arti antara berbagai cara pandang dalam penggolongan

penelitian dapat saja terjadi tumpang tindih pengertian.

Berdasarkan fungsinya, penelitian dapat digolongkan menjadi:

penelitian dasar dan penelitian terapan. Penelitian dasar (basic research)

adalah penelitian yang sepenuhnya bertujuan untuk mengembangkan atau

memperbaiki suatu teori tanpa memperhatikan penerapan teori dan

kegunaan bidang tertentu dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian terapan

(applied research) adalah penelitian yang bertujuan untuk menerapkan teori

atau mengkaji teori dalam kaitannya dengan pemanfaatan bidang tertentu

dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan sifat atau tujuannya, penelitian dikelompokkan menjadi:

penelitian ekploratif, penelitian deskriptif, dan penelitian eksplanatif.

Penelitian ekploratif adalah penelitian yang berusaha menggali dan

mengungkap berbagai keunikan yang terdapat dalam individu, kelompok,

masyarakat, dan/atau organisasi secara menyeluruh, rinci, dan mendalam.

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha untuk

menggambarkan mengenai obyek penelitian secara lengkap, agar jelas

keadaan atau kondisi obyek tersebut. Penelitian ekplanatif adalah penelitian

yang berusaha untuk menjelaskan keadaan obyek penelitian (variable) dan

hubungan antar variabel melalui pengujian hipotesis penelitian.

Metodologi Penelitian 7

Page 8: MODUL-1

Berdasarkan paradigma (pendekatan), penelitian dapat digolongkan

menjadi: penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Faisal dalam Bungin

(2003) melihat bahwa dalam panggung ilmu sosial dikenal dua mazhab atau

tradisi pemikiran yang melatarbelakangi kemunculan berbagai aliran teori

beserta metodologi penelitian, yaitu pendekatan penelitian kuantitatif

(positivisme) dan pendekatan penelitian kualitatif (idealisme). Penelitian

kuantitatif menekankan pengumpulan dan pengolahan data dalam bentuk

angka (numeric). Misalnya, pada waktu ujian mahasiswa rata-rata ke kamar

mandi 2½ kali. Penelitian kuantitatif dapat meliputi penelitian survei,

penelitian eksperimen, penelitian eks post fakto, dan lain-lain. Dalam ketiga

jenis penelitian itu dapat dilakukan kajian korelasional dan komparasi.

Penelitian kualitatif menekankan pengumpulan dan pengolahan data dalam

bentuk uraian atau narasi. Misalnya, para mahasiswa PTIK bertepuk tangan

riuh ketika mendengar pengumuman long week end. Penelitian kualitatif

meliputi antara lain penelitian studi kasus, penelitian sejarah, penelitian

etnografi, dan penelitian fenomenologi. Pengelompokan tersebut tidak

bersifat mutlak. Suatu penelitian survei bisa saja didukung dengan data

kualitatif, dan sebaliknya penelitian studi kasus bisa juga memanfaatkan data

kuantitatif. Dengan demikian berbicara tentang pendekatan penelitian berarti

berbicara tentang data yang akan mendominasi objek penelitian.

Berdasarkan metodenya, penelitian dapat digolongkan menjadi:

penelitian survei, penelitian sejarah, penelitian eksperimen, penelitian

lapangan (field research), etnografi, dan studi kasus. Penelitian survei

adalah penelitian yang menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul

data. Kuesioner dalam hal ini diberi pengertian lebih luas meliputi daftar

pertanyaan, tes, skala sikap, skala penilaian, ceklist observasi dan lain-lain.

