modul 06 - proposal penelitian
TRANSCRIPT
1
BAB VI
PROPOSAL PENELITIAN
Kegiatan penelitian merupakan salah satu kegiatan yang bersifat ilmiah.
Disebut demikian karena dalam proses pembuatannya maupun penyampaiannya
memiliki perbedaan yang sangat nyata dengan bentuk tulisan-tulisan lain, seperti
novel, puisi, dan cerita. Perbedaan ini tampak pada teori yang ada sehingga tidak
dapat dilaksanakan dan dibuat secara sembarangan. Disamping itu, penelitian
ilmiah memiliki tujuan yang jelas, yang nantinya dapat bermanfaat sebagai bahan
kajian tentang suatu hal dan yang paling utama adalah sebagai acuan dalam
pengambilan keputusan baik untuk kepentingan publik atau pemerintah maupun
pihak swasta atau perusahaan.
Ketika memulai penelitian, peneliti biasanya memerlukan dukungan atau
sponsor dari pihak tertentu. Mahasiswa yang akan membuat tugas akhir
memerlukan seorang dosen sebagai pembimbingnya. Demikian pula dengan
para peneliti professional, dimana mereka membutuhkan dukungan berupa dana
dari pihak yang memerlukan hasil penelitian tersebut. Dari kondisi ini, maka perlu
adanya sesuatu yang dapat dipakai sebagai acuan untuk menilai pihak peneliti
oleh calon pendukung atau pemberi sponsor. Untuk itulah maka suatu usulan
atau proposal penelitian merupakan langkah awal pertama dalam proses
penelitian. Bab ini secara khusus akan menguraikan mengenai apa yang
dimaksud dengan proposal penelitian, mengapa proposal penting untuk disusun,
bagaimana struktur proposal, bagaimana cara mengevaluasi proposal, dan
bagaimana contoh proposal?
7.1. ARTI PROPOSAL PENELITIAN
Suatu proposal penelitian adalah suatu usulan penelitian yang diajukan
oleh seorang atau suatu badan/perusahaan/organisasi untuk menghasilkan suatu
output tertentu atau memberikan jasa penelitian kepada sponsor/pendukung.
Usulan penelitian dikenal sebagai rencana kerja, prospektus, skema (outline),
pernyataan maksud yang berisikan apa yang akan dilakukan, mengapa suatu
penelitian dilakukan, bagaimana hal itu dilakukan, dimana hal itu dilakukan,
terhadap siapa hal itu dilakukan, dan manfaat apa saja yang akan didapat dari
2
apa yang akan kita lakukan. Singkatnya, proposal penelitian merupakan
pernyataan tertulis yang rinci mengenai desain penelitian (Gay & Diehl, 1996;
Zikmund, 2000: 95). Sedangkan maksud proposal penelitian adalah:
1. Untuk merumuskan masalah apa yang akan diteliti dan mengapa masalah
tersebut penting.
2. Untuk mengkaji upaya penelitian-penelitian lain yang telah dilakukan
penelitian dalam masalah serupa.
3. Untuk menguraikan jenis data yang diperlukan dalam penyelesaian masalah
dan bagaimana metode pengumpulan data, pengolahan data, dan
menganalisis.
7.2. Jenis Proposal Penelitian
Proposal penelitian beraneka ragam dari segi isi, kompleksitas, dan
panjang proposal. Dari sudut pandang manajer, proposal dapat berasal dari
dalam perusahaan (internal) maupun dari luar perusahaan (eksternal). Proposal
internal biasanya dilakukan oleh staf perusahaan atau bagian litbang (penelitian
dan pengembangan). Proposal eksternal umumnya kompetitif dan disponsori
oleh pihak diluar organisasi/perusahaan, seperti lembaga pemerintah, negara
donor, lembaga internasional, lembaga swadaya masyarakat, ataupun
perusahaan. Demikian pula dimana proposal tersebut dipergunakan juga dapat
dibagi menjadi internal dan eksternal. Semakin besar sebuah proyek, akan
semakin kompleks sebuah proposal. Dalam proyek sektor publik, kompleksitas
proposal pada umumnya lebih besar dibandingkan dengan proposal sektor
swasta.
Ragam proposal penelitian ini sangat luas. Proposal yang satu dengan
yang lain dapat berbeda baik dari isi, kompleksitas, maupun panjangnya.
