modul 06 - proposal penelitian

15
1 BAB VI PROPOSAL PENELITIAN Kegiatan penelitian merupakan salah satu kegiatan yang bersifat ilmiah. Disebut demikian karena dalam proses pembuatannya maupun penyampaiannya memiliki perbedaan yang sangat nyata dengan bentuk tulisan-tulisan lain, seperti novel, puisi, dan cerita. Perbedaan ini tampak pada teori yang ada sehingga tidak dapat dilaksanakan dan dibuat secara sembarangan. Disamping itu, penelitian ilmiah memiliki tujuan yang jelas, yang nantinya dapat bermanfaat sebagai bahan kajian tentang suatu hal dan yang paling utama adalah sebagai acuan dalam pengambilan keputusan baik untuk kepentingan publik atau pemerintah maupun pihak swasta atau perusahaan. Ketika memulai penelitian, peneliti biasanya memerlukan dukungan atau sponsor dari pihak tertentu. Mahasiswa yang akan membuat tugas akhir memerlukan seorang dosen sebagai pembimbingnya. Demikian pula dengan para peneliti professional, dimana mereka membutuhkan dukungan berupa dana dari pihak yang memerlukan hasil penelitian tersebut. Dari kondisi ini, maka perlu adanya sesuatu yang dapat dipakai sebagai acuan untuk menilai pihak peneliti oleh calon pendukung atau pemberi sponsor. Untuk itulah maka suatu usulan atau proposal penelitian merupakan langkah awal pertama dalam proses penelitian. Bab ini secara khusus akan menguraikan mengenai apa yang dimaksud dengan proposal penelitian, mengapa proposal penting untuk disusun, bagaimana struktur proposal, bagaimana cara mengevaluasi proposal, dan bagaimana contoh proposal? 7.1. ARTI PROPOSAL PENELITIAN Suatu proposal penelitian adalah suatu usulan penelitian yang diajukan oleh seorang atau suatu badan/perusahaan/organisasi untuk menghasilkan suatu output tertentu atau memberikan jasa penelitian kepada sponsor/pendukung. Usulan penelitian dikenal sebagai rencana kerja, prospektus, skema (outline), pernyataan maksud yang berisikan apa yang akan dilakukan, mengapa suatu penelitian dilakukan, bagaimana hal itu dilakukan, dimana hal itu dilakukan, terhadap siapa hal itu dilakukan, dan manfaat apa saja yang akan didapat dari

Upload: sudarwanto

Post on 06-Aug-2015

71 views

Category:

Documents


15 download

TRANSCRIPT

Page 1: Modul 06 - Proposal Penelitian

1

BAB VI

PROPOSAL PENELITIAN

Kegiatan penelitian merupakan salah satu kegiatan yang bersifat ilmiah.

Disebut demikian karena dalam proses pembuatannya maupun penyampaiannya

memiliki perbedaan yang sangat nyata dengan bentuk tulisan-tulisan lain, seperti

novel, puisi, dan cerita. Perbedaan ini tampak pada teori yang ada sehingga tidak

dapat dilaksanakan dan dibuat secara sembarangan. Disamping itu, penelitian

ilmiah memiliki tujuan yang jelas, yang nantinya dapat bermanfaat sebagai bahan

kajian tentang suatu hal dan yang paling utama adalah sebagai acuan dalam

pengambilan keputusan baik untuk kepentingan publik atau pemerintah maupun

pihak swasta atau perusahaan.

Ketika memulai penelitian, peneliti biasanya memerlukan dukungan atau

sponsor dari pihak tertentu. Mahasiswa yang akan membuat tugas akhir

memerlukan seorang dosen sebagai pembimbingnya. Demikian pula dengan

para peneliti professional, dimana mereka membutuhkan dukungan berupa dana

dari pihak yang memerlukan hasil penelitian tersebut. Dari kondisi ini, maka perlu

adanya sesuatu yang dapat dipakai sebagai acuan untuk menilai pihak peneliti

oleh calon pendukung atau pemberi sponsor. Untuk itulah maka suatu usulan

atau proposal penelitian merupakan langkah awal pertama dalam proses

penelitian. Bab ini secara khusus akan menguraikan mengenai apa yang

dimaksud dengan proposal penelitian, mengapa proposal penting untuk disusun,

bagaimana struktur proposal, bagaimana cara mengevaluasi proposal, dan

bagaimana contoh proposal?

7.1. ARTI PROPOSAL PENELITIAN

Suatu proposal penelitian adalah suatu usulan penelitian yang diajukan

oleh seorang atau suatu badan/perusahaan/organisasi untuk menghasilkan suatu

output tertentu atau memberikan jasa penelitian kepada sponsor/pendukung.