Penelitian sejarah adalah kajian untuk mengetahui dan menjelaskan

kejadian-kejadian pada masa lalu sehingga bisa disimpulkan mengenai

penyebab, pengaruh dan kecenderungan kejadian-kejadian masa lalu yang

mungkin dapat dipergunakan untuk menjelaskan peristiwa yang terjadi

sekarang atau mengantisipasi peristiwa yang akan datang. Penelitian

Metodologi Penelitian 8

Page 9: MODUL-1

eksperimen adalah penelitian yang merancang dan memberikan perlakuan

kemudian menguji efektivitas pengaruh perlakuan tersebut melalui suatu

rancangan percobaan. Efektivitas pengaruh perlakuan harus dikaitkan

dengan suatu tolok ukur tertentu yang merupakan varibel kriterion atau

variabel dependen dari eksperimen yang dilakukan. Rancagan percobaan

dibuat sedemikian rupa sehingga informasi yang diperoleh dapat digunakan

untuk menguji hubungan sebab akibat antara dua varibel, yaitu variabel

perlakuan (sebab) dan varibel kriterion (akibat).

Penelitian tindakan atau kajian tindak (action research) adalah

penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan atau meningkatkan

kemampuan, ketrampilan atau pendekatan baru dalam memecahkan

persoalan-persoalan yang ada melalui penggunaan metode ilmiah.

Penelitian lapangan adalah cara penelitian kualitatif yang prosedurnya

dirancang sedemikian rupa sehingga peneliti dapat menghasilkan hipotesis

bahkan menemukan teori. Sukidin (2002) mendefinisikan bahwa etnografi

adalah pelukisan yang sistematis dan analitis suatu kebudayaan kelompok,

masyarakat atau suku bangsa yang dikumpulkan dari lapangan dalam kurun

waktu yang sama. Menurut Azis (2003) studi kasus adalah suatu penelitian

kualitatif yang bersifat komprehensif, intens, rinci, dan mendalam serta lebih

diarahkan sebagai upaya menelaah permasalahan-permasalahan atau

fenomena yang bersifat kontemporer dan kekinian.

Di samping metode-metode yang diuraikan di atas, sejumlah pakar

metodologi penelitian juga menggolongkan penelitian evaluasi dan penelitian

pengembangan sebagai metode penelitian. Penelitian evaluasi (evaluation

research) atau juga disebut evaluasi program (program evaluation) adalah

suatu penelitian terapan yang dimaksudkan untuk secara ilmiah memberi

informasi yang sah (valid) sebagai penuntun kebijakan publik. Karena itu,

penelitian ini lebih merujuk pada maksud dan tujuan penelitian dari pada

suatu metode penelitian yang khusus. Tujuan khususnya adalah menilai

dampak dari suatu program yang telah atau sedang dilaksanakan sehingga

dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan

Metodologi Penelitian 9

Page 10: MODUL-1

mengenai program tersebut dilihat dari segi efektifitas, kelayakan, biaya, dan

lain-lain. Penelitian pengembangan (development research) adalah

penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan hal-hal baru dalam suatu

bidang tertentu, tanpa dimaksudkan untuk menguji teori tersebut.

Berdasarkan disain dan teknik analisis yang digunakan, penelitian

dikelompokkan menjadi: penelitian korelasional dan komparatif. Penelitian

korelasional adalah suatu penelitian kuantitatif yang berusaha untuk

mengetahui ada tidaknya hubungan dua variabel atau lebih. Penelitian

komparatif adalah suatu penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mencari

hubungan sebab akibat (pengaruh) dua variabel atau lebih. Pengujian

adanya pengaruh satu variabel terhadap variabel lainnya dilakukan dengan

menggunakan analisis atau uji perbedaan dengan syarat harus melakukan

kontrol terhadap variabel-variabel pengganggu yang tidak diteliti

pengaruhnya.

Mengingat penggolongan penelitian bisa didasarkan berbagai

pertimbangan, maka dengan maksud untuk membantu mahasiswa

memahami penelitian dengan mudah maka penggolongan penelitian dalam

modul ini lebih didasarkan pada paradigma penelitian (pendekatan).

Berdasarkan pendekatan, sebagaimana diutarakan di atas penelitian

diklasifikasikan menjadi penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif.