Beberapa faktor seperti permasalahan, tujuan penelitian, konsumen penelitian,
dan peneliti, juga menambah ragam proposal yang dipersiapkan. Perencanaan
penelitian bisa merupakan perencanaan yang ringkas (misalnya, proposal untuk
penelitian internal dalam suatu perusahaan), atau juga dapat panjang dan formal
(misalnya, proposal yang diajukan untuk lembaga pemerintah dan swasta).
Ada tiga tingkatan umum kompleksitas proposal, yaitu: studi eksploratif,
studi skala kecil, dan studi skala besar (Cooper & Schindler, 2001: 92). Pada
tabel 7.1. ditunjukan bahwa studi eksploratif akan menghasilkan proposal
3
penelitian yang paling sederhana. Proposal yang lebih kompleks dihasilkan dari
studi skala kecil oleh perusahaan bisnis baik berupa studi internal atau kontrak
proyek penelitian eksternal. Studi profesional skala besar, yang menghasilkan
proposal yang paling kompleks sering kali membutuhkan dana yang sangat
besar. Begitu pula dengan proyek skala besar yang dilakukan oleh badan
pemerintah yang bisa menghasilkan proposal dengan jumlah halaman yang lebih
tebal.
Error!
Untuk tujuan yang berbeda, setiap badan mensyaratkan adanya
kandungan proposal yang berbeda pula, tergantung dari kepentingan dan jenis
proyek yang akan dilaksanakan. Pada Tabel 7.2. ditunjukan serangkaian isi
untuk menyusun proposal, yang sekaligus merupakan garis besar kandungan
proposal. Berdasarkan jenis proposal yang akan disusun, kita bisa memilih isi
yang dirasa pantas untuk dimasukan. Tabel tersebut hanya merupakan panduan
umum, sehingga terkadang kita perlu menambahkan atau mengurangi isi yang
ada untuk disesuaikan dengan tujuan penyusunan proposal. Sebagai contoh,
studi berskala kecil mungkin tidak memerlukan daftar istilah, sebaliknya untuk
proposal yang mengandung istilah khusus yang hanya diketahui oleh pihak-
pihak tertentu, maka daftar istilah perlu ditambahkan.
TABEL 7.1 Kompleksitas Proposal
Jenis
KompleksitPaling Rendah Paling Tinggi
Proposal Manajemen
Internal
Eksternal
Disponsoripemerintah
Proposal akademik
Sumber : Dimodifikasi dari Cooper & Schindler (2001: 92)
Makalah tugas akhir
Kontrakeksploratif
Studieksploratif
Tesis magister
Studi skalakecil
Kontrak penelitian skalakecil
Studi skala besar
Kontrak penelitian skalabesar
Kontrak penelitian skalabesar
DisertasiDoktor
4
7.2.1. Proposal Internal
Proposal internal yang kebanyakan dibuat oleh sebuah perusahaan pada
umumnya lebih ringkas dibandingkan dengan proposal eksternal. Seperti
ditunjukan dalam Tabel 7.2, untuk menyusun sebuah proposal studi eksplorartif
cukup dengan satu sampai tiga halaman yang berisi catatan garis besar
permasalahan, tujuan studi, desain penelitian, dan jadwal penelitian. Untuk
menyusun proposal studi skala kecil, tinjauan pustaka dan bibliografi dapat
dicantumkan secara singkat dalam desain penelitian. Anggaran dan jadwal
Manajemen
Jenis Proposal Internal Eksternal
peme-rintah
Mahasiswa
Isi Proposal
StudiEksplo-ratif
StudiSkalaKecil
StudiSkalaBesar
StudiPenja-jakan
KontrakSkalaKecil
KontrakSkalaBesar
KontrakSkalaBesar
TugasAkhir
TesisMasister
DisertasiDoktor
RingkasanEksekutif
X X X X X X
PerumusanMasalah
X X X X X X X X X X
TujuanPenelitian
X X X X X X X X X X
TinjauanPustaka
X X X X X
Manfaat studi X X X X X X
Desainpenelitian
X X X X X X X X X
Analisis data X X X
Jenis danbentuk hasil
X X X X X X X
Kualifikasi parapeneliti
X X X X X X
Anggaran X X X X X X X
Jadwal X X X X X X X X
Fasilitas dansumber dayakhusus
X X X X X X X
Manajemenproyek
X X X
Bibliography X X X X X X
Lampiran /daftar istilah
X X X X X
InstrumenPengukuran
X X X X
Sumber : Dimodifikasi dari Cooper & Schindler (2001: 93)
TABEL 7.2 Isi proposal: Perbandingan Proposal Berorientasi Manajemen danProposal Mahasiswa
5
penelitian diperlukan untuk memperoleh dana. Sedangkan ringkasan eksekutif
biasanya dicantumkan pada semua jenis proposal kecuali proposal yang paling
sederhana.