Usulan penelitian dikenal sebagai rencana kerja, prospektus, skema (outline),

pernyataan maksud yang berisikan apa yang akan dilakukan, mengapa suatu

penelitian dilakukan, bagaimana hal itu dilakukan, dimana hal itu dilakukan,

terhadap siapa hal itu dilakukan, dan manfaat apa saja yang akan didapat dari

Page 2: Modul 06 - Proposal Penelitian

2

apa yang akan kita lakukan. Singkatnya, proposal penelitian merupakan

pernyataan tertulis yang rinci mengenai desain penelitian (Gay & Diehl, 1996;

Zikmund, 2000: 95). Sedangkan maksud proposal penelitian adalah:

1. Untuk merumuskan masalah apa yang akan diteliti dan mengapa masalah

tersebut penting.

2. Untuk mengkaji upaya penelitian-penelitian lain yang telah dilakukan

penelitian dalam masalah serupa.

3. Untuk menguraikan jenis data yang diperlukan dalam penyelesaian masalah

dan bagaimana metode pengumpulan data, pengolahan data, dan

menganalisis.

7.2. Jenis Proposal Penelitian

Proposal penelitian beraneka ragam dari segi isi, kompleksitas, dan

panjang proposal. Dari sudut pandang manajer, proposal dapat berasal dari

dalam perusahaan (internal) maupun dari luar perusahaan (eksternal). Proposal

internal biasanya dilakukan oleh staf perusahaan atau bagian litbang (penelitian

dan pengembangan). Proposal eksternal umumnya kompetitif dan disponsori

oleh pihak diluar organisasi/perusahaan, seperti lembaga pemerintah, negara

donor, lembaga internasional, lembaga swadaya masyarakat, ataupun

perusahaan. Demikian pula dimana proposal tersebut dipergunakan juga dapat

dibagi menjadi internal dan eksternal. Semakin besar sebuah proyek, akan

semakin kompleks sebuah proposal. Dalam proyek sektor publik, kompleksitas

proposal pada umumnya lebih besar dibandingkan dengan proposal sektor

swasta.

Ragam proposal penelitian ini sangat luas. Proposal yang satu dengan

yang lain dapat berbeda baik dari isi, kompleksitas, maupun panjangnya.

Beberapa faktor seperti permasalahan, tujuan penelitian, konsumen penelitian,

dan peneliti, juga menambah ragam proposal yang dipersiapkan. Perencanaan

penelitian bisa merupakan perencanaan yang ringkas (misalnya, proposal untuk

penelitian internal dalam suatu perusahaan), atau juga dapat panjang dan formal

(misalnya, proposal yang diajukan untuk lembaga pemerintah dan swasta).

Ada tiga tingkatan umum kompleksitas proposal, yaitu: studi eksploratif,

studi skala kecil, dan studi skala besar (Cooper & Schindler, 2001: 92). Pada

tabel 7.1. ditunjukan bahwa studi eksploratif akan menghasilkan proposal

Page 3: Modul 06 - Proposal Penelitian

3

penelitian yang paling sederhana. Proposal yang lebih kompleks dihasilkan dari

studi skala kecil oleh perusahaan bisnis baik berupa studi internal atau kontrak

proyek penelitian eksternal. Studi profesional skala besar, yang menghasilkan

proposal yang paling kompleks sering kali membutuhkan dana yang sangat

besar. Begitu pula dengan proyek skala besar yang dilakukan oleh badan

pemerintah yang bisa menghasilkan proposal dengan jumlah halaman yang lebih

tebal.

Error!

Untuk tujuan yang berbeda, setiap badan mensyaratkan adanya

kandungan proposal yang berbeda pula, tergantung dari kepentingan dan jenis

proyek yang akan dilaksanakan. Pada Tabel 7.2. ditunjukan serangkaian isi

untuk menyusun proposal, yang sekaligus merupakan garis besar kandungan

proposal. Berdasarkan jenis proposal yang akan disusun, kita bisa memilih isi

yang dirasa pantas untuk dimasukan. Tabel tersebut hanya merupakan panduan

umum, sehingga terkadang kita perlu menambahkan atau mengurangi isi yang

ada untuk disesuaikan dengan tujuan penyusunan proposal. Sebagai contoh,

studi berskala kecil mungkin tidak memerlukan daftar istilah, sebaliknya untuk

proposal yang mengandung istilah khusus yang hanya diketahui oleh pihak-

pihak tertentu, maka daftar istilah perlu ditambahkan.

