model-model pembelajaran inovatif - universitas …...terkait pengurangan risiko banjir. kegiatan...
TRANSCRIPT
Model-model Pembelajaran Inovatif
Oleh:
Sukir Maryanto13 Maret 2019, LP3M UB Malang
Name : Sukir Maryanto, Ph.D
Interested field : Seismology, Volcano Geophysics and Geothermal
Petobo Liquefaction
LOGOEducation University
/Oragnization
Year Scholarship/
Fellowship/Grant
S1 UB 1995 Super Semar, Pertamina
S2 UGM 2000 URGE, WORLD BANK
S3 DPRI, Kyoto Univ. 2007 MONBUSHO, JAPAN
Petroleum
Course
IPA, Cilacap & Lombok 2005 & 2008 Indonesian Petroleum
Assoc. (IPA)
Researcher Nagaoka Univ. of
Technology
2006-2008 Center Of Excellent, COE
Japan
Post
doctoral
DPRI, Kyoto Univ. 2009-2010 Japan Science &
Technology (JST), Japan
TOT &
Reviewer
UB 2012-2013 UB, DIKTI
Hazard
Course
IAVCEI Grant
DIKTI
Grants
PEERPEER AWARD
Univ. of Hawaii
IAVCEI
DIKTI
USAIDUSAID
2011
2013
2009-2017
2015-2016
June 2015
USGS & Univ. of Hawaii,
USA
Taiwan, Jepang
Indonesia,
PEER, USAIDPEER, USAID
SHORT CV
Job Experiences
1. Lecturer and Researcher (1998-now)
2. Research Ass., NUT, Japan
3. Visiting Profesor, Kyoto Univ, Japan
4. Head of Geophysic. Lab. UB 2008-2014
5. Editor in Chief, Natural-B, FMIPA UB (natural-
b.ub.ac.id)
6. Editor in Chief, ERUDIO, LP3 UB
(erudio.ub.ac.id) dan JEST, LPPM UB
7. Faculty Advisor Society of Exploration
Geophysics, USA
8. International Association of Chemistry and
the Earth Interior (IAVCEI).
9. Ketua Alumni Kom. MIPA UB
10. Anggota Senat Wakil Dosen FMIPA 2012-
2016
11. Anggota Senat Wakil Dosen UB 2012-2016,
12. HAGI, HFI member
13. Kepala Pusat P3AP LP3 UB (2011-2015)
14. Geophysics Consultant (2011-now)
15. Ketua Jurusan Fisika FMIPA UB
Januari 2015-2017)
16. Ketua Pusat Studi ESDA LPPM UB
2015 -2019
17. Ketua Research Group Bravo
Energeobhas 2015-2019
18. USAID Project leader 2014-2017
19. Wakil Dekan II (2017-2021)
contact :
Email : [email protected] ; HP : 081321157868
OriginallySukir Maryanto
PEKERJAAN UTAMA Asongan
THE
GOAL OF
UB
TeachingService
Research
Teaching
Research
Service
Teaching
Research
Service
Innovativeness
Time
I
III
II
8
PEMBELAJARAN INOVATIF
9
Model PembelajaranTingkat
keterlibatanTingkat
memorisasi
10 %
20%
50%
70%
90%
Verbal
reciving
Visual
reciving
Paticipa-ting
Doing
Reading
Hearing Words
Looking at PictureWatching Video
Seeing it done on location
Participating in a discussionGiving a talk
Doing a dramatic presentationSimulating the real Experience
Doing the real thing
PASIF
AKTIF
PAU-PPAI-UT 10
Tujuan Instruksional Umum
Menjelaskan model-model pembelajaran
inovatif
Tujuan Instruksional Khusus
1. Menjelaskan karakteristik model-
model pembelajaran inovatif
2. Menjelaskan cara pemilihan model-
model pembelajaran inovatif
PAU-PPAI-UT 11
• Prosedur sistematis dalam mengorganisasikan
pengalaman belajar untuk mencapai tujuan
belajar
• Pedoman bagi pengajar dalam merencanakan
dan melaksanakan aktivitas pembelajaran
PENGERTIAN
PAU-PPAI-UT 12
AKTIVITAS PEMBELAJARAN
Langsung (Direct Instruction)
Tidak langsung (Indirect Instruction)
Pertimbangan Pemilihan Strategi Pembelajaran
1. tujuan
- berkenaan dg. aspek kognitif, afektif, atau psikomotorik
- kompleksitas tujuan: tingkat tinggi atau rendah?
- apa memerlukan keterampilan akademik?