7.2.2. Proposal Eksternal
Jenis proposal eksternal dapat dibedakan menjadi proposal pesanan dan
proposal bukan pesanan. Proposal pesanan biasanya harus melalui sebuah
persaingan untuk mendapatrkan kontrak atau dana dengan proposal yang
diajukan pihak lain. Contohnya adalah penelitian hibah bersaing yang ditawarkan
oleh Departemen Pendidikan Nasional.
Proposal bukan pesanan menggambarkan saran dan anjuran peneliti
untuk sebuah penelitian yang mungkin akan dilaksanakan. Contoh proposal jenis
ini adalah proposal yang diusulkan oleh sebuah lembaga penelitian kepada
perusahaan perdagangan untuk meneliti masalah yang muncul akibat adanya
perubahan lingkungan politik dan hukum. Keuntungan proposal bukan pesanan
adalah tidak perlu bersaing dengan proposal lain, tetapi kerugiannya adalah
peneliti harus berspekulasi pada percabangan pilihan manajemen yang dihadapi
oleh manajemen sebuah perusahaan.
Bagian yang paling penting pada proposal eksternal adalah tujuan,
desain, kualifikasi peneliti, jadwal, dan anggaran. Dalam penelitian kontrak,
bagian tujuan penelitian dan hasil penelitian merupakan standar yang harus ada
dalam proposal. Ringkasan eksekutif proposal eksternal dapat dimasukan ke
dalam kata pengantar. Ketika kompleksitas sebuah proyek meningkat, maka
diperlukan lebih banyak informasi mengenai manajemen proyek dan fasilitas dan
sumber daya khusus.
Bagaimana dengan penggunaan sponsor yang membiayai penelitian?
Usulan penelitian merupakan langkah awal dalam proses evaluasi. Oleh karena
itu, sering kali proposal atau UPP (Usulan Proyek Penelitian) diajukan kepada
para sponsor. Sponsor, yang berkepentingan dengan penelitian yang akan
dilakukan, biasanya secara cermat menilai kesungguhan maksud dari peneliti,
latar belakang, kejelasan desain, luasnya materi, dan kesanggupan untuk
melaksanakan kegiatan penelitian sampai selesai. Selain itu suatu proposal juga
mengungkapkan seberapa jauh disiplin tim peneliti, sistematika penelitian, dan
logika peneliti. Oleh karena itu, setiap UPP harus memperhatikan bahwa peneliti
benar-benar menguasai penelitian yang pernah dan akan dilakukan, termasuk
6
prosedur lengkap dan kesulitan yang mungkin akan dihadapi (Soeratno &
Arsyad, 1993: 36-37).
Berdasarkan tipe penelitian yang dilakukan dan sponsor yang dimiliki,
berbagai aspek dari standar sebuah usulan adalah sangat ditekankan. Oleh
karena itu, usulan penelitian merupaka dokumen yang dapat dievaluasi oleh
sponsor yang didasarkan atas kebutuhan organisasi, akademis, atau ilmiah.
7.3. MANFAAT PROPOSAL
Penyusunan proposal penelitian, merupakan tahap kritis dalam
pelaksanaan penelitian. Proposal penelitian, atau sering disebut sebagai
perencanaan penelitian, merupakan deskripsi terperinci dari desain studi yang
akan dilakukan untuk menjawab permasalahan yang ada. Termasuk didalamnya
adalah hipotesis yang akan diuji, rincian tahap penelitian termasuk pengumpulan
dan analisis data, serta perkiraan waktu yang diperlukan untuk pelaksaan
penelitian.
Proposal penelitian juga merupakan komunikasi formal antara manajer
(pihak yang meminta proposal) dengan peneliti (pihak yang membuat proposal).
Proposal tertulis dan formal merupakan puncak interaksi manajer dan peneliti,
dimana apa yang menjadi perhatian manajemen, telah dituangkan menjadi
permasalahan manajemen dan lebih jauh sebagai permasalahan penelitian.