TABEL 7.1 Kompleksitas Proposal

Jenis

KompleksitPaling Rendah Paling Tinggi

Proposal Manajemen

Internal

Eksternal

Disponsoripemerintah

Proposal akademik

Sumber : Dimodifikasi dari Cooper & Schindler (2001: 92)

Makalah tugas akhir

Kontrakeksploratif

Studieksploratif

Tesis magister

Studi skalakecil

Kontrak penelitian skalakecil

Studi skala besar

Kontrak penelitian skalabesar

Kontrak penelitian skalabesar

DisertasiDoktor

Page 4: Modul 06 - Proposal Penelitian

4

7.2.1. Proposal Internal

Proposal internal yang kebanyakan dibuat oleh sebuah perusahaan pada

umumnya lebih ringkas dibandingkan dengan proposal eksternal. Seperti

ditunjukan dalam Tabel 7.2, untuk menyusun sebuah proposal studi eksplorartif

cukup dengan satu sampai tiga halaman yang berisi catatan garis besar

permasalahan, tujuan studi, desain penelitian, dan jadwal penelitian. Untuk

menyusun proposal studi skala kecil, tinjauan pustaka dan bibliografi dapat

dicantumkan secara singkat dalam desain penelitian. Anggaran dan jadwal

Manajemen

Jenis Proposal Internal Eksternal

peme-rintah

Mahasiswa

Isi Proposal

StudiEksplo-ratif

StudiSkalaKecil

StudiSkalaBesar

StudiPenja-jakan

KontrakSkalaKecil

KontrakSkalaBesar

KontrakSkalaBesar

TugasAkhir

TesisMasister

DisertasiDoktor

RingkasanEksekutif

X X X X X X

PerumusanMasalah

X X X X X X X X X X

TujuanPenelitian

X X X X X X X X X X

TinjauanPustaka

X X X X X

Manfaat studi X X X X X X

Desainpenelitian

X X X X X X X X X

Analisis data X X X

Jenis danbentuk hasil

X X X X X X X

Kualifikasi parapeneliti

X X X X X X

Anggaran X X X X X X X

Jadwal X X X X X X X X

Fasilitas dansumber dayakhusus

X X X X X X X

Manajemenproyek

X X X

Bibliography X X X X X X

Lampiran /daftar istilah

X X X X X

InstrumenPengukuran

X X X X

Sumber : Dimodifikasi dari Cooper & Schindler (2001: 93)

TABEL 7.2 Isi proposal: Perbandingan Proposal Berorientasi Manajemen danProposal Mahasiswa

Page 5: Modul 06 - Proposal Penelitian

5

penelitian diperlukan untuk memperoleh dana. Sedangkan ringkasan eksekutif

biasanya dicantumkan pada semua jenis proposal kecuali proposal yang paling

sederhana.

7.2.2. Proposal Eksternal

Jenis proposal eksternal dapat dibedakan menjadi proposal pesanan dan

proposal bukan pesanan. Proposal pesanan biasanya harus melalui sebuah

persaingan untuk mendapatrkan kontrak atau dana dengan proposal yang

diajukan pihak lain. Contohnya adalah penelitian hibah bersaing yang ditawarkan

oleh Departemen Pendidikan Nasional.

Proposal bukan pesanan menggambarkan saran dan anjuran peneliti

untuk sebuah penelitian yang mungkin akan dilaksanakan. Contoh proposal jenis

ini adalah proposal yang diusulkan oleh sebuah lembaga penelitian kepada

perusahaan perdagangan untuk meneliti masalah yang muncul akibat adanya

perubahan lingkungan politik dan hukum. Keuntungan proposal bukan pesanan

adalah tidak perlu bersaing dengan proposal lain, tetapi kerugiannya adalah

peneliti harus berspekulasi pada percabangan pilihan manajemen yang dihadapi

oleh manajemen sebuah perusahaan.

Bagian yang paling penting pada proposal eksternal adalah tujuan,

desain, kualifikasi peneliti, jadwal, dan anggaran. Dalam penelitian kontrak,

bagian tujuan penelitian dan hasil penelitian merupakan standar yang harus ada

dalam proposal. Ringkasan eksekutif proposal eksternal dapat dimasukan ke

dalam kata pengantar. Ketika kompleksitas sebuah proyek meningkat, maka

diperlukan lebih banyak informasi mengenai manajemen proyek dan fasilitas dan

sumber daya khusus.

Bagaimana dengan penggunaan sponsor yang membiayai penelitian?

Usulan penelitian merupakan langkah awal dalam proses evaluasi. Oleh karena

itu, sering kali proposal atau UPP (Usulan Proyek Penelitian) diajukan kepada

para sponsor. Sponsor, yang berkepentingan dengan penelitian yang akan

dilakukan, biasanya secara cermat menilai kesungguhan maksud dari peneliti,

latar belakang, kejelasan desain, luasnya materi, dan kesanggupan untuk

melaksanakan kegiatan penelitian sampai selesai. Selain itu suatu proposal juga

mengungkapkan seberapa jauh disiplin tim peneliti, sistematika penelitian, dan

logika peneliti. Oleh karena itu, setiap UPP harus memperhatikan bahwa peneliti

benar-benar menguasai penelitian yang pernah dan akan dilakukan, termasuk

Page 6: Modul 06 - Proposal Penelitian

6

prosedur lengkap dan kesulitan yang mungkin akan dihadapi (Soeratno &

Arsyad, 1993: 36-37).