2. bahan atau materi pembelajaran
- materi berupa fakta, konsep, hukum atau teori tertentu
- ada prasyarat tertentu atau tidak untuk mempelajari materi ybs.
- ketersediaan buku sumber?
3. siswa
- tingkat kematangan siswa
- minat, bakat, dan kondisi siswa
- gaya belajar siswa
4. yang lain
- apa hanya cukup dg. satu strategi? Apa hanya satu-satunya strategi?
nilai efektivitas dan efisiensi strategi ybs.
-
Prinsip-prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran dalam Standar Proses Pendidikan
1. Berorientasi pada tujuan (sebagai komponen utama)
2. Aktivitas (bukan menghafal akan tetapi berbuat/
mengalami)
3. Individualitas (adanya perubahan perilaku siswa secara
individual)
4. Integritas (bukan hanya mengembangkan kemampuan
kognitif saja, tetapi juga aspek afektif dan psikomotorik.
PEMBELAJARAN
TERINTEGRASI
OUTPUT OUTPUTPROSES INPUTINPUT
lulusanlembaga
pendidikan tertentu
• mahasiswa
• kurikulum
• dosen
• sarana/prasarana
• materi/bahan
• pembelajaran
• bimbingan
• praktikum
• belajar mandiri
• belajar kelompok
lulusan
INOVASI
SISTEM PEMBELAJARAN
Input
- Resources
- Relation with the
environment
Process
Utilization of
Resource to
Achieve Target
Output
Result
and
Impact
Student
Graduate
Staff
Library
Physical Facilities
Laboratories
Funding
Organization
Resources
Curriculum
Teaching & Learning
Academic Atmosphere
Stake holders/Market demandsWHAT PROFILE?(their need)
WHO ?Teachers
WHOM?Who are the subject?
HOW?Design, Plan, Strategy
WHAT ?(support needed)
PEMBELAJARAN SEBAGAI SISTEM
Identifikasi
kebutuhan &
menulis
Kompetensi
Umum
Melakukan
Analisis
Kebutuhan
Mengidentifi-
kasi perilaku
awal &
karakteristik
awal siswa
Menulis
Kompetensi
Khusus
Menulis
Tes
Acuan
Patokan
Menyusun
Strategi
Pembelajar
an
Mengembang-
kan Bahan
Pembelajaran
Mende-
sain
Alat
Evaluasi
Sistem
Pembel
ajaran
Model Pengembangan Pembelajaran
PAIKEM
Pembelajaran Aktif, Interaktif, Kreatif,
Efektif, dan Menyenangkan
PAINO
Pembelajaran Atraktif, Integratif, dan
Inovatif
Oktober 2009
Desember 2011
Contoh
- 6o 15’ LS
10
9o
00
’B
T
11
4o
30
’B
T
G. Merbabu
G. Merapi
Sejarah monitoring diawali dari
letusan G. Kelud 1919 dgn
korban 5000 jiwa
UB, Polinema, UNM, UIN, UMM
Hingga sekarang ± 75
gunungapi yang dimonitor
Dengan keterbatasan fasilitas
dan sarpras
Fakta
disekitar kita
Lava dome
Nov 4th 2007 After Feb 14th 2014
“Rambut”
hasil
erupsi
Hawaiian
Rambut
Orang
Hawaii
TAKSONOMI TUJUAN INSTRUKSIONAL
PsikomotorAfektif
Kognitif
DIDOMINASI OLEH RANAH KOGNITIF
KONDISI SEKARANG
Sebagian besar pendidik, guru dan dosen hanya ‘mengurusi’ aspek hard skill: kognitif dan psikomotorik (untuk keterampilan laboratorium misalnya)
Masalah afektif/ soft skill terabaikan (kejujuran mengisi presensi, tanggung jawab ruangan)
Pendekatan pembelajaran jarang, langsung/taklangsung, mendorong tumbuhnya soft skill
Keterampilan ICT belum terintegrasi dalam pembelajaran
SOFT/LIFE SKILL
“ Personal and interpersonal
behaviors that develop and maximize
human performance (e.g. coaching,
team building, decision making,
initiative). Soft skills do not include
technical skills, such as financial,
computer or assembly skills“.
(Berthal)
MENGAPA LIFE SKILL (KECAKAPAN HIDUP) PERLU:
CIRI-CIRI KECAKAPAN HIDUP: DISIPLIN, JUJUR, CERDAS, SEHAT DAN BUGAR, PEKERJA KERAS, ULET, MADIRI, PANDAI MENCARI DAN MEMANFAATKAN PELUANG, MAMPU BEKERJASAMA DG ORANG LAIN, BERANI MENGAMBIL KEPUTUSAN, BERANI MENGAMBIL RESIKO, MENGHARGAI WAKTU, KREATIF DAN PENUH INISIATIF DSB.