Proposal menunjukan lingkup penyelidikan, garis besar analisis yang digunakan,
dan hasil penelitian yang diharapkan.
7.3.1. Manfaat Bagi Peneliti
Suatu usulan penelitian lebih bermanfaat bagi peneliti pemula maupun
mahasiswa daripada sponsor. Namun ini tidak mengurangi relevansi penelitian
bagi sponsor. Bagi mahasiswa atau peneliti pemula adalah mutlak untuk
membuat suatu kerangka kerja yang menuntunnya melalui langkah-langkah kerja
yang diperlukan untuk mencapai tujuan dalam penelitian tersebut.
Dari sisi peneliti, penulisan proposal penelitian yang baik mempunyai
beberapa keuntungan tertentu, yaitu (Davis & Cosenza, 1993: 89-90; Gay &
Diehl, 1996:Bab 3):
7
1. Persamaan Persepsi Permasalahan
Proposal penelitian yang telah mendapat persetujuan manajer,
menunjukan bahwa sudah terdapat persamaan persepsi tentang
permasalahan penelitian antara peneliti dengan manajer. Dengan
demikian peneliti sudah dapat meyakinkan diri bahwa permasalahan yang
akan diselidiki adalah permasalahan yang diinginkan oleh manajer untuk
diselidiki. Dalam hal ini tidak ada perbedaan apakah peneliti tersebut
adalah staf ahli perusahaan, ataukah berasal dari lembaga penelitian di
luar perusahaan. Fungsi dari penelitian bisnis adalah menyediakan
informasi yang berharga bagi manajer untuk kepentingan pengambila
keputusan. Apabila permasalahan yang akan diselidiki oleh manajer,
maka penelitian tersebut tidak ada nilainya bagi manajer. Penelitian yang
tidak ada nilainya bagi manajer sangat logis kalau tidak akan disetujui
untuk dilaksanakan. Persamaan persepsi permasalahan antara peneliti
dan manajer merupakan hal yang sangat penting sebelum penelitian
dilaksanakan, dan hal ini dapat dilihat melalui proposal yang disusun oleh
peneliti.
2. Orientasi Penelitian Keseluruhan
Penulisan proposal membuat peneliti harus berfikir secara kritis tenntang
seluruh aspek penelitian sebelum melakukan penelitian. Salah satu
penyebab kegagalan penelitian yang umum dari para peneliti pemula
adalah, peneliti belum mampu berfikit tentang seluruh aspek penelitian.
Dengan menyusun proposal terlebih dahulu sebelum melaksanakan
penelitian, peneliti menjadi lebih mampu melihat ke seluruh aspek
penelitian. Data apa saja yang harus dikumpulkan, metoda analisis yang
akan digunakan, serta waktu dan anggaran penelitian semuanya dapat
dipersiapkan dan dapat diketahui dalam proposal penelitian.
3. Pedoman Pelaksanaan Penelitian
Proposal penelitian yang telah disetujui oleh manajer dapat dipergunakan
sebagai perencanaan studi dan menjadi pedoman pelaksanaan studi.
Dari proposal penelitian, diketahui kegiatan apa saja yang akan dilakukan
baik dari jenis kegiatan maupun waktu pelaksanaan kegiatan. Dengan
demikian, peneliti dapat menggunakan proposal yang sudah disusun
sebagai pedoman pelaksanaan penelitian.
8
4. Kejelasana Kegiatan Penelitian
Dengan menggunakan proposal yang baik, kegiatan penelitian yang
akan dilakukan menjadi lebih jelas. Kegiatan yang tidak diperlukan sesuai
dengan yang tercantum di dalam proposal. Dengan menggunakan
proposal, efisiensi waktu penelitian dapat ditingkatkan, kemungkinan
kesalahan penelitian dapat dikurangi, dan pada umumnya akan
menghasilkan kualitas penelitian yang lebih tinggi.
5. Kemudahan Evaluasi Penelitian
Proposal akan memudahkan evaluasi penelitian yang diusulkan baik bagi
peneliti maupun pihak lain yang terkait. Peneliti menjadi lebih tahu
tentang apa saja yang akan dilakukannya dalam penelitian. Dari proposal
penelitian dapat diketahui kegiatan apa saja yang harus, tidak perlu, atau
tidak mungkin dapat di-laksanakan. Pembimbing penelitian, konsumen
penelitian, serta pihak lain yang terkait (misalnya berhubungan dengan
perijinan penelitian), dapat mengetahui kegiatan apa saja yang akan
dilakukan oleh peneliti dan dapat memberikan saran atau koreksi sesuai
dengan fungsi dan kepentingan masing-masing.