Berdasarkan tipe penelitian yang dilakukan dan sponsor yang dimiliki,

berbagai aspek dari standar sebuah usulan adalah sangat ditekankan. Oleh

karena itu, usulan penelitian merupaka dokumen yang dapat dievaluasi oleh

sponsor yang didasarkan atas kebutuhan organisasi, akademis, atau ilmiah.

7.3. MANFAAT PROPOSAL

Penyusunan proposal penelitian, merupakan tahap kritis dalam

pelaksanaan penelitian. Proposal penelitian, atau sering disebut sebagai

perencanaan penelitian, merupakan deskripsi terperinci dari desain studi yang

akan dilakukan untuk menjawab permasalahan yang ada. Termasuk didalamnya

adalah hipotesis yang akan diuji, rincian tahap penelitian termasuk pengumpulan

dan analisis data, serta perkiraan waktu yang diperlukan untuk pelaksaan

penelitian.

Proposal penelitian juga merupakan komunikasi formal antara manajer

(pihak yang meminta proposal) dengan peneliti (pihak yang membuat proposal).

Proposal tertulis dan formal merupakan puncak interaksi manajer dan peneliti,

dimana apa yang menjadi perhatian manajemen, telah dituangkan menjadi

permasalahan manajemen dan lebih jauh sebagai permasalahan penelitian.

Proposal menunjukan lingkup penyelidikan, garis besar analisis yang digunakan,

dan hasil penelitian yang diharapkan.

7.3.1. Manfaat Bagi Peneliti

Suatu usulan penelitian lebih bermanfaat bagi peneliti pemula maupun

mahasiswa daripada sponsor. Namun ini tidak mengurangi relevansi penelitian

bagi sponsor. Bagi mahasiswa atau peneliti pemula adalah mutlak untuk

membuat suatu kerangka kerja yang menuntunnya melalui langkah-langkah kerja

yang diperlukan untuk mencapai tujuan dalam penelitian tersebut.

Dari sisi peneliti, penulisan proposal penelitian yang baik mempunyai

beberapa keuntungan tertentu, yaitu (Davis & Cosenza, 1993: 89-90; Gay &

Diehl, 1996:Bab 3):

Page 7: Modul 06 - Proposal Penelitian

7

1. Persamaan Persepsi Permasalahan

Proposal penelitian yang telah mendapat persetujuan manajer,

menunjukan bahwa sudah terdapat persamaan persepsi tentang

permasalahan penelitian antara peneliti dengan manajer. Dengan

demikian peneliti sudah dapat meyakinkan diri bahwa permasalahan yang

akan diselidiki adalah permasalahan yang diinginkan oleh manajer untuk

diselidiki. Dalam hal ini tidak ada perbedaan apakah peneliti tersebut

adalah staf ahli perusahaan, ataukah berasal dari lembaga penelitian di

luar perusahaan. Fungsi dari penelitian bisnis adalah menyediakan

informasi yang berharga bagi manajer untuk kepentingan pengambila

keputusan. Apabila permasalahan yang akan diselidiki oleh manajer,

maka penelitian tersebut tidak ada nilainya bagi manajer. Penelitian yang

tidak ada nilainya bagi manajer sangat logis kalau tidak akan disetujui

untuk dilaksanakan. Persamaan persepsi permasalahan antara peneliti

dan manajer merupakan hal yang sangat penting sebelum penelitian

dilaksanakan, dan hal ini dapat dilihat melalui proposal yang disusun oleh

peneliti.

2. Orientasi Penelitian Keseluruhan

Penulisan proposal membuat peneliti harus berfikir secara kritis tenntang

seluruh aspek penelitian sebelum melakukan penelitian. Salah satu

penyebab kegagalan penelitian yang umum dari para peneliti pemula

adalah, peneliti belum mampu berfikit tentang seluruh aspek penelitian.

Dengan menyusun proposal terlebih dahulu sebelum melaksanakan

penelitian, peneliti menjadi lebih mampu melihat ke seluruh aspek

penelitian. Data apa saja yang harus dikumpulkan, metoda analisis yang

akan digunakan, serta waktu dan anggaran penelitian semuanya dapat

dipersiapkan dan dapat diketahui dalam proposal penelitian.

3. Pedoman Pelaksanaan Penelitian

Proposal penelitian yang telah disetujui oleh manajer dapat dipergunakan

sebagai perencanaan studi dan menjadi pedoman pelaksanaan studi.