KECAKAPAN HIDUP: KECAKAPAN YG DIPERLUKAN AGAR SESEORANG MAMPU DAN BERANI MENGHADAPI PROBLEMA KEHIDUPAN DAN MEMECAHKANNYA SECARA ARIF DAN KREATIF.
PENDIDIKAN RELEVAN, JIKA HASILNYA SESUAI DG KEBUTUHAN ANAK DIDIK SETELAH LULUS.
SOFT/LIFE SKILL(SUTJIPTA)
APA SAJA ASPEK K0MPETENSI/ KECAKAPAN
HIDUP ?
TERDAPAT BEBERAPA CARA PENJABARAN:
POLA I:a. Kecakapan Dasar: (1) Belajar mandiri, (2)
Membaca, menulis, dan berhitung, (3) Kecakapan berkomunikasi, (4) Kecakapan berpikir, (5) Kecakapan kalbu, (6) Kecakapan mengelola raga, (7) Kecakapan merumuskan kepentingan dan mencapainya, (8) Kecakapan berkeluarga dan bermasyarakat.
b. Kecakapan Instrumental: (1) Kecakapan memanfaatkan teknologi, (2) Mengelola sumberdaya, (3) Bekerjasama dg orang lain, (4) Memanfaatkan informasi, (5) Menggunakan sistem, (6) Berwirausaha, (7) Kecakapan kejuruan, (8) Memilih dan mengembangkan karier, (9) Menjaga harmoni dg lingkungan, (10) Menyatukan bangsa.
POLA II:a. General Life Skill:
1) Kesadaran diri: (a) Sadar sebagai makhluk Tuhan, (b) Sadar akan potensi diri (fisik dan psikologik), (c) Sadar sbg makhluk sosial, (d) Sadar sbg makhluk lingkungan.
2) Kecakapan berpikir: (a) Kecakapan menggali informasi, (b) Mengolah informasi, (c) Menyelesaikan masalah secara kreatif dan arif, (d) Mengambil keputusan secara cepat dan tepat.
3) Kecakapan sosial: (a) Kecakapan berkomunikasi lisan dan tulisan, (b) Kecakapan bekerjasama.
b. Specific Life Skill: Kecakapan yang terkait dg pekerjaan yg ada di lingkungan dan ingin ditekuni.
POLA III:
a. Personal Skill: (1) Kecakapan memelihara jasmani dan rohani
b. Social Skill: (1) Memelihara hubungan dg masyarakat umum, (2) Memelihara hubungan dg masyarakat khusus.
c. Environmental Skill: (1) Memelihara lingkungan nyata, (2) Memelihara lingkungan ghaib.
d. Occupational Skill: Menguasai salah satu pekerjaan yg halal.
WALAUPUN RINCIANNYA BERBEDA
INTINYA SAMA:
SKEMA LIFE SKILL
LIFE
SKILL
KECAKAPAN HIDUP GENERIK
KECAKAPAN
HIDUP
SPESIFIK
KEC.
HIDUP
PERSO-
NAL
KEC. HIDUP
SOSIAL
KESADARAN
DIRI
KECAKAPAN
BERPIKIR
KECAKAPAN
KOMUNIKASI
KECAKAPAN
KERJASAMA
KECAKAPAN
AKADEMIK
KECAKAPAN
VOKASIONAL
KESADARAN
DIRI
SADAR SBG MAKHLUK TUHAN: IBADAH,
JUJUR, DISIPLIN, KERJA KERAS DSB.
SADAR AKAN POTENSI DIRI: MEMILIH BID YG
COCOK, BELAJAR TERUS, MENJAGA FISIK
SADAR SBG MAKHLUK SOSIAL: TOLERAN,
SALING MENGHORMATI, GOTONG ROYONG
SADAR SBG MAKHLUL LINGKUNGAN:
MEMELIHARA DAN MEMANFAATKAN DG ARIF.
KECAKAPAN
BERPIKIR
KEC. MENGGALI INFORMASI
KEC. MENGOLAH INFORMASI
KEC. MEMECAHKAN MASALAH DG
KREATIF DAN ARIF.
KEC. MENGAMBIL KEPUTUSAN
BAGAIMANA
HUBUNGANNYA DGN MATA
KULIAH?