6. Proteksi Pelaksanaan Penelitian
Proposal dapat memberikan perlindungan dari “campur tangan” pihak lain
ketika penelitian sedang berlangsung. Proposal yang sudah disusun dan
disetujui berbagai pihak yang terkait dapat menjadi “pelindung” peneliti
dari permintaan perubahan kegiatan penelitian. Perubahan ataupun
penambahan kegiatan penelitian menjadi tidak jelas arahnya. Dari sisi
waktu, perubahan ini dapat mengakibatkan tertundanya penyelesaian
penelitian. Dengan menunjukan penelitian, campur tangan dari berbagai
pihak lain dapat dihindarkan, karena apa yang diminta tidak tertulis dalam
proposal.
7. Persetujuan Penelitian
Proposal dapat juga berfungsi sebagai dokumen persetujuan antara
peneliti dengan manajer. Kadang terjadi bahwa manajer mempunyai
harapan yang berlebihan kepada hasil studi yang dilaksanakan. Dari
proposal akan diketahui batasan sejauh mana informasi yang akan
diperoleh manajer, sehingga akan dapat mengurangi harapan yang
berlebihan dari manajer. Dengan demikian, proposal akan dapat
9
membawa manakjer kepada harapan yang realistis terhadap hasil studi
yang dilakukan peneliti.
7.3.2. Manfaat bagi Manajer
Manajer juga mendapatkan beberapa keuntungan dari proposal penelitian
yang dipersiapkan dengan baik. Dari sisi manajer, beberapa keuntungan
yang diperoleh adalah sebagai berikut:
1. Jaminan Kualitas Peneliti
Proposal penelitian dapat menjadi jaminan bahwa peneliti sudah
mengetahui dengan benar tentang masalah yang dihadapi manajer dalam
perusahaan. Permasalahan yang akan diteliti tertulis dengan jelas dalam
perumusan masalah. Demikian pula dengan perkiraan hasil studi telah
terangkum dalam proposal. Apabila peneliti belum mempunyai pengertian
yang benar tentang permasalahan yang dihadapi manajer, dimana hal ini
akan dapat terlihat dari perumusan masalah dalam proposal, atau
proposal penelitian yang diajukan tidak memberikan informasi yang
diinginkan oleh manajer, maka peneliti tersebut dapat diberhentikan sama
sekali. Perbaikan proposal atau penghentian penelitian ini perlu dilakukan
sebelum manajemen mengeluarkan lebih banyak biaya untuk kegiatan
penelitian yang tidak mempunyai nilai manajerial yang cukup.
2. Persetujuan Metode Penelitian
Manajer dapat melihat dan mempelajari teknik penelitian yang diusulkan
oleh peneliti. Jika manajer berpendapat bahwa metode dan teknik yang
dipergunakan tidak sesuai dengan kepentingan manajer, ia bisa
memberikan saran kepada peneliti tentang metode dan teknik yang lebih
tepat untuk dipergunakan dalam penelitian ini. Dengan demikian, metode
dan teknik penelitian dapat disesuaikan dengan permasalahan yang
dihadapi manajer atas permintaan manajer sebelum penelitian dilakukan.
Jika tidak ada kesatuan pendapat antara peneliti dan manajer tentang
metode dan teknik penelitian ini, penelitian lebih baik dihentikan sebelum
melangkah lebih jauh.
3. Kendali Penelitian
Apabila proposal penelitian telah diterima dan disetujui manajer, proposal
tersebut akan menjadi pernyataan resmi dari peneliti tentang apa yang
akan diperoleh manajer dari penelitian yang dilaksanakan. Dalam hal
10
penelitian dilakukan oleh lembaga penelitian diluar perusahaan, proposal
ini akan berfungsi sebagai kendali pelaksanaan penelitian, sehingga
manajer akan dapat memperoleh hasil penelitian dengan menggunakan
metode dan teknik sesuai dengan apa yang tertulis dalam proposal.