Dari proposal penelitian, diketahui kegiatan apa saja yang akan dilakukan

baik dari jenis kegiatan maupun waktu pelaksanaan kegiatan. Dengan

demikian, peneliti dapat menggunakan proposal yang sudah disusun

sebagai pedoman pelaksanaan penelitian.

Page 8: Modul 06 - Proposal Penelitian

8

4. Kejelasana Kegiatan Penelitian

Dengan menggunakan proposal yang baik, kegiatan penelitian yang

akan dilakukan menjadi lebih jelas. Kegiatan yang tidak diperlukan sesuai

dengan yang tercantum di dalam proposal. Dengan menggunakan

proposal, efisiensi waktu penelitian dapat ditingkatkan, kemungkinan

kesalahan penelitian dapat dikurangi, dan pada umumnya akan

menghasilkan kualitas penelitian yang lebih tinggi.

5. Kemudahan Evaluasi Penelitian

Proposal akan memudahkan evaluasi penelitian yang diusulkan baik bagi

peneliti maupun pihak lain yang terkait. Peneliti menjadi lebih tahu

tentang apa saja yang akan dilakukannya dalam penelitian. Dari proposal

penelitian dapat diketahui kegiatan apa saja yang harus, tidak perlu, atau

tidak mungkin dapat di-laksanakan. Pembimbing penelitian, konsumen

penelitian, serta pihak lain yang terkait (misalnya berhubungan dengan

perijinan penelitian), dapat mengetahui kegiatan apa saja yang akan

dilakukan oleh peneliti dan dapat memberikan saran atau koreksi sesuai

dengan fungsi dan kepentingan masing-masing.

6. Proteksi Pelaksanaan Penelitian

Proposal dapat memberikan perlindungan dari “campur tangan” pihak lain

ketika penelitian sedang berlangsung. Proposal yang sudah disusun dan

disetujui berbagai pihak yang terkait dapat menjadi “pelindung” peneliti

dari permintaan perubahan kegiatan penelitian. Perubahan ataupun

penambahan kegiatan penelitian menjadi tidak jelas arahnya. Dari sisi

waktu, perubahan ini dapat mengakibatkan tertundanya penyelesaian

penelitian. Dengan menunjukan penelitian, campur tangan dari berbagai

pihak lain dapat dihindarkan, karena apa yang diminta tidak tertulis dalam

proposal.

7. Persetujuan Penelitian

Proposal dapat juga berfungsi sebagai dokumen persetujuan antara

peneliti dengan manajer. Kadang terjadi bahwa manajer mempunyai

harapan yang berlebihan kepada hasil studi yang dilaksanakan. Dari

proposal akan diketahui batasan sejauh mana informasi yang akan

diperoleh manajer, sehingga akan dapat mengurangi harapan yang

berlebihan dari manajer. Dengan demikian, proposal akan dapat

Page 9: Modul 06 - Proposal Penelitian

9

membawa manakjer kepada harapan yang realistis terhadap hasil studi

yang dilakukan peneliti.

7.3.2. Manfaat bagi Manajer

Manajer juga mendapatkan beberapa keuntungan dari proposal penelitian

yang dipersiapkan dengan baik. Dari sisi manajer, beberapa keuntungan

yang diperoleh adalah sebagai berikut:

1. Jaminan Kualitas Peneliti

Proposal penelitian dapat menjadi jaminan bahwa peneliti sudah

mengetahui dengan benar tentang masalah yang dihadapi manajer dalam

perusahaan. Permasalahan yang akan diteliti tertulis dengan jelas dalam

perumusan masalah. Demikian pula dengan perkiraan hasil studi telah

terangkum dalam proposal. Apabila peneliti belum mempunyai pengertian

yang benar tentang permasalahan yang dihadapi manajer, dimana hal ini

akan dapat terlihat dari perumusan masalah dalam proposal, atau

proposal penelitian yang diajukan tidak memberikan informasi yang

diinginkan oleh manajer, maka peneliti tersebut dapat diberhentikan sama

sekali. Perbaikan proposal atau penghentian penelitian ini perlu dilakukan

sebelum manajemen mengeluarkan lebih banyak biaya untuk kegiatan

penelitian yang tidak mempunyai nilai manajerial yang cukup.

2. Persetujuan Metode Penelitian

Manajer dapat melihat dan mempelajari teknik penelitian yang diusulkan

oleh peneliti. Jika manajer berpendapat bahwa metode dan teknik yang

dipergunakan tidak sesuai dengan kepentingan manajer, ia bisa

memberikan saran kepada peneliti tentang metode dan teknik yang lebih

tepat untuk dipergunakan dalam penelitian ini. Dengan demikian, metode

dan teknik penelitian dapat disesuaikan dengan permasalahan yang

dihadapi manajer atas permintaan manajer sebelum penelitian dilakukan.