KETERANGAN :1. MERANCANG KURIKULUM, MAKUL DIDASARKAN
KECAKAPAN HIDUP, KECAKAPAN HIDUP DIIDENTIFIKASI BERDASARKAN POLA KEHIDUPAN NYATA SEHARI-HARI (GARIS PENUH)
2. MATA KULIAH MEMBENTUK KECAKAPAN HIDUP, KECAKAPAN HIDUP DIPERLUKAN UNTUK MENGHADAPI KEHIDUPAN (GRS PUTUS-PUTUS)
KEHIDUPAN
NYATA
(SEHARI-HARI)
KECAKAPAN
HIDUP
MATA
KULIAH
TAXONOMY SOLO
Structure Of Learning Outcomes
KNOW NOTHING
UNDERSTAND WELL (WISE)
LEARNING STAGE
KNOW NOTHING
(PRE STRUCTURAL)
LEARNING STAGE
KNOW FEW
(UNI STRUCTURAL)
LEARNING STAGE
KNOW MUCH
(MULTI STRUCTURAL)
LEARNING STAGE
UNDERSTAND (CLEVER)
(RELATIONAL)
LEARNING STAGE
EXPERT (WISE)
(EXTENDED ABSTRACT)
LEARNING TARGET
AT LEAST RELATIONAL
You do not understand until you know/ see the
relationship of what you know
IMPLIKASI-> FORELOOK
Dibutuhkan Pendekatan Baru dalam Pembelajaran yang mengintegrasikan hard dan soft skill, ICT
Sinkronisasi kegiatan intra dan ekstra kurikuler (intra jurusan)
Koordinasi unit-unit terkait peningkatan kualitas pembelajaran
Identifikasi
kebutuhan &
menulis
Kompetensi
Umum
Melakukan
Analisis
Kebutuhan
Mengidentifi-
kasi karakter &
karakteristik
awal siswa
Kompetensi
Khusus
(HARD&SOFT)
Menulis
Tes
Acuan
Patokan
Strategi
Pembelajaran
(HARD &
SOFT)
Mengembang-
kan Bahan
Pembelajaran
(ICT Based)
Mende-
sain
Alat
Evaluasi
(HARD &
SOFT)
Model Pengembangan Pembelajaran
PEMBELAJARAN
TERINTEGRASI
pengintegrasian aspek-aspek pembelajaran (Hard+Soft Skill, kognitif+psikomotorik+afektif) dalam rangka menghasilkan lulusan berkualitas secara utuh
Pengintegrasian ICT dalam pembelajaran
Jika diperlukan terintegrasi dengan kemampuan Bahasa Inggris
Pada tingkat universitas diperlukan kerja tim (melalui P3AI)
Integrasi Empat Pilar Pendidikan
Learning to
knowLearning to
do
Learning to
live together
Learning to
be
socializeInternalize value
KnowingApplying
44
Kuliah Lapangan
Rekam jejak Uji coba lapangan
Rekam jejak Uji coba lapangan
Planned location of BraVo
Geothermal RC on 2015
Implementaion of idea to establish of
BraVo Geothermal RC on 2016-2017
Welirang summit
MATRIK MATERI KULIAH (P0K0K BAHASAN, SUB P0K0K BAHASAN DAN
STRATEGI PEMBELAJARAN) DIKAITKAN DENGAN ELEMEN KOMPETENSI,
MATA KULIAH
ELEMEN
KOMPETENSI
P0K0K
BAHASAN
SUB P0K0K
BAHASAN
STRATEGI
PEMBELAJARAN
PENGUASAAN
ILMU &
KETRAMPILAN
BERKARYA
KEPRIBADIAN
SIKAP DALAM
BERKARYA
BERMASYA-
RAKAT
Mengapa kitamelakukan town watching ?
Karena…
Pada umumnya orang-orang yang selamat adalah mereka yang rutinmengikuti dan melakukan latihan evakuasi,
Orang-orang yang selamat tersebut mampu mengenali danmemahami bahaya, kerentanan dan risiko di wilayahnya,
Masyarakat dapat secara mandiri melakukan tindakan ketika terjadibencana dengan kekuatan sendiri sehingga tidak hanya menunggudan mengandalkan bantuan dari pihak luar yang biasanyamembutuhkan banyak waktu.
See more at: https://openstreetmap.id/town-watching-penanggulangan-bencana/#sthash.cmW8qxcr.dpuf
Apa sih tujuan melakukantown watching ?
Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadappenanggulangan bencana,
Mengidentifikasi kerentanan lingkungan dan sekitarnya,
Mengidentifikasi kapasitas/sumberdaya yang dimilikimasyarakat yang dapat digunakan ketika terjadi bencana,
Mengidentifikasi permasalahan utama di lingkunganmasyarakat serta menemukan solusi dari permasalahantersebut.
See more at: https://openstreetmap.id/town-watching-penanggulangan-bencana/#sthash.cmW8qxcr.dpuf
Kegiatannya seperti apa ???
Contoh “town watching”town watching dilakukan di daerah perkotaan yaitu Jakarta,
terkait pengurangan risiko banjir.
Kegiatan ini diawali dengan pelatihan yang diikuti oleh karang
taruna dari 6 kelurahan terpilih (Kelurahan Pinangsia, Duri Utara,
Kota Bambu Utara, Kota Bambu Selatan, Kembangan Selatan,
Rawa Bunga, dan Klender), yang tergabung dalam wadah
bernama Youth Ambassador. Dalam pelatihan tersebut,
narasumber dari LIPI memaparkan apa itu town watching, tujuan,
manfaat, dan langkah-langkah melakukan town watching.
Hadir pula narasumber dari jajaran pemerintahan yaitu BPBD DKI
Jakarta, yang melakukan review peta untuk membandingkan
kondisi peta yang ada dan kondisi di lapangan (apakah sudah
lengkap dan update?).
Terakhir, untuk mengintegrasikan pembelajaran partisipatif dengan
pemanfaatan teknologi untuk mendapatkan hasil yang objektif dan
akurat; peserta diajarkan dan dilatih penggunaan Global
Positioning System (GPS)
Tak hanya memahami teori di kelas, peserta pelatihan juga melakukan
simulasi town watching dalam skala kecil, yaitu :
Lingkup wilayah RW.
Pertama, survei / observasi lapangan.
Apa yang diamati? Setidaknya ada 3 hal, yaitu
(1) titik-titik atau lokasi yang sebelumnya pernah terkena bencana seperti titik
genangan, lokasi rawan tawuran, dll
(2) titik-titik atau objek yang diperkirakan dapat menyebabkan bencana /
bahaya, misalnya saluran mampet, tanggul jebol,
(3) titik-titik, objek, atau fasilitas umum yang dapat membantu kita selamat dari
bencana. Jika ditemukan objek-objek tersebut saat survei / observasi
lapangan, peserta melakukan 3 hal.
Apa yang dilakukan?
(1) meng-capture koordinat (marking waypoint) dari titik / objek,
(2) memfoto objek dengan kamera polaroid dan tak lupa menandai lokasi foto
pada denah, dan
(3) mencatat data atribut / keterangan objek pada form survei. Setelah survei /
observasi lapangan yang cukup panjang, beralih ke tahapan town watching
selanjutnya yang dilakukan secara indoor.
Kedua, menggambar denah wilayah survei di kertas yang lebih lebar (kertas ukuran A1 atau A0).
Mengapa perlu digambar pada kertas yang lebihbesar?
Karena denah tersebut nantinya akan menjadibahan diskusi utama dalam rembug warga.
Tak lupa foto-foto yang telah dikumpulkan padasaat survei / observasi lapangan ditempelkan padadenah sesuai lokasi pengambilan foto.
Ketiga, diskusi / rembug warga.
Dalam diskusi tersebut dibahas permasalahan-permasalahan yang ditemukan, berikut solusinya(termasuk menentukan jalur dan tempat evakuasi).
Apa Kaitannya antara OSM dan Town Watching ?
Tentu saja ada. Sebagaimana dijelaskan di awal, aktivitasdalam town watching sangat berkaitan erat dengan peta / denahwilayah. Sebagai platform pemetaan partisipatif, komunitas dapatmemetakan terlebih dahulu wilayahya di OSM. Dengan demikian, sebelum menjelajah lingkungannya, orang-orang yang terlibatdalam town watching dapat mengetahui gambaran yang lebihbaik tentang wilayahnya itu. Komunitas juga dapat menggunakanpeta OSM sebagai peta dasar untuk dibawa saat melakukan survei / observasi lapangan, dan pada saat survei / observasi lapangancukup menggambar objek-objek baru (misalnya jalan danbangunan) yang belum ada di peta, serta memberikan catatanatau keterangan-keterangan tambahan. Nah, town watching semakin mudah kan, jika dikolaborasikan dengan OSM?
- See more at: https://openstreetmap.id/town-watching-penanggulangan-bencana/#sthash.cmW8qxcr.dpuf
LOGO
ARIGATOU GOZAIMASHITA