4. Prioritas Penelitian
Proposal akan sangat membantu manajemen dalam melakukan
penyusunan nilain relatif masing-masing usulan penelitian sehingga dapat
disusun daftar preferensi penelitian. Daftar ini sangat penting bagi
manajer, terutama dalam hubungannya dengan kendala waktu dan dana
yang tersedia untuk penelitian, untuk memilih penelitian yang harus
dilaksanakan terlebih dahulu, yang dapat ditunda, atau bahkan tidak perlu
dilakukan.
5. Penilaian Informasi
Dalam rangka penentuan biaya penelitian yang akan dikeluarkan oleh
manajemen, nilai informasi penelitian merupakan masukan yang sangat
penting. Apalagi kalau usulan penelitian ini dilakukan oleh lembaga
penelitian yang berada di luar perusahaan, manajemen perlu menentukan
seberapa besar batas anggaran penelitian yang diperkenankan.
7.4. STRUKTUR PROPOSAL PENELITIAN
Kendati jenis proposal penelitian relatif beragam, suatu proposal
biasanya mempunyai struktur sebagai berikut (Cooper & Schindler, 2001:
94-102; Davis & Cosenza, 1993: 93-94; Gay & Diehl, 1996: 103-116):
1. Halaman Judul
Judul penelitian sebaiknya disusun ringkas-padat dan menarik. Judul
seringkali bersifat tentative, yang bisa saja berubah sesuai hasil
penelitian. “Ringkas-padat” mengandung arti judul harus mencerminkan
hakekat penelitian dan informatif bagi pembaca, sponsor, ataupun dosen
pembimbing. “Menarik” mengandung arti bahwa topik ini layak dan perlu
unutk diteliti.
11
2. Ringkasan Eksekutif (Executive Summary)
Ringkasan eksekutif diperlukan untuk penelitian eksternal yang dibiayai
oleh sponsor. Pada dasarnya, ringkasan eksekutif merupakan salah satu
bentuk lain dari usulan penelitian yang disajikan secara singkatdan padat
sehingga memungkinkan bagi para sponsor untuk mengetahi maksud dan
tujuan secara cepat dan tepat.
Dilihat dari tujuannya, maka ringkasan eksekutif ini merupakan
suatu abstraksi yang informatif yang memungkinkan para eksekutif
(baca:sponsos penelitian) untuk dapat menangkap inti usulan penelitian
tanpa harus membaca secara keseluruhan, dan kemudian mereka
menilainya, dan selanjutnya memutuskan mengenai kelanjutan penelitian
tersebut. Oleh karena itu, isi dari ringkasan ini antara lain:
Rumusan singkat masalah
Rumusan singkat tujuan penelitian/pertanyaan penelitian
Rumusan singkat mengenai metodologi yang digunakan
3. Latar Belakang
Latar belakang berisi uraian singkat mengenai “lingkungan” di seputar
masalah yang akan diteliti. Lingkungan tersebut bisa meliputi: (1)
peristiwa tertentu yang menyebabkan penyusunan proposal diperlukan;
(2) belum tuntasnya literature dalam menjawab permasalahan atau
fenomena tertentu.
4. Rumusan Masalah
Bagian ini merupakan hal yang penting untuk mendapatkan perhatian,
sebab bagian ini sebenarnya merupakan pintu bagi para pembacanya
untuk dapat masuk ke bagian selanjutnya. Oleh karena itu, bagian ini
harus ditulis dengan semenarik mungkin. Namun juga harus diperhatikan
susunan paragrafnya, agar suatu permasalahan dapat diuraikan secara
runtut dan focus dengan dihasilkannya kata akhir suatu permasalahan
yang dapat ditangkap dan dimengerti oleh pembaca secara jelas.
5. Tujuan Penelitian
Bagian ini menjabarkan secara jelas apa saja yang direncanakan untuk
dilakukan dalam usulan penelitian. Dalam studi deskriptif, tujuan-
tujuannya dapat dirumuskan sebagai pertanyaan peneliti, kemudian
pertanyaan peneliti tadi dapat diperinci menjadi pertanyaan penyelidikan.
12
Apabila usulannya mengenai studi kausal, maka tujuannya dapat
dinyatakan secara umum sebagai hipotesis. Dalam menyusun tujuan ini,
hendaknya disesuaikan dengan urutan tujuan menurut kepentingan
secara umum, baru kemudian diikuti dengan tujuan secara khusus.
Kemudian hal yang harus dilakukan setelah menyelesaikan bagian ini
adalah memeriksa konsistensi setiap tujuan yang dibahas, baik dalam
desain penelitian, analisis data, dan bagian mengenai temuan.