Jika tidak ada kesatuan pendapat antara peneliti dan manajer tentang

metode dan teknik penelitian ini, penelitian lebih baik dihentikan sebelum

melangkah lebih jauh.

3. Kendali Penelitian

Apabila proposal penelitian telah diterima dan disetujui manajer, proposal

tersebut akan menjadi pernyataan resmi dari peneliti tentang apa yang

akan diperoleh manajer dari penelitian yang dilaksanakan. Dalam hal

Page 10: Modul 06 - Proposal Penelitian

10

penelitian dilakukan oleh lembaga penelitian diluar perusahaan, proposal

ini akan berfungsi sebagai kendali pelaksanaan penelitian, sehingga

manajer akan dapat memperoleh hasil penelitian dengan menggunakan

metode dan teknik sesuai dengan apa yang tertulis dalam proposal.

4. Prioritas Penelitian

Proposal akan sangat membantu manajemen dalam melakukan

penyusunan nilain relatif masing-masing usulan penelitian sehingga dapat

disusun daftar preferensi penelitian. Daftar ini sangat penting bagi

manajer, terutama dalam hubungannya dengan kendala waktu dan dana

yang tersedia untuk penelitian, untuk memilih penelitian yang harus

dilaksanakan terlebih dahulu, yang dapat ditunda, atau bahkan tidak perlu

dilakukan.

5. Penilaian Informasi

Dalam rangka penentuan biaya penelitian yang akan dikeluarkan oleh

manajemen, nilai informasi penelitian merupakan masukan yang sangat

penting. Apalagi kalau usulan penelitian ini dilakukan oleh lembaga

penelitian yang berada di luar perusahaan, manajemen perlu menentukan

seberapa besar batas anggaran penelitian yang diperkenankan.

7.4. STRUKTUR PROPOSAL PENELITIAN

Kendati jenis proposal penelitian relatif beragam, suatu proposal

biasanya mempunyai struktur sebagai berikut (Cooper & Schindler, 2001:

94-102; Davis & Cosenza, 1993: 93-94; Gay & Diehl, 1996: 103-116):

1. Halaman Judul

Judul penelitian sebaiknya disusun ringkas-padat dan menarik. Judul

seringkali bersifat tentative, yang bisa saja berubah sesuai hasil

penelitian. “Ringkas-padat” mengandung arti judul harus mencerminkan

hakekat penelitian dan informatif bagi pembaca, sponsor, ataupun dosen

pembimbing. “Menarik” mengandung arti bahwa topik ini layak dan perlu

unutk diteliti.

Page 11: Modul 06 - Proposal Penelitian

11

2. Ringkasan Eksekutif (Executive Summary)

Ringkasan eksekutif diperlukan untuk penelitian eksternal yang dibiayai

oleh sponsor. Pada dasarnya, ringkasan eksekutif merupakan salah satu

bentuk lain dari usulan penelitian yang disajikan secara singkatdan padat

sehingga memungkinkan bagi para sponsor untuk mengetahi maksud dan

tujuan secara cepat dan tepat.

Dilihat dari tujuannya, maka ringkasan eksekutif ini merupakan

suatu abstraksi yang informatif yang memungkinkan para eksekutif

(baca:sponsos penelitian) untuk dapat menangkap inti usulan penelitian

tanpa harus membaca secara keseluruhan, dan kemudian mereka

menilainya, dan selanjutnya memutuskan mengenai kelanjutan penelitian

tersebut. Oleh karena itu, isi dari ringkasan ini antara lain:

Rumusan singkat masalah

Rumusan singkat tujuan penelitian/pertanyaan penelitian

Rumusan singkat mengenai metodologi yang digunakan

3. Latar Belakang

Latar belakang berisi uraian singkat mengenai “lingkungan” di seputar

masalah yang akan diteliti. Lingkungan tersebut bisa meliputi: (1)

peristiwa tertentu yang menyebabkan penyusunan proposal diperlukan;

(2) belum tuntasnya literature dalam menjawab permasalahan atau

fenomena tertentu.

4. Rumusan Masalah

Bagian ini merupakan hal yang penting untuk mendapatkan perhatian,

sebab bagian ini sebenarnya merupakan pintu bagi para pembacanya

untuk dapat masuk ke bagian selanjutnya. Oleh karena itu, bagian ini

harus ditulis dengan semenarik mungkin. Namun juga harus diperhatikan

susunan paragrafnya, agar suatu permasalahan dapat diuraikan secara

runtut dan focus dengan dihasilkannya kata akhir suatu permasalahan

yang dapat ditangkap dan dimengerti oleh pembaca secara jelas.

5. Tujuan Penelitian

Bagian ini menjabarkan secara jelas apa saja yang direncanakan untuk

dilakukan dalam usulan penelitian. Dalam studi deskriptif, tujuan-

tujuannya dapat dirumuskan sebagai pertanyaan peneliti, kemudian

pertanyaan peneliti tadi dapat diperinci menjadi pertanyaan penyelidikan.