Sehubungan dengan penggolongan di atas, dalam modul ini

penelitian kuantitatif dikelompokkan menjadi penelitian survai, penelitian

eksperimen, dan penelitian ex post facto. Penelitian kualitatif dikelompokkan

menjadi studi kasus, penelitian lapangan (field research), dan penelitian

tindakan (action research). Setiap jenis penelitian tersebut akan dijelaskan

dalam modul ini secara rinci yang dilengkapi dengan contoh.

2. Permasalahan Penelitian

Salah satu langkah paling penting dalam penelitian adalah penentuan

permasalahan. Pemecahan (problematic) adalah suatu penelitian lebih dititik

beratkan pada sesuatu yang dipermasalahkan sehingga harus dibedakan

Metodologi Penelitian 10

Page 11: MODUL-1

dengan permasalahan (subjec). Pada waktu berbicara tentang “Kinerja Polisi”

berarti berbicara tentang suatu permasalahan, tetapi berbicara tentang

“mengapa terjadi kemerosotan Kinerja Polisi” adalah sesuatu permasalahan

yang memerlukan pemecahan. Satu hal yang harus disadari ialah bahwa

pada hakikatnya suatu permasalahan tidak pernah berdiri sendiri dan

terpisah dari faktor-faktor lain. Permasalahan dapat merupakan variabel yang

menjadi tema pokok penelitian, dapat pula berupa kasus yang menjadi fokus

suatu penelitian. Suatu variabel atau suatu kasus akan diangkat menjadi

permasalahan penelitian jika terjadi kesenjangan antara kenyataan dan

seharusnya dari variabel atau kasus tersebut.

Banyak peneliti menemukan kesulitan dalam menentukan

permasalahan penelitian sehingga menghambat perkembangan kegiatan

penelitian yang akan dilakukan. Pada umumnya keadaan berikut ini bisa

menjadi penuntun mewujudkan permasalahan:

(1) Bila ada informasi yang mengakibatkan munculnya kesenjangan dalam

pengetahuan kita.

(2) Bila ada hasil-hasil penelitian atau kajian yang bertentangan.

(3) Bila ada suatu kenyataan dan kita bermaksud menjelaskan melalui

penelitian.

Peneliti pemula seringkali mengalami kesulitan menentukan

permasalahan yang baik. Berikut ini dikemukakan beberapa karakteristik

permasalahan yang baik (tepat) dijadikan permasalahan penelitian sebagai

berikut:

a. Topik atau judul yang dipilih adalah sangat menarik.

b. Pemecahan permasalahan harus bermanfaat bagi orang yang

berkepentingan dalam bidang tertentu.

c. Permasalahan yang dipilih merupakan sesuatu yang baru.

d. Mengundang rancangan yang lebih kompleks.

e. Dapat diselesaikan sesuai waktu yang diinginkan.

f. Tidak bertentangan dengan moral.

Metodologi Penelitian 11

Page 12: MODUL-1

Peneliti perlu berlatih agar terampil mengidentifikasi permasalahan.

Kegiatan berikut ini membantu peneliti untuk mengidentifikasi permasalahan.

(1) Membaca sebanyak-banyaknya literatur yang berhubungan dengan

bidang permasalahan yang akan diteliti dan bersikap kritis terhadap apa

yang dibacanya;

(2) Menghadiri kuliah atau ceramah-ceramah profesional;

(3) Melakukan pengamatan pengamatan terhadap situasi atau kejadian-

kejadian di lingkungan profesinya;

(4) Memikirkan kemungkinan ditemukannya permasalahan-permasalahan

dari materi kuliah;

(5) Melakukan penelitian-penelitian kecil dan mencatat hasil atau temuan

yang diperoleh;

(6) Menghadiri seminar-seminar hasil penelitian;

(7) Mengungjungi berbagai perpustakaan untuk mencari topik yang dapat

diteliti;

(8) Berlangganan jurnal atau majalah yang berhubungan dengan bidang

permasalahan yang akan diteliti; dan

(9) Mengumpulkan bahan-bahan yang berhubungan bidang permasalahan

yang akan diteliti.