6. Studi Pustaka
Bagian ini melihat kembali semua penelitian yang pernah dilakukan
sebelumnya ataupun yang sedang dilakukan, yang memiliki hubungan
dengan penelitian yang akan dilakukan ini. Pengumpulan tersebut
meliputi berbagai hal seperti, data-data, laporan, dan hasil. Pembahasan
dalam bagian ini sebaiknya dimulai dengan membahas mengenai
kepustakaan yang berkaitan dan data sekunder yang relevan dari sudut
perspektif yang komprehensif, kemudian baru pada kajian-kajian yang
lebih khusus yang berkaitan dengan permasalah yang dihadapi. Jika
permasalahan memiliki latar belakang histories, maka harus dimulai
dengan rujukan-rujukan yang paling awal.
7. Manfaat Penelitian
Penekanan pentingnya dilakukan penelitian ini dapat dijabarkan dalam
bagian ini. Biasanya bagian ini hanya terdiri dari beberapa paragraf saja.
Bagian penting penelitian ini khususnya diperlukan bagi proposal atas
permintaan sponsor. Oleh karena itu, dalam usulan penelitian ini para
peneliti harus berusaha meyakinkan para sponsor bahwa proposalnya
akan memenuhi kebutuhan serta keinginan mereka.
8. Desain Penelitian
Desain penelitian menggambarkan apa yang akan dilakukan oleh peneliti
dalam terminologi teknis. Dalam hal ini harus mencakup antara lain
tahapan yang akan dilakukan, informasi mengenai cara penarikan
sampelbila diperlukan survei primer, berapa besarnya sample, metode
pengumpulan data, instrument penelitian, dan prosedur teknis penelitian
lainnya.
13
9. Analisis Data
Dalam bagian ini perlu dijabarkan mengenai metode yang direncanakan
dan dasar teoritis untuk memakai teori tersebut (dalam analisis data). Dari
penjelasan ini dapat meyakinkan sponsor bahwa peneliti menggunakan
asumsi yang sesuai dan memakai prosedur analisis data yang sesuai
menurut teori maupun studi yang pernah dilakukan. Dalam menjelaskan
maksud analisis data ini, dapat digunakan beberapa trik pendukung,
misalnya penggunaan grafik dan contoh tabel.
10. Bentuk Laporan
Format laporan yang akan ditampilkan sebagai bentuk akhir penyampaian
hasil penelitian juga perlu dijelaskan dalam usulan penelitian ini. Bagian
ini juga memuat antara lain kesimpulan statistic, hasil temuan,
rekomendasi, rencana kegiatan, model, rencana strategi, dan sebagainya
yang merupakan contoh dari bentuk hasil.
11. Kualifikasi Penelitian
Latar belakang peneliti perlu dijelaskan dalam usulan penelitian. Dengan
demikian, pada bagian ini akan menyebutkan siapa saja yang terlibat
dalam pelaksanaan proses penelitian ini. Alangkah baiknya apabila
disertai dengan data pribadi atau curriculum vitae dari peneliti. Seberapa
jauh kualifikasi, latar belakang pendidikan, pengalaman masing-masing
anggota tim peneliti perlu ditonjolkan.
12. Anggaran
Penyusunan anggaran sangat diperlukan dalam rangka pendanaan
penelitian. Dalam penelitian harus diketahui secara benar pos-pos apa
saja yang dianggarkan dalam pelaksanaan penelitian. Hendaknya dalam
penyusunan anggaran ini memegang teguh unsure kebenaran. Dengan
adanya penyampaian anggaran ini, sposnsor dapat melihat apakah
penelitian ini dapat dijalankan secara efisien atau tidak, sehingga
kemudian dapat dinilai bagaimana sikap peneliti itu sebenarnya.
13. Jadwal
Jadwal ini perlu dibuat untuk memperlihatkan gambaran mengenai kapan
dan berapa lama jangka waktu yang diperlukan untuk melaksanakan
setiap langkah dalam penelitian. Misalnya tahap survei, pembuatan
kuisioner, pengumpulan data sekunder maupun primer, analisis data, dan
14
penulisan laporan. Di sisi lain, jadwal ini merupakan deadline (target
waktu) bagi peneliti yang bersangkutan untuk dapat melaksanakan dan
menyelesaikan penelitian. Jadwal dapat ditampilkan dalam bentuk
diagram atau tabel waktu. Untuk penelitian yang kompleksitasnya tinggi
dapat disampaikan dalam sebuah jalur kritis.