Page 12: Modul 06 - Proposal Penelitian

12

Apabila usulannya mengenai studi kausal, maka tujuannya dapat

dinyatakan secara umum sebagai hipotesis. Dalam menyusun tujuan ini,

hendaknya disesuaikan dengan urutan tujuan menurut kepentingan

secara umum, baru kemudian diikuti dengan tujuan secara khusus.

Kemudian hal yang harus dilakukan setelah menyelesaikan bagian ini

adalah memeriksa konsistensi setiap tujuan yang dibahas, baik dalam

desain penelitian, analisis data, dan bagian mengenai temuan.

6. Studi Pustaka

Bagian ini melihat kembali semua penelitian yang pernah dilakukan

sebelumnya ataupun yang sedang dilakukan, yang memiliki hubungan

dengan penelitian yang akan dilakukan ini. Pengumpulan tersebut

meliputi berbagai hal seperti, data-data, laporan, dan hasil. Pembahasan

dalam bagian ini sebaiknya dimulai dengan membahas mengenai

kepustakaan yang berkaitan dan data sekunder yang relevan dari sudut

perspektif yang komprehensif, kemudian baru pada kajian-kajian yang

lebih khusus yang berkaitan dengan permasalah yang dihadapi. Jika

permasalahan memiliki latar belakang histories, maka harus dimulai

dengan rujukan-rujukan yang paling awal.

7. Manfaat Penelitian

Penekanan pentingnya dilakukan penelitian ini dapat dijabarkan dalam

bagian ini. Biasanya bagian ini hanya terdiri dari beberapa paragraf saja.

Bagian penting penelitian ini khususnya diperlukan bagi proposal atas

permintaan sponsor. Oleh karena itu, dalam usulan penelitian ini para

peneliti harus berusaha meyakinkan para sponsor bahwa proposalnya

akan memenuhi kebutuhan serta keinginan mereka.

8. Desain Penelitian

Desain penelitian menggambarkan apa yang akan dilakukan oleh peneliti

dalam terminologi teknis. Dalam hal ini harus mencakup antara lain

tahapan yang akan dilakukan, informasi mengenai cara penarikan

sampelbila diperlukan survei primer, berapa besarnya sample, metode

pengumpulan data, instrument penelitian, dan prosedur teknis penelitian

lainnya.

Page 13: Modul 06 - Proposal Penelitian

13

9. Analisis Data

Dalam bagian ini perlu dijabarkan mengenai metode yang direncanakan

dan dasar teoritis untuk memakai teori tersebut (dalam analisis data). Dari

penjelasan ini dapat meyakinkan sponsor bahwa peneliti menggunakan

asumsi yang sesuai dan memakai prosedur analisis data yang sesuai

menurut teori maupun studi yang pernah dilakukan. Dalam menjelaskan

maksud analisis data ini, dapat digunakan beberapa trik pendukung,

misalnya penggunaan grafik dan contoh tabel.

10. Bentuk Laporan

Format laporan yang akan ditampilkan sebagai bentuk akhir penyampaian

hasil penelitian juga perlu dijelaskan dalam usulan penelitian ini. Bagian

ini juga memuat antara lain kesimpulan statistic, hasil temuan,

rekomendasi, rencana kegiatan, model, rencana strategi, dan sebagainya

yang merupakan contoh dari bentuk hasil.

11. Kualifikasi Penelitian

Latar belakang peneliti perlu dijelaskan dalam usulan penelitian. Dengan

demikian, pada bagian ini akan menyebutkan siapa saja yang terlibat

dalam pelaksanaan proses penelitian ini. Alangkah baiknya apabila

disertai dengan data pribadi atau curriculum vitae dari peneliti. Seberapa

jauh kualifikasi, latar belakang pendidikan, pengalaman masing-masing

anggota tim peneliti perlu ditonjolkan.

12. Anggaran

Penyusunan anggaran sangat diperlukan dalam rangka pendanaan

penelitian. Dalam penelitian harus diketahui secara benar pos-pos apa

saja yang dianggarkan dalam pelaksanaan penelitian. Hendaknya dalam

penyusunan anggaran ini memegang teguh unsure kebenaran. Dengan

adanya penyampaian anggaran ini, sposnsor dapat melihat apakah

penelitian ini dapat dijalankan secara efisien atau tidak, sehingga

kemudian dapat dinilai bagaimana sikap peneliti itu sebenarnya.