Setelah permasalahan penelitian ditentukan, tahap berikutnya peneliti

melakukan perumusan permasalahan. Perumusan permasalahan merupakan

upaya untuk menyatakan secara tersurat pertanyaan-pertanyaan apa saja

yang ingin kita cari jawabannya. Perumusan permasalahan dijabarkan dari

identifikasi permasalahan dan pembatasan permasalahan.

Permasalahan yang dirumuskan dengan baik merupakan jaminan bagi

keberhasilan menemukan jawaban atau permasalahan yang akan diteliti.

Perumusan yang baik bukan saja membantu memusatkan pikiran namun

sekaligus mengarahkan cara berpikir peneliti.

Metodologi Penelitian 12

Page 13: MODUL-1

B. LATIHAN

1. Penelitian dapat digolongkan berdasarkan paradigma (pendekatan),

sebutkan!

2. Sebutkan jenis kegiatan yang melatih keterampilan mengidentifasi

permasalahan!

C. TES FORMATIF

1. Apa yang dimaksud dengan penelitian kuantitatif dan penelitian

kualitatif?

2. Jelaskan keadaan yang dapat memunculkan permasalahan yang

dapat dijadikan permasalahan penelitian!

D. KUNCI

1. Dikenal dua paradigma (pendekatan) penelitian, yaitu pendekatan

penelitian kuantitatif (positivisme) dan pendekatan penelitian kualitatif

(idealisme).

2. Penelitian dasar (basic research) adalah penelitian yang sepenuhnya

bertujuan untuk mengembangkan atau memperbaiki suatu teori tanpa

memperhatikan penerapan teori dan kegunaan bidang tertentu dalam

kehidupan sehari-hari.

3. Penelitian survei adalah penelitian yang menggunakan kuesioner

sebagai alat pengumpul data. Kuesioner dalam hal ini diberi

pengertian lebih luas meliputi daftar pertanyaan, tes, skala sikap,

skala penilaian, ceklist observasi dan lain-lain.

4. Penelitian eksperimen adalah penelitian yang merancang dan

memberikan perlakuan kemudian menguji efektivitas pengaruh

perlakuan tersebut melalui suatu rancangan percobaan. Efektivitas

pengaruh perlakuan harus dikaitkan dengan suatu tolok ukur tertentu

yang merupakan variabel kriterion atau variabel dependen dari

eksperimen yang dilakukan. Rancagan percobaan dibuat sedemikian

rupa sehingga informasi yang diperoleh dapat digunakan untuk

Metodologi Penelitian 13

Page 14: MODUL-1

menguji hubungan sebab akibat antara dua varibel, yaitu variabel

perlakuan (sebab) dan variabel kriterion (akibat).

5. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan menggali

informasi dari subyek yang diteliti dapat berupa individu, kelompok

individu atau masyarakat terutama melalui pengamatan terlibat dan

wawancara mendalam.

6. Studi kasus adalah suatu penelitian kualitatif yang bersifat

komprehensif, intens, rinci, dan mendalam serta lebih diarahkan

sebagai upaya menelaah permasalahan-permasalahan atau

fenomena yang bersifat kontemporer dan kekinian.

7. Penelitian korelasional adalah suatu penelitian kuantitatif yang

berusaha untuk mengetahui ada tidaknya hubungan dua variabel atau

lebih.

8. Keadaan berikut ini bisa menjadi penuntun menentukan dan

merumuskan permasalahan: (a) bila ada informasi yang

mengakibatkan munculnya kesenjangan dalam pengetahuan kita; (b)

bila ada hasil-hasil penelitian atau kajian yang bertentangan; dan (c)

bila ada suatu kenyataan dan kita bermaksud menjelaskan melalui

penelitian.

Metodologi Penelitian 14