14. Daftar Pustaka
Semua kegiatan penelitian memerlukan referensi atau kepustakaan dari
banyak sumber. Salah satu cara untuk dapat mempertanggungjawabkan
penggunaannya dan menghindari unsur penjiplakan, maka diperlukan
daftar pustaka ini.
15. Lampiran
Lampiran ditujukan untuk memuat hal-hal yang perlu dijelaskan dalam
penelitian. Hal ini dilakukan karena apabila hal-hal ini dicantumkan dalam
bagian utama usulan penelitian akan banyak memakan tempat dan
tampilannya menjadi tidak menarik. Oleh karena itu, disediakan tempat
khusus untuk memuatnya. Lampiran dapat meliputi daftar istilah,
instrumen pengukuran, surat keputusan, undang-undang, dan lain
sebagainya.
7.5. EVALUASI PROPOSAL
Suatu usulan penelitian dapat dievaluasi secara formal maupun tidak
formal. Evaluasi formal didasarkan pada criteria yang dibuat oleh sponsor
berdasarkan kebutuhan mereka sebelum mereka menilai. Poin penilaian di tiap
bagian proposal menunjukan sejauh mana proposal itu dinilai menurut kriteria
penilai. Setelah dievaluasi, poin tadi diakumulasi sehingga dapat menentukan
usulan mana yang dapat diterima. Evaluasi secara tidak formal penilaiannya
didasarkan pada sejauh mana usulan tersebut sesuai dengan kebutuhan suatu
proyek beserta kriterianya, tanpa harus didokumentasikan secara baik.
Beberpa faktor perlu diperhatikan agar suatu usulan dapat cepat
mendapat perhatian pihak sponsor. Pertama, proposal harus ditampilkan secara
rapi, terstruktur, terorganisasi. Kedua, topik utama dari proposal hendaknya
dapat ditemukan dan dipahami dengan cepat dan mudah. Untuk itu proposal
harus memiliki panduan yang spesifik.
15
Aspek penting dalam teknik penulisan proposal:
Perumusan masalah harus mudah dipahami
Desain penelitian hendaknya memiliki skema dan didasarkan atas
metodologi yang jelas
Mengemukakan pentingnya penelitian tersebut dengan baik agar sponsor
tertarik untuk memberikan dukungan
Bagian objektif dan hasil penelitian hendaknya dapat mengkomunikasikan
hasil kongkrit yang akan diperoleh dan kegunaanya secara tepat dari
hasil studi yang akan dilakukan.
Dalam pengembangan dari setiap proposal penelitian bisnis, perlu dilakukan
evaluasi baik secara implisit maupun eksplisit. Beberapa aspek yang perlu dilihat
dalam evaluasi proposal ini dirangkum dalam Tabel 7.3 berikut (Zikmund, 2000:
97)
TABEL 7.3 Checklist EvaluasiProposal
Garis besar informasi yangakan diperoleh Usulan hasil penelitian untuk menjawab tujuan penelitian
Pertimbangan waktu penelitian Pertimbangan anggaran Penelitian mempunyai nilai cukup dibandingkan dengan pengorbanan
waktu dan dana
1. Perumusan Masalah
Cakupan Evaluasi Poin yang dinilai
Terdapat latar belakang masalah yang jelas Terdapat spesifikasi kondisi yang menuntun pernyataan masalah Proposal memperlihatkan bahwa peneliti menguasai kompleksitas
permasalahan
Strategi penelitian untuk memecahkan masalah ditunjukan denganringkas
Alasan pemilihan strategi dikemukakan dengan jelas Ketepatan desain penelitian Ketepatan desain sample Ketepatan prosedur pencarian data Ketepatan proposal analisis data
2. Strategi dan Metode Penelitian
3. Perkiraan hasil penelitian
4. Anggaran dan Skedul
5. Latar belakang Peneliti Kualifikasi dan pengalaman peneliti menunjukan bahwa yangbersangkuatn dapat melaksanakan penelitian dengan baik
6. Skor evaluasi keseluruhan Penilaian total atas cakupan evaluasi dari nomor 1 hingga 5
Sumber : Dimodifikasi dari Davis & Cosenza (1993: 95)