13. Jadwal

Jadwal ini perlu dibuat untuk memperlihatkan gambaran mengenai kapan

dan berapa lama jangka waktu yang diperlukan untuk melaksanakan

setiap langkah dalam penelitian. Misalnya tahap survei, pembuatan

kuisioner, pengumpulan data sekunder maupun primer, analisis data, dan

Page 14: Modul 06 - Proposal Penelitian

14

penulisan laporan. Di sisi lain, jadwal ini merupakan deadline (target

waktu) bagi peneliti yang bersangkutan untuk dapat melaksanakan dan

menyelesaikan penelitian. Jadwal dapat ditampilkan dalam bentuk

diagram atau tabel waktu. Untuk penelitian yang kompleksitasnya tinggi

dapat disampaikan dalam sebuah jalur kritis.

14. Daftar Pustaka

Semua kegiatan penelitian memerlukan referensi atau kepustakaan dari

banyak sumber. Salah satu cara untuk dapat mempertanggungjawabkan

penggunaannya dan menghindari unsur penjiplakan, maka diperlukan

daftar pustaka ini.

15. Lampiran

Lampiran ditujukan untuk memuat hal-hal yang perlu dijelaskan dalam

penelitian. Hal ini dilakukan karena apabila hal-hal ini dicantumkan dalam

bagian utama usulan penelitian akan banyak memakan tempat dan

tampilannya menjadi tidak menarik. Oleh karena itu, disediakan tempat

khusus untuk memuatnya. Lampiran dapat meliputi daftar istilah,

instrumen pengukuran, surat keputusan, undang-undang, dan lain

sebagainya.

7.5. EVALUASI PROPOSAL

Suatu usulan penelitian dapat dievaluasi secara formal maupun tidak

formal. Evaluasi formal didasarkan pada criteria yang dibuat oleh sponsor

berdasarkan kebutuhan mereka sebelum mereka menilai. Poin penilaian di tiap

bagian proposal menunjukan sejauh mana proposal itu dinilai menurut kriteria

penilai. Setelah dievaluasi, poin tadi diakumulasi sehingga dapat menentukan

usulan mana yang dapat diterima. Evaluasi secara tidak formal penilaiannya

didasarkan pada sejauh mana usulan tersebut sesuai dengan kebutuhan suatu

proyek beserta kriterianya, tanpa harus didokumentasikan secara baik.

Beberpa faktor perlu diperhatikan agar suatu usulan dapat cepat

mendapat perhatian pihak sponsor. Pertama, proposal harus ditampilkan secara

rapi, terstruktur, terorganisasi. Kedua, topik utama dari proposal hendaknya

dapat ditemukan dan dipahami dengan cepat dan mudah. Untuk itu proposal

harus memiliki panduan yang spesifik.

Page 15: Modul 06 - Proposal Penelitian

15

Aspek penting dalam teknik penulisan proposal:

Perumusan masalah harus mudah dipahami

Desain penelitian hendaknya memiliki skema dan didasarkan atas

metodologi yang jelas

Mengemukakan pentingnya penelitian tersebut dengan baik agar sponsor

tertarik untuk memberikan dukungan

Bagian objektif dan hasil penelitian hendaknya dapat mengkomunikasikan

hasil kongkrit yang akan diperoleh dan kegunaanya secara tepat dari

hasil studi yang akan dilakukan.

Dalam pengembangan dari setiap proposal penelitian bisnis, perlu dilakukan

evaluasi baik secara implisit maupun eksplisit. Beberapa aspek yang perlu dilihat

dalam evaluasi proposal ini dirangkum dalam Tabel 7.3 berikut (Zikmund, 2000:

97)

TABEL 7.3 Checklist EvaluasiProposal

Garis besar informasi yangakan diperoleh Usulan hasil penelitian untuk menjawab tujuan penelitian

Pertimbangan waktu penelitian Pertimbangan anggaran Penelitian mempunyai nilai cukup dibandingkan dengan pengorbanan

waktu dan dana

1. Perumusan Masalah

Cakupan Evaluasi Poin yang dinilai

Terdapat latar belakang masalah yang jelas Terdapat spesifikasi kondisi yang menuntun pernyataan masalah Proposal memperlihatkan bahwa peneliti menguasai kompleksitas

permasalahan

Strategi penelitian untuk memecahkan masalah ditunjukan denganringkas

Alasan pemilihan strategi dikemukakan dengan jelas Ketepatan desain penelitian Ketepatan desain sample Ketepatan prosedur pencarian data Ketepatan proposal analisis data

2. Strategi dan Metode Penelitian

3. Perkiraan hasil penelitian

4. Anggaran dan Skedul

5. Latar belakang Peneliti Kualifikasi dan pengalaman peneliti menunjukan bahwa yangbersangkuatn dapat melaksanakan penelitian dengan baik

6. Skor evaluasi keseluruhan Penilaian total atas cakupan evaluasi dari nomor 1 hingga 5

Sumber : Dimodifikasi dari Davis & Cosenza (1993: